The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by unggul al, 2021-10-19 05:30:27

Teknik Pengolahan Video & Audio

Video editing SMA

Video Editing Kelas 11 SMA
| Teknik Pengolahan Video-Audio

KATA PENGANTAR

Kemampuan dalam bidang Teknologi Informasi pada saat ini merupkan salah
satu keterampilan yang harus dimiliki oleh generasi milenial. Penguasaan Teknologi
Informasi akan memudahkan siswa untuk beradaptasi dengan kondisi perkembangan
jaman dan perkembangan teknologi. Salah satu kemampuan yang perlu diasah dan
dikembangkan adalah dalam bidang multimedia, hampir semua media online
memerlukan sentuhan multimedia untuk menampilkan produk atau promosi produk.
Modul pada pembelajaran ini mencakup bidang grafis sebagai unsur penting dalam
penciptaan produk multimedia, materi akan membahas grafie berbasis vektor dan
raster.

Modul ini hanyalah dasar-dasar dalam membuat berbagai model grafis baik
berbasis vektor maupun raster, oleh karena itu diperlukan ketekunan dan kreatifitas
siswa dalam mengembangkan produk grafis berbasis multmedia. Kunci utama dalam
penguasaan grafis digital adalah latihan dan mencoba untuk berkreasi dengan model-
model baru, modul atau buku hanyalah panduan yang bersifat mendasar sedangkan
kedalaman materi perlu untuk dikembangkan dan dicoba dengan kreasi-kreasi baru
berdasarkan pengalaman yang diperoleh selama pembelajaran.

Harapan kami modul pembelajaran ini dapat digunakan sebaik mungkin sehingga
proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan lancar. Semoga dari siswa yang
kreatif dan inovatif dapat menghasilkan karya-karya baru yang inovatif pula, serta
mampu menghasilkan nilai jual baik untuk siswa maupun sekolah. Pembelajaran tidak
hanya berhenti di sekolah saja melainkan akan terus berjalan seiring perjalanan waktu,
dengan bekal keterampilan dan penguasaan multimedia yang telah siswa dapatkan di
sekolah kita berharap siswa-siswi kita akan lebih mudah menghadapi kehidupan di
masyarakat.

Tim Akademik
Diginusa-Gramedia

i|Teknik Pengolahan Video-Audio

MODUL PEMBELAJARAN
Video Editing : Kompetensi Multimedia SMA

Disusun oleh : Unggul A.L & Tim Akademik Diginusa-Gramedia
Desain Cover : Unggul A.L

Buku Seri Komputer Multimedia dengan tebal 207 halaman

Dilarang keras menerjemahkan, memperbanyak sebagian atau
seluruh isi buku ini tanpa ijin tertulis dari penerbit

Diterbitkan oleh :
Tim Akademik Diginusa-Gramedia
Telp. (021) 530-1991, 549-433 Ext.3840-3846
Jl. Palmerah Barat N0. 29-31 Jakarta, 10270

ii | T e k n i k P e n g o l a h a n V i d e o - A u d i o

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ....................................................................................... i
Daftar Isi ...................................................................................... iii

MULTIMEDIA : Teknik Pengolahan Video dan Audio

Modul 1: Konsep Pengolahan Video ....................................... 1

Modul 2: Jenis Format Video ................................................. 14

Modul 3: Kaakteristik Format Video....................................... 27

Modul 4: Aplikasi Adobe Pemiere.......................................... 37

Modul 5: Proses Import & Timing .......................................... 51

Modul 6: Editing Dasar Video ................................................ 63

Modul 7: Menambahkan Transisi........................................... 73

Modul 8: Memberi Efek Video................................................ 81

Modul 9: Audio Treatment ..................................................... 89

Modul 10: Membuat Title Video ........................................... 101

Modul 11: Membuat Kredit Video ........................................ 120

Modul 12: Membuat Skenario Video.................................... 130

Modul 13: Membuat Storyboad............................................ 143

Modul 14: Menambahkan Efek Khusus ............................... 150

Modul 15: Mengatur Durasi ................................................. 158

Modul 16: Animasi Clip/Motion Graphics............................. 179

Modul 17: Membuat Bumper ............................................... 191

Modul 18: Project................................................................. 204

Daftar Pustaka .................................................................................. 207

iii | T e k n i k P e n g o l a h a n V i d e o - A u d i o

1 Konsep Pengolahan Video

Indikator hasil belajar

1. Memahami konsep pengolahan video
2. Mengidentifikasi pengolahan video
3. Memahami prinsip dasar pengolahan video dengan aplikasi

Pemahaman Materi

Anda sekarang hidup di era teknologi informasi, era di mana alat-alat teknologi digital
dilahirkan. Bukan tanpa alasan, lahirnya penemuan-penemuan di bidang teknologi adalah
untuk mempermudah pekerjaan manusia. Komputer, internet, email, dan lainnya, merupakan
deretan penemuan besar manusia yang tercipta di era ini. Hingga dewasa ini, penemuan-
penemuan tersebut telah memiliki sumbangsih nyata dalam membantu mempermudah
pekerjaan manusia.
Multimedia merupakan penggunaan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan teks,
suara, gambar, animasi, dan video dengan alat bantu (tool) dan koneksi (link) sehingga
pengguna dapat bernavigasi, berinteraksi, berkarya, dan berkomunikasi (Hofstetter 2001).
Multimedia sering digunakan dalam dunia hiburan. Selain dari dunia hiburan, multimedia
juga diadopsi oleh dunia game. Multimedia dapat diartikan sebagai penggunaan beberapa
media dalam menyampaikan informasi berbentuk text, audio, grafik, animasi, dan video.
Proses pelaksanaan produksi video dilakukan secara profesional melalui sebuah proses yang
tidak sederhana dan terperinci. Dalam pelaksanaannya, proses produksi video mempunyai
standar operasional yang harus dilakukan. Standar operasional proses produksi ini dilakukan
untuk membantu manajemen produksi agar lebih baik dan terperinci, sehingga tidak ada
proses yang terlewatkan mulai dari perencanaan hingga penyelesaian proses.

Jika dilihat dari prosesnya merekam video itu sangatlah mudah. Video-video
yang direkam seseorang tanpa melewati beberapa proses pelaksanaan produksi video,
hasilnya dapat digolongkan menjadi video amatir. Guna melakukan sebuah produksi
video secara professional ada beberapa tahap yang harus dilewati sebelum hasil video
itu bisa ditayangkan atau dinikmati oleh penonton yang akan melihatnya.

Multimedia Content Production

Multimedia merupakan penggunaan dan pemrosesan beberapa media (text,
audio, graphics, animation, video, and interactivity) yang berbeda untuk menyampaikan
informasi atau menghasilkan produk multimedia (music, video, film, game, entertaiment,
dll) atau penggunaan sejumlah teknologi yang berbeda yang memungkinkan untuk
menggabungkan media (text, audio, graphics, animation, video, and interactivity)

1| T e k n i k P e n g o l a h a n V i d e o - A u d i o

dengan cara yang baru untuk tujuan komunikasi. Dalam kategori ini media yang
digunakan adalah sebagai berikut:

a. Media teks
Pada awal sejarah peradaban, manusia telah menggunakan gambar-gambar dan tulisan
untuk menceritakan tentang pengalaman, pengetahuan, dan perasaan mereka. Teks
merupakan alat komunikasi yang utama, jauh sebelum Gutenberg menemukan mesin cetak.
Dengan perkembangan teknologi multimedia, teks dapat dikombinasikan dengan media lain
dengan cara yang lebih baik dan bermakna untuk menyajikan informasi dan
mengekspresikan perasaan.
Menggunakan teks sebagai media dalam multimedia content production merupakan
perkembangan manusia dari sejak pertama kali peradaban manusia yang dimulai dengan
bentuk simbol kemudian berkembang dengan bentuk teks. Pesan yang disampaikan dalam
bentuk teks menjadi informasi yang sangat penting dan sangat menarik bila dipoles
penyajiannya seperti diberi headline, pont atau diberi image dan suara. Media teks saat ini
tidak berdiri sendiri tapi bisa digabungkan dengan media lain.

b. Media audio
Lingkup kerja audio meliputi produksi, perekaman, manipulasi dan reproduksi gelombang
suara. Guna memahami audio, Anda harus memiliki pemahaman tentang dua hal seperti
berikut:
1) Sound Waves: Apa arti sound waves, bagaimana terjadinya dan bagaimana kita dapat
mendengarnya.
2) Sound Equipment: Mengenai komponen-komponennya, cara kerjanya, bagaimana memilih
peralatan yang benar dan cara penggunaannya.

c. Media video
Berikut fungsi media video dalam produk multimedia.
1) Suara dan video memegang peranan yang sangat penting dalam presentasi multimedia.
2) Sound merupakan dimensi aural yang menentukan mood dan tercapainya tujuan

presentasi.
3) Video telah diperkenalkan kurang lebih 50 tahun yang lalu. Namun hubungan antara video

(televisi) dan komputer merupakan hal yang relatif masih baru; sedangkan digital video
merupakan teknologi yang lebih baru lagi.
4) Orang akan lebih tertarik dengan aplikasi / presentasi yang menampilkan tayangan
dalam bentuk video.

Multimedia adalah menggunakan media (massa), seperti televisi, radio, cetak, dan
Internet untuk mempublikasikan/menyiarkan/mengomunikasikan material advertising,
publicity, entertaiment, news, education, dan lain-lain. Dalam kategori ini media yang
digunakan adalah: TV, Radio, film, cetak, musik, game, entertaiment, tutorial, ICT
(internet).

