EDISI HUT PAROKI KE-28|UNTUK KALANGAN SENDIRI M ENGASIHI - PEDULI - BERSAKSI K E S E J A H T E R A A N B E R S A M A ARDAS KAJ 2023 Luka-LukaMu yang Memerdekakan
Pelindung : Dewan Paroki St. Gabriel Pulo Gebang Penasihat : Romo Yohanes Radityo Wisnu Wicaksono, Pr. Romo Aloysius Hadi Nugroho, Pr. Koordinator dan Redaksi Ignatius de’Loyola Adhi Nugroho (Ino) Redaktur Pelaksana dan Editor : Denny Kus Indarto, Heribertus Didit, Yunita Wardhani (Cika) Artistik dan Layout : Teguh Kristanto, Juan Constantine, Jenar Maheswari, Lintaka Tim Redaksi Dolly Silviana, Triesly Wigati, Stefani Kontributor Bintang, M.Psi., Psikolog, Christine, dr. Stella, Panitia HUT ke-28, Edgar, Verlyn, Raka Tim Fotografi Yossie, Reiner Tasno, Rudy Rudolf, Alang, Giacinta, Dokumentasi Panitia HUT 2023 Publikasi Bonnie, Detty, Dina, Wisnu Iklan dan Sponsor Panitia HUT Wilayah 12 Bagi Umat Paroki Pulo Gebang yang ingin mengirimkan artikel atau tulisan mengenai kegiatan di seksi, kategorial, wilayah/lingkungan silahkan menghubungi Seksi Komsos atau melalui E-mail: [email protected] Surat Redaksi TIM REDAKSI Paroki yang berdinamika biasanya adalah paroki yang umatnya berani dan lentur dalam menerima dan mengikuti perubahan atau perkembangan zaman dan lingkungan. Pesta Ulang Tahun Paroki Pulo Gebang tahun ini menjadi salah satu contoh daya umat dalam menyikapi dinamika endemi dan situasi habitus baru umat dalam berteknologi selama pandemi. Umat diingatkan untuk kembali kepada pokok iman yang menyelamatkan melalui Ziarah Kain Kafan bersama dalam grupgrup lingkungan. Begitu juga dengan pertemuan dan Festival Lomba BKSN serta aktivitas komunitas lainnya yang mengajak umat untuk kembali pada habitus jemaat perdana yaitu untuk berkumpul memuji Tuhan dan saling berbagi. Kegiatan orang muda pun kaya dengan keterlibatan OMK dalam IYD (Indonesia Youth Day), Jambore SEKAMI KAJ dan masuknya OMK Pulo Gebang dalam nominasi 3 besar untuk lomba Paduan Suara OMK KAJ PESPARANI 2023. Riakriak ini bagi Diaga adalah atmosfer baru yang menyegarkan dan menghidupkan liputan awak media paroki. Begitu juga hadirnya duet baru Romo Paroki yang baru saja merayakan HUT Imamatnya; Romo Y.R. Wisnu Wicaksono, Pr yang ke-15 dan Romo A. Hadi Nugroho, Pr yang ke-24 di bulan Agustus menjadi daya tarik tersendiri bagi umat untuk lebih aktif berperan dalam kehidupan menggereja. Semoga Diaga bisa terus mengiringi langkah Paroki Pulo Gebang dengan segala dinamikanya. Jayalah Santo Gabriel, Paroki Pulo Gebang. Salam Redaksi Diaga
DAFTAR ISI LIPUTAN UTAMA sekapur sirih surat gembala Panitia HUT ke-28 Misa Konselebrasi Pembukaan HUT ke-28 Paroki Pulo Gebang, Sekaligus Membuka Ziarah Kain Kafan Kasih yang Menyelamatkan Hidup Pembukaan Rangkaian HUT ke-28 Apa Perlunya Vandel Santa Apa Perlunya Vandel Santa Santo Pelindung? 28th Peziarahan Umat Paroki Pulo Gebang dalam Naungan St. Gabriel Ritus Terakhir Ziarah Kain Kafan Delapan Pastor Memimpin Misa Delapan Pastor Memimpin Misa Konselebrasi HUT ke-28 Paroki Konselebrasi HUT ke-28 Paroki Pulo Gebang 6 7 11 16 42 46 50 52 52 57 62 64 66 69 22 28 34 38 liputan umum inspirasi aneka Kisah Awam Pasionis Terpaut Satu Poin, Festival BKSN Menuai Riuh Semerah Semangat WKRI Paroki Pulo Gebang Waspada Polusi Udara Menciptakan Anak Muda Yang Mandiri, Dimulai Dari Dini Pelatihan Buket Uang yang Bisa Mendulang Untung Belajar Mengembangkan Belajar Mengembangkan Ekonomi Umat melalui TBR Behind The Scene Panitia HUT Orang Muda Katolik Mengguncang Palembang Empat Hari Tak Terlupakan Di Mertoyudan Sumber foto dan ilustrasi : Dokumentasi GPC | www.freepik.com | Canva Premium Asset
6 | SURAT GEMBALA Tahun 2023 ini, Paroki Pulo Gebang, Gereja St. Gabriel merayakan Hari Ulang tahunnya yang ke-28. Untuk tahun ini, panitia mengambil tema Kasih yang Menyelamatkan Hidup. Dari tema ini, saya teringat akan sabda Tuhan Yesus sendiri yang pernah bersabda, “Aku datang supaya mereka memperoleh hidup, dan memperolehnya dalam segala kelimpahan” (Yoh. 10:10b). Konteks dari sabda Yesus ini adalah ajaran Yesus tentang pengidentifikasi-an DiriNya sebagai Gembala yang Baik. Yesus menyebutkan bahwa seorang gembala yang baik itu mengenal domba-dombanya, melindungi mereka dari segala marabahaya dan membimbing kawanannya itu ke padang rumput yang hijau. Dari tema Hari Ulang Tahun Paroki ini, mau mengajak seluruh umat Paroki Pulo Gebang untuk menyadari kasih dan rahmat dari Allah sendiri atas perjalanan rohani umat di Paroki Pulo Gebang ini. Kita semua diajak untuk semakin mengenal Tuhan Allah sebagai Gembala yang Baik bagi kita kawanan domba milikNya. Mengenal Tuhan berarti pula rela dan berani untuk mengikuti langkah hidup dan ajaran dari Kristus sendiri yang telah diajarkanNya kepada kita. Dan ajaran yang paling utama dari semua ajaran Kristus adalah mengasihi Allah dan sesama dengan segenap hati, segenap budi dan segenap kekuatan kita. Artinya mau dan berani semakin peduli dan terlibat untuk menjadi berkat bagi sesama kita Kasih yang Menyelamatkan Hidup Refleksi Ulang Tahun Paroki Pulo Gebang ke-28 sehingga semakin banyak orang di sekitar kita dapat merasakan kasih Tuhan yang menghidupkan. Kita diajak tidak hanya memperhatikan kepentingan diri sendiri namun berani untuk terlibat melayani Tuhan dan sesama dengan tulus dan iklas. Hal ini berarti kita harus