MODUL AJAR KURIKULUM
PARADIGMA BARU
AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH
Disusun Oleh: Novita Wulandari NIM. A210190061
XI AKUNTANSI
SEMESTER GANJIL
i
- - - - - - - - - - - KATA PENGANTAR - - - - - - - - - - -
Ahamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga modul ajar yang berjudul, “MODUL AJAR KURIKULUM
PARADIGMA BARU AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH” dapat penulis selesaikan
dengan baik. Penulis berharap modul ajar ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca tentang akuntansi perbankan syariah.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan semangat dan motivasi dalam pembuatan modul ajar ini. Kepada kedua orang tua
penulis, dosen pembimbing dan juga kepada teman-teman seperjuangan yang membantu penulis
dalam berbagai hal. Harapan penulis, informasi dan materi yang terdapat dalam modul ajar ini
dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT Tuhan
Yang Maha Sempurna, karena itu penulis memohon kritik dan saran yang membangun bagi
perbaikan modul ajar selanjutnya.
Demikian modul ajar ini penulis buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau
pun adanya ketidaksesuaian materi yang penulis angkat pada modul ajar ini, penulis mohon maaf.
Penulis menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya modul
ajar yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.
Surakarta, 26 April 2022
Penulis
ii
- - - - - - - - - - - DAFTAR ISI- - - - - - - - - - -
KATA PENGANTAR .................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. iii
INFORMASI UMUM .................................................................................................................... 1
A. IDENTITAS SEKOLAH ................................................................................................. 1
B. KOMPETENSI AWAL.................................................................................................... 1
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA................................................................................... 1
D. SARANA DAN PRASARANA....................................................................................... 1
E. TARGET PESERTA DIDIK ........................................................................................... 2
F. MODEL PEMBELAJARAN YANG DIGUNAKAN ..................................................... 2
KOMPONEN INTI ........................................................................................................................ 3
A. TUJUAN PEMBELAJARAN.......................................................................................... 3
B. PEMAHAMAN BERMAKNA........................................................................................ 3
C. PERTANYAAN PEMANTIK ......................................................................................... 3
D. PERSIAPAN PEMBELAJARAN.................................................................................... 3
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN..................................................................................... 4
F. ASESMEN ....................................................................................................................... 6
G. PENGAYAAN DAN REMEDIAL.................................................................................. 6
H. REFLEKSI PESERTA DIDIK DAN GURU................................................................... 7
LAMPIRAN ................................................................................................................................... 9
A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ............................................................................. 9
B. BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK ................................................... 13
C. GLOSARIUM ................................................................................................................ 24
D. DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 25
iii
- - - - - - - - - - - INFORMASI UMUM - - - - - - - - - - -
A. IDENTITAS SEKOLAH
Nama Guru : Siti Nurjannah, S.Pd.
Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Labuhan Maringgai
Tahun Pelajaran : 2018 / 2019
Kelas / Semester : XI Akuntansi / Ganjil
Mata Pelajaran : Akuntansi Perbankan Syariah
Materi Pokok : Perbedaan Akuntansi Perbankan Syariah dengan Akuntansi
Keuangan
Alokasi Waktu : 1 JP x 15 menit (1x Pertemuan)
B. KOMPETENSI AWAL
Peserta didik telah memiliki pengetahuan awal tentang:
1. Akuntansi Perbankan Syariah
2. Akuntansi Keuangan
3. Contoh Akuntansi Perbankan Syariah dan Keuangan
4. Perbedaan Akuntansi Perbankan Syariah dan Keuangan
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
Setelah peserta didik mengikuti pembelajaran, dimensi Profil Pelajar Pancasila yang
diharapkan muncul adalah:
1. Berpikir Kritis
2. Mandiri
3. Rasa Ingin Tahu
4. Gotong Royong
5. Kreatif
6. Beriman, bertaqwa kepada Allah Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia
D. SARANA DAN PRASARANA
Sarana dan prasarana yang dibutuhkan pada saat belajar dengan modul ini antara lain:
Alat : Spidol, Papan Tulis, dan Properti teknik pembelajaran
Media : PPT Materi, kertas, kartu materi Akuntansi Perbankan Syariah, dsb.
Bahan : Modul Akuntansi Perbankan Syariah, Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD)
Sumber Belajar :
1. Anggadini, Sri Dewi dan Adeh Ratna Komala. Akuntansi Syariah, 2017, Bandung:
Rekaya Sains.
1
2. Harahap, Sofyan Safri, dkk. Akuntansi Perbankan Syariah, 2010, Jakarta LPFE Usakti.
3. Muslim, Syarif. Akuntansi Keuangan Syariah Teori dan Praktik, 2015, Bandung
Pustaka Setia.
E. TARGET PESERTA DIDIK
Terdapat 3 target peserta didik, yaitu:
1. Peserta didik regular/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar.
2. Peserta didik dengan kesulitan belajar: hanya menonjol pada salah satu gaya belajar
saja.
3. Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat,
mampu mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki keterampilan
memimpin.
F. MODEL PEMBELAJARAN YANG DIGUNAKAN
Model pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran tatap muka.
Pendekatan Pembelajaran : Scientific Learning
Model Pembelajaran : Cooperative Learning
Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi, kerja kelompok
Teknik Pembelajaran : Make a match
2
- - - - - - - - - - - KOMPONEN INTI - - - - - - - - - - -
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
3.1.1. Melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat mengemukakan
pengertian akuntansi perbankan syariah dengan benar dan sesuai.
3.1.2. Melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat mengemukakan
pengertian akuntansi keuangan dengan benar dan sesuai.
3.1.3. Melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menganalisis
perbedaan akuntansi perbankan syariah dengan akuntansi keuangan dengan benar
dan sesuai.
4.1.1. Setelah menerima penugasan, peserta didik dapat mendemonstrasikan pengertian
akuntansi perbankan syariah dengan penuh tanggung jawab
4.1.2. Setelah menerima penugasan, peserta didik dapat mendemonstrasikan pengertian
akuntansi keuangan dengan penuh tanggung jawab
4.1.3. Setelah menerima penugasan, peserta didik dapat memilah perbedaan akuntansi
perbankan syariah dengan akuntansi keuangan dengan penuh tanggung jawab
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
1. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam mengemukakan akuntansi perbankan
syariah.
2. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam mengemukakan akuntansi keuangan.
3. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menganalisis perbedaan akuntansi
perbankan syariah dengan akuntansi keuangan.
C. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Apakah pengertian akuntansi perbankan syariah itu?
