JAPFA
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk
ANALISIS PERENCANAAN MANAJEMEN
STRATEGI BISNIS MENGGUNAKAN MATRIKS
IFE, EFE, SWOT, CPM, BCG, IE, GSM, QSPM
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk 1
Kata sambutan
Segala puji dan syukur atas kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan analisis matriks strategi
bisnis PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk tepat waktu.
Shalawat dan salam tidak lupa disampaikan kepada
junjungan Nabi Agung Muhammad SAW beserta
keluarga, dan para sahabat. Semoga kita mendapat
syafaatnya di hari akhir nanti. Aamiin.
Analisis matriks ini disusun untuk memenuhi tugas akhir dalam mata kuliah
Manajemen Stratejik pada semester empat saat ini. Laporan ini membahas mengenai
kekuatan dan kelemahan yang ada pada perusahaan dari faktor internal dan eksternal
yang kemudian dianalisis untuk menentukan strategi yang tepat di implementasikan
oleh perusahaan sesuai dengan keadaan pasar, sehingga laporan ini berguna sebagai
bahan referensi analisis IFE, EFE, SWOT, CPM, BCG, IE, GSM, dan QSPM untuk
mengetahui strategi bisnis apa yang paling tepat dilakukan oleh perusahaan, dan
bagaimana persaingan penjualan dengan perusahaan kompetitor.
Penulis menyadari dalam penyusunan laporan analisis ini masih terdapat
kekurangan. Untuk itu, Penulis menerima kritik dan saran agar laporan analisis ini
menjadi lebih baik. Semoga laporan analisis ini bermanfaat bagi semua pihak.
Semarang, 01 Juni 2022
Pranitis Galih Nurvitasya
7211420204
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk 2
PETA AREA OPERASIONAL PERSEROAN
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk 3
pENDAHULUAN
Dalam menjalankan suatu usaha di tahun 2021 yang pada era perekonomian
sangat kompetitif seperti saat ini ditambah dengan kondisi perekonomian yang
masih dibayangi oleh dampak dari adanya pandemi COVID-19, seluruh pelaku
usaha dihadapi dengan keadaan dimana harus mampu menghadapi tantangan,
kendala dan persaingan yang semakin ketat. Seluruh pelaku usaha dipaksa untuk
beradaptasi dengan berbagai situasi dan kondisi lingkungan, agar mengetahui
strategi pemasaran dan distribusi seperti apa dan bagaimana untuk diterapkan
dalam perusahaan. Sehingga perusahaan harus lebih cermat membaca serta
mengantisipasi keadaaan pasar agar dapat menciptakan peluang dari setiap
kesulitan mulai dari berivonasi terhadap produk-produk yang berkualitas dan
bermutu, memberikan pelayanan berkualitas yang dapat memuaskan pelanggan
sehingga dapat mempertahankan kebelangsungan usahanya.
Untuk mewujudkan hal tersebut seluruh pelaku usaha harus mampu
mengetahui keadaan lingkungannya mulai dari internal maupun eksternal,
sehingga keberlangsungan perusahaan bisa tetap dalam kondisi yang baik.
Perubahan kondisi lingkungan ditandai oleh naik turunnya penjualan produk atau
jasa yang disebabkan adanya gejolak faktor internal maupun eksternal, seperti
terbatasnya sumber daya, teknologi, maupun motivasi manajemen sehingga
banyak perusahaan yang menata ulang strategi persaingan penjualan produk atau
jasa dengan mengkaji strategi perusahaan yang telah digunakan untuk di evaluasi
sehingga sesuai dengan kebutuhan pasar.
Ditengah tekanan ekonomi yang masih terdampak oleh pandemi COVID-
19 memaksa PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk untuk cepat beradaptasi terhadap
kendala dari faktor internal maupun eksternal, mulai dari terbatasnya sumber
daya, naiknya harga bahan baku, hingga daya beli masyarakat yang belum
menunjukkan peningkatan berarti.
Berdasarkan permasalahan tersebut maka penelitian ini akan dilakukan
analisis Strengths, Weakness, Opportunities, Threats (SWOT) merumuskan
strategi yang tepat untuk meningkatkan penjualan dan dengan metode
Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) untuk menentukan prioritas
alternatif strategi yang diperoleh dari analisa SWOT.
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk 4
DAFTAR ISI
Kata Pengantar 1
Peta Area Operasional Perseroan 2
Pendahuluan 3
04 Kesimpulan dan Saran 21
Profil Perusahaan 5
6
o Data Perusahaan 7
o Tentang Perusahaan 8
o Visi Perusahaan 9
o Misi Perusahaan 9
o Bidang Usaha
o Produk dan Layanan
Pembahasan
o Internal Factors Evaluation
(IFE Matrix) 10
o External Factors Evaluation
(EFE Matrix) 11
o Strenghts, Weakness, Opportunities,
Threats Matrix (SWOT) 12
o Competitive Profile Matrix (CPM)15
o Boston Consulting Group Matrix
(BCG) 16
o Internal External (IE Matrix) 18
o Grand Strategy Matrix (GSM) 19
o QSPM 20
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk 5
PROFIL PERUSAHAAN
o Data perusahaan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk
Corporate Information
Nama Perusahaan
Kode Saham JPFA
Dasar Hukum Pendirian Akta No. 59 tanggal 18 Januari 1971 dibuat di hadapan Notaris Djoyo
Muljadi, S.H.
Modal Dasar Rp6.400.000.000.000,-
Modal Disetor Rp1.879.460.640.200,-
Alamat Perusahaan
Wisma Millenia Lantai 7 Jl. M.T. Haryono Kav. 16 Jakarta 12810 –
Indonesia.
