The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Majalah Teman Seperjalanan terbitan 2019 ini membahas seluk beluk peringatan 30 Tahun Kunjungan St. Yohanes Paulus II ke Indonesia loh. Perlu diketahui juga bahwa St. Yohanes Paulus II adalah orang kudus pelindung Seminari Tinggi KAJ

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Frater Projak, 2021-05-17 09:53:21

Majalah Teman Seperjalanan Ed. 33

Majalah Teman Seperjalanan terbitan 2019 ini membahas seluk beluk peringatan 30 Tahun Kunjungan St. Yohanes Paulus II ke Indonesia loh. Perlu diketahui juga bahwa St. Yohanes Paulus II adalah orang kudus pelindung Seminari Tinggi KAJ

Keywords: Jakarta,John Paul II,Indonesia,Magazine,Majalah,Katolik,Catholic,Seminary,Seminari,Teman Seperjalanan,Yohanes Paulus II,2019

TAHUN 2019

Love our family

Love our vocation

Saint John Paul ii major seminary
archdiocese of jakarta

CREW Kata redaksi

Moderator Coba deh, teman-teman tanyakan kepada
Rm. Carolus Putranto T. Hidayat, Pr. mama dan papa kalian, apakah Stadion Utama
Senayan (Gelora Bung Karno) pernah menjadi
Pemimpin Umum tempat terhening se-Jakarta karena kehadiran
Fr. Stevanus Leonardo Oley Paus Yohanes Paulus II? Kalau tidak percaya,
teman-teman berada di majalah yang benar.
Pemimpin Redaksi Majalah Teman Seperjalanan edisi ke-33 ini
Fr. Thomas Aryangga Abimanyu akan membahas 30 tahun kehadiran Santo Yo-
hanes Paulus II ke indonesia, lho! Tokoh in-
Editor spiratif ini ternyata tidak hanya bisa membuat
Fr. Yohanes Febriyanto Rete hening satu stadion saja, tetapi juga beberapa
tempat lainnya di Indonesia yang tersihir oleh
Fr. Christo Benito karisma Santo Yohanes Paulus II. Mau tahu
Fr. Agustinus Richard Banu Sadin lebih lanjut? Mari kita baca bersama-sama...

Fr. Christopher Mikael Dok. : Sekretaris Negara
Fr. Fandy Bosini Larosa

Layout
Fr. Benidiktus Enrico Gunawan

Fr. Marcellino Mario Amput
Fr. Leonardus Bima Sakti Laiyanan
Kepala Distribusi dan Administrasi

Fr. Yusuf Daniel Kusumah
Sirkulasi

Fr. Ignatius Bayu Aryo
Fr. Adryan Kristy

Fr. Kristoforus Bimo Rosarian
Fr. Michael Lyonel Richie
Bendahara

Fr. Agustinus Ivan Waraouw
Reporter

Fr. Mayka Yosep Karwahyu
Fr. Raymond Franka Lazuardy
Fr. Aloisius Pandya Prawadika
Fr. Imannoel Oktianus Florentino
Fr. Bernardus Sukma Billy Syahputra

#33 JOURNEY

Design by team layouter

Daftar Isi 09LIPUTAN KHUSUS

Sapaan Bapa bagi 'kawanan kecil'

16

POJOK TEOLOGI MFAKETANARIK

Cara Hidup, Berpikir dan Menyajikan fakta-fakta
menarik seputar
20Karisma Yohanes Paulus II kedatangan Yohanes Pau-
lus II ke Indonesia.
TULISAN LEPAS
KATA PENGANTAR 4
Dari Leuven ‘melihat’ “FRAT, FRAT!” 5
ANGKA BERBICARA 6
25Yohanes Paulus II Testimoni 18
Historia Domus 36
Sayembara 39
komik 40

Pojok Karya.

Sebuah ruang seni bagi siapapun yang
kagum dengan segala hal yang diciptakan
oleh Allah

“Negeri Kolam Susu”

By : Fr. Aloy

MROEHOVNIMSAAIF... Pada Daftar Isi Edisi Teman Seperjalanan ke - 32 tahun 2019 ter-
dapat kesalahan pada penyusunan sub-judul untuk tulisan Rm.
Swasono, SJ. Seharusnya tertulis “Lebih Dekat dengan Romo
Swasono, SJ : Tanya Jawab mengenai Hikmat yang Bermarta-
bat dalam konteks Gereja Katolik.”

Dalam homilinya di Stadion Utama Senayan, tanggal 9 Oktober 1989,
di tengah lautan umat Katolik yang hadir saat itu, St. Yohanes Paulus II meng-
utip sebuah madah pujian dari Mazmur 97:1: “Laetentur insulae multae—
Bersoraklah, wahai banyak pulau!” Dengan kutipan ini, beliau mengundang
Gereja Nusantara secara umum dan Gereja Keuskupan Agung Jakarta secara
khusus untuk memaknai kehadiran pewartaan Injil di ‘Bumi Pertiwi’ sebagai
bagian dari karya keselamatan Allah. Bukan kebetulan, bahwa Injil diterima
di Tanah Air kita dan di hati kita bangsa Indonesia. Injil ini pula yang menjadi
pendorong umat Katolik Indonesia untuk ikut berjuang melawan penindasan dan
ketidakadilan kolonial. Slogan “Pro Ecclesiam et Patriam” berakar dari Kabar
Sukacita yang telah tertanam dan tumbuh dalam hati umat Katolik Nusantara.
Dalam pesan itu terkandung satu amanat: menjalani permuridan Tuhan di bumi
Indonesia berarti terlibat dalam penegakan keadilan dan kedamaian bangsa.
Napak tilas kunjungan St. Yohanes Paulus II di Keuskupan Agung
Jakarta 30 tahun yang lalu menjadi pengikat rangkaian kisah dan
permenungan majalah Teman Seperjalanan edisi ini. Semoga
semuanya itu dapat membantu sidang pembaca secara umum dan para
frater KAJ secara khusus untuk semakin menyadari tanggung jawab yang
terkandung dalam panggilan yang Tuhan tawarkan. Tanggung jawab sebagai
orangyangsudahdibaptis,tanggungjawabsebagaipribadi-pribadiyangmencoba
menang-gapi panggilan Tuhan sebagai imam dan tanggung jawab sebagai
bagian dari bangsa Indonesia. Masing-masing dari kita diberi
anugerah khusus untuk mewujudkan tanggung jawab ini secara kreatif.

Teman Seperjalanan #33 04

Teman Seperjalanan #33

infografis LAWATAN SANG
SANTO

Tiga puluh tahun peristiwa itu berlalu, namun di benak umat Katolik yang mengalamin-
ya, kesan itu masih amat dalam. Tepatnya 9 - 13 Oktober 1989, ketika Santo Yohanes
Paulus II berkenan mengunjungi Bumi Nusantara ini. Waktu lima hari beliau habiskan
untuk mengunjungi ke empat ibukota provinsi gereja dari tujuh provinsi gereja yang

ada saat itu : Jakarta (9/10), Yogyakarta (10/10), Maumere (11/10), dan Medan (13/10).
Ditambah satu kunjungan ke Dili (12/10) yang pada saat itu administrasi gereja Katolik
yang berada langsung di bawah Vatikan. Kunjungan lima hari ini ke Indonesia merupa-

kan salah satu kunjungan terlama bagi Sang Santo.

