The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Buku saku ini berisi
panduan teknis yang ditujukan
bagi relawan muda yang hendak turun
ke lokasi bencana untuk melakukan aktivitas
tanggap bencana di bidang pendidikan

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by SD Muh. Pakem, 2024-06-27 22:39:53

BEKAL UNTUK RELAWAN MUDA DALAM PENANGGULANGAN BENCANA PADA BIDANG PENDIDIKAN

Buku saku ini berisi
panduan teknis yang ditujukan
bagi relawan muda yang hendak turun
ke lokasi bencana untuk melakukan aktivitas
tanggap bencana di bidang pendidikan

Keywords: buku saku,relawan,bencana alam,bencana

BEKAL UNTUK RELAWAN MUDA DALAM PENANGGULANGAN BENCANA PADA BIDANG PENDIDIKAN Buku saku ini berisi panduan teknis yang ditujukan bagi relawan muda yang hendak turun ke lokasi bencana untuk melakukan aktivitas tanggap bencana di bidang pendidikan


2 Mari Menyapa TIM PENYUSUN! Muhammad Alif Dzulfikar Kabupaten Lamongan Mitra Muda UNICEF Indonesia Erwin Mahendra Eka Saputra Bandung Mitra Muda UNICEF Indonesia Engel Laisina Ambon, Maluku Mitra Muda UNICEF Indonesia Amiruddin Lombok, NTB Relawan Gagas Aprilia Resdini Bogor Youth Advisory Panel Plan Indonesia Intan Fitriani Jakarta Timur Karang Taruna Klender Cantika Fitri Rayani Jakarta Timur DRR Youth Sinergi Wahana Visi Indonesia Adi Soumena Jawa Barat Kaum Muda Plan Indonesia EiE Youth Ambassador adalah komunitas yang beranggotakan sekelompok kaum muda dari 16 provinsi se-Indonesia. Komunitas tersebut terbentuk pada tahun 2022 Desember di Daerah Istimewa Yogyakarta tepat di lereng Gunung Merapi. Komunitas ini bergerak pada literasi kebencanaan dan menaungi kaum muda yang ingin belajar, mengadvokasi, serta beraksi di bidang pendidikan pada situasi darurat bencana.


3 PENYUSUN Panduan ini disusun oleh: Alif, Engel, Adi, Amir, Cantika, Intan, April, dan Erwin. Buku ini ditinjau oleh: Ida Ngurah, Yusra Tebe, Nugroho Warman, dan Enos Ndapareda. Desain dan tata letak dikerjakan oleh: Box Breaker Tata bahasa dikerjakan oleh: Alif Penyusunan buku saku ini disetujui pada 6 Mei 2024


4 DAFTAR ISI Mari Menyapa Tim Penyusun! 2 Penyusun 3 Daftar Isi 4 Catatan Khusus untuk Sobat Tangguh 6 Bagian 1. Mari Memulai Petualangan! 7 1.1 Mengapa Buku Saku ini Disusun? 7 1.2 Buku Saku Ini buat Siapa? 9 Bagian 2. Seputar Pendidikan dalam Situasi Darurat 10 2.1 Mengenal Pendidikan dalam Situasi Darurat dan Standarnya 10 2.2 Elemen Pelaksana Bidang Pendidikan di Lokasi Bencana 12 2.2.1 Pos Pendidikan 12 2.2.2 Kaum Muda dan Kekuatannya 14 Bagian 3. Rangkaian Pelaksanaan Aksi Tanggap Bencana Bidang Pendidikan 17 3.1 Sesaat Sebelum Ke Lokasi Bencana 17 A. Pertama, Pahami Situasi Terkini di Lokasi Bencana! 17 B. Kedua, Kenali Sumber Daya yang Dimiliki! 18 C. Bentuklah Tim Pejuang Pendidikan! 18


5 3.2 Saat Berada di Lokasi Bencana 20 A. Lakukan Koordinasi! 20 B. Laksanakan Kaji Cepat! 22 C. Rencanakan Aksi Tanggap Bencana! 24 D. Penyaluran Bantuan Bidang Pendidikan 26 E. Sesi Aktivitas Rekreasional (Bermain) 30 F. Sesi Pembelajaran Darurat 32 3.3 Sesaat Sebelum Pulang dari Lokasi Bencana 35 A. Umpan Balik Tak Boleh Terlupa! 35 Bagian 4. Yang Boleh Dilakukan dan Tidak 37 Bagian 5. Pintu Keluar Sudah Dekat! 42 Kumpulan Akronim 43 Lampiran 44 Sumber Referensi 47


Catatan Khusus untuk SOBAT TANGGUH 6 Sobat Tangguh saat ini sedang menjelajahi sebuah buku saku berisi panduan teknis yang sudah dikemas sedemikian rupa sehingga ramah untuk dibaca oleh relawan muda, yakni Sobat Tangguh semua, yang hendak melaksanakan aksi tanggap bencana di bidang pendidikan. APA? Ini Dokumen Bukan lain karena bidang ini memang menjadi elemen penting dalam rangka melindungi anak-anak dari berbagai risiko yang datang pasca bencana. Itu mengapa, bidang pendidikan menjadi bidang wajib yang saat ini sudah ada dalam klaster kebencanaan baik di tingkat global maupun di tingkat nasional. KENAPA Harus Bidang Pendidikan? Penulis percaya bahwa Sobat Tangguh memiliki kekuatan yang saat ini sedang dibutuhkan untuk memunculkan dampak positif pada bidang pendidikan saat situasi bencana. Kami melihat bahwa terdapat potensi yang tak ternilai termasuk di antaranya semangat kolaborasi serta daya kreativitas yang kami yakini mampu menjawab semua dilema hari ini. KENAPA Harus Sobat Tangguh? KAPAN Buku Saku Ini Harus Digunakan? Sobat Tangguh bisa menggunakan buku saku ini jika hendak turun ke lokasi bencana untuk melaksanakan aksi tanggap bencana di bidang pendidikan. Penasaran dengan aksi-aksi kemanusiaan di bidang ini? Mari kita mulai berpetualang! Sobat Tangguh yang kami maksud adalah relawan muda berusia 15-24 tahun yang membaca dan memanfaatkan buku saku ini nantinya, terlepas apapun latar belakang kamu. Panggilan ini juga menyiratkan harapan besar bahwa kita semua pasti bisa semakin tangguh dan berdaya dalam menghadapi bencana. SIAPA? Sobat Tangguh itu


7 Mari Memulai PETUALANGAN! BAGIAN 1 1.1 Mengapa Buku Saku ini Disusun? Pasti Sobat Tangguh sudah tahu kan bahwa selain proses alami, bencana juga bisa disebabkan akibat ulah manusia yang tidak menjaga lingkungan. Banjir misalnya, yang dapat terjadi akibat tersumbatnya saluran air oleh tumpukan sampah yang dibuang secara sembarangan oleh manusia. Selain itu, pandemi COVID-19, konflik antar negara, dan kecelakaan lalu lintas juga bisa loh dikelompokkan ke dalam jenis bencana akibat ulah manusia. Lain dengan kategori sebelumnya, gempa bumi merupakan contoh dari bencana alam yang diartikan sebagai guncangan bumi yang diakibatkan bukan hanya karena gerakan lempeng dan/atau patahan bumi saja loh, melainkan juga akibat aktivitas gunung api serta runtuhan batuan (BNPB, 2019). Perihal jenis yang lain, fenomena bencana akibat krisis iklim juga termasuk dalam kategori ini. Apapun jenisnya, kejadian bencana hanya akan menimbulkan kerugian. Jenis kerugiannya pun banyak dan berlapis, mulai dari risiko perekonomian, ketidakadilan sosial, hingga rusaknya lingkungan hidup yang Sobat Tangguh tinggali (Utami, 2023). Contohnya gempa, selain meruntuhkan bangunan, banyak juga kerugian lain, misalnya timbulnya korban jiwa, rusaknya sistem perpipaan air, hingga terhentinya aktivitas masyarakat termasuk kegiatan pembelajaran di sekolah.


