The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by miancha33, 2020-01-13 00:18:18

Buku FTI 25 Tahun

Buku FTI 25 Tahun

Silver Milestone Our Journey

Kegiatan International Conference dan Kunjungan Pabrik Prestasi Dosen
Bangkok 2012 Dosen dan Mahasiswa

Prestasi Mahasiswa

Mahasiswa/i Teknik Kimia Unpar memiliki catatan prestasi 1. Dr. Arenst Andreas Arie:
yang sangat cemerlang di berbagai ajang kompetisi
mahasiswa baik di tingkat nasional maupun tingkat regional Dosen terbaik ke-1 UNPAR kategori penelitian tahun 2016
(ASEAN). Berikut ini adalah prestasi-prestasi membanggakan dan 2017
yang telah diraih mahasiswa/i Teknik Kimia Unpar.
2. Dr. Arenst Andreas Arie:
National Plant Design Competition ITB:
• 1st winner 2001, 2003, 2005, 2012 Dosen berprestasi ke-2 kategori penelitian tingkat Kopertis
• 2nd winner 2002, 2005, 2012, 2013 Wilayah IV tahun 2017
• 3rd winner 2011
3. Dr. Ratna Frida Susanti:
1st runner up Food Innovation Competition UPH 2011
Dosen berprestasi ke-2 kategori penelitian tingkat Kopertis
1st winner National Essay Competition AIESEC 2013 Wilayah IV tahun 2017

Regional (ASEAN) Plant Design Competition (IChEC) ITB Rencana
• 1st Runner Up 2014 (juara ke-2) Pengembangan
• 3rd Winner 2016 (2018-2022)
• 2nd runner up 2017 (juara ke-3)
Saat ini Jurusan Teknik Kimia UNPAR merencanakan untuk
3rd winner Essay competition IChEC 2017 melakukan akreditasi di tingkat internasional yaitu Akreditasi
IABEE (Indonesian Accreditation Board for Engineering
Best Paper Award pada International Conference on Education) yang mengacu pada Washington Accord.
Engineering and Technology For Sustainable Development
(ICET4SD) yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknologi Jika akreditasi internasional ini tercapai (diharapkan pada
Industri, Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta tahun 2022) tentunya akan sangat menguntungkan bagi
para mahasiswa ataupun lulusan Teknik Kimia Unpar
Juara ke-1 The 2nd International Bussiness Plan Competition dalam dunia pekerjaan ataupun dunia pendidikan di tingkat
SHINE (School of Indonesia Youth Entrepreneur) Fakultas internasional. Oleh karena itu, program studi Teknik Kimia
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pajajaran 2016 Unpar masih akan terus berbenah diri untuk memperbaiki
hal-hal yang dirasa masih kurang dan meningkatkan hal-hal
Juara ke-2 Risk Intelligence Challenge 2017 yang yang sudah baik.
diselenggarakan oleh Deloitte Indonesia

Juara ke-3 National Safety Competition 2017 kategori paper
competition yang diadakan oleh KMTK Fakultas Teknik UGM

50 Universitas Katolik Parahyangan - Bandung

25 th | Fakultas Teknologi Industri

Jurusan Teknik Elektro Konsentrasi
Mekatronika

Program Studi Teknik Elektro Konsentrasi Mekatronika kemampuan akademis, teknis, maupun kemampuan untuk
(selanjutnya disebut Teknik Mekatronika) berdiri pada melakukan adaptasi dan antisipasi perubahan-perubahan
tanggal 31 Maret 2015 dengan SK No 122/M/Kp/III/2015, yang senantiasa terjadi. Perkembangan kegiatan usaha
setelah melalui proses persiapan yang panjang, sejak tahun pada tingkat global ini harus dapat dijawab dan dipenuhi
2012. Tim ini diketuai oleh Dekan Fakultas Teknologi Industri oleh dunia pendidikan dengan menyediakan sumber daya
saat itu, Dr. Paulus Sukapto, Ir., MBA., dengan anggota Dr. manusia cendekia dan profesional, yang mampu menjawab
Bagus Arthaya, Ir., M.Eng., Ali Sadiyoko, S.T., M.T., Romy kesempatan emas ini.
Loice, S.T., M.T., Elisati Hulu, S.T., M.T., dan Herry Santoso,
S.T.,MTM., Ph.D. Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), sebagai salah satu
Pendirian Program Studi teknik Mekatronika dilandasi perguruan tinggi terkemuka di Indonesia, turut bertanggung
pemikiran bahwa pendidikan ilmu teknik merupakan jawab dan berkontribusi dalam usaha menghasilkan tenaga-
salah satu program pendidikan yang harus dikembangkan tenaga pakar dan profesional untuk berkarya dalam arus
di Indonesia dalam rangka pemenuhan kebutuhan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi baru secara
pembangunan nasional, terutama untuk mengisi era luas. Pembentukan program studi Teknik Mekatronika
Revolusi Industri 4.0. Teknik mekatronika, sebagai salah satu merupakan jawaban atas kebutuhan tersebut. Program Studi
bidang ilmu, menghadapi tantangan agar senantiasa dapat Teknik Mekatronika Unpar adalah satu-satunya program
memberikan kontribusi yang berarti dalam pemecahan studi Strata-1 (sarjana) di Indonesia yang memfokuskan
masalah yang telah ada maupun dalam mengantisipasi lulusannya untuk mengisi kebutuhan akan sarjana teknik
masalah baru, terutama yang berkaitan dengan teknik mekatronika. Kompetensi utama yang dimiliki program studi
mesin, elektro dan informatika ini adalah pada aspek integrasi teknologi mekanik (teknik
mesin), teknologi elektronika (teknik elektro) dan teknik
Selain itu, perkembangan ekonomi dunia yang mengarah informatika. Oleh karena itu, kurikulum yang dirancang
pada liberalisasi ekonomi sangat berpengaruh terhadap untuk Teknik Mekatronika ini merupakan perpaduan ilmu di
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta dunia antara ketiga ilmu teknik utama ini.
industri. Inovasi teknologi baru muncul hampir setiap hari,
kecepatan penyebaran teknologi dan ilmu pengetahuan Tahun 2018, tiga tahun setelah pendiriannya, Program Studi
juga berlangsung sangat cepat. Hal ini harus dilihat sebagai Teknik Elektro (Konsentrasi Mekatronika) FTI mengikuti
sebuah kesempatan emas untuk lebih maju. Manusia proses akreditasi yang pertama. Berdasarkan Keputusan
Indonesia harus mampu mengejar kecepatan pertumbuhan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi nomor 1648/
ini sehingga tidak tertinggal dari negara lain. SK/BAN-PT/Akred/S/VI/2018, Program Studi Teknik Elektro
memperoleh status Terakreditasi B, terhitung 26 Juni 2018
Teknologi baru berarti kesempatan kegiatan usaha baru hingga 26 Juni 2023.
yang membutuhkan pengetahuan baru untuk menjalankan
dan mengaturnya. Sumber daya manusia Indonesia harus
mampu menjawab kesempatan emas ini baik dari sisi

51

Silver Milestone Our Journey

Visi

Menjadi komunitas keilmuan teknik mekatronika yang humanum dan bersemangat kasih
dalam kebenaran untuk memberdayakan dan mengembangkan potensi lokal menuju tataran
internasional demi peningkatan martabat manusia dan keutuhan alam ciptaan berdasarkan
sesanti Bakuning Hyang Mrih Guna Santyaya Bhakti.

Misi

1. Membangun komunitas keilmuan teknik mekatronika yang humanum dan bersemangat
kasih dalam kebenaran dengan menggali, menginternalisasi, dan mengimplementasikan
nilai-nilai dasar dasar dan spiritualitas Unpar.

2. Menyelenggarakan proses pembelajaran yang memadukan pembentukan karakter
mahasiswa serta keunggulan akademik.

3. Menyelenggarakan penelitian dan pengkajian ilmiah serta sistematisasi dan konservasi,
serta sosialisasi produk-produk kegiatan ilmiah; dan

4. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat.
5. Yang kesemuanya dilakukan dalam rangka memberdayakan dan mengembangkan

potensi lokal demi meningkatkan martabat manusia dan keutuhan alam ciptaan.

Tujuan

1. Mendidik para mahasiswa menjadi manusia utuh dalam suasana pendidikan dan
pembelajaran yang kondusif berdasarkan semangat kasih dalam kebenaran.

2. Menghasilkan lulusan (student outcome) yang memiliki kompetensi yang memenuhi
standar kemampuan nasional sesuai Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, baik
secara kognitif, psikomotorik, afektif maupun kooperatif.

3. Menghasilkan lulusan yang siap menghadapi pasar bebas ASEAN (MEA: Masyarakat
Ekonomi ASEAN).

4. Melakukan penelitian dalam rangka pengembangan ilmu Teknik Elektro Konsentrasi
Mekatronika yang relevan dengan permasalahan di masyarakat untuk meningkatkan
potensi lokal.

5. Secara aktif berperan dalam penyelesaian permasalahan di masyarakat lokal, nasional,
dan internasional.

6. Membangun jejaring dengan berbagai institusi lokal, nasional, dan internasional.

52 Universitas Katolik Parahyangan - Bandung

25 th | Fakultas Teknologi Industri

Pimpinan TEKM Tim Dosen

Periode 2015 - 2018 1. Dr. Ir. Bagus Made Arthaya, M.Eng.
Ketua Jurusan : Dr. Ir. Bagus Made Arthaya, M.Eng. 2. Dr. Ir. Ali Sadiyoko, M.T.
Ketua Program Studi : Dr. Ir. Ali Sadiyoko, M.T. 3. Dr. Christian Fredy Naa, M.Si., M.Sc.
4. Faisal Wahab, S.Pd., M.T.
Laboratorium 5. Levin Halim, S.T., M.T
6. Maya Rahayu, S.Pd., M.T.
1. Lab Elektronika 7. Oetomo, S.T., M.T.
2. Lab. Instrumentasi dan Pengukuran 8. Triana Mugia R., ST., M.Sc.
3. Lab. Komputasi Mekatronika 9. Tua A. Tamba, ST., Ph.D.
4. Lab. Sistem kendali & Robotika
5. Lab. Desain Mekatronika
6. Lab. Sistem Energi

Pencapaian Prodi

2016

Melaksanakan Mechatronics Robotic Competition 2016, sebuah lomba robot untuk tingkat SMA, bekerjasama dengan
Himpunan Mahasiswa Program Studi Teknik Elektro konsentrasi Mekatronika (HMPSTEM).

Kerjasama abdimas dengan kelompok tani di Lembang.

Melakukan pelatihan sistem elektronika khusus kepada lembaga pemerintah.

Melakukan pelatihan robotik untuk beberapa SMA.

Mulai ikut serta dalam kegiatan FORTEI.

2017

Audit Mutu Internal UNPAR.

Melaksanakan Mechatronics Robotic Competition 2017, sebuah lomba robot untuk tingkat SMA, bekerjasama dengan
Himpunan Mahasiswa Program Studi Teknik Elektro konsentrasi Mekatronika (HMPSTEM) & KodeKiddo.

Melakukan pelatihan robotik untuk beberapa SMA.

2018

Mengikuti Kontes Robot Indonesia. Menduduki peringkat 8 pada Divisi Regional 2.

Mendapatkan akreditasi ‘B’ dari BAN-PT.

53

Silver Milestone Our Journey

Audit Mutu Internal 2017 Kerjasama dengan kelompok tani di Lembang 2016

Pelatihan elektronika LSN Pelatihan robotika SMA

54 Universitas Katolik Parahyangan - Bandung

25 th | Fakultas Teknologi Industri

MRC 2016 MRC 2017
Kegiatan praktikum Kunjungan industri ke Mitsubishi Electric Indonesia

Kontes Robot Indonesia 2018 Visitasi Akreditasi Prodi 2018

55

Silver Milestone Our Journey

logo HMPSTI logo HMPSTK logo HMPSTEM

logo FTI

Makna

Logo membentuk huruf F T dan I, merupakan singkatan dari Fakultas
Teknologi Industri.
8 bagian - melambangkan gedung 8.
Setiap bagian berbentuk segi 4 - bulan
dibentuknya FTI.
Bagian menyusun panah ke atas:
Melambangkan FTI yang terdiri dari beberapa bidang pengetahuan dan
selalu progresif.
Warna Orange, Hitam, Putih - warna dasar FTI.

56 Universitas Katolik Parahyangan - Bandung

25 th | Fakultas Teknologi Industri

Himpunan Mahasiswa Program Studi
Teknik Industri

Pendirian HMPSTI

Visi 23 April 1994

Terwujudnya HMPSTI yang mengembangkan mahasiswa TI menjadi pribadi unggul yang
memiliki sifat sistematis, berwawasan luas dan kritis

Misi

1. Menciptakan wadah bagi mahasiswa TI untuk mengembangkan sifat sistematis dan kritis
2. Proaktif dalam mencari, mengkaji, dan menyebarkan informasi guna menambahkan

wawasan mahasiswa TI
3. Mewujudkan kerjasama dengan pihak eksternal, guna mendukung kegiatan berorganisasi

Kepengurusan Inti
HMPSTI 2018/2019

57

Silver Milestone Our Journey

Ketua HMPSTI

Gary Hadrian – Ketua HMPSTI Periode 1994/1995

Sylvia Trianawati Lesmono – Ketua HMPSTI Periode 1995/1996

Albert Oscarina – Ketua HMPSTI Periode 1996/1997 Logo HMPSTI Tahun
1994-2017
Eddy Susanto – Ketua HMPSTI Periode 1997/1998
Logo HMPSTI Tahun
Tommy Gunawan – Ketua HMPSTI Periode 1998/1999 2017

Hendra Setiawan – Ketua HMPSTI Periode 1999/2000 Logo HMPSTI

Widodo Santosa – Ketua HMPSTI Periode 2000/2001

Asendi Arikristi – Ketua HMPSTI Periode 2001/2002

Henry S. Wibowo – Ketua HMPSTI Periode 2002/2003

Wira Satria – Ketua HMPSTI Periode 2003/2004

Nurhandy – Ketua HMPSTI Periode 2004/2005

Willy Keraf – Ketua HMPSTI Periode 2005/2006

Rendi Rachmawan Kain – Ketua HMPSTI Periode 2006/2007

Annyssa Ursulla – Ketua HMPSTI Periode 2007/2008

Timotius Prawirahalim – Ketua HMPSTI Periode 2008/2009

Leonardus Benny – Ketua HMPSTI Periode 2009/2010

Franky Salim – Ketua HMPSTI Periode 2010/2011

Adrianus Christian Kevin – Ketua HMPSTI Periode 2011/2012

Ariel Caesar Manuel – Ketua HMPSTI Periode 2012/2013

Ernest Christian Layman – Ketua HMPSTI Periode 2013/2014

Robby Chong – Ketua HMPSTI Periode 2014/2015

Yohanes Kevin – Ketua HMPSTI Periode 2015/2016

Henry Winarta – Ketua HMPSTI Periode 2016/2017

Kenny Sutjijadi – Ketua HMPSTI Periode 2017/2018

Mathew Zephaniah Samtani – Ketua HMPSTI Periode 2018/2019

58 Universitas Katolik Parahyangan - Bandung

25 th | Fakultas Teknologi Industri

Mars HMPSTI

Mahasiswa teknik industri
Kami kan selalu berjanji
Tuk mencapai cita yang suci
Dengan satu tekat yang pasti
Dan kamilah teknik industri
Semangat kami takkan pernah mati
Bersama teman yang sejati
Junjung almamater kami

Fasilitas HMPSTI

59

Silver Milestone Our Journey

Himpunan Mahasiswa Program Studi
Teknik Kimia

Pendirian HMPSTK

Visi 23 April 1994
Misi
Terwujudnya HMPSTK Unpar yang progresif, peduli, optimal, dan mewadahi seluruh
masyarakat Teknik Kimia.

1. Secara aktif mencari, menampung, mengkaji dan menindaklanjuti seluruh aspirasi
masyarakat Teknik Kimia

2. Menjalin relasi yang intensif dengan seluruh masyarakat Teknik Kimia
3. Mengoptimalkan pola kerja HMPSTK secara efektif dan efisien
4. Menjadi wadah bagi seluruh masyarakat Teknik Kimia untuk dapat mengembangkan

potensi diri dalam bidang akademik maupun non-akademik
5. Menumbuhkan rasa kekeluargaan dan saling peduli dalam masyarakat Teknik Kimia

Mars HMPSTK

Bersatu kita bersama di Teknik Kimia
Bagai api merah menyala, semangat kami terus membara.
Menempah jiwa melatih raga di kampus kami tercinta.
Demi satu cita-cita mulia, mengabdi pada nusa persada.
Di bawah panji Teknik Kimia, bersama kita bersaudara.
Semua untuk satu dan satu tuk semua, di civitas akademika,
Di bawah panji Teknik Kimia, bersama kita bersaudara.

Semua untuk satu dan satu tuk semua, di civitas akademika.

Logo HMPSTK

60 Universitas Katolik Parahyangan - Bandung

25 th | Fakultas Teknologi Industri

Kepengurusan Inti
HMPSTK 2018/2019

61

Silver Milestone Our Journey

Perwakilan HMPSTK di lembaga kemahasiswaan (PM UNPAR 2018/2019):

Edwardliu (2016620118) - Kahim
Gladys Triana Ayu (2016620047) - MPM
Regina (2016620068) - MPM

Kegiatan HMPSTK:

ORBA (Olahraga Bareng), BARA ( Bersama Kita Bersaudara), Pelepasan Wisudawan, Seminar Keprofesian, Community Devel-
opment, Community Service, Parahyangan Chemical Engineering’s Event (PCE), PORTK (Pekan Olahraga Teknik Kimia), VOICE,
Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa Pra Dasar (LKMM-PD), MINBA (Minat dan Bakat),Studi Pabrik, Studi Banding,
Temu Akrab Teknik Kimia (TATK), Hari Pangan, Valentine’s Day.

Prestasi:

Juara ke-2 dalam Risk Intelligence Challenge 2017
Juara ke-3 dalam National Safety Competition 2017
Juara ke-1 dalam BKKMTKI’s Basketball Competition West Java Region men category 2018
Juara ke-1 dalam BKKMTKI’s Basketball Competition West Java Region women category 2018
Juara ke-2 dalam Plant Design Competition ICheC 2018
Juara ke-3 dalam Cheetah (Chemical Engineering to Atmospher) 2018

Kahim Dari Masa Ke Masa

1993 Agustin Fadjar 2005 Muhammad Amri
1993 Jemmy Sugandhi 2006 Vera Agustina
1994 Bervihenti 2007 Anggie Prasetya Dinata
1995 Arief 2008 Panji Widya Nugraha
1996 Jimmy Wiryanto 2009 Rio Nugraha Putra
1997 Amarylis Esti 2010 Sarah Caroline
1998 Iwan Harianto 2011 Alex Sabianto
1999 Martinus Andrew 2012 Anthony Sudaryo
2000 Oliver Salim 2013 Nicolas Orlando
2001 Adhitya Purnama 2014 Michael Timothy Nugraha
2002 Aranda Triutama Kamadjaya 2015 Jamie Wijaya Halim
2003 Johan Dermawan 2016 Edwardliu
2004 Andre Setiawan Omar

62 Universitas Katolik Parahyangan - Bandung

25 th | Fakultas Teknologi Industri

Himpunan Mahasiswa Program Studi
Teknik Elektro Konsentrasi Mekatronika

Sejarah

HMPSTEM merupakan akronim dari "Himpunan Mahasiswa Program Studi Teknik Elektro
Mekatronika" HMPSTEM terbentuk pada tanggal 23 Mei 2016 dan telah disahkan oleh Fakultas
Teknologi Industri pada tanggal 2 September 2016.

Visi

Mewujudkan HMPSTEM yang responsif, proaktif, dan efektif.

Misi

1. Meningkatkan rasa peduli terhadap perkembangan HMPSTEM.
2. Menampung, mengkaji dan menindaklanjuti aspirasi seluruh masyarakat HMPSTEM.
3. Menjadi wadah untuk mengembangkan potensi seluruh mahasiswa di dalam bidang

akademik maupun non-akademik.

