HPV DNA untuk Pencegahan Kanker Serviks Puskesmas Kecamatan Kramat Jati
Penyakit Kanker merupakan penyakit tidak menular yang ditandai dengan adanya sel/ jaringan abnormal yang bersifat ganas, tumbuh cepat tidak terkendali dan dapat menyebar ke tempat lain dalam tubuh penderita Padahal jika ditemukan sejak dini, maka potensi kesembuhan akan lebih tinggi. Saat ini hampir 70% kasus kanker ditemukan pada stadium lanjut
Apa yang dimaksud dengan Kanker Serviks (leher rahim)? Tumbuhnya sel-sel tidak normal pada leher Rahim atau keganasan pada yang terjadi pada jaringan leher rahim. Kanker leher rahim merupakan salah satu jenis kanker tertinggi pada pasien rawat inap maupun rawat jalan di seluruh RS di Indonesia, dengan jumlah pasien pasien kanker leher Rahim sebanyak 5,349 orang (12.8%). (Sistem RS Indonesia. 2010) Kanker Serviks 99% disebabkan oleh infeksi HPV (Human Papiloma Virus)
Menikah/memulaiaktivitas seksual pada usiamuda (kurang dari 18 tahun) Berganti-ganti pasangan seksual Berhubungan seksual dengan laki-laki yang sering berganti pasangan Riwayat infeksi di daerah kelamin atau randang panggul Perempuan perokok dan perokok pasif Faktor Risiko yang menyebabkan perempuan terpapar HPV adalah:
Nyeri panggul Haid tidak teratur Perdarahan saat berhubungan seksual Pendarahan pada masa menopause Nyeri saat berhubungan seksual Pendarahan spontan tidak pada masa haid/diantara menstruasi Keputihan atau keluar cairan encer putih kekuningan bercampur darah Gejala Kanker Serviks Pada stadium dini, seringkali tidak menunjukan gejala atau tanda yang khas. Pada stadium lanjut, muncul gejala-gejala:
Pencegahan Kanker Serviks
IVA TEST HPV DNA PAP Smear Metode Skrining/ Deteksi Dini Kanker Serviks
IVA adalah Inspeksi Visual dengan Asam Asetat Merupakan pemeriksaan dengan cara mengoleskan secara langsung asam asetat/ cuka dapur encer pada leher rahim Merupakan pemeriksaan yang sederhana, mudah, cepat dan hasil dapat diketahui langsung Tidak memerlukan sarana laboratorium dan hasilnya dapat segera diketahui IVA TEST Dapat dilaksanakan di Puskesmas
Pemeriksaan pap smear dapat mendeteksi adanya sel-sel asing (sel pra-kanker) pada leher rahim yang berpotensi berkembang menjadi kanker. Cara pemeriksaan pap smear adalah mengambil sampel sel di leher rahim yang akan diteliti di laboratorium untuk mengetahui keberadaan sel kanker atau pra-kanker. PAP Smear
Pemeriksaan yang juga sensitif untuk mendeteksi adanya HPV risiko tinggi sejak dini. merupakan pemeriksaan molekuler yang menggunakan metode hybrid capture II dengan bahan pemeriksaan dari serviks untuk mendeteksi adanya materi genetik (DNA) dari HPV risiko tinggi. HPV DNA Pemeriksaan ini bisa dilakukan bersamaan dengan IVA atau pap smear, untuk mendeteksi lebih jauh keberadaan HPV tipe risiko tinggi.
HPV DNA Pengiriman sampel ke laboratorium Menunggu hasil Peserta Skrining datang ke Puskesmas Pengambilan sampel cairan mulut rahim dan pemeriksaan IVA Penyampaian hasil dari Puskesmas ke peserta skrining Alur Pelaksanaan Skrining Kanker Serviks dengan Tes HPV DNA dan IVA
Jika Kanker Serviks ditemukan dan diobati pada tahap pra kanker, yaitu displasia, penyakit ini dapat disembuhkan 100%. Jangan tunggu adanya gejala, lakukan deteksi dini sekarang juga!
Referensi: Siaran Kementerian kesehatan. 2023. HPV DNA Jadi Metode Baru Deteksi Dini kanker Leher Rahim. Link: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilismedia/20230202/1842328/hpv-dna-jadi-metode-baru-deteksidini-kanker-leher-rahim/ diakses pada 25 Juli 2023 pk. 15.45 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 349 Tahun 2018 tentang Pedoman Nasional Pelaksanaan Kedokteran Tata Laksana Kanker Serviks Direktorat P2PTM Kementerian Kesehatan RI. 2019. Mengenal Kanker Leher Rahim. Link: https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/penyakitkanker-dan-kelainan-darah/mengenal-kanker-leher-rahim diakses pada 24 Juli 2023 pk. 14.21
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi: Humas Puskesmas Kec. Kramat Jati: 0895-3217-48470 Kontributor: Pembina : dr. Inda Mutiara, MM Penasehat : Ns. Antik Rachmawati P, S.Kep Penanggung jawab : dr. Zahniar Editor : Shella Kartika Andira, S.KM dr. Fatimah Jufria Yunita Wulandari, S.K.M. Materi : Kementerian Kesehatan RI