The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Taura Kanaya, 2024-01-30 11:45:50

Geografi LKPD 4 (Taura kanaya) X.2

Pedosfer (lapisan tanah)

Keywords: #ebook

Geografi LKPD 4 DINAMIKA PERUBAHAN PEDOSFER Taura Kanaya (34)


PEDOSFER pedosfer merupakan kulit terluar litosfer yang terdiri atas tanah dan batuan induk pembentuk tanah PROSES PEMBENTUK TANAH Proses pembentukan tanah diawali dari pelapuka batuan, baik pelapukan fisik maupun pelapukan kimia. Dari proses pelapukan ini, batuan akan menjadi lunak dan berubah komposisinya. Pada tahap ini batuan yang lapuk belum dikatakan sebagai tanah, tetapi sebagai bahan tanah (regolith) karena masih menunjukkan struktur batuan induk. Proses pelapukan terus berlangsung hingga akhirnya bahan induk tanah berubah menjadi tanah. Proses pelapukan ini menjadi awal terbentuknya tanah. Sehingga faktor yang mendorong pelapukan juga berperan dalam pembentukan tanah.


FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK TANAHBAHAN INDUK Bahan induk terdiri atas batuan beku, batuan sedimen (endapan), dan batuan metamorf (malihan). Batuan induk akan hancur menjadi bahan induk, kemudian akan mengalami pelapukan dan menjadi tanah. Pelapukan bisa berawal dari paparan air dan udara yang memasuki rongga batuan. Proses ini diikuti pertumbuhan tumbuhan kecil dan berlanjut hingga batuan perlahan hancur. Proses ini bisa dinamakan dengan proses erosi


IKLIM 1) SUHU/TEMPRATUR Suhu akan berpengaruh terhadap proses pelapukan bahan induk. Apabila fluktuasi suhu tinggi, maka proses pelapukan akan berlangsung cepat sehingga pembentukan tanah juga cepat. 2) CURAH HUJAN Curah hujan akan berpengaruh terhadap kekuatan erosi dan pencucian tanah, sedangkan pencucian tanah yang cepat menyebabkan tanah menjadi asam (pH tanah menjadi rendah).


ORGANISME HIDUP (BIOMASSA) Organisme hidup yang menjadi salah satu faktor pembentukan tanah terbagi menjadi dua. Kedua jenis itu adalah organisme yang hidup di dalam tanah (bakteri, jamur, akar tumbuhan, cacing tanah, rayap, semut, dll), serta organisme yang hidup di permukaan (manusia, hewan , tanaman) Dalam pembentukan tanah, organisme punya peran untuk membuat proses pelapukan baik secara organik (pelapukan yang dilakukan oleh makhluk hidup) maupun kimiawi (pelapukan oleh proses kimia seperti batu kapur yang larut oleh air). Selain itu, organisme hidup juga dapat membantu proses pembentukan humus yang membuat tanah bisa menjadi tempat hidup tumbuhan.


RELIEF/TOPOGRAFI Keadaan relief suatu daerah akan memengaruhi: 1) Tebal atau Tipisnya Lapisan Tanah daerah yang memiliki topografi miring dan berbukit, lapisan tanahnya lebih tipis karena tererosi, sedangkan daerah yang datar lapisan tanahnya tebal karena terjadi sedimentasi. 2) Sistem Drainase/Pengaliran Daerah yang drainasenya jelek seperti sering tergenang menyebabkan tanahnya menjadi asam.


Bahan induk vulkanik yang lepas seperti abu vulkanik memerlukan waktu 100 tahun untuk membentuk tanah muda dan 1.000- 10.000 tahun untuk membentuk tanah dewasa WAKTU (EVOLUSI TANAH) Tanah merupakan benda alam yang terus-menerus berubah, akibat pelapukan dan pencucian yang terus-menerus. Mineral yang banyak mengandung unsur hara telah habis mengalami pelapukan, sehingga tinggal mineral yang sukar lapuk seperti kuarsa. Karena proses pemebentukan tanah yang terus berjalan, maka induk tanah berubah berturutturut menjadi tanah muda, tanah dewasa, dan tanah tua.


HORIZON O (Horizon Organik)= lapisan atas tanah yang terdiri dari bahan organik seperti daun dan sisa-sisa organisme. HORIZON A (Horizon Permukaan)= lapisan terbentuk dari campuran bahan organik yang terdekomposisi dengan mineral halus. HORIZON E (Horizon Eluviasi)= lapisan yang sangat melekat dengan horizon a, lapisan ini sudah memiliki mineral yang sedikit HORIZON B (Horizon Pembentukan)= lapisan tanah yang mengalami proses akumulasi atau perpindahan zat-zat seperti bahan liat, besi atau karbonat HORIZON C (Horizon Batuan Asli)= lapisan yang terbentuk di atas batuan dasar/substrat dan sering kali berisi fragmen batuan yang lebih besar. HORIZON R (Horizon Batuan Dasar)= lapisan terbawah dalam profil tanah yang terbentuk oleh batuan dasar dan belum mengalami proses pelapukan yang signifikan.