menghindarkan sikap “mutung”, hitung-hitungan, mencari popularitas dan kesombongan rohani dalam pelayanan dan kegiatan menggereja yang saya rasa tidak ada di paroki kita yang tercinta ini. Di samping itu, saya senang bahwa kegiatan belarasa seperti ASAK, bantuan Karitatif, CYTW, Posyandu dan kegiatankegiatan sosial lainnya berjalan dengan baik. Termasuk juga kegiatan-kegiatan rohani seperti, Legio Mariae, Meditasi Kitab Suci, PD Pembaruan Karismatik Katolik, dan lain sebagainya pun turut menguatkan dan meneguhkan karya-karya pastoral di paroki ini. Semoga segala yang sudah berjalan dengan baik ini semakin dapat dilaksanakan dengan semakin baik kedepannya sebagai saluran Kasih Tuhan yang menghidupkan bagi kita sekalian. Akhir kata, saya mengucapkan Selamat Ulang Tahun Paroki Pulo Gebang ke-28. Semoga semakin hari semakin menunjukkan wajah Allah yang Maharahim dan Mahakasih kepada semakin banyak umat dan masyarakat di sekitar kita. Semoga Tuhan selalu menyertai dan memberkati setiap tindakan baik kita ini. Tuhan memberkati. Romo Yohanes Radityo Wisnu Wicaksono, Pr.
SEKAPUR SIRIH | 7
8 | SEKAPUR SIRIH Tahun ini, Gereja St.Gabriel Paroki Pulo Gebang genap merayakan ulang tahun ke28. Sebagai umat beriman kita mensyukuri berkat dan rahmat berlimpah dari Tuhan yang telah menyertai perziarahan kita sebagai Gereja Umat Allah. Didasari oleh ungkapan syukur dan sukacita atas penyertaan Tuhan itulah, Wilayah XII, (WILDUBLAS) terdiri dari Lingkungan St. Yustinus dan St. Theresia -- yang tahun ini didapuk menjadi Panitia Perayaan HUT Paroki. Kami mendapatkan kepercayaan dari umat untuk menyelenggarakan perayaan HUT secara berbeda yaitu momentum Perayaan HUT Paroki Pulo Gebang sebagai suatu ‘perayaan iman.’ Pertanyaan yang merangkum segenap tujuan penyelenggaraan HUT Paroki kali ini adalah: Bagaimana kita sebagai Gereja Umat Allah semakin mencintai dan mengikuti Yesus Kristus yang kita imani? Pencarian jawaban atas pertanyaan itulah yang melatarbelakangi gagasan untuk khusus menggelar Ziarah Kain Kafan Yesus dan Seminar Pendalaman Iman akan Misteri Kain Kafan Yesus, sebagai bagian dari perayaan HUT Paroki selain Perayaan Ekaristi HUT dan Bazaar UKM. Melalui perayaan ini Kita ingin lebih terlibat mengalami, tidak hanya sebagai penonton, tapi turut menemani Yesus yang bersengsara dan wafat. Oleh karena itu Ziarah Kain Kafan Yesus yang dijalankan di Gereja St. Gabriel ini menjadi role model peziarahan yang baru dan pertama kali dijalankan di Indonesia yaitu dengan konsep Ziarah 5D (Lima Dimensi). Kita ingin membaui, memandang, melihat dari dekat, meraba, mencium bilurbilur luka serta menyeka tetes-tetes darah Yesus, sembari menyelami keindahan dan kedalaman cinta Allah kepada manusia. Semua indera kita arahkan kepada rasa sengsara Yesus. Itulah yang menjadi ciri khas Ziarah Kain Kafan Yesus… 5 Dimensi – Empat Indera dan Satu Hati dalam merasakan kasih Yesus pada umatNya. Bekerjasama erat dengan para ketua lingkungan, paroki juga memproduksi “Panji Lingkungan” (Vandel Identitas Lingkungan) dengan foto para Santo-Santa pelindung bagi 63 lingkungan sebagai pengingat agar setiap lingkungan terus menerus menimba kekayaan rohani dari teladan Santo-Santa Pelindung Lingkungan masing-masing. Vandel akan dibawa pulang ke lingkungan masing-masing dan di bawa ke gereja pada perayaan-perayaan istimewa di kemudian hari. Panita Ulang Tahun Paroki Pulo Gebang yang ke-28, mengucapkan banyak terima kasih kepada Romo Paroki Romo Yohanes Radityo Wisnu Wicaksono, Pr. terkhususs Romo Mikhael Wisnu Agung Pribadi Pr, Romo Alphonsus Setya Gunawan Pr, Romo Aloysius Hadi Nugroho Pr, beserta segenap jajaran Dewan Paroki, Ketua Seksi dan Kategorial, para donatur, para sponsor dan seluruh umat yang telah terlibat secara langsung maupun tidak langsung yang telah memberikan dukungan secara luar biasa sehingga seluruh rangkaian acara berjalan dengan baik. Dengan segala kerendahan hati, kami menyampaikan permohonan maaf atas kekurangan dan hal-hal yang kurang berkenan. Selamat Ulang Tahun Gereja tercinta St. Gabriel, Paroki Pulo Gebang, Selamat Pesta Iman! Panitia HUT ke-28
10 | LIPUTAN UTAMA
LIPUTAN UTAMA | 11 Misa Konselebrasi Pembukaan HUT ke-28 Paroki Pulo Gebang, Sekaligus Membuka Ziarah Kain Kafan Pastor Kepala Paroki Pulo Gebang Rm. Yohanes Radityo Wisnu Wicaksono Pr. (Rm. Inung), memimpin Misa Konselebrasi di Gereja Santo Gabriel pada Minggu (16 Juli 2023) pagi. Misa Konselebrasi ini membuka rangkaian acara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Gereja St. Gabriel ke-28 sekaligus membuka penyelenggaraan Ziarah Kain Kafan Yesus yang berlangsung dari tanggal 16-22 Juli 2023. Mendampingi Rm. Inung sebagai konselebran utama adalah Romo Rekan Paroki Pulo Gebang Rm. Aloysius Hadi Nugroho Pr, Romo yang pernah bertugas di Paroki Pulo Gebang Rm. Michael Wisnu Agung Pribadi Pr dan 2 Romo Pasionis Rm. Gabriel Luigi Antoneli CP dan Rm. Marius Lami CP. Misa Konselebrasi diawali dengan pemberkatan salib dan replika Kain Kafan Yesus oleh Rm. Inung. Replika ini dibawa wakil umat dan panitia saat arak-arakan dan diletakkan di depan altar. Hadir juga Bruder Deo membawa salib sengsara. Misa diikuti secara hikmat oleh umat Paroki Pulo Gebang pada pukul 09.00. Hadir juga para pasionis awam yang nantinya membantu dalam peziarahan kain kafan.
