The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Menghadirkan Diaga dalam situasi yang serba terbatas, sebenarnya adalah sebuah keberuntungan, karena bersama-sama kita diminta menjadi lebih peka dan kreatif dalam mencari dan mendengar suara dan peristiwa yang terjadi di dalam paroki dan
lingkungan sekitar.

Suara-suara yang tertulis di dalam Diaga kali ini banyak menyerukan harapan baik melalui informasi kesehatan tentang vaksin atau perkembangan grafik umat dalam
misa offline dan PPK yang merangkak naik. Suara penuh syukur mulai dari anak-anak BIA, hingga sukacita bulan keluarga, juga suara ajakan untuk belajar mencintai bumi dan mengembangkan ekonomi keluarga
bersama tim PaGer Diaga juga menghadirkan suara gembala
yang ingin memperihatkan kemurahan
Tuhan melalui Bapa Kardinal, para Romo dan gereja yang dengan segala upaya terus memberikan dan menghadirkan programprogram rohani demi memelihara iman umat yang sangat dikasihi-Nya.

Semua kebaikan itu tentunya hadir karena kemurahan hati banyak pihak dan terutama kemurahan hati Sang Immanuel. Akhirnya, selamat menggarisbawahi setiap keberuntungan yang mungkin boleh kita temukan dalam perenungan, liputan, rubrik
ataupun foto-foto di dalam majalah ini.
Semoga dalam kondisi apapun kita tetap bisa menyuarakan kebaikan dan kemurahan Tuhan sang Immanuel.
Salam Sehat

Redaksi Majalah Diaga
Komsos Paroki Pulo Gebang

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by gabrielkomsos, 2021-01-10 07:13:59

DIAGA I-2021-EMAGZ-anyflip

Menghadirkan Diaga dalam situasi yang serba terbatas, sebenarnya adalah sebuah keberuntungan, karena bersama-sama kita diminta menjadi lebih peka dan kreatif dalam mencari dan mendengar suara dan peristiwa yang terjadi di dalam paroki dan
lingkungan sekitar.

Suara-suara yang tertulis di dalam Diaga kali ini banyak menyerukan harapan baik melalui informasi kesehatan tentang vaksin atau perkembangan grafik umat dalam
misa offline dan PPK yang merangkak naik. Suara penuh syukur mulai dari anak-anak BIA, hingga sukacita bulan keluarga, juga suara ajakan untuk belajar mencintai bumi dan mengembangkan ekonomi keluarga
bersama tim PaGer Diaga juga menghadirkan suara gembala
yang ingin memperihatkan kemurahan
Tuhan melalui Bapa Kardinal, para Romo dan gereja yang dengan segala upaya terus memberikan dan menghadirkan programprogram rohani demi memelihara iman umat yang sangat dikasihi-Nya.

Semua kebaikan itu tentunya hadir karena kemurahan hati banyak pihak dan terutama kemurahan hati Sang Immanuel. Akhirnya, selamat menggarisbawahi setiap keberuntungan yang mungkin boleh kita temukan dalam perenungan, liputan, rubrik
ataupun foto-foto di dalam majalah ini.
Semoga dalam kondisi apapun kita tetap bisa menyuarakan kebaikan dan kemurahan Tuhan sang Immanuel.
Salam Sehat

Redaksi Majalah Diaga
Komsos Paroki Pulo Gebang

Keywords: #diaga #natal #parokipulogebang #gerejasantogabriel

EDISI I - 2021|UNTUK KALANGAN SENDIRI



TIM REDAKSI Surat Redaksi

Pelindung : Salam kasih
Dewan Paroki St.Gabriel Pulo Gebang Salam damai Natal

Penasihat : Menghadirkan Diaga dalam situasi yang
Romo A.Setya Gunawan, Pr serba terbatas, sebenarnya adalah sebuah
keberuntungan, karena bersama-sama
Koordinator dan Redaksi kita diminta menjadi lebih peka dan kreatif
Christine Lerin dalam mencari dan mendengar suara dan
peristiwa yang terjadi di dalam paroki dan
Redaktur Pelaksana & Editor lingkungan sekitar.
Denny Kus Indarto,
Yunita Wardhani (Cika) Suara-suara yang tertulis di dalam Diaga
kali ini banyak menyerukan harapan baik
Artistik & Layout : melalui informasi kesehatan tentang vaksin
Teguh Kristanto, Juan Constantine, atau perkembangan grafik umat dalam
Jenar Maheswari, Lintaka misa offline dan PPK yang merangkak naik.
Suara penuh syukur mulai dari anak-anak
Tim Redaksi BIA, hingga sukacita bulan keluarga, juga
Dolly Silviana, Triesly Wigati suara ajakan untuk belajar mencintai bumi
dan mengembangkan ekonomi keluarga
Kontributor bersama tim PaGer
Lusiana Bintang Siregar, M.Psi, Psikolog,
dr. Stella Handayannie, Christina MS, Diaga juga menghadirkan suara gembala
Marcus Sudarmadji yang ingin memperihatkan kemurahan
Tuhan melalui Bapa Kardinal, para Romo
Tim Fotografi dan gereja yang dengan segala upaya terus
Reiner Tasno, Dennis Anthony, Justin memberikan dan menghadirkan program-
Gunawan program rohani demi memelihara iman
umat yang sangat dikasihi-Nya.
Iklan
Panitia Natal 2020 Wilayah 17 Semua kebaikan itu tentunya hadir
karena kemurahan hati banyak pihak dan
Bagi Umat Paroki Pulo Gebang yang terutama kemurahan hati Sang Immanuel.
ingin mengirimkan artikel atau tulisan Akhirnya, selamat menggarisbawahi setiap
mengenai kegiatan di seksi, kategorial, keberuntungan yang mungkin boleh kita
wilayah/lingkungan silahkan menghubungi temukan dalam perenungan, liputan, rubrik
Seksi Komsos atau melalui E-mail: ataupun foto-foto di dalam majalah ini.
[email protected] Semoga dalam kondisi apapun kita tetap
bisa menyuarakan kebaikan dan kemurahan
Tuhan sang Immanuel.

Salam Sehat
Redaksi Majalah Diaga
Komsos Paroki Pulo Gebang

Daftar Isi 6 BERITA DESEMBER

GERBANG 30 Aksi Kasih Natal 2020
348 Lima Tahun Gerakan Panitia
Surat Gembala
Penggerak Tahun Keadilan Sosial
HOT RUBRIK Paroki Pulo Gebang

PPK Bentuk Kemurahan atau 3811 Keseruan Pendalaman Iman
Kekeliruan? Menyambut Natal

PRAKATA 43 Kekhawatiran Mengalahkan
Jiwa Berkorban Untuk Sesama
Ungkapan Syukur Panitia
Natal 2020 46

LIPUTAN UTAMA

Menyambut Immanuel di 12 Kursus Virtual Injil Matius
Malam Kudus Sampai Mancanegara
16
Ketika Sang Terang Menghalau 20 INSPIRASI PSIKOLOGI
Kegelapan 24
Tetaplah Bersyukur Walau 51 Di Tengah Krisis, Menemukan
Kondisi Kurang Mengenakkan Makna Hidup Bersama Keluarga
Pengalaman Awam
Menjadi PPK INSPIRASI KESEHATAN

Absolusi (umum) : Pengampunan 28 56 Vaksin Terdengar Hadir,
dosa secara umum apakah sama Bolehkah Kita Longgarkan Prokes
dengan pengakuan dosa secara
pribadi? INSPIRASI PASUTRI

60 Apa itu MRT?

ANEKA

64 Para Pemburu Ilmu Online

70 Apa Kabar Gerejaku

74 Behind The Scene Panitia Natal

Sumber foto dan ilustrasi : Dokumentasi GPC | www.freepik.com | Google Images



GERBANG

Surat Gembala dari misa “offline” atau “live streaming”,
“rosario merah putih”, aneka “seminar”
Salam Damai Kristus, dan “renungan rohani”. Jika IMAN kuat,
Lebih kurang sepuluh bulan kita telah harapannya IMUN kuat, kita jadi AMAN,
mengalami pandemi Covid-19. Pandemi dan boleh berseru: AMIN.
ini bukan hanya melanda Pulo Gebang,
tetapi Jakarta, Indonesia dan dunia. Natal tahun 2020 sungguh terasa
Kita banyak mengalami keterbatasan. berbeda, karena dampak pandemi. Tidak
Terbatas untuk bergerak melakukan ada lagi misa yang megah, tidak ada lagi
aneka kegiatan, misalnya: pergi ke pesta meriah, tidak ada lagi dekorasi dan
gereja, sekolah/ kuliah, bekerja, kumpul acara yang “wah”. Semua serba terbatas
lingkungan gereja, masyarakat, jalan- dan sederhana. Akan tetapi, bukankah
jalan, rekreasi, dan lain sebagainya. Bayi Yesus dahulu lahir di Betlehem di
Tidak sedikit yang terpapar, sakit, kandang yang hina di dekat goa yang
bahkan mengalami kematian. Jumlah dingin dan sepi? Sederhana tetapi indah,
orang sembuh memang banyak, tetapi sunyi sepi tetapi kudus.
jumlah yang terpapar cenderung terus
meningkat. Pesan Natal Persekutuan Gereja-
Dampak lain dan sungguh terasa Gereja di Indonesia (PGI) dan Konferensi
dari pandemi ini adalah kesulitan/ krisis Waligereja Indonesia (KWI) 2020
ekonomi. Entah itu ekonomi rumah mengambil tema: “...dan mereka
tangga, daerah, negara, bahkan dunia. menamakan Dia Immanuel” (Matius 1:23).
Sudah terbatas bergerak, takut Immanuel artinya: Allah menyertai kita.
terpapar, takut tidak bisa bangkit dalam Dalam hidup yang berdinamika, termasuk
krisis ekonomi pula. Tidak sedikit anggota adanya kesulitan dan ketakutan serta
masyarakat, termasuk umat kita yang
mulai nampak ada yang “halu”, ada yang
“phobia”, bahkan ada yang “stres”.
Bersyukur Gereja Katolik universal,
Indonesia dan Keuskupan Agung Jakarta,
tetap semangat memupuk kekuatan iman
umat dengan berbagai acara rohani, mulai

6

kegelapan pandemi, Allah tetap menyertai (berbelarasa) pada sesama.
kita semua. Dahulu, Sekarang dan Akan Akhirnya, saya mengucapkan: “Beli
Datang Tuhan tetap setia menyertai kita.
bantal gambarnya hati, Selamat Natal
TerimaKASIH untuk Panitia Natal 2020 Tuhan memberkati”. Dan juga: “Selamat
dari Wilayah 17, Dewan Paroki Pleno, para Tahun Baru 2021. Hidup Normal Baru
donatur dan seluruh umat serta siapa dengan Semangat Baru. Makin Mencintai,
pun yang tidak dapat disebutkan satu Makin Terlibat, Makin Menjadi Berkat”.
per satu, atas partisipasi, kerjasama dan
pelayanannya. Walau Natal kali ini terasa Rm. A. Susilo Wijoyo, Pr (Pastor Kepala
berbeda, tetapi tetap khidmat. Paroki).

