P R O J E K I P A S L U S I A N A A L A W I Y A H MODUL AJAR Materi dan Perubahannya CAMPURAN FASE E SMK
1 MODUL AJAR PROJEK IPAS_CAMPURAN KATA PENGANTAR Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat dan hidayah-Nya, Penulis telah berhasil menyusun Modul Ajar Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial SMK Fase E dengan baik. Tujuan disusunnya Modul Ajar ini adalah sebagai salah satu pemenuhan tugas PPG dalam jabatan kategori 1 gelombang 2 tahun 2022 di Universita Negeri Yogyakarta serta sebagai acuan atau bahan literasi untuk guru – guru pengampu mata pelajaran Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) dalam membuat Modul Ajar IPAS, sehingga proses pembelajarannya lebih terarah, terencana, variatif, dan bermakna. Dengan demikian, Capaian Pembelajaran mata pelajaran IPAS dapat terwujud. Pada modul ajar ini penulis melakukan Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada elemen Materi dan Perubahannya di SMK Negeri 1 Surade. Modul Ajar Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial yang telah disusun ini diharapkan dapat membantu guru – guru pengampu mata pelajaran Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) khususnya dan guru mata pelajaran lain pada umumnya. Modul Ajar IPAS SMK Fase E ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu, penyusun berharap dapat memperoleh kritik, saran, rekomendasi, evaluasi, dan kontribusi nyata dari berbagai pihak untuk kesempurnaan modul ajar ini. Penyusun mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak (Bapak Ibu Dosen Universitas Negeri Yogyakarta Fakultas Pendidikan Kimia) yang telah berkontribusi aktif dalam proses penyusunan Modul Ajar IPAS SMK Fase E ini. Apabila terdapat kekurangan atau kekeliruan, maka dengan segala kerendahan hati akan penyusun perbaiki sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Surade, November 2022 Penyusun Lusiana Alawiyah, S. Si
2 MODUL AJAR PROJEK IPAS_CAMPURAN MODUL AJAR (PROJEK IPAS) Informasi Umum Nama: Lusiana Alawiyah, S.Si Projek IPAS (Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial) Fase E SMK Kelas X Jumlah tatap muka Instansi: SMKN 1 Surade 4 JP (2x Pertemuan) Kompetensi Awal : Kompetensi awal adalah pengetahuan dan atau keterampilan yang perlu dimiliki peserta didik sebelum mempelajari topik Materi dan Perubahannya. Kompetensi awal yang harus dimiliki peserta didik adalah kompetensi yang telah dicapai pada Fase D sebelumnya yang terkait dengan topik Materi dan Perubahannya, Profil pelajar Pancasila : Peserta didik diharapkan dapat menunjukkan pembiasaan profil pelajar Pancasila dalam proses pembelajaran seperti Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak mulia; Mandiri; Bernalar Kritis; kreatif dan Gotong Royong. Sarana dan Prasarana : Sarana dan prasarana yang dibutuhkan antara lain: - Ruang Kelas - Komputer/Laptop/ Gawai - Jaringan Internet - Alat Tulis dan Buku - Proyektor dan LCD - Alat dan bahan percobaan disesuaikan di LKPD tiap pertemuan. Target Peserta Didik : Target peserta didik untuk mempelajari konten ini adalah: - Peserta didik Kelas X Rumpun Teknologi dan Informasi - Peserta didik reguler/tipikal, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar - Peserta didik yang telah menyelesaikan Fase sebelumnya, yakni Fase D Model Pembelajaran : Model pembelajaran yang digunakan untuk pertemuan 1 Inkuiri terbimbing dan pertemuan 2 adalah Problem Based Learning.
3 MODUL AJAR PROJEK IPAS_CAMPURAN Kompetensi Inti Fase CP : Di akhir fase E, Peserta didik menjelaskan Aspek meliputi, sifat zat yang dibedakan secara kimia dan fisika, ciri-ciri dari perubahan zat secara fisika dan kimia, serta penggolongan zat menjadi unsur, senyawa, campuran dan cara pemisahan campuran yang bermanfaat secara ekonomis dan sosial. Tujuan Pembelajaran : Pertemuan 1 1. Melalui kegiatan praktikum dan diskusi, peserta didik dapat bekerjasama membuktikan macam-macam sistem dispersi campuran dengan baik. 2. Melalui percobaan, siswa dengan percaya diri dapat mengklasifikasikan suspensi kasar, larutan sejati dan koloid berdasar kan data hasil pengamatan (effek Tyndall, homogen/heterogen, dan penyaringan) dengan benar. Pertemuan 2 1. Melalui Pengamatan peserta didik dapat membedakan teknik-teknik pemsiahan campuran dengan baik dan benar. 2. Setelah mengamati permasalahan kontekstual peserta didik mampu menentukan dan melakukan teknik pemisahan campuran secara kreatif. Pemahaman bermakna : Aspek materi dan perubahannya membahas tentang sifat-sifat materi, perubahan materi berkaitan dengan segala sesuatu yang mampu membuat suatu zat untuk melakukan perubahan baik secara fisika maupun kimia. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 Tahapan Kegiatan Waktu Pendahuluan Persiapan 1. Guru membuka pelajaran dengan memberi salam dan peserta didik menjawab salam dari guru 2. Salah satu peserta didik memimpin kegiatan berdoa sebelum pembelajaran dimulai (P3 Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME) 3. Guru melakukan presensi 4. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran. (* kondisional) Apersepsi Guru memberikan apersepsi dengan menggali pengetahuan awal peserta didik terkait jenis-jenis campuran. - Guru menanyakan kesiapan siswa dalam melakukan pembelajaran. - Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan: (10 menit)