Kepemilikan - Japfa Ltd 55,00%
Bidang Usaha - Masyarakat 44,09%
- Treasury Stock 0,91%
Pertanian, Peternakan, Perikanan, Perindustrian, Perdagangan
Umum dan Jasa.
No. Telepon (021) 285 45680
No. Fax (021) 831 0309
Website www.japfacomfeed.co.id
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk 6
o TENTANG PERUSAHAAN
About the Company
Tahun 2021 PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, didirikan berdasarkan Akta No. 59,
dibuat di hadapan Notaris Djoyo Muljadi, S.H. pada tanggal 18 Januari 1971, didirikan
dengan nama PT Java Pelletizing Factory Ltd, pada awalnya memproduksi produk pelet
kopra secara komersial. Hingga pada tahun 1975, Perseroan mulai merambah bisnis
pakan ternak yang menjadi cikal bakal terbentuknya perusahaan peternakan. Di tahun
1982, Perseroan mengembangkan bisnis pembibitan ayam. Perseroan juga memiliki hak
eksklusif untuk menjual dan mendistribusikan bibit ayam galur (strain) Indian River
dari Aviagen.
Perseroan semakin bertambah pesat setelah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek
Indonesia tahun 1989 dan mengkuisisi lima unit usaha pabrik pakan ternak dan udang
dari empat perusahaan pada tahun 1990, serta mengubah nama perusahaan menjadi PT
Japfa Comfeed Indonesia.
Dengan mengembangkan industri peternakan yang terintegrasi, Perseroan telah
mengalami perkembangan yang sangat pesar dan saat ini tercatat sebagai salah satu
perusahaan agri-food terbesar dan terkemuka di tanah air. Tahun 2020 Perseroan
melakukan integrasi vertikal dengan mengakuisisi PT So Good Food. Hal tersebut
semakin mengukuhkan citra Perseroan sebagai penghasil protein hewani berkualitas
dan terpercaya di Indonesia.
Kunci kesuksesan Perseroan berakar dari konsep layanan terpadu, lengkap dan
menyeluruh, yang diberikan kepada seluruh jaringan pelanggan melalui kekuatan
jaringan distribusi dan keagenan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Erseroan
senantiasa menciptakan dan memberikan nilai-nilai tambah kepada mitra industri
melalui kekuatan rantai produksi yang dimilikinya, dmulai dari formulasi pakan ternak
yang berkualitas, bibit ternak unggul, peternakan ayam broiler, ikan, udang, dan sapi
potong, hingga produk-produk makanan olahan yang menyeluruh dan terintegrasi.
Perseroan bertekad untuk senantiasa mempersembahkan yang terbaik untuk
seluruh produk yang dihasilkan melalui penerapan standar biosecurity yang tinggi, ilmu
peternakan dan teknologi mutakhir yang terbaharui, serta pengawasan mutu yang ketat
dan menyeluruh di setiap lini usaha.
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk 7
o VISI, MISI PERUSAHAAN
The Company’s Vision and Mission
Visi Perseroan
“Berkembang Menuju Kesejahteraan
Bersama”
Kesuksesan utama PT Japfa Comfeed Indonesia
Tbk (Perseroan), dibangun atas dasar keyakinan
dalam membina hubungan yang saling
menguntungkan, berdasarkan kepercayaan dan
integritas.
Bersama seluruh pemegang sahamnya,
Perseroan senantiasa bertujuan meraih
imbal hasil investasi yang lebih baik.
Bersama rekan bisnis, Perseroan bekerja
sama dalam menekan persaingan yang tidak
sehat.
Bersama pelanggan, Perseroan
memfokuskan diri untuk memberikan atau
menghasilkan produk unggulan dan
pelayanan yang sangat bersaing dan
membina hubungan yang saling
menguntungkan.
Bersama pemasok, menawarkan dan
mengeksplorasi kesepakatan dalam bekerja
sama.
Bersama karyawan, Perseroan terus mencari
dan mengembangkan program-program
yang dapat memberikan hasil dan nilai
tambah terbaik bagi setiap karyawan
Bersama masyarakat, Perseroan melakukan
upaya untuk menjadi warga dunia usaha
yang bertanggung jawab terhadap
masyarakat di sekitarnya.
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk 8
Misi Perseroan e) Kerja Sama
Bekerja sama dan saling membantu
“Menjadi penyedia terkemuka dan satu sama lain tanpa diminta
Koordinasi yang sempurna
terpercaya di bidang produk pangan Beroperasi sebagai satu kesatuan
Berbeda pendapat tetapi tetap
berprotein terjangkau di Indonesia, bergerak sebagai satu tim
berlandaskan kerjasama dan pengalaman f) Pengalaman Teruji
Memiliki pengalaman teruji di bidang
teruji, dalam upaya memberikan manfaat peternakan dan di kawasan
bagi seluruh pihak terkait.” berkembang Asia
a) Terkemuka g) Pihak Terkait
Menjadi yang utama dan selalu Meliputi:
Karyawan
diingat Pelanggan
Menjadi panutan bagi industri Pemasok
Peternak mitra
sejenis Pemegang Saham
Berkembang melalui proses Masyarakat
berkesinambungan Perseroan menyakini bahwa visi dan misi
Selangkah lebih maju dalam yang ada saat ini masih relevan dengan
kondisi Perseroan saat ini.