2|Teknik Pengolahan Video-Audio

Pra Produksi Multimedia

Praproduksi identik dengan tahapan perencanaan. Secara umum merupakan
tahapan persiapan sebelum memulai proses produksi (syuting film atau video). Dengan
lahirnya teknologi digital video dan metode nonlinear editing maka proses produksi
video menjadi lebih mudah. Ketika kita akan memulai sebuah proyek, terkadang kita
telah memiliki stock- shoot/ footage video yang kita butuhkan, untuk itu kita harus
melakukan peninjauan ulang segala kebutuhan sesuai dengan cerita yang akan kita
buat. Artinya, Anda harus mempersiapkan footage video yang telah ada, fotografi,
diagram dan grafik, gambar ilustrasi, atau animasinya. Tetapi banyak pula para
videographer yang memulai dari awal atau dari nol. Intinya tujuan pra produksi
mempersiapkan segala sesuatunya agar proses produksi dapat berjalan sesuai konsep
dan menghasilkan suatu karya digital video sesuai dengan harapan.

Beberapa tahap yang perlu dilakukan di tahap pra-produksi sebagai berikut:

1. Pencarian dan Penemuan Ide

Pencarian ide untuk tema produksi dilakukan untuk menemukan tema dari video yang akan
dibuat. Cara-cara untuk menggali ide ini bisa dilakukan dengan berbagai macam cara,
tergantung jenis produksi video yang akan diproduksi. Berikut beberapa langkah untuk
pembuatan tema jika dilihat dari jenis video yang akan diproduksi.

a. Video company profile
Video company profile merupakan sebuah video yang berisi informasi sebuah perusahaan
beserta produk-produknya. Informasi yang ditayangkan oleh video ini secara garis besar akan
mencerminkan nilai-nilai perusahan (corporate value) dari perusahaan tersebut. Nilai-nilai
perusahaan dapat tercemin dalam beberapa hal yaitu,sejarah berdirinya perusahaan, visi dan
misi perusahaan, struktur organisasi perusahaan hingga kinerja dari perusahaan tersebut.
Selain nilai-nilai perusahaan video company profile juga memberikan informasi tentang
produk atau servis yang menjadi keunggulan dari perusahaan tersebut. Selebihnya isi dari
video company profile ini tergantung dengan audience yang akan melihat tayangan dari video
company profile ini. Selain digunakan sebuah perusahaan video company profile ini juga
digunakan institusi-institusi pendidikan, pemerintahan, dan Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM) sebagai media informasi untuk menjelaskan profil dari institusi, organisasi, dan
lembaga tersebut.

b. Video non-commercial use
Video non-commercial use digunakan untuk menyampaikan informasi yang tidak

bertujuan untuk mendapatkan keuntungan. Isi informasi dari video ini biasanya bersifat
mendidik untuk memberikan stimulus tentang kesadaran akan sesuatu hal yang bersifat
sosial. Di sisi lain, video ini biasanya memberikan informasi pendidikan yang bertujuan
untuk memberikan pelatihan kepada penontonnya tentang hal-hal yang berkaitan
dengan praktikum. Beberapa contoh dari video ini yaitu, video tentang iklan layanan
masyarakat yang biasa disebut dengan PSA (Public Service Ads). Video iklan layanan

3|Teknik Pengolahan Video-Audio

masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pengertian kepada masyarakat tentang isu-
isu sosial yang sedang terjadi. Contoh lain dari video ini, yaitu video training atau
pelatihan. Video ini bertujuan untuk mengajarkan kepada khalayak tentang sesuatu hal.
Video pelatihan sering digunakan oleh perusahaan-perusahaan untuk memberikan
pelatihan kepada karyawannya, misalnya perusahaan pertambangan menggunakan
video ini untuk memberikan pelatihan tentang safety procedure untuk pegawainya agar
mudah memahami aturan-aturan tentang keselamatan bekerja di perusahaan tambang.

c. Video liputan/dokumentasi
Video liputan atau dokumentasi merupakan rekaman video tentang sebuah peristiwa yang
terjadi tanpa adanya unsur rekayasa. Video liputan atau dokumenter dapat dibuat
perorangan, kelompok/organisasi, atau institusi pemerintah dan swasta berdasarkan maksud
dan tujuan yang diinginkan. Video ini dibuat untuk pendokumentasian sebuah peristiwa, baik
yang terjadi di sebuah acara perkawinan, acara-acara perusahaan sampai dengan kejadian-
kejadian yang terjadi seperti bencana alam dan lainnya. Selain sebuah dokumentasi untuk
kepentingan perseorangan dan acara-acara perusahaan, video liputan atau dokumentasi ini
biasanya digunakan juga sebagai peliputan jurnalistik untuk kepentingan pemberitaan. Video
peliputan untuk kepentingan pemberitaan ini biasanya dapat diproduksi secara amatir
ataupun profesional. Video jurnalistik yang diproduksi secara amatir biasanya dilakukan oleh
masyarakat dengan alat sederhana sehingga hasil gambar yang diproduksi biasanya kurang
maksimal seperti tidak begitu fokus atau blur, goyang dan kurang jernih. Beberapa macam
video liputan atau dokumentasi, antara lain sebagai berikut:
1) Video amatir.
2) Video dokumenter jurnalistik.
3) Video Pernikahan.
4) Video dokumentasi acara, atau event.

2. Pembuatan Sinopsis, Treatment, Storyboard, dan Shooting Script

Langkah berikutnya, yaitu menjabarkannya ke dalam sebuah sinopsis, treatment,
shooting script dan storyboard. Langkah ini sangat perlu untuk dilakukan karena akan
memudahkan produksi di lapangan. Tingkat kerumitan dari keseluruhan naskah ini
berbeda – beda tergantung dari panjang pendek nya produksi video dan tema atau
subjek yang akan diangkat. PAda sebuah video dokumentasi event atau pernikahan,
tentunya akan sangat berbeda kedetailannya ketika membuat video dokumenter
jurnalistik atau video company profile. Sinopsis, treatment, storyboard dan shooting
script akan dijabarkan sebagai berikut.

a. Sinopsis
Sinopsis biasa digunakan dalam pembuatan karya tulis fiksi seperti novel, komik,

dan cerita-cerita bersambung. Selain dalam karya tulis sinopsis juga biasa digunakan
dalam produksi film layar lebar atau film-film serial. Dalam istilah yang sederhana,

4|Teknik Pengolahan Video-Audio

sinopsis berarti ringkasan cerita yang digunakan untuk menyampaikan pesan secara
singkat dari sebuah karya tulis maupun film. Dalam pelaksanaan produksi video,
sinopsis digunakan untuk memberikan gambaran singkat, padat dan jelas tentang tema
dari materi yang akan diproduksi. Tujuannya adalah untuk mempermudah menangkap
pesan dari konsep yang akan di-videokan. Konsep sinopsis dalam produksi video tidak
diuraikan dalam tulisan yang panjang, akan tetapi cukup dengan beberapa kalimat
sederhana dan jelas yang bisa mencakup tema dan alur dari video tersebut.

Contoh sinopsis sebagai berikut.
“Video ini akan menggambarkan sebuah proses tentnag pembuatan patung dengan
teknik cetak ulang cor dengan bahan semen. Visualisasinya akan dimulai dari
pengenalan alat dan bahan, pembuatan cetakan, pengecoran, penyempurnaan dan
finishing”.

(contoh sinopsis video pelatihan pembuatan patung.)

“Video ini akan menggambarkan proses keseluruhan pernikahan Anton dan Rini. Cerita
ini akan menggmbarkan mulai dari lamaran, upacara adat Jawa, akad nikah hingga
resepsi pernikahannya.”

b. Treatment

Selain memberikan gambaran yang lebih mendetail dan tidak tematis, treatment
memberikan gambaran yang lebih deskriptif dari tema yang akan di-videokan. Apabila
sinopsis memberikan ringkasan cerita yang sangat singkat, treatment memberikan
gambaran deskriptif tentang alur cerita yang akan divideokan. Video treatment dimulai
dari awal mula kemunculan gambar sampai akhir cerita yang diceritakan secara
kronologis.

Contoh treatment sebagai berikut.

“Video diawali dengan visualisasi judul pelatihan, kemudian tampak suasana studio
pembuatan patung mulai dari suasana luar ruangan hingga dalam ruangan. Tampak
berbagai macam jenis patung di dalam studio tersebut. Setelah itu, terlihat bahan-
bahan pembuatan patung dan alat-alat pembuatnya yang berada di sekitar studio.
Visualisasi berikutnya tampak seorang seniman patung sedang mengerjakan karyanya.
Kemudian seniman tersebut mulai memberikan kata pengantar tentang proses
pembuatan patungnya. Kata pengantar dari seniman patung tersebut kemudian
bersambung ke penjelasan-penjelasan tentang proses pembuatan patung. Visualisasi
yang ditayangkan ketika proses penjelasan patung yaitu visualisasi yang berkaitan
dengan proses pembuatan patung dimulai dari persiapan bahan dan alat, pengecoran,
menyempurnakan patung yang sudah dicor kemudian penyelesaian akhir dari

5|Teknik Pengolahan Video-Audio

pembuatan patung. Video ini ditutup dengan gambar patung yang sudah selesai
dibuat.”

(Contoh treatment pembuatan patung.)