#2 Paus kedua setelah Paus Paulus VI
mengunjungi Indonesia pada tahun

1970

JAKARTA 120.000JAWA BARAT

KALIMANTAN
umat dari total kapasitas
100.000SUMATERA
SELATAN orang menghadiri misa yang
dipimpin oleh santo yohanes
TEMPAT ASAL UMAT YANG MENGIKUTI paulus ii di Stadion Gelora
MISA DI STADION GELORA SENAYAN senayan (gelora bung Karno)
(GELORA BUNG KARNO)

Teman Seperjalanan #33 06

5 HARI Salah satu kunjungan terlama infografis
dalam masa kepausan sang santo
Medan (13/10)

Jakarta (9/10) Yogyakarta (10/10)

Dili (12/10)

Maumere (11/10)

medan dili maumere yogyakarta 160.000 “Saya harus mengikuti perintah Yesus bahwa
pergilah ke seluruh dunia. Maka saya juga pergi
umat hadir dalam misa
di Lapangan Dirgantara ke seluruh dunia.”
Akademi Angkatan Udara
YOGYAKARTA. Seloroh Santo Yohanes Paulus II saat ditanya mengenai alasan
kunjungan keluar Roma.
150.000
Paus memimpin misa secara inkulturatif atas kemauannya
umat hadir dalam misa di sendiri dan kagum atas bhineka tunggal ika.
Stadion Gelora Samador
da Cunha. Pohon Beringin Putih (Ficus benyamina) ditanam Santo
Yohanes Paulus II di halaman Gereja Santa Chatarina TMII.
250.000
Teman Seperjalanan #33
umat hadir dalam misa di
Lapangan Tassi Tolu, Dili 07

100.000

umat hadir dalam misa
di Lapangan Tuntungan,
Medan.

Teman Seperjalanan #35 8

Vatikan mengumumkan, Paus Ribuan umat bergegas ke Stadion Utama
Yohanes Paulus II berencana Senayan menyaksikan kehadiran Paus
untuk berkunjung lagi ke suatu Yohanes Paulus II di ‘bumi Nusantara’.
negara di Asia. Akan tetapi, ke Perayaan Misa Agung menjadi tanda
negara mana lagi? Sebelumnya,
ia sudah mengunjungi beberapa perhatiannya bagi umat Katolik di Indone-
negara, seperti Pakistan (1981), sia. Disambut dengan meriah, Paus hadir
Jepang (1981), Korea Selatan sebagai wakil Kristus di tengah umat-Nya.
(1984),Thailand(1984), Filipina Ungkapan “Jangan Takut!” bak hembusan
(1985), India (1986), dan Sin- angin yang menyejukkan hati, mengingat
gapura (1986). Pewartaan ten-
tang perdamaian dan toleransi gelar ‘minoritas’ masih melekat.
terhadap agama lain adalah kepada umat Katolik di Indonesia.
tema besar dalam kunjungannya, Ketika mendengar hal itu, seluruh
khususnya pada negara di Asia. umat Indonesia tidak percaya
sekaligus berbahagia karena Paus
yang mempeloporkan semangat
“Paus Yohanes Paulus II akan kemanusiaan akan hadir di In-
berkunjung ke Indonesia,” be- donesia. Rasa bahagia terse-
gitu pengumuman dari Vatikan but tampak dalam persiapan
yang tidak hanya dilakukan
sebatas lingkup umat Katolik,
tetapi juga seluruh bangsa Indonesia.
Kelima tempat, antara lain Medan,
Jakarta, Yogyakarta, Ruteng, dan
Dili (saat itu masih menjadi bagian
dari Indonesia), dipersiapkan untuk
kedatangan tamu besar dari Vatikan.

Teman Seperjalanan #33

9

Tanggal 9 s.d. 13 Oktober 1989 Genap 30 tahun yang lalu
menjadi tanggal kunjungan yang peristiwa tersebut terjadi. Ada
ditetapkan dari kepausan. Eufo- banyak momen yang masih terekam
ria umat menjadi sangat meriah dalam kepala setiap saksi. Kehadiran
ketika Paus tiba di Jakarta pada Paus Yohanes Paulus II kini menjadi
tanggal 9 September 1989 untuk kenangan yang tak terlupakan
memimpin perayaan Misa Agung bagi bangsa Indonesia. Begitu
di Stadion Utama Senayan (Ge- banyak umat mengingat peristiwa
lora Bung Karno). Pengamanan bersejarah tersebut, dari yang
dilakukan dari pihak negara agar hanya melihat dari layar kaca sam-
kejadian Penembakan Paus pada pai berada dekat dengan wakil
tahun 1981 tidak terulang lagi. Kristus ini. Gelombang sukacita
Meski demikian, Misa Agung ber-

Foto : Dok. Youtube Foto : Dok. Youtube

Santo Yohanes Paulus II memimpin Misa di Katedral

jalan dengan lancar dan khid- dan kegembiraan saat itu juga dira-
mat. Stadion tersebut, yang bi- sakan ketika melayani dalam Misa
asanya ramai dengan adanya Agung tersebut. Rm. Benediktus Ari
pertandingan sepak bola, saat itu Darmawan, Pr. salah satunya.
menjadi sangat tenang karena men- “Saat kedatangan Paus Yohanes
dengarkan pesan Paus dengan Paulus II, saya ditunjuk sebagai
seksama. Hal ini menjadi peristiwa putera altar, yang melayani Paus
yang amat langka bagi perkemban- ketika misa di Stadion Utama Sen-
gan iman umat Katolik di Indonesia. ayan,” ungkap Romo Ari, sapaann-
ya. Ia merasakan rahmat yang luar
***

Teman Seperjalanan #33 10

biasa ketika bersalaman dan menci- Ari ketika masih menjadi frater
um tangan Paus, “sampai tidak sem- akolit. “Yang jelas Paus bersyukur
pat memandang tatapan matanya.” bisa hadir di sini (Indonesia),
memberi semangat hidup umat
Ketika itu, umat sudah menunggu Katolik di tengah kemajemukan,
satu-dua jam di dalam stadion dalam serta ajakan untuk tidak takut
keadaan tertib sambil menantikan menjadi pewarta kabar gembira,
kedatangan Paus. “Paus masuk,” karena itulah panggilan setiap umat
katanya,” menyapa lewat kenda- Kristiani.” Dalam sejarah yang
raan kecilnya, (sambil) melambai - diketahui olehnya, Paus Yohanes
lambaikan tangan.” Rasa tertib Paulus II mengulang kembali
itu terus dibawa selama Misa ber- peristiwa ketika Paus Paulus VI
langsung. “Walau massa ratusan mengunjungi Indonesia untuk
ribu, tetapi semua hening, apalagi menyatakan penghargaan ke-
saat Paus mengangkat Tubuh dan pada umat beragama lain dan
Darah Kristus,” ungkapnya ketika memberikan semangat toleran-
bertugas sebagai pemukul gong. si Gereja Katolik pada keterbu-
Tidak banyak keseluruhan homili kaan dan penghargaan tersebut.
Paus yang dapat diingat oleh Romo
***