persaingan
b) Terpercaya
Dapat diandalkan oleh segenap
pemasok, pelanggan dan karyawan
Konsisten, dapat dipercaya, aman,
berkualitas baik, produk higienis
Bertanggung jawab kepada
masyarakat dan lingkungan sekitar
c) Terjangkau
Mengutamakan masyarakat luas
Kualitas baik dengan harga
terjangkau aktif dalam
Berperan
menanggulangi keterbatasan pangan
Penyedia protein yang efisien;
mengarah pada tingkat keuntungan
jangka panjang yang mendukung
kelangsungan usaha
d) Produk Pangan Berprotein
Mengembangkan usaha di bidang
protein dari hewan ternak termasuk
unggas dan hewan laut
Termasuk usaha utama di bidang
pakan, pembiakan & pemeliharaan
ternak, vaksin dan lain-lain
Berujung pada produksi makanan
olahan untuk konsumsi manusia
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk 9
o BIDANG USAHA
The Company’s Business Lines
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor Kegiatan Usaha Penunjang, antara lain
15/POJK.04/2020 tentang rencana dan menjalankan:
Penyelenggaran Rapat Umum Pemegang Saham a) Industri barang dari plastik untuk
Perusahaan Terbuka yang telah diterima dan pengemasan;
dicatat dalam Database Kementerian Hukum b) Industri minyak mentah dan lemak
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nabati;
sebagaimana ternyata dalam Suratnya tanggal 7 c) Industri kopra;
Mei 2021 Nomor AHU-AH.01.03-0296192, d) Industri minyak mentah kelapa;
maksud dan tujuan Perseroan, yaitu berusaha e) Angkutan bermotor untuk barang umum;
dalam bidang industri, peternakan, perdagangan f) Pergudangan dan penyimpanan lainnya;
dan jasa. g) Usaha-usaha lain yang berkaitan dan
mendukung bidang usaha, kegiatan
Kegiatan Usaha Utama: usaha utama Perseroan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang
a) Menjalankan usaha industri yang berlaku.
meliputi: o PRODUK DAN LAYANAN
industri ransum makanan hewan; Company’s Product and Service
industri penggilingan dan Perseroan menawarkan berbagai jenis produk
dan layanan yang terintegrasi dari hulu ke hilir,
pembersihan jagung. khususnya pada industri pakan ternak,
pembibitan unggas, peternakan komersial,
b) Menjalankan usaha peternakan, yang budidaya perikanan, peternakan sapi potong dan
pemrosesan produk konsumen.
meliputi:
pembibitan ayam ras;
budidaya ayam ras pedaging; dan
budidaya ayam ras petelur.
c) Menjalankan usaha perdagangan
utamanya perdagangan atas barang-
barang produk Perseroan, meliputi:
perdagangan besar makanan dan
minuman lainnya;
perdagangan besar binatang hidup;
perdagangan besar minyak dan lemak
nabati;
perdagangan besar karet dan plastik
dalam bentuk dasar;
perdagangan eceran hasil peternakan;
perdagangan eceran hasil perikanan;
perdagangan eceran hewan ternak;
perdagangan eceran pakan
ternak/unggas/ikan dan hewan
piaraan.
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk 10
PEMBAHASAN
o INTERNAL FACTORS EVALUATION
(IFE Matriks)
Dalam IFE Matriks perusahaan akan menganalisa dua variabel dari SWOT yaitu, Strenght (kekuatan) apa
saja yang dimiliki oleh perusahaan dan Weakness (kelemahan) yang ada dalam internal perusahaan itu
sendiri. Dalam analisa kedua variabel tersebut telah diberikan bobot nilai yang relevan sesuai dengan data
yang ada.
Key Internal Factor Weight Rating Weight
Score
Strenght 0,05 4 0,20
Perusahaan telah lama berdiri dan memiliki brand image 0,06 3
yang dikenal dengan reputasi baik oleh pelanggan 0,07 4 0,18
0,05 4 0,28
Menjalankan berbagai sektor usaha mulai dari kegiatan 0,08 4 0,20
usaha utama hingga kegiatan usaha penunjang 0,07 4 0,32
0,07 4 0,28
Adanya diversifikasi produk yang diproduksi PT Japfa 0,06 4 0,28
untuk memenuhi segala kebutuhan pelanggan 0,07 4 0,24
0,05 3 0,28
Merupakan salah satu market leader peternakan unggas dan 0,06 3 0,15
budidaya perairan 0,18
0,07 3
Sistem operasional yang terintegrasi secara vertikal dan 0,21
pengelolaan dinamika bahan baku yang baik 0,05 1
0,06 2 0,05
Penggunaan teknologi yang canggih 0,05 1 0,12
Menggunakan standar biosekuriti yang tinggi sesuai standar 0,08 2 0,05
Internasional 1,00 0,16
Beroperasi pada industri yang atraktif dengan jaringan 3,18
distribusi yang luas di seluruh Indonesia
Tim manajemen yang kuat dan berpengalaman
Program pengembangan dan pelatihan untuk peralihan
karier karyawan
Membangun budaya kerja DOLPHIN (Drive, Organizational
Thinking, Leadership, Professional, Honesty, Innovative, and
Nurturing)
Laba usaha Perseroan tahun 2021 meningkat 74,4% menjadi
Rp. 2,1 triliun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp
1,2 triliun
Weakness
Program pengembangan dan pelatihan karier yang
digunakan pada setiap bagian perusahaan berbeda
Penggunaan corn dryer dan silo mengakibatkan biaya bahan
baku naik
Bahan baku import
Fluktuasi harga bahan baku yang tinggi
TOTAL
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk 11
Berdasarkan tabel matriks IFE di atas apabila membandingkan antara kedua variabel dari Internal Factor
Evaluation diatas yaitu, antara kekuatan (strenght) dengan kelemahan (weakness), maka akan diperoleh
bobot nilai, dimana bobot nilai jumlahnya adalah 3,18. Hasil ini diperoleh sesuai dengan perolehan rating
dan juga bobot yang diperoleh.
