The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Perjalanan menuju gelar guru professional

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Nur ika Septiyani, 2023-07-20 17:08:00

Perjalanan Menuju Gelar Guru Professional

Perjalanan menuju gelar guru professional

Keywords: Perjalanan Menuju Gelar Guru Professional

Perjalanan Menuju Gelar Guru Professional Oleh : Nur Ika Septiyani, NPM 239016495017 Prodi : Pendidikan Sosiologi Universitas Negeri Makasar Pendahuluan Menjadi guru professional merupakan dambaan semua guru tak terkecuali penulis. Berawal dari latarbelakang pendidikan guru yang penulisjalani sampai akhirnya bisa terjun langsung membersamai peserta didik sampai sekarang. Hal tersebut seperti mimpi dan pengalaman yang luar biasa sebenarnya. Berawal dari mengajar di SD Muhammadiyah Ngestiharjo, Kulon Progo sekitar kurang lebih 3 tahun. Setelah itu beralih mengajar ke jenjang MA/SMA yaitu di MA Al Ma’had An Nur Bantul, Yogyakarta sampai sekarang. Walaupun awalnya penulis ragu untuk menjalani tugas mulia ini namun seiring berjalannya waktu alhamdulillah penulis dapat menikmati profesinya menjadi pendidik sampai hari ini. Pendidikan yang penulis tempuh adalah Pendidikan Sosiologi yang mengantarkan penulis untuk mengajar di madrasah yaitu di MA Al Ma’had An Nur Bantul, Yogyakarta ini. Dalam artikel ini penulis ingin membagikan sebuah artikel tentang perjalanan penulis menuju gelar guru professional. Saat ini penulis sedang menjalani kegiatan perkuliahan Pendidikan Profesionalisme Guru (PPG) Daljab Kategori I Tahun 2023 yang dimulai sejak bulan Mei sampai bulan Juli ini. Guru professional adalah Guru Profesional adalah guru yang memiliki komponen tertentu sesuai dengan persyaratan yang dituntut oleh profesi


keguruan. Guru profesional senantiasa menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkan dalam interaksi belajar mengajar, serta senantiasa mengembangkan kemampuan secara berkelanjutan, baik dalam segi ilmu yang dimilikinya maupun pengalamannya. Sedangkan Profesionalisme guru adalah kemampuan guru untuk melakukan tugas pokoknya sebagai pendidik dan pengajar meliputi kemampuan merencanakan, melakukan, dan melaksanakan evaluasi pembelajaran. Guru professional hendaknya memiliki 4 (empat) kompetensi utama yaitu berupa kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional dan sosial. Oleh karena itu, selain terampil mengajar, seorang guru juga memiliki pengetahuan yang luas, bijak, dan dapat bersosialisasi dengan baik. Untuk melaksanakan tugas dalam perkuliahan ini, Penulis melaksanakan kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di MA Al Ma’had An Nur Bantul Yogyakarta. Madrasah Aliyah (MA) Al Ma’had An Nur ini didirikan pada tanggal 22 Oktober 1996. Lokasi gedung MA berada dalam satu komplek dengan MTs. Berdirinya MA ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan para siswa lulusan MTs yang nantinya melanjutkan jenjang studi Aliyah. Madrasah ini terdapat beberapa jurusan yaitu jurusan IPS, MIPA dan Keagamaan. Untuk pelajaran Sosiologi sendiri ada dalam jurusan ips peminatan dan jurusan Keagamaan lintas minat. Latar Belakang Kegiatan Pelajaran sosiologi merupakan salah satu pelajaran yang menarik untuk kita pelajari karena berhubungan dengan masyarakat umumnya dan masalah-masalah sosial dalam masyarakat khususnya, namun terkadang pembelajaran sosiologi menjadi membosankan ketika pelajaran sosiologi dikemas dengan metode pembelajaran yang konvensional karena materi sosiologi yang terlalu banyak, teori-teori dalam pelajaran sosiologi yang susah untuk dipahami maka memungkinkan peserta didik menjadi kurang bersemangat atau kurang termotivasi dalam mengikuti pembelajaran sosiologi sehinngga guru perlu melakukan inovasi dan kreasi dalam kegiatan pembelajaran yang nantinya diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi peserta didik dalam mengikuti pembelajaran sosiologi. Mengapa penulis memilih MA Al Ma’had An Nur Bantul Yogyakarta menjadi tempat pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Makasar (UNM)? Hal tesebut dikarenakan penulis ingin mengidentifikasi tentang