Foto : Dok. Sekneg
Santo Yohanes Paulus II menemui Presiden Soeharto

Teman Seperjalanan #33

11

Selain Romo Ari, sukacita itu Hal yang paling berkesan
nampak pada Rm. Stephanus Roy adalah keterlibatannya dalam
Djakarya, Pr, atau kerap dikenal Misa Agung, terlebih ketika harus
dengan Romo Roy. Sebagai imam mengangkat lagu komuni. “Pada
muda yang ditahbiskan pada saat anggota koor sedang komuni,
tahun 1988, ia merasa perannya tidak ada yang mengangkat lagu,
sungguh luar biasa karena tidakpernah kemudian Asisten Liturgi memberi
terbayangkan dalam hidupnya isyarat (kepada saya) untuk
bisa melayani Paus Yohanes mengangkat satu lagu. Saya
Paulus II. “Sekretaris Keuskupan pun langsung mengangkat lagu
Dalam Yesus, Kita Bersaudara.” Ia
(Agung Jakarta), Rm. Martasudjita, menyadari bahwa para imam Kato-
lik saat itu masih belum menerima
meminta saya untuk bertugas lagu-lagu yang bercorak karismatis,
Ekaristi.” sampai muncul “kontroversi” siapa
dalam perayaan dan mengapa menyanyikan lagu
Padahal, Romo Roy baru saja pin-
dah dari Paroki Cililitan ke Paroki
Katedral pada bulan Agustus 1989.

Foto : Dok. Youtube
Santo Yohanes Paulus II menanam bibit pohon di TMII

Teman Seperjalanan #33 12

lihat dari persiapan-persiapan yang
dilakukan dengan matang. ” Meski
keuskupan perlu memikirkan biaya
untuk mempersiapkan acara akbar
itu, namun seluruh umat Katolik turut
mengusahakan dengan berbagai
cara yang dapat mereka berikan.
“Memang zaman itu belum ada live
streaming, paling tidak lewat saluran
TV yang ada,” ungkapnya, “tapi, toh,
tetap saja euforianya sangat besar.”

Foto : Dok. Youtube Sama seperti Romo Ari, Romo Roy
tidak mengingat begitu banyak pesan
tersebut. “Tapi, Asisten Liturgi menga- dalam homili Paus. “Seingat saya,
takan, ‘Good,’ sehingga saya nggak Bapa Suci (Paus Yohanes Paulus
ambil pusing. Yang penting ada sua- II) begitu mengagumi orang-orang
sana gembira sehingga umat tidak di ‘bumi Pancasila’.” Berdasarkan
ngobrol sendiri,” jawab Romo Roy. pengalamannya, ia merasa bahwa
penekanan pada kesadaran, kecinta-
Selain di panti imam, ia juga an, dan penghayatan Pancasila diper-
memperhatikan bagaimana euforia lukan dalam hidup bermasyarakat
umat yang hadir dalam Misa. “Saya karena ada keselarasan antara nilai-
yakin kalau umat sangat antusias nilai dalam Pancasila dengan nilai-
dengan kedatangan Paus. Hal itu ter- nilai Kristiani. “Tidak hanya ketika
acara itu (Misa Agung), pesan itu
juga dapat diteruskan kepada kalian
(para frater dan kaum muda) yang
masih hidup di Indonesia. Jangan
sampai tidak menghidupi apa yang
telah dipesankan Paus kepada kita.”

***

Pesan Paus Yohanes Paulus II
semakin diteguhkan oleh Rm. H.
Sridanto Aribowo Nataantaka, Pr,
yang kala itu bertugas bersama

Teman Seperjalanan #33

13

dengan Romo Ari sebagai putra ada tanpa melihat perbedaan yang
altar. “Saya rasa pesan terpenting mencolok mata. Paus Yohanes Pau-
dari St. Yohanes Paulus II di lus II menjadi ‘jembatan’ bagi umat
Indonesia mengenai perdamaian dan Katolik di Indonesia untuk senantiasa
sukacita. Ia kagum ketika melihat menjalankan dan mewartakan apa
keragaman agama, suku, dan juga yang mereka imani dalam hidup ber-
bahasa lokal. Ini adalah sebuah masyarakat, baik saat 30 tahun yang
rahmat bagi Indonesia.” Bagi Romo lalu maupun sampai dengan saat ini.
Danto, pesan untuk tetap menjaga
perdamaian dan sukacita dalam satu Sebagai penutup, ada baikn-
harmoni adalah tugas yang mesti ya bila mencermati salah satu kuti-
diteruskan bagi kaum muda masa kini. pan dalam Kitab Suci. “Janganlah
takut, hai kamu kawanan kecil!
*** Karena Bapamu telah berkenan
memberikan kamu Kerajaan itu.”
Paus Yohanes Paulus II (Luk. 12:32) Dengan demikian,
menjadi salah satu tokoh yang rahmat persatuan di tengah per-
memperhatikan kondisi negara- bedaan, sebagai pemberian Bapa
negara di dunia. Ia pun mengunjungi kepada bangsa Indonesia, menjadi
beberapa negara, salah satunya semangat Kristiani untuk tidak ta-
adalah Indonesia, untuk mengenal kut sebagai masyarakat ‘minoritas’,
sejauh mana umat Katolik yang ia kawanan kecil yang disapa oleh-Nya.
pimpin mengalami pergulatan di
negaranya sendiri. Di Indonesia, (YFR)

umat Katolik yang adalah kelompok
‘minoritas’ mengalami tekanan
dalam memperjuangkan imannya,
entah dari pihak eksternal (pemer-
intah, kelompok ‘mayoritas’, dll.)
maupun dari pihak internal
(antarumat Katolik sendiri
yang berbeda pandangan). Di
sinilah, peran Paus hadir untuk
semakin meneguhkan apa yang sudah
menjadi kekayaan umat Katolik seka-
ligus kekayaan bangsa Indonesia,
yaitu menghidupi keragaman yang

Teman Seperjalanan #33 14

Teman Seperjalanan #33

(Mama dan papa kalian aja belum tentu tau, lho!)

Dalam Ritus Pembuka Misa, Paus Yohanes Paulus II
membuat tanda salib sambil berkata, “Dalam nama
Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus,” dalam bahasa
Indonesia.

Jumlah umat yang datang dalam Misa Agung di Stadion
Gelora Bung Karno (GBK) sekitar 120.000 orang, pada-
hal kapasitas kursi hanya 100.000 orang.

Paus Yohanes Paulus II berpesan melalui homilinya di GBK
agar umat Katolik Indonesia menjadi putra-putri yang
tangguh dan menjadi warga negara yang sejati bagi
Tanah Air.

Salib yang digunakan dalam misa bersama Paus Yohanes
Paulus II di GBK merupakan sumbangan umat Paroki Ceng-
kareng. Salib tersebut sekarang menjadi salib utama di
Gereja Trinitas, Cengkareng. Salib yang dikerjakan selama
40 hari tersebut dibuat oleh I Nyoman Teken dengan berat
450 kg.