Dari Internal Factor Evaluation diketahui kekuatan (strenght) PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk yang
terbesar yaitu pada variabel “Sistem operasional yang terintegrasi secara vertikal dan pengelolaan dinamika
bahan baku yang baik” dengan bobot skor 0,32 artinya PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk sukses karena
mengendalikan produksi dan distribusi produknya untuk mengontrol seluruh proses produksi secara
keseluruhan mencakup bisnis pakan ternak, pembibitan, peternakan komersial, pengolahan hasil peternakan
dan produk konsumen.
Integrasi vertikal yang dimiliki oleh Perseroan juga mencakup infrastruktur pendukung seperti layanan purna
jual (after – sales sevices), tes laboratorium untuk pengujian bahan pakan, perubahan dalam lingkungan
pertanian, riset vaksin dan fasilitas distribusi lainnya seperti produksi kemasan pakan unggas dan transportasi
untuk pengiriman DOC, toko retail offline dan online.
Dari Internal Factor Evaluation diketahui kelemahan (weakness) PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk yang
terbesar yaitu pada variabel “Fluktuasi harga bahan baku yang tinggi” dengan bobot skor 0,16 dikarenakan
harga pokok penjualan Perseroan adalah biaya jagung dan kedelai yang digunakan dalam produksi pakan.
Oleh karena itu, harga dan ketersediaan jagung dan kedelai dapat berpengaruh signifikan pada harga pokok
penjualan.
o EXTERNAL FACTORS EVALUATION
(EFE Matriks)
Dalam IFE Matriks perusahaan akan menganalisa dua variabel dari SWOT yaitu, Opportunities (peluang)
apa saja yang dimiliki oleh perusahaan dan Threats (ancaman) yang ada di lingkungan eksternal perusahaan.
Dalam analisa kedua variabel tersebut telah diberikan bobot nilai yang relevan sesuai dengan data yang ada.
Key Eksternal Factor Weight Rating Weight
Score
Opportunities 0,10 4 0,40
Perseroan merambah jalur distribusi pada online market
melalui gerai ritel toko offline maupun online karena 0,09 3 0,27
adanya kemajuan teknologi merevolusi perubahan dalam
konsumsi barang dan jasa pelanggan yang mengarah 0,09 4 0,36
pada online market 0,06 3 0,18
Meningkatnya pesta atau perayaan yang dilakukan 0,08 3 0,24
masyarakat menjadikan konsumsi daging ayam dan telur 0,08 3 0,24
meningkat 0,07 3 0,21
Meningkatnya kegiatan masyarakat dalam usaha
agribisnis peternakan
Meningkatnya loyalitas pelanggan
Perkembangan teknologi baru dan canggih
Kebijakan pemerintah untuk membatasi jumlah Day Old
Chick (DOC) agar tidak oversupply
Efisiensi proses produksi
Threats
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk 12
Adanya perusahaan pesaing yang agresif dan kuat di 0,08 2 0,16
pangsa pasar
Kemungkinan customer untuk beralih kepada produk 0,08 2 0,16
kompetitor karena terdapat banyak pilihan produk
serupa yang ada di pasar
Bergantung pada para peternak sehingga membutuhkan 0,07 2 0,14
pakan yang berkualitas
Virus atau penyakit terhadap unggas dan perubahan 0,07 1 0,07
iklim yang berkepanjangan dapat menurunkan
produktivitas
Persaingan harga dengan kompetitor 0,05 1 0,05
Berubahnya pola konsumsi masyarakat akibat pandemi 0,08 2 0,16
covid-19
TOTAL 1,00 2,64
Berdasarkan tabel matriks EFE di atas apabila membandingkan antara kedua variabel dari Eksternal Factor
Evaluation diatas yaitu, antara peluang (opportunities) dengan ancaman (threats), maka akan diperoleh bobot
nilai, dimana bobot nilai jumlahnya adalah 3,18. Hasil ini diperoleh sesuai dengan perolehan rating dan juga
bobot yang diperoleh.
Dari Eksternal Factor Evaluation diketahui peluang (opportunities) PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk yang
terbesar yaitu pada variabel “Perseroan merambah jalur distribusi pada online market melalui gerai ritel toko
offline maupun online karena adanya kemajuan teknologi merevolusi perubahan dalam konsumsi barang dan
jasa pelanggan yang mengarah pada online market” dengan bobot skor 0,40 hal ini merupakan peluang besar
yang dapat dimanfaatkan oleh Perseroan untuk menambah jalur distribusi hingga mencapai pangsa pasar
yang lebih luas.
Dari Eksternal Factor Evaluation diketahui ancaman (threats) PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk yang
terbesar yaitu pada variabel “Adanya perusahaan pesaing yang agresif dan kuat di pangsa pasar” dengan
bobot skor 0,16 faktor utama yang mempengaruhi daya saing Perseroan antara lain adalah harga, kualitas
produk, identifikasi merek, luasanya lini produk, jangakauan distribusi, dan layanan pelangggan.
o SWOT MATRIX
(Strenght, Weakness, Opportunities, Threats)
SWOT adalah singkatan dari kekuatan (strengts), kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan
ancaman (threats). Variabel kekuatan dan kelemahan adalah berasal dari analisis internal perusahaan
sedangkan variabel peluang dan ancaman berasal dari analisis eksternal perusahaan. Tujuan dari analisis
SWOT adalah untuk menilai masalah dan memanfaatkan situasi yang ada sebaik mungkin untuk menemukan
berbagai hal yang harus ditingkatkan, dipertahankan, dan dihindari dengan mempertimbangkan kinerja,
persaingan, risiko, potensial, dan strategi.