NO JENIS-JENIS TANAH DI INDONESIA CIRI-CIRI TEMPAT PENYEBARAN 1 Tanah Organik (Organosol) jenis tanah yang terbentuk dari pelapukan bahan organik (sisa tanaman) Memiliki warna yang beragam (coklat hingga hitam) tekstur halus tidak terstruktur konsistensinya tidak lekat memiliki tingkat pH<4, hingga unsur haranya rendah dapat dijumpai di wilayah bercurah hujan tinggi rawa, Kalimantan Selatan, Riau, dan Sumatera Selatan 2 Alluvial jenis tanah yang terbentuk dari batuan sedimen Berwarna coklat Konsistensinya lekat Belum terstruktur Tekstur tanahnya ada yang kasar hingga halus Tingkat pH-nya bervariasi dapat dijumpai di wilayah hilir sungai, misalnya sepanjang aliran sungai Bengawan Solo dan sungai Mahakam 3 Regosol jenis tanah vulkanik yang berasal dari pelapukan bahan padat dan cair dari gunung ap Berwarna kelabu Teksturnya kasar seperti pasir Memiliki konsistensi lepas atau tidak lengket di tangan dapat dijumpai di daerah pegunungan seperti Bengkulu, Jawa, dan Bali


5 Latosol jenis tanah yang terbentuk dari pelapukan dengan intensitas tinggi Berwarna coklat kemerahan mempunyai horizon solumnya dalam teksturnya lempung konsistensinya gembur dan strukturnya remah dapat dijumpai di wilayah vulkanik bercurah hujan, contohnya Papua, Kalimantan Timur, dan Maluku 6 Grumosol jenis tanah yang berasal dari pelapukan batuan karst dan vulkanik Berwarna coklat kehitaman teksturnya halus konsistensinya lekat saat basah, dan retak waktu kering memiliki 2 lapisan, lapisan atas struktur granular, bawah strukturnya gumpal Dapat dijumpai di wilayah bercurah hujan rendah, serta memiliki batuan vulkanik dan karst, misalnya Jawa Tengah dan Nusa Tenggara Timur (NTT) 7 Padsolik Merah Kuning jenis tanah yang berasal dari pelapukan batuan karst dan vulkanik Bertekstur gumpal Kandungan kuarsanya tinggi konsistensinya lekat berwarna kuing dan merah teksturnya beragam, ada yang halus, dan ada yang kasar tingkat kesuburannya rendah karena tingkat pH-nya juga rendah dapat dijumpai di wilayah beriklim basah, contohnya di kawasan pegunungan di Jawa Barat dan Sumatra


8 Podsol jenis tanah yang berasal dari sedimen kuarsa berwarna kuning keabuan konsistensinya lekat strukturnya gumpal tingkat pH-nya rendah dapat dijumpai di wilayah beriklim basah dengan curah hujan lebih dari 2.500 mm/tahun, contohnya Kalimantan Tengah, Jambi, Papua, 9 Andosol jenis tanah vulkanik berwarna coklat kehitaman bertekstur halus konsistensinya gembur dapat dijumpai di wilayah vulkanik yang jauh dari lerengnya, misalnya pegunungan ijen, gunung salak, dan gunung Rinjani


SEBUT DAN JELASKAN METODE PENGAWETAN TANAH UNTUK MENGATASI EROSI METODE VEGETARIS Pengawetan tanah dengan cara metode vegetaris adalah dengan memanfaatkan peran tanaman untuk mengurangi daya rusak akibat hujan, aliran permukaan, dan erosi Metode vegetaris dapat dilakuka dengan cara: penanaman tumbuhan/tanaman penutup tanah secara terus-menerus Penanaman bergilir di sebidang lahan menurut urutan dan waktunya. Penanaman dengan sistem bercocok tanam METODE MEKANIK ATAU TEKNIK Cara penerapan menggunakan sarana fisik, seperti tanah dan batu dalam mengawetkan tanah. Pengolahan ini dilakuka untuk menyiapkan tempat tumbuh bibit, menciptakan daerah perakaran yang baik, membenamkan sisa tanaman, dan memberantas Gulma. Beberapa caranay adalah: Pengolahan tanah melihat garis kontur membuat tanggul yang sejajar dengan kontur pembuatan terasering pada lahan yang miring. pembuatan saluran air (drainase)


METODE KIMIA pemanfaatan bahan kimia untuk memperbaiki struktur tanah juga menguatkan tanah dari erosi Tanah dengan struktur yang mantap, tidak akan mudah hancur oleh pukulan air hujan. Sehingga infiltrasi tetap besar dan aliran air permukaan kecil. Pemberian bahan kimia harus dilakukan dengan dosis yang tepat. Metode kimia ini dilakukan saat metode vegetatif dan mekanis kurang efektif atau efisien untuk dilakukan.


THANK YOU!!


Click to View FlipBook Version