The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by mawaddaharby, 2020-08-27 00:33:19

Struktur dan kebahasaan cerpen

cerpen

Keywords: kebahasaan cerpen

Pengertian dan Contoh Kalimat Langsung dan Tidak Langsung

Berbeda dengan pembahasan sebelumnya tentang perbedaan kalimat sipleks dan
kompleks, pada postingan kali ini kami akan menguraikan secara detail tentang kalimat
langsung dan tidak langsung.

Pembahasan ini akan berisi tentang pengertian kalimat langsung dan tidak langsung,
perbedaan kalimat langsung dan tidak langsung, contoh kalimat langsung dan tidak
langsung serta ciri-ciri kalimat langsung dan tidak langsung.

Pengertian kalimat langsung dan tidak langsung

Kalimat langsung adalah sebuah kalimat yang langsung diambil atau dikutip dari
pembicaraan seseoarang yang isinya sama persis dengan yang diucapkannya.

Kalimat tidak langsung adalah sebuah kalimat yang sifatnya melaporkan atau
memberitahukan perkataan orang lain dalam bentuk kalimat berita.

Perbedaan kalimat langsung dan tidak langsung

Perbedaan antara kalimat langsung dengan kalimat tidak langsung dapat ditemukan pada
uraian ciri-ciri kalimat langsung dan ciri-ciri kalimat tidak langsung berikut ini.

Ciri-ciri kalimat langsung

1. Ditandai dengan tanda petik dua ( “ ) bukan petik satu ( ‘ ).
2. Huruf pertama pada kalimat langsung yang diberi tanda petik menggunakan huruf
kapital
3. Kalimat pengiring dan kalimat petikan ditandai dengan tanda baca koma ( , ).
4. Kalimat langsung yang berbentuk dialog, harus menggunakan tanda baca titik dua ( : )
didepan kalimat langsungnya.
5. Cara membaca kalimat kutipan pada kalimat langsung intonasinya lebih ditekan.
6. Variasi pola susunan antara kalimat kutipan dan kalimat pengiring pada kalimat
langsung;
- Kalimat pengirin, “Kalimat kutipan.”
- “Kalimat kutipan,” kalimat pengiring.
- “Kalimat kutipan,” kalimat pengiring, “kalimat kutipan.”

Ciri-ciri kalimat tidak langsung

1. Tidak menggunakan tanda petik
2. Intonasi membacanya cenderung datar
3. Terdapat perubahan kata ganti orang, yaitu;
- Kata ganti orang ke-1 berubah menjadi orang ke-3

“saya”, “aku” menjadi “dia”, atau “iya”
- Kata ganti orang ke-2 berubah menjadi orang ke-1
“kamu”, “dia” menjadi “saya” atau nama orang.
4. Umumnya menggunakan tambahan konjungsi “bahwa”

Contoh kalimat langsung dan tidak langsung

Contoh kalimat langsung (pada nomor ganjil) dan kalimat tidak langsung (pada nomor
genap)

1. Ibu guru bertanya : “Apakah kalian sudah mengerti pelajaran ini?”
2. Bu Guru bertanya kepada kami apakah kami sudah mengerti apa yang telah
diajarkannya.
3. Ibu berkata, “Dia adalah gadis yang baik.”
4. Ibu berkata bahwa Ani adalah gadis yang baik
5. Pak guru berkata, “Kalian harus menjadi anak yang rajin.”
6. Pak guru berkata bahwa kami harus menjadi anak yang rajin

Ringkasan Materi Bahasa Indonesia Kelas IX

KD
Menelaah struktur dan kaidah teks cerita pendek, baik melalui lisan

maupun tulisan

A. PENGERTIAN
Cerpen singkatan cerita pendek:

O Selesai dalam sekali baca
O Biasanya antara 1500 – 3000 kata (6 – 10 halaman)
O Hanya berisi satu tema dan satu konflik
O Bercerita tentang sepenggal peristiwa dalam kehidupan tokoh.

B. STRUKTUR CERPEN

Orientasi
• Orientasi merupakan struktur yang berisi pengenalan latar cerita berkaitan dengan
waktu, ruang, dan suasana terjadinya peristiwa dalam cerpen.
• Latar digunakan pengarang untuk menghidupkan cerita dan meyakinkan pembaca.
• Dengan kata lain, latar merupakan sarana pengekspresian watak, baik secara fisik
maupun psikis.

