The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Buku Saku BKSY (cet 03-1)

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by komsos, 2021-10-05 03:55:23

Buku Saku BKSY

Buku Saku BKSY (cet 03-1)

Keywords: bksy

“Saya mendorong Paroki-paroki, para Imam, Dewan
Paroki dan seksi-seksinya untuk menjadikan BKSY
sebagai sarana mengembangkan belarasa umat.”

(Bp. Ignatius Kardinal Suharyo)

Buku Saku Berkhat Santo Yusup (BKSY) 1

Sambutan

Bp. Ignatius Kardinal Suharyo

Pada saat Launching BKSY

Saya menyambut gembira diluncur-
kannya BerKHat Santo Yusup
(BKSY) pada tanggal 30 November
2013. Gerakan ini lahir sebagai
salah satu wujud jawaban untuk
terus menerus mencari bentuk-
bentuk belarasa, sebagai tanggapan
terhadap harapan Yesus sendiri
agar kita menjadi anak Allah, yang
murah hati, “Hendaklah kamu murah hati (berbelarasa),
sama seperti Bapamu adalah murah hati (berbelarasa).”
(Luk 6:36). Kita berharap dengan mengembangkan
belarasa, kita dapat menaburkan harapan sebagai
wujud panggilan kita sebagai murid-murid Kristus.

Harapan merupakan kata kunci di tengah kondisi
masyarakat saat ini. Harapan akan membuat kita
tersenyum. Harapan membuat kepala kita tetap tegak
menatap jauh ke depan saat begitu banyak tantangan
yang menghadang seperti yang kita hadapi saat ini.

Harapan merupakan kekuatan yang diberikan Tuhan
agar kita dapat terus berjuang, mencari pemecahan,
mencari cara-cara dan jalan-jalan baru dalam pezia-
rahan hidup ini. Kita berharap agar gerakan BKSY
dapat dikembangkan sebagai bentuk belarasa kita yang
menumbuhkan harapan itu.

2

Saya berharap setiap paroki di Keuskupan Agung
Jakarta dapat memanfaatkan program ini, dan secara
khusus saya mendukung delapan paroki yang telah
menyediakan diri sebagai pioner BKSY pada tahap awal
ini. Saya percaya BKSY bisa jadi virus positip yang
menyebar ke wilayah yang semakin luas.

Terima kasih teman-teman yang dengan satu dan lain
cara dengan tulus dan rela berkorban telah terlibat
dalam usaha melahirkan gerakan ini.

Jakarta, 30 November 2013

Pada Hari Peringatan Santo Andreas

+I. Suharyo

Uskup Keuskupan Agung Jakarta

Buku Saku Berkhat Santo Yusup (BKSY) 3

KATA PENGANTAR

Joseph Kristanto, Pr

Moderator BKSY

BerKHat Santo Yusup (BKSY)
adalah suatu gerakan belarasa
dalam kesehatan dan kema-
tian dalam perlindungan Santo
Yusup. Ini adalah suatu ge-
rakan iman yang diajarkan oleh
Bapak Uskup kita (KAJ), Mgr.
I. Suharyo. BKSY diluncurkan
pada tanggal 30 November
2013, tepat pada Pesta St.
Andreas, rasul.

Dipilihnya tanggal 30 November bukannya tanpa sebab.
Kita tahu bahwa Andreas adalah salah satu murid Yesus
yang membawa lima roti dan dua ikan dari anak kecil
yang hadir dalam pengajaran Yesus (lih. Yoh 6:8).

Anak kecil dalam Injil Yohanes tadi mengajarkan kepada
kita sikap berbagi, belarasa, belas kasih, dan gotong
royong. Kita semua dipanggil untuk menjadi Andreas-
Andreas zaman now, yang mampu menjadi rasul-rasul
BKSY di tempatnya masing-masing.

Semangat anak kecil yang mampu berbagi itu juga akan
mengingatkan kita tentang kisah orang Samaria yang
baik hati (lih. Luk 10:33-36).

