The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SETJEN DPR RI

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by muhammaddzulfiqar11, 2022-10-17 22:09:06

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SETJEN DPR RI

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SETJEN DPR RI

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SETJEN DPR RI

E - MATERI

TIPOGRAFI

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SETJEN DPR RI

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 1
SETJEN DPR RI 2
3
DAFTAR ISI 4
5
A. Sejarah Tipografi 6
B. Definisi Tipografi 7
8
C. Fungsi Tipografi
D. Prinsip Tipografi
E. Kelompok Huruf Tipografi
F. Warna
G. Huruf dan Teks
H. Aturan Penggunaan Gambar

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SETJEN DPR RI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 . 1 Sejarah
Tipografi...................................................................1
Gambar 1 . 2 Definisi
Tipografi...................................................................2
Gambar 1 . 3 Colour
Palette......................................................................5
Gambar 1 . 4
Huruf..........................................................................7

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SETJEN DPR RI

DAFTAR TABEL

Tabel 1 . 1 Kombinasi Warna dan Latar belakang
teks
..........................................................................................
...1
Tabel 1 . 2 Kombinasi Warna dan Latar Belakang
teksburuk
.................................................................................2

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SETJEN DPR RI

A. SEJARAH TIPOGRAFI

Tipografi berasal dari bahasa Yunani, terdiri dari kata typhos dan graphien yang
secara harfiah adalah bentuk tulisan. Tipografi adalah salah satu metode yang
menterjemahkan kata-kata menjadi bentuk atau gambaran. Pada mulanya
tipografi ditemukan pada jaman lukisan di gua (early cave drawing age)
kemudian terus berkembang. Kemajuan peradaban manusia memengaruhi
kosakata dan kepentingan untuk menyimpan data.

Seiring dengan perkembangan tersebut,

kecepatan dalam menulis juga berkembang

sehingga bentuk individual simbol juga semakin

sederhana dan abstrak. Pada awal tahun 2800

sebelum Masehi, bangsa Sumaria telah mempunyai

sistem menulis dengan formal, abstrak simbol, yang

disebut cuneiform, yang kemudian menjadi basis

Gambar 1 .1 Sejarah daripada modern alphabet yang kita gunakan.

Demikianlah simbol-simbol tersebut terus berkembang dan bertambah sesuai

dengan bunyi suara, dan semakin abstrak bentuknya. Melalui gerakan

penyebaran kekuasaaan dan agama, bangsa Romawi juga menyebarkan sistem

penulisan terutama untuk menyimpan peristiwa dan cerita, dimana kaligrafi

menjadi populer dan berkembang. Kebutuhan membaca dan menulis juga

semakin meningkat. Sejarah perkembangan lain tipografi dimulai dari penggunaan

pictograph. Bentuk bahasa ini antara lain dipergunakan oleh bangsa Viking jenis

huruf Hieratia, yang terkenal dengan nama Hieroglif pada sekitar abad 1300 SM.

Bentuk Norwegia dan Indian Sioux. Di Mesir berkembang tipografi ini merupakan

akar dari bentuk Demotia, yang mulai ditulis dengan menggunakan pena khusus.

Bentuk tipografi tersebut akhirnya berkembang sampai di Kreta (Troy), lalu
menjalar ke Yunani dan akhirnya, menyebar keseluruh Eropa. Puncak
perkembangan tipografi, terjadi kurang pada abad 8 SM di Roma saat orang
Romawi mulai membentuk kekuasaannya, karena bangsa Romawi tidak memiliki
sistem tulisan sendiri, mereka mempelajari sistem tulisan Etruska yang merupakan
penduduk asli Italia serta menyem-purnakannya sehingga terbentuk huruf-huruf
Romawi.

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SETJEN DPR RI

Huruf cetak timah yang ditemukan oleh Johann Guttenberg pada tahun 1440
merupakan tonggak sejarah tipografi yang sangat berarti. Bahkan dikatakan
bahwa Guttenberg adalah Bapak Desain Grafis. Setelah era itu, huruf-huruf latin
yang kita pergunakan mulai diciptakan satu demi satu. Hingga kini telah ada jutaan
jenis font digital. Tokoh-tokoh tipografi terkenal dalam sejarah yang perlu kita kenal
di antaranya adalah Didot, Herbert Bayer, Giambattista Bodoni, Aldus Manutius,
William Caslon, Theodore Low De Vinne, Robert Estienne, Frederic William Goudy, El
Markovich Lissitzky, William Morris, Eric Rowton Gill, dan Stanley Morrison.