Dalam Misa di Medan, ada 2.500 umat Kristen
Protestan berpartisipasi sebagai paduan suara.

Paus Yohanes Paulus II memberkati patung Bunda
Maria, yang sekarang berada di Gua Maria Kaliori,
Banyumas, dan menjadi bagian dari Keuskupan
Purwokerto.

Paus Yohanes Paulus II juga memberkati Patung
Kristus Raja di Maumere, Flores.

Sebagai hadiah kepada Ibu Tien Soeharto, Paus Yohanes
Paulus II memberikan rosario berwarna putih. Sementara
itu, Soeharto memberikan lukisan Paus Yohanes Paulus
II yang sedang menggendong anak-anak karya Basuki
Abdullah.

Paus Yohanes Paulus II kagum dengan Pancasila
karena merangkum semua agama di Indonesia.

Paus Yohanes Paulus II memuji Gereja Indonesia yang
masih muda, namun sangat aktif.

Siapa sih St. Yohanes Paulus II buat kamu? Testimoni Saya mengenal Yohanes Paulus II sebagai
Paus yang sangat rendah hati dan juga keren.
Teman Seperjalanan #33 Pada masa remajanya, ia senang bermain bola,
ski, dan seni peran. Ia juga Paus pertama yang
berasal dari luar Italia setelah beratus-ratus tahun.
Inspirasi yang paling mengesankan adalah ketika
Yohanes Paulus II mendatangi dan memaafkan
orang yang berusaha membunuh dia.
(Reyner Jonathan)

Menurut aku, YP 2 (Yohanes Paulus II) adalah
Paus yang sangat inspiratif. Hal yang paling
berkesan bagi aku ketika beliau mau memaafkan
orang yang berusaha melukai dirinya dan
menganggapnya sebagai saudara.
(Natasha Arvita)

Saya suka dengan kata-katanya, yaitu, “Don’t
be afraid – Jangan takut.” Dalam perjalanan
hidupnya, St. Yohanes Paulus II selalu mengu-
capkan kata-kata tersebut di setiap peristiwa
suka dan duka. Ia juga selalu membagikan
kata-kata ini untuk orang-orang di sekitarnya.
Hal lain yang saya ketahui adalah tentang masa
kecilnya. Dia adalah seorang anak biasa yang
memiliki hobi bermain ski dan bola. Selain itu,
dia mengasah kemampuan bernyanyi, membuat
puisi, dan terpilih menjadi pemeran utama dalam
sebuah drama Tragedi Yunani.Selama masa
jabatannya sebagai Paus, ia sudah mengunjungi
lebih dari 100 negara yang jarak tempuhnya
sama kayak tiga kali perjalanan dari bumi ke
bulan. (Gabriella Yoan Rosaria)

18

Quotes

Keluarga adalah sel sejati

bagi pertumbuhan rohani dan
iman Gereja serta masyarakat.

Teman Seperjalanan #33

Cara Hidup, Berpikir dan Karisma
Yohanes Paulus II

Yang Kukenali dalam Sejarah Panggilan Hidupku
Sebagai Imam

Karol Wojtyla memiliki riwayat hidup yang luar biasa. Ia menjadi
yatim piatu pada umur 20 tahun dan bertahan dalam situasi perang
yang dilancarkan oleh Hitler. Ia menempuh perjalanan panggilan dengan
menjadi orang yang biasa dan sederhana kendati beliau sebenarnya
sangat pandai. Karol Wojtyla memberikan banyak inspirasi kepadaku,
terutama mengenai kehidupan iman dan panggilan hidup manusia.

Perjumpaan pertamaku dengan Karol Wotjyla terjadi lewat media massa.
Sosoknya selalu membawa warna bagi hidup banyak orang. Perjumpaan
kedua, ketika aku boleh melihat langsung Paus Yohanes Paulus II dari jarak
±20 meter saat berkunjung ke Indonesia. Waktu itu, aku masih sebagai semi-

Teman Seperjalanan #33 20

naris Mertoyudan. Aku gembira bisa Misa Requiem. Aku mengajak umat
melihat beliau dari dekat. Pada saat untuk berdoa bersama dalam setiap
yang sama, aku menangis terharu. Misa, khususnya pada hari Sabtu
Gambaranku melihat beliau ada- dan Minggu. Pada peringatan wafat-
lah seorang yang suci dan saleh. nya yang ke-40 hari, bersama OMK,
Ada getaran-getaran dalam jiwaku: aku mengadakan Misa dan sharing
Bisakah aku seperti dia, Paus yang bersama mengenai pribadi men-
sungguh karismatik, dengan tel- diang paus serta inspirasinya bagi
adan kesalehan dan kerendahan orang muda di paroki Pulogebang
hatinya? Bagiku, hal itu luar biasa. saat itu. Bahkan, lewat pendamp-
ingan retret siswa/mahasiswa, aku
Perjumpaan ketiga, melalui selalu menayangkan video tentang
Ensiklik Veritatis Splendor. Ensiklik beliau kepada para peserta retretan.
ini berisi pemikiran paus tentang suara Hidup Mistik dan Panggilan
hati yang benar di tengah situasi kepada Kekudusan. Sejauh diriku
manusia yang tidak menentu. melihat apa yang melatar belakan-
Dokumen ini menginspirasi saya gi pemikiran dan perilakunya, beliau
untuk memahami pemikiran sangat terpengaruh oleh pemikiran
Yohanes Paulus II, dalam suatu karya dan ajaran dari tokoh Santo Lou-
skripsi di STF Driyarkara, Jakarta. is Marie de Monfort dan Santo Yo-
hanes dari Salib. Tesis doktoralnya
Pribadi Paus begitu memikat
dan memesona, serta memberi
pelajaran penting bagi sejarah hidup
dan panggilanku sebagai seorang
imam. Bukan berarti aku bercita-cita
jadi Paus, lho! Namun, kesan atas
pribadi dan karisma beliau menga-
rahkan perhatianku kepada Kristus
yang memanggilku. Yesus Kristus
memanggil dan memilihnya serta
memberdayakan hidup Karol den-
gan luar biasa. Pada saat kema-
tian beliau, ketika masih bertugas
sebagai pastor di Pulogebang, aku
menangis sendirian di Pastoran
(tangisan kehilangan tokoh saleh
di zaman kami). Akupun nongkrong
sepanjang hari di depan televisi
untuk menonton liputan tentang
jalannya upacara pemakaman dan