4 MODUL AJAR PROJEK IPAS_CAMPURAN “Apa yang terjadi jika kalian mendiamkan santan atau susu?” “Mengapa air teh tidak bisa dibedakan antara teh dengan airnya ?” “Kalau kalian mencampurkan pasir dengan air apakah kalian bisa membedakan komponen penyusun campuran tersebut?” Motivasi Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi yang akan dipelajari. Pemberian Acuan Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menyampaian informasi tentang langkah pembelajaran yang akan dilakukan beserta teknik penilaian Kegiatan Inti Orientasi Mengorganisasikan siswa 1. Guru membagi kelompok siswa 2. Guru memberikan LKPD kepada setiap kelompok Mengamati (observing) 3. Guru memantik siswa untuk mencari tahu tentang konten dari tayangan video/ gambar, yaitu contoh-contoh campuran yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari. 4. Dan meminta siswa untuk melakukan literasi ilmiah mengenai campuran 15 menit Merumuskan Masalah Menanya (Questioning) 5. Guru meminta siswa untuk merumuskan permasalahan yang harus dipecahkan dengan arahan guru. “Apakah perbedaan koloid, larutan, dan suspensi ? ”Bagaimanakah sifat koloid ?” (P3 Bernalar kritis) 25 menit Merumuskan hipotesis Mengajukan hipotesis 6. Guru meminta siswa untuk membuat hipotesis sesuai permasalahan yang dikemukakan. 7. Mendiskusikan hasil bacaan tentang sistem koloid dalam kehidupan sehari-hari. 8. Menentukan jawaban sementara berdasarkan hasil bacaan - Jika koloid didiamkan maka akan terlihat endapan dan zat stabil. - jika seberkas cahaya dilewatkan pada koloid akan terlihat penghamburan cahaya oleh partikel koloid. - Jika jika seberkas cahaya dilewatkan pada larutan akan terlihat cahaya diteruskan oleh sistem larutan. 30 menit Mengumpulkan data Mengumpulkan data (Eksperimenting) 9. melakukan percobaan mengenai larutan, koloid, dan suspensi 5 menit
5 MODUL AJAR PROJEK IPAS_CAMPURAN (telampir di LKPD) memperhatikan demonstrasi sifat-sifat sistem dispersi seperti menyorotkan sinar senter pada segelas susu mengamati dan mencatat data hasil percobaan Menguji Hipotesis Mengasosiasi (Associating) 10. Siswa menganalisis hasil percobaan mengenai larutan, koloid, dan suspensi. Merumuskan kesimpulan Mengkomunikasikan 11. Siswa bersama kelompoknya menyimpulkan campuran termasuk larutan, koloid atau suspensi berdasarkan data yang diperoleh. 12. Setiap kelompok mengkomunikasikan data hasil percobaan kepada kelompok yang lain. 13. Kelompok lain diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan dan memberikan pendapatnya. 14. Guru memberikan klarifikasi apabila ada kelompok yang salah konsep. Menarik Kesimpulan 15. Siswa menarik kesimpulan mengenai hasil percobaan yang telah dilakukan. 16. Siswa menyimpulkan keterkaitan rumusan hipotesis dengan hasil analisis data percobaan. Penutup Konfirmasi dan Refleksi Guru mempertegas konsep yang telah ditemukan siswa tentang jenis-jenis sistem dispersi; larutan, koloid dan suspensi. Tindak Lanjut Guru meminta siswa untuk mencari tahu tentang pemisahan campuran untuk matri pertemuan selanjutnya. Guru menutup kelas 5 menit Asesmen No Aspek Teknik Bentuk instrument 1 Sikap Observasi Lembar observasi 2 Pengetahuan Observasi Tes tertulis Lembar observasi Soal uraian 3 Keterampilan Kinerja Praktik Lembar Penilaian Kinerja
6 MODUL AJAR PROJEK IPAS_CAMPURAN Pengayaan dan Remedial a. Pengayaan membuat resume dengan materi pemisahan campuran. Pelaksanaan program pengayaan: 1. Cara yang dapat ditempuh Peserta didik yang mendapat nilai diatas 70 diberikan tugas: a. Pemberian bacaan tambahan atau berdiskusi yang bertujuan untuk memperluas wawasan peserta didik terhadap materi pembelajaran, seperti mencari macam-macam teknik pemisahan campuran. b. Menjadi tutor teman sebaya bagi peserta didik yang belum memenuhi capaian pembelajaran. 2. Materi dan waktu pelaksanaan program pengayaan: a. Materi program pengayaan diberikan sesuai ATP atau materi yang dipelajari, bisa berupa penguatan materi yang dipelajari maupun berupa pengembangan materi. b. Waktu program pengayaan adalah setelah mengikuti posttest atau pada saat pembelajaran dimana siswa yang lebih cepat menunjukkan perkembangan pemahaman dengan teman lainnya maka dilayani dengan program pengayaan. b. Remidial - Pembelajaran remidial dilaksanakan segera setelah diadakan penilaian bagi peserta didik yang mendapat nilai di bawah 70. - Strategi pembelajaran remedial dilaksanakan dengan penugasan berdasarkan indicator pencapaian kompetensi yang belum dicapai oleh masing-masing peserta didik. - Remedi dilakukan jika jumlah peserta didik yang mengikuti remedi lebih dari 20% tetapi kurang dari 50%. Sedangkan bila jumlah peserta didik yang mengikuti lebih dari 50% maka akan dilakukan pembelajaran ulang pada materi tersebut. Bentuk pelaksanaan pembelajaran remedi: a. Cara yang dapat ditempuh antara lain: - Pemberian bimbingan secara khusus dan perorangan bagi peserta didik yang belum atau mengalami kesulitan dalam pemahaman konten materi dapat dilakukan oleh guru secara langsung atau dibantu oleh teman sebaya.
7 MODUL AJAR PROJEK IPAS_CAMPURAN Refleksi Guru dan Peserta didik Refleksi Guru Ya Tidak Apakah instruksi pengajaran di kelas sudah efektif? Apakah tujuan pembelajaran tercapai dengan metode Inkuiri terbimbing? Apakah seluruh siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik ? Lembar Refleksi Peserta didik Nama Peserta didik : ............................................... Kelas : ............................................... No. Pertanyaan Ya Mung kin Tidak Refleksi Peserta Didik *) 1. Apakah model pembelajaran ini, dapat membuatmu lebih memahami konten materi yang diajarkan?**) 2. Apakah konten materi ini ada manfaatnya bagi seorang analis sepertimu? **) 3. Apakah ada dari bagian konten materi ini yang tidak / belum kamu pahami? **) Jika ada silahkan tulis, bagian konten materi yang masih tidak/belum kamu pahami..... 4. Apakah metode eksperimen secara berkelompok seperti ini menyenangkan bagimu? **) Jika tidak, tuliskan alasanmu disini.... 5. Tuliskan kesanmu tentang aktivitas pembelajaran yang sudah dilakukan.**) 6. Tuliskan kritik dan saranmu tentang aktivitas pembelajaran yang sudah dilakukan.**) *) Dilakukan melalui google form bersamaan dengan refleksi peserta didik. **) Wajib diisi oleh peserta didik. - Pemberian tugas-tugas atau perlakuan (treatment) secara khusus, yang sifatnya penyederhanaan dari pelaksanaan pembelajaran reguler. Bentuk penyederhana itu dapat dilakukan guru melalui penyederhanaan strategi pembelajaran, penyederhanaan cara penyajian soal, ataupun penyederhanaan soal yang diberikan saat test remedi. b. Materi dan waktu pelaksanaan program remedi: - Program remedi diberikan hanya pada ATP yang belum tuntas. - Program remedi dilaksanakan setelah mengikuti tes/ ulangan dalam satu kesatuan.