B. DEFINISI TIPOGRAFI

Dalam buku yang ditulis oleh Roy Brewer yang
berjudul “An Approach to Print : A Basic Guide to
the Printing Processes” (1971) menjelaskan bahwa
tipografi dapat memiliki pengertian yang luas
yang meliputi penataan dan pola halaman, atau
cetakan atau dalam arti yang lebih sempit
hanya mencakup pemilihan, pengaturan, dan
berbagai hal yang berkaitan dengan
pengaturan baris-baris huruf (typeset), tidak
termasuk ilustrasi dan elemen lainnya pada
halaman yang dicetak

Gambar 1 .2 Definisi

Dalam buku yang ditulis oleh Danton Sihombing yang berjudul “Tipografi Dalam
Desain Grafis” mengemukakan bahwa tipografi merupakan representasi visual dari
sebuah bentuk komunikasi verbal dan merupakan properti visual yang pokok dan
efektif.Tipografi adalah salah satu bahasa dalam desain grafis yang tidak berdiri
secara ekslusif, ia sangat erat terkait dengan bidang keilmuan lain seperti
komunikasi, teknologi, psikologi dan lainnya (Rustan, 2011:2). Dalam hal ini dapat
dikatakan tipografi merupakan sebuah teknik untuk mengatur huruf dan teks secara
visual agar dapat terbaca dengan jelas dan lebih menarik.

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SETJEN DPR RI

C.FUNGSI TIPOGRAFI

Tipografi sendiri memiliki beberapa fungsi, di antaranya :
1. Menarik Perhatian Pembaca, fungsi tipografi adalah menarik perhatian kepada
para pembaca. Komponen huruf yang disusun dengan sempurna juga harus
didukung dengan warna yang menarik. Ini biasanya bertujuan membuat kesan
mendalam pada publik.
2. Mendulang Rupiah, penggunaan tipografi di dunia bisnis juga menggunakan nilai
penjualannya didasarkan pada grafik tinggi. Selain tata letak, seni juga membantu
menarik konsumen ke dunia bisnis.
3. Menciptakan Keindahan, fungsi ketiga tipografi merupakan untuk menciptakan
kesan keindahan dalam huruf yang jelas. Biasanya ini bertujuan untuk menciptakan
suasana yang menyenangkan untuk mendukung perusahaan.

D.PRINSIP - PRINSIP TIPOGRAFI

Menurut Steven Heller dalam buku “Stop, Think, Go, Do: How Typography and Graphic
Design Influence Behavior.” menjelaskan terdapat delapan prinsip yang ada dalam
tipografi, yaitu: inform, advocate, play, caution, entertain, express, educate, and
transform.

1.Inform, merupakan cara dalam mengangkat suatu topik untuk diinformasikan.
2.Advocate, merupakan cara dalam membangunkan minat untuk membaca

informasi.
3.Play, merupakan cara dalam untuk dapat menghibur dan mengekspresikan

dalam memberi informasi.
4.Caution, merupakan cara yang memiliki tujuan untuk peringatan.
5.Entertain, merupakan cara untuk dapat memberikan hiburan
6.Express, merupakan cara dalam mengekspresikan kepercayaan, filosofi, dan

dengan tujuan mempengaruhi orang lain.
7.Educate, merupakan cara untuk memberikan pesan pengetahuan yang rinci
8.Transform, merupakan cara dalam mempermainkan kata kata untuk masuk

kepada sudut pandang audiens.

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SETJEN DPR RI

Menurut Jason Tselentis dalam buku “Typography Referenced”, menjelaskan
beberapa prinsip dalam tipografi, yaitu: format, typography selection, reading
direction and scanning, grid, hierarchy, symmetry and asymmetry,white space,
contrast, dan typeface pairing.