12 | LIPUTAN UTAMA Dalam homilinya, Rm. Inung menyampaikan hal seorang yang menaburkan benih ke beberapa tempat, yang hasilnya berbedabeda. Ada yang tumbuh, belum sempat tumbuh atau bahkan mati. Menurutnya, penabur itu ibarat kebaikan Tuhan yaitu memberikan benih kepada semua orang tanpa memilih. Tetapi manusialah yang akan mengolah benih itu. Seperti kain kafan Yesus, lanjut Romo Inung, menggambarkan penderitaan Tuhan yang luar biasa dari ujung kepala ke ujung kaki, agar manusia diselamatkan. “Dia telah menderita hingga mati, untuk menebus dosa kita. Mengapa kita mengkhianatiNya? Marilah kita berbuah dan menjadi berkat bagi sesama, sehingga
LIPUTAN UTAMA | 13 banyak orang mengenal dan berjumpa dengan Tuhan,” ajaknya. Sebelum berkat penutup, Rm. Gabriel dari konggregasi Pasionis memperkenalkan tentang Ziarah Kain Kafan yaitu peziarahan rohani melalui sarana Kain Kafan Yesus. “Ziarah ini tidak untuk menunjukkan sengsara Yesus, tetapi menemani peziarah rohani memahami misteri Yesus, antara lain Yesus diakui sebagai raja, pengorbananNya dan kasihNya yang luar biasa kepada kita,” ungkapnya. Setelah Misa Konselebrasi, para Romo dan umat menuju ke Gedung Karya Pastoral lantai 3 untuk membuka kegiatan Ziarah Kain Kafan Yesus. Dan dimulailah narasi kisah cinta paling spektakuler dalam sejarah manusia itu. DenyKuz
Selesai Misa Konselebrasi Pembukaan HUT Paroki Pulo Gebang ke-28 di Gereja St. Gabriel pada Minggu (16 Juli 2023) siang, kemudian para Romo dan umat menuju Gedung Karya Pastoral lantai 3 untuk membuka Ziarah Kain Kafan. Para Romo itu adalah Pastor Kepala Paroki Pulo Gebang, Romo Yohanes Radityo Wisnu Wicaksono Pr atau Romo Inung, Romo yang pernah bertugas di Paroki Pulo Gebang, Romo Michael Wisnu Agung Pribadi Pr atau Romo Mike, dan 2 Romo Pasionis, Romo Gabriel Luigi Antoneli CP dan Romo Marius Lami CP. MC membuka acara kemudian doa yang dipimpin oleh Romo Mike. Setelah itu dilanjutkan dengan prosesi pemotongan pita didepan pintu masuk ziarah yang dilakukan oleh Romo Inung didampingi ketiga Romo, sebagai penanda bahwa Ziarah Kain Kafan resmi dibuka. Kemudian para prodiakon memerciki air suci ke semua lokasi Ziarah Kain Pembukaan, pemberkatan Ziarah Kain Kafan Yesus dan peserta ziarah perdana yang dihadiri oleh Perangkat Karya, Pengurus Lingkungan dan Perwakilan DPH Kafan. Kloter pertama ziarah diikuti oleh para Romo, Suster dan Anggota DP Pleno. Ziarah kain kafan ini dibuka untuk umum dari tanggal 16-22 Juli 2023, dari pukul 08.00 – 12.00 dilanjutkan pukul 16.00 – 20.00 bertempat di GKP lantai 1-3, dipandu oleh para Awam Pasionis dan Pastor Pasionis. Selain itu, rangkaian HUT Paroki juga melaksanakan bazar umat di parkiran GKP selama ziarah berlangsung. Dan sebagai acara puncak pada Minggu, 23 Juli 2023 adalah Perayaan Ekaristi HUT Paroki pukul 09.00 dan seminar kupas tuntas misteri Kain Kafan Yesus oleh Romo Gabriel di GKP lantai 3 jam 11.00- 16.00. Mengamati, Mendengarkan dan Mengolah dalam Sejarah, Ilmiah dan Kitab Suci Pada saat mengikuti Ziarah Kain Kafan, umat yang dibagi dalam kelompok sejumlah 20 – 25 orang per-grup-nya Dimulainya Kisah Cinta Paling Spektakuler dalam Sejarah Manusia 16 | LIPUTAN UTAMA
didampingi oleh seorang Awam Pasionis (AP) sekaligus sebagai narator yang akan menerangkan setiap gambar dan foto tahapan peziarahan yang sangat kaya sudut pandang. Berikut kurang lebih perjalanan ziarah yang sarat dengan unsur sejarah, ilmiah dan biblis. 1.Pendahuluan Manusia Kain Kafan 1.1 Pada sesi awal ini peziarah mendapatkan sekilas pengantar tentang Manusia Kain Kafan dan hasil penelitian ilmiahnya serta poin-poin sejarah mengapa kain kafan yang ada sekarang ini disebut sebagai dokumen asli sengsara Yesus. 1.2 Peziarah diajak mengetahui tujuan diadakannya peziarahan Kain Kafan Yesus dan sedikit pengenalan tentang Kongregasi Pasionis, agar peziarah memiliki sudut pandang baru dan lebih mandalam mengenai pewartaan sengsara salib sang Manusia Kain Kafan. 2. Ulasan Salib 2.1 Penjelasan tentang hukuman salib. Siapa saja yang dijatuhi hukuman ini, siapa yang berhak menjatuhi hukuman salib ini dan cara-cara apa saja yang dipergunakan dalam hukuman, dikupas pada sesi ini. 2.2 Yesus dijatuhi hukuman mati salib apakah benar atau legenda? Peziarah mendapatkan penjelasan tentang kebenaran hukuman salib ini. 2.3 Posisi tubuh Yesus saat tergantung di salib. Secara ilmiah diterangkan bahwa jenasah Yesus tidak terbujur lurus saat dibaringkan di atas kain kafan karena efek luka yang ditanggung tubuh-Nya, membuat tangan dan kaki-Nya harus menahan beban hingga menekuk. 