The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by dpa, 2022-09-03 01:37:36

A-001_SMM_PMSol_rev.1-2022 ok

A-001_SMM_PMSol_rev.1-2022 ok

PEDOMAN NOMOR : A - 001/C0000/2021-S0
REVISI KE
FUNGSI : SHIPS MANAGEMENT BERLAKU TMT : 01
HALAMAN : 01/08/2022
JUDUL : SAFETY MANAGEMENT : 1 / 70
MANUAL (SMM)

BAB – 1
UMUM

Safety Management System (SMS) yang dikembangkan dan dilaksanakan oleh Perusahaan
PT. Pertamina Marine Solutions yang selanjutnya disebut (PMSol), memastikan bahwa
kegiatan Manajemen Perusahaan dan Operasi Perkapalan yang didokumentasikan,
direncanakan, dilaksanakan dan direkam melalui semua tahapan untuk mencapai standar
Keselamatan, Perlindungan Lingkungan yang tinggi dan Profesionalisme.

Safety Management System (SMS) yang digambarkan didalam pedoman ini dirancang untuk
memenuhi ketentuan ISM dengan mengendalikan keselamatan operasi dengan sistematis,
bahaya / resiko dan aspek/pengaruh pada manajemen dan pengoperasian kapal yang aman
dan pencegahan pencemaran.

Penetapan Safety Management System (SMS) yang telah dibuat yang ada didalam pedoman
ini harus memastikan bahwa kegiatan dan pelayanan perusahaan secara berkelanjutan
memenuhi atau melampaui ketentuan ISM.

Pedoman ini menguraikan komitmen perusahaan dalam memenuhi semua ketentuan ISM.
Pedoman ini mendefinisikan maksud perusahaan untuk memenuhi dan secara berkelanjutan
memperbaiki ketentuan ISM.

Pedoman ini selalu mengacu kepada prosedur-prosedur untuk melaksanakan semua
elemen dari ISM. Semua penggunaan dokumen yang terkait untuk pelaksanaan sistem
manajemen yang efektif diberikan dalam halaman isi.

A. RUANG LINGKUP
Perusahaan telah menyiapkan infrastruktur yang diperlukan dan telah menyediakan
sumber daya yang memadai untuk Manajemen Teknis dari jenis Kapal berikut:
• Tankers
• Offshore Supply Vessel
• Kapal-Kapal Ringan atau Kapal barang Lainnya

Oleh karena itu perusahaan telah merancang dan mengembangkan SMS untuk
Manajemen Teknis dari jenis kapal di atas.

SAFETYY MANAGEMENT SYSTEM_smm do not reproduce or distribute without authorization
Prepared by: DPA_@rul

Copyright © 2022. All rights reserved

IMO No: 6223578

PEDOMAN NOMOR : A - 001/C0000/2021-S0
REVISI KE
FUNGSI : SHIPS MANAGEMENT BERLAKU TMT : 01
HALAMAN : 01/08/2022
JUDUL : SAFETY MANAGEMENT : 2 / 70
MANUAL (SMM)

B. TUJUAN
 Menyediakan praktik yang aman, efisien dan bertanggung jawab terhadap
lingkungan di lokasi kapal dan pantai dan memelihara lingkungan kerja yang
aman.

 Menilai semua risiko yang teridentifikasi terhadap kapal, personel, dan
lingkungannya dan menetapkan pengamanan yang sesuai.

 Terus meningkatkan keterampilan manajemen keselamatan dan lingkungan
personel di darat dan di atas kapal, termasuk mempersiapkan keadaan darurat
yang terkait dengan keselamatan, keamanan, dan perlindungan lingkungan.

C. DAFTAR ISTILAH

• Organisation - Organisasi Maritim Internasional (IMO)

• Administration - Pemerintah Negara yang benderanya berhak dikibarkan oleh
kapal

• Company – mengacu pada PT. Pertamina Marine Solutions, Pemilik kapal atau
organisasi atau orang lain seperti Manajer atau Bareboat Charter yang
bertanggung jawab atas pengoperasian kapal

• ISM Code - Kode Manajemen Keselamatan Internasional (ISM)

• Non-Conformity (NC) - Penyimpangan dari persyaratan yang ditentukan dalam
SMS, atau kesalahan, atau kekurangan yang teridentifikasi dari rencana atau
instruksi untuk operasi kapal utama, yang dapat membahayakan keselamatan
orang, kapal, muatannya dan lingkungan.

• Observation - Pernyataan fakta yang dibuat selama audit manajemen
keselamatan dan didukung oleh bukti objektif

• Defect - Kesalahan teknis dengan item peralatan atau mesin yang tidak dapat
diperbaiki oleh staf kapal.

• Kejadian Berbahaya - Situasi yang dapat menyebabkan kecelakaan atau insiden
polusi, kadang-kadang disebut 'nyaris celaka'.

• Designated Person Ashore (DPA) - Seseorang atau beberapa orang di darat
dengan akses langsung ke tingkat manajemen tertinggi dan yang memiliki
tanggung jawab dan wewenang untuk memantau SMS.

• Safety Management System (SMS) - Kebijakan, prosedur dan instruksi,
tanggung jawab dan wewenang, jalur komunikasi antara kapal dan darat, dan
sistem audit, semuanya ditulis untuk memastikan kesesuaian dengan Kode.

SAFETYY MANAGEMENT SYSTEM_smm do not reproduce or distribute without authorization
Prepared by: DPA_@rul

Copyright © 2022. All rights reserved

IMO No: 6223578

PEDOMAN NOMOR : A - 001/C0000/2021-S0
REVISI KE
FUNGSI : SHIPS MANAGEMENT BERLAKU TMT : 01
HALAMAN : 01/08/2022
JUDUL : SAFETY MANAGEMENT : 3 / 70
MANUAL (SMM)

• Document of Compliance (DoC) - Dokumen yang diterbitkan untuk Perusahaan
oleh, atau atas nama, Administrasi yang menyatakan kesesuaian dengan Kode

• Safety Mnagement Certificate (SMC) - Sertifikat yang dikeluarkan oleh, atau atas
nama, Administrasi ke kapal yang menyatakan kesesuaian dengan Kode.

• PMSol - Deskripsi singkatan nama Perusahaan, Pertamina Marine Solutions.

D. REFERENSI
Kapal-kapal Perusahaan harus beroperasi sesuai dengan manual-manual Sistem
Manajemen Mutu, dan juga harus memenuhi semua peraturan dan konvensi lain yang
berlaku sebagai referensi berikut ini:
1. Peraturan-peraturan Pemerintah Negara bendera Kapal (Flag Administration)
2. Peraturan-peraturan yang berlaku dari Pemerintah Negara dimana Kapal berada
(Port State)
3. Peraturan-peraturan SOLAS yang berlaku
4. Konvensi-konvensi MARPOL yang berlaku
5. Kode-kode dan Konvensi-konvensi IMO lainnya, yang berlaku
6. STCW 1995
7. Konvensi Buruh Maritim ILO (ILO MLC 2006)
8. IMO MSC circular 645-Guidelines for Vessels with Dynamic Positioning System
9. The Offshore Support Vessel Code of Safe Working Practice
10. Aturan-aturan dan Peraturan-peraturan Badan Klasifikasi Kapal

E. TANGGUNG JAWAB

1. Designated Person Ashore (DPA) bertanggung jawab untuk memastikan bahwa
hanya kebijakan dan prosedur Perusahaan saat ini yang dikeluarkan untuk kapal
yang dimiliki, dioperasikan dan dikelola Perusahaan.

2. Master bertanggung jawab atas kepatuhan kapal terhadap ISM Code dan
kebijakan Perusahaan.

3. Master dan Chief engineer bertanggung jawab untuk mengembangkan pedoman
operasi untuk pengoperasian peralatan kritis kapal dan operasi khusus kapal. Ini
mungkin termasuk tetapi tidak terbatas pada:
1) Perubahan prosedur kontrol untuk propulsi kapal dan sistem kemudi.

SAFETYY MANAGEMENT SYSTEM_smm do not reproduce or distribute without authorization
Prepared by: DPA_@rul

Copyright © 2022. All rights reserved

IMO No: 6223578

PEDOMAN NOMOR : A - 001/C0000/2021-S0
REVISI KE
FUNGSI : SHIPS MANAGEMENT BERLAKU TMT : 01
HALAMAN : 01/08/2022
JUDUL : SAFETY MANAGEMENT : 4 / 70
MANUAL (SMM)

2) Petunjuk pengoperasian untuk peralatan darurat misalnya kemudi darurat,
pompa kebakaran darurat, generator darurat, perahu penyelamat dll.

3) Instruksi khusus kapal untuk operasi berdasarkan JSA (Analisis
Keselamatan Kerja) dan pedoman yang disediakan dalam pedoman ini
• Pengisian bahan bakar kapal dan transfer oli
• Prosedur penanganan jangkar
• Prosedur penarik / pendorong kapal
• Pemindahan personel yang aman
• Prosedur sandar dan tambat kapal

4. Prosedur khusus kapal harus ditinjau oleh manajemen darat sebelum diadopsi
di atas kapal.

F. PROSEDUR / PEDOMAN / SPESIFIKASI / RENCANA

1. Safety Management System (SMS)
1) Perusahaan telah mengembangkan dan mengoperasikan Safety
Management System (SMS) yang sesuai dengan persyaratan ISM Code.
SMS tersebut terdapat di dalam prosedur sistem mutu Perusahaan secara
keseluruhan.

2) Perusahaan telah menilai semua risiko yang teridentifikasi pada kapal,
personel, dan lingkungannya untuk menetapkan pengamanan yang sesuai
dalam Safety Management System.

3) Manajemen kapal mengembangkan pedoman operasi khusus kapal untuk
peralatan kritis dan operasi rutin lainnya, prosedur ini ditinjau oleh
manajemen darat sebelum diadopsi di atas kapal.

4) Tujuan SMS adalah untuk memastikan:
a. Penetapan perlindungan yang memadai terhadap semua risiko yang
wajar, diharapkan dan teridentifikasi untuk melindungi kesehatan,
keselamatan, lingkungan, dan properti kerja.

b. Kepatuhan terhadap aturan dan regulasi wajib.

c. Pengamatan terhadap kode, pedoman, dan standar yang berlaku yang
ditetapkan oleh IMO dan Organisasi Maritim, Administrasi, dan
Lembaga Klasifikasi lainnya.

d. Peningkatan berkelanjutan atas keterampilan manajemen kesehatan /
keselamatan / lingkungan kerja personel di darat dan di atas kapal, dan

SAFETYY MANAGEMENT SYSTEM_smm do not reproduce or distribute without authorization
Prepared by: DPA_@rul

Copyright © 2022. All rights reserved

IMO No: 6223578

PEDOMAN NOMOR : A - 001/C0000/2021-S0
REVISI KE
FUNGSI : SHIPS MANAGEMENT BERLAKU TMT : 01
HALAMAN : 01/08/2022
JUDUL : SAFETY MANAGEMENT : 5 / 70
MANUAL (SMM)

persiapan untuk menangani keadaan darurat, baik yang terkait dengan
keselamatan maupun lingkungan.

e. Praktik yang aman dalam pengoperasian kapal dan lingkungan kerja
yang aman.

5) Persyaratan Fungsional untuk SMS adalah:
a. Kebijakan Kesehatan, Keselamatan, dan Lingkungan Kerja.

b. Instruksi dan prosedur untuk memastikan operasi kapal yang aman dan
perlindungan lingkungan sesuai dengan undang-undang Internasional
dan negara bendera yang relevan.

c. Definisi tingkat otoritas dan jalur komunikasi antara, dan di antara,
personel darat dan kapal.

d. Prosedur untuk melaporkan kecelakaan dan ketidaksesuaian dalam
ketentuan Kode.

e. Prosedur untuk mempersiapkan dan menanggapi situasi darurat.

f. Prosedur untuk audit internal dan tinjauan manajemen.

2. Master harus memastikan:
1) Kebijakan perusahaan ditampilkan dengan jelas di atas kapal.

2) Semua awak dan pihak ketiga yang bekerja atau mengunjungi kapal diberi
tahu dan mematuhi kebijakan dan prosedur Perusahaan yang relevan.

3) Sertifikat Manajemen Keselamatan Kapal (SMC) (ISM Code) ditampilkan di
atas kapal.

4) Sertifikat Dokumen Kepatuhan (DOC) (ISM Code) ditampilkan di atas
kapal.

5) Sertifikat Keamanan Kapal Internasional (ISPS Code) ditampilkan di atas
kapal.

3. Struktur
Safety Management System beroperasi dalam dua tingkatan, adalah dokumen
yang mengatur, dengan pedoman Khusus Proyek tambahan yang disediakan
dalam Safety Project dan Operasional Manual yang berlaku.

1) Tingkat-1:
Pedoman Utama PT. Pertamina Marine Solutions (PMSol) yang selanjutnya
disebut Pedoman Safety Management System (SMS).
Pedoman SMS yang diterapkan oleh Perusahaan mengidentifikasi dan
menggambarkan pendekatan sistematis terhadap keselamatan dan

SAFETYY MANAGEMENT SYSTEM_smm do not reproduce or distribute without authorization
Prepared by: DPA_@rul

Copyright © 2022. All rights reserved

IMO No: 6223578

PEDOMAN NOMOR : A - 001/C0000/2021-S0
REVISI KE
FUNGSI : SHIPS MANAGEMENT BERLAKU TMT : 01
HALAMAN : 01/08/2022
JUDUL : SAFETY MANAGEMENT : 6 / 70
MANUAL (SMM)

pencegahan polusi yang diikuti Perusahaan dan memberikan referensi
silang ke manual pendukung dan dokumentasi.

2) Tingkat-2
Selain itu, Perusahaan harus memelihara berikut ini, meskipun tidak
terbatas pada, Manual, Booklet, dan Rencana di atas kapal dan / atau di
Kantor sebagaimana diperlukan:
Ship Security Plan, Sopep Manual, Cargo Securing Manual, Log
Loading Manual, On Board Training Manual, Garbage Record Book,
Ship Security Plan, Oil Record Books, Official Logbook, LSA/FFA
Booklet, Circulars, Flag State Guidelines untuk operasi kapal.

4. Kantor Terdaftar

- Perusahaan dioperasikan dari Kantor pusatnya di Jakarta.

- Alamat: Jl. Yos Sudarso Kav.25, Sunter Tanjung Priok-Jakarta Utara

- Nomor Telepon: + 62-21 65307030

- Nomor Faks : + 62-21 6510030

- Email: [email protected]

G. LAMPIRAN / CATATAN / REFERENSI

1 Safety Management System
2 Shipboard Oil Pollution Emergency Plan (SOPEP) – Jika dibutuhkan
3 Ship Security Plan (SSP) – Jika dibutuhkan

SAFETYY MANAGEMENT SYSTEM_smm do not reproduce or distribute without authorization
Prepared by: DPA_@rul

Copyright © 2022. All rights reserved

IMO No: 6223578

PEDOMAN NOMOR : A - 001/C0000/2021-S0
REVISI KE
FUNGSI : SHIPS MANAGEMENT BERLAKU TMT : 01
HALAMAN : 01/08/2022
JUDUL : SAFETY MANAGEMENT : 7 / 70
MANUAL (SMM)

BAB - 2
KEBIJAKAN PERUSAHAAN

Perusahaan telah menetapkan kebijakan Keselamatan dan Perlindungan Lingkungan (SMS)
yang sesuai dengan maksud Perusahaan untuk menggabungkan pengelolaan Keselamatan
dan Perlindungan terhadap Lingkungan yang berkaitan dengan kegiatan usaha dan
kerangka kerja sebagai tujuan, sasaran dan pertumbuhan berkelanjutan.