2. Apakah pengertian akuntansi keuangan itu?
3. Bagaimana perbedaan akuntansi perbankan syariah dan keuangan?
D. PERSIAPAN PEMBELAJARAN
Sebelum belajar Mata Pelajaran Akuntansi Perbankan Syariah, pastikan bahwa:
1. Membersihkan ruang kelas terlebih dahulu agar nyaman saat proses pembelajaran
2. Memasuki ruang kelas setelah bel berbunyi
3. Menempati tempat duduk sesuai tempatnya masing-masing
4. Mempersiapkan peralatan pendukung pembelajaran seperti buku, laptop, LCD, dll.
5. Guru mempersiapkan slide PPT materi yang akan ditayangkan dalam pembelajaran
3
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Kompetensi 4C Nilai Alokasi
Abad 21 Karakter Waktu
Pendahuluan Orientasi
Literasi 3 menit
- Guru memberikan salam Religius
kepada siswa. 9 menit
- Ketua kelas memimpin do’a
sebelum melaksanakan
pembelajaran.
- Guru memeriksa kebersihan,
ketertiban dan kerapihan kelas.
- Guru mengecek kehadiran
siswa.
Apersepsi
- Guru mengingatkan kembali
atau meminta kepada siswa
untuk menyampaikan materi
sebelumnya secara singkat.
- Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran mengenai
pengertian akuntansi
perbankan syariah, pengertian
akuntansi keuangan.
Motivasi
- Guru memberikan gambaran
mengenai manfaat dalam
mempelajari pengertian
akuntansi perbankan syariah
dengan akuntansi keuangan
dan mengaitkan dengan
kehidupan sehari-hari.
Pemberian Acuan
- Guru memberikan acuan
berupa penjelasan metode dan
teknik pembelajaran yang
akan digunakan.
Kegiatan Mengamati
Inti Dengan menggunakan media
handout yang diberikan kepada
setiap siswa, guru
4
menyampaikan penjelasan
materi terkait pengertian
akuntansi perbankan syariah dan
pengertian akuntansi keuangan.
Menanya
Setelah materi selesai Komunikasi Rasa
Ingin
disampaikan, siswa (Communication), Tahu
diperbolehkan untuk bertanya Berpikir Kritis Kreatif,
Gotong
terkait apa yang kurang (Critical Royong
dipahami, dan guru hanya Thinking) Gotong
Royong
menjawab sebagian kecilnya
saja.
Mengeksplorasi dan
Mengasosiasi
1. Guru membagi siswa ke
dalam beberapa kelompok
yang masing-masing
kelompok terdiri dari 2
anggota kelompok.
2. Setiap 2 orang siswa Kreativitas
membuat soal dan (Creativity),
jawabannya di kertas yang Berpikir Kritis
berbeda. (Critical
3. Kertas soal dan jawaban Thinking)
tersebut dikumpulkan
terlebih dahulu, lalu diacak
dan dibagikan kepada setiap
siswa.
Mengkomunikasikan
1. Setiap siswa mendapatkan 1
kertas yang berisi soal atau
jawaban.
2. Kemudian siswa
dipersilahkan untuk mencari Kolaborasi
(Collaboration)
pasangan dari soal atau
jawaban yang didapatkan
sampai waktu yang
ditentukan oleh guru.
3. Guru memberikan apresiasi
kepada siswa yang telah
5
berhasil mencari pasangan
soal dan jawabannya.
4. Guru memberikan
penguatan-penguatan
terhadap materi pengertian
akuntansi perbankan syariah
dan pengertian akuntansi
keuangan.
Penutup 1. Siswa diberi kesempatan untuk Komunikasi Mandiri 3 menit
(Communication) Religius
mengungkapkan kesulitan dari
materi ini dan proses
pembelajaran serta diberikan
kesempatan untuk bertanya
mengenai materi yang belum
dimengerti.
2. Guru memberikan jawaban dan
menyimpulkan materi secara
keseluruhan.
3. Guru memberikan refleksi
terkait pembelajaran yang telah
berlangsung.
4. Guru memberikan informasi
terkait materi yang akan
dipelajari pada pertemuan
selanjutnya serta memberikan
tugas.
5. Guru mengakhiri kegiatan
pembelajaran dengan berdo’a.
F. ASESMEN
1. Asesmen sebelum pembelajaran (diagnostik) : mengetahui gaya belajar dan
kemampuan awal peserta didik
2. Asesmen selama proses pembelajaran (formatif) : diskusi, tes tertulis (uraian & pilihan
ganda), presentasi, unjuk kerja/kinerja
3. Asesmen pada akhir proses pembelajaran (sumatif) : evaluasi, refleksi siswa & guru
G. PENGAYAAN DAN REMEDIAL
1. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD-nya belum
tuntas
6
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remedial teaching (klasikal),
atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial
belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa
tes tertulis kembali.
2. Pengayaan
Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
a. Siswa yang mencapai nilai n (ketuntasan) < n < n (maksimum) diberikan materi
masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
b. Siswa yang mencapai nilai n > n (maksimum) diberikan materi melebihi cakupan
KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
H. REFLEKSI PESERTA DIDIK DAN GURU Jawaban
1. Refleksi Peserta Didik
No Pertanyaan
1. Bagian mana dari materi yang
kalian rasa paling sulit?
2. Apa yang kalian lakukan
untuk dapat lebih memahami
materi ini?
3. Apakah kalian memiliki cara
sendiri untuk memahami
materi ini?
4. Kepada siapa kalian akan
meminta bantuan untuk
memahami materi ini?
5. Jika kalian diminta
memberikan bintang dari 1
sampai 5, berapa bintang yang
akan kalian berikan pada
usaha yang kalian lakukan
untuk memahami materi ini?
2. Refleksi Guru
No Pertanyaan Jawaban
1. Apakah 100% peserta didik
mencapai tujuan
pembelajaran? Jika tidak,
berapa persen kira-kira
7
peserta didik yang mencapai
pembelajaran?
2. Apa kesulitan yang dialami
peserta didik sehingga tidak
mencapai tujuan
pembelajaran? Apa yang akan
Anda lakukan untuk
membantu peserta didik?
3. Apakah terdapat peserta didik
yang tidak fokus? Bagaimana
cara guru agar mereka bisa
fokus pada kegiatan
berikutnya?