3. Penampakan Deraan pada Wajah Manusia Kain Kafan 3.1 Pengenalan tampak depan foto Manusia Kain Kafan menjadi bagian penting dalam tahap sejarah, karena foto ini menjadi penghubung nyata dengan bacaan di dalam Kitab Suci. 3.2 Pengenalan tampak belakang foto Manusia Kain Kafan 3.3 Gambaran pada kain kafan jauh lebih jelas dalam hitam putih (foto negatif – yang dalam dunia fotografi harusnya kebalikannya). Gambar negatif yang mencolok ini pertama kali dilihat oleh fotografer amatir Seconda Pia tahun 1898. 4. Pengenaan Kain Kafan 4.1 Tradisi bangsa Yahudi sebelum mengafani jenazah. 4.2 Cara mengafani jenazah sesuai adat bangsa Yahudi. 4.3 Pembuktian kecocokan dengan keberadaan Yesus pada zaman tersebut dengan bacaan Kitab Suci; dari jenis serat kain, materi penyerta yang menempel pada jenazah Yesus dan yang menempel pada kain kafan, maupun cara pengenaannya. 5. Peta Sejarah Perjalanan Kain Kafan 5.1 Prolog pembuatan peta sejarah perjalanan Kain Kafan Yesus. 5.2 Awal pertama adanya catatan sejarah perjalanan tentang Manusia Kain Kafan, tetapi belum ada bukti-bukti penelitian akurat ilmiah waktu itu. 5.4 Penyimpanan relikwi kain kafan, menjadi milik umat Katolik yang disimpan dalam Katedral Yohanes Pembaptis di kota Turin (Torino), Italia. LIPUTAN UTAMA | 17
18 | LIPUTAN UTAMA 6.Jejak Radio - Karbon 6.1 Perihal kain kafan, salah satunya meninggalkan sejenis radio – karbon bekas bakaran yang jenisnya belum pernah tercatat (belum ada) rekam jejak ini menggambarkan sebuah ledakan cahaya sebagai detik-detik kebangkitan Yesus dari kematian. 6.2. Selanjutnya peziarah diajak mengamati gambar atau foto pada wajah Yesus dari kain kafan berikut testimoni sketsa dan pelukis yang berbeda dari zaman ke zaman dan daerah tapi hasilnya memiliki kesamaan. Karya- karya ini juga menjadi bagian dokumen gereja. 6.3. Dan penemuan-penemuan lain yang terus diteliti hingga saat ini. Uraian diatas pastilah belum bisa mewakili semua tahapan peziarahan umat di dalam setiap tahap yang dibawakan dengan sangat berkesan oleh temanteman dari AP. Dan mungkin juga masih menyisakan banyak pertanyaan. Tapi seperti yang dikatakan oleh Paus Yoahens Paulus II dalam kotbahnya di Katedral Torino pada hari Minggu 24 Mei 1998 (pada hari peringatan 100 tahun foto Secondo Pia tanggal 28 Mei 1898) “Kain kafan ini merupakan sebuah gambaran cinta Tuhan dan dosa manusia” dan “cetakan yang ditinggalkan oleh tubuh yang tersiksa dari Yang Disalib, yang memperlihatkan kemampuan manusia yang luar biasa untuk menyebabkan penderitaan dan kematian bagi sesama manusia, berdiri sebagai lambang pihak-pihak tak bersalah yang menderita di setiap zaman.” Semua orang diajak untuk melihat makna yang lebih jauh dari sekedar sejarah maupun bukti-bukti ilmiah, makna cinta dan pengorbanan menjadi hal yang paling dibutuhkan di era zaman perjalanan hidup manusia sampai kapan pun. Masuk dalam Bilik Renungan Pribadi Setelah menjalani peziarahan dari sisi visual dan pendengaran, selanjutnya para peziarah diajak masuk ke dalam ruangan hening dan temaram. Tujuan ruangan ini dikreasikan demikian untuk membantu peziarah mempertajam telinga dan hati saat ditayangkan cuplikan film penderitaan Yesus. Tayangan ini mengajak peziarah merenungkan cinta dan pengorbanan Yesus, kisah penderaan terkejam sekaligus memperlihatkan sebesar-besarnya rasa sayang Allah kepada manusia. Tidak sedikit peziarah yang berurai
LIPUTAN UTAMA | 19 air mata atau tercekat menyaksikan film yang sebenarnya sudah tidak asing karena sudah tayang di media-media digital sejak lama, tapi nuansa dan hantaran detail sejarah, ilmiah dan biblis sebelumnya membuat kisah Yesus ini menjadi semakin jernih. Disini peziarah dibagikan kertas untuk menulis doa dan pengharapan yang akan dimasukan ke dalam kotak intensi doa, selanjutnya dibakar dalam misa penutupan Ziarah Kain Kafan tanggal 23 Juli 2023. Melihat, Menyentuh dan Bersujud dalam Cinta Tahapan terakhir dari peziarahan ini adalah pada ruangan yang ditahtakan replikan Kain Kafan Yesus serta patung salib tergantung Yesus dengan posisi yang dipercaya sebagai posisi terakhir Yesus saat detik-detik menyerahkan nyawa-Nya kepada Bapa. Di ruangan ini peziarah juga dapat mempersembahkan bunga mawar di bawah replika kain kafan, yang disediakan di pintu masuk oleh panitia. Replika kain kafan berwarna