LKPD CAMPURAN PROJEK IPAS
LKPD PROJEK IPAS_CAMPURAN 8 LAMPIRAN 1 LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) ASPEK IPAS Elemen : Materi dan Perubahannya Materi Pokok : Klasifikasi Materi Campuran (Larutan, koloid dan suspensi) Kelas/ Semester : X/ 1 Aloasi waktu : 2 JP (1 Pertemuan) Capaian Pembelajaran : Peserta didik menjelaskan Aspek meliputi, sifat zat yang dibedakan secara kimia dan fisika, ciri-ciri dari perubahan zat secara fisika dan kimia, serta penggolongan zat menjadi unsur, senyawa, campuran dan cara pemisahan campuran yang bermanfaat secara ekonomis dan sosial. Tujuan pembelajaran Pertemuan 1 1. Melalui kegiatan praktikum dan diskusi, peserta didik dapat bekerja sama membuktikan macam-macam sistem dispersi campuran dengan baik. 2. Melalui percobaan, siswa dengan percaya diri dapat mengklasifikasikan suspensi kasar, larutan sejati dan koloid berdasarkan data hasil pengamatan (effek Tyndall, homogen/heterogen, dan penyaringan) dengan benar. Cara Mengerjakan LKPD 1. Cermati tujuan yang ada pada LKPD ini 2. Gunakan sumber belajar lain untuk mengerjakan LKPD ini 3. Baca dan pahami langkah-langkah pada LKPD dengan cermat 4. Amati dan analisislah permasalahan yang ada 5. Tanyakan pada gurumu apabila ada hal yang belum dimengerti
LKPD PROJEK IPAS_CAMPURAN 9 Fase I : Orientasi Mengamati a. Mengamati tayangan video/ gambar mengenai larutan teh, penghamburan cahaya matahari oleh asap dan debu menghasilkan sunset berwarna merah pada sore hari dan campuran air dengan minyak, sebagai pemantik., atau melui link : Fase II : Merumuskan Masalah Buatlah rumusan masalah dari pertanyaan yang sudah kalian buat ! Setelah kalian mengamati gambar di atas, pertanyaan apa yang muncul di pikiran kalian? a)……………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………... b)……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………….. c)……………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………… … a)………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………… b)………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………… c)………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………… Kegiatan Pembelajaran 1
LKPD PROJEK IPAS_CAMPURAN 10 Fase III : Merumuskan Hipotesis Silahkan membuat hipotesis sesuai permasalahan yang telah dikemukakan di atas! Fase IV : Mengumpulkan Data Berikut ini terdapat lima bahan yaitu, susu bubuk, kopi bubuk, garam dapur dan santan Sebelum melakukan percobaan, siapkan terlebih dahulu alat-alat berikut ini: No Alat Ukuran Jumlah 1 Kotak kardus 20 x 20 cm 1 2 Gunting - 1 3 Lampu senter - 1 4 Gelas kaca 100 mL 8 5 Corong 4 6 Spatula 4 7 Kertas saring 4 8 Gelas ukur 1 Prosedur Percobaan a. Buatlah alat untuk menguji kemampuan menghamburkan cahaya dengan cara - Siapkan kotak kardus yang salah satu muka digunting penuh - Membuat sebuah lubang kecil pada sisi samping kardus untuk lubang penyinaran senter - Membuat sebuah lubang kotak sebesar ukuran gelas kimia pada bagiandepan kardus sebagai lubang pengamatan - Meletakan kardus dengan bagian muka kosong menghadap ke bawah a)………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………… b)………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………… c)………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………
LKPD PROJEK IPAS_CAMPURAN 11 b. Isilah 5 gelas kimia dengan 50 ml air, beri label 1, 2, 3, 4 dan 5 c. Tambahkan masing-masing 2 sendok teh, susu bubuk, kopi, garam, santan cair dan pasir ke gelas kimia 1, 2, 3, 4 dan 5 d. Aduklah setiap campuran, perhatikan zat yang dicampurkan larut atau tidak, lakukan uji penghamburan cahaya untuk masing-masing gelas kimia dengan cara meletakan gelas kimia ke dalam kardus dan mengarahkan lampu senter kearah lubang penyinaran. e. Kemudian lakukan pengamatan, melalui lubang pengamatan dan catat hasil pengamatanmu f. Setelah semua gelas diuji penghamburan cahaya, aduk kembali masing masing campuran, kemudian diamkan beberapa saat dan catat perubahan apa yang terjadi? g. Saringlah masing-masing campuran. Amati campuran manakah yang meninggalkan residu dan bagaimana dengan filtratnya Hasil Pengamatan 1. Catat hasil pengamatan kalian dalam bentuk yang informatif (tabel atau grafik) ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... ....... ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... ....... ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... ...... Fase V : Pengujian Hipotesis Analisis Data Analisis data yang diperoleh dengan menjawab pertanyaan berikut ini : 1. Apa yang terjadi dengan ke lima campuran ketika dilarutkan dalam air, dikenakan cahaya, didiamkan dan disaring?
LKPD PROJEK IPAS_CAMPURAN 12 2. Dari hasil percobaan yang sudah dilakukan dan hasil membaca sumber bacaan, manakah yang termasuk larutan, koloid dan suspensi? 3. Sifat koloid apa yang terjadi dalam percobaan yang sudah dilakukan? Jelaskan ! Tuangkan hasil pengamatan kalian ke dalam sebuah tabel ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................
LKPD PROJEK IPAS_CAMPURAN 13 Fase VII : Kesimpulan Buatlah kesimpulan dari keterkaitan rumusan hipotesis dengan hasil analisis data percobaanmu ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ Kelompok : Nama Observer: 1. 2. 3. 4. 5.
14 ASESMEN Projek IPAS_Campuran LAMPIRAN 2 Asesmen A. Asesmen pada aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan No Aspek Teknik Bentuk instrument 1 Sikap Observasi Lembar observasi 2 Pengetahuan Observasi Tes tertulis Lembar observasi Soal uraian 3 Keterampilan Kinerja Praktik Lembar Penilaian Kinerja 1. Observasi Penilaian Sikap a. Lembar penilaian sikap pada kegiatan pengamatan dan pada kegiatan diskusi kelompok No Nama Siswa Aspek Pengamataan (Rentang Poin 1-4) Skor Total Nilai Bernalar kritis Mandiri Kreatif Bergotong Royong 1 2 3 4 5 6 Rubrik penilaian sikap pada kegiatan diskusi kelompok Aspek Pengamatan Indikator Keterangan Bernalar Kritis 1. Mengemukakan ide/pendapatnya benar 2. Menyampaikan pendapatnya secara sistematik 3. Sopan dalam menyampaikan pendapat 4. Mengemukakan pendapat dengan bahasa yang baik Skor 4 = jika 4 indikator yang terlihat 3 = jika 3 indikator yang terlihat 2 = jika 2 indikator yang terlihat 1 = jika 1 indikator yang terlihat Kriteria Nilai : A = 80 – 100 = BAIK SEKALI B = 70 – 79 = BAIK C = 60 – 69 = CUKUP D = < 60 = KURANG Mandiri 1. Aktif bertanya jika ada pertanyaan yang belum dipahami 2. Cepat merespon instruksi guru 3. Aktif dalam memberikan tangapan Skor perolehan Nilai akhir = x 100 % Skor Maksimum ASESMEN
15 ASESMEN Projek IPAS_Campuran 2. Observasi penilaian pengetahuan ATP Indikator Soal Bentuk Soal Level kognitif No. soal Mengidentifikasi unsur sistem dispersi campuran Disajikan data ciri-ciri mengenai sifat koloid Pilihan ganda C2 Mengklasifikasikan jenis-jenis campuran Disajikan beberapa karakteristik dari sifat jenisjenis campuran Pilihan ganda C3 Menganalisissifat-sifat larutan, koloid dan suspensi Disajikan suatu peristiwa yang berhubungan sifat suatu campuran Pilihan ganda C4 Pilihlah jawaban yang paling tepat ! Pretes 1. data pengamatan yang dilakukan oleh seorang siswa terhadap beberapa sistem dispersi dengan menyaring dan mengamati filtrat hasil saringan. Dari data pengamatan tersebut, sistem dispersi yang mengandung koloid adalah .... a. P dan Q b. Q dan R c. P dan R d. Q saja 4. Berperan aktif dalam diksusi kelompok. kreatif 1. Membuat tabel pengamatan yang informatif 2. Membuat media presentasi kelompok yang menarik dan sesuai dengan materi 3. Membuat laporan hasil percobaan dengan detail dan berbeda 4. Mampu mengemukakan ide yang konstektual. Bergotong royong 1. Terlibat aktif dalam kerjasama diskusi kelompok 2. Menyelesaikan tugas sesuai dengan pembagian tugas kelompok 3. Bersedia membantu anggota kelompok lain yang mengalami kesulitan 4. Menghargai hasil kerja anggota kelompok.