Manajemen Puncak harus mendukung kebijakan Keselamatan dan Perlindungan terhadap
Lingkungan.

Kebijakan Pedoman pengoperasian kapal-kapal isinya telah dikaji ulang dan menunjukkan
kesesuaiannya dengan persyaratan dalam resolusi IMO A741/18 – The International Safety
Management.

A. RUANG LINGKUP

Pertamina Marine Solutions berkomitmen pada Kesehatan Kerja, Keselamatan, dan
keunggulan Lingkungan dalam semua aktivitas bisnisnya bersama dengan
memberikan layanan berkualitas tinggi kepada pelanggannya di mana pun ia
beroperasi.

B. TUJUAN
Untuk menyediakan Kebijakan Perusahaan yang relevan:
1. Kebijakan Keselamatan dan Perlindungan Lingkungan
2. Kebijakan Keamanan Perusahaan
3. Kebijakan Alat Pelindung Diri (APD)
4. Kebijakan Drug & Alkohol
5. Kebijakan Berhenti Bekerja
6. Kebijakan Merokok
7. Kebijakan SQUAT

C. TANGGUNG JAWAB

1. Departemen QSHE bertanggung jawab untuk memastikan bahwa hanya
kebijakan Perusahaan saat ini yang dikeluarkan untuk kapal yang dimiliki,
dioperasikan dan dikelola Perusahaan.

SAFETYY MANAGEMENT SYSTEM_smm do not reproduce or distribute without authorization
Prepared by: DPA_@rul

Copyright © 2022. All rights reserved

IMO No: 6223578

PEDOMAN NOMOR : A - 001/C0000/2021-S0
REVISI KE
FUNGSI : SHIPS MANAGEMENT BERLAKU TMT : 01
HALAMAN : 01/08/2022
JUDUL : SAFETY MANAGEMENT : 8 / 70
MANUAL (SMM)

2. Nakhoda bertanggung jawab atas kepatuhan kapal terhadap kebijakan
Perusahaan ini.

D. PERNYATAAN PERUSAHAAN TENTANG KEBIJAKAN

1. Pernyataan Kebijakan Pertamina Marine Solutions menyertai dokumen dalam
bab ini dari Lampiran A hingga Lampiran G. Nakhoda setiap kapal harus
memastikan bahwa semua awak kapal dan pihak ketiga yang bekerja atau
mengunjungi kapal mengetahui dan mematuhi kebijakan dan prosedur
Perusahaan yang relevan.

Semua Pernyataan Kebijakan Perusahaan harus ditampilkan dengan jelas di
atas semua kapal serta Kantor Perusahaan di darat.

2. Kepatuhan dan Penerapan Kebijakan Penyalahgunaan Narkoba, Alkohol, dan
Zat terlarang.

1) Kebijakan penyalahgunaan Narkoba, Alkohol, dan Zat terlarang Pertamina
Marine Solutions didasarkan pada "ZERO" toleransi untuk semua
penumpang armada kapalnya.

2) Semua kru serta staf Kontraktor diharuskan untuk mematuhi kebijakan
penyalahgunaan Narkoba, Alkohol dan Zat terlarang Pertamina Marine
Solutions dan persyaratan pengujian, kecuali jika, kebijakan perusahaan
Kontraktor lebih ketat.

3) Perusahaan memastikan bahwa tes obat-obatan, alkohol dan zat terlarang
dilakukan oleh Agen Tenaga Kerja yang ditunjuk selama pemeriksaan
medis Pra-Kerja. Rekaman pengujian ini harus dapat diakses oleh
Pertamina Marine Solutions setiap saat.

4) Uji penyalahgunaan obat, alkohol, dan zat terlarang harus dilakukan atas
permintaan Perusahaan oleh Agen Tenaga Kerja yang ditunjuk jika
dianggap perlu untuk memastikan kepatuhan terhadap kebijakan
penyalahgunaan Obat, Alkohol, dan Zat terlarang Perusahaan dan / atau
persyaratan Penyewa.

5) Jika seorang awak kapal ditemukan positif menyalahgunakan narkoba atau
alkohol:
• Semua personel kapal harus diperiksa untuk penyalahgunaan Narkoba
atau Alkohol
• Area umum kapal dan kabin harus dicari untuk mencari bukti atau
keberadaan obat-obatan dan atau alkohol
• QSHE / DPA harus diinformasikan

SAFETYY MANAGEMENT SYSTEM_smm do not reproduce or distribute without authorization
Prepared by: DPA_@rul

Copyright © 2022. All rights reserved

IMO No: 6223578

PEDOMAN NOMOR : A - 001/C0000/2021-S0
REVISI KE
FUNGSI : SHIPS MANAGEMENT BERLAKU TMT : 01
HALAMAN : 01/08/2022
JUDUL : SAFETY MANAGEMENT : 9 / 70
MANUAL (SMM)

• Pengaturan untuk menandatangani personel kapal yang ditemukan
positif dari narkoba atau alkohol harus dibuat, dengan penyelidikan lebih
lanjut dan konfirmasi tes menunggu keputusan.

6) Frekuensi pengujian tanpa pemberitahuan harus sesuai dengan
persyaratan Penyewa atau ditentukan oleh manajemen PMSol.

7) Untuk Pengujian Penyebab: Perusahaan dan / atau Nakhoda Kapal
mungkin memerlukan personel kapal untuk menjalani,

a. Tes Narkoba dan Alkohol (Untuk Tes Penyebab) jika ada alasan yang
masuk akal untuk meyakini bahwa mereka berada, atau telah, di bawah
pengaruh obat-obatan dan / atau alkohol kapan saja saat berada di atas
kapal atau segera sebelum melapor tugas di Kapal.

b. Untuk semua personel yang terlibat langsung dalam kecelakaan serius
atau kematian.

c. Untuk semua personel yang terlibat langsung dalam pengoperasian
kapal pada saat terjadi kecelakaan serius di laut seperti tabrakan,
kandas, ledakan kebakaran, atau tumpahan minyak.

E. SASARAN

Sasaran Pertamina Marine Solutions adalah.

1. Untuk mencegah kecelakaan dan cedera pada karyawan dan orang lain,

2. Untuk melindungi dan melestarikan lingkungan,

3. Untuk menghindari hilangnya nyawa dan / atau kerusakan harta benda,

4. Untuk memastikan kesehatan dan keselamatan semua karyawan, dan

5. Untuk mematuhi kode ISM, undang-undang nasional yang relevan dan serta
konvensi internasional.

1) Sasaran ini dianggap sama pentingnya dengan aspek lain dari aktivitas
bisnis perusahaan.

2) Dalam memastikan tercapainya sasaran, Manajemen harus:

a. Memastikan bahwa semua karyawan mengetahui tujuan yang
disebutkan di atas,

b. Melakukan segala upaya yang wajar untuk memastikan desain,
konstruksi, operasi dan pemeliharaan kapal, mesin dan peralatan
sesuai dengan standar keselamatan yang diakui,

SAFETYY MANAGEMENT SYSTEM_smm do not reproduce or distribute without authorization
Prepared by: DPA_@rul

Copyright © 2022. All rights reserved

IMO No: 6223578

PEDOMAN NOMOR : A - 001/C0000/2021-S0
REVISI KE
FUNGSI : SHIPS MANAGEMENT BERLAKU TMT : 01
HALAMAN : 01/08/2022
JUDUL : SAFETY MANAGEMENT : 10 / 70
MANUAL (SMM)

c. Bekerja berdasarkan prinsip bahwa semua kecelakaan kerja dapat
dicegah dan kegiatan mempromosikan keselamatan standar tinggi,
kesadaran, disiplin dan akuntabilitas individu yang dituntut standar ini,

d. Mengharuskan semua tingkat pengawasan untuk mengenali bahwa
keselamatan adalah tanggung jawab manajemen lini,

e. Mewajibkan semua manajer sebagai supervisor yang bertanggung
jawab atas suatu aktivitas untuk memastikan bahwa hanya prosedur
kerja aman yang disetujui atau praktik aman yang diakui yang
digunakan.

f. Secara terus menerus menginformasikan semua karyawan tentang
potensi bahaya dan melakukan semua upaya untuk mencegah
kecelakaan dan mengambil tindakan korektif untuk menghindari
terulangnya kecelakaan dan praktik yang tidak sesuai,

g. Menanggapi secara positif rekomendasi ketika perubahan dalam
kebijakan, praktik atau peralatan dianggap perlu untuk meningkatkan
keselamatan dan mencegah kerusakan lingkungan, dan

h. Menuntut komitmen semua karyawan terhadap standar tinggi
kesehatan kerja, keselamatan dan perlindungan lingkungan dan
memastikan bahwa mereka memiliki keterampilan dan dukungan yang
diperlukan untuk mencapai hal ini.

F. LAMPIRAN / CATATAN /REFERENSI
A Kebijakan Keselamatan dan Perlindungan Lingkungan
B Kebijakan Keamanan
C Kebijakan Alat Pelindung Diri (APD)
D Kebijakan Drug & Alkohol
E Kebijakan Berhenti Bekerja
F Kebijakan Merokok
G Kebijakn Squat

SAFETYY MANAGEMENT SYSTEM_smm do not reproduce or distribute without authorization
Prepared by: DPA_@rul

Copyright © 2022. All rights reserved

IMO No: 6223578

PEDOMAN NOMOR : A - 001/C0000/2021-S0
REVISI KE
FUNGSI : SHIPS MANAGEMENT BERLAKU TMT : 01
HALAMAN : 01/08/2022
JUDUL : SAFETY MANAGEMENT : 11 / 70
MANUAL (SMM)

BAB - 3
TANGGUNG JAWAB & WEWENANG PERUSAHAAN

Perusahaan berkomitmen untuk menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk
keberhasilan pelaksanaan Safety Management System (SMS).

Organisasi dan tanggung jawab telah didefinisikan dengan pertimbangan untuk memastikan
pelaksanaan dan pemeliharaan Safety Management System (SMS) yang efektif.

Pengelolaan Safety Management System (SMS) diselenggarakan dengan partisipasi aktif
dari personil perusahaan masing-masing.

Peran dan tanggung jawab mereka masing-masing telah didefinisikan, didokumentasikan
dan disampaikan kepada staf tersebut. Masing-masing personil harus memenuhi, dan
menyumbangkan umpan balik untuk memastikan pelaksanaan Safety Management System
(SMS) yang efektif.

DPA harus memastikan keefektifan dan kesesuaian Safety Management System (SMS)
serta melaporkannya kepada Manajemen, sesuai dengan tujuannya untuk memperbaiki
sistem.

A. RUANG LINGKUP
Prosedur ini mencakup tanggung jawab perusahaan dan elemen kewenangan yang
ditentukan oleh persyaratan International Maritime Organisation (IMO) sebagaimana
didefinisikan dalam Internasional Safety Management Code (ISM).

B. TUJUAN
Untuk menetapkan tujuan Kualitas, Kesehatan Kerja, Keselamatan, dan Lingkungan
Perusahaan dan menetapkan organisasi yang berkualitas, yang mengidentifikasi
personel kunci, memastikan bahwa sumber daya yang memadai tersedia dan tinjauan
rutin dilakukan untuk memverifikasi keefektifan dan kesesuaian sistem.

C. TANGGUNG JAWAB
Perusahaan melaporkan entitasnya ke Negara Bendera yang relevan. Tanggung
jawab yang dibebankan oleh ISM Code yang disubkontrakkan terus menjadi tanggung
jawab perusahaan.

Direktur Perusahaan bertanggung jawab atas hasil kualitas organisasi dan
memastikan bahwa mereka yang berada dalam struktur organisasi diidentifikasi
secara formal dengan tanggung jawab yang jelas yang ditentukan untuk setiap posisi
dalam Perusahaan. Sistem Manajemen Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan
Kerja (PMSol_SMS) akan secara berkala ditinjau efektivitasnya oleh Manajemen
Perusahaan.

SAFETYY MANAGEMENT SYSTEM_smm do not reproduce or distribute without authorization
Prepared by: DPA_@rul

Copyright © 2022. All rights reserved

IMO No: 6223578

PEDOMAN NOMOR : A - 001/C0000/2021-S0
REVISI KE
FUNGSI : SHIPS MANAGEMENT BERLAKU TMT : 01
HALAMAN : 01/08/2022
JUDUL : SAFETY MANAGEMENT : 12 / 70
MANUAL (SMM)

D. PROSEDUR / PEDOMAN / SPESIFIKASI / RENCANA

1. Pernyataan Kebijakan Kualitas, Kesehatan Kerja, Keselamatan dan Lingkungan

1) Perusahaan telah menerbitkan Pernyataan Kebijakan Kualitas, Kesehatan,
Keselamatan, dan Lingkungan yang didukung oleh Direktur Perusahaan
yang membahas tujuan Perusahaan, dan penyediaan layanan dan kapal
yang terus memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan.

2) Kebijakan Kualitas, Kesehatan Kerja, Keselamatan dan Lingkungan
memastikan bahwa Safety Management System Perusahaan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang sesuai.

3) Kebijakan Kualitas, Kesehatan Kerja, Keselamatan dan Lingkungan ditinjau
secara berkala untuk memastikan bahwa kebijakan tersebut tetap sesuai
dengan tujuan dan bahwa semua kebijakan lainnya kompatibel.

4) Kebijakan Kualitas, Kesehatan Kerja, Keselamatan dan Lingkungan
disahkan oleh Direktur Perusahaan untuk menunjukkan komitmen
Perusahaan terhadap kualitas dan bahwa komitmen ini berasal dari level
tertinggi.

5) Salinan yang didukung dari Kebijakan Kualitas, Kesehatan Kerja,
Keselamatan dan Lingkungan tertuang dalam Safety Management System
PMSol - Safety Management Manual (SMM), dipajang di kantor dan
dipasang di atas semua kapal untuk informasi semua karyawan.

6) Komitmen Perusahaan terhadap Kualitas, Kesehatan Kerja, Keselamatan
dan Lingkungan juga dikomunikasikan kepada pemasok dan subkontraktor.

7) Pelatihan yang menjelaskan komitmen Perusahaan terhadap Kualitas,
Kesehatan Kerja, Keselamatan dan Lingkungan diberikan kepada staf baru
dan yang sudah ada melalui proses induksi dan pelatihan yang
berkelanjutan.

2. Tanggung Jawab dan Kewenangan

1) Tim Manajemen Perusahaan menyediakan dan memelihara kebijakan
tentang semua masalah manajerial (termasuk Kualitas, Kesehatan Kerja,
Keselamatan dan Lingkungan) secara seimbang dan efisien.

2) Tim Manajemen bersama dengan personel kunci meninjau Kualitas,
Kesehatan Kerja, Keselamatan, dan Lingkungan pada pertemuan
triwulanan dan mengarahkan serta memberi wewenang kepada QSHE
Superintendent untuk mengimplementasikan setiap perubahan pada
sistem.

3) Kedudukan dan status personel digambarkan pada bagan Organisasi
Perusahaan seperti yang ditunjukkan pada lampiran bab ini.