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk 13
Strenght Weakness
Perusahaan telah lama berdiri dan Program pengembangan dan
memiliki brand image yang dikenal pelatihan karier yang digunakan
dengan reputasi baik oleh pada setiap bagian perusahaan
pelanggan berbeda
Menjalankan berbagai sektor usaha Penggunaan corn dryer dan silo
mulai dari kegiatan usaha utama mengakibatkan biaya bahan
hingga kegiatan usaha penunjang baku naik
Adanya diversifikasi produk yang Bahan baku import
diproduksi PT Japfa untuk
memenuhi segala kebutuhan Fluktuasi harga bahan baku yang
pelanggan tinggi
Merupakan salah satu market leader
SWOT MATRIX peternakan unggas dan budidaya
perairan
Sistem operasional yang
terintegrasi secara vertikal dan
pengelolaan dinamika bahan baku
yang baik
Penggunaan teknologi yang
canggih
Menggunakan standar biosekuriti
yang tinggi sesuai standar
Internasional
Beroperasi pada industri yang
atraktif dengan jaringan distribusi
yang luas di seluruh Indonesia
Tim manajemen yang kuat dan
berpengalaman
Program pengembangan dan
pelatihan untuk peralihan karier
karyawan
Membangun budaya kerja
DOLPHIN (Drive, Organizational
Thinking, Leadership, Professional,
Honesty, Innovative, and
Nurturing)
Laba usaha Perseroan tahun 2021
meningkat 74,4% menjadi Rp. 2,1
triliun dibandingkan tahun
sebelumnya sebesar Rp 1,2 triliun
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk 14
Opportunity SO Strategi WO Strategi
Perseroan merambah jalur Melakukan diversifikasi produk Mempertahankan dan
distribusi pada online market dan berinovasi sesuai dengan selera beradaptasi terhadap program
melalui gerai ritel toko offline konsumen di pasar khususnya pada investasi SDM perseroan yang
maupun online karena adanya segmen bisnis produk pengolahan berbeda, sehingga mampu
kemajuan teknologi merevolusi daging ayam (S1:S3:O4) menghadirkan karyawan
perubahan dalam konsumsi profesional sesuai dengan karier
barang dan jasa pelanggan yang Menjalankan berbagai sektor usaha dikembangkan untuk efisiensi
mengarah pada online market dengan strategi pemasaran offline jalannya proses produksi
maupun online memanfaatkan (W1:O8)
Meningkatnya pesta atau kemajuan teknologi melalui Memanfaatkan perkembangan
perayaan yang dilakukan sejumlah platform e-commerce teknologi dengan menyimpan
masyarakat menjadikan (S2:O1) bahan baku terlebih ketika
konsumsi daging ayam dan telur Melakukan ekspansi dan fluktuasi harga bahan baku
meningkat menjalankan mitra kerja bagi tinggi (W2:O5)
masyarakat yang ingin memulai
Meningkatnya kegiatan usaha peternakan dengan mensuplai Import bahan baku hanya untuk
masyarakat dalam usaha DOC yang berkualitas dan bermutu memenuhi kebutuhan bahan
agribisnis peternakan (S4:S7:O3) baku yang kurang guna
Kinerja operasional dan keuangan memproduksi produk sesuai
Meningkatnya loyalitas yang terintegrasi dan solid mampu kebutuhan pangsa pasar
pelanggan menghasilkan berbagai inovasi (W3:O2)
produk menyesuaikan dengan Mencari alternatif sumber
Perkembangan teknologi baru pangsa pasar yang dibutuhkan pembelian bahan baku dari
dan canggih (S5:S12:O7) saluran pemasok yang lain dan
lebih murah dan menaikkan
Kebijakan pemerintah untuk Menjaga konsistensi produk dan harga jual serta menambah jalur
membatasi jumlah Day Old melakukan riset yang handal dan distribusi yang lebih luas
Chick (DOC) agar tidak terus menerus oleh karyawan (W4:O1)
oversupply profesional untuk membuat
Efisiensi proses produksi formulasi paling bergizi dan murah WT Strategi
untuk pakan ternak Menyediakan penjualan pakan
Threats (S6:S10:S11:05:08) dan DOC dengan paket layanan
Adanya perusahaan pesaing yang dan produk lengkap kepada
agresif dan kuat di pangsa pasar ST Strategi peternak mitra dan didukung
Branding image produk di pangsa dengan saran teknis untuk
pasar, menjalankan banyak segmen meningkat produktivitas
produksi bersama dengan entitas (W1:O1)
anak dan kemitraan serta
memperluas pangsa pasar
(S1:S2:S8:T1)
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk 15
Kemungkinan customer untuk Berinovasi terhadap berbagai Menjaga dalam pemenuhan
beralih kepada produk produk dan efisiensi berpeluang persediaan bahan baku untuk
kompetitor karena terdapat untuk customer memilih produk memenuhi kebutuhan efisiensi
banyak pilihan produk serupa perseroan bukan milik kompetitor produksi (W2:W3:T2)
yang ada di pasar (S3:T2)
Bergantung pada para peternak Mengontrol kualitas pakan dengan Menekan biaya bahan baku dan
sehingga membutuhkan pakan pengadaan bahan yang bermutu melakukan riset formulasi
yang berkualitas (S4:S5:T3) produk yang bergizi dan murah
untuk bersaing dengan harga
Virus atau penyakit terhadap Adanya standar biosekuriti sesuai kompetitor (W4:T5:T6)
unggas dan perubahan iklim standar Internasional sebagai upaya
yang berkepanjangan dapat mencegah kuman penyakit maupun
menurunkan produktivitas yang tidak masuk ke peternakan
(S7:T4)
Persaingan harga dengan Manajemen yang baik dalam
kompetitor pengelolaan biaya bahan baku
sehingga dapat mengatasi masalah
Berubahnya pola konsumsi persaingan harga dengan
masyarakat akibat pandemi kompetitor di pasar yang kompetitif
covid-19 (S9:T5)
Melakukan manajemen keuangan
dan pengendalian kas yang hati-hati
(S12:T6)
o COMPETITIVE PROFILE MATRIX
(CPM)
Competitive Profile Matrix adalah alat yang membandingkan perusahaan dengan para pesaingnya untuk
mengungkapkan kekuatan dan kelemahan relatif perusahaan terhadap pesaingnya. Analisis ini digunakan
untuk lebih memahami lingkungan eksternal dan persaingan dalam bidang industri yang dijalankan.