Struktur
Organisasi

63

Silver Milestone Our Journey

Logo HMPSTEM

PRESTASI

• Top 10 RIOT Telkom 2017
• Top 8 Kontes Robot Indonesia AI 2018

KAHIM DARI MASA KE MASA

• Periode 2016-2017 Kevin Sagita - 2015630011
• Periode 2017-2018 Kevin Sagita -2015630011
• Periode 2018-2019 Vincentius Ivan - 2016630001

Hymne PERWAKILAN TEKM DI LEMBAGA KEMAHASISWAAN
Vincentius Ivan – Ketua HMPSTEM
Terbitlah wahai tunas bangsa
Cikal bakal agen perubahan HMPSTEM UNPAR 2017/2018
Siap berjuang bersama
Selaras satu tujuan
Meraih kejayaan Mekatronika
Memegang teguh sesanti kami
Menjaga nama baik Unika
Parahyangan

Mars

Melangkah maju menggapai asa Tanggal 21 September 2018
Satu padu wujudkan mimpi Tanggal 13 Oktober , 5 & 6 November 2018
Meraih tujuan bersama-sama Tanggal 20 Oktober 2018
Menuntut ilmu tuk mengabdi Tanggal 16,17 November 2018
Disiplin kerja keras Tanggal 15 Desember 2018
Adalah kunci sukses kami Tanggal 23 Februari 2019
Semangat tanggung jawab Tanggal 20,21 April 2019
Meraih cita-cita Tanggal 27, 28 April 2019
Melangkah maju menggapai asa Tanggal 25 Mei 2019
Jayalah Teknik Mekatron Sebelum UTS dan UAS
Sebelum memasuki Semester genap dan ganjil
TIMELINE HMPSTEM 18/19 Setiap minggu
• Cireng FTI Setiap 2 bulan
• MRC
• ARM
• POR MINI FTI
• Baksos
• PORTEM
• Pengabdian Masyarakat FTI
• GATE
• WORKSHOP MEKATRON
• BBM
• Sharing Mekatron
• Robotic Club
• MIC

64 Universitas Katolik Parahyangan - Bandung

25 th | Fakultas Teknologi Industri

Ikatan Alumni Teknik Industri
Universitas Katolik Parahyangan

Sejarah Pendirian

Ikatan Alumni Teknik Industri Universitas Katolik Parahyangan (IATI UNPAR) secara informal
telah terbentuk sejak Jurusan Teknik Industri UNPAR menghasilkan alumni pada tahun 1997
dengan Ketua Hendra Lijaya (Teknik Industri Angkatan 1993). IATI UNPAR kemudian dibentuk
secara formal pada Temu Alumni tanggal 4 April 2009, yang mana Budiyanto Abdul Gani
(Angkatan 1994) terpilih sebagai Ketua. Pada tanggal 26 Oktober 2013, koordinasi IATI UNPAR
dilanjutkan oleh Hotna Marina Sitorus (Angkatan 1994).

Kepengurusan

Kepengurusan IATI periode 2013-2018 adalah sebagai berikut:
Ketua : Hotna Marina Sitorus (TI 1994)
Wakil Ketua : Derry Holyus Andreas Sakti (TI 2005)
Sekretaris : Dwi Cahya Artika Satria (TI 2006)
Bendarahara: Catherine Devina Kurniawan (TI 2004)

Kegiatan

IATI UNPAR telah menyelenggarakan sejumlah kegiatan, baik secara lembaga maupun
individu. Berikut adalah kegiatan yang dilakukan oleh IATI UNPAR selama periode 2013-2018:

IE Homecoming Day 2013

IATI UNPAR bekerja sama dengan Program Studi Teknik Industri UNPAR menyelenggarakan
“IE Homecoming Day” pada tanggal 26 Oktober 2013. Kegiatan yang berlangsung di Gedung
Serba Guna UNPAR ini dihadiri oleh lebih dari 80 alumni dari semua angkatan, juga para
mahasiswa aktif dan dosen. Dalam kegiatan ini dilakukan survei penelusuran alumni,
pameran setiap angkatan alumni, dan pembentukan kepengurusan IATI yang baru. Selain
sebagai media untuk mempertemukan para alumni, temu alumni ini juga bertujuan untuk
mengembangkan jejaring antara alumni, program studi dan mahasiswa aktif.

Seminar How to Face Life After
College 2015

IATI UNPAR bekerja sama dengan
LIGHT Indonesia menyelenggarakan
seminar singkat “How to Face Life
After College” pada tanggal 7 Maret
2015. Seminar yang ditujukan
bagi mahasiswa ini bertujuan
untuk berbagi cerita mengenai
pengalaman alumni TI UNPAR dalam
dunia kerja, sehingga mahasiswa
diharapkan dapat lebih siap dalam
menghadapi kehidupan setelah
kuliah. Ke depannya, IATI UNPAR
akan terlibat dalam aktivitas sosial
lain yang diselenggarakan oleh
LIGHT Indonesia.

65

Silver Milestone Our Journey

TI UNPAR Alumni Sharing 2016

Fakultas Teknologi Industri (FTI) UNPAR bekerja sama dengan TI UNPAR, pembicara dalam kuliah tamu, penyediaan
Ikatan Alumni Teknik Industri (IATI) UNPAR dan Himpunan tempat kerja praktek dan skripsi, penyebarluasan informasi
Mahasiswa Program Studi Teknik Industri (HMPSTI) UNPAR kepada alumni, dan Survei Penelusuran Alumni serta Survei
menyelenggarakan Alumni Sharing. Acara ini dihadiri oleh Pengguna Lulusan. IATI UNPAR juga memberikan umpan
mahasiswa TI UNPAR dari berbagai angkatan, dengan nara balik untuk penyusunan kurikulum.
sumber Erly Fitrianti (TI 1999), Dionpius Jefferson (TI 2001),
Bayu Seto (TI 2002) dan Azarya Prakasa (TI 2009). Keterlibatan dalam kegiatan Himpunan Mahasiswa
Program Studi TI (HMPSTI) UNPAR.
Alumni TI UNPAR berpartisipasi dalam sejumlah kegiatan
HMPSTI UNPAR, yaitu sebagai pembicara dalam sejumlah
seminar yang diadakan HMPSTI.

TI UNPAR Alumni Day 2016 Sumbangan dana dan fasilitas
Alumni TI UNPAR, umumnya melalui perusahaan tempat
Fakultas Teknologi Industri (FTI) UNPAR bekerja sama dengan alumni bekerja, terlibat dalam menyediakan sumbangan
Ikatan Alumni Teknik Industri (IATI) UNPAR dan Himpunan dana maupun fasilitas untuk keperluan Program Studi TI
Mahasiswa Program Studi Teknik Industri (HMPSTI) UNPAR UNPAR. Keterlibatan ini antara lain dalam bentuk partisipasi
menyelenggarakan temu alumni yang bertajuk “TI UNPAR sebagai sponsor dalam kegiatan seminar, kompetisi
Alumni Day (TIAD) 2016” pada hari Sabtu, 3 Desember 2016. dan pelatihan, penyediaan fasilitas untuk studi pabrik,
Bertempat di Galeri Ciumbuleuit Hotel, peserta acara TIAD sumbangan TV dan alat pemurni air, serta fasilitas wisata
2016 ini mencapai hampir 200 orang. Para peserta berasal untuk karyawan FTI UNPAR.
dari 19 angkatan, dari angkatan pertama (1993) hingga
angkatan 2011. Alumni yang datang berasal dari berbagai Kongres IATI 2018
kota dan negara-negara tetangga. Para alumni TI UNPAR Pada bulan Desember 2018 IATI akan menyelenggarakan
bersinergi dalam acara ini, baik sebagai bagian dari tim Kongres IATI dengan agenda utama pemilihan ketua IATI
panitia, pengisi acara, maupun kontribusi-kontribusi lainnya periode 2018-2023. Kongres akan diikuti oleh perwakilan
dalam bentuk moral dan materiil. Banyak alumni yang seluruh angkatan alumni, mulai dari angakatan 1993 hingga
berinisiatif menawarkan kontribusinya demi kelancaran dan 2014.
kesuksesan acara ini.

Acara ini diselenggarakan dengan tujuan untuk menjalin
hubungan antar alumni yang lebih erat. Selain itu diharapkan
pula melalui acara ini hubungan antara alumni dan TI UNPAR
dapat terjalin semakin baik. Mengusung tema “Coming
together is the beginning”, acara ini diharapkan dapat
menjadi titik awal untuk para alumni dapat berkarya lebih,
baik dalam pekerjaan maupun bisnis, untuk almamater
tercinta, dan juga bagi sesama.

Keterlibatan dalam kegiatan Program Studi TI UNPAR
Alumni TI UNPAR terlibat dalam berbagai kegiatan akademik
di Program Studi Teknik Industri UNPAR, di antaranya
sebagai pembicara dalam pembekalan calon wisudawan

66 Universitas Katolik Parahyangan - Bandung

25 th | Fakultas Teknologi Industri

Ikatan Alumni Teknik Kimia UNPAR
(IATK UNPAR)

Ikatan Alumni Teknik Kimia (IATK) UNPAR berdiri tahun 1997 Kegiatan yang diadakan oleh IATK :
yang diketuai oleh Buana Girisuta (alumni angkatan 1993). • 2008 : reuni kecil para alumni teknik kimia di Mason
Mulai tahun 2008, ketua ikatan alumni dipegang oleh Tony
Handoko hingga saat ini. Pine Hotel.
• 2017 : homecoming alumni di UNPAR.

IATK UNPAR merupakan tempat berkumpulnya para alumni
dari berbagai angkatan melalui jejaring media social, yaitu
facebook, milis, dan whatsapp. IATK juga terlibat dalam
pengembangan program studi teknik kimia melalui para
alumni yang menjadi pembicara dalam berbagai kegiatan
seperti : seminar nasional, seminar profesi, kuliah tamu,
kuliah pilihan.

67

Silver Milestone Our Journey

Obituari

Hiskia Achmad Prof. Dr. JS Liem A. Koesdarminta Sobari Malik

F. Parikesit P. J. Tjandra P. A. P. Sukisno Yosep Suwarno

MS Tupamahu Paulus Nana D.

68 Universitas Katolik Parahyangan - Bandung

25 th | Fakultas Teknologi Industri

Mereka Yang Berkarya di FTI

DOSEN TETAP TEKNIK ELEKTRO KONSENTRASI MEKATRONIKA
1. Dr. Ali Sadiyoko, ST., MT.
TEKNIK INDUSTRI 2. Dr. Bagus Arthaya, Ir., M.Eng.
1. Alfian Tan, S.T., M.T. 3. Dr. Christian Fredy Naa, S.Si., M.Si., M.Sc.
2. Anggolo Purnomo, S.T., M.M. 4. Faisal Wahab, S.Pd, M.T.
3. Arip Budiono, S.T., MAB., M.Kom. 5. Levin Halim, S.T., M.T.
4. Catharina Badra Nawangpalupi, Ph.D 6. Oetomo,S.T., M.T.
5. Dr. Carles Sitompul, S.T., M.T., MIM. 7. Maya Rahayu, S.Pd., M.T.
6. Ceicalia Tesavrita, S.T., M.T. 8. Triana Mugia Rahayu, S.T., M.Sc.
7. Churiah Agustini Santoso, Ir., MSIE. 9. Tua Agustinus Tamba, Ph.D.
8. Cynthia Prithadevi Juwono, Ir., MS.
9. Cindy Marika Amalia Wibowo, S.T., M.T. DOSEN LUAR BIASA
10. Cherish Rikardo, S.Si., M.T.
11. Daniel Siswanto, S.T., M.T. TEKNIK INDUSTRI
12. Dedy Suryadi, S.T., M.S. 1. Dr. Andri Hardiasnyah
13. Fransiskus Rian Pratikto, S.T., M.T. 2. Cahyadi Rusli, S.T., M.T.
14. Fran Setiawan, S.T., M.Sc. 3. Encep Farlan Sutarza, S.Pd., M.Pd.
15. Dr. Hotna Marina Rosaly Sitorus., S.T., MM. 4. Hadi Lukman, S.T., M.T.
16. Hanky Fransiscus, S.T., M.T. 5. Prof. Dr. Marcellia Susan, Dra., MSIE.
17. Ign. A. Sandy, S.Si., MT 6. Peter Angkasa, Drs., M.M.
18. Dr. Johanna Renny Octavia Hariandja, S.T., 7. R. Hari Adianto, Drs., M.Sc.
8. Rachmad Hartono, Ir., M.T.
M.Sc., PDEng. 9. Dr. Ratna Djuwita Bandono, Dra., M.Hum
19. Kristiana Asih Damayanti, S.T., M.T. 10. Tommy Hilman, S.T., M.T.
20. Loren Pratiwi, ST., MT.
21. Marihot Nainggolan , S.T., M.T., M.S. TEKNIK KIMIA
22. Dr. Paulus Sukapto, Ir., MBA 1. Antonius Indarto, S.T., M.Eng., Ph.D.
23. Paulina Kus Ariningsih, S.T., M.Sc. 2. Bernadetta Junita Santosa, M.Psi., Psi.
24. Romy Loice, S.T., M.T. 3. Dr. Danu Ariono, Ir.
25. Sani Susanto, Ph.D 4. Hendrawan Saputra
26. Dr. Sugih Sudharma Tjandra, S.T., M.Si. 5. Kartika Harlesi Tanudjaja, S.T., M.T.
27. Dr. Thedy Yogasara, S.T., M.Eng.Sc. 6. Dr. Ir. Lienda Handojo, M.Eng.
28. Titi Iswari, S.T., MBA, M.Sc. 7. Linda, S.T., M.M.
29. Yoon Mac. Kinley Aritonang, Ph.D. 8. Dr. Muhammad Yusuf Abduh, M.T.
30. Dr. Yogi Yusuf Wibisono, S.T., M.T. 9. Susan Olivia Limarta, S.T., M.Eng.
31. Yani Herawati, S.T., M.T. 10. Taniadi Suria, S.T., M.T.
32. Yansen Theopilus, S.T., M.T. 11. Dr. Tatang Hernas Soerawidjaja, Ir.
12. Winawaty Yayah, ST., M.T.
TEKNIK KIMIA
1. Anastasia Prima Kristijarti, S.Si., M.T ADMINISTRASI DAN LABORATORIUM
2. Arenst Andreas, S.T., S.Si., M.Sc., Ph.D 1. Asep Suherly, S.Si.
3. Andy Chandra, S.T., M.M., M.T. 2. Bernardus Murfy Kristiadi, S.T.
4. Ariestya Arlene Arbita, S.T., M.T. 3. Emiliana Cahyani Daruwati
5. Dr. Ir. Asaf Kleopas Sugih 4. Heribertus Kusriyantoro
6. Angela Martina, S.T., M.T. 5. Heny Saptasari, A.Md.
7. Dr. Angela Justina Kumalaputri 6. Katharina Veronica Watu Loda, S.Ikom.
8. Dr. Budi Husodo Bisowarno, Ir., M.Eng 7. Laurentia Hanna Setiawati
9. Dr. Henky Muljana, S.T., M.Eng. 8. Lusiana Sylvia, S.Si.
10. Herry Santoso, S.T., MTM, Ph.D 9. Lisbet Warty Simanjorang, S.T.
11. Hans Kristianto, S.T., M.T. 10. Mohamad Hasbi Ma’arif, A.Md.
12. Prof. Dr. Ir. Ign Suharto, APU. 11. Martha Indri Setyaningtyas, S.TP.
13. I Gede Pandega Wiratama, S.T., M.T. 12. Maria Pramita Mahardika Wati, S.M.
14. Jenny Novianti Muliarahayu Soetedjo, S.T., 13. Matheus Mezak Adolf Manulong, S.M.
14. Rabindranath Harimurti
M.Sc., Ph.D. 15. Susanta Harjani
15. Kevin Cleary Wanta, S.T., M.Eng 16. Stefanus Gian
16. Dr. Maria Theresia Judy Retti Bhawaningrum, 17. Thomas Agus Purnomo, S.Kom.
18. Yana Mulyana, A.Md.
Ir., M.App.Sc. 19. Yohanes Wicaksono, A.md.
17. Maria Inggrid, Dra., M.Sc. 20. Yohana Fransiska Ferawati, S.T.
18. Putri Ramadhany, S.T., M.Sc., PDEng.
19. Ratna Frida Susanti, Ph.D. PEKARYA
20. Susiana Prasetyo S., S.T., M.T. 1. Andrianus Suwarsa
21. Tedi Hudaya, S.T., M.Eng.Sc., Ph.D. 2. Andreas Robana
22. Tony Handoko, S.T., M.T. 3. Fransiscus Junius Mana
23. Y.I.P. Arry Miryanti, Ir., M.Si. 4. Felix Epen
24. Yos Tri Atmodjo, Ir., M.M. 5. Imam Saliman
25. Yansen Hartanto, S.T., M.T., 6. Rosadi
7. Tantan Hadiansyah

69

Silver Milestone Our Journey

Mereka Yang Pernah Berkarya di FTI

DOSEN TETAP DOSEN LUAR BIASA 42. Paulus Winarto, ST.
43. Prof. Dr. JS Liem
TEKNIK INDUSTRI TEKNIK INDUSTRI 44. Prof. Ir. I Gede Wenten, M.Sc., Ph.D. 
1. Albertus Deny Heri S., S.T. 1. Agung Wibowo, Ir., MT. 45. Rasidi, ST., MT
2. Ari Setiawan, Ir., M.Sc. 2. Antono Damayanto, Ir., MBAT. 46. Reza Brahma
3. Benny Purnawan, S.T., M.T. 3. B.M.A.S. Anaconda Bangkara, Ir., M.T. 47. Saepudin Suwarsa
4. Budhi Setyawan, S.T., M.T., Ph.D. 4. Daniel Cecep, Ir., MSIE. 48. Shierin, ST
5. Dr. Bernadetta Kwintiana Ane, S.E., 5. Dery Rimasa, S.Pd., M.Pd.
6. Dr. Indryati Sunaryo TENAGA KEPENDIDIKAN
M.T. 7. Elisabeth Riany Kurniawan, S.T., MM. 1. Adang Suryana
6. Dr. Ir. Adhi Sudadi, M.Eng. 8. Kadek Heri Sanjaya, B.Eng., M.Eng., 2. Agustinus Deni Angkoso Endaryanto,
7. Erni Budiarti, S.T., M.M.
8. Hadeli, S.T. Ph.D. S.IP.
9. Hendrik Mansur, S.T., M.T. 9. Krisna Adi Pawitan, S.T., M.Sc. 3. Agustinus Heri, S.H.
10. I.G.A. Happy Trindira W., S.T., M.T. 10. Muhammad Dzikry Abdullah A.G. 4. Agustinus Wisnu Rumono, S.Si., M.T.
11. Ir. F.X. Kiat Eko Prianto, M.T. 5. Ajat Sudrajat
12. Ir. Hartanto Wijaya, M.Eng. S.Pd. 6. Antonius Robby Setiadi, S.H.
13. Meity Martaleo, S.T., MBA. 11. Nina Hendrarini, Ir., M.T. 7. Bernaditus Indratno
14. Monika Sundari Tanara, S.T., M.M. 8. C.V.D. Indarwati, Dra., M.T.
15. Oke Setiawan, S.T., M.Kom. TEKNIK KIMIA 9. Christy Srinaita Ginting
16. Rieky Wijaya Kodiasdinata, S.T. 1. Agustono Sugiharto 10. E. Bawono
17. Santi Erawaty, S.T., M.T. 2. Alfi Rohman, S.Si., M.T. 11. Eman Sulaeman
18. Tjendera Santoso, S.T. 3. Anindita Widyadhana, S.T., M.Eng. 12. Handoko Prastowo
19. Wisnu Prasetyo Nugroho, S.T. 4. Annete Azalia, S.T. 13. Heri Supriadi
5. Antonius Indarto, S.T., M.Eng., Ph.D. 14. Iriantono
TEKNIK KIMIA 6. Ciptati, Dra., MS., M.Sc., Ph.D. 15. J. P. Isnaryono
1. A. Koesdarminta 7. Daatje Werdana, Ir. 16. Lazarus Setiawan
2. Aditya Iswara, S.T. 8. Daniel, S.T., M.T. 17. Matheus Setiyanto, S.Sos.
3. Aditya Putranto, S.T., M.T., M.Sc., 9. David Andrean, S.T., M.T. 18. Mickky Mendy
10. Dhanny Setiawan 19. Muchtar bin Sulaeman
Ph.D. 11. Diana Sasmitapura 20. Nur Hidayat
4. Agnes Retno Ardiyanti, S.T. 12. Dr. Harjoto Djojosubroto 21. Petrus Suratno
5. Alfi P. Soemardji, S.T. 13. Dr. Hindra Mulya, Ir., M.M. 22. Rika Sulistya Pujiastuti
6. Benny Harjo, S.T. 14. Dr. I. Dewa Gde Arse Putrawan, Ir. 23. Robertus Romiyanto
7. Christianto Wibowo, S.T. 15. Dr. I.G.B.N. Makertiharta 24. Simon Rudiman
8. Dave Mangindaan, S.T., M.T., Ph.D. 16. Dr. Ir. Lienda Handojo, M.Eng. 25. V. Soepardjan
9. Dr. Ir. Veronica Sri Harjati S. 17. Dr. Melia Laniwati, Ir. 26. Yan Sulaeman Yohanes
10. Dr. Ir. Yenni Ciawi 18. Dr. Noryawati Moelyono 27. Yulius Rukmin Sukendar
11. Dr. Lanny Sapei 19. Dr. Ronny Purwadi, Ir., M.Si.
12. Dr.Buana Girisuta, Ir. 20. Edward Suhendra, S.T., M.Si.
13. Fransiska Goenawan, S.T. 21. Elvi Restiawaty, Ph.D.
14. Herriyanto Ronny Sondjaja, S.T. 22. Emilia Stella, S.T.
15. Ir. Yudi Samyudia, Ph.D. 23. Endra Joelianto
16. Johan Utomo, ST 24. Evi Wulandiani
17. Johanes Tjandra Pramudito, Ir., M.T. 25. Handajaya Rusli, S.Si., M.Si.
18. Katherine, S.T., Ph.D. 26. Henrietta, S.T.
19. Linawati, S.T. 27. Hidayat Muchsidin, Drs., M.Sc.
20. M. Verdi Suherman, S.T. 28. MS Tupamahu
21. Marliana, S.T. 29. Illona Nathania, S.T., M.T.
22. Martin Anggraini Angkawijaya, S.T. 30. Imas Sri Mulyati
23. Nurul Dewanti, S.T,, M.T. 31. Inez Devina Konstantia, S.T.
24. Paulin Sucipto, S.T. 32. Januar Phlilip., ST
25. Prof. Dr.V.S. Soesilowati Praptowi- 33. Melania Atzmarnani, S.T., M.T
34. Jenytan
dodo 35. Jimmy Wiryanto, ST.
26. Setiawan Wijaya, S.T. 36. Kennedy, S.T.
27. Suriani, S.T. 37. Lenny Sutedja
28. Teddy Young, S.T. 38. Linggawati, ST.
29. L. Yunitri 39. Lita Wijaya Yososudarmo, ST.
30. Suzanna Lumme 40. Martin Wijaya, ST.
41. Ongky Widjaja, S.T.