SAFETYY MANAGEMENT SYSTEM_smm do not reproduce or distribute without authorization
Prepared by: DPA_@rul

Copyright © 2022. All rights reserved

IMO No: 6223578

PEDOMAN NOMOR : A - 001/C0000/2021-S0
REVISI KE
FUNGSI : SHIPS MANAGEMENT BERLAKU TMT : 01
HALAMAN : 01/08/2022
JUDUL : SAFETY MANAGEMENT : 13 / 70
MANUAL (SMM)

4) Sistem Manajemen Kesehatan, Keselamatan, dan Lingkungan (SMS) yang
diterapkan oleh Pertamina Marine Solutions memungkinkan semua
personel untuk memulai, merekomendasikan dan memberikan solusi
terhadap sistem, jika diperlukan, melalui saluran yang ditentukan. Hal ini
membantu Perseroan untuk terus memenuhi kebutuhan perbaikannya.

3. Deskripsi Jabatan.
Uraian pekerjaan untuk personel darat yang terlibat langsung dalam Sistem
Manajemen Keselamatan Perusahaan adalah sebagai berikut:-

1) Direktur (DIR)
Bertanggung jawab atas:

• Secara keseluruhan bertanggung jawab atas organisasi, arah dan
pengendalian operasi perusahaan.

• Menyetujui belanja modal dan anggaran untuk kapal di armada.

• Meninjau kinerja PMSol melalui Tinjauan Manajemen.

• Memastikan komitmen karyawan terhadap Safety Management System
termasuk sumber daya yang memadai dan dukungan di darat.

• Membuat semua keputusan akhir tentang Kontrak Bisnis dan Kebijakan
Manajemen Keselamatan.

2) Manager Ship Management
Bertanggung jawab atas:

• Membantu Direktur dalam pengelolaan kapal perusahaan

• Meninjau dan memantau operasional kapal, anggaran dan kinerja bisnis

• Memastikan personel yang kompeten ditugaskan untuk melaksanakan
tugas yang berkaitan dengan keselamatan

• Mengevaluasi proposal komersial untuk kegiatan penawaran dan
penyewaan sebelum persetujuan dari Direktur.

• Menyebarkan dan mendelegasikan tugas kepada orang-orang yang
melapor langsung di bawahnya

• Melaksanakan tugas dan tanggung jawab lain yang mungkin diarahkan
oleh Manajemen.

3) Teknis & Operasi
a. Technical Superintendent (TS)
Bertanggung jawab atas:
o Bertanggung jawab atas kinerja teknis kapal

o Memastikan bahwa kapal mematuhi semua aturan dan peraturan
yang relevan

SAFETYY MANAGEMENT SYSTEM_smm do not reproduce or distribute without authorization
Prepared by: DPA_@rul

Copyright © 2022. All rights reserved

IMO No: 6223578

PEDOMAN NOMOR : A - 001/C0000/2021-S0
REVISI KE
FUNGSI : SHIPS MANAGEMENT BERLAKU TMT : 01
HALAMAN : 01/08/2022
JUDUL : SAFETY MANAGEMENT : 14 / 70
MANUAL (SMM)

o Merencanakan, mengkoordinasikan dan memantau kunjungan
pengawas, pemeliharaan, perbaikan dan dry-docking kapal
Perusahaan.

o Meninjau dan menganalisis kinerja teknis kapal secara keseluruhan
untuk memastikan bahwa kapal Perusahaan memenuhi persyaratan
dan standar penyewa

o Menyiapkan dan mengusulkan anggaran pemeliharaan, perbaikan
dan dry dock.

o Pemantauan pengeluaran kapal. Verifikasi suku cadang yang
diperlukan, store mesin/dek dan perbaikan pesanan pekerjaan yang
diminta oleh kapal untuk dibeli atau diperbaiki sebelum diproses oleh
pembelian

o Menyebarkan dan mendelegasikan tugas kepada orang-orang yang
melapor langsung di bawahnya dan memverifikasi pekerjaan
mereka.

o Melaksanakan tugas dan tanggung jawab lain yang mungkin
diarahkan oleh Manager Ship Management.

b. Senior Supervisor (SS)
Bertanggung jawab atas:
o Melakukan kunjungan untuk memastikan kapal dan peralatan terkait
di bawah perawatan mereka dipelihara secara memadai.

o Pastikan store kapal dan ketersediaan suku cadang di atas kapal

o Memastikan survei dan inspeksi statutory dilakukan pada tanggal
jatuh tempo.

o Bekerja sama dengan Chief Engineer kapal untuk memantau
efisiensi kinerja mesin dan peralatan dan mengimplementasikan
rencana perawatan.

o Menyiapkan jadwal dry-dok dan spesifikasi dry-dok untuk kapal.

o Mengawasi dry-dok dan pekerjaan perbaikan

o Mengkoordinasikan pekerjaan perbaikan dan pemeliharaan mesin,
geladak, peralatan listrik, peralatan navigasi dan hal-hal teknis
terkait lainnya seperti yang diarahkan oleh Technical Superintendent

o Membantu Technical Superintendent untuk menyiapkan spesifikasi
pekerjaan, perintah kerja, mengkoordinasikan tender dan
berhubungan dengan galangan kapal untuk perbaikan / dry-docking.

SAFETYY MANAGEMENT SYSTEM_smm do not reproduce or distribute without authorization
Prepared by: DPA_@rul

Copyright © 2022. All rights reserved

IMO No: 6223578

PEDOMAN NOMOR : A - 001/C0000/2021-S0
REVISI KE
FUNGSI : SHIPS MANAGEMENT BERLAKU TMT : 01
HALAMAN : 01/08/2022
JUDUL : SAFETY MANAGEMENT : 15 / 70
MANUAL (SMM)

o Pengaturan survei dan inspeksi yang berkaitan dengan
pemeliharaan sertifikat kapal.

o Memelihara dan memperbarui sertifikat kelas, laporan dan status
survei, file, laporan, rencana, dan gambar.

o Melaksanakan tugas/tanggung jawab lain yang mungkin diarahkan
oleh Technical Superintendent.

c. Marine Superintendent (MS)
Bertanggung jawab atas kinerja operasional kapal
o Pastikan operasi kapal memenuhi persyaratan kontrak penyewa.
Tinjau dan analisis kinerja kapal

o Merencanakan, mengoordinasikan, dan memantau audit
operasional kapal dan inspeksi oil majors/penyewa kapal.

o Menginformasikan manajemen tentang peraturan dan undang-
undang terkait baru yang berlaku untuk kapal yang dikelola oleh
Perusahaan

o Mengembangkan, meninjau, memperbarui dan menerapkan
kebijakan dan prosedur personel laut.

o Membantu Manager Ship Management dalam persiapan anggaran
tenaga kerja personel laut, pelaksanaan dan menyoroti varians.

o Melaksanakan tugas dan tanggung jawab lain yang mungkin
diarahkan oleh HCGA Manager.

o Tinjau storage kapal, rencana bongkar muat dan konfirmasi
pelayaran.

o Melakukan audit dan inspeksi operasional kapal.

o Bekerja sama dengan perwira kapal dalam hal pembongkaran dan
pemuatan kargo dan menghadiri operasi di pelabuhan bila
diperlukan.

o Memantau semua masalah kebijakan operasi dan dokumentasi
pelabuhan

o Menyelidiki dan melaporkan ketidaksesuaian dan/atau keluhan yang
dibuat oleh pelanggan/penyewa.

o Memantau pergerakan kapal di pelabuhan maupun di laut dan posisi
harian semua kapal.

SAFETYY MANAGEMENT SYSTEM_smm do not reproduce or distribute without authorization
Prepared by: DPA_@rul

Copyright © 2022. All rights reserved

IMO No: 6223578

PEDOMAN NOMOR : A - 001/C0000/2021-S0
REVISI KE
FUNGSI : SHIPS MANAGEMENT BERLAKU TMT : 01
HALAMAN : 01/08/2022
JUDUL : SAFETY MANAGEMENT : 16 / 70
MANUAL (SMM)

o Menyiapkan, menyusun dan menganalisis informasi tentang
kerugian transit kapal, waktu henti dan tingkat pemanfaatan setiap
bulan.

o Memantau dan melaporkan kinerja kapal termasuk kecepatan,
bongkar muat dan konsumsi bunker

4) Manning

a. Crewing Manager
Sebagai ketua tim, ia bertanggung jawab untuk menerapkan kebijakan
dan prosedur personel laut.
o Pastikan personel pelayaran yang memenuhi syarat dan kompeten
yang cukup tersedia setiap saat untuk mengatur kapal secara
memadai.

o Pemeliharaan catatan personel pelayaran.

o Pengaturan perjalanan dan visa yang efisien untuk personel
pelayaran dan Pengawas perusahaan.

o Gaji awak kapal dan pembayaran jatah.

o Semua Perwira dan awak kapal lainnya memegang lisensi, sertifikat,
dan dokumen yang benar untuk bertugas di kapal yang dialokasikan

o HSSE dan Komersial diberitahu tentang cedera kru, penyakit,
desersi, penumpang gelap dan kemungkinan insiden klaim lainnya.

o Melaksanakan tugas/tanggung jawab lain yang mungkin diarahkan
oleh Manajemen Armada.

b. Assisten Manager Crewing
Bertanggung jawab atas:
o Untuk memastikan kapal sepenuhnya berawak setiap saat sesuai
dengan persyaratan Nasional dan Internasional

o Kapal diawaki sesuai dengan persyaratan Pemilik, Perusahaan dan
Manajer

o Semua anggota kru memiliki sertifikasi dan dokumentasi yang valid

o Daftar kru benar dan terkini setiap saat.

o Kapal dipelihara dalam batasan dan persyaratan sertifikat peralatan
Keselamatan.

o Pergantian dan pengurangan kru diatur dalam urutan yang baik
dengan hati-hati dan memperhatikan durasi serah terima, biaya
perjalanan dan persyaratan visa.

SAFETYY MANAGEMENT SYSTEM_smm do not reproduce or distribute without authorization
Prepared by: DPA_@rul

Copyright © 2022. All rights reserved

IMO No: 6223578

PEDOMAN NOMOR : A - 001/C0000/2021-S0
REVISI KE
FUNGSI : SHIPS MANAGEMENT BERLAKU TMT : 01
HALAMAN : 01/08/2022
JUDUL : SAFETY MANAGEMENT : 17 / 70
MANUAL (SMM)

o Durasi kontrak tidak dilampaui tanpa otoritas yang sesuai

o Pertemuan kru masuk/keluar.

5) Human Capital General Affair & Finnace (HCGA & Finance)

a. HCGA & Finnance Manager
Bertanggung jawab atas:
o Terselesaikannya Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran yang
disusun berdasarkan Rencana Kerja masing-masing fungsi serta
mengawasi realisasinya agar dapat berjalan dengan baik dan sesuai
Akuntansi Perusahaan.

o Terkendalikannya pelaksanaan pembiayaan dan revisi pembiayaan,
kegiatan Verifikasi Keuangan / Anggaran Operasi maupun kegiatan
perpajakan dapat terlaksana dengan baik.

o Terlaksananya kegiatan general accounting sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum khususnya dibidang Migas dan juga
dengan sistem & prosedur yang telah ditetapkan.

o Memastikan bahwa hasil temuan financial yang didapat oleh
pemeriksaan Auditor (Internal & Ekternal) dapat diselesiakan
dengan baik dan tepat pada waktunya.

o Memastikan pemberian penjelasan atau informasi kepada
pemegang saham dan investor mengenai kondisi internal dan
eksternal bisnis perusahaan serta menuangkannya kedalam bentuk
laporan keuangan yang sistematis.

o Memastikan utilisasi, pengembangan dan pemanfaatan Teknologi
Informasi dilakukan secara optimal untuk menunjang operasional
perusahaan.

o Terselesaikannya strategi dan kebijakkan pembinaan,
pengembangan SDM serta persyaratan umum kepegawaian dan
menentukan fasilitas kedinasan serta kesejahteraan pekerja.

o Terselenggaranya pengadaan barang/jasa, sesuai permintaan
fungsi pengguna (spesifikasi, kualitas dan kuantitas) secara efisien,
efektif dan tepat waktu.

b. Asssten Manager Human Capital yang
Untuk penunjukan personel darat, Departemen HC&GA
bertanggung jawab, atas:
o Seleksi, rekrutmen dan proses kerja untuk personel darat

o Membantu dalam perumusan/pembaruan deskripsi pekerjaan

SAFETYY MANAGEMENT SYSTEM_smm do not reproduce or distribute without authorization
Prepared by: DPA_@rul

Copyright © 2022. All rights reserved

IMO No: 6223578

PEDOMAN NOMOR : A - 001/C0000/2021-S0
REVISI KE
FUNGSI : SHIPS MANAGEMENT BERLAKU TMT : 01
HALAMAN : 01/08/2022
JUDUL : SAFETY MANAGEMENT : 18 / 70
MANUAL (SMM)

o Memelihara catatan file pribadi pekerja darat.

o Mengkoordinasikan pengenalan dan sosialisasi kantor termasuk
peraturan & regulasi perusahaan.

o Memastikan bahwa evaluasi kinerja diselesaikan.

o Memberikan saran jika masalah kinerja diidentifikasi.

o Atur pelatihan bila diperlukan

c. Assisten Manager Procurement
Bertanggung jawab atas:
o Pastikan bahwa semua pembelian dilakukan sesuai prosedur
pembelian perusahaan.

o Pastikan bahwa semua pembelian dinegosiasikan dengan baik
dengan efektivitas biaya dengan mempertimbangkan daya saing
harga, persyaratan kredit, kualitas, waktu pengiriman, dll.

o Tinjau perjanjian pembelian utama untuk suku cadang, persediaan
dan stok dalam tanggung jawab Pembelian.

o Mengelola sistem pengendalian stok, transportasi dan pengiriman,
pemrosesan pesanan, klaim dan penyesuaian secara efektif untuk
meminimalkan biaya.

o Bekerja sama dengan departemen akun untuk memantau
pengeluaran pembelian, pembayaran, dan pesanan yang dikirim.

o Perbarui dan evaluasi daftar pemasok

o Melaksanakan tugas dan tanggung jawab lain yang mungkin
diarahkan oleh Manager Ship Management.

d. Assisten Procurement
Bertanggung jawab atas:
o Memperoleh dan mengevaluasi kutipan dari pemasok dan reparasi
untuk permintaan yang dibuat oleh kapal.

o Melakukan pembelian suku cadang, perlengkapan, peralatan
keselamatan, peta & publikasi, ketentuan dan pembelian lainnya
yang terkait dengan Armada dan mempengaruhi pesanan
pembelian.

o Jadwalkan, pantau dan tindak lanjuti kedatangan semua pembelian.
Menyiapkan laporan pembelian bulanan untuk setiap kapal.

o Memelihara catatan semua aktivitas pembelian

SAFETYY MANAGEMENT SYSTEM_smm do not reproduce or distribute without authorization
Prepared by: DPA_@rul

Copyright © 2022. All rights reserved

IMO No: 6223578

PEDOMAN NOMOR : A - 001/C0000/2021-S0
REVISI KE
FUNGSI : SHIPS MANAGEMENT BERLAKU TMT : 01
HALAMAN : 01/08/2022
JUDUL : SAFETY MANAGEMENT : 19 / 70
MANUAL (SMM)

o Periksa faktur terhadap pesanan pembelian untuk tujuan
pembayaran.

o Melaksanakan tugas dan tanggung jawab lain yang mungkin
diarahkan oleh Asisten Manajer Procurement.