Critical Succes Weight Japfa Comfeed Charoen Pokphand Sreeya Sewu
Factors Indonesia Indonesia Indonesia
0,05
Advertising 0,20 Rating Score Rating Score Rating Score
Product Quality 0,12 3 0,15 2 0,10
Price Competitive 0,08 3 0,15 4 0,80 3 0,60
Management and 4 0,48 3 0,36
Technology 0,10 4 0,80 4 0,32 3 0,24
Financial Position 0,15
Customer Loyalty 0,10 4 0,48 4 0,40 2 0,20
Global Expansion 0,20 4 0,60 3 0,45
Market Share 1,00 4 0,32 3 0,30 2 0,20
Total 4 0,80 2 0,40
3 0,30
4 0,60 3,85 2,55
3 0,30
3 0,60
3,55
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk 16
Tabel tersebut menggambarkan skenario persaingan perusahaan dan pesaingnya di Industri. Dari tabel
tersebut, ditemukan bahwa perusahaan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk mendapat skor lebih baik
(kekuatan) dalam advertising, produk quality, price competitive, management and technology, financial
position, customer loyalty, global expansion, dan market share. Meskipun, Perseroan memiliki kelemahan
kecil dalam financial position dan market share bila dibandingkan dengan kompetitornya PT Charoen
Pokphand Indonesia. Secara keseluruhan, skor totalnya adalah 3,55 dan di sisi lain skot total dari kompetitor
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk dan PT Sreeya Sewu Indonesia Tbk masing-masing 3,85 dan 2,55.
o BOSTON CONSULTING GROUP
(BCG Matriks)
Data yang digunakan adalah data jumlah penjualan produk Japfa Comfeed Indonesia tahun 2020 dan tahun
2021 dan data volume penjualan kompetitor yaitu jumlah penjualan Charoen Pokphand Indonesia dan Sreeya
Sewu Indonesia tahun 2020 dan tahun 2021 digunakan sebagai pembagi dari total volume jumlah penjualan
produk Japfa Comfeed Indonesia 2020 dan tahun 2021. Berikut perhitungan matriks BCG untuk mengetahui
pangsa pasar relatif (relative market share) jumlah penjualan produk Japfa Comfeed Indonesia tahun 2020
dan tahun 2021:
Pertumbuhan pasar = Total penjualan 2021 - Total penjualan 2020 x 100%
Total penjualan 2020
Pangsa Pasar Total penjualan x x 100%
= Total penjualan
kompetitor
Product Brand Volume Penjualan 2020 Volume Penjualan 2021 Persentase
Japfa Comfeed Indonesia 36,964,948,000,000 44,878,300,000,000 21,40%
Charoen Pokphand Indonesia 42,518,782,000,000 51,698,249,000,000 21,59%
Sreeya Sewu Indonesia 4,341,295,000,000 5,430,000,000,000 25,29%
Pertumbuhan pasar = 44,878,300,000,000 - 36,964,948,000,000 x 100%
Pangsa Pasar 36,964,948,000,000 x 100%
= 0,214
= 44,878,300,000,000
51,698,249,000,000
= 0,868
Berdasarkan data penjualan produk Japfa Comfeed Indonesia tahun 2020 dan 2021 dibandingkan dengan
penjualan kompetitornya yaitu Charoen Pokphand Indonesia dan Sreeya Sewu Indonesia tahun 2020 dan
2021.
Untuk tingkat pertumbuhan pasar penjualan Japfa Comfeed Indonesia diketahui tingkat pertumbuhan
pasar penjualan hanya didapat sebesar 0,214% yang berarti bahwa Japfa Comfeed Indonesia memiliki
pertumbuhan pasar yang relatif cukup tinggi.
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk 17
Selanjutnya terkait analisis pangsa pasar relatif, jumlah penjualan Japfa Comfeed Indonesia
dibandingkan dengan pesaing potensialnya yaitu Charoen Pokphand Indonesia. Berdasarkan
perhitungan bcg matrix diketahui bahwa pangsa pasar relatif dari Japfa Comfeed Indonesia di tahun
2021 sebesar 0,868% atau lebih kecil dari 1 yang menunjukkan bahwa Japfa Comfeed Indonesia
memiliki pangsa pasar rendah atau lebih kecil dibandingkan dengan kompetitornya Charoen
Pokphand Indonesia.
Dari kedua perhitungan BCG matrix Japfa Comfeed Indonesia dibandingkan dengan kompetitor potensialnya
yaitu Charoen Pokphand Indonesia. Japfa Comfeed Indonesia berada pada posisi star (bintang) yang
menunjukkan bahwa posisi Japfa Comfeed Indonesia berada pada tingkat pertumbuhan tinggi dengan
persaingan yang tinggi dan pangsa pasar yang tinggi.