Semangat belarasa ini merupakan pengajaran sekaligus
ajakan bapak uskup kita, sebagai pengajar utama di

4

Keuskupan Agung ini. Beliau mengajak umat (Gereja)
KAJ untuk menjadi Gereja yang hidup. Artinya Gereja
yang semakin beriman, semakin bersaudara, dan
semakin berbelarasa. BKSY ini merupakan sarana
latihan dan perwujudan sikap belarasa, murah hati,
sikap empati, tolong-menolong, saling memperhatikan
dan berbagi. Diharapkan dengan berbelarasa, umat
semakin bersaudara, dan semakin beriman.

Bapak uskup mendorong paroki-paroki, penanggung
jawab paroki, para imam, dewan paroki dan seksi-
seksinya, untuk melaksanakan gerakan belarasa BKSY
di parokinya.

Terima kasih kami sampaikan kepada teman-teman
PaLingSah dan rasul-rasul BKSY di paroki-paroki yang
telah menyediakan diri, tenaga, waktu, dan ‘hati’ bagi
pelayanan BKSY ini.

Tidak ada kasih tanpa peduli; dan tidak ada peduli tanpa
berbagi. Tuhan memberkati.

Jakarta, 25 Maret 2019

HR Kabar Sukacita

Buku Saku Berkhat Santo Yusup (BKSY) 5

Daftar Isi

Sambutan Uskup KAJ 2

Kata Pengantar Moderator BKSY 4

Apa Itu Berkhat Santo Yusup (BKSY)? 7

Mengapa Kita Berbelarasa? Karena Kita Anak Allah 8

Anak Allah adalah Anak Kebangkitan 8

Menjadi Anak Allah: Perubahan Revolusioner 9

BKSY Adalah Gerakan Iman. Bukan Asuransi 10

Bantuan apa yang bisa diberikan kepada saudara kita yang

KLMTD melalui BKSY? 11

BKSY = Solidaritas Kepada Yang Menderita/KLMTD 12

Apakah Semua Umat Wajib Ikut? 13

Syarat Administratif Menjadi Peserta BKSY 14

Apakah Berkhat Santo Yusup Hanya Untuk Umat Katolik 14
Keuskupan Agung Jakarta?

Siapa Penanggung Jawab Program BKSY? 15

Mengapa Bekerja Sama dengan Perusahaan Asuransi? 15

Bagaimana Cara Pendaftaran Anggota? 16

Apa tanda/ Bukti Kepesertaan BKSY? 16

Berapa Lama Periode Kepesertaan BKSY? 16

Kapan Periode Kepesertaan Berakhir? 17

Bagaimana Cara Mengajukan Bantuan? 17

Dokumen untuk Permohonan Bantuan Meninggal Dunia 17

Dokumen untuk Permohonan Bantuan Rawat Inap 18

Alamat dan Nomor Rekening BKSY 19

Foto-foto Kegiatan BKSY 20

Lagu-lagu 26

6

BERKHAT SANTO YUSUP

Apa Itu BerKHat Santo Yusup (BKSY)?

BERKHAT (BER-K-HAT) ada-
lah singkatan dari BER-
belarasa dalam Kematian dan
keseHATan, dalam naungan
Santo Yusup. Sesuai dengan
namanya, BerKHat St. Yusup
adalah gerakan atau program
untuk berbelarasa. Kata kunci-
nya adalah berbelarasa, yaitu
berbelas kasih kepada sesama
yang menderita/klmtd (kecil, lemah, miskin, tersingkir,
difabel). Kemudian BerKHat St. Yusup disingkat menjadi
BKSY: Berbelas Kasih Seperti Yesus. Kita berbelarasa
meneladan Allah, meneladan Yesus, meneladan orang
Samaria, yang berbelarasa kepada yang menderita
yang didasari oleh kemurahan hati.

1. Karena murah hati, Allah berbelas kasih kepada
kita manusia yang menderita karena dosa, dengan
mengutus Putra TunggalNya, ke dunia, menderita
sengsara, wafat di salib dan bangkit untuk
menyelamatkan kita dari dosa.