6) Quality, Safety, Security, Health & Environment (QSSHE)

1) Head of QSSHE.
Laporan ke Direktur
o Selaku Auditor Perusahaan sesuai SMS Perusahaan

o Sebagai Perwira Keamanan Perusahaan sesuai dengan
persyaratan kode ISPS.

o Merencanakan dan melaksanakan audit internal untuk kantor dan
semua kapal

o Memastikan bahwa audit tepat waktu dilakukan untuk kantor dan
kapal di perusahaan

o Menugaskan auditor internal terlatih untuk melakukan audit kapal
dan Kantor.

o Meneruskan laporan audit kepada Direktur dan Fleet Manager
termasuk pihak terkait lainnya untuk dicatat dan dianalisis

o Memastikan bahwa kecelakaan, ketidaksesuaian, pengamatan dan
kejadian berbahaya (nyaris terjadi) dicatat dengan benar, diselidiki,
dievaluasi, ditinjau dan dianalisis seperti melaporkan kepada
Manajemen Puncak dan merekomendasikan tindakan yang tepat
untuk diambil

o Pastikan bahwa Tinjauan Manajemen dan Latihan Manajemen
dilakukan tepat waktu dan hasilnya sedang disosialisasikan ke
semua kapal

o Melaksanakan tugas dan tanggung jawab lain yang mungkin
diarahkan oleh Manajemen.

2) Officer SSHE Operation
Bertanggung jawab atas:
o Secara teratur mengunjungi kapal untuk mengamati operasi dan
memberikan umpan balik kepada kapal tentang hal-hal yang terkait
dengan keselamatan

o Berpartisipasi dalam Audit Internal kapal untuk mengakses
kepatuhan mereka terhadap kebijakan dan persyaratan
keselamatan perusahaan

SAFETYY MANAGEMENT SYSTEM_smm do not reproduce or distribute without authorization
Prepared by: DPA_@rul

Copyright © 2022. All rights reserved

IMO No: 6223578

PEDOMAN NOMOR : A - 001/C0000/2021-S0
REVISI KE
FUNGSI : SHIPS MANAGEMENT BERLAKU TMT : 01
HALAMAN : 01/08/2022
JUDUL : SAFETY MANAGEMENT : 20 / 70
MANUAL (SMM)

o Investigasi insiden dan analisis akar penyebab
o Melacak dan menutup kejadian nyaris celaka, ketidaksesuaian,

insiden, audit, inspeksi internal dan eksternal dan mengidentifikasi
area perbaikan
o Terlibat dalam briefing/debriefing/induction/conference call pelaut
o Melakukan audit internal baik audit kapal maupun audit kantor
o Melakukan pelatihan pengenalan ISM in-house untuk personel kapal
dan darat.
o Mengatur dan menghadiri audit kapal berdasarkan kelas
o Meninjau dan menanggapi Pertemuan Bulanan kapal
o Melakukan investigasi terhadap kecelakaan dan insiden.
o Memelihara catatan audit dan catatan HSE.

7) Designated Person Ashore (Orang yang Ditunjuk di Darat)
Seperti yang dijelaskan dalam pedoman ini – Bab 4 .

4. Sumber Daya
Direktur (DIR) bertanggung jawab untuk memastikan bahwa sumber daya yang
memadai dan dukungan berbasis darat disediakan untuk memungkinkan Orang
yang Ditunjuk di Darat (DPA) atau orang-orang untuk melaksanakan tugasnya.
Sumber daya ini termasuk tetapi tidak terbatas pada: -
1) Peralatan
2) Sumber Daya Manusia
3) Pelatihan (in-house/eksternal)
4) Sumber Daya Teknis
5) Sumber Daya Keuangan
6) Waktu

E. LAMPIRAN / CATATAN / REFERENSI

1 Bagan Organisasi Perusahaan Ship Management
2 Risalah Rapat Tinjauan Manajemen
3 Laporan Insiden
4 Daftar Pelacakan Bahaya
5 Laporan Ketidaksesuaian / Tindakan Korektif
6 Keluhan Dari Pelanggan
7 Catatan Internal Audit QSHE
8 Security Incidents

SAFETYY MANAGEMENT SYSTEM_smm do not reproduce or distribute without authorization
Prepared by: DPA_@rul

Copyright © 2022. All rights reserved

IMO No: 6223578

PEDOMAN NOMOR : A - 001/C0000/2021-S0
REVISI KE
FUNGSI : SHIPS MANAGEMENT BERLAKU TMT : 01
HALAMAN : 01/08/2022
JUDUL : SAFETY MANAGEMENT : 21 / 70
MANUAL (SMM)

BAB - 4
DESIGNATED PERSONS

A. RUANG LINGKUP

Prosedur ini berlaku untuk semua kapal yang dimiliki, dioperasikan dan dikelola
Perusahaan.

B. TUJUAN

Untuk memastikan pengoperasian yang aman dari setiap kapal dan untuk
menyediakan hubungan langsung antara Perusahaan dan orang-orang di atas setiap
kapal.

C. TANGGUNG JAWAB

1. Direktur Perusahaan

• Menunjuk Designated Person Ashore (DPA) sesuai dengan International
Safety Management Code untuk Pengoperasian Kapal yang Aman dan untuk
Pencegahan Polusi – International Safety Management (ISM) dari Organisasi
Maritim Internasional (IMO).

• Menunjuk Company Security Officer (CSO) sesuai dengan International Ship
and Port Facility Security Code / Kode Keamanan Fasilitas Pelabuhan dan
Kapal Internasional (ISPS) IMO.

• Memastikan bahwa Orang yang ditunjuk di Darat (DPA) dan Perwira
Keamanan Perusahaan (CSO) di poin-poin di atas memiliki akses langsung
ke Top Manajemen (yaitu Direktur Perusahaan PMSol) untuk menyediakan
hubungan antara Perusahaan dan mereka yang ada di kapal.

2. Designated Person Ashore / Orang yang Ditunjuk di Darat (ISM Code)

Tugas dan tanggung jawab dari Designated Person Ashore (DPA) yang ditunjuk
oleh Perusahaan harus mencakup, tetapi tidak terbatas pada:

1) Komunikasi dan implementasi Sistem Manajemen Kualitas, Kesehatan
Kerja, Keselamatan, dan Lingkungan Perusahaan.

2) Evaluasi dan tinjauan efektivitas Safety Management System. Usulkan
revisi yang sesuai untuk SMS

SAFETYY MANAGEMENT SYSTEM_smm do not reproduce or distribute without authorization
Prepared by: DPA_@rul

Copyright © 2022. All rights reserved

IMO No: 6223578

PEDOMAN NOMOR : A - 001/C0000/2021-S0
REVISI KE
FUNGSI : SHIPS MANAGEMENT BERLAKU TMT : 01
HALAMAN : 01/08/2022
JUDUL : SAFETY MANAGEMENT : 22 / 70
MANUAL (SMM)

3) Mengorganisir kesehatan kerja, keselamatan dan audit lingkungan kapal
dan memastikan tindakan korektif dilakukan untuk setiap kekurangan yang
teridentifikasi.

4) Melaporkan kepada top manajemen setiap ketidaksesuaian, kekurangan,
yang jika tidak diperbaiki, dapat menyebabkan insiden / bahaya serius
terjadi.

5) Pastikan bahwa sumber daya yang memadai dan dukungan darat tersedia

6) Memantau aspek keselamatan dan pencegahan polusi dari pengoperasian
setiap kapal

7) Memastikan operasi yang aman dari setiap kapal, menyediakan hubungan
langsung antara kapal dan top manajemen tingkat tertinggi tentang
masalah keselamatan dan polusi kapal.

3. Company Security Officer / Perwira Keamanan Perusahaan (Kode ISPS)

Tugas dan tanggung jawab Perwira Keamanan Perusahaan (CSO) yang ditunjuk
Perusahaan harus mencakup, tetapi tidak terbatas pada:

1) Memantau dan meningkatkan kesadaran keamanan dan kewaspadaan
kapal yang dimiliki, dioperasikan dan dikelola Perusahaan.

2) Memberi nasihat tentang tingkat ancaman yang mungkin dihadapi oleh
kapal, menggunakan penilaian keamanan yang sesuai dan informasi
relevan lainnya.

3) Memastikan bahwa penilaian keamanan kapal dilakukan.

4) Memastikan pengembangan, pengajuan untuk persetujuan, dan setelah itu
implementasi dan pemeliharaan rencana keamanan kapal (SSP).

5) Memastikan bahwa rencana keamanan kapal dimodifikasi, sebagaimana
mestinya, untuk memperbaiki kekurangan dan memenuhi persyaratan
keamanan masing-masing kapal.

6) Mengatur audit internal dan peninjauan aktivitas keamanan.

7) Mengatur verifikasi awal dan selanjutnya kapal oleh Administrasi atau
organisasi keamanan yang diakui.

8) Memastikan bahwa kekurangan dan ketidaksesuaian yang teridentifikasi
selama audit internal, tinjauan berkala, inspeksi keamanan dan verifikasi
kepatuhan ditangani dan ditangani dengan segera.

9) Memastikan pelatihan yang memadai untuk personel yang bertanggung
jawab atas keamanan kapal.

SAFETYY MANAGEMENT SYSTEM_smm do not reproduce or distribute without authorization
Prepared by: DPA_@rul

Copyright © 2022. All rights reserved

IMO No: 6223578

PEDOMAN NOMOR : A - 001/C0000/2021-S0
REVISI KE
FUNGSI : SHIPS MANAGEMENT BERLAKU TMT : 01
HALAMAN : 01/08/2022
JUDUL : SAFETY MANAGEMENT : 23 / 70
MANUAL (SMM)

10) Memastikan komunikasi dan kerjasama yang efektif antara perwira
keamanan kapal dan perwira keamanan fasilitas pelabuhan yang relevan.

11) Memastikan konsistensi antara persyaratan keamanan dan persyaratan
keselamatan.

12) Memastikan bahwa, jika kapal saudara atau rencana keamanan armada
digunakan, rencana untuk setiap kapal mencerminkan informasi khusus
kapal secara akurat.

13) Memastikan bahwa pengaturan alternatif atau setara yang disetujui untuk
kapal atau kelompok kapal tertentu diterapkan dan dipelihara.

14) Memberi perhatian kepada top manajemen setiap insiden keamanan yang
dapat membahayakan awak kapal, kapal dan / atau aset Perusahaan.

D. PROSEDUR

1. Keselamatan Kapal (ISM Code)

1) Jika Master merasa bahwa situasi berbahaya ada di atas kapal yang
dimiliki, dioperasikan atau dikelola oleh Perusahaan, atau ada potensi
untuk terjadi, maka pertama-tama dia harus segera berusaha untuk
melaksanakan tindakan pencegahan / korektif.

a. Dalam hal Master tidak dapat memenuhi kewajibannya berdasarkan
item 1), atau jika bantuan tambahan diperlukan, maka dia harus
menyampaikan masalah tersebut kepada Marine Superintendent.

b. Jika ia telah kehabisan jalan melalui poin a. dan merasa tidak ada
penyelesaian untuk masalah tersebut, ia harus memberi tahu DPA.

2) Saat diberi tahu tentang potensi masalah, DPA akan membahas masalah
tersebut dengan manajer atau superintendent terkait yang bertanggung
jawab atas kapal untuk memperbaiki kekhawatiran / masalah tersebut.

a. Dalam hal poin 2). gagal menyelesaikan situasi tersebut, maka DPA
harus mengangkat masalah tersebut ke level Manajemen tertinggi di
dalam Perusahaan, yaitu Direktur Perusahaan.

3) Setelah tindakan korektif / pencegahan diidentifikasi, DPA akan memberi
tahu Master dan manajer terkait tentang tindakan apa, jika ada, yang harus
diambil.

4) Master yang menyampaikan kekhawatiran harus memastikan bahwa
laporan Insiden dibuat dan diteruskan ke Kantor PMSol di Jakarta.

SAFETYY MANAGEMENT SYSTEM_smm do not reproduce or distribute without authorization
Prepared by: DPA_@rul

Copyright © 2022. All rights reserved

IMO No: 6223578

PEDOMAN NOMOR : A - 001/C0000/2021-S0
REVISI KE
FUNGSI : SHIPS MANAGEMENT BERLAKU TMT : 01
HALAMAN : 01/08/2022
JUDUL : SAFETY MANAGEMENT : 24 / 70
MANUAL (SMM)

2. Keamanan Kapal (ISPS Code)

1) Jika Master merasa ada situasi yang membahayakan keamanan awak
kapal, kapal dan / atau aset Perusahaan, atau ada potensi untuk terjadi,
maka pertama-tama dia harus segera berupaya untuk melaksanakan
pencegahan / tindakan perbaikan.

a. Jika Master tidak dapat memenuhi kewajibannya berdasarkan item 2-
1), atau jika bantuan tambahan diperlukan, maka dia harus segera
menghubungi Perwira Keamanan Perusahaan (CSO). CSO kemudian
akan menangani masalah tersebut sesuai dengan Prosedur Keamanan
dan Rencana Keamanan Kapal (SSP - khusus untuk setiap kapal).

E. LAMPIRAN/CATATAN/REFERENSI

1 Declaration of DPA / Penunjukan DPA
2 Incident Report
3 Security Incident Report
4 Security Procedures
5 Ship Security Plan

SAFETYY MANAGEMENT SYSTEM_smm do not reproduce or distribute without authorization
Prepared by: DPA_@rul

Copyright © 2022. All rights reserved

IMO No: 6223578

PEDOMAN NOMOR : A - 001/C0000/2021-S0
REVISI KE
FUNGSI : SHIPS MANAGEMENT BERLAKU TMT : 01
HALAMAN : 01/08/2022
JUDUL : SAFETY MANAGEMENT : 25 / 70
MANUAL (SMM)

BAB - 5
TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG MASTER

A. RUANG LINGKUP
Prosedur ini berlaku untuk semua Master / Nakhoda dan awak yang bertugas di kapal
yang dimiliki, dioperasikan, dan dikelola Perusahaan.

B. TUJUAN
Tujuan dari prosedur ini adalah untuk mengidentifikasi tanggung jawab dan otoritas
Master dan awak kapal.

C. TANGGUNG JAWAB
1. Master
Master melapor kepada Marine Superintendent Perusahaan atau atasannya,
Orang yang Ditunjuk di Darat (DPA) sesuai dengan Kode ISM dan Perwira
Keamanan Perusahaan (CSO) sesuai dengan Kode ISPS. Master memiliki
tanggung jawab langsung dan otoritas tertinggi untuk:
1) Semua hal yang mempengaruhi kesehatan dan keselamatan kerja awak
dan penumpang, kapal dan kargo, dan perlindungan lingkungan.
2) Menerapkan kebijakan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Perlindungan
Lingkungan serta berbagai kebijakan dan prosedur lain yang diwajibkan
oleh SMS Perusahaan.
3) Memotivasi kru dan, jika memungkinkan, penumpang dengan mematuhi
kebijakan dan prosedur ini.
4) Menerbitkan perintah yang sesuai menggunakan bahasa Indonesia/Inggris
dengan cara yang jelas dan tepat.
5) Memverifikasi persyaratan khusus Keselamatan Kapal Perusahaan
6) Sistem Manajemen Keselamatan (SMS) diamati.
7) Meninjau efektivitas SMS dan melaporkan setiap kekurangan kepada
manajemen melalui Fungsi QSHE.
8) Mencari bantuan Perusahaan tentang masalah apa pun yang mungkin
diperlukan.