kurangnya motivasi belajar peserta didik dalam mengikuti pembelajaran Sosiologi. Selain itu penulis juga ingin memecahkan masalah terkait kurangnya kompetensi guru terkait penggunaan media pembelajaran inovatif dalam pembelajaran Sosiologi. Penulis mengambil subyek penelitian di kelas XI IPS 2 MA Al Ma’had An Nur Bantul Yogyakarta. Berbicara seputar PPL yang penulis laksanakan, ada beberapa hal yang melatarbelakangi penulis melakukan PPL tersebut di madrasah ini. Alasan yang paling utama adalah ingin mengidentifikasi tentang pentingnya meningkatkan semangat belajar dalam pembelajaran Sosiologi dan juga ingin mengidentifikasi terhadap pengaruh guru dalam menggunakan media pembelajaran inovatif dalam kegiatan belajar mengajar khususnya pembelajaran Sosiologi. Untuk mengatasi kurangnya semangat atau motivasi belajar peserta didik rendah dalam pembelajaran sosiologi adalah penulis melakukan strategi pembelajaran dengan menggunakan metode Project Based Learning (PJBL) dengan model Gallery Walking dan juga menggunakan metode Problem Based Learning (PBL) dengan menggunakan model diskusi kelompok. Selain itu untuk mengatasi kurangnya kompetensi guru terkait penggunaan media pembelajaran yang inovatif dalam pembelajaran sosiologi, penulis melakukan metode pembelajaran dengan memanfaatkan media pembelajaran dengan menggunakan video pembelajaran melalui aplikasi youtube. Tantangan yang dihadapi Penulis merasakan betul beberapa tantangan yang dihadapi ketika melaksanakan kegiatan PPL tersebut. Dalam aksi 1 pertemuan 1 penulis menjumpai ada beberapa kelompok yang kesulitan menggambar dari deskripsi materi tentang kelompok sosial,mereka kurang


percaya diri terhadap gambar yang dibuat, Sinyal wifi untuk zoom yang kurang mendukung, Fisik yang kurang fit pasca melahirkan, Ada beberapa siswa yang kurang aktif dalam menyelesaikan tugas diskusi kelompok sehingga menyebabkan diskusi tidak dapat berjalan dengan baik. Untuk aksi 1 pertemuan kedua tantangan yang dihadapi penulis adalah penulis masih menjumpai beberapa anak yang terlambat masuk ke kelas, ada beberapa siswa yang kurang aktif dalam melakukan diskusi kelompok , ada salah satu siswa yang menghendaki untuk cepat selesai dalam kegiatan pembelajaran dikarenakan peserta didik belum sempat sarapan, siswa belum aktif dalam bertanya kepada kelompok lain dikarenakan siswa enggan untuk bertanya karena malu, tidak percaya diri dan hanya mengandalkan teman lain yang bertanya saat diskusi kelompok. Aksi 2 pertemuan pertama penulis menghadapi tantangan yaitu jumlah peserta didik yang hanya berjumlah 11 orang yang sebelumnya berjumlah 23 orang karena pada waktu itu jadwal PPL AKSI 2 pertemuan 1 tidak sengaja berbenturan dengan kegiatan pondok (FORTASI/Forum Ta’aruf Santri) yang mengharuskan beberapa siswa ikut dalam kegiatan pondok tersebut, ruang Kelas tidak dapat digunakan karena bersamaan kegiatan pondok yang bertempat di area madrasah sehingga untuk ruang-ruang kelas di sterilkan, dan penulis idak melaksanakan kegiatan post-test sesuai dengan sintak pembelajaran dengan metode Problem Based Learning (PBL), tidak mempersiapkan speaker sejak awal sehingga Pemutaran video pembelajaran tidak jelas karena tanpa menggunakan speaker, masih ada siswa yang tidak memperhatikan presentasi kelompok disebabkan kebiasaan keseharian anak yang kurang serius dalam mengikuti pembelajaran. Untuk aksi 2 pertemuan kedua penulis menemukan beberapa tantangan yang dihadapi yaitu Penulis tidak melakukan kegiatan pesan moral kepada siswa dalam penutup pembelajaran karena penulis terlalu lama menggunakan waktu untuk diskusi kelompok dan belum mampu mengkondisikan waktu dengan sebaik-baiknya, kegiatan penutup dalam sintak pembelajaran ada yang terbalik (berdoa-menyampaikan materi pertemuan berikutnya), terdapat siswa yang pasif saat mengikuti diskusi kelompok, alokasi waktu tidak sesuai dengan sintak karena terlalu banyak video berdurasi lama dan harus mengulang video karena siswa belum jelas terhadap isi video, ada siswa yang kurang tertarik mengikuti


