The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by ferdi12345977, 2021-11-24 20:03:35

Buku kejuruan (etika profesi)

LAFRI AF (SIMDIG)

Buku pelajaran kejuruan (ETIKA PROFESI)

● Nama ; LAFRI ANDREAN .F
● Kelas : X PBS
● Absen :17
● Mapel : SIMDIG

Pencegahan
kecelakaan akibat

kerja

Bab 4

A. Kecelakaan ditempat kerja

1. Latar belakang kecelakaan ditempat kerja
kecelakaan kerja merupakan kejadian yang tak terduga, tidak diharapkan, dan

tidak terencana yang mengakibatkan luka, sakit, kerugian baik pada manusia
maupun lingkungannya.

A. Kondisi berbahaya (unsafe condition)

Yaitu kondisi yang tidak aman dan mesin, peralatan, bahan, lingkungan kerja,
proses kerja, sifat pekerjaan, cara kerja, dan lain-lain.
• Tempat kerja yang tidak ar dan syarat kesehatan dan keselamatan kerja
dapat mengakibatkan penurunan daya produksi dan produktivitas. Contoh
tempat kerja yang tidak memenuhi standar:
-Kurangnya ventilasi udara, yang bisa membuat parapekerja kekurangan
oksigen dan bahkan pingsan ketika sedang bekerja.
• Perusahaan harus menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan. APD yang tidak memenuhi standar akan
mengakibatkan kecelakaan yang dapat merugikan pihak perusahaan dan para
pekerja.
• Helm yang digunakan oleh para pekerja harus terbuat dari bahan yang tahan
terhadap benturan benda keras.

B. Perbuatan berbahaya (unsafe act)

Perbuatan berbahaya (unsafe act)Yaitu perbuatan berbahaya oleh manusia, yang
terjadi karena

1) kurangnya pengetahuan dan keterampilan pelaksana,
2) cacat tubuh yang tidak kentara (bodily defect);
3) keletihan dan lemahnya daya tahan tubuh.
Contoh:
• Mengerjakan pekerjaan yang tidak sesuai dengan keterampilan

Kita harus menguasai bidang pekerjaan untuk mencegah terjadinya kesalahan dan
kecelakaan. Contoh: seorang petugas mesin harus mampu menguasai segala macam
bagian pada mesin dan mengetahui fungsinya masing.

masing.Tidak

C. Pengaruh peralatan dan
furnitur kantor

Pengaruh peralatan dan furnitur antara lain:
1) pencahayaan yang terlalu gelap/terang;

2) kabel listrik dan telepon yang terjuntai di
lantai;

3) AC yang terlalu dingin atau ruang yang
panas;

4) alat-alat listrik yang tidak berfungsi
sempurna;

5) furnitur kantor yang kurang nyaman.

2. Faktor penyebab kecelakaan kerja

a. Faktor teknis b. Faktor non c. Faktor alam
teknis
1 ) Tempat kerja 1) Gempa bumi
Tempat kerja harus memenuhi 1) Ketidaktahuan dalam menjalankan Faktor alam seperti gempa
mesin dan peralatan otomotif
syarat keselamatan kerja bumi sangat sulit di
2) Kondisi peralatan Mesin dan memiliki pengetahuan yang cukup dan prediksi Tempat kerja
memahami setiapmesin sangat
peralatan pada dasarnya penting bagi operator dan teknisi perlu dirancang
mengandung bahaya dan menjadi sedemikian rupa sehingga
sumber terjadinya kecelakaan 2) Kurangnya pengetahuan teknisi kerusakan akibat gempa
Pendidikan seorang teknisi sangat
kerja. dibutuhkan untuk proses produksi akan minimal.
3) Bahan dan peralatan yang bergerak dan proses pemeliharaan 2) Banjir
(maintenance) 3) Kurangnya
Pemindahan barang yang keterampilan Banjir dapat merendam
berbahaya dari satu tempat ke peralatan seperti
Diperlukan latihan secara terus-
tempat lainnya sangat menerus untuk mengembangkan menimbulkan kerusakan
memungkinkan terjadinya keterampilan sehingga dan korsleting listrik, serta
mengurangikecelakaan kerja 4)
kecelakaan kerja. Kekurangnya cermatan dap menghanyutkan
4) Transportasi pekerja
Upaya untuk mengatasi kecelakaan Setiap pekerjaan harus dilakukan
kerja akibat transpor tasi adalah secara cermat, teliti, dan hati-hati
memastikan jenis transportasi yang agar keselamatan terjaga
tepat dan aman, melaksanakan 5) Bekerja tanpa peralatan
operasi sesuai prosedur operasi keselamatan
standar (standard operating
procedure/SOP). dan sebagainya. kerjaan tertentu pekerja harus
menggunakan peralatan
5) Perallatan
Peralatan sangat memengaruhi keselamatan agar terlindung dari
bahaya kerja
terjadinya kecelakaan kerja