8
- - - - - - - - - - - LAMPIRAN - - - - - - - - - - -
A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Petunjuk Penggunaan LKPD:
1. Ikutilah semua petunjuk yang ada!
2. Kerjakanlah dengan baik dan benar!
3. Kumpulkanlah sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan!
4. Selamat Mengerjakan!
Lembar Kerja Peserta Didik 1
Mendiskusikan Solusi atas Penipuan dan Penggelapan Bank “Syariah Mandiri”
1. Bentuklah kelompok yang terdiri dari 3-4 orang atau disesuaikan dengan jumlah
peserta didik.
2. Setiap kelompok menganalisis kasus dan menjawab pertanyaan berdasarkan kasus
yang tersaji.
3. Kerjakan dalam kertas/Ms. Word dan kumpulkan kepada Bapak/Ibu Guru.
Penipuan dan Penggelapan Bank “Syariah Mandiri”
Bank Syariah Mandiri (BSM) melaporkan dua pegawainya AA dan FSD ke Polda Metro
Jaya pada November 2014 lalu. Keduanya berdasarkan temuan audit internal dan juga
implementasi Good Corporate Governance (GCG) melakukan tindakan tercela yakni
penggelapan yang. "Atas pelaporan ini BSM sepenuhnya menyerahkan pemeriksaan dan
penanganan kasus kepada pihak Polda. Kedua mantan pegawai BSM telah ditangkap Polda
Metro Jaya pada 23 Desember 2014. Terhadap pegawai yang terbukti melanggar ketentuan
internal, kami telah mengambil tindakan tegas sesuai ketentuan yang berlaku, mulai
pencopotan jabatan, skorsing, sampai pada pemutusan hubungan kerja," jelas Vice
President BSM Iskandar, Selasa (3/2/2015). Iskandar menegaskan, pihaknya tidak pernah
menutup-nutupi apa yang terjadi di internal. Begitu ada penyimpangan yang terindikasi
pidana segera dilaporkan ke pihak berwajib. "Kami tidak akan pernah menutup-nutupi
kasus yang terjadi di internal. Secepatnya akan kami tindak dan laporkan kepada pihak
berwenang di bidang hukum dan hal ini menjadi kewajiban kami sebagai pihak yang taat
9
asas hukum," jelas Iskandar. "Kami tetap konsisten dan serius untuk mencegah dan
mengungkap upaya kejahatan yang dapat merusak industri perbankan nasional. Hal ini
untuk menjaga kepercayaan dan melindungi kepentingan nasabah," tambahnya. BSM juga
mengapresiasi kerjasama yang dilakukan kepolisian denga tegas dan selalu membantu
penegakan hukum di institusi perbankan dalam rangka melindungi dan mengayomi
masyarakat, dalam hal ini mengungkap dan mencegah upaya kejahatan yang dapat merusak
industri perbankan nasional. Sebelumnya dua orang oknum pegawai Bank Syariah Mandiri
ditangkap penyidik Subdit Fiskal, Moneter dan Devisa (Fismondev) atas dugaan penipuan
dan penggelapan. Kedua tersangka bekerjasama dengan pihak lain untuk mencairkan
SKBDN (Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri) hingga pihak bank dirugikan Rp 75
miliar. Dua tersangka oknum bank diinisialkan AA, 42 tahun selaku Manajer Marketing
BSM Kantor Cabang Gatot Subroto dan FSD, 38 tahun selaku Trade Spesialist Officer
Kantor Pusat Bank Syariat Mandiri. Keduanya ditahan per 23 Desember 2014. "Kedua
tersangka melakukan kejahatan perbankan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
Perbankan Syariah," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Martinus Sitompul
saat jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (2/2). Selain AA dan FSD, polisi
juga menangkap tersangka ID (42) dan RS (37). AA ditangkap di Casa Cardin, Daan Mogot
dan RS ditangkap di rumahnya di Pesona Nuansa Permai, Cimanggis, Depok. Keduanya
ditangkap pada tanggal 19 Januari 2015 dan ditetapkan sebagai tersangka, lantas ditahan
per 20 Januari 2015. "Kedua orang ini bekerjasama dengan oknum pegawai bank untuk
melakukan pembobolan hingga negara dirugikan sebesar Rp 75 miliar. Dua orang ini
dikenakan Pasal 263 KUHP, 372 KUHP dan 378 KUHP tentang pemalsuan dokumen,
penggelapan dan penipuan," ungkapnya.
Sumber: https://news.detik.com/berita/d-2821619/bank-syariah-mandiri-pecat-pegawai-
yang-gelapkan-dana-rp-75-m
Berdasarkan berita tersebut, jawablah pertanyaan berikut!
1. Apa informasi yang dapat diperoleh dari berita tersebut?
2. Adakah dampak dari penggelapan, pemalsuan dokumen dan penipuan terhadap kinerja
Bank Syariah Mandiri?
3. Menurut Anda bagaimanakah solusi yang tepat untuk meminimalisi penggelapan,
pemalsuan dokumen dan penipuan dalam dunia perbankan syariah?
10
Lembar Kerja Peserta Didik 2
Petunjuk:
1. Diskusikan dengan teman sekelompok yang sudah dibentuk sebelumnya
2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini.
1. Perbedaan akuntansi syariah dengan ekonomi syariah?
2. Apakah akuntansi syariah ini hanya diterapkan di perbankan syariah ataukah ada di
perusahaan-perusahaan selain perbankan?
3. Bagaimana sistem pengawasan pada bank syariah?
4. Apakah penerapan akuntansi syariah dapat diterapkan di dunia industri / manufaktur?
5. Apa yang menjadi hambatan perkembangan perkembangan perbankan syariah di
Indonesia?
6. Bagaimanakah dengan adanya investasi syariah? Jelaskan.
7. Bagaimana pandangan syariah tentang pengukuran historical cost value dan current
cash value?
8. Bagaimana pencatatan yang ditreapkan di perbankan syariah dan pada kondisi yang
bagaimana pencatatan tersebut dilakukan, apakah accrual basis, cash basis atau kedua-
duanya?
9. Tulis dan jelaskan produk-produk perbankan syariah dan perbankan mana saja yang
telah memiliki badan syariah?
10. Apakah terjadi kecurangan dalam perbankan syariah baik pada kondisi real maupun
pencatatannya?
11. Standar Akuntansi Keuangan (SAK) nomor berapa yang mengatur tentang prinsi-
prinsip akuntansi syariah?
12. Bagaimana menyamakan pesepsi para ulama dengan para ahli akuntansi mengenai
standar-standar akuntansi syariah?
