Kegiatan lansia - [Foto : Matheus Hp.] dibuat dengan jalan mengampuni. Kita sulit menerima
seorang sahabat karena membuat suatu syarat. Kita sulit
kepada-Nya tidak binasa, melainkan memperoleh hidup mengampuni bila sahabat melanggar syarat yang kita
yang kekal”. buat. Kecenderungan tidak mengampuni, bahkan menilai,
mengritik atau mengadili mencerminkan ketakutan dan
Tuhan mencintai kita dan menjadikan kita kudus, dicintai cinta bersyarat. Yang Kudus di dalam diri kita menghendaki
dengan cinta Tuhan. Cinta manusia selalu bersyarat, agar kita terus-menerus mengampuni.
tetapi cinta Tuhan tanpa syarat. Menyadari kehadiran
Yang Mahakudus berarti kita menyadari bahwa hidup itu Komunitas kita, komunitas kudus, Maria, Yusuf, dan
berharga, karena Yesus hadir di dalam diri kita. para gembala menyambut bayi Yesus dengan rasa syukur.
Kesulitan merayakan Natal dikarenakan kita sulit menerima
Dalam rasa syukur yang besar, kita menyambut sahabat, sulit mengampuni, sulit memahami topeng,
kehadiran Tuhan yang menjelma di dalam diri kita. Kita tembok atau syarat yang mereka kenakan.
tidak memerlukan atribut-atribut untuk menjadikan hidup
berharga. Kasih Allah membuat kita berharga, mulia, dan Langkah keempat adalah mau mengubah pola pikir
terhormat. dengan memahami apa yang kita tolak. Mulanya, Maria
sulit menerima warta gembira karena ia sulit memahami.
Langkah kedua adalah menjumpai orang lain dengan Ia bertanya, “Bagaimana hal itu mungkin terjadi?” Malaikat
sikap yang sama seperti saya bersikap terhadap diri sendiri. pun menerangkan bahwa Roh Kudus akan turun atasmu,
Sebagaimana Yang Kudus hadir di dalam hidup kita maka sehingga bayi yang lahir akan disebut: Yang Kudus Anak
Ia pun hidup di dalam diri orang lain. Mereka berharga Allah.
bukan karena sukses, terkenal, cantik, ganteng, kaya atau
berpengaruh, tetapi karena Yang Kudus berdiam di dalam Yusuf pun sulit menerima bahwa Maria tiba-tiba
mereka. mengandung. Ia menolak dan dengan diam-diam akan
meninggalkan Maria, tunangannya. Tetapi, Tuhan berbicara
Dengan semakin menghargai Yang Kudus di dalam diri kepadanya lewat mimpi dan pahamlah Yusuf akan rencana
kita, maka kita juga akan menghargai orang lain. Rahasia Allah.
Ibu Teresa dapat melihat Yesus di dalam diri mereka yang
menderita adalah karena ia mampu melihat Yesus hadir di Dalam setiap hal yang sulit kita terima, kita cenderung
dalam dirinya. menyalahkan orang lain, mencari dukungan bahwa kita
benar dan berharap orang lain harus berubah. Dalam hal
Semakin miskin seseorang, semakin nyata Yang ini, kita diajak untuk mengubah diri, mengubah pemahaman
Kudus di dalam diri mereka. Kudus yang penuh dengan tentang peristiwa yang sulit diterima secara terus-menerus.
pengampunan dan penerimaan. Komunitas kita, komunitas
kudus yang menghormati satu sama lain. Langkah kelima adalah memiliki pemahaman baru
bahwa ada rencana Tuhan di balik semua peristiwa yang
Langkah ketiga adalah merobohkan syarat-syarat yang terjadi. “Tuhan, ajarilah kami mengenali rencana agung
keselamatan-Mu yang seringkali sulit kami pahami. Engkau
yang Mahabijaksana, kirimkanlah Roh Pengetahuan dan Roh
Kebijaksanaan kepada kami. Ajarilah kami dapat memahami
rencana-Mu di balik peristiwa yang sulit dipahami, sulit
diterima, sulit diampuni, bahkan melukai batin. Jadikanlah
komunitas kami komunitas kudus, komunitas penyembuhan
yang penuh pengampunan, penerimaan, dan tempat yang
aman bagi hati untuk berlabuh.” Frans Herris Sumardjo
- 51 - MERASUL EDISI 34 # Januari - April 2020
GELIAT KOMUNITAS
pengumuman Gereja, petugas tatib
membopong layar ke depan panti
imam untuk memutar pengumuman
atau video. Regi, Lukas, dan Iwan
bergantian menjadi petugas
Multimedia di Notre Dame.
Seiring berjalannya waktu, Romo
Diaz mengusulkan untuk memasang
TV di Notre Dame supaya tidak
Tim Audiovisual Sathora sedang bertugas - [Foto -foto : Yovita] repot harus bongkar pasang layar
ketika pengumuman. Usulan
Tim Audiovisual Sathora tersebut disetujui DPH dan Suster
ND sebagai pemilik. Lalu, dipasanglah
Masih Mencari Bentuk enam layar TV di aula Notre Dame.
Pembaruan lain dilakukan.
MUNGKIN belum banyak umat yang Gembala dalam bentuk video yang Multimedia yang biasanya hanya
mengenal Tim Audiovisual Sathora. diputar di gereja, di Notre Dame hanya menampilkan doa dan video dari KAJ,
Tim inilah yang ada di balik layar ketika dibacakan saja. kini menampilkan pengumuman yang
Misa Live Streaming dan tim inilah dibacakan di mimbar sehingga umat
yang berperan memberikan informasi Ketika Romo Diaz menjadi Pastor sambil mendengar bisa membaca
baik video maupun pengumuman pada Rekan di Sathora, barulah pelan- dan melihatnya. Saat pengumuman
saat Misa. pelan Sound dan Multimedia dibentuk perkawinan, foto pasangan ditampilkan
sebagai satu wadah. Keduanya tidak sehingga umat bisa memberi informasi
Pada awalnya, sebelum terbentuk, lagi berdiri sendiri namun masuk jika ada halangan. Pada awal Misa
Tim Audiovisual hanyalah relawan dalam Seksi Komunikasi Sosial yang juga ditampilkan himbauan untuk tidak
yang membantu sebagai operator. bekerja sama dengan Seksi Liturgi main HP, berpakaian yang sopan, dll
Dahulu, antara Sound dan Multimedia dan Sarana-Prasarana. Relawan selama Misa dan juga video katekese
terpisah. Sound terlebih dahulu. yang awalnya membantu mulai diajak singkat agar umat bisa belajar.
Sejak menggunakan komputer untuk masuk sebagai tim yang memiliki
proyektor Gereja maka muncul Tim tanggung jawab dalam pelayanan; Kemudian Komsos KAJ bersama
Multimedia. Namun, Sound dan bukan sesuka hati bertugas. Beberapa Komisi Liturgi membuat pedoman yang
Multimedia masih berdiri sendiri- orang mengundurkan diri. Lalu, mengatur penggunaan proyektor pada
sendiri. mulailah merekrut orang-orang baru saat liturgi karena banyak paroki sudah
yang tergerak untuk melayani, antara menggunakan proyektor Gereja. Selain
Sound bertugas sebagai operator lain Reinildis Fabiola Jessica, Shely, itu, Komsos menyeragamkan nama
soundsystem ketika Ekaristi dan David sebagai wajah-wajah baru, Tim Multimedia semua paroki menjadi
berlangsung, sementara multimedia di samping mereka yang masih setia, Tim Audiovisual.
bertugas menampilkan doa agar seperti April, Kristian, Lukas, Regi, dan
ditampilkan di layar. Relawan Sound Iwan. Sesuai pedoman tersebut, kini
pertama, antara lain Ignatius Andika, Tim Sound dan Multimedia Sathora
Bernard Moses Saragih, Novianus Jessica terpilih sebagai Koordinator menjadi Tim Audiovisual. Saat pandemi
Kristian, dan Oktavianus Kevin Krisna. Tim Sound dan Multimedia. Sebagai Covid-19, tim inilah yang bekerja
Sedangkan relawan Multimedia, antara tim yang baru terbentuk sebagai keras menyiapkan dan meliput Misa
lain Lukas (ketua Seksi Liturgi), Berto bagian dari Seksi Komsos, memang Live Streaming. Tim Audiovisual juga
(Komsos), Regi (Liturgi), dan April. terjadi pasang surut. Shely yang bekerja sama dengan Seksi Liturgi
kurang dari setahun mengundurkan dan Sarana-Prasarana. Bantuan
Sound dan Multimedia seolah diri karena pindah rumah. Karena tenaga dari Bagian Sarana-Prasarana,
berjalan sendiri-sendiri karena tidak kesibukan kuliah, David tidak bisa seperti Soegi dan Sam Ali semakin
masuk dalam seksi maupun bagian. membantu lagi. Maka, kembali dibuka memperkuat Tim Audiovisual.
Karena tidak ada kejelasan dan pendaftaran dan masuklah Leonard
sifatnya hanya membantu maka sering Timothy, Mellisa Taswin, Tiny, dan Ricky Tim ini memang masih baru
kali tidak ada relawan yang bertugas yang memperkuat Tim Audiovisual saat terbentuk dan masih mencari bentuk.
pada jam Misa tertentu. Alhasil, tidak ini. Namun, kenyataannya, kehadiran
ada doa atau video dari KAJ yang Tim Audiovisual Sathora sangat
seharusnya diputar atau ditampilkan. Tidak hanya personil yang diperbarui, membantu umat, terutama ketika ada
Sementara di Sekolah Notre Dame, juga terjadi pembaruan di Notre Dame. pengumuman gereja, video katekese,
hampir tidak pernah ada multimedia Awal mulanya, dengan menggunakan atau video dari KAJ. Y. Purboyo Diaz
karena tidak ada proyektor. Surat layar dan proyektor. Setiap menjelang
- 52 - MERASUL EDISI 34 # Januari - April 2020
- 53 - MERASUL EDISI 34 # Januari - April 2020
- 54 - MERASUL EDISI 34 # Januari - April 2020
- 55 - MERASUL EDISI 34 # Januari - April 2020
KESAKSIAN IMAN
Theresia Purba
The Power of Emak-emak
DIA adalah ibu rumah tangga. Hati Seorang Ibu Theresia Purba, SH, MH - [Foto : dok. pribadi]
Tetapi, kesehariannya tidak cuma Theresia Purba mengaku bahwa
berkisar di “Tiga Ur: kasUr – pada mulanya ia sekadar ikut-ikutan dan yang ingin coba-coba yang minta
dapUr – sumUr”. rombongan Pendeta Kristen Protestan dibimbing untuk bertobat, kembali
Emak yang satu ini meraih prestasi berkunjung ke Penjara Cipinang Bagian ke jalan yang benar. Sedangkan yang
akademik sampai level S2 Fakultas Narkoba. Ternyata, ia betah secara rutin berprofesi sebagai bandar/pengedar
Hukum Universitas Tujuh Belas Agustus mengikuti pelayanan tersebut selama narkoba agak sulit karena memang
Jakarta. lima tahun, sambil mencermati apa itulah jalan hidup pilihannya. Bukan
yang dibutuhkan oleh para napi. tidak bisa bertobat, namun butuh
Dengan ijazah S2, ia berkiprah lebih kemauan keras dari mereka untuk
luas dari dunia Tiga Ur, dunia yang Kesimpulannya, mereka butuh bertobat dan didampingi hamba-hamba
mestinya harus puas dilakoni kaum Firman, perhatian dan kasih sayang, Tuhan yang mewartakan Firman.
Hawa sebagai kodratnya. Theresia pun serta kehadiran figur seorang ibunda.
meniti karir menjadi pengacara. Sosok Ibu sangat mereka dambakan Yang paling kasihan, menurut
lantaran mereka seperti sudah dibuang Theresia, adalah para korban terjebak.
Dalam berkarir, ternyata Theresia oleh keluarganya. Mereka frustrasi karena sebenarnya
tidak semata mengejar materi sebanyak mereka tidak ada pikiran sedikitpun
mungkin. Mata hatinya mampu Dalam kunjungan-kunjungan untuk berkenalan dengan dunia
melihat jelas pada kesengsaraan selanjutnya, Theresia selalu datang narkoba, tetapi tahu-tahu jadi terlibat.
korban ketidakadilan di antara dengan membawa oleh-oleh untuk
masyarakat Jakarta. Maka, Theresia mereka. Entah kue, cemilan enak, Gara-gara terperangkap dalam
mempersembahkan sebagian waktu, permen, atau apa saja termasuk benda- urusan narkoba, ada napi yang tidak
tenaga, dan pengetahuannya di bidang benda rohani. Mereka senang sekali pernah ditengok keluarganya sama
hukum guna mendampingi para korban menerima buah tangan itu karena sekali. Pernah Theresia mendatangi
narkotika dan obat-obatan terlarang. merasa diperhatikan dan dikasihi. keluarganya meminta agar sudi
menjenguk orang itu. Tetapi, ia malah
Salah satu contoh sumbangsihnya Sementara mereka menikmati sajian dimarahi. “Untuk apa mengurusi orang
adalah menjadi Ketua Panitia Seminar ringan itu, Theresia juga menyampaikan jahat!”
“Mau Tahu Tentang Zat Adiktif?” yang Firman Tuhan. Cara menyampaikannya
berlangsung pada Sabtu, 30 November seringkali harus menegurnya dengan “Masyarakat kita sangat tertutup
2019 (baca liputan MeRasul Edisi 33 tegas, terkadang pedas. “Firman Tuhan rapat untuk berbicara tentang narkoba.”
“Narkotika, Gaya Hidup Milenial?” – tidak cukup diperdengarkan satu kali kata Theresia. “Apalagi bila ada anggota
Red). saja. Harus berulang-ulang dibaca dan keluarganya yang terlibat. Mereka malu
direnungkan dengan serius hingga sekali mengakuinya. Tidak heran bila
Dalam seminar itu, selain ditunjukkan akhirnya terserap di dalam jiwa,” sampai ada yang tidak peduli lagi, entah
foto atau gambar jenis-jenis zat katanya. mau jadi apa anak atau keluarganya di
adiktif, para peserta diberi pedoman penjara.”
bagaimana mengetahui ciri-ciri Sesudah lima tahun berkenalan
seseorang yang sudah terkena narkoba dengan lingkungan penjara, akhirnya Betapa tertutupnya masyarakat
atau zat adiktif, dan apa yang harus Theresia memutuskan untuk belajar tentang urusan ini dapat diukur dari
dilakukan apabila menjumpai orang menjadi pewarta mimbar di Shekinah. jumlah peserta yang hadir dalam
dengan ciri-ciri seperti itu. Ia belajar bagaimana menyampaikan seminar tadi. Sebagai ibu, Theresia
Firman Tuhan, bagaimana menyanyikan mengemukakan bahwa cara yang paling
Sangat disayangkan, usaha kerasnya lagu-lagu rohani agar Firman yang
hanya dapat menarik peserta sekitar diwartakannya dapat dipahami (secara
tujuh puluhan orang saja. Terlalu sedikit lebih hidup) oleh para audiens.
dibandingkan jumlah umat Sathora
yang sekitar 4.000 KK atau 15 ribu jiwa. Menurut pengamatannya, hal-hal
Padahal seminar penting itu disajikan yang melatarbelakangi seseorang
oleh tiga narasumber yang sangat terlibat dalam dunia narkoba adalah
berpengalaman di bidangnya masing- butuh uang, kekurangan kasih sayang
masing. Mereka adalah Drs. Ali Johardi, dan perhatian orang tua, sekadar
SH., MH. Purnawirawan dari Kepolisian ingin coba-coba bagaimana rasanya
Divisi Narkoba, Dr. Herbert Sidabutar, narkoba, atau tidak tahu bahwa teman
SP. KJ. spesialis kejiwaan, dan Romo atau pacarnya ternyata anggota
Markus Reponata, MSC dari Yayasan sindikat. Tetapi, ada juga yang memang
Kasih Mulia yang khusus menangani berprofesi sebagai bandar narkoba.
korban narkoba di bidang rohani.
