The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

LKPD Geografi 1-4. Tabitha (33) Kelas X-2

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Tabitha Kalila, 2024-01-29 06:27:46

LKPD Geografi (Tabitha)

LKPD Geografi 1-4. Tabitha (33) Kelas X-2

LKPD 1, TABITHA KALILA P (33) DINAMIKA LITHOSFER


1. AMATI GAMBAR BERIKUT! A) Berdasarkan gambar di atas lengkapi proses pembentukan batuan tersebut ! B) Berdasarkan siklus di atas klasifikasikan : a. Berdasarkan proses terjadinya batuan b. Berdasarkan pembentukannya c. Ciri-ciri batuan berdasarkan pembentukannya d. Contoh jenis-jenis batuan B1,B2,B3,C1, C2,C3,D1, D2 dan D3 e. Macam-macam batuan yang memiliki nilai ekonomi tinggi C) Buat kesimpulan


1. PROSES PEMBENTUKAN BATUAN A : magma B1 : batuan beku dalam B2 : batuan beku korok B3 : batuan beku luar C1 : batuan sedimen klastik C2 : batuan sedimen organik C3 : batuan sedimen kimiawi D1 : batuan malihan dinamik D2 : batuan malihan termik D3 : batuan malihan pneumatolitik 1 : pendinginan 2 : pengangkutan 3 : pelarutan 4 : organisma 5 : penambahan suhu dan tekanan yang lama 6 : penelanan oleh magma


ROCK CYCLE! A. Magma 1. Pendinginan 2. Pengangkutan 3. Pelarutan 4. Organisma 5. Penambahan suhu dan tekanan tinggi yang lama 6. Penelanan Magma B1. Batuan beku dalam B2. Batuan beku korok B3. Batuan beku luar D1. Batuan malihan dinamik D2. Batuan malihan termik D3. Batuan malihan pneumatolitik C2. Batuan sedimen kimiawi C3. Batuan sedimen organik C1. Batuan sedimen klastik


ROCK CYCLE!


PROSES TERJADINYA BATUAN Proses terjadinya pembatuan diawali dengan magma yang mengalami pendinginan dikarenakan penurunan suhu sehingga terbentuknya Batuan Beku Dalam, Batuan Beku Korok, dan Batuan Beku luar. Selanjutnya terjadi pengangkutan serta diendapkan menjadi batuan sedimen klastis, setelah batuan beku yang hancur karena mengalami pelarutan diendapkan menjadi batuan sedimen kimia lalu batuan beku yang hancur karena makhluk hidup atau organisme diendapkan menjadi batuan sedimen organis. Dengan suhu yang tinggi, tekanan yang besar, dan waktu yang lama batuan beku dan batuan sedimen berubah menjadi bagian malihan atau metamorf yang dibagi menjadi 3 yaitu batuan metamorfosis termik terbentuk karena pengaruh suhu yang tinggi karena berdekatan dengan dapur magma. Batuan metamorfosis dinamik terbentuk karena tekanan yang tinggi dan batuan metamorfosis pneumatolitik terbentuk karena masuknya gas gas dari magma. Lalu terdapat kemungkinan karena terganggunya keseimbangan antara suhu dan tekanan batuan kembali lagi mencair menjadi magma.


(Batuan sedimen klastik) ·Penghancurannya secara mekanik dari ukuiran besar menjadi ukuran kecil. ·Berasal dari pecahan batuan yang udah ada sebelumnya. ·Tersusun dari fragmen-fragmen lepas hasil pelapukan batuan yang kemudian tersemenkan menjadi batuan sedimen klastik. (Batuan sedimen organik) ·Berasal dari endapan sisa-sisa bagian tubuh makhluk hidup dan mineral-mineral yang dihasilkan organisme itu. ·Warnanya yang gelap menuju hitam. (Batuan sedimen kimiawi) ·Proses pembentukan batuan ini umumnya terjadi secara kimiwai, biologi, dan kombinasi antara kimiawi dan biologi. ·Pengendapan berlapis dan seringkali berbutir halus CIRI-CIRI BATUAN BESERTA CONTOHNYA Konglomerat Limestone Breksi Batuan fosfat Batu bara Batu Diatomit