Tahun 2020 berakhir dan kita
memasuki tahun 2021. Satu hal yang
tidak boleh hilang pada orang beriman
adalah harapan, bahwa esok akan lebih
baik (“badai pasti berlalu”). Kita harus
membiasakan diri dengan hidup normal
baru yang lebih bersih, sehat dan peduli

7

HOT RUBRIK

PPK Bentuk extraordinarius karena pandemi yang
Kemurahan atau mengharuskan kita berada di rumah. Tetapi
Kekeliruan? kalau sudah normal akan kembali seperti
biasa,” kata Romo Gunawan menjelaskan
Romo A. Setya Gunawan, Pr dengan serius tapi santai.

Masa pandemi yang sudah berlangsung Perihal pertanyaan apakah seorang
cukup lama atau sekitar 10 bulan, menjadi awam boleh menjemput dan membagikan
keprihatinan Gereja karena kerinduan Sakramen Maha Kudus, Romo Gun
umat terhalang untuk menyambut komuni. mengisahkan sejarah Santo Tarsisius,
Gereja tetap berupaya meningkatkan yang karena kondisi genting saat itu, yaitu
kehidupan kristiani di antara umat beriman orang-orang Kristen yang menjalankan
melalui Ekaristi. Dalam keadaan extra ibadah akan ditangkap dan dihukum
ordinaria ini, bila Gereja meminta karena mati, membuat seorang anak misdinar
kekurangan pelayan, para Uskup dapat merelakan dirinya menerima tugas
mengangkat awam untuk menjalankan menghantarkan dan membagikan Komuni
beberapa tugas seperti membagikan Kudus kepada para tawanan di penjara.
Komuni Kudus. Kondisi pandemi saat ini pun bisa dikatakan
dalam kondisi genting, sehingga menjadi
Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) mungkin seorang awam menjemput dan
mengambil keputusan di masa extra membagikan SMK, yang kita kenal dengan
ordinaria pandemi Covid-19 ini, agar Gereja istilah PPK.
melayani semua umat beriman dengan
rentang usia di luar 18-59 tahun yang Menurut Romo Gun, kebijakan ini sudah
memenuhi persyaratan sakramental untuk dibahas dalam pertemuan Bapa Uskup
menyambut Komuni Kudus yang dihantar dengan Pastor se-KAJ. Tim Gugus Kendali
oleh umat beriman yang layak dan pantas Paroki dan Tim Admin Belarasa ditunjuk
(telah menerima Sakramen Inisiasi penuh) melakukan sosialisasi dan memberikan
atau sebagai Pelayan Pembawa Komuni teknis cukup detail dan lengkap tentang
(PPK) bagi anggota keluarganya. PPK, Sakramen Maha Kudus (SMK) yaitu
hosti yang sudah dikonsekrir, piksis
Tentunya ini merupakan kabar baik yakni wadah khusus untuk mentahtakan
karena kemurahan hati Bapa Uskup kepada SMK yang akan dihantar kepada anggota
umatnya. Tetapi kebijakan baru ini ternyata keluarga, Sakristi sementara yaitu
menimbulkan silang pendapat diantara ruang khusus yang dipergunakan untuk
umat. Beberapa pertanyaan menyangkut meletakan piksis-piksis berisi SMK.
kepantasan seorang awam memegang
Hosti yang sudah dikonsekrir, kelayakan Romo Gun juga menyampaikan bahwa
Hosti yang dibawa pulang ke rumah untuk silang pendapat sudah terjadi sepanjang
diberikan kepada anggota keluarga, dsb. sejarah gereja. Beliau teringat akan
perubahan kebijakan gereja di masa
Ditemui Tim komsos di Wisma Pastoran, kecilnya dahulu. “Sebagai penghormatan
Romo Alphonsus Setya Gunawan, Pr yang tinggi, saat terima komuni tidak boleh
yang biasa disapa Romo Gun menjawab menggunakan tangan tetapi langsung
keraguan umat tersebut. melalui mulut dan tidak boleh mengenai
gigi. Gejolak pasti ada tetapi melalui proses
Bagi Romo Gunawan, kebijakan baru akhirnya sampai sekarang sudah terbiasa
menimbulkan pro dan kontra itu biasa menerimakan komuni dengan tangan,”
saja. “Ini kan kebijakan sementara atau ungkapnya.

Beliau juga mencontohkan lagi tentang

8

penerimaan komuni. “Dulu yang HOT RUBRIK
menerimakan komuni hanya Pastor,
tetapi kebijakan baru, prodiakon boleh 9
menerimakan komuni,” katanya.

“Banyak umat belum terbiasa
dengan perubahan itu, sehingga
walaupun ada prodiakon tetapi umat
lebih memilih mengantri menerima
komuni dengan Pastor. Melalui proses
panjang, sekarang umat sudah
terbiasa menerima komuni dari
prodiakon,” jelasnya.

Jadi menurut beliau, kalau
sekarang umat masih belum sreg
dengan PPK atau belum mau menjadi
PPK tidak perlu dipermasalahkan.
“Diserahkan ke pribadi masing-
masing, kalau belum sreg tidak apa-
apa, itu proses untuk menuju kesana.
Gejolak pasti ada, sebelum menjadi
biasa karena kebijakan yang baru,”
katanya.

Menurut beliau adanya gejolak
justru ini pertanda baik. “Berarti
penghayatan akan Sakramen Maha
Kudus sangat tinggi sehingga merasa
tidak layak atau takut berdosa, itu
pertanda baik bagi umat akan sikap
kerendahan hati. Saya kira ini hal
yang positif, iman Katolik sungguh-
sungguh dihayati oleh umat sebagai
tanda kehadiran Kristus,” jelasnya.

Momen Natal ini, Sakramen Maha
Kudus menjadi hadiah terbesar bagi
umat yang mempunyai kerinduan
akan Tuhan Yesus. “Natal berarti
hadiah terbesar bagi kita akan
kelahiran-Nya, sukacita besar yang
punya kerinduan untuk menerima
Sakramen Maha Kudus,” ungkap
Romo Gun.

DenyKus

10

PRAKATA

Ungkapan Syukur Panitia Natal 2020

Puji dan syukur kita haturkan kehadirat dari Wilayah 17 menghaturkan terimakasih
Allah Tritunggal Mahakudus: Bapa, Putra yang sebesar-besarnya kepada DPH,
dan Roh Kudus, atas perlindungan dan khususnya Romo Susilo Wijoyo dan Romo
penyertaan-Nya pada kita, sehingga kita Setya Gunawan dan seluruh anggota
bisa melalui tahun 2020 yang penuh DPH, Tim Liturgi dan Komsos Paroki Pulo
tantangan dan keprihatinan dengan Gebang serta semua seksi dan subseksi,
selamat. sehingga perayaan Natal tahun 2020
dapat berlangsung dengan khidmat dan
Natal Tahun 2020 terasa sangat berkesan.
berbeda jika dibandingkan dengan
perayaan Natal tahun-tahun lalu. Karena Terimakasih sebesar-besarnya juga
pandemi Covid-19, kita dipaksa untuk tidak lupa kami haturkan bagi para donatur
merubah kebiasaan kita dalam merayakan yang murah hati, seluruh umat Paroki
Natal yang biasanya penuh dengan hiruk- yang berkontribusi lewat amplop Natal,
pikuk kemeriahan, saat ini dirayakan pembelian kalender dan pemasangan
dengan kesederhanaan. Walau perayaan iklan, serta para kontributor yang telah
Natal dirayakan dengan sederhana, namun meluangkan waktu dan tenaga untuk
Panitia Natal 2020 berusaha semaksimal menerbitkan Majalah Diaga.
mungkin untuk membuat perayaan Natal
tetap penuh sukacita dan berkesan. Kami juga mohon maaf dengan tulus
kepada segenap DPH dan Umat Paroki
Kesederhanaan perayaan Natal Pulo Gebang, apabila dalam pelayanan
coba kami hadirkan sejak pembentukan kami sebagai Panitia Natal tahun 2020
panitia, pelaksanaan perayaan sampai ada salah kata dan tindakan yang kurang
paripurnanya. Panitia melakukan rapat berkenan di hati.
formal dengan DPH melalui zoom ;
PIC untuk masing-masing seksi juga Akhir kata semoga Perayaan Natal
dibatasi; dekorasi kandang Natal kami tahun 2020 yang tersaji dalam Majalah
buat minimalis, petugas tatib hanya 6 Diaga, menjadi inspirasi kita dalam
orang tiap kali Misa; lomba antar wilayah/ beriman, berbelarasa dan melayani
lingkungan/ keluarga : membuat pohon sesama.
Natal, vocal group, Tiktok secara online
; dan sebagai ungkapan kasih kita juga Selamat Natal 2020 dan Tahun Baru 2021
berbagi bingkisan Natal kepada BIA,
Adiyuswo dan Panti Asuhan. Tertanda
Widodo
Kami segenap Panitia Natal Tahun 2020 Ketua Panitia Natal 2020

