Tausiyah Anak merupakan amanat ditangan kedua orang tua. Hatinya yang masih bersihsuci merupakan permata yang indah, bila kita mengasah dengan penuh kebaikan. Kemudian, pahala pun akan mengalir dan dinikmati untuk kedua orang tuanya maupun semua orang yang mendidiknya sampai akhirat kelak. Setiap oarang tua memiliki kekhawatiran akan nasib anaknya di kemudian waktu mereka menjadi orang yang lemah, baik lemah secara fisik ataupun mental sepiritualnya. Terlebih disaat pasca masa pandemi ini. Sehingga orang tua tidak segan-segan memanggil guru prifat nagaji dan memasukan anandanya ke bimbel-bimbel pelajaran yang ada di sekitarnya. Ini bentuk rasa tanggung jawab dan kekhawatiran seorang tua akan lemahnya seorang anak di kemudian hari. Sesuai dengan syari’at Allah SWT, seperti yang tergambar dalam firman Nya dalam QS. An Nisa : 9 ۡ ِم ِه ف ۡ ل َ ۡ خ ِ من ْ وا ُ َك ر َ ۡ ت و َ َ ل ِين ذَّ َ ٱل ۡش َخ يۡ َل ْ و ُوا ق َّ ت َ ي ۡ ل َ ۡ ف ِم ه ۡ ي َ ل َ ْ ع ُوا َاف ًا خ ٰف َ ٗ ِ ضع ة َّ ِي ّ ر ُ ذ ا ً َ ِديد اٗ س ۡل و َ ق ْ وا ُ ُول َق يۡ َل هََّ و ٱلل Artinya : “Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar” Bahkan beberapa orang tua pun harus mengikuti parenting bagaimana mendidik anak yang benar secara Islami dengan nilai-nilai luhur yang ditanamkan pada anak. Agar anak lebih memahami, ajaran Islam sejak dini, yang dapa mendorong dan membentuk anak menjadi yang terbaik menurut Al-qur’an dan Nabi Muhammad SAW. Berikut, beberapa tips Islami dalam mendidik anak menuju anak yang kuat, memiliki ketahanan fisik dan mental yang Islami. 1. Biarkan Anak Menentukan Pilihan Cara melatih mental tangguh yang pertama adalah dengan cara membiarkan anak untuk menentukan pilihan. Anak yang pemberani dan memiliki mental tangguh dapat menentukan pilihannya sendiri dan dapat memecahkan masalah. Jika seorang ibu ingin anak menjadi mandiri dan berani, Seorang ibu harus membiarkan anakmenentukan pilihan. Anak belum bisa memilih halhal rumit, maka seorang ibu bisa memberikan pilihan menu makan apa yang anak sukai untuk makan siang misalnya atau baju apa yang ingin dipakai ketika ingin bepergian. Hal ini merupakan pembelajaran/ melatih nalar anak untuk menentukan pilihan dan melatih berfikir serta berpendapat. 2. Ajarkan Kemampuan Sosial Pada si Kecil Alasan mengapa anakmenjadi anak yang penakut dan tidak mandiri adalah karena anak tidak mengetahui cara berinteraksi dengan orang lain. Anak membutuhkan waktu dan latihan untuk bisa berinteraksi dengan orang asing selain keluarganya. Oleh karena itu, seorang ibu harus mengajarkan anakdasar-dasar kemampuan sosial agar anakmenjadi lebih berani. Seorang ibu bisa mengajak anakke supermarket dan perintahkan anakuntuk membayar barang belanjaan di kasir. Selain itu, seorang ibu juga bisa mengajak anakbermain dengan anak teman dari seorang ibu yang memiliki usia yang sama. Membentuk Ketahanan Fisik dan Mental Anak dalam Islam Oleh: Isma’il, M.Pd. Guru Kelas IV Inspira Magazine Edisi 8 | Januari 2023 51
TAusiyah 3. Memberikan Contoh Secara Langsung Cara melatih mental tangguh anak yang cukup efektif adalah dengan cara memberikan contoh secara langsung. Anak belajar dengan efektif dengan cara meniru sikap dan perilaku orang tuanya. Oleh karena itu, seorang ibu bisa melatih anak memiliki mental tangguh dan pemberani dengan cara mencontohkan hal-hal sederhana kepada seorang anak. Sebagai contoh, jika anak takut berenang, seorang ibu bisa mulai menyelam di air untuk menunjukan bahwa tidak ada yang harus ditakuti saat berenang, atau contoh melakukan hal hal positif lainnya. Ketika anak sudah melihat contoh yang baik dari Seorang ibu nya, anak akan menjadi lebih berani. 4. Memberikan Kepercayaan Diri Pada Anak Agar anak tangguh dan berani, Seorang ibu harus memberikan kepercayaan diri pada Anaknya. Tanamkan mindset bahwa anak bisa melewati berbagai rintangan. Jika anak berani untuk mencoba. Sebaiknya, sebagai orang tua harus menghindari mengatakan ‘jangan’, karena akan menurunkan kepercayaan diri si Kecil. Sesekali menemani anak pergi ke rumah temennya atau ke rumah gurunya, agar anak merasa aman dan berani untuk datang untuk selanjutnya. 5. Kenalkan Yang Ma’ruf dan Yang Munkar Hal yang tidak kalah pentingnya dalam mendidik anak adalah memperkenalkan kepada mereka mana yang ma’ruf dan menguatkan komitmen dan mana yang munkar serta menjauhinya dengan sikap tanpa kompromi. َ ه ۡ َٱن ُ ِوف و ر ۡ َع م ۡ ِٱل ۡ ب ُر م ۡ أ َ َ و ة ٰ و َ َّ ل قِِم ٱلص َ يََّ أ ُن ٰب َ َّ ي ِن إ ۖ َ َك َ اب ص َ ٓ أ ا َ ٰ م لَىَ ۡ ع رِب ۡ َٱص ِ و ر َ ُنك م ۡ ِ ٱل َن ع ِ ُور م أۡ ُ ِم ٱل ۡ ز َ ۡ ع َ ِ من لِك ٰ َ ذ “Wahai anandaku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang munkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).” (QS. Luqman [31]: 17) Dalam ayat tersebut setelah shalat, anak harus tahu mana yang ma’ruf dan munkar dan bersikap tepat terhadap keduanya. Amar ma’ruf, dorong anak-anak kita untuk mengajak temannya mengerjakan shalat, belajar yang rajin. Dan dorong pula mereka melarang temantemannya bertindak tidak baik seperti mencuri, tidak serius dalam mengerjakan tugas dan lain sebagainya yang mengundang keburukan diri dan kemurkaan Allah Setelah itu, kenalkan anak, didik anak untuk sabar dengan apapun yang dialami dalam hidupnya dalam menjaga keimanannya. Sosok sempurna dalam hal ini ada pada diri seorang anak bernama Ismail Alahissalam. Dimana dalam setiap apa yang diperintahkan oleh Allah SWT kepada dirinya, tidak ada respon muncul, melainkan selalu tunduk dan patuh. ٓ يِن ُ ِجد َ ت َ ۖ س ُ َر م ۡ ؤ ُ َا ت ۡ م َل ع ۡ َ ِت ٱف ب َ ٰٓأ َ َ ي َال ق َ ِين رِب ٰ َّ َ ٱلص هَُّ ِ من َ ٱلل ء ٓ ا َ ِن ش إ “Ia (Ismail AS.) menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.” (QS. Ash-Shaffat [37]: 102) Demikianlah sikap anak yang sejak kecil telah mengenal yang ma’ruf dan munkar. Ia tidak pernah dalam kebimbangan dalam hidupnya. Jika ma’ruf dia kerjakan, jika munkar ia tinggalkan