The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by coyinisiapa, 2022-02-14 02:28:44

E-MAKALAH SPESIASI KELOMPOK 5

Biologi kelas XII Mipa 2

LAPORAN BIOLOGI “SPESIASI”

Disusun oleh:
Kelompok 5 :

1. Nurlaeli (25)
2. Nurul Fazriyah (26)
3. Rifal Pamuji (27)
4. Riza Azzahra (28)
5. Sabrina (29)
6. Shefny Fadhillah Putri (30)

Kelas : XII MIPA 2
SMA Negeri 1 Palimanan

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman untuk para pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kami yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Cirebon, 12 Januari 2022

Penyusun

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
BAB I ................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN.................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang.............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
1.3 Tujuan ......................................................................................................... 2
BAB II.................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN .................................................................................................... 3
2.1 Pengertian Spesias dan Spesiasi ...................................................................... 3
2.2 Syarat-syarat terjadinya spesiasi ...................................................................... 5
2.3 Isolasi Spesiasi.............................................................................................. 6
BAB III............................................................................................................... 10
PENUTUP .......................................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 11

ii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Evolusi adalah proses perubahan struktur tubuh makhluk hidup yang

berlangsung sangat lambat dan dalam waktu yang sangat lama. Evolusi juga
merupakan perkembangan makhluk hidup yang berlangsung secara
perlahan-lahan dalam jangka waktu yang lama dari bentuk sederhana ke
arah bentuk yang komplek. Evolusi juga dapat diartikan proses perubahan
yang berlangsung sedikit demi sedikit dan memakan waktu yang lama.

Teori evolusi dimaksudkan sebagai penjelasan tentang bagaimana
evolusi itu terjadi (mekanisme evolusi). Bisa terjadi ada beberapa
penjelasan yang diberikan mengenai suatu fenomena. Mengenai evolusi,
pada abad ke-19 Lamarck memberikan penjelasan bagaimana evolusi itu
terjadi, yang dikenal sebagai teori evolusi Lamarck atau teori Lamarck.
Penjelasan yang diberikan oleh Lamarck itu kemudian dianggap tidak benar
karena ada penjelasan lain yang dipandang lebih memuaskan, terutama yang
diberikan oleh Darwin dan dikenal sebagai teori evolusi Darwin atau teori
Darwin.

Faktor-faktor yang mempengaruhi evolusi adalah seleksi alam,
mutasi dan peran isolasi dalam pembentukan spesies baru. Ada perjuangan
untuk hidup yaitu antara individu-individu dalam suatu spesies untuk
mendapatkan makanan, air, cahaya atau faktor-faktor lain yang penting
dalam lingkungan itu. Melalui peristiwa isolasi dapat ditetapkan adanya
perbedaan genetik. Organisme yang hidup di sekitar kita telah mengalami
tahap-tahap isolasi menuju pembentukan spesies baru. Bukti teori evolusi
adalah; adaptasi dan seleksi alam. Seleksi alam berlangsung secara mikro
evolusi, dengan hasil akhirnya adalah adaptasi. Dua unsur yang terdapat
pada teori Evolusi Darwin, yaitu; adaptasi dan pembentukan spesies baru.

1

Terjadi adaptasi melalui proses mikroevolusi, yakni perubahan pada
individu dalam populasi secara bertahap untuk membentuk spesies baru.

Pada makalah ini akan dijelaskan secara terperinci tentang
pembentukan spesies baru (spesiasi).

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dituliskan rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan spesiasi?
2. Apa saja syarat terjadinya spesiasi?
3. Apa sajakah faktor faktor yang mempengaruhi spesiasi?
4. Apa sajakah mekanisme spesiasi

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas dapat dituliskan tujuan sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian spesiasi
2. Untuk mengetahui syarat syarat terjadinya spesiasi
3. Untuk mengetahui dan memahami Faktor-faktor spesiasi
4. Untuk mengetahui dan memahami mekanisme spesiasi

2

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Spesias dan Spesiasi
A. SPESIES
spesies adalah suatu kelompok organisme yang hidup bersama di

alam bebas, dapat mengadakan perkawinan secara bebas, dan dapat
menghasilkan anak yang fertil dan bervitalitas sama dengan induknya.
Munculnya keanekaragaman konsep spesies ini dilatarbelakangi oleh dua
alasan mendasar, alasan pertama adanya perbedaan pemahaman tentang
spesiasi yang merupakan proses munculnya suatu spesies baru. Alasan
kedua adalah karena spesies merupakan hasil dari proses evolusi yang terus
berjalan. Artinya bahwa konsep spesies yang dibuat berdasarkan proses
spesiasi yang masih sebagian berjalan akan berbeda dengan konsep spesies
yang dibuat ketika spesies itu benar-benar sudah sampai pada akhirnya.