11

LIPUTAN UTAMA

Menyambut Immanuel di Malam Kudus

Biasanya, sejumlah umat dari terkait pandemi yang
berbagai level usia sudah memenuhi dialami dunia, dan masih
area Gereja Santo Gabriel satu sampai menyisakan ketakutan
satu jam setengah sebelumnya untuk serta kekhawatiran
mengikuti misa. Gereja Santo Gabriel di tengah-tengah
juga penuh hingga ke kapel, GKP, dan masyarakat. Selain itu,
tenda-tenda yang dipasang pada sisi- banyak keterbatasan
sisi gedung. Namun tahun ini terasa yang dialami yang
sekali perbedaannya. Tiada ibadah yang membuat kita merasa terkungkung di
megah, perayaan yang meriah, dekorasi dalam situasi yang serba tidak menentu.
Natal yang mewah. Kesederhanaan dan Di dalam segala keterbatasan yang
kesahajaan terpancar dari apa yang sudah dilalui selama sepuluh bulan
nampak di layar semua umat yang terakhir ini yang mempengaruhi segala
mengikuti misa secara online. Perayaan aspek kehidupan, Romo Susilo mengajak
Malam Natal kali ini mengingatkan kita umat untuk harus tetap percaya bahwa
pada kelahiran Yesus di Bethlehem yang Allah tetap Imanuel, menyertai umat-
memilih lahir ke dunia dengan cara yang Nya senantiasa, sejalan dengan tema
amat sederhana dan dalam kesunyian. Natal bersama Persekutuan Gereja-
Gereja di Indonesia (PGI) dan Konferensi
Kali ini Gereja Santo Gabriel melayani Waligereja Indonesia (KWI) yaitu “… dan
umat sebanyak dua sesi misa yaitu pukul mereka akan menamakan Dia Immanuel”
17.00 WIB dan 20.00 WIB. Misa malam – yang berarti: Allah menyertai kita.
Natal pertama dipimpin oleh Romo (Mat. 1:23) Romo Susilo menekankan
Aloysius Susilo Wijoyo, Pr. Di dalam bahwa Tuhan selalu berserta umat-
khotbahnya, Romo Susilo menyampaikan Nya dan mendampingi kita dalam
keprihatinan beliau terhadap situasi keadaan sehat dan sakit, untung dan
dan kondisi yang berkembang terus

12

LIPUTAN UTAMA

malang, berhasil dan gagal, suka dan apapun yang terjadi. Dalam peristiwa
duka. Penyertaan inilah yang menjadi kelahiran Yesus, Sang Immanuel, kita
pegangan serta kekuatan iman yang diajak untuk menyambut Dia dalam
membakar semangat Natal umat, apapun suasana sukacita, juga memberikan
keadaannya. ruang-ruang di dalam batin kita secara
terbuka untuk menerima kedatangan-
Misa malam Natal kedua di Gereja Nya. Terkadang kita tidak menyambut
Santo Gabriel Paroki Pulo Gebang pada Yesus, bahkan menolak kehadiran-Nya,
hari Kamis (24/12/2020) pukul 20.00 dan tidak mau membuka hati kita untuk
WIB dipersembahkan oleh Pastor Rekan ditinggali, dan itu kita lakukan ketika
Paroki Pulo Gebang, RD Alphonsus Setya ketika kita berelasi kurang baik dengan
Gunawan yang secara offline dihadiri sesama kita. Oleh karena itu, beliau
oleh perwakilan umat dari Wilayah 1, 2, mengingatkan kita untuk selalu sabar
3, 8, 9, 10, 11, 12, 13, dan 14. dan bertahan menghadapi segala cobaan
dan tantangan yang pada saat itu sedang
Senada dengan Romo Susilo, Romo menguji kita, juga menjaga relasi yang
Gunawan baik dengan sesama.
mengulang
kembali ayat Romo yang gemar wayang kulit
dari Injil yang inipun mengingatkan kita di Malam Natal
dibacakan tahun ini untuk memberikan ruang di
hari ini yaitu hati kita bagi Yesus, sehingga suara
“… : Jangan Allah, kehendak Allah makin nyata kita
takut, sebab dengarkan dan kita laksanakan secara
sesungguhnya lebih tulus dan ikhlas, sehingga Yesus
aku sungguh menjadi ‘kesukaan besar’ di
memberitakan dalam diri kita. Romo juga mengajak
kepadamu kita untuk melihat bahwa pandemi juga
kesukaan menjadi berkat bagi semua asalkan kita
besar untuk menerima kondisi ini dengan syukur
seluruh dan meyakini bahwa Tuhan senantiasa
bangsa:…” beserta kita, maka akan membawa
berkat dan kebahagiaan.
(Luk. 2:10). Kesukaan besar luar biasa
yang hadir karena kasih Allah kepada Romo Joy pada misa pertama
manusia, sebagai suatu tanda kehadiran menyelipkan pesan untuk senantiasa
Allah bagi manusia, dari awal hingga memancarkan dan mewartakan sukacita
akhir, dalam kondisi apapun juga, Natal kepada sesama kita dengan cara
Immanuel. berbelarasa sehingga terang Kristus
memancar lewat diri kita dan membuat
Dalam perjalanan dan pertumbuhan orang-orang yang ada di sekitar kita
sejarah umat Kristen yang sejak mampu menyingkirkan segala ketakutan
dulu tidak luput dari penderitaan, dan juga yakin bahwa Allah tetap
penganiayaan dan ketakutan tapi tetap Immanuel, Mat. 28:20 “… Dan ketahuilah,
teguh bersandar pada iman akan Aku menyertai kamu senantiasa sampai
penyertaan Allah, menjadi inspirasi iman kepada akhir zaman.” Romo Susilo
yang meneguhkan pada kondisi dunia kemudian menutup homili dengan
saat ini. Matius dari awal, pertengahan, mengucapkan sebuah pantun, “Beli
dan akhir Injilnya memberi penguatan bantal gambarnya hati, Selamat Natal,
bahwa Yesus adalah Immanuel, Tuhan memberkati.” (dee_5217)
Allah yang berjanji akan senantiasa
menyertai kita sampai akhir zaman

13





LIPUTAN UTAMA

Ketika Sang
Terang Menghalau
Kegelapan

Misa di hari Natal yang kedua di Gereja zaman Abraham sampai zaman Yesus,
Santo Gabriel Paroki Pulo Gebang pada dan berlanjut sampai sekarang ini, kita
hari Kamis (24/12/2020) dimulai pada sepatutnyalah bersyukur bahwa kehadiran
pukul 10.00 WIB. Bergantian dengan Romo Allah, kesetiaan-Nya dalam setiap
Alphonsus Setya Gunawan, Pr. yang telah penyertaan-Nya di dalam hidup manusia
dilangsungkan pada pukul 07.00 sebagai yang sungguh amat luar biasa, masih
misa pertama dengan perwakilan umat dapat kita rasakan.
dari Wilayah 4, 5, 6, 7, 15, 16, dan 17.
Selanjutnya dalam misa Natal kedua ini
Dalam homilinya Romo Gunawan yang dipimpin oleh Romo Aloysius Susilo
menyampaikan bahwa kehadiran Juru Wijoyo, Pr. dan secara offline dihadiri oleh
Selamat Dunia di hari Natal ini dihayati perwakilan umat dari Wilayah 1, 2, 3, 8,
sebagai suatu momen dimana kita harus 9, 10, 11, 12, 13, dan 14, mengungkapkan
bersyukur senantiasa karena Sang kesederhanaan kelahiran bayi Yesus dua
Immanuel selalu beserta kita dalam ribu yang lalu di tengah keterbatasan yang
situasi yang serba terbatas seperti di dialami Keluarga Kudus sebagai sesuatu
masa pandemi ini. Tuhan senantiasa yang sederhana tetapi indah, sunyi tetapi
menuntun kita dan hadir untuk kita. Dari kudus dikaitkan dengan situasi Natal

16

LIPUTAN UTAMA

yang dialami umat di saat pandemi yang dan kedukaan dalam kondisi sekarang
juga serba terbatas dan sederhana. Di ini. Terang Kristus yang bercahaya dan
tengah situasi pandemi ini, Romo Susilo menyinari melambangkan kehadiran Allah
mengibaratkan sebagai suatu kondisi juga di dalam dinamika kehidupan kita
kegelapan, di mana banyak terjadi krisis yang serba terbatas dan tidak jelas seperti
di tengah masyarakat, termasuk Gereja. saat ini. Romo Susilo mengutarakan bahwa
Namun jika kondisi sekarang boleh saat ini Yesus-lah sumber cahaya yang
dianggap sebagai suatu kegelapan, maka akan membawa kita keluar dari kegelapan
kelahiran Yesus di dunia ini merupakan ini, maka kita diminta percaya bahwa
kehadiran terang yang mengusir melalui kelahiran Yesus di dunia ini Allah
kegelapan tersebut. Oleh karena itu cara menyatakan penyertaan-Nya di dalam
pandang kita terhadap perbedaan besar hidup manusia sebagai suatu terang yang
yang harus kita alami di masa pandemi akan menghalau segala kegelapan yang
ini akan mengubah hidup keseharian kita, ada. Di tengah situasi tak menentu seperti
di mana Terang Kristus tetap bercahaya sekarang, orang memilih untuk selamat,
walaupun kita mengalami kesulitan, dan keselamatan hanya bisa didapat lewat
kebosanan, kekhawatiran, ketakutan, Yesus, Sang Juru Selamat. Keselamatan
bukanlah melulu hanya secara fisik selama
kita hidup di dunia ini namun keselamatan
paripurna saat kita berpulang ke rumah
Bapa, di mana saat itu hanya Yesus-lah
satu-satunya penjamin keselamatan kita,
yang akan menuntun kita dengan terang-
Nya menuju keselamatan abadi. Yesus
menjadi Terang bagi kita karena kasih-
Nya kepada kita. Oleh karena itu, kita juga
harus membagikan Terang Kristus kepada
sesama di sekitar kita terutama yang
kurang beruntung dengan berbelarasa
dengan kasih. Mengakhiri homilinya Romo
Susilo berpesan agar kita juga dapat
menjadi lilin-lilin kecil yang menyebarkan
terang Kristus dalam kehidupan baik
di tengah keluarga, lingkungan Gereja,
masyarakat, lingkungan kerja, sekolah,
dan dimanapun kita berada sebagai wujud
cinta kita dalam menanggapi cinta kasih
Allah yang sudah kita terima lebih dulu.