Kebanyakan korban yang terjebak
- 56 - MERASUL EDISI 34 # Januari - April 2020
jitu untuk mencegah anak terseret ke menghela napas. Selama Tahun Keadilan Sosial
pusaran kejahatan narkoba adalah Matanya menatap ke atas, 2020, Theresia akan berkonsentrasi
kekuatan cinta dari rumah (keluarga). mengadakan program seminar yang
menandakan ia sedang berpikir melibatkan sekolah-sekolah, gereja-
Rumah bukan sekadar tempat bagaimana caranya agar tugas yang gereja di Dekanat Barat 2, dengan Tim
berkumpulnya ayah, ibu, dan anak- dipikulnya dapat terlaksana. BPN Dekanat Barat 2, bahkan bekerja
anak, melainkan juga akar dari sama dengan kelurahan. Otomatis, ia
kehidupan. “Sejak bayi hingga besar, “Kita tetap harus berusaha. Narkoba harus mengurangi frekuensi kunjungan
hendaknya anak-anak selalu dalam itu jahat bukan main,” katanya. ke penjara.
pengawasan dan perawatan yang penuh
kasih dari orang tuanya,” tandasnya. Theresia sangat setuju bila gembong Ia sudah mengabdi selama 15 tahun.
narkoba dihukum mati, walaupun Kalau bukan karena Roh Kudus yang
Semasa balita, pertumbuhan anak Gereja sangat menentang hukuman bekerja, ia tak akan sanggup bertahan.
diawasi dengan memberi makanan yang mati.
bergizi baik. Lingkungan pergaulan Sebagai bukti kesungguhan hatinya
dan komunitas selain di sekolah dan “Maafkan! Untuk yang satu ini, mempersembahkan diri dan waktunya
rumah juga harus diperhatikan. Setelah saya tidak sependapat dengan untuk melayani umat, Pembaca dapat
mereka memasuki masa mencari Gereja. Lebih baik musnah satu melihat lembaran Info Sathora sebagai
lawan jenis, orang tua harus pula orang tetapi menyelamatkan banyak berikut:
memperhatikan bagaimana keadaan orang, daripada mempertaruhkan
teman spesial anaknya. “Ajaklah keselamatan banyak orang demi Seksi Keadilan dan Perdamaian
mengobrol baik-baik , tanpa dia menunggu satu orang bertobat,” Konsultasi Hukum
merasa sedang ‘diuji kelayakan’,” lanjut lanjutnya mantap.
Theresia. Bagi umat Sathora yang memerlukan
Seorang gembong narkoba BANTUAN KONSULTASI HUKUM, dapat
Satu Bata Persembahan mempunyai pabrik dan peralatan untuk membuat janji dengan menghubungi
Sesuai dengan profesinya sebagai memproduksi narkoba. Jadi, seberapa pengacara-pengacara berpengalaman
advokat, Theresia Purba ditunjuk oleh besar kemungkinan dia bisa bertobat? berikut ini:
Paroki dalam Pencanangan Tahun *Theresia Purba SH,MH (Senin dan
Keadilan Sosial 2020 Keuskupan Harapan bertobat tetap ada dan perlu Rabu, pukul 18.00-21.00).
Agung Jakarta. Ia merupakan salah perjuangan yang panjang. Nyatanya,
satu anggota Tim Penggerak Bebas memang ada yang sudah bertobat dan “Saya akan terus berkarya selama
Penyalahgunaan Narkoba (BPN) akhirnya menjadi hamba Tuhan karena Tuhan menghendaki pelayanan saya.
pada Dekanat Barat 2 Keuskupan hanya dihukum delapan tahun penjara. Terus... dan terus... sampai diri ini tidak
Agung Jakarta, sebagai anggota Tim Ternyata, ia tidak dihukum mati. punya tenaga lagi untuk bekerja,” kata
Pendamping, berkolaborasi dengan Tim Theresia mengakhiri pembicaraan.
Pencegahan dan Advokasi dari BPN, “Bagi saya, ini mukjizat Tuhan
guna membantu para korban narkoba, karena, secara hukum, seharusnya ia Sinta
terutama korban yang terjebak dan yang sudah divonis hukuman mati. Ternyata,
ingin coba-coba. Tuhan mau berkarya melalui terdakwa
tersebut,” tutur Theresia.
Mengadakan penyuluhan tentang aib
kelas berat kepada keluarga-keluarga Biodata
Katolik di Paroki Bojong Indah bukanlah
pekerjaan mudah. Nama lengkap : Theresia Purba, SH, MH
Selama belasan tahun mewartakan Tempat /tanggal lahir : Seribudolok – Sumatra Utara, 6 Januari 1964
Firman di penjara, ia sudah dikenal baik
di sana. Namun, di kalangan Gereja Domisili : Jl. Bojong Raya gang Haji Saman No. 40, Jakarta Barat
Sathora, ia belum banyak mengenal dan
dikenal umat. Lingkungan Sta. Elisabeth V
“Saya berharap, usaha BPN Dekanat Jenjang Pendidikan : - Tahun 2009, tamat S2 Universitas Tujuh Belas Agustus
Barat 2 Keuskupan Agung Jakarta
bisa direalisasikan di masyarakat Jakarta, Jurusan Hukum
dan berhasil melakukan Bebas
Penyalahgunaan Narkoba, khususnya - Tahun 1988, tamat S1 Universitas Tujuh Belas Agustus
di Dekanat Barat 2 Keuskupan Agung
Jakarta walaupun perlu perjuangan Semarang, Fakultas Hukum
yang panjang dan tidak boleh
menyerah,” ujar Theresia sambil - Tahun 2010, belajar pewartaan di Shekinah
Status : Menikah dengan Leonardus Sinaga, dikaruniai dua
anak laki-laki, Chiristo Filius (25 tahun) dan Christian
Salvatore (20 tahun)
Profesi : Advokat
Pengabdian : - Pewartaan Firman di Penjara Cipinang Bagian Narkoba
selama 15 tahun
- Memberikan bantuan Konsultasi Hukum dengan
perjanjian, tanpa biaya, terutama bagi umat Paroki
Bojong Indah
- 57 - MERASUL EDISI 34 # Januari - April 2020
KHAZANAH GEREJA
Makna di Balik Nama
dalam Liturgi
KETIKA menuruni undakan teras doa dan umat menanggapi nomor urut.
gereja seusai Misa, pundak Opa dengan seruan yang disebut Sela Opa, “Oh, itu toh. Yang kadang-
Ben ditepuk orang dari belakang. Aklamasi. Berasal dari bahasa
Spontan Opa menoleh ke orang yang Latin, acclamatio. Macamnya kadang diumumkan pemimpin paduan
kini sudah berada di sampingnya. banyak. Misalnya, aklamasi untuk doa: suara untuk memakai anamnese
Amin. nomor sekian. Betul enggak ya...
“Selamat hari Minggu, Ben. Lama ada yang seperti ini nyanyinya: Wafat
tak bertemu ya,” sapa orang itu. Untuk salam: Tuhan sertamu ; Kristus kita maklumkan...” Suaranya
aklamasinya: Dan sertamu juga. serak-serak garing.
“ Ah... Philip?! Kau ada di sini?” Opa
berseru terkejut melihat Philip, teman Sesudah kita mengucapkan Doa Jawab Philip, “Hahaha mantul”.
masa kecilnya. Tobat karena kemurahan Tuhan Nah, lalu Doa Syukur Agung
yang sudah mengampuni, maka kita dilanjutkan lagi dan ditutup dengan
Jawab Philip, “Aku sengaja ikut memuliakan-Nya dengan pujian doksologi oleh pastor: Dengan
perayaan Ekaristi di sini karena kangen sebagai tanda hormat kepada pengantaraan Kristus...
pada gereja tua masa kecil kita ini.” Tritunggal Mahakudus, yaitu dengan Umat juga mengucapkan doksologi,
Doksologi, dari kata Yunani. yaitu sesudah Embolisme Doa Bapa
Lalu, kedua orang sepuh itu Kami.”
bernostalgia pengalaman mereka Ada Doksologi Besar, seperti Gloria Opa Ben protes, “Stop, stop Philipus!
tempo doeloe. atau Madah Kemuliaan dan Doksologi Apa itu tadi... embel-embel. Aku gak
Kecil yang diucapkan pada akhir doa, ngerti.”
Ketika tiba di tempat parkir, Philo yaitu: Kemuliaan kepada Bapa dan Philip tergelak, “ Haha sorry.
bertanya, “Opa, mana yang benar, Misa Putra dan Roh Kudus....” Embolisme berasal dari kata Yunani,
atau perayaan Ekaristi?” artinya sisipan. Itu merupakan doa
Philip menuturkan bahwa dalam khusus atau variasi yang disisipkan
Philip, mantan ketua Seksi Liturgi Liturgi Ekaristi, sebelum melangkah sesudah doa yang sudah lazim, seperti
mengurungkan niatnya untuk pulang. kepada tahapan Doa Syukur Agung, Doa Bapa Kami.
Ia menjawab, “Semuanya benar. umat melambungkan Prefasi (berasal Maka, liturgi diselaraskan dengan
Ekaristi berasal dari bahasa Yunani, dari kata Latin, praefatio), yaitu doa situasi konkret yang bersangkutan.
Eukharistia, artinya Ucapan Syukur. puji dan syukur kepada Bapa dengan Salah satu contoh: Ya Bapa,
Istilah ini dipakai untuk menyebut pengantaraan Kristus atas karya bebaskanlah kami dari segala yang
perayaan Misa oleh St. Ignatius dari penebusan-Nya. jahat... Kemudian ditutup dengan
Antiokhia. Bukankah seluruh ibadat doksologi oleh umat:
Misa merupakan doa syukur juga? Biasanya dimulai dengan kalimat: Sebab Engkaulah Raja yang mulia
Sungguh layak dan sepantasnya, ya dan berkuasa untuk selama- lamanya.”
Sedangkan kata Misa berasal dari Bapa... dan diakhiri dengan nyanyian Opa Ben berterima kasih kepada
bahasa Latin, Missa, artinya Diutus. “Kudus, kudus”. sohibnya yang tulus berbagi “ilmu”.
Philo memberi kesimpulan, “Jadi,
Akhirnya, sebutan ini dipakai untuk Ada beberapa variasi rumusan. semua istilah itu punya makna ya?”
menyebut perayaan Ekaristi di sana. Karena selain untuk Hari Minggu Cetus Opa, “So pasti. Seperti
Dalam Tata Perayaan Ekaristi atau Biasa, ada pula yang khusus untuk namamu, Philo, juga punya makna.
TPE, pada pengutusan, kedua unsur Hari Raya, Pesta atau Peringatan Sebab ketika ibumu mengandung
itu digabung, yaitu bahwa perayaan tertentu. Masing-masing versi kamu, ia ngidam berat kepingin makan
Ekaristi atau syukur telah selesai dan memaparkan salah satu segi dari pilus.”
kita diutus. sejarah keselamatan melalui peristiwa Philo bingung. Apakah si Opa
yang dirayakan pada saat itu. Misalnya: sedang bercanda atau memang benar
Opa Ben manggut-manggut lebar, Prefasi Santa Perawan Maria, Prefasi demikian.
Philo manggut-manggut kecil. “Lip“, untuk Santo/Santa tertentu, Prefasi Tapi, wajahnya kok serius begitu?
kata Opa, “Istilah liturgi Misa mah Pembaptisan Tuhan. Lalu, baru lanjut
sudah jadi makananmu sehari-hari. ke Doa Syukur Agung. Ekatanaya
Tolong jelaskan dong.”
Sesudah Konsekrasi, umat
Philip merendah, “Ah, aku cuma tahu mengungkapkan iman akan wafat dan
sedikit. Begini, dalam liturgi ibadat kebangkitan Kristus serta kerinduan
Katolik, umat dilibatkan ikut aktif akan kebangkitan-Nya kembali dalam
supaya berpartisipasi secara nyata kemuliaan. Ini dinamakan Anamnese
untuk mengalami semua peristiwa. yang banyak variasinya sehingga diberi
Dengan cara berdialog antara pastor
dan umat yang saling bersahutan.
Pastor memberi salam, ajakan atau
- 58 - MERASUL EDISI 34 # Januari - April 2020
LENSATHORA
Media karya para pewarta foto Sathora dalam
wadah Komunitas Fotografer Sathora.
Mari tunjukkan karya bercita rasa seni fotografi
dari lensa kamera Anda.
Gereja Blenduk, Kota Tua, Semarang - [Foto : Gereja Katedral Atmodirono, Semarang - [Foto : Gereja St.Yusup Gedangan, Semarang - [Foto :
Budi Djunaedy] Budi Djunaedy] Budi Djunaedy]
- 59 - MERASUL EDISI 34 # Januari - April 2020
Lawang Sewu, Semarang - [Foto : Budi Djunaedy] Kota Tua, Semarang - [Foto : Budi Djunaedy]
Atraksi Barongsai, Perayaan Tahun Atraksi Barongsai, Perayaan Tahun Baru Imlek 2020, Semarang -
Baru Imlek 2020, Semarang - [Foto : [Foto : Budi Djunaedy]
Budi Djunaedy]
Atraksi Tarian Naga, Perayaan Tahun Baru Imlek Atraksi Tarian Naga, Perayaan Tahun Baru Imlek Atraksi Tarian Naga, Perayaan Tahun Baru Imlek
2020, Semarang - [Foto : Budi Djunaedy] 2020, Semarang - [Foto : Budi Djunaedy] 2020, Semarang - [Foto : Budi Djunaedy]
- 60 - MERASUL EDISI 34 # Januari - April 2020
KITAB SUCI
Hari yang Dijadikan Tuhan
Oleh Daniel Julianto (Seksi Kerasulan Kitab Suci Sathora)
Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita karenanya! Ya
Tuhan, berilah kiranya keselamatan! Ya Tuhan, berilah kiranya kemujuran! (Maz 118: 24-25).