krem usang telah menjadi saksi iman seluruh umat Kristiani di dunia. Di dalam kain kafan itulah Yesus memenangkan petarungan atas maut. Setelah lima menit menerima keterangan dari Pastor Pasionis tentang pesan rohani dan makna kain kafan tersebut peziarah dipersilahkan untuk berdoa dan menyentuh kain kafan sebagai penghormatan dan menumpahkan segala ucapan terimakasih kepada salib. Sebelum pulang peziarah melakukan doa bersama sebagai ungkapan syukur dan terimakasih atas cinta Tuhan, sambil menuliskan satu kalimat pengharapan dan ditempel ke dinding harapan bergambarkan Yesus yang terbujur menekuk. Ada pada satu titik dimana gambar Yesus sepenuhnya tertutup oleh kertaskertas pengharapan yang ditulis seluruh peziarah, hingga jenazah Yesus tidak telanjang lagi. Menggambarkan betapa harapan menjadi dasar iman yang akan mengalahkan segala kekhawatiran. Selamat menyelesaikan peziarahan di dunia. Tuhan Yesus mencintai DenyKuz – Maria - Er
22 | LIPUTAN UTAMA Vandel atau pataka yang sebulan sebelum HUT Paroki Pulo Gebang ke-28 sudah disuarakan kepada 63 lingkungan akan diadakan dan diberkati saat misa pesta HUT paroki rupanya mengandung banyak makna penting khususnya untuk umat lingkungan. Pataka masing-masing lingkungan bergambar Santo Santa Pelindung yang disematkan dalam kain beludru dengan warna latar yang sama perwilayahnya ini tidak hanya sekedar indah tapi juga menjadi identitas yang kuat untuk lingkungan yang bernaung di dalam orang-orang kudus tersebut. Maksud pengadaan vandel ini dilatarbelakangi oleh sebuah devosi, karena umat Katolik meyakini bahwa setiap pelindung memiliki kisah iman yang sarat dengan inspirasi spiritual dan mukjizat-mukjizat pengingat cinta Tuhan kepada manusia. Devosi kepada setiap santa santo inilah yang diwujudkan dalam bentuk pataka dan akan digunakan setiap kali lingkungan mengadakan pertemuan atau doa bersama, yang diletakkan di samping meja altar. Vandel santa santo ini juga menuntun kita untuk meneladan cara hidup Kristus yang ditiru oleh para orang kudus yang rela mengorbankan segala kepunyaannya termasuk nyawanya untuk mengikuti Kristus. Zaman sekarang ini mungkin tidak lagi diperlukan pengorbanan nyawa apalagi terhadap sebuah penyiksaan untuk hidup suci tetapi lebih kepada pemberian dalam bentuk waktu, pikiran dan tenaga untuk keluarga dan sesama sesuai teladan Yesus. Kini santa santo pelindung sudah lebih dekat dan hadir setiap namanya disebut untuk menjadi penguat dan penolong kita, menjadi penyambung doa-doa yang terkadang terasa kering atau seakan pelayanan dalam lingkungan terasa melelahkan. Selamat untuk seluruh lingkungan di Paroki Pulo Gebang untuk pataka santa santo yang baru. Doakanlah kami! Lahirnya vandel Santa Santo Pelindung lingkungan Paroki Pulo Gebang Apa Perlunya Vandel Santa Santo Pelindung?
LIPUTAN UTAMA | 23 WILAYAH I WILAYAH II WILAYAH III WILAYAH IV WILAYAH V
24 | LIPUTAN UTAMA WILAYAH XI WILAYAH XII WILAYAH VII WILAYAH X WILAYAH VIII WILAYAH IX WILAYAH VI
LIPUTAN UTAMA | 25 WILAYAH XVII WILAYAH XIV WILAYAH XVI WILAYAH XVIII WILAYAH XIII WILAYAH XV
Jl. Anggrek Tim. No.9, Pulo Gebang, Kec. Cakung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13950 Telp. +62812-9800-0095
LIPUTAN UTAMA | 27
Tahun 28 | LIPUTAN UTAMA Peziarahan Umat Paroki Pulo Gebang dalam Naungan St. Gabriel
LIPUTAN UTAMA | 29
30 | LIPUTAN UTAMA
LIPUTAN UTAMA | 31
34 | LIPUTAN UTAMA Seminar Kupas Tuntas Misteri Kain Kafan Yesus menutup Rangkaian HUT Paroki Pulo Gebang yang ke-28 Ritus Terakhir Ziarah Kain Kafan Rm Gabriel Luigi Antoneli CP.
LIPUTAN UTAMA | 35 Selesai Perayaan Ekaristi secara Konselebrasi HUT Paroki Pulo Gebang ke-28 di Gereja St Gabriel pada Minggu (23 Juli 2023) siang, Rm Yohanes Radityo Wisnu Wicaksono, Pr. atau Rm Inung dan beberapa Romo Pasionis serta umat bergegas menuju Gedung Karya Pastoral lt.3 untuk mengikuti Seminar Kupas Tuntas Misteri Kain Kafan Yesus. Rm Inung membuka acara seminar dan dilanjutkan pengantar oleh romo pasionis Rm Yulianus Enggo CP. Pemberi materi utama adalah Rm Gabriel Luigi Antoneli CP. Seminar kupas tuntas misteri kain kafan adalah puncak dari serangkaian acara sebelumnya yaitu Ziarah Kain Kafan yang telah dibuka untuk umum dari tanggal 16-22 Juli 2023 dari pukul 08.00 – 12.00 dilanjutkan pukul 16.00 – 20.00 bertempat di GKP lt.1-3, dipandu oleh 9 pasionis awam, 1 bruder dan 5 pastor pasionis. Tercatat selama seminggu itu dihadiri Rm Yohanes Radityo Wisnu Wicaksono, Pr.