pembelajaran dikarenakan siswa belum siap untuk belajar (hanya ingin keluar dari pondok saja/malas mengikuti kegiatan di pondok. Pihak yang terlibat Dalam kegiatan PPL ini, Pihak-pihak yang terlibat dalam membantu terlaksananya PPL ini adalah sebagai berikut : a. Kepala MA Al Ma’had An Nur Bantul Yogyakarta, Sebagai pihak pemberi kewenangan dan fasilitas dalam pelaksanaan PPL, PPG Dalam Jabatan Tahun 2023. b. Dosen Pembimbing (Bapak Dr. M. Ridwan Said Ahmad, S. Sos., M.Pd. dan Guru Pamong (Ibu Najmatul Widadi Halim, S. Sos., M.Pd. sebagai pembimbing pelaksanaan PPL c. Rekan PPL (Bapak Septiano, S.Sos., Admin zoom meeting) d. Siswa kelas XI IPS 2 e. Guru (Ibu Alfi Sustriani, selaku Kameramen) f. Teman sejawat (Ibu Jazimah Mudzakhiroh, selaku Observer PPL) Langkah-langkah, Strategi yang digunakan, Proses, dan Materi yang digunakan dalam Kegiatan Langkah-langkah yang dilakukan dalam menghadapi tantangan meliputi: 1. Guru mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) beserta sintaknya dengan mengggunakan metode pembelajaran project Based Learning (PJBL) untuk aksi 1 dan Problem Based Learning (PBL) untuk aksi 2. 2. Guru mempersiapkan strategi pembelajaran yang disesuaikan dengan peserta didik 3. Guru mempersiapkan video pembelajaran yang berkaitan dengan materi pembelajaran melalui aplikasi youtube 4. Guru melakukan konsultasi dengan Dosen Pembimbing dan Guru Pamong serta mendiskusikannya dengan teman-teman mahasiswa PPG. 5. Guru menyusun rencana aksi. 6. Guru mempersiapkan lembar LKPD dan instrumen Penilaian 7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. 8. Guru mengemukakan permasalahan. 9. Guru mengorganisasikan kelompok siswa.


