Catatan SBdP Kelas VI: Tema 2 Seni Tari@ari Agustus 2021| 1 CATATAN SBdP KELAS VI TEMA 2 (Buku Tematik halaman 11, 34, 55, 87 – 90, 111) KD. 3.3 Memahami penampilan tari kreasi daerah. 4.3 Menampilkan tari kreasi daerah Pengantar: Cuplikan dari video pembelajaran hari ini:
Catatan SBdP Kelas VI: Tema 2 Seni Tari@ari Agustus 2021| 2 Seni Tari Hal yang sama, materi Pola Gerak tariSeni Tari Cuplikan dari Buku Paket Tema 2 halaman 34, 55, 87 – 90 ,
Catatan SBdP Kelas VI: Tema 2 Seni Tari@ari Agustus 2021| 3 Subtema 3 Halaman 111 A. Pengertian Seni Tari Seni tari ialah suatu gerak badan yang secara berirama yang dilakukan di tempat serta waktu tertentu untuk keperluan pergaulan, mengungkap perasaan, maksud, serta pikiran. = Gerakan tari ini tidak sama dari gerakan sehari-hari yang seperti lari, jalan, atau bersenam. = Seni tari secara umum memiliki aspek-aspek gerak, ritmis, keindahan, dan ekspresi. Gerak di dalam tari tidaklah gerak yang realistis, tetapi gerak yang sudah diberi suatu bentuk ekspresif serta estetis. B. Unsur Utama dalam Seni Tari Suatu gerakan tidak bisa dikatakan sebagai tarian bila tidak memenuhi tiga unsur. Jika salah satu saja dari unsur tersebut tidak ada, maka gerakan tersebut tidak bisa dikatakan sebuah tari. Berikut 3 (tiga) unsur utama dalam seni tari: a. Wiraga (Raga) : Sebuah tarian harus menampakkan gerakan badan, baik dengan posisi duduk ataupun berdiri. b. Wirama (Irama) : Sebuah seni tari harus memiliki unsur irama yang menyatukan gerakan badan dengan musik pengiringnya, baik dari segi tempo maupun iramanya.
Catatan SBdP Kelas VI: Tema 2 Seni Tari@ari Agustus 2021| 4 c. Wirasa (Rasa) : Sebuah seni tari harus mampu untuk menyampaikan sebuah perasaan yang ada di dalam jiwa, melalui sebuah tarian dan gerakan juga ekspresi penarinya. C. Unsur Pendukung Sseni Tari a. Ragam Gerak Sebuah tari akan terlihat indah bila seluruh anggota badan berkaloborasi. Bukan hanya kaki dan tangan, kombinasi dari raut muka dan lirikan mata juga ekspresi wajah akan menambah daya tarik tersendiri. Sehingga tarian tersebut akan terlihat lebih estetis. b. Ragam Iringan Suatu tari bisa dinikmati jika diiringi dengan musik yang ritmis dan cocok dengan gerak suatu tarian. Sehingga menampilkan paduan yang indah antar gerakan dan musik. Namun, tari akan jauh lebih indah dan dapat dinikmati jika diiringi dengan keluarnya suara dari tubuh penarinya. Baik berupa tepukan, hentakan, maupun terikan. c. Rias dan kostum Sebuah tarian tidak akan lengkap jika tidak memenuhi semua unsur. Begitu juga dengan unsur rias dan kostum. Tanpa rias wajah dan kostum, sebuah tarian akan terasa hambar. Tidak bermakna, juga tidak menarik ditonton. d. Pola Lantai/bloking Tarian juga akan terlihat lebih berseni jika pola lantainya terlihat indah. Penari tidak hanya berdiri pada satu titik saja. Penari harus menyesuaikan dengan tempat dan penontonnya (istilah lainnya adalah penguasaan panggung). D. Properti Tari Properti tari adalah alat atau benda yang digunakan sebagai pelengkap pementasan tari guna menambah makna dan nilai keindahan gerakan tari yang akan dipentaskan. Dalam penggunaan properti tari sendiri, harus mempertimbangkan fungsi dan asas pakai properti, sebab proporsi penggunaan properti umumnya secara mendasar akan menentukan tingkat penguasaan keterampilan penari terhadap suatu jenis tarian tersebut. Beberapa contoh tari nusantara beserta propertinya, antara lain : a) Tari Topeng Betawi (Dari Jakarta), Properti utamanya berupa topeng. b) Tari Piring (Dari Sumatera Barat), Properti utamanya berupa piring. c) Tari Pakarena (Dari Sulawesi Selatan), Properti utamanya berupa Kipas.
