The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

ebook untuk tugas mata kuliah Media Pembelajaran Kimia

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by putrirofi348, 2021-03-24 05:32:52

Tata Nama Senyawa Kimia

ebook untuk tugas mata kuliah Media Pembelajaran Kimia

Keywords: tata nama senyawa kimia,tata nama senyawa anorganik,tata nama senyawa organik,tata nama senyawa asam basa

MODUL

Tata Nama Senyawa
Kimia

PUTRI
ROFIQOTUL
JANNAH

i

(190807602)

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang, Tidak lupa Kita panjat kan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kita
semua. Shalawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada
Nabi agung kita yakni Nabi Muhammad SAW karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas
modul yang berjudul Tata Nama Senyawa Kimia ini tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari modul ini adalah
untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Media Pembelajaran
Kimia. Selain itu, modul ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Tata nama Senyawa Kimia bagi para
pembaca dan penulis.

kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki modul ini. Akhir kata kami
berharap semoga modul tentang Tata Nama Senyawa Kimia
ini dapat memberikan manfaat terhadap para pembaca.

Jambi,17 maret 2021

Penulis

ii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………….ii
Daftar isi……………………………………………….iii
Bab 1…………………….……………………………....1
Tata Nama Senyawa Kimia...…………………………...1

A. Tata nama Senyawa Anorganik………………....1
B. Tata Nama Senyawa Organik………………….11
C. Tata Nama Senyawa Asam Basa……………....13
D. Senyawa organik perspektif Al-Qur’an……….16
Glosarium……………………………………………..18
Rangkuman…………………………………………..19
Latihan Soal…………………………………………..20
Daftar Pustaka………………………………………..25

iii

BAB 1

TATA NAMA SENYAWA KIMIA

Apasih itu kimia ??

Kimia adalah ilmu yang mempelajari mengenai
komposisi, struktur dan Sifat zat atau materi serta
perubahan atau transformasi serta interaksi mereka untuk
membentuk materi yang ditemukan sehari-hari. Kimia
juga mempelajari pemahaman sifat dan interaksi atom
individu dengan tujuan untuk menerapkan pengetahuan
tersebut pada tingkat makroskopik. Kimia pada
umumnya telah dibagi menjadi beberapa bidang utama.

A. Tata Nama Senyawa Anorganik

Penamaan senyawa diatur oleh Komisi Tata
Nama IUPAC (International Union for Pure and Applied
Chemistry), suatu badan di bawah UNESCO yang
menyusun suatu aturan berdasarkan hasil kesepakatan
para ilmuwan sedunia, hal ini dilakukan dangan tujuan
agar nama-nama senyawa di seluruh negara sama.
Penamaan senyawa diatur oleh Komisi Tata Nama
1

IUPAC (International Union for Pure and Applied
Chemistry), suatu badan di bawah UNESCO yang
menyusun suatu aturan berdasarkan hasil kesepakatan
para ilmuwan sedunia, hal ini dilakukan dangan tujuan
agar nama senyawa di seluruh negara sama.

Senyawa Biner adalah senyawa yang dibentuk dari
dua unsur. Senyawa biner dapat terbentuk dari satu unsur
logam dan satu unsur nonlogam atau kedua-duanya unsur
nonlogam. Jika unsur pertama adalah logam dan unsur
lainnya adalah nonlogam, maka senyawa biner tersebut
umumnya berbentuk ionik atau senyawa.

Senyawa ion terdiri dari ion positif (kation) dan
ion negatif (anion) . Dalam penamaan senyawa-senyawa
ion, kation disebut terlebih dahulu diikuti dengan nama
anionnya ditambah akhiran ida. Untuk unsur logam yang
mempunyai bilangan oksidasi lebih dari satu (umumnya
logam transisi), penamaanya adalah menulis atau
menyebut nama logam terlebih dahulu diikuti dengan
angka Romawi yang diberi tanda kurung kemudian
diikuti dengan nama unsur nonlogam, ditambah akhiran –
ida. Metode ini dikenal dengan sistem stock dan dapat
dipakai untuk setiap senyawa biner dari logam dan
nonlogam, namun pada senyawa ionik dengan satu

2

bilangan oksidasi jarang digunakan bahkan tidak pernah
disebutkan.

contoh: FeF3 = Besi (III) florida

1. Tata Nama Senyawa Biner logam dan nonlogam
Senyawa biner dari logam dan non-logam

umumnya merupakan senyawa ion sehingga biasa
disebut dengan senyawa ionic. Unsur Logamnya
membentuk ion positif (kation) sedangkan unsur non-
logam membentuk ion negatif (anion).