“Visualisasi pernikahan Anton dan Rini akan diawali dengan judul dari pernikahan.
Kemudian mulai menggambarkan suasana-suasana sebelum semua upacara itu
dimulai. Penggambaran suasana rumah dan keluarga sebelum dimulainya lamaran
antara kedua keluarga. Setelah itu, visualisasi suasana saat lamaran.Kemudian menuju
ke proses-proses selanjutnya penggambaran tentang upacara adat yang dilakukan oleh
Anton dan Rini. Visualisasinya dimulai dari sebelum acara dimulai hingga keceriaan
saat dilakukannya upacara adat Jawa kedua mempelai ini.Visualisasi akan berganti
dengan suasana pagi hari sebelum mereka memulai akad nikah. Ekspresi-ekspresi
kedua mempelai saat dirias dan meminta restu kepada keluarga dan kedua orang tua
sebelum melakukan proses akad nikah. Visualisasi prosesi akad nikahnya digambarkan
dari awal sebelum mempelai memasuki tempat akad nikah hingga selesai melakukan
akad nikah. Kemudian masuk ke resepsi pernikahan mendokumentasikan seluruh
persiapan sebelum dimulainya acara hingga akhir acara resepsi pernikahan Anton dan
Rini.”

(Contoh treatment video pernikahan Anton dan Rini.)

c. Storyboard

Storyboard digunakan untuk mendeskripsikan rangkaian peristiwa yang akan direkam
dalam video. Deskripsi rangkaian peristiwa tersebut akan dituangkan ke dalam gambar-
gambar sketsa ataupun foto untuk melihat apakah rangkaian peristiwa tersebut sudah
sesuai dengan plot cerita dari video tersebut. Selain itu, storyboard juga digunakan
untuk memberikan gambaran tentang video yang akan diproduksi dan melihat
kesinambungan alur cerita yang akan direkam.

Penggambaran dalam storyboard ini tidak dilakukan secara detail akan tetapi lebih
ke gambaran umum tentang peristiwa yang akan direkam. Biasanya storyboard
tidak sering dilakukan dalam produksi video, karena semuanya akan dirangkum
ke dalam skenario dan shooting script .

d. Shooting script

Shooting Script digunakan sebagai panduan produksi di lapangan. Panduan ini
berguna untuk seluruh tim produksi yang sedang melakukan pengambilan gambar
video. Shooting script berisi tentang pentujuk operasional dalam proses pelaksanaan
produksi video. Bahasa-bahasa yang digunakan dalam shooting script biasanya
menggunakan bahasa-bahasa produksi audiovisual.

6|Teknik Pengolahan Video-Audio

Guna membuat shooting script secara detail diperlukan pemahaman tentang
bahasa-bahasa pengambilan gambar dalam produksi video. Bahasa-bahasa tersebut
merupakan bahasa pengambilan gambar yang berguna untuk mendetailkan tipe
pengambilan gambar di dalam shooting script.

3. Istilah-Istilah Pengambilan Gambar dalam Produksi Video

Berikut istilah-istilah pengambilan gambar dalam produksi video:

a. BCU atau BCS (Big Close Up atau Big Close Shoot)
Pengambilan gambar ini dilakukan dengan hanya memperlihatkan beberapa bagian dari
wajah seperti dahi sampai dagu atau hanya memperlihatkan beberapa bagian dari benda.

b. CU atau CS
Close Up atau Close Shoot memperlihatkan keseluruhan wajah seseorang atau bagian benda
dari jarak dekat.

c. ECU
Extreme Close Up merupakan pengambilan gambar dengan memperlihatkan bagian yang
sangat detail, misal bibir pada manusia, mata pada manusia, atau angka dari sebuah jam.

d. MCU atau MCS
Medium Close Up atau Medium Close Shot merupakan pengambilan gambar yang
memperlihatkan kepala dan bahu sampai dada bagian atas atau hampir keseluruhan benda.
Pengambilan gambar ini biasa disebut dengan Chest Shot.

e. MS
Medium Shoot merupakan pengambilan gambar yang memperlihatkan kepala sampai
pinggang, keseluruhan sebuah benda atau sebagian besar bangunan.

f. MLS
Medium Long Soot merupakan pengambilan gambar yang memperlihatkan bagian kepala
sampai lutut seseorang atau sebagian besar dari sebua bangunan.

g. LS atau WA atau WS
Long Shoot atau Wide Angle atau Wide Shoot merupakan pengambilan gambar yang
memperlihatkan keseluruhan tubuh dari manusia dengan background yang masih
cukup luas. Bisa juga memperlihatkan keseluruhan dari sebuah bangunan.

h. VWS atau UWA
Very Wide Shot atau Very Wide Angle merupakan pengambilan yang biasanya untuk
mengambil gambar sebuah pemandangan yang sangat luas.

i. EL
Eye Level merupakan pengambilan gambar yang sejajar dengan mata manusia.

7|Teknik Pengolahan Video-Audio

j. HA
Height Shoot biasa juga disebut dengan Bird Eye yang merupakan pengambilan gambar dari
tempat yang lebih tinggi dari pada objek. Sehingga, memperlihatkan objek menjadi lebih
kecil.
k. LA
Low Angle biasa juga disebut dengan Frog Eye merupakan pengambilan gambar dari arah
bawah. Sehingga bisa memperlihatkan objek menjadi lebih besar.

l. Shoot
Shoot adalah munculnya gambar di layar yang diambil dengan menggunakan kamera
dengan jangka waktu tertentu.

m. Two Shoot
Biasanya dalam Script ditulis 2–Shoot atau 2s yang berarti hanya dua orang saja yang ada
pada gambar.

n. Group Shoot
Pengambilan gambar dengan menampilkan tiga orang atau lebih. Bisa juga diartikan
sekelompok orang.
Istilah lain yang harus diketahui selain bahasa pengambilan gambar yaitu istilah-istilah
pergerakan kamera dalam pengambilan gambar.Beberapa istilah tersebut yaitu:
a. Pan right , menggerakan kamera ke kanan.
b. Pan left, menggerakan kamera ke kiri.
c. Tilt up, menggerakan kamera ke atas.
d. Tilt down, menggerakan kamera ke bawah.
e. Zoom in, memperbesar gambar ke arah close up.
f. Zoom out, mengatur gambar ke arah long shoot.
g. Follow, gerakan kamera mengikuti objek.

4. Perencanaan Produksi

Perencanaan produksi merupakan tahap untuk merencanakan semua kebutuhan yang
akan dilakukan pada saat produksi video. Langkah ini dibutuhkan agar setiap kegiatan
produksi bisa terencana dengan baik. Perencanaan produksi merupakan salah satu
tahap yang sangat vital dalam produksi audio, karena dalam tahapan perencanaan
produksi ini bagian-bagian yang akan dibahas mulai dari penjadwalan sampai dengan
perencanaan anggaran dana produksi videonya. Langkah perencanaan ini akan
menjadi lebih mudah dilaksanakan ketika semua langkah dari pencarian ide hingga
pembuatan treatment, storyboard, dan shooting script sudah selesai dilakukan. Dengan
adanya langkah-langkah tersebut akan sangat membantu untuk memberikan gambaran

8|Teknik Pengolahan Video-Audio

tentang besar kecilnya produksi video yang akan dilakukan. Berikut langkah-langkah
perencanaan produksi video ini:

a. Pencarian lokasi pengambilan gambar untuk produksi video.
b. Perencanaan pemeran yang akan dijadikan talent dalam video.
c. Perencanaan tim produksi yang akan bekerja dalam produksi video.
d. Perencanaan peralatan yang dibutuhkan.
e. Perencanaan jadwal pengambilan gambar.
f. Perencanaan anggaran dana yang dibutuhkan untuk produksi video.

5. Persiapan Produksi

Setelah selesai melakukan semua perencanaan, masih ada satu langkah lagi sebelum masuk
ke tahapan produksi yaitu persiapan produksi. Langkah ini sangat penting sebagai langkah
terakhir sebelum memasuki tahap produksi. Persiapan produksi ini dilakukan untuk
memastikan dan mencocokan apakah produksi sudah sesuai dengan yang direncanakan atau
ada perubahan rencana dari perencanaan awal. Ketika semua pengecekan sudah dilakukan,
kemudian dilakukanpersiapan produksi yang meliputi sebagai berikut.
a. Survei lokasi tempat pengambilan gambar.
b. Menghubungi talent atau melakukan perekrutan talent jika dibutuhkan.
c. Menghubungi tim produksi untuk melakukan koordinasi sebelum menuju tahap produksi.
d. Mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan dan melakukan pemeriksaan peralatan untuk
mengetahui bahwa semua peralatan bisa berfungsi atau tidak.
Setelah semua persiapan tersebut dilakukan barulah tim bisa melakukan produksi
videonya.