SAFETYY MANAGEMENT SYSTEM_smm do not reproduce or distribute without authorization
Prepared by: DPA_@rul

Copyright © 2022. All rights reserved

IMO No: 6223578

PEDOMAN NOMOR : A - 001/C0000/2021-S0
REVISI KE
FUNGSI : SHIPS MANAGEMENT BERLAKU TMT : 01
HALAMAN : 01/08/2022
JUDUL : SAFETY MANAGEMENT : 26 / 70
MANUAL (SMM)

9) Memastikan semua awak kapal memenuhi syarat untuk bertugas di posisi
yang telah mereka tetapkan di atas kapal.

10) Memastikan kapal dinavigasi, dioperasikan dan dipelihara sesuai dengan
Bendera, Peraturan dan Regulasi Hukum, dan Instruksi Perusahaan.

11) Memastikan waktu dan sumber daya yang cukup dialokasikan untuk hal-
hal berikut ini:

a. Pemeliharaan kapal dan perlengkapannya.

b. Induksi kapal untuk awak, penumpang dan kontraktor.

c. Pertemuan keselamatan, Pelatihan / latihan darurat, inspeksi bahaya,
dll.

12) Kedisiplinan awak dan penumpang yang dianggap perlu.

13) Pengoperasian kapal sesuai dengan instruksi penyewa.

14) Master memiliki OVERRIDING AUTHORITY dan tanggung jawab untuk
membuat keputusan sehubungan dengan keselamatan dan pencegahan
polusi dan untuk meminta bantuan Perusahaan kapan saja jika diperlukan.

2. Chief Officer dan Deck Officer
Melaporkan kepada Master dan bertanggung jawab untuk:

1) Mendukung Master dalam pelaksanaan persyaratan SMS Perusahaan.

2) Memastikan instruksi kerja dilakukan dengan cara yang aman dan
kompeten.

3) Pengoperasian anjungan secara keseluruhan yang aman dan kompeten
saat bertugas sebagai Perwira Jaga / Mualim Jaga.

4) Menjaga peralatan keselamatan kapal di bawah arahan Master dan sesuai
dengan Bendera, Undang-undang dan Konvensi Perusahaan, Aturan dan
Regulasi (misalnya SOLAS, Marine Order, dll).

5) Operasi geladak dan kargo di bawah arahan Master.

6) Mempromosikan sistem kerja yang aman dengan kru dan personel
penyewa dan untuk mendorong kerja tim.

3. Chief Engineer
Melapor kepada Master dan Technical Superintendent atau atasannya dan
bertanggung jawab untuk:

SAFETYY MANAGEMENT SYSTEM_smm do not reproduce or distribute without authorization
Prepared by: DPA_@rul

Copyright © 2022. All rights reserved

IMO No: 6223578

PEDOMAN NOMOR : A - 001/C0000/2021-S0
REVISI KE
FUNGSI : SHIPS MANAGEMENT BERLAKU TMT : 01
HALAMAN : 01/08/2022
JUDUL : SAFETY MANAGEMENT : 27 / 70
MANUAL (SMM)

1) Memastikan pengoperasian yang aman dari ruang mesin kapal dan ruang
mesin sesuai dengan Bendera, Undang-undang dan Konvensi
Perusahaan, Aturan dan Regulasi.

2) Memastikan semua peralatan dan mesin kapal dirawat sesuai dengan
Bendera, Undang-undang dan Konvensi Perusahaan, Peraturan dan
Regulasi.

3) Menerapkan dan mempromosikan persyaratan SMS Perusahaan di
wilayah tanggung jawabnya.

4. Second Engineer dan Engineer Officer
Melaporkan kepada Chief Engineer dan bertanggung jawab untuk:

1) Mendukung Chief Engineer dalam pelaksanaan dengan persyaratan SMS
Perusahaan.

2) Memastikan instruksi kerja dilakukan dengan cara yang aman dan
kompeten.

3) Operasi keseluruhan yang aman dan kompeten dari Engine room,
machinery spaces dan semua peralatan dan mesin saat bertugas jaga.

4) Mempromosikan sistem kerja yang aman dengan kru & mendorong kerja
tim.

5. Peringkat Terintegrasi / Peringkat Dek / Peringkat Mesin
Melapor kepada supervisor terkait dan bertanggung jawab untuk:

1) Mendukung Master dan Chief Engineer / Officer dalam pelaksanaan
persyaratan SMS Perusahaan.

2) Memastikan pekerjaan dilakukan dengan cara yang aman dan kompeten.

3) Menggunakan sistem kerja yang aman dan mempromosikan kerja tim

6. Koki
Melapor kepada Master dan bertanggung jawab untuk:

1) Mendukung Master dan semua awak dalam pelaksanaan persyaratan SMS
Perusahaan

2) Memastikan pekerjaan dilakukan dengan cara yang aman dan profesional.

3) Prosedur kerja yang aman dan kompeten secara keseluruhan yang
digunakan di ruang gudang Galley dan Persediaan.

4) Memastikan kesehatan dan kebersihan kapal dan awak adalah standar
tertinggi dengan menyajikan makanan berkualitas.

SAFETYY MANAGEMENT SYSTEM_smm do not reproduce or distribute without authorization
Prepared by: DPA_@rul

Copyright © 2022. All rights reserved

IMO No: 6223578

PEDOMAN NOMOR : A - 001/C0000/2021-S0
REVISI KE
FUNGSI : SHIPS MANAGEMENT BERLAKU TMT : 01
HALAMAN : 01/08/2022
JUDUL : SAFETY MANAGEMENT : 28 / 70
MANUAL (SMM)

D. PROSEDUR / PEDOMAN / SPESIFIKASI / RENCANA

1. Master / Master bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua awak kapal
mengetahui struktur pelaporan kapal (lihat Lampiran A).

2. Master bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua awak mengetahui
tugas dan tanggung jawab mereka dengan memberikan salinan deskripsi
pekerjaan / posisi masing-masing (lihat Lampiran B dan seterusnya).

3. Master akan memastikan bahwa kebijakan Perusahaan yang relevan diterapkan
dan dipatuhi di atas kapal.

4. Master akan meninjau dan memberikan komentar kepada Perusahaan tentang
keefektifan SMS. Ini dapat dicapai dengan mendiskusikan / mengomentari /
meminta Perubahan SMS melalui:

1) Safety Meeting

2) Laporan Insiden

3) Laporan Serah Terima Master

4) Tinjauan Manajemen dimulai enam bulanan

5) Dokumen Permintaan Perubahan form_S-24

6) Permintaan Perubahan Desain form_S-25

E. CATATAN
1 Job Descriptions
2 Struktur Organisasi Kapal

SAFETYY MANAGEMENT SYSTEM_smm do not reproduce or distribute without authorization
Prepared by: DPA_@rul

Copyright © 2022. All rights reserved

IMO No: 6223578

PEDOMAN NOMOR : A - 001/C0000/2021-S0
REVISI KE
FUNGSI : SHIPS MANAGEMENT BERLAKU TMT : 01
HALAMAN : 01/08/2022
JUDUL : SAFETY MANAGEMENT : 29 / 70
MANUAL (SMM)

BAB - 6
SUMBER DAYA DAN PERSONIL

A. RUANG LINGKUP

Prosedur ini menetapkan aktivitas dan kontrol yang diperlukan untuk merekrut staf
yang memenuhi syarat untuk dipekerjakan, mengidentifikasi kebutuhan pelatihan,
merencanakan persyaratan pelatihan, dan menyimpan catatan untuk personel yang
dipekerjakan di PT. Pertamina Marine Solutions (PMSol).

B. TUJUAN

Tujuan dari prosedur ini adalah untuk memastikan bahwa kapal hanya diawaki
dengan personel yang berkualifikasi, kompeten dan secara medis sesuai dengan
peraturan dan regulasi Bendera dan Hukum setiap saat.

C. TANGGUNG JAWAB
1. CREW MANAGER: terutama bertanggung jawab untuk memastikan awak kapal
yang memenuhi kualifikasi dan kesehatan medis ditugaskan ke kapal sesuai
dengan persyaratan Bendera dan Undang-undang.

2. Marine Superintendent / Technical Superintendent akan menyetujui pemilihan
dan alokasi perwira dan peringkat untuk kapal. Mereka akan membantu,
memantau dan meninjau awak kapal yang dipekerjakan, memastikan alokasi
staf yang diperlukan sesuai dengan persyaratan kontrak, memastikan bahwa
kebutuhan pelatihan dipenuhi dan sesuai dengan klien dan persyaratan
perundang-undangan yang relevan.

3. MASTER bertanggung jawab untuk:

1) Memastikan kapal diawaki sesuai dengan Sertifikat Safe Manning atau
sebagaimana ditentukan oleh peraturan negara bagian yang berlaku.

2) Memastikan bahwa semua kru diberi tugas dan tanggung jawab yang
sesuai dengan posisi mereka termasuk tugas Jaga sesuai dengan STCW
78 sebagaimana telah diubah.

3) Memastikan bahwa semua awak termasuk diri sendiri selalu membawa
Sertifikat Kompetensi (COC) mereka dan semua dokumen, sertifikat dan
lisensi yang diperlukan untuk pola perdagangan kapal.

SAFETYY MANAGEMENT SYSTEM_smm do not reproduce or distribute without authorization
Prepared by: DPA_@rul

Copyright © 2022. All rights reserved

IMO No: 6223578

PEDOMAN NOMOR : A - 001/C0000/2021-S0
REVISI KE
FUNGSI : SHIPS MANAGEMENT BERLAKU TMT : 01
HALAMAN : 01/08/2022
JUDUL : SAFETY MANAGEMENT : 30 / 70
MANUAL (SMM)

4) Pastikan jalur komunikasi terjalin dan bahasa Indonesia dipertahankan
sebagai bahasa kerja kapal.

5) Motivasi awak kapal untuk berpartisipasi dan memenuhi harapan Sistem
Manajemen Keselamatan Kapal.

6) Mengawasi kesehatan / keselamatan / lingkungan dan kesejahteraan awak
dan penumpang di atas kapalnya.

Penting: Tanggung jawab utama Nakhoda adalah keselamatan awak dan
kapalnya. Tidak ada pertimbangan komersial yang akan mempengaruhi
keputusannya terkait dengan keselamatan personel atau kapal. Dalam hal ini,
Master mendapat dukungan penuh dari tingkat tertinggi manajemen PMSol.

D. PROSEDUR / PEDOMAN / SPESIFIKASI / RENCANA

1. Kualifikasi

1) Semua awak harus memiliki kualifikasi sebagai berikut:
• Persyaratan Status Bendera
• Persyaratan Perdagangan
• Persyaratan Penyewa
• Persyaratan khusus Perusahaan, jika ada &
• Persyaratan Manning

2) Master akan memeriksa semua sertifikat kompetensi atau peringkat awak,
sertifikat medis dan kualifikasi pelatihan saat bergabung dengan kapal
untuk memastikan bahwa semua kualifikasi tidak hanya valid tetapi juga
cocok untuk posisi di mana awak kapal telah ditugaskan.

2. Persyaratan Status Bendera
Personel kapal diharuskan memiliki sertifikasi Persyaratan Negara Bendera atau
Sertifikat Pengakuan setara yang dikeluarkan oleh Negara Bendera jika kapal itu
berbendera asing.

3. Persyaratan Manning
Kapal harus setiap saat diawaki sesuai dengan Sertifikat Safe Manning Negara
Bendera masing-masing kapal atau Dokumen Kepatuhan lainnya yang
dikeluarkan oleh Negara Bendera tempat kapal beroperasi.

Dalam kasus di mana Sertifikat Safe Manning yang setara dikeluarkan oleh
otoritas lainnya yang mengatur, hal yang sama harus disetujui oleh otoritas
Negara Bendera masing-masing kapal.

SAFETYY MANAGEMENT SYSTEM_smm do not reproduce or distribute without authorization
Prepared by: DPA_@rul

Copyright © 2022. All rights reserved

IMO No: 6223578

PEDOMAN NOMOR : A - 001/C0000/2021-S0
REVISI KE
FUNGSI : SHIPS MANAGEMENT BERLAKU TMT : 01
HALAMAN : 01/08/2022
JUDUL : SAFETY MANAGEMENT : 31 / 70
MANUAL (SMM)

4. Induksi
Master dan semua awak harus memastikan bahwa mereka menerima, sesegera
mungkin setelah bergabung dengan kapal, Induksi / Pengenalan Kapal secara
menyeluruh.

1) Awak kapal yang ditugaskan di kapal secara permanen dan yang tidak
menghentikan layanan berkelanjutan mereka di kapal selain untuk periode
libur / cuti normal harus melakukan induksi ketika mereka pertama kali
bergabung dengan kapal dan enam (6) bulanan sesudahnya.

2) Jika awak kapal permanen menghentikan layanan berkelanjutannya di atas
kapal (yaitu melakukan swing off), mereka harus melakukan induksi lain
untuk bergabung kembali dengan kapal.

3) Pihak ketiga (misalnya Klien dan penumpang) yang merupakan
penumpang reguler di atas kapal harus menerima induksi saat pertama kali
menaiki kapal dan kemudian secara reguler, tidak lebih dari dua belas (12)
bulan atau atas kebijakan Nakhoda.

4) Rekaman semua induksi harus dipelihara, mengacu pada Pengenalan
Awak Kapal (SOM_S-05) dan Formulir Induksi QSSHE Kapal (SOM_S-06).

5) Mengingatkan dan menegaskan kembali dengan semua awak bahwa
Perusahaan tidak menoleransi apapun dengan Narkoba dan Alkohol.

5. Perjanjian Kru
Nakhoda dan semua awak harus memastikan bahwa mereka ditandatangani di
kapal menggunakan dokumen Perjanjian Kru terkait yang disyaratkan oleh
Negara Bendera kapal.

6. Perekrutan Staf Laut / Darat

1) Perekrutan staf laut dilakukan oleh bagian crewing untuk bertindak atas
nama perusahaan. Setiap staf laut sebelum pengangkatan harus mendapat
persetujuan PMSol setiap saat.

2) Perusahaan harus memastikan pengawakan bertugas di kapal dengan
perwira dan peringkat yang memenuhi syarat, kompeten, bersertifikat dan
medis sesuai dengan Negara Bendera dan persyaratan Pengawakan.

3) Perekrutan staf darat dilakukan sesuai Sistem Manajemen Kualitas
Perusahaan.

7. Pelatihan Staf Laut / Darat

1) Crewing berwenang untuk memberikan pelatihan kepada staf laut
Perusahaan sesuai dengan yang berikut ini.

SAFETYY MANAGEMENT SYSTEM_smm do not reproduce or distribute without authorization
Prepared by: DPA_@rul

Copyright © 2022. All rights reserved

IMO No: 6223578

PEDOMAN NOMOR : A - 001/C0000/2021-S0
REVISI KE
FUNGSI : SHIPS MANAGEMENT BERLAKU TMT : 01
HALAMAN : 01/08/2022
JUDUL : SAFETY MANAGEMENT : 32 / 70
MANUAL (SMM)

a. Pelatihan Fungsional sesuai dengan persyaratan hukum.

b. Pelatihan pengembangan sehubungan dengan persyaratan khusus
Proyek selain kinerja pekerjaan.

c. Pelatihan sosialisasi kepada staf laut yang baru direkrut / dipromosikan.

2) Matriks pelatihan untuk staf darat diidentifikasi oleh PMSol sesuai dengan
Sistem Manajemen Mutu Perusahaan.