Penamaan secara umum sama dengan penamaan
pada senyawa logam dan nonlogam, untuk atom-atom
nologam, pemberian nama dilakukan sesuai urutan
berikut:
B – Si – As – C – P – N – H – S – I – Br – Cl – O –
kemudian ditambahkan akhiran ida.
Berikut tata nama senyawa biner yang tersusun atas
unsur logam dan nonlogam.

3

a. Nama senyawa kimia yang terdiri dari dua unsur
(senyawa biner) menggunakan akhiran ida.

b. Unsur logam (kation) disebutkan terlebih dahulu
diikuti unsur nonlogam (anion).

c. Jumlah unsur yang menyusun senyawa tidak
berpengaruh terhadap penamaan senyawa.
KCl = kalium klorida, NaCl = natrium klorida
,MgI 2 = magnesium iodida, MgO = magnesium
oksida, Na 2 S = natrium sulfida

d. Jika kation berasal dari logam yang memiliki
jumlah muatan lebih dari satu, maka Di belakang
nama logam (dalam bahasa Indonesia) dituliskan
muatan ion dalam kurung dengan tulisan
Romawi dilanjutkan dengan nama nonlogam
diberi akhiran ida. FeCl 2 = besi (II) klorida,
FeCl 3 = besi (III) klorida, CuO = Tembaga (II)
oksida.

4

2. Tata Nama Senyawa Biner yang Terdiri dari
Atom Nonlogam dan Nonlogam
Senyawa biner dari nonlogam dan nonlogam

disebut dengan senyawa kovalen biner. Cara penamaan
senyawa kovalen biner adalah sama seperti senyawa ion,
yaitu diberi akhiran "ida". Jika pasangan unsur hanya
membentuk satu jenis senyawa, angka indeks (jumlah
atom) tidak perlu disebutkan. HCl = hidrogen klorida
Beberapa pasang unsur dapat pula membentuk lebih dari
satu senyawa biner.

Senyawa biner nonlogam yang dapat membentuk
dua atau lebih senyawa dengan unsur yang sama,

5

penamaannya menyerupai penamaan senyawa biner

nonlogam, tetapi diawali dengan menyebut awalan yang

menyatakan jumlah atau banyaknya setiap unsur

nonlogam. Meskipun banyak unsur nonlogam

menunjukkan bilangan oksidasi yang

berbeda, namun dalam penulisan atau penyebutan jarang

jarang disebutkan atau ditunjukkan dengan angka

Romawi. Awalan Yunani dan Latin untuk satu sampai

sepuluh
berturut–turut adalah mono, di, tri, tetra, penta, heksa,

hepta, okta, nona, dan dekana.

Tatanama berikut adalah untuk senyawa- senyawa
yang terdiri dari anion dan kation poliatom. Untuk
senyawa ion yang kationnya hanya mempunyai satu
bilangan oksidasi penamaannya adalah menyebut atau
menulis nama kation terlebih dahulu sesuai nama
unsurnya kemudian diikuti nama anion poliatomnya.

6

Sedangkan untuk senyawa ion yang kationnya
mempunyai bilangan oksidasi lebih dari satu,
penamaannya adalah menyebut atau menulis nama
kation terlebih dahulu dikuti dengan bilangan oksidasi
kation yang ditunjukan dengan angka romawi yang
diberi tanda kurung dan diikuti nama anion poliatomnya.

3. Tata Nama Senyawa Poliatomik
Ion poliatomik, juga dikenal sebagai ion

molekuler, adalah ion yang terdiri dari dua atau lebih
atom yang terikat secara kovalen atau kompleks logam
yang dapat dianggap berperan sebagai satu unit tunggal.
Awalan poli – berarti “banyak,” dalam bahasa Yunani,
tapi ion dengan dua atom selain disebut sebagai ion
diatomik, kadang disebut juga sebagai ion poliatomik.