(Batuan beku dalam): ·Butirannya lebih kasar dibandingkan batuan beku luar dan jarang terdapat lubang gas. ·Batuan beku dalam terbentuk dari pendinginan magma ·Batuan beku dalam jarang memperlihatkan struktur visikular (punya lubang-lubang gas). B2 (Batuan beku korok): ·Terbentuk dalam celah-celah atau rekanan-rekanan kerak bumi. ·Memiliki struktur beragam tergantung dari penurunan suhunya. ·Penurunan suhu relatif cepat B3 (Batuan beku luar): ·Terbentuk dari pembekuan magma di permukaan bumi. ·Prosesnya cepat menyebabkan sebagian besar mineralnya tidak memiliki waktu untuk membentuk kristal dan bersifat amorf. ·Batuan yang memiliki sifat amorf, susunan atom atau partikelnya tersusun secara acak dan tidak teratur. CIRI-CIRI BATUAN BERDASARKAN PEMBENTUKANNYA Granit Diorite Andesit Porfir Basalt Porfiri Dasit Batu Apung


D₁ (Batuan malihan dinamik) ·Warnanya bervariasi ·Berstruktur besar dan memiliki kekerasan yang tinggi D2 (Batuan malihan termik) ·Memiliki tekstur non-foliasi ·Memiliki kekerasan yang tinggi dan struktur butiran yang granular atau kristalin D3 (Batuan malihan pneumatolitik) ·Memiliki tekstur porfirik ·Mengandung inklusi fluida dan berstuktur vena CIRI-CIRI BATUAN BERDASARKAN PEMBENTUKANNYA Marmer Batu lumpur Batu Sabak Pualam Schist Gneis


KESIMPULAN Dapat disimpulkan bahwa batuan yang dihasilkan kuantitasnya akan tetap sama dikarenakan setiap ada pembatuan yang dihasilkan dari magma akan melebur kembali melalui proses penelanan magma dan menjadi batuan kembali. BATUAN YANG MEMILIKI NILAI EKONOMI TINGGI Batuan yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi adalah batuan malihan atau batuan metamorf, hal tersebut karena prosesnya yang lama hingga ribuan tahun. Batuan malihan terjadi karena adanya suhu dan tekanan yang lama sehingga mengakibatkan tingkat kekerasan mineral dari batuan metamorf lebih keras dan lebih matang dibandingkan jenis batuan beku ataupun batuan sedimen.


I hope you learn something new today! THANK YOU!


D I N A M I K A L I T H O S F E R L K P D 2 Tabitha Kalila Putri (33) X-II


Tenaga Pembentuk Muka Bumi ·Tenaga Endogen: Tenaga pembentuk muka bumi yang berasal dari dalam bumi. Biasanya bersifat membangun atau membentuk permukaan bumi. Akibatnya lipatan pegunungan, palung, lembah dan patahan ·Tenaga Eksogen: Tenaga pembentuk muka bumi yang berasal dari luar atau dipengaruhi oleh kondisi diluar. Bersifat merusak muka bumi hasil dari tenaga endogen. Akibatnya pelapukan, erosi, dan pengendapan.


G e r a k a n t e k t o n i s m e y a n g t e r j a d i b e r d a s a r k a n l u a s d a n w a k t u n y a ·Pergeseran kulit bumi yang berlangsung dalam waktu yang lama, gerakan lambat dan meliputi daerah yang luas. Pergeseran kulit bumi dengan arah vertikal maupun horizontal dengan gerakannya yang relatif cepat dan pada wilayah yang sempit Epirogenetik Orogenetik


GERAK OROGENITIK/OROGENESA 1. Graben/Slenk: Gerakan kebawah, lapisan batuan yang patah dan turun, sehingga menyebabkan daratan lebih rendah dari daerah sekitarnya atau mengalami penurunan. 2. Horst: Gerakan keatas, lapisan batuan yang patah dan naik sehingga lebih tinggi dari daerah sekitarnya atau naiknya permukaan. 1.Antiklinal: Bagian dari lipatan yang memiliki posisi lebih tinggi dari bagian lipatan lainnya 2.Senklinal: Bagian lipatan yang memiliki bagian yang lebih rendah dari bagian lipatan lainnya


GERAK OROGENITIK/OROGENESA 1.Epirogenetik positif: turunnya daratan sehingga permukaan laut naik. Epirogenetik negatif: gerak naiknya daratan sehingga permukaan laut terlihat turun. 1.


P a t a h a n Patahan Horizontal: 1.Sinistral: pergeseran mendatar ke kiri 2.Dekstral: pergeseran mendatar ke kanan Patahan Vertikal: 1.Horst: hasil dari patahan bumi yang mengalami kenaikan. 2.Graben: hasil dari patahan bumi yang mengalami penurunan.


a . P e r h a t i k a n g a m b a r b e r i k u t !