Komplikasi
• Komplikasi berisi urutan kejadian, dimana antar kejadian hanya dihubungkan secara
sebab akibat, artinya peristiwa yang satu disebabkan atau menyebabkan terjadinya
peristiwa yang lain.
• Pada tahapan komplikasi ini akan didapati:
➢ karakter atau watak pelaku cerita yang diekspresikan dalam ucapan dan tindakan
tokoh.
➢ berbagai kerumitan (konflik) yang akan mengarah pada klimaks, yaitu saat
sebuah konflik mencapai tingkat intensitas tertinggi.
➢ Klimaks ini merupakan keadaan yang mempertemukan berbagai konflik dan
menentukan bagaimana konflik tersebut diselesaikan dalam sebuah cerita.

Resolusi
➢ Resolusi merupakan tahapan yang mengungkapkan solusi dari berbagai konflik yang
dialami tokoh.

C. UNSUR KEBAHASAAN CERPEN

Majas
Majas atau gaya bahasa adalah cara pengarang atau seseorang yang mempergunakan
bahasa sebagai alat mengekspresikan perasaan dan buah pikiran yang terpendam di dalam
jiwanya.

Beberapa majas yang sering digunakan:
a. Majas Litotes: pengungkapan yang bertujuan merendahkan diri.
Contoh: Mampirlah ke gubuk kami (Padahal rumahnya besar dan mewah )
b. Majas Hiperbola: Pengungkapan yang melebih-lebihkan kenyataan.
Contoh: Kita berjuang sampai titik darah penghabisan
c. Majas Personifikasi: mengumpamakan benda mati sebagai makhluk hidup
Contoh: Hujan itu menari-nari di atas genting

d. Majas Simile : pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan
dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan, ” umpama”,
“ibarat”,”bak”, bagai”.
Contoh: Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang
dimabuk cinta berkorban apa saja.

e. Majas Metafora: pengungkapan yang membandingkan suatu benda dengan benda
lain karena mempunyai sifat yang sama atau hampir sama.
Contoh: cuaca mendung karena sang raja siang enggan menampakkan diri.

Ungkapan/Idiom

• kecil hati = penakut
• besar hati = (-) sombong, (+) bangga
• berat hati = kurang suka melakukan sesuatu pekerjaa/terpaksa
• lapang hati = sabar
• tinggi hati = sombong; congkak
• setengah hati = terpaksa/enggan
• jatuh hati = menjadi cinta
• perang dingin = perang tanpa senjata
• uang panas = uang tidak halal
• kambing hitam = orang yang disalahkan
• kuda hitam = pemenang yang tidak diunggulkan
• sebatang kara = sendirian
• naik daun = terkenal/populer
• berbadan dua = hamil
• pertemuan empat mata = pertemuan dua orang
• kaki lima = emperan/pingggir jalan, depan rumah orang

Peribahasa

1. Menang jadi arang, kalah jadi abu.
Kalah ataupun menang sama-sama menderita.

2. Bagaikan abu di atas tanggul.
Orang yang sedang berada pada kedudukan yang sulit dan mudah jatuh.

3. Ada padang ada belalang, ada air ada pula ikan.
Di mana pun berada pasti akan tersedia rezeki buat kita.

4. Adat pasang turun naik.
Kehidupan di dunia ini tak ada yang abadi, semua senantiasa silih berganti.

5. Air beriak tanda tak dalam.
Orang yang banyak bicara biasanya tak banyak ilmunya.

TANDA BACA, FUNGSI DAN CONTOHNYA

1. Tanda titik (.)
Fungsi dan pemakaian tanda titik:
1. Untuk mengakhiri sebuah kalimat yang bukan pertanyaa atau seruan,
2. Pada akhir singkatan nama orang,
3. Diletakan pada akhir sinkatan gelar, jabatan, pangkat dan sapaan,
4. Pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum, biasanya diambil 3 huruf.
5. Tanda titik dipakai untuk pemisah bilangan ribuan atau kelipatannya.
Contoh:
1. Fitur utama bisnis adalah bahwa sesuatu itu harus dapat dijual atau yang menghasilkan
uang.
2. L.L. Bean yang membuat peralatan outdoor bukan perusahaan berskala raksasa tetapi
memiliki reputasi melampaui bisnis yang lebih besar.
3. Dr. (Dokter) -> Dr. Tangkas mendapatkan gelar sarjananya dengan nilai yang memuaskan.
4. hlm. (Halaman) -> Kutipan menarik itu diambil dari hlm. 5 dan 8.
5. Jumlah penduduk Indonesia berdasarkan sensus penduduk adalah sebanyak 237.556.363
jiwa.