7

Tata Nama Senyawa Poliatomik Senyawa
poliatom dibentuk oleh lebih dari dua atom yang berbeda.
Pada umumnya senyawa ini dibentuk oleh ionion
poliatomik. Ionion poliatomik itu sendiri adalah ionion
yang terdiri atas dua atom atau lebih yang terikat
bersama, umumnya dijumpai tersusun atas unsurunsur
nonlogam. Nama senyawa ion poliatomik adalah
gabungan nama kation, nama anion dan angka indeks
tidak disebutkan. Senyawa ion bersifat netral, jumlah
muatan positif sama dengan jumlah muatan negatif.
NaClO KMnO 4 CaCO 3 KNO 3 = natrium hipoklorit =
kalium permanganat = kalsium karbonat = kalium nitrat.

4. Senyawa poliatomik dari kation monoatomik dan
anion poliatomik

Senyawa poliatomik terdiri dari kation
monoatomik dan anion poliatomik yaitu dengan
menuliskan terlebih dahulu nama ion monoatomik lalu
disusul dengan nama ion poliatomik, seperti contoh
berikut ini. Kation monoatik seperti natrium Na+,
magnesium Mg2+, dan aluminium Al3+. Sedangkan Anion
poliatomik seperti sianida CN–, karbonat CO32-, fosfat
PO43- .

8

 NaCN : Natrium Sianida
 MgCO3 : Magnesium Karbonat
 AlPO4 : Aluminium Fosfat
 Na2CO3 : Natrium Karbonat
 Mg(CN)2 : Magnesium Sianida
 Al(CN)3 : Aluminium Sianida
 Na3PO4 : Natrium Fosfat
 Mg3(PO4)2 : Magnesium Fosfat
 Al2(CO3)3 : Aluminium Karbonat

Kebanyakan ion poliatomik berupa anion, kecuali ion
amonium NH4+, adapun tata nama senyawa poliatomik
dengan kation amonium NH4+ dapat dilihat pada contoh
berikut ini:

 NH4ClO4 : Amonium Perklorat
 NH4NO3 : Amonium Nitrat
 (NH4)2SO3 : Amonium Sulfit
 (NH4)3AlO3 : Amonim

5. Senyawa poliatomik dari kation poliatomik dan
anion monoatomik

Senyawa poliatomik terdiri dari kation poliatomik
dan anion monoatomik yaitu dengan menuliskan terlebih
dahulu nama kation poliatomik lalu disusul dengan nama
anion monoatomik, seperti contoh berikut ini: Kation

9

poliatomik seperti ion amonium NH4+. Sedangkan anion
monoatomik seperti ion fluorida F–, ion klorida Cl–, ion
bromida Br–, ion iodida I–

 NH4F : Amonium Fluorida
 NH4Cl : Amonium Klorida
 NH4Br : Amonium Bromida
 NH4I : Amonium Iodida

6. Senyawa poliatomik dari kation poliatomik dan
anion poliatomik

Senyawa poliatomik terdiri dari kation poliatomik
dan anion poliatomik yaitu dengan menuliskan terlebih
dahulu nama kation poliatomik disusul dengan nama
anion poliatomik, seperti contoh berikut ini. Kation
poliatomik seperti ion amonium NH4+ . Sedangkan anion
poliatomik seperti ion bisulfit HSO4–, ion bikarbonat
HCO3–, ion tiosulfat S2O32-, ion arsenit AsO33-

 NH4HSO4 : Amonium Bisulfit
 NH4HCO3 : Amonium Bikarbonat
 (NH4)2S2O3 : Amonium Tiosulfat
 (NH4)3AsO3 : Amonium Arsenit

10

B. Tata Nama Senyawa Organik
1. Sistem Trivial

Menurut cara ini, senyawa organik diberi nama
berdasarkan sumber dari mana senyawa tersebut berasal
atau sifat-sifat spesifik yang dimilikinya. Kadang-kadang
bisa juga menggunakan nama orang yang pertama kali
menemukannya atau nama daerah tempatditemukan
tanaman yang menjadi sumber senyawa tersebut. Tabel
dibawah ini memberikan contoh nama senyawa
menggunakan sistem trivial.

2. Sistem IUPAC

Tabel di bawah ini menunjukkan sistem tata nama
senyawa organik rantai lurus yang dipakai sebagai dasar
penamaan senyawa-senyawa hidrokarbon lainnya.

A. Penentuan rantai yang paling panjangPilih rantai
utama yang mempunyai atom C paling panjang.
Gunakan rantai tersebut sebagai struktur induk,
kemudian pertimbangkan rantai-rantai cabang,
gugus fungsi atau substituen yang menggantikan
atom hidrogen yang berasal dari rantai utama.