2. Karena murah hati, setiap kali Yesus bertemu
dengan orang menderita (buta, lumpuh, kusta,
kerasukan setan dan lain-lain), tergeraklah hatiNya
oleh belas kasihan, lalu berbuat sesuatu untuk
menolong mereka. Dengan ikut BKSY, kita ingin
belajar berbelarasa, berbelas kasih seperti Yesus.

Buku Saku Berkhat Santo Yusup (BKSY) 7

3. Karena murah hati, orang Samaria berbelarasa,
berbelas kasih kepada sesamanya yang menderita,
dengan meno-long dia secara ikhlas, tanpa pamrih.

Mengapa Kita Berbelarasa? Karena Kita Anak
Allah.

Mengapa kita berbelarasa? Karena Allah yang murah
hati sudah lebih dulu berbelarasa, berbelas kasih
kepada kita. Dia mengutus Putra tunggalNya, Yesus
yang mengasihi kita sehabis-habisnya, dengan rela
memberikan HIDUPNYA sendiri melalui sengsara,
wafat dan kebangkitanNya. Semua orang yang percaya
dan dibaptis diselamatkan dari dosa; manusia lama
yang egois telah mati, dan menjadi manusia baru,
anak Allah, yang hendaknya murah hati, sama seperti
Bapamu, adalah murah hati (Lk. 6:36). Semua anak
Allah dipanggil untuk menjadi murah hati, seperti Bapa,
seperti Yesus, seperti orang Samaria. Maka tujuan
utama kita ikut BKSY adalah untuk belajar berbelas
kasih seperti Yesus, dalam usaha mengembangkan diri
menjadi anak Allah yang murah hati.

Anak Allah adalah Anak Kebangkitan.

Kita menjadi anak Allah karena Allah melalui dan di
dalam Yesus mengasihi kita sehabis-habisnya, dan oleh
karenanya rela memberikan DIRI sehabis-habisnya
untuk menyelamatkan kita. Namun kalau Yesus hanya
sengsara dan wafat, dan tidak bangkit, maka kita tidak
diselamatkan. Kita diselamatkan dan menjadi anak
Allah karena kebangkitanNya. Manusia lama yang egois
dan serakah mati bersama kematian Yesus, dan bangkit
bersama Kristus menjadi manusia baru, anak Allah yang
penuh kasih. Maka anak Allah adalah anak Kebangkitan.

8

Kebangkitan adalah peristiwa perubahan yang revolu-
sioner. Bagaimana tidak revolusioner kalau perubahan
itu sungguh drastis: dari mati menjadi hidup; dari
gelap menjadi terang; dari benci menjadi sayang; dari
jahat menjadi baik; dari takut menjadi berani; dari
dosa menjadi suci; dari jauh menjadi dekat; dari egois
menjadi peduli; dari permusuhan menjadi damai; dari
pelit menjadi murah hati, dari pamrih menjadi kasih
yang ikhlas tanpa pamrih.

Dengan kebangkitanNya kita dibebaskan dari ikatan
dosa yang membelenggu dan menghalangi kita untuk
berkembang. Dengan kebangkitanNya kita dimampukan
untuk berkembang menjadi anak Allah, yang murah
hati. Ini berarti kalau kita belum berubah berarti kita
belum bangkit bersama Kristus.

Menjadi Anak Allah: Perubahan Revolusioner.

Perubahan drastis dari hamba dosa menjadi anak Allah
adalah perubahan revolusioner. Maka untuk berbelarasa
melalui gerakan BKSY, yang ingin berbelas kasih secara
ikhlas seperti Yesus, membutuhkan revolusi mental.
Karena kebangkitan Kristus, kita dimampukan untuk
bangkit, dan mampu berubah dari cara berpikir untung-
rugi, hak dan kewajiban menjadi cara berpikir Yesus,
cara berpikir anak Allah, yaitu kasih.