HAEC dies quam fecit Dominus; dijungkirbalikkan dengan Tuhan yang terus berkarya dalam
Exsultemus etlaetemur in ea, wabah virus Covid-19 yang hidupnya, pemazmur menyampaikan
Alleluia, Alleluia. Terpujilah memprihatinkan kita semua. permohonan: “Ya Tuhan, berilah kiranya
Tuhan Mahakuasa; mari kita sukaria Ancaman wabah ini telah keselamatan! Ya Tuhan, berilah kiranya
bergembira, Alleluya, Alleluya. menimbulkan kepanikan dan kemujuran” (ay. 25).
juga ketakutan. Bukan hanya
Lagu yang dinyanyikan dengan penuh khawatir terpapar virus itu, Pemazmur memperlihatkan cara
semangat, kali ini terasa biasa saja tetapi juga khawatir akan beriman yang seimbang. Di satu pihak,
dalam tayangan Misa malam Paskah perekonomian dan dampak ia melihat Tuhan dengan kacamata
melalui media streaming, TVRI. Begitu sosialnya. Keputusasaan baru, memahami “hari” waktu hidupnya
pula Mazmur bait pengantar Injil karena hilangnya pekerjaan, sebagai bukti campur tangan Tuhan
selama Masa Oktaf Paskah, “Inilah kesedihan mereka yang terinfeksi, secara langsung. Meskipun demikian,
hari yang dijadikan Tuhan, marilah apakah terisolasi dari orang yang di lain pihak, ia juga terus merendah
kita bersorak-sorak dan bersukacita dicintai, kekhawatiran, kengerian, seolah tidak punya kepastian, kapan
karenanya” (ay.24), terasa begitu berat kemarahan, dan kesedihan akibat Tuhan sungguh akan menolongnya.
kita daraskan dengan suara penuh kematian orang yang dicintai. Di hari Ketika segalanya masih tidak pasti,
semangat. Apakah hari-hari ini kita istimewa yang dijadikan Tuhan, tidak seruan itulah yang layak kita gemakan
masih dapat bersorak dan bersukacita? ada sorak dan sukacita. Suara Tuhan tak tiap kali kita bangun. Sungguh, hari ini
Kita mau belajar dari pemazmur. terdengar dan seakan Ia tidak lagi aktif adalah hari yang dijadikan Tuhan, ya
berkarya. Tuhan berilah kiranya keselamatan,
Pemazmur mengajak kita untuk berilah kiranya kemujuran, Tuhan tolong
menyadari ada “hari” istimewa yang Kendati demikian, wabah Covid-19 aku hari ini...!
dijadikan Tuhan seperti pada awal yang terjadi, telah menumbuhkan
penciptaan, tahap karya Agung Allah rasa kerelaan berkorban dan Ya Tuhan, berilah kiranya
Pencipta. Segalanya dikerjakan membangkitkan solidaritas sesama keselamatan! Ya Tuhan, berilah kiranya
secara teratur. Tiap hari dalam manusia. Ada perwujudan belarasa kemujuran! Mari kita doakan untuk
proses penciptaan alam semesta dan dengan memberikan sumbangan keselamatan, kemujuran, kebijaksanaan
manusia, Tuhan sendiri yang bertindak. sebagai bantuan kemanusiaan bagi dari segenap upaya pemerintah berikut
Pemazmur memahami “hari” hidupnya pihak-pihak yang membutuhkan dalam TNI dan Polri, tenaga medis, komunitas,
secara baru. Ketika ia masuk ke dalam upaya penanganan, penyediaan APD, segenap insan, dan kita semua. Agar
kebenaran, ke dalam seluruh realitas bantuan untuk keluarga prasejahtera, segenap upaya mulia tersebut, dapat
Tuhan sendiri, ketika itulah pemazmur bantuan bagi orang-orang yang menghantar bangsa Indonesia dan
memahami waktu secara berbeda. kehilangan pekerjaan dan mata umat manusia, mampu melewati masa-
pencaharian. Semua itu diberikan masa amat sulit ini dengan sebaik-
Tidak ada waktu yang berlalu begitu dengan tulus, rela, antusias, dan baiknya dan pada akhirnya kita semua
saja tanpa sentuhan rahmat Ilahi, tidak gembira. bersama-sama akan tiba pada waktunya
ada yang terluput dari perhatian dan wabah berlalu. Bersama pemazmur,
tanpa campur tangan Tuhan. Dalam Waktu berjalan dan kita semua tidak kita berseru, Inilah hari yang dijadikan
pemahamannya, Tuhan adalah Sang tahu, seberapa lama lagi wabah ini Tuhan, marilah kita bersorak-sorak dan
Pencipta yang selalu aktif berkarya. akan berlalu. Pada saat yang sama, bersukacita karenanya!
pemazmur juga menyadari bahwa
Tanggapan pemazmur yang paling kenyataan hidup tidaklah senantiasa
spontan adalah sorak-sorai dan bisa dipastikan. Selalu ada saat di mana
sukacita, bukan biasa-biasa saja. Ketika manusia masuk ke dalam situasi yang
kita menyadari bahwa “hari” adalah tidak menentu. Kemampuan untuk
buah paling nyata dari Tuhan yang terus melihat Tuhan yang terus berkarya
berkarya, mau tidak mau kita akan harus disertai juga dengan kesadaran
masuk dalam sebuah perayaan sukacita bahwa manusia tetap sepenuhnya
besar. Sukacita sejati muncul ketika kita bergantung pada Tuhan. Demikianlah,
memiliki kemampuan untuk senantiasa selain menyuarakan keyakinan akan
melihat Tuhan yang terus bekerja.
Situasi “hari” istimewa seakan
- 61 - MERASUL EDISI 34 # Januari - April 2020
- 62 - MERASUL EDISI 34 # Januari - April 2020
- 63 - MERASUL EDISI 34 # Januari - April 2020
- 64 - MERASUL EDISI 34 # Januari - April 2020
- 65 - MERASUL EDISI 34 # Januari - April 2020
LIPUTAN KHUSUS
Corona di Tengah Kegiatan
Paskah 2020
TIDAK ada yang tahu apa yang akan Peregrinus yang diadakan di Panitia Paskah saat bertugas - [Foto : dok. Panitia
terjadi esok. Manusia berencana dan Gereja Sathora pada 11 Februari Paskah 2020]
berusaha melakukan yang terbaik. 2020. Kedua, Misa Rabu Abu
Ternyata, sebagian liturgi kegiatan dilakukan di dua tempat, yaitu membatalkan dan menunda beberapa
Paskah 2020 harus berlangsung di Gereja Sathora dan Notredame kegiatan. Kegiatan Liturgi Paskah
rumah masing-masing. pada 26 Februari 2020. Jalan Salib yang dibatalkan adalah Jalan Salib,
hanya berlangsung setengah dari Misa Pengantar Pertobatan, Sakramen
Padahal sejak Oktober 2019, enam kegiatan, yaitu Jalan Salib Tobat, Minggu Palma, Kamis Putih,
Wilayah Theresia – dengan Bambang pertama, kedua, dan ketiga. Jalan Jumat Agung, Sabtu Vigili, dan Minggu
Sutanto sebagai Ketua Panitia Paskah salib ketiga yang terakhir pada Paskah.
2020 sekaligus Koordinator Wilayah Jumat 13 Maret 2020.
Theresia-- bersama beberapa seksi Kegiatan Penunjang Paskah
di Gereja Santo Thomas Rasul telah Kegiatan Penunjang Paskah 2020, seperti seminar rohani yang
mempersiapkannya dengan cermat. 2020 yang sudah berlangsung, informasinya sudah disebarkan kepada
yaitu pertama, Seminar umat tetapi dibatalkan, yaitu Seminar
Kerja sama dengan pihak eksternal Kesehatan tentang “Autoimun”, Eden Versus Getsemani. Rencananya,
dann internal sudah direncanakan bekerja sama dengan Seksi seminar yang akan dibawakan
dan dikoordinasikan. Pertemuan Kesehatan Gereja Santo Thomas oleh Pastor Robby Wowor OFM itu
Panitia Paskah 2020 berlangsung Rasul pada Minggu, 23Februari di berlangsung pada 28 Maret 2020.
seminggu sekali, bahkan dua kali GKP Lantai 4. Kedua, Kegiatan Donor Kegiatan Penunjang Paskah lainnya
dalam seminggu pada awal persiapan Darah pada 1 Maret, juga bekerja sama yang juga dibatalkan adalah Bazar
kegiatan. Dapat dikatakan kesiapan dengan Seksi Kesehatan Gereja Santo kerja sama dengan Seksi PSE Sathora
Panitia Paskah 2020 sudah seratus Thomas Rasul. dan Training Eco Brick yang sedianya
persen.
Tepat pada 20 Maret 2020, semua
Lalu, pandemi Corona menyerang Kegiatan Liturgi Paskah, Kegiatan
hampir seluruh negara di dunia, Penunjang Paskah 2020, dan kegiatan
termasuk Indonesia. Pandemi Corona lainnya dihentikan mengikuti
yang mulai muncul di Indonesia sejak Peraturan Pemerintah mengenai
awal Maret 2020 membuat beberapa Penanganan Covid-19.
kegiatan Paskah 2020 ditunda dan
dibatalkan. Kegiatan Paskah Dibatalkan
Munculnya Peraturan Pemerintah
Kegiatan Paskah terbagi dua, mengenai Darurat Virus Corona bagi
yaitu Kegiatan Liturgi Paskah dan masyarakat Indonesia membuat
Kegiatan Penunjang Paskah sesuai Panitia Paskah Sathora 2020
tema tahunan Gereja. Kegiatan Liturgi
yang sudah dijalankan, pertama, Misa
Panitia Paskah bekerja sama dengan PSE (Sub Seksi Tanggap Darurat Romo Suherman ikut membantu kegiatan dapur umum Panitia Paskah - [Foto :
Bencana/Musibah) - [Foto : Matheus Hp.] Matheus Hp.]
- 66 - MERASUL EDISI 34 # Januari - April 2020
berlangsung pada 28 Maret 2020 dan RPTRA Carina laporan pertanggungjawaban terhadap beberapa Kegiatan
Sayang. Liturgi dan Kegiatan Penunjang Paskah 2020 yang sudah
berlangsung.
Kegiatan Paskah 2020 Ditunda
Adapun kegiatan Penunjang Paskah 2020 yang mengalami Kekompakan Panitia Paskah 2020 yang sudah
penundaan, yaitu Bakti Sosial (Baksos) Paskah 2020. merencanakan kegiatan Paskah sejak tahun lalu ini harus
“Rencananya, awal bulan sampai pertengahan April, terhenti karena keadaan. Memang tidak mudah menyatukan
rekan-rekan panitia Paskah 2020 akan melakukan packing pikiran dan ide banyak orang dalam kepanitiaan. Tetapi,
sumbangan bakti sosial sesuai dengan jumlah yang tujuannya ingin memberikan pelayanan terbaik melalui
sudah disusun,” ujar Bambang Sutanto dalam wawancara kegiatan Paskah 2020.
melalui sambungan suara pada 26 Maret 2020.
“Kesan yang didapat selama persiapan Paskah 2020
Pada awalnya, ada 511 bingkisan baksos, kemudian adalah menambah keaktifan Wilayah Theresia. Seperti
ditambah 130 bingkisan. Sebanyak 511 bingkisan untuk domba yang hilang, kembali kepada Gembalanya,” ungkap
keluarga pra-sejahtera wilayah di Paroki Bojong Indah. Bambang Sutanto menutup perbincangan.
Sisanya sebanyak 311 diberikan kepada warga non-paroki
sekitar Gereja Santo Thomas Rasul, seperti di daerah Jessica Wongsodiharjo
Rawabuaya dan sekitarnya.
Pembagian bingkisan akan diberitahukan kepada
masing-masing Ketua Lingkungan agar diambil di
sekretariat. Ketua Lingkungan yang dimaksud adalah
mereka yang telah mendaftar dan terdapat keluarga pra-
sejahtera di lingkungannya.
Kerja sama Panitia Paskah 2020 Suasana rapat Panitia - [Foto : dok. Panitia Paskah 2020]
Panitia Paskah 2020 sudah melakukan kerja sama dan
koordinasi dengan pihak eksternal dan internal. Kerja
sama pihak internal dengan Romo Suherman, Romo
Diaz, DPH, dan beberapa seksi di Gereja Sathora guna
mendukung kelancaran rangkaian kegiatan Paskah 2020.
Pihak eksternal untuk liturgi bekerja sama dengan
romo tamu untuk mempersembahkan Misa di Gereja
Sathora. Sementara latihan tim Tablo Paskah 2020 sudah
berlangsung sekitar dua-tiga bulan dengan memanggil
sutradara pelatih, koreografer, tim dekorasi, dan lainnya.
Kegiatan Penunjang Paskah kerja sama dengan seksi
kesehatan juga memanggil pembicara untuk Seminar
Kesehatan.
Bambang Sutanto menambahkan, “Rencananya, kami
akan mengadakan Panggung Gembira yang idenya buat
anak-anak. Kami mau memanggil event organizer dari
luar tetapi semuanya batal.”
Panitia Paskah 2020 Beradaptasi Suasana rapat Panitia - [Foto : dok. Panitia Paskah 2020]
Batalnya kegiatan Paskah 2020 yang sudah setengah Suasana rapat Panitia - [Foto : dok. Panitia Paskah 2020]
jalan membuat Panitia Paskah 2020 berhenti secara
mendadak dan beradaptasi dengan keadaan. Beberapa
kegiatan Liturgi Paskah 2020, seperti Misa Minggu Palma,
Misa Kamis Putih, Ibadat Jumat Agung, Misa Sabtu Vigili,
dan Misa Minggu Paskah berlangsung secara online dan
tertutup (tanpa kehadiran umat).
Panitia Paskah 2020 sempat meeting terbatas secara
online; diikuti kurang lebih delapan orang. Meeting online
diperlukan untuk melakukan evaluasi terhadap kegiatan
Paskah yang tertunda.
Panitia Paskah 2020 juga membahas mengenai
laporan-laporan keuangan, laporan kegiatan seperti
- 67 - MERASUL EDISI 34 # Januari - April 2020
LIPUTAN KHUSUS
Devosi kepada
Santo Peregrinus
MISA devosi kepada St. kota besar, banyak orang
Peregrinus berlangsung pada
Selasa,11 Februari 2020. Misa yang hatinya miskin
ini untuk memperingati Hari Orang
Sakit Sedunia ke-28, khususnya mereka karena jahat,” ungkap
yang sakit akibat virus Corona.
Romo Titus.
Misa konselebrasi dipersembahkan
oleh Romo Titus Budiyanto, Pr Kita akan menghargai Romo Titus Budiyanto, Pr sedang mengangkat Monstran -
dan Romo Patricius, OSM. Dalam sesuatu jika sesuatu [Foto : Matheus Hp.]
khotbahnya, Romo Titus mengatakan, itu sulit didapatkan.
“Jadilah terang dunia agar Allah
mendengar doa-doa kita. Kita ikuti Dendam itu ada karena
perintah-Nya.”
jiwa dikuasai oleh roh
Lebih kanjut, Romo Titus mengatakan
bahwa Paus Fransiskus mengingatkan jahat. “Jika orang masih
agar kita menjadi orang Samaria
yang menolong dan merawat orang memakai dan terikat
sakit meski ia tidak mengenal orang
tersebut. “Memberi makan orang dengan jimat-jimat,
yang kelaparan. Memberi baju kepada
mereka yang telanjang.” percuma menerima
Santa Teresa dari Calcutta Komuni. Karena jimat
mengatakan bahwa kemiskinan tidak
berkaitan dengan ekonomi. “Di kota- masih mempengaruhi
jiwa seseorang maka
sebaiknya bertobat dan
melepasnya.”
Di akhir khotbahnya, Romo Patricius, OSM sedang mendoakan umat - [Foto :
Romo Titus mengutip Matheus Hp.]
kata-kata Yesus; mencium relikui St. Peregrinus.
“Datanglah kamu kepada-Ku yang letih, Sebagian umat minta didoakan oleh
lesu. dan berbeban berat.” Romo Titus dan Romo Patricius. Samaria
Selesai Misa, umat diurapi dan
Tidak Sabar Menunggu direncanakan pada pukul 09.00- 12.00.