11

B. Pemilihan penomoran yang paling rendah
1) Jika rantai terpanjang (rantai utama)
mempunyai cabang, tentukan penomoran
mulai dari yang paling dekat dengan
posisi substituen, sehingga substituen
lebih dari satu, jumlah nomor posisi
substituen-substituen yang dipakai adalah
yang paling kecil.
2) Jika substituen yang berbeda terletak pada
posisi yang relatif sama dari rantai utama,
yang lebih disukai dan mendapat prioritas
pertama adalah substituen yang paling
kecil
3) Jika beberapa gugus alkil identik
menempati posisi mulai dari substituen
bernomor kecil sampai ke posisi akhir,
maka yang dipakai adalah jumlah nomor
posisi substituen-substituen yang paling
kecil.
4) Jika ada substituen bukan alkil,
penomoran yang paling kecil diberikan
sesuai urutan alfabetik.

12

C. Tata Nama Senyawa Asam Basa

Tata Nama Senyawa Asam Asam adalah senyawa
kovalen yang terdiri atas ion H + (sebagai kation) dan
suatu anion. Penamaan asam didahului dengan kata asam
yang diikuti nama anion. HBr = asam bromida H 2 SO 4
= asam sulfat HNO 3 = asam nitrat 5. Tata Nama
Senyawa Basa Pada umumnya basa adalah senyawa ion
dari logam dengan ion OH. Penamaannya diawali dengan
menyebutkan ion logam dan diikuti dengan hidroksida.
KOH = kalium hidroksida Mg(OH) 2 = magnesium
hidroksida Fe(OH) 2 = besi (II) hidroksida.

7. Tata Nama Senyawa asam

Ahli kimia mempunyai beberapa cara untuk
mendefinisikan senyawa sebagai suatu asam. Menurut
Arrhenius istilah senyawa asam sebagai zat yang
menghasilkan ion hidrogen (H+) ketika dilarutkan ke
dalam air. Senyawa asam biner merupakan senyawa
gabungan H dengan atom-atom nonlogam lainnya.
Adapun penamaan senyawa asam biner sebagai berikut:

13

 Unsur hidrogen diikuti dengan nama unsur + ida,
atau

 Awalan asam diikuti nama unsur + ida, atau
 Awalan asam diikuti dengan nama unsur dengan

awalan ”hidro” dan akhiran ”ida”.

Contoh Tata Nama Senyawa Asam Biner

 HF : Asam Fluorida
 HCl : Asam Klorida
 HBr : Asam Bromida
 HI : Asam Iodida
 H2S : Asam Sulfida

Contoh tata nama senyawa asam dengan anion
poliatomik

 HClO : Asam Hipoklorit
 HClO4 : Asam Perklorat
 HNO3 : Asam Nitrat
 HCNS : Asam Tiosianat
 H2CrO4 : Asam Kromat
 H2ASO4 : Asam Arsenat
 H3PO4 : Asam Fosfat

14

 H3AlO3 : Asam Aluminat

Tata Nama Senyawa basa

Menurut Arrhenius basa adalah zat yang dapat
menghasilkan ion hidroksida (OH–) jika dilarutkan dalam
air. Senyawa basa merupakan senyawa ion yang terdiri
dari kation logam dan anion OH– kecuali (NH4OH).
Adapun penamaan senyawa basa adalah dengan
menuliskan nama kation berupa logam lalu diikuti
dengan nama anion hidroksida.

Contoh Tata Nama Senyawa Basa

 LiOH : Litium Hidroksida
 NaOH : Natrium Hidroksida
 KOH : Kalium Hidroksida
 Be(OH)2 : Berilium Hidroksida
 Ca(OH)2 : Kalsium Hidroksida
 Mg(OH)2 : Magnesium Hidroksida
 Al(OH)3 : Aluminium Hidroksida