Kasih adalah kerelaan membagikan/ memberikan DIRI
untuk kepentingan dan kebahagiaan orang yang dikasihi,
sebagaimana yang dilakukan Yesus terhadap kita. Tidak
menerapkan cara berpikir hak dan kewajiban, tetapi
kasih. Maka dalam mengasihi sesama yang menderita,
cara berpikir hak dan kewajiban harus diubah menjadi
kasih. Berpikir hak dan kewajiban berarti berpikir bahwa

Buku Saku Berkhat Santo Yusup (BKSY) 9

karena saya sudah melakukan kewajiban membayar
iuran, maka saya berHAK mendapatkan manfaat atau
bantuan.

Hal ini tidak sesuai dengan tujuan BKSY, karena masih
ingin mendapatkan keuntungan dan manfaat bagi diri
sendiri; masih mengutamakan hak. Ini justru kebalikan
dengan berbelarasa, di mana saya sengaja menyisihkan
sebagian berkat berupa iuran untuk berbelarasa,
berbelas kasih seperti Yesus, demi kepentingan sesama
yang jauh lebih membutuhkan. Saya berbagi dengan
rela dan ikhlas, karena saya sudah lebih dulu menerima
berkat yang begitu banyak dari Allah.

BKSY Adalah Gerakan Iman. Bukan Asuransi.

Maka menjadi jelas bahwa BKSY bukanlah asuransi dan
bukan gerakan bisnis, yang tujuannya mencari profit.
BKSY adalah gerakan iman, gerakan rohani, gerakan
kasih. Karena gerakan iman, BKSY harus dilihat dengan
kacamata iman. Bukan dengan kacamata bisnis.

Karena dipersatukan oleh iman yang sama, semua
orang yang sudah dibaptis menjadi saudara. Kasih
persaudaraan ini lalu diwujudkan dengan berbelarasa,
solider, berbagi kepada yang lebih membutuhkan. Dana
dari iuran bersama itu digunakan untuk bergotong
royong membantu meringankan beban keluarga Peserta
BKSY yang menderita, saat sakit dirawat inap di Rumah
Sakit, dan saat meninggal dunia, sebagai upaya untuk
menghargai martabat manusia, citra Allah. Dengan cara
itu umat beriman belajar berbelarasa, yaitu berbelas
kasih seperti Yesus, agar semakin berkembang menjadi
anak Allah yang murah hati.

10

BKSY bukan program asuransi tetapi gerakan belarasa
karena:

1. Tujuan utama ikut BKSY adalah untuk berbelarasa,
berbagi, solider, dan bergotong-royong membantu
orang lain yang menderita dengan ikhlas tanpa
pamrih. BKSY pertama-tama adalah gerakan
“memberi” bukan membeli.

2. Orang membeli asuransi supaya nanti mendapatkan
manfaat. Sedangkan orang ikut BKSY untuk memberi
bantuan kepada orang lain (bukan membeli), karena
selama ini sudah menerima berkat dari Tuhan.

Namun setiap peserta, apabila sakit atau
meninggal memiliki hak untuk mengajukan
bantuan. Tetapi atas kesadaran sebagai umat
Allah yang peduli kepada orang yang lebih
membutuhkan, dimungkinkan untuk tidak
mengajukan bantuan, karena tujuannya ikut
BKSY adalah untuk berbagi dan membantu orang
lain. Bisa juga, bantuan di ambil, lalu sebagian
atau semuanya dikembalikan ke BKSY sebagai dana
pending coffee.

Bantuan apa yang bisa diberikan kepada saudara
kita yang KLMTD melalui BKSY?

1. Apabila peserta sakit dirawat inap di Rumah Sakit,
maka keluarganya akan dibantu Rp 100.000,-/
hari, maksimal 90 hari dalam 1 (Satu) tahun, agar
keluarganya tetap bisa makan.

2. Apabila peserta meninggal dunia, keluarganya
dibantu Rp 10.000.000,- (Sepuluh Juta Rupiah), agar
bisa dimakamkan secara layak dan bermartabat.

