Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah wa syukurillah, dengan rasa syukur kami memanjatkan segala puji hanya kepada Allah SWT. tuhan Yang Maha Esa. Dengan izin dan kehendakNya, majalah digital yang berjudul "Zero Hunger" , terbit dengan baik. Kami ucapkan terimakasih kepada Guru pembimbing kami Bapak Abdul serta semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penerbitan majalah digital ini. Berkat mereka, majalah ini bisa terbit dengan baik. Terbitan majalah digital ini bertemakan Bangunlah Jiwa dan Raganya. Kemudian kami rancang dalam bentuk majalah yang menarik. Majalah ini dibuat dengan tujuan mengenalkan, menambah wawasan serta memperluas tentang Zero Hunger kepada masyarakat. Mungkin masih banyak kekurangan dalam penulisan majalah ini, kami harap para pembaca memakluminya. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin, untuk menyajikan majalah digital ini dalam bentuk sebaikbaiknya. Terimakasih untuk para pembaca karena bersedia menerima kekurangan dari majalah digital ini. Pengantar
Habibah Fitri R Habibah Fitri R M Ravie M Zakky Bintang s M Ravie Bintang s M Alfan Syukri p M Alfan Syukri p kirana putri a kirana putri a Kirana azyra l Kirana azyra l a maulana ikhsan a maulana ikhsan Adlina kinasih M Adlina kinasih M Adinda Zachrotusita Adinda Zachrotusita
SDGs - Zero Hunger .................................................................... 1 Pendapat Tentang Zero Hunger ................................................. 2 Latar Belakang Diadakannya Zero Hunger ............................... 3 Penyebab Zero Hunger ............................................................... 4 Tujuan Zero Hunger ................................................................... 5 Keadaan Kelaparan Di Indonesia dan Dunia ............................. 6 Tingkat Kelaparan Di Beberapa Negara .................................... 7 Komik Singkat ............................................................................. 9 Zero Hunger dengan Segala Hambatan & Tantangan .............. 11 Hari Pangan Sedunia ................................................................. 12 Kebijakan dalam Penanggulangan Kemiskinan & Kelaparan Di Indonesia ...................................... 13 Kelaparan yang Masih Tinggi Di Asean .................................... 14 Zero Hunger ? 2030? ............................................................... 15 Cara Memenuhi Ketahanan Pangan untuk Menuju Zero Hunger ....................................................... 17 Cara Menghitung Porsi Makan Ideal ........................................ 19 Kesimpulan ................................................................................ 20 Daftar Pustaka ........................................................................... 21
Zero hunger merupakan satu dari tujuh belas tujuan SDGs untuk memperbaiki dunia. Zero hunger ada karena munculnya berbagai permasalahan pokok yang berhubungan dengan kelaparan. Berdasarkan Global Hunger Index (GHI), tahun 2018 Indonesia memiliki indeks kelaparan sebesar 21,9 yang masuk dalam kategori masalah kelaparan serius. Tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) adalah rencana pembangunan dunia untuk lebih baik yang efeknya dapat dirasakan oleh manusia dan bumi. Tanpa kelaparan (zero hunger) adalah salah satu poin SDGs yang menarik karena ketika target-targetnya tercapai, artinya tidak ada seorang pun yang kekurangan gizi, maupun yang mengalami malnutrisi. Selain itu, produktivitas yang tinggi dan petani skala kecil yang sejahtera Terwujud. Sistem produksi pangan berkelanjutan dan praktek pertanian ulet dijalankan dengan tetap mempertahankan ekosistem dan kualitas tanah yang meningkat. Keanekaragaman genetik benih dan hewan yang dipertahankan menghasilkan manfaat yang dapat dinikmati secara merata. Investasi meningkat, tidak ada distorsi pasar, dan terdapat fasilitas akses cepat informasi ke pasar. Jika tujuan ini tercapai, masyarakat dunia akan siap untuk mewujudkan tujuan-tujuan pada SDGs lainnya. Masalah kelaparan sendiri tidak dapat dilepaskan dari kurang gizi dan gizi buruk. Akhir-akhir ini masalah kekurangan gizi dan gizi buruk mendapat banyak perhatian khususnya terkait dengan gizi kronis yang menyebabkan bentuk anak menjadi pendek (stunting) dan kurang gizi akut yang menyebabkan anak menjadi kurus (wasting). Menurut UNICEF tahun 2011, Indonesia termasuk dalam 5 negara dengan angka balita stunting tertinggi yaitu 7,5 juta balita dengan prevalensi stunting di Indonesia lebih tinggi dari negara-negara Asia Tenggara lain. www.canva.com 1