16 ASESMEN Projek IPAS_Campuran e. R saja 2. Sistem dispersi koloid dan larutan tidak dapat disaring dan suspensi dapat disaring dengan kertas saring biasa sebab.... a. Partikel koloid lebih besar daripada suspensi b. Partikel larutan lebih besar daripada suspenssi c. Suspensi umumnya terbentuk dari zat padat dan zat cair d. Kertas saring bukan alat pemisah yang baik e. Koloid sukar terpisah oleh gaya gravitasi 3. salah satu perbedaan antara koloid dengan suspensi adalah .. a. koloid bersifat homogen, sedangkan suspensi heterogen b. koloid menghamburkan cahaya , sedangkan suspensi meneruskan cahaya c. koloid stabil, sedangkan suspensi tidak sabil d. koloid satu fasa, sedangkan suspensi dua fasa e. koloid transparan,sedangkan suspensi keruh Post Test 1. Di antara campuran berikut : 1) NaCl + air 2) Tepung terigu + air dipanaskan 3) Sabun + air 4) Gula + air Yang menghasilkan sistem koloid adalah... a. 1, 2 dan 3 b. 1, 3 dan 4 c. 1, 2 dan 4 d. 2 dan 3 e. 2 dan 4 2. Darah merupakan sistem dispersi koloid dari.... a. Zat padat dalam zat cair b. Zat cair dalam zat cair c. Zat cair dalam zat padat d. Zat gas dalam zat cair e. Zat cair dalam zat gas 3. Data beberapa campuran: (1) alkohol dan air (2) air dan solar, (3) gula dan air, (4) minyak tanah dan solar. Campuran tersebut yang dapat membentuk larutan ditunjukkan nomor .... a. (1) dan (2) b. (1) dan (3) c. (2) dan (4) d. (3) dan (4) e. (1) dan (4) 4. Diantara zat berikut yang tergolong larutan adalah.... a. Sirup dan air teh b. air dan alkohol c. kanji dan minyak ikan d. kanji dan air sabun e. air sabun dan alkohol 5. Diantara zat berikut yang tergolong campuran adalah...... a. perunggu
17 ASESMEN Projek IPAS_Campuran b. perak c. emas d. platina e. seng 10. Berikut ini adalah nama beberapa zat. (1) Udara (2) Gula pasir (3) Air laut (4) Air murni (5) Emas Diantara zat-zat tersebut yang termasuk campuran adalah … . a. 1, dan 3 b. 2 dan 4 c. 4 dan 5 d. 1 dan 2 e. 2 dan 5 *) Dilakukan melalui google form pada saat post tes, bersamaan dengan refleksi peserta didik. **) Wajib diisi oleh peserta didik. 3. Penilaian Keterampilan Rubrik penilaian keterampilan psikomotorik No Aspek yang dinilai Penilaian Keterangan 4 3 2 1 1 Menuliskan rumusan masalah sesuia dengan permasalahan yang sedang dicari pemecahannya 2 Menuliskan hipotesis dari permasalahan yang telah dirumuskan 3 Merencanakan prosedur analisis yang akan dilakukan untuk memecahkan permasalah 4 Menyajikan data hasil analisis dan pengamatan 5 Menyimpulkan data hasil analisis dan pengamatan
18 ASESMEN Projek IPAS_Campuran Indikator rubrik Penilaian Keterampilan No Indikator Psikomotorik Rubrik Skor 1 Menuliskan rumusan masalah sesuai dengan permasalahan yang sedang dicari pemecahannya Menuliskan 6 rumusan masalah dengan benar 4 Menuliskan minimal 4 rumusan masalah dengan benar 3 Menuliskan minimal 2 masalah kurang tepat 2 Tidak menulisakan rumusan masalah 1 Menuliskan minimal 4 hipotesis dengan benar 3 Menuliskan minimal 2 tetapi masih kurang tepat 2 Tidak munuliskan hipotesis 1 3 Merencanakan prosedur analisis yang akan dilakukan untuk memecahkan permasalah Membuat perencanaan analisis yang akan dilakukan dengan benar 4 Membuat perencanaan analisis yang akan dilakukan cukup benar 3 Membuat perencanaan analisis yang akan dilakukan tetapi kurang benar 2 Tidak membuat perencanaan 1 4 Menyajikan data hasil analisis dan pengamatan Menyajikan data hasil analisis dan pengamatan dengan benar 4 Menyajikan data hasil analisis dan pengamatan cukup benar 3 Menyajikan data hasil analisis dan pengamatan tetapi masih kurang benar 2 Tidak menyajikan data hasil analisis dan pengamatan 1 5 Menyimpulkan data hasil analisis dan pengamatan Menyimpukan data hasil analisis dan pengamatan dengan benar 4 Menyimpukan data hasil analisis dan pengamatan cukup benar 3 Menyimpukan data hasil analisis dan pengamatan tetapi masih kurang benar 2 Tidak menyimpukan data hasil analisis dan pengamatan 1
19 ASESMEN Projek IPAS_Campuran B. Lembar Penilaian Antar Teman Lembar Penilaian Antarteman Dalam Kelompok*) Nama Penilai : ................................... Kelas : ................................... Nama Teman : ................................... No. Pertanyaan*) Ya Mungkin Tidak 1. Teman saya mengajukan pertanyaan secara sopan. 2. Teman saya menyampaikan ide pada merumuskan masalah yang kami lakukan. 3. Teman saya aktif dalam pembuatan percobaan yang kami lakukan. 4. Teman saya mengerjakan kegiatan sesuai pembagian tugas dalam kelompok. 5. Teman saya menghargai setiap ide yang diajukan oleh teman lainnya. 6. Teman saya melaksanakan kesepakatan kelompok meskipun tidak sesuai dengan pendapatnya. 7. Teman saya melakukan percobaan sesuai dengan rencana kerja dan prosedur. 8. Teman saya memiliki kontribusi besar dalam project ini. 9. Teman saya tidak pernah datang terlambat ketika kelompok sedang melakukan diskusi. 10. Teman Saya melaporkan data atau informasi dari percobaan apa adanya Persentase Nilai Rata-rata Antarteman *) Dilakukan melalui google form bersamaan dengan refleksi peserta didik.