2. Tanda Koma (,)
Fungsi dan pemakaian tanda koma antara lain:
1. Memisahkan unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilang,
2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dengan kalimat setara yang
berikutnya, yang didahului oleh kata seperti, tetapi, dan kecuali.
3. Memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului
induk kalimat.
4. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antara kalimat yang
terdapat pada awal kalimat.Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun
begitu, akan tetapi.
5. Tanda koma dipakai di belakang kata-kata seperti o , ya, wah, aduh, kasihan, yang terdapat
pada awal kalimat.
6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
7. Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar
pustaka
Contoh:
1. Pada bulan puasa atau menjelang Hari Raya Idul Fitri pakaian yang paling laris pastilah
peci, baju koko dan sarung.
2. Industri hulu masa kini umumnya, seperti plastik, minyak kelapa sawit atau pabrik gula.

3. Apabila keliru memilih bidang spesialisasi, usaha tidak dapat melaju.
4. Oleh karena itu, sangat disarankan agar kita menengok dulu ke kiri dan ke kanan sebelum

menyebrang.
5. Kasihan, anak kecil itu tertabrak mobil.
6. “Pemantapan struktur ekonomi masyarakat ke depan harus berbasis pada sumber daya

unggulan daerah dengan dukungan infrastruktur ekonomi wilayah yang memadai, “kata
Cagub incumbent Hj Ratu Atut Chosiyah, di Serang, Jumat (7/10/2011).
7. Contoh: l Widjaya, IG Rai. Hukum Perusahaan. Jakarta: Megapoin, 2000.

3. Tanda Seru (!)
Fungsi dan pemakaian tanda seru antara lain:
1. Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan berupa seruan atau perintah atau yang
menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaa, atau rasa emosi yang kuat.
Contoh:
l. Jauhkan dia sekarang juga!

4. Tanda Titik Koma (;)
Fungsi dan pemakaian titik koma antara lain:
1. Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan
setara
2. Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan kalimat yang setara didalam satu kalimat
majemuk sebagai pengganti kata penghubung.
3. Contoh: l. Malam makin larut; kami belum selesai juga.
4. Ayah pergi ke kantor; ibu sibuk bekerja di dapur; adik mengerjakan pr.

5. Tanda Titik Dua (:)

Tanda Titik Dua digunakan dalam hal-hal sebagai berikut

1. Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti jaringan.

2. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian

3. Tanda titik dua dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukan pelaku dalam

percakapan

4. Tanda titik dipakai di antara jilid atau nomor buku/ majalah dan halaman. antara bab dan

ayat dalam kitab suci, atau antara judul dan anak judul suatu karangan.

5. Tanda titik dua dipakai untuk menandai rasio (angka banding).

Contoh:

1. l. Malam makin larut; kami belum selesai juga.

2. 2. Project By : TriExs Media Project

3. Penulis : Lie Charlie

4. Editor : Wicak

5. Guy : “Tolong sampaikan memo ini kepada bendahara.”
6. Iwan : “Siap, Pak.”
7. QS. Al-Baqarah: 38
8. Perbandingan sex ratio antara laki-laki dan perempuan di daerah x tahun 2010 adalah 100:

97

6. Tanda Hubung (-)
Tanda hubung dipakai dalam hal-hal seperti berikut:
1. Tanda hubung dipakai untuk menghubungkan unsur-unsur kata ulang.
2. Tanda hubung dipakai untuk menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-
bagian tanggal.
3. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa
asing.
4. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan: Se-dengan kata berikutnya yang dimulai
dengan huruf capital, ke-dengan angka, angka dengan-an, singkatan huruf capital dengan
imbuhan atau kata, dan nama jabatan rangkap
Contoh:
1. Anak-anak kelaparan di negara Afrika adalah akibat globalisasi.
2. Indonesia
i. 21-12-2012
3. di- packing.
4. se-Indonesia; ke-6; tahun 90-an.