c. Kecelakaan akibat kerja

1. Cidera fatal (fatality), yaitu kematian yang disebabkan oleh cidera
2. Cidera yang menyebabkann hilangnya waktu kerja (loss time injury), yaitu suatu

kejadian yang menyebabkan cacat serta kehilan gan hari kerja selama satu hari kerja
atau lebih.
3. Cedera yang menyebabkan kehilangan hari kerja (loss time day).yaitu karyawan tidak
bisa masuk kerja karena cidera.
4. Tidak mampu bekerja (restricted duty). Yaitu jumlah hari kerja karyawam yang
tidak mampu untuk mengerjakan pekerjaan rutinnya.
5. Cidera dirawat dirumah sakit (medical treatment injury). Yaitu kecelakaan kerja ini
tidak termasuk cidera hilang waktu kerja, tetapi kecelaan kerja yg ditangani oleh
dokter,perawat,, atau orang yg memiliki kualifikasi untuk memberikan pertolongan
pertama pada kecelakaan.
6. Cedera ringan (first aid injury ),, yaitu cedera ringan akibat kecelakaan kerja yang
ditangani mengggunakan alat pertolongan pertama pada kecelakaan. (P3K ) setempat.

B. Pengendalian gangguan

1. Pengendalian teknis
Yaitu memperbaiki prosedur kerja, mengisolasi bahan berbahaya menggunakan

ventilasi pergantian udara. Metode pengendalian teknis antara lain
1. Mendesain kembali proses produksi Caranya mengguna produk yang lebih

amani, meliputi memakai bahan yang tidak beracun, tidak berdebu tidak
muda dan mengganti peralatan lama dengan peralatan baru menggunakan
sistem pelindung
2. Mengisolasi pekerja dari proses yang meliputi memas penutup pada peralatan
yang mengeluarkan bunyi yang serta membangun ruang pengendali agar
pekerja terlindung dari kebisingan, panas, dan asap beracun
3. Memasang ventilasi buangan local (local exhaust ventilation yaitu sistem
ventilasi yang secara langsung dipasang pad tangki bahan kimia, meja las, dan
tempat kerja uma menyedot racun secara langsung

2. Pengendalian administrasi

Yaitu menyusun peraturan keselamatan dan kesehatap mera pelindung memasang
tanda peringatan, membuat daftar data bahan yang aman melakukan pelatihan
penanggulangan daruraMt. etode yang termasuk dalam pegendalian administrasi antara
lain:
a. Mengatur Tempat pekerja antara pekerjaan yang berbahay dan pekerjaan yang tidak
berbahaya sehingga waktu konta dengan bahaya dapat dikurangi
b. Menambah jam istirahat untuk mengurangi waktu kontak dengan bahaya
c. Mengubah jadwal kerja, jika memungkinkan pekerjaan yang membuat suhu naik
dijadwalkan malam hari ketika suhu ruangan lebih rendah
d. Membersihkan tempat kerja dari sisa potongan dan kotoran untuk mengurangi
terjadinya kebakaran dan kecelakaan melindungi peralatan, serta mencegah
akumulasi bahan beracune
e. Meningkatkan fasilitas kesehatan dan kebersihan, seperti memberi tempat bagi
pekerja
f. Meningkatkan kemampuan pekerja untuk mengenali bahaya dan mengambil langkah
untuk melindungi diri sendiri.
g. Memberikan waktu istirahat yang cukup.