13. Apa manfaat dari laporan keuangan syariah yang disajikan?
14. Selain prinsip jual beli, manakan yang lebih aman untuk dilakukan?
15. Menagapa muzara’ah dan musaqah tidak berkembang di Indonesia padahal Indonesia
adalah negara agraris?
16. Upaya apa yang dilakukan Negara Indonesia dalam menyebarluaskan bank syariah
agar dikenal oleh masyarakan luas?
17. Apa perbedaan istishna dan salam?
18. Apakah salam dan ijon berbeda? Apabila berbeda, apa perbedaannya?
19. Mana yang paling banyak dilakukan dari bagi hasil dalam perbankan syariah?
20. Pada PSAK yang baru disinyalir / diprediksi akan banyak terjadi kecurangan. Apakah
benar? Bagaimana menyikapi pernyataan tersebut dan bagaimana cara mengatasinya?
11
Lembar Kerja Peserta Didik 3
A. Topik : Perbedaan akuntansi perbankan syariah dengan akuntansi
keuangan
B. Tujuan : Menganalisis perbedaan akuntansi perbankan syariah
dengan akuntansi keuangan
C. Peralatan : Peralatan yang diperlukan untuk kegiatan belajar yaitu:
Smartphone dan koneksi internet
Laptop / Perangkat Komputer yang terinstal power
point
Buku Literatur Akuntansi Perbankan Syariah dan
artikel yang relevan
D. Kegiatan :
1. Bacalah referensi atau artikel tentang perbedaan akuntansi perbankan syariah
dengan akuntansi keuangan dengan seksama!
2. Buatlah kesimpulan dari buku referensi atau artikel yang telah anda baca!
3. Tulis kesimpulan sesuai dengan bahasa anda sendiri di kolom yang sudah
disediakan di bawah ini!
4. Tulis sumber referensi yang digunakan di bawah kesimpulan!
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
12
B. BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
A. PETUNJUK PENGGUNAAN
Sistematika bahan ajar ini adalah sebagai berikut:
1. Uraian materi merupakan materi pokok/materi pembelajaran dalam bahan ajar.
2. Materi disajikan dalam bahasa yang sederhana sehingga mudah dipahami.
3. Sebelum menginjak pada pembahasan, bahan ajar ini diawali dengan paparan
kompetensi yang akan dicapai oleh peserta didik.
Berikut langkah-langkah yang disarankan bagi peserta didik dalam menggunakan
bahan ajar ini:
1. Bacalah terlebih dahulu kompetensi yang harus dicapai
2. Pahami uraian materi dengan seksama
3. Kerjakan latihan soal yang tersedia dan pastikan kalian sudah mendapatkan Lembar
Kerja Peserta Didik (LKPD)
4. Mintalah bimbingan guru/ajukan pertanyaan ketika menemukan permasalahan
yang dirasa rumit
5. Dalam bahan ajar ini disertakan lampiran berupa media belajar dalam format lain,
sehingga diperlukan aplikasi tambahan untuk membukanya.
B. KOMPETENSI YANG AKAN DICAPAI
1. KOMPETENSI INTI
KI. 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Perbankan Syariah pada
tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah,
dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
KI. 4 : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi,
dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan
masalah sesuai dengan bidang kerja Perbankan Syariah.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan
kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji
secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif,
komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang di pelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
13
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.
2. KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami perbedaan akuntansi perbankan syariah dengan akuntansi
keuangan
4.1 Memilah akuntansi perbankan syariah dengan akuntansi keuangan
3. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Melalui proses pengamatan, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan
mengkomunikasikan pembelajaran sehingga dapat :
3.1.1 Mengemukakan pengertian akuntansi perbankan syariah
3.1.2 Mengemukakan pengertian akuntansi keuangan
3.1.3 Menganalisis perbedaan akuntansi perbankan syariah dengan akuntansi
keuangan
4.1.1 Mendemonstrasikan pengertian akuntansi perbankan syariah
4.1.2 Mendemonstrasikan pengertian akuntansi keuangan
4.1.3 Memilah perbedaan akuntansi perbankan syariah dengan akuntansi
keuangan
4. TUJUAN PEMBELAJARAN
3.1.1 Melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat mengemukakan
pengertian akuntansi perbankan syariah dengan benar dan sesuai.
3.1.2 Melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat mengemukakan
pengertian akuntansi keuangan dengan benar dan sesuai.
3.1.3 Melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menganalisis
perbedaan akuntansi perbankan syariah dengan akuntansi keuangan dengan
benar dan sesuai.
4.1.1 Setelah menerima penugasan, peserta didik dapat mendemonstrasikan
pengertian akuntansi perbankan syariah dengan penuh tanggung jawab
4.1.2 Setelah menerima penugasan, peserta didik dapat mendemonstrasikan
pengertian akuntansi keuangan dengan penuh tanggung jawab
4.1.3 Setelah menerima penugasan, peserta didik dapat memilah perbedaan
akuntansi perbankan syariah dengan akuntansi keuangan dengan penuh
tanggung jawab
14
C. MATERI PEMBELAJARAN
A. Sejarah Ilmu Akuntansi
Sejarah ilmu akuntansi konvensional diawali dengan penemuan catatan
yang ditemukan di Babilonia pada tahun 3600 SM dengan bukti catatan sederhana
pada batu dan kulit kayu. Pada tahun 3600 SM akuntansi hanya sebagai alat
pencatatan dan belum dapat disebut sebagai ilmu akuntansi karena sistem
pencatatan yang belum sistematis dan kurang lengkap. Bukti catatan sederhana
pada tahun 3600 SM tidak hanya ditemukan di Babilonia namun ditemukan juga di
Kerajaan Mesir Kuno dan Yunani. Pada tahun 1494, seorang ahli matematika yang
berasal dari Italia atau yang dikenal sebagai bapak akuntansi bernama Lucas Pacioli
telah menyusun buku yang berjudul “Summa de Arithmetica Geometria
Proportioni et Proportionalita” berisi cara-cara pembukuan dengan sistem
berpasangan (double entry system). Buku yang disusun oleh Luca Pacioli menjadi
tonggak sejarah dalam perkembangan akuntansi.
Pada saat Revolusi Industri di Inggris tahun 1776 menimbulkan efek positif
terhadap perkembangan akuntansi yaitu dengan mulai diperkenalkan teknik-teknik
analisis biaya, akuntansi untuk perpajakan, akuntansi pemerintahan, serta
pengawasan dana pemerintah. Perkembangan akuntansi berikutnya pada tahun
1845 ditandai dengan adanya undang-undang perusahaan yang mengatur tentang
organisasi dan status perusahaan dalam kemungkinan perusahaan membayar utang,
meminjam uang, dan mengeluarkan saham.