Ernst Mayr pada tahun 1963 mendefinisikan konsep spesies biologis
(Biological Species Concept/BSC) yang dapat diterima secara luas. Spesies
menurut BSC adalah suatu populasi atau kelompok populasi alami yang
secara aktual memiliki potensi dapat saling kawin (interbreeding) dan
menghasilkan keturunan yang dapat hidup fertil, namun tidak dapat
menghasilkan keturunan yang fertil jika kawin dengan spesies lain. Dengan
kata lain, suatu spesies biologis adalah unit populasi terbesar di mana
pertukaran genetik mungkin terjadi dan terisolasi secara genetik dari
populasi kelompok lainnya.

Konsep ini didasarkan pada dua pandangan biologis yaitu
reproduksi seksual meningkatkan keseragaman dalam gen pool melalui
rekombinasi genetik dan jika dua kelompok populasi itu tidak dapat
melakukan kawin silang maka di sana tidak terjadi aliran gen (gene flow) di
dalam lungkang gen (gene pools). Ketidakmampuan interbreeding

3

(perkawinan) akan memunculkan spesies yang berasal dari penggabungan
bersama pada beberapa waktu berikut setelah kondisi telah mengalami
perubahan. Jadi berdasarkan konsep ini, maka kriteria yang menentukan
keberhasilan reproduksi seksual adalah kemampuan untuk menghasilkan
keturunan yang fertil. Konsep spesies ini tidak berlaku untuk organisme
aseksual dan hibridisasi antarspesies.

B. Definisi Spesiasi

Spesiasi merupakan salah satu hasil akhir dari semua proses evolusi
hingga akhirnya suatu spesies yang sesuai dengan keadaan alam yang
ditinggalinya.
Spesiasi adalah proses pembentukan spesies baru melalui mekanisme
tertentu. Ada beberapa pendapat mengenai proses spesiasi. Ada pendapat
menyatakan bahwa proses spesiasi hanya terjadi pada masa lampau dan
tidak terjadi lagi pada masa kini, sedangkan pendapat lain menyatakan
bahwa spesiasi masih berlangsung hingga kini. Untuk memahami proses
spesiasi, perlu diingat bahwa keadaan muka bumi pada masa lampau tidak
sama dengan saat ini. Permukaan bumi yang semula panas menjadi dingin,
daratan mulai terbentuk, dengan demikian terdapatlah habitat baru.
Terbentuknya tumbuh-tumbuhan, hutan, padang rumput secara tidak
simultan, dan terjadi di sejumlah tempat sehingga menyebabkan timbulnya
habitat baru yang sebelumnya tidak ada. Kondisi iklim pada masa lalu juga
berubah ubah. Peristiwa glasiasi, letusan gunung berapi, terbentuknya
daratan menyebabkan muka bumi mengalami evolusi yang besar (Waluyo,
2005). Evolusi molekuler meliputi: evolusi makromolekul dan 2)
rekonstruksi sejarah evolusi gen dan organisme. Pada organisme tingkat
tinggi, kajian asal-usul organisme sangat diuntungkan oleh keberadaan
mitokondria dan kloroplas karena dalam kedua organel seluler tersebut
diketahui adanya DNA yang berbeda dengan DNA kromosom.Selain itu
telah terbukti bahwa DNA mitokondria hanya berasal dari ibu. Untuk inilah
telah asal-usul manusia, hewan dan tumbuhan tingkat tinggi banyak

4

dilakukan dengan melakukan analisis DNA mitokondria dengan pendekatan
secara molekuler.