1.Format, Memperhatikan ukuran serta proporsi halaman atau layar.
2.Typography selection, Menentukan jenis huruf, simbol, dan angka yang

digunakan.
3.Reading direction and scanning, Memperhatikan kebiasaan dalam membaca

seperti dari kiri ke kanan, serta memperhatikan cara pembaca dalam memindai.
4.Grid, Memperhatikan penggunaan alat dalam membuat komposisi.
5.Hierarchy, Memperhatikan tingkat kepentingan yang ingin disampaikan atau

diungkapkan.
6.Symmetry and asymmetry, Menentukan komposisi seimbang melalui komposisi

simetris atau asimetris. Memperhatikan tata letak simetris dan asimetris.
7.White space, Memperhatikan area komposisi yang tidak termasuk pada teks,

gambar, atau elemen grafis.
8.Contrast, Memperhatikan dalam membuat pembeda antara elemen, seperti

ukuran, berat, lebar, warna, posisi, dan jenis huruf.
9.Typeface pairing, Menentukan dalam memadukan beberapa jenis huruf yang

akan digunakan.

E. KELOMPOK HURUF TIPOGRAFI

Ada 4 kategori keluarga huruf sebagai pedoman perancangan dalam desain
grafis, yaitu
1) Serif memiliki ciri bersirp / kaki / serif yang berbentuk lancip pada ujungnya,
memiliki ketebalan dan ketipisan yang kontras pada garis - garis hurufnya. kesan tipe
huruf serif adalaha klasik dan anggun, contoh jenis font ini adalah Times new roman,
lucida, monotype Ball, Dutch 811, dan sejenisnya
2) San Setif memiliki ciri tidak berkaki/ serif atau sirip, bertangkai tebal, sedrhana dan
tingkat keterbacaan tinggi. jenis huruf san serif mampu memberikan kesan kokoh,
kuat, kekar dan stabil. font san serif yaitu Arial, verdana, Halvetica, futura, avant
Garde, dan sejenisnya

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SETJEN DPR RI

3) Script (huruf tulis / latin) memiliki ciri menyerupai goresan tangan yang dikerjakan
dengan pena, kuas, atau pensil tajam, dan biasanya miring kekanan. huruf script
memiliki kesan berifat pribadi dan akrab. jenis font script yaitu: Bichman script,
Amazone, Monotype Corsiva, dan sejenisnya.
4) Miscellaneous (dekorasi) cirinya memiliki hiasan, kesan huruf jenis ini yaitu indah,
dekoratif, dan ornamentik. jenis font miscellaneous yaitu zebrawood, milano, saphir,
bodoni classic shadow, dan sejenisnya.

F. WARNA

Warna sangat menentukan kenyamanan seseorang dalam melihat pesan atau
sesuatu yang dipresentasikan. Untuk pemilihan warna berdasarkan kesukaan atau
hobi merupakan hal yang keliru. Ada beberapa prinsip sederhana memilih kombinasi
teks dan latar belakang dalam media presentasi yaitu:

1) Jika latar belakang gelap maka warna terang,
jika warna latar belakang terang maka teks terang .
2) Latar belakang sederhana, tidak bersifat grafis,
biasanya harus memiliki satu saja Hindari latar
belakang yang berupa wallpaper atau gambar
yang ramai karena itu dapat mengalihkan
perhatian peserta didik.
Gambar 1 . 3 Colour Palette
3) Kalau latar belakang memakai dua warna, usahakan salah satunya berdekatan,
warna abu - abu dihindari, baik pada teks maupun latar belakang., untuk leibh
detailnya Smaldino et al (2008) merangkum kombinasi warna latar belakang dan teks
yang baik adalah sebagai berikut :
Tabel 1 . 1 Kombinasi warna latar belakang dan teks

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SETJEN DPR RI

Skema warna pada tabel 1.1 adalah sebagai sarana umum, bukan sebagai
aturan mutlak karena pada situasi apapun terdapat banyak faktor yang memberikan
dampak pada perpaduan warna dan warna - warna tertenu akan cocok dipadukan
bersama, pembuatan dalam media presentasi jika menggunakan perpaduan warna
akan menarik, dalam hal ini tidak salah, namun perlu diperhatikan ada beberapa
warna apabila dipadukan, pesan yang disampaikan menjadi tidak jelas dan tidak
nyaman dilihat. berikut untuk kombinasi warna latar belakang dan teks yang buruk
tersaji pada tabel 1 . 2:

Tabel 1.2 Kombinasi Warna Latar Belakang dan Teks Buruk

















Warna - warna yang terlihat bagus pada layar komputer mungkin tidak sama saat
akan diproyeksikan atau ditampilkan, untuk itu, dianjurkan untuk melakukan uji coba
presentasi guna menentukan warna - warna terproyeksi secara efesien saat
menyampaikan pesan pembelajaran.