Donor Darah Ternyata, karena petugas tidak
membawa alat pemeriksaan HB maka
PANITIA Paskah 2020 Wilayah Pendaftaran dimulai pada pukul perlu waktu untuk menunggu. Setelah
Santa Theresia dan Seksi 07.00. Dengan sangat antusias serta alat tersebut ada, pengambilan darah
Kesehatan Sathora bekerja sama penuh kesadaran, umat Sathora siap baru dapat dimulai pada pukul 10.17.
dengan PMI DKI Jakarta mengadakan mendonorkan darahnya bagi mereka
aksi kemanusiaan Donor Darah pada 1 yang membutuhkan. Beberapa calon pendonor sudah
Maret 2020. tidak sabar menunggu karena ada
Semula, pengambilan darah keperluan lain. Alhasil, mereka
mendonorkan darah ke Vihara
Diakon Patrick Slamet Widodo sedang menyumbangkan darahnya - RD Yosef Purboyo Diaz sedang diperiksa HB nya oleh dokter dari PMI -
[Foto : Matheus Hp.] [Foto : Matheus Hp.]
- 68 - MERASUL EDISI 34 # Januari - April 2020
Sadhapalla karena waktunya sebanyak 350 CC dalam waktu delapan darahnya. Bahkan ada yang sudah
bersamaan. Menurut mereka, menit. 50 kali. Ada beberapa orang yang
donor darah di vihara tersebut juga mengalami perdarahan. Petugas
diperuntukkan bagi PMI DKI. Dari 154 orang yang mendaftar di PMI berpesan, lengan tetap diangkat
Sathora, 14 orang gagal donor, 21 sebelum tiga menit dan jangan
Setelah pendaftaran ada orang pindah ke Vihara Sadhapalla. mengangkat barang dahulu.
skrining kesehatan, seperti Yang berhasil mendonorkan darahnya
pengukuran tensi darah, pemeriksaan di Sathora berjumlah 119 orang, Setelah acara ini selesai, panitia
HB dan golongan darah. Yang bisa termasuk Romo Diaz dan Diakon membagikan goodie bag kepada para
mendonorkan darahnya adalah mereka Patrick. pendonor. Isinya makanan dan
yang benar-benar sehat dan berusia 17 minuman serta suplemen sebagai
tahun sampai dengan 65 tahun. Setiap menjelang Natal dan Paskah, pengganti darah yang sudah
Gereja Sathora selalu melaksanakan didonorkan.
Ada delapan bed yang disediakan aksi donor darah. Rasa kemanusiaan
oleh PMI dengan empat petugas. dan kesadaran umat Sathora relatif Kegiatan donor darah selesai pada
Darah setiap pendonor diambil tinggi. Mereka rutin mendonorkan pukul 13.17. Samaria
Mengetahui Autoimun Sebagai bonus dari panitia, para peserta
Lebih Jauh dipersilakan melakukan pengecekan asam urat
dan gula darah gratis pada tim medis RS Siloam.
Bill Toar
SEMINAR Autoimun berlangsung di Paroki Bojong Indah pada dr. Sandra Utami Widyastuti, Sp.PD sebagai nara sumber
Minggu, 23 Februari 2020. Acara diawali dengan sambutan yang seminar Autoimun - [Foto : Matheus Hp.]
disampaikan oleh Djoko Harijanto, mewakili Panitia Paskah 2020
-Wilayah Santa Theresia. Panitia menyerahkan sertifikat kepada dr. Sandra Utami
Widyastuti, Sp.PD - [Foto : Matheus Hp.]
Selanjutnya, dalam sambutannya, RD Purboyo Diaz berseloroh,
“Biasanya seminar kesehatan dan kematian ramai dihadiri umat.
Hal ini disebabkan karena umat ingin sehat dan takut mati.” Setelah
mengakhiri sambutannya, Romo Diaz membuka seminar dengan doa
pembuka.
Seminar ini menghadirkan dr. Sandra Utami Widiasyuti, Sp.PD
sebagai narasumber tunggal. Acara dipandu oleh dr. Martinus Iwan
Susilo Djoko. Materi inti seminar dimulai menjelang pukul 10.00.
Pada awal pemaparan, dr. Sandra – warga Paroki Bojong Indah--
menjelaskan bahwa autoimun adalah suatu keadaan di mana sistem
imun seseorang menyerang sel-sel yang sehat di dalam tubuh.
Penyakit Autoimun, lanjut dr. Sandra, dapat dibedakan atas autoimun
yang menyerang satu organ tubuh tertentu, yang dikatagorikan
organ spesifik dan autoimun yang menyerang seluruh tubuh, yang
dikatagorikan sebagai sistemik (non-organ spesifik).
Hasil penelitian menunjukkan, ternyata pada usia 15-44 tahun,
jumlah pasien perempuan dua kali lebih dari pasien laki-laki
(6.4% : 2.7%). Dokter yang bertugas di RS Siloam Kebon Jeruk ini
menguraikan bahwa pencetus autoimun dapat dikelompokkan berasal
dari faktor: genetik, infeksi, zat kimia, dan stres. “Ada lebih dari 100
penyakit autoimun yang telah dikenali,” ungkapnya.
Setelah menjabarkan beberapa contoh penyakit autoimun, dr.
Sandra menjawab pertanyaan para peserta yang terkesan antusias.
Dari tanya-jawab tersebut, ada beberapa hal yang baik diketahui oleh
awam:
Pertama, autoimun tidak menular.
Kedua, tidak ada vaksin untuk autoimun.
Ketiga, penyebab autoimun kadang tidak terdeteksi.
Keempat, sebaiknya konsultasi ke dokter sedini mungkin.
Pada sesi akhir, dengan seizin dr. Sandra, panitia membagikan Panitia dan pembicara Seminar Autoimun - [Foto : Matheus Hp.]
materi paparan kepada para peserta.
- 69 - MERASUL EDISI 34 # Januari - April 2020
LIPUTAN KHUSUS
Pemberkatan abu oleh Romo Suherman - [Foto : Budi Djunaedy] Penerimaan abu - [Foto : Budi Djunaedy]
Bukan Hanya
Puasa dan Pantang
Makanan
MASA Pra Paskah diawali dengan liturgi Rabu Romo Diaz menerima tanda salib abu dari Diakon Patrick - [Foto : Matheus
Abu, permulaan masa puasa dan pantang. Hp.]
Misa Rabu Abu jatuh pada 26 Februari 2020.
Paroki Bojong Indah Gereja Santo Thomas Rasul Petugas koor misa Rabu Abu - [Foto : Matheus Hp.]
(Sathora) melaksanakan delapan kali Misa, yaitu enam
kali Misa di gereja dipersembahkan oleh Romo Herman
dan Romo Diaz, serta dua kali Misa di Notre Dame (ND)
dipersembahkan oleh Romo Vikjen Samuel Pangestu.
Jumlah yang menerima abu adalah 6.860 umat, dilayani
oleh tiga pastor dan 60 prodiakon termasuk bruder dan
suster.
Pesan pastor pada Misa Rabu Abu adalah agar umat
bertobat dan mendekatkan diri pada Tuhan dengan
melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-
Nya.
Puasa dan pantang bukan hanya makanan, tetapi
harus bisa menahan diri, berbagi kasih, dan menjalin
relasi dengan Tuhan. Selesai penerimaan abu,
dilanjutkan dengan penerimaan Komuni. Samaria
Pemberian tanda salib abu oleh Romo Vikjen Samuel Pangestu - [Foto : Hans] Situasi misa Rabu Abu di Notre Dame - [Foto : Hans]
- 70 - MERASUL EDISI 34 # Januari - April 2020
Pekan Suci di Tengah Pandemi
Sejak virus corona menyebar di Indonesia, pemerintah saat misa Kamis Putih, 9 April 2020. Namun benar apa yang
membuat beberapa kebijakan, antara lain ibadah dipesankan Bapa Kardinal Suharyo pada misa pukul 21.00
dari rumah. Kebijakan inipun ditaati oleh gereja dan yang disiarkan oleh TVRI : “Tidak seperti biasanya, tidak
Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) mengeluarkan Surat ada upacara pembasuhan kaki. Ini menunjukkan bahwa
Keputusan tertanggal 19 Maret 2020 yang isinya antara upacara bukanlah yang paling penting, yang utama adalah
lain meniadakan semua kegiatan kegerejaan yang melaksanakan pesan Yesus, yakni mengasihi sampai akhir,
mengumpulkan banyak orang. Sejak itu, misa mingguan dan mengasihi sampai habis”.
misa harian dilakukan secara on line atau live streaming, Banyak paroki termasuk paroki Bojong Indah St. Thomas
tak terkecuali selama Pekan Suci. Rasul, mengadakan misa secara live streaming, KOMSOS
Setiap tahun, misa selama Pekan Suci selalu penuh KAJ juga bekerjasama dengan TVRI dan RRI dan Kompas
dan disambut antusias oleh umat, namun tahun ini TV. Dengan adanya kerjasama ini merupakan hal yang
dilaksanakan secara lebih sederhana, tanpa kehadiran menggembirakan bagi masyarakat Indonesia yang belum
umat di gereja-gereja. Terasa ada yang kurang? Pasti, semuanya bisa mengakses internet.
seperti ketiadaan upacara pembasuhan kaki Para Rasul
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Mau Melibatkan Diri
Minggu Palma, 5 April 2020 pukul 08.30 (Sathora) + pukul 09.00 (Katedral)
Misa live streaming Minggu Palma di Sathora - [Foto : ki-ka : Matheus Hp., screen shot Youtube]
Misa live streaming Minggu Palma di Katedral - [Foto : screen shot Youtube]
Rangkaian Prapaskah, kegiatan Misa dimulai dengan live streaming perdana di lokasi Gereja Sathora. Misa live
streaming juga dilakukan KAJ, dari Katedral hingga paroki se-KAJ. Misa Sathora dipimpin oleh Romo Herman, dalam
pengantarnya, pesan yang disampaikan bahwa jarak bukan masalah, tapi kadang hati kita yang masalah. Dalam
iman dibutuhkan kejujuran, masa sekarang iman kita ditantang dan diuji. Pada saat ini kita merasakan kehilangan,
dan pada saat kembali kita benar dapat mensyukurinya. Sedang Misa Katedral yang dipimpin Ignatius Kardinal
Suharyo pada pukul 09.00 yang disiarkan oleh TVRI, Kardinal Suharyo dalam pesan singkatnya mengatakan bahwa :
“Ketika Yesus memasuki kota Yerusalem, umat menyambut dengan gembira dengan daun Palma di tangan. Apakah
kita hanya berdiri sebagai penonton di pinggir jalan atau kita mau ke tengah dan mau melibatkan diri?”. Pesan Mgr
Suharyo ini menjadi sangat relevan dengan kondisi saat ini, dimana banyak orang mengalami kesulitan hidup akibat
merebaknya wabah corona. Anas + Berto
- 71 - MERASUL EDISI 34 # Januari - April 2020
LIPUTAN KHUSUS
Melayani dengan Kerendahan Hati
Kamis Putih, 9 April 2020 pukul 19.00
Misa live streaming Kamis Putih di Sathora - [Foto-foto : screen shot Youtube]
Di pengantar pembuka homili, Romo Diaz mengatakan hal ini yang pertama kali dalam sejarah
Kamis Putih tanpa pembasuhan kaki. Sesaat sebelum terpisah Yesus dan mengorbankan
dirinya di saat mengadakan perjamuan terakhir bersama para muridnya. Gereja menjadikan
perjamuan terakhir ini sebagai cikal bakal Perayaan Ekaristi, yang dilakukan turun temurun.
Di sini juga Yesus melakukan tindakan pembasuhan kaki. Perpaduan pembasuhan kaki dan
perjamuan terakhir, Yesus meminta para muridnya untuk melakukan pembasuhan pada orang
lain melalui sikap pelayanan. Yesus berani merendahkan diri membasuh kaki para muridNya.
Melalui teladan Yesus ini, kitapun mau merendahkan diri untuk mau melayani. Saat seperti ini
apapun statusnya sama di mata Tuhan. Melalui ekaristi Yesus mengajak kita bahwa ekaristi
selalu bertaut dalam pelayanan, kita diingatkan melayani sesama, keluarga, orang-orang yang
membutuhkan bantuan kita. Ekaristi berpadanan dengan pelayanan yang didasarkan pada
kerendahan hati. Anas + Berto
- 72 - MERASUL EDISI 34 # Januari - April 2020
Kisah Keagungan Kasih Tuhan
Jumat Agung, 10 April 2020 pukul 15.00 (Katedral) dan pukul 19.00 (Sathora)
Misa live streaming Jumat Agung di Sathora - [Foto-foto : Chris Maringka]
Misa live streaming Jumat Agung di Katedral - [Foto-foto : Screen shot Youtube]
Di Ibadat Jumat Agung, setelah pembacaan kisah Sengsara dan Wafat Tuhan Yesus Kristus, Romo Herman
mengajak umat melakukan upacara penciuman salib di rumah masing-masing, sebagai ungkapan iman
mengasihi Tuhan dan tanda rohani cinta Tuhan yang tanpa batas. Sedangkan pesan khotbah Misa Jumat
Agung Katedral, disampaikan Mgr. Suharyo, “Tidak ada cerita Yesus ditangkap seperti pesakitan, tetapi
IA menyerahkan diri. Ketika dihina, ditampar IA diam, seolah-olah bertanya kepada kita: siapa yang lebih
bermartabat, yang melakukan kekerasan atau yang diperlakukan tidak adil? Dan ketika wafat, Yesus berkata:
SELESAI. Apa yang selesai, ialah tugas perutusan-Nya dan menyatakan bahwa Allah adalah Kasih. Kita lalu
ingat kata-kata Yesus : Makanan-Ku adalah melakukan kehendak DIA yang mengutus Aku dan menyelesaikan
pekerjaan-Nya”. Anas
- 73 - MERASUL EDISI 34 # Januari - April 2020
LIPUTAN KHUSUS
Ingatan Bersama akan Karya Agung Allah
Sabtu Vigili, 11 April 2020 pukul 17.00 (Katedral) dan pukul 19.00 (Sathora)
Misa live streaming Sabtu Vigili di Sathora - [Foto-foto : Chris Maringka]
Misa live streaming Jumat Agung di Katedral - [Foto-foto : Screen shot Youtube]
“Kami dinyalakan oleh kerinduan Surgawi agar kelak dengan hati murni, kami sampai pada pesta cahaya-
Mu yang kekal. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami, Amin”. Itulah seruan pembukaan pada Sabtu
Vigili yang ditandai dengan penyalaan lilin Paskah.