1. Batolit: Intrusi magma yang dekat dengan dapur magma 2. Lakolit: Magma yang menyusup diantara lapisan batuan yang menyebabkan lapisan batuan diatasnya terangkat menyerupai lensa cembung sementara permukaan bawahnya tetap rata. 3. Sill: Lapisan magma yang tipis menyusup diantara lapisan batuan. 4. Diaterma: Intrusi magma yang mengisi pipa letusan, berbentuk silinder, mulai dari kapur magma sampai ke permukaan bumi. 5. Intrusi Korok: Intrusi magma dimana magma membeku menerobos antar lapuisan berbentuk sepeti pipa/ lapisan yang memotong lapisan bentukan vertika; 6. Apofisa, yaitu bentukan intrusi magma yang merupakan cabang dari gang. 7. Pipa Kawah: sebuah pipa atau saluran dan kawah yang mengacu kpd gunung berapi. 8. Kawah utama: lubang erupsi dengan diameter hingga 2 km dan berada di bagian puncak gunung api. 9. Kerucut parasit: gundukan hasil letusan gunung berapi atau akumutasi 10. Kawah samping: lubang erupsi yang terletak di bagian lereng tubuh gunung api, sebagai hasil erupsi samping/ saluran dari erupsi gunung api.


Jelaskan yang di maksud dengan: a. Magma: batuan cair yang terletak di dalam kamar magma b. Lava: magma yang meleleh keluar dari gunung dengan suhu 700-200 derajat celcius c. Lahar: aliran material vulkanik - Lahar panas: lava yang bercampur dengan air yang berupa lumpur panas - Lahar dingin: endapan lava yang berubah menjadi lumpur karena terkena hujan


Jelaskan yang di maksud dengan: d. Eflata: materi padat yang berasal dari gunung api - Eflata alogen: eflata yang berasal dari batuan disekitar kawah - Eflata autogen: eflata yang berasal dari magma dari dalam perut bumi e. Ekshalasi: Material gas yang berasal dari letusan gunung berapi f. Fumarole: uap air panas g. Solfatar: gas belerang yang mengeluarkan gas oksida h. Mofet: titik hembusan gas gunung api atau karbon dioksida


a . P e r h a t i k a n T a b e l b e r i k u t !


a . P e r h a t i k a n T a b e l b e r i k u t !


Tanda- tanda gunung be rapi akan me l e tus 1. Suhu disekitar gunung naik mendadak 2. Sumber air mengering 3. Terjadi gempa 4. Pohon meranggas dan mati 5. Binatang liar banyak yang mengungsi


V u l k a n i k / V u l k a n i s m e 1. Munculnya ekshalasi 2. Munculnya sumber air panas 3. Munculnya mata air makdani (mata air bermineral) 4. Munculnya geyser (air panas yang memancar secara periodik) -Membuat tanah menjadi subur -Menyediakan sumber daya mineral -Sumber energi terbarukan -Tempat rekreasi dan pariwisata Dan juga menghasilkan batuan vulkanik. Tanda-tanda gejala pasca vulkanik: Dampak positifvulkanisme bagi kehidupan sehari-hari


J e l a s k a n i s t i l a h b e r i k u t : a. Hiposentrum: titik pusat terjadinya gempa b. Episentrum: titik permukaan bumi yang tepat berada diatas pusat bumi c. Fokus: Titik didalam kerak bumi tempat pelepasan tekanan d. Isoseista: Garis pada peta peta gempa e. Pleistosiesta: Daerah yang berada disekitar episentrum f. Homoseista: Garis yang menghubungkan tempat tempat


Be r d a s a r k a n h u k u m l a s k a h i t u n g l a h : Rumus Hukum Laska: △ = {( S − P ) − 1′} x 1.000 km - △: Jarak episentral - S: Saat datangnya gelombang sekunder - P: Saat datangnya gelombang primer - 1’: 1 menit (konstanta) - 1.000 km: 1.000 kilometer (konstanta)


Da e r a h A d a n B: △ = {( 20.52’ 32” − 20.51’ 20” ) − 1′} x 1.000 km = {( 1’ 12” ) − 1′} x 1.000 km = (12”) x 1000 km = (12/60) x 1000 km = 0,2 x 1000 km = 200 km △ = {( 20.51’ 56” − 20.50’ 47”) − 1′} x 1.000 km = {( 1’ 9” ) − 1′} x 1.000 km = (9”) x 1000 km = (9/60) x 1000 km = 0,15 x 1000 km = 150 km Da e r a h A Da e r a h B