P R O J E K I P A S L U S I A N A A L A W I Y A H BAHAN AJAR Materi dan Perubahannya CAMPURAN FASE E SMK
20 Bahan Ajar Projek IPAS_Campuran B. CAPAIAN PEMBELAJARAN Di akhir fase E, Peserta didik menjelaskan Aspek meliputi, sifat zat yang dibedakan secara kimia dan fisika, ciri-ciri dari perubahan zat secara fisika dan kimia, serta penggolongan zat menjadi unsur, senyawa, campuran dan cara pemisahan campuran yang bermanfaat secara ekonomis. A. IDENTITAS MODUL B. Mata Pelajaran : Projek IPAS Kelas/ Semester : X/1 Alokasi waktu : 4 x 2 Jam Pelajaran (4 x 45 menit) Judul Modul : Materi dan Perubahannya Campuran (Larutan, Koloid dan Suspensi) C. ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN Pertemuan 1 Peserta didik dapat mengidentifikasi koloid, suspensi dan larutan dan contohnya dengan baik dan benar. D. TUJUAN PEMBELAJARAN Pertemuan 1 Melalui kegiatan praktikum dan diskusi, peserta didik dapat bekerjasama membuktikan macam-macam sistem dispersi campuran dengan baik. Melalui percobaan, siswa dengan percaya diri dapat mengklasifikasikan suspensi kasar, larutan sejati dan koloid berdasar kan data hasil pengamatan (effek Tyndall, homogen/heterogen, dan penyaringan)dengan benar. E. DESKRIPSI Halo peserta didik yang berbahagia, semoga kalian selalu sehat dan semangat. Selamat berjumpa di modul pembelajaran Projek IPAS. Dalam modul ini akan dibahas beberapa aspek yaitu Menjelaskan Fenomena Secara Ilmiah. Elemen Zat dan Perubahannya, dengan meteri pokok sifat fisika dan kimia materi, Perubahan materi dan Klasifikasi Materi. Di sekitar kalian terdapat banyak materi/ zat dengan berbagai karakteristik materi dan perubahannya. Banyak persenyawaan yang terbentuk dari unsur –yang bermanfaat bagi kehidupan di muka bumi ini, namun demikian, kadang kala penggunaan yang tidak bijak dari kita dapat menimbulkan dampak merugikan bagi lingkungan dan kehidupan di muka bumi. Oleh karena hal tersebut mari kita belajar bersama, mencari informasi, akan bagaimana kita bersikap memperlakukan unsur dan senyawanya secara bijak.
21 Bahan Ajar Projek IPAS_Campuran KEGIATAN PEMBELAJARAN I SISTEM DISPERSI CAMPURAN I. Uraian Materi Peta Knsep E. DESKRIPSI Halo peserta didik yang berbahagia, semoga kalian selalu sehat dan semangat. Selamat berjumpa di modul pembelajaran Projek IPAS. Dalam modul ini akan dibahas beberapa aspek yaitu Menjelaskan Fenomena Secara Ilmiah. Elemen Zat dan Perubahannya, dengan meteri pokok sifat fisika dan kimia materi, Perubahan materi dan Klasifikasi Materi. Di sekitar kalian terdapat banyak materi/ zat dengan berbagai karakteristik materi dan perubahannya. Banyak persenyawaan yang terbentuk dari unsur –yang bermanfaat bagi kehidupan di muka bumi ini, namun demikian, kadang kala penggunaan yang tidak bijak dari kita dapat menimbulkan dampak merugikan bagi lingkungan dan kehidupan di muka bumi. Oleh karena hal tersebut mari kita belajar bersama, mencari informasi, akan bagaimana kita bersikap memperlakukan unsur dan senyawanya secara bijak.
22 Bahan Ajar Projek IPAS_Campuran A. Pengertian Sistem Dispersi Sistem dispersi adalah suatu sistem yang terjadi akibat adanya pencampuran beberapa zat yang tersebar secara merata. Dengan kata lain, jika ada zat bercampur dengan zat lain hingga penyebaraanya merata, maka akan membentuk sistem dispersi. Sistem dispersi terbentuk karena adanya campuran antara fase pendispersi dan fase terdispersi yang bercampur secara merata. Zat yang terdispersi disebut sebagai tahap dispersi, sedangkan pada sebuah tempat mereka yakni dapat terdispersi disebut medium dispersi. Sebagai contoh, pati yang ditempatkan di air panas mengalami sistem dispersi. Di sini air adalah sebuah media pendispersi, sedangkan pati berfungsi sebagai agen pendispersi. Sebuah sistem dispersi yakni dapat diartikan dengan larutan atau campuran dari dua zat yang berbeda, tetapi memiliki bentuk yang sama. Ciri khas dari sistem dispersi adalah adanya pelarut dan zat terlarut. A. Klasifikasi Sistem Dispersi dapat diklasifikasikan berdasarkan ukuran fase terdispersinya menjadi larutan, koloid, dan suspensi. Secara umum, dispersi partikel yang cukup besar untuk sedimentasi disebut suspensi, sedangkan partikel yang lebih kecil disebut koloid dan larutan (https://en.wikipedia.org/wiki/Dispersion_(chemistry)). Perbedaan Larutan, Suspensi, dan Koloid dari segi ukuran partikel. Source : https://docplayer.info/docs-images/80/82041961/images/3-0.jpg 1. Dispersi Kasar (Suspensi) Dispersi kasar juga dapat disebut suspensi. Suspensi adalah sebuah campuran heterogen antara tahap terdispersi dan medium pendispersi. Perbedaan yang jelas dapat dibuat antara fase terdispersi dan media pendispersi. Dalam sebuah fase terhadap terdispersi biasanya dalam bentuk padatan, sedangkan pada medium pendispersinya berbentuk cair. Fase terdispersi memiliki ukuran partikel lebih dari 10 hingga 5 cm, sehingga dapat melihat sedimen. Contoh terhadap campuran air dan pasir. Dalam sebuah campuran air dan pasir, fase terdispersi (pasir) dan media pendispersi (air) dapat dibedakan karena pasir mengendap di bagian bawah wadah.