Buku Saku Berkhat Santo Yusup (BKSY) 11

Namun sesuai dengan tujuan dan semangat BKSY, yaitu
berbelarasa, maka diharapkan keluarga yang mampu
tidak mengajukan bantuan, sebagai wujud kasih
kepada sesama yang lebih membutuhkan. Tidak lagi
mengutamakan hak, tetapi mengutamakan kasih.

Bisa juga, setelah menerima bantuan, ahli waris berbagi
dengan menyumbangkan sebagian atau semuanya
sebagai dana pending coffee.

BKSY = Solidaritas Kepada Yang Menderita/KLMTD

Di dalam BKSY terungkaplah solidaritas Gereja, Umat
Allah, kepada sesama umat yang menderita/ KLMTD.
Umat berusaha menghayati hidup baru sebagai anak
Allah, dengan solider dan bersama-sama mewujudkan
kasih kepada saudaranya yang membutuhkan. Mereka
menjadi peserta BKSY karena solider dan ingin
membantu. Bukan untuk mengharapkan bantuan bagi
dirinya sendiri. Dengan sengaja mereka menyisihkan
iuran agar digunakan untuk membantu meringankan
beban mereka. Iman yang kuat membuahkan persau-
daraan sejati, dan persaudaraan itu diwujudkan dengan
berbelarasa.

Maka ikut BKSY bukannya tanpa manfaat, tetapi dengan
ikut aktif menjadi peserta gerakan rohani BKSY ini,
umat belajar untuk:

1. Bisa lebih menyadari dan mensyukuri semua berkat
dan kebaikan Allah yang sudah diterima selama
hidup ini.

2. Bisa lebih menyadari dan menyukuri rahmat kese-
lamatan, hidup baru sebagai anak Allah berkat
pengorbanan, dan kebangkitan Kristus.

12

3. Bisa belajar mewujudkan iman dalam perbuatan
nyata kepada sesama, khususnya yang KLMTD.

4. Bisa belajar murah hati, dengan mengamalkan
kasih secara nyata kepada sesama, meneladan Allah
Bapa, Yesus, dan orang Samaria.

5. Bisa melatih diri untuk ikhlas berbagi, meneladan
Yesus yang ikhlas membagi hidupNYA sendiri untuk
menyelamatkan kita, manusia.

6. Latihan untuk bisa bersikap dan melakukan no. 1
- 5 di atas, akan menjadi nyata pada saat peserta
BKSY dirawat di Rumah Sakit atau pada saat peserta
meninggal dunia, dan tidak meminta bantuan.

Apakah Semua Umat Harus Ikut?

Semua orang yang sudah dibaptis, baik bayi, kanak-
kanak, remaja, orang muda, dewasa dan lansia,
semuanya diselamatkan. Manusia lama yang egois
ditinggalkan, dan bangkit menjadi manusia baru, anak
Allah, dan semua dipanggil menjadi murah hati, sama
seperti Bapamu, adalah murah hati. (Lk. 6:36). Setelah
diselamatkan, orang beriman diutus untuk mewartakan
kabar sukacita yang menyelamatkan itu, karena tidak
ada baptisan tanpa perutusan. Salah satu sarana
untuk berlatih murah hati bagi semua anak Alllah
adalah gerakan belarasa BerKHat St. Yusup atau BKSY
ini. Dengan berbelas kasih kepada sesamanya yang
menderita, dan dengan ikhlas berbagi melalui BKSY
untuk menolong mereka, kita belajar berbelas kasih
seperti Tuhan Yesus.

Buku Saku Berkhat Santo Yusup (BKSY) 13

Syarat Administratif Menjadi Peserta BKSY.