Teman Seperjalanan #33

21

adalah tentang iman dalam karya- dalam iman, mereka benar-benar
karya Santo Yohanes dari Salib. menjadi anak anak Allah dan men-
Aku memperdalam keingintahuanku gambil bagian dalam kodrat Allah
dengan membaca salah satu kum- sendiri. Dengan cara ini, mereka di-
pulan tulisan berjudul Puri Batin. jadikan sungguh-sungguh kudus.
Hal ini kemudian membawaku untuk
menuliskannya dan menyebarkan Mistik dan Pengalaman Mistik
ajaran ini dalam sebuah seminar.
Hidup mistik berarti pen-
Panggilan kepada Kekudusan genalan akan Allah harus dialami
secara nyata, bukan hanya secara
Yesus memberikan perintah, intelektual. Santo Yohanes dari Sal-
”Haruslah kamu sempurna, sama ib mengatakan sebagai berikut.
seperti Bapamu yang di Sorga ada-
lah sempurna” (Mat 5:48). Perintah ”Pengenalan yang manis
Yesus ini ditekankan kembali oleh dan hidup yang menurut katanya dia-
Konsili Vatikan II, dalam Lumen Gen- jarkan olehNya, adalah teologi mistik,
tium, Konstitusi Dogmatis tentang pengenalan rahasia akan Allah yang
Gereja, antara lain sebagai berikut. oleh manusia rohani disebut kontem-
plasi. Pengenalan ini sangat nikmat
“Dia sendiri (Tuhan) adalah karena merupakan suatu yang men-
Pengambil-Inisiatif dan Pelaksana jadikannya pengenalan lewat cinta
kekudusan hidup ini. Karena Dia kasih. Cinta kasih adalah tuan dari
telah mengutus Roh Kudus ke atas pengenalan ini dan yang menjad-
semua manusia supaya Dia dapat ikannya benar benar menyenangkan.
mengilhami mereka dari dalam Karena Allah mengkomunikasikan
untuk mencintai Allah dengan segenap pengenalan dan pengertian dalam
hati, dengan segenap jiwa, dengan cinta kasih dengan mana Ia mengko-
segenap akal budi, dan dengan munikasikan diri kepada jiwa, maka
segenap tenaga mereka (bdk. semua itu sangat menyenangkan
Mrk 12:30); dan agar supaya bagi intelek karena merupakan pen-
mereka dapat saling mengasihi getahuan yang menjadi bagian in-
sama seperti Yesus telah mengasihi telek, dan juga menyenangkan bagi
mereka (bdk. Yoh 13:34).” kehendak karena dikomunikasikan
dalam cinta yang menjadi bagian
Para pengikut Yesus di- kehendak” (Madah Rohani, 27, 5).
panggil oleh Allah bukan karena
jasa-jasanya, tetapi menurut Pengenalan itu diberikan
rencana dan rahmatNya. Mereka telah oleh Allah secara rahasia. Bagi Santo
dibenarkan dalam Tuhan Yesus dan Yohanes, Allah mengajar jiwa dengan
melalui pembaptisan yang dicari tenang dan rahasia, “tanpa diketahui

Teman Seperjalanan #33 22

bagaimananya, tanpa bunyi kata Putera (oleh) karena kodrat-Nya. Aki-
kata, tanpa bantuan daya badani batnya, mereka itu sungguh-sung-
atau rohani apa pun juga, dalam ke- guh menjadi ilahi, (oleh) karena
heningan dan ketenangan, dalam partisipasi, menjadi serupa dengan
kegelapan terhadap segala perkara Allah dan menjadi sahabat-saha-
inderawi dan kodrati” (Madah Ro- bat Allah” (Madah Rohani, 39, 6).
hani, 39, 12). Dengan demikian, Sungguh mengagumkan
manusia rohani menyebut kontem- apa yang kulihat lewat karisma Paus
plasi sebagai “mengenal lewat keti- Yohanes Paulus II dalam meman-
daktahuan, knowing by unknowing.” dang hidupnya sendiri sebagai
pelayanan bagi banyak orang, khu-
Setelah menjalani proses susnya sebagai pemimpin tertinggi
yang panjang dari pemurnian, Gereja Katolik. Apa yang mendasari
pencerahan, dan pencurahan cinta seluruh perjuangan hidupnya mem-
kasih yang terus menerus, jiwa dija- buat kita kagum, sehingga pantaslah
dikan serupa dengan Allah melalui kalau beliau layak menjadi seorang
kematian dari diri sendiri, sehingga, santo di zaman modern ini. Hidup
seperti diungkapkan oleh Paulus, doa dan kontemplasi memberi Kar-
”Aku hidup, tetapi bukan lagi aku ol kekuatan untuk berserah kepada
sendiri yang hidup, melainkan Kristus Allah, Sumber Kehidupan Sejati.
yang hidup di dalam aku” (Gal 2:20). Khazanah gerejawi dari dua tokoh
Dalam hidup para mistik, unsur yang mistik, yaitu Yohanes Salib dan
hakiki adalah Allah yang memegang Maria Monfort, menjadi bekal pe-
segala kendali, seluruh hidupnya ziarahannya di dunia ini menuju
berada dalam kuasa dan bimbingan Sang Khalik. Semoga aku boleh
Roh Kudus, sedangkan gejala-gejala menghayati cara hidup demikian
luar biasa, seperti visiun dan ekstase, dengan menimba inspirasi lewat
tidak termasuk hakikat mistik kris- keteladanan orang-orang saleh di
tiani. Dalam arti inilah, setiap orang zaman sekarang. Deo gratias...
Kristen dipanggil menjadi mistikus,
sebagaimana ia dipanggil menjadi Teman Seperjalanan #33
kudus; hidup sebagaimana layaknya
para kudus (bdk Ef. 5:3), orang pi- 23
lihan Allah yang kudus dan dikasi-
hi (Kol. 3:12), pribadi yang berbuah
Roh (Gal. 5:22), dan membutuhkan
kerahiman Allah dengan berkata,
”Ampunilah kesalahan kami” (Mat.
6:12). Santo Yohanes berpendapat,
“Demikianlah jiwa jiwa itu, karena par-
tisipasi, memiliki segala kekayaaan
yang sama seperti yang dimiliki Sang

Quotes ...

Setiap bangsa memperoleh

kehidupannya dari karya-karya
kebudayaannya sendiri.

TTeemmaann SSeeppeerrjjaallaannaann ##3353 12

Foto : Dok. Savvytravels

Tulisan Lepas

Dari Leuven

‘Melihat’

Yohanes Paulus II

Oleh H. Witdarmono

Leuven, 25 kilometer sebelah hanya sekitar 100.250 orang (per
timur Brussel, ibukota Belgia, memi- tahun 2016), separuhnya—sekitar
liki banyak kekhususan. Ia adalah 57.000 orang—adalah mahasiswa.
sebuahkotatua,yangnamanya sudah
tercatat dalam sejarah pada tahun Kota itu memang kota ma-
891, saat penduduk dan tentara hasiswa. Di situ ada Katholieke
Prancis mengalahkan tentara Viking Universiteit te Leuven / KUL (Uni-
(asal Skandinavia), yang lebih kuat. versitas Katolik Leuven), yang
sudah berdiri sejak tahun 1425.
Leuven juga sebuah kota kecil. Para ilmuwan Gereja dan Eropa
Luasnya hanya 56,63 kilometer persegi, berasal dari situ, seperti filsuf
sama luasnya dengan Probolinggo, Desiderius Erasmus (1466-1536)
Jawa Timur, tetapi lebih kecil diban dan Justus Lipsius (1547-1606), ser-
dingkanSalatiga,JawaTengah(56,78ki- ta ahli geografi dan pembuat peta
lometer persegi). Jumlah penduduknya dunia, Gerardus Mercator (1512-
1594).