dan mencegah yang lain mengerjakannya. “Bangkitlah, ciptakan dunia baru. Bungkus dirimu dalam api, dan jadilah seorang Ibrahim. Jangan mau tunduk kepada apa pun kecuali Kebenaran. Ia akan menjadikanmu seekor singa jantan.” yang siap menghadapi kondisi seperti apapun. Jika hal ini kita tanamkan kepada putra-putri kita di rumah, insya Allah anak-anak kita akan lebih cepat dan antusias mengenal Rasulullah, sahabat dan ulama-ulama terdahulu, sehingga mereka tidak terombang-ambing oleh idola ciptaan dunia entertaint, sehingga mereka tumbuh menjadi pribadi yang mantab visi dan cita-cita keumatannya. Itulah 5 cara melatih mental anak untuk lebih tangguh secara fisik maupun mental spiritualnya, agar kelak bisa menjadi lebih mandiri berani dan menjadi anak yang Resilient. Maka untuk mendukung tumbuh kembang anak seorang ibu harus memberikan nutrisi yang lengkap seimbang, baik nutrisi secara fisik maupun nutrisi kerahanian agar anak bisa lebih sehat, aktif dan mandiri serta shalih. Wallahu a’lam.* Inspira Magazine Edisi 8 | Januari 2023 52
Kalam Pembaca Inspira sekalian yang dirahmati Allah SWT. Segala pujian hanya untuk Allah SWT. Shalawat teriring salam untuk baginda Muhammad SAW, manusia mulia yang kita rengkuh syafa’atnya dihari perhitungan kelak. Pembaca Inspira sekalian yang budiman. Pada kesempatan kali ini kita akan mengisahkan salah satu nabi yang mulia, bapaknya para nabi yakni Nabi Ibrahim as. Siapa yang tidak mengetahui Nabi Ibrahim as. Beliau termasuk golongan dari 5 nabi Ulul Azmi, Nabi Ibrahim as. Nabi yang mulia ini memiliki 2 anak yang mulia yakni Nabi Ismail dan nabi Ishaq. Bahkan nabi Muhammad SAW adalah keturunan nabi Ismail yang tidak lain nabi Muhammad SAW juga keturunan nabi Ibrahim as. Banyak sekali kisah hikmah yang bisa kita ambil dari kisah Nabi Ibrahim as, terutama bagaimana beliau mendidik keluarga dan anaknya, yuk kita simak bagaimana beliau Nabi agung ini mendidik keluarganya. Tentunya mendidik keluarganya dalam menjaga iman dan taqwa kepada Allah SWT. Sudah semestinya kita sebagai orang tua, yaitu mengajarkan ketawakalan sejak dini kepada anak kita. Memahamkan kepada mereka bahwa tawakal itu bukan sekedar pasrah begitu saja, malainkan juga disertai usaha dan do’a. Lalu kepada siapakah ketawakalan yang benar yang akan kita ajarkan kepada anak-anak kita? Allah berfirman dalam Surat Al-Maidah : 23 َ ِمنِني ۡ ؤ ُّ ُم م نت ُ ِن ك إ ْ ا ٓ و لَُّ َك و َ ت َ ِ ف هَّ لَىَ ٱلل َع و “Dan bertawakallah kamu hanya kepada Allah, jika kamu orang-orang beriman.”” Sering kali kita mengucap didepan anak kita mungkin ketika mendapati anak kita sakit lantas kita mengatakan “Ayo nak minum obat dulu biar sembuh” sebenarnya itu ucapan kecil tetapi alangkah baiknya bila tetap Allah dahulu yang kita sebut, seperti “Ayo nak minum obat, in syaa allah aka segera allah sembuhkan penyakitnya. kita mengajarkan anak kita dengan melibatkan Allah dalam segala hal terkecil maupun sampai terbesar. Obat hanyalah perantara, namun tawakal tetap perlu disandarkan kepada Allah. Lihatlah bagaimana Nabi Ibrahim mendidik ketawakalannya kepada Siti Hajar istrinya, melalui wahyu yang turun dari Allah. Nabi Ibrahim meninggalkan istrinya ditempat asing di suatu lembah yang tandus, gersang, tidak tumbuh sebatang pohon pun. Lembah itu demikian sunyi dan sepi tidak ada penghuni seorangpun. Nabi Ibrahim sendiri tidak tahu, apa maksud sebenarnya dari wahyu Allah yang memerintahkan menempatkan istri dan putranya yang masih bayi itu, ditempat yang luar biasa asing, disebelah utara kurang lebih 1600 km dari Palestina negara sendiri. Akan tetapi baik nabi Ibrahim maupun istrinya Siti Hajar, menerima perintah itu dengan ikhlas dan penuh tawakal. Allah disini ingin menguji kepatuhan Hajar kepada suaminya sekaligus menguji ketawakallan Nabi Ibrahim, mereka sudah tidak ada jalan lain selain tawakal dan berdo’a. Suatu kalimat yang dipertanyakan Hajar kepada suaminya Ibrahim yaitu “Apakah ini perintah Allah?” maka Ibrahim Cara Nabi Ibrahim Mendidik Putranya Adzani Iqbal Al Rasyid Guru Bahasa Arab SD Muhammadiyah Metro Pusat Inspira Magazine Edisi 8 | Januari 2023 53
Kalam pun menjawab “Ya” kemudian Siti Hajar membalasnya “Jika memang itu perintah Allah maka lakukanlah”. Benar-benar istri yang semacam itu tentu telah terdidik suaminya yang juga seorang yang bertawakal kepada Allah. Memang benar dalam kejadian tersebut Nabi Ibrahim benar-benar meninggalkan istrinya untuk kembali ke Palestina. Tetapi ketauhilah, walaupun keberadaan mereka terpisah jauh, Nabi Ibrahim yang sebelumnya juga memberikan pengertian kepada istrinya, beliau juga senantiasa berdo’a kepada Allah, pasrah kepada-Nya, meninggalkan anak istri dipadang tandus. Allah berfirman dalam Surat Ibrohim : 37 َ ٍ اد ِو يِت ب َّ ِي ّ ر ُ ُ ِ من ذ َنت ۡك س َ ٓ أ يِ ّ ِن إ ٓ ا َ ن َّ ب َّ ر َِّم َر ُح م ۡ َ ٱل ِك ت ۡ ي َ َ ب ۡ ٍع ِ عند ر َ ِ ذِي ز رۡ َي ٗ غ ة َ ِد ٔ ۡ ف َ ۡ أ َل ع ۡ َٱج َ ف ة ٰ و َ َّ ل ْ ٱلص ُوا ِيم ُق َ يِ ا ل ن َّ ب َ ر َ ِن ّ ُم م ه ۡ ق ُ ۡز َٱر ۡ و ِم ۡه يَ ِل ٓ إ ِي و ۡ ه َ َّ ِ اس ت َ ٱنل ِن ّ َ م ُون ر ُ ۡ ك َش ۡ ي ُم ه َّ ل َ ع َ ٰ ِت ل َ َر م َّ ٱثل “Ya Tuhan, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanamtanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan (yang demikian itu) agar mereka melaksanakan salat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berilah mereka rezeki dari buahbuahan, mudah-mudahan mereka bersyukur”. Dari sosok Hajar istri Ibrahim yang cukup bekal mendidik Nabi Ismail as, beliau mengajarkan perilaku baik, sopan, dan taat kepada Allah, hingga pada suatu saat nabi Ismail as. tumbuh menjadi lelaki dewasa yang taat kepada Allah juga orang tuanya. Sebagaimana sebuah kisah yang sangat masyhur dikalangan kita. Ketika nabi Ibrahim as, mendapatkan wahyu untuk menyembelih anaknya, yang bahkan dia sempat ragu akan hal itu, yang sehingga beliau sendiri menyampaikan kepada anaknya dan seraya Nabi Ismail berkata