Tanpa kelaparan dapat mengacu pada konsep pentingnya menjaga pola makan seimbang dan memenuhi kebutuhan gizi tanpa perlu merasa lapar. Ini adalah cara yang sehat untuk mengelola berat badan dan kesehatan. Tanpa kelaparan juga bisa merujuk pada praktik makan dengan kesadaran (mindful eating), yaitu mengenali rasa lapar dan kenyang serta makan dengan penuh perhatian terhadap makanan yang dikonsumsi. "Tanpa kelaparan" bisa mencerminkan harapan untuk mengatasi isu kelaparan global. Banyak orang di seluruh dunia masih mengalami kelaparan, dan kita perlu bekerja bersama untuk mengakhiri masalah ini. Menciptakan ketahanan pangan adalah kunci untuk mencapai dunia tanpa kelaparan. Ini berarti membangun sistem pertanian yang berkelanjutan dan memastikan akses yang adil terhadap makanan bagi semua orang. Beberapa orang mungkin berpikir bahwa diet rendah karbohidrat adalah cara untuk mencapai "tanpa kelaparan," dengan mengurangi asupan karbohidrat untuk mengendalikan nafsu makan. Istilah ini juga bisa mengingatkan kita untuk berfokus pada nutrisi daripada kuantitas makanan. Penting untuk memilih makanan yang kaya nutrisi agar kita tetap kenyang dan sehat. "Tanpa kelaparan" bisa mencerminkan pentingnya memahami aspek psikologis makanan, seperti menghindari makan emosional atau makan karena stres. Di sisi lain, bisa berarti memerangi pemborosan makanan. Banyak makanan dibuang setiap hari, yang seharusnya dapat mengurangi kelaparan jika dimanfaatkan dengan bijak. Tanpa kelaparan juga bisa menjadi simbol dari masyarakat yang lebih adil, di mana semua orang memiliki akses yang sama terhadap makanan dan sumber daya yang diperlukan untuk hidup tanpa kelaparan. 2
Tanpa kelaparan, juga dikenal sebagai "keamanan pangan", mengacu pada keadaan di mana semua orang kapan saja memiliki akses ke makanan yang cukup, aman, dan bernutrisi untuk mempertahankan hidup sehat dan aktif. Konteks ini telah menarik perhatian global dalam beberapa tahun terakhir karena meningkatnya prevalensi kelaparan dan malnutrisi di banyak bagian dunia. Perserikatan Bangsabangsa telah menempatkan pemberantasan kelaparan sebagai prioritas utama, dan banyak organisasi dan pemerintah bekerja untuk mencapai tanpa kelaparan melalui berbagai inisiatif dan program. Zero hunger merupakan satu dari tujuh belas tujuan SDGs untuk memperbaiki dunia. Zero hunger ada karena munculnya berbagai permasalahan pokok yang berhubungan dengan kelaparan. Berdasarkan Global Hunger Index (GHI), tahun 2018 Indonesia memiliki indeks kelaparan sebesar 21,9 yang masuk dalam kategori masalah kelaparan serius. Poin SDGs kedua ini memiliki tujuan utama untuk mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan, dan memajukan pertanian berkelanjutan. Kerangka kerja indikator global yang dikembangkan oleh Inter-Agency and Expert Group on SDGs indicators (IAEGSDGs) disetujui sebagai permulaan praktis pada sesi ke-47 Komisi Statistik PBB yang diadakan pada Maret 2016. Jumlah target dan indikator global tercapainya tanpa kelaparan (zero hunger) adalah 8 target dan 14 indikator. Target pertama adalah mengakhiri kelaparan orang-orang di dunia dengan gizi yang cukup, makanan yang aman dan mencukupi sepanjang tahun dengan indikator prevalensi kekurangan gizi dan prevalensi kerawanan pangan sedang atau parah berdasarkan pada Food Insecurity Experience Scale (FIES). Target kedua adalah mengakhiri malnutrisi pada tahun 2030, menekan angka penambahan penderita stunting pada usia di bawah lima tahun, dan mengatasi kebutuhan gizi perempuan pada tahun 2025 dengan indikator prevalensi stunting dan dua tipe malnutrisi pada anak di bawah lima 3 tahun.