Produksi Multimedia

Tahap produksi video identik dengan tahap untuk merealisasikan semua langkah yang
ada di tahap praproduksi. Di tahap produksi, tim produksi video biasanya dipimpin oleh
seorang sutradara yang mempunyai peran untuk bertanggung jawab terhadap berjalannya
produksi video yang sedang berjalan. Biasanya sutradara dibantu oleh beberapa asisten
untuk membantu kelancaran produksi video yang sedang berlangsung. Salah satu hal yang
perlu dicermati dalam tahap produksi ini ketika pengambilan gambar yaitu mencatat adegan,
shoot atau scene yang sudah diambil oleh kameramen.Teknik pencatatan ini dinamakan
camera logging. Dalam melakukan pencatatan gambar yang sudah diambil tidak bisa hanya
mencatat saja, tetapi catatan tersebut harus disesuaikan dengan shooting script yang sudah
dibuat.
Proses pencatatan dilakukan untuk menghindari adegan atau scene yang terlewat ketika
dilakukanya pengambilan gambar sehingga pelaksanaan produksi yang dilakukan bisa
berjalan dengan efektif. Karena ketika ada pengambilan gambar yang terlewatkan dan harus
melakukan pengambilan gambar ulang, kesalahan ini akan sangat berpengaruh kepada
pendanaan yang sudah direncanakan. Ketika harus melakukan pengambilan gambar ulang
secara tidak langsung akan menambah anggaran dana. Ketidakcermatan dalam pencatatan

9|Teknik Pengolahan Video-Audio

pengambilan gambar akan menjadi kesalahan yang sangat fatal ketika produksi video yang
dilakukan berkaitan dengan sebuah peristiwa yang tidak dapat diulang kembali, misalnya
peristiwa pernikahan atau sebuah event perusahaan. Maka dari itu penting sekali melakukan
pengecekan daftar pengambilan gambar dan disesuaikan dengan shooting script yang sudah
direncanakan.
Beberapa saran produksi untuk kameramen yang sedang belajar untuk proses merekam
gambar ketika produksi berlangsung, yaitu sebagai berikut:
1. Lebih dekat ke objek, saran ini dapat digunakan ketika seorang kameramen yang sedang

belajar menggunakan kamera video yang biasa, karena kamera tersebut tidak
menggunakan lensa yang baik. Jadi, pastikan lebih dekat dengan objek untuk
mendapatkan kualitas gambar yang maksimal. Hal ini dilakukan untuk menghindari
penggunaan digital zoom pada kamera video.
2. Hati-hati dengan cahaya, Pencahayaan yang kurang baik akan membuat kualitas hasil
gambar yang dihasilkan video tidak jernih dan tidak maksimal. Jadi, pastikan objek yang
direkam gambarnya cukup mendapatkan cahaya. Persiapkan lighting tambahan untuk
menyiasati tempat yang kurang cahaya.
3. Jaga keseimbangan, pastikan menggunakan tripod kamera ketika merekam gambar dalam
jangka waktu yang agak lama untuk menghindari gambar yang goyang. Karena
memperbaiki gambar yang goyang susah dilakukan di proses editing.
4. Hindari panning, Kecuali dalam merekam gambar keadaaan sekitar. Jika harus
menggunakan teknik panning, pastikan gunakan tripod agar seimbang.
5. Mengatur komposisi sebelum merekam, pastikan mengatur komposisi sebelum merekam
gambar agar gambar yang dihasilkan lebih indah dan tidak melelahkan di mata penonton.
6. Ambil banyak stock gambar, pastikan gambar yang direkam tidak terbatas agar setelah
diproses, video yang dihasilkan menjadi lebih dinamis dan tidak monoton.

Setelah semua tahapan produksi video terselesaikan, ada baiknya dilakukan
pengecekan ulang sebelum memastikan bahwa tahapan produksi ini sudah final
sebelum memasuki tahap pascaproduksi.

Pasca Produksi Multimedia

Tahap pascaproduksi merupakan tahapan akhir dalam produksi video sebelum video
siap disajikan atau di distribusikan. Dalam proses pascaproduksi ini diperlukan software
editing video dan perangkat yang memadai untuk melakukan proses editing video. Salah satu
software developer yang menyediakan perangkat ini yaitu Adobe.
Berikut beberapa software dari Adobe yang digunakan untuk proses editing video:
1. Adobe Premiere Pro, software yang digunakan untuk editing secara real-time, baik oleh
profesional maupun yang sedang belajar mengenai editing video.
2. Adobe After Effect , aplikasi khusus yang biasa digunakan editor video profesional untuk
membuat motion graphic dan visual effect .
3. Adobe Media Encoder , aplikasi khusus untuk merender video yang sudah selesai diedit ke
dalam beberapa format video yang mudah untuk digunakan oleh editor dari video tersebut.
4. Adobe Encore DVD, aplikasi yang digunakan untuk merubah format.

10 | T e k n i k P e n g o l a h a n V i d e o - A u d i o

5. Raw video yang sudah diedit menjadi format DVD.
Adapun tahapan-tahapan proses pascaproduksi sebagai berikut:

1. Editing Offline

Tahap ini merupakan tahap awal dari proses editing video. Di sini petugas pencatat
script saat produksi, mencatat kembali semua hasil shooting dan adegan. Dalam aplikasi video
editing, petugas pencatat script tersebut akan menuliskan semuanya ke dalam time code
yang ada di aplikasi tersebut. Proses ini dilakukan untuk menyortir gambar yang akan dipakai
dari semua rekaman gambar yang diproduksi. Berdasarkan catatan tersebut dibuatlah editing
kasar yang disebut offline editing . Setelah offline editing ini terselesaikan, hasilnya akan
dicermati bersama dalam proses yang disebut screening. Hal ini dilakukan untuk melihat
apakah keseluruhan editing kasar tersebut masih perlu ditambah gambar lagi atau bahkan
ada yang perlu diganti dengan gambar lain. Kemudian setelah keseluruhan proses ini
dianggap sudah cukup, dibuatlah editing script, naskah editing yang dilengkapi juga dengan
uraian untuk narasi atau ilustrasi audio lainnya. Setelah ini semua terselesaikan, tahapan
berikutnya yaitu editing online.

2. Editing Online

Berdasar dari script editing yang dibuat di tahapan offline editing, editor kemudian
melakukan editing dengan lebih cermat lagi. Sang editor akan melihat adegan per adegan
dan shoot per shoot untuk menyatukan cerita agar berkesinambungan antara satu dengan
yang lain. Selain itu, di tahapan ini editor juga akan memperindah hasil editing video kasar
dengan membuat transisi atau menghaluskan potongan adegan yang sudah disunting di
editing kasar. Keseluruhan proses editing ini akan disesuaikan dengan naskah editing yang
sudah dibuat. Setelah keseluruhan proses ini dianggap cukup kemudian, tahapan akan
beralih ke mixing dan mastering.

3. Mixing dan Mastering

Proses mixing merupakan proses untuk menggabungkan atau
mensinkronisasikan antara video dan audio. Dalam tahap ini editing lebih
mengutamakan untuk memoles audio dan menambahkan ilustrasi musik maupun sound
effect yang akan digunakan untuk membangun atmosfir dalam video tersebut.
Kemudian narasi yang sudah direkam juga akan ditambahkan dalam proses mixing ini.
Setelah semua tahapan ini selesai kemudian dilakukan proses yang dinamakan
preview. Proses ini merupakan screening akhir dalam melihat video yang sudah selesai
diedit dan diolah. Setelah semua setuju bahwa proses ini sudah selesai, maka proses
selanjutnya adalah mastering. Proses ini merupakan proses untuk membuat kepingan
VCD atau DVD master, yang kemudian akan digandakan lagi.

11 | T e k n i k P e n g o l a h a n V i d e o - A u d i o

12 | T e k n i k P e n g o l a h a n V i d e o - A u d i o

PERTANYAAN ? Konsep Video Editing

1. Sebutkan 3 (tiga) poses produksi multimedia ?
2. Apa itu Pre-production ?

3. Apa saja yang dilakukan pada tahap pre-production ?

4. Terangkan mengenai arti itu Post Production !

5. Tuliskan hal-hal yang dilakukan paa tahap dokumentasi !

13 | T e k n i k P e n g o l a h a n V i d e o - A u d i o

2 Jenis Format Video

Indikator hasil belajar :
1. Mengenal jenis-jenis format video
2. Mengidentifikasi berbagai format video
3. Memahami fungsi berbagai format video

Pemahaman Materi
Beberapa dari kita pasti suka melihat film atau video. Video yang biasa kita lihat
memiliki beberapa format atau ekstensi yang berbeda-beda. Setiap format atau
ekstensi memiliki kelebihan masing masing. Simak ulasan berikut agar kamu paham
perbedaan tiap format video:

1. AVI (Audio Video Interleave)

Salah satu format file paling populer karena sering digunakan sebagai format film dan
video secara luas melalui berbagai macam media. AVI juga sering digunakan sebagai
format file default bagi handy cam dan kamera digital pada umumnya.

2. MP4

Format video yang diperkenalkan pada tahun 1998 menggunakan kompresi video dan
audio yang berbeda. Kompresi yaitu memadatkan file agar berukuran menjadi lebih
kecil. YouTube menjadi website yang membuat MP4 semakin digdaya karena ia
menggunakan ekstensi MP4 (selain MKV), sebagai format file standar pada setiap
video yang mereka sediakan.

3. MPG

MPG atau MPEG pernah menjadi penguasa dari segala video. MPG sering kita
temukan di VCD dan juga DVD yang dulu sering digunakan.

4. WEBM

14 | T e k n i k P e n g o l a h a n V i d e o - A u d i o

Saat ini format WEBM sudah banyak digunakan di dunia. Namun sayangnya website di
Indonesia masih belum banyak yang menggunakan format ini. Format WEBM
menggunakan format coding video VP8/VP9 dan audio Vorbis atau Opus sebagai
standar codec. WEBM sering digunakan untuk video-video pendek disertai dengan
suara.

5. MKV

Format video MKV banyak di senangi oleh penyedia film di internet karena lebih
fleksibel dan dapat menyimpan banyak video, audio, gambar atau bahkan subtitle
dalam satu file video yang sama.

6. GIFV

Format GIFV saat ini menjadi salah satu yang sering digunakan oleh pengguna internet.
Format GIFV digunakan sebagai pengganti dari ekstensi GIF yang dikenal tidak efisien
dan memiliki ukuran file yang sangat boros. GIFV dikenal sebagai ekstensi yang sangat
hemat, namun mudah untuk digunakan, tanpa suara, dan nyaman untuk ditayangkan
berulang-ulang (loop seperti GIF). Slaah satu situs besar yang menjadikan GIFV
sebagai format default adalah 9GAG.