Teman Seperjalanan #33

25

Kedudukan Leuven sebagai Yang menarik, dalam
pusat ilmu Eropa di zamannya mem- sejarah kota itu, khususnya tatkala
buatnya menjadi sasaran ‘penger- dikepung, dijarah, dan dihan-
dilan nalar’ dari Revolusi Prancis curkan, mayoritas para pejuang
(1797), penjarahan, serta penghan- dan pembela adalah gabungan
curan kekayaan intelektual perpus- dari rakyat dan mahasiswa.
takaan oleh tentara Jerman (1914 Kota itu memang memiliki
dan 1940). Lebih dari satu juta buku warna kerakyatan. Ada kegembiraan
dibakar, termasuk sekitar 750-an dan sekaligus kepedulian. Leuven
manuskrip zaman Gotik dan Pencer- memiliki sekitar 240-an pub (per tahun
ahan abad XVII, beserta lebih dari 2015), yang setiap malam dipenuhi
1.000 incunabula (buku terbitan se- mahasiswa dan orang-orang biasa.
belum tahun 1501). Pada Mei 1940, Sejak tahun 1366, di kota itu sudah
perpustakaan KUL hanya meny- ada Brouwerij den Hoorn, pabrik
isakan sekitar 15.000-an buku, sep- kecil penghasil bir. Empat abad
ertiga dari 47.600-an buku, yang di- kemudian, pada tahun 1717, brou-
miliki perpustakaan STF Driyarkara!

Foto : Dok. Gaudium Press

Teman Seperjalanan #33 26

werij itu dibeli oleh Sébastien Artois.
Namanya pun diganti menjadi Brou-
werij Artois. Inilah cikal bakal pabrik
bir Stella Artois, yang kini menghasil-
kan 567 juta hektoliter per tahun!

Kepedulian, khususnya
kepada kesejahteraan rakyat biasa,
diperlihatkan dengan hadirnya
koperasi Katolik para petani, Bel-
gische Boerenbond, yang sudah ber-
diri sejak tahun 1890. Kini, lebih dari
87 persen petani negeri itu menjadi
anggota ‘Boerenbond’. Koperasi
itu dikenal gigih membela petani
menghadapi policy modernisasi
pertanian dan kompetisi internasi-
onal. ‘Boerenbond’ sangat menguta- Foto : Dok. Google

makan pendidikan bagi para petani!

*** bebasan Nasional, dan bergerilya
melawan pemerintah yang kejam. Ia
dianggap sebagai martir. Namanya
Kombinasi karakter kerakyatan lalu diabadikan pada sebuah
beserta perjuangannya dan pemeli- residensi mahasiswa di Leuven.
haraan tradisi sejarah intelektualitas Salah satu sahabat Camillo, yaitu
tersebut membuat Leuven menjadi Gustavo Gutiérrez Merino OP (91),
‘rahim’ kelahiran Teologi Pembe- asal Peru, adalah pencetus Teologi
basan. Clodovis Boff (75), yang ber- Pembebasan. Imam karismatik ini
sama saudaranya Leonardo Boff belajar filsafat dan psikologi di KUL.
(80) menjadi eksponen Teologi Namun, KUL tetap setia
Pembebasan, adalah doktor teologi pada tradisinya, yaitu membantu
lulusan KUL(tahun 1968). Begitu pula, Gereja. Pada Konsili Trente (1545),
Juan Luis Segundo, SJ (1925-1996) banyak periti (ahli) asal KUL‘melayani’
dari Uruguay, belajar teologi di KUL. sidang para uskup Gereja uni-
Mungkin, alumnus KUL versal itu. Demikian pula pada
yang paling terkenal adalah Camillo Konsili Vatikan II (1962-1965). Konon,
Torres Restrepo (1929-1966), seo- jumlahperitiasalLeuvenpalingbanyak
rang imam Kolombia, alumnus ilmu dibandingkan dengan periti negara-
politik dan sosiologi KUL (1958), negara lain. Salah satu yang terkenal
yang menjadi anggota Tentara Pem-

Teman Seperjalanan #33

27

Foto : Dok. Leuven Press Katolik salah ‘membaca’ Konstitu-
adalah Gérard Philips (1899–1972), si Pastoral Gaudium et Spes (GS).
kontributor dan perancang utama Memang, mereka secara tepat mampu
Konstitusi Dogmatis Lumen Gentium mengafirmasi perkembangan budaya
(LG) mengenai Gereja (tahun 1964). modern, tetapi lupa dan bahkan tidak
Tak mengherankan, bila kemudian peduli pada akibat-akibatnya pada
ada pengutamaan karakter dan tataran ‘rakyat’. Situasi semacam itu
warna ‘rakyat’ beriman dalam LG, dialami oleh para mahasiswa dari
sehingga Gereja pun disebut sebagai ‘dunia ketiga’ yang belajar teologi
Umat Allah (LG, 9; bdk. 1 Ptr. 2:9-10). dan ilmu-ilmu sosiologi di KUL era
1970-an. Leuven memang menjadi
*** pencetus karakter Gereja sebagai
Ciri kerakyatan, perjuangan, Umat Allah. Namun, di kalangan
dan selalu kembali ke dasar - dasar umat mereka sendiri, kenyataan dan
sejarah, membuat Leuven sekaligus praktiknya hampir tidak kelihatan.
memakai sejarah dari pikiran, karakter, Latar belakang semacam
dan kehidupan rakyat, sebagai inilah yang kami bawa ketika pada
pangkal dari semua yang baru. Salah tahun 1979 untuk mengikuti sem-
satu contohnya adalah sikap yang inar, yang diselenggarakan oleh
ditunjukkan oleh para teolog dan Keluarga Mahasiswa Katolik Indo-
sosiolog alumni Leuven, yang nesia (KMKI) Eropa, di Roma, yang
mengatakan, banyak Uskup Gereja

Teman Seperjalanan #33 28

dalam sejarahnya digelari se- Yang membuat kami shock
bagai “Urbs Aeterna” (Kota adalah ketika sebagai kelompok
Abadi), bahkan sebagai "Ca- mahasiswa Indonesia, kami harus
put Mundi" (Ibukota Dunia). membayar lebih dahulu sebelum
Ketika para mahasiswa merayakan bersama-sama Ekaristi di
Katolik Indonesia, yang belajar sebuah gereja. Lalu, saat berkunjung
di Eropa Utara dan Barat (seperti ke sebuah gereja yang populer untuk
Belgia, Belanda, Prancis, dan pernikahan Katolik, ternyata di situ
Jerman) datang melalui Kota Milan, ada tarif berdasarkan jumlah misdinar,
hampir semuanya terkejut. Mereka bunga, dan corak misa: misa biasa
‘menemukan’ suasana kerakyatan (brevis) atau misa meriah (solemnis).
yang ‘kacau’. Naik kereta api harus Sebagai mahasiswa, kami semua
berebut tempat sejam sebelumn- bertanya, “Inikah negeri yang men-
ya. Saat berdesakan dan setelah jadi kiblat kekatolikan, sehingga
turun di stasiun harus hati-hati ter- ada nama Gereja Katolik Romawi?”
hadap pencopet yang bertampang
nganteng-nganteng. Saat pesan ***
makanan, harus hati-hati dengan
harga yang ‘tak terduga’. Namun, sisi Kegamangan dan kegelisahan
menariknya adalah waktu itu (dekade karakter konkret Gereja yang
1970-an) devosi kepada Bunda Ma- kami lihat itu, menjadi ‘bekal’ saat
ria sama kuatnya dengan fanatisme audiensi umum dengan PausYohanes
sepak bola. Misa Hari Minggu di Paulus II (1920-2005) di Lapangan
‘kota suci’ bisa sepi di kala petang- St. Petrus pada akhir bulan Juni
nya ada pertandingan sepak bola. 1979 itu. Ketika Yohanes Paulus II
(YP II) muncul, semua histeris. Kami