8 Bicara soal kegiatan pembelajaran, terdapat total 497.576 satuan pendidikan di 35 provinsi dan 126.681 di antaranya berada di lokasi rawan bencana sedang dan tinggi (Buku Pendidikan Tangguh Bencana, 2019). Di sisi lain, berdasarkan situs Program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di InaRisk, masih 10%, atau sekitar 1.600-an dari 16.000-an sekolah di 472 kabupaten/kota di 35 provinsi yang telah mengimplementasikan program SPAB secara optimal. satuan pendidikan belum menerapkan program SPAB dengan optimal *Atau sekitar 16.000-an satuan pendidikan” satuan pendidikan yang sudah menerapkan program SPAB secara optimal *Atau sekitar 1.600-an satuan pendidikan 126.681 satuan pendidikan berada di lokasi rawan bencana sedang dan tinggi 370.895 satuan pendidikan berada di lokasi dengan rawan bencana rendah TOTAL 497.576 Program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) adalah upaya pencegahan dan penanggulangan dampak bencana pada satuan pendidikan yang dipelopori oleh Kemendikbudristek DARI 35 PROVINSI di Indonesia 10% 90%


9 Asal Sobat Tangguh tahu, di rentang 2021-2023, jumlah rata-rata kejadian bencana di Indonesia tuh banyak banget, yakni di 4.782 kejadian yang didominasi oleh bencana banjir, kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), serta cuaca ekstrim. Di tengah banyaknya kejadian bencana ini, pelaksanaan pendidikan pada situasi darurat (yang selanjutnya disebut dengan pendidikan darurat) menjadi penting untuk dilaksanakan. Pendidikan darurat dilakukan agar anak tetap memperoleh hak dasarnya dalam memperoleh pendidikan dan dapat pulih lebih cepat dari dampak bencana. Saat pelaksanaan pendidikan darurat, di sinilah relawan muda seringkali terlibat. Namun menariknya, berdasarkan hasil riset IEYA (2023), menunjukkan bahwa mayoritas relawan muda menyatakan bahwa mereka hanya dilibatkan ketika dibutuhkan saja. Kalaupun dilibatkan, maka mayoritas setuju jika peran mereka masih sangat dibatasi oleh relawan dewasa sehingga perbaikan aktivitas tanggap darurat bencana di bidang pendidikan masih menjadi dilema. Berangkat dari sana, inilah mengapa disusunlah buku saku ini dengan tujuan agar kualitas dari aktivitas tanggap darurat oleh relawan muda dapat lebih baik dengan menerapkan prinsip serta memenuhi standar yang berlaku, khususnya di bidang pendidikan. 1.2 Buku Saku Ini buat Siapa? Tentu buat Sobat Tangguh pastinya! Iya, buku ini disusun agar dapat dijadikan pedoman kaum muda Indonesia ketika terlibat dalam aksi tanggap bencana, khususnya di bidang pendidikan. Spesial banget! buku ini juga diperuntukkan buat semua Sobat Tangguh yang berusia 15 hingga 24 tahun yang merupakan namun tidak terbatas pada: 1. Mahasiswa/i 2. Organisasi yang dipimpin kaum muda 3. Organisasi kaum muda yang bergerak di bidang kebencanaan 4. Semua kaum muda di daerah rawan bencana, atau 5. Kamu yang secara individu ingin terlibat dalam aksi-aksi kebencanaan 1 2 3 4 5


Seputar Pendidikan DALAM SITUASI DARURAT 2.1 Mengenal Pendidikan dalam Situasi Darurat dan Standarnya Sebelum membahas lebih jauh, Sobat Tangguh perlu berkenalan lebih dulu nih dengan istilah “Pendidikan dalam Situasi Darurat” yang diartikan sebagai, Berkaitan dengan aksi-aksi tanggap kebencanaan, kegiatan pembelajaran di sini seringkali dijadikan strategi utama loh untuk melindungi peserta didik, utamanya anak-anak, dari banyak ancaman yang muncul pasca bencana seperti, Segala bentuk kegiatan belajar-mengajar (KBM) yang dilaksanakan dalam situasi darurat seperti konflik sosial, peperangan, termasuk juga situasi bencana yang menjadi konteks utama buku ini. EKSPLOITASI SEKSUAL PERDAGANGAN ANAK PENGANIAYAAN KERJA PAKSA 10 1 2 3 4 BAGIAN 2


11 PRINSIP-PRINSIP Dalam melaksanakan aktivitas pembelajaran darurat, Sobat Tangguh tentu tidak bisa melaksanakannya secara sembarangan karena ada martabat serta nyawa yang perlu Sobat Tangguh selamatkan. Terdapat beberapa standar minimum yang harus dipatuhi agar aksi tanggap bencana dapat betul-betul menjadi penolong bagi para masyarakat terdampak bencana. Oleh forum kemanusiaan global, kita mengenal standar minimum “INEE”, The Inter-Agency Network for Education in Emergencies (terlampir), yang mengatur pendidikan darurat ke dalam 5 pembahasan utama, antara lain: Standar minimum INEE ini kemudian diterjemahkan oleh Kemendikbudristek menjadi “Pedoman Pendidikan dalam Situasi Bencana” (terlampir) yang memiliki prinsip-prinsip dasar serta standar minimum yang harus Sobat Tangguh terapkan dalam setiap aksi tanggap bencana di bidang pendidikan yang dilakukan. Prinsip-prinsip dan standar minimum tersebut antara lain, Sumber: Standar Minimum INEE Tata Pengelolaan yang Baik Berkeadilan Kepentingan Terbaik Bagi Anak Hak untuk Hidup, Kelangsungan Hidup, dan Perkembangan Anak Penghargaan terhadap Pendapat Anak Akses dan Lingkungan Belajar Guru dan Tenaga Kependidikan Lain BelajarMengajar Kebijakan Pendidikan


12 Standar Minimum Meliputi: Penyediaan Informasi Umum Proses Pembelajaran Fasilitas Pendukung Pendidikan Akses terhadap Fasilitas dan Lingkungan Belajar Pendidik dan Tenaga Kependidikan Partisipasi Kebijakan dan Koordinasi 2.2 Elemen Pelaksana Bidang Pendidikan di Lokasi Bencana 2.2.1 Pos Pendidikan Bersahabat dengan Pos Pendidikan adalah hal paling utama yang harus dilakukan ketika Sobat Tangguh berencana untuk melaksanakan aksi tanggap bencana di bidang pendidikan. Oleh karenanya, mari berkenalan lebih jauh yuk dengan pos ini! Pembentukan Pos Pendidikan didasarkan pada Peraturan Sekjen Kemendikbudristek No. 6 Tahun 2023 tentang “Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Program Satuan Pendidikan Aman Bencana” yang diartikan sebagai,


13 Elemen utama yang menangani situasi darurat bencana atau kondisi khusus yang berfokus pada bidang pendidikan Proses pengaktifan Pos Pendidikan Ditetapkan status “Darurat Bencana” oleh Pemerintah Daerah Berjalannya operasional Pos Pendidikan di Lokasi Bencana Keluarnya Surat Keputusan Pembentukan Pos Pendidikan oleh Pemerintah Daerah Juga, terdapat 4 sub-elemen loh di dalam Pos Pendidikan yang saling bahu-membahu melaksanakan aksi tanggap bencana bidang pendidikan sebagaimana dalam gambar berikut. Memberikan dukungan teknis dan keahlian dalam penanganan darurat bencana di bidang pendidikan. Mengatur aspekaspek keagamaan dan moral dalam pendidikan selama situasi darurat. Mengkoordinasikan aktor-aktor kemanusiaan dan mengidentifikasi kebutuhan pendidikan dalam situasi darurat. Memastikan koordinasi lokal dan mengidentifikasi kebutuhan pendidikan di daerah mereka. Unit pelaksana teknis kementerian; Kementerian yang menyelenggarakan urusan di bidang agama; Pemerintah Daerah (Pemda); Masyarakat 1 2 3 1 2 3 4


14 Pengelolaan data dan informasi • Melakukan kajian dampak bencana dan kebutuhan penanganan darurat di bidang pendidikan. • Menyediakan informasi penanganan pendidikan dalam situasi darurat. • Mengelola data dan informasi terkait pendidikan di daerah bencana. Pengelolaan bantuan pendidikan • Mengoordinasikan bantuan di bidang pendidikan yang diterima dari berbagai pihak. • Merekap pihak yang memiliki sumber daya untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan dalam situasi darurat. • Menyalurkan bantuan untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan dalam situasi darurat. Penyelenggaraan sekolah darurat • Melaksanakan kegiatan Satuan Pendidikan Darurat (SPD) sesuai dengan kesiapan sarana prasarana, kondisi peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan. • Melibatkan masyarakat setempat dalam penyelenggaraan SPD. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan • Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan SPD. • Menyusun laporan penyelenggaraan SPD di daerah bencana. Singkat kisah, Pos Pendidikan melaksanakan 4 tugas utama, antara lain: 2.2.2 Kaum Muda dan Kekuatannya Sobat Tangguh tahu tidak bahwa kaum muda Indonesia di tahun 2023 tuh jumlahnya hampir ¼ dari total jumlah penduduk Indonesia loh! yakni sekitar 23% atau setara dengan 64 juta orang. 77% 23% Kelompok Masyarakat Lain Kaum Muda