Di akhir misa Natal yang kedua ini
ada acara pembacaan pengumuman
dan pembagian hadiah para pemenang
lomba-lomba yang diselenggarakan oleh
Panitia Natal 2020 Paroki Pulo Gebang
dari Wilayah 17. Selamat kepada para
pemenang dan partisipan lomba-lomba
Natal. Selamat Natal untuk kita semua.
Immanuel, Allah beserta kita. (dee_5217)

17



LIPUTAN UTAMA

“Seolah Tuhan
benar-benar hadir di
dekatku”

Pengalaman bisa menerima
kembali Sakramen Maha
Kudus (SMK)

Di masa pandemi, umat yang bisa katanya sambil meneteskan air mata.
mengikuti misa tatap muka berusia 18-59 Ibu yang dibaptis dewasa (25 tahun) ini
tahun, sehingga anak-anak/remaja dan
lansia tidak diperbolehkan ke gereja dan merasakan kehadiran Yesus yang teramat
tidak menerima Sakramen Maha Kudus dalam saat menerima SMK. Sampai sekarang
(SMK). Sejak adanya kemurahan hati Bapa setiap minggu Maria Sari Istilah bersama
Uskup tentang Pelayan Pembawa Komuni suaminya Paulus Sudarno (68 tahun) rutin
(PPK), SMK bisa diterimakan oleh umat menerima SMK. “Sampai saat ini sudah
beriman yang layak dan pantas (telah tiga kali menerima SMK, dua kali diantar
menerima Sakramen Inisiasi penuh). prodiakon dan 1 kali diambil oleh anaknya
sebagai PPK,” katanya.
Kemurahan hati ini dirasakan oleh
Suryadi Sutandi (67 tahun) dari Lingkungan Sedangkan cerita salah seorang remaja
Santo Mikael yang sekarang bisa menerima Gisela Andita (13 tahun) dari Lingkungan
SMK di rumah melalui prodiakon atau Santo Mikael yang aktif sebagai putri altar,
anaknya yang menjadi PPK. sejak pandemi tidak lagi bisa melayani di
gereja. Dengan menerima SMK melalui
“Bagi saya ikut misa online tanpa orang tuanya, dia merasa kerinduan akan
menerima Hosti Kudus seperti sayur tanpa Tuhan sedikit terobati. “Senang, terobati rasa
garam. Bahkan Bunda Teresa melalui misa rindu. Misa bisa lebih khusyuk karena akan
harian menerima Hosti setiap hari, demikian menerima SMK,” katanya.
juga Beato Carlo Acutis menganjurkan
generasi muda harus sering menerima Sama halnya yang dialami Bernadet Hana
Tubuh Kristus & mengaku dosa,” katanya. (18 tahun) dari Lingkungan Santa Natalia
yang sejak pandemi belum pernah mengikuti
“Sering menerima Tubuh Yesus dalam misa offline. Dia merasa ada kekhusyukan
Ekaristi Kudus membuat hidup saya lebih saat menerima Komuni Kudus di rumah.
berisi yaitu lebih mudah bersyukur, lebih “Jauh lebih khusyuk, misa online terasa
pasrah, lebih menyayangi Tuhan Yesus kurang karena hanya doa komuni batin saja.
& lebih takut untuk berbuat dosa. Saya Karena akan terima Komuni Kudus jadi
bersyukur lansia seperti saya dan istri bisa doanya lebih fokus,” ungkapnya.
kembali terima Komuni Kudus,” kata Suryadi
yang rutin ber-rosario ini. (DenyKus)

Rasa syukur juga diungkapkan Maria
Sari Istilah (65 tahun) dari Lingkungan Santo
Benedictus. Sambil duduk di atas kursi
rodanya, ibu yang yang sakit sejak 3,5 tahun
yang lalu merasa sedih bercampur haru
karena baru bisa menerima SMK. “Rasa
kerinduan memuncak saat menerima SMK.
Seolah Tuhan benar-benar hadir di dekatku,”

19

LIPUTAN UTAMA

Tetaplah penyelenggaraan Ilahi. “Kita syukuri
Bersyukur Walau bersama yang mengenakkan maupun yang
Kondisi Kurang tidak mengenakkan,” ajaknya.
Mengenakkan
Romo Gunawan juga mengingatkan kita
Misa Menyambut Tahun Baru 2021 akan bacaan Injil Yohanes bahwa Tuhan
Yesus menjadi inspirasi dalam segala
“Hampir satu tahun kita dalam kondisi problema hidup. “Firman menjadi manusia
tidak normal karena pandemi, aktifitas dan tinggal bersama kita,” ungkapnya lagi.
dan perjumpaan sangat terbatas. Namun
kita tetap bisa beraktifitas walaupun Diakhir homilinya, Romo Gunawan
lewat online, bernyanyi bersama dan mengingatkan lagi untuk tetap bersyukur
berkomunikasi dalam jarak yang berbeda. atas penyertaan Tuhan dalam segala
Kita tetap bersyukur,” kata Romo persoalan hidup, semoga tahun depan
Alphonsus Setya Gunawan, Pr mengawali lebih baik daripada yang sudah-sudah.
misa menyambut tahun baru. “Selamat tinggal 2020 yang telah memberi
pengalaman iman dan pelajaran yang luar
Romo Gunawan mengajak kita tetap biasa sehingga kita tabah, kuat ditempa
bersyukur dan berterimakasih kepada masalah pandemi, semoga 2021 kita
Tuhan karena masih diberi kehidupan, semakin kuat juga. Tuhan memberkati,”
masih bisa mengungkapkan kasih dan ucapnya menutup homili.
masih bisa berbuat baik kepada sesama.
Misa menyambut tahun baru 2021
Menurut Romo Gun, bersyukur adalah diselenggarakan Kamis, 31 Desember
bagian dari iman. Hanya orang beriman 2020 pukul 19.00, dipimpin oleh Romo
yang bisa bersyukur kepada Tuhan karena Alphonsus Setya Gunawan, Pr. Misa
kehidupan kita selalu dikaitkan dengan disiarkan online secara live Zoom, live
Facebook dan channel Youtube dari Studio
Mini Thomas Paroki Pulogebang.

Selamat Tahun Baru 2021

2201

LIPUTAN UTAMA

Membangun Keluarga Kudus Bukan
Berarti Tanpa Masalah

Misa Pesta Keluarga Kudus, 27 Desember 2020

Sambil berdiri, para pasutri (pasangan juga sebuah masalah. Sampai waktu mau
suami istri) memperbaharui janji melahirkan juga jadi masalah, karena tidak
perkawinan pada perayaan Misa Pesta ada tempat untuk melahirkan. Setelah
Keluarga Kudus, 27 Desember 2020. melahirkan juga jadi masalah, karena Raja
Dengan mawar merah yang digenggam Herodes tiba-tiba memerintahkan untuk
oleh para suami, janji pernikahan membunuh semua anak laki-laki yang
diucapkan kembali. Kemudian mawar baru lahir,” katanya lagi menjelaskan.
merah diserahkan kepada pasangannya
dengan kecupan hangat di kening sang Apa yang menarik dari Keluarga Kudus
istri. dari Nasaret yang bisa diteladani?“Ada
iman, harapan dan setia. Meskipun ada
Keluarga adalah gereja mini dan sel masalah tapi tetap kuat dalam iman,
dari masyarakat yang menjadi awal dan tetap kuat dalam pengharapan dan tetap
benteng terakhir dari kehidupan iman dan setia didalam hidup keluarganya,” kata
nilai-nilai kemanusiaan. Keluarga adalah Romo yang sering dipanggil Romo Joy ini.
Porta Fidei, pintu kepada iman dan pintu Tentunya berpengharapan kepada Yesus,
keselamatan. Menyadari pentingnya arti yang kita rayakan pada Natal ini.
keluarga ini, maka gereja katolik setiap
tahun bersama-sama menyegarkankan Dengan merayakan Pesta Keluarga
janji perkawinan dan hidup berkeluarga Kudus dari Nasaret ini, romo berpesan
dari setiap pasangan yang sudah menikah. kepada para keluarga untuk tetap beriman
walau ada masalah dan tetap setia
Gereja katolik diseluruh dunia pada janji perkawinan. Pesan penting
merayakan pesta Keluarga Kudus dari untuk masalah janji perkawinan yang
Nasaret, yaitu Yesus, Maria dan Yusuf. harus diperhatikan yaitu 4 D (Dihafalkan,
Disebut ‘kudus’ bukan berarti tidak ada Dimengerti, Diucapkan dan Dilaksanakan
masalah. “Ada masalah itu biasa, ada dalam hidup sehari-hari). Semoga
masalah bukan berarti tidak kudus,” kata bersama Keluarga Kudus dari Nasaret,
Romo Aloysius Susilo Wijoyo, Pr. “Ketika kita bisa semakin beriman, semakin penuh
Maria mengandung dari Roh Kudus saja pengharapan dan semakin setia termasuk
sudah menjadi masalah. Ketika Yosef akan setia dengan janji perkawinan.
meninggalkan Maria secara diam-diam,
-Christina MS-

21



2020
2021

ETHANOL HOTMELT STRECH FILM PERSONAL
(ETHYL ALCOHOL) ADHESIVE CARE

CHEMICALS

LIPUTAN UTAMA

Pengalaman Awam
Menjadi PPK

Adanya Pelayan Pembawa Komuni (PPK) Nya, karena selama masa pandemi ini kami ga
merupakan kemurahan hati Bapa Uskup di bisa ibadah di Gereja,” kesannya lagi.
masa extra ordinaria pandemi Covid-19. Bagi
umat, PPK menjadi kabar sukacita sekaligus “Puji Tuhan, sungguh terima kasih tiada
merupakan hal yang baru bagi umat awam. terhingga buat semua kebaikan & kemurahan
hati-Nya yang Ia nyatakan melalui Romo,
Pengalaman ini diungkapkan Margaretha dewan paroki, para pengurus wilayah dan
Herlina Habu Tolok (42 tahun) dari lingkungan gereja yang sudah bekerja,
Lingkungan Santo Mikael. Sekarang setiap mengkoordinasi & melayani dengan segenap
minggu, Lina bisa menerima SMK baik hati untuk menjawab kerinduan hati kita
saat misa offline maupun misa online semua sebagai umat-Nya,” ungkapnya penuh
karena Ia bisa mendaftar sebagai PPK. “Puji sukacita.
syukur ada perasaan Tuhan hadir di tengah
keluarga saat piksis dibuka dan lihat hosti,” Pendapat sama diungkapkan OMK
ungkapnya terharu. Lina saat ini sebagai Stanley Gyver (29) yang merasa bersyukur
PPK untuk dirinya sendiri karena suaminya bisa menerima SMK setiap minggu. “Rasanya
masih beragama Kristen dan anaknya belum lebih lengkap gitu, kalau misa tanpa Hosti
menerima Komuni Pertama. kayak ada yg kurang,” katanya.