Pendaftaran menjadi peserta BKSY bisa melalui Paroki
atau Komunitas, yang sudah dibuatkan User Name dan
Password. Syarat-syaratnya adalah
1. Usia 15 hari sampai dengan menjelang 80 tahun,

sehat dan paham bahwa ikut BKSY adalah untuk
berbelarasa, bebelas kasih kepada sesama yang
menderita/KLMTD. Sehat , artinya tidak sedang sakit
dirawat inap, tidak sedang sakit-sakitan, dan tidak
sedang dalam perawatan. Tidak perlu membutuhkan
keterangan dokter
2. Berbagi iuran sebesar Rp. 80.000 per orang per
tahun.
3. Data sesuai KTP dan KK Pemerintah.
4. Nomor telpon/ HP.

Apakah BerKHat Santo Yusup Hanya Untuk Umat
Katolik Keuskupan Agung Jakarta?

Tidak. Memang BKSY dimulai di Keuskupan Agung
Jakarta namun terbuka dan diharapkan bisa diikuti oleh
sebanyak mungkin orang di keuskupan-keuskupan lain
di seluruh Nusantara, sehingga semakin banyak orang
yang peduli lalu berbelarasa kepada sesamanya yang
membutuhkan, di mana pun mereka berada.

Selain peserta dapat mendaftar melalui Paroki, bisa
juga mendaftar melalui komunitas-komunitas. Misalnya
Komunitas Koster Jakarta-Pantera, Komunitas Karyawan
KAJ, Yayasan-yayasan Sosial di KAJ, dan lain-lain.

14

Siapa Penanggung Jawab Program BKSY?

Paguyuban Lingkaran Sahabat Monseigneur Ignatius
Suharyo (PaLingSah) didukung oleh Asuransi Central
Asia (ACA) dan Asuransi Jiwa Central Asia Raya (CAR).

Mengapa Bekerja Sama dengan Perusahaan
Asuransi?

1. Agar dana iuran anggota dapat dikelola oleh
lembaga yang sudah sangat berpengalaman dalam
pengelolaan dana secara profesional, transparan,
dan aman. Lembaga ini tersebut mengikuti undang-
undang dan peraturan yang berlaku, di bawah
pengawasan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) Republik
Indonesia.

2. Agar administrasi data peserta dapat dikelola secara
profesional dengan sistem komputer/internet, dan
solidaritas tidak dibatasi oleh Paroki tetapi diperluas
hingga lintas Paroki dan lintas Keuskupan.

Buku Saku Berkhat Santo Yusup (BKSY) 15

“Cukup sisihkan Rp. 6.700 sebulan atau Rp. 80.000
setahun kita sudah bisa bergotong-royong membantu
sesama yang menderita, berupa biaya pemakaman
sebesar Rp. 10 juta dan rawat inap Rp. 100.000 per
hari, maksimal 90 hari dalam satu tahun”.
Bagaimana Cara Pendaftaran Anggota?
Dengan semangat berbagi dan berbelarasa, daftar-
kanlah seluruh anggota keluarga (sesuai yang tertera
dalam Kartu Keluarga) melalui Petugas / Rasul BKSY di
Lingkungan / Paroki / Komunitas yang sudah dibuatkan
User Name dan Password untuk login di www.aca-
komunitas.com
Apa tanda/ Bukti Kepesertaan BKSY?
Kartu peserta dari BKSY yang bisa dicetak sendiri.

Berapa Lama Periode Kepesertaan BKSY?
BKSY berlaku untuk 12 bulan dan dapat diperpanjang.

16

Kapan Periode Kepesertaan Berakhir?

1. Pada saat peserta meninggal dunia dalam periode
kepesertaan.

2. Pada tanggal yang sama dengan mulai berlakunya
program BKSY pada tahun berikutnya.

Bagaimana Cara Mengajukan Bantuan?

- Berkoordinasi dengan Petugas/ Rasul BKSY Paroki,
segera memberitahukan ke Sekretariat BKSY agar
bantuan dapat segera diberikan

- Atas pernyataan sanggup bertanggung jawab
menyerahkan kelengkapan dokumen, Sekretariat
akan menyerahkan bantuan langsung kepada
keluarga peserta BKSY.

- Wakil keluarga/ Rasul BKSY wajib melengkapi dan
menyerahkan dokumen-dokumen yang dipersya-
ratkan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.