sekitar 1.250 peziarah baik dari paroki Pulo Gebang sendiri maupun dari paroki lain. Pastur Gabriele Luigi Antonelli CP adalah pencetus dan penyaji “Peziarahan Rohani” melalui replika, foto, dan mengupas Kain Kafan Yesus. Pastor Gabriele bersama dengan Awam Pasionis Indonesia selalu mengajak umat untuk mengenal lebih dekat tentang kisah sengsara Yesus. Pastur Gabriele mulai mengembangkan edukasi Kain Kafan sejak 1993. Mendapat materi & informasi mendetil dari seorang imam yang selama 50 tahun menyelidiki dan mempelajari Kain Kafan Yesus dengan menggunakan data dan teknologi, Pastur Gabriele pun mengembangkannya di Indonesia. “Mengedukasi umat Katolik mengenai kain kafan berarti mengedukasi iman umat Katolik,” ungkap Pastur Gabriele. Seminar kupas tuntas misteri kain kafan Yesus oleh Rm Gabriel di GKP lt.3 jam 11.00-16.00 dan dihadiri sekitar 250 orang. Seminar kupas tuntas kain kafan Yesus adalah rangkaian akhir acara Panitia HUT dari WILAYAH 12, mulai dari misa pembukaan HUT paroki tanggal 16 Juli, ziarah kain kafan Yesus tanggal 16-22 Juli, bazar umat di parkiran GKP selama ziarah berlangsung tanggal 16-22 Juli hingga puncak acara dengan misa HUT Paroki tanggal 23 Juli. Deny Kus 36 | LIPUTAN UTAMA
38 | LIPUTAN UTAMA Delapan Pastor memimpin Perayaan Ekaristi secara Konselebrasi yang merupakan acara puncak peringatan hari ulang tahun (HUT) Gereja St Gabriel ke-28 pada Minggu (23 Juli 2023) siang. Pastor Kepala Paroki Pulo Gebang Rm Yohanes Radityo Wisnu Wicaksono Pr atau Rm Inung sebagai konselebran utama, didampingi Pastor Rekan Paroki Pulo Gebang Rm Aloysius Hadi Nugroho Pr, juga pastor yang pernah bertugas di Paroki Pulo Gebang Rm Aloysius Susilo Wijoyo Pr dan Rm Michael Wisnu Agung Pribadi Pr serta 4 Romo Pasionis yaitu Rm Gabriel Luigi Antoneli CP, Rm Budi CP, Rm Marius Lami CP & Rm Yulianus Enggo CP. Misa diawali dengan pemberkatan Kehadiran delapan romo yang memimpin misa konselebrasi menjadi wujud syukur, kebersamaan, dan pesta iman meriah seluruh umat paroki Pulo Gebang Delapan Pastor Memimpin Misa Konselebrasi HUT ke-28 Paroki Pulo Gebang vandel lingkungan di lobi gereja oleh Rm Inung. Sebanyak 63 vandel nantinya akan digunakan dalam kegiatan di lingkunganlingkungan. Perayaan ekaristi HUT Paroki diikuti secara hikmat oleh umat Pulo Gebang sejak pukul 09.00 wib. Hadir juga para pasionis awam yang telah membantu dalan peziarahan kain kafan Yesus pada tanggal 16-22 Juli 2023. Dalam homilinya, Rm Inung menyampaikan hal tentang ulang tahun, ada kalanya tidak mengenakkan, harus mentraktir teman dan dikerjain teman. Tapi dilain sisi, perayaan ultah adalah menggembirakan dan sebagai refleksi rasa syukur.
LIPUTAN UTAMA | 39
“Saya bersyukur diciptakan menjadi seorang manusia. Manusia yang dikasihi oleh Tuhan seperti dalam Kitab Kebijaksanaan tadi. Tuhan juga tidak punya batas untuk pengampunan. Seperti Paroki ini, berkah rahmat dan pengampunan mengiringi perjalanan 28 tahun yang banyak dinamika, tetapi Tuhan selalu menyertai,” katanya. Rm Inung juga mengajak umat bernyanyi bersama,”Aku diberkati, sepanjang hidupku diberkati…,”ajak Rm Inung merefleksikan homilinya, dan diikuti oleh semua umat dengan sukacita. Misa juga semakin meriah dengan persembahan lagu-lagu bernuansa betawi oleh paduan suara dari lingkungan St Mikael, dengan iringan organ, biola, ketipung dan kecrekan. Sebelum berkat penutup, ada penampilan paduan suara Orang Muda Katolik (OMK) Paroki Pulo Gebang yang telah menjadi juara ke 3 ajang pesparani se-DKI Jakarta. Kemudian Rm Michael, Rm Susilo, Rm Nugroho sebagai perwakilan romo mengucapkan proficiat atas HUT Paroki Pulo Gebang dan atas kemajuan Paroki di tahun ke-28 ini. Tak lupa ucapan terimakasih Rm Inung kepada Panitia dari wilayah 12 yang telah mempersiapkan seluruh rangkaian HUT Paroki sehingga berjalan lancar dan semoga menjadi berkat untuk semua. Setelah berkat penutup dilanjutkan pemotongan tumpeng yang diikuti semua romo, diiringi lagu ulang tahun bernuansa betawi dan lagu Mars Santo Gabriel. Ditutup oleh sesi foto bersama. (Deny Kus) 40 | LIPUTAN UTAMA
Mungkin beberapa dari umat belum familiar dengan pastor berinisial C.P. di belakang namanya, yang kebetulan dalam hari-hari menjelang dan pada saat perayaan HUT Paroki Pulo Gebang menjadi sosok yang wira-wiri di Gereja St. Gabriel. Singkatan C.P yaitu Congregation Pasionis yang didirikan oleh Santo Paulus dari salib dengan kharisma khusus Sengsara Yesus Kristus (IESU Chisti Pasio). Kongregasi yang juga dikenal dengan Kongregasi Para Biarawan dari Sengsara Tersuci Tuhan Kita Yesus Kristus ini salah satu misinya adalah mewartakan fakta sengsara Yesus Kristus baik melalui sejarah ataupun secara ilmiah penggabungan dari berbagai bidang ilmu yang selama ratusan tahun telah diteliti oleh banyak kelompok ilmuwan yang berbeda-beda dan menghasilkan banyak kesimpulan yang sama. Dalam perjalanan waktu, Kongregasi Pasionis di Indonesia khususnya tidak hanya beranggotakan biarawan atau biarawati saja tapi juga dari umat awam yang merasa terpanggil untuk mengambil bagian dalam pewartaan Sengsara Yesus ini diizinkan untuk menjadi support system para misionaris, khususnya dalam sesi Replika Kain Kafan Yesus yang dihadirkan di gereja-gereja di seluruh Indonesia. Para Awam Pasionis (AP) walau tidak menjalani pendidikan khusus seperti biarawan biarawati dan tidak juga Kisah Kasih Awam Pasionis 42 | LIPUTAN UMUM