wahai ayahku kalau ini perintah Allah laksanakan lah. Masyaallah tidak ada keraguannya dalam melaksanakan perintah Allah SWT. Karena ketaqwaan dan didikan nabi Ibrahim as sendiri yang membuat keluarganya berdiri di atas ketaqwaan dan keimanan kepada Allah SWT. Dan tentunya ada banyak hikmah dari semua kejadian. Dan tentunya setiap Allah menguji nabi dan hamba NYA, akan ada selalu Hikmah. Seperti kisah penyembelihan diatas terjadinya syari’at qurban dan begitu pula hikmah Nabi Ibrahim as meninggalkan istrinya dan anaknya di gurun pasir disitu pula muncul air zam-zam yang bisa kita nikmati sampai sekarang. Sahabatku ...., untuk mencapai ketawakalan dan ketaqwaan yang tinggi sudah pasti nabi Ibrahim seorang yang mempunyai keimanan yang kuat, murni tidak tercampur sedikitpun keraguan kepada Allah. Atas dasar iman yang murni seseorang akan bisa tawakal kepada yang ditawakali yaitu Allah. Allah benar-benar mengikuti prasangka terhadap hambanya. Oleh karena itu bertawakallah kepada Allah sepenuh hati maka Allah akan membantu memudahkan urusan kita. َن َم ۚ و ُ ِسب َ ت حَۡ اَ ي ُ ل ۡث ي َ ۡ ح ُ ِ من ه ۡ ق ُ ۡز ر َ ي َ و ۚ ٓ ۥ ُ ه ُ ۡ ب َس َ ح و ُ ه َ ِ ف هَّ لَىَ ٱلل لَّۡ ع َك و َ ت َ ي Artinya : “dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangkasangkanya. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya”. (QS. At-Talaq : 3) Kesimpulan yang bisa kita petik ialah, betapa sosok seorang ayah yang bertaqwa, tawakal kepada Allah, yang kemudian di contohkan kepada istrinya akan berpengaruh besar kepada tumbuh kembang anak, lalu juga bisa kita ambil bahwa ketika diri kita pasrah kepada Allah, tidak lantas kemudian lost contac kepada Allah, justru kita harus sering sering mengajukan proposal, proposal dan proposal karena sebenarnya do’a itu merupakan sebuah proposal yang kita sodorkan kepada Allah. Dan yang terakhir perlunya untuk menyiapkan ibu untuk anakanak kita, seorang ibu yang taat kepada Allah dan juga suami. Dan itu semua tugas daripada seorang ayah. Inspira Magazine Edisi 8 | Januari 2023 54
Profil Guru Kicauan burung membersamai langkah saya menuju kediaman sosok Srikandi tangguh dari SD Muhammadiyah Metro. Beliau adalah Ibu Siti Nurnah. Wanita tangguh yang menjadi profil guru majalah Inspira Edisi 8. Sosoknya yang humoris dan apa adanya, membuat siapapun yang berada di dekatnya merasa nyaman. Sikapnya yang humble dan bersahaja, disukai banyak orang. Obrolan demi obrolan mengalir begitu saja, asyik sekali. Tak terasa rintik hujanpun ikut menemani obrolan kami sore ini. Ibu Siti Nurnah yang biasa di panggil Bu Siti, lahir di Raman Fajar tanggal 01 September 1969. Memiliki teman hidup (suami) bernama Bapak Tirso Muhammad Saril. Wanita yang sudah berkeluarga sejak tahun 1994 ini dikarunia dua orang buah hati bernama Rahmat Arifin dan Muhammad Hasanuddin. Beliau mengabdikan diri di SD Muhammadiyah Metro Pusat sejak tahun 1990, terhitung sudah 32 tahun masa pengabdian. Saat SD Muhammadiyah masih di zaman Laskar Pelangi, beliaupun sudah turut andil membesarkan SD Muhammadiyah tercinta. Wanita yang biasa disapa Bu Siti ini tinggal di Jl. Zebra No. 01 Kelurahan Hadimulyo Timur, Metro Pusat, Kota Metro. Beliau merupakan anak ke empat dari enam bersaudara, yang terdiri dari tiga laki-laki dan tiga perempuan. Pribadi yang tangguh sepertinya sudah tertanam sejak kecil. Menjadi anak tengah yang humble dan bijaksana, membuatnya sering diminta pendapat oleh kakak dan adiknya. Ibu Siti Nurnah memulai pendidikannya di SDN 1 Raman Fajar Lampung Timur tamat tahun 1983, kemudian melanjutkan ke jenjang sekolah menengah di SMPN 1 Raman Utara Lampung Timur tamat tahun 1986. Setelah lulus SMP, beliau meneruskan sekolah pendidikan guru di SPG PGRI Bandar Lampung tamat tahun 1989. Beliau pun menyelesaikan S1 PGSD Unila pada tahun 2011, sebelumnya beliau menempuh program D2 PGSD Unila pada tahun 2004. Wanita tangguh yang memiliki hobi berdagang ini sudah menekuni dunia pendidikan sejak lama. Banyak asam garam dunia pendidikan yang sudah beliau alami. Banyak pula karakter peserta didik yang sudah beliau temui. Beraneka ragam sikap dan sifat peserta didik membuatnya semakin nyaman menjadi seorang pendidik. Saat saya bertanya tentang suka dukanya menjadi pendidik, beliaupun menjawab. “Wah,,suka duka nya ya banyak. Mengajar lebih dari 32 tahun ini benar-benar memberi Ibu Siti Nurnah “Srikandi Tangguh SD Muhammadiyah Metro” Inspira Magazine Edisi 8 | Januari 2023 55
Profil Guru pengalaman tersendiri bagi saya. Pengalaman memahami karakter anak-anak. Biasanya di awal tahun pembelajaran, anak-anak itu banyak yang menangis, kurang mandiri, suka berantem dan beranekaragam keunikannya,” ungkapnya dengan antusias. “Namun seiring berjalannya waktu, dengan berbagai proses yang sudah dilalui. Anak-anak mampu menjadi pribadi yang mandiri dan ndak cengeng lagi. Semua itu butuh proses. Kita ini sebagai guru harus bisa cerewet dan tegas. Dalam artian, suka ngingetin anak-anak. Kalau salah ya kita tegur, kalau baik ya kita beri apresiasi,” lanjutnya. Wanita tangguh yang satu ini memiliki komitmen, jika kita sebagai pendidik itu harus mampu memberikan contoh baik yang terus menerus atau continue dan selalu menesahati anak-anak supaya menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Di samping menjadi seorang pendidik, beliau juga menjadi wirausaha. Ada beberapa usaha yang beliau tekuni, yaitu beternak burung hias dan penangkaran jangkrik. Sepertinya, wirausaha sudah mendarah daging pada diri beliau dan diturunkan ke anak-anak beliau. Terlihat dari usaha ternak burung hias yang semakin maju. Terdapat bermacammacam jenis burung hias, ada burung Murai Batu, Kecer, Kenari, Jalak Suren, Bahoroq dan lain-lain. Ibu Siti merupakan sosok pencinta hewan, sehingga ia senang dikala merawat burung-burung hias yang sudah seperti buah hati sendiri. Penangkaran Jangkrik pun menjadi usaha bersama suami tercinta. Merawat jangkrikjangkrik