Setelah menyampaikan ucapan Selamat Paskah dan berharap agar kita yang merayakan Paskah
dianugerahi buah-buah kebangkitan-Nya, Kardinal Suharyo mengatakan : “Bagian Kitab Suci yang wajib
dibacakan pada malam Paskah adalah kutipan dari Kitab Keluaran, yang berkisah tentang pembebasan
umat Allah dari negeri perbudakan. Peristiwa ini selanjutnya menjadi bagian dari ingatan bersama yang
diwariskan turun-temurun. Bukan peringatan peristiwa masa lampau, tetapi tetap aktual dan menyangkut
kehidupan dan menentukan sejarah bangsa. Ingatan bersama ini menjadi daya penyatu bangsa yang
menentukan eksistensi umat Allah dalam Perjanjian Lama. Adanya ingatan bersama juga dapat
menjelaskan mengapa Umat Allah dalam Perjanjian Lama tidak pernah hilang dari sejarah, sementara
kelompok lain yang sekian banyak jumlahnya dalam Kitab Suci, hilang ditelan waktu. Ingatan bersama ini
menjadi inti pujian Paskah yang dinyanyikan pada awal misa ini. “Pada malam ini ….”. Paskah adalah pada
saat kita membatinkan ingatan bersama ini dan memperbaharui kehidupan kita
Dalam doa prefasi untuk Tanah Air, kita syukuri tiga peristiwa besar dalam sejarah bangsa Indonesia
yang seharusnya menjadi ingatan bersama sebagai Karya Agung Allah. Tiga peristiwa itu adalah
Kebangkitan Nasional, Sumpah Pemuda dan Proklamasi Kemerdekaan dan Pancasila sebagai dasar
Negara. Inilah tonggak sejarah yang menentukan bangsa kita. Inilah ingatan bersama yang harus selalu
dijaga sebagaimana umat Allah dalam Perjanjian Lama dalam bahasa iman kita, inilah paskah-paskah
besar dalam bangsa kita. Semoga ingatan bersama sebagai bangsa menjadi daya yang meneguhkan dan
menguatkan. Anas
- 74 - MERASUL EDISI 34 # Januari - April 2020
Rayakan Sukacita Bersama Keluarga
Minggu Paskah, 12 April 2020 pukul 08.30
Misa live streaming Minggu Paskah di Sathora - [Foto-foto : Yovita]
Misa live streaming Minggu Paskah di Sathora - [Foto-foto : Matheus Hp.]
Misa live streaming Minggu Paskah di Sathora - [Foto-foto : Screen shot Youtube]
Pada Misa live streaming Minggu Hari Raya Paskah yang dipimpin Romo Y. Purboyo Diaz,
dalam homilinya disampaikan, biasanya ada misa anak dan keluarga yang ditunggu. Biasa ada
drama dan lomba-lomba mencari telur, kita melihat tingkat lucu anak. Namun Paskah kali ini
berbeda tetapi sama. Apa maksudnya berbeda tapi sama? Berbeda karena tidak merayakan
di gereja seperti tahun sebelumnya, tidak merayakan hiruk pikuk sukacita dalam keruwetan
mengatur parkir dan umat serta liturgi yang diatur sedemikian rupa, tetapi tetap bermakna
sama, meskipun misa online Yesus tetap dan sudah bangkit dalam hari raya Paskah ini. Kali
ini Yesus bangkit di tengah-tengah keluarga kita. Karena di rumah, kita bisa misa bersama
dengan keluarga. Itulah kebangkitan dalam keluarga. Keluarga adalah ecclesia domestica,
keluarga adalah gereja kecil, keluargaku adalah gerejaku. Gereja bukan bangunan fisik, namun
persekutuan umat beriman yang percaya pada Yesus Kristus. Walaupun misa online, tapi
itulah gereja kita. Sempat Romo Diaz menyanyikan lagu “Harta Berharga’’ dari OST “Keluarga
Cemara’’. Keluargaku adalah gerejaku maka dengan kebangkitan Yesus kita bersama bangkit
melawan pandemi, bangkit berjuang di tengah situasi ini. Yesus bangkit mengalahkan maut.
Yesus hidup, maka kita mencintai kehidupan dengan cara stay at home, keep healthy dan keep
happy. Mari kita rayakan sukacita Paskah bersama dengan keluarga. Berto
- 75 - MERASUL EDISI 34 # Januari - April 2020
- 76 - MERASUL EDISI 34 # Januari - April 2020
- 77 - MERASUL EDISI 34 # Januari - April 2020
- 78 - MERASUL EDISI 34 # Januari - April 2020
- 79 - MERASUL EDISI 34 # Januari - April 2020
- 80 - MERASUL EDISI 34 # Januari - April 2020
- 81 - MERASUL EDISI 34 # Januari - April 2020
LIPUTAN
Muara Keadilan dalam Keluarga
”KEADILAN dalam Keluarga dan hidup sehat dengan gizi seimbang. kasih, komunikasi, dan relasi. Tanpa
Masyarakat” adalah tema yang Sesi kedua pada hari yang hal itu, keluarga tidak sehat.
diangkat dalam rekoleksi umat
Lingkungan Stefanus 2 Gereja Santo sama, para peserta diajak saling Ketidakadilan, lanjut Romo Koko,
Thomas Rasul. Acara tersebut mendekatkan diri dengan yang lain adalah tindakan yang membuat orang
berlangsung di Toyo Gesang pada 7-8 lewat games dan lagu. tidak mampu melawan, orang tidak
Desember 2019. Sebanyak 30 orang dapat memenuhi hak dan kewajibannya
dari usia delapan tahun hingga lansia Minggu, 8 Desember 2019, saat secara utuh, pilih kasih. “Orang yang
ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini. perayaan Ekaristi pukul 07.00, Romo kuat menindas yang lemah, tindakan
Siswantoko (Koko) mengajak umat yang sengaja merendahkan martabat
Para peserta diajak untuk belajar untuk menyerahkan segala beban manusia,” tegas Romo Koko.
merefleksikan pengalaman iman serta hidupnya kepada Kristus sehingga
semakin mendalami iman Katolik. beban menjadi ringan. Pada sesi Diharapkan, acara ini menjadi
Pada sesi pertama, Sabtu, 7 Desember keempat, Romo Koko mengajarkan momen yang mengesankan bagi para
2019, peserta diajak untuk belajar tentang keadilan dalam keluarga. peserta. Gus
Muara keadilan dalam keluarga adalah
Para Ibu berfoto ria di depan ruang makan - [Foto Berfoto bersama di depan aula - [Foto : dok. Berfoto bersama di Aula - [Foto : dok. pribadi]
: dok. pribadi pribadi
Dapur Umum dan Syukuran WKRI
HUJAN turun dengan amat deras WKRI membuka dapur umum untuk ibu-ibu tetap bersemangat melayani.
di seantero Jabodetabek pada 31 menyiapkan sarapan, makan siang, “Walaupun jalan tidak selalu mulus,
Desember 2019 malam. Pukul 03.00 dan makan malam. Secara bergiliran, dengan iman yang teguh, penuh kasih,
dini hari, pada hari pertama tahun ranting-ranting dalam lingkup penuh rasa syukur, semuanya dapat
2020, air telah menggenangi kawasan WKRI Cabang Santo Thomas Rasul dijalani sebagaimana visi misi Wanita
Rawabuaya dan sekitarnya. menyiapkannya. Katolik.”
Seperti biasa, Paroki Bojong Indah Setelah banjir surut, mereka sibuk Selesai Misa, diadakan acara
Gereja Santo Thomas Rasul selalu bersih-bersih dan menata hidup kebersamaan guna mempererat
kebanjiran pengungsi. Mereka kembali. hubungan satu sama lain. Mereka
ditampung dengan penuh kasih. bergembira bersama, antara ranting
Meski sama-sama kebanjiran, Wanita Kemudian pada 11 Januari 2020, dan cabang, mengisi acara dari kita
Katolik RI (WKRI) tetap berkomitmen WKRI mengadakan Syukuran Tahun untuk kita. Ibu-ibu pun menari serta
melayani sesama, yaitu umat paroki Baru. Acara diawali dengan Misa mengikuti kuis Berpacu dalam Melodi.
dan masyarakat sekitar, terutama para yang dipersembahkan oleh RD F.X. Acara ditutup dengan makan siang
pengungsi. Suherman, di GKP Lantai 3. Dalam bersama. Liana
homili, Romo Herman berpesan agar
Dapur umum Ibu-Ibu WKRI di kantin Sathora - [Foto : dok. WKRI] Syukuran Tahun Baru - [Foto : dok. WKRI]
- 82 - MERASUL EDISI 34 # Januari - April 2020
Terhibur Meski Kebanjiran
MALAM Tahun Baru 2020, warga Jakarta merayakannya dengan meriah. Siapa
sangka menjelang pergantian tahun, hujan turun sangat deras nyaris tanpa
henti. Keesokannya, 1 Januari 2020, air mulai naik di sekitar Paroki Bojong
Indah.
Akibat hujan terus-menerus, air bertambah tinggi. Sementara tanggul di
kawasan Pesanggrahan jebol. Air semakin bertambah, halaman gereja mulai
banjir sampai tangga kedua.
Pastor Paroki Bojong Indah, Romo Herman dan Romo Diaz, turun ke jalan
untuk meninjau air yang sudah setinggi lutut. Kedua romo itu berkeliling
sambil mengawasi rumah umat yang kebanjiran.
Pastor paroki memerintahkan agar umat yang kebanjiran dan rumahnya
tidak bisa ditempati, mengungsi ke gereja. Romo Herman juga meminta
kepada Tim Penanggulangan Banjir yang diketuai oleh Drg. Samson Datubara,
untuk segera membeli perahu karet. Lansia yang sedang sakit diungsikan menggunakan
Dengan perahu karet, OMK menjemput oma dan opa yang sakit untuk perahu - [Foto : Romo Diaz]
mengungsi di gereja. Mereka ditempatkan di pastoran guna memudahkan
para medis merawat mereka.
Para pengungsi yang tinggal di dekat gereja, tidur di gua Maria Pieta dan di
GKP Lantai 2.
Korban banjir yang lokasinya jauh dari gereja, yang tinggal di sekitar
Sekolah Vianey mengungsi di gedung sekolah tersebut. Pastor dan Dewan
Paroki mengundang koki dari sebuah hotel untuk memasak makanan bagi
korban banjir selama dua hari.
Pada hari ketiga banjir, para romo mengajak ibu-ibu WKRI memasak
makanan bagi para pengungsi. Menu pagi hari adalah nasi goreng, Romo
Suherman ikut memasak dan mengaduk nasi goreng bersama ibu-ibu WKRI.
“Nasi goreng terasa lezat,” ujar para pengungsi.
Pada hari keempat, yang menyiapkan makanan adalah para donatur.
Makanan tidak dimasak di gereja karena berupa nasi kotak dan nasi bungkus.
Pada hari kelima, Minggu, air sudah surut. Mereka sudah boleh melihat
dan membersihkan rumah masing-masing. Tapi, Pastor Suherman belum
mengizinkan mereka pulang karena banyak di antara mereka yang tempat
tidurnya rusak akibat terendam banjir. Mempersiapkan perahu karet - [Foto : Romo Diaz]
Selesai Misa di Sekolah Notre Dame, Romo Suherman mengundang DPH
untuk rapat kilat mengenai bantuan bagi umat yang terkena banjir.
Hasil rapat, umat yang kebanjiran dibelikan kasur, lemari pakaian, dan
kompor. Mereka dapat memilih apa yang dibutuhkan.
Pada hari keenam,
bantuan diberikan.
Umat yang mengungsi
sudah boleh pulang
ke rumah masing
masing. Meski banyak
barang yang terendam
dan sebagian tidak
dapat dipakai lagi,
mereka terhibur berkat
perhatian dan bantuan
Pastor Paroki, Dewan
Paroki, dan para
relawan serta donatur.
Samaria Romo Herman turun ke jalan untuk meninjau kondisi banjir - [Foto : Lansia diungsikan menggunakan perahu karet - [Foto
Romo Diaz] : Romo Diaz]
- 83 - MERASUL EDISI 34 # Januari - April 2020
LIPUTAN
Bersaudara dalam Komunitas Di dalam Injil dikatakan, murid Yesus
takut karena angin sakal. Yesus dikira
PDS St. Fransiskus Assisi membuka adalah berenang di pojok dan tidak hantu. Yesus berkata, “Tenang, jangan
tahun 2020 dengan Misa syukur mau bersama ikan-ikan lain. “Maka, takut”. Manusia takut itu normal. Kata
bersama warga TPB dan PPM di rumah seperti ikan, kalau ada orang tidak ‘takut’ di dalam Alkitab berjumlah
Frans Suwandi pada Rabu, 8 Januari mau kumpul, berarti sudah mau mati. 365 kali, seperti jumlah hari dalam
2020. “Kita telah membuka tahun 2020 Kita semua butuh komunitas. Saya setahun. “Seperti saat ini, PDS bisa
dengan berbagai peristiwa. Peristiwa bersyukur di mana-mana banyak kumpul 50, 30, 20 orang, tidak apa-apa,
banjir, Natuna, bahkan sampai komunitas. Di dalam komunitas, kita harus tetap jalan. Semakin beriman,
Reinhart,” ujar RD Yustinus Ardianto. bersaudara. Di PDS, orang datang dari bersaudara, dan berbelarasa agar
bermacam-macam pribadi, keluarga, komunitas ini dapat dipertahankan,”
Dalam homili, Romo Yustinus kebudayaan, namun kuncinya adalah kata Romo Yustinus.
mengemukakan bahwa selama kita mau bertumbuh bersama.”
sepuluh tahun, arah KAJ agar umat Setiap Natal, ia merenungkan
Katolik semakin beriman, semakin Ada perkumpulan Ibu-ibu bernyanyi, peristiwa Natal di mana terbentuk
bersaudara, dan semakin berbelarasa. lanjut Romo Yustinus, baru empat keluarga kudus,Yosef, Maria, dan
Ia membahas tema semakin bulan sudah bubar. Mereka berantem Yesus. Orang tua punya harapan
bersaudara terlebih dahulu. Ia gara-gara pilihan sleyer. “Bila terhadap anaknya. Tapi, kadang
tinggal di Wisma Samadi. Hobinya, orang bersaudara tapi sering tidak sudah dididik baik-baik, faktor
memelihara ikan koi. akur, pertanda imannya belum lingkungan membuat anak menjadi
mengakar sehingga terbawa dalam tidak seperti harapan. Di Gonzaga,
“Ada seorang bapak memberi saya pelayanan.” salah satu siswa Romo Yustinus
seekor koi import dari Jepang. Karena bernama Yesus Fernandes. Ternyata,
bersertifikat, harga ikan itu sama Romo Yustinus juga mengisahkan ia nakal banget bahkan tindakannya
dengan satu mobil Avanza,” ungkap seniman kondang, Adi Kurdi. Sekarang, dapat dikatagorikan ke arah
Romo Yustinus. ia buta karena glaucoma. Selama kriminal. Akhirnya, Yesus Fernandes
bertahun-tahun, ia tidak keluar rumah. dikeluarkan dari sekolah.
Pada 1 Januari 2020, terjadi Ia tinggal di Depok. Ia gembira ketika
banjir. Ikan koi itu termasuk korban diajak ke Wisma Samadi dan bertemu “Kita tidak dapat memprediksi
banjir. Keesokannya, Uskup Agung dengan Kardinal. apa yang akan terjadi. Ada perasaan
Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo, was was akan jadi apa anak kita
menanyakan kabar ikan koi tersebut. Adi Kurdi mengungkapkan, ketika kelak. Sudah ikhlaskan apa jadinya
“Saya katakan, keadaan ikan saya baik buta ia seperti kehilangan segala- anak. Karena dunia berubah dengan
karena setelah kebanjiran, saya beri galanya. Sebagai seniman, tidak dapat cepat. Tugas orang tua adalah mengisi
perawatan dengan mengganti air dan melihat merupakan musibah besar. anak-anak dengan iman dan karakter
mengobati.” Ia stres tapi untunglah tidak sampai di dalam keluarga yang merupakan
bunuh diri. Setelah cukup lama buta, ia satu ikatan utuh.”