3. Penggunaan peralatan pelindung kerja

Penggunaan peralatan pelindung pekerja merupakan sistem pengendalian
bahaya yang paling minimal.

Fungsi utama peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya
kecelakaan kerja sertamencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja.

Pemilihan dan pemakaian pakaian kerja dilakukan berdasarkan ketentuan
berikut:

a) Pemakaian pakaian mempertimbangkan bahaya yang mungkin dialami
b) Pakaian longgar, sobek, dasi, dan arloji tidak boleh dipakai di dekat bagian

mesin.
c) Jika kegiatan produksi berhubungan dengan bahaya peledakan/kebakaran,

pakaian yang dipakai harus terbuatdari seluloid.
d) Baju lengan pendek lebih baik dari pada baju lengan panjang.
e) Benda tajam atau runcing tidak boleh dibawa serta dalamkantong.
f) Tenaga kerja yang berhubungan langsung dengan debutidak boleh memakai

pakaian berkantong atau mempunyai lipatan.

c. Pencegahan kecelakaan kerja

1. Cara Mencegah Kecelakaan kerja
Pencegahan kecelakaan kerja dapat dilakukan dengan:

a. Pengamatan risiko bahaya di tempat kerja
Pengalaman risiko bahaya di tempat kerja merupakan basis informasi yang
berhubungan dengan banyaknya dan tingka jenis kecelakaan yang terjadi di
tempat kerja. 2 tipe data untuk mengamati risiko bahaya ditempat kerja

1.pengukuran resiko kecelakaan
2.penilaian resiko bahaya
b. Pelaksanaan Standard Operating Procedure (SOP) secara benar di tempat kerja

Prosedur Operasi Standar (Standard Operating Procedurel SOP) adalah pedoman
kerja yang harus dipa dilakukan dengan benar dan berurutan selu yang
tercantum dalam SOP.
c. Peningkatan pengetahuan tenaga kerja terha keselamatan kerjaTenaga kerja
merupakan sumber daya utama dalam proses produksi yang harus dilindungi
untuk memperkecil kemungkinan terjadinya kecelakaan.

D.Pemasangan peringatan bahaya kecelakaan di tempat kerja
Banyak bahaya yang ditemui di tempat kerja untuk menghindari terjadinya
kecelakaan, perlu dipasang tanda peringatan bahaya berupa papan peringatan ,

poster,dll.
E, penyediaan sarana untuk menanggulangi kecelakaan di tempat kerja
Selain upaya pencegahan juga perlu disediakan sarana untukmenanggulangi

kecelakaan yang terjadi di tempat kerja, yaitu
1) Penyediaan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
2. penyediaan peralatan dan perlengkapan tangga darurat kecelakaan

2. Tindakan menghindari kecelakaan kerja

Menurut International Labor Organization (ILO), hal-hal yang
perludi siapkan dan dilakukan untuk menghindari kecelakaan di
tempat kerja, antara lain:
a. Peraturan perundang-undangan\
b. Standardidasi
c. Pengawasan
d. Riset teknis
e. Riset medis
f. Riset pesikologis
g. Riset statistik
h. Pendidikan dan pelatihan
i. Persuasi
j. Asuransi

3. Pengawasan pelaksanaan
kesehatan dan keselamatan

kerja (K3)

Pengawasan pelaksanaan
kesehatan dan keselamatan kerja

(K3) meliputi:
a. Safety patrol
b. Safety supervisor
c. Safety meeting
d. Pelaporan dan penanganan

kecelakaan

D. Menerapkan job safety analysis (JSA)

JSA atau Analisis Keselamatan Kerja adalah teknik manajemen keselamatan
yang berfokus pada identifikasi bahaya dan pengendalian bahaya yang
berhubungan dengan rangkaian pekerjaan atau tugas yang hendak dilakukan.