Spesiasi membahas tentang transisi mikroevolusi ke makroevolusi.
Proses mikroevolusi yang terjadi pada populasi, yaitu seleksi alam,
perubahan frekuensi gen, pemeliharaan variasi genetik, ekspresi khusus dari
variasi gen, evolusi dari kelamin, sejarah hidup dan alokasi seksual, seleksi
seksual, dan konflik genetik. Jembatan antara mikro dan makroevolusi
adalah spesiasi, yang bertanggung jawab terhadap keanekaragaman
kehidupan (Stearns and Hockstra. 2003). Spesiasi merupakan proses
pembentukan spesies baru dan berbeda dari spesies sebelumnya melalui
proses perkembangbiakan natural dalam kerangka evolusi.

2.2 Syarat-syarat terjadinya spesiasi
Untuk terjadinya spesiasi maka ada beberapa syarat agar terjadinya
suatu spesiasi, yaitu:

1. Adanya perubahan lingkungan
Perubahan lingkungan dapat menyebabkan perubahan

evolusi. Contohnya, bencana alam dapat menyebabkan timbulnya
kepunahan massal di muka bumi. Bencana alam seperti glasiasi,
vulkanisme, atau akibat pergeseran benua, dan proses-proses lainnya
menyebabkan perubahan global yang menyebabkan timbulnya
kepunahan missal di muka bumi. Kepunahan massal akan
menimbulkan relung-relung kosong yang dalam waktu lama relung
relung tersebut baru terisi. Apabila tidak ada relung yang kosong,
tidak ada tempat bagi suatu spesies untuk mengalami proses
spesiasi.
2. Adanya relung (niche) yang kosong

Relung merupakan tempat hidup dan interaksi suatu
organisme. Suatu spesies selalu menempati relung tertentu. Suatu
relung umumnya hanya dapat ditempati oleh satu jenis spesies saja.

5

Kepunahan massal akan menimbulkan relung-relung kosong yang
akan menyebabkan relung-relung baru terisi kembali dalam jangka
waktu yang panjang. Apabila relung tersebut kosong (tidak ada
organisme yang menempatinya), maka akan ada banyak organisme
yang berusaha menempati relung tersebut.
3. Adanya keanekaragaman suatu kelompok organisme

Selalu akan ada sejumlah organisme yang mencoba mengisi
relung yang kosong, Keberhasilan suatu organisme mengisi relung
ditentukan oleh seberapa besar kecocokan organisme tersebut
dibandingkan dengan persyaratan relung yang kosong.

2.3 Isolasi Spesiasi
a. Isolasi Geografi
Isolasi geografi/batas alam. Apabila batas alam tidak dapat
dilewati, suatu populasi tidak akan pernah bertemu dengan populasi
lainnya maka dapat
menyebabkan terjadinya spesisasi baik simpatri maupun tidak
simpatri
- Proses spesiasi simpatri: proses spesiasi yang terjadi dalam area
geografi
yang sama dari suatu spesies yang paling berkerabat. Spesiasi terjadi
karena
aspek genetik, morfologi, tingkah laku, fisiologi, dan lain-lain.
Contoh:
populasi mencit di Eropa Barat memiliki sejumlah populasi kecil
yang tidak
interfertilisasi dengan populasi di sebelahnya walaupun
penyebarannya
sangat luas di Eropa Barat.

6

- Spesiasi tidak simpatri: proses spesiasi yang terdapat dalam area
geografi
yang berbeda dibandingkan dengan area geografi suatu spesies yang
paling
berkerabat. Dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Spesiasi alopatri: proses spesiasi yang terjadi di daerah yang
berjauhan
atau berlainan dari suatu spesies yang paling dekat hubungan
kekerabatannya. Sebagian dari populasi suatu spesies terpisah dan
hidup di daerah yang berlainan. Karena adanya pemisahan,
keanekaragaman yang terbawa dari populasi yang terpisah, berbeda
dalam frekuensi alelnya. Oleh karena kedua daerah memiliki
perbedaan
dalam banyak hal, seleksi alam yang bekerja pada masing-masing
area
akan berbeda pula. Ketika kedua populasi tersebut bertemu di
kemudian hari, tidak ada lagi interaksi social di antara kedua
populasi
tersebut. Contoh: Macaca brunnescens dianggap jenis berbeda dari
Macaca ochreata karena terpisah secara geografi.