Ketika Romo Yustinus hendak diberi justru bersyukur karena banyak yang
ikan koi itu, si pemberi menjelaskan hilang dari dirinya termasuk keinginan Di Korea, banyak anak bunuh diri
tentang ciri-ciri ikan. Ketika untuk berdosa. “Saya jadi punya karena kesepian. Natal adalah saat
dimasukkan kolam, ikan langsung keyakinan bahwa mata merupakan berkumpul dengan keluarga. Natal
berenang ke arah keramaian, berenang sumber dosa. Sekarang, iman makin adalah gerakan turun; Allah turun ke
bersama teman-temannya. Berarti mantap,” kata Adi Kurdi. dunia. Gerakan turun dalam kehidupan
ikan itu sehat. Ciri-ciri ikan mau mati dengan menolong sesama, terkait
Pemenang Doorprize PDS, Januari 2020- [Foto : Ade] Foto bersama Romo Yus PDS, Januari 2020 - [Foto : Ade]
- 84 - MERASUL EDISI 34 # Januari - April 2020
dengan semangat berbelarasa. MC PDS, membawa toples kaca memperoleh voucher MAP bernilai
“Semoga PDS tetap bersemangat dan berisi nama seluruh umat yang hadir Rp100.000. Peserta yang namanya
eksis dalam persaudaraan sehingga untuk pembagian doorprize. Romo dipanggil pun bersukacita. Sebuah
tetap diberi rahmat.” Yus mendapat kehormatan untuk keindahan dalam persaudaraan.
menarik sepuluh nama yang beruntung
Setelah Misa, Tjipto Darsono selaku Lily Pratikno
Bantuan Pasca Banjir
Silih Berganti
BANJIR yang melanda Jakarta khususnya di Puri Indah, Antusiasme warga yang mengambil baju layak pakai - [Foto : dok.
Rawabuaya, Taman Kota, dan sekitarnya, menyisakan banyak pribadi]
cerita. Sampah bertumpuk, kehilangan harta benda, dan
kesedihan hampir dirasakan setiap warga. Keseruan Ibu-ibu memilih pakaian - [Foto : dok. pribadi]
Tetapi, selalu ada suka dibalik duka karena tidak perlu Penulis bersama pengelola RPTRA Cempaka dan beberapa warga -
berlama-lama bantuan dan kepedulian datang silih berganti. [Foto : dok. pribadi]
Bantuan berasal dari orang-orang yang tidak terkena banjir.
Sementara para korban banjir saling bahu-membahu bersama para petugas dan warga.
menghibur dan meringankan satu sama lain. “Semoga berguna ya, teman-teman,” ujar saya
Aneka bantuan berupa tempat pengungsian, dapur umum, berteriak. Mereka pun menjawab, “Terima kasih!”
alat evakuasi, pengobatan gratis, pembagian kasur, alat Mewakili para warga yang kena banjir, saya mengucapkan
kebersihan, alat masak, selimut, pampers, alat mandi, baju banyak terima kasih. Cipik
layak pakai, dan lain-lain, terus membanjiri Paroki Bojong
Indah Gereja Sathora untuk dibagikan kepada para korban.
Semua bergerak! Dari romo, pengurus Gereja, relawan, dan
kawan-kawan saling berkoordinasi memberi bantuan.
Suatu pagi, penulis menanyakan ketersediaan baju layak
pakai. Theresia (Sekretariat) menjawab, “Ada, Mbak. Nanti
aku siapkan beberapa karung. Mbak yang koordinasi sendiri
ke lingkungan supaya tidak berantakan, juga di ruangan
gereja karena setiap orang sibuk memilih dan ada yang tidak
merapikannya lagi.”
Tiba-tiba, ada yang mengirim foto karung baju layak pakai
yang akan saya ambil. Hahhhhh... banyak sekali, 22 karung!
Saya langsung putar otak; mau disimpan dan diangkut pakai
apa.
Akhirnya, sore itu juga kami mengangkut 22 karung itu
menggunakan gerobak air langganan untuk dibawa ke
RPTRA Cempaka. Saya sudah izin kepada pengelola RPTRA.
Saya pun izin kepada Theresia untuk membagikannya kepada
umat dan warga sekitar yang kurang tersentuh bantuan.
Saya juga mengkonfirmasi kepada Romo Suherman tentang
rencana itu.
Pada 16 Januari 2020 pukul 15.30-18.30 dan 20 Januari
2020 pukul 16.00-18.30, pembagian baju layak pakai (22+1+4,
total 27 karung) digelar di RPTRA Cempaka, dibantu oleh
pengelola RPTRA bersama Lina serta Puji, teman Sathora.
Informasi disampaikan lewat grup WA dan teriak sana-sini
ke tetangga-tetangga sekitar. Tidak perlu toa karena suara
saya sudah nyaring.... Terlihat antusiasme dan kegembiraan
para warga yang antre mengambil baju layak pakai.
Maksimal lima potong supaya yang lain kebagian! Yang tidak
layak pakai, tidak usah diambil. Yang sudah beres distempel
Lunas! Kami melakukan semua itu dengan banyak tawa
- 85 - MERASUL EDISI 34 # Januari - April 2020
LIPUTAN
WKRI dan PSE Ketua WKRI Sathora, Brigitta Karmila sedang melihat bahan-bahan
Kompak Melayani yang disiapkan untuk demo masak - [Foto : Matheus Hp.]
Masyarakat Demo Masak Sehat
SEBAGAI sesama kelompok katagorial di lingkup Paroki KETUA WKRI Cabang Santo Thomas Rasul, Brigitta
Bojong Indah Gereja Santo Thomas Rasul, Wanita Katolik Karmila, menyelenggarakan pertemuan dengan para
Republik Indonesia (WKRI) bekerja sama dengan Pelayanan Ketua WKRI Ranting pada Sabtu pagi, 8 Februari 2020.
Sosial Ekonomi (PSE) melayani masyarakat kecil dengan Pertemuan tersebut.dihadiri oleh 24 pengurus WKRI.
menjual nasi bungkus murah di Klingkit dan Taman Kota.
Dalam pertemuan tersebut, Lily Pratikno
Kerja sama ini sudah berlangsung cukup lama. Setiap mengundang Chef Sonia untuk demo masak dengan
awal tahun, WKRI Sathora akan membuat jadwal penjualan memperagakan air fryer. Alat memasak kesehatan ini
nasi murah di kedua daerah tersebut. Periodenya, satu dapat memasak telur tanpa air, menggoreng daging
bulan sekali di masing masing daerah. Ranting dan cabang dan kerupuk serta menumis sayuran hanya dengan
bertanggung jawab secara bergiliran. beberapa tetes olive oil. Masakan menjadi krispi karena
udara keluar. Air fryer buatan Korea tapi diproduksi di
Sekitar 150-200 bungkus nasi dijual, tergantung lokasi. China. Saat demo, alat masak ini dijual dengan harga
Satu bungkus dijual Rp 3.000. Padahal modal per bungkus Rp 1.300.000 dan boleh dicicil tiga kali. Sedangkan
Rp 8.000. Ibu-ibu WKRI yang menentukan menu, memasak, harga normal Rp 1.500.000.
membungkus, dan menjualnya sesuai jadwal dan lokasi
yang disepakati. Air fryer hemat listrik; tarikan pertama 1300 watt
tetapi selanjutnya hanya 75 watt. Chef Sonia dibantu
Dari mana dananya dan apakah tidak rugi? WKRI sebagai Wawa memasak berbagai makanan dalam waktu
kelompok katagorial dan organisasi massa bersifat singkat. Setiap masakan hanya membutuhkan waktu
mandiri. Artinya, keuangan tidak dibantu oleh paroki. enam sampai delapan menit.
Secara mandiri, WKRI mencari uang melalui salah satu
seksi dalam organisasi, yaitu seksi usaha. Kelebihannya, Ibu-ibu WKRI tampak serius dan senang mengikuti
WKRI mempunyai tenaga-tenaga yang siap melayani sesuai demo masak selama dua jam ini. Setelah acara selesai,
talenta masing-masing. beberapa di antara mereka membeli alat masak
tersebut. Samaria
Sie PSE membantu keuangan untuk membuat nasi murah
tersebut sehingga bisa menjualnya dengan subsidi Rp 5.000
per bungkus.
Kekurangan dana untuk produksi nasi bungkus dibantu
oleh kas Ranting WKRI yang harus dikembalikan dari hasil
penjualan nasi.
Dengan simbiose ini, WKRI dan PSE dapat bersama-sama
melayani masyarakat kecil yang membutuhkan. Liana
Wanita Katolik RI dan PSE menjual nasi bungkus dengan harga murah - [Foto Hasil demo masak yang sudah matang diedarkan untuk dicicipi - [Foto
: dok. WKRI] : Matheus Hp.]
- 86 - MERASUL EDISI 34 # Januari - April 2020
Memperkaya Tarian anak-anak BIA - [Foto : Matheus Hp.]
Budaya Indonesia Pembacaan Injil dan homili oleh Romo Diaz - [Foto : Matheus Hp.]
MISA perayaan Tahun Baru Imlek berlangsung pada Sabtu,
25 Januari 2020. Misa diawali dengan tarian yang dibawakan
oleh anak-anak BIA, disertai perarakan.
Misa konselebrasi dipersembahkan oleh RD F.X.Suherman
dan RD Diaz. Pada awal Misa, Romo Suherman mengatakan
bahwa Tahun Baru Imlek tidak ada dalam liturgi. Bahkan
Tahun Baru Masehi pun dirayakan karena bersamaan dengan
perayaan Maria Bunda Allah.
“Tahun Baru Imlek adalah budaya China yang baik
dikembangkan untuk memperkaya budaya Indonesia
Memakai baju merah adalah ungkapan pengharapan agar
tahun ini memperoleh berkat yang berlimpah,” lanjut Romo
Suherman.
Romo Suherman mengemukakan bahwa masing-masing
umat mendapat angpau berjumlah Rp 8.000 karena delapan
adalah angka keberuntungan.
Dalam khotbah, Romo Diaz mengatakan bahwa ada tradisi
makan malam bersama keluarga dan handai taulan pada
malam Tahun Baru Imlek. Makanan yang disajikan terdiri dari
mi yang melambangkan panjang umur, kue keranjang agar
hubungan akrab, dan kue lapis agar rezeki berlapis-lapis.
Gereja menghormati tradisi dan budaya bangsa. Warna
merah dimaknai untuk mengusir roh jahat. Warna merah
juga dimaknai di angpau.
“Angpau dimaknai agar rezeki mengalir seperti air maka
orang saling memberi. Angpau berjumlah angka delapan
agar rezeki tidak terputus,” ujar papar Diaz.
Tahun ini adalah shio Tikus. “Mereka yang lahir dengan
shio tikus, bersifat baik hati dan dermawan,” kata Romo Diaz.
Di pengujung khotbah, Romo Diaz berharap semoga pada
tahun ini, kita memperoleh berkat yang berlimpah. Samaria
Romo Diaz memberikan angpau kepada umat - [Foto : Matheus Hp.]
Romo Suherman memberikan angpau kepada umat - [Foto : Matheus Hp.] Pembagian angpau oleh anggota DPH - [Foto : Erwina]
- 87 - MERASUL EDISI 34 # Januari - April 2020
LIPUTAN
dan mengganggu yang masih
hidup. Di sisi lain, arwah
seakan bisa memberi berkat
dan kutuk.
Gereja Katolik
berpandangan bahwa arwah
yang berada di neraka tidak
bisa kita doakan lagi. Mereka
Tim Pujian - [Foto : Chris Maringka] Vinsensius Chandra - [Foto : Chris Maringka] akan tetap di sana selamanya.
Tradisi Tionghoa dan Sedangkan yang berada
Pandangan Katolik di api penyucian, bisa kita doakan agar mereka cepat masuk
surga, berkat belas kasih Tuhan Yesus Sang Juru Selamat
Yang Maharahim.
“Mereka tidak akan masuk neraka tetapi mereka tidak bisa
“TRADISI Tionghoa banyak dipengaruhi oleh ajaran Confusius mendoakan dirinya sendiri. Hanya kita yang masih hidup yang
(551-479 SM), yang sangat mementingkan nilai-nilai bisa mendoakan mereka. Kita beruntung mempunyai Doa
keluarga,” ungkap Vinsensius Chandra (Pewarta Shekinah) Arwah.”
dalam pengajaran yang diselenggarakan oleh PDPKK Sathora
Keempat, makan makanan sembahyang (Samseng).
pada. 28 Januari 2020, di GKP Lantai 4. Makanan tidak membawa kita menjadi lebih dekat kepada
“Dalam ajaran Confusius, kematian dan kelahiran Allah.Kita tidak rugi apa-apa kalau tidak kita makan
mendapat perhatian utama,” lanjut Vinsensius. Lalu, ia dan kita tidak untung apa-apa, kalau kita makan. Tetapi
menjelaskan beberapa ritual dalam tradisi Tionghoa. jagalah,supaya kebebasanmu ini jangan menjadi batu
Pertama, sembahyang arwah. Mendoakan arwah sandungan bagi mereka yang lemah (Bdk. 1 Korintus 8:8-
merupakan bakti anak kepada orang tua dan penghormatan 9). “Kita bisa bijak untuk tidak memakannya meskipun
kepada leluhur. sebenarnya boleh. Kita yakin arwah tidak bisa makan lagi dan
Namun, karena kuatnya animistik kepada roh maka ritual persembahan tersebut bukan bekas arwah,” ujar Vinsensius.
ini sering bercampur dengan penyembahan dewa dewi. Namun, agar tidak menjadi batu sandungan, kita bisa berlaku
Akibatnya, sulit membedakan antara dewa dan arwah. bijaksana.
Sementara dalam pandangan iman Katolik, menghormati Kelima, ramalan nujum dan shio Ramalan shio memakai
ayah dan ibu merupakan kewajiban. Perintah keempat dari lambang 12 binatang. Dalam Ulangan 18:10-12 dikatakan
Sepuluh Firman Allah: “Hormatilah ayahmu dan ibumu bahwa ramalan dan bertanya kepada arwah adalah kekejian
supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan Tuhan, bagi Allah.
Allahmu, kepadamu” (Bdk. Keluaran 20:12). Jadi, orang Katolik tidak boleh percaya pada ramalan
“Kita menghormati dan mendoakan orang tua yang telah nujum, shio, bertanya kepada arwah orang mati, petenung,
dipanggil Tuhan dengan doa-doa secara Katolik. Di dalam dan penyihir.
Gereja Katolik, ada Misa dan doa arwah,” lanjut Vinsensius “Hal ini bertentangan dengan iman kepada Yesus Kristus
lagi. yang menentukan masa depan kita yang baik, penuh damai
Ia mengingatkan bahwa kita tidak boleh menyembah dan sejahtera,” tandas Vinsensius.
memperlakukan leluhur seperti dewa atau menganggap Keenam, feng shui (hong shui). Orang yang percaya pada
mereka dapat membantu kita. “Ini akan berakibat jatuh dalam feng shui tidak lagi menjadikan Tuhan Yesus sebagai pribadi
penyembahan berhala. Karena yang berkuasa membantu kita yang penuh kasih dan menentukan hidupnya.
dan menyembuhkan penyakit adalah Tuhan Yesus,” tegasnya. Orang yang percaya feng shui, menentukan letak kantor
Kedua, membakar kertas sembahyang. Selain kertas dan rumah (kamar,dapur, ruang lain) dapat mengakibatkan
sembahyang, ada juga barang yang dibuat dari kertas untuk dia beruntung, malang, sehat, dan sakit, telah menjadikan
dibakar, seperti rumah, mobil, pesawat, kapal, dsb. Dalam feng shui sebagai berhala. Praktik ini bertentangan dengan
tradisi Tionghoa, arwah di alam baka masih memerlukan iman Katolik, yang menyatakan bahwa kita harus percaya
barang-barang seperti di dunia. kepada Tuhan bukan bersandar pada pengertian sendiri (Bdk.