15

Senyawa organik perspektif Al-Qur’an

Salah satu senyawa organik yang terdapat di
dalam kitab suci Al-Qur’an yaitu lipid. Lipid adalah
senyawa organik yang tidak larut dalam air, yang dapat
diekstrak dari sel dan jaringan dengan pelarut non polar.
Jenis lipid yang paling banyak yaitu lemak atau
triasilgliserol (trigliserida), yang merupakan cadangan
bahan bakar utama (energi kimia simpanan) bagi hampir
semua organisme.Pada suhu kamar, lemak ada yang
berbentuk padat dan cair. Lemak padat berasal dari asam
lemak jenuh sedangkan lemak cair (minyak) berasal dari
asam lemak tidak jenuh. Lemak jenuh banyak dihasilkan
oleh mamalia, sedangkan lemak tidak jenuh dihasilkan
oleh tumbuh-tumbuhan, unggas dan hewan laut. Adanya
ikatan rangkap antar atom karbon (C=C) menyebabkan
lemak tidak jenuh (minyak) lebih cepat teroksidasi
dibandingkan lemak jenuh, dan proses oksidasi ini
menghasilkan bau tengik, sehingga di bidang industri
ikatan rangkap ini sering dijenuhkan melalui proses
hidrogenasi (adisi dengan gas hidrogen).

Mengkonsumsi makanan yang mengandung
lemak jenuh secara berlebih-lebihan terbukti tidak baik
bagi tubuh, karena akan mengakibatkan timbunan asam
lemak pada dinding saluran darah. Keadaan ini dapat
mengakibatkan aterosklerosis, yaitu penyakit yang
ditandai oleh penebalan dan pengerasan dinding
pembuluh darah sehingga aliran darah akan terhambat
dan dapat menimbulkan tekanan darah tinggi, serangan
jantung atau stroke. Allah berfirman dalam Al-Qur‟an
Surat: Al-A‟raaf: 31, artinya: “..... makan dan minumlah,
dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang berlebih

16

lebihan”.Mengkonsumsi lemak yang banyak, khususnya
lemak jenuh, menyebabkan penyakit jantung koroner,
kolestreol darah, dan kanker payudara. Sumber utama
lemak jenuh adalah daging hewan pemamah biak, produk
olahan susu dan margarin keras.Fungsi utama lemak
dalam tubuh yaitu sebagai cadangan energi dalam jangka
panjang. Sebagai sumber energi dan gizi, merupakan
penyusun bahan makanan yang istimewa, karena bukan
saja nilai energinya paling tinggi dibandingkan dengan
senyawaan lain, tetapi juga berperan ganda sebagai
sumber dan pelarut beberapa vitamin tertentu dan asam-
asam lemak, baik esensial maupun non-esensial. Dalam
tubuh lipid disimpan sebagai cadangan energi dalam
jaringan adiposa.

17

Glosarium

Poliatom : Berkenaan dengan molekul yang

memiliki lebih dari dua atom

Monoatomik : Hanya mengandung 1 atom

Romawi : Berkaitan dengan huruf Latin

Lipid :Zat lemak yang tidak larut dalam

air, tetapi umumnya larut dalam alkohol dan eter dan

yang memberi rasa lemah .

Makroskopis : Dapat dilihat dengan mata

telanjang tanpa bantuan mikroskop

Bilangan oksidasi : Jumlah elektron yang harus
ditambahkan atau dikurangkan dari bentuk ikatannya
menjadi bentuk elemntal

Spesifik : Bersifat khusus

18

Rangkuman

1. Penamaan senyawa diatur oleh Komisi Tata Nama
IUPAC (International Union for Pure and Applied
Chemistry), suatu badan di bawah UNESCO yang
menyusun suatu aturan berdasarkan hasil kesepakatan
para ilmuwan sedunia, hal ini dilakukan dangan
tujuan agar nama-nama senyawa di seluruh negara
sama

2. Senyawa Biner adalah senyawa yang dibentuk dari
dua unsur. Senyawa biner dapat terbentuk dari satu
unsur logam dan satu unsur nonlogam atau kedua-
duanya unsur nonlogam. Jika unsur pertama adalah
logam dan unsur lainnya adalah nonlogam, maka
senyawa biner tersebut umumnya berbentuk ionik
atau senyawa

3. Menurut cara ini, senyawa organik diberi nama
berdasarkan sumber dari mana senyawa tersebut
berasal atau sifat-sifat spesifik yang dimilikinya.
Kadang-kadang bisa juga menggunakan nama orang
yang pertama kali menemukannya atau nama daerah
tempatditemukan tanaman yang menjadi sumber
senyawa tersebut. Pada senyawa organik terdapat dua
sistem yaitu sistem interval dan sistem IUPAC.