2. Spesiasi parapatri: proses spesiasi yang terjadi di daerah yang
bersebelahan dengan daerah dari suatu spesies yang paling dekat
hubungan kekerabatannya. Daerah penyebaran meliputi lebih dari
satu
macam habitat dengan persyaratan yang berbeda. Dengan
berjalannya
waktu, terbentuklah suatu populasi yang tetap bersebelahan tetapi
kemampuan interfertilnya secara gradual menurun, berbanding lurus
dengan jarak antara dua populasi. Akhirnya pada suatu keadaan akan
ada dua populasi yang sudah tidak mampu berinteraksi secara

7

interfertil, sehingga harus dianggap sebagai spesies tersendiri.
3. Spesiasi peripatri: proses spesiasi yang terjadi di daerah pinggir
dari
daerah suatu spesies yang paling dekat hubungan kekerabatannya.
Suatu organisme memiliki kisaran toleransi tertentu, akibatnya jenis
tersebut akan menempati daerah tertentu. Semakin jauh dari pusat
penyebarannya, maka lingkungannya pun makin berbeda. Dengan
demikian spesies yang menempati daerah tersebut akan semakin
berbeda dengan spesies yang menempati pusat. Dengan demikian,
interaksi antara populasi tersebut dengan populasi satu spesiesnya
menjadi sangat terbatas.

b. Isolasi Reproduksi
Proses spesiasi yang ditinjau dari: keberhasilan terjadinya
pembuahan
(kemungkinan pertemuan antara dua jenis sel gamet proses pra-
kawin) dan
keberhasilan suatu perkawinan (proses pasca kawin).
1. Spesiasi pra kawin meliputi:
- Kromosomal: perbedaan jumlah, bentuk, urutan kromosom
berpengaruh
dalam perubahan.
- Musim: perbedaan musim kawin atau musim berbunga
menyebabkan
individu hanya dapat saling membuahi individu tertentu yang cocok.
- Parthenogenesis: individu identik dengan induk yang
menghasilkannya.
- Morfologi atau struktural: perbedaan struktur tubuh (morfologi)
menyebabkan pembuahan menjadi tidak mungkin.

2. Spesiasi pasca kawin meliputi:

8

- Letalitas: adanya embrio yang letal
- Sterilitas: individu yang dilahirkan tidak dapat memiliki keturunan.
- Semi-letal: individu yang dihasilkan, meskipun hidup normal dan
dapat
memiliki keturunan, memiliki vitalitas yang sangat rendah.

9

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Evolusi merupakan perkembangan makhluk hidup yang

berlangsung secara perlahan-lahan dalam jangka waktu yang lama, yang
dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya seleksi alam, mutasi, dan
peran isolasi.

Spesiasi adalah proses pembentukan spesies baru melalui
mekanisme tertentu. atau evolusi merupakan salah satu hasil akhir dari
semua proses evolusi hingga akhirnya suatu spesies yang sesuai dengan
keadaan alam yang ditinggalinya. Memiliki syarat-syarat terjadinya
spesiasi, yaitu adanya perubahan lingkungan, adanya relung (niche) yang
kosong, dan adanya keanekaragaman suatu kelompok organisme.

Isolasi pada spesiasi dibedakan menjadi 2, yaitu isolasi geografi
dan isolasi reproduksi. Pada isolasi geografi meliputi proses simpatri dan
proses tidak simpatrik (spesiasi alopatrik, spesiasi parapatrik, dan spesiasi
peripatrik). Sedangkan, pada isolasi reproduksi meliputi spesiasi pra
kawin dan spesiasi pasca kawin.

10

DAFTAR PUSTAKA
Brainly. 2017. “Macam-macam isolasi dan penjelasannya”,
https://brainly.co.id/tugas/10123693, diakses pada 12 Januari 2022 pukul 14.23
Munawir. 2020. Evolusi biologi kelas XII. Direktorat SMA, Direktorat jendral
PAUD, DIKNAS, dan DIKMEN
Priyadi, Teguh. “4 Mekanisme spesiasi”,
https://www.scribd.com/doc/268258049/4-mekanisme-spesiasi, diakses pada 12
Januari 2022 pukul 14.17
Roboguru. “Apakah yang dimaksud dengan spesiasi alopatrik?”,
https://roboguru.ruangguru.com/question/apa-yang-dimaksud-dengan-spesiasi-
alopatrik-berikan-contohnya-_QU-QF4AG8NX, diakses pada 12 Januari 2022
pukul 14.35
Wikipedia. 2022. “Spesiasi”, https://id.wikipedia.org/wiki/Spesiasi, diakses pada
12 Januari 2022 pukul 14.05

11


Click to View FlipBook Version