7. WMV (Windows Video Maker)

Seperti namanya format video ini diciptakan khusus untuk Windows. Mudah digunakan
dan didukung secara luas oleh Windows menjadikan format video ini digunakan secara
luas sejak Windows XP memegang peranan penting dalam dunia sistem operasi.
Ditinjau dari aspek kualitas video file WMV biasanya tak terlalu besar.

15 | T e k n i k P e n g o l a h a n V i d e o - A u d i o

Mengenal Kamera Video

Kamera Video adalah perangkat perekam gambar video yang mampu
menyimpan gambar digital dari mode gambar analog. Kamera Video termasuk salah
satu produk teknologi digital sehingga disebut pula salah satu perangkat digitizer yang
memiliki kemampuan mengambil input data analog berupa frekuensi sinar dan
mengubah ke mode digital elektronis.

Dalam pembuatan video, kamera memiliki peran yang sangat strategis. Untuk
itu, tim, khususnya juru kamera harus memahami jenis dan fungsi tiap-tiap jenis kamera
tersebut. Berikut beberapa jenis kamera yang banyak digunakan saat ini.

a. Kamera Foto (Still Photography)

Kamera foto menghasilkan gambar-gambar yang tidak bergerak (still single picture).
Bahan baku penyimpanan gambar berasal dari pita selluloid sehingga setelah
melakukan perekaman harus diproses lagi dengan pemrosesan secara kimiawi.

b. Kamera Film(Cinema Photography)
Kamera film memiliki bahan yang sama dengan kamera foto, namun hasil yang didapat
berbeda, kamera film menghasilkan gambar yang bergerak atau biasa disebut still
motion.

16 | T e k n i k P e n g o l a h a n V i d e o - A u d i o

c. Kamera Video (Video Photography)
Untuk kamera video sendiri memiliki persamaan dengan kamera film karena
menghasilkan gambar bergerak (still motion). Akan tetapi, yang membedakannya
adalah bahan bakunya yang berupa kaset video yang setelah pengambilan gambar
hasilnya dapat langsung dilihat karena terjadinya gambar secara optis dan elektronis.

17 | T e k n i k P e n g o l a h a n V i d e o - A u d i o

Keterangan
1. Baterai untuk catu daya
2. Tempat kaset
3. Tombol Zoom
4. Tombol Recorder
5. Port Output video / audio (bisa berupa analog / digital)
6. Cincin Fokus
7. Jendela preview (View Fender)
8. Mikrofon
9. Tombol kontrol cahaya
10. Tombol Player (untuk memainkan kembali video).
11. Terminal DC Input.

Mengoperasikan Kamera Video

Untuk dapat mengoperasikan kamera dengan baik, seorang juru kamera harus
mengenal kamera yang digunakannya. Berikut hal-hal yang perlu diketahui tentang
penggunakan kamera video.

18 | T e k n i k P e n g o l a h a n V i d e o - A u d i o

a. Persiapan Mengoperasikan Kamera

Begitu banyak merek dan tipe/seri kamera video yang ada saat ini. Terkadang
seseorang merasa kesulitan atau kebingungan ketika menggunakan kamera video yang
tidak biasa dia pakai. Pada dasarnya pengoperasian kamera video adalah sama. Ada
prosedur yang harus diperhatikan oleh seorang kamerawan ketika akan menggunakan
kamera video. Adapun prosedur yang harus diperhatikan tersebut adalah:

• Periksa apakah baterai pack-nya sudah terisi penuh atau belum. Jika belum,
harus segera diisi kembali dalam keadaan baterai terpasang di camera/video
handycam. Dapat pula dilakukan pengisian ulang di luar camera/video handycam
bila ada alatnya. (sebaiknya memiliki baterai cadangan).

• Siapkan memory stick baru; DVD-R Sony 30min atau jenis lain yang baru/kosong
untuk digunakan. Lalu, masukkan ke dalan kamera/Video handycam (sebaiknya
memiliki memory atau kaset cadangan).

• Lakukan pemeriksaan atas seluruh tombol-tombol kontrol yang ada, apakah

berfungsi atau tidak. Bila tidak, laporkanlah ke dive shop jika masih dalam masa
garansi. Bisa pula dengan cara membeli yang baru.

b. Prosedur Menghidupkan Kamera

1. Lepas penutup lensa.
2. Pindahkan posisi tombol power dari off ke kamera dengan menekan dan tahan

tombol kunci kemudian dorong ke bawah.
3. Buka layar LCD, dengan menekan kunci layar LCD, kemudian dibuka searah

tanda panah. Secara otomatis view finder akan mati.

4. Tekan tombol start/stop untuk memulai merekam. Tekan tombol start/stop

kembali untuk berhenti merekam.
19 | T e k n i k P e n g o l a h a n V i d e o - A u d i o

Mengoperasikan Kamera Vitual dan Live Shooting

Visualisasi yang tampak pada layar pada dasarnya merupakan hasil dari kerja kamera
video yang merekam objek dengan posisi yang berbeda-beda. Perbedaan letak dan
posisi serta gerakan objek yang tampak pada layar adalah akibat dari gerakan-gerakan
yang ditimbulkan dari kamera. Seorang skriptwriter harus mengetahui petunjuk-petunjuk
yang berhubungan dengan gerakan kamera.

Berikut beberapa petunjuk berkenaan dengan gerakan kamera.
• Pan right, menggerakkan kamera ke kanan.
• Pan left, menggerakkan kamera ke kiri.
• Tilt up, menggerakkan kamera ke atas.
• Tilt down, menggerakkan kamera ke bawah.
• Zoom in,mengatur pengambilan ke arah CU.
• Zoom out, mengatur pengambilan ke arah LS.
• Dolly in (track in), mendorong kamera ke arah subyek.

• Dolly out (track out),menarik kamera menjauhi subyek.

• Camera follow, kamera mengikuti ke mana perginya subyek .
• Fade in, pengambilan oleh kamera tertentu mulai masuk perlahan-lahan.
• Fade out, pengambilan oleh kamera tertentu mulai memudar perlahan-lahan.
• Super atau superimpose, penampilan sesuatu ke atas pengambilan yang ada.
• Dissolve, pembauran secara perlahan menggantikan yang sebelumya .
• Wipe, mengganti pengambilan yang sebelumnya dengan efek penghapusan.

Karakteristik Beberapa Angle Kamera

a. Eye level
Pada eye level, kamera diposisikan sejajar dengan mata subjek. Angle jenis ini

digunakan agar penonton atau audiens memiliki interpretasi yang sama dengan
operator kamera. Segala pergerakan kamera menjadi tanggung jawab operator.

20 | T e k n i k P e n g o l a h a n V i d e o - A u d i o

b. Low angle
Kamera berada sejajar dengan tanah. Posisi kamera dapat menghadap 450 ke atas
(frog eye) atau sejajar dengan tanah. Angle seperti ini menyebabkan subjek tampak
lebih besar atau lebih tinggi dibandingkan aslinya.

c. High angle
Pada angle ini, kamera berada 450 di atas subjek danmenghadap subjek. Angle jenis ini
menjadikan subjek terlihat lebihkecil dibandingkan aslinya.

d. Conversation
Posisi kamera menghadap subjek ketika dua orang atau lebih dalam posisi sejajar
dengan subjek lain dan sedang melakukan percakapan.

21 | T e k n i k P e n g o l a h a n V i d e o - A u d i o

e. Two shoot
Posisi kamera menghadap subjek ketika dua orang atau lebih dalam posisi sejajar
dengan subjek lain dan tanpa percakapan.

f. Close up
Tipe shoot yang hanya menunjukkan wajah dan sedikit pundak. Fokus pada bagian
tertentu yang menjadi perhatian utama.

g. Medium Close Up
Tipe shot yang menunjukkan wajah, dada, leher, dan pundak. Gambar yang diambil
agak lebih luas seperti pasfoto.

22 | T e k n i k P e n g o l a h a n V i d e o - A u d i o

h. Big Close Up
Lebih mengutamakan pada wajah, bahkan biasanya dahi atau bagian atas kepala
sedikit terpotong. Tipe shoot ini akan menonjolkan mimik subjek.

i. Extreme Close Up
Tipe ini lebih dekat atau besar dibandingkan MCU, CU, dan BCU. Hal ini bertujuan
untuk mendapatkan pesan verbal dari subjek, misalnya mata yang semakin tajam
dengan menyipit atau melotot, dan meneteskan air mata. Angle jenis ini ingin
menunjukkan hal-hal yang sifatnya detail. Biasanya yang diambil pada tipe ini hanya
mata dan sekitarnya. Untuk bibir tidak dianjurkan kecuali memang menjadi point of
interest. Jika tidak berhati-hati menggunakan angle jenis ini, bisa jadi kesan yang
diperoleh tidak sesuai harapan.

j. Medium Shoot
Batasannya perut hingga head room. Angle jenis ini memberikan informasi kostum yang
dikenakan subjek, keadaan fisik subjek (sedang berdiri atau duduk), juga menunjukkan
23 | T e k n i k P e n g o l a h a n V i d e o - A u d i o

info tentang keberadaan subjek. Hanya saja, info yang disampaikan tidak sebanyak
yang terlihat pada jenis angle medium long shoot.

k. Medium long shoot
Persentase tentang subjek dengan keterangan tempat berbanding seimbang,
batasannya adalah dari paha sampai dengan head room.

l. Long shoot
Tipe shoot yang memberikan informasi letak atau keberadaan subjek, keadaan fisik
subjek, dan pakaian subjek. Batasannya adalah head room sampai dengan di bawah
sepatu atau telapak kaki.