Lain halnya dengan Gatot Rahmadi (39 Ia setiap minggu juga mendaftar sebagai
tahun) dari Lingkungan Santo Benediktus. PPK terutama untuk ibunya yang tidak bisa
Selain menjadi PPK untuk diri sendiri juga ikut misa offline karena usianya diatas 59
untuk kedua orangtua yang sudah lansia. tahun.

“Awalnya aku merasa ga layak karena
hidupku masih jauh dari Tuhan, tapi Tuhan
melalui Roh Kudus mengingatkan bahwa
ini adalah hak istimewa yang diberikan-Nya
buat aku di masa-masa sulit ini, jadi aku ga
boleh nolak. Kalau nolak itu artinya aku ga
menghargai kepercayaan yang diberikan-Nya
buat aku,” kesannya bersemangat.

“Rasa ga percaya diri, deg-degan, terharu,
sampe bahagia banget, semuanya campur
aduk jadi satu waktu membawa Hosti itu,
karena secara ga langsung itu artinya aku
dipercaya Tuhan Yesus buat membawa
Tubuh-Nya Yang Mahakudus untuk melayani
keluargaku yang sangat rindu menyambut-

24

LIPUTAN UTAMA

Pengalaman Prodiakon Sebagai prodiakon baru yang dilantik
pada Desember 2019, Purwanto (51 tahun)
sebagai PPK dari Lingkungan Santo Paulus mempunyai
semangat tinggi dalam pengantaran SMK
Bagi lansia yang hanya tinggal sendirian di untuk lansia. Ia bukan hanya mengantar SMK
rumah dan tidak ada anggota keluarga yang di lingkungan sendiri tetapi ke lingkungan lain
bisa melayani penerimaan Komuni Kudus, dalam 1 wilayah (Lingkungan Santa Caecilia
dapat dilayani oleh prodiakon yang bertempat dan Lingkungan Santo Thomas). “Dalam
tinggal di lingkungan / wilayah yang sama pelayanan harus selalu semangat, itu saja di
dengan memenuhi protokol kesehatan. mindset saya,” katanya merendah.

Berdasarkan data Tim Belarasa Paroki, Hal yang sama diceritakan prodiakon
pada misa tanggal 6/12/2020, jumlah kepala Yustinus Sutarna (58 tahun) dari Lingkungan
keluarga (KK) yang harus dilayani prodiakon Santo Ignatius. Ia mengantarkan SMK untuk
sebanyak 124 KK (215 SMK), dan pada misa lansia di lingkungan lain (Lingkungan Santo
tanggal 13/12/2020 sebanyak 145 KK (254 Benediktus dan Lingkungan Santo Anastasius).
SMK). Setiap minggu ada peningkatan jumlah
KK dan SMK, sedangkan prodiakon yang “Awalnya ada kebingungan tentang aturan
menjalani tugas perutusan baru terkendala dan tata cara karena hal yang baru tetapi
jumlah personil. “Jumlah prodiakon terdaftar sekarang sudah lancar. Saya sudah mengantar
ada 77 orang. Prodiakon dengan usia SMK dua kali,” katanya.
di bawah 60 tahun ada 35 orang,” kata
koordinator prodiakon Alfons Nicky Tanamal. Ia juga merasa senang bisa melayani umat
lansia. “Senang dan bahagia bisa melayani
Menurut Nicky, prodiakon berusaha lansia, apalagi umat yang diantar merespon
semaksimal mungkin untuk melayani dan dengan sukacita dan bahagia,” ungkapnya
mengantarkan SMK. “Bagi umat lansia yang penuh keharuan.
sehat diperbolehkan menyambut sendiri SMK
nya, supaya prodiakon bisa mengantar SMK (DenyKus)
kepada umat di banyak lingkungan. Prodiakon
menerimakan SMK hanya kepada umat lansia
yang sakit saja,” jelasnya.

25





LIPUTAN UTAMA

Absolusi (umum) : Pengampunan dosa secara umum
apakah sama dengan pengakuan dosa secara pribadi?

Rm. Alphonsus Setya Gunawan, Pr.

Sakramen Tobat atau Sakramen Rekonsiliasi dalam Kitab Suci kita melihat bagaimana
merupakan salah satu sakramen yang penting Tuhan Yesus menampakkan kuasa-Nya dalam
dalam kehidupan iman Katolik. Dalam sakramen pengampunan dosa,: Mrk. 2:5-9; Yoh. 8:2-11;
itu, umat diajak untuk menyadari Kasih dan Luk. 5:20; Luk. 15:11-32; Luk. 19:1-10; Mat. 9:2;
Kerahiman Allah yang agung bagi setiap orang Mat. 9:12-13 dll. Dari kisah-kisah di atas kita bisa
yang berdosa. Dengan melakukan dosa, relasi melihat misi suci kedatangan Yesus ke dunia yang
dan komunikasi antara manusia dengan Allah ditulis oleh Yohanes dalam Injilnya:“Karena begitu
dan relasi antar manusia terganggu sehingga besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah
manusia menderita karena tidak mampu melihat mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya
Allah yang Mahakasih dan tak mampu melihat setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak
sesama sebagai sahabat dalam berziarah menuju binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”(Yoh.
ke rumah Bapa sehingga manusia terbelenggu 3:16). Dengan demikian pengampunan dosa
dalam kesempitan cinta diri dan terkurung dalam (absolusi) merupakan tanda Kasih dan Kerahiman
dunia kegelapan. Ada pepatah mengatakan: Allah untuk manusia yang bertobat agar manusia
”Orang yang bersalah dan tidak memperbaikinya, diselamatkan melalui pengorbanan Yesus di salib
orang itu sedang membuat kesalahan yang baru. dan kebangkitan-Nya.
Maka setiap kali kita berbuat dosa, harus segera
dibersihkan agar kita tetap merasa segar dalam Pengampunan dosa ini kemudian diwariskan
menjalani hidup ini, bagaikan orang yang setiap oleh Yesus kepada Petrus sebagai pimpinan Gereja
hari harus mandi atau membersihkan badan dan kepada semua rasul yang kemudian menjadi
supaya tetap segar dan tidak mengganggu orang komunitas para uskup.
lain.
Ada dua teks Perjanjian Baru yang bisa menjadi
Namun dari dirinya sendiri, manusia tidak referensi dari kuasa Yesus yang diwariskan khusus
mampu untuk untuk melepaskan diri dari belenggu kepada Para Rasul bukan kepada setiap orang
kuasa dosa. Manusia terlalu lemah untuk lepas dari sebagai Sakramen Rekonsiliasi.
cengkeraman dosa. Maka manusia membutuhkan 1. Mat. 16:18-19: “Dan Aku pun berkata
uluran kasih Allah agar manusia bisa menjadi baru
dalam hidupnya. kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas
batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-
Dari beberapa contoh kisah yang diceritakan Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.
Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan

28

LIPUTAN UTAMA

Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan dosa secara pribadi. Dalam ibadat tobat
terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di pribadi ada dua dimensi pengampunan dosa
dunia ini akan terlepas di sorga.” yang diwujudkan dalam tanda. Surat Paulus
2. Yoh. 20:23: “Jikalau kamu mengampuni dosa kepada umat di Korintus dapat membantu
orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu kita untuk memahami hal tersebut: “Karena
menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya sama seperti tubuh itu satu dan anggota-
tetap ada.” anggotanya banyak, dan segala anggota itu,
Dari kedua teks di atas sekurang-kurangnya kita sekalipun banyak, merupakan satu tubuh,
bisa menyimpulkan bahwa: demikian pula Kristus” (1 Kor. 12:12). Gereja
1. Kedua ayat di atas menggambarkan adalah tubuh mistik Kristus. Kristus adalah
perjumpaan yang dilakukan oleh Yesus secara Kepala dan kita anggota-anggota-Nya. Maka
khusus hanya bersama para rasul di Kaesaria saat berdosa, manusia tidak hanya merusak
Filipi. Petrus sebagai orang pertama dari relasi dan komunikasi dengan Tuhan, tetapi
kedua belas rasul secara khusus ditunjuk juga merusak relasi dan komunikasi dengan
untuk meneruskan karya Yesus sebagai Gereja umat Allah. Akibat satu orang manusia
pimpinan Gereja yang diberi kuasa penuh berdosa maka komunitas Gereja juga terlukai.
untuk memegang ‘kunci’ Kerajaan Sorga. 4. Adanya praktek absolusi umum
Maka sampai saat ini kuasa itu diwariskan mengandaikan adanya absolusi khusus.
kepada para penggantinya yaitu Para Paus Dalam kondisi yang tidak memungkinkan
sebagai pengganti Petrus hingga sekarang ini. untuk menerima Sakramen Rekonsiliasi
2. Injil Yohanes mencatat saat Yesus secara pribadi (seperti misalnya kondisi
menampakkan diri kepada para rasul adanya pandemi), hirarki Gereja (Uskup)
dan hanya kepada para rasul sesudah dapat memberikan absolusi umum kepada
kebangkitan-Nya. Saat itulah Yesus memberi semua umat yang sungguh-sungguh
kuasa hanya kepada para rasul untuk bertobat dan mau menjadi manusia baru
mengampuni dosa dalam nama Yesus. dalam iman Kristiani. Absolusi umum
Dari kuasa yang diwariskan oleh Yesus kepada adalah pengampunan dosa untuk dosa-
para rasul kemudian diteruskan kepada Hirarki dosa yang sering dilakukan secara rutin
Gereja yang secara khusus diwujudkan dalam karena kelemahan manusia yang sering tak
“Sakramen Tobat atau Sakramen Rekonsiliasi”. terkendali, jadi bukan dosa besar.
Dari sakramen tersebut, Gereja menghayati 5. Namun absolusi umum ini tidak berlaku untuk
bahwa: ‘dosa berat’. Setiap orang yang memiliki dosa
1. Yang memberi pengampunan dosa adalah berat harus tetap melakukan pertobatan
Allah sendiri (Mrk. 2:7b). Orang Farisi tidak pribadi dalam Sakramen Tobat bagaimanapun
mampu melihat Allah dalam Yesus. caranya. Karena orang yang melakukan dosa
2. Para rasul dan para penggantinya (hirarki berat bukanlah dosa rutin yang menjadi
Gereja) mau menampakkan Allah yang kelemahan manusia, tetapi secara sadar
berbelas kasih dalam pengampunan dosa dan sengaja melawan kehendak Allah. Maka
melalui tanda suci, yaitu Sakramen Tobat. dosa yang khusus harus ditangani secara
Dengan tanda ini Pengampunan Allah yang khusus dan orang tersebut membutuhkan
tidak kelihatan ditampakkan dalam tanda bimbingan dan tuntunan yang lebih khusus,
suci melalui sakramen. Dengan kata lain, agar sungguh menyadari dan punya langkah-
saat kita minta ampun kepada Tuhan secara langkah yang jelas untuk mewujudkan
langsung, mungkin masih ada yang bertanya pertobatannya.
apakah dosaku sungguh diampuni? Sebagai 6. Lebih dari itu kita diajak untuk melihat dan
manusia yang masih hidup di dunia, pasti kita merasakan lebih dalam Allah yang berbelas
membutuhkan tanda, simbol-simbol yang kasih kepada manusia, sampai dibela-belain
memantabkan hati kita. wafat di salib melulu karena cinta-Nya kepada
3. Maka dalam sejarah Gereja berkembanglah manusia agar manusia diselamatkan dan
praktek Sakramen Tobat dari pengakuan masuk sorga.
dosa secara umum di hadapan semua jemaat
ke pengakuan privat di kamar pengakuan Tuhan memberkati.

29

BERITA DESEMBER

Aksi Kasih Natal 2020

Bingkisan Natal yang dibagikan kepada BIA-
BIR melalui ketua lingkungan tahun ini sejumlah
700 paket, berdasarkan kategori umur 1-12 tahun
yang diperoleh dari data Biduk. Kategori juga
didasarkan pada lingkungan yang membutuhkan
dan yang cukup aktif menyelenggarakan BIA-BIR di
lingkungan. Kegiatan berbagi kasih ini disponsori
oleh PT. Lion Wings, PT. Sayap Mas Utama dan PT.
Citra Alam Arumindo serta bekerjasama dengan
Seksi Katekese Paroki.

Bingkisan Natal lansia sejumlah 308 paket
yang pendistribusiannya juga dibantu oleh korwil
serta kaling ini dibagikan berdasarkan umur, yaitu
untuk opa oma yang berumur 65 tahun ke atas.
Paket ini juga disponsori oleh PT. Lion Wings , PT.
Sayap Mas Utama dan PT. Citra Alam Arumindo
bekerjasama dengan Adiyuswa.

Salam sukacita selalu
Tuhan memberkati
Panitia Natal – Seksi Katekese – Adiyuswa

30

BERITA DESEMBER

31





BERITA DESEMBER

Lima Tahun Gerakan
Panitia Penggerak
Tahun Keadilan Sosial
Paroki Pulo Gebang

Tahun 2020 adalah tahun terakhir dari hidup dan martabat manusia, kebaikan
serangkaian lima tahunan program KAJ bersama, solidaritas, lingkungan hidup
yang bertemakan AMALKAN PANCASILA dan memberi perhatian lebih kepada
mulai dari sila-1 sampai sila ke-5. Sebagai saudara-saudari kita yang kurang
tahun terakhir dari program lima tahunan beruntung.
ini, tema yang diangkat sesuai dengan sila
ke-5 Pancasila yaitu Keadilan Sosial. KAJ Di Paroki Pulo Gebang, dibentuk
ingin mempersiapkan dan merealisasikan panitia gerakan yang menjadi motor
benar-benar apa yang menjadi perhatian penggerak tahun keadilan sosial ini
Gereja yang Universal. Untuk itulah, (Panitia Penggerak Tahun Keadilan Sosial/
sejak menjelang berakhirnya 2019, PPTKS Paroki). Kriteria program yang
KAJ sebagai motor, Dekenat dan Paroki dicanangkan mengacu pada KAJ yaitu
mempersiapkan suatu Gerakan Keadilan Kebutuhan mendesak (urgency), Specific
Sosial 2020 yang benar-benar peduli – Measurable – Attainable – Realistic –
dan bisa memberdayakan masyarakat Time bound, Keterlibatan dan partisipasi
(bukan saja yang Katolik namun juga umat, Gerakan Transformatif (berdaya
yang non-Katolik) untuk merealisasikan ubah) secara sistemik dan Berdaya tahan
sila ke-5 yaitu masyarakat yang ber- serta berkelanjutan.
Keadilan Sosial. Tema yang diusung tahun
2020 adalah Amalkan Pancasila, Kita Tahap I dari gerakan ini adalah
Adil bangsa Sejahtera. Bertumpu dari pembagian paket sembako (dikaitkan
inspirasi Bapa Uskup Ignatius Kardinal dengan awal pandemi Covid-19). Total
Suharyo; Keadilan Sosial adalah muara paket yang diberikan sebanyak 395
dari Lima Tahun perenungan kita yang paket untuk keluarga prasejahtera
dapat diolah menjadi; hormat terhadap dan terdampak Covid-19. Tahap ini
dilaksanakan bulan Maret 2020.

Tahap ke-2 dikaitkan dengan paket
usaha bagi keluarga yang ingin mulai
usaha untuk menopang kebutuhan
sehari-hari dan juga keluarga yang
ingin meningkatkan volume usahanya
supaya lebih berkembang lagi. Usaha-
usaha yang dibantu meliputi paket jual
beli sembako, gas LPG 3 kg, isi ulang

34

BERITA DESEMBER

galon air, usaha refleksi, menjahit, paket program budidaya tanaman sayuran
pulsa isi ulang, paket sandang, service dalam pot dan hidroponik dengan
sepeda motor, service AC, usaha kue/ memanfaatkan pekarangan sekeliling
jajan pasar, warung kopi dll. Pada tahap rumah atau botol atau kaleng bekas
ke-2 ini ada 17 keluarga yang dibantu yang telah digulirkan pada Hari Pangan
untuk usaha mereka. Tahap ke-2 dimulai Sedunia di bulan Oktober lalu, maka
dengan pengajuan proposal bulan April pada tahap ke-3 ini telah disalurkan paket
2020 namun karena adanya pandemi beternak lele dalam ember dimana di
Covid-19 yang mengharuskan orang atasnya ditanam sayuran (Budidakber/
mengurangi aktifitas di luar rumah (PSBB Budidaya Ikan dalam Ember). Dalam
ketat), maka pengajuan baru bisa di program ini, ternyata banyak keluarga
survey kelayakannya bulan Juli 2020 dan yang cukup antusias mengikutinya. Ada
direalisasikan di bulan Agustus 2020. 106 paket yang terdiri atas ember siap
pakai, benih lele 12 cm 50 ekor, makanan
Untuk tahap ke-3 (bulan Oktober- pelet 3.5 kg, benih kangkung, vitamin lele
Desember 2020) difokuskan untuk yang telah disalurkan dan karena antusias
membantu pemasaran usaha-usaha skala keluarga, maka ditambahkan 25 paket
rumah tangga dari keluarga-keluarga di lagi. Total 131 paket disalurkan dalam
Paroki Pulo Gebang khususnya yang telah program kali ini. Pada saat pengambilan
menerima bantuan program Gerakan paket, telah diberikan kursus singkat
Tahun Keadilan Sosial 2020. Bantuan bagaimana memelihara ikan lele tersebut.
pemasaran ini dalam bentuk penerbitan Diharapkan dengan paket budidakber
katalog secara digital di Paroki melalui ini, keluarga bisa mencukupi kebutuhan
web paroki www.parokipulogebang. pangan dan gizi dengan budidaya sendiri.
org sehingga dimungkinkan dikenal oleh
keluarga lainnya (yang membutuhkan). Dari ketiga tahapan kegiatan di atas,
Fokus yang lainnya adalah peningkatan team Pager masih punya pekerjaan yang
gizi keluarga khususnya dari keluarga belum selesai, yaitu monitoring usaha
prasejahtera sehingga di tengah pandemi yang telah dijalankan oleh keluarga-
Covid-19 yang membutuhkan ketahanan keluarga terbantu. Hal ini disebabkan
pangan dan kesehatan keluarga, keluarga- keterbatasan waktu untuk turun ke
keluarga masih bisa mencukupi gizi lapangan karena pandemi Covid-19.
keluarganya. Sebagai kelanjutan dari Kemudian juga survey pengajuan bantuan
paket usaha tahap ke-3 yang belum
difinalisasikan disamping pembuatan
katalog sebagai ajang promosi. Kami
harapkan ketiga program yang sementar
ini tertunda bisa segera diselesaikan.

Ucapan terima kasih kepada Romo
Susilo, Romo Gunawan, Pendamping
DPH (Ibu Nina) serta seluruh umat yang
berkenan berbagi melalui Gerakan
Celengan Yesus Tuna Wisma. Juga untuk
seluruh team #pagerParoki yang telah
bekerja merealisasikan program ini.