Catatan SBdP Kelas VI: Tema 2 Seni Tari@ari Agustus 2021| 5 d) Tari Bosara (dari Sulawesi Selatan), Properti utamanya berupa Bosara. e) Tari Rangguk Ayak (Dari Jambi), Properti utamanya berupa Rebana. E. Jenis-Jenis Seni Tari Pada dasarnya, seni tari dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) jenis tari, yaitu: a) Tari Berdasarkan Jumlah Penarinya Dalam sebuah tarian pasti ada sebuah subjek utama yang menjalankan tarian tersebut. Subjek tersebut adalah penari. Dalam hal ini maka dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori. Berikut penjabarannya. a) Tari tunggal (solo) • Sebuah tari seni yang dibawakan oleh satu orang penari. Baik itu penari laki-laki maupun perempuan. • Contoh : Tari Gatotkaca asal Jawa Tengah. b) Tari berpasangan (duet) • Sebuah tari seni yang dibawakan oleh dua orang penari. • Baik itu penari laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan, ataupun campur laki-laki perempuan. • Contoh : Tari Topeng asal Jawa Barat. c) Tari berkelompok (group) • Sebuah tari seni yang dibawakan oleh banyak orang atau berkelompok. • Penari biasanya lebih dari dua orang. Baik dilakukan dengan laki-laki semua, perempuan semua, ataupun campur laki-laki dan perempuan. • Contoh : Tari Saman asal Aceh b) Tari Berdasarkan Genre/Aliranya Seni tari juga dibedakan berdasarkan genre atau alirannya. Dalam hal ini mencangkum aliran gerakan tarian itu sendiri dan variasi musik yang dibawakan. Aliran seni tersebut dapat dikelompokan menjadi 5 (lima) kategori. a) Tari Tradisional • Seni tari tradisional yaitu tarian yang diwariskan dari masa ke masa sejak zaman dahulu, yang dilestarikan lalu menjadi budaya di sebuah daerah. • Dalam tarian tersebut terdapat nilai, filosofi, simbol dan unsur religius. • Tari tradisional biasanya tidak berubah dari masa ke masa. • Dari segi pakaian tari, rias, kostum, dan tarian itu sendiri. Karena tarian seperti ini biasanya salah satu tujuannya adalah agar tetap terjaga dan tidak hilang dimakan zaman
Catatan SBdP Kelas VI: Tema 2 Seni Tari@ari Agustus 2021| 6 b) Tari Tradisional Klasik • Tari ini merupakan tarian tradisional yang dikembangkan oleh kalangan bangsawan istana atau keraton saja. Dikatakan bahwa tarian ini tidak boleh diganti gerakannya, pun juga semua jenis tari tradisional memang tidak bisa diganti gerakannya. • Ciri seni tarian tradisional klasik adalah tarian yang bernuansa anggun dan berwibawa, juga jubah dan aksesoris mewah yang dikenakan oleh para penari. • Biasanya tarian ini diadakan untuk menyambut sebuah tamu kehormatan dan berkebangsaan. • Contoh: Tari Bedhaya Srimpi asal Jawa Tengah dan Tari Sang Hyang asal Bali. c) Tari Tradisional Kerakyatan • Kebalikan dari tari tradisional klasik, tari tradisional kerakyatan justru dikembangkan dari masyarakat kaum bawah atau rakyat biasa. • Berbeda dengan tradisional klasik, tarian yang satu ini gerakannya tidak terlalu baku. Bahkan bisa disatupadukan dengan gerakan baru yang lebih menarik. Karena tarian ini tidak harus memilki syarat yang berbelit untuk melakukannya. • Tari tradisional kerakyatan biasanya dilaksanakan atau diadakan dalam bentuk upacara perayaan dan sebagai tari pergaulan. • Contoh dari tarian ini adalah Tari Jaipong asal Jawa Barat dan Tari Lilin asal Sumatra Barat. d) Tari Kreasi Baru • Tari kreasi baru adalah sebuah tarian yang dikembangkan oleh seorang koreaografer atau juga disebut penata tari. • Seni gerakan yang ditampilkan juga sudah jauh dari kaku. Gerakan yang ditampilkan bersifat bebas, tapi masih tetap dalam kaidah gerakan tari yang estetis dan indah. • Riasan dan iringan musik dalam tari kreasi baru juga sangat beragam. Tergantung dengan tema dan tujuan yang ingin dibawakan oleh penari tersebut. Tari Kreasi Baru dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu: 1. Tari kreasi baru pola tradisi Tari seni ini menggunakan sentuhan unsur tradisional. Baik itu gerakannya, rias dan kostum, iramanya. Ada nilai-nilai tradisi yang dibawakan dalam tarian jenis ini. 2. Tari kreasi baru pola non tradisi Sebaliknya, tarian ini adalah tarian yang tidak menggunakan sama sekali unsur tradisional dalam tariannya. Baik itu gerakannya, rias dan kostum, iramanya. Dari sini kita bisa mengartikan bahwa tarian ini adalah tarian modern. e) Tari kontemporer • Tarian jenis ini memupakan sebuah tarian yang mengunakan gerakan-gerakan yang bersifat simbolik, unik dan mengandung pesan tertentu didalamnya. • Irama musik yang digunakan juga tidak biasa, cukup dibilang unik. Mulai dari musik sederhana, orkestra, sampai musik flutyloops yang diambil dari teknologi musik digital. • Riasan wajah dan kostum dari tarian ini juga terbilang aneh sesuai dengan tema yang dibawakan. • Terbilang aneh, mungkin karena tarian ini yang biasanya membawakan sebuah gerakan berbentuk mengenang sebuah perjuangan seorang tokoh, atau kejadian, atau juga hari tertentu yang mana meninggalkan cerita khusus.