Pada abad ke-19 tepatnya pada tahun 1920 adanya perkembangan sistem
akuntansi yaitu sistem kontinental (Belanda) dan sistem anglo saxon (Amerika
Serikat). Perkembangan akuntansi di dunia sangat pesat sehingga perlu adanya
badan yang menetapkan standar akuntansi, sehingga akuntansi di dunia seragam.
Tahun 1933 didirikannya badan American Accounting Association (AAA) sebagai
badan pertama yang mengatur sistem akuntansi secara internasional.
Sejarah ilmu akuntansi syariah dimulai dengan bukti dua peradaban besar,
yakni bangsa Romawi dan bangsa Persia. Pada saat itu telah digunakan akuntansi
dalam bentuk perhitungan barang dagangan oleh para pedagang, dari sejak pergi
berdagang hingga pulang kembali. Perhitungan dilakukan untuk mengetahui
perubahan-perubahan, untung dan rugi. Telah menjadi tradisi bahwa bangsa Arab
melakukan dua kali perjalanan khalifah perdagangan yaitu musim dingin dengan
tujuan perdagangan ke Yaman dan musim panas dengan tujuan ke Asyam (sekarang
Syiria, Lebanon, Jordania, dan Israel). Perdagangan tersebut pada akhirnya
berkembang hingga ke Eropa terutama setelah penaklukan Mekah. Penyebaran
Islam menyebabkan penggunaan angka arab (adanya angka nol) meluas ke berbagai
wilayah di dunia. Muhammad bin Musa Al Khawarizmi adalah orang yang
menemukan angka 0 (nol) yang hingga kini dipergunakan. Pada abad ke-7 tepatnya
masa Rasulullah, praktik akuntansi mulai berkembang setelah ada perintah Allah
15
melalui Al-Quran untuk mencatat transaksi tidak tunai (Al-Baqarah: 282) sehingga
mendorong umat manusia peduli terhadap pencatatan transaksi di kalangan umat,
selain itu muncul pula kewajiban untuk membayar zakat (Al-Maidah: 10).
Membayar zakat juga telah mendorong pemerintah Islam membuat laporan
keuangan periodik baitul maal (rumah untuk mengumpulkan harta) sesuai dengan
ketentuan zakat, sehingga peran akuntan sangat penting dalam pengambilan
keputusan terkait dengan kekayaan pemerintah dan pedagang.
Perkembangan pemerintah Islam hingga Timur Tengah, Asia, dan Afrika di
zaman Umar bin Khattab (584-664 M) telah meningkatkan penerimaan dan
pengeluaran negara. Para sahabat merekomendasikan perlunya pencatatan untuk
pertanggungjawaban penerimaan dan pengeluaran negara. Akhirnya Umar bin
Khattab mendirikan lembaga yang bernama Ad-Diwan (dawwana = tulisan).
Perkembangan akuntansi syariah selanjutnya pada zaman Khalifah Bani Umayah
(661-750 M) yaitu ditandai dengan adanya uang yang digunakan dalam kegiatan
transaksi. Perkembangan akuntansi syariah terakhir dan membawa evolusi tertinggi
yaitu pada zaman Khilafah Bani Abbasiyah (775-785 M) dengan memiliki banyak
kelebihan dibandingkan yang lain dalam pengembangan akuntansi secara umum
dan buku-buku akuntansi secara khusus serta telah adanya sistem auditing. Pada
saat itu, masyarakat Islam menggunakan dua belas buku akuntansi khusus
(Specialized Accounting Books). Akuntansi syariah lebih dulu ada sebelum
munculnya buku Luca Pacioli yaitu “Summa de Arithmetica Geometria
Proportioni et Proportionalita” dengan adanya bukti manuskrip yang ditulis oleh
Abdullah bin Muhamad bin Kayah Al Mazindarani pada tahun 1363 M. Manuskrip
tersebut berjudul “Risalah Falakiyah Kitab As Siqayat”.
Perkembangan akuntansi di Indonesia dimulai sejak tahun 1642, namun
jejak yang jelas baru ditemui pada pembukuan Amphion Society yang berdiri di
Jakarta tahun 1747. Perkembangan akuntansi yang mencolok baru muncul setelah
undang-undang mengenai tanam paksa yang dihapuskan tahun 1870. Pada zaman
penjajahan Belanda perusahaan dan masyarakat Indonesia menggunakan akuntansi
sistem tata buku, kemudian pada zaman penjajahan Jepang tepatnya pada tahun
1960 Indonesia beralih menggunakan akuntansi sistem anglo saxon (Amerika).
Setelah kemerdekaan RI, pemerintah mengirimkan putra-putri penerus bangsa
untuk belajar akuntansi keluar negeri. Jurusan akuntansi di Indonesia pertama kali
dibuka oleh Universitas Indonesia pada tahun 1952 dan langkah ini diikuti oleh
perguruan tinggi lainnya.
Organisasi profesi yang menghimpun para akuntan Indonesia diberi nama
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang berdiri pada 23 Desember 1957.
Perkembangan IAI merupakan badan yang mengeluarkan kebijakan tentang
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia.
16
B. Akuntansi Perbankan Syariah
1. Pengertian Akuntansi Perbankan Syariah
Akuntansi Perbankan Syariah adalah sebuah seni mencatat,
mengklasifikasi, meringkas, melaporkan dan menganalisa dengan cara tertentu
dan dalam ukuran moneter, transaksi dan kejadian-kejadian yang umumnya
bersifat keuangan berdasarkan nilai-nilai syariah yang bertujuan memberikan
informasi kuantitatif yang bersifat finansial mengenai suatu bisnis keuangan
perbankan syariah sebagai dasar pengambilan keputusan bagi pemakainya.
Akuntansi tidak sekadar kumpulan angka, tetapi menyajikan informasi data
yang relevan sebagai pedoman pengambilan keputusan. Pengertian akuntansi
perbankan syariah berdasarkan penggalan kata yang ada yaitu akuntansi dan
syariah.
Akuntansi menurut American Accounting Association (AAA) adalah
proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi
yang menjadi pengambilan keputusan.
Syariah merupakan aturan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT agar
dapat dipatuhi oleh manusia-manusia yang ada di dunia ini berdasarkan
Al-Qur’an dan Hadist.