ditahbiskan dengan sumpah kaul, tapi AP yang tergabung bersifat sukarela ini harus mengikuti pertemuan-pertemuan rutin bahkan retret. Tidak hanya belajar spiritualitas pasionis secara khusus Sengsara Yesus baik ilmiah ataupun Kitab Suci tapi juga secara iman sungguh menjiwai dan memaknainya dalam kehidupannya sebagai seorang pewarta. Menurut salah satu Awam Pasionis, dirinya tertarik menjadi pewarta Kain Kafan Yesus saat pertama kali mengikuti pemaparan Kain Kafan di Gereja St. Theresia, Paroki Menteng. Pemaparan yang sarat dengan sejarah dan ilmiah ini telah membuatnya jatuh hati untuk bergabung dan mendorongnya menemui senior AP untuk langsung mendiskusikan niatnya. Setelah mengikuti beberapa tahap pembelajaran, dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2006 barulah menjadi bagian dalam keluarga AP hingga sekarang. Sebenarnya jumlah AP di seluruh Indonesia cukup banyak namun kurang lebih 25% dari jumlah seluruh AP saja yang berkeinginan berkarya sebagai pewarta dari peziarahan Kain Kafan Yesus. Pada HUT Paroki Pulo Gebang ke-28 secara spesial paroki menghadirkan Kain Kafan Yesus dalam konsep ziarah dengan tujuan membawa umat kepada Perayaan Iman. Secara garis besar menurutnya konsep ziarah ini adalah pertama yang ditemuinya selama dirinya mewartakan Kain Kafan Yesus, Paroki Pulo Gebang menjadi paroki ke-99 yang menghadirkan Replika Kain Kafan beserta panelpanel foto pendukung keabsahan Yesus sebagai Manusia Kain Kafan yang aslinya diletakkan di kota Torino, Italia. Diakuinya konsep ini sangat membantu dirinya, “mempermudah saya dalam membawakan materi sehingga bisa mengajak peserta untuk membayangkan dan masuk dalam suasana pada waktu Sengsara Yesus itu terjadi,” tuturnya. Ternyata kondisi dan situasi bisa berpengaruh demikian besar. Tata letak, dekorasi dan situasi didesain demikian apik dan tematik juga mendukung umat untuk berkonsentrasi menjalani peziarahan tahap demi tahap dengan lebih khusyuk. Seluruh tim AP berharap akan semakin banyak orang yang tertarik untuk menjadikan Ziarah Kain Kafan ini sebagai salah satu program rutin seperti umat pergi berziarah dan berdevosi kepada Sang Bunda dari Manusia Kain Kafan. Karena sesuai dengan lambang Kongregasi Pasionis yang berbentuk Hati Kudus Yesus dengan Salib Putih diatasnya, Bunda Maria sendirilah yang memperlihatkan lambang ini dan meminta Santo Paulus Salib untuk mewartakan secara khusus sengsara Putranya kepada dunia. Er LIPUTAN UMUM | 43
LIPUTAN UMUM | 45
Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN) menjadi pesta iman umat tahunan yang dirayakan setiap bulan September pun sudah mulai terasa riaknya di tahun 2023 ini. Paroki Pulo Gebang salah satunya sudah menggelar Lomba Festival BKSN untuk mencari talenta-talenta pewarta yang akan mewakili paroki maju ke dalam Lomba Festival Kitab Suci ke Dekenat Timur, hingga nanti diharapkan bisa berlanjut ke Festival Kitab Suci se-KAJ. Acara Festival Kitab Suci Paroki Pulo Gebang ini digelar pada Minggu, 13 Juli 2023 di GKP lantai 2. Dihadiri peserta, pendamping dan orangtua dari peserta yang sebelum lomba dimulai diminta untuk berkumpul di ruangan Matius. Seluruh peserta menerima informasi dan peraturan terkait lomba, panitia juga mengajak untuk bersukacita dalam lagu dan gerak untuk mencairkan suasana serta mendengarkan arahan dari Romo Yohanes Radityo Wisnu Wicaksono, Pr. yang akrab disapa Romo Inung. Dalam arahannya Romo Inung menekankan arti kata ‘Festival’, berasal dari kata ‘Festa’, selanjutnya dikenal dalam bahasa Indonesia sebagai kata ‘Pesta’. Di dalam sebuah pesta yang hadir pastilah merasa sukacita, bersenang-senang dan tentunya bersyukur akan suatu perayaan. Begitu juga dengan Festival Kitab Suci ini, seluruh peserta diharapkan mengedepankan sukacita dan syukur atas Firman yang turun ke dunia yang dianugerahkan kepada kita, maka perihal kalah dan menang menjadi urutan terakhir. Demikian Romo Inung memberikan semangat dan makna terpenting dari Lomba Festival BKSN di Paroki Pulo Gebang. Festival ini dibagi ke dalam 4 kategori; kategori Narasi Anak dan Remaja 1, kategori Narasi Remaja 2 dan Dewasa, kategori Amsal dan BTS (Bible Talk Show). Masing-masing peserta memasuki ruangan yang sudah dibagi menjadi empat ruangan sesuai dengan empat kategori yang dilombakan. Suasana yang sebelumnya riuh meriah, berangsur sunyi saat lomba dinyatakan dimulai. Peserta tampak sepenuh hati menjalani lomba dihadapan tiga juri, walau terlihat raut wajah tegang tapi tidak menyurutkan semangat mereka untuk terus maju dan memberikan yang terbaik. Lomba Festival Kitab Suci 2023 Paroki Pulo Gebang Terpaut Satu Poin, Festival BKSN Menuai Riuh 46 | LIPUTAN UMUM
Di dalam ruangan masing-masing kategori didampingi tiga panitia dan tiga juri. Setiap juri menerima berkas berisi poin-poin penilaian untuk memberikan evaluasi kepada setiap peserta. Setelah masing-masing peserta tampil, para juri bersiap memberikan hasil evaluasi kepada panitia untuk diumumkan. Para juri mengaku sempat bingung karena poinpoin yang ditotal rata-rata tidak terpaut jauh, bahkan ada yang hanya terpaut satu poin karena peserta yang tampil mempunyai keunggulan masing-masing di setiap aspek. Riuh terpaut satu poin ini pun membuahkan kebanggaan karena tidak LIPUTAN UMUM | 47 menyangka penampilan peserta Festival BKSN kali ini terasa luar biasa. Berikut peserta yang akan melanjutkan ke tingkat Dekenat Timur, mari kita doakan supaya bisa melanjutkan ke tingkat KAJ dan seterusnya. Semoga dengan tema ‘Allah Sumber Kasih dan Keselamatan’ yang diusung sebagai tema BKSN 2023 ini mengingatkan seluruh umat bahwa siapapun dan apapun kondisi saat ini tidak terlepas semata karena kasih dan kesabaran Allah yang setia. Er