70 Universitas Katolik Parahyangan - Bandung

25 th | Fakultas Teknologi Industri

Apa Kata Mereka Isi

Itulah pengalaman Saulus yang tampil sebagai pemuda
yang hebat, berbakat, dan terhormat hingga saat Stephanus
dirajam, orang banyak sepertinya meminta restu kepada
Saulus dengan meletakkan pakaian di depannya (Kis 7:58).
Ia menggunakan kepandaian (otak) dan kekuasaannya
(posisi) untuk menganiaya pengikut Kristus. Sekalipun
melihat matanya buta ditutupi gengsi dan ambisinya hingga
Yesus menampakkan diri dan membuat Saulus buta mata
manusiawinya agar bisa melek dengan menggunakan mata
ilahi. Saulus yang buta mulai berdoa dan lalu melihat secara
baru. Ia yang tadinya mengumbar kabar kebencian (hate
speech), kini tampil sebagai pembawa berita cinta (love
speech). Tadinya hanya otak dan ototnya yang diberi makan,
kini hati dan budinya yang diberi juga nutrisi dan imannya
tumbuh.

Bandung, 20 April 2018 Yesus menawarkan diri sebagai roti kehidupan yang dapat
Dibawakan dalam Misa Syukur Dies memberi kehidupan kekal. Ia menyerahkan diri sebagai
Natalis FTI dan FTIS Ke-25, makanan sakramental dalam perayaan Ekaristi. Maka, setiap
orang yang merayakan Ekaristi dan menyantap Tubuh-
Uskup Bandung, Nya akan diteguhkan menjadi para pewarta kedamaian;
Mgr. Antonius Subianto Bunyamin, OSC. pembawa love speech. Itulah yang menjadikan identitas
seorang Kristen, yaitu pewarta dan pelaku love speech
Pengantar karena makanannya adalah kasih itu sendiri.

Seorang pengamat pendidik berseru bahwa dunia punya Aplikasi
banyak orang pintar, tetapi sedikit orang terpelajar. Bahkan
ada yang berkata juga bahwa dunia memiliki cukup orang Makanan apa yang paling banyak kita sajikan untuk hati dan
terpelajar, tetapi sedikit yang tercerahkan, yaitu orang yang budi kita? Nutrisi apa yang paling sering kita berikan pada
bukan hanya jenius otaknya, tetapi juga humanis hatinya iman (roh) kita? Asupan itulah yang akan mempengaruhi
dan religius imannya. Kita butuh bukan hanya orang yang “kesehatan” jiwa, badan, dan roh kita. Makin banyak ilmu yang
cemerlang pikirannya, tetapi juga cerah penglihatannya; berorientasi kemanusiaan dan ajaran yang berhaluan pada
hingga mampu melihat apa yang Tuhan kehendaki. kehendak Allah, makin orang melek mata kemanusiaannya;
Orang semacam ini akan menggunakan kepandaian dan makin ia menjadi orang tercerahkan yang menggunakan otak
keahliannya untuk mencari dan mengabdi Tuhan serta dan otot serta hati dan imannya untuk kemuliaan Allah dan
berbakti pada sesama. keselamatan manusia. Untuk apa jenius kalau bukan untuk
kesejahteraan bersama. Konon, Albert Einstein menyesal
Ilustrasi menyaksikan kesengsaraan akibat bom atom di Jepang dan
berkata: lebih baik menjadi tukang sepatu daripada ahli
“Di dalam diri kita ada dua serigala yang sedang bertempur. matematika dan sains yang rumusnya digunakan untuk
Serigala yang satu berwarna hitam memakan hate speech membuat bom yang menghancurkan manusia.
(rasa iri, tamak, jahat, dan dendam). Serigala yang satunya
lagi berwarna putih memakan love speech (rasa cinta, Semoga Fakultas Teknologi Industri dan Fakultas Teknologi
bersyukur, dermawan, sabar, dan jujur). Mereka berdua Informasi dan Sains yang berusia 25 tahun menjadi rumah
selalu bertempur sampai menang dan yang menang akan belajar yang bukan hanya membuat orang pintar otaknya,
selalu menjadi teman kita selamanya.” Yang diberi makan tetapi cerdas hatinya. Semoga FTI dan FTIS ini menjadi
banyak akan menang. rumah yang memberi makanan sehat bagi hati dan budi
para sivitas akademikanya sehingga FTI dan FTIS ini menjadi
kampus yang membuat kita semua melek kemanusiaan;
yang mendorong kita semua menjadi pewarta love speech
dan pembawa damai sejahtera.

71

Silver Milestone Our Journey

Kita semua sangat bersyukur atas peziarahan FTI mengarungi
zaman selama seperempat abad ini, dalam kepemimpinan
Bapak Ign. Suharto sang perintis, dilanjutkan oleh Ibu Judy
Retti, Bapak Budi Husodo, Bapak Paulus Sukapto, dan
kini Bapak Thedy Yogasara yang alumnus FTI (mahasiswa
angkatan pertama, 1993). Pak Thedy adalah satu di antara
saksi mata perjalanan FTI sejak awal. Kita bersyukur karena
setelah Prodi Sarjana Teknik Kimia dan Prodi Sarjana Teknik
Industri, kemudian juga dibuka Prodi Magister Teknik Kimia
dan Prodi Magister Teknik Industri, serta belum lama ini
telah dibuka Prodi Sarjana Teknik Elektro (konsentrasi
Mekatronika). Bukan hanya bersyukur, kita semua juga
bangga dengan FTI atas kualitas manusianya, atas proses
pembelajaran yang menghasilkan lulusan yang bermutu,
atas kegiatan penelitian yang patut diacungi jempol, dan
atas kegiatan pengabdian kepada masyarakatnya, serta atas
pengelolaan fakultas yang relatif rapi dalam berbagai aspek.

Pengurus Yayasan Universitas Katolik Kini, setelah seperempat abad, dunia terus berputar,
Parahyangan kami percaya FTI tidak hanya tinggal berpuas diri, tetapi
untuk Dies Natalis ke-25 terus melanjutkan peziarahannya. Kami percaya FTI
Fakultas Teknologi Industri mampu meningkatkan mutu manusianya, yang antara
Universitas Katolik Parahyangan lain diukur dari persentase dosen yang berpendidikan
April, 2018 doktor, dan dari persentase lektor kepala dan guru besar,
serta terutama sebagai panutan dan layanannya di bidang
B.S. Kusbiantoro keilmuannya baik di tingkat lokal maupun global. FTI
ditantang untuk terus memperbaharui konten dan metode
Keluarga Besar FTI Unpar yang budiman, pembelajaran yang lebih relevan dengan “zaman now”,
ketika perkembangan teknologi mengubah model bisnis,
Sampai dengan awal dasawarsa 1990-an Unpar memiliki lima dan selanjutnya mengubah modal insani yang dibutuhkan,
fakultas, yaitu FE (sejak 1955), FH (sejak 1958), FT (sejak 1960), serta mengharuskan perguruan tinggi mengubah model
FISIP (sejak 1961), dan FF (sejak 1993 sebagai integrasi STFT pembelajarannya. Pada era Industry 4.0 dan Education 4.0
Suryagung Bumi). Menindaklanjuti terbitnya Undang-Undang yang sedang menyingsing, pada satu sisi learning to know
Nomor No 2/1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan dan learning to do akan semakin cepat kadaluwarsa serta
Peraturan Pemerintah No. 30/1990, Mendikbud Fuad Hasan membutuhkan pembaharuan secara menerus.
menerbitkan Keputusan Mendikbud No. 0686/1991 tentang
Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi. Antara lain diarahkan Pada sisi lain, learning to live together dan learning to
oleh kebijakan Pemerintah mengenai pengutamaan be merupakan bekal utama dan ke-khas-an sekaligus
pengembangan IPA dan penerapannya. Untuk pemenuhan keunggulan bagi lulusan Unpar dalam menghadapi makin
ketentuan ini, Yayasan Unpar membuka dua fakultas baru besar serta cepatnya perkembangan teknologi beserta
IPA pada tahun 1993, yakni FTI yang dipimpin oleh Bapak Ign. dampaknya. Pada “zaman now”, FTI ditantang untuk
Suharto dan FMIPA yang dipimpin oleh Bapak A. Rusli. mengembangkan kecakapan communication, collaboration,
critical thinking (and problem solving), creativity (and
Tanpa terasa seperempat abad sudah, FTI Unpar menziarahi innovation), adabtability yang merupakan kecakapan
zaman. Sebagian dari kita barangkali masih menyimpan fundamental di tengah zaman yang berkembang pesat. FTI
kenangan bagaimana FTI dibentuk. Waktu itu belum ada juga ditantang untuk mengembangkan semua kecakapan
ruang kelas, belum ada ruang dosen, belum ada laboratoria, tersebut dalam dialog iman, etika, dan estetika. Bukan hanya
belum ada bangunan yang didedikasikan secara khusus konten pembelajaran yang perlu diperbaharui, namun juga
untuk FTI, tetapi FTI sudah bergulir menggelinding dengan metodenya. Pembelajaran secara integratif – mempelajari
modal tekad yang kuat, visi yang jelas, dan keberanian untuk sesuatu secara menyeluruh – pembelajaran melalui
melangkah. praktek, dan pembelajaran online merupakan beberapa
ciri pembelajaran “zaman now” untuk mempersiapkan
mahasiswa menghadapi dunia yang semakin lintas-batas,
lintas-sektor, lintas-disiplin, lintas-fungsi.

72 Universitas Katolik Parahyangan - Bandung

25 th | Fakultas Teknologi Industri

FTI ditantang untuk mengembangkan Tridharma yang terkait dengan rekayasa pangan, rekayasa energi, rekayasa
terintegrasi dan lintas bidang keilmuan. Pembelajaran material, rekayasa biomedis dan/atau yang lain menjadi
diperkaya dengan ke-khas-an lokal melalui penelitian unggulan FTI. Selain pengembangan bidang keilmuan, FTI
dan pengangabdian kepada masyarakat; terutama juga ditantang untuk memikirkan jenis degree maupun non-
memanfaatkan sangat beragam dan kayanya sumber degree yang relevan dengan perkembangan zaman ketika
daya alam Benua Maritim Indonesia serta aneka warna robot dan artifical intelligence menjadi bagian kehidupan
dan kayanya budaya masyarakat Nusantara. Penelitian, kita sehari-hari. Jenis-jenis pekerjaan akan semakin mudah
pembelajaran, dan pengabdian kepada masyarakat berubah, pekerjaan-pekerjaan yang bersifat rutin akan
merupakan Tridharma yang terkonekasi dan selaras. FTI lenyap, sedangkan pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan
jga ditantang untuk mengembangkan Tridharma terpadu skills khusus dan kreativitas tinggi akan semakin dibutuhkan.
tersebut lintas bidang keilmuan, lintas prodi, lintas fakultas, Pengurus Yayasan menyambut gembira terhadap setiap
bahkan antar perguruan tinggi di dalam maupun di luar gagasan dan upaya pengembangan FTI dalam menyongsong
negeri. Perkembangan zaman mengarahkan kita untuk masa depan yang ditandai dengan makin besar serta
semakin berpikir dan bertindak secara integrated, tidak cepatnya perkembangan teknologi berserta dampaknya.
lagi terpisah-pisah, melainkan melihat sesuatu secara
terpadu dan menyeluruh. Sementara itu, dosen – terutama Akhirnya, selamat atas pesta perak FTI. Syukur atas
yang sudah senior – seyogyanya juga ditantang serta peziarahan FTI hingga kini. Terima kasih kepada para perintis,
difasilitasi untuk secara menerus memperbaharui proses para dosen, para tenaga kependidikan, para lulusan, para
pembelajaran agar relevan dengan Generasi Z serta generasi mahasiswa, para donatur, para mitra kerja sama, Pemerintah,
lainnya. Keteraturan dan disiplin “zaman old” perlu disertai dan semua yang telah turut serta menjaga, merawat, dan
dengan imajinasi kreatif “zaman now” yang pada gilirannya mengembangkan FTI. Mari kita melanjutkan peziarahan FTI
diharapkan memungkinkan pembelajaran secara dialogis dengan optimis. Dirgahayu, dirgahayu, dirgahayu.

Selain peningkatan mutu dan pembaharuan, FTI juga
ditantang untuk mengembangkan program studi dan/atau
riset yang relevan dengan masa depan bangsa Indonesia
dan masyarakat global. Mengingat kekayaan Bumi Maritim
Indonesia serta masyarakat Nusantara, mungkin FTI dapat
merintis kemungkinan pengembangan bidang-bidang yang

73

Silver Milestone Our Journey

Dirgahayu FTI UNPAR. Age Quod Agis.
Pastor B. Hendra Kimawan

Ketika saya diminta untuk menuliskan kesan pertama tentang Fakutas Teknologi Industri
UNPAR, yang ada di benak saya adalah “break through”. Ya, FTI UNPAR selalu ingin
menerobos dan menembus segala tantangan masa kini dan masa depan supaya menjadi
yang terbaik dan memberikan kontribusi yang berarti bagi kemajuan masyarakat. Saya
mendengar bahwa semua tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di FTI selalu
bahu membahu memujudkan hal itu. Dosen-dosennya banyak yang muda dan idealis.
Pokoknya “TOP”.
Saya berharap supaya FTI UNPAR terus semakin baik dan lebih baik dengan
meningkatkan kerjasama dengan dan dalam semua bidang, termasuk lintas disiplin
ilmu, dalam pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Semoga juga
tidak melupakan SINDU.

74 Universitas Katolik Parahyangan - Bandung

25 th | Fakultas Teknologi Industri

FTI UNPAR industri yang dibenarkan oleh prinsip kompetisi dan survival
dengan dan keinginan menguasai pasar. Tantangan kebijakan dan
Banyak desakan kompetisi semacam itu membuat fakultas ini untuk
Keistimewaan terus bergairah mencari cara dan solusi kreatif dan yang
secara akademik dan ilmiah dapat dipertanggungjawabkan.
Mangadar Kedekatan bahkan kesatuan fakultas ini dengan kemajuan
Situmorang teknologi dan industrialisasi membawa keistimewaan
Rektor berikutnya, yakni para lulusannya dengan mudah segera
dapat diterima oleh dunia usaha dan dunia industri. Tidak
Fakultas Teknologi diperlukan waktu yang lama bagi para lulusan untuk
mendapatkan first-job. Bahkan, sebagian besar di antaranya
Industri Universitas telah di-booked oleh perusahaan-perusahaan sebelum
mereka lulus. Realita semacam ini menjadi daya tarik
Katolik Parahyangan tersendiri bagi para calon mahasiswa dan para orangtua
agar putra-putri mereka masuk dan kuliah di Teknik Industri
(FTI Unpar) atau Teknik Kimia FTI Unpar.

adalah fakultas Keunggulan yang sekaligus menjadi keistimewaan FTI adalah
kemampuannya mendorong kelahiran atau pembukaan
dengan banyak program studi-program studi baru. Pembukaan Prodi Teknik
Elektro dengan konsentrasi Mekatronika di lingkungan FTI
KEISTIMEWAan. pada 2015 yang lalu menjadi bukti. Teknik Industri dan para
dosen yang terlibat di dalamnya memiliki basis keilmuan dan
Dalam waktu yang relatif singkat, dua program studi yang pengetahuan teknologi yang memungkinkan pembukaan
dibuka sejak awal pendirian fakultas ini (1993), yaitu Teknik prodi elektronika. Peluang yang sama juga dimiliki oleh
Industri dan Teknik Kimia telah mampu menjadi prodi favorit Teknik Kimia untuk melahirkan prodi yang berbasis pada
di lingkungan Unpar. Semakin banyak peminat atau calon keilmuan dan teknologi tersebut, misalnya teknologi pangan.
mahasiswa yang menjadikan masing-masing prodi tersebut Kemampuan berkolaborasi dengan bidang atau program
sebagai pilihan pertama untuk kuliah di Unpar. Bahkan, tidak studi lain, termasuk dengan misalnya Teknik Sipil,
sedikit menjadikan Teknik Industri atau Teknik Kimia Unpar Managemen, Bisnis, Informatika atau yang lain menjadi
sebagai pilihan pertama dibandingkan dengan Perguruan kekuatan sekaligus keistimewaan FTI. Seandainya pun
Tinggi lain. kolaborasi tersebut tidak harus menghasilkan prodi-prodi
atau konsentrasi-konsentrasi baru yang bersifat derivatif,
Keistimewaan lain dari FTI Unpar adalah dosen-dosennya kolaborasi itu jelas akan saling memperkaya keilmuan dan
yang tergolong muda jika dibandingkan dengan para kepakaran para dosen dan mahasiswa.
dosen di fakultas lain di lingkungan Unpar. Terdiri dari
sebagian besar dosen muda, maka fakultas ini tampak Kohesivitas dan gairah keilmuan yang dimiliki para dosen
sangat dinamis, energik, dan produktif. Kreatifitas dosen dan mahasiswa FTI bukanlah hal yang selalu ada atau
sangat relevan dengan konteks sosial yang juga dinamis mengada dengan sendirinya. Kesediaan mendengar, saling
dan maju. Era modern yang ditandai dengan industrialisasi, belajar, dan saling mendukung dalam semangat luhur
yang katanya memasuki generasi keempat atau I.4, disikapi budaya Sunda yang juga bagian dari spiritualitas Unpar
dengan antusias dan bahkan menjadi bagian dari revolusi Silih Asih, Silih Asuh, dan Silih Asah menjadi kunci untuk
industri generasi terbaru tersebut. Jumlah dosen yang sudah merawat dan mengembangkan kekompakan dan semangat
doktor, jabatan akademik yang relatif tinggi, dan jumlah riset keilmuan tersebut. Merujuk pada Spiritualitas dan Nilai-nilai
dan publikasi yang dihasilkan oleh para dosen FTI menjadi Dasar Unpar (SINDU), kemanusiaan yang utuh (humanum),
bukti yang tak terbantahkan. Dalam hal riset dan publikasi, cinta dalam kebenaran (caritas in veritate), dan hormat akan
jumlahnya mengungguli jumlah publikasi yang dihasilkan keragaman (kebhinnekaan) tetaplah menjadi nilai-nilai yang
oleh prodi-prodi yang telah berdiri lebih setengah abad yang dapat menjamin perkembangan dan kemajuan FTI Unpar.
lalu. Selamat memperingati dies natalis dan merayakan 25 tahun
FTI dalam semangat untuk terus maju dan berkembang. Go
Masih ada lagi keistimewaan FTI. Industrialisasi dan Great FTI, Go Great Unpar!
kemajuan teknologi rupanya tidak hanya memberikan
stimulans bagi sivitas akademika fakultas, tetapi juga
tantangan yang dimunculkan. Tantangan tersebut bisa
berupa desakan dan tuntutan agar dunia industri semakin
produktif (menghasilkan kuantitas produksi yang kian
massif), kualitas yang kian bagus, dengan efisiensi produksi
yang kian tinggi, serta profit yang kian besar pula. Semua itu
kadang terbungkus lewat kebijakan pemerintah dan dunia