Catatan SBdP Kelas VI: Tema 2 Seni Tari@ari Agustus 2021| 7 F. Fungsi Seni Tari Seni tari memiliki beberapa fungsi, yaitu: a) Tari Pertunjukan Yaitu tari yang disiapkan untuk suatu acara dan dipentaskan. Tarian ini menonjolkan dari sisi koreografi artistik, konsep yang bagus dan ide yang matang. Serta tema yang tertata sedemikian rupa sehingga tarian tersebut menjadi menarik dan indah. b) Tari Upacara • Yaitu tarian yang dilakukan hanya pada upacara adat maupun acara yang bernuansa keagamaan. Tarian ini mengutamakan adanya ke khidmatan dan komunikasi pada Sang Pemilik Alam. • Tarian upacara adat ini bersifat alamiah biasanya berhubungan dengan suatu kejadian alam. Contohnya yaitu Tari Ngaseuk (menanam padi) dari Jawa Barat, Tari Seblang (panen padi) dari Jawa Timur, Tari Nelayan (memohon keselamatan saat berlaut) dari Irian Jaya, Tari Sisingaan (upacara khitanan) dari Jawa Barat, Tari Wolane (upacara perkawinan) dari Maluku, Tari Holana (menyambut kelahiran bayi) dari NTT dan Tari Ngaben (upacara kematian) dari Bali. • Biasanya tari yang digunakan sebagai sarana keagamaan bersifat sakral. • Di Bali masih terdapat suatu tarian-tarian keagamaan sebagai sarana komunikasi dengan para Dewa dan leluhurnya. Biasanya tarian ini dilakukan disebuah Pura-pura. • Contohnya yaitu tarian Sang Hyang, Kecak, Keris, Rejang. c) Tari hiburan/ Tari Tontonan • Yaitu tarian yang diadakan hanya untuk menghibur penonton saja. • Biasanya tarian ini dimainkan dengan alunan musik dan irama yang enak didengar. • Gerakan tarinya juga bebas dari berbagai macam nilai, tradisi, atau adat. • Hal terpenting dari tarian ini adalah mampu menghilangkan rasa jenuh para pendengar atau penonton. d) Tari Pergaulan • Yaitu tarian yang dimainkan untuk berinteraksi ke sesama saja. • Tarian ini biasanya digunakan untuk saling adu unjuk rasa dalam kesenian. • Dalam gerakannya juga terlihat lincah dan memiliki sifat komunikatif, sehingga mampu memberikan interaksi atau timbal balik ke sesama. e) Tari Kesenian • Yaitu tarian yang dilaksanakan untuk tujuan pelestarian budaya. • Biasanya tarian ini bernuansa tradisional karena menghargai warisan budaya penggilan nenek moyang pada zaman dahulu. • Tarian ini hanya dipentaskan pada saat hari atau momen kebudayaan saja. Setelah kita membaca dan mereview materi Seni Tari di atas yang pernah dipelajari saat di kelas V (lima). Pada pertemuan hari ini, kita kembali mempelajari Pola Lantai dalam Seni Tari : a. Arti Pola Lantai Tari ➔ Merupakan garis-garis di lantai yang dilalui penari ketika melakukan gerak tari dari perpindahan tempat satu ke tempat lainnya. Pola yang juga disebut garis imajiner ini sengaja dibuat oleh formasi penari kelompok. Garis tersebut dapat digambarkan dengan melihat formasi para penari ketika sedang memperagakan tarian. Pola lantai tari bisa dilakukan oleh penari tunggal, berpasangan atau berkelompok, meskipun sebagian besar pola tari dilakukan oleh berkelompok.