4. Tata Nama Senyawa Asam Asam adalah senyawa
kovalen yang terdiri atas ion H + (sebagai kation) dan
suatu anion. Penamaan asam didahului dengan kata
asam yang diikuti nama anion. HBr = asam bromida
H 2 SO 4 = asam sulfat HNO 3 = asam nitrat 5

19

Latihan soal

Pilihan ganda

1. Senyawa berikut termasuk senyawa biner dari
gabungan unsur logam dan non logam adalah . . . .
A. CO2
B. CCl4
C. CaCl¬2
D. H2S
E. HF

2. Nama dari senyawa dengan rumus kimia K2O adalah
....
A. Dikalium oksida
B. Kalium dioksida
C. Kalsium oksida
D. Dikalsium oksida
E. Kalium oksida

3. Nama untuk senyawa dengan rumus CaC2 adalah . . .
.
A. Kalsium karbonat
B. Kalsium karbida
C. Kalsium dikarbon
D. Kalsium karbohidrat
E. Kalsium dikarbonat

4. Diketahui lima senyawa dan namanya sebagai berikut
:
1. PCl5 = fosforus pentaklorida
2. As2O3 = Arsen oksida
3. Al2O3 = aluminium oksida

20

4. BaCl2 barium klorida
5. Ca(OH)2 = kalsium hidroksida
Dari lima senyawa diatas, yang namanya tidak sesuai
dengan kaidah tata nama IUPAC adalah . . . .
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
5. Terdapat beberapa rumus kimia sebagai berikut.
1. BaF2
2. BF3
3. Al2O3
4. Al3O2
Rumus kimia yang tepat untuk senyawa dengan nama
barium fluorida dan aluminium oksida adalah………
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 2 dan 4
E. 3 dan 4
6. Pasangan rumus kimia dan nama senyawa berikut ini
yang tidak tepat adalah……….
A SnCl4, timah (IV) klorida
B. Al2S3, aluminium sulfida
C. HgCl2, raksa (II) klorida
D. CuO, tembaga (II) oksida
E MgO, magnesium (II) oksida
7. Perhatikan beberapa daftar rumus kimia dan nama
senyawa sebagai berikut.

21

1. NaClO3, natrium hipoklorit
2. KNO3, kalium nitrat
3. (NH4)2SO4, diamonium sulfat
4. CH3COOK, kalsium asetat
5. Ba(OH)2, barium hidroksida
Pasangan rumus kimia dan nama senyawa diatas yang
tidak tepat adalah……….
A 1, 2 dan 3
B 1, 2 dan 4
C. 1, 3 dan 4
D. 2, 3 dan 5
E. 3, 4 dan 5
8. Nama senyawa dari rumus kimia yang benar untuk
anion okso SO3²-, CO3²- dan NO2- berturut-turut
adalah…….
A. Ion sulfat, ion karbonat, ion nitrit
B. Ion sulfat, ion karbonat, ion nitrat
C. Ion sulfat, ion karbonit, ion nitrat
D. Ion sulfat, ion karbonat, ion nitrat
E. Ion sulfat, ion karbonit, ion nitrit
9. Terdapat kesalahan baik pada rumus kimia maupun
nama dari senyawa berikut.
Rumus kimia : CaIO3
Nama senyawa: kalsium hipoklorit
Tindakan di bawah ini yang dapat memperbaiki
rumus kimia dan nama senyawa tersebut
adalah………..
A. Mengganti rumus kimia senyawa menjadi
Ca(IO3)2
B. Mengganti nama senyawa menjadi kalium periodit

22

C. Mengganti rumus kimia senyawa menjadi
Ca2(IO3)2
D. Mengganti nama senyawa menjadi kalsium
hipoiodit
E. Mengganti nama senyawa menjadi kalium iodit.
10. ClO3- merupakan ion poliatomik dengan nama . . . . .
A. Hipoklorit
B. Klorit
C. Klorat
D. Perklorat
E. Perklorit

Essay

Jawablah pertanyaan berikut dengan benar !

1. Tuliskan nama senyawasenyawa berikut!
a. LiCl
b. SrO
c. RbI
d. Al2O3
e. CaCl2
f. NaF

2. Tuliskan rumus molekul senyawa yang mempunya
nama berikut.
a. Fosforus triklorida
b. Karbon disulfida
c. Karbon tetraklorida
d. Difosforus trioksida

23

e. Dinitrogen trioksida
3. Tuliskan rumus kimia yang terbentuk dari kation

dan anion berikut, serta beri nama senyawa yang
terbentuk! Kation Anion Cl NO2 SO4 Cr2 O73
PO4 K + Ca 2+ Zn 2+ Ag + Al 3+
4. Pada senyawa dibawah ini yang mengandung
jumlah atom paling banyak adalah…

a. H2O
b. CH3OH
c. NaOH
5. Nama dari senyawa Mg3N2 adalah….