Salam Sehat
#paGer PPTKS 2020 Paroki Pulo
Gebang

35





BERITA DESEMBER

Keseruan Pendalaman Iman
Menyambut Natal

Bulan Desember bagi umat Keuskupan PI ke-3 di Lingkungan Santa
Agung Jakarta dirayakan sebagai Bulan Caecilia Wil. 6 (foto. Ela)
Keluarga sejak 2012. Bulan Keluarga
tahun 2020 mengusung tema “Aku, PI ke-1 Lingkungan Yudas Tadeus
Kamu, Kita Bertetangga”. Panduan dan Wilayah 17 (foto. Patricya)
materi sudah disediakan lengkap oleh
Komisi Kerasulan Keluarga Keuskupan
Agung Jakarta (KomKK KAJ). Ada empat
minggu yang menjadi permenungan
selama Bulan Keluarga dengan
mengangkat isu hidup bertetangga.

Ketua Seksi Kerasulan Keluarga Paroki
Pulo Gebang, Yovianus Putrajaya, sudah
mensosialisasi materi di pertemuan
daring ke Dewan Paroki Pleno pada 22
November 2020. Sebagai pendamping
umat, Romo Alphonsus Setya Gunawan,
Pr bersedia mengisi renungan di setiap
pertemuan.

Di masa pandemi ini, pendalaman
iman lingkungan dilaksanakan secara
daring. Walaupun begitu tidak
mengurangi keseruannya, seperti
diungkapkan Ela Yuhela (Ketua
Lingkungan Santa Caecilia). “Seru bisa
kangen-kangenan, sudah lama sejak
pandemi tidak bertemu,” katanya.

Hal yang sama diungkapkan Orang
Muda Katolik (OMK) dari Lingkungan
Santo Mikael Indo Putra Laiman. “Puji
syukur sudah bisa kumpul-kumpul lagi
di lingkungan walau secara daring,
seru banget lama tidak bertemu muka
bisa bertegur sapa,” ungkap Indo yang
berjanji akan terus mengikuti setiap ada
pendalaman iman lingkungan.

Memang tidak banyak yang bisa
bergabung dalam pertemuan daring ini
seperti diakui Koordinator Wilayah 3, Tri
Wibowo. “Beberapa kendala misalnya
jaringan dan paket internet dan masih
gaptek,” ungkapnya.

38

Keseruan Pendalaman Iman di BERITA DESEMBER
lingkungan dan wilayah disajikan

melalui foto-foto berikut :

Panggung Boneka, PI ke-3 Wilayah 4
(foto. Lintaka)

PI ke-2 Wilayah 3 (foto. Budianto)

PI ke-3 Lingkungan Santo
Mikael (foto. Frans)

39





BERITA DESEMBER

BERKATEKESE DI MASA PANDEMI

Tetap aktif berkegiatan di tengah awal penayangan. Namun puji Tuhan, berkat
keterbatasan karena adanya pandemi, menjadi dukungan dan kerjasama dengan Seksi KomSos,
tantangan tersendiri untuk Seksi Katekese dan keterlibatan dari Komunitas Bina Iman Anak
Paroki Pulo Gebang. Hampir semua kegiatan yang ada di wilayah/ lingkungan, menjadikannya
Seksi Katekese memerlukan interaksi aktif, lebih mudah dan berjalan lancar sampai saat ini.
seperti: pengajaran katekumen (baptis dewasa
maupun anak), Baptis Bayi, Komuni Pertama, Pertemuan BIA lewat zoom, secara kreatif
Krisma, Bina Iman Anak (dan Negeri) maupun juga telah dilaksanakan oleh beberapa BIA
Bina Iman Remaja, sempat terhenti di awal Wilayah. Demikian juga pertemuan virtual BIR,
pandemi. sudah diadakan setiap 2 minggu sekali lewat
media Zoom, sejak bulan Oktober kemarin.
Namun karena situasi pandemi yang belum Agak berbeda dengan BIR@home, Zoom
juga membaik, maka mulai pertengahan April BIR lebih membahas tema-tema yang dekat
2020, kami menghadirkan BIA/BIR @home dan biasa terjadi di kalangan remaja, seperti
secara online. Materi yang pada awalnya, tentang kebiasaan dan sikap hidup, motivasi
hanya dibagikan dalam bentuk slide kepada , pengembangan diri, dsb yang akan dibahas
anak-anak lewat para Ketua Lingkungan, terus sesuai dengan bacaan kitab suci.
berkembang dan berlanjut dalam tayangan
video yang bisa di akses langsung lewat Untuk kegiatan belajar dari Bina Iman Anak
website paroki, Youtube, maupun tayangan Negeri, seperti pembelajaran sekolah online
setelah misa. umumnya, katekis memberikan pendampingan
setiap minggunya, lewat beberapa cara seperti
Bagi kami, proses pendampingan secara Zoom, Google Meet dan WA Video Call.
online seperti ini, mulai dari persiapan sampai Rangkuman materi belajar, penjelasan dan
siap ditayangkan, sesungguhnya bukan suatu tugas-tugas dikirimkan lewat WA, bagi teman-
hal yang mudah, karena pelaksanaannya teman yag mempunyai keterbatasan quota.
berbeda dengan ketika bertatap muka.
Keterbatasan waktu dan SDM karena Seksi Katekese juga telah melanjutkan
sistem kejar tayang setiap minggu, dan juga pengajaran Komuni Pertama lewat pertemuan
pengetahuan teknis, menjadi kendala di awal- virtual, meskipun untuk waktu penerimaannya
masih belum bisa ditentukan, menunggu arahan
dari paroki. Pendampingan dilakukan oleh para
guru agama dari sekolah dan katekis paroki
setiap 2 minggu sekali.

Mengingat kondisi yang belum
memungkinkan, pendaftaran Komuni Pertama
dan Sakramen Krisma, ditunda untuk tahun ini.
Sedangkan pengajaran katekumen, akan mulai
dilanjutkan di awal tahun depan.

Seksi Katekse masih sangat membutuhkan
dukungan dari seluruh umat terutama dukungan
dari kaling yang membantu membagikan
informasi adanya BIA dan BIR @home, virtual
BIA BIR ataupun program katekese lainnya.

Semoga semangat untuk mengajar dan
mendampingi di tengah-tengah keterbatasan,
terus ada dan tetap terjaga. *bersamakitabisa*

42

BERITA DESEMBER

Kekhawatiran
Mengalahkan
Jiwa Berkorban
Untuk Sesama

Kegiatan Donor Darah yang rutin dr. Willy juga mengatakan bahwa jumlah
dilaksanakan setiap 3 bulan oleh Gereja pendonor agak berkurang saat pandemi ini.
Santo Gabriel sempat tertunda karena “Biasanya 70-80 pendonor, hari ini jumlah
pandemi. Oleh karena itu, Seksi Kesehatan pendonor sekitar 47 orang,” ungkapnya lagi.
Paroki bekerjasama dengan PMI kembali
mengadakan kegiatan donor darah di GKP Ditemui disela-sela acara, Veronika Ivonne
lantai 2 pada Sabtu (19/12/2020) pagi. yang rutin mendonorkan darahnya tidak
merasa khawatir dengan kondisi pandemi
Karena masih dalam masa pandemi, saat ini, karena percaya protokol kesehatan
panitia mensyaratkan peserta lebih ketat dijalani dengan ketat. Hal senada diungkapkan
dengan screening awal yaitu dengan terlebih Johanes Nenot. “Rasa takut pasti ada tapi kan
dahulu mengisi form self assessment. tidak paranoid, saya yakin saja dengan kondisi
Kejujuran peserta sangat diharapkan. tubuh saya dan Tuhan pasti melindungi umat-
Nya,” kata Nenot.
Panitia juga bersinergi dengan Tim Gugus
Kendali Paroki (TGKP) untuk mempersiapkan “PMI sempat kekurangan stok darah
protokol Covid-19. “Jadwal kedatangan disaat pandemi seperti ini jadi mungkin
pendonor diatur, wajib masker, cek suhu dan ini kesempatan saya belajar seperti Yesus,
jaga jarak saat daftar ulang dan pengaturan dengan berkorban mendonorkan darah untuk
tempat,” ungkap Hendro dari TGKP. sesama. Ini juga wujud saya berterimakasih
pada Yesus yang lebih dahulu mengasihi saya,”
Menurut ketua panitia, dr. Willyanto, ungkap Nenot.
persyaratan pendonor juga disesuaikan
dengan protokol. “Pendonor regular wajib “Deny Kus”
berusia 18-59 tahun tetapi pendonor baru
wajib berusia 18-55 tahun,” katanya.

43





BERITA DESEMBER

Kursus Virtual Injil Matius
Sampai Mancanegara

Tidak seperti 2 kursus sebelumnya juga merasa was-was. Mengupas materi
(Injil Markus pada tahun 2018 tentang kitab suci sebenarnya hal yang
dan Injil Lukas pada tahun 2019) dengan biasa buat beliau, tetapi kali ini lain karena
pertemuan tatap muka, kursus Injil Matius ditayangkan secara virtual, membuat
kali ini dilaksanakan secara virtual dengan Romo Gun harus mempersiapkan lebih
media Zoom. Tercatat di pertemuan detail. “Persiapan kursus virtual ini
perdana, jumlah peserta 200 orang, 40% membuat saya harus banyak membaca
berasal dari luar paroki. Kursus yang alkitab lagi, membuka buku-buku tafsir,
dilaksanakan dari 24/08 – 30/11 atau membandingkan tulisan, menulis yang
selama 14 kali pertemuan setiap Senin akan disampaikan agar tidak terlewat.
malam sukses dilaksanakan. Hikmah buat saya bisa menambah ilmu
Ada pengalaman menarik dibalik lagi,” katanya merendah.
kursus Injil Matius ini baik dari panitia,
narasumber utama yaitu Romo Alphonsus “Terlebih kursus virtual ini direkam,
Setya Gunawan, Pr dan para peserta. bisa diulang dan disebarluaskan ke
Menurut panitia penyelenggara dari seluruh dunia, saya harus hati-hati benar
Seksi Kerasulan Kitab Suci (KKS) Maria dalam menerangkan, jangan sampai salah
P. Selvya mengatakan awalnya kursus bicara,” Ucap Romo Gun penuh canda.
akan ditunda karena ada pandemi. “Mau
menunggu pandemi selesai tapi ternyata Dalam kursus Injil sebelumnya, Romo
panjang juga, akhirnya memberanikan Gun biasa membawa materi dengan
diri untuk lanjut, tentunya bekerja sama serius tetapi santai, penuh humoris yang
dan bantuan berbagai pihak. Puji Tuhan menjadi ciri khasnya. Tetapi diakuinya
berjalan lancar sampai akhir,” terangnya. kursus kali ini lain dari biasanya. “Biasa
Sebagai narasumber, Romo Gunawan ada interaksi langsung dengan peserta,
kursus kali ini yang dihadapi virtual seolah
bicara sendiri, peserta ngantuk tidak