8. Sistem Manajemen Kinerja

1) PMSol berkomitmen pada proses manajemen kinerja untuk menangani
empat aspek utama dari praktik manajemen bisnis:
• Pembinaan dan penguatan.
• Menetapkan tujuan, sasaran dan standar.
• Kebijakan perusahaan terkait dengan kesadaran Kesehatan,
Keselamatan, Keamanan dan Lingkungan Kerja.
• Review dan tindak lanjut berkala.
• Kinerja dan evaluasi.

2) Evaluasi Kinerja juga memberikan kesempatan kepada karyawan untuk
mendiskusikan hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan dengan
supervisor mereka dan seringkali mengungkapkan keluhan pribadi atau
keluhan terkait pekerjaan.

3) Kru PMSol harus dievaluasi setidaknya setiap tahun. PMSol dalam
beberapa kasus dapat menggunakan sistem penilaian agen
pengawakannya, jika sesuai dengan persyaratan di atas.

4) Dalam sebagian besar kasus, Service Checker untuk setiap karyawan akan
menjadi manajer atau supervisor langsung mereka. Sebagai contoh:
• Master mengevaluasi Perwira Dek, Peringkat dan Juru Masak.
• Chief Engineer mengevaluasi Perwira Mesin dan Peringkat Ruang
Mesin.
• Master dan Chief Engineer akan dinilai oleh Marine Superintendent dan
Technical Superintendent atau atasan mereka.

5) Proses Evaluasi Kru
• Service Checker menegaskan pemahaman karyawan tentang proses
evaluasi
• Service Checker dan karyawan mendiskusikan setiap faktor kinerja
dalam evaluasi dengan tujuan untuk mencapai kesepakatan (perbedaan
yang tidak dapat direkonsiliasi dalam evaluasi faktor harus dicatat).

SAFETYY MANAGEMENT SYSTEM_smm do not reproduce or distribute without authorization
Prepared by: DPA_@rul

Copyright © 2022. All rights reserved

IMO No: 6223578

PEDOMAN NOMOR : A - 001/C0000/2021-S0
REVISI KE
FUNGSI : SHIPS MANAGEMENT BERLAKU TMT : 01
HALAMAN : 01/08/2022
JUDUL : SAFETY MANAGEMENT : 33 / 70
MANUAL (SMM)

• Karyawan memiliki hak untuk secara resmi menanggapi penilaian
tersebut, dan didorong untuk melakukannya.

• Karyawan dan Service Checker kemudian mengomentari aspirasi karir
karyawan dan mencatat setiap pelatihan yang dianggap sesuai untuk
dihadiri karyawan selama dua belas (12) bulan ke depan.

• Penilai kemudian meneruskan evaluasi tersebut kepada QSHE untuk
ditinjau dan diberi komentar.

6) Petunjuk pelaksanaan
• Evaluasi harus seimbang. Fokus harus pada kinerja positif.
Namun, contoh kinerja negatif tertentu mungkin perlu ditangani untuk
membenarkan evaluasi faktor kinerja tertentu.

• Karyawan didorong untuk menyatakan pandangan mereka dan ini harus
didiskusikan.

• Dalam situasi di mana karyawan dapat bekerja untuk sejumlah
supervisor yang berbeda dalam menjalankan tugas normal mereka,
Service Checker yang ditunjuk dapat meminta nasihat dari staf lain yang
berada dalam posisi untuk menilai sebagian kinerja karyawan secara
keseluruhan atau menilai kinerja di pelaksanaan tugas tertentu.

• Penilai harus menghindari kecenderungan untuk menilai karyawan
berdasarkan perilaku yang paling baru atau paling mudah diingat, tetapi
lebih pada perilaku yang ditunjukkan selama periode penilaian. Sebuah
program penilaian ulang informal terhadap tujuan dan sasaran selama
periode pemeringkatan akan membantu dalam hal ini.

• Penilai harus memanfaatkan skala penilaian sepenuhnya. Sayangnya,
ada kecenderungan untuk menghindari ekstremitas skala, yang secara
efektif mengurangi sistem penilaian dari skala 5 poin menjadi skala 3
poin dan akibatnya mengurangi akurasi evaluasi. Jika perilaku sesuai
dengan definisi, maka peringkat yang sesuai harus digunakan.

• Dalam semua evaluasi, untuk mendapatkan konteks tempat
pemeringkatan, relevansi atau pentingnya faktor evaluasi dengan peran
perlu ditetapkan. Dianjurkan agar penilai melakukan ini terlebih dahulu
untuk semua faktor evaluasi, menggunakan salinan uraian posisi yang
relevan sebelum kembali dan menilai setiap faktor.

• Mengakui bahwa evaluasi dapat menyebabkan ketidaknyamanan baik
bagi karyawan maupun evaluator. Jika diskusi menjadi emosional atau
memanas, jangan takut untuk menghentikan proses untuk memberi
kedua belah pihak kesempatan untuk "menenangkan diri".

SAFETYY MANAGEMENT SYSTEM_smm do not reproduce or distribute without authorization
Prepared by: DPA_@rul

Copyright © 2022. All rights reserved

IMO No: 6223578

PEDOMAN NOMOR : A - 001/C0000/2021-S0
REVISI KE
FUNGSI : SHIPS MANAGEMENT BERLAKU TMT : 01
HALAMAN : 01/08/2022
JUDUL : SAFETY MANAGEMENT : 34 / 70
MANUAL (SMM)

• Sebisa mungkin, diskusi evaluasi harus diakhiri secara positif. Bahkan
dalam kasus di mana kinerja karyawan di bawah standar dan
memerlukan perbaikan, mereka harus meninggalkan diskusi dengan
rencana yang jelas dan positif tentang apa yang perlu dilakukan untuk
meningkatkan ke tingkat yang diperlukan.

• Di atas segalanya, evaluasi kinerja harus mengandung TIDAK ADA
KEJUTAN bagi karyawan. Jika kinerja belum memenuhi standar yang
disyaratkan, itu perlu ditangani lebih dari sekali setiap tahun kalender.

• Dalam hal kinerja yang buruk, teguran atas kinerja dan perilaku yang
buruk dapat diberikan dalam bentuk tertulis atau lisan. Ini akan dicatat
dalam laporan penilaian, diberi tanggal, dan tanggapan dari anggota kru
juga harus dicatat.

• Formulir Penilaian Kinerja <SMM_F-01> akan digunakan untuk
mengevaluasi Anggota Kru.

9. Keluhan Kru dan Prosedur Disiplin
Prosedur pengaduan dan disipliner akan sesuai dengan MOU Kontrak Kru, dan
sesuai dengan kebijakan Agen Tenaga Kerja terkait.

E. LAMPIRAN / CATATAN / REFERENSI

1 Certificates of Competency
2 Certificate of Rating
3 Medical Fitness Certificate
4 Flag State Licences/Endorsements & Medical Certificates (jika diperlukan)
5 SOM-S-05 Vessel Crew Familiarisation Form
6 SOM-S-06 Vessel QSHE Induction Form
7 SMM-F-01 Performance Appraisal Form
8 Personnel Files
9 Safe Manning Certificate

SAFETYY MANAGEMENT SYSTEM_smm do not reproduce or distribute without authorization
Prepared by: DPA_@rul

Copyright © 2022. All rights reserved

IMO No: 6223578

PEDOMAN NOMOR : A - 001/C0000/2021-S0
REVISI KE
FUNGSI : SHIPS MANAGEMENT BERLAKU TMT : 01
HALAMAN : 01/08/2022
JUDUL : SAFETY MANAGEMENT : 35 / 70
MANUAL (SMM)

BAB – 7
PENGOPERASIAN KAPAL

A. PENGOPERASIAN KAPAL

Perusahaan telah menetapkan prosedur, rencana dan instruksi, termasuk daftar
periksa yang sesuai, untuk operasi utama mengenai keselamatan personel, kapal dan
perlindungan lingkungan yang terkait dengan rutinitas harian kapal dan
mencerminkan perdagangan, kargo yang diangkut dan jenis kapal tertentu yang
dioperasikan dalam SMS.

B. KUNCI PENGOPERASIAN KAPAL

1. Manual Tingkat 1
Safety Management Manual (SMM) ini disebut sebagai manual tingkat 1 yang
menjelaskan aturan dan peraturan yang menentukan persyaratan kinerja atau
persyaratan khusus sesuai kode ISM dan badan pengatur lainnya

2. Manual Tingkat 2
Manual lain yang menjelaskan operasi, prosedur, rencana, dan instruksi utama
kapal disebut Shipboard Operation Manual (SOM) sebagai manual tingkat 2
seperti:
• Pengoperasian Anjungan
• Pengoperasian Kamar Mesin
• Perawatan Kapal
• Persyaratan dan Peraturan Keselamatan
• Pengoperasian Kargo
• Emergency Respons Plan
• Checklist dan Form

C. PETA DAN PUBLIKASI

1. Sebelum minggu ke-3 bulan Desember, Marine Superintendent harus
memastikan pihak ketiga bahwa semua publikasi wajib seperti almanak bahari
dan tabel pasang surut yang kedaluwarsa pada pergantian tahun, sudah
tersedia di kapal.

2. Untuk tujuan ini dan untuk memberikan waktu yang cukup untuk urusan
administrasi, Marine Superintendent harus memastikan bahwa semua

SAFETYY MANAGEMENT SYSTEM_smm do not reproduce or distribute without authorization
Prepared by: DPA_@rul

Copyright © 2022. All rights reserved

IMO No: 6223578

PEDOMAN NOMOR : A - 001/C0000/2021-S0
REVISI KE
FUNGSI : SHIPS MANAGEMENT BERLAKU TMT : 01
HALAMAN : 01/08/2022
JUDUL : SAFETY MANAGEMENT : 36 / 70
MANUAL (SMM)

permintaan untuk publikasi tersebut diterima sebelum akhir Oktober setiap
tahun.

3. Permintaan tersebut juga harus mencakup penggantian edisi lama dari manual
lainnya.

4. Nakhoda harus memeriksa bahwa semua koreksi bagan telah diselesaikan agar
bagan dan publikasi yang dimaksudkan disimpan di kapal.

D. PERALATAN DAN INSTRUMEN

1. Superintendent harus memantau ringkasan status pemeliharaan berkala atau
laporan lain yang mungkin diminta dari waktu ke waktu.

2. Setiap peralatan yang baru diperkenalkan harus lengkap dengan manual operasi
dan instruksi pabrik.

3. Nakhoda harus memastikan bahwa kru menerima pelatihan pengenalan
sebelum mengoperasikan peralatan tersebut.

4. Nakhoda harus berhubungan dengan Marine Superintendent harus memastikan
bahwa semua peralatan navigasi dan instrumen yang memerlukan layanan
diberikan perhatian yang sesuai.

E. NAVIGASI

1. Nakhoda bertanggung jawab atas navigasi kapal yang aman setiap saat dan
mengambil kendali pribadi di bawah kondisi cuaca yang tidak normal atau situasi
yang berpotensi berbahaya. Dia dapat menunjuk Perwira jaga lain ketika dia
menganggap penilaiannya sendiri mungkin terpengaruh oleh kelelahan.

2. Ia harus memastikan bahwa petugas jaga memahami tanggung jawab mereka
sebagaimana disyaratkan oleh Konvensi untuk pedoman tentang jaga. Perwira
jaga harus cukup istirahat dan bugar untuk keselamatan tugas jaga
sebagaimana diatur oleh STCW 95.

3. Nakhoda diharapkan melengkapi panduan operasional dalam Night Order Book.

F. JAM JAGA ENGINEER

1. Chief Engineer dengan berkonsultasi dengan Nakhoda harus memastikan
bahwa pengaturan jaga mesin memadai untuk menjaga keselamatan jaga
Engineer/Masinis jaga.

2. Di bawah arahan Chief Engineer, Engineer/Masinis Jaga bertanggung jawab
untuk inspeksi dan pengoperasian yang aman dari semua mesin yang
mempengaruhi keselamatan kapal.

SAFETYY MANAGEMENT SYSTEM_smm do not reproduce or distribute without authorization
Prepared by: DPA_@rul

Copyright © 2022. All rights reserved

IMO No: 6223578

PEDOMAN NOMOR : A - 001/C0000/2021-S0
REVISI KE
FUNGSI : SHIPS MANAGEMENT BERLAKU TMT : 01
HALAMAN : 01/08/2022
JUDUL : SAFETY MANAGEMENT : 37 / 70
MANUAL (SMM)

3. Chief Engineer harus memastikan bahwa teknisi jaga memahami tanggung
jawab mereka sebagaimana disyaratkan oleh Konvensi untuk pedoman tentang
jaga. Perwira jaga harus cukup istirahat dan bugar untuk tugas jaga
sebagaimana diatur oleh STCW 95.

4. Chief Engineer diharapkan untuk melengkapi panduan operasional dan perintah
tetap khusus pada operasi mesin dengan mempertahankan instruksinya di
"Night Order Book" Chief Engineer.

G. PETUNJUK TAMBAHAN

Kebutuhan instruksi tambahan atau kebutuhan untuk amandemen instruksi yang ada
secara formal diidentifikasi oleh penggunaan pertemuan keselamatan Perusahaan
dan kapal, dengan tinjauan manajemen, atau dengan identifikasi ketidaksesuaian

H. LAMPIRAN / CATATAN / REFERENSI
1 Master Standing Order (contoh)
2 Struktur Organisasi Kapal

SAFETYY MANAGEMENT SYSTEM_smm do not reproduce or distribute without authorization
Prepared by: DPA_@rul

Copyright © 2022. All rights reserved

IMO No: 6223578

PEDOMAN NOMOR : A - 001/C0000/2021-S0
REVISI KE
FUNGSI : SHIPS MANAGEMENT BERLAKU TMT : 01
HALAMAN : 01/08/2022
JUDUL : SAFETY MANAGEMENT : 38 / 70
MANUAL (SMM)

BAB – 8
KESIAPSIAGAAN DARURAT

A. TUJUAN
Prosedur ini menjelaskan langkah-langkah untuk memastikan rencana komprehensif
tersedia untuk merespon dengan korban yang teridentifikasi dan bahwa semua
personel dalam struktur tanggap darurat dilatih dan mampu menanggapi semua
potensi darurat yang teridentifikasi.

B. TANGGUNG JAWAB
1. DPA bertanggung jawab untuk memastikan bahwa Emergency Response Plan
(ERP) sesuai dengan yang ada di kapal dan memverifikasi keefektifannya.

2. Manajer masing-masing bertanggung jawab untuk memastikan bahwa peralatan
dan bahan yang memadai disediakan di atas kapal untuk memerangi
pencemaran laut.

3. Superintendents harus bertanggung jawab untuk memeriksa inventaris
peralatan terkait SOPEP di atas kapal Perusahaan dan memelihara catatan
yang sama, dan memastikan bahwa permintaan diajukan oleh Nakhoda untuk
kekurangan.

4. Anggota Tim Tanggap Darurat / Emergency Response Team (ERT), yang
dibentuk berdasarkan instruksi Direktur, bertanggung jawab untuk menanggapi
keadaan darurat yang dirinci dalam Emergency Response Plan (ERP).