24 | T e k n i k P e n g o l a h a n V i d e o - A u d i o

m. Extreme long shoot
Persentase informasi yang diperoleh antara subjek dengan tempat atau background
30:70.

n. Wide shoot
Lebih sering menggunakan lensa wide seperti 16mm, 11mm, dan 8mm. Shoot jenis ini
bertujuan memberikan informasi tempat, suasana, keadaan cuaca, dan lain-lain.

o. Bird eye
Kamera berada tepat di atas subjek menghadap ke bawah (subjek) memberikan kesan
seolah-olah manusia itu kecil, seperti burung yang sedang terbang melihat subjek.

25 | T e k n i k P e n g o l a h a n V i d e o - A u d i o

LATIHAN Mengoperasikan Kamera Video

Setelah kalian mempelajari penggunaan kamera di atas, silahkan kalian coba untuk
membuat pengambilan gambar dengan menggunakan teknik close up.

Contoh seperti di bawah ini :

PERTANYAAN ? Format video dan penggunaan kamera

1. Sebutkan jenis-jenis format video yang kalian ketahui ?
2. Sebutkan dan jelaskan jenis kamera video yang kalian ketahui ?
3. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis angle kamera yang kalian ketahui ?

26 | T e k n i k P e n g o l a h a n V i d e o - A u d i o

3 Karakteristik Format Video

Indikator Hasil Belajar
1. Memahami karakteristik fomat video
2. Mengidentifikasi format video yang telah dibuat
3. Mengetahui karakteristik format video dalam proses editing

C Pemahaman Materi

Sering kali parameter karakteristik format video yang sering luput dari perhatian saat
para videografer dan editor hanya pasrah dengan preset yang ada. Bahkan yang lebih
parah, asal menekan tombol record/perekam dan asal membuat project editing tanpa
menyadari format apa yang sedang dipilih.
Padahal dari sebuah video sangat tergantung pada pilihan kita. Bisa jadi, begitu selesai
diedit, video itu malah tidak bisa diputar sama sekali atau keluar dari standar yang
berlaku. Atau ketika diedit, timbul berbagai macam masalah: render lama, audio delay,
dll.
1. Frame size dan aspect ratio
Frame size adalah ukuran lebar x tinggi video dalam satuan piksel. Sedangkan aspect
ratio adalah perbandingan lebar : tinggi.
Apa beda keduanya?
Analogi sederhananya begini..
Kalau tinggi saya adalah 150 cm, sedangkan adik saya 100 cm.. maka saya 1,5 kali
lebih tinggi dari adik saya. Dengan kata lain perbandingan tinggi saya dan adik saya
adalah 1,5 : 1 atau 3:2.
150 cm dan 100 cm adalah frame size, sedangkan 3:2 adalah aspect ratio.
Namun dalam video, yang dibandingkan adalah lebar dan tingginya dalam satuan
piksel.

27 | T e k n i k P e n g o l a h a n V i d e o - A u d i o

Frame size, kita lebih sering menyebutnya ‘resolusi’.
Ada tiga jenis resolusi yang perlu kamu ingat saat ini:
720p (1280 x 720 pixel)
1080p (1920 x 1080 pixel)
4K (3840 x 2160 pixel)
Semuanya ada dalam aspect ratio 16:9

Mengingat resolusi cukup mudah:
720p tingginya 720 piksel
1080p tingginya 1080 piksel.
4K lebarnya mendekati 4000 piksel

Selain 16:9, ada dua aspect ratio yang juga harus kamu kenal.. 4:3 untuk SDTV dan
2.39 : 1 untuk sinema.
28 | T e k n i k P e n g o l a h a n V i d e o - A u d i o

Pastikan aspect ratio sama ketika membuat setting project antara sequence dan
videonya. Supaya gambar tepat mengisi bingkai video (disebut full frame). Kalau tidak,
akan meninggalkan area kosong yang disebut letterbox dan pillarbox.

Tapi, para film maker indie biasanya malah sengaja membuatnya letterbox pada video
16:9 dengan menambahkan cinemasope agar kelihatan lebih cinematic.

29 | T e k n i k P e n g o l a h a n V i d e o - A u d i o

2. Pixel aspect ratio
Apa bedanya aspect ratio dan pixel aspect ratio? (perhatikan kata pixel di depannya).
Kalau aspect ratio melihat bentuk bingkai videonya, maka pixel aspect ratio melihat
bentuk pixelnya.
Ada dua bentuk pixel:

• Square
• Non-square
Square berarti pikselnya sama sisi, sedangkan non-square tidak sama sisi.
Bayangkan piksel seperti ubin di lantai. Ubin ada yang sama sisi, ada yang
tidak. Berapa banyak ubin yang dibutuhkan untuk menutup sebidang lantai? Pastinya
tergantung bentuk ubinnya bukan?
Saya ambil contoh kasus format HDV.
Format HDV memiliki frame size 1440 x 1080.

Bandingkan dengan format Full HD yang standar, 1920 x 1080. Perhatikan bahwa lebar
pikselnya tidak sama: 1920 vs 1440. Tapi anehnya dua duanya akan tetap tampil dalam
ukuran yang sama (16:9). Padahal jelas-jelas jumlah piksel horisontalnya berbeda.
Itu karena format HDV memiliki piksel non-square, sedikit lebih lebar dari piksel square.
Resolusi 1440 x 1080 orang menyebutnya ‘HD banci’. Itu karena resolusinya tidak full.
HD disebut Full HD kalau resolusinya 1920 x 1080.
Tapi kamu tidak perlu bingung, karena saat ini semua format modern memiliki piksel
square. Piksel non-square hanya transisi dari SD ke HD (seperti HDV), di mana ketika
itu teknologinya belum mampu Full Resolution (Full HD).

30 | T e k n i k P e n g o l a h a n V i d e o - A u d i o

3. Frame rate

Frame rate adalah banyaknya frame (gambar) yang diputar dalam satu detik. Frame
rate diukur dalam satuan fps (Frame per Second). Semakin tinggi fps, semakin halus
gerakan objek dalam video. Umumnya, video yang beredar saat ini menggunakan salah
satu dari 5 jenis frame rate: 24, 25, 30, 50, dan 60.

Mana yang harus di pilih?

Untuk kondisi normal, gunakan 25 fps. Karena ini adalah frame rate yang sudah standar
di Asia. (30 fps adalah standar di Amerika). Tapi, beberapa film maker indie lebih suka
menggunakan 24fps. Itu karena tradisi film layar lebar yang menggunakan 24 fps
(katanya lebih film look).
Rekamlah video dalam frame rate 50fps kalau kamu merencanakan untuk membuat
slow motion. Supaya ketika di editing, kamu bisa memperlambatnya 50% dan slow
motion akan tampak halus (itu karena objek direkam dengan kecepatan 2 x 25fps,
sedangkan di editing diputar dengan 25fps).

Untuk membuat slow motion di Premiere (dengan hasil syuting 50fps).. klik kanan video,
kemudian pilih Modify > Interpret footage, dan ubah frame rate menjadi 25fps.
Perlu kamu tahu juga.. penulisan frame rate dalam sebuah format memperhitungkan
apakah video itu interlace atau progressive. Sehingga kamu akan menemukan format
seperti: 1080i50 dan 1080p25.

Perhatikan ujungnya: i50 dan p25.

i50 maksudnya frame rate 50 fps dalam mode interlace, sedangkan p25 maksudnya
frame rate 25 fps dalam mode progressive.

31 | T e k n i k P e n g o l a h a n V i d e o - A u d i o

Keduanya sebetulnya memiliki frame rate yang sama, yaitu 25 fps. Hanya saja dalam
mode interlace, frame rate menjadi 2x nya, jadinya ditulis i50.

4. Codec
Codec adalah singkatan dari Codec-Decoder atau Compresor-Decompressor.
Beberapa software menyebutnya compressor saja. Codec adalah ‘jantung’nya file
video, karena tanpa codec tidak mungkin sebuah rekaman bisa disimpan di dalam
sebuah media digital (memory card, hard disk, DVD, dll). Codec menentukan besar
kecilnya file, bit rate, dan kompabilitasnya di antara player.

5. Color Sampling
Tahu angka 422 dalam Apple ProRes 422? Itulah color sampling.
Seperti kamu tahu bahwa warna adalah pencampuran dari 3 warna dasar: red, green,
dan blue (RGB).
Karena video terdiri atas piksel-piksel.. maka untuk membentuk sebuah gambar
berwarna, setiap piksel harus memiliki informasi RGB yang berbeda-beda bukan?
Tapi ada fakta menarik.

32 | T e k n i k P e n g o l a h a n V i d e o - A u d i o

Mata manusia lebih peka terhadap kontras (perbedaan gelap dan terang), dibandingkan
perbedaan warna. Perbedaan gelap terang ini disebut luma (disimbolkan Y), sedangkan
perbedaan warna disebut Chroma (disimbolkan C).
Fakta ini dimanfaatkan oleh para ahli teknisi digital untuk meringkas data digital
dengan mengurangi Chroma pada beberapa piksel. Toh, mata manusia tidak akan
terlalu melihat perbedaannya.
Inilah yang disebut color sampling.
Color sampling menggunakan rumus J:a:b
J adalah banyaknya piksel horisontal yang disampling, biasanya 4
a adalah banyaknya piksel yang diberi informasi chroma di baris pertama
b adalah banyaknya piksel yang diberi informasi chroma di baris kedua
Ambil contoh color sampling 4:2:2
(perhatikan bagian C)

Artinya dari setiap 4 piksel, baris pertama hanya di isi 2 informasi chroma (2 piksel
digabung). Begitu pun baris ke dua. Walaupun begitu, karena informasi luma (Y) tidak
dikurangi di setiap pikselnya.. kita melihat hasilnya bahwa warna di setiap piksel tetap
berbeda (karena gelap terangnya berbeda).