75

Silver Milestone Our Journey

Bandung, dengan program studi Teknik Industri dan Teknik Kimianya,
29 November 2017 sedangkan FMIPA bukannya diperkirakan demikian,
melainkan dipandang dapat terus meningkatkan peran
Dr. Aloysius Rusli melayani kuliah ilmu dasar bagi fakultas Teknik (FT) selain
juga bagi FTI, dan diperkirakan biaya penyelenggaraannya
Pada tanggal 10 November tidak semahal FTI. Pertimbangan yang non-finansial adalah,
2017 saya menerima surat bahwa kebutuhan Indonesia akan ahli teknik dan ahli peneliti
dari Tim Buku Dies Natalis alam masih cukup banyak. Pertimbangan filsafati adalah,
Perak FTI, yang meminta bahwa dengan adanya 2 fakultas itu, cakupan layanan Unpar,
dibuatkan tulisan berisi dan bidang ilmu yang dapat diperdalam, menjadi lebih utuh,
kesan pertama dan hal yang dari bidang filsafat ke ilmu humaniora ke ilmu sosial ke ilmu
paling berkesan bagi saya, teknik ke teknologi industrial ke sains alam dan ilmu formal
pengalaman bekerjasama, seperti matematika.
dsb. Dengan senang hati hal ini ingin saya lakukan, karena
memang saya cukup dekat terlibat dengan Fakultas Rektor kemudian menunjukkan Wisma Unpar di jalan
Teknologi Industri (selanjutnya disingkat FTI) sejak awalnya. Gunung Agung Dalam, di utara kampus Ciumbuleuit, sebagai
Semoga tulisan ini dapat termanfaatkan. lokasi administrasi dan laboratorium kedua fakultas itu,
sedangkan ruang kuliahnya ditumpangkan sementara
FTI dibentuk oleh kesadaran Prof Benny Suprapto, yang di kampus Fakultas Filsafat (FF) di jalan Nias. Jarak yang
pada tahun 1992 sedang bertugas sebagai Ketua Pengurus membutuhkan waktu lintas kendaraan ~30 menit (waktu itu),
Yayasan Unpar (Universitas Katolik Parahyangan). Hal itu dilayani beberapa mobil Unpar sebagai shuttle bus.
pertama kalinya saya ketahui ketika pada suatu acara ramah
tamah di rumah Wakil Ketua Pengurus Yayasan, Pak Peter Pak Suharto sempat berkomentar setengah bergurau kepada
Eko Sutioso, Pak Benny tiba-tiba mengajak beberapa anggota tamu yang berkunjung, bahwa kantor bersama administrasi
Pengurus Yayasan Unpar yang hadir, duduk bersama di kedua fakultas ini, mirip dengan kantor kelurahan, karena
ruang tamu di depan. Ternyata Pak Benny mengemukakan pimpinan sampai ke pekarya pembersih, berkantor di satu
kepada kami (saya termasuk anggota Pengurus itu), bahwa ruangan, dengan meja-meja kerja yang berjajar ke samping
telah terbit aturan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi sepanjang dinding. Mujurlah bahwa situasi itu hanya
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan masa itu, bahwa berlangsung 2 semester, karena lalu gedung baru Rektorat
istilah “universitas” hanya dapat digunakan untuk lembaga telah siap, dan kami dapat pindah ke kampus Ciumbuleuit:
pendidikan tinggi yang memiliki minimal 3 fakultas di bidang administrasi fakultas di satu ruang di lantai 3, menghadap
Ilmu Pengetahuan Alam. Padahal Unpar ketika itu hanya ke jalan Ciumbuleuit, sedangkan ruang kuliah ditumpangkan
memiliki 1 fakultas teknik di samping 4 fakultas ilmu sosial- pada ketiga fakultas (FH, FISIP, FT) yang ada, dengan jadwalnya
humaniora. disisipkan mengisi sela-sela waktu yang masih lowong.
Lahirlah sejak itu komentar para mahasiswa kami, bahwa
Maka dalam waktu satu tahun, saya dilibatkan dalam mereka “nomaden”, istilah Belanda (!) yang bermakna “orang
persiapan pembentukan dua fakultas bidang IPA, karena pengembala ternak yang berkeliling-berpindah mengikuti
Unpar merasa tidak sesuai dengan tujuannya, yaitu melayani kebutuhan makan ternaknya”. Berpindah kuliah dari gedung
masyarakat secara utuh-komprehensif, bukannya secara ke gedung dirasakan kurang nyaman, dibandingkan dengan
terpisah-pecah, berdasarkan ketuhanan dan pengembangan yang dialami mahasiswa Unpar lainnya. Padahal menurut
ilmu, jika harus berubah nama menjadi sekolah tinggi saya hal itu sebenarnya biasa saja.
(STIPAR?) atau institut (IPAR?).
Istilah itu bertahan selama ~6 tahun, setelah kami
PENDIRIAN FTI memperoleh gedung tersendiri (Gedung 7 dan 8 di sisi selatan
kampus Ciumbuleuit) tetapi masih harus memanfaatkan
Oleh Rektor Unpar ketika itu, Dr Pande Raja Silalahi, Pak ruang kelas di gedung fakultas lain. Baru setelah Gedung 9
Ignasius Suharto dan saya, yang sama-sama berstatus bagi Fakultas Ekonomi dan Perpustakaan Unpar siap tahun
anggota Pengurus Yayasan, kemudian diusulkan ke Pengurus 2000, istilah “nomaden” itu mulai menghilang, karena FTI
Yayasan sebagai dekan pertama bagi dua fakultas tersebut. dan FMIPA lalu cukup berhasil mengadakan ruang kuliah
Nama yang telah dipilih adalah Fakultas Teknologi Industri sendiri. Rupanya “pemilikan lahan sendiri” dipandang
(FTI) dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam menjadi hal esensial oleh sejumlah orang. Semoga dengan
(FMIPA), karena FTI diperkirakan akan banyak diminati mulai dibangunnya Pusat Pembelajaran Arntz-Geise yang

76 Universitas Katolik Parahyangan - Bandung

25 th | Fakultas Teknologi Industri

sekian tingkat itu, pandangan tradisional seperti itu dapat tepatlah langkah Rektor profesor Triweko (~2011-2015)
mulai diubah. Tentu untuk itu diperlukan hadirnya pengelola yang berhasil menggerakkan penggalian dan perumusan
sentral keseluruhan gedung dan ruang seUnpar, yang lalu spiritualitas dan nilai dasar kedua pendiri Unpar, Mgr Arntz,
dapat membuat penggunaan ruang menjadi lebih efisien. OSC yang berhati emas, dan Mgr Geise, OFM yang akademikus
Humanum-Manusiawi (dengan H dan M besar, dalam arti
KEGIATAN FTI memahami dasar-dasar hakiki dan keutuhan jasmani-
rohani Sang Manusia). Sejak dua tahun terakhir ini, “OSPEK”
Agustus 1993 menjadi awal kegiatan akademik bagi kedua telah digantikan berangsur, dengan sejenak melalui istilah
fakultas baru ini, dan menjelang masa kuliah, seperti biasa “OSPEKKA” yang menambahkan “kehidupan akademik”,
diselenggarakan OSPEK (Orientasi Studi dan Pengenalan menjadi istilah INAP (Inisiasi dan Adaptasi) lalu menjadi SIAP
Kampus). Sejenak, di pagi hari pertama pk 5:30 – 7:30, terjadi (istilah sama dengan menghindari asosiasi dengan inap-
silang paham dengan beberapa mahasiswa dari fakultas lain perkemahan yang dapat menjadi ajang kekerasan fisik juga),
di Unpar, yang menyatakan niatnya “untuk memperkenalkan yang melibatkan ~50an dosen Unpar dalam kelas @ 50an
cara-cara tradisional mahasiswa Unpar” kepada mahasiswa mahasiswa, memperkenalkan mahasiswa baru akan SINDU
baru yang belum memiliki senior studi ini. Selisih paham itu (Spiritualitas dan Nilai Dasar Unpar).
terselesaikan setelah pimpinan kedua fakultas ini bersatu
menolak campur tangan tersebut, terutama karena tradisi Maka inisiasi para mahasiswa baru pada spiritualitas khas
yang diniatkan itu bernada kekerasan fisik yang dipandang Unpar itu, sebaiknya dilanjutkan oleh keteladanan para dosen
oleh kami sebagai pimpinan, tidak relevan lagi bagi FTI, bukan hanya dalam sikap meneliti secara cermat dan
pendidikan yang mutakhir. mantap, melainkan dengan juga menunjukkan kesadaran
Hal menarik lain terlaporkan oleh para dosen tentang dan penghargaan akan segi rohaniah-batiniah para
suasana kuliah di kampus FF. Rupanya para mahasiswi baru mahasiswa dan manusia umumnya, yang membutuhkan
ada yang berkuliah dengan hot pants dsb; rupanya mereka penghargaan atas martabatnya sebagai manusia, sikap mau
kreatif, dan bebas dari teladan berpakaian para mahasiswi memperhatikan pihak yang lebih lemah, seperti kaum miskin,
Unpar lainnya, karena berbedanya lokasi kuliah. Mahasiswa kaum perempuan, kaum kurang terpelajar, kaum non-dosen,
FF masa itu tidak ada mahasiswinya, dan para calon imam dan kaum yang condong hanya materialis sikapnya.
yang menjadi mahasiswa, rupanya bukan pelarang dari segi
pakaian. “Masalah” itu cepat teratasi, dengan menetapkan Menurut saya, perhatian akan segi spiritual itu esensial, dan
kesepakatan tentang aturan berpakaian yang lebih selaras dengan keutuhan dan kebutuhan sang manusia,
tradisional bagi Unpar. dan juga dapat dikaitkan dengan bidang studi yang secara
pribadi sedang saya dalami, yaitu tentang berkaitannya dan
Dari segi akademik, tampak pengaruh perbedaan pimpinan dialog antara ilmu dan iman, nalar dan kepercayaan, yang
kedua fakultas ini. Pak Suharto yang berasal dari lingkungan “bagaikan dua sayap” menopang sang manusia menuju
LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) amat Kesempurnaan Ilahi, baik selama hidupnya, maupun ketika
menggarisbawahi penelitian sebagai fokus studi. Berbeda saat berangkat memenuhi panggilan terakhir Sang Allah
dengan itu, saya lebih memperhatikan pendidikan keutuhan Bapa.
sebagai manusia, sehingga para dosen FMIPA yang memang
patut berfokus pada penelitian juga, juga berfokus pada cara KESIMPULAN
pengajaran yang baik. Tampak betapa besar pengaruh yang
dapat diperankan oleh seorang manusia pada lingkungannya. Semoga beberapa kesan dan pesan ini, dapat dikembangkan
Semoga kesimpulan ini dapat memberi semangat konstruktif dan dimanfaatkan dalam mengarahkan sikap para ahli
kepada para dosen muda masa kini, dalam suasana politik teknik yang dipersiapkan di FTI. Paham materialisme,
dan teknologi yang berkembang pesat. ateisme, nihilisme, paternalisme, yang sering menjadi titik
tolak paham-asumsi dan pemikiran ego-sentris: “yang
MASA DEPAN FTI penting dan pokok adalah materi, bukannya kerohanian”,
“Tuhan tampaknya tidak ada dan tidak diperlukan”,
Hal terakhir itu, tentang lajunya perkembangan politik “Dunia ini fana, tidak berarti, dan akan lenyap tanpa ada
dan teknologi, dengan modal finansial dan sains sebagai bekas”, sedang merambah suasana di sekitar kita. Tanpa
penggeraknya, kiranya dapat menjadi titik tolak pesan perlu menjadi paranoid, sebaiknya kita sempatkan diri
kepada FTI. merenungkan pentingnya menjaga keutuhan sang manusia,
dengan meneladankan sikap menghargai martabat manusia,
Kekuatan modal dan sains dapat membuat peran manusia martabat kerohaniannya, dan menggunakan ilmu dan
menjadi seperti sekrup yang tidak berdaya, yang harus teknologi untuk memperkaya wawasan kita tentang hal-hal
terutama menaati instruksi dari atasan. Maka menurut saya rohani-spiritual seperti itu.

77

Silver Milestone Our Journey

QUO VADIS ilmu teknik/teknologi kimia. Produk plastik polyethylene
FAKULTAS dewasa ini digunakan berbagai macam keperluan untuk
TEKNOLOGI kemasan, dan bahan baku kimia industri
INDUSTRI
25 TAHUN QUO VADIS UNIVERSITAS KATOLIK
MENDATANG? PARAHYANGAN ATAU SEKOLAH TINGGI
PARAHYANGAN?
Prof.Dr.Ir.Ign.
Suharto,A.P.U Judul Uinverstitas Katolik Parahyangan atau Sekolah Tinggi
Parahyangan pada era tahun 1993 merupakan isu nasional
Pengembangan sumber perguruan tinggi. Pada waktu itu jika Universitas Katolik
daya manusia sungguh Parahyangan (Unpar) hanya memiliki Fakultas Teknik saja,
upaya yang sangat mulia, maka Unpar beruhah menjadi Sekolah Tinggi Parahyangan.
manusia buta aksara menjadi mau dan sanggup membaca, Isu inilah sungguh merupakan isu mencemaskan karena
manusia yang belum memiliki kompetensi dan komitmen prasarana dan sarana laboratoirum belum ada, namun tidak
menjadi manusia memiliki kapital intelektual. Manusia yang putus asa untuk mencari solusi. Penulisan studi kelayakan,
memiliki kemampuan intelektual mampu memprediksi prasarana gedung kuliah dan laboratorium dan man
masa depan dan pengharapan yang kuat yang menjiwai power development bagi para dosen terus menerus dibina,
kehidupan akademik dan non akademik Fakultas Tekenologi dibimbing, diarahkan oleh pimpinan FTI pada waktu itu
Industri dan para dosen dan karyawan. Baik dosen maupun kearah program doktor baik dalam maupun luar negeri tanpa
karyawan memiliki kekuatan teguh, tidak mudah patah lelah dilakukan dengan rumus ABC bukan merek makanan
arang atau mutung karena Tuhan selalu beserta kita. atau nama jalan di Bandung tetapi bekerjalah berbasis
Kesemuanya agar keluarga besar FTI menuju kehidupan konsep Accurate, Brief dan Correct dengan pedoman untuk
yang lebih sehat, lebih bahagia dan lebih sejahtera yang pimpinan FTI pada waktu itu 1993 menggunakan sesanti
pada gilirannya mampu membangun FTI dalam waktu 25 berikut.
tahun kedepan yang penuh kompetisi dalam dunia global.
Kompetensi tanpa komitmen adalah buta terhadap Why him,why not me but say he is one of us
lingkungan, namun manusia yang memiliki kompetensi
dan komitmen mampu menghasilkan kapital intelektual Sesanti inilah yang membuahkan lulusan sarjana, magister
yang pada gilirannya mampu memberi kontribusi terhadap dari FTI yang mampu melanjutkan studi program doktor di
pembangunan nasional minimal kebutuhan dasar manusia Universitas ternama di luar negeri dan Universitas terhormat
umumnya dan khususnya berguna bagi kehidupan sesama dan ternama didalam negeri dan pada gilirannya pulang ke
umat manusia. FTI mampu mengabdikan dirinya menjadi dosen panutan
baik bagi peserta didik maupun kelembagaan dilingkungan
Pda era tahun 1993, maka lahirlah Fakultas Teknologi Unpar, Kopertis IV, APTIK dan nasional menjadi dosen
Industri dan FMIPA guna memberikan kontribusi terhadap teladan.
pembangunan nasional umumnya dan khususnya Sesanti inilah yang digunakan Pak Ign. Harto
pengembangan manusia yang mampu mengerti landasan atau sebut saja Pak Harto pada waktu itu tahun 1993, Pak
teori ilmiah, mampu menganalisis tujuan dam informasi Harto sadar sepenuhnya akan kelemahan, kekurangan baik
ilmiah berbasis pada prinsip dasar ilmiah sehingga akademik maupun non akademik, namun rindu dan kangen
mampu menerapkan di lapangan pekerjaan, dan mampu untuk membangun Fakultas Baru FTI dan FMIPA pada tahun
bekerjasama dengan sesama. Prinsip –prinsip dasar ilmu, 1993 guna dikontribusikan kepada Unpar Tetap Unpar
pengetahuan dan teknik/teknologi tidak berubah namun sehingga sesanti:
penerapan atau aplikasi prinsip-prinsip dasar ke dunia
usaha dan dunia industri dapat berubah sesuai dengan SEKALI UNPAR TETAP UNPAR BUKAN SEKOLAH TINGGI
bertambahnya waktu, dan perkembangan ilmu, teknologi
material komposit, teknologi Nano yang ditopang dengan UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN TETAP
teknologi informasi super canggih. UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Sebagai contoh yaitu ilmuwan Karl Ziglerss dari Jerman Sekali Unpar tetap Unpar itulah semangat yang menggelora
dan Giulio Natta dari Italia bergabung meneliti dalam pada waktu itu. Pada era tahun 1992 berbasis pada
pengembangan polyethylene telah memperoleh hadiah keputusan MENDIKBUD Nomor 0686/ U/91 tanggal 30
Nobel pada tahun 1963 berbasis pada ilmu dasar kimia dan Desember 1991 dan Surat Keputusan Rektor Unpar nomor
III/PRT/ 1992-06/92 tentang Pendirian Dua Fakultas Baru,

78 Universitas Katolik Parahyangan - Bandung

25 th | Fakultas Teknologi Industri

yaitu: FMIPA dan Fakultas Teknologi Industri dengan Ketua bioetanol, aseton butanol, gas metana, dan energy angin.
Tim Dr.Ir.Ign. Suharto, A.P.U untuk membuat studi kelayakan
dan memulai pembukaan FMIPA dan Fakultas Teknologi QUO VADIS ISU INTERNASIONAL UNTUK FTI
Industri di lingkangan Unpar. Oleh sebab itu semboyan sekali 1. Isu material komposit,
lagi Unpar tetap Unpar menjadi semangat dan keberanian 2. Isu teknologi Nano,
tim pembukaan dua Fakultas Baru.. 3. Isu bioteknologi modern,
Quo Vadis Fakultas Teknologi Industri sesudah 25 tahun
memberi kontribusi ikut serta mencerdaskan anak bangsa 4. Isu teknologi super canggih
Indonesia?
Ganbar 1 Kontribusi ilmu teknik/teknologi terhadap isu
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI nasional dan isu internasional
UNPAR ANTARA ISU INTERNASIONAL
DAN ISU NASIONAL Pada gambar 1 dijelaskan sebagai berikut :

Isu internasional jaman VOC 1. Interaksi isu ilmu teknik /teknologi terhadap isu nasional

Isu internasional pada jaman VOC atau Verenigde Oost dapat memberi kontribusi yaitu hasil penelitian para
Indische Companie yang didirikan di tanah Londo pada
tanggal 20 Maret 1602 adalah mencari bahan baku kimia mahasiswa dan dosen menghasilkan karya ilmiah
industri rempah rempah-rempah, temu lawak, jahe, kencur,
kunyit, lengkuas,kapulaga, bratawali dan kumis kucing. Inilah buku, jurnal nasional dan jurnal interternasional yang
isu internasional 415 tahun silam.
dapat diakses secra online,namun jika ada hak cipta,
Quo vadis anak bangsa Indonesia pada waktu itu?
Dalam perjalanan waktu itu, maka VOC masih belum maka disarankan file buku disimpan dalam repository
puas dicarilah komoditas kayu putih, kina di Bandung
Selatan sampai saat ini, perkebunan teh, perkebunan Unpar dan untk mengaksenya diberikan password.
kopi, perkebunan kakao, perkebunan kelapa sawit.
Teknologi proses yang digunakan masih dari Belanda Inilah hasil karya ilmiah buku dan jurnal yang diminta
adalah penerapan ilmu dasar fisika dan kimia yang sangat
dominan didukung oleh teknologi kimia dari Belanda. oleh Pemerintah Republik Indonesia agar FTI mampu

QUO VADIS ISU NASIONAL UNTUK FTI? bersaing ditingkat internasional bukan seberapa besar

Isu nasional untuk FTI meliputi isu: keseuaian antara lulusan sarjana, magister dan doktor
1. Isu kelautan menghasilkan produk NaCl,
yang memberi konstribsusi ke dunia industri. Namun
NaOH,H2,Cl2,Brom,Magnesium
2. Isu pertanian menghasilkan produk demikian tetap ada rasio antara lulusan yang mau

pangan,pakan,industri kertas, industri kimia, bekerja di industri dan bekerja dalam bidang Resarch
3. Isu industri termasuk industri UKM, industri skala besar
and Development ( R&D). Jadi Industri berbasis pada
dan modern.
4. Isu energi non fosil berbasis biomassa untuk biodiesel, hasil penelian akan memperkokoh dunia industri di

Indonesia.