15 Lebih dari sekadar angka, kelompok kaum muda ini juga ikut serta secara aktif mengisi banyak peran dalam aksi-aksi kemanusiaan. Saat aksi tanggap bencana COVID-19 (2021-2022) misalnya, sebanyak 20 ribuan kaum muda berusia 19-30 tahun secara aktif berperan sebagai tenaga medis, non-medis, dan pendidikan. Selain itu, partisipasi kaum muda yang fantastis juga terlihat jelas loh saat bencana gempa di Cianjur. Menurut Plan Indonesia, sebanyak 4000-an kaum muda melakukan aksi tanggap bencana di lokasi gempa. Sadar atau tidak, angka-angka yang cukup besar ini menandakan semangat kaum muda untuk dapat terlibat dalam aksi tanggap bencana. Selain semangat beraksinya yang membara, kekuatan lain yang kaum muda miliki adalah kreativitas. Melalui sebuah survei, 150 kaum muda mengartikan kreativitas sebagai, Pada kasus lain, bencana erupsi Gunung Semeru (3 bulan) contohnya, terdapat: 494 personil dari kelompok kaum muda ikut serta; Bidang yang dimaksud antara lain logistik, penyelamatan, sistem informasi, pengungsian dan perlindungan. 15 bidang kebencanaan yang berhasil dibantu 32 organisasi kampus terdata; Kemampuan menyelesaikan masalah dengan memanfaatkan ide-ide baru dan orisinal yang mereka miliki Jumlah relawan muda di atas masih jauh banget dari jumlah aslinya loh karena masih dikit sekali yang tahu bahwa setiap aksi di lokasi bencana tuh HARUS melalui proses registrasi dahulu di Pos Utama.


95% di antara mereka bahkan bersedia loh untuk terlibat langsung dalam aktivitas yang dapat meningkatkan daya kreativitas mereka. Sadar atau enggak, aktivitas tanggap bencana juga termasuk di dalamnya. Senjata pamungkas terakhir, kaum muda juga kolaboratif banget! alias suka menyelesaikan suatu permasalahan secara bersama-sama dengan mengajak banyak aktor. Mereka tak segan untuk memadukan berbagai elemen dengan menggabungkan masing-masing kekuatan untuk menutupi setiap kekurangan. Ketiga kekuatan inilah, semangat beraksi; kreatif dan kolaboratif, yang saat ini sedang sangat dibutuhkan oleh bidang pendidikan darurat dalam memastikan efektivitas dari proses pemulihan serta perlindungan terhadap masyarakat terdampak bencana. Itu mengapa, setiap aksi kaum muda, alias Sobat Tangguh semua, sudah pasti memberikan dampak yang tak ternilai karena selain menyelamatkan martabat para masyarakat terdampak bencana, Sobat Tangguh juga menyelamatkan nyawa mereka loh! Tunggu apa lagi, yuk kita mulai aksi ini bersama-sama dengan belajar pelaksanaan Satuan Pendidikan Darurat di bagian berikutnya!


17 Rangkaian Pelaksanaan AKSI TANGGAP BENCANA BIDANG PENDIDIKAN 3.1 Sesaat Sebelum Ke Lokasi Bencana Ketika akan turun ke lokasi bencana, ada beberapa hal yang sebaiknya Sobat Tangguh lakukan nih agar aksi tanggap bencana bidang pendidikan yang direncanakan dapat berjalan efektif dan memenuhi prinsip serta standar yang sudah dijelaskan di Bagian 2. A. Pertama, Pahami Situasi Terkini di Lokasi Bencana! Tugas paling awal Sobat Tangguh adalah mengetahui setidaknya 3 hal, antara lain: Luas Lokasi Bencana Jumlah Masyarakat Terdampak Bantuan dan Layanan yang Paling Dibutuhkan ??? Sekian Orang BAGIAN 3 1 2 3


18 Ketiganya dapat Sobat Tangguh dapatkan, antara lain dengan menyimak berita terkini, menggali info di sosial media, atau sekadar menghubungi kenalan yang tinggal di dekat lokasi bencana. Serangkaian informasi ini sudah pasti Sobat Tangguh butuhkan sebagai pertimbangan awal sebelum Sobat Tangguh merencanakan aksi tanggap bencana bidang pendidikan yang hendak dilaksanakan. B. Kedua, Kenali Sumber Daya yang Dimiliki! Tahapan ini juga enggak kalah penting karena bertujuan untuk mengetahui, seberapa siap sih komunitas yang Sobat Tangguh miliki dalam melakukan aksi tanggap bencana bidang pendidikan. Dalam mengenali sumberdaya, Sobat Tangguh harus memastikan beberapa hal, antara lain: Dari 4 aspek kesiapan di atas, sudah seberapa siapah sumber daya yang Sobat Tangguh miliki? C. Bentuklah Tim Pejuang Pendidikan! Setelah memastikan bahwa sumber daya kamu (setidaknya) cukup dan siap untuk dikerahkan selama melakukan aksi tanggap bencana bidang pendidikan. Kesiapan Fisik dan Mental Ingat! tujuan Sobat Tangguh di lokasi bencana adalah “menyelamatkan”. Jadi kondisi fisik dan mental yang prima tidak dapat ditawar agar tidak terjadi sebaliknya. Alias, malah Sobat Tangguh sendiri yang butuh diselamatkan. Kesiapan Kondisi Keuangan Selain tenaga, kondisi keuangan di komunitas juga sangat berpengaruh loh terhadap bentuk serta lama pelaksanaan aksi tanggap darurat bidang pendidikan yang Sobat Tangguh akan lakukan. Kesiapan Sumber Daya Manusia Tak kalah penting, kesiapan personil juga harus dipertimbangkan, termasuk jumlah, ketersediaan waktu, serta keterampilan yang dimiliki. Kesiapan Kelembagaan Di lokasi bencana, kekuatan kerjasama dan koordinasi yang baik akan sangat dibutuhkan. Maka, kekompakan dan komitmen bersama menjadi modal utama pelaksanaan aksi tanggap bencana yang efektif.


19 Langkah selanjutnya adalah membentuk tim aksi tanggap bencana. Di antara peran-peran yang dibutuhkan, paling minimum, setidaknya Sobat Tangguh membentuk tim yang terdiri dari, Ketua Tim • Menghidupkan ekosistem koordinasi yang efektif baik ke dalam dan ke luar komunitas. • Mengambil keputusan secara tanggap dan tepat. • Menjadi perwakilan tim dalam rapat rutin bersama dengan komunitas lain yang juga melaksanakan aksi tanggap bencana. Program • Merencanakan dan melaksanakan aksi tanggap bencana bidang pendidikan. • Memastikan bahwa aksi tanggap bencana yang dilakukan sesuai dengan perencanaan yang sudah dilakukan. • Merespon segala bentuk penyesuaian dari aksi tanggap bencana yang sedang dilakukan. • Berkomunikasi dengan semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan aksi tanggap bencana. Keuangan • Menyusun rancangan keuangan untuk aksi tanggap bencana bidang pendidikan. • Mengelola keuangan secara efektif, termasuk melakukan penyesuaian jika terjadi kondisi tertentu. • Memantau, mengevaluasi, serta menyusun laporan keseluruhan transaksi. Penggalangan Dana • Mengembangkan strategi penggalangan dana. • Menghampiri donor potensial (jika offline) dan menyebarkan info di sosial media (jika online) • Berkomunikasi aktif dengan para penyumbang berkaitan dengan penggunaan dana yang sudah mereka berikan.