Foto : Dok. Pinterest

29 Teman Seperjalanan #33

semua tetap skeptis. Kala itu, bintang terhadap berbagai masalah ke-
YP II memang sedang bersinar. miskinan dan ketidakadilan, yang
Beliau baru saja berkunjung selama kami lihat dan alami di Eropa Barat.
sembilan hari ke Polandia (2-10 Juni Simpati dan perhatian mulai
1979), yang oleh para sejarawan terarah pada orang-orang Turki di
kemudian disebut sebagai ‘Ziarah pinggiran Berlin Barat yang ‘berha-
Sembilan Hari yang Mengubah dapan’ dengan Berlin Timur (tahun
Dunia’. 1980-an), para gipsi Hungaria yang
menggelandang di kota-kota, para
Aneh, ketika YP II lewat di buruh pelabuhan, serta para petani
dekat kami, skeptisisme bernada di wilayah minoritas etnis. Getaran
meremehkan dari kami semua itu be- sentuhan YP II itu makin terasa ke-
rubah. Ada getaran pribadinya yang tika bergaul dan mendengarkan
menyentuh kami. Student power,

Foto : Dok. Gaudium Press

yang sedang menjadi tren di kalan- kisah-kisah kehidupan kawan-
gan kami, para mahasiswa Eropa kawan Eropa Timur, Polandia dan
Barat dan Utara, rontok dan luluh. Hungaria, serta para mahasiswa
Tanpa kami sadari, ada karisma yang yang berstatus sebagai political
meresapi dan menjadi dasar hidup refugees, antara lain dari Palestina,
kami selanjutnya. Getaran YP II Kurdistan, dan beberapa negara
di Lapangan St. Petrus itu kami Eropa Timur. Mereka biasanya kami
bawa dalam seminar. Kelanjutan- sebut sebagai ‘sahabat yang punya
nya, di masing-masing negara, lagu kebangsaan, identitas budaya,
kegiatan KMKI pun mulai lebih bahasa, tetapi tidak memiliki Tanah
mengarah pada kepedulian Air untuk tinggal, hidup, dan berbak-

Teman Seperjalanan #33 30

ti’. Getaran YP II membuka tabir yang Di Seminari Tinggi St. Paulus
konkret mengenai sistem sosialisme Yogyakarta, misalnya, kami mem-
dan komunisme yang mereka hidupi. pelajari berbagai teori dan metode
counter action, khususnya dalam
Namun, di dunia akademik berorganisasi. “Di organisasi apapun,
Universitas Katolik Leuven, kuasailah sekretariat beserta semua
khususnya di bidang teologi dan perangkatnya: notulensi, cetak
moral, sosok YP II tidak pernah mencetak, penyebaran selebaran,
disinggung apalagi dibicarakan. penjadwalan sidang, dan editing
Konservatismenya sebagai Paus laporan; dan kamu akan mengua-
dinilai tidak menciptakan terobosan sai seluruh organisasi. Jangan cari
baru seperti yang dilakukan oleh kedudukan ketua, karena tidak akan
para teolog Eropa Utara dan bisa apa-apa saat berhadapan den-
Barat, seperti Belanda, Jerman, gan massa yang terorganisasi,” begi-
Austria, dan Belgia. Paus asal tu militansi yang selalu didengungkan.
Polandia ini sering ditempatkan di
garis marjinal lapangan pemikiran ***
teologi dan moral kontemporer. Militansi YP II, saat menjadi
siswa, buruh, frater, imam, dosen,
Memang banyak yang tidak uskup, kardinal, dan akhirnya Paus,
sadar bahwa konservatisme terse- menjadiinspirasi‘semangatdanenergi
but ternyata menjadi metode yang kekatolikan. Tetapi, mengapa hal itu
sah, dan merupakan ‘petra’ (Yun. baru disadari setelah tahun 2000-an?
batu karang gunung yang kokoh),
tidak sekedar seperti ‘petros’ (Yun. Foto : Dok. Leuven Press
batu yang bisa dipindah-pindahkan).
Pemahaman mengenai Gereja se-
bagai ‘petra’ inilah yang membawa
kembali kepada kenangan Gere-
ja Katolik dan sikap orang Katolik
Indonesia saat melawan arus ko-
munisme dasawarsa 1960-an. Saat
itu, berbagai jenis kegiatan sosial
yang diadakan oleh Pemuda
Rakyat, CGMI (Consentrasi Gerakan
Mahasiswa Indonesia), Gerwani
(Gerakan Wanita Indonesia), Lekra
(Lembaga Kebudayaan Rakyat),
koran Harian Rakyat, dan PKI (Partai
Komunis Indonesia) memicu kami un-
tuk menjadi lebih handal dan cerdik.