2. Interaksi antara isu ilmu teknik/teknologi dengan isu

internasional mencakup isu teknologi Nano, material

komposit, bioteknologi modern yang ditopang

oleh teknologi informasi super canggih .Inilah

tantangan dan sekali gus peluang bagi para dosen

FTI untuk membuktikan dedikasinya membangun

dan mengembangkan FTI selama 25 tahun kedepan.

Hasil penelitian para dosen FTI diharapkan mampu

menerbitkan jurnal ilmiah terindeks Scopus.

3. Dari ketiga interaksi antara isu ilmu teknik/telmologi,isu

nasional dan isu inetrnasional, maka jatuh pada

gilirannya para mahasiswa dan dosen dituntut kreatif

dan produkiif untuk menulis karya ilmiah baik mandiri

maupun berkelompok.

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNPAR 1993- 2020

Dari sejak awal thun 1993,maka FTI memilik dua jurusan
yaitu jurusan Teknik Industri dan Jurusan Teknik Kimia
dengan kondisi sebagai berikut :

79

Silver Milestone Our Journey

ERA TAHUN 1993-1997 TERDAFTAR DIAKUI DISAMAKAN
1. Era tahun 1993- 1997 jumlah mahasiswa yang masuk ke 3. Program Studi Teknik Industri memperoleh status DIAKUI
jurusan Teknik Industri sebesar 2 klas atau kurang lebih 120 sejak 11 Februari 1998 berdarkan Surat Keputusan Menteri
mahasiswa sedangkan jurusan Teknik Kimia sebessra 1 klas Pendidikan dan Kebudayaan R.I Nomer 40/DIKTI/Kep/1998.
atau sekitar 60 mahasiswa. Jumlah mahasiswa ini digunakan 4. Program Studi Teknik Kimia memeproleh status DIAKUI
sebagai salah satu strategi agar luluaan sarjana dapat lulus sejak 1April 1998 berdarkan Surat Keputusan Menteri
tepat waktu 4-5 tahun dan mampu menyentuh kehidupan Pendidikan dan Kebudayaan R.I Nomer 40/DIKTI/Kep/1998 .
masayarakat umumnya dan khususnya dunia industri
ERA TAHUN 2000 -2005
2. Status jurusan Teknik Industri dan Teknik Kimia adalah 1. Program Studi Teknik Industri TERAKREDITASI B menurut
TERDAFTAR artinya dosen jurusan Teknik Industri dan Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
Teknik Kimia boleh memberi kuliah kepada para mahasiswa, Departemen Pendidikan Nasional Republik Indoneisa Nomor
namun mata kuliah diuji oleh dosen dari Perguruan Tinggi 014/BAN-PT/Ak-IV/VII/2000 sejak tanggal 7 Juli 2000
Negeri. Sungguh pekerjaan yang amat sangat sulit dan
tanpa dibekali semangat penuh kasih, bijaksana, rajin, dan 2. Program Studi Teknik Kimia TERAKREDITASI B menurut
integritas yang tinggi dan bekerja sama dengan semua pihak, Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
maka kesulitan tersebut dikonversi menjadi keberhasilan FTI Departemen Pendidikan Nasional Republik Indoneisa Nomor
menuju dunia global. 010/BAN-PT/Ak-IV/VII/2000 sejak tanggal 23 Juni 2000

3. Jumlah dosen baik Jurusan Teknik Industri maupun Teknik ERA TAHUN 2005-2010
Kimia masih terbatas belum memenuhi standard rasio 3. Program Studi Teknik Industri TERAKREDITASI A menurut
antara dosen dengan mahasiswa,karena sulitnya mencari Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
pemasok lulusan magister di dalam negeri. Departemen Pendidikan Nasional Republik Indoneisa Nomor
023/BAN-PT/Ak-XIII/2010 sejak tanggal 20 Oktober 2010
4. Prasarana gedung kuiah belum ada jadi kuliah para
mahasiswa Teknik Industri dan Teknik Kimia angkatan 4. Program Studi Teknik Kimia TERAKREDITASI B menurut
1993,1994 dan 1995 berpindah pindah dari Wisam Unpar, Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
ke gedung FISIP dan gedung Filsafat di Jalan Nias. Departemen Pendidikan Nasional Republik Indoneisa Nomor
020/BAN-PT/Ak-XIII/S1/2010 sejak tanggal 08 Oktober 2010
5. Satu ruang kecil di Wisma Unpar digunakan untuk 2 Dekan
FTI dan FMIPA dengan karyawan tata usaha. Dekan FTI ERA TAHUN 2015-2020
merangkap PD I, Kajur dan asistem laboratorium, namun 5. Program Studi Teknik Industri TERAKREDITASI A menurut
dengan modal kemampuan, kemauan dan keberanian Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
jadilah kedua FTI dan FMIPA Departemen Pendidikan Nasional Republik Indoneisa
Nomor 773/SK/ BAN-PT/Akred/S/VII/2015 sejak tanggal 10
6. Konsep laboratorium yang digunakan adalah laboratorium Juli 2015s/d 10 Juli 2020
serba guna dalam arti sesudah praktikum pengantar teknik
kimia, maka alat ilmiah dikemas. Selanjutnya ruangan 6. Program Studi Teknik Kimia TERAKREDITASI A menurut
laboratorium yang kosong digunakan untuk praktikum yang Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
lain. Departemen Pendidikan Nasional Republik Indoneisa Nomor
773/SK/BAN-PT/Akred/S/VII/2015 terhitung 10 Juli 2015 s/d
ERA TAHUN 1997-2000 10 Juli 2020.
1. Era tahun 1997 -2000 terjadi kondisi ekonomi nasional
kurang baik,maka banyak calon mahasiswa kurang berminat 7. Program Studi Teknik Teknik Elektro Konsentrasi
masuk ilmu teknik karena lapangan pekerjaan prasarana Mekatronika memperoleh izin penyelenggaraan berdasarkan
jalan,pembangunan gedung dan bangunan lainnya menurun keputusan Menteri Riset,Teknologi dan Pendidikan Tinggi
tajam sehingan banyak para calon mahasiswa masuk ke No 122/M/Kp/III/2015 pada tanggal 31 Maret 2015.
jurusan Teknik Industri 4 klas dan Jurusan Teknik kimia 3 klas
guna menstabilkan dana Yayasan dan Universitas.Pimpinan QUO VADIS FTI 25 TAHUN MENDATANG?
FTI pada waktu sadar bahwa nanti pada tahun 2004 akan
terjadi masalah bimbingan skripsi mengingat jumlah dosen Kemajuan teknologi masa silam didominasi oleh kemajuan
sangat terbatas. disiplin ilmu kimia lanjut dan fisika lanjut/modern, namun
dewasa ini kemajuan teknologi didominasi oleh teknologi
2. Status kedua jurusan sudah mulai membaik mulai digital, teknologi NANO, teknologi material komposit dan
bioteknologi modern yang mampu mengolah bahan baku

80 Universitas Katolik Parahyangan - Bandung

25 th | Fakultas Teknologi Industri

menjadi produk barang dan jasa ilmiah. Penggunaan komersialisasi industri bioteknologi. Industri bioteknologi
teknologi Nano dan mikrokomputer sudah dilaksanakan berbasis pada teknologi yang digunakan bukan pada jenis
dewasa ini,namun kemajuan teknologi masa silam produk bioteknologi. Industi bioteknologi menggunakan
didominasi oleh disiplin ilmu kimia lanjut dan fisika modern/ teknologi biologi molekuler, memanipulasi kehidupan
lanjut. mikroba, teknologi DNA rekombinan yang kesemuanya
memerlukan penelitian para dosen.
Pergeseran dan perubahan teknologi informasi ke teknologi
Nano menggunakan teknologi canggih yang diikuti dengan Bioteknologi modern, teknologi Nano dan material komposit
cara pandang perekonomian nasional ke perekonomian saling berinterkasi satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu,
global.Inilah yang perlu dikaji dan diwaspadai oleh FTI masa konsep disiplin ilmu yang linear para peneliti sudah mulai
depan. berkurang. Baik bioteknologi modern, teknologi Nano, dan
material komposit diperlukan pengetahuan (Knowledge).
Teknologi Nano berurusan dengan dunia Nano yang amat Pengetahuan diperoleh dari hasil penelitian. Hasil penelitian
sangat kecil. Teknologi Nano digunakan untuk produksi menghasilkan data dan fakta ilmiah kemudian dianalisis
alat dan mesin untuk bidang kesehatan, mikroelektronik, dengan berbagai metode ilmiah statistik,matematik, kimia,
semikonduktor,obat –obatan dan perawatan kesehatan dan dan fisika menjadi informasi ilmiah.
juga industri teksil dengan produk lebih kecil, lebih cepat,
hemat ruang dan lebih murah harganya. Informasi ilmiah disinstesis menjadi pengetahuan (
Knowledge). Kumpulan pengetahuan dari berbagai sumber
Indonesia memiliki bahan baku kimia industri dengan dikonversi menjadi teknologi. Teknologi memiliki 4
teknologi Nano, teknologi material komposit dan bioteknologi
modern menghasilkan produk barang dan jasa ilmiah yang R&D KONTRAK JASA
sangat bermanfaat bagi kehidupan umat manusia, Inilah LEMBAGA DARI INDUSTRI
tantangan dan sekaligus peluang bagi FTI masa depan. PENELITIAN
Teknologi digital merupakan transformasi informasi secara
elektronik dalam bentuk biner. Bentuk biner misal lampu - Universitas 1 DUNIA
belajar nyala (On) dan lampu belajar mati (Off). - Sekolah Tinggi INDUSTRI
- Akademik
Era teknologi membawa masyarakat ke dampak positif, - Politeknik 3
namun juga ada dampak erosi tata nilai hedonistis,
konsumeristik dan materialistik serta solidaritas sosial 2
semakin berkurang dan timbul kompetisi untuk merebutkan
peluang baru materialistik. Etika,moral, dan tata nilai lainnya 1. Pengalaman Teknologi Baru
bergerser ke arah etika bisnis dengan untung besar waktu 2. Belajar Masa Kini
singkat. 3. Penerapan
KEBUTUHAN SDM
TEKNOLOGI MASA DEPAN
MASA DEPAN

PROGRAM INTERAKSI TRANSFER TEKNOLOGI DENGAN
USAHA KECIL DAN MENENGAH

Dsinilah diperlukan peran serta FTI agar mampu parameter yaitu humanware,technoware,inforware, dan
mengantisipasi perubahan teknologi modern global dewasa organoware yang mampu mendeteksi seberapa besar
ini. FTI mengemban misi sebagai mekanisme sosial untuk koefisien kontribusi teknologi terhadap suatu kegiatan
menegakan nilai nilai luhur sehingga dihasilkan lulusan organisasi.
sarjana,magister dan doktor yang lebih manusiawi.
INTERAKSI ANTARA UNIVERSITAS, INDUSTRI DAN
BIOTEKNOLOGI MODERN, TEKNOLOGI NANO, DAN TEKNOLOGI
MATERIAL KOMPOSIT
Gambar 2. Interaksi antar perguruan tinggi, industri
Indonesia memiliki sumber daya alam terbaharui ( Renwbale dan teknologi
Resources) dan sumber daya alam tak terbaharui ( Non-
renewable resources) yang diproses dengan bioteknologi Pada gambar 2 ini, maka kepemimpinan disetiap bidang
modern, teknologi Nano dan teknologi material komposit wajib memiliki kemampuan mempengaruhi orang lain
berbantuan teknologi informasi super canggih menjadi agar mampu meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
produk baru volume kecil, namun harganya mahal. Inilah Kepemimpinan masing masing bagian mampu mengevaluasi
tantangan sekaligus peluang bagi FTI masa depan. diri dalam bekerja. Pada interaksi antara universitas dengan
dunia industri, maka tercipta transfer teknologi vertikal
Sumber daya alam yang ada di Indonesia diproses dimana hasi hasl penelitian sesudah dikaji dapat diterapkan
dengan pendekatan bioteknologi modern, maka terjadilah di dunia industri. Pada universitas mampu menciptakan

81

Silver Milestone Our Journey

suatu penemuan ilmiah. Penemuan ilmiah hasil percobaan KESAN DAN PESAN
di laboratorium dianalisis dengan berbagai metode ilmiah
statistik, mathematika, kimia dan fisika, maka diperoleh 1. Pada masa silam teknologi didominasi oleh ilmu dasar
informasi ilmiah. kimia lanjut dan fisika lanjut/modern, namun dewasa ini
teknologi Nano, teknologi material komposit, bioteknologi
Pada informasi ilmiah inilah dilakukan sinthesis, maka modern dan teknologi informasi suoer canggih menggantikan
diperoleh pengetahuan. Pengetahuan ilmiah melalui teknologi masa silam sehingga akan mengubah pola hidup
pengkajian pilot plant kemudian hasilnya ditransfer ke masyarakat era mendatang. Pertumbuhan teknologi multi
dunia industri. Penemuan teknologi baru berbasis pada disiplin akan mengubah pola hidup masyarakat yang
pengetahuan diperoleh suatu inovasi yang pada gilrannya berkaitan erat dengan kehiduoan sosial,politik,ekonomi dan
dapat diterapkan untuk tujuan komersial. Teknologi baru personal.
yang diperoleh dari penelitian universitas dapat dilakukan 2. Pendekatan disiplin ilmu linear untuk menghadapi masa
transfer teknologi ke dunai industri dan dunia industri dapat depan FTI 25 tahun mendatang sudah kurang tepat artinya
mengirim para manajer dan opreator untuk pelatihan di misal lulusan sarjana teknik kimia,maka magister teknik
universitas. kimia dan doktor teknik kimia untuk menghadapi revolusi
teknologi global sudah kurang sesuai.
Keseuaian teknologi dibedakan atas dua jenis yaitu dorongan 3. Pendidikan di FTI merupakan scientific knowledge pada
teknologi (Technology push) dan teknologi berbasis tarikan umumnya dan engineering knowledge khususnya sehingga
atau kebutuhan pasar (Market pull). Pada dorongan ilmu teknik/teknologi yang dipelajari berbasis pada landasan
teknologi, maka diperlukan penelitian dan pengembangan teori dasar (know what) dan menyelesaikan masalah isu
kemudian dilanjutkan dengan produksi barang dan berakhir nasional dan isu internasional yang nyata ( know-how)
pada pemasaran produk barang guna memenuhi kebutuhan dan sumber daya manusia cendekia dan profesional
pasar. yang mampu, mau, dan berani menerapkan ketrampilan
Pada tarikan pasar, maka dicari produk barang teknologi ( know-how-to –do.)
yang laku dipasar, kemudian pemasaran, penelitian dan 4. Revolusi teknologi global sangat cepat tumbuh dan
pengembangan dan berakhir dengan produksi produk berkembang sehingga di FTI untuk masa depan tidak dapat
pangan dan jasa pelayanan. Distribusi dilakukan dengan bekerja secara tradisional seperti dewasa ini,maka perlu
memperhatikan gerakan-waktu-volume-tempat-ruang dibentuk pakar ahli dalam bidang, yaitu;
4.1 Pakar ahli merancang,menyusun,membuat proposal
KONTRIBUSI FTI ERA TAHUN 2018 - 2043 penelitian yang dapat diajukan kepihak sponsor baik dalam
negeri maupun luar luar negeri.
Dewasa ini FTI memiliki 3 Program Studi yaitu; Program Studi 4.2 Pakar ahli membuat konsep, merancang dan membuat
Teknik Industri,Teknik Kimia dan Teknik Elektro Konsentrasi rencana induk pengembangan Pusat Teknologi Global (PTG)
Mekatronika yang kesemanya merupakan kekuatan FTI untuk berlokasi di lahan yang dimiliki oleh Yayasan Unpar. Pusat
tumbuh dan berkembang serta berkontribusi terhadap isu Teknologi Global melibatkan banyak disiplin ilmu teknik/
nasional maupun isu internasional dalam revolusi teknologi teknologi,ilmu social-ekonomi, hukum, dan filsafat guna
global. Sejalan dengan hal ini,maka FTI memiliki potensi melaksanakan business of technology dan technology of
untuk melakukan business of technology dan technology business.
of business baik dalam negeri maupun luar negeri. Strategi 5. Kerja sama ilmiah dengan universitas di luar negeri
FTI hendaknya mengikuti perkembangan isu nasional dan seperti Belanda,Korea, Jepang,Turkey yang dilakukan oleh
isu internasional tentang interaksi adanya sumber daya alam para pakar dosen sudah memberikan kontribusi signifikan
di Indonesia dengan perubahan teknologi global sehingga terhadap manpower development program di FTI khususnya
menghasilkan produk barang berkualitas dan jasa pelayanan para dosen memperoleh gelar doktor dan visiting lecturers
ilmiah bagi umat manusia. yang pada gilrannya menghasilkan karya ilmiah jurnal
internasional. Karya ilmiah jurnal internasional inilah yang
Oleh karena itu, lulusan sarjana dan magister mampu diminta oleh pihak Pemerinath R.I sebagai indikator apakah
bekerja sebagai manajer, IT administration,developer, program studi baik atau tidak.
rancang bangun pabrik,strategi teknologi dan bekerja di 6. Semoga tulisan ini memberikan informasi teknis
R&D . Pada jenis pekerjaan R&D, maka hasil penelitian perkembangan FTI dalam kurun waktu 1993-2018 selama
ialah body of knowledge. Kumpulan pengetahuan (body of 25 tahun berguna,bermanfaat, dan berharga bagi ikut
knowledge) merupakan teknologi yang dapat diaplikasikan serta mencerdaskan anak bangsa Indonesia sekarang
ke dunia industri. Ketiga Program Stdui tersebut diatas dan selama lamanya. Terima kasih dan Tuhan Selalu
sungguh memberikan keuntungan konsep intangible seperti membimbing,mengarahkan dan melindungi dan Tuhan
skill,talent, dan cara pandang para dosen di FTI. Selalu Beserta Kita. AMIN

82 Universitas Katolik Parahyangan - Bandung

25 th | Fakultas Teknologi Industri

dan juga para mahasiswa belajar bergaul dan beradaptasi
dengan mahasiswa lain dari daerah dan tingkat ekonomi
yang bermacam macam.

Praktikum kami saat itu ada yang masih harus dilakukan
di ITB, karena fasiltas di Unpar belum bisa disediakan.
Keuntungannya: lingkup pergaulan mahasiswa menjadi
lebih luas, sejak awal mereka sudah belajar bermasyarakat,
walaupun masih dalam lingkungan yang kecil.

Dan masih banyak kerikil kerikil lain yang membuat kaki kami
menjadi kuat untuk berjalan lebih jauh.

Dengan kata lain jalan yang harus kami tempuh tidak
mudah. Dengan keterbatasan sarana dan prasarana serta
tingkat akademik rata rata dosen yang masih belum setinggi
saat ini kami berjuang bahu membahu dengan semangat
persaudaraa yang tinggi untuk membangun fakultas ini.