20 3.2 Saat Berada di Lokasi Bencana Nah, setelah tahu aktivitas apa saja yang biasa dilakukan sesaat sebelum turun ke lokasi bencana, kini saatnya Sobat Tangguh mengenal lebih dalam aktivitas apa saja yang biasa dilakukan sesaat setelah sampai di lokasi bencana sebagaimana penjelasan berikut ini. A. Lakukan Koordinasi! Di tengah lokasi bencana, koordinasi bisa Sobat Tangguh artikan sebagai aktivitas saling bertukar informasi yang sifatnya mendukung keberhasilan dari kegiatan tertentu, dalam hal ini adalah aksi tanggap bencana bidang pendidikan. Pada situasi di mana Sobat Tangguh baru sampai di lokasi bencana, beberapa pihak WAJIB banget buat ditemui terlebih dahulu di antaranya ialah Pos Utama dan Pos Pendidikan. Tujuannya, agar komunitas Sobat Tangguh terdata secara resmi di dalam sistem, sekaligus agar aksi tanggap bencana yang Sobat Tangguh usulkan tidak tumpang tindih dengan aksi serupa dari banyak komunitas lainnya yang juga melaksanakan aksi serupa. Selain, ada beberapa pihak di lokasi bencana yang dapat Sobat Tangguh temui tergantung detail informasi yang Sobat Tangguh butuhkan. Tidak hanya di awal atau di akhir, koordinasi dilakukan sepanjang Sobat Tangguh melaksanakan aksi tanggap darurat, sedari persiapan, pelaksanaan, hingga penutupan Pemantauan dan Evaluasi • Mengembangkan teknis pemantauan dan evaluasi. • Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan aksi tanggap bencana bidang pendidikan. • Menyusun rekomendasi dalam rangka perbaikan aksi tanggap bencana yang dilakukan.


21 Kebutuhan Informasi Pihak yang Dituju Contoh • Data desa/kelurahan terdampak. • Peta lokasi bencana • Data keluarga terdampak per daerah. • dan lain sebagainya BPBD, Pemerintah Daerah, Posko Utama, Bapak Camat, Bapak Lurah, dan Kepala Desa - • Data pengungsi per tenda pengungsian • Kebutuhan dasar dan khusus untuk para pengungsi • Kondisi kelayakan tenda pengungsian • dan lain sebagainya Ketua Tenda Pengungsian - • Data murid, guru, dan tenaga kependidikan terdampak. • Kondisi fasilitas tidak layak dan masih layak pakai. • Kebutuhan dasar dan khusus bidang pendidikan. Dinas Pendidikan, Pos Pendidikan, Sekolah terdampak atau Sekolah Darurat - • Sebaran masyarakat terdampak. • Profil tokoh masyarakat (adat atau agama). • Informasi soal norma, adat, dan tradisi setempat. • dan lain sebagainya. Organisasi Kemasyarakatan Karang Taruna, PKK, Kelompok Tani/ Nelayan, dsb. • Konsultasi kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. • Referensi media pembelajaran yang dapat digunakan. • Informasi mengenai anggota yang dapat dimintai bantuan di dekat lokasi bencana. • dan lain sebagainya. Dinas Pendidikan, Pos Pendidikan, Organisasi Bidang Pendidikan Ikatan Guru Indonesia, Komunitas Guru Belajar Nusantara, Himpunan Mahasiswa Keguruan, dsb.


22 • Konsultasi mengenai penerapan aksi tanggap bencana berdasarkan prinsip dan standar minimum. • Peluang kolaborasi untuk aksi tanggap bencana tertentu. • dan lain sebagainya. Organisasi Kemanusiaan PMI, BPBD, Plan Indonesia, Save The Children, Wahana Visi Indonesia, dsb. Lalu pada situasi di mana Sobat Tangguh sedang melaksanakan aksi tanggap bencana bidang pendidikan, setidaknya ada dua jenis koordinasi yang dilakukan di lokasi bencana, yakni koordinasi formal dan informal. Jenis Koordinasi Detail Aktivitas Peserta Isi Koordinasi Formal Koordinasi formal biasa dilakukan melalui forumforum resmi yang dikoordinir oleh baik Pos Utama maupun Pos Pendidikan Semua pihak yang melaksanakan aksi tanggap bencana, baik bidang pendidikan maupun yang lain. • Bertukar data dan praktik baik. • Menyampaikan kebutuhan terkini dari masyarakat terdampak bencana bencana. • Mengajukan kolaborasi. • dan lain sebagainya. Informal Merupakan komunikasi harian yang dilakukan dua arah yang terjadi secara terus melalui media-media informal seperti WhatsApp maupun diskusi ringan. Antara Sobat Tangguh dengan relawan lain Berupa apapun dengan tujuan untuk mendukung pelaksanaan aksi tanggap bencana yang dilakukan. B. Laksanakan Kaji Cepat! Mudahnya, kaji cepat bisa Sobat Tangguh pahami sebagai kelanjutan dari kegiatan pada 3.1 (A) berupa survei cepat yang bertujuan untuk mengetahui


23 kondisi riil terbaru serta kebutuhan (bisa berupa barang atau layanan) terkini di lokasi bencana. Dengan diadakannya kaji cepat, harapannya aksi tanggap bencana yang dilakukan bisa tepat secara sasaran dan kebutuhan di lapangan. Sebagai persiapan, biasanya harus dibuat dulu nih formulir kuesioner yang dapat membantu mengarahkan Sobat Tangguh ketika melakukan kaji cepat di lokasi bencana. Selain, Sobat Tangguh juga perlu menentukan kelompok responden yang hendak disasar, yang kemungkinan besar juga menjadi penerima manfaat dari aksi tanggap bencana yang akan Sobat Tangguh lakukan. Dalam menggali informasi, Sobat Tangguh bisa menemui pihakpihak di bawah ini, antara lain: Setelah menyelesaikan formulir kaji cepat dan menetapkan target responden, maka kaji cepat siap dilaksanakan. Bentuk kegiatan paling umum adalah dengan diskusi dua arah antara Sobat Tangguh sebagai fasilitator dengan beberapa target responden. Dalam konteks kelompok siswa/i sebagai responden, maka harus hadir minimal 1 orang pendamping. Setelah data sudah terkumpul, Sobat Tangguh bisa memprosesnya dengan cara mendiskusikannya dengan kawan-kawan di komunitas sekaligus merencanakan aksi tanggap bencana. Contoh formulirnya bisa diakses di sini ya! • Kepala Desa • Dinas Pendidikan • Puskesmas setempat, • dan lain-lain. Pemangku kepentingan terkait yang terdapat di bagian koordinasi seperti • Kepala Sekolah • Guru, dan • Siswa. Warga Sekolah, seperti Contoh Formulir Kaji Cepat


24 C. Rencanakan Aksi Tanggap Bencana! Di tahapan ini, Sobat Tangguh sudah memegang hasil kaji cepat nih. Artinya, Sobat Tangguh sudah mengantongi beberapa informasi mendasar termasuk, Karena beberapa informasi di atas sudah didapatkan, maka ini momen yang tepat untuk merencanakan aksi tanggap darurat bidang pendidikan yang ingin Sobat Tangguh lakukan di lokasi bencana. Tentunya dengan mempertimbangkan hasil kaji cepat yang sudah dilakukan ya! Dalam merencanakan aksi tanggap bencana bidang pendidikan, ada beberapa poin yang harus banget Sobat Tangguh detailkan, di antaranya: Menetapkan Sasaran Aksi Tanggap Bencana Pada bidang pendidikan, tentu target yang Sobat Tangguh sasar adalah peserta didik (siswa/i). Namun tidak berhenti di situ, Sobat Tangguh perlu lebih detail dengan menambahkan informasi lain seperti tingkat pendidikan, usia, dan desa/kelurahan tempat peserta didik tinggal. Menggali Unsur-Unsur Lokal Maksudnya, Sobat Tangguh dituntut untuk mengetahui budaya, adat, serta norma-norma yang berlaku di lokasi bencana, alias, tempat yang akan Sobat Tangguh kunjungi untuk melaksanakan aksi tanggap bencana. • Nama Satuan Pendidikan • Tingkat Satuan Pendidikan (SD/SMP/SMA) • Alamat Satuan Pendidikan • Kondisi Sarana Prasarana (masih baik/ rusak ringan/rusak sedang/rusak berat) • Kondisi Orang tua (Wali) dari peserta didik (meninggal/terluka/rumahnya rusak/ mengungsi/pindah)