Bina Iman Gereja St Gabriel Pulo Gebang Turut Merayakan HUT Ke-78 RI dengan Berbagai Lomba Ketika Anak-Anak Belajar Menjadi 100% Katolik dan 100% Indonesia Bina Iman Gereja St. Gabriel juga ikut merayakannya pada Sabtu (26 Agustus 2023) pagi, sebagai ungkapan kegembiraan atas anugerah 78 tahun kemerdekaan bangsa Indonesia. Keceriaan, kekompakan dan kebersamaan mewarnai jalannya aktivitas bersama 80 anak-anak Bina Iman Anak (BIA), Bina Iman Remaja (BIR) dan Bina Iman Anak Negeri (BIAN) bersama kakakkakak pembimbing Bina Iman Gereja St. Gabriel. Sesuai dengan tujuan atau latar belakang diadakannya perlombaan. Selain itu juga untuk meningkatkan keakraban antar anak-anak, mengajarkan sportivitas, dan sikap jujur. Dengan diadakannya perlombaan ini juga diharapkan anakanak bisa memaknai kemerdekaan sebagai sesuatu yang patut disyukuri dan menjadi anak-anak Tuhan yang bahagia, bersemangat, dan pantang menyerah. Beruntung sekali, dalam kesempatan ini Pastor Kepala Paroki Pulo Gebang Yohanes Radityo Wisnu Wicaksono, Pr atau biasa disapa Romo Inung bisa hadir dan membuka kegiatan ini. “Wah senangnya dapat berkat dari Romo pagi-pagi” kata salah satu kakak pembimbing Bina Iman. Perayaan peringatan HUT RI kali ini penuh dengan perlombaan yang dibagi dalam empat kategori umur, yaitu: • di bawah 6 tahun: lomba estafet bola, lomba membawa bendera • 6-8 tahun: lomba oper kelereng dengan sendok, lomba serok uang kertas • 9-10 tahun: lomba beregu memasukkan pensil kedalam botol, lomba estafet sarung • di atas 11 tahun: lomba makan biskuit di wajah, lomba makan kerupuk Lomba diadakan di sekitar lingkungan gereja, mulai dari di GKP lantai 3 hingga lokasi parkir bawah GKP. Terlihat begitu semangatnya adik48 | LIPUTAN UMUM
adik Bina Iman dalam mengikuti seluruh lomba-lomba itu hingga menyelesaikan seluruh acara lomba dengan lancar dan penuh kesan. “Ingat pesan Romo Inung di awal, menang kalah dalam perlombaan adalah hal biasa, jadi adik-adik yang belum menang tahun ini harus tetap semangat yaaa…,” ungkap kakak Bia. “Semoga tahun depan semangatnya tetap menyala, dan bisa menang. Yang harus diingat, mari kita bersyukur dilahirkan di tanah air yang subur, kaya dan makmur ini. Tuhan Yesus memberkati bangsa Indonesia supaya lebih maju lagi dan anak-anak dapat hidup dan bertumbuh dengan aman dan setia kepada Yesus, amin. Merdeka!… Merdeka!… Merdeka!…” kata kakak Bina Iman penuh semangat. Terima kasih kakak-kakak pembina Bina Iman St. Gabriel yang telah mengajarkan dan memperkenalkan salah satu peran aktif anak-anak untuk menjadi 100% anak Katolik dan 100% anak Indonesia. Denykuz LIPUTAN UMUM | 49
50 | LIPUTAN UMUM SEMERAH SEMANGAT WKRI PAROKI PULO GEBANG Sabtu pagi yang cerah mengiringi keriuhan ibu-ibu yang datang satu persatu ke Gereja Santo Gabriel. Dengan kaos merah dan celana putih, ibu-ibu Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) mengadakan acara jalan sehat. Acara ini diadakan untuk ikut merayakan hari kemerdekaan RI yang ke-78. Acara yang diawali dengan lomba jalan sehat ini dimulai jam 6.30 di pelataran Gereja Santo Gabriel, Pulo Gebang. Dibuka dengan doa yang dipimpin oleh Dewi dan berkat dari Romo Yohanes Radityo Wisnu Wicaksono Pr, selaku Romo Kepala Paroki. Ranting Petrus adalah regu pertama yang dilepas dalam lomba jalan sehat tersebut. Sebelum memulai perjalanannya, tiap regu harus menunjukkan yel-yel yang menjadi salah satu penilaian tim juri. Untuk lomba jalan sehat ini diikuti oleh 7 ranting, yaitu: Ranting Petrus, Kristoforus, Paulus, Yohanes Pembaptis, Fransiskus Xaverius, Yoseph dan Elisabeth. Rute yang dilalui tidak panjang, hanya sekitar gereja saja. Setelah lomba jalan sehat, ibu-ibu beristirahat sejenak sebelum diajak senam bersama. Senam yang dipimpin oleh Lina Herlina ini diikuti dengan semangat oleh ibu-ibu WKRI yang berjumlah 80 orang. Acara yang diadakan tanggal 5 Agustus ini diisi juga dengan lomba-lomba menarik. Seperti lomba makan kerupuk, estafet memasukkan karet dan menendang bola dengan terong. Walaupun waktu persiapan yang sangat sempit, tetapi acara bisa berjalan dengan baik. Koordinator pelaksana dari acara ini, Basaria (Ketua Bidang Kesra WKRI) mengatakan ‘Kecintaan pada tanah air harus tetap ditumbuhkan pada organisasi kita tercinta ini.’ Diakhir acara, Lusia Nurini, Ketua WKRI Cabang Santo Gabriel mengumumkan pemenang-pemenang lomba. Pemenang lomba jalan sehat: Ranting Wilayah 13 sebagai Juara 1. Ranting Wilayah 6 & 7 sebagai juara 2 dan Ranting Wilayah 10 & 11 juara 3. Untuk lomba makan kerupuk pemenangnya Ranting Wilayah 5, Ranting Wilayah 6 dan Ranting Wilayah 14 & 15. Pemenang lomba karet adalah Ranting Wilayah 13, Ranting Wilayah 12 dan Ranting Wilayah 17. Sedangkan untuk pemenang lomba bola pakai terong pemenangnya adalah Ranting Wilayah 13, Ranting Wilayah 5 dan Ranting Wilayah 12. Christine