Maju terus FTI Semoga kami selalu sadar pencapaian ini bukan hasil sesaat
Judy Retti tetapi melalui jalan panjang yang berat dan berliku, semangat
kerjasama dan persaudaraan serta juga dukungan yang baik
Sebagai salah satu orang yang ikut berpartisipasi dalam dari banyak pihak di luar Unpar.
membangun FTI dari awal berdirinya, saya sangat bangga
dengan pencapaian dan perkembangan FTI sampai saat ini. Terima kasih untuk itu semua.

Saya yakin fakultas ini bisa besar karena sumbangsih tenaga Semoga semangat yang ada diawal tidak pernah hilang.
dan pikiran dari banyak orang baik yang masih bekerja, Saya yakin dengan potensi para dosen saat ini dan bantuan
sudah pensiun, bekerja di tempat lain maupun yang sudah sarana dan prasarana dari pihak universitas, fakultas ini
mendahului kita. Banyak institusi yang ikut berperan juga dapat berkembang lebih baik lagi.
dalam membangun fakultas ini seperti ITB khususnya teman
teman di jurusan Teknik Kimia, LIPI dan masih banyak juga
yang lain yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

Tantangan kami dari awal sudah cukup berat, tetapi itu
justru memberikan nilai tambah untuk kami para dosen dan
juga mahasiswa.

Gedung kuliah kami selalu bergerak, mulai dari gedung
fakultas filsafat di jl. Nias, gedung pasca (saat ini) di jl. Merdeka,
wisma Unpar di jl. Gunung Agung, fakultas Teknik, Hukum
dan FISIP di jl. Ciumbuleuit sebelum akhirnya di gedung 8
yang kemudian gedung parkir (gedung 10). Keuntungannya:
kami mempunyai wawasan yang luas tentang sarana Unpar
dan juga para mahasiswa dapat berkenalan dengan semua
mahasiswa dari fakultas lain di lingkungan Unpar.

Status fakultas kami dimulai dari status terdaftar, diakui,
akreditasi B dan akhirnya akreditasi A. Para mahasiswa
angkatan awal untuk lulus sebagai sarjana, selain harus
lulus ujian di jurusan juga harus lulus ujian negara bersama
mahasiswa dari jurusan Teknik Kimia di perguruan tinggi
swasta lain di lingkungan Kopertis IV. Keuntungannya: kami
mempunyai hubungan yang akrab dengan sesama PTS lain

83

Silver Milestone Our Journey

Bertumbuh Bersama
Fakultas Teknologi
Industri

Bandung, Oktober 2018 pada awalnya keduanya menumpang di Lab. TPB Institut
Teknologi Bandung (ITB) untuk mahasiswa angkatan 1993.
Budi H. Bisowarno Kita langsung berusaha membangun sendiri laboratorium
dengan fasilitas yang sederhana. Gedung yang digunakan
Saya menuliskan kenangan ini setelah sekian lama terlewat, adalah bangunan kecil, beberapa pihak menyebutnya seperti
dan merasa bersyukur akhirnya bisa menyelesaikannya. bangunan “SD Inpres”, bekas kantor yayasan yang terletak
Kenangan untuk ulang tahun perak Fakultas Teknologi antara Fakultas Hukum dan FISIP. Meja praktikum dibuat
Industri, Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) tempat dengan besi siku, membeli dan dirakit sendiri dari toko
saya tumbuh bersama dan menjadi bagian dari keluarga besi di Suniaraja. Instrumen dan peralatan gelas terbatas
besarnya. Terima kasih kepada pak Thedy Yogasara yang tapi lumayan mencukupi untuk praktikum pembelajaran.
berkenan mengingatkannya. Modul praktikum dibangun dengan mendapat bimbingan
dari Bapak Hizkia Achmad, pakar-pembina-pengajar-penulis
Pertama, saya menyampaikan selamat ulang tahun dan buku Kimia Dasar dari Institut Teknologi Bandung.
kiranya sukses senantiasa untuk Fakultas Teknologi Industri
pada Dies Natalis ke-25 tahun 2018. Fakultas ini telah Berbeda dengan Laboratorium Kimia Dasar, Laboratorium
diberkati dan berkembang menjadi besar, bermula dari 2 Pengantar Teknik Kimia dicontoh dari Universitas Gajah
(dua) program sarjana: Teknik Industri dan Teknik Kimia Mada. Mahasiswa Teknik Kimia ITB mengalami praktikum
berstatus “terdaftar” dengan deretan dosen-dosen muda- Kimia Fisik, praktikum Kimia Organik, dan praktikum Kimia
fresh graduate pada tahun 1993, menjadi 3 (tiga) program Analitik, yang dilayani oleh Jurusan Kimia – ITB. Unpar
sarjana: Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Teknik Elektro mendirikan Jurusan Teknik Kimia, tapi tidak mempunyai
serta 2 (dua) program magister: Teknik Industri dan Teknik Jurusan Kimia, yang sebenarnya bisa komplemen dalam
Kimia dikelola oleh banyak dosen paripurna, doctoral pelaksanaan praktikum-praktikumnya. Oleh karenanya,
dan berpengalaman. Secara khusus, saya mengingat dan mahasiswa Teknik Kimia Unpar harus mengalami praktikum
menyampaikan terima kasih kepada Prof. Dr. Ign. Suharto, Kimia Fisik, praktikum Kimia Organik, dan praktikum Kimia
APU, yang telah merintis dan menjadi dekan selama 2 Analitik dengan cara yang berbeda. Berguru kepada UGM,
(periode) pertama Fakultas ini. akhirnya dapat melahirkan model praktikum Pengantar
Teknik Kimia, yang pada dasarnya meramu ketiga praktikum
Contoh Membangun Laboratorium: Kimia Fisik-Organik-Analitik ditambah mempersiapkan
Mengenang tahun-tahun awal Fakultas Teknologi Industri, mahasiswa dengan pengenalan instrumen dasar untuk
saya ingin menuliskan semangat dan karya para pelaku operasi unit-unit proses Teknik Kimia.
sejarah sekiranya bisa menjadi teladan generasi penerusnya.
Satu hal pasti, para dosen awal bukanlah semata bertugas Rintisan lain yang dikembangkan juga mencakup
mengajar, rasanya juga jauh dari meneliti. Mereka lebih pengembangan kurikulum, pembangunan laboratorium
berperan sebagai perintis dan pembangun. Saya ceritakan 2 Teknik Kimia, pengelolaan tugas akhir: kerja praktek,
(dua) contoh: pembangunan Laboratorium Kimia Dasar dan penelitian dan rancangan pabrik, kerjasama dengan industri,
Laboratorium Pengantar Teknik Kimia. dan banyak hal lain. Membangun laboratorium dengan
banyak hal yang merepotkan ini, saya ingin mengenang
Pertama, pembangunan Lab. Kimia Dasar yang melayani teman kerja L. Yunitri Moelyawardani dan tentu analis kimia,
praktikum kimia dasar 1 dan praktikum kimia dasar 2, yang almarhum Pak Suwarno. Saya juga mengenang dua orang

84 Universitas Katolik Parahyangan - Bandung

25 th | Fakultas Teknologi Industri

teman awal: Susana Lumme dan Claudius Floriyanto, yang fasilitas dan mahasiswa akan lebih mudah dicapai melalui
kini memilih berkarir di tempat lain. Christianto Wibowo juga pengembangan manusia, baik dosen maupun tenaga
punya peran penting, dalam pengembangan Jurusan Teknik kependidikan, terlebih dahulu. Dengan keahliannya, dosen
Kimia, dan pernah menjadi Wakil Dekan Bidang Akademik. bisa mencari dan mendapatkan fasilitas. Dengan kerjasama
Dan tentu, Ibu Maria Inggrid dan Ibu Judy R. Witono yang baik antara dosen dan tenaga kependidikan, suasana dan
masih berkarir di Jurusan Teknik Kimia sampai saat ini. Para proses pembelajaran yang diharapkan dapat dicptakan.
perintis ini mempunyai semangat untuk berkreasi dengan
kondisi dan fasilitas yang tersedia. Bukan hanya kritis dan Penutup
menuntut terhadap kekurangan fasilitas, dan seakan tak bisa
berbuat apapun tanpa ketersediaan fasilitas tersebut. Saya ingin menutup tulisan ini dengan cerita yang
menggambarkan salah satu kekuatan Fakultas Teknologi
Harapan ke depan: Industri, yaitu kebersamaan. Kita pernah berunding untuk
Saya berbahagia bisa menjadi bagian perjalanan dan pembinaan pegawai alias piknik bersama, yang kebetulan
pertumbuhan Fakultas Teknologi Industri. Fakultas ini telah dengan dana tersedia agak banyak. Keputusannya adalah
melangkah jauh, dengan mengembangkan dosen-dosennya piknik bersama, pegawai dengan keluarganya, bukan hanya
dan lalu berdampak pada kemajuan dan penambahan pegawainya saja, ke Bali – yang terjadi pada tahun 2007. Dana
program studi-program studi baru. Saya ingin menekankan harus dicukupkan, semua hal lain harus menyesuaikan: bis
strategi awal, yang diwariskan oleh Bapak Suharto, perintis yang dipilih, makanan, penginapan, uang saku (bayangkan
dan Dekan perdana: pengembangan manusia, khususnya piknik ke Bali, tetapi tidak ada uang saku), dst. Semangat
pada dosen. Saya masih percaya bahwa kualitas dosen akan kebersamaan, termasuk sebagai satu keluarga besar, harus
menentukan masa depan Fakultas Teknologi Industri. terus dipupuk dan ditumbuhkan.

Saya ingin bercerita dan mengutip kebijaksanaan beliau Dirgahayu Fakultas Teknologi Industri. Mari bertumbuh
terkait pengembangan dosen. Pertama, beliau selalu bersama, tanpa seorang pun ditinggalkan, seiring dengan
mendorong bahkan menolong mencarikan tempat studi menumbuhkan Universitas Katolik Parahyangan.
lanjut para dosen. Belakangan saya tahu mengapa ada
dosen yang istimewa dibantu dan yang lain dibiarkan. Bukan
karena pilih kasih, tapi memang ada yang harus dibantu
bahkan dipaksa, sementara yang tidak dibantu sebenarnya
mampu mendapat tempat studi lanjut sendiri. Kedua, saya
pernah konsultasi kepada beliau saat saya menjadi Dekan:
bagaimana membuat suasana kerja kondusif? Bagaimana
mendorong dosen berprestasi? Khususnya, bagaimana
menangani dosen nakal-bermasalah? Untuk pertanyaan
terakhir, jawaban beliau cukup mengejutkan. Bukan dengan
memberi punishment, bukan dihukum, tapi saran beliau:
disekolahkan agar pandai. Dosen yang pandai tidak akan
nakal-bermasalah. Dosen yang sudah selesai studi doktoral
akan mampu mengembangkan dirinya, memperkerjakan
dirinya, sekaligus mengembangkan lembaganya.

Saya berharap Fakultas Teknologi Industri meneladani
kebijaksanaan Bapak Suharto dengan lebih menekankan
pembangunan manusia. Para pemimpinnya meneladaninya
dengan bertindak yang didasarkan atas kebutuhan,
setiap orang butuh pengembangan berbeda. Para dosen
meneladaninya tidak hanya dengan mengembangkan diri,
tapi juga bertanggung jawab mengembangkan Unpar.

Saya tentu juga berharap fasilitas Fakultas Teknologi
Industri bertambah lengkap, maju, modern, dan memenuhi
kebutuhan untuk pengembangan keilmuan. Saya juga
berharap mahasiswa Fakultas Teknologi Industri mendapat
suasana dan proses pembelajaran yang kondusif dan
merangsang tumbuhnya potensi tiap mahasiswa. Saya yakin

85

Silver Milestone Our Journey

internasional. Parameter dari akreditasi FTI sudah baik,
sehingga FTI harus berani go internasional karena akan
menjadi tantangannya yang baru. Jika tidak, maka kondisinya
akan begini-gini saja. Jika FTI mampu go internasional, maka
akan ada mahasiswa dari luar negeri, dosen dari luar negeri,
sehingga situasi tersebut akan mengubah dinamika yang ada
di Fakultas Teknologi Industri Unpar ini.

Harus Berani Go International! FTI tetap harus bisa bermain “di tataran nasional”.
Katakanlah apapun yang dilakukan di FTI diharapkan dapat
Bandung, September 2018 menjadi acuan nasional. Misalnya kurikulum, paling tidak
Dr. Paulus Sukapto semakin banyak perguruan tinggi yang mengacu pada apa
yang dilakukan FTI, sehingga dengan demikian peran FTI
Saya bergabung di FTI Oktober 1992, waktu itu sebagai dosen akan semakin penting. Selanjutnya akan banyak perguruan
pertama yang direkrut untuk mempersiapkan penerimaan tinggi lain yang datang untuk studi banding dengan FTI
mahasiswa baru untuk yang pertama kali. Sehingga Unpar. FTI dapat menjadi pusat, patokan atau menjadi
mulai bulan Oktober, kurang lebih satu tahun persiapan percontohan bagi universitas lain. Saat ini mungkin kalau
penerimaan mahasiswa, karena penerimaan mahasiswa di Jawa Barat sebagian sudah melihat eksistensi FTI Unpar.
baru mulai dilakukan pada tahun 1993. Saya bersama Prof. Jika mampu, semoga usulan kurikulum serta usulan lainnya
Suharto termasuk warga FTI pertama yang masuk di Jurusan yang diberikan FTI Unpar akan dapat menjadi contoh bagi
TI untuk mempersiapkan penerimaan mahasiswa baru yang universitas lainnya.
pertama dengan jalur PMDK. Persiapan yang dilakukan
antara lain mempersiapkan kelayakan pendirian Fakultas Usia 25 tahun adalah suatu usia yang dapat dikatakan
Teknologi Industri yang dipimpin Prof. Suharto bersama matang, akan tetapi harus ingat bahwa di masa depan
dengan Bapak Rusli yang mendirikan Fakultas MIPA. persaingan akan semakin ketat. Untuk itu FTI jangan sampai
terlena dan jagalah amanah untuk menjadi yang terbaik
bukan hanya di Jawa Barat tapi juga di tingkat Nasional.
Dirgahayu FTI Unpar ke-25!

Sebagai orang yang pertama menjalani proses dari awal
sampai akhir penerimaan mahasiswa baru yang pertama
kali, saya merasa menjadi bagian yang paling luar biasa.
Animo mahasiswa TI pada waktu itu sungguh luar biasa. Saat
itu penerimaan mahasiswa melalui jalur PMDK sangat baik.
Sehingga pada akhirnya FTI bisa benar-benar lahir. Waktu
itu perasaan saya sangat tidak menentu karena takut, tapi
animo masyarakat sangat luar biasa. Kurang lebih terdapat
150 mahasiswa di tahun pertama. Angka ini Jauh melampaui
harapan sebelumnya. Para mahasiswa angkatan pertama ini
sangat bagus, karena merupakan juara dari sekolah-sekolah
tertentu yang berminat untuk masuk FTI UNPAR.

Kedepannya, target FTI bukan lagi standarisasi nasional,
tetapi internasional. Karena seiring perkembangannya,
semua akan berubah sehingga FTI harus berani untuk go

86 Universitas Katolik Parahyangan - Bandung

25 th | Fakultas Teknologi Industri

jalan Gunung Agung. Sedangkan perkuliahan meminjam
tempat di Fakultas Filsafat di Jalan Nias, Gedung FISIP,
Gedung Fakultas Teknik dan Gedung Rektorat.

Kurikulum terutama mengacu ke ITB. Pada tahun selanjutnya
untuk Praktikum Proses Produksi dan Praktikum Ilmu Logam
karena belum mempunyai laboratorium, maka di lakukan
kerja sama dengan ITB untuk ikut praktikum di Departemen
Mesin ITB. Dengan berjalannya waktu maka di perlukan
tambahan dosen tetap, pak Tjendera Santoso dan pak
Hadrian Geri hadir di jurusan TI.

SEJARAH PENDIRIAN JURUSAN TI Karena adanya kebutuhan untuk praktikum pemprograman
UNPAR komputer, maka saya mengajukan permohonan ke pihak
rektorat agar Jurusan TI mempunyai laboratorium Komputer.
Churiah Agustini Santoso Pada saat itu FISIP dan FE sudah mempunyai laboratorium
komputer untuk belajar word proccessor. PR II pada saat itu
Di awal tahun 90an Unpar merencanakan untuk membentuk pak Suhartono Susilo berkeberatan dengan usul saya. Beliau
Fakultas baru yaitu Fakultas Teknologi Industri (terdiri atas menyatakan agar TI menumpang praktikum di laboratorium
Jurusan TI dan TK) dan Fakultas MIPA (terdiri atas Jurusan komputer yang sudah ada saja. Tapi saya bersikeras, bahwa
Matematika dan Fisika). Dengan pemprakarsa bapak Dr. Ign laboratorium Komputer sangat penting untuk Jurusan
Suharto untuk FTI dan bapak Dr. Aloysius Rusli utk FMIPA. TI, dimana disana akan dilakukan kuliah Pemprograman
Kemudian Bapak Suharto menjadi Dekan FTI yang pertama. Komputer, Praktikum Statistik, penggunaan aplikasi untuk
Untuk perencanaan fakultas baru tersebut, maka sering Tata Letak Pabrik, dan sebagainya.
diadakan rapat-rapat yang dihadiri oleh beberapa dosen dari
Fakultas ekonomi, Jurusan Arsitektur serta Teknik Sipil yang Laboratorium untuk Ergonomi, sistem produksi, aplikasi
mempunyai S2 di bidang TI. Pada waktu itu hanya saya yang teknologi juga dipersiapkan. Karena keterbatasan jumlah
S1 dan S2 dari bidang TI. Saya waktu itu masih di tempatkan Dosen, maka dicari dosen Luar Biasa, antara lain dari ITB.
di Jurusan Administrasi Niaga FISIP. Demikian pula untuk asisten bagi Angkatan 93 dicarilah
asisten dari ITB.

Karena ada tugas sebagai wakil ketua suatu Dharma Wanita
di Bandung dan wakil ketua Holding BUMN strategis di
Jakarta, setelah Pak Hartanto kembali dari studi S2 di KUL
Belgia, saya meminta agar ketua jurusan dialihkan ke beliau.
Demikian yang saya ingat, mohon maaf kalau ada salah.

Rapat-rapat tersebut dilakukan untuk menyusun kurikulum
jurusan untuk persiapan pendaftaran ke Kopertis. Pada
waktu itu internet belum seperti saat ini, sehingga untuk
menyusun kurikulum selain melihat buku kurikulum TI ITB
juga melihat kurikulum dari beberapa Jurusan TI di dunia
dari buku-buku tentang universitas tersebut. Kemudian
dilakukan rekrutmen staf pengajar TI yang pertama, yaitu:
Bapak Hartanto Widjaja, Bapak Sukapto, bapak Stefanus
Tumbelaka. Juga pencarian mahasiswa dengan mengirim
informasi ke beberapa SMA di Indonesia. Saya di tunjuk
sebagai Ketua Jurusan TI Unpar yang pertama.