25 Menentukan Aktivitas Utama dalam Aksi Tanggap Bencana Setelahnya, Sobat Tangguh bisa memilih salah satu dari 3 jenis aksi tanggap bencana bidang pendidikan yang paling sering dilakukan oleh relawan muda, antara lain: Menetapkan Target yang Ingin Dicapai Aktivitas utama telah ditentukan, maka kini saatnya Sobat Tangguh menetapkan target-target yang nantinya menjadi tolak ukur apakah aksi tanggap bencana yang dilakukan sudah berhasil atau belum. Idealnya, target-target harus dikemas dalam angka-angka spesifik yang dapat dimunculkan dengan kata tanya “berapa?”, misalnya: • Di berapa daerah aksi tanggap bencana Sobat akan dilakukan? • Berapa bantuan bidang pendidikan yang harus disalurkan; serta • Berapa sesi pembelajaran yang dilaksanakan. Mendetailkan Tahap-Tahap Pelaksanaan Usai menetapkan target-target yang ingin dicapai, maka berikutnya Sobat Tangguh bisa mendetailkan tahap demi tahap pelaksanaan aksi tanggap bencana yang hendak dilakukan. Tahapan-tahapan ini biasanya meliputi 3 fase, yakni Penyaluran Bantuan Bidang Pendidikan Sesi Aktivitas Rekreasional (Menghibur) Sesi Pembelajaran Darurat PERSIAPAN PELAKSANAAN 01 02 03 PENUTUPAN termasuk di dalamnya teknis pemantauan dan evaluasi


26 Pada dasarnya, Sobat Tangguh di sini mencoba menjawab pertanyaan, “Kalo target yang ingin dicapai A, maka apa ya yang dapat aku lakukan?” Menentukan Lama Pelaksanaan Aksi Tanggap Bencana Alur kegiatan sudah nampak jelas, maka kini saatnya Sobat Tangguh menyesuaikannya dengan durasi pelaksanaan yang Sobat Tangguh kehendaki. Penting memastikan bahwa lama berjalannya program sudah disesuaikan dengan sumber daya yang Sobat Tangguh miliki, baik itu kondisi keuangan serta jumlah personil yang dipunyai. Pelaksanaan menyesuaikan kemampuan dan sumberdaya yang dimiliki oleh Sobat Tangguh Tabel Perencanaan Rencana Aksi Mendata Pihak yang Dapat Diajak Bekerjasama Terakhir, Sobat Tangguh bisa mendata pihakpihak mana saja yang dapat diajak untuk bekerjasama. Hal ini sebaiknya dilakukan agar target-target capaian yang sudah Sobat Tangguh tetapkan dapat digapai dengan lebih mudah. Sobat Tangguh ingat konsep gotong royong kan? Berikutnya, yuk sekarang waktunya Sobat Tangguh mengonsep aksi tanggap bencana bidang pendidikan kamu sendiri dengan cara mengisi tabel rencana aksi (scan barcode) Pada penentuan aktivitas utama (lihat 3.2 C), disebutkan bahwa ada 3 jenis aksi tanggap bencana bidang pendidikan yang paling sering dilakukan oleh relawan muda. Yuk kita bedah satu per satu dari ketiga jenis aksi tersebut! D. Penyaluran Bantuan Bidang Pendidikan Dalam lingkup kebencanaan, aktivitas ini dapat diartikan sebagai penyaluran bantuan dari pihak pemberi (donor) kepada pihak yang membutuhkannya (masyarakat terdampak bencana) dengan mempertimbangkan kebutuhan dasar serta kebutuhan khusus dari si penerima bantuan tersebut.


27 Di bidang pendidikan, bantuan yang Sobat Tangguh salurkan bisa berupa peralatan sekolah maupun paket permainan rekreasional (menghibur) untuk mendukung kegiatan belajar dan mengajar, seperti: Alat Tulis Menulis Tas Sekolah Net Voli Ular Tangga Monopoli Meja Belajar Lipat Krayon dan Pensil Warna Hulahop Bekel Bola Kaki dan Voli Puzzle Buku Gambar Papan Tulis Paket Permainan Rekreasional Buku Cerita Sesuaikan barang-barang ini dengan kemampuan internal organisasi serta unsur-unsur lokal di masyarakat”


28 Ada 3 tahapan penting yang biasa dilakukan ketika akan menyalurkan bantuan yang meliputi persiapan, pelaksanaan, serta pemantauan dan evaluasi. Persiapan Karena hasil kaji cepat telah didapatkan, maka kini Sobat Tangguh sudah mengetahui bantuan bidang pendidikan apa saja yang akan disalurkan kepada masyarakat terdampak bencana. Sebelum menyalurkan bantuan, ada 3 hal yang perlu Sobat Tangguh kuasai terlebih dahulu nih, antara lain: Kuasai Situasi di Lokasi Bencana! Ketahui medan perjalanan, potensi konflik yang mungkin muncul dengan masyarakat terdampak bencana, serta jenis dan kondisi kendaraan yang akan dipakai. Kuasai Target Distribusi! Ini termasuk memastikan kesesuaian jumlah bantuan dengan jumlah penerima, memeriksa kondisi bantuan, menetapkan format distribusi (terpusat/kunjungan rumah), serta berkoordinasi dengan Pos Pendidikan, kepala pengungsian, dll. Kuasai Administrasi Tak kalah penting, Sobat Tangguh juga perlu membawa dokumen tertentu seperti Surat Tugas (terlampir), formulir rekap bantuan, berita acara, dsb. 1 3 2


29 Pelaksanaan Usai menguasai 3 hal, artinya Sobat Tangguh sudah siap untuk terjun ke lokasi bencana. Berikut yang dapat Sobat Tangguh lakukan: Evaluasi dan Perbaikan Yeay! kegiatan penyaluran bantuan bidang pendidikan telah usai dilaksanakan. Namun belum usai, kini Sobat Tangguh masih perlu melakukan evaluasi dan perbaikan. Kedua hal tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara loh, antara lain: PERTAMA temui pihak yang sudah diajak koordinasi dan ajak yang bersangkutan untuk mendampingi Sobat Tangguh selama proses penyaluran bantuan bidang pendidikan. KEDUA salurkan bantuan langsung ke penerima dengan menjelaskan secara singkat identitas Sobat Tangguh dan isi paket bantuan yang diberikan. Setelah bantuan diterima, jangan lupa data di formulir rekap bantuan ya! KETIGA tinggalkan 1 kontak dari organisasi (bukan kontak pribadi) Sobat Tangguh sebelum berpamitan. Ini ditujukan apabila ada kritik dan saran yang hendak disampaikan oleh penerima. Melaksanakan diskusi ringan usai menyalurkan bantuan Memeriksa, merekap, serta merespon kritik dan saran yang masuk melalui kontak yang sudah ditinggalkan Sering terjadi pemalakan ketika bantuan sudah sampai di lokasi bencana namun belum tiba di lokasi yang Sobat Tangguh targetkan Fakta Menarik


30 E. Sesi Aktivitas Rekreasional (Bermain) Enggak hanya dampak materi, kejadian bencana juga berdampak besar pada kondisi kesehatan para masyarakat terdampak bencana loh, termasuk kesehatan mental. Sedihnya, risiko kesehatan mental ini bisa semakin parah bila mengenai kelompok-kelompok rentan, termasuk anak-anak. Karenanya, perlu untuk mengadakan sesi aktivitas rekreatif (bermain) untuk: • Mengurangi dampak psikis (mental) usai bencana; serta • Meningkatkan kesejahteraan dan ketahanan anak Bila dua tujuan di atas tercapai, harapannya anak-anak terdampak bencana dapat kembali beraktivitas seperti sediakala sekaligus lebih terampil dalam menghadapi situasi bencana. Semua hal tersebut tentu sangat berkaitan erat dengan bagaimana Sobat Tangguh mengemas aktivitas rekreasional yang akan dilaksanakan. Kegiatan rekreasional bisa berupa, Dalam mendokumentasikan kegiatan (apapun), pastikan masyarakat terdampak bencana dalam kondisi yang bermartabat dan memang bersedia untuk diambil dan dipublikasikan fotonya Permainan Fisik Ringan Kegiatan Kesenian Olahraga