23 Bahan Ajar Projek IPAS_Campuran 2. Dispersi Koloid Dispersi koloid adalah sebuah sistem dispersi antara dispersi halus dan kasar. Campuran dalam sebuah fase terdispersi dengan media pendispersi dalam koloid tampak homogen. Faktanya, dalam dispersi koloid adalah campuran heterogen. Ini menjadi jelas ketika dispersi koloid yang dapat diamati dengan menggunakan ultramoskop. Contoh dispersi koloid adalah agar. Dalam sebuah partikel-partikel fase terdispersi dalam koloid memiliki diameter antara 10-7 hingga 10-5 cm, sehingga pada sebuah fase terdispersi yakni dapat larut dalam nampak homogen dan medium pendispersi. Koloid sebagai campuran yang berada di antara larutan dan suspensi tentunya memiliki sifat serta karakter yang khas yang berbeda dengan sifat larutan maupun suspensi. Jika suatu larutan tersusun dari komponen-komponen zat terlarut dan pelarut, maka suatu sistem koloid juga tersusun dari dua komponen, yaitu fase terdispersi (zat terlarut) dan medium pendispersi (pelarut). Contohnya, dispersi tanah liat; partikel tanah liat sebagai fase terdispersi, sedangkan air merupakan medium pendispersi. Dalam sistem koloid, baik fase terdispersi maupun medium pendispersi dapat berupa gas, cair, atau padat. Oleh karena itu, kita mengenal delapan macam sistem koloid. Salah satu sifat koloid adalah efek Tyndall. Efek Tyndall adalah efek penghamburan cahaya yang disebabkan oleh partikel-partikel koloid. Pertama kali dikemukakan oleh John Tyndall (1820-1893), seorang fisikawan Inggris; setelah mengamati seberkas cahaya putih yang dilewatkan pada sistem koloid. Apabila seberkas cahaya misalnya dari lampu senter, dilewatkan pada 3 gelas yang masing- masing berisi suatu dispersi, koloid dan larutan; maka jika dilihat secara tegak lurus dari arah datangnya cahaya, akan jelas terlihat bahwa cahaya yang melewati dispersi dan koloid mengalami peristiwa penghamburan dan pemantulan. Sedangkan berkas cahaya yang melewati larutan tidak akan mengalami peristiwa penghamburan dan pemantulan tersebut ( berkas cahaya diteruskan ). Gambar.1: Efek Tyndall Pada Koloid (Sumber : https://www.epanrita.com)
24 Bahan Ajar Projek IPAS_Campuran Contoh peristiwa efek Tyndall: - Sorot lampu mobil akan tampak jelas pada malam hari atau pada kondisi berkabut. - Berkas sinar matahari yang melalui celah rimbunnya dedaunan pada pagi hari yang berkabut akan tampak lebih jelas. - Terjadinya warna biru di langit pada siang hari dan warna jingga atau merah di langit pada saat matahari terbenam. 3. Dispersi Halus (Larutan) Dispersi halus juga disebut sebagai solusi nyata atau dispersi molekuler. Dispersi halus disebut juga larutan. Larutan didefinisikan sebagai campuran dua atau lebih zat yang membentuk satu macam fasa (homogen) dan sifat kimia setiap zat yang membentuk larutan tidak berubah. Artihomogen menunjukkan tidak ada kecenderungan zat-zat dalam larutan terkonsentrasi pada bagian-bagian tertentu, melainkan menyebar secara merata di seluruh campuran. Sifat- sifat fisika zat yang dicampurkan dapat berubah atau tidak, tetapi sifat-sifat kimianya tidak berubah.Ada dua komponen yang berhubungan dengan larutan, yaitu pelarut dan zat terlarut. Pelarutadalah zat yang digunakan sebagai media untuk melarutkan zat lain. Umumnya, pelarutmerupakan jumlah terbesar dari sistem larutan. Zat terlarut adalah komponen dari larutan yang memiliki jumlah lebih sedikit dalam sistem larutan. Selain ditentukan oleh kuantitas zat, istilah pelarut dan terlarut juga ditentukan oleh sifat fisikanya (struktur). Pelarut memiliki struktur tidak berubah, sedangkan zat terlarut dapat berubah Dalam larutan nyata, campuran homogen terbentuk karena fase larva terdispersi terhadap media pendispersi. Campuran homogen ini juga disebut larutan. Dalam fase terdispersi, solusinya dapat berupa padat atau cair, sedangkan medium pendispersinya adalah cair. Contoh larutan teh dalam air. Diameter partikel fase didispersikan dalam larutan < 10 hingga 7 cm, sehingga larutan tampak dalam fase homogen dan tunggal. Tabel perbedaan system dispersi Larutan, koloid dan suspensi
25 Bahan Ajar Projek IPAS_Campuran
26 Bahan Ajar Projek IPAS_Campuran II. Bahan Bacaan Nano teknologi Pengertian Nano teknologi Nanoteknologi merupakan ilmu yang mempelajari partikel dalam rentang ukuran 0.1 sampai 100 nm (satu nanometer sama dengan seperseribu mikrometer atau sepersejuta milimeter). Dalam nanoteknologi, suatu partikel didefinisikan sebagai objek kecil yang berperilaku sebagai satu kesatuan terhadap sifat dan transportasinya. Partikel lebih jauh diklasifikasikan menurut diameternya. Partikel ultrahalus serupa dengan nanopartikel dan berukuran antara 1 dan 100 nanometer, partikel halus berukuran antara 100 dan 2,500 nanometer, dan partikel kasar berukuran antara 2,500 dan 10,000 nanometer. Nanoteknologi secara umum dapat didefinisikan sebagai teknologi manipulasi ukuran suatu material dari yang tadinya memiliki ukuran besar sampai berukuran nano. Nanoteknologi saat ini menjadi suatu bidang yang paling berkembang dari penelitian dalam ilmu material modern. Dalam nanoteknologi, salah satu yang banyak menjadi perhatian yaitu nanopartikel. Suatu material dapat dikategorikan sebagai nanopartikel jika memiliki ukuran nano yang berkisar 1 nanometer sampai dengan 100 nanometer. Nanopartikel memiliki banyak kegunaan dalam berbagai macam bidang diantaranya dalam bidang kesehatan, kosmetik, lingkungan, tekstil, dan juga katalis. Untuk membuat nanopartikel biasanya dilakukan sintesis terhadap logam dengan menggunakan suatu medium dan dengan cara tertentu. Sintesis nanopartikel ini dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu secara kimia, biologi, dan fisika. Secara kimia sintesis nanopartikel dilakukan dengan cara menambahkan zat kimia yang berfungsi sebagai penstabil ukuran nanopartikel, pada sintesis secara kimia ini menimbulkan racun dan dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Sintesis nanopartikel secara biologi dilakukan dengan cara menambahkan suatu agen pensintesis yang berasal dari alam, mulai dari organisme sampai mikroorganisme. Contohnya fungi, bakteri, dan tumbuhan. Sedangkan sintesis nanopartikel secara fisika dapat dilakukan dengan evaporasi maupun kondensasi. Dalam sintesis nanopartikel hasil yang diinginkan yaitu partikel memiliki ukuran yang sekecil mungkin dan memiliki bentuk yang tidak beraturan, dimana untuk memperoleh hasil yang diinginkan tersebut diperlukan suatu agen yang dapat berperan sebagai pereduksi. Adapun hasil yang diperoleh dari sintesis nanopartikel tersebut bergantung pada kuat maupun lemahnya agen pereduksi yang digunakan. Sintesis nanopartikel yang dilakukan pada percobaan ini yaitu dilakukan secara kimia-biologi dengan menggunakan mikroemulsi yang berperan sebagai medium proses sintesis dan biasanya disebut sebagai mikro nanoreaktor (Pan, 2010), dan menggunakan ekstrak kulit manggis dan teh hijau sebagai agen pereduksi yang tentunya ramah lingkungan. Mikroemulsi merupakan suatu campuran dari surfaktan, air, dan minyak. Manfaat Nano teknologi Manfaat nano technology bagi kehidupan manusia sangatlah luas. Saat ini sudah banyak contoh penerapannya mulai dari bidang kesehatan hingga kecantikan. Sayangnya, di Indonesia sendiri teknologi ini belum banyak dikembangkan. Sebagian masyarakat juga masih merasa asing dengan teknologi nano. Nano technology semakin banyak diaplikasikan dalam berbagai bidang kehidupan manusia. Berikut adalah beberapa manfaat teknologi mutakhir ini bagi kehidupan manusia. Bidang lingkungan Teknologi nano membantu menciptakan baterai yang dapat menyimpan lebih banyak energi untuk mobil listrik serta penciptaan panel surya yang dapat mengubah lebih banyak sinar matahari menjadi listrik. Ini merupakan perkembangan terbaru dalam mengatasi perubahan iklim yang terjadi dengan teknologi yang lebih efisien dan optimal.