Da e r a h C : △ =[(20. 52' 00" - 20. 51' 36")-1'] × 1.000 km =[(1' 36")-1'] × 1.000 km = (36") × 1.000 km = (36/60) × 1.000 km = 0,6 × 1.000 km = 600 KM


Thank you


Tabitha Kalila Putri (33) LKPD III. DINAMIKA LITHOSFER


a. Pelapukan : Pelapukan adalah proses alterasi dan fragsinasi batuan dan material atau proses proses alami yang menghancurkan batuan menjadi tanah. b. Erosi : Peristiwa pindahnya atau terangkutnya tanah atau bagian- bagian tanah dari suatu tempat lain oleh media alami baik disebabkan oleh pergerakan air maupun angin. c. Abrasi : Proses alam yang berupa pengikisan batuan maupun tanah di daerah pesisir pantai atau erosi yang disebabkan gelombang laut. d. Ablasi : Proses alam yang berupa pengikisan tanah yang disebabkan oleh gerakan air. Jelaskan yang dimaksud dengan:


a. Sedimentasi : Proses penimbunan atau pengendapan material dari hasil pengikisan dan pelapukan air, angin, atau fenomena lain ke suatu tempat umumnya cekungan di dataran rendah. b. Deflasi : Erosi atau berpindahnya suatu material ke tempat lain yang disebabkan oleh angin c. Eksarasi : Proses alam yang berupa pengikisan oleh es yang mencair (gerakan lapisan es) d. Meander : Sungai berkelok yang disebabkan akibat pengikisan dan pengendapan. e. Oxbowlake : Danau kecil yang terbentuk pada sungai berkelok-kelok a. Delta : Daratan yang terbentuk dari hasil pengendapan sedimen yang dibawa oleh aliran sungai. b. Tanggul alam : Tanggul yang membatasi aliran sungai yang terbentuk karena terjadi hujan lebat. Jelaskan yang dimaksud dengan:


faktor-faktor yang mempengaruhi pelapukan -Iklim -Komposisi mineral -Relief -Tutupan vegetasi -Kegiatan manusia


Deflasi atau erosi oleh angin Pelapukan kimiawi Pembentukan muka bumi eksogen Abrasi oleh gelombang laut Pelapukan Organis Erosi oleh tenaga air/ Ablasi


Stalagtite dan stalagmite: Akibat proses pelarutan air di daerah kapur yang berlangsung secara terus-menerus air yang larut tersebut akan masuk ke lubang-lubang kemudian turun ke gua dan menetes dari atap gua ke dasar gua. Ketika menetes maka akan bertemu dengan udara yang mempunyai tekanan CO2 lebih rendah dari tekanan CO2 di tanah sehingga beberapa CO2 keluar dari larutan dan hal ini menyebabkan CaCO3 mengendap di langitlangit buah dan di tempat tetesan jatuhnya air proses menetesnya air tersebut terjadi secara berulang-ulang selama jutaan tahun lamanya sehingga membentuk gundukan kalsium karbonat yaitu stalagtite dan stalagmite Proses yang diberi nomor! 1 2


Sungai terbentuk dari air yang berada dipermukaan daratan baik dari air hujan, mata air, maupun cairan gletser, akan mengalir melalui sebuah saluran menuju tempat yang lebih rendah. Seringkali aliran sungai memiliki bentuk berliku-liku akibat terjadinya proses pengikisan dan pengendapan di sepanjang sungai. Kenampakan ini sering di dapat pada aliran sungai di daerah dataran rendah terbentuknya meander ialah karena adanya reaksi dari aliran sungai terhadap batuan-batuan yang relative homogen dan kurang resisten terhadap erosi hulu adalah sungai bagian atas. Hulu biasanya terletak pada daerah yang relatif tinggi, dekat dengan sumber sungai, dan memiliki kemiringan yang agak terjal, sehingga kemungkinan besar akan terjadi erosi vertikal. Di hulu, hampir tidak ada tanah endapan, justru dapat terjadi erosi mundur ke arah hulu dan sungainya bertambah dalam Bagian tengah sungai relatif lebih landai jika dibandingkan dengan daerah hulu Pada bagian ini, erosi sungai dapat terjadi secara bersamaan baik erosi horizontal ataupun erosi vertikal. Ketika erosi horizontal lebih kuat dibandingkan erosi vertikal, maka akan mengikis dinding sungai bahkan dapat mengubah arah aliran sungai. Akibatnya, aliran sungai yang tadinya lurus menjadi berkelok-kelok atau disebut meander hilir adalah sungai sebelah bawah atau bagian sungai sebelah muara (akhir sungai). Proses yang diberi nomor!