Sementara dalam iman Katolik, orang yang sudah Amsal 3:5).
meninggal tidak memerlukan lagi barang-barang tersebut. Ketujuh, memegang hio. Pegang hio, menurut Vinsensius,
“Mereka hidup seperti orang kudus di surga dan tidak harus berhati-hati. Kalau hanya seperti dupa yang harum,
memerlukan apa-apa lagi. Mereka hidup bahagia bersama bisa dipertimbangkan.
Tuhan Yesus,” papar Vinsensius. Tetapi, kalau bisa menjadi batu sandungan bagi iman
Ketiga, mendoakan arwah. Ada dualisme dalam tradisi Katolik, bijaksanalah dalam mengambil keputusan. “Bisa
Tionghoa tentang arwah. Di satu sisi, arwah perlu ditolong dipertimbangkan untuk berdoa dengan cara Katolik. Misalnya,
dengan persembahan, seperti samseng (ayam,daging babi, bisa dengan doa Salam Maria dan doa-doa lainnya.”
kue, buah-buahan). Sebab, kalau lapar, mereka bisa marah Fatolly Panarto
- 88 - MERASUL EDISI 34 # Januari - April 2020
Romo Rudi, panitia, dan calon Baptis Paskah 2020 - [Foto : dok. pribadi] dari sebelumnya.”
Hari Minggu, Ibadat pagi dimulai
Menunggu Saat Indah
Pembaptisan pada pukul 06.00, dipimpin oleh
Anastasia. Doa Yesus yang merupakan
MESKI banjir baru saja menerjang dan dan berkat penutup oleh Diakon doa hening didaraskan dengan lembut,
wabah virus corona membayang, calon Patrick. Keikutsertaan Diakon Pactrick menyentuh jiwa. Setelah makan pagi,
baptis Sathora tetap hadir di Puspas merupakan sesuatu yang spesial dan dilanjutkan dengan Sesi “Aku di dalam
Samadi. Hari masih siang, pukul memberi semangat kepada calon Komunitas”. Sebagai pembicara,
14.00, rekoleksi calon baptis dimulai baptis dan panitia. Fatolly menekankan manusia sebagai
dengan Ibadat pembukaan yang makhluk sosial perlu hidup di
dipimpin Sabinus, selaku Dewan Paroki Sesi berikutnya bertajuk dalam komunitas supaya bisa saling
pendamping seksi Katekese. “Sudahkah aku mengenal jati diriku?” menunjang dalam kehidupan rohani.
Pembicaranya, Mardi, mengemukakan “Komunitas terkecil adalah keluarga,
Syarat mengikuti Yesus harus tentang sifat positif dan negatif dalam di mana satu sama lain harus saling
menyangkal diri dan memikul salib- diri seseorang. mendukung dan bekerja sama di
Nya. Mau mengosongkan diri seperti dalam Tuhan. Kemudian komunitas
Yesus yang telah mengosongkan diri Sifat-sifat ini bisa tergambar dalam lingkungan Gereja, yang merupakan
sehabis-habisnya. Padahal Yesus simbol berupa binatang,tanaman, dan tempat iman kita bertumbuh,” lanjut
adalah Tuhan yang Mahakuasa. alam. Kedua sifat ini disharingkan Fatolly.
dalam kelompok-kelompok yang
Seperti dikatakan Santo Paulus beranggotakan lima orang. Lingkungan yang aktif membuat
dalam Efesus 2:20. “Aku telah umat bergairah dalam pertemuan
disalibkan dengan Kristus; namun aku Sharing diakhiri dengan membuat Rosario, Bulan Kitab Suci, Pra Paskah,
hidup,tetapi bukan lagi aku sendiri surat cinta (resolusi) kepada Yesus. dan Adven. “Jikalau kita hidup dalam
yang hidup, melainkan Kristus yang komunitas yang amburadul, lama-
hidup di dalam aku.” Acara fellowship dipimpin kelamaan iman dan hidup kita juga
Lorens, dengan permainan yang akan menjadi amburadul,” kata Fatolly
Dalam hidup, kita tidak bisa lepas menggambarkan bahwa kita perlu mengingatkan.
dari perjuangan dan penderitaan. petunjuk Tuhan dalam hidup ini. Lalu,
Kayu salib yang kita pikul adalah bersama-sama mereka menari Goyang “Janganlah sesat. Pergaulan yang
jembatan menuju Yesus. Meskipun Tobelo. buruk merusak kebiasaan yang baik”(
terasa berat tidak boleh dipotong, bdk 1 Korintus 15:33). “Siapa bergaul
sebab akan menjadi pendek sehingga Berikutnya, Ibadat Tobat dipimpin dengan orang bijak menjadi bijak.
tidak bisa mencapai Yesus dan Thomas Hanijaya. Orang sombong Tetapi siapa berteman dengan orang
hubungan manusia dengan Yesus tidak yang tidak mau bertobat tidak akan bebal menjadi malang”(bdk Amsal
tersambung. bisa hidup bersama Yesus. “Bimbingan 13:20).
Roh Kudus membuat kita tahu mana
Hukum yang terutama adalah perbuatan yang positif dan negatif. Kita tidak bisa hidup sendiri,
“Kasihilah Tuhan Allahmu dengan Supaya kuat menghadapi tantangan, termasuk pemeliharaan iman Kristiani.
segenap hatimu, dengan segenap kita harus setia kepada Yesus.”
jiwamu, dengan segenap akal budimu, Sesi “Aku dan Sesama” yang
dengan segenap kekuatanmu. Dan Pertobatan, ujar Thomas, perlu dipimpin Lorens, menunjukkan bahwa
kasihilah sesamamu manusia seperti tindakan nyata sehingga membuat mengatasi suatu masalah perlu kerja
dirimu sendiri.” hidup menjadi luar biasa dan dapat sama yang baik. “Sesulit apa pun jika
merasakan kasih Allah. “Tuhan dilakukan bersama, pasti bisa diatasi.”
Ibadat pembukaan ditutup sanggup merestorasi kehidupan yang
dengan lagu “Aku mau ikut Yesus” hancur, merajutnya dengan benang Ketua Seksi Katekese Gereja
emas sehingga menjadi lebih berharga Sathora, Theo Gazali, menyampaikan
bahwa pembaptisan menjadikan kita
sebagai anggota Gereja dan anak Allah.
“Diharapkan, Anda rajin berdoa dan
membaca Kitab Suci.”
Seluruh rangkaian acara rekoleksi
ditutup dengan Ekaristi yang dipimpin
oleh Romo Rudy Hartono. Dalam
homili, Romo Rudy menyampaikan
bahwa Tanda Salib merupakan
identitas orang Katolik yang harus
berani dinyatakan di mana diperlukan.
Misalnya, bikin Tanda Salib sebelum
dan sesudah doa makan. “Jangan
- 89 - MERASUL EDISI 34 # Januari - April 2020
LIPUTAN
bimbang dan ragu, apalagi merasa telapak tangan. diadakan gladi resik di gereja. Namun,
takut dan malu. Ini kebanggaan kita, Di akhir Misa, Theo Gazali apa daya karena Covid-19 semakin
orang Katolik, yang tidak dipunyai merebak di mana-mana, sampai saat
orang Kristen non-Katolik,” tegas mengucapkan terima kasih kepada ini pembaptisan ditunda. Semangat
Romo Rudy. Romo Rudy dan juga berterima kasih calon baptis tetap menggelora,
kepada para katekis yang telah begitu menunggu saat-saat indah sesuai
Setelah menanyakan kesiapan calon sabar mengajar katekumen selama rencana Tuhan. Fatolly Panarto
baptis, diadakanlah pelantikan tahap 2. satu tahun. Rencana semula, para
Lalu, dilanjutkan dengan pengurapan calon baptis ini akan dibaptis pada
minyak katekumen pada kedua belah 22 Maret 2020. Pada 15 Maret 2020,
Ketua CU Satora, Lisa Sampouw sedang memberikan sambutan - Para penerima hadiah doorprize - [Foto : Erwina]
[Foto : Erwina]
CU SATORA, Sahabat bagi manajemen, dan anggota.”
Lebih lanjut, Lisa mengemukakan
Semua Orang bahwa banyak anggota yang rutin dan
terlihat keaktifannya datang ke CU
SATORA, serta berkurangnya anggota
KOPERASI Kredit/Credit Union mengadakan RAT ke-20 /Tahun Buku yang tutup buku. “Kami berusaha
(CU) SATORA didirikan oleh Kepala 2019, pada Minggu, 23 Februari 2020, menjadi sahabat dan meningkatkan
Paroki Bojong Indah, RD Rochadi, di Gedung Karya Pastoral Sathora pelayanan bagi semua orang, terutama
pada 15 Agustus 1998 dengan status Lantai 3. Anggota CU SATORA yang terkasih.”
Kategorial. SATORA adalah singkatan Dalam sambutannya, Ketua Dari pinjaman macet, ungkap Lisa, ada
dari SAling TOlong Rakyat; berbeda Umum CU SATORA Lisa Sampouw, beberapa yang telah lunas, anggota
dengan SATHORA yang merupakan mengemukakan antara lain sebagai pasif kembali aktif, dan kesadaran
singkatan SAnto THOmas RAsul. berikut: “ RAT XX Tahun Buku anggota terhadap simpanan wajib dan
Koperasi ini didirikan akibat krisis 2019 bertema CU SATORA Menjadi mengangsur mulai meningkat.
ekonomi pada tahun 1998. Banyak Sahabat bagi Semua Orang, dengan Peningkatan SDM juga dilakukan
umat yang menderita dan butuh latar belakang adanya peningkatan dengan keterlibatan langsung
pertolongan. Awalnya, anggota yang relasi yang semakin baik yang telah pengurus, pengawas, manajemen,
bergabung hanya umat Paroki Bojong terjalin antarpengurus, pengawas, dan anggota dalam pendidikan dasar
Indah saja. Setelah CU koperasi baik yang diadakan
SATORA Berbadan Hukum CU SATORA, Puskopdit,
pada tahun 2009 dengan Forum KAJ maupun instansi
No. 902/BH/M.KUKM.2/ lainnya. “Kami selaku
IV/2009, anggotanya pengurus melakukan yang
bukan umat Sathora saja terbaik demi mewujudkan
melainkan dibuka untuk harapan serta kemajuan
umum. Artinya, siapa saja koperasi. Tentu perlu kerja
boleh menjadi anggota sama, kesadaran anggota,
asalkan memenuhi syarat. dan bersinergi dengan
Sebagai koperasi seluruh anggota CU SATORA
yang sehat, setiap yang merupakan sahabat
tahun diadakan Rapat terbaik kami.” Marito
Anggota Tahunan (RAT).
Tahun 2020, CU SATORA Peserta dan panitia RAT XX CU Satora - [Foto : Erwina]
- 90 - MERASUL EDISI 34 # Januari - April 2020
pernah mengerti
mengapa orang
memberi.
Dengan
kepedulian, kita
menjadi manusia
yang sesungguhnya,
yakni manusia yang
penuh dengan rasa
Pembagian sembako kepada orang yang membutuhkan - [Foto kemanusiaan.
Mari cerahkan
Paket Sembako siap dibagikan - [Foto : dok. pribadi] : dok. pribadi]
dunia yang saat ini
Bentuk Nyata Kepedulian sedang dalam kondisi tidak menentu dan sulit,
dengan kepedulian kita terhadap sesama.
KEPEDULIAN adalah tanda kasih. Ungkapan kasih yang paling indah Kepedulian adalah tanda bahwa harapan masih
adalah dengan berbagi, bukan hanya kepada orang yang kita kasihi ada, kasih masih ada, kuasa Tuhan masih ada
saja tapi terutama kepada orang yang membutuhkan. dan bekerja dalam hidup manusia melalui tangan
sesama. PDPKK Sathora
Kepedulian terhadap sesama membuat kita mampu mengerti
perasaan dan keadaan orang lain. Kepedulian kita menjadi harapan
bagi mereka yang membutuhkan untuk terus berjuang keluar dari
kesulitan.
Berbagi adalah bentuk nyata dari kepedulian, bentuk lain dari rasa
syukur atas kebaikan dan kasih Tuhan di dalam hidup kita. Maka,
berbagilah kepada sesama tanpa mengharapkan apa pun. Tetaplah
berbagi meskipun kita merasa tidak punya apa-apa. Karena kita juga
bisa berbagi perhatian dan kasih sayang. Tuluslah ketika berbagi.
Berbagi bukan tentang seberapa besar dan seberapa berharganya
hal yang kita beri, namun seberapa tulus dan ikhlasnya apa yang ingin
kita beri. Dengan berbagi, kita tidak akan pernah kekurangan.
Saat yang tepat untuk berbagi adalah pada saat kita kekurangan. Pembagian paket sembako kepada ojek online - [Foto : dok.
Sebagian orang tidak tahu bagaimana berbagi, karena mereka tidak pribadi]
Panen Hidroponik MPK
Lingkungan Elisabet 5
KARENA sedang berlangsung physical distancing, hanya beberapa Hasil panenan sedang ditimbang dan dibungkus untuk dijual
warga Elisabet 5 yang ikut panen hidroponik pada Sabtu, 18 April 2020. - [Foto : Matheus Hp.]
Kali ini, sayuran yang dipanen adalah samhong king dan caisim. Sejak
pembibitan hingga panen hanya 32 hari. Umat Lingkungan Elisabeth 5 sedang memanen caisim -
[Foto : Matheus Hp.]
Agar tanaman bertumbuh dengan baik, setiap minggu diberi nutrisi.
Air harus selalu diperhatikan,terutama untuk tanaman yang menjelang
besar butuh banyak air untuk bertumbuh.
Hidroponik MPK Elisabet 5 diberikan oleh Gereja atas persetujuan
Romo Paroki melalui PSE atas inisiatif Ester, pada waktu itu menjabat
Ketua ASAK. Tujuannya, memberi contoh menanam hidroponik guna
membantu orang tua penerima bantuan ASAK agar bisa mandiri.
Yudha sebagai penanggung jawab, juga pengurus PSE, membantu
membuatkan meja tanam, media tanam, nutrisi, serta berbagai macam
bibit sayuran.
Awalnya, hanya dua meja tanam. Namun, melihat semangat warga
Lingkungan Elisabet 5, akhirnya Yudha menambah dua meja lagi.
Sekarang, ada empat meja tanam.
Setiap tiga bulan, mereka bisa panen dua kali. Hasil panen dijual untuk
disimpan sebagai uang kas. Samaria
- 91 - MERASUL EDISI 34 # Januari - April 2020
LIPUTAN
untuk menyalurkannya.
Sebelumnya, PSE
sudah membagi bantuan
berupa uang yang
jumlahnya dua kali lipat
dari yang rutin mereka
terima. Tujuannya, agar
umat pra sejahtera bisa
turut merasakan sukacita
Aloysius Hadi Wijayakusuma (umat Lingkungan Matius 3), Persiapan pendistribusian paket sembako untuk umat Hari Raya Paskah walau
menyerahkan paket sembako secara simbolis kepada perwakilan prasejahtera Sathora - [Foto : Matheus Hp.] hanya di rumah saja.