Dengan cara ini, maka data digital menjadi lebih ringkas. File lebih kecil.
Kalian hanya perlu mengetahui 3 tipe color sampling:
4444 : Gunakan format ini untuk compositing maksimal: rotoscoping, color grading,
greenscreen, atau grafis. Karena setiap pikselnya utuh. Dengan format ini, proses
compositing lebih akurat. Tapi, filenya akan lebih besar.
(angka 4 di ujung menunjukkan bahwa semua piksel memiliki informasi alpha channel)
422 : Gunakan format ini untuk video dengan kualitas standar (tanpa compositing).

33 | T e k n i k P e n g o l a h a n V i d e o - A u d i o

420 : Gunakan format ini hanya untuk output. Karena akan menghasilkan file yang lebih
kecil (H.264 akan memiliki format 420)

6. Bit rate
Bit rate adalah kecepatan data video per detik saat video itu diputar. Bit rate
menentukan apakah sebuah media mampu memutar video secara real time atau tidak.
Artinya.. itu tergantung dari koneksi kabel, kecepatan hard disk, kecepatan internet, dan
bit rate video itu sendiri.

Kalau kamu menonton Youtube, bukankah selalu ada ‘buffer’ kalau kecepatan internet-
mu lambat? Itu artinya kecepatan internet lebih rendah dari bit rate video. Misalnya
kecepatan internetmu 1 Mbps, sementara bit rate video yang kamu tonton 3 Mbps.

Semakin tinggi resolusi, semakin tinggi pula bit rate nya. Itulah kenapa kamu tidak akan
bisa memutar 4K atau Full HD di Youtube secara real time kalau hanya menggunakan
kecepatan 3G.
NetFlix menyebutkan bahwa untuk memutar HD setidaknya kamu harus memiliki
kecepatan 5 Mbps. Sedangkan 4K, kamu harus punya kecepatan 25 Mbps.
7. Sample Rate
Sample rate adalah banyaknya sinyal audio yang di-sampling per detiknya untuk
menghasilkan audio digital. Semakin banyak sampling-nya, semakin bagus kualitasnya
karena semakin mendekati suara aslinya.
Sample rate diukur dalam kHz (kilo hertz). Secara umum, ada dua jenis sample rate:
44.1 kHz dan 48 kHz. 44.1 kHz adalah standar untuk CD audio, sedangkan 48 kHz
adalah standar untuk video broadcast. Karena itu hati-hati dalam penggunaan musik
mp3 di editing!
34 | T e k n i k P e n g o l a h a n V i d e o - A u d i o

Semua mp3 memiliki sample rate 44.1 kHz, karena mp3 adalah hasil ‘rip’ dari CD.
Sedangkan dalam video, umumnya menggunakan 48 kHz. Perbedaan sample rate
dalam timeline editing (hati-hati pengguna FCP7), bisa menimbulkan delay. Sebaiknya
semua audio dikonversi ke dalam 48 kHz dalam bentuk WAV atau AIF sebelum
digunakan di editing.

Begitupun dengan file MP4 atau H.264, umumnya memiliki sample rate 44.1 kHz.

Dari pemahaman tentang 7 karakteristik video ini diharapkan kamu bisa menghasilkan
video yang berkualitas dan standar dari mulai direkam sampai penayangannya.
Bahkan sebetulnya kamu tidak perlu render sama sekali saat mengedit atau render
ringan.. asalkan setting project (karakteristik di atas) sama persis dengan material
videonya. Karena render pada prinsipnya adalah export sementara yang dilakukan
35 | T e k n i k P e n g o l a h a n V i d e o - A u d i o

software editing karena ada bagian yang berbeda dari video, entah itu codec-nya, frame
rate-nya, dll.
Karena itu..
Pastikan ketika merekam, format yang disetting di kamera sesuai dengan kebutuhan
saat diedit nantinya
Pastikan format sequence sama dengan format videonya
Kalau pun berbeda, sebaiknya convert terlebih dahulu dengan menyamakan
karakteristiknya
Silakan bagikan artikel ini kalau bermanfaat, agar semua videografer dan editor di
Indonesia mampu memenuhi kualitasnya.

PERTANYAAN ? Karakteristik Format Video

1. Sebutkan 7 karakteristik dalam format video ?
2. Jelaskan pengertian codec ?
3. Apa pebedaan Fame size dan aspect ratio ?
4. Apa perbedaan bentuk pixel square dan non-square ?
5. Jelaskan pengertian frame rate ?

36 | T e k n i k P e n g o l a h a n V i d e o - A u d i o

4 Aplikasi Adobe Premiere

Indikator Hasil Belajar

1. Mengenal menu dan ikon aplikasi video editing
2. Mengetahui fungsi menu dan ikon aplikasi video editing
3. Menggunakan menu dan ikon aplikasi video editing

C Pemahaman Adobe Premiere

Adobe Premiere adalah program Video Editing yang dikembangkan oleh Adobe.
Program ini sudah umum digunakan oleh rumah-rumah produksi, televisi dan praktisi di
bidangnya. Keuntungan belajar melakukan edit video menggunakan Adobe Premiere
adalah program ini sebenarnya mudah dipelajari dan dalam waktu singkat Anda dapat
mencapai tingkat mahir walaupun sekarang masih pemula. Dengan latihan tentunya.

Adobe Premier lebih dikhususkan untuk merangkai gambar, video dan audio, bukan
untuk animasi karena untuk animasi kita bisa memakai Adobe After Effect. Namun
Adobe Premier terdapat beberapa trik rahasia yang dapat menampilkan multimedia
yang lebih menarik. Oleh karena itu adobe premier dapat digabungkan oleh multimedia
lainnya seperti 3D Studio Max, After Effects, Adobe Photoshop dan Utility multemedia
lainnya.

Dengan menguasai adobe premier Pro anda akan mampu menyusun video event
seperti pernikahan, video klip music, film cerita, video profil, showreel dll. Bagi orang
awam ketika pertama membuka adobe premier mungkin akan sangat rumit. namun jika
terus dilatih dengan metode pembelajaran tutorial sistematis, maka secara otomatis
anda akan memehami tools dan fungsi-fungsi yang ada di adobe premier pro.

Program Adobe Premiere adalah bagian dari Adobe Creative Suite, sebuah rangkaian
dari desain grafis, video editing, dan pengembangan aplikasi web yang dibuat oleh
Adobe Systems. Premiere Pro mendukung banyak kartu video editing dan plug-in untuk
percepatan proses, tambahan mendukung format file, dan video / audio efek. Premiere
Pro CS4 adalah versi pertama yang akan dioptimalkan untuk 64-bit sistem operasi
meskipun tidak natively 64-bit.

Premiere Pro merupakan penerus untuk mendesain ulang Adobe Premiere, dan
diluncurkan pada tahun 2003. Premiere Pro merujuk ke versi dirilis pada tahun 2003
dan kemudian, sedangkan Premiere merujuk pada rilis sebelumnya. Meskipun dua
versi Premiere Pro hanya didukung Windows, Premiere Pro CS3 tersedia baik untuk

37 | T e k n i k P e n g o l a h a n V i d e o - A u d i o

Windows dan Mac OS (hanya berbasis Intel Mac yang didukung) membuatnya menjadi
salah satu dari beberapa lintas platform NLEs tersedia.

Premiere Pro digunakan oleh broadcasters seperti BBC dan The Tonight Show. Telah
digunakan dalam fitur film, seperti Dust to Glory, Captain Abu Raed, dan Superman
Returns (untuk video capture proses), dan tempat-tempat lainnya seperti Madonna’s
Confessions Tour.

Fitur-fitur

Premiere Pro mendukung editing video berkualitas tinggi di hingga 4K x 4K resolusi, di
hingga 32-bit per channel warna, baik dalam dan RGB YUV. Audio-contoh tingkat
mengedit, VST audio plug-in mendukung, dan 5,1 surround sound pencampuran
tersedia untuk audio fidelity tinggi. Premiere Pro dari arsitektur plug-in memungkinkan
untuk impor dan ekspor format diluar dari kendala atau QuickTime DirectShow,
mendukung berbagai jenis file audio dan video format dan codec pada kedua MacOS
dan Windows.

Versi 1,5 ditingkatkan dukungan untuk video definisi tinggi konten, dan manajemen
proyek baru ditambahkan alat dan filter baru. Hal ini juga termasuk dukungan untuk 24p
panjangnya. Versi 1.5.1 menambahkan dukungan untuk HDV. Versi 2.0 lebih refines
24p dan HDV editing, dan merupakan yang pertama NLE utama untuk mendukung
natively Canon 24F format pada kamera seperti Canon XL H1, dengan tambahan
update. Sejak versi 2.0, Premiere Pro telah memerlukan prosesor yang mendukung
SSE2, yang tidak tersedia di beberapa prosesor tua.

Pada Premiere Pro CS3 ditambahkan dukungan untuk output ke Blu-ray Disc, dan
Flash MPEG-4/H.264 berbasis situs web, serta Waktu Remapping, yang mudah-di-
gunakan variabel Fram rate pelaksanaan. Dimulai di Premiere Pro CS3, Adobe Encore
disertakan untuk authoring menu dan interaktivitas untuk DVD, Blu-ray discs, dan Flash
untuk proyek web. Adobe OnLocation (sekarang lintas platform pada CS4) juga
termasuk untuk direct-to-disc rekaman dan monitoring. Perbaruan untuk Premiere Pro
CS3 asli telah menambahkan dukungan untuk kamera format file baru. 3,1 ditambahkan
asli Panasonic P2 MXF impor, mengedit, dan ekspor DVCPRO, DVCPRO HD
DVCPRO50 dan material. 3,2 ditambahkan asli XDCAM HD EX dan impor dan
mengedit.