31 Kegiatan-kegiatan tersebut, dapat dilakukan baik di dalam maupun di luar ruangan dengan mempertimbangkan beberapa hal penting, yakni Sebagai gambaran, Sobat Tangguh bisa menyasar dua kelompok umur berikut yang disarankan oleh buku panduan kegiatan rekreasional yang dipublikasi oleh Plan Indonesia, antara lain: 1. Usia 7 - 14 tahun; mencakup usia anak dan remaja muda. 2. Usia 15 - 18 tahun; remaja yang lebih dewasa. Ada juga ketentuan jumlah pengawas yang ideal loh untuk menjamin perlindungan dan keselamatan anak selama melakukan aktivitas rekreasional dengan detail di bawah ini: 1. Usia 7 - 14 tahun; mencakup 1 fasilitator untuk setiap 20/25 anak. 2. Usia 15 - 18 tahun 1 orang fasilitator untuk setiap 30/35 anak. Beberapa materi penting yang bisa Sobat Tangguh bawakan adalah kegiatan kesenian, menjaga kebersihan diri, pencegahan kekerasan seksual di situasi darurat, makanan sehat, olahraga, mengenal bencana yang terjadi, permainan tradisional, dll. Biar lebih terbayang, yuk akses barcode di samping untuk salah satu contoh kegiatan rekreatif yang dapat Sobat Tangguh lakukan bersama peserta didik di lokasi bencana. Keselamatan, Keamanan, dan Perlindungan Anak Permainan Ular Naga Panduan Kegiatan Rekreasional


32 06 Penutupan SPD 05 Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar di SPD 04 Didirikannya Satuan Pendidikan Darurat (SPD) 03 Berjalannya operasional Pos Pendidikan di Lokasi Bencana 02 Keluarnya Surat Keputusan Pembentukan Pos Pendidikan oleh Pemerintah Daerah F. Sesi Pembelajaran Darurat Setelah mengupas apa itu kegiatan penyaluran bantuan dan aktivitas rekreasional, berikutnya Sobat Tangguh akan diajak untuk membedah jenis aksi tanggap bencana bidang pendidikan terakhir, yakni sesi pembelajaran darurat. Kegiatan ini bisa diartikan sebagai kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di lokasi bencana untuk memenuhi hak mutlak anak sebagai peserta didik, yakni mendapatkan pendidikan yang layak, terlepas apapun situasi dan kondisinya. Secara umum, berikut proses pendirian Satuan Pendidikan Darurat (SPD): 01 Ditetapkannya status “Darurat Bencana” oleh Pemerintah Daerah


33 Nah, di antara semua proses yang ada, relawan muda biasa terlibat di “Kegiatan Belajar Mengajar di Satuan Pendidikan Darurat (SPD)”. “Lalu pada proses yang lain, apakah aku bisa terlibat?” Jawabannya tentu bisa, namun terbatas karena proses yang lain merupakan wewenang Pemerintah Daerah (Pemda). Dalam hal ini, Sobat Tangguh tetap bisa loh memberikan masukan kepada Pemda setempat, tentunya melalui koordinasi formal yang dilakukan (lihat kembali 3.2 A). Misalnya dengan melakukan kampanye “Kembali Belajar di Sekolah” yang bertujuan untuk menegaskan pentingnya sekolah meski di tengah situasi bencana. Kampanye ini, selain memberikan pemahaman baru kepada masyarakat terdampak, juga dinilai mampu meningkatkan perhatian pemerintah loh agar bidang pendidikan darurat tetap menjadi perhatian bersama. Pada situasi bencana, kegiatan belajar mengajar (KBM) dilakukan utamanya bertujuan untuk, Memulihkan dan Meningkatkan Ketangguhan Anak Pemulihan sendiri meliputi dua aspek, yakni kondisi mental serta daya bersosialisasi anak. Pulihnya dua aspek ini menjadikan anak beraktivitas sebagaimana sediakala, termasuk suka bercanda, bermain, serta belajar bersama kawan-kawannya. Di sisi lain, KBM pada situasi ini juga harus mampu meningkatkan ketangguhan anak-anak dalam menghadapi risiko-risiko yang terjadi seusai kejadian bencana, termasuk di antaranya, Kerja Paksa Penelantaran Perdagangan Manusia Kekerasan Seksual Pernikahan Anak 1 2 3 4 5


34 Berbicara soal bentuk kegiatan pembelajaran yang dilakukan, tentu hal ini sangat bervariasi. Pada intinya, jika kegiatan yang dilakukan dapat memulihkan dan meningkatkan ketahanan peserta didik, maka kegiatan tersebut sudah ideal untuk dilaksanakan. Pada pelaksanaannya, Sobat Tangguh perlu loh untuk membuat “Dokumen Rencana Pembelajaran” (terlampir). Dokumen inilah yang diusulkan ke Pos Pendidikan untuk kemudian disetujui atau tidak untuk dapat dilaksanakan di SPD di lokasi bencana. Setelah disetujui, langkah berikutnya tentu melaksanakan rencana pembelajaran yang sudah dibuat. Pastikan Sobat Tangguh selalu berkoordinasi dengan pihak SPD dan Pos Pendidikan ya! Selama pelaksanaan pembelajaran, pastikan juga kegiatan Sobat Tangguh menerapkan prinsip-prinsip serta standar minimum yang tercantum baik dalam dokumen INEE maupun panduan SPAB (lihat kembali 2.1). Sobat Tangguh juga bisa memanfaatkan dokumen “Matriks Pemenuhan Hak Pendidikan” (terlampir) loh untuk mengetahui apakah KBM yang dilakukan sudah sesuai standar minimum atau belum. Periksa melalui barcode di samping ya! Usai dilaksanakan, jangan sampai melewatkan tahap evaluasi dan perbaikan yang biasa dilakukan dengan mekanisme umpan balik. Penasaran, yuk kita meloncat ke pembahasan berikutnya! Enggak sabar bikin rencana pembelajaran? Intip di sini ya buat contohnya! Matriks Pemenuhan Hak Pendidikan


35 3.3 Sesaat Sebelum Pulang dari Lokasi Bencana A. Umpan Balik Tak Boleh Terlupa! Informasi Umum Umpan balik tuh mudahnya adalah suatu jalur komunikasi yang disediakan oleh pelaksana aksi tanggap bencana agar kelompok terdampak bencana dapat secara leluasa memberikan pendapat, ide, kritik, atau keluhan terkait bantuan atau layanan yang telah mereka dapatkan dan rasakan. Selain agar bantuan dan layanan yang kita sediakan sesuai kebutuhan, adanya umpan balik juga memastikan bahwa perbaikan yang kita lakukan tetap relevan dengan kondisi di lokasi bencana yang seringkali berubah dengan cepat. Penasaran dengan cara kerja mekanisme umpan balik? Mari simak penjelasan berikut! 1 2 Mendengarkan kelompok anak-anak, remaja, masyarakat ataupun kelompok terdampak bencana lainnya. Mengkategorikan Jenis Umpan Balik. 3 Respon umpan balik tersebut 4 Menutup siklus umpan balik. 1. Mendengarkan kelompok anakanak, remaja, masyarakat ataupun kelompok terdampak bencana lainnya. Di sini, relawan mengumpulkan dan menghargai pendapat dari kaum muda, remaja, dan masyarakat melalui cara-cara yang mereka pilih, seperti saluran umpan balik dan cara partisipatif lainnya.” 2. Mengkategorikan Jenis Umpan Balik. Berikutnya, relawan akan memisahkan umpan balik yang diterima berdasarkan kategori-kategori yang sudah ditentukan sebelumnya. 3. Respon umpan balik tersebut. Relawan selanjutnya akan merespon umpan balik berdasarkan prinsip “kepentingan terbaik bagi kelompok terdampak bencana”. 4. Menutup siklus umpan balik. Pada penghujung mekanisme, relawan menutup siklus umpan balik dengan mengonfirmasi kembali kepada pihak yang bersangkutan apakah respon yang mereka berikan sudah sesuai belum dengan kebutuhan. Langkah-Langkah