Strategi yang digunakan meliputi: a. Menggunakan model PjBL (Project Based Learning) agar anak aktif menyelesaikan permasalahan yang disajikan guru. b. Berbasis TPACK, penggunaan perangkat elektronic seperti LCD proyektor, menggunakan Hand Out untuk siswa sebagai sumber belajar tambahan dan komunikasi pembelajaran antar siswa dan guru. c. Student Oriented, pembelajaran berpusat pada siswa. d. Guru memahami karakter peserta didik. e. Guru memilih media dan metode yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan karakteristik materi f. Memilih ruang kelas yang terkoneksi internet dengan stabil serta kamera yang baik saat melakukan aksi g. Memilih kelas dengan peserta didik yang heterogen Proses: a. Mempersiapkan RPP yang telah disusun sebelumnya. b. Mempersiapkan bahan ajar sesuai materi yang akan diberikan. c. Mempersiapkan alat-alat dan bahan untuk kegiatan pembelajaran d. Mempersiapkan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) e. Mempersiapkan instrumen penilaian f. Menggunakan model pembelajaran PjBL (Project Based Learning) di Aksi 1 dan PBL (Problem Based Learning) di Aksi 2 g. Menggunakan media LCD Proyektor dalam pembelajaran h. Menggunakan metode Gallery Walking dalam pembelajaran di kelas Aksi 1.dan Menggunakan media inovatif (youtube) untuk Aksi 2. Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini meliputi: a) Laptop untuk sumber penayangan materi dan untuk zoom . b) Jaringan internet untuk fasilitas akses c) Perangakat HP untuk pengambilan video dan foto d) LCD Proyektor sebagai alat penayangan materi


e) Jaringan listrik f) Kertas Karton,HVS, Kertas Berwarna warni, spidol, pensil untuk mengerjakan diskusi kelompok g) Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) h) Ruang kelas dan kelengkapannya i) Materi pembelajaran PPT j) Hand Out Hasil dan Dampak Kegiatan PPL Hasil kegiatan PPL menurut penulis cukup efektif dibuktikan dengan adanya : a. Kreatifitas siswa meningkat. b. Hasil belajar dan pengetahuan siswa meningkat. c. siswa lebih antusias dalam mengamati, memahami video yang ditampilkan guru d. Siswa lebih paham materi karena disediakan video yang disesuaikan dengan materi pelajaran Faktor keberhasilan dari strategi yang saya lakukan meliputi: a. Dukungan dari semua pihak yang terlibat (Dosen Pembimbing, Guru Pamong, Teman-teman Mahasiswa PPG, Kepala Sekolah, Guru, Teman Sejawat, serta Peserta Didik). b. Sumber daya sekolah, sarana prasarana, serta ruang kelas yang baik. c. Tekad Guru dan Peserta Didik yang berkeinginan untuk selalu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan melalui pembelajaran. Dampak dari aksi dari langkah-langkah yang dilakukan penulis meliputi: a. Guru lebih terarah dalam penyampaian materi serta mudah dalam mengontrol pembelajaran. b. Guru menjadi terbiasa dalam mengoptimalkan penerapan metode Gallery Walking dengan model pembelajaran inovatif PjBL, PBL dan TPACK. c. Peserta didik lebih aktif selama proses pembelajaran. d. Peserta didik lebih antusias terlihat dari kegiatan praktik berkarya, diskusi kelompok, dan aktif presentasi. e. Kemampuan dalam berkomunikasi lebih meningkat terlihat saat diskusi kelompok, bertanya, dan presentasi daripada pembelajaran sebelumnya.


f. Kemampuan dalam berkolaborasi terlihat saat menyelesaikan LKPD serta menyelesaikan dengan penuh tanggungjawab. g. Kreatifitas peserta didik meningkat terlihat dari hasil praktik berkarya seni rupa. h. Hasil belajar dan pengetahuan siswa meningkat. i. Penerapan metode Gallery Walking dengan model pembelajaran PjBL (Project Based Learning), dan PBL (Problem Based Learning) dapat meningkatkan semangat/motivasi siswa dan kemampuan guru dalam mengunakan dan memanfaatkan media inovatif pembelajaran berupa Youtube. j. Dengan menggunakan media inovatif berupa youtube, guru lebih termotivasi juga dalam proses belajar mengajar di kelas. LAMPIRAN AKSI 1


AKSI 2


Click to View FlipBook Version