- Syarat administratif yang harus ada.

Dokumen untuk Permohonan Bantuan Meninggal
Dunia*)

1. Fotokopi identitas peserta: KTP, KK Kelurahan, dan
Kartu BKSY.

2. l Apabila meninggal di rumah sakit: Surat
keterangan kematian dari dokter/rumah sakit,
dan diagnosa medis penyebab kematian.

l Apabila meninggal di rumah: Surat kronologis
dari ahli waris.

l Apabila meninggal karena kecelakaan lalu lintas:
Surat keterangan dari kepolisian.

Buku Saku Berkhat Santo Yusup (BKSY) 17

3. Surat keterangan kematian dari kelurahan.
4. Surat keterangan kematian dari pastor paroki.
5. Apabila kesulitan mendapatkan surat keterangan

ahli waris dari kelurahan, dapat diganti dengan
surat keterangan ahli waris dari pastor paroki dan
PSE/BKSY, dilampiri fotokopi KK dan KK ahli waris.
Dokumen untuk Permohonan Bantuan Rawat Inap*)
1. Identitas peserta: KTP, KK Kelurahan, dan Kartu
BKSY.
2. Surat keterangan rawat inap yang mencantumkan
diagnosa medis, tanggal masuk, dan tanggal keluar
rumah sakit.
3. Apabila peserta adalah pengguna BPJS/Askes/JKS,
lampirkan surat pengantar dari pastor paroki dan
fotokopi kartu terkait.

Ambulance BKSY, siap melayani.
18

Alamat dan Nomor Rekening BKSY

1. Komisi PSE KAJ: (Hanya untuk Surat menyurat)
Gedung Karya Sosial (GKS)
Jalan Katedral 5, Jakarta 10710

2. Sekretariat BKSY:
Jalan Mesjid V/18, Pejompongan
Tanah Abang, Jakarta 10210

021-2527371
08953 5868 2209 (WA Only)
@berkhatsantoyusup1
BerKHat Santo Yusup
www.bksykaj.com

3. Rekening:
Donatur/ Pending Coffee:
Bank BCA 162-301-4448
a.n. Keuskupan Agung Jakarta

Iuran Peserta:
Bank Mandiri 126-001-309-1177
a.n. Paguyuban Lingkaran Sahabat

Buku Saku Berkhat Santo Yusup (BKSY) 19

Penandatanganan kerjasama BKSY - Oasis Lestari untuk
pelayanan kematian bagi peserta BKSY.

Penyerahan bantuan iuran BKSY untuk Katekis KAJ dan
umat yang KLMTD.
20

Penyerahan piagam kepada dr Raymond Suwita dalam
Lustrum I BKSY.

Perjanjian Kerjasama BKSY - Oasis Lestari untuk 21
pelayanan kematian bagi peserta BKSY.

Buku Saku Berkhat Santo Yusup (BKSY)

Seremoni bantuan Penyerahan ambulance ke BKSY.

Seremoni Penyerahan bantuan ambulance Bank Mandiri
kepada BKSY.
22

Sosialisasi bagi Katekis KAJ di PusPas Samadi, Klender.

Sosialisasi BKSY DI Paroki Arnoldus, Bekasi
oleh Rm. J. Kristanto Pr - Moderator BKSY.

Buku Saku Berkhat Santo Yusup (BKSY) 23

Sosialisasi BKSY di Stasi Kranggan, Paroki Kampung
Sawah.

Sosialisasi dan pemyerahan Kartu Peserta BKSY untuk
Anggota Pantera (Paguyuban Koster KAJ) di Paroki
Cempaka Putih.
24

Pemotongan tumpeng ulang tahun Moderator BKSY,
Rm. J. Kristanto Pr, sekaligus buka Celengan Tabungan
Kasih.

Pertemuan rutin (Reboan) keluarga Pendukung BKSY.

Buku Saku Berkhat Santo Yusup (BKSY) 25

26

Buku Saku Berkhat Santo Yusup (BKSY) 27

28


Click to View FlipBook Version