36 Saluran Umpan Balik: Ada dua cara yang dapat Sobat Tangguh lakukan untuk melaksanakan mekanisme umpan balik agar aksi tanggap bencana yang dilakukan sesuai dengan harapan masyarakat. 1. Pendekatan dua arah • Kunjungan ke tenda atau rumah masyarakat terdampak bencana untuk mendapatkan saran dan masukan terkait dengan program yang kamu lakukan • Melakukan diskusi bersama peserta kegiatan atau program yang kamu lakukan • Kamu juga bisa memberitahukan nomor telepon organisasi mu yang dapat diakses oleh masyarakat untuk memberikan saran dan masukan terhadap program yang kamu lakukan 2. Pendekatan satu arah • Sediakan kotak saran, kamu bisa menyediakan kotak saran yang kamu bawa saat melakukan kegiatan ataupun kamu bisa simpan kotak saran tersebut di area-area yang mudah dijangkau oleh masyarakat. • Sediakan formulir umpan balik, formulir ini dapat diisi oleh peserta kegiatan setelah kegiatan kamu selesai. Kamu bisa mengarahkan mereka untuk mengisi formulir umpan balik tersebut. • Tinggalkan nomor, email, dan/atau barcode yang dapat diakses oleh masyarakat untuk mengirimkan umpan balik berupa email, SMS, dan survei online. Kamu bisa membuat poster yang dapat ditempel di beberapa tempat yang dapat diakses oleh masyarakat. Bila semua umpan balik telah diselesaikan sesuai kemampuan komunitas Sobat Tangguh, maka langkah terakhir adalah menyusun laporan kegiatan dan menyerahkannya ke Pos Pendidikan. Proses ini menandakan bahwa aksi tanggap bencana bidang pendidikan telah selesai dan Sobat Tangguh telah siap kembali dari lokasi bencana. Selamat! kalian semua pahlawan! Contoh Umpan Balik Pendekatan Satu Arah


37 YANG BOLEH DILAKUKAN DAN TIDAK Nah, usai Sobat Tangguh diajak berkenalan dengan beberapa contoh aktivitas bidang pendidikan yang dilakukan saat situasi bencana, berikut ada catatan terakhir untuk Sobat Tangguh agar aksi-aksi yang dilakukan tetap berdasar pada prinsip-prinsip kesetaraan dengan saling memanusiakan, menghormati, dan menghargai semua pihak. PERSIAPAN No. Boleh Dilakukan Tidak Boleh Dilakukan 1 Persiapkan diri dengan pengetahuan tentang jenis bencana yang mungkin terjadi di daerah tersebut. Lengah dan tidak peduli tentang pentingnya pemahaman soal jenis-jenis bencana dan bagaimana meresponnya. 2 Mengikuti pelatihan kebencanaan dan prosedur yang diperlukan sebelum terjun ke lokasi bencana. Menganggap bahwa pelatihan kebencanaan beserta prosedur-prosedur yang mengikutinya tidaklah penting. 3 Mempersiapkan dengan baik kebutuhan pakaian, makanan, dan akomodasi serta kebutuhan teknis dan administratif sebelum terjun ke lokasi bencana. Bersikap tanpa perhitungan yang matang dan cenderung suka mendadak sebelum terjun ke lokasi bencana. BAGIAN 4


38 4 Secara berkala memperbarui rencana respon berdasarkan informasi terkini terkait layanan dan dukungan yang tersedia bagi para peserta didik bencana. Malas dalam memperbarui rencana respon sehingga menggunakan strategi yang sama kapan pun dan dimana pun. 5 Memilah aktivitas dalam melakukan respon sesuai kapasitas dan keterampilan yang dikuasai. Melakukan aktivitas respon yang teknisnya tidak diketahui dan dikuasai. Alias asal dalam melakukan respon kebencanaan. KOORDINASI No. Boleh Dilakukan Tidak Boleh Dilakukan 1 Melibatkan pos utama, terutama pos pendidikan sebagai elemen koordinasi kunci selama melakukan respon kebencanaan di bidang pendidikan. Melangkahi pos utama beserta pos pendidikan dalam berkoordinasi terkait pelaksanaan pendidikan situasi darurat. 2 Melakukan verifikasi berulang informasi yang didapat kepada pemberi informasi. Langsung meneruskan informasi tanpa memastikan kebenarannya. 3 Mendengarkan, menampung, menghormati, serta mempertimbangkan pandangan dari pihak lain. Menutup diri dan selalu menganggap bahwa pandangan pihak lain tidak lebih baik dari yang kita punya.


39 4 Bersikap terbuka dengan menyampaikan kendala, tantangan yang dihadapi, maupun konflik pribadi yang memiliki dampak terhadap capaian respon kebencanaan. Enggan membuka komunikasi dengan sesama relawan atau pendamping kegiatan sehingga berdampak pada tidak maksimalnya kinerja saat melaksanakan respon kebencanaan. 5 Melaksanakan Satuan Pendidikan Darurat (SPD) sesuai dengan hasil koordinasi (kesepakatan bersama). Melakukan modifikasimodifikasi dalam pelaksanaan SPD tanpa berkomunikasi dan sepengetahuan pihak-pihak lain yang menyepakati hasil koordinasi. 6 Menyampaikan rencana kegiatan sesuai dengan yang sudah memang sudah disiapkan Terlalu mudah menjanjikan sesuatu kepada pihak lain dalam bentuk apapun. 7 Mengenakan baju/ rompi relawan sebagai tanda pengenal serta berpenampilan sopan Tidak rapi dalam berpakaian 8 Menyiapkan catatan apa saja yang mau dilaporkan atau disampaikan sehari sebelum koordinasi Tidak memiliki catatan untuk koordinasi BERKOMUNIKASI DENGAN PESERTA DIDIK No. Boleh Dilakukan Tidak Boleh Dilakukan 1 Melakukan 3S, senyum; salam; dan sapa Menampilkan raut muka yang tidak sepenuh hati dalam melaksanakan aktivitas tanggap bencana.


40 2 Memperkenalkan diri dengan menyatakan peran sebagai relawan. Tidak memperkenalkan diri saat berkomunikasi dengan peserta didik. 3 Menjadi pendengar aktif dan tidak segan untuk mencari lebih banyak sudut pandang agar memahami situasi dengan lebih baik. Seringkali menyela penjelasan peserta didik dan menghakimi mereka tanpa mau tahu lebih dalam. 4 Tak segan mempelajari norma, budaya, serta etika yang berlaku agar komunikasi lebih berimbang. Berperilaku tidak pantas tanpa mempertimbangkan budaya, usia dan jenis kelamin. 5 Memperhatikan dan menghormati keputusan peserta didik Tidak mempertimbangkan saran dan keputusan dari peserta didik 6 Memberikan informasi yang akurat dan valid mengenai segala hal yang berkaitan dengan respon kebencanaan. Enggan melakukan verifikasi berulang dan memberikan informasi yang tidak valid. Termasuk memberikan janji kosong terhadap peserta didik. 7 Mempelajari dan memperhatikan betul pemenuhan hak-hak peserta didik saat situasi bencana. Bersikap seenaknya sendiri dalam melakukan interaksi dengan peserta didik. 8 Mengambil gambar, video, atau testimoni lainnya setelah mendapatkan izin Mengambil dokumentasi tanpa izin (consent) dari anak/ peserta didik dengan diketahui oleh guru/wali


41 9 Menghormati anak sebagai teman yang setara Melakukan kekerasan fisik, verbal, dan kekerasan seksual dalam bentuk apapun PELAKSANAAN AKSI TANGGAP BENCANA BIDANG PENDIDIKAN No. Boleh Dilakukan Tidak Boleh Dilakukan 1 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan dokumen berkas rencana pembelajaran yang telah diusulkan ke pos pendidikan. Mengubah materi dan/atau kegiatan pembelajaran dan/ atau durasi pembelajaran tanpa sepengetahuan pos pendidikan 2 Mendorong anak untuk terlibat aktif dalam pembelajaran Memaksakan agar tujuan pembelajaran tercapai 3 Menciptakan suasana pembelajaran yang asik, menyenangkan, dan kreatif Pembelajaran yang terlalu lama dan membosankan 4 Melaksanakan pembelajaran di tempat yang aman dan nyaman Melakukan pembelajaran atau pelaksanaan pendidikan situasi darurat pada tempat yang berbahaya seperti tempat rawan longsor, lapangan terbuka yang panas, 5 Mendengarkan masukan dari anak, orang tua, dan warga sekitar terkait pelaksanaan pembelajaran Menolak masukan anak atau pihak lain terkait pelaksanaan pendidikan situasi darurat


PINTU KELUAR SUDAH DEKAT! Tak terasa ya Sobat Tangguh, akhirnya sampailah sudah di bagian akhir dari buku saku. Ini pertanda bahwa Sobat Tangguh sudah siap untuk melakukan aksi tanggap bencana terbaik saat bencana atau situais darurat lain terjadi. Kami percaya bahwa Sobat Tangguh adalah tunas perubahan untuk lingkungan sekitar. Oleh kami tim penyusun, mengucapkan rasa terima kasih paling dalam kepada semua pihak yang telah terlibat, khususnya Plan Indonesia dan kamu para pembaca atas segala wujud dukungan yang diberikan pada buku saku ini. Kami sadar bahwa masih banyak hal yang perlu diperbaiki, dan oleh karenanya, kami sangat terbuka dalam menerima segala bentuk masukan yang membangun dari siapapun. Mimpi kami nantinya, kami ingin buku saku ini bisa dimanfaatkan secara luas oleh Sobat Tangguh di seluruh Indonesia yang dengan semangat kemanusiaannya, mereka akan membuat perubahan positif dalam berdampak langsung di situasi bencana. Salam Tangguh! Salam Kemanusiaan! Salam hangat dari kami, Indonesia EiE Youth Ambassador 42 BAGIAN 5