Seksi Sosial Lingkungan Sathora - [Foto : Matheus Hp.] Hadi Wijayakusuma
Bantuan Sembako bagi memberikan langsung
Keluarga Pra Sejahtera kepada SSL; paket berisi beras 4 kg, minyak goreng 1 kg,
gula pasir 3/4 kg, teh celup 1 kotak, kecap 220 ml, dan mi
instan 4 bungkus, dengan nilai Rp 100.000 per paket. Ada
150 paket untuk keluarga pra sejahtera dengan nilai total
BERTEMPAT di kantin Sathora, Kamis, 9 April 2020, Pengurus 15 juta rupiah.
Seksi PSE Paroki Bojong Indah, Hardi Sulaiman, membagikan “Mengingat rezeki itu datang dari Tuhan, dengan
bantuan sembako dari Aloysius Hadi Wijayakusuma kepada
keluarga pra sejahtera Lingkungan Matius 3 yang diwakili oleh berbagi saya merasa bahagia. Jika kita dipanggil Tuhan,
Pengurus Seksi Sosial Lingkungan (SSL). adakah yang kita bawa?” ujarnya.
Wabah Covid 19 menyebabkan banyak orang kehilangan Menurut Hadi Wijayakusuma, kalau sudah mulai
mata pencaharian. Aloysius Hadi Wijayakusuma terketuk ingin memberi, ke depannya akan lancar berbagi. “Saya dipakai
meringankan beban mereka selama di rumah saja, terutama oleh Tuhan untuk menjadi tangan-Nya membagikan
umat pra sejahtera Sathora. Ia meminta kepada pengurus PSE sembako kepada mereka yang membutuhkan akibat
wabah Corona.” Samaria
- 92 - MERASUL EDISI 34 # Januari - April 2020
LIPUTAN MANCANEGARA
Berita dari Kalamazoo
SAYA adalah mahasiswa Jurusan kami tidak punya
Teknik Kimia, Western Michigan masker. Tapi, sekarang
University, Kalamazoo, Michigan kami sudah dapat
State, Amerika Serikat. suplai.
Kalamazoo adalah kota kecil khusus Saya mengandalkan
pelajar WMU yang jaraknya dua vitamin C dosis tinggi
sampai tiga jam dengan mobil ke kota dan multivitamin
Michigan, begitu pula ke Chicago. Dua sebagai suplemen.
kota besar terdekat dari Kalamazoo. Beruntung, saya cukup
Saya lupa tepatnya tanggal berapa disiplin berolahraga
ketika terdengar ada satu kasus sesibuk apa pun studi
muncul (belum tentu positif Covid yang saya jalani.
19), Kalamazoo langsung menutup Beli makanan cepat
semua restoran dan tempat-tempat saji mula-mula masih Marcello di hari wisuda, Desember 2018 - [Foto : dok. pribadi]
umum. Yang buka adalah hipermarket bisa delivery order.
dan groceries (toko bahan makanan), Tapi, sekarang tukang tidak kenal dia, hati saya tetap sedih
mendengar kabar itu.
drugstores dan pharmacies (toko obat antarnya pun sudah tidak bisa bertugas
Keadaan Kalamazoo sama saja
dan apotik). lagi. dengan kota lainnya yang tengah
menjalani isolasi. Lengang, kosong
Kami sempat kesulitan membeli Maka, kami berlima yang tinggal bagaikan tak ada gerak kehidupan.
Sayangnya, saya tidak mungkin
air minum dalam kemasan selama dalam satu rumah berbagi tugas dalam berkeliaran demi sekadar mengambil
gambar. Sekarang, sudah musim semi
dua minggu pertama isolasi dimulai. memasak makanan. Saya dan seorang namun cuaca tidak menentu mulai
dari temperatur 3°C sampai 12°C dan
Daging, sosis, bacon, semua habis. teman anak Taiwan jadi juru masak, angin cukup kencang. Matahari jarang
muncul, tetapi tidak hujan.
Segala macam tisue apalagi tisue sedangkan yang tidak masak bertugas
Saya hanya bisa berdoa untuk
basah seringkali kosong. Belakangan, mencuci perabot kotornya. keluarga saya di Jakarta, semoga
mereka berhasil lolos dari wabah
alkohol dan aloe vera pun ludes, Pada awal Maret, kampus masih ini. Sementara saya pun berupaya
melindungi diri berbekal pengetahuan
apalagi masker! Sekitar satu bulan, buka karena memang sudah dekat yang saya miliki. Jarak kami terpisah
jauh, namun hati kami saling melekat
sekali term break kuat.
(mungkin tinggal Salam rindu dan doa saya untuk
Saudara-saudara di Tanah Air. Mari
satu minggu lagi, saling menyemangati dari tempat
masing-masing!
Red). Begitu term
berakhir, universitas
langsung tutup dan
term berikutnya
saya mengikuti
kelas online, live
lecture (kuliah
siaran langsung),
WMU-Engineering Campus - [Sumber : Google] mengerjakan tugas
dan aneka project
semua dilakukan
secara online.
Per tanggal 26 Cornellius Marcello
Maret tercatat 34 Program S3, Chemical Engineer
kasus menunggu
hasil, dan tiga positif. Western Michigan University,
Semuanya adalah Kalamazoo
student. Beberapa
Michigan State, USA
Tidak ada yang bepergian - [Foto : Marcello] hari kemudian, Catatan Redaksi: mengingat peraturan
satu di antaranya karantina mandiri sedang diberlakukan
meninggal dunia. Dia maka foto-foto berita ini diambil
adalah siswa Jurusan dari koleksi pribadi sebelum wabah
Teknik Kimia, adik merebak dan dari brosur WMU.
kelas saya. Walaupun
- 93 - MERASUL EDISI 34 # Januari - April 2020
LIPUTALNIPMUATANNCANEGARA
Jangan Biarkan
Frustrasimu Sia-Sia
Segala hal, mulai dari perjuangan waktu tidur
hingga konflik dalam pekerjaan dapat menjadi
saluran berkat dalam Masa Pra Paskah.
SAYA merasa bersyukur bahwa juga, saya tahu jawabannya! yang lebih berpengalaman tentang
saya mendapat petunjuk Saya!!! Saya yang kurang pada kayu penderitaan pertobatan.
mengenai konsep “Penderitaan
Pertobatan” pada saat saya akan salib! Bunda Angelica, Pendiri Stasiun
menjadi orang tua. Saya tidak pernah Saya tidak sedang mengatakan hal Televisi EWTN yang terkenal, dulu
lupa ketika saya duduk di sebuah sangat mengenal penyakit yang
kelompok baru pendukung para ibu mistis. Namun, saat itu saya mendapat melumpuhkan. Ia sangat menyukai
setelah Misa. Pembicaranya (seorang penglihatan bahwa saya sedang pemikiran-pemikiran dari konsep
ibu yang memiliki sepuluh anak) memeluk Juru Selamat saya yang “mempersembahkan” penderitaan
mengatakan, “Anda bukan popok ganti, sedang menderita (dengan kaos saya seseorang sebagai ujud doa. Ia pernah
Anda sedang menyelamatkan dunia.” yang bau). Sesuatu telah mengubah berkata, “Penderitaan itu sendiri
hati saya. Sebuah lampu bohlam tidak membuat kita menjadi kudus.
Saya tidak mengerti apa yang ia menyala dan saya bersyukur mulai Hal itu hanya dapat berlaku jika kita
katakan hingga ia menjelaskan konsep melihat ada banyak frustrasi menjadi menggabungkannya (penderitaan kita),
menggabungkan kesusahan seseorang seorang ibu sebagai “penyucian” awal, atas dasar kasih, dengan penderitaan
(baik yang besar maupun kecil, seiring dengan pengalaman yang Kristus, sehingga penderitaan kita
khususnya tugas mengganti popok) membentuk saya menjadi sosok yang memiliki arti. Penderitaan tanpa kasih
dalam semangat kasih Kristus: semestinya. adalah rasa sakit yang sia-sia.”
“Sekarang, aku bersukacita dalam Santo Yohanes Chrysostomus Rasa sakit yang sia-sia? Tidak
penderitaanku karena kamu.” Ia berbicara tentang bacaan ini dengan mungkin!
mengutip pernyataan Rasul Paulus, cara seperti ini: “Kelihatannya
“dan menggenapkan dalam dagingku memang begitu hebat apa yang ia Sebagai ibu, saya tidak suka ide
apa yang kurang pada penderitaan (Rasul Paulus) katakan. Namun, tentang membuang apa pun. Jadi,
Kristus di kayu salib.” (Kolose 1:24) hal itu bukanlah arogansi, jauh pada Masa Pra Paskah ini, secara
dari itu, bahkan jauh lebih lembut khusus saya memfokuskan diri untuk
Saya duduk di sana, memandang dari kasih Kristus karena ia tidak mempersembahkan berbagai macam
kayu salib raksasa dengan patung akan merasakan penderitaan yang jenis frustrasi yang berhubungan
Kristus di dinding di belakang si seharusnya ia tanggung sendiri, dengan kegiatan menidurkan anak
pembicara. Hari itu terasa lembab. melainkan Tuhan, melalui keinginan yang tampaknya tak akan pernah
Bayi saya yang rewel tidak dapat untuk memperdamaikan orang-orang berakhir. Beginilah caranya:
ditenangkan. Dia mencakar leher saya ini dengan Allah. Dan penderitaan
dan memotong gigi pertamanya. Pada yang saya alami, haruslah saya alami, Pukul 4 sore – anak saya tidur siang
saat yang sama, saya bingung dengan katanya, untuk kemuliaan-Nya; bukan untuk mengisi energi dalam perjalanan
konsep sesuatu yang kurang pada untuk saya, karena itu ungkapkanlah pulang setelah kursus piano. Ini
penderitaan Kristus di kayu salib. rasa syukurmu, hanya kepada-Nya, berarti, saya akan mendapatkan
karena Ia sendirilah yang menderita.” “kencan balita semalam” pada malam
Selama hidup, saya telah terbiasa ini ketika saya seharusnya menghibur
berpikir bahwa semangat cinta kasih Meski demikian, dibutuhkan diri dengan menonton Netflix. Jadi,
Kristus telah lengkap. Namun, Rasul beberapa tahun lagi untuk menghidupi saya berhenti sejenak di sebuah lampu
Paulus tampaknya memiliki pemikiran setengah bagian kedua dari Kolose lalu lintas dan menengadahkan tangan
berbeda. Percakapan di dalam batinku 1:24, yakni bagian “karena kamu”. kepada Tuhan. “Ambillah waktu pribadi
berpacu: Namun, di sinilah hal-hal itu menjadi saya untuk Paula (tetangga yang
Sesuatu yang kurang pada kayu salib? cukup menarik. Perjuangan waktu sedang berada dalam percobaan).”
Hal itu tak terbayangkan! Tidak dapat tidur, sebagai contoh, waktu saya
dipahami! berjuang mati-matian belakangan Pukul 7 malam – seperti wanita
Apa yang menjadi kekurangan pada ini (di ranah surga), dan saya akan super, saya tak henti-hentinya
Salib Yesus Kristus? membahasnya sebentar lagi. Pertama, mengurus dua kegiatan yang
mari kita simak apa yang dikatakan saya kerjakan sekaligus, yaitu
Kemudian bayi saya muntah di orang-orang dengan jiwa-jiwa membersihkan peralatan makan
bagian dalam kaos saya. Seketika itu sehabis makan malam dan
- 94 - MERASUL EDISI 34 # Januari - April 2020
mempersiapkan segala sesuatu anak yang lebih tua yang sangat keras dari seorang anak
untuk mandi, mondar-mandir secepat untuk melakukan hal di aula. Saya berlari ke dapur, mencari
kilat antara dapur dan kamar mandi, yang sama, berdoa sirup dan pemberi dosis obat-obatan
menggosok periuk dan bagian-bagian dan membacakan yang tidak ada. Saya memberi obat
bawah yang tipis. Suami saya pulang cerita Selamat Malam, kepada si penderita batuk, segera
terlambat. Jadi, saya bekerja sendirian Bulan untuk ke-10.000 berbalik ketika mendengar suara
dan tergoda untuk mengasihani diri kali (“Tuhan, semua lemah meminta air... (“Tuhan, semua
sendiri. Daripada melakukan hal itu, ini kupersembahkan ini juga untuk Pete”).
saya berdoa, “Ya Tuhan, terima kasih untuk rasa kesepian
banyak untuk air hangat yang saya nenek, tolong hiburlah ia dengan Pukul 8:30 malam – saya
gunakan untuk mandi dan makanan memberikan seorang teman melemparkan diri ke sofa untuk kedua
yang hangat. Bagaimanapun, saya untuknya”). atau ketiga atau keempat kalinya.
mempersembahkan semua itu Joshy merengek ingin menonton film
untuk Pete. Saya mohon berilah ia Saya merangkak di lantai dengan kartun walaupun di luar gelap! Anak
pencerahan untuk pekerjaannya.” seorang anak di atas punggung, yang lain memanggil untuk meminta
mencari anak di bawah tempat air dan saya memohon, “Tuhan, saya
Jenis bisikan “gerakan tiba-tiba ke tidur, akhirnya saya mengacungkan mempersembahkan semua ini untuk...
Surga” ini dengan cepat meningkatkan kepalan tangan penuh kemenangan, diri saya sendiri! Tolong saya sekarang!
harapan saya. Tapi, saya bukanlah memasangkan selimut favorit, Kumohon! Amin!”
orang pertama yang menemukannya. memberi ciuman, pelukan, dan
Di dalam Roma pasal 5 ayat 3 sampai berbagai tanda kasih sayang lainnya Sekarang, Anda mengerti bahwa
18, kita membaca, “Kita bermegah namun dibarengi dengan suara “shhh” pertarungan ini nyata. Begitu juga
dalam penderitaan kita karena untuk menjaga agar anak-anak dengan kesempatan memanggil
kita tahu bahwa kesengsaraan itu tetap terlelap, demikian halnya doa berkat Tuhan untuk “mengisi
menimbulkan ketekunan, karakter cepat yang lain, mempersembahkan apa yang kurang di kayu salib”
yang bertekun, dan pengharapan.” pertengkaran anak-anak saya untuk untuk “dipersembahkan”. Banyak
nenek lagi. Ketika lampu padam, saya penderitaan sebagai orang tua demi
Scott Halm, penulis dan pembicara terantuk di ruang aula, bernapas lega orang-orang yang kita kasihi, untuk
Katolik, mengatakan, “Ia memberikan dengan bodohnya karena apa yang saya orang-orang yang membutuhkan,
sebuah makna yang kudus pada hadapi membuat para orang tua yang termasuk kita sendiri!
penderitaan dan perjuangan kita, lelah meraung. Seorang anak laki-
kekuatan yang sesungguhnya, laki berumur dua tahun dengan mata Penerjemah Albert Santoso,
yang membuatnya istimewa untuk berbinar mengajak saya toast dengan
menderita bersama Kristus.” cangkir minumnya. dari Aleteia.org
Berbicara tentang makna kudus, saya
hanya setengahnya melalui perjuangan Pukul 8:15 malam – saya
waktu tidur ini dan segala hal menjadi melemparkan diri bersama balita
tidak pasti. berumur dua tahun dengan mata
berbinar. Menggullir video Netflix
Pukul 8 malam – saya menyikat lima hanya untuk diganggu oleh suara batuk
set gigi mungil, mengingatkan anak-
- 95 - MERASUL EDISI 34 # Januari - April 2020
- 96 - MERASUL EDISI 34 # Januari - April 2020
- 98 - MERASUL EDISI 34 # Januari - April 2020
- 99 - MERASUL EDISI 34 # Januari - April 2020
- 100 - MERASUL EDISI 34 # Januari - April 2020