Terdapat beberapa pengertian mengenai akuntansi syariah antara lain:
Toshikabu Hayashi
Akuntansi syariah adalah ilmu akuntansi yang memiliki konsep pada
hukum syariah yang sudah ditetapkan oleh Allah SWT.
Adnan M Akhyar
Akuntansi syariah merupakan akuntansi yang memiliki tujuan untuk
membantu pencapaian keadilan sosial ekonomi dengan konsep memiliki
kewajiban penuh kepada Allah SWT, masyarakat, dan individu dalam
menjalanakan kegiatan-kegiatan ekonomi.
Karim
Akuntansi syariah merupakan ilmu akuntansi dengan menggunakan
landasan-landasan nilai, etika, serta syariah Islam.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan akuntansi syariah adalah proses
mengidentifikasi, mengelompokkan data transaksi yang didasarkan oleh
prinsip-prinsip syariah.
Perbankan syariah diatur oleh dua kepatuhan yaitu, kepatuhan syariah yang
dituangkan dalam fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) dan kepatuhan
operasional yang dituangkan dalam peraturan Bank Indonesia.
2. Pendorong Munculnya Akuntansi Islam
Pendorong munculnya akuntansi Islam didorong oleh berbagai hal seperti:
17
a. Meningkatnya religiusitas masyarakat
b. Kebangkitan umat islam khususnya kaum terpelajar yang merasakan
kekurangan dalam kapitalisme barat
c. Meningkatnya tuntutan kepada etika dan tanggung jawab sosial yang
selama ini tampak diabaikan oleh akuntansi konvensional
d. Mengantisipasi tuntutan masyarakat khususnya mengenai penekanan pada
keadilan, kebenaran, dan kejujuran yang tidak diperoleh pada akuntansi
konvensional
e. Kebutuhan akan sistem akuntansi dalam lembaga bisnis syariah seperti
bank, asuransi, pasar modal, trading, dan lain-lain
f. Kebutuhan yang semakin besar pada norma perhitungan zakat dengan
menggunakan norma akuntansi yang sudah mapan sebagai dasar
perhitungan
g. Kebutuhan akan pencatatan, pertanggungjawaban, dan pengawasan harta
umat misalnya dalam Baitul Maal atau kekayaan milik umat Islam atau
organisasi
3. Tujuan dan Manfaat
a. Tujuan Akuntansi Perbankan Syariah
Pada dasarnya dalam setiap sistem akuntansi memiliki tujuan tertentu,
begitu juga akuntansi perbankan syariah. Menurut Kusmawati (2005)
tujuan akuntansi perbankan syaiah tak hanya sebagai perhitungan zakat saja
namun juga didampingi dengan tujuan-tujuan lainnya yang tidak
bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah. Lantas apa saja tujuan
akuntansi perbankan syariah yang lain? Tujuan akuntansi perbankan syariah
yang lain sebagai berikut:
Perlindungan harta
Para ahli-ahli mengutip pda ayat dalam Al-Qur’an yaitu “faktubuhu”
yang memiliki arti “tuliskanlah”. Hal ini menjelaskan bahwa ketika
menuliskan mengenai uang dan harta merupakan kebutuhan agar dapat
menjaga harta tersebut serta menghindari dan menghilangkan rasa
keragu-raguan. Peranan akuntansi tak hanya digunakan untuk
memelihara harta benda yang kita miliki saja, namun juga
dipergunakan agar dapat dihitung dengan akurat. Tugas dari akuntan
sebagai pengelola yang bertanggung jawab dalam transaksi-transaksi
yang dicatatnya, baik hal buruk maupun hal baik.
Eksistensi pencatatan ketika terdapat perselisihan
Pencatatan transaksi keuangan pada harta benda yang dimiliki
merupakan sebuah tujuan agar dapat memberikan kesaksian yang
18
nyata dan kuat bila terjadi perselisihan pada transaksi atau harta
sehingga perselisihan sebisa mungkin dapat dihindari.
Membantu mengambil keputusan
Para ahli berpendapat dengan tidak adanya data-data yang lengkap
dalam catatan keuangan maka dapat membuat pelaku bisnis
mengalami kesulitan dalam mengungkapkan laporan secara tepat
ketika mengambil sebuah keputusan yang bijak. Mengambil sebuah
keputusan dalam akuntansi didasarkan pada penyajian laporan
keuangan yang bermanfaat bagi para pemakai laporan keuangan.
Menentukan dan menghitung hak-hak berserikat
Seluruh kegiatan perbankan syariah diawal dengan akad dengan jenis
perserikatan di antara modal dengan keahlian, modal dengan modal,
keahlian dengan keahlian, dan modal dengan nama baik. Dasar-dasar
dari akuntansi yang diatur oleh akuntansi syariah antara lain adalah
memastikan bila hak yang berserikat tentunya akan mendapatkan hasil
yang sudah disepakati bersama sebelumnya.
Menentukan hasil usaha yang akan dizakatkan
Perhitungan zakat didasarkan pada hasil yang kita dapatkan baik dalam
keuntungan maupun kerugian. Dasar tersebut akan membantu dalam
perhitungan jumlah zakat yang harus dikeluarkan atas harta yang kita
miliki.
Menentukan imbalan, sanksi, dan balasan
Akuntansi syariah juga memiliki fungsi untuk dapat memberikan
fasilitas pada perhitungan imbalan setelah terjadinya transaksi yang
dilakukan. Balasan dan sanksi yang didapatkan bila terjadi
penyelewengan atau kecurangan. Adanya akuntansi syariah dapat
dijadikan sebagai pertanggungjawaban atas penggunaan sumber daya
ekonomi serta penyajian laporan keuangan.
b. Manfaat Akuntansi Perbankan Syariah
Memberi pemahaman dan kesadaran bahwa Al-Qur’an merupakan
kitab suci yang memang benar-benar diturunkan oleh Allah SWT
melalui Nabi Muhammad SAW
Meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah dan Nabi Muhammad
Menegakkan perintah Allah dan Sunnah Nabi Muhammad untuk
menggapai surge
Sarana untuk berjihad menegakkan kebenaran
Menumbuhkembangkan ekonomi berbasis Islam di Indonesia
19
4. Prinsip Akuntansi Perbankan Syariah
Akuntansi perbankan syariah memiliki tiga prinsip dalam menjalankan
prosedur akuntansi, hal ini berpedoman pada Surah Al-Baqarah ayat 282.