Catatan SBdP Kelas VI: Tema 2 Seni Tari@ari Agustus 2021| 8 b. Pola lantai tari menjadi bagian penting yang harus diketahui oleh para penari. Banyak manfaat yang diperoleh ketika menguasai pola lantai. Tidak hanya pertunjukan tarinya saja yang bagus dan menarik, tetapi mempermudah penari dalam melakukan gerakan. a) Fungsi dari pola lantai: i. untuk menata gerakan tarian, ii. membentuk komposisi dalam pertunjukan tarian iii. menciptakan kekompakan antar anggota penari. Dengan adanya pola lantai, tarian yang disajikan akan lebih indah dan menarik untuk ditonton. Dalam pola lantai terdapat dua garis dasar yaitu garis lurus dan melengkung. b) Tujuan dengan menguasai pola lantai yaitu penari akan lebih mudah melakukan perpindahan gerak. Sehingga sang penari akan mengetahui area mana yang menjadi area miliknya tanpa harus khawatir mengganggu atau bertabrakan dengan area penari lainnya. c) Garis lurus terbagi atas 3 (tiga) jenis yaitu: i. vertikal, ii. horizontal iii. diagonal. d) Dalam perkembangan zaman yang semakin maju, pola lantai juga mengalami pengembangan beberapa pola lantai lain, yaitu: i. zig zag, ii. segitiga, iii. segi empat iv. segi lima. e) Pola lantai melengkung juga mengalami pengembangan yaitu: i. lingkaran, ii. lengkung ke depan, iii. melengkung ke belakang iv. angka delapan. Jenis Pola Lantai dalam Tari
Catatan SBdP Kelas VI: Tema 2 Seni Tari@ari Agustus 2021| 9 a. Pola Lantai Lurus Vertikal. a) Vertikal memiliki arti lurus memanjang. b) Pola lantai lurus vertikal berarti pola lantai yang lurus dan memanjang. c) Para penari berjumlah lebih dari satu orang dan akan membentuk formasi lurus baik dari depan ke belakang maupun sebaliknya. d) Pola lantai jenis ini biasanya digunakan pada tari klasik karena pola lurus memberikan kesan yang sederhana tetapi tetap kuat. e) Pola lantai melambangkan antara ikatan manusia dengan tuhannya karena pada dasarnya Tuhan adalah Sang Pencipta kehidupan termasuk menciptakan manusia. f) Beberapa tarian daerah yang menggunakan pola lantai ini adalah: • Tari Serimpi dari tarian Jawa Tengah, • Tari Yospan dari Papua, • Tari Pasambahan dari Sumatera Barat, • Tari Baris Cengkedan dari Bali b. Pola Lantai Horizontal. a) Pola lantai horizontal sebenarnya sama seperti pola lurus vertikal di mana pola lantai bergaris lurus. b) Hanya saja pada pola lantai horizontal, bentuk barisan dari kiri ke kanan maupun dari kanan ke kiri. c) Beberapa tarian yang menggunakan pola lantai horizontal yaitu: • Tari Indang dari Sumatera Barat, • Tari Saman dari Aceh. d) Pola horizontal disebut melambangkan antara ikatan manusia satu dengan manusia yang lain. e) Pada dasarnya manusia pasti membutuhkan bantuan dari manusia lainnya. c. Pola Lantai Diagonal. a) Pola lantai diagonal membentuk garis menyudut ke kanan atau ke kiri. b) Pola lantai ini memberikan kesan yang dinamis tetapi tetap kokoh untuk para penonton atau penikmatnya. c) Tarian daerah yang menggunakan pola lantai ini adalah: • Tari Sekapur Sirih dari Jambi, • Tari Gending Sriwijaya dari Sumatera Selatan, • Tari Pendet dari Bali.