G. HURUF DAN TEKS

Jenis huruf (font) dapat mempengaruhi kenyamanan seseorang menyimak pesan

yang dipresentasikan. Gunakan jenis huruf San Serif atau jenis huruf yang polos (tidak

ada hiasan) seperti Arial, Verdana, Tahoma, Helvetica, dan sejenisnya. Jangan

gunakan jenis huruf Serif seperti Times New Roman, Courier, atau Courier New. Demi

komunikasi yang baik, sebaiknya sajian pesan tidak menggunakan lebih dari dua jenis

huruf. Begitu juga penggunaan huruf besar utamakan pada judul, sedangkan frasa

yang terdiri dari tiga kata atau lebih ditulis dengan huruf kecil. Ukuran huruf untuk

penulisan penulisan judul gunakan 32 point atau lebih besar. Ukuran sub judul

gunakan 30 point atau lebih besar.

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SETJEN DPR RI

Ukuran teks/uraian gunakan 24 point atau lebih besar. Ada

beberapa aturan dalam menulis teks yaitu:

a) hindari penempatan informasi pada kolom

(kecuali menyampaikan data tertentu.

b) Maksimal kata dalam slide adalah 25 kata.

Jika ada banyak kata dalam satu slide, dapat

dilanjutkan pada slide kedua. Usahakan satu

slide presentasi akan memaksa pengguna

untuk segera menginterpretasikan pesan karea

slide akan terganti. Banyaknya konsep dalam

satu slide, juga akan memaksa untuk

Gambar 1 . 4 Huruf memasukkan teks lebih banyak lagi.

c) Bulleted list digunakan secara konsisten dan idak lebih dari 6 Bullleted dalam satu

slide.

d) Hindari pemisahakn kata di akhiar baris.

e) Hindari cetak miring dan disarankan menggunakan garus bawah, tanda kutip atau

cetak tebal untuk memberikan penekanan

H. ATURAN PENGGUNAAN GAMBAR

Gambar merupakan komponen utama atau penjelas teks dalam media presentasi.
Gambar mampu memvisualisasikan pesan. semakin visual media presentasi semakin
mudah orang mengingat pesat . memilih gambar yang tepat bukanlah mudah
diperlukan kecermatan dalam memproduksi maupun memilih gambar yang sudah
ada.
Ada beberapa prinsip penggunaan gambar yaitu :

1.Gambar harus kontras dan jelas. warna gambar harus kontras dengan latar
belakang untuk menonjolkan pesan yang terkandung dalam gambar, gambar
tidak buram dan usahakan memilih gambar yang memiliki resolusi standar sehingga
tidak pecah ketika di proyeksikan atau ditampilkan.

2.Penggunaan gambar garis hitam (sketsa) lebih disukai dari pada gambar abu -
abu. Gambar sketsa akan lebih jelas menyajikan gambar objek dari pada gambar
bitmap yang berwarna abu - abu.

3.Gambar berwarna terang lebih disukai dari pada gambar hitam putih.
4.Hilangkan elemen - elemen yang tidak perlu pada sebuah gambar, seperti latar

belakang dari suatu objek yang dapat mengalihkan perhatian seseorang.

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SETJEN DPR RI

REFERENSI

https://adalah.co.id/typography/
https://penerbit.stekom.ac.id/index.php/yayasanpat/article/view/312/333
Valentino, D. E. (2019). Pengantar Tipografi. Tematik: Jurnal Teknologi Informasi
Komunikasi (e-Journal), 6(2), 152-173.
Sudarma I Komang. (2015). DESAIN PESAN Kajian Analitis Desain Visual (Teks dan
Image). Yogyakarta: GRAHA ILMU.

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SETJEN DPR RI


Click to View FlipBook Version