The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Teknik interpretasi radiografis kelainan kelenjar saliva

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by andykayasa_fkg, 2022-07-21 21:50:44

Interpretasi Radiografis Kelainan Kelenjar Saliva

Teknik interpretasi radiografis kelainan kelenjar saliva

Keywords: radiografis kelenjar saliva

Drg I Putu Gede Andyka Yasa, M. Biomed.



• Anatomi dan • Pemeriksaan
fisiologi kelenjar
radiograf
saliva • Tahapan
• Etiologi dan gejala
interpretasi
klinis
radiograf
• Gambaran

radiograf kelainan

kelenjar saliva

Kelenjar Endokrin Kelenjar saliva,
Eksokrin kelenjar gonad

Kelenjar
keringat,
kelenjar air mata

Kelenjar saliva

Mayor (95%) Minor (5%)

Parotis Submandibula Sublingual Bukalis,
labialis,
palatinal dll









 Gejala klinis
yang sering
terjadi:

▪ Rasa sakit

▪ Pembengkakan

▪ Mulut kering

▪ Saliva
berlebihan

 Terkadang gejala yang
muncul pada pasien
dengan kelainan
kelenjar saliva mirip
dengan gejala
penyakit lainnya →
pembengkakan
kelenjar limfe



 Untuk menegakkan diagnosis

▪ Pemeriksaan subyektif
▪ Pemeriksaan obyektif
▪ Pemeriksaan penunjang

▪ Histopatologi
▪ Radiografi

 Foto konvensional 2 dimensi→ foto intra oral dan ekstra oral biasa
 Sialography → untuk kelainan pada saluran kelenjar saliva
 MRI → jaringan lunak dan cairan
 CBCT → foto 3 dimensi

 CT/MDCT
 US → gelombang suara

 Periapikal, panoramik, oklusal, bitewing → mudah dan
sederhana → sering dikerjakan dalam praktek.

 Sialolith → radiopak/ radiolusen → tergantung derajat

kalsifikasinya.

 Sumbatan pada kelenjar submandibular lebih mudah terlihat

dibandingkan dengan kelenjar parotis



 Pemeriksaan radiograph pada kelenjar saliva mayor, dengan
memasukkan bahan kontras media ke dalam saluran kelenjar
saliva

 Efektif untuk mendiagnosa sumbatan atau penyempitan pada
kelenjar saliva

 Lebih sering dilakukan pada kelenjar parotis dan
submandibula

 Bahan kontras media

▪ Ionic aqueous solution

▪ Diatrizoate (Urografin)
▪ Metrizoate (Triosil)

▪ Non ionic aqueous
solution

▪ Iohexol (Omnipaque)

▪ Oil based solution:

▪ Lipiodol
▪ Pantopaque

INDIKASI KONTRAINDIKASI

 Untuk melihat ada  Alergi terhadap bahan
sumbatan pada muara kontras media
saluran kelenjar saliva
 Ada infeksi akut
 Untuk memeriksa  Pada pemeriksaan foto
kerusakan pada saluran
kelenjar saliva akibat dari terlihat ada radiopak dekat
sumbatannya muara kelenjar saliva yang
menghalangi jalan masuk
 Untuk memeriksa fungsi jarum saat sialography
kelenjar saliva bila ada
penurunan sekresi saliva

 Tahapan sialography

▪ Preoperative phase
▪ Filling phase
▪ Emptying phase





 Teknik Sialografi

▪ Simple injection
▪ Hydrostatic
▪ Continuous infused pressured-monitored



 Bagan tahap interpretasi

▪ Evaluasi mutu radiograf

▪ Kontras
▪ Kelainan yang dituju sudah

terlihat

 Diameter duktus
berukuran 1-2 mm

 Percabangan duktus di
perifer semakin
melebar (tree in winter
or leafless tree)

 Diameter duktus utama
berukuran 3-4 mm

 Kelenjar ini lebih kecil
dibandingkan dengan
kelenjar parotis,

 Percabangan ductus di
perifer semakin melebar
(the bush in winter)











 Sialolithiasis → peradangan yang diakibatkan oleh sumbatan
batu atau kalkulus pada kelenjar saliva

 Lebih sering terjadi pada kelenjar saliva mayor dibandingkan
dengan kelenjar saliva minor.

 83% pada kelenjar saliva submandibula dan Wharton’s duct
 Gejala → pembengkakan yang intermitten dan sakit saat

makan

 Gambaran radiografis:

▪ Radiopak atau radiolusen tergantung derajat kalsifikasinya
▪ Berbentuk panjang oval seperti cerutu atau bulat.
▪ Diagnosis banding kelainan ini adalah phlebolith dan kalsifikasi

nodus limfatik







 Sialadenitis → peradangan pada kelenjar saliva yang bisa
diakibatkan oleh bakteri, virus atau respon autoimun

 Lebih sering terjadi pada kelenjar parotis
 Etiologi:

▪ Bakteri → Staphylococcus aureus dan Streptococcus viridans
▪ Virus → MUMPS

▪ Autoimun

 Gejala klinis → demam, pembengkakan pipi, pembesaran
kelenjar limfe, dan keluarnya pus

 Gambaran radiografis:

▪ Sialadenitis → peradangan pada muara dan terjadi dilatasi ductus →
sialografi bahan merembes keluar → dot atau atau berbentuk

globular spherical → sialektasis

▪ Sialadenitis tahap awal → radiograf → sialektasis berukuran 1 mm
tersebar merata

▪ Sialadenitis tahap lanjut → radiograf → sialektasis berukuran > 2
mm dan tersebar tidak merata








Click to View FlipBook Version