C. SITUASI DARURAT KAPAL

1. ERP ditetapkan untuk mempertimbangkan berbagai jenis keadaan darurat yang
mungkin timbul di kapal Perusahaan tetapi tidak terbatas pada hal-hal berikut:
1) Tabrakan
2) Kandas
3) Banjir
4) Kerusakan cuaca berat
5) Kegagalan struktural
6) Kebakaran (di dek, di tangki kargo, ruang mesin, ruang pompa, akomodasi)
7) Ledakan
8) Kegagalan mesin kritis
9) Penyelamatan dari ruang tertutup
10) Cedera serius
11) Menyelamatkan orang dari air

SAFETYY MANAGEMENT SYSTEM_smm do not reproduce or distribute without authorization
Prepared by: DPA_@rul

Copyright © 2022. All rights reserved

IMO No: 6223578

PEDOMAN NOMOR : A - 001/C0000/2021-S0
REVISI KE
FUNGSI : SHIPS MANAGEMENT BERLAKU TMT : 01
HALAMAN : 01/08/2022
JUDUL : SAFETY MANAGEMENT : 39 / 70
MANUAL (SMM)

2. ERP mengalokasikan tanggung jawab kepada setiap anggota ERT

3. Daftar periksa digunakan untuk membantu dalam pemantauan dan
pengendalian berbagai jenis situasi darurat yang terdapat dalam ERP

4. Jadwal latihan telah ditetapkan untuk mempersiapkan tindakan yang diperlukan:
1) Latihan Manajemen – Dilakukan di Kantor Pusat

2) Latihan Kapal – Dilakukan di atas kapal sesuai Jadwal Pelatihan Kapal
dalam ERP

5. Prosedur untuk Latihan Manajemen dan untuk membenarkan hal yang sama di
ERP.

6. Setiap rencana darurat atau insiden harus ditinjau kembali setelah kejadian
untuk memastikan apakah situasi tersebut dapat dihindari, dan untuk mengambil
tindakan korektif apa pun yang dianggap perlu untuk menghindari terulangnya
situasi tersebut. Kajian tersebut juga harus digunakan untuk memperbaiki
rencana kontinjensi di atas kapal dan di darat.

D. DRILL DAN LATIHAN

1. Latihan di atas kapal adalah sarana utama yang digunakan perusahaan untuk
menguji, memperbaiki dan meningkatkan tanggap darurat. Latihan di atas kapal
harus dilakukan sesuai dengan Jadwal Latihan di Kapal dan agar efektif, latihan
direncanakan untuk memberikan simulasi terbaik dari kejadian nyata

2. Latihan atau yang lebih dikenal dengan Management drill adalah latihan untuk
darat yang melibatkan ERT dan kapal yang dilakukan setahun sekali. Latihan
harus se realistis mungkin untuk menguji rencana tanggap darurat.

3. Analisis dan penilaian hasil latihan harus dilakukan segera setelah latihan untuk
perbaikan di masa mendatang.

E. LAMPIRAN / CATATAN / REFERENSI
1 Gambaran Umum System Manajemen Darurat
2 Reporting of anEmergency
3 Emergency Reportung System

SAFETYY MANAGEMENT SYSTEM_smm do not reproduce or distribute without authorization
Prepared by: DPA_@rul

Copyright © 2022. All rights reserved

IMO No: 6223578

PEDOMAN NOMOR : A - 001/C0000/2021-S0
REVISI KE
FUNGSI : SHIPS MANAGEMENT BERLAKU TMT : 01
HALAMAN : 01/08/2022
JUDUL : SAFETY MANAGEMENT : 40 / 70
MANUAL (SMM)

BAB – 9

LAPORAN DAN ANALISIS KETIDAKSESUAIAN, KECELAKAAN, DAN KEJADIAN
BERBAHAYA

A. TUJUAN

Prosedur ini menjelaskan kegiatan memastikan bahwa ketidaksesuaian, kecelakaan
dan situasi berbahaya dilaporkan, diselidiki dan dianalisis dengan tujuan
meningkatkan keselamatan dan pencegahan polusi.

B. TANGGUNG JAWAB

QSHE Departemen bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua
ketidaksesuaian yang teridentifikasi, kecelakaan dan situasi berbahaya dilaporkan,
diselidiki dan dianalisis oleh kepala departemen. Rekomendasi untuk rencana
tindakan korektif dan pencegahan sedang dilaksanakan.

C. PELAPORAN KETIDAKSESUAIAN

1. Definisi
Ketidaksesuaian utama – berarti penyimpangan yang teridentifikasi yang
menimbulkan ancaman serius terhadap keselamatan personel atau kapal atau
risiko serius terhadap lingkungan dan memerlukan tindakan korektif segera.
Selain itu, kurangnya implementasi yang efektif dan sistematis dari persyaratan
kode ISM juga dianggap sebagai ketidaksesuaian utama. Memerlukan tindakan
segera untuk menurunkan versi ke Ketidaksesuaian.
Ketidaksesuaian (NC) – berarti situasi yang diamati di mana bukti objektif
menunjukkan tidak terpenuhinya persyaratan tertentu sesuai dengan pedoman
perusahaan atau peraturan yang ditetapkan. Ini digunakan oleh auditor
perusahaan selama audit internal atau pengamatan apa pun yang diajukan oleh
Negara Bendera dan Pelabuhan.
Temuan – Fakta yang dikumpulkan oleh pengawas atau salah satu perwakilan
perusahaan untuk memenuhi tujuan audit atau inspeksi pada peralatan yang
rusak atau pelanggaran prosedur yang tidak memenuhi standar yang ditetapkan
oleh perusahaan.

SAFETYY MANAGEMENT SYSTEM_smm do not reproduce or distribute without authorization
Prepared by: DPA_@rul

Copyright © 2022. All rights reserved

IMO No: 6223578

PEDOMAN NOMOR : A - 001/C0000/2021-S0
REVISI KE
FUNGSI : SHIPS MANAGEMENT BERLAKU TMT : 01
HALAMAN : 01/08/2022
JUDUL : SAFETY MANAGEMENT : 41 / 70
MANUAL (SMM)

Observasi – berarti proses memeriksa dengan seksama untuk menemukan
sesuatu. Biasanya dikeluarkan oleh pihak ketiga.

Permintaan Tindakan Korektif – berarti langkah-langkah yang diambil untuk
menghilangkan penyebab ketidaksesuaian yang ada atau untuk melakukan
peningkatan kualitas. Ini digunakan ketika salah satu Peralatan atau Sistem
Kritis rusak yang dapat menyebabkan Ketidaksesuaian. Ini juga akan bertindak
sebagai laporan analisis untuk menutup N/C yang diajukan oleh auditor
perusahaan, negara bendera, dan kontrol negara pelabuhan.

2. Semua ketidaksesuaian harus dilaporkan ke kantor pusat dengan menggunakan
formulir Non-Conformity Report (NCR) sebagaimana didefinisikan dalam
Prosedur Audit Internal (SMM Bab 12 D.2)

3. Kepala departemen bertanggung jawab untuk menentukan tindakan korektif
atau rekomendasi yang dihasilkan dari ketidaksesuaian. Langkah-langkah ini
harus didiskusikan dengan DPA dan dipantau secara ketat oleh kepala yang
bertanggung jawab untuk tindakan untuk mencegah terulangnya kembali.

D. PELAPORAN KECELAKAAN

1. Kecelakaan/Insiden – berarti suatu kejadian atau rangkaian kejadian yang tidak
diinginkan yang mengakibatkan kerugian pada personel (cedera atau sakit),
kerusakan lingkungan, kerusakan/kerugian properti, atau gangguan bisnis yang
dapat berdampak merugikan bagi Perusahaan.

2. Kecelakaan/Insiden Besar atau Darurat – adalah suatu kecelakaan/insiden yang
melibatkan kapal yang dikelola Perusahaan yang memerlukan bantuan pihak
ketiga untuk menjamin kesehatan dan keselamatan personel serta keselamatan,
stabilitas dan keutuhan kapal serta kelestarian lingkungan.
Contohnya tetapi tidak terbatas pada:
• Tabrakan yang mengakibatkan kerusakan struktural pada kapal sendiri atau
kapal pihak ketiga, dermaga atau properti lainnya

• Grounding / terdampar

• Kebakaran / Ledakan

• Polusi

3. Kecelakaan/Insiden Kecil – Kejadian kecil atau insiden lainnya yang tidak
termasuk dalam kategori kecelakaan / insiden besar atau merupakan bagian dari
kegiatan atau operasi kapal sehari-hari tetapi mempengaruhi waktu henti kapal
atau mengganggu kelancaran operasi kapal
Contohnya adalah sebagai berikut:

SAFETYY MANAGEMENT SYSTEM_smm do not reproduce or distribute without authorization
Prepared by: DPA_@rul

Copyright © 2022. All rights reserved

IMO No: 6223578

PEDOMAN NOMOR : A - 001/C0000/2021-S0
REVISI KE
FUNGSI : SHIPS MANAGEMENT BERLAKU TMT : 01
HALAMAN : 01/08/2022
JUDUL : SAFETY MANAGEMENT : 42 / 70
MANUAL (SMM)

• Damage/breakdown/kegagalan struktur kapal yang tidak mempengaruhi
keselamatan dan stabilitas

• Damage/breakdown/kegagalan peralatan/sistem kritis kapal

• Kontak dengan kapal atau dermaga lain tanpa kerusakan struktural

• Penumpang gelap

• Pembajakan

• Sentuh bagian bawah

4. Kerusakan Lingkungan adalah setiap perubahan yang merugikan lingkungan,
baik seluruhnya atau sebagian yang diakibatkan oleh kegiatan, produk, atau
layanan organisasi. Kerusakan Lingkungan dapat diakibatkan oleh tumpahan
minyak, bahan kimia berbahaya, polutan laut, sampah, zat beracun, dan
limbah.

5. Nakhoda harus melaporkan semua insiden dan kecelakaan yang terjadi di atas
kapal sebagaimana didefinisikan dalam SEP.

6. Kecelakaan Personil juga didefinisikan sebagai kecelakaan/insiden di mana
cedera serius harus segera dikirim ke Departemen QSHE.

E. PELAPORAN KEJADIAN BERBAHAYA

1. Definisi
Near Miss (NM) adalah serangkaian peristiwa yang dapat mengakibatkan
cedera atau sakit pada orang, kerusakan lingkungan, kerusakan / kerugian
properti, atau gangguan bisnis. Near Miss dikategorikan sebagai berikut:

1) Tindakan Tidak Aman

2) Kondisi Tidak Aman

3) Peristiwa Near Miss

2. Semua kejadian nyaris celaka harus dilaporkan ke Departemen QSHE sesuai
Near Miss Report (SOM_S-19)

3. Setiap Near Miss yang ditemukan di kapal harus segera dilaporkan kepada
atasan atau langsung kepada Nakhoda.

4. Near Miss kemudian akan dibahas selama Pertemuan Keselamatan Bulanan
ketika kejadian dan tindakan pencegahan harus disorot.

5. Laporan harus diisi untuk dicatat dan diserahkan ke Kantor Pusat.

SAFETYY MANAGEMENT SYSTEM_smm do not reproduce or distribute without authorization
Prepared by: DPA_@rul

Copyright © 2022. All rights reserved

IMO No: 6223578

PEDOMAN NOMOR : A - 001/C0000/2021-S0
REVISI KE
FUNGSI : SHIPS MANAGEMENT BERLAKU TMT : 01
HALAMAN : 01/08/2022
JUDUL : SAFETY MANAGEMENT : 43 / 70
MANUAL (SMM)

F. INVESTIGASI DAN ANALISIS

1. QSHE akan memimpin tim investigasi dalam melakukan investigasi untuk setiap
kejadian kecelakaan atau insiden

2. Prosedur investigasi dijelaskan dalam Prosedur Investigasi ERP

3. Laporan analisis dibuat dari kecelakaan dan ketidaksesuaian dan diajukan untuk
ditinjau pada pertemuan tinjauan manajemen.

G. PELAPORAN LAPORAN INSIDEN PERSONIL

1. Kecelakaan Personil didefinisikan sebagai peristiwa yang tidak diinginkan, atau
serangkaian peristiwa, yang mengakibatkan kematian, cedera atau penyakit
pada orang.

2. Semua kecelakaan yang melibatkan personel harus dicatat pada formulir
Laporan Kecelakaan Personil (Laporan Kecelakaan Pribadi SOM_S-20) dan
harus dikirim ke Departemen QSHE, di PMSol. Selain itu, Laporan Awal, juga
harus disampaikan untuk menetapkan Penyebab Langsung, Tidak Langsung
dan Akar masalah dari kejadian tersebut.

3. Dalam kasus cedera serius, saran segera harus dikirim ke Manajer
Jaga/bertugas (+62 21 65307030) di kantor PT Pertamina Marine Solutions -
Jakarta dan dilanjutkan dengan Personal Accident Report beserta
pernyataannya, dll.

4. Jika kecelakaan disebabkan oleh kegagalan peralatan atau kerusakan material,
bagian yang rusak harus disimpan di kapal untuk penyelidikan di masa
mendatang.

5. Terminologi berikut harus digunakan dalam Laporan Kecelakaan Personil.
1) Fatalitas: didefinisikan sebagai kematian yang diakibatkan oleh cedera
terkait pekerjaan atau penyakit akibat kerja, terlepas dari selang waktu
antara cedera dan kematian.

2) Cacat Sebagian Tetap (PPD) Penyakit atau cedera yang menyebabkan:

a. Kehilangan total, atau kehilangan penggunaan permanen, dari setiap
anggota atau bagian dari tubuh, atau setiap kerusakan permanen dari
setiap anggota tubuh, terlepas dari cacat yang sudah ada sebelumnya
dari anggota atau bagian tersebut.

b. Kerusakan permanen pada fungsi fisik/mental terlepas dari gangguan
fungsi mental / fisik yang sudah ada sebelumnya; atau

c. Pemindahan permanen ke pekerjaan lain (tidak termasuk tindakan
disipliner).

SAFETYY MANAGEMENT SYSTEM_smm do not reproduce or distribute without authorization
Prepared by: DPA_@rul

Copyright © 2022. All rights reserved

IMO No: 6223578

PEDOMAN NOMOR : A - 001/C0000/2021-S0
REVISI KE
FUNGSI : SHIPS MANAGEMENT BERLAKU TMT : 01
HALAMAN : 01/08/2022
JUDUL : SAFETY MANAGEMENT : 44 / 70
MANUAL (SMM)

3) Cacat Total Permanen (PTD) - Cedera terkait pekerjaan, yang
melumpuhkan karyawan secara permanen dan mengakibatkan pemutusan
hubungan kerja.

4) Lost Workday Case (LWC) - Setiap kasus yang dapat direkam yang
mengakibatkan hilangnya hari kerja dengan hari libur kerja.

5) Lost Time Injury or Illness (LTI) - Cedera atau penyakit akibat kerja, yang
mengakibatkan karyawan tidak dapat kembali bekerja pada hari apa pun
setelah hari terjadinya cedera/sakit. “Setiap hari” termasuk hari istirahat,
akhir pekan, hari libur terjadwal, hari libur umum atau hari berikutnya
setelah berhenti bekerja. “Setiap hari” juga mencakup kunjungan ke dokter
atau profesional perawatan kesehatan berlisensi lainnya hanya untuk
observasi. LTI juga termasuk kasus kematian.

6) Lost Time Injury or Illness Frequency (LTIF) – Didefinisikan sebagai (Lost
Time Injury or Illness x 1.000.000) / Man-hours

7) Restricted Workday Case (RWC) - Cedera atau penyakit terkait pekerjaan,
yang mengakibatkan karyawan dapat kembali bekerja tetapi tidak dapat
melakukan tanggung jawab pekerjaan normal secara penuh pada hari
setelah kejadian. Pekerjaan yang dibatasi harus bermakna dan telah
ditetapkan sebelumnya atau merupakan bagian penting dari pekerjaan
biasa.