kemiskinan ketidakstabilan sistem pemerintahan penggunaan lingkungan yang melebihi kapasitas diskriminasi ketidakberdayaan seperti pada anakanak, wanita, dan lansia subsidi pangan meningkatnya harga-harga pangan menurunnya pendapatan ril tingginya tingkat pengangguran Banyak faktor penyebab tejadinya kelaparan seperti Itu semua merupakan faktor utama penyebab terjadinya kelaparan. Masalah kelaparan dan gizi umumnya disebabkan oleh beberapa hal seperti kemiskinan dan rendahnya pendidikan. Selain itu, penyebab lainnya adalah masalah bonus demografi dan pengangguran. Saat ini Indonesia sedang mengalami bonus demografi di mana penduduk usia produktif lebih banyak dibandingkan dengan usia tidak produktif. Hal ini menyebabkan menyempitnya lapangan pekerjaan yang tersedia sehingga banyak masyarakat menjadi pengangguran akibat tidak mampu bersaing dengan pesaing lain saat melamar pekerjaan karena latar pendidikan yang rendah dan kurangnya keterampilan yang dimiliki. Hal tersebut mengakibatkan perekonomiannya menjadi terhambat. Terhambatnya perekonomian membuat masyarakat kesulitan untuk memenuhi pangan dan gizi yang baik untuk dirinya sendiri dan keluarganya. Hal tersebutlah yang membuat indeks kelaparan di Indonesia sangat tinggi. www.canva.com Mengatasi kelaparan memerlukan pendekatan yang komprehensif yang melibatkan upaya pemerintah, organisasi internasional, dan masyarakat sipil untuk mengatasi berbagai faktor ini. 4
Tujuan Zero Hunger adalah salah satu dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 2015. Tujuan ini adalah upaya untuk mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan, meningkatkan gizi yang baik, meningkatkan sistem pertanian berkelanjutan, dan mempromosikan praktik pertanian yang berkelanjutan. Pada dasarnya, tujuan ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap orang memiliki akses yang cukup terhadap makanan yang memadai secara kualitas dan kuantitas. Eradikasi kelaparan ekstrem Pencapaian keamanan pangan Peningkatan gizi Pembangunan pertanian dan berkelanjutan Sistem pangan yang inklusif Pengelolaan bencana dan perubahan iklim Partisipasi dan kemitraan Tujuan Zero Hunger untuk mencapai beberapa hal, antara lain : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. www.canva.com www.canva.com 5
Jika ditelusuri lebih dalam pada tahun 2007 tersebut ternyata ada lebih dari 19 juta penduduk Indonesia masih kekurangan gizi. Bahkan 2 hingga 3 anak dari setiap 100 anak, meninggal sebelum berusia 5 tahun. Kemudian beranjak pada 2021 tingkat kelaparan Indonesia berada di level 18, dan tahun 2022 berada di level 17,9, angka ini sudah menurun cukup jauh dibanding tahun 2014yang indeksnya masih di atas level 20. Turunnya indeks kelaparan Indonesia dipicu oleh turunnya proporsi penduduk kurang gizi, prevalensi balita stunting, serta angka kematian balita secara nasional. Namun, prevalensi balita kurus masih menunjukkan peningkatan. Meski secara umum ada perbaikan kondisi, indeks kelaparan Indonesia masih tergolong tinggi di kawasan Asia Tenggara, meskipun masih di bawah Laos sebagai tingkat kelaparan tertinggi di ASEAN yakni di level 19,2. Berikut ini indeks kelaparan negara ASEAN pada 2022. Bagaimana Dengan Tingkat Kelaparan di Indonesia? Dalam Laporan Global Hunger Index, Indonesia sendiri menempati urutan ke77 dari 121 negara dengan perhitungan skor Global Hunger (GHI) sebesar 17,9. Dengan ini, Indonesia memiliki level kelaparan yang moderat. Indonesia pernah mencatat GHI tertinggi yakni pada 2007, angkanya mencapai 29,1. Level ini sudah membawa Indonesia ke level kelaparan serius. Peningkatan angka GHI suatu negara menunjukkan situasi kelaparan semakin memburuk. GHI menggunakan empat indikator yang bisa mewakili pemenuhan gizi suatu negara. www.canva.com 6