Perseroan pada posisi star mengindikasikan bahwa Japfa Comfeed Indonesia memiliki pangsa pasar yang
signifikan, karena membawa sebagian besar uang tunai ke dalam bisnis dengan potensi pertumbuhan tinggi
yang dapat digunakan untuk meningkatkan arus kas masuk lebih lanjut.
Pada posisi ini Perseroan tidak bisa berpuas diri karena posisi tersebut dapat segera diambil alih oleh
perusahaan lain yang memanfaatkan tingkat pertumbuhan pasar. Namun jika strategi yang dilakukan oleh
Perseroan, tentunya hal tersebut dapat meningkatkan posisi star menjadi cash cow dalam jangka panjang.
Strategi yang dapat diambil adalah dengan melakukan semua strategi pemasaran, antara lain melalui promosi
penjualan, dan periklanan. Hal ini karena dalam cash cow, strategi tersebut sudah digunakan dan
menghasilkan pembentukan cash cow. Pada posisi star persaingan yang tinggi dan pangsa pasar yang
meningkat, konsentrasi dan investasi perlu tinggi dalam kegiatan pemasaran sehingga dapat meningkatkan
dan mempertahankan pangsa pasar.
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk 18
o INTERNAL EXTERNAL MATRIX
(IE)
Dalam matriks IFE dan EFE yang telah dibuat sebelumnya, menggambarkan faktor internal dan faktor
ekternal terhadap Perseroan dengan nilai total skor IFE sebesar 3,18 dan EFE sebesar 2,64.
Dalam analisis matriks IE, diketahui total skor IFE dan EFE yang didapat Perseroan termasuk ke dalam
kuadran IV, karena memiliki nilai total skor IFE sebesar 3,18 yang termasuk ke dalam kuadran strong (kuat)
dan nilai total skor EFE sebesar 2.64 yang termasuk ke dalam kuadran medium.
Untuk strategi yang sesuai atau cocok pada kuadran IV yaitu strategi Stability, yaitu adalah strategi yang
diterapkan tanpa mengubah arah strategi yang telah ditetapkan. Pada prinsipnya strategi ini menekankan
pada tidak bertambahnya produk, pasar, dan fungsi-fungsi perusahaan lain karena perusahaan berusaha untuk
meningkatkan efisiensi di segala bidang dalam rangka meningkatkan kinerja dan keuntungan.
Dapat disimpulkan bahwa strategi Perseroan di tahun sebelumnya sudah cukup baik dengan berfokus pada
penguatan keunggulan kompetitif yang dimiliki Perseroan terhadap tantangan utama bagi perekonomian
yang masih dirasakan akibat pandemi COVID-19 hingga saat ini. Strategi yang diterapkan antara lain
membeli persediaan bahan baku produksi yang sebagian besar berasal dari jagung lokal yang kemudian
dikeringkan menggunakan fasilitas corn dryer dan kemudian disimpan pada silo Perseroan, upaya ini
dilakukan untuk menekan risiko dari fluktuasi harga bahan baku yang tinggi. Meningkatkan berbagai peluang
yang tersedia di segala bidang usaha bagi Perseroan untuk mencapai misi dan tujuan bisnisnya.
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk 19
o GRAND STRATEGY MATRIK
(GSM)
Dalam analisa Grand Strategy Matrix, Japfa Comfeed Indonesia termasuk ke dalam kuadran I (satu),
yaitu memiliki pertumbuhan pasar yang cepat dan memiliki posisi kompetitif yang kuat. Hal ini dapat dilihat
bahwa Perseroan memiliki nilai pertumbuhan pasar sebesar 0,214 di tahun 2021 lebih besar di urutan kedua
dibandingkan dengan kompetitor lainnya. Karena Japfa Comfeed Indonesia termasuk ke dalam kuadran I
(satu), maka pengembangan pasar yang dapat di implementasikan oleh Perseroan antara lain:
1. Pengembangan pasar; usaha yang dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan penjualan atas produk
yang sudah ada pada pasar yang baru, hal ini dapat dilakukan dengan memaksimalkan teknologi digital
sebagai media iklan dan pemasaran, menentukan harga ideal berdasarkan survei dan pengumpulan data
harga di pasaran, dan memahami persaingan pasar.
2. Penetrasi pasar; usaha yang dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan penjualan atas produk yang
sudah ada pada pasar yang telah ada, hal ini dapat dilakukan dengan berinovasi pada produk maupun
layanan untuk menarik pelanggan dari pesaing.
3. Pengembangan produk; usaha yang dilakukan perusahaan dalam mengembangkan produk, memperbaiki
produk lama atau memperbanyak kegunaan produk ke segmen pasar yang ada dengan asumsi pelanggan
menginginkan unsur-unsur baru mengenai produk.
4. Ketika perusahaan memiliki sumber daya yang berlebih, maka strategi yang dapat dilakukan yaitu
dengan integrasi ke belakang, ke depan, atau horizontal dapat menjadi strategi yang efektif.