Thank you!


LKPD 4. Dinamika Perubahan Pedosfer Tabitha Kalila Putri (33) Kelas X-2


Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan tanah dan prosesnya! ·Iklim: Iklim merupakan salah satu faktor pembentuk tanah. Iklim ini terdiri dari suhu atau temperatur dan curah hujan. ·Organisme: Organisme yang meliputi vegetasi, jasad renik atau mikroorganisme juga berperan pada proses pembentukan tanah. Berikut peran organisme dalam pembentukan tanah. ·Bahan Induk: Bahan induk berasal dari batuan induk yang mengalami pelapukan. Bahan induk terdiri dari batuan vulkanik, beku, sedimen (endapan), dan metamorf. ·Waktu: Waktu juga berperan pada proses pembentukan tanah. Contohnya, pada proses pelapukan yang lama biasanya memiliki kandungan mineral yang lebih sedikit. ·Topografi: Topografi atau relief suatu daerah juga mempengaruhi pembentukan tanah. Misalnya, daerah bertopografi miring dan berbukit maka lapisan tanahnya lebih tipis karena tererosi.


Proses setiap Horizon: · Horizon O: Lapisan permukaan yang terletak paling atas, lapisan tanah yang mengandung bahan organik hasil dari pelapukan dan juga hanya terkandung humus. · Horizon A: Horizon tanah mineral yang terbentuk di permukaan tanah. Lapisan berwarna keabu-abuan dan lebih pucat akibar kandungan mineral yang hanyut bersama air hujan. · Horizon E: Permukaan tanah yang sudah tidak memiliki kandungan mineral yang cukup besar. Horizon E ini kerap kali melekat pada jenis Horizon A dengan tujuan menggantikan lapisan tersebut.


Proses setiap Horizon: Horizon B: Zona akumulasi karena tempat diendapkannya sebagian mineral yang hanyut dari horizon A. Proses dari terbentuknya horizon B ini berada di bawah horizon A, E, O yang sudah mengalami perkembangan. Sebagian besar hingga dari seluruh struktur dari batuan asli dicirikan hilang pada horizon ini. ·Horizon C: Zona terjadinya pelapukan bahan induk tanah. Proses penciptaanya disebabkan oleh sedikit proses pedogenik dan tidak memiliki karakteristik seperti horizon O, A, E, juga B. ·Horizon R: Zona bahan induk tanah atau batuan bagian terdalam tanah


Jenis-jenis tanah diIndonesia:


Jenis-jenis tanah diIndonesia:


1.Metode vegetasi: Metode pengawetan tanah dengan memanfaatkan peran tanaman untuk mengurangi daya rusak. Metode vegetasi dapat dilakukan dengan cara: Penanaman tumbuhan atau tanaman penutup tanah secara terus-menerus Penanaman bergilir di sebidang lahan menurut urutan dan waktunya Penanaman dengan sistem bercocok tanam. Beberapa jenis tanaman ditanam selang-seling, dan disusun menurut garis konturnya. Metode pengawetan tanah untuk mengatasi erosi Metode pengawetan tanah?


Metode pengawetan tanah Metode pengawetan tanah dengan menggunakan sarana fisik, seperti tanah dan batu dalam mengawetkan tanah. Salah satu bentuk metode mekanik ini, yaitu mengolah tanah. -Beberapa cara umum yang dilakukan untuk menerapkan metode mekanik ialah: 1.Pengolahan tanah melihat garis kontur 2.Membuat tanggul yang sejajar dengan kontur 3.Pembuatan terasering pada lahan miring 4.Pembuatan saluran air (drainase). Metode mekanik atau teknik:


?? Metode pengawetan dengan pemanfaatan bahan kimia untuk memperbaiki struktur tanah juga menguatkan tanah dari erosi. Sayangnya, metode ini cukup mahal. Sehingga penggunaannya belum banyak. Jenis bahan kimia yang sering digunakan untuk mengawetkan tanah ialah bitumen dan krilium. Metode Kimia Metode pengawetan tanah


THANK YOU!


Click to View FlipBook Version