dengan penuh kesabaran. Dari mulai jangkrik anakan sampai dewasa siap jual. Kegigihan beliau patut kita tiru bersama. Merawat hewan dengan penuh kasih sayang juga patut kita tiru. Selain beternak burung hias dan jangkrik, ternyata beliau juga berwirausaha di bidang es. Ya,, mungkin teman-teman tidak asing dengan es teh dan jus yang ada di BUMS SD Muhammadiyah kan? Nah,, itu adalah salah satu usaha Bu Siti. Banyak ya, usaha yang ditekuni Bu Siti ini. Beliau pun membagikan tips supaya bisa menjadi wirausaha yang sukses. “Tips nya yaa, kita harus memiliki jiwa yang ulet, tekun dan jangan mudah putus asa. Satu lagi, selalu berdoa kepada Allah SWT supaya diberi kelancaran dalam mencari rezeki yang halal dan berkah. Tak lupa perbanyak sedekah.” pungkasnya. Beliau pun berharap kepada para tunas bangsa supaya tetap semangat dalam belajar, semangat dalam berprilaku yang baik, dan terus menjadi pribadi yang tangguh. (Vj) Inspira Magazine Edisi 8 | Januari 2023 56
Profil Wali Murid S osok Wali murid satu ini tidak asing bagi para mahasiswa IAIN (Institut Agama Islam Negeri) Metro. Beliau adalah bapak Suhendi, dosen yang terkenal ramah dan murah senyum di lingkungan kampus. Nasi goreng sebagai makanan favoritnya. Kali ini tim Inspira mendapat kesempatan mewawancarai beliau sebagai orang tua dari Amin Mukti Artanto murid kelas enam SD Muhammadiyah Metro Pusat. Saat ini Pak Hendi sapaan akrabnya, sedang menyelesaikan pendidikan doktornya. Bapak Suhendi memiliki istri bernama Wiwik Asnawati MR, S. Ag. Bunda Wiwik sapaan akrabnya memiliki hobi kuliner. Makanan favoritnya adalah bakso, hampir semua bakso enak di Kota Metro sudah dicicipinya. Pak Hendi dan Bu Wiwik dianugerahi empat orang anak, dua laki-laki dan dua perempuan. Di tengah kesibukan, keduanya selalu meluangkan waktu untuk jalan-jalan keluarga. Sebagai seorang seorang ayah, Pak Suhendi beranggapan bahwa orang tua berperan besar dalam membentuk karakter dan kepribadian anak. “Dalam keluarga orang tua wajib menciptakan iklim pendidikan yang yang kondusif untuk anak. Setiap anak unik dan memiliki potensi yang berbeda dan yang terpenting di era saat ini kita memberi ruang potensi itu dapat berkembang. Menerapkan karakter disiplin, tidak pantang menyerah, hormat kepada orang tua dan mampu berdaptasi dengan perbedaan pendapat, dan itu kita harus fasilitasi. Rumah dan sekolah harus saling berintegrasi untuk menerapkannya. Harus sinkron pendidikan karakter di rumah dan sekolah,”papar pak Suhendi saat ditanya pendidikan karakter yang ideal bagi anak di rumah. Covid-19 membuat lumpuh dunia pendidikan hingga dua tahun, hal ini menyebabkan banyak anak kehilangan kesempatan belajar di sekolah. Sebagai seorang dosen Pak Suhendi menyorot terjadinya lost learning yang terjadi sebagai dampak paska pandemi. Selain itu anak-anak kehilangan kepekaan sosial, dan menjadi pribadi yang introvert. “Kita harus bekerjasama, untuk menumbukan empati sosial, dalam hal ini tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Sekolah bisa mulai kembali kegiatan-kegiatan yang membuat anak bisa bertemu dengan banyak teman, menumbuhkan skill collaboration. Begitun di rumah kebiasaan-kebiasaan tersebut dilanjutkan oleh orang tua. Hal inilah yang dapat kita lakukan agar anak tidak bersikap un social” ujarnya. Tim Inspira juga menanyakan bagaimana kiat Pak Hendi mengembalikan penurunan karakter anak paska pandemi. Menurut beliau sekarang saatnya mengoptimalkan segala aspek yang tidak optimal selama masa pandemi. dan membangun interaksi langsung antar warga sekolah. Sehingga bisa mengejar ketertinggalan yang terjadi di masa pandemi. Saat ditanya pesannya untuk SD Muhammdiyah Metro Pusat, Pak Hendi menyampaikan,”selaku wali murid saya selalu memperhatikan SD muhammadiyah, saya melihat sekolah sudah menjadi Human Of School yakni sekolahnya manusia. Untuk itu saya sangat mengapresiasi, SD Muhammadiyah tidak lagi mencari bintang-bintang pelajaran tertentu namun mencari bintang dari beragam talenta. Saya berharap SD Muhammadiyah terus melakukan hal tersebut”. Suhendi, M.Pd. “Perlu Kerjasama untuk Menumbuhkan Empati Sosial Anak” Inspira Magazine Edisi 8 | Januari 2023 57
Isi Resensi: Buku ini berkisah mengenai kesungguhan para ulama menuntut ilmu, yang mana sikap intelektualisme dan kerendahan hati tercermin dalam kesungguhan dan cara pandang mereka terhadap ilmu pengetahuan. Buku ini juga berisi kedekatan antara para ulama dengan buku dan pena. Selain itu, meski ilmu juga banyak sekali masalah dan rintangan yang mereka hadapi, akan tetapi mereka tetap ikhklas dan menyerahkan semuanya kepada Allah SWT. Pada bab pertama buku ini berisi tentang motivasi untuk selalu menambah dan mendalami ilmu, tidak ada seorang pun Nabi dan rosul yang diperintahkan Allah untuk meminta tambahan dalam suatu perkara kecuali perkara ilmu. Selain itu juga ulama pada zaman dahulu dalam mencari ilmu tidak mengenal batas akhir, bahkan mereka mencurahkan segenap kemampuan dan tenaga mereka dalam mencari tambahan ilmu. Bab kedua, berisi tentang kecintaan para ulama pada buku, buku merupakan salah satu sumber ilmu dan pengetahuan, para ulama zaman dahulu sangat memiliki kedekatan dengan buku, ulama terdahulu bahkan tetap membaca buku meskipun dalam keadaan sakit seperti yang dilakukan ibnu taimiyyah, para ulama terdahulu menganggap buku itu sebagai teman mereka. selain itu para ulama terdahlu tidak pernah lepas dengan buku dan pena sebagai tempat mereka menuliskan pemikiran mereka mengenai ilmu pengetahuan. Bab ketiga berisi tentang membaca buku tebal dalam waktu singkat, ulama zaman dahulu dalam menuntut ilmu tidak hanya dengan membaca rangkuman yang tipis dari sebuah buku, akan tetapi mereka juga membaca dan menelaah buku-buku tebal dalam waktu yang singkat. Kelebihan dalam membaca buku tebal tersebut mereka dapat atas izin Allah dan dengan merupakan bentuk kesungguhn mereka dalam menuntut ilmu. Bab