24

Daftar Pustaka

Zulfiani,Sunardi.2007.Kimia Bilingual. Bandung : Yrama
Widya

Riswiyanto. 2009. Kimia Organik. Jakarta: Erlangga

Syukri,S. 1999. Kimia Dasar 1 . Bandung,ITB

W. R.Robinson.1997. Essentials of General Chemistry
Tenth Edition, New York : Houghton Mifflin
Company

Chang,Raymond. 2003. Kimia Dasar Konsep-konsep Inti
Edisi ketiga Jilid 1. Jakarta : Erlangga

Yusuf,Yusniar. 2018. Kimia Dasar . Jakarta : EduCenter
Indonesia

Robinson,W.R . 1997. Essentials of General Chemistry
Tenth Edition. (New York : Houghton Mifflin
Company

Way DI’s. 2019 “ Tata Nama Senyawa Kimia “ ,
https://www.disway.id/r/691/tata-nama-senyawa-
kimia diakses pada 17 maret 2021 pukul 10.27

Winarno, FG.2004. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.

Hadi,Riyadi.2006. Gizi dan Kesehatan Keluarga. Jakarta:
Universitas Terbuka

25

Azhar.2016. ANUSIA DAN SAINS DALAM
PERSPEKTIF AL-QUR’AN. Lantanida journal .4(1)

Al-Quran dan Terjemahnya.Jakarta: Kementrian Agama

RI.2010.

Pasaribu,Berliana Y. UPAYA MENINGKATKAN
AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR KIMIA
POKOK BAHASAN “TATA NAMA SENYAWA
KIMIA“ MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
DEMONSTRASI DENGAN ALAT PERAGA
KARTU TATA NAMA SENYAWA. Journal Formatif
3(2):136-144

Hermawan, dkk. 2009. Aktif belajar kimia. Jakarta ;
Pusat pembukuandepartemen pendidikan nasional

Mulyono HAM. 2006. Kamus kimia. Edisi kedua. Jakarta

: PT. Bumi aksara.

Purtadi,Sukisman.2008. Kimia Dasar 1 . Yogyakarta,UNY

Putri profilia S.Si. M.Pd , dkk. 2016. Modul Paket Keahlian
Kimia Kesehatan SMK.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: Bumi Aksara

Winarsih, Hayu. 2011. Identifikasi Konsep
Sukar dan Kesalahan Konsep Tata Nama
Senyawa Biner dan Ion Poliatomik Siswa
SMA Negeri 1 MalangTahun Ajaran
2009/2010. Skripsi. Fakultas Universitas Malang.

26

Faizah, L.S., Afandy D., Su`aidy, M. 2013. Studi
Pemahaman Konsep Tata Nama IUPAC Senyawa
Anorganik Siswa Kelas X SMA Negeri 9 Malang
Semester 2 Tahun Ajaran 2012/2013. Jurnal
Pendidikan Kimia. Vol.2, No.2 (2013).

27

Biodata Penulis

Penulis yang bernama
Putri Rofiqotul Jannah anak
pertama dari tiga bersaudara
dengan kedua orang tua yakni
bapak Suahfa dan ibu
Mariyani. Penulis lahir di
Rimbo bujang pada tanngal
17 februari 2001.

Penulis menempuh pendidikan di SDN 30/VIII
Wirohto Agung dan lulus pada tahun 2016, SMP N 3
kab. Tebo lulus pada tahun 2016, di lanjutkan mondok
serta sekolah di Madrasah Aliyah Raudhatul Mujawwin
lulus pada tahun 2019. Saat ini penulis sedang
melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi negeri
yakni sebagai salah satu mahasiswa Universitas Islam
Negeri Walisongo dengan jurusan pendidikan kimia di
Fakultas Sains dan Teknologi.

Syukur alhamdulillah modul dengan Judul Tata
Nama Senyawa Kimia telah di selesaikan. Penulis sangat
berterimakasih kepada Allah SWT dan juga kepada pihak
yang telah ikut membantu dan mendoakan agar modul
tersebut selesai.

Semoga dengan adanya modul ini dapat memberi
manfaat bagi dunia pendidikan maupun siswa dalam
memamahi materi Tata Nama Senyawa Kimia.

28


Click to View FlipBook Version