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk 20
o QUANTITATIVE STRATEGIC PLANNING MATRIX
(QSPM)
No Strategi Hasil Analisis
QSPM
1 Menekan biaya bahan baku dan melakukan riset formulasi produk yang 6,30
bergizi dan murah untuk bersaing dengan harga kompetitor 6,25
2 Mencari alternatif sumber pembelian bahan baku dari saluran pemasok 6,19
yang lain dan lebih murah dan menaikkan harga jual serta menambah jalur 6,07
distribusi yang lebih luas 6,03
5,97
3 Strategi pemasaran offline maupun online memanfaatkan kemajuan 5,89
teknologi melalui sejumlah platform e-commerce
5,86
4 Melakukan manajemen keuangan dan pengendalian kas yang hati-hati 5,85
5 Adanya standar biosekuriti sesuai standar Internasional sebagai upaya 5,82
mencegah kuman penyakit maupun yang tidak masuk ke peternakan 5,67
5,64
6 Kinerja operasional dan keuangan yang solid mampu menghasilkan 5,57
berbagai inovasi produk 5,54
5,50
7 Diversifikasi produk sesuai selera konsumen khususnya pada segmen bisnis
produk pengolahan daging ayam 5,46
5,45
8 Memanfaatkan perkembangan teknologi dengan menyimpan bahan baku 5,40
terlebih ketika fluktuasi harga bahan baku tinggi
9 Melakukan ekspansi dan menjalankan mitra kerja dengan mensuplai DOC
berkualitas dan bermutu
10 Branding image produk di pangsa pasar, menjalankan banyak segmen
produksi bersama dengan entitas anak dan kemitraan serta memperluas
pangsa pasar
11 Menjaga konsistensi produk dan melakukan riset handal untuk membuat
formulasi bergizi dan murah untuk pakan ternak
12 Import bahan baku hanya untuk memenuhi kebutuhan bahan baku yang
kurang guna memproduksi produk sesuai kebutuhan pangsa pasar
13 Mempertahankan dan beradaptasi terhadap program investasi SDM untuk
efisiensi jalannya proses produksi
14 Menjaga dalam pemenuhan persediaan bahan baku untuk memenuhi
kebutuhan efisiensi produksi
15 Manajemen yang baik dalam pengelolaan biaya bahan baku sehingga dapat
mengatasi masalah persaingan harga dengan kompetitor di pasar yang
kompetitif
16 Mengontrol kualitas pakan dengan pengadaan bahan yang bermutu
17 Berinovasi terhadap berbagai produk dan efisiensi berpeluang untuk
customer memilih produk perseroan bukan milik kompetitor
18 Menyediakan penjualan pakan dan DOC dengan paket layanan dan produk
lengkap kepada peternak mitra dan didukung dengan saran teknis untuk
meningkat produktivitas
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk 21
Kesimpulan 4. Hasil pengolahan Quantitative Strategic
Planning Matrix (QSPM) diperoleh alternatif
Pentingnya memelihara sistem manajemen dari prioritas terpenting berdasarkan nilai
risiko yang baik, dan menegaskan tanggung tertinggi adalah menekan biaya bahan baku dan
jawabnya secara keseluruhan untuk mengidentifikasi melakukan riset formulasi produk yang bergizi
dan mengelola risiko guna mengurang dan murah untuk bersaing dengan harga
ketidakpastian terhadap pelaksanaan strategi bisnis, kompetitor dengan nilai TAS sebesar 6,30,
maka berdasarkan hasil dan pembahasan strategi Mencari alternatif sumber pembelian bahan
bisnis menggunakan alat ukur matriks Strenght, baku dari saluran pemasok yang lain dan lebih
Weakness, Opportunities, Threats (SWOT) hingga murah dan menaikkan harga jual serta
Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) menambah jalur distribusi yang lebih luas,
dapat diambil beberapa kesimpulan: dengan nilai TAS sebesar 6,25, dan Strategi
pemasaran offline maupun online
1. Hasil identifikasi Faktor internal yang menjadi memanfaatkan kemajuan teknologi melalui
kekuatan utama bagi perusahaan sistem sejumlah platform e-commerce, dengan nilai
operasional yang terintegrasi secara vertikal dan TAS sebesar 6,19.
pengelolaan dinamika bahan baku yang baik.
Faktor lingkungan eksternal yang menjadi SARAN
peluang utama adalah Perseroan yang
merambah jalur distribusi pada online market Berdasarkan hasil dan pembahasan dari
melalui gerai ritel toko offline maupun online penelitian mengenai strategi bisnis pada perusahaan
market. Japfa Comfeed Indonesia penulis menyarankan:
2. Hasil pengolahan matrik IE menunjukkan posisi Sebaiknya perusahaan Japfa Comfeed
perusahaan berada pada kuadran IV yaitu Indonesia menekan biaya bahan baku dengan
strategi Stability, yaitu strategi yang diterapkan mencari alternatif sumber pembelian bahan baku dari
tanpa mengubah arah strategi yang telah saluran pemasok yang lain dan lebih murah dan
ditetapkan. Strategi yang dapat dilakukan adalah melakukan riset formulasi produk yang bergizi dan
strategi intensif dan strategi integratif. Strategi murah untuk bersaing dengan harga kompetitor
intensif yang diterapkan perusahaan yaitu mempertimbangkan untuk menjalankan strategi
starategi penetrasi pasar yang merupakan stabilitas yang telah direkomendasikan yaitu
strategi untuk meningkatkan pangsa pasar yang menekan risiko fluktuasi bahan baku yang tinggi.
ada untuk barang dan jasa yang ada saat ini
melalui peningkatan usaha pemasaran. Strategi
integrasi yang dilakukan perusahaan adalah
dengan melakukan strategi integrasi kebelakang
dengan menjalin hungan dengan pemasok,
selain itu dapat dilakukan strategi
pengembangan produk. Matrik SWOT
menghasilkan delapan belas alternatif strategi.
3. Japfa Comfeed Indonesia dibandingkan dengan
kompetitor potensialnya yaitu Charoen
Pokphand Indonesia. Japfa Comfeed Indonesia
berada pada posisi star (bintang) yang
menunjukkan bahwa posisi Japfa Comfeed
Indonesia berada pada tingkat pertumbuhan
tinggi dengan persaingan yang tinggi dan pangsa
pasar yang tinggi.