Simaklah prinsip akuntansi perbankan syariah dengan seksama di bawah ini:
Prinsip Pertanggungjawaban
Pertanggungjawaban dapat diartikan sebagai keharusan dalam
bertanggungjawab, atau menanggung akibat dari perilaku yang dilakukan.
Implikasi pada bisnis dan akuntansi merupakan individu yang terlibat
langsung dalam bisnis yang dilakukan dan diamanatkan. Bentuk dari
prinsip pertanggungjawaban ini tersaji dalam laporan keuangan.
Prinsip Keadilan
Prinsip keadilan tak hanya merupakan nilai yang penting pada kehidupan
sosial dan bisnis, namun juga sebagai nilai yang harus dimiliki dalam diri
seorang manusia. Kata keadilan dalam konteks aplikasi akuntansi
mengandung dua pengertian, yaitu: pertama, adalah berkaitan dengan
praktik moral yang merupakan faktor yang dominan. Kedua, kata bersifat
lebih fundamental (dan tetap berpijak pada nilai-nilai etika/syariah).
Prinsip Kebenaran
Akuntansi syariah berpedoman dalam kebenaran. Sebagai contoh misalnya,
dalam akuntansi kita selalu dihadapkan pada masalah pengakuan, dan
pelaporan. Aktivitas ini akan dapat dilakukan dengan baik apabila
dilandaskan pada nilai kebenaran. Kebenaran ini dapat diciptakan keadilan
dalam mengakui, mengukur, dan melaporkan transaksi-transaksi ekonomi.
C. Akuntansi Keuangan
1. Pengertian Akuntansi Keuangan
Akuntansi Keuangan adalah merupakan salah satu bagian dari akuntansi
yang berhubungan dengan penyajian laporan keuangan perusahaan kepada
pihak eksternal berupa laporan neraca, rugi laba, perubahan modal, dan arus kas
kepada pemegang saham, kreditor atau investor khususnya tentang
profitabilitas dan kredibilitas perusahaan, kepada supplier, dan pemerintah.
Akuntansi sebagai bahasa bisnis. Pernyataan tersebut terkait dengan fungsi
akuntansi yang memberikan informasi kondisi keuangan suatu perusahaan
kepada pemakai informasi akuntansi. Ilmu akuntansi terbagi menjadi beberapa
sub bagian yang masing-masingnya berbeda satu sama lain. Salah satu ilmu
akuntansi yaitu akuntansi keuangan. Terdapat pengertian akuntansi keuangan
menurut para ahli, antara lain:
Kieso & Weygant
20
Akuntansi keuangan merupakan serangkaian proses yang berujung pada
penyusunan laporan keuangan dengan tujuan memberikan informasi
keuangan kepada pemakai informasi baik internal maupun eksternal.
Warren Reeve Fess
Akuntansi keuangan merupakan pencatatan dan pelaporan data serta
kegiatan ekonomi perusahaan yang berguna bagi pemakai informasi
akuntansi seperti pemilik (owner), kreditor, lembaga pemerintahan dan
masyarakat umum.
Sugiarto
Akuntansi keuangan merupakan bidang dalam akuntansi yang berfokus
pada penyiapan laporan keuangan pada suatu perusahaan yang dilakukan
secara bertahap. Laporan digunakan sebagai bentuk pertanggungjawaban
manajemen kepada pemegang saham atau investor.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan akuntansi keuangan merupakan
bagian dari akuntansi dengan tujuan utama menyajikan data transaksi keuangan
pada satu periode dan membuat laporan keuangan untuk disajikan kepada
pemakai informasi akuntansi baik secara internal maupun eksternal perusahaan.
2. Fungsi Akuntansi Keuangan
Setelah kalian memahami pengertian dari akuntansi keuangan, selanjutnya
kalian akan mempelajari fungsi dari akuntansi keuangan. Apa sih sebenarnya
fungsi dari akuntansi keuangan ini?
Mari kita simak dengan seksama!
Fungsi dari akuntansi keuangan antara lain:
Mengumpulkan dan menyimpan data dari semua aktivitas dan transaksi
perusahaan
Memproses data menjadi informasi yang berguna bagi pihak internal dan
eksternal
Mengatur data-data yang ada ke dalam kelompok-kelompok yang sudah
ditetapkan oleh perusahaan
Mengendalikan kontrol data yang cukup sehingga aset dari suatu organisasi
atau perusahaan terjaga
3. Tujuan Akuntansi Keuangan
Tujuan akuntansi keuangan terbagi menjadi tiga yaitu tujuan umum, tujuan
khusus dan tujuan kualitatif.
Tujuan umum
a. Memberikan informasi keuangan yang bisa dipercaya meliputi tentang
sumber-sumber ekonomi, seperti aset, piutang, hutang, pendapatan
serta modal pada periode tertentu.
21
b. Memberikan informasi yang bisa dipercaya tentang perubahan pada
sumber ekonomi bersih suatu perusahaan.
c. Memberikan informasi akuntansi bagi pemakai informasi, khususnya
bagi pihak eksternal sebagai pengambilan keputusan. Contohnya
pembayaran pajak yang harus dibayarkan kepada negara.
d. Memberikan informasi tentang perubahan tentang sumber-sumber
ekonomi, seperti aset, piutang, hutang, pendapatan serta modal pada
periode tertentu.
e. Mengungkap informasi lain berkaitan dengan laporan keuangan yang
relevan
Tujuan khusus
Tujuan khusus akuntansi keuangan yaitu untuk menyajikan
informasi berupa laporan yang memuat posisi keuangan, laba/rugi dan
perubahan posisi keuangan secara wajar sesuai dengan Prinsip Akuntansi
Berterima Umum (PABU).
Tujuan kualitatif
a. Relevan, artinya laporan keuangan berguna dan sesuai dengan tujuan
secara langsung bagi pemakai informasi akuntansi.
b. Daya uji, keakuratan dan kebenaran laporan keuangan harus dapat diuji
validitasnya oleh pihak independen melalui pengukuran akuntansi.
c. Dapat dipahami, laporan keuangan yang berupa kumpulan angka dan
akun perlu disajikan dengan istilah bahasa yang sederhana sehingga
dapat dipahami dengan mudah oleh pengguna informasi akuntansi.
d. Netral, laporan keuangan disusun untuk kepentingan semua pihak
artinya laporan keuangan tidak memihak kepada siapapun dalam
menerbitkan laporan keuangan.
e. Tepat waktu, laporan keuangan harus disajikan secara tepat waktu
sesuai dengan periode akuntansi yang telah ditetapkan oleh pihak
perusahaan.
f. Daya banding, laporan keuangan perusahaan dapat dibandingkan
dengan perusahaan sejenis yang lain pada periode yang sama atau
laporan keuangan dapat dibandingkan dengan laporan keuangan
perusahaan pada periode akuntansi sebelumnya.
g. Nilai prediksi, laporan keuangan mampu memprediksi kinerja
perusahaan pada periode selanjutnya atau masa depan dengan strategi
yang telah disusun oleh pihak manajemen.