Prioritas utamanya adalah jenis pekerjaan sebagai berikut:
a. Pekerjaan yang bisa menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja atau (Penyakit

Akibat Kerja (PAK).
b. Pekerjaan yang berpotensi menyebabkan cedera serius atau PAK yang

mematikan, bahkan untuk pekerjaan yang tidak ada riwayat kecelakaan
sebelumnya
c. Pekerjaan di mana satu kelalaian kecil yang dilakukan pekerjdapat
menyebabkan kecelakaan fatal atau cedera serius.
d. Setiap pekerjaan baru atau pekerjaan yang telah mengalar perubahan proses
dan prosedur kerja.
e. Pekerjaan yang cukup kompleks dan membutuhkan instruletertulis.

1. Membuat laporan setiap langkah pekerjaan

job analysis safety merupakan identifikasi
sistemik dan baha potensial di tempat kerja
yang dapat diidentifikasi, dianalisis da
direkam. Hal penting yang harus
diperhatikan dalam menerapka Job Safety
Analysis antara lain:

1) Identifikasi bahaya setiap langkah pekerjaan.
2) Menentukan cara mengontrol bahaya.
3) Membuat perkakas tertulis yang dapat

digunakan untu melatih staf lainnya.

2. Manfaat menggunakan job safety analysis

a. Dapat menemukan bahaya fisik yang telah ada
pada suatu pekerjaan

b. Dapat menentukan jenis alat perlengkapan yang
tepat sesuai jenis pekerjaan

c. Dapat memudahkan dalam merumuskan standar
pelaksanaan pekerjaan yang selaras

d. Penerapan standar pekerjaan yang aman akan
dalam menyakinkan setiap pekerja dalam
melaksanakan pekerjaannya secara konstinten
dan aman

e. Rumusan rangkuman JSA dapat digunakan
sebagai daftar periksa (ceck list) pada saat
mengevaluasi kinerja K3 ditempat kerja.

3. Mengembangkan job safety analysis

Pekerjaan yang sering mengalami kecelakaan harus di analysis oleh supervisor
sebuah departemen dengan cara :

a. Setiap pekerjaan yang sering terjadi kecelakaan dijadikan prioritas utama
b. Setiap pekerjaan yang menyebabkan cacat harus dimasukkanke dalam

program.
c. Pekerjaan yang berpotensi menimbulkan bahaya dimasukkankekerasan

potensial.
d. Setiap pekerjaan baru harus dibuat analisis dan tidak boleh ditunda.
e. Pekerjaan yang hampir sering terjadi bahaya harus menjadi e.prioritas

Metode melakukan JOB safety analysis

Ada 3 metode untuk melakukan JSA yaitu:

metode metode metode

Observasi langsung Diskusi Recall dan cek

5. Tahapan pelaksanaan JOB
safety analysis

JSA dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai
berikut

a Pemilihan pekerjaan yang akan dianalisis
b. Pembagian kerja berdasarkan proses yang

berurutan
c,.Menentukan tindakan perbaikan.
d .Mengomunikasikan informasi pada yang lain.
e. Follow-up dan Review Job Safety Analysis

My question

1. Apa fungsi utama 2. Sebutkan 3 faktor
dari peralatan penyebab kecelakaan

keselamatan kerja? kerja?

Answer : yaitu untuk melindungi Answer : faktor teknis , faktor non-
dari bahaya kecelakaan kerja serta teknis , faktor alam
mencegah akibat lebih lanjut dari

kecelakaaan kerja .

3. Apa yang dimaksud 4. Sebutkan 3 metode
kecelakaan kerja ? untuk melakukan JSA?

Answer : kecelakaan yang terjadi Answer : metode observasi , metode
dalam hubungan kerja diskusi , metode recall dan cek


Click to View FlipBook Version