Angkatan pertama di FTI adalah angkatan 1993. Karena
mahasiswa diterima tanpa test, maka untuk menyamakan
pengetahuan dasar, dibuatlah program Matrikulasi. Pada
waktu itu FTI belum mempunyai gedung sendiri, sehingga
Kantor Administrasi, ruang dosen, Laboratorium Kimia dan
Laboratorium Fisika meminjam tempat di Wisma Unpar di

87

Silver Milestone Our Journey

Bagus Arthaya yang sangat menyakitkan dan melelahkan baik fisik
maupun mental. Keadaan itu kemudian menyebabkan saya
Dalam rangka Dies Natalis FTI yang ke menderita stress yang memicu penyakit kulit hingga kulit
25, saya ingin menyampaikan kesan yang saya mengelupas putih disekujur tubuh dan kulit kepala
paling mendalam tentang FTI UNPAR pitak-pitak sempurna. Perjuangan sepenuh hati saya untuk
adalah sbb: tujuan kebersamaan dan keadilan ternyata tidak semudah
yang saya bayangkan, ternyata perbedaan kepentingan,
1. Kesan pertama tentang FTI Unpar saat saya mulai perbedaan latar belakang pendidikan dan kultur sangat
bergabung tahun 1996 adalah keberadaan fakultas baru yang menentukan pola komunikasi antar personal di lingkungan
bersemangat maju walaupun pada saat itu Gedung 8 yang FTI (yang pada saat itu tidak sehat menurut hemat saya
baru ditempati masih memiliki fasilitas yang sangat minim pribadi). Hal tersebut baru saya sadari setelah melalui 5
dengan jumlah mahasiswa yang cukup banyak. Ruangan hingga 10 tahun begabung dengan FTI, bahwa kepentingan
dosen sangat terbatas, peralatan computer sangat sedikit, pribadi, suasana like and dislike ternyata masih kental di
laboratorium memiliki peralatan yang sangat minimal, lingkungan FTI yang umumnya diisi oleh pihak-pihak yang
ruang kuliah yang terbatas, akan tetapi fakultas ini mampu sudah berpendidikan tinggi.
menghasilkan lulusan yang sangat berkarakter dan cerdas.
3. Kesan mendalam yang lain adalah keberuntungan yang
Cobaan banyak sekali dihadapi, yang paling menyengsarakan saya peroleh dari universitas karena bergabungnya saya
adalah adanya “UJIAN NEGARA” yang sangat menguras sebagai dosen di FTI, bahwa sistem tata kelola di Unpar
waktu, konsentrasi dan tentunya biaya bagi para mahasiswa. yang sangat membantu para karyawannya yang sedang
Dengan berjalannya waktu, terasa adanya peningkatan membangun kehidupan keluarganya masing-masing.
kualitas mahasiswa TI yang masuk dari angkatan pertama Setiap orang diberi bantuan ringan untuk mewujudkan
tahun 1993 hingga tahun 1997. Angkatan yang paling keinginannya memiliki rumah pribadi, bantuan pendidikan
memukau saya adalah angkatan 1995 dan 1996 yang begitu bagi para putra/putri karyawan yang bisa kuliah di Unpar,
gigih dan bersemangat mengikuti kuliah saya dan terbukti bahkan hingga potongan biaya pendidikan 100% bila
pada Tugas Akhir mereka banyak menghasilkan karya berprestasi baik dan juga adanya bantuan talangan biaya
penelitian yang sangat mengagumkan. Setelah tahun 1997, berobat bila karyawan harus mengalami rawat inap di rumah
secara umum kualitas mahasiswa TI sejak angkatan 1998 sakit.
dan seterusnya cenderung menurun hingga saat ini, padahal
fasilitas pendukung baik di dalam maupun di luar kampus Semua pengalaman saya bergabung dengan FTI telah
jauh lebih memadai dibandingkan pada masa-masa sebelum membantu saya berkembang hingga saat ini, dimana
tahun 1998. keadaan perekonomian saya baik adanya, ke-2 anak saya
berhasil menyelesaikan pendidikannya di Unpar dengan
biaya kuliah yang sangat minimum dan juga pernah dibantu
Unpar pada saat saya harus dirawat di rumah sakit.

Semoga dengan Dies Natalis ke 25 ini, FTI ke depan akan
menjadi fakultas yang lebih baik lagi, dapat menjadi pantutan
bagi fakultas lain, menghasilkan lulusan yang lebih hebat lagi,
dan semoga tidak ada lagi pengaruh/terlibatnya karakter
kurang baik dalam kehidupan bersama di FTI Unpar.

2. Kejadian yang paling berkesan terkait keberadaan saya
sebagai dosen di FTI adalah saat saya menjabat sebagai
Kajur TI untuk memperjuangkan teman-teman dosen yang
berstatus kontrak 12-jam di lingkungan FTI agar mendapatkan
ruang kerja yang layak, ternyata berlalik menjadi kejadian

88 Universitas Katolik Parahyangan - Bandung

25 th | Fakultas Teknologi Industri

Dirgahayu 25 tahun Teknik Kimia – Mengenai staff pengajar ada satu hal yang menarik perhatian
Dirgahayu 25 tahun Fakultas Teknologi saya waktu itu, yaitu peran dosen luar biasa. Seingat saya
Industri Unpar prosentasi dosen luar biasa cukup tinggi, mereka itu biasanya
berstatus masih aktif sebagai dosen di perguruan tinggi lain
termasuk ITB dan Unpad, dosen senior yang sudah pensiun
atau yang berstatus karyawan di suatu perusahaan. Hal ini
dimungkinkan karena situasinya memang agak berbeda
dimana pada waktu itu hari Sabtu merupakan hari tidak libur
dan kegiatan akademik berjalan seperti biasa. Saya sendiri
juga masih bekerja di PT Pupuk Kujang di direktorat Teknik
dan Pengembangan. Saya dimnta untuk mengisi mata kuliah
Manajemen Proyek dan disisipi dengan Problem Solving.
Pengalaman berbagai training dan mengikuti pendirian
pabrik mulai dari nol (grass root) dan selama 15 tahun di
divisi produksi seharusnya cukup tetapi karena saya tidak
terbiasa memberi kuliah ada sedikit perasaan kurang percaya
diri. Untunglah ada kejadian yang bersifat kebetulan saya
alami, sebagai karyawan yang sedang menangani proyek
saya diberi oleh atasan saya satu bundel transparancies
bahan Manajemen Proyek lengkap yang jumlah lebih dari
150 lembar, dan karena itulah tawaran itu saya terima yang
meskipun kadang-kadang mengalami kesulitan tetapi makin
hari makin dapat saya laksanakan dengan lebih baik.

Yos Tri Atmodjo Baru satu tahun saya mengajar Manajemen Proyek tiba-tiba
di tahun berikutnya saya diminta oleh pak Ir. Kristiyanto, yang
Perlunya memiliki cita-cita besar dan merealisasikannya waktu itu menjadi Kajur Teknik Kimia, untuk mengajar mata
Membuka atau mendirikan pendidikan Teknik Kimia kuliah Evaluasi Ekonomi tanpa ada waktu yang memadai
bukanlah sesuatu yang mudah karena program studi ini untuk mempersiapkannya. Demikianlah kedua mata kuliah
memiliki kompleksitas yang cukup tinggi dan memerlukan tersebut menjadi tanggung jawab saya dan setiap tahun
persiapan mencakup banyak aspek, misalnya penyusunan materi perkuliahannya saya coba untuk terus menerus
kurikulum, penjaringan calon mahasiswa, mencari staf saya sempurnakan. Kehadiran saya sebagai praktisi industri
pengajar, menyiapkan sarana penunjang terutama ruang kelihatannya juga dapat menjadi faktor sinergis bersama staf
kuliah / laboratorium dan proses perijinannya. Visi yang jelas pengajar lain yang memang proresional sebagai dosen.
akan masa depan Unpar yang didorong tuntutan perlunya
menambah jurusan teknik yang baru dan determinasi yang Teknik Kimia Unpar berkembang terus dan keterlibatan
kuat para pendiri, seperti sering diceritakan oleh Prof. Dr. Ir. saya semakin bertambah diantaranya saya diminta untuk
Suharto, ternyata bukan hanya membuahkan keberhasilan membuat kuliah pilihan. Saya mengusulkan ada dua mata
saja bagi Teknik Kimia Unpar tetapi juga menunjukkan kuliah pilihan yaitu Safety dan berikutnya adalah Manajemen
perkembangan pesat sehingga menjadi salah satu program Kualitas, keduanya saya anggap akan menjadi bekal penting
strudi angat diminati para lulusan SMA di negeri ini. untuk profesi Teknik Kimia. Sampai saat ini kedua mata
kuliah tersebut masih diminati dan bahkan mata kuliah safety
Meskipun saya tidak terlibat langsung dalam proses pendirian sudah menjadi mata kuliah wajib di lingkungan Aptekindo.
Teknik Kimia Unpar tetapi saya dapat melihat bagaimana
tantangan-tantangan di masa itu stau per satu dapat diatasi. Waktu terus berjalan, dosen-dosen muda yang sudah
Tidak mudah membayangkan misalnya bagaimana dalam menyelesaikan pendidikan di luar negeri mulai berdatangan
waktu yang relatif singkat dapat memperoleh staff pengajar dengan menyandang gelar doktor dan akhirnya tibalah
yang diperlukan. Saya sendiri mulai tampil didepan kelas sejak saatnya Unpar ingin merealisasikan keinginannya memulai
tahun 1993, yaitu sebagai dosen tamu atas permintaan Prof. program Magister Teknik Kimia. Saya beberapa kali diundang
Dr. Ir. Susilowati Praptowidodo yang secara pribadi meminta rapat oleh bapak Dr. Budi Husodo dan Prof. Suharto untuk
saya membantu beliau menjelaskan tentang profesi Teknik memberikan pendapat terkait dengan sub-jurusan yang akan
Kimia. Saya lupa persisnya dimana tempat saya mengajar, didirikan dan saya mengusulkan agar salah satu jurusan
tetapi kalau tidak salah yang sekali di FISIP dan yang sekali yang saya usulkan ialah Manajemen Teknologi Proses, berisi
lagi di kampus jalan Nias. kombinasi kurikulum teknik kimia dan manajemen, yang
didasari pertimbangan “pasar” bahwa calon mahasiswa

89

Silver Milestone Our Journey

yang akan kita jaring ialah fresh graduate dari Unpar yang
kebanyakan sudah memiliki naluri untuk bisnis dan juga
para karyawan yang oleh perusahaan ditugasi belajar untuk
penyegaran ilmu keteknikan dan ingin menambah wawasan
pengetahuan/ketrampilan dalam ilmu manajemen.

Pada kesempatan yang sangat istimewa ini saya berharap
bahwa di masa mendatang Teknik Kimia Unpar akan terus
berkembang sesuai dengan visi/misi dan sistem nilai yang
dicita-citakan Unpar dan juga sesuai dengan perkembangan
ilmu Teknik Kimia sehingga alumninya mampu memenuhi
tuntutan zaman. Hal ini tentu tidak akan terjadi begitu saja
tetapi memerlukan banyak hal yang harus kita lakukan dan
miliki.

Teknik Kimia Unpar harus kembali merumuskan identitasnya
dan diikuti dengan strategi-strategi yang terkait dengan
itu. Bursa tenaga kerja semakin bervariasi dan persaingan
semakin ketat sehingga untuk memenangkannya penguasaan
ilmu teknik kimia saja tidak lagi akan mencukupi. Menjadi
sarjana teknik kimia dengan tingkatan rata-rata saja tidak
akan kompetitif, perlu diciptakan differensiasi atau fokus
pada bidang atau sektor tertentu, termasuk penguasaan
akan softskill dan integritas yang oleh Unpar secara sengaja
menjadi salah satu program pendidikan.

Tulisan ini saya buat agar kita kembali sadar dan selalu
bersyukur bahwa selama ini kita sudah dan selalu memiliki
cita-cita yang besar dan menjadikannya sebagai tenaga
pendorong. Selain itu kita juga sudah membuktikan
melakukan hal-hal yang besar juga untuk merealisasikan
cita-cita itu sehingga menghasilkan prestasi yang
bermanfaat bagi masyarakat dan negara khususnya dalam
mencerdaskan anak bangsa.

Bermula dari visi dan keberanian para pendiri dengan
sumber daya yang minim dan mengawali langkahnya dengan
kerja keras baik perorangan maupun tim akhirnya kita dapat
mencapai apa yang kita lihat sekarang ini. Jadi terbuktilah
apa yang dikatakan seorang pakar manajemen kualitas, yaitu
prestasi besar akan dicapai bila kita memiliki tujuan yang
jelas dan usaha yang tidak kenal lelah, “Constancy of purpose
and constancy of efforts”

90 Universitas Katolik Parahyangan - Bandung

25 th | Fakultas Teknologi Industri

Bandung, September 2018
Dra. Hie Maria Inggrid, M.Sc.

Saya mulai bergabung dengan FTI UNPAR pada tahun 1993 sekitar bulan Juli-Agustus.
Saya bisa bergabung karena dikenalkan oleh Prof. Oei Ban Liang, guru besar di ITB.
Waktu itu kantor FTI masih berada di Wisma UNPAR. Pada waktu itu juga rapat masih
bersama dengan MIPA. Pada tahun itu, kami mendapat mahasiswa-mahasiswa yang
sangat hebat, rajin, memiliki keinginan untuk maju, dan juga berkemauan keras. Hal inilah yang menjadi harapan sekaligus
dorongan bagi saya pribadi untuk mau bekerja keras juga bersama-sama mengembangkan FTI menjadi lebih baik lagi.
Pengalaman paling berkesan buat saya adalah ketika wisuda pertama. Saat itu menjadi momen yang berkesan, membuat saya
bangga karena kerja keras kami, bisa membuahkan hasil, mereka (para wisudawan) juga bisa berhasil. Ada rasa bersyukur dan
berterimakasih juga kepada para orangtua yang menitipkan anak mereka hingga dapat menyelesaikan tahap pertama yang
dinanti-nantikan itu.
Sampai saat ini, FTI terus berkembang dengan sangat baik. Harapan saya FTI dapat:
1. Mempertahankan kualitas pendidikan.
2. Membantu mengembangkan kemampuan dan karakter/kepribadian mahasiswa sehingga bisa menjadi pribadi yang jujur,
bekerja keras, dan bertanggung jawab sebagai bekal hidup dan terjun ke masyarakat luas.
Saya percaya dari 3 hal penting itu (jujur, bekerja keras dan bertanggung jawab) dapat membawa seseorang menuju
keberhasilan dan menebarkan benih baik dalam kehidupan di masyarakat. Karena bagi saya pribadi, orang yang berhasil
bukan berarti orang yang memiliki banyak uang, atau memiliki posisi yang tinggi dalam kehidupannya, tetapi orang yang hebat
dan berhasil itu ketika dia selalu bisa bersyukur kepada Tuhan atas segala yang dia miliki. Bukan yang memiliki segalanya,
tetapi mampu bersyukur dari kesederhanaannya. Kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan prestasi yang kita
capai hingga dies natalis ke 25 tahun ini. Semoga FTI semakin berkembang, dapat melayani dan membaktikan diri kepada
masyarakat sesuatu dengan sesanti UNPAR, Bakuning Hyang Mrih Guna Santyaya Bhakti “ Berdasarkan Ketuhanan Menuntut
Ilmu untuk Dibaktikan kepada Masyarakat.”

91

Silver Milestone Our Journey

Tedi Hudaya

Saya bergabung di FTI sejak akhir 1996 dengan
menjadi dosen modul Lab TK dan juga dosen responsi
kuliah. Saat itu saya baru saja lulus dan diajak oleh
senior saya di ITB (Pak Chris) dan karena saat itu saya
belum melamar kerja ke manapun saya mencoba tawaran dari Pak Chris tersebut. Ternyata setelah
satu semester saya menyukai TK Unpar (walaupun saat itu masih sangat serba minim fasilitasnya) dan
akhirnya memutuskan untuk bergabung menjadi staf pengajar di sini.
Mengapa saya memilih untuk menjadi staf pengajar di FTI Unpar? Selain saya suka mengajar dan
berinteraksi dengan mahasiswa/i, saya juga melihat dosen sebagai profesi yang terhormat dan juga
memiliki kesempatan yang sangat besar untuk berkembang. Jam kerja yang fleksibel dan pekerjaan
yang relatif independen (diberi kebebasan / otonomi yang besar) merupakan daya tarik yang cukup
besar, walaupun gaji dosen saat itu relatif menengah ke bawah dibandingkan dengan di industri.
Pengalaman yang berkesan bersama dengan sivitas FTI Unpar adalah saat piknik ke Pangandaran
untuk pertama kalinya... Saya merasakan dan mengalami kebersamaan dan kekompakan di FTI Unpar
yang membuat saya betah sampai sekarang (tidak terasa sudah 21 tahun). Saran saya untuk perbaikan
di FTI Unpar adalah mengenai ruang kelas dan laboratorium yang sangat berdesak-desakan sehingga
membuat tidak nyaman dan kurang aman. Pimpinan FTI perlu memikirkan satu terobosan (langkah
strategis) untuk mendapatkan gedung serta lahan baru yang dapat digunakan agar ada solusi untuk
jangka panjang, bukan hanya sekadar solusi jangka pendek atau sementara saja.
Harapan saya terhadap FTI Unpar: Semoga FTI Unpar semakin maju, semakin bersahabat untuk dosen,
karyawan, dan mahasiswanya, serta menjadi tempat yang menyenangkan untuk kita dapat maju
bersama. Semoga semua Prodi di FTI Unpar ini bisa terakreditasi internasional dan mempertahankan
mutu akreditasi A.
Selamat Dies Perak untuk FTI tercinta! Semoga dengan bertambahnya usia, FTI Unpar semakin matang,
bijaksana, dan responsif terhadap segala perubahan di dunia yang sangat cepat. Semoga semua insan
FTI Unpar tetap rendah hati dan saling menghargai dalam silih asih, silih asah dan silih asuh. Tetap
kompak dalam semangat persaudaraan dan nilai-nilai SINDU, serta bahu-membahu untuk memajukan
FTI menjadi yang terdepan.

92 Universitas Katolik Parahyangan - Bandung

25 th | Fakultas Teknologi Industri

Christianto dari kuliah, praktikum, bimbingan penelitian, hingga sidang
Wibowo proposal dan hasil penelitian, sehingga terjalin keakraban
dan persahabatan yang beberapa di antaranya masih
Hal yang paling berkesan berlanjut sampai sekarang.
untuk saya dari FTI UNPAR
adalah kehangatan. FTI Banyak pula kenangan bersama rekan-rekan dosen pada
UNPAR bukan hanya masa itu. Dengan banyaknya kuliah dan praktikum yang
terdiri dari orang-orang baru pertama kali diselenggarakan (untuk mahasiswa
yang kebetulan bekerja di tempat dan gedung yang sama. angkatan pertama), semua dosen harus multitasking, mulai
FTI UNPAR telah menjadi sebuah komunitas bahkan menjadi dari membina beberapa mata kuliah sekaligus, membuat
sebuah keluarga. Layaknya keluarga, kehangatan yang modul praktikum, hingga bekerja sama dengan dosen-dosen
diperoleh sejak saya bergabung pertama kali hingga saat ini luar biasa yang diminta bantuannya untuk membina mata
telah menjadi menu harian, bulanan, dan tahunan. kuliah tertentu. Saya masih ingat pada tahun pertama saya di
Unpar, saya ditugaskan untuk sit-in pada kuliah Kimia Fisika
Dukungan yang diberikan oleh FTI UNPAR untuk oleh Bapak M. S. Tupamahu (alm.) karena saya yang membina
pengembangan diri telah menjadi motivator bagi saya dalam responsinya; saat itu kuliahnya masih diselenggarakan
studi lanjut, pengurusan jabatan akademik dan lainnya. di gedung FISIP. Saya masih ingat juga bersama Ibu Arry
Saya melihat bagaimana Prof. Soeharto sangat berjasa Miryanti mengawasi Praktikum Kimia Dasar yang pada
bagi pengembangan FTI UNPAR. Tanpa beliau, FTI UNPAR awalnya menumpang di kampus ITB, sebelum laboratorium
tidak akan menjadi seperti sekarang. Beliau lah orang yang di gedung 7 selesai dibangun. Pada semester pertama
pertama di FTI UNPAR yang mendorong saya dan banyak saya di FTI Unpar, saya bersama Ibu Judy Retti Witono, Ibu
orang untuk terus mengembangkan diri. Karena kecintaan Maria Inggrid, Bapak Budi Husodo Bisowarno, Ibu Yunitri
beliau kepada dunia pendidikan, saya memiliki teladan dan (mantan dosen TK), dan Bapak Suwarno (alm, laboran
panutan untuk juga mencintai dunia akademis – dunia yang pertama di jurusan TK) melewatkan banyak waktu bersama
saya pilih untuk berkarya di masyarakat. di laboratorium PLTK/Mikrobiologi yang terpencil jauh di
bagian belakang kampus. Sebelum menempati gedung 8,
Ternyata, di FTI UNPAR bukan hanya hal-hal akademis saja Tata Usaha FTI masih menumpang di Gedung Rektorat, dan
yang saya dapatkan. Hubungan antar dosen dan dosen tidak banyak meja yang tersedia untuk para dosen, sehingga
dengan tenaga kependidikan, menjadi hal yang juga laboratorium terpencil itu menjadi tempat yang pas untuk
berharga bagi saya sebagai bagian sebuah komunitas. ngantor, sekalian menikmati makan siang nasi goreng yang
Banyak momen yang menunjukkan bahwa FTI UNPAR adalah dibelikan oleh Pak Warno.
sebuah keluarga, seperti: Piknik, Acara Dies, Acara Pisah
Sambut, dan sebagainya. Kesan lain adalah interaksi dengan staf tata usaha dan para
pekarya yang tak kenal lelah dalam membantu kami semua
Dirgahayu FTI UNPAR – Tumbuh dan berkembanglah FTI-ku, dalam melaksanakan tugas. Setelah FTI pindah ke gedung
FTI kita bersama. 8, para pekarya yang dipimpin Bapak Fransiskus Yunius
Manna selalu siap menyediakan overhead projector berikut
Karena saya hanya mengajar di FTI Unpar selama 2,5 tahun layarnya, menyiapkan kapur tulis dan menghapus papan
(Januari 1995-Agustus 1997), kenangan saya terbatas pada tulis (pada jaman itu hampir seluruh ruangan kuliah di Unpar
angkatan-angkatan awal (1993-1996). Waktu itu FTI masih masih menggunakan papan tulis!). Ketika selaku pelaksana
baru beberapa tahun berdiri, pada awalnya kuliah harus tugas Pembantu Dekan I saya mengkoordinasi pelaksanaan
menumpang di gedung fakultas-fakultas lain, sebelum UTS dan UAS, saya melewatkan banyak sore hari di masa-
akhirnya mendapat fasilitas sendiri di gedung 7 and 8. masa ujian menemani Pak Frans yang sibuk mencetak soal
Meskipun singkat, waktu yang saya lewatkan di FTI Unpar ujian (dengan mesin stensil!) atau Bapak Wisnu Rumono
meninggalkan berbagai kenangan yang tak terlupakan. Kesan (sekarang Kepala Biro Teknologi Informasi, waktu itu
yang paling mendalam adalah para mahasiswanya yang Kasubbag Akademik TU- FTI) yang lembur menyiapkan
sangat akrab dengan para dosen, nakal-nakal namun cerdas berkas ujian untuk hari berikutnya.
dan kreatif, sehingga proses belajar-mengajar menjadi Meskipun sudah lebih dari 20 tahun berlalu, banyak
menyenangkan (paling tidak bagi saya). Terkadang suka bikin kenangan semasa di FTI Unpar yang tidak akan pernah saya
jengkel juga, sehingga saya yakin banyak alumni dari masa lupakan. Terima kasih kepada mantan rekan-rekan sekerja
itu kalaupun masih ingat saya, yang diingat cuma marah- dan para alumni dari masa itu, kiranya tali asih yang telah
marah dan cerewetnya saja. Dengan jumlah dosen yang terjalin di antara kita terus berlanjut di masa yang akan
masih sedikit, saya banyak berinteraksi dengan mahasiswa datang. Semoga memasuki usianya yang ke-25 ini, FTI Unpar
angkatan-angkatan awal dalam berbagai kesempatan, mulai makin jaya!