Teman Seperjalanan #33

31

Ada dua alasan tulisan dan dan gugur ditembak tentara Uni So-
ide Karol Wojtyla (nama sebelum viet. Kenekatan heroik semacam itu
menjadi Paus) saat menjadi dosen sudah menjadi tradisi kekatolikan
dan uskup tidak banyak diketahui Polandia sejak Abad XVII dalam
‘dunia’. Pertama, karena ditulis pertempuran di Wina melawan ten-
dalam Bahasa Polandia. Bila ada tara Ottoman Turki. Namun, berkat
terjemahannya, itu pun muncul ‘mental berani mati’ itu, Polandia se-
dalam Bahasa Prancis pada jak 1920 hingga 1938 menjadi ben-
khazanah ‘minoritas’. Zaman itu teng Eropa Barat terhadap pengaruh
(sampai Konsili Vatikan II dan bahkan dan invasi komunisme internasional.
sesudahnya), jarang ada gagasan
Karol Wojtyla yang muncul dalam Karakter itulah, ‘berani mati’,
Bahasa Jerman, Inggris, atau Italia. ‘jangan takut’, dan menjadi ‘benteng’,
Kedua, di zaman Tirai Besi, merupakan keunggulan Paus asal
Polandia itu dibungkam, apalagi bila Polandia untuk menjaga identitas
itu terkait dengan segala sesuatu Gereja, yang dirumuskannya sebagai
yang bergerak di tengah rakyat: Redemptor Hominis (Penyelamat
tradisi, kesenian, devosi keagamaan, Manusia), yang menjadi nama
ziarah ke situs-situs suci, ensikliknya yang pertama, 4 Maret
kebudayaan, sejarah, dan berbagai 1979. Sebulan kemudian, ia
aktivitas tradisional rakyat lainnya. menanamkan ‘benih’ keruntuhan
Berhadapan dengan situasi semacam sistem totalitarianisme komunis
itu, Gereja Polandia harus bersikap melalui ziarah pertama ke Polandia
konservatif sekaligus tegas untuk pada tanggal 2-10 Juni 1979,
melawan totalitarisme komunis. Satu yang kemudian pada tanggal 17
kali atau sedikit saja memberi ruang September 1980 melahirkan
untuk toleransi, habislah semuanya! Solidarność (Solidaritas), serikat
Mental berani mati, jangan takut, buruh independen pertama
menjadi moto hidup. Semuanya itu dinegara-negara Blok Komunis
muncul karena keyakinan bahwa (Eropa Timur).
Bunda Maria adalah Hetmanka (Pan-
glima tertinggi) dalam pertempuran Hampir satu dekade
melawan kuasa kejahatan. kemudian, Tembok Berlin runtuh
Tradisi berani mati itu di- pada November 1989, yang
wujudkan ketika dalam Perang kemudian disusul jatuhnya rezim
Polandia melawan Uni Soviet di komunisme di Cekoslovakia,
dekat Sungai Vistula, yang mem- Hungaria, Bulgaria, Polandia,
belah Warsawa, (Agustus 1920), di Romania, Benin, Mozambik, Nikara-
mana Romo Ignacy Skorupka (1893- gua, dan Yemen. Uni Soviet, sebagai
1920) maju membawa salib di depan, pusat komunisme internasional, mu-
lai rontok setelah Presiden Mikhail
Gorbachev mengundurkan diri pada

Teman Seperjalanan #33 32

Hari Natal, 25 Desember 1991. ziarah para kudus, serta rakyat di
Berikutnya, sejarah yang men- rumah dan Bumi yang dikunjung-
catatnya. inya. Dunia kehidupan nyata ini
adalah “Bumi (Yun. ge) yang harus
Salah satu hal harus dicatat. diberi pupuk”, dan “sistem kehidupan
Dalam pelayanannya kepada (Yun. kosmos) yang harus diberi
‘dunia’ ini, YP II selalu memakai Cahaya Ilahi” (lih. Mat. 5:13-14).
awal pewartaan Yesus dalam
Injil Markus. “Waktunya telah genap; Atas dasar kembali
Kerajaan Allah sudah dekat. Berto- ke sumber Ekaristi itu, etika serta
batlah dan percayalah kepada Injil!” hubungan antarmanusia yang tanpa
(Mrk. 1:15). Bertobat itu tindakan pretensi dan kecurigaan menjadi
pertama! Maka, setiap doa atau saat pesan YP II yang paling utama.*
menghadap kepada Allah, ‘bertobat’
menjadi tindakan wajib yang pertama. (September 2019).

*** Foto : Dok. Gaudium Press
Sebagai kesimpulan, harus
dikatakan bahwa YP II selalu
mementingkan beberapa hal.
Pertama, pengalaman pribadi se-
bagai dasar keimanan dan religiosi-
tas. Dia selalu mengatakan, “Ja syn
Polskiej ziemi’, artinya: “Aku, anak
dari Bumi Polandia”. Maka sebagai
Umat Allah perlu merenungi seman-
gat “per patriam ad Ecclesiam—dari
Tanah Air ke Gereja!” Untuk itu, me-
mahami dan menghidupi sejarah
bangsa dan Tanah Air, serta sejarah
asal usul diri, menjadi kunci hidup
dan tindakan beriman. Itulah ungka-
pan syukur atas rahmat iman bah-
wa “Sabda sudah menjadi Daging.”

Kedua, dasar dan akar
rohani beriman harus selalu disadari.
Maka, saat berkunjung ke mana saja,
pertama-tama YP II selalu men-
cari tempat adorasi Sakramen
Mahakudus, makam dan tempat

Teman Seperjalanan #33

33



Emang beda, ya?

Beberapa dari mereka masih bertanya siapakah kami? dan siapakah dia?
apa bedanya ini dan apa bedanya itu, maka mari kita lihat sekali lagi kalau

anda belum percaya bahwa kami punya perbedaan

Frater Bruder

Kenapa kalau mau jadi imam harus jadi Bruder itu apa, sih? Terus bacanya Bruder
frater dulu? atau Brother?

Frater berasal dari bahasa latin yang artinya Bruder berasal dari bahasa Belanda bro-
‘saudara’. Kalau ingin menjadi seorang imam, eder yang berarti ‘saudara laki-laki’. Bruder
tahapan pertama adalah menjadi seorang adalah seorang rohaniawan Katolik awam
frater terlebih dahulu. Status ‘frater’ sama yang menjalani kaul kemiskinan, kemurnian
seperti status ‘bruder’ karena masih Katolik dan ketaatan. So, bruder tidak ditahbiskan
awam. Tampaknya juga, seorang frater sama seperti imam tetapi seorang bruder tinggal
seperti seorang bruder yang hidup dalam satu dalam suatu komunitas dan bekerja dalam
komunitas para frater tetapi para frater lebih pelayanan tertentu, seperti guru, koki, teknisi,
diarahkan untuk mencapai rahmat imamat. dan masih banyak lagi.

Teman Seperjalanan #33

35

HISTORIA “Jangan kalian kira kami hidup hanya
DOMUS berdoa saja. Selain berdoa, kami
juga melakukan hal-hal seru lainnya,
kok. Hidup ini adalah kesempatan,
bro. Jangan kau sia-siakan waktu
yang telah Tuhan beri.”

14 AGUSTUS 2019

Keuskupan Agung Jakarta
kembali mendapatkan lima
gembala baru :
tiga dari diosesan KAJ, dua
dari Serikat Salesian Don
Bosco

17 AGUSTUS 2019

Merayakan Hari Raya Kemerdekaan
dengan mengadakan berbagai lomba
yang membuat kebersamaan kami

menjadi lebih erat

Teman Seperjalanan #33 36

17 AGUSTUS
2019

Kami ikut memeriahkan Bulan Kitab
Suci Nasional dengan berbagai cara
yang unik dan menarik, seperti drama
musikal dan drama berpantun.

26 SEPTEMBER 2019

Akhirnya, teman-teman di Tahun Orientasi
Rohani (TOR) sudah mendapatkan jubah.
Proficiat!!!.

28-29 september 2019

Bersama-sama kami melakukan Rekoleksi
Bulanan bersama Rm. Yulius, O.Carm.

Teman Seperjalanan #33

37

KESAN

Dari SBY untuk JP II
“Kita mengenal sosok beliau yang memiliki tingkat toleransi
yang tinggi, kebebasan, dan juga sangat mendukung dilak-
sanakannya berbagai aktivitas untuk membantu harmoni
dan toleransi antarumat beragama, termasuk kegiatan dialog
antaragama.”

sayembara






Click to View FlipBook Version