keempat berisi tentang membaca satu buku secara berulang-ulang, membaca buku yang sama secara berulang-ulang kebanyakan orang akan cepat sekali bosan, akan tetapi tidak halnya dengan para ulama yang sanggup membaca buku yang sama secara terus menerus, bahkan ada yang membaca shahih al bukhari secara berulangulang selama 700 kali seperti yang di lakukan oleh Abu Bakr Bin Athiyyah. Selain itu juga Al-Muzani pernah mengkaji kitab Ar-Risalah selama 50 tahun lamanya. Bab keenam mengajarkan satu buku berulangkali, selain membaca buku para ulama terdahulu juga seringkali mengajarkan ilmunya, ini merupakan bentuk kesungguhan dan komitmen mereka kepada ilmu pengetahuan. Mereka tidak menyimpan ilmu untuk mereka sendiri tapi mereka juga mengajarkanya kepada orng lain. Bab ketujuh ketekuanan dan kesabaran ulama dalam menyalin buku, hal-hal yang perlu diperhatikan, selain dari belajar dan mengajar, para ulama terdahulu juga giat dalam menyalin atau menulis buku. Kegiatan literasi yang baik di tunjukan oleh para ulama zaman dahulu yang harus di contoh oleh generasi-generasi berikutnya. Manfaat dari membaca buku ini adalah kita dapat mengetahui perjuangan dan pengorbaban para ulama dalam menuntut ilmu, mereka tidak pernah berhenti belajar, mengajar dan menulis. Bagi mereka harta yang paling mahal bukan emas ataupun berlian akan tetapi ilmu. Resensi Identitas Buku: • Judul buku: Gila Baca Ala Ulama, Potret Keteladanan Ulama Dalam Menuntut Ilmu • Pengarang: Ali bin Muhammad Al-‘Imran • Penerbit: Pustaka Arafah • Tanggal Terbit: Oktober 2018 • ISBN: 9786026337351 • Tebal halaman: 178 halaman • Lebar: 14.0 cm • Panjang: 21.0 cm • Peresensi: Utara Setia Nugraha Gila Baca Ala Ulama Inspira Magazine Edisi 8 | Januari 2023 58
Assalamualaikum Ibu Diyah yang kami hormati, pada rubrik konsultasi Majalah Inspira edisi 8 kali ini kami akan mengangkat tentang bullying. Mohon berkenan membahasnya, sebagai pengetahuan kita bersama. Pertama Seperti apa bentuk bullying itu?, kedua apa arahan Ibu terhadap siswa yang mendapatkan bullying, bagaimana seharusnya orang tua bersikap, dan bagaimana seharusnya guru dalam menangani? Walaikusalam Warahmatullahiwabarukatuh, semoga kita kita semua dalam lindungan Allah SWT. Perkenan saya menjawab beberapa pertanyaan yang disampaikan lewat Majalah Inspira edisi kali ini, seputar masalah-masalah bullying di sekolah. Bapak/Ibu yang berbahagia, perlu kita ketahui bahwa bullying (dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai “penindasan/risak”) merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain, dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus. Kasus bullying khususnya di sekolah dasar, sudah tidak asing lagi, namun pada dasarnya anakanak sendiri belum faham apa itu bullying. Hal itu disebabkan karena sudah seringnya marak melakukan bullying, jadi itu dianggap biasa. Bentuk bullying yang sering terjadi di tingkatan anak sekolah dasar, seperti: 1. Bullying secara fisik Misalkan, anak bermain smackdown, berupa mungkin pukulan, tendangan serta dorongan. Mereka tidak sadar kalau itu merupakan salah satu bullying. 2. Bullying secara verbal Sering terjadi pada anak SD akhir-akhir ini saya mendengar percakapan/ perkataan mereka, awalnya hanya mainan, akhirnya menjadi kebiasaan seperti ejekan, sampai berupa ancaman. Masih banyak bentuk bullying yang lain, dibutuhkan pendidikan karakter untuk mempersiapkan mental anak dikemudian hari. Bagi siswa yang mendapatkan bullying kita telusuri latar belakang masalahnya, kemudian adakan konseling individu dan kelompok, dengan tujuan supaya anak mampu berempati, apabila bullying itu terjadi diantara mereka. Apakah mereka merasa nyaman atau sebaliknya Baik guru dan orang tua sama-sama peduli dengan kasus bullying, bersama-sama mencari titik masalah, untuk ditemukan solusi yg terbaik, karena perilaku anak usia sekolah dasar masih belum stabil, oleh karena itu perlu adanya kontrol dari keluarga dan lingkungan sekolah. Kita sama-sama berharap dengan pola asuh yang tepat dari orang tua, akan mampu membangun pondasi karakter anak dengan baik pula. Bullying Diyah Indriani, S.Psi Guru Bimbingan Konseling (BP) SMA Muhammadiyah 1 Metro Konsultasi Inspira Magazine Edisi 8 | Januari 2023 59
Assalamualaikum ustadz nama saya Muhammad Isro Guru SD Muhamamdiyah Metro, ingin bertanya. Dalam Islam apakah boleh memberikan hukuman kepada anak? Bagaimana hukuman yang baik? dan apa saja batasannya? Walaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua, Aamiin. Baiklah perkenankan saya untuk memebrikan pertanyaan yang diberikan seputar konsultasi agama seputar cara pendidik anak yang baik menurut ajaran Islam. Bagaimana menghukum anak dalam Islam? Dunia pendidikan kita hari ini, sedang mengkhawatirkan. Konsep menghukum anak sering terdengar menakutkan, kasar dan penuh balas dendam. Padahal dari dulu hingga sekarang Islam tidak pernah berubah walaupun terjadi pergantian zaman dan keadaan. Masalahnya ada pada diri kita. Keyakinan yang telah bergeser membuat hasil pendidikan kita berubah sangat jauh dengan hasil pendidikan Islam di masa kebesarannya. Padahal kita patut khawatir bagaimana kelak generasi setelah kita. Apakah mereka akan mewarisi kebesaran Islam, ataukah justru tertutup oleh perilaku sendiri yang jauh dari Sunnah. Allah mengingatkan kita di dalam qs. Annisa : 9. ْ ِم ِه ف ْ ل َ ْ خ ْ ِ ا من و ُ َك ر َ ْ ت و َ َ ل ْن ِي ذَّ َ ال ْش َخ يْ َل و ُوا ق َّ ت َ ي ْ ل َ ف ۖ ْ ِم ه ْ ي َ ل َ ْا ع و ُ َاف ًا خ ف ٰ ً ِ ضع ة َّ ِي ّ ر ُ ذ ا ً د ْ َ ِدي اً س ْل و َ ْا ق و ُ ل ْ و ُ َق يْ َل هَّٰ و الل Artinya : “Dan hendaklah takut (kepada Allah) orangorang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar”. (QS An-Nisa [4]: 9). Khalid Ahmad Asy-Syantut di dalam kitab Tarbiyatul Athfal Fil Ahadits Asyarif, menulis bahwa hukuman dalam pendidikan Islam dibangun atas dasar kasih sayang, kelembutan, dan hikmah dalam memberi nasihat. Disebutkan