8) Medical Treatment Case (MTC) - Cedera atau penyakit yang berhubungan
dengan pekerjaan, yang mengakibatkan perawatan oleh dokter medis atau
dapat dianggap berada di wilayah seorang dokter. Cedera atau sakit tidak
menghalangi karyawan untuk melakukan tanggung jawab pekerjaan
normal. Perawatan medis tidak termasuk pertolongan pertama.

9) Jumlah Kasus yang Dapat Dilaporkan (TRC) - Jumlah Kematian, Cacat
Total Tetap, Cacat Sebagian Tetap, Kasus Kehilangan Hari Kerja, Kasus
Hari Kerja Terbatas dan Kasus Perawatan Medis.

10) Total Frekuensi Kasus yang Dapat Dilaporkan (TRCF) - Didefinisikan
sebagai (Total Kasus yang Dapat Dilaporkan x 1.000.000) / Jam kerja

11) Kasus Pertolongan Pertama (FAC) - Cedera ringan terkait pekerjaan atau
penyakit akibat kerja yang hanya memerlukan perawatan pertolongan
pertama. Biasanya pengobatan diberikan oleh orang lain selain dokter.

12) Penyakit Akibat Kerja - Kondisi atau gangguan abnormal terkait pekerjaan
yang disebabkan oleh atau terutama disebabkan oleh pajanan di tempat
kerja. Ini termasuk penyakit akut dan kronis atau penyakit yang mungkin
disebabkan oleh inhalasi, adsorpsi, konsumsi atau paparan langsung
dengan bahaya.

SAFETYY MANAGEMENT SYSTEM_smm do not reproduce or distribute without authorization
Prepared by: DPA_@rul

Copyright © 2022. All rights reserved

IMO No: 6223578

PEDOMAN NOMOR : A - 001/C0000/2021-S0
REVISI KE
FUNGSI : SHIPS MANAGEMENT BERLAKU TMT : 01
HALAMAN : 01/08/2022
JUDUL : SAFETY MANAGEMENT : 45 / 70
MANUAL (SMM)

13) Total Reportable Occupational Illness (TROI) - Jumlah penyakit akibat kerja
yang diidentifikasi, dicurigai atau didiagnosis oleh perusahaan dalam
periode waktu tertentu. Setiap Penyakit Kerja yang teridentifikasi yang
diketahui oleh Perusahaan harus dimasukkan, bahkan jika tidak ada
kehilangan/pembatasan hari kerja yang terlibat dan/atau tidak ada
perawatan medis yang diberikan. Paparan tunggal dapat menimbulkan
beberapa kasus Penyakit Akibat Kerja.

14) Jam kerja - Total jam paparan personel di tempat kerja dan termasuk
lembur hanya untuk kegiatan yang disetujui perusahaan.

6. Semua laporan awal harus disertai dengan Formulir Laporan Kecelakaan Diri
yang telah diisi lengkap dan mengirimkan QSHE. Departemen yang mengetahui
insiden tersebut harus memastikan bahwa salinan Laporan Kecelakaan Pribadi
diberikan kepada QSHE secepatnya. Salinan juga harus

7. Manajer Ship Management atau Superintendent harus melakukan penyelidikan
yang diperlukan. Ini harus mencakup verifikasi penyebab kecelakaan, mis.
kegagalan peralatan, kerusakan material, dll. Semua laporan harus disalin ke
QSHE/DPA untuk dipertimbangkan selama pertemuan QSHE. Manajer Armada
/ Superintendent kemudian harus merujuk pada tindakan perbaikan seperti yang
disarankan oleh Nakhoda dan merinci rencana tindakan sebagaimana
dinyatakan dalam Formulir laporan Kecelakaan Diri.

H. DISTRIBUSI HASIL

1. Departemen QSHE akan mendistribusikan untuk berbagi informasi
pembelajaran dari kejadian berbahaya untuk mempromosikan praktik terbaik di
seluruh armada. Pembagian informasi ini disebarluaskan melalui notifikasi
bernama ALERT

I. LAMPIRAN / CATATAN / REFERENSI
1 Non-Conformity Process
2 Incident Investigation Flow Chart

SAFETYY MANAGEMENT SYSTEM_smm do not reproduce or distribute without authorization
Prepared by: DPA_@rul

Copyright © 2022. All rights reserved

IMO No: 6223578

PEDOMAN NOMOR : A - 001/C0000/2021-S0
REVISI KE
FUNGSI : SHIPS MANAGEMENT BERLAKU TMT : 01
HALAMAN : 01/08/2022
JUDUL : SAFETY MANAGEMENT : 46 / 70
MANUAL (SMM)

BAB – 10
PEMELIHARAAN PERALATAN KAPAL

A. TUJUAN

Perusahaan telah menetapkan prosedur untuk memastikan bahwa semua kapal yang
dikelolanya dipelihara sesuai dengan peraturan nasional, dengan
mempertimbangkan konvensi internasional, aturan klasifikasi, persyaratan dari
produsen, informasi umpan balik dari kegagalan, kerusakan, cacat dan malfungsi.

B. SASARAN

1. Pemeliharaan kapal, mesin dan peralatan dilakukan sesuai jadwal dan rencana.
Inspeksi kapal dan peralatan dilakukan pada interval yang ditentukan dalam
prosedur dan instruksi terdokumentasi dalam pemeliharaan kapal.

2. Tindakan khusus diambil untuk meningkatkan keandalan peralatan tersebut
dengan pengujian operasional reguler dari pengaturan siaga. Chief Engineer
dan Chief Officer melakukan verifikasi pelaksanaannya dalam pengoperasian
kapal sehari-hari.

3. Penerapan Sistem Pemeliharaan yang Direncanakan di atas beberapa kapal
telah memperkuat manajemen kapal. Auditor diberikan salinan dokumen dan
catatan dalam bentuk lunak dan keras tentang proses pemeliharaan yang
menunjukkan kepatuhan terhadap persyaratan program pemeliharaan.

C. INSPEKSI RUTIN

1. Inspeksi rutin formal terhadap integritas struktural kapal, inspeksi mesin, sistem
dan perlengkapan kapal dilakukan pada interval yang sesuai.

2. Jangka waktu dasar seperti yang direkomendasikan oleh instruksi manual
pabrikan atau aturan klasifikasi membenarkan inspeksi interval yang sesuai.

D. KEKURANGAN DAN KERUSAKAN KAPAL DAN PERALATAN

1. Perwira yang bertanggung jawab atas mesin dan peralatan melaporkan semua
kerusakan, cacat, malfungsi, kekurangan yang berkaitan dengan kapal dan
peralatan kepada Chief Engineer atau Chief Officer.

SAFETYY MANAGEMENT SYSTEM_smm do not reproduce or distribute without authorization
Prepared by: DPA_@rul

Copyright © 2022. All rights reserved

IMO No: 6223578

PEDOMAN NOMOR : A - 001/C0000/2021-S0
REVISI KE
FUNGSI : SHIPS MANAGEMENT BERLAKU TMT : 01
HALAMAN : 01/08/2022
JUDUL : SAFETY MANAGEMENT : 47 / 70
MANUAL (SMM)

2. Kekurangan peralatan diperbaiki segera oleh masing-masing kepala
departemen jika tidak, bantuan darat hanya diperlukan jika ada kekurangan
sumber daya atau material di kapal. Manajemen Pemeliharaan harus terus
diinformasikan ketika kapal tidak dapat memperbaiki kekurangan yang
mempengaruhi keselamatan kapal atau perlindungan lingkungan meskipun
memiliki sumber daya dan material yang tersedia di kapal.

3. Kapal harus mengusulkan rekomendasi perbaikan dan pencegahan untuk
meningkatkan sistem perawatan mesin atau peralatan yang bersangkutan.

4. Kekurangan yang perlu diperbaiki pada dok kering berikutnya harus dimasukkan
dalam daftar dok yang terus diperbarui dan masing-masing Superintendant terus
diinformasikan.

E. BANTUAN DARAT

1. Apabila personel kapal telah meminta bantuan darat sebagai tindakan korektif
untuk memperbaiki kekurangan dengan segera, prosedur permintaan bantuan
darat harus diikuti.

2. Tindakan korektif harus melibatkan solusi yang dapat mengurangi atau
mencegah terulangnya kekurangan atau kerusakan mesin.

F. CATATAN PEMELIHARAAN DAN KERUSAKAN TIDAK TERJADWAL

Rekaman hard copy atau soft copy dari inspeksi, pengukuran, pengukuran,
pemeliharaan, kerusakan, cacat dan tindakan korektif yang relevan harus disimpan
sebagai bukti objektif dari efektivitas SMS.

G. KERUSAKAN MESIN KAPAL

1. Kerusakan mesin kapal kritis sebagaimana didefinisikan dalam SOM atau mesin
atau peralatan lain yang mempengaruhi fungsionalitas peralatan kritis atau
mempengaruhi navigasi, propulsi atau integritas operasional harus dilaporkan
kepada Technical Fleet Manager dan salinan ke DPA.

2. Kerusakan pada mesin bila sesuai, dapat mengakibatkan perubahan pada
sistem perawatan kapal untuk mencegah terulangnya kerusakan serupa.

3. Dalam hal terjadi kerusakan pada peralatan atau sistem, Chief Engineer dapat
mengubah persyaratan pemeliharaan dan inspeksi dari rencana perawatan di
kapal yang berkaitan dengan peralatan atau sistem untuk mencegah
terulangnya kerusakan.

SAFETYY MANAGEMENT SYSTEM_smm do not reproduce or distribute without authorization
Prepared by: DPA_@rul

Copyright © 2022. All rights reserved

IMO No: 6223578

PEDOMAN NOMOR : A - 001/C0000/2021-S0
REVISI KE
FUNGSI : SHIPS MANAGEMENT BERLAKU TMT : 01
HALAMAN : 01/08/2022
JUDUL : SAFETY MANAGEMENT : 48 / 70
MANUAL (SMM)

Maintenance of the Ship Equipment Flowchart

Chief Officer and
Chief Engineer

MONTHLY MAINTENANCE REPORTS
SURVEY STATUS & DUE DATES
SPARES AND SHIP STORES / REQUISITIONS

Master • VERIFY & ACTION PLANS
• ARRANGE SURVEYS
Head Operations / • FEEDBACK ON ITEMS
Managers / • RECEIVED /OUTSTANDING
executives

• ADVISE VESSEL & FOLLOW-UP
• ARRANGE ASSISSTANCE ACCORDINGLY
• NEW CERTIFICATE ISSUED / ENDORSED

SAFETYY MANAGEMENT SYSTEM_smm do not reproduce or distribute without authorization
Prepared by: DPA_@rul

Copyright © 2022. All rights reserved

IMO No: 6223578

PEDOMAN NOMOR : A - 001/C0000/2021-S0
REVISI KE
FUNGSI : SHIPS MANAGEMENT BERLAKU TMT : 01
HALAMAN : 01/08/2022
JUDUL : SAFETY MANAGEMENT : 49 / 70
MANUAL (SMM)

H. MANUAL PENGOPERASIAN TEKNIS
1. SOM menceritakan pemantauan dan pemeliharaan kapal dan peralatan.

I. SURVEI HUKUM DAN KELAS
1. Technical Fleet Manager harus memastikan bahwa semua survei undang-
undang dan kelas yang relevan dilakukan sesuai dengan persyaratan kelas.
2. MSM harus memastikan bahwa Kondisi Kelas atau yang setara dipantau dan
ditutup sesegera mungkin.

J. PERALATAN KRITIS
Peralatan Kritis berarti setiap peralatan berbasis kapal, sistem operasi atau alarm
yang, jika gagal, akan mengakibatkan awak kapal atau kapal ditempatkan pada risiko
atau yang dapat menyebabkan kecelakaan/insiden. Namun, itu tidak akan dianggap
sebagai peralatan kritis, di mana:
1. Peralatan yang diduplikasi untuk memenuhi persyaratan fungsional jika terjadi
kegagalan tunggal,
2. Setiap kegagalan peralatan, bila dinilai, tidak berdampak pada keselamatan
personel, keselamatan kapal dan lingkungan.
1) Daftar Peralatan Kritis harus dipasang di Engine Control Room (ECR) dan
Bridge untuk referensi yang mudah dan salinannya disimpan oleh
Superintendent kapal.
2) Setiap perlengkapan penting yang akan ditambahkan di masa depan, untuk
kapal tertentu, Nakhoda harus mengajukan permintaan agar perlengkapan
tersebut dimasukkan sebagai perlengkapan kritis, kepada superintendent
masing-masing kapal.
3) Daftar peralatan dan sistem kritis sedang didefinisikan dalam Manual
Pemeliharaan.

K. KUNJUNGAN KAPAL
1. Perusahaan harus mengatur kunjungan di atas kapal untuk terus memantau dan
memastikan bahwa standar keselamatan dan pelatihan personel laut dilakukan
dan dibagikan.

SAFETYY MANAGEMENT SYSTEM_smm do not reproduce or distribute without authorization
Prepared by: DPA_@rul

Copyright © 2022. All rights reserved

IMO No: 6223578

PEDOMAN NOMOR : A - 001/C0000/2021-S0
REVISI KE
FUNGSI : SHIPS MANAGEMENT BERLAKU TMT : 01
HALAMAN : 01/08/2022
JUDUL : SAFETY MANAGEMENT : 50 / 70
MANUAL (SMM)

BAB – 11
DOKUMENTASI

A. TUJUAN
Perusahaan telah menetapkan prosedur untuk memastikan bahwa semua dokumen
yang berkaitan dengan Sistem Manajemen Keselamatan diterbitkan, didistribusikan,
dipelihara, direvisi dan dikendalikan dengan benar.

B. TANGGUNG JAWAB
1. Kepala Departemen masing-masing bertanggung jawab untuk meninjau dan
mengusulkan amandemen terhadap prosedur dan manual yang ada.
2. DPA meninjau semua usulan amandemen SMS sebelum diterbitkan. Dia
mengawasi masalah dokumentasi terkontrol ke semua pihak dan kapal terkait.
3. DPA harus memelihara salinan induk dan Nakhoda bertanggung jawab untuk
memelihara manual dengan revisi terbaru saat dan ketika diterima dari kantor
pusat.

C. STRUKTUR DOKUMEN
1. Sistem SMS Perusahaan didokumentasikan sebagaimana disebutkan dalam
Bagian 7 dari manual ini sebagai berikut:
1) Tingkat 1 – Safety Management Manual (SMM)
2) Tingkat 2 – Shipboard Operation Manual (SOM), Prosedur dan Instruksi

D. KERAHASIAAN
1. Semua dokumen manajemen yang dibuat oleh Perusahaan harus tetap rahasia
dan dapat dilihat oleh personel perusahaan atau orang yang berwenang lainnya
seperti inspektur Negara Bendera, inspektur Kontrol Negara Pelabuhan,
surveyor klub P&I, surveyor Kelas yang berwenang dan pihak lain yang disetujui
oleh Perusahaan / Master. Dengan demikian, penyediaan dokumen manajemen
pinjaman atau salinannya kepada orang yang tidak terkait DILARANG KERAS

SAFETYY MANAGEMENT SYSTEM_smm do not reproduce or distribute without authorization
Prepared by: DPA_@rul

Copyright © 2022. All rights reserved

IMO No: 6223578


Click to View FlipBook Version