KUMPULAN AKRONIM 1. Kemensos: Kementerian Sosial 2. BNPB: Badan Nasional Penanggulangan Bencana 3. BPBD: Badan Penanggulangan Bencana Daerah 4. ATK: Alat Tulis Kantor 5. CPP: Child Protection Policy; Kebijakan Perlindungan Anak 6. INEE: Inter-Agency Network for Education in Emergencies 7. SPAB: Satuan Pendidikan Aman Bencana 8. Kemenristekdikti: Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi 9. MONEV: Monitoring dan Evaluasi 10. NGO: Non Governmental Organization; Lembaga nonPemerintah 11. WVI: Wahana Visi Indonesia 12. PSS: Psychosocial Support; Dukungan Psikososial 13. EiE: Education in Emergency; Pendidikan dalam Kedaruratan Kalo Sobat Tangguh bingung dengan singkatan atau istilah tertentu saat tengah membaca, nanti balik ke halaman ini lagi ya.. 43


LAMPIRAN Di bagian ini, Sobat Tangguh akan dibawa berkenalan dengan beberapa dokumen administratif yang biasa digunakan dalam koordinasi penyelenggaraan satuan pendidikan darurat. Yuk! selengkapnya bisa Sobat Tangguh simak pada tabel di bawah ini. 44 Fase Pelaksanaan Nama Dokumen Keterangan Koordinasi Contoh Dokumen Surat Tugas Surat tugas ini bisa Sobat Tangguh dapatkan dari atasan atau ketua di organisasi yang menunjukkan bahwa Sobat Tangguh berada dalam naungan instansi atau organisasi tertentu. Contoh Dokumen Rencana Kegiatan PSS atau Pembelajaran di Satuan Pendidikan Darurat (SPD) Dokumen ini nantinya bakal dilampirkan ketika temanteman telah sampai di pos utama dan pos pendidikan. Kaji Cepat Contoh Formulir Pendataan untuk Kaji Cepat Formulir ini bakal jadi pegangan kamu yang isinya data-data apa saja yang harus kamu survei. Contoh Dokumen Hasil Analisis Kaji Cepat (in English) Dokumen ini paling krusial yang harus Sobat Tangguh jadikan dasar dalam menyusun aktivitas tanggap bencana.


45 Pemantauan dan Evaluasi Contoh Dokumen Peninjauan Penyelenggaraan SPD Di dalam dokumen ini bakal ada beberapa indikator yang bisa nunjukin seberapa dampak dan capaian dari kegiatan pembelajaran darurat yang sudah dilakukan. Contoh Dokumen Matriks Pemenuhan Hak Pendidikan dalam Situasi Bencana Dokumen ini adalah rangkuman dari standar yang berlaku. Bila Sobat Tangguh melaksanakan semua poin pada tabel “Kegiatan”, artinya Sobat Tangguh berhasil menyelenggarakan pembelajaran yang ideal di situasi bencana. Lain-lain Standar Operasional Penyelenggaraan SPD Ada elemen apa saja dan harus koordinasi dengan siapa saja? Ini yang akan Sobat Tangguh dapatkan dalam lampiran ini. Contoh Kit Pembelajaran di SPD Bingung memetakan kebutuhan saat pelaksanaan pembelajaran darurat? Yuk cek dokumen ini! Referensi Sarana Prasarana SPD Dokumen ini dapat dijadikan referensi buat kamu yang bergerak di sarana prasarana pendidikan darurat. BNPB - 021-51010112 Basarnas - 115 Kemensos - 171 Seknas SPAB - 0852-1331-8836 KemenPPPA - 129 Kontak Darurat


Situs yang mungkin Sobat Tangguh butuhkan Situs Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) https://spab.kemdikbud. go.id/ InaRisk - Situs Pemetaan Bersama https://inarisk.bnpb.go.id/ Situs Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) https://www.bmkg.go.id/ cuaca/prakiraan-cuacaindonesia.bmkg Situs Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) https://geologi.esdm.go.id/ pvmbg Mampir dan unduh failnya di sini ya!


47 SUMBER REFERENSI (2019). An Overview Of Indonesian Disaster Resilient Villages. Kementerian Sosial Indonesia. Amee Ashlee, G. C. (n.d.). Rapid Evidence Review Education In Emergency. EdTech Hub. Ceobanu, I., Veronica H. and Pavel C. 2020. Youth and Creativity. Romania: Bucharest. Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2018). PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DALAM SITUASI DARURAT. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Education In Emergencies- A Resource Tool kit. (n.d.). UNICEF. Guidelines With Us & For Us: Working with and for Young People In Humanitarian and Protracted Crises. (2020). IASC. IEYA. (2023). RISET PELIBATAN KAUM MUDA DALAM RESPON KEMANUSIAAN. Jakarta: Plan Indonesia. Indonesian Red Cross Palang Merah Indonesia Snapshot. (n.d.). INEE. (2012). STANDAR MINIMUM UNTUK PENDIDIKAN: Kesiapsiagaan, Respons, Pemulihan. Jakarta: MOC Publishing. (2019). Kampung Siaga Bencana Kementerian Sosial. Kementerian Sosial Indonesia. Masyarakat Tangguh Banjir. (n.d.). Palang Merah Indonesia. Module 7 Young People In Humanitarian Settings. (n.d.). UNFPA. MPHSS and EiE Tool kit. (2021). MPHSS.net. Pedoman Umum Layanan Dukungan Psikososial. (2021). Kementerian Sosial Indonesia. Pengenalan Karakteristik Bencana dan Upaya Mitigasinya di Indonesia. (n.d.). Pelaksana Harian Badan Koordinasi Nasional Penanganan Bencana. Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia No 25 Tahun 2019 Tentang Karang Taruna. (2019). Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia No.28 Tahun 2012 Tentang Pedoman Umum Taruna Siaga Bencana. (n.d.). 2012.


48 Pertolongan Psikologi Pertama: Panduan bagi Relawan Bencana. (n.d.). Universitas Airlangga. Preti Askunala Wikan, R. K. (2022). Understanding The Roles Of Experience, Self Efficacy, and Attitude in SIBAT Community for Earthquake Disaster Preparedness. SEKERTARIS JENDRAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN, K. R. (2023). PERATURAN SEKERTARIS JENDRAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI NOMOR 6 TAHUN 2023 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN PROGRAM SATUAN AMAN BENCANA. S, M. B. (2016). Kampung Siaga Bencana Sebagai Instrumen Kebijakan Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas di Indonesia: Politik Pembangunan dan Diskursus Pembangunan Kebencanaan. Puslitbang Kesos. Standar Umum Untuk Pendidikan: Kesiapsiagaan, Respons, Pemulihan. (2010). INEE. Tanggap Tangguh Tangkas Menghadapi Bencana. (2019). Badan Nasional Penanggulangan Bencana. UNICEF Education Kit Handbook. (n.d.). UNICEF. UNICEF. (2016). Revised School-in-a-Box 2016,40 students & 1 teacher (S9935097) GUIDELINES FOR USE. WorldRiskReport2023: Diversity. (2023). RUHR Universitat Bochum.


49 Kumpulan Situs Rujukan Desk Relawan | BNPB - https://simr-covid.bnpb.go.id/daftar-relawan InaRisk | BNPB - https://inarisk.bnpb.go.id/ Infografis Kejadian Bencana 2022 | BNPB - https://bnpb.go.id/infografis/ infografis-bencana-tahun-2022 Infografis Kejadian Bencana 2021 | BNPB - https://bnpb.go.id/infografis/kejadianbencana-tahun-2021 Infografis Kejadian Bencana 2023 | BNPB - https://bnpb.go.id/infografis/ infografis-bencana-tahun-2023 Situs SPAB | Kemendikbudristek - https://spab.kemdikbud.go.id/ Geoportal Data Bencana di Indonesia | BNPB - https://gis.bnpb.go.id/


Click to View FlipBook Version