Tutorial Dasar Adobe Premiere

1. Saat kita membuka aplikasi adobe pro Cs3 maka akan tampil sebuah form seperti
pada gambar di bawah ini .

38 | T e k n i k P e n g o l a h a n V i d e o - A u d i o

• New Project berfungsi untuk memulai sebuah project baru / lembar kerja baru.
• Open Project berfungsi untuk membuka project yang telah kita buat sebelumnya.
• Help berfungsi untuk menampilkan bantua berupa informasi – informasi seputar

penggunaan pada program adobe premier pro Cs3 ini.
• Recent Project berfungsi sebagai list untuk menampilkan project yang telah di

buat di mulai dari project yang terbaru.
• Exit berfungsi untuk keluar dari halaman tersebut.
2. Setelah kita memilih New Project maka akan tampil sebuah form pengaturan, lihat
gambar di bawah.

39 | T e k n i k P e n g o l a h a n V i d e o - A u d i o

• Load Preset berfungsi sebagai setingan awal untuk resulusi vidio nanti mulai dari
DV-24P hingga Mobile & Device, di sana juga terdapat petujuk lokasi dari project
yang akan kita buat serta nama dari project yang akan di buat.

• Custom Setting berfungsi untuk pengaturan lebih lanjut dan detail.

3. Setelah kita membuat dan mengatur project baru kita akan di bawa pada form
lembar kerja seperti yang di tunjukan pada gambar di bawah ini.

• Title adalah tampilan judul atau nama project yang kita buat terletak pada bagian
paling atas contoh (Adobe Premiere Pro C:\uses\dede\document\adobe\premiere
pro\3.0\peoject.prproj)

• Menu Bar (merah) adalah baris menu-menu yang mempunyai sub menu masing-
masing.

• Project Windows (kuning) berfungsi untuk menampilkan file yang telah di import.
• Monitor Windows (hijau) berfungsi untuk menampilkan klip dari projek yang kita

buat pada jendela time line.
• Contains windows (ungu) berisi effect untuk di tambahkan pada vidio ataupun

audio.
• Timeline Windows (putih) berfungsi sebagai tempat untuk menyusun atau

mengedit vidio ataupun audio yang akan kita render / Export nantinya.
• Tools Windows (biru dongkar) berisi tool – tool yang dapat di gunakan untuk

mengedit vidio.
40 | T e k n i k P e n g o l a h a n V i d e o - A u d i o

• Fungsi utama Premiere Pro lebih efektif lagi untuk merangkai gambar, video dan
audio, bukan untuk animasi. Agar penampilan multimedia anda lebih menarik,
sebaiknya dipelajari pula software animasi dan grafis lain seperti 3D Studio Max,
After Effects, Adobe Photoshop dan utility multimedia lainnya.

• Tool pada Adobe Premiere

• Toolbox berisi alat-alat yang digunakan untuk mengedit klip pada
timeline. Klik pada salah satu tombol (atau menggunakan cara pintas pada
keyboard) untuk memilih setiap alat. Alat default adalah alat seleksi pada time
line.

• Bila kita memilih alat pointer mouse biasanya akan berubah menjadi sebuah
ikon baru untuk mewakili alat ketika selama kursor pada panel timeline. Dalam
beberapa kasus, anda dapat mengubah fungsi alat dengan menekan tombol
pengubah seperti tombol Shift.

• Untuk lebih jelasnya tool atau alat yang di gunakan untuk proses pengeditan
pada timeline Adobe Premiere saya akan menguraikan satu persatu tool atau
alat beserta dengan shortcoutnya pada keyboard.

Button Keyboard Description
Shortcut

V Selection tool
Tool dafault/ alat default, di gunakan untuk alat memilih
dan menggeser clip pada timeline.

M Track Select tool
Pilih semua klip di trek dari suatu titik tertentu, atau pilih
beberapa track.

41 | T e k n i k P e n g o l a h a n V i d e o - A u d i o

B Ripple Edit tool
Penyesuaian titik edit dan memindahkan klip lainnya dalam
timeline untuk agar seimbang.

N Rolling Edit tool
Menyesuaikan titik edit antara dua klip tanpa
mempengaruhi sisa timeline.

X Rate Stretch tool
Mengubah durasi klip sekaligus mengubah kecepatan
untuk kompensasi.

C Razor tool
Memotong Clip pada time line.

Y Slip tool
Memindahkan klip dalam dan keluar poin dengan jumlah
yang sama secara bersamaan, sehingga sisa timeline
tidak terpengaruh.

U Slide tool
Memindahkan klip bolak-balik dalam timeline, sementara
secara bersamaan menyesuaikan klip berdekatan dengan
kompensasi.

P Pen tool
membuat kontrol (jangkar) poin..

H Hand tool
Tarik tampilan timeline kiri dan kanan.

Z Zoom tool
Klik pada timeline untuk memperbesar tampilan, atau tarik
dan pilih area persegi untuk memperbesar ke arah
tertentu.

42 | T e k n i k P e n g o l a h a n V i d e o - A u d i o

L Langkah-langkah Editing Video

Pada dasarnya, editing memang persoalan tentang menggabungkan atau
menyatukan shoot-shoot, sehingga tercapai perpaduan beberapa shoot agar terbentuk
kesatuan yang selaras dari bahan yang diambil. Selanjutnya diolah dengan berbagai
efek untuk menciptakan suatu kombinasi yang selaras sehingga tercipta hasil sesuai
dengan yang diinginkan. Proses penggabungan untuk memperoleh kontinuitas gambar
ini merupakan suatu kreativitas seni tersendiri, dalam hal ini faktor pengalaman, dasar
acuan, isi pesan yg disampaikan akan memengaruhi nilai kreativitas editing.
Capturing
Proses editing video dimulai dengan capturing. Proses capturing adalah pemindahan
data analog dari kaset DV ke dalam harddisk komputer, menjadi data digital. proses ini
memerlukan beberapa alat tambahan diantaranya kabel firewire, plug in firewire pada
CPU komputer dan DV playback atau bisa juga handycam itu sendiri.
Converting
Program Adobe Primere Pro hanya dapat menerima kompresi format jenis tertentu
untuk diedit, yang paling umum format AVI (Audio Video Interleave) ini adalah format
baku saat video capturing. Oleh
karena itu, perlu dilakukan proses converting apabila format video tidak mendukung.
Pemotongan Stock Movie
Stock Movie hasil capturing kemudian dipotong berdasarkan nomor scene pada
storyboard, karena setiap scene diambil take sebanyak tiga sampai empat kali, maka
harus dipilih mana yang paling bagus dari segi angle, komposisi, content, dan lain
sebagainya. Setelah dipotong, kemudian disusun menurut nomor urut scene pada
storyboard.
Compositing
Proses ini bekerja menggabungkan semua adegan (scene) ke dalam satu kesatuan
editing video. Termasuk memberikan efek-efek yang dibutuhkan, sound efek,
backsound, visual efek, animasi, dan penyuntingan grafis.

43 | T e k n i k P e n g o l a h a n V i d e o - A u d i o

L Proses Capture
1. Tancapkan kabel firewire ke dalam kamera DV kita.
2. Lalu hidupkan komputer.
3. Selanjutnya komputer akan mengenali DV camcorder kita secara otomatis.

Kemudian jalankan Adobe Premiere Pro dengan cara pilih Start > Programs >
Adobe Premiere Pro. Editing Video menggunakan Adobe Premiere Pro.

4. Kemudian akan tampil kotak dialog pembukan. Lalu klik pilihan New Project
untuk membuat project baru.

5. Setelah itu akan tampil kotak dialog new project. Kemudian atur available presets
dengan pilihan DV-PAL Standard 48 KHz. Jika DV camcorder menggunakan
format video NTSC, pilih DV-NTSC Standard 48 KHz.

6. Lalu pilihlah lokasi penyimpanan file dengan klik tombol Browse

44 | T e k n i k P e n g o l a h a n V i d e o - A u d i o

7. Isikan nama project pada text box name dengan nama capture. Selanjutnya klik
tombol OK untuk melanjutkan, maka akan tampil area kerja Adobe Premiere Pro.

8. Setelah masuk lingkungan kerja Adobe Premiere Pro, kemudian pilih menu File à
 
Capture, atau tekan F5.

9. Setelah itu akan tampil kotak dialog window capture. Apabila PC terkoneksi
dengan DV Camcorder secara baik maka pada window capture ini akan tampil
video yang ada pada DV camcorder

10. Kemudian kita akan menyetting metode penamaan otomatis clipclip hasil capture
kita, caranya di dalam tab logging pada pilihan clip data yang berada di dalam
window capture di sebelah kanan, ubahlah isian tape name dan clip name.

45 | T e k n i k P e n g o l a h a n V i d e o - A u d i o

11. Kemudian klik tab setting yang berada di samping tab logging.
12. Lalu tentukan tempat penyimpanan hasil capture melalui pilihan capture location.

Di dalam capture location terdapat dua isian yaitu audio dan video, audio
merupakan pengaturan lokasi penyimpanan hasil capture yang berupa file audio,
sedangkan pilihan video merupakan pengaturan lokasi penyimpanan hasil
capture yang berupa file video. Cara pengaturan ini juga dapat dilakukan lewat
menu Edit > Preferences à
 Scratch Disks.

13. Lalu atur device control yang letaknya masih berada di dalam tab setting. Klik
tombol options. Editing Video Menggunakan Adobe Premiere Pro.

46 | T e k n i k P e n g o l a h a n V i d e o - A u d i o


Click to View FlipBook Version