juga bahwa guru harus dibekali dengan ilmu menghukum, tidak sembarangan menghukum anak, sebab tiap anak punya latar belakang yang berbeda-beda. Digambarkannya hukuman itu seperti “Obat”. Kalau dosisnya kurang maka tidak menyembuhkan penyakit. Tapi kalau kebanyakan dosisnya maka membahayakan pasien. Jadi harus bisa mengatur dosis/ menyesuaikan dengan tingkat kesalahan anak. Jamal Abdurrahman dalam kitab Athfaul Muslimin Kaifa Robbahum Nabiyyil Amin menuliskan, “Tujuan dari hukuman pendidikan Islam adalah memberikan arahan dan perbaikan. Bukan balas dendam dan penguasaan diri. Untuk itulah harus diperhatikan kebiasaan anak dan karakternya sebelum menghukumnya. Memotivasi anak untuk berusaha memahami dan memperbaiki kesalahannya. kemudian kesalahan tersebut dimaafkan setelah diperbaiki.” Karena itu para pendidik perlu mengetahui kaidah-kaidah hukuman yang sesuai dalam Islam sebagaimana yang sudah diajarkan dalam Al-Quran dan As-Sunnah. Karena yang dididik adalah anak-anak Memberikan Hukuman pada Anak Oleh: Syaefudin Habib, S.Ag., Waka Al-Islam dan Kemuhammadiyahan Konsultasi Agama Inspira Magazine Edisi 8 | Januari 2023 60
Konsultasi Agama yang hakikatnya masih bersih dari berbagai dosa. Kitalah yang mungkin banyak dosanya. Mereka adalah hamba-hamba Allah, milik Allah, yang sedang dititipkan kepada kita. Bagaimana cara menghukum anak agar jera akan Kesalahan yang telah diperbuatnya? Sering terjadi orang tua menghukum anaknya dengan kekerasan, dengan harapan agar anaknya jera dan takut untuk mengulangi kesalahannya lagi. Konsep menghukum anak agar jera tidak harus memukul dan melakukan kekerasan, akan tetapi bisa dengan ketegasan dibarengi dengan rasa kasih sayang, kelembutan dan pendekatan pribadi. Adapun konsep-konsep dasar hukuman dalam Pendidikan Islam antara lain sebagaoi berikut: 1. Menasihati dan memberikan petunjuk Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pernah memberi nasihat dan petunjuk kepada Umar bin Abi Salamah ketika sedang لُ ْ ,makan َك َ و ِم ِينك َ ِي ب لُ ْ َك هََّ ، و ِّ الل َ م ُ س م َ ُال َا غ َ ي ِليك َ َّا ي ِمم Artinya, “Nak, sebutlah nama Allah. Makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah yang ada di hadapanmu” (HR BukhariMuslim). 2. Menghentikan perbuatan anak yang salah Apabila anak melakukan perbuatan salah, maka seorang guru atau pendidik harus menghentikan perbuatannya saat itu juga, tidak menunggu besok. Hal ini berdasarkan sabda Nabi saat pernah menghentikan orang yang berkali-kali mengeluarkan suara karena kekenyangan. “Hentikan suara dahakmu (suara kekenyangan). Karena orang yang paling banyak kenyang di dunia adalah orang yang paling panjang laparnya di hari kiamat.” (HR At-Tirmidzi). 3. Boleh menjewer tapi tidak menyakiti Nabi juga pernah menjewer anak-anak yang bernama Abdullah bin Bushr dan Nu’man bin Basyir. Tapi tidak berlebihan. Disertai dengan nasihat, “Wahai anak yang tidak amanah!” 4. Pukulan dalam Islam Apabila semua hukuman sudah tidak bisa lagi memperbaiki. Maka hukuman bisa dengan pukulan tapi harus memperhatikan syarat-syarat berikut ini: Sebelum anak dipukul wajib dijelaskan sebab hukuman tersebut. Disertai penjelasan adab yang benar supaya tidak menyebabkan hukuman pukulan. 5. Pukulan dilarang membekas di kulit. Alat untuk memukul harus tidak terlalu keras.Berikan jeda dari pukulan satu ke pukulan berikutnya supaya rasa sakit yang diderita agak mereda.Dilarang memberi pukulan di bagian wajah kepala dan kemaluan lebih baik di bagian kaki dan tangan. Seorang guru dilarang memukul ketika sedang marah karena guru itu mendidik bukan membalas. Hentikan pukulan jika anak-anak minta ampun dan berlindung kepada Allah. 6. Tegas beda dengan amarah Tegas berbeda dengan marah. Ketegasan untuk mendidik datang dari rasa kasih sayang, sedangkan amarah datang dari hawa nafsu. Ada yang patut diperhatikan, apakah kita sudah memberikan contoh teladan? dan sudah menjelaskan nila-nilai kebaikan kepada anak didik. Ulama mengatakan, “Berikan adab sebelum ilmu. Berikan arahan sebelum hukuman”. Sehingga sifat tegas harus dimiliki setiap guru. Karna ilmu saja tidak cukup jika guru tidak memiliki ketegasan. Ilmu yang tinggi memang penting, akan tetapi ketegasan itu lebih penting. Perlu diingat kualitas guru adalah kualitas murid. Jika ada anak yang adabnya tidak bagus saat pelajaran maka tidak boleh dibiarkan. Seorang guru harus tegas dan mengarahkan, yang jelek kita larang dan yang bagus kita apresiasikan. Terakhir, berikut batasanbatasan dalam menghukum anak menurut Sunnah Rasulullah SAW.: 1) Hukuman tidak diperbolehkan menjatuhkan kemuliaan diri sebagai manusia 2) Jangan sering melakukan hukuman karena bisa membuat anak semakin bertambah beku 3) Berilah kesempatan untuk memperbaiki kesalahan pertama 4) Jangan mengancam hukuman jika tidak dilaksanakan 5) Jagalah lisan ketika menghukum anak jangan sampai keluar kata-kata kotor 6) Jangan menghukum dalam keadaan emosi/marah 7) Hukuman diterapkan setelah arahan, nasihat, penjelasan sudah diberikan secara maksimal. Demikian tulisan ini dibuat, semoga bisa membantu bapak/ ibu dalam mendidik anak anak, baik di dalam keluarga. Aamiin. Inspira Magazine Edisi 8 | Januari 2023 61