93

Silver Milestone Our Journey

Aarhus Denmark, September 2018
Hartanto Wijaya

Saya termasuk dosen ’batch’ pertama yang bergabung dengan FTI. Seingat saya, waktu itu ada rekan
yang memberi informasi bahwa Unpar akan mendirikan FTI dan FMIPA. Mendengar informasi ini, saya
senang sekali dan langsung mengirim surat lamaran dan diterima. Saya masih ingat bekerja di kantor
sementara di Wisma Unpar (Jalan Gunung Agung Dalam).
Saya bergabung dengan FTI Unpar karena pada saat itu memang saya mencintai profesi sebagai dosen
dan tentunya didukung oleh reputasi Unpar yang sangat baik. Dan saya memiiliki keyakinan dan juga
harapan bahwa saya akan bisa berkontribusi dalam memajukan fakultas baru ini.
Saya sangat terkesan dengan suasana kekeluargaan antara dosen, karyawan dan mahasiswa/i. Semoga
suasana seperti itu masih terjaga seterusnya.
Dari pengamatan saya, FTI sudah cukup baik dalam hal pengajaran/pendidikan. Peningkatan
kualitas dan kuantitas riset (research) harus menjadi fokus utama untuk bisa berkompetisi di arena
internasional. Salah satu caranya adalah dengan memberikan kesempatan dan insentif kepada para
dosen untuk menjalin kerjasama internasional (international network).
Selamat merayakan hari jadi yang ke 25 tahun, semoga FTI Unpar semakin berkiprah dalam
pembangunan sumber daya manusia di Indonesia, dan reputasinya semakin baik di level internasional.

94 Universitas Katolik Parahyangan - Bandung

25 th | Fakultas Teknologi Industri

Salam hangat untuk semua,
Suzanna Lumme

Antara Gunung Agung dan Nias……..
Gunung Agung di Karangasem, Bali menjadi salah satu pusat perhatian karena upaya
magma yang saat ini mencoba menerobos sumbat lava.
Pulau Nias memiliki pantai yang indah dan masuk dalam lokasi surfing terbaik di dunia
dengan gelombang hingga 7-10 meter karena berhadapan langsung dengan Samudera
Pasifik.
Lalu, apa korelasi kedua tempat ini?
Mencoba membuka album kenangan tahun 1993, saat diminta membantu Bapak Prof. Dr. Ir. Ign Suharto untuk
mempersiapkan pendirian FTI UNPAR, khususnya Jurusan Teknik Kimia. Saat itu kami berkantor di di Wisma
UNPAR, Jl. Gunung Agung Dalam No. 4, Bandung yang tenang dan sejuk meski tanpa AC. Sementara kegiatan
perkuliahan untuk mahasiswa angkatan pertama tahun 1993 dilaksanakan di kampus Fakultas Filsafat Jl. Nias
No. 2, Bandung.
Jadilah kami tenaga pengajar muda FTI saat itu antara lain Bapak Dr. Ir. Paulus Sukapto menempuh rute antara
Gunung Agung dan Nias. Ada yang jatuh cinta dan ada juga yang putus cinta. Namun kenangan indah bersama
membangun FTI UNPAR tetap langgeng hingga 25 tahun kemudian. Status Terakreditasi A Program Studi
Teknik Industri dan Program Studi Teknik Kimia merupakan salah satu bukti cinta yang tak pernah padam.
Selamat kepada seluruh civitas academica Fakultas Teknologi Industri Universitas Katolik Parahyangan atas
Perayaan Dies Natalis ke 25. Terus bertumbuh untuk mencetak insan yang terampil dan cendekia.
Semoga Fakultas Teknologi Industri UNPAR dan para alumninya dapat terus mengukir prestasi dan berkarya
bagi Indonesia dan dunia internasional serta selalu menjunjung tinggi kejujuran dan integritas dalam berkarya
untuk mewujudkan “ the great FTI”.

95

Silver Milestone Our Journey

Bandung, 12 Januari 2018
Prof. Dr. Marcellia Susan

Tanpa terasa kita sudah beberapa hari memasuki tahun 2018, dan tidak terasa pula FTI Unpar
sudah memasuki Ulang Tahun Perak. Sedikit menerawang ke belasan tahun lalu saat awal
bergabung di program studi Teknik Industri membantu dalam proses belajar mengajar, saya
masih ingat kesan awal mengenai para mahasiswa yang nampak "nakal", namun kemudian
terkesan dengan para mahasiswa Teknik Industri yang relatif mempunyai kompetensi dasar
yang memadai, serta memiliki kecenderungan aktif, berani bertanya dan mengungkapkan
pendapat mereka di kelas.
Menapaki tahun-tahun turut mengampu mata kuliah di program studi Teknik Industri sampai
hampir dua dasawarsa, saya ikut merasakan berbagai pengembangan yang dilakukan, termasuk
pelaksanaan proses perkuliahan yang dimulai dari ruang kelas di gedung Teknik Industri yang
waktu itu masih relatif kecil dengan penggunaan sekat-sekat, sampai saat ini di gedung 10.
Dengan pencapaian Akreditasi program studi Teknik Industri, tentunya program studi dapat
melaksanakan segala kegiatan akademik secara mandiri. Hal ini tentunya diperoleh melalui suatu
proses dan kerja keras. Saat program studi Teknik Industri baru berdiri dan para mahasiswa
masih harus mengikuti Ujian Negara, pengalaman yang sangat melekat dan berkesan adalah
saat awal mengampu matakuliah Akuntansi dan Biaya, dan tingkat kelulusan Ujian Negara
sebesar 100%.
Saya berharap setelah melalui perjalanan panjang 25 tahun, program studi Teknik Industri tidak
berpuas diri dan tetap berupaya mengembangkan diri agar para mahasiswa dan juga para
pengajarnya dapat terus meningkatkan kompetensi baik hardskill maupun softskill.
Selamat Ulang Tahun yang ke 25 bagi FTI Unpar dan juga Selamat Tahun Baru 2018 ... Maju dan
berkembang terus FTI ... Tuhan memberkati.

96 Universitas Katolik Parahyangan - Bandung

25 th | Fakultas Teknologi Industri

menjadi pembeda kami untuk masuk lulusan batch 1 atau 2
:p. Karakter dan kepribadian saya pun terasah dan terbentuk
dengan situasi dan lingkungan yang ada di UNPAR.

Satu hal yang juga selalu terkenang adalah saat kami
mahasiswa ikut terlibat dalam visitasi akreditasi TK UNPAR
yang pertama pada tahun 1995. Saya dan teman-teman
berlatih bagaimana menjawab pertanyaan asesor dan melhat
bagaimana para dosen berjibaku dan saling membantu.
Ternyata keterlibatan tersebut membuat saya menjadi selalu
terlibat dalam setiap akreditasi sampai hari ini . Tahun 2001
saya bergabung dengan FTI UNPAR dan tanpa terasa tahun
ini sudah hampir 21 tahun petualangan itu berlanjut.

FTI UNPAR, Separuh Umurku Telah FTI tumbuh dan berkembang sangat-sangat pesat. Dari
Bersamamu gedung yang sederhana dengan ruang kuliah berkipas
angin “pedang Damocles” sampai menjadi gedung dengan
Tony Handoko ruangan ber-AC; dari dosen-dosen yang bergelar sarjana
Alumni Angkatan 1997 sampai bergelar doktor; dari akreditasi B sampai akhirnya
6297005 A untuk TI dan TK, menunjukkan bahwa FTI berada di
jalur perkembangan yang benar. Bekerja di FTI juga
FTI UNPAR, lebih tepatnya Teknik Kimia FTI UNPAR, adalah menyenangkan karena suasana kerja yang nyaman, gaji yang
nama yang saya kenal pada tahun 1997 saat mencari menyenangkan, fasilitas yang lebih dari cukup, bahkan bisa
tempat untuk kuliah. Periode pendaftaran ulang merupakan setiap saat makan-makan.
pertama kalinya saya menginjakkan kaki di UNPAR. Suasana
yang nyaman, sejuk, dan bersahabat membuat saya Namun hal-hal yang menyenangkan itu dan adanya peringkat
memantapkan hati untuk kuliah disini, sekalipun jauh dari akreditasi A bisa menjadi sebuah “jebakan maut” karena FTI
kampung halaman dan sendirian di Bandung. masuk ke zona nyaman. Zona nyaman ini dapat membuat
kita merasa unggul dan kadang secara tidak sadar membuat
Dan petualangan bersama FTI pun dimulai sejak Agustus kita selalu merasa benar. Alasanpun akan selalu muncul saat
1997; mendapatkan dosen-dosen dengan macam-macam terlihat adanya kekurangan dan selalu menunjuk “orang lain”
karakter, dari baik, seram, galak, tegas, kejam, sampai penyebabnya. FTI harus mau “menggoyang” zona nyaman
cuek adalah kehidupan mahasiswa yang ngeri-ngeri sedap. dan mulai berkontribusi keluar bersama dengan alumninya
Membuat kasus menghebohkan dengan para dosen muda agar keunggulannya memang benar nyata dirasakan dan
sehingga harus menghadap ketua jurusan; mendapatkan diakui oleh masyarakat dan negara.
kasus LTK yang “cihuy” sehingga harus “ngerumpi” satu
angkatan dan menemui kalab LTK; menghadapi sidang para Di usia 25 tahun, FTI harus mulai menyatakan diri
senior gara-gara OSPEK; dikerjai dosen saat pembicaraan secara nasional sesuai dengan bidang tekniknya, mulai
, adalah sebagian dari petualangan yang menyenangkan mengulurkan tangan untuk ikut memberi solusi nasional dan
sekaligus menegangkan. harus diikuti oleh seluruh orang yang terlibat di dalamnya.
Sudah saatnya FTI memunculkan “Suharto-Suharto” yang
Rasa kebersamaan dan kekeluargaan Teknik Kimia UNPAR baru, generasi yang mandiri dan bermanfaat bagi banyak
sangat terasa saat kuliah, apalagi pada tahun 1998 saat saya orang serta menjadi panutan. Kita berdiri bukan hanya untuk
harus bertaruh nyawa di rumah sakit karena kecelakaan. We keberhasilan diri sendiri tapi juga untuk orang lain yang ada
are family, itulah kesan yang saya dapatkan saat menjadi di sekitar kita. #All In
mahasiswa di FTI UNPAR, terutama di Teknik Kimia. Tidak
ada pembedaan terhadap suku, agama, ataupun ras disini. 21 tahun sudah aku bersamamu,
Kami semua mendapatkan kesempatan belajar yang sama Setiap jengkal langkahmu, aku terlibat…
untuk mencapai kesuksesan. Hanya IPS dan IPK sajalah yang Setiap perubahanmu, aku melihat…
Setiap kedewasaanmu, aku terkait…
Jayalah selalu di masa depan,
Selamat Ulang Tahun Perak (25 Tahun) FTI!.

97

Silver Milestone Our Journey

fakultas-fakultas yang lain yang sudah ada sejak Unpar
berdiri pada tahun 1955. Dengan berstatus ‘terdaftar’ (tahun
1993) pada waktu itu kami mempunyai tantangan tersendiri
dalam mengelola FTI-FMIPA, misalnya, kami harus mengurus
Ujian Negara ke Kopertis, mahasiswa kami harus melakukan
praktikum (Fisika Dasar, Kimia Dasar) di Institut Teknologi
Bandung. Pada waktu itu selama kurang lebih 3 tahun FTI-
FMIPA Unpar belum memiliki gedung sendiri. Kemudian
kami dipindahkan dari kantor di Jalan Gunung Agung Dalam
ke lantai 4 gedung Rektorat yang saat ini menjadi kantor
PIP (Pusat Inovasi & Pembelajaran) kurang lebih selama 2
tahun sebelum akhirnya pindah ke gedung 7 & 8 dan gedung
10. Hal yang paling berkesan bagi saya selama berada di
lingkungan FTI adalah perkenalan saya dengan sosok Prof.
Suharto sebagai pendiri FTI Unpar, di mata saya sosok Prof.
Suharto begitu sederhana dan visioner.

Berjuang bersama FTI UNPAR Saya merasa sangat beruntung menjadi staf dari a Prof.
Suharto selama kurang lebih 10 tahun (sejak FTI berdiri).
Matheus Setiyanto, S.Sos / Kepala Biro Kemahasiswaan Beliau yang pernah menjabat sebagai Direktur Lembaga
dan Alumni Kimia Nasional (LKN) LIPI selama 2 periode sangat cocok
menjabat sebagai dekan pertama di FTI Unpar. Karakter
(Kesan selama berkarya di Fakultas kepemimpinannya yang kuat sangat berpengaruh besar
Teknologi Industri, masa bakti kepada kami stafnya, kedisiplinan dan keteladanan yang
1993 -2008) ditanamkan kepada kami para pegawai di FTI sangat melekat
hingga kini. Komitmennya pada pendidikan juga merupakan
Kurang lebih 24 tahun yang lalu, saya mulai berkarya di salah satu faktor pendorong buat kami bekerja lebih keras.
Fakultas Teknologi Industri dan Fakultas Matematika & Ilmu Keilmuan Prof. Suharto juga sangat berpengaruh bagi
Pengetahuan Alam (FTI-FMIPA). Tahun 1993 adalah tahun di kemajuan para dosen terutama untuk kelanjutan studi
mana kami di FTI-FMIPA Unpar mulai berjuang. Di satu sisi lanjut sampai ke jenjang yang paling tinggi. Seluruh tenaga
kami harus memajukan FTI-FMIPA, sementara di sisi lain kami dosen FTI akan diminta oleh Prof. Suharto untuk melanjukan
dihadapkan pada situasi yang serba terbatas. Sebagai sebuah studi ke luar negeri. Hal ini terlihat dengan banyaknya tenaga
fakultas yang benar-benar baru kala itu, tentunya fasilitas dosen di FTI saat ini yang bergelar S3 (Doktor).
yang ada seperti, ruang kuliah, ruang kantor, transportasi
dan sarana prasarana juga masih sangat terbatas. Sikap dan karakter dari Prof. Suharto yang menonjol adalah
beliau sangat senang melihat orang lain sukses. Hal ini adalah
Saat itu kami masih berkantor di Guest House Unpar yang salah satu sebab yang menjadikan kami merasa nyaman
berada di Jl Gunung Agung Dalam (sekarang Jalan Ciumbuleuit bekerja di FTI. Bahkan dalam mendidik para mahasiswa pun
atas), tepatnya berjarak kurang lebih satu kilometer dari Prof. Suharto sangat serius dan selalu memberi motivasi
kampus pusat Unpar yang berada di Jl Ciumbuleuit No 94. yang tinggi supaya mereka segera lulus dengan nilai yang
Dengan situasi yang serba terbatas itu seringkali kami harus baik dan akan dihimbau kepada para mahasiswa untuk mau
berkantor dari pagi sampai malam hari. Namun berkat melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.
bimbingan Prof. Suharto (Dekan FTI) dan bapak Dr. A. Rusli
(Dekan FMIPA) yang menjabat dekan pada masa itu, kami Akhir kata, saya mengucapkan selamat kepada Fakultas
tim Tata Usaha dapat bekerja dengan maksimal. Saat itu Teknologi Industri Unpar yang pada tahun 2018 ini merayakan
saya berstatus sebagai karyawan yang sudah bekerja di Dies Natalisnya yang ke 25. Terima kasih FTI Unpar dan maju
UNPAR selama 9 tahun (saya sudah bekerja di Fakultas Ilmu terus sesuai dengan semangat para pendirinya.
Sosial dan Ilmu Politik UNPAR sejak tahun 1984), sehingga
mempunyai cukup modal pengetahuan untuk mengelola
dan memajukan FTI-FMIPA sebagai Kepala Tata Usaha.

Pada waktu itu kami memikirkan dan mengusahakan supaya
FTI-FMIPA minimal tidak terlalu tertinggal jauh dengan

98 Universitas Katolik Parahyangan - Bandung

25 th | Fakultas Teknologi Industri

Agustinus Wisnu Rumono

Staf Tata Usaha FTI (1994 – 2000)

Fakultas Teknologi Industri (FTI) bagi saya adalah sebuah rumah yang nyaman.
Bukan saja karena FTI adalah tempat pertama saya bekerja di UNPAR tapi
sesungguhnya karena orang-orang yang berada di sekitar saya yang membuat
nyaman. Para pimpinan, dosen dan mahasiswa yang ramah dan baik, welcome
banget. Sosok seorang Prof. Suharto yang begitu menginpirasi saya dalam
berkarya. Sosok para dosen muda FTI waktu itu yang lebih melihat saya sebagai
teman ketimbang seorang staf yang membuat saya dapat menghargai kolega
dari unit lain. Keakraban bersama mahasiswa juga memberikan warna tersendiri
dalam berkarya di FTI. Tidak menyangka tetapi sekaligus bangga karena seorang
mahasiswa sopan dan helpful bernama Thedy Yogasara (NRP 6193010) menjadi
orang nomor satu FTI saat ini dan sekarang saya tidak bisa lagi memanggil
“Thed… Thed…” tapi harus “Pak Thedy”.
Kesimpulannya, saya senang dan bangga menjadi bagian dari FTI karena boleh
merasakan kebersamaan dalam sebuah keluarga yang kompak. Senang pula bisa
bekerja sama dengan Pak Isnaryono, Pak Matheus Setiyanto, Pak Yan Sulaiman dan
Pak Frans Junius Mana waktu membangun dan mengembangkan tata usaha FTI di awal
pendiriannya dengan segala suka dan dukanya, harus lari-lari antar gedung karena
belum punya gedung sendiri.
Tidak terasa sekarang FTI sudah berusia 25 tahun, usia yang biasa disebut usia perak,
usia dimana energi terasa begitu besar untuk mengembangkan karya dan semoga
demikianlah FTI di usia peraknya. Semoga FTI selalu bersemangat, kompak, terus maju
dan berkembang demi FTI sendiri, demi UNPAR, demi masyarakat dan demi kemuliaan
Tuhan. Dirgahayu Fakultas Teknologi Industri !!!

99


Click to View FlipBook Version