7. Tanda Elipsis (...)
Tanda elipsis dipergunakan untuk menyatakan hal-hal seperti berikut
1. Tanda elipsis dipakai dalam kalimat yang terputus-putus, misalnya untuk menuliskan
naskah drama.
2. Tanda elipsis menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang
dihilangkan, misalnya dalam kutipan langsung
Contoh:
1. “PLAK ….. ALHAMDULILLAH ……” kuda itu berjalan dengan cepat, sampai-sampai
orang itu tidak bisa mengendalikanya, di depan terlihatlah jurang yang sangat dalam.
2. Sebab-sebab kemunduran indonesia dikarenakan … ketimpangan ekonomi antara si
miskin dan si kaya

8. Tanda Tanya (?)
Fungsi dan pemakaian tanda tanya antara lain:
1. Tanda tanya selalunya dipakai pada setiap akhir kalimat tanya.

2. Tanda tanya yang dipakai dan diletakan didalam tanda kurung menyatakan bahwa kalimat
yang dimaksud disangsikan atau kurang dapat dibuktikan kebenarannya.

Contoh:
1. Siapa menteri keuangan saat ini?.
2. Dinosaurus musah sejak 30 juta tahun yang lalu (?)

9. Tanda Kurung ( )
Tanda kurung dipakai dalam ha-hal berikut
1. Tanda kurung mengapit tambahan keterangan atau penjelasan
2. Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok
pembicaraan
3. Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang memerinci satu seri keterangan.
4. Tanda kurung mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan.

Contoh:
1. Jumlah barang yang diminta pada berbagai tingkat harga disebut demand (permintaan).
2. Pertumbuhan pemberian kredit dari Desember 2008 sampai Januari 2009 (lihat Tabel 2)
menunjukkan adanya perkembangan perekonomian Indonesia terhadap sektor rill.
3. Jenis elastisitas terdiri dari (a) elastis, (b) inelastis, (c) elastis uniter, (d) elastis sempurna,
dan (e) inelastis sempurna.
4. BJ Habibie adalah orang yang berasal dari (Daratan) Asia pertama yang memimpin
perusahaan terpenting di Eropa.

10. Tanda Kurung Siku ( {..} )
Tanda kurung siku digunakan untuk:
1. Tanda kurung siku mengapit huruf, kata atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan
pada akhir kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain
2. Tanda kurung siku mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah ditandai
kurung.

Contoh:
1. men [y] apu halaman rumah sejak pagi.
2. Persamaan akuntansi ini (perbedaannya ada di Bab 1 [lihat halaman 38-40]) perlu dipelajari
disini.

11. Tanda Petik Ganda ("...")
Fungsi tanda petik adalah:
1. Tanda petik ganda mengapit petikan lagsung yang berasal dari pembicaraan, naskah atau
bahan tertulis lain
2. Tanda petik ganda mengapit judul syair, karangan, bab buku apabila dipakai dalam kalimat
3. Mengapit istilah kalimat yang kurang dikenal atau kata yang memiliki arti khusus.

Contoh:
1. Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, “Bahasa negara adalah Bahasa Indonesia.”
2. Sekjen PBB memberikan pidato yang berjudul “Perdamaian Dunia di Tengah Krisis
Sosial” yang menghasilkan dukungan dari seluruh dunia.
3. Pekerjaan itu dilaksanakan dengan cara “coba dan ralat” saja.

12. Tanda Petik Tunggal ('..')
Tanda Petik tunggal mempunyai fungsi antara lain:
1. Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain
2. Tanda petik tunggal mengapit terjemahan atau penjelasan kata atau ungkapan asing

Contoh:
1. “Dia bilang padaku ‘jangan kau ganggu dia’, seketika itu aku ingin mengingatkannya
kembali.” Ujar Andi.
2. Dengan metode ilmiah atau psikis tertentu brain-washing ‘cuci otak’ memang dapat
dilakukan.

13. Tanda Garis Miring (/)
Tanda garis miring mempunyai Fungsi dan pemakaian antara lain:
1. Tanda garis miring dipakai dalam penomoran kode surat dan nomor pada alamat serta
penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.
2. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata tiap, per, atau, sebagai tanda bagi dalam
pecahan dan rumus matematika.
Contoh:
1. Jalan Kediri VI / 2
2. Modem itu memiliki kecepatan sampai 7,2 Mb / s.

14. Tanda Penyingkat (Apostrof) (')
Fungsi dan pemakaian tanda apostrof antara lain:
1. Tanda Apostrof digunakan untuk menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian
angka tahun.
Contoh: 1. Tangkas bertugas sebagai pembaca pembukaan UUD ‘45.


Click to View FlipBook Version