Catatan SBdP Kelas VI: Tema 2 Seni Tari@ari Agustus 2021| 10 d. Pola Garis Melengkung. a) Pola garis melengkung sendiri terdiri dari 3 (tiga) macam yaitu: garis lingkaran, angka delapan, huruf U dan lengkung ular. b) Pola garis yang melengkung akan memberikan kesan yang lembut tetapi lemah. c) Tarian rakyat dan tarian tradisional banyak yang menggunakan pola jenis ini, adalah: • Tari Ma’badong Toraja dari Sulawesi Utara, • Tari Piring dari Sumatera Barat, • Tari Randai dari Sumatera Barat. Pentingnya Memahami Pola Lantai Pada Tari Tradisional • Penari mampu mengatur jarak sendiri dengan penari lainnya. • Mampu mengatur jarak maka akan mencegah antar penari bersinggungan badan maupun kesalahan dalam memperagakan gerakan. 1. Menjaga setiap penari tidak bertabrakan. a. Menguasai pola lantai mampu menjaga penari agar tidak bertabrakan dengan penari lainnya. b. Tarian tradisional sendiri memiliki gerakan yang indah dan mengalami banyak gerakan yang memungkinkan penari saling bertabrakan ketika tidak menguasai pola lantai 2. Membantu Penari menentukan gerakan selanjutnya. a. Ketika penari berpindah dari area satu ke area lain maka gerakan mereka pun akan berbeda juga. b. Dengan adanya pola lantai maka penari bisa menentukan gerakan seperti apa untuk selanjutnya. 3. Penari lebih energik. a. Pentingnya memahami pola lantai dan mangaplikasikan ke dalam tarian mampu membuat penari terkesan lebih energik dan menarik. b. Banyaknya perpindahan tanpa adanya pola lantai justru akan membuat tarian berantakan. c. Dengan adanya pola lantai justru akan memberikan kesan yang lebih teratur dan memukau. 4. Menciptakan kekompakan. a. Memahami pola lantai mampu menciptakan kekompakan antar penari (Karena setiap penari akan terlihat bergerak leluasa memenuhi panggung dengan kompak tanpa perlu berkomunikasi secara verbal). b. Semua gerakan telah diatur melalui pola lantai yang diciptakan oleh para koreografer. 5. Ciri Khas Suatu Tarian. a. Pola lantai mampu memberikan ciri khas dari suatu tarian. b. Masyarakat atau para penonton akan lebih mudah mengetahui ciri khas dari tari tradisional tersebut melalui pola lantai pada tarian. Contoh tarian yang menggunakan pola :
Catatan SBdP Kelas VI: Tema 2 Seni Tari@ari Agustus 2021| 11 Berikut contoh tari daerah dengan pola lantai tertentu: 1. Tari Bedhaya Semang. a. Tarian Bedhaya Semang berasal dari Yogyakarta yang termasuk ke dalam jenis tari klasik. b. Tari ini memiliki pola lantai dan makna tertentu. c. Pola lantai yang digunakan yaitu gawang jejer wayang, gawang perang, gawang tiga-tiga dan gawang kalajengking. d. Salah satu pola lantai pada Tari Bedhaya yang paling dikenal yaitu rakit lajur. e. Pola lantai ini menggambarkan lima unsur yang ada pada diri manusia. f. Unsur tersebut adalah rasa, cahaya, sukma, nafsu dan perilaku 2. Tari Jaran Kepang. a. Tari Jaran Kepang juga berasal dari Yogyakarta. b. Berdasarkan koreografi, tarian ini termasuk ke dalam jenis tari rakyat dengan memiliki pola lantai gabungan antara unsur lengkung dan lurus. c. Pola yang digunakan pada tarian yaitu pola melingkar, garis lurus ke depan dan garis horizontal. 3. Tari Pendet. a. Tari Pendet merupakan tarian populer yang berasal dari Bali. b. Tari Pendet lahir ketika ada ritual sakral Odalan di pura dengan cara memendet. c. Setelah pendeta Hindu mengumandangkan mantra maka mereka akan memendet. d. Pola lantai yang digunakan pada tarian ini berupa pola huruf V, pola lantai lurus dan menghadap ke samping kanan dan kiri. e. Pola tersebut pola sederhana dibanding dengan tarian pendet lainnya. 4. Tari Piring a. Tari Piring merupakan tarian populer yang berasal dari Sumatra Barat. b. Tari Piring merupakan tarian tradisional Minangkabau yang menampilkan atraksi menggunakan piring
Catatan SBdP Kelas VI: Tema 2 Seni Tari@ari Agustus 2021| 12 c. Tari piring dipertunjukkan untuk penyambutan tamu terhormat atau pembukaan upacara adat. d. Jumlah penari tari piring biasanya berjumlah ganjil yang terdiri dari tiga sampai tujuh orang. e. Para penari mengenakan pakian berwarna cerah dengan nuansa warna merah dan kuning keemasan serta tutup kepala. f. Tarian ini diiringi oleh kombinasi alat musik talempong dan saluang. g. Tempo alunan musik awalnya lembut dan teratur, kemudian lama-kelamaan berubah menjadi lebih cepat. === Selamat Belajar ===