4. Prinsip Akuntansi Keuangan
Prinsip dasar akuntansi keuangan sebagai dasar atau pedoman
pengembangan prosedur akuntansi yang diterapkan dalam menyusun laporan
22
keuangan. Di Indonesia, prinsip akuntansi dirumuskan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI). Prinsip dasar akuntansi yang dijadikan pedoman dalam
menyusun laporan keuangan sebagai berikut:
a. Prinsip Biaya Historis
Prinsip biaya historis menghendaki digunakannya harga perolehan dalam
mencatat harta, utang, modal, pendapatan dan beban. Pemakai informasi
akuntansi memilih menggunakan biaya historis karena dapat dipercaya
(objektif).
b. Prinsip Entitas Ekonomi
Prinsip ini menyatakan bahwa kekayaan perusahaan harus dipisahkan
dengan kekayaan pemilik perusahaan. Akuntansi memisahkan dan
membedakan pencatatan transaksi baik kekayaan maupun kewajiban
perusahaan dengan pemiliknya.
c. Prinsip Pengakuan Pendapatan
Prinsip ini berkaitan dengan aliran masuk harta (aktiva) yang timbul dari
penyerahan barang dan jasa oleh unit usaha selama satu periode akuntansi.
Transaksi pendapatan akan dicatat dalam laporan keuangan.
d. Prinsip Mempertemukan
Prinsip ini akan mempertemukan antara biaya dan pendapatan yang timbul.
Oleh karena itu biaya harus dipertemukan dengan pendapatan, pembebanan
biaya tergantung pada saat pengakuan pendapatan.
e. Prinsip Pengungkapan Penuh
Laporan keuangan harus menyajikan laporan keuangan secara lengkap.
Informasi yang disajikan hendaknya dapat dipahami oleh pemakai
informasi akuntansi.
D. Perbedaan Akuntansi Perbankan Syariah dengan Akuntansi Keuangan
Berikut ini perbedaan akuntansi perbankan syariah dengan akuntansi keuangan
yaitu:
Perbedaan Akuntansi Syariah Akuntansi Keuangan
Investasi Melakukan investasi yang halal Investasi yang halal dan
saja haram
Bunga Berdasarkan prinsip bagi hasil, jual Memakai perangkat
beli, dan sewa bunga
Profit Profit dan falah oriented (mencari Profit oriented
kemakmuran di dunia dan
kebahagiaan di akhirat)
Hubungan Hubungan dengan nasabah dalam Hubungan dengan
bentuk hubungan kemitraan nasabah dalam bentuk
23
hubungan debitur-
kreditur
Pengawas Penghimpunan dan penyaluran Tidak terdapat dewan
dana harus sesuai dengan fatwa
Dewan Pengawas Syariah sejenis
Aspek yang Berbeda Penjelasan
Akad dan Legalitas Konsekuensi dunia akhirat – pertanggungjawaban
yaumil qiyamah
Lembaga Penyelesaian BAMUI – Badan Arbitrase Muamalah
Sengketa Struktur
Organisasi Indonesia
Ada Dewan Pengawas Syariah (DPS) –
Bisnis dan Usaha yang
Dibiayai dan operasional dan produk sesuai syariah
Lingkungan Kerja Harus halal, tidak mudharat seperti sektor usaha
Corporate Culture asusila, perjudian, dsb.
Etika (Amanah, Shiddiq), Skillful & Professional
(Fathanah), Team Work (Tabligh), Reward-
Punishment (Adil).
C. GLOSARIUM
pembukuan : suatu proses pencatatan transaksi keuangan ke dalam catatan akuntansi.
sistem : kebijakan luar negeri Napoleon I dari Prancis selama Peperangan Era
kontinental Napoleon.
sistem anglo : suatu sistem hukum yang didasarkan pada yurisprudensi, yaitu
saxon keputusan-keputusan hakim terdahulu yang kemudian menjadi dasar
putusan hakim-hakim selanjutnya.
laporan : catatan informasi keuangan dari suatu perusahaan pada suatu periode
keuangan akuntansi.
syariah : berisi hukum dan aturan Islam adalah hukum agama yang membentuk
bagian dari tradisi Islam.
asuransi : pertanggungan atau perjanjian antara dua belah pihak, dimana pihak
satu berkewajiban membayar iuran/kontribusi/premi. Pihak lainnya
memiliki kewajiban memberikan jaminan sepenuhnya kepada
pembayar iuran/kontribusi/premi apabila terjadi sesuatu yang menimpa
pihak pertama atau barang miliknya sesuai dengan perjanjian yang
sudah dibuat.
pasar modal : kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan
efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.
24
trading : proses transaksi finansial jangka panjang atau istilahnya adalah
kreditor aktivitas perdagangan dalam bentuk mata uang.
investor : pihak (perorangan, organisasi, perusahaan atau pemerintah) yang
mudharat memiliki tagihan kepada pihak lain (pihak kedua) atas properti atau
layanan jasa yang diberikannya (biasanya dalam bentuk kontrak atau
perjanjian) di mana diperjanjikan bahwa pihak kedua tersebut akan
mengembalikan property yang nilainya sama atau jasa.
: orang perorangan atau lembaga baik domestik atau non domestik yang
melakukan suatu investasi (bentuk penanaman modal sesuai dengan
jenis investasi yang dipilihnya) baik dalam jangka pendek atau jangka
panjang dengan tujuan mendapatkan keuntungan.
: sesuatu yang tidak menguntungkan
D. DAFTAR PUSTAKA
Anggadini, Sri Dewi dan Adeh Ratna Komala. Akuntansi Syariah, 2017, Bandung: Rekaya
Sains.
Harahap, Sofyan Safri, dkk. Akuntansi Perbankan Syariah, 2010, Jakarta LPFE Usakti.
Muslim, Syarif. Akuntansi Keuangan Syariah Teori dan Praktik, 2015, Bandung Pustaka
Setia.
Denisa, Leta. Luqman, Hakim. E-Modul Akuntansi Perbankan Syariah, 2021,
25