27 Bahan Ajar Projek IPAS_Campuran Bidang kedokteran Salah satu contoh aplikasi nano technology dapat dilihat pada terapi kanker di mana agen kemoterapi memiliki efek toksik terhadap sel tumor sebagaimana pada sel normal lainnya. Selain itu, nano technology digunakan untuk mengembangkan alat pacu jantung yang dapat mencegah gagal jantung. Bidang pertanian Dalam ilmu pangan, penggunaan teknologi nano berpotensi memperpanjang umur buah dan sayuran. Hal ini dicapai dengan memasukkan nanopartikel ke dalam makanan yang bekerja sebagai agen anti- bakteri dan hasilnya buah dan sayuran akan bertahan lebih lama. Bidang elektronik dan komputer Nano technology dapat digunakan untuk membuat titik kuantum yaitu sel penghasil cahaya kecil yang dapat digunakan untuk penerangan dalam layar komputer atau elektronik lainnya. Selain itu, sirkuit yang ada sekarang ini dapat dibuat lebih kecil lagi sehingga dapat bekerja lebih optimal dan tidak memakan banyak tempat. Bidang keamanan Nano technology meningkatkan kemungkinan diciptakannya alat perekam mikroskopis yang hampir tidak dapat dideteksi. Salah satu kemungkinan lainnya adalah diciptakannya “peluru pintar” yaitu peluru terkomputerisasi yang dapat dikendalikan dan diarahkan dengan sangat akurat. Bidang manufaktur Salah satu temuan terkini di bidang manufaktur adalah penemuan material kayu berwujud tembus pandangan yang memiliki kekuatan setara atau bahkan melebihi baja tetapi dengan bobot yang lebih ringan. Ini merupakan manfaat nano technology yang dapat mengganti kaca karena kayu memiliki struktur sel dan serat alami yang tidak mudah pecah seperti kaca. Bidang kecantikan Seperti disebutkan di atas, teknologi nano juga mulai banyak ditemukan di berbagai produk skincare dan kosmetik yang diklaim memiliki perlindungan lebih tinggi dibanding produk sejenis. Partikel nano dalam produk ini dapat memaksimalkan penyerapan bahan kosmetik ke dalam kulit dan juga bisa menyalurkan bahan kosmetik lebih merata yang dapat melindungi kulit dari sinar matahari dan energi negatif. Pembuatan partikel nano Proses pembuatan ini dapat dibagi dua metode, yaitu proses dari ‘bottom up’ atau ‘top down’. Proses ‘bottom up’ mencakup semua metode pembuatan nanopartikel melalui atom dan molekul yang berkumpul dan membesar (aglomerasi). Kuncinya adalah menghentikan proses pembesaran/aglomerasi sehingga ukuran partikel hanya sampai dalam skala nanometer. Jika menggunakan proses reaksi kimia, zat kimia yang bereaksi akan bernukleasi dan atom-atom terus berkumpul di titik nukleasi tersebut dan beraglomerasi (koloid). Bahan-bahan lain dapat digunakan untuk memastikan proses aglomerasi ini tidak berjalan terus menerus. Contoh bahan lain ini seperti arang dan karbon aktif yang mempunyai lubang sangat kecil (dengan skala nanometer), lalu ketika partikel bernukleasi di dalam lubang ini, maka proses aglomerasi akan berhenti dengan sendirinya karena tidak ada ruang lagi. Lalu pengumpulan nanopartikel ini akan lebih mudah karena nanopartikel di dalam bahan ini akan lebih stabil. Tetapi kelemahan dari metode ini jika nanopartikel tersebut dibutuhkan untuk bereaksi secara bebas untuk membentuk struktur yang lebih besar. Cara lain untuk melindungi nanopartikel ini adalah dengan membuat lapisan pelindung di permukaan nanopartikel
28 Bahan Ajar Projek IPAS_Campuran Lapisan pelindung ini biasanya terbuat dari polimer atau senyawa-senyawa kimia lainnya. Proses ini cukup kompleks, tetapi produk yang dihasilkan akan sangat berkualitas dan dapat diproduksi dengan skala besar. Selain itu proses ‘bottom up’ juga dapat melewati pembentukan partikel dengan cara kondensasi gas. Zat apapun dapat berubah fase menjadi gas di tekanan dan suhu tertentu, termasuk zat metal yang ringan seperti magnesium dapat menjadi gas diatas 500 C. Lalu melalui proses pendinginan yang cepat, gas-gas ini menyublim menjadi zat padat dengan cepat. Dengan memainkan area yang luas dan konsentrasi rendah maka nanopartikel dapat terbentuk. Keuntungan dengan menggunakan metode ini adalah nanopartikel yang dihasilkan akan sangat bersih dibandingkan di media cairan karena kontaminasi oleh cairan media terjadi sedangkan dalam pembentukan gas tidak akan ada kontaminasi sama sekali. Tetapi, metode ini membutuhkan biaya yang cukup besar dan produksi skala besar kurang baik karena membutuhkan area yang sangat luas untuk titik-titik nukleasi. Sebaliknya, proses ‘top down’ merupakan proses yang membentuk nanopartikel dari partikel atau benda-benda lebih besar dan dalam bentuk zat padat. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan laser atau litografi untuk mendapatkan bentuk yang diinginkan. Keuntungan metode ini adalah kemampuan laser yang dapat membentuk permukaan nanopartikel dengan sangat presisi dan jelas. Tetapi tentunya kelemahannya adalah biaya produksi yang sangat mahal dan tidak dapat digunakan untuk produksi dengan skala besar. Biasanya metode ini digunakan untuk fabrikasi mikroprosesor yang mampu menciptakan fitur dibawah 100 nm. Selain itu, proses penghancuran partikel besar dengan cara penggilingan/ ball milling juga dapat membuat nanopartikel. Meskipun partikel yang hancur masih berskala mikro, biasanya ukuran kristal pada partikel mencapai ukuran nano sampai dibawah 10 nm. Proses ini cukup mudah dan dapat menghasilkan nanopartikel dalam skala besar meskipun membutuhkan energi yang cukup besar. Lalu nanopartikel yang dihasilkan tidak cukup seragam dan riskan akan kontaminasi. Biasanya metal oksida nanopartikel sering dihasilkan dengan cara ini. Secara garis besar, banyak sekali cara untuk membuat nanopartikel dan mengubahnya menjadi lebih beragam. Masing-masing proses mempunyai keuntungan dan kelemahan masing-masing yang disesuaikan dengan fungsi dan manfaatnya. Oleh karena itu dunia penelitian nano terus berkembang dan menarik banyak perhatian pelaku-pelaku industri. Referensi: Strambeanu, N., Demetrovici, L., & Dragos, D. (2015). Natural Sources of Nanoparticles. In Nanoparticles’ Promises and Risks(pp. 9-19). Springer International Publishing. https://sainspop.com/blog/2018/01/26/belajar-tentang-nanopartikel-bagian-2/
29 Bahan Ajar Projek IPAS_Campuran LATIHAN SOAL 1. data pengamatan yang dilakukan oleh seorang siswa terhadap beberapa sistem dispersi dengan menyaring dan mengamati filtrat hasil saringan. Dari data pengamatan tersebut, sistem dispersi yang mengandung koloid adalah .... a. P dan Q b. Q dan R c. P dan R d. Q saja e. R saja 2. Sistem dispersi koloid dan larutan tidak dapat disaring dan suspensi dapat disaring dengan kertas saring biasa sebab.... a. Partikel koloid lebih besar daripada suspensi b. Partikel larutan lebih besar daripada suspenssi c. Suspensi umumnya terbentuk dari zat padat dan zat cair d. Kertas saring bukan alat pemisah yang baik e. Koloid sukar terpisah oleh gaya gravitasi 3. Pernyataan yang salah mengenai perbedaan antara koloid dengan suspensi adalah ... a. koloid bersifat homogen, sedangkan suspensi heterogen b. koloid menghamburkan cahaya , sedangkan suspensi meneruskan cahaya c. koloid stabil, sedangkan suspensi tidak sabil d. koloid satu fasa, sedangkan suspensi dua fasa e. koloid transparan,sedangkan suspensi keruh 4. Di antara campuran berikut : 1) NaCl + air 2) Tepung terigu + air dipanaskan 3) Sabun + air 4) Gula + air Yang menghasilkan sistem koloid adalah... a. 1, 2 dan 3 b. 1, 3 dan 4 c. 1, 2 dan 4 d. 2 dan 3 e. 2 dan 4 5. Darah merupakan sistem dispersi koloid dari.... a. Zat padat dalam zat cair b. Zat cair dalam zat cair c. Zat cair dalam zat padat d. Zat gas dalam zat cai e. Zat cair dalam zat gas 6. Zat campuran ada yang bersifat homogen dan heterogen. Berikut ini merupakan contoh zat campuran yang bersifat heterogen adalah ....
30 Bahan Ajar Projek IPAS_Campuran a. es buah b. air garam c. adonan kue d. air kelapa e. obat sirup 7. Data beberapa campuran: (1) alkohol dan air (2) air dan solar, (3) gula dan air, (4) minyak tanah dan solar. Campuran tersebut yang dapat membentuk larutan ditunjukkan nomor .... a. (1) dan (2) b. (1) dan (3) c. (2) dan (4) d. (3) dan (4) e. (1) dan (4) 8. Diantara zat berikut yang tergolong larutan adalah.... a. kanji dan air sabun b. air dan alkohol c. kanji dan minyak ikan d. Sirup dan air teh e. air sabun dan alkohol 9. diantara zat berikut yang tergolong campuran adalah...... a. seng b. perak c. emas d. platina e. perunggu 10. Berikut ini adalah nama beberapa zat. (1) Udara (2) Gula pasir (3) Air laut (4) Air murni (5) Emas Diantara zat-zat tersebut yang termasuk campuran adalah … . a. 1, dan 3 b. 2 dan 4 c. 4 dan 5 d. 1 dan 2 e. 2 dan 5 Kunci Jawaban 1. a 6. a 2. c 7. d 3. b 8. d 4. d 9. e 5. a 10. a
31 Bahan Ajar Projek IPAS_Campuran GLOSARIUM Sistem dispersi : Suatu sistem yang terjadi akibat adanya pencampuran beberapa zat yang tersebar secara merata. Fase terdispersi : Zat terlarut Fase pendisfersi : Zat di mana partikel koloid tersebar secara merata/ zat pelarut dalam sistem koloid. Koloid : Campuran heterogen antara dua zat atau lebih yang tidak benar-benar tercampur. Suspensi : Campuran heterogen antara tahap terdispersi dan medium pendispersi Efek tyndall : Efek penghamburan cahaya yang disebabkan oleh partikel-partikel koloid. Homogen : Campuran yang serba sama diseluruh bagiannya dan membentuk satu fasa Heterogen : Campuran dua zat atau lebih dengan komposisi tidak merata Nanoteknologi : ilmu yang mempelajari partikel dalam rentang ukuran 0.1 sampai 100 nm (satu nanometer sama dengan seperseribu mikrometer atau sepersejuta milimeter). Mikroemulsi : Sistem dispersi yang dikembangkan dari sediaan emulsi.
32 Bahan Ajar Projek IPAS_Campuran DAFTAR PUTAKA Herdayanto, 2004. Praktikum Kimia kelas XI SMA. Bandung . Mascot Media Nusantara. https://docplayer.info/32387164-Modul-kimia-sma-xii-mipa-sistem-koloid-yovita-emilianairmayanti.htm. Diakses tanggal 27 November 2022. Lovisia, E. (2018). Pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar. SPEJ (Science and Physic Education Journal), 2(1), 1-10. Othman, S. A., & Radiman, S. (2020). Potensi Nanoteknologi. Advances in Humanities and Contemporary Studies, 1(1), 87-100. Ramadhan, H. (2016). PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA INKUIRI TERBIMBING KONTEKS NANOTEKNOLOGI MENGGUNAKAN MATERIAL ZINK OKSIDA (ZnO) UNTUK MEMBANGUN LITERASI KIMIA SISWA SMA (Doctoral dissertation, Universitas Pendidikan Indonesia). Sudarmo , Unggul, dkk. 2013. KIMIA SMA XI Sekolah Menangah Atas. Jakarta. Penerbit Erlangga. Sutresna . Nana. 2013. KIMIA SMA XI Sekolah Menengah Atas. Jakarta. Grafindo. Sutresna , Sri Rahayu x. 2013. KIMIA SMA XI Sekolah Menangah Atas. Jakarta. Bumi Aksara.