Kalian perlu tau dengan adanya 7 Negara tingkat kelaparan di Dunia Mungkin kalian sering lihat masih banyak kelaparan yang terjadi di Indonesia. Namun, Indonesia tidaklah masuk ke dalam pringkat 5 besar negara dengan jumlah kelaparan terbanyak di dunia. Cukup kita syukuri dengan fakta ini. Bayangkan jika di Indonesia kalian masih merasa simpati terhadap orangorang yang kelaparan, lalu bagaimana dengan 5 negara tertinggi tingkat kelaparan ini? Maka dari itu, berikut adalah 5 negara dengan tingkat kelaparan tertinggi di dunia: 1.Republik Afrika Tengah Republik Afrika Tengah atau Central African Republic (CAR) menjadi negara yang menempati urutan pertama sebagai negara paling lapar dunia. Negara dengan tingkat kelaparan yang tinggi ini mendapatkan skor GHI sebesar 53,7 yang membuatnya masuk dalam kategori sangat mengkhawatirkan. Tingginya tingkat kelaparan di Republik Afrika Tengah kemungkinan besar dikarenakan ketakstabilan yang dialami, terjadinya kekerasan etnis, dan adanya konflik sejak tahun 2012. Hal tersebut sangat berpengaruh pada produksi makanan. Kini lebih dari separuh penduduk Republik Afrika Tengah membutuhkan bantuan kemanusiaan. 2. Chad Chad menjadi negara kedua yang mengalami kelaparan parah. Faktor utama penyebab terjadinya kelaparan adalah terjadinya gagal panen akibat kekeringan berkepanjangan serta hujan yang tidak bisa diprediksi. Banyak penduduk Chad yang bertahun-tahun berjuang melawan kelaparan. Menurut laporan, sepertiga penduduk mengalami gizi buruk kronis dan 40 persen anak di bawah 5 tahun yang tinggal disana mengalami kekerdilan. Pengungsi di Chad yang berasal dari negara berkonflik juga mengalami kelaparan sehingga sangat membutuhkan bantuan berupa makanan. www.canva.com 7
3. Yaman Sebagian besar penduduk Yaman pergi dari rumahnya karena adanya konflik brutal yang berupa perang saudara. Hal inilah yang menjadi faktor utama penyebab krisis pangan di Yaman. Menurut data, sekitar 18 juta penduduk mengalami kelaparan, 8 juta beresiko mengalami kelaparan, dan 11 juta diantaranya sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan untuk dapat bertahan hidup. 4. Madagaskar Setiap tahun Madagaskar dilanda angin topan dengan rata-rata 1,5. Angka tersebut merupakan angka tertinggi di Afrika. Kombinasi terjadinya badai ekstrim, kekeringan panjang, dan serangan belalang membuat Madagaskar mengalami gagal panen. Hal tersebut membuat banyak penduduk yang mengalami kelaparan. Bahkan hampir 50 persen dari anak balita mengalami kekerdilan atau terhambat pertumbuhannya dan lebih dari setengahnya menderita kelaparan kronis. Produksi pangan pun menjadi tidak maksimal sehingga banyak penduduknya yang kelaparan. 60 persen dari penduduk Zambia hidup dalam kemiskinan dan 40 persen anak-anak terhambat pertumbuhannya. 8 6. Sierra Leon Negara paling lapar di dunia selanjutnya adalah Sierra Leone. Tingkat kemiskinan negara ini termasuk dalam kategori ini. Setelah terjadinya perang saudara selama satu dekade, negara ini cukup damai dan stabil, namun kemiskinan tetap merajalela sehingga tingkat pembangunan Sierra Leone pun tergolong rendah. Beberapa tahun yang lalu penduduk Sierra Leone juga banyak terserang Ebola dan diikuti dengan kekurangan pangan. Negara ini pun semakin membutuhkan bantuan karena dampak banjir dan tanah longsor yang menimpa banyak orang. 