Budaya Bangun Karakter Siswa Melalui Upacara Bendera Pada hari Senin, setiap sekolah selalu mengadakan upacara bendera. Apakah kamu suka ucapara bendera? Sebagian siswa siswa tentu sangat suka dan menanti-nanti hari senin untuk upacara. Meskipun, ada yang tidak suka, karena harus berdiri, kepanasan dan alasan lainnya. Sebenarnya, upacara sangat banyak manfaatnya. Selain melatih kekuatan fisik, juga pembentukan mental dan karakter. Upacara bendera merupakan media dalam membangun kedisplinan dan karakter siswa. Di dalam setiap inti-inti kegiatan dalam upacara bendera tersisip karakterkarakter. Saat pemimpin upacara menyiapkan barisan tersisip karakter kepemimpinan. Pemimpin upacara harus memiliki sikap berani untuk tampil dihadapan banyak siswa dan guru. Selain harus berani, seorang pemimpin upacara juga harus memastikan setiap peserta upacara dapat mengikuti upacara dengan baik. Dan saat memberikan aba-aba harus menggunakan suara yang lantang agar terdengar semua peserta upacara. Saat prosesi pengibaran bendera merah putih siswa yang bertugas belajar karakter kerjasama dan gotong royong. Saat berjalan gerakan tangan dan kaki akan menjadi sorotan peserta upacara. Oleh karena itu mereka harus bisa kompak dan tidak mementingkan diri sendiri. Mengheningkan cipta juga menanamkan karakter cinta tanah air. Saat proses ini siswa diminta menundukkan kepala. Hal ini agar anak-anak dapat merasakan jiwa patriotisme, mengenang jasa para pahlawan. Merasapi perjuangan para pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Pembacaan teks pancasila. Dalam proses ini anak-anak membacakan sila-sila pancasila. Hal ini menanamkan karaakter cinta tanah air. Siswa dapat mengingat dan mengamalkan sila-sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Pembacaan teks pembukaan UUD 1945. Undangundang dasar 1945 merupakan dasar negara Republik Indonesia. Pembcaan teks tersebut setiap upacara bermaksud agar anakanak paham dan mengetahui dasar negara dari negara kita. Amanat pembina upacara. Proses ini menjadi bagian penting dalam jalannya upacara. Pembina upacara akan merefleksi proses upacara yang baru dilaksanakan. Peserta upacara harus dapat mengikuti bagian ini dengan tenang dan meresapi apa saja yang disampaikan oleh pembina upacara. Melalui karakter-karakter di atas kita bisa melihat begitu pentingnya upacara bendera. Oleh karena itu kita harus semangat dan menjalankan upacara bendera dengan sungguh-sungguh. (dry) Daryanisti, S.Pd. Guru Kelas III. Yusuf Inspira Magazine Edisi 8 | Januari 2023 62
Tips Waspada Terhadap Penculikan Anak Pengawasan terhadap keluarga sangatlah diutamakan. Terutama terhadap anak yang masih dibawah usia remaja. Karena anak-anak masih mudah dibujuk dengan hal-hal kecil agar bisa mengikuti apa yang kita minta. Banyak beberapa kejadian kejahatan yang terjadi disekeliling kita. Salah satunya adalah kejahatan terhadap anak-anak terutama pencuikan. Berita Penculikan anak sering kita dengar baik lingkup nasional maupun internasional. Baru-baru ini di wilayah Kota Metro beredar informasi atau berita usaha penculikan anak di salah satu sekolah tingkat SMP dan SD. Bersyukur kejadian ini dapat di gagalkan. Belajar dari informasi ini maka kita selaku orang tua dan selaku pendidik di sekolah perlu ekstra waspada. Hal-hal yang dapat dilakukan orang tua dan sekolah khususnya SD Muhammadiyah Metro Pusat dengan tips sebagai berikut: 1. Menertibkan pedagang yang berjualan disekitar sekolah dengan mendata dan membangun kerja sama terkait keamanan peserta didik. Karena penculikan anak saat ini banyak sekali modusnya. Setidaknya pihak sekolah mengetahui siapa pedagang yang rutin berjualan di lingkungan sekolah. 2. Bangun komunikasi antara orang tua dengan pihak sekolah, tanamkan kepada anak sikap menolak dan jangan mudah percaya, kalau ada orang yang menjemput anak-anak selain orang tua atau saudara kandung minimal yg di kenalnya atau mengantar bekal tanpa adanya konfirmasi terlebih dahulu. Jika berupa bekal bisa lewat security untuk di periksa. Hal ini karena ada modus yang berpura-pura menjadi keluarga dekat sang anak yang menjemput di sekolah. Pihak sekolah harus mengkonfirmasi hal itu terlebih dahulu ke orang tua. Kalau pun orang tua tidak bisa dihubungi, pihak sekolah berusaha atau mengantarkan anak tersebut ke rumahnya atau tetap menunggu orang tua atau saudara sang anak yang menjemputnya. Orang tua pun harus memberikan pengetahuan atau informasi kepada anak-anak agar tidak mudah percaya jika diajak oleh orang lain yang tidak dikenal. 3. Jika orang tua berhalangan menjemput tepat waktu agar segera menginformasikan kepada pihak sekolah agar pihak sekolah menyampaikan kepada siswa yang bersangkutan dengan kepastian. 4. Segera laporkan ke pihak berwajib atau kepolisian terdekat jika ada kejanggalan, bangun komunikasi yang baik antara orang tua dengan pihak sekolah dan pihak berwajib. Semoga dengan lebih waspada kita semua dapat terhindar dari kejahatan-kejahatan yang dapat merugikan diri kita ataupun keluarga. (*) Busro, S.Ag. Guru Kelas VI Inspira Magazine Edisi 8 | Januari 2023 63
Hasta Karya Tas Anyaman Bambu Inspira Magazine Edisi 8 | Januari 2023 64
Tokoh Inspirasi Oleh: Hafidz Al Atho’, M.Pd. Waka Sarana dan Prasarana S ejarah telah mencatat seorang tokoh pejuang kemerdekaan dan juga pahlawan nasional yang terkenal dengan strategi perang gerilya, yakni Jenderal Besar Soedirman. Beliau merupakan salah satu pahlawan nasional, dimana dengan keberanian dan keistiqomahannya mampu membawa Indonesia menjadi bangsa yang disegani oleh lawan (kaum penjajah Belanda). Di usia yang masih muda, Jenderal Soedirman sudah menjabat sebagai Panglima besar di dalam Tentara Nasional Indonesia. Peran jenderal Soedirman sangatlah besar dalam merebut kemerdekaan dan juga dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Masyarakat Indonesia tentu tahu tentang Jenderal Soedirman melalui buku-buku sejarah dan mungkin juga yang mengalami langsung pada masa Jenderal Soedirman masih hidup. Jenderal Soedirman adalah sosok yang terlahir dari kalangan anak rakyat biasa, bukan dari kaum bangsawan atau darah biru. Jenderal Soedirman lahir di Purbalingga pada 24 Januari 1916. Hingga akhirnya, Jenderal Soedirman meninggal dunia pada 29 Januari 1950 di usia yang ke34 tahun. Jenderal Soedirman kemudian dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki, Yogyakarta. Jenderal Soerdirman besar bersama pamannya dan kemudian masuk dalam militer. Selain menjadi seorang tentara atau militer, beliau juga guru pada Sekolah Dasar Muhammadiyah. Sang Jenderal aktif sebagai anggota Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan sehingga selain sebagai pahlawan nasional, beliau juga salah satu dari Tokoh Muhammadiyah. Hal ini bisa kita lihat dalam pelajaran KeMuhammadiyahan tentang tokoh Muhammadiyah, bahwa Jenderal Soedirman pun merupakan salah satu di antara tokoh-tokoh Muhammadiyah yang ada. Jenderal Soedirman juga seseorang yang penuh dengan inspirasi yang dapat dijadikan sebagai tokoh idola penyemangat bagi setiap orang tua-muda, anak-anak, dewasa, kaum pelajar dan rakyat jelata. Hal ini karena jenderal Soedirman memiliki kepribadian yang sangat baik, sangat disiplin, serta tanggung jawab. Bahkan disaat beliau sedang sakit pun masih bersikeras untuk memimpin perang dengan bergerilya. Inilah yang menjadikan rekan dan juga para tentara Indonesia sangat segan dan hormat dengan beliau. Dari sinilah sebagai generasi yang lahir di zaman kemerdekaan atau Jenderal Besar Soedirman Inspira Magazine Edisi 8 | Januari 2023 65
Tokoh Inspirasi pasca peperangan melawan penjajah, kiranya kita harus bisa meneladani perilaku dan juga sifat seorang jenderal Soedirman. Saat ini kita tidak berperang melawan penjajah, namun berperang untuk mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang positif. Membangun bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan semangat juang tinggi sebagaimana yang dimiliki oleh para pahlawan nasional yang telah berjuang melawan penjajah untuk merebut kemerdekaan, salah satunya adalah semangat juang yang dimiliki oleh Jenderal Besar Soedirman. Sebagai seorang murid di sekolah Muhammadiyah, tentu juga harus lebih bisa meneladani apa yang ada pada diri Jenderal Soedirman. Bahkan beliau memiliki kata-kata penyemangat bagi para kader Muhammadiyah, yang hal ini menjadi pemicu untuk selalu bersemangat dan bersungguhsungguh dalam setiap hal apalagi sebagai seorang kader persyarikatan. Kata-kata inspirasi dan penyemangat beliau adalah “Sungguh berat jadi kader Muhammadiyah, ragu dan bimbang lebih baik pulang.” Dalam kaitan penyemangat bagi murid-murid sebagai seorang pelajar adalah bahwa ketika sudah berada di lingkungan sekolah untuk menuntut ilmu, maka tentu harus bersungguhsungguh dan tidak main-main atau yang penting berangkat ke sekolah, tapi harus dengan niatan yang ikhlas dan beribadah sehingga dalam menuntut ilmu disekolah akan berbuah hasil dan mendapatkan apa yang dicitacitakan. Jenderal besar Soedirman juga memiliki kata-kata mutiara yang bisa menjadi inspirasi bagi setiap orang, salah satunya adalah “Meskipun kamu latihan jasmani yang sehebat-hebatnya, tidak akan berguna jika kamu memiliki sifat menyerah.” Sebagai generasi penerus pejuangan para pahlawan nasional, maka dalam mengisi kemerdekaan ini tidak hanya sekedar melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi kita sendiri atau hanya menguntungkan kelompok nya sendiri, tetapi harus juga menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain dan tidak merugikan orang lain. Sehingga orang yang kuat itu tidak hanya memiliki fisik yang kuat tapi gampang menyerah, tapi selain jasmani yang kuat, maka jiwa pun harus kuat. Inilah yang menjadikan para tentara nasional di bawah komando Jenderal Soedirman selalu mampu menghadapi segala rintangan saat terjadi peperangan dan pada akhirnya kemerdekaan Indonesia pun dapat diraih. Bagaimana dengan kita? murid-murid yang saat ini hidup di zaman kemerdekaan? Apakah memiliki semangat perjuangan sebagaimana yang di miliki Jenderal Soedirman? Tentu hanya diri kita dan murid-murid sekalian yang bisa menjawabnya. Maka dengan tulisan ini tentu penulis mangajak untuk kita semua, murid-murid sebagai seorang pelajar yang sedang menuntut ilmu di sekolah, mari kita belajar dengan apa yang telah dilakukan dan dimiliki seorang Jenderal Besar Soedirman. Janganlah menjadi generasi yang cengeng, tetapi jadilah generasi kuat yang mampu membawa peradaban bangsa Indonesia ini lebih baik dan maju dimasa yang akan datang. Karena di tangan generasi muda saat inilah nasib bangsa dan negara ini di masa yang akan datang. Sebagai generasi penerus, jangan mudah menyerah dan tetap semangat mengisi kemerdekaan dengan penuh tanggung jawab yang dapat membawa bangsa dan negara Indonesia menjadi bangsa yang makmur dan sejahtera. Referensi : Disari dari beberapa sumber https://www.kompas.com/stori/ read/2022/08/23/080000879/ biografi-singkat-jenderalsoedirman-panglima-besarpertama-indonesia?page=all https://www.merdeka.com/ jateng/25-kata-kata-mutiarajenderal-soedirman-penuhmakna-mendalam-kln.html Inspira Magazine Edisi 8 | Januari 2023 66
Karya Hasnabila Hidayandra Kelas V Yahya As Komik Inspira Magazine Edisi 8 | Januari 2023 67
Pantun dan Syair Pantun Oleh: Dedi Purnomo, S.Pd. Pergi sekolah memakai dasi Dasi ku pinjam dari Si Arya Sekolah unggul dan berprestasi SD Muhammadiyah Metro pastinya Pergi ke lapangan melihat barongsai Barongsainya besar seperti raksasa Masa pandemi telah usai Siapkan diri merajut asa Di kebun binatang ada rumah kaca Kebun binatangnya jauh di Belgia Ayo kawan kita membaca Agar dapat membuka jendela dunia Hewan gajah mempunyai belalai Di Jepang ada bunga sakura Jadilah siswa siswi yang rajin dan pandai Demi masa depan bangsa dan negara Ibu Fathonah guru terfavorit Suaminya asli orang Lampung Walau ilmu setinggi langit Sopan santun harus tetap dijunjung Syair Oleh: Leni Agustina, S.Pd. Air mengalir ditelaga Berkumpul menjadi satu di samudra Ilmu akan membuatmu terjaga Walau engkau sudah tiada Ke sekolah berharap ilmu Susah didapat tanpa ada niat darimu Dengarkanlah nasihat guru Supaya baik masa depanmu Harta tak ada yang abadi Apalagi dibawa sampai mati Harap ilmu yang ada dihati Kelak bahagia kau nikmati Bersujud di atas sajadah Berdoa supaya diijabah Jangan engkau berbuat salah Agar hidupmu menjadi terarah Jadilah seperti padi Menunduk karena berisi Tak perlu ingin dipuji Cukuplah jadi diri sendiri Inspira Magazine Edisi 8 | Januari 2023 68
Mewarnai Inspira Magazine Edisi 8 | Januari 2023 69