46

BERITA DESEMBER

tahu,” ucapnya sambil tertawa. Suprihati mengikuti kursus penuh 14
Walaupun kursus dilaksanakan virtual kali pertemuan. Ia mendapatkan info dari
rekannya di Paroki Santa Ana, Madiun
disiarkan dari GKP lt. 2 Paroki Pulo dan baru kali pertama mengikuti kursus
Gebang tetapi antusias peserta cukup bersama Romo Gunawan.
tinggi. Setiap pertemuan dihadiri lebih
dari 120 peserta. Proficiat!
Denkuz
Anastasia Ngoei (56) dari Lingkungan
Santa Monika yang mengikuti secara PEREKAT Mengobati
penuh (14 kali) merasa senang. “Kursus Kerinduan Umat
dengan Romo Gun mudah dimengerti
dan banyak menambah pengetahuan Bersyukur PEREKAT boleh hadir
dan iman,” katanya yang berjanji mau sebagai salah satu program online dari
mengikuti kursus selanjutnya. Paroki Pulo Gebang, untuk mengobati
kerinduan umat akan sapaan Tuhan,
Eron Yudono (46) dari Lingkungan PEREKAT bisa menjadi solusinya.
Santo Yohanes merasa menjadi lebih
mengenal Yesus. “Romo Gun menjelaskan Perekat (Pemberi Renungan Singkat)
dengan sangat baik dan mudah aku adalah bentuk hybrid dari program
terima. Sehingga aku bisa mendapatkan Matahati Seksi Kerasulan Keluarga
pemahaman yang baru. Aku menjadi (SKK) yang karena pandemi ditiadakan.
lebih mengenal Yesus, tidak hanya sebatas Perekat hadir secara virtual dengan
tahu,” ungkapnya. Zoom setiap Senin-Rabu-Jumat Pukul
06.00 - 06.30, dan boleh diikuti oleh
Apresiasi peserta dari luar negeri dan semua umat. Kegiatan membaca
lintas agama alkitab, renungan dan tanya jawab
dengan bimbingan Romo Alphonsus
Peserta dari Risen Christ Church Setya Gunawan, Pr.
Singapore, Mariana Kusuma Tjan (53)
merasa senang bisa mengikuti kursus Salam Perekat
virtual ini secara penuh dari Singapore. SKK
“Romo Gunawan sangat menguasai
makalahnya, saya suka penjelasan beliau,”
katanya.

Maria yang baru pertama mengikuti
kursus bersama Romo Gunawan ini
mengetahui kursus dari rekannya di Paroki
Petrus dan Paulus, Mangga Besar.

Peserta yang berasal dari luar gereja
Katolik, yaitu Gereja Kristen Jawi Wetan
(Madiun) Suprihati (71) juga merasakan
hal yang sama. “Selama ini saya sering
mengikuti kursus sejenis, tapi dengan
mengikuti kursus dari Romo Gunawan,
saya menjadi gamblang tentang Injil
Matius, dengan telatennya Romo
meriwayatkan seolah-olah beliau hidup
pada zamannya,” ungkapnya penuh
sanjungan.

47

BERITA DESEMBER

Bagaimana Cara
Mengolah Emosi
Menjadi Kasih?

Cika Tobing

“Emosi merupakan luapan perasaan penuh kasih kepada keluarga dan sesama,”
yang berkembang dan surut dalam waktu ungkapnya.
singkat atau bersifat sementara saja. Emosi
juga dapat diartikan sebagai keadaan dan Romo Erwin mengungkapkan bahwa dalam
reaksi psikologis dan fisiologis misalnya hidup berkeluarga pasti ada saja gesekan-
kegembiraan, kesedihan, keharuan, kecintaan gesekan. Namun bagaimana kita menyikapi
dan keberanian yang bersifat subjektif,” kata emosi-emosi yang timbul dari setiap peristiwa
Romo Alexander Erwin Santoso, MSF dalam yang terjadi adalah hal yang penting untuk
pengantarnya di seminar daring pada Minggu kita pahami. Segala emosi perlu diekspresikan
(20/12/2020) sore. tanpa melukai atau merusak hidup
berkeluarga. Misalnya dalam menghadapi
Seminar dengan judul “Mengolah Emosi emosi negatif yang kerap kali muncul, kita

Menjadi Kasih” ini diselenggarakan oleh SKK harus melakukan 3 hal berikut :
(Seksi Kerasulan Keluarga) Paroki Pulo Gebang 1. Kenali emosi; dimana kita harus
yang bersinergi dengan Panitia Natal 2020
(Wilayah 17) ini dihadiri oleh 150 peserta, memperhatikan emosi yang timbul, memberi
baik yang berasal dari paroki sendiri maupun nama emosi tersebut, mengenali penyebab
dari luar paroki (Semarang, Papua), termasuk munculnya, tidak menyalahkan dan
juga para peserta Kursus Membangun Rumah menerima semua emosi dengan pengertian.
Tangga (MRT) periode Januari 2021.
2. Ambil tindakan; kita harus memikirkan
Seminar dibuka oleh Pastor Kepala Paroki cara terbaik untuk mengekspresikan emosi ini
Pulo Gebang Romo Aloysius Susilo WIjoyo, Pr. tanpa melukai, mempelajari cara mengubah
Tema yang disajikan memang tidak jauh dari mood lalu membangun emosi positif,
kehidupan berkeluarga seperti harapan Ketua mencari dukungan dan terus berlatih.
Seksi Kerasulan Keluarga Paroki, Yovianus
Putrajaya. “Harapannya dapat memberikan 3. Minta pertolongan; jangan terjebak
spirit umat, terutama saat pandemi ini agar dengan emosi yang sama, jangan melukai diri
bisa mengolah emosi yang timbul dalam sendiri, carilah ahli yang bisa membantu.
keluarga dan lingkungan menjadi sesuatu yang
“Emosi yang timbul bisa kita olah menjadi
kasih jika kita mau menerima keterbatasan
diri kita dan orang lain, juga ketika kita mau
memberi pengampunan atas kesalahan yang
dibuat orang atas diri kita. Kita juga diharapkan
bisa me-lobby diri kita untuk dapat memaafkan
perbedaan yang ada antara kita dengan orang
disekitar kita,” Romo Erwin berpesan.

Banyak peserta mengapresiasi seminar ini,
salah satunya ibu Yana. “wah seminarnya keren
banget, terimakasih tim SKK dan Panitia Natal
2020,” ungkapnya.

48

NASI BUNGKUS BERITA DESEMBER
MENJADI SARANA warung yang berhijab ini asli orang
BAHASA KASIH Padang yang sudah lama besar di Jakarta.
DAN TOLERANSI Beliau dengan ramah menerima kami di
warungnya yang tidak jauh dari lokasi.
Christine MS
Beliau sempat menyampaikan bahwa
Pandemi Covid-19 masih belum berlalu kegiatan berbagi nasi bungkus untuk
tapi Wanita Katolik Republik Indonesia kaum duafa ini awalnya dilakukan oleh
(WKRI) Cabang Santo Gabriel Pulo Gebang beliau sekeluarga, bersama suami
masih kreatif membuat kegiatan sosial. dan ketiga anaknya. Namun ternyata
Dengan tujuan ‘berbagi untuk sesama dan banyak donatur yang ikut tergerak.
menjalin toleransi umat beragama’ para Sekarang setiap hari Jumat mereka bisa
ibu ini menggelar aksi ‘bagi-bagi nasi’ di membagikan sekitar 100 – 900 nasi
sekitar Jati Bening. bungkus yang dibagikan setelah Sholat
Jumat, sore bahkan malam hari.
Selesai Sholat Jumat, sekitar jam 13.00
WIB, makanan sudah siap dibagikan. Aksi Natal yang baru pertama kali
Beberapa orang ibu-ibu WK yang dibantu dilakukan ini sungguh mengharukan,
anak pemilik warung, segera menuju karena penerimaan dari masyarakat yang
ke lokasi di bawah kolong jalan tol Jati menyenangkan. Melihat wajah-wajah
Bening, Bekasi. Mengambil posisi yang yang tersenyum bahagia saat menerima
pas yang tidak menimbulkan kemacetan pemberian nasi bungkus menjadi bukti
dan siap untuk membagikan makanan nyata kasih Allah hadir bersama mereka.
kepada setiap orang yang lewat dan
membutuhkan. Semoga dengan berbagi akan terjalin
toleransi antar umat beragama sebagai
Dengan tetap mematuhi protokol tujuan aksi ini bisa tercapai. Amin.
kesehatan yaitu : menggunakan masker
dan membawa hand sanitizer, para ibu- 49
ibu WK ini membagikan makanan kepada
pemulung, tukang ojek dan kepada siapa
saja yang meminta. Makanan dibagikan
dengan tersenyum dan tidak lupa
mengucapkan selamat menikmati.

Acara yang dicetuskan pada rapat
anggota di Bulan November ini digelar
pada hari Jumat, 11 Desember 2020.
Sebagai Aksi Natal yang bisa dilakukan
pada masa pandemi dengan tema ‘Yang
Kau Perbuat Bagi Saudara-Ku Telah Kau
Buat Bagiku’

Aksi Natal dipenghujung tahun ini
dipimpin oleh Ibu Henny, Ketua Cabang
WK. Bekerjasama dengan Ibu Joanne,
pemilik warung Mriki Dahar, pemilik


Click to View FlipBook Version