5. Zambia Zambia menjadi salah satu negara yang menikmati masa perdamaian dan stabilitas yang panjang. Namun Zambia tetap mengalami kelaparan, bahkan menempati lima besar. Hal tersebut tidak lain dan tidak bukan dikarenakan perubahan iklim yang terjadi. Karena Zambia merupakan negara yang dilingkupi oleh daratan, maka sebagian besar petani hanya mengandalkan hujan untuk bisa menanam. 7. Haiti Di belahan barat, Haiti menjadi negara dengan tingkat kemiskinan paling tinggi. Negara kepulauan ini mengalami penderitaan akibat ketidakstabilan politik serta terjadinya bencana alam seperti banjir, badai, dan gempa bumi. Lebih dari setengah penduduk Haiti hidup dengan uang kurang dari 2 dolar per harinya. Untuk masalah pangan, degradasi lingkungan yang cukup parah lah yang membuat produksi makanan di Haiti menjadi terbatas.
9
10
1. Kemiskinan Kemiskinan merupakan faktor utama yang berkontribusi pada kelaparan. 2. Perubahan iklim Perubahan iklim dapat mempengaruhi produksi pangan melalui cuaca yang ekstrem, kekeringan, banjir, dan perubahan pola tanam. 3. Konflik ketidak stabilan Konflik bersenjata, perang, dan ketidakstabilan politik dapat mengganggu produksi pangan, distribusi, dan akses terhadap pangan 4. Kurangnya Akses ke Pendidikan dan Pengetahuan Kurangnya akses ke pendidikan dan pengetahuan tentang praktik pertanian yang berkelanjutan dapat menghambat peningkatan produksi pangan. www.canva.com www.canva.com www.canva.com www.canva.com 11
Inovasi dan Keberlanjutan Pangan dengan Merayakan Hari Pangan Sedunia Hari Pangan Sedunia atau Hari Pangan Sedunia diperingati setiap tanggal 16 Oktober. Tema Hari Pangan Sedunia tahun 2022, sebagaimana dikutip dari laman Food and Agricultural Organization (FAO) adalah “Leave no one behind”. Tema ini sebagai pengingat bahwa dalam kemajuan pembangunan, masih banyak orang yang tertinggal dan faktanya jutaan orang tidak mampu membeli makanan sehat. Tujuan peringatan Hari Pangan Sedunia adalah untuk meningkatkan kesadaran dan perhatian masyarakat akan pentingnya penanganan masalah pangan, baik di tingkat global, regional maupun nasional. Pemborosan pangan juga menjadi isu yang banyak mendapat perhatian publik. FAO mengira bahwa sekitar tikungan dari makanan yang diproduksi untuk konsumsi manusia, hilang atau terbuang antara proses panen dan proses konsumsi, yang dikenal sebagai Food Loss and Waste (FLW). Berdasarkan data pada Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), sebanyak 40,3% timbulan sampah di Indonesia merupakan sampah makanan. Indonesia juga diklaim sebagai negara penghasil FLW terbesar kedua di dunia, diperkirakan mencapai 300 kg per kapita per tahun. Dari hasil kajian Food Loss and Waste di Indonesia yang diterbitkan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas (2021), menyebutkan bahwa timbulnya FLW menyebabkan kerugian ekonomi sebesar Rp 213-551 triliun/tahun atau setara dengan 4-5% PDB Indonesia per tahun. Di sektor lingkungan pada periode 2000- 2019, timbulan FLW menghasilkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) setara dengan 7,29% rata-rata emisi GRK Indonesia per tahun. Dari kacamata sosial, kehilangan kandungan energi yang hilang akibat FLW diperkirakan setara dengan porsi makan 61 juta-125 juta orang per tahun. 12
Kebijakan Dalam Penanggulangan Kemiskinan Dan Kelaparan Di Indonesia Untuk Target 1A (Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk dengan tingkat pendapatan kurang dari USD 1 (PPP) per hari dalam kurun waktu 1990- 2015), kebijakannya adalah : 1. Pemerintah berkomitmen untuk membangun lingkungan yang lebih kondusif bagi semua pihak yang bekerja untuk mengurangi kemiskinan dan mencapai tujuan pembangunan nasional. 2. Meningkatkan dan menyempurnakan kualitas kebijakan perlindungan sosial berbasis keluarga. 3. Menyempurnakan dan meningkatkan Efektivitas pelaksanaan program yang berbasis pemberdayaan masyarakat melalui PNPM Mandiri. 4. Meningkatkan akses usaha mikro dan kecil Kepada sumber daya produktif. 5. Meningkatkan sinkronisasi dan efektivitas koordinasi penanggulangan kemiskinan serta harmonisasi antar pelaku. 6. Peningkatan upaya di daerah juga dilakukan dengan meningkatkan kapasitas dan rencana mempercepat pencapaian tujuan Pembangunan Milenium pada tahun 2015 dengan membantu Pemerintah daerah menyusun Rencana Aksi Daerah dalam mencapai Tujuan Pembangunan milenium (RAD MDG). 7. Untuk melaksanakan itu semua, seluruh kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan dikoordinasikan melalui Tim Nasional yang diketuai oleh Wakil Presiden RI dan beranggotakan kementerian teknis Terkait. www.canva.com 13
Proporsi Penduduk Kurang Gizi: turun dari 19,2% menjadi 6,5% Prevalensi Balita Stunting: turun dari 42,4% menjadi 30,8% Angka Kematian Balita: turun dari 5,5% menjadi 2,4% Prevalensi Balita Kurus: naik dari 5,5% menjadi 10,2% Indeks kelaparan masyarakat Indonesia menunjukkan tren turun dalam periode 2000-2021. Menurut Global Hunger Index (GHI), pada 2021 tingkat kelaparan Indonesia berada di level 18, sudah menurun cukup jauh dibanding tahun 2000 yang indeksnya masih di level 26,1. GHI mengukur tingkat kelaparan dalam skala 0-100. Semakin tinggi skornya, maka tingkat kelaparan dinilai semakin buruk. Adapun indeks kelaparan Indonesia yang kini berada di level 18 termasuk kategori moderat. Berikut rincian perubahan 4 indikator utama indeks kelaparan Indonesia periode 2000-2021: Laos: 19,5 Indonesia: 18,0 Myanmar: 17,5 Kamboja: 17,0 Filipina: 16,8 Vietnam: 13,6 Malaysia: 12,8 Thailand: 11,7 Meski secara umum ada perbaikan kondisi, indeks kelaparan Indonesia masih tergolong tinggi di kawasan Asia Tenggara. Berikut ini indeks kelaparan 8 negara ASEAN pada 2021: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 14 Salah satu bukti bahwa kelaparan di Indonesia masih bernilai tinggi, yaitu salah satunya daerah di Indonesia yang sangat rawan akan kelaparan. Bahkan, kelaparan di daerah ini pun juga masih belum ditangani hingga saat ini. Bahkan dalam kasus kelaparan ini, sampaisampai mengakibatkan kematian. Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Papua, Maikel Primus Peuki, menilai kelaparan yang terjadi di Papua Tengah merupakan “kasus luar biasa” karena sudah terjadi berulang kali.
Salah satu tujuan SDGs yang perlu mendapatkan perhatian adalah isu kelaparan. Dilansir dari Sustainable Development Report 2022, kelaparan merupakan salah satu tujuan SDGs yang sampai saat ini masih menjadi tantangan terbesar. Hal ini karena kelaparan dapat berdampak terhadap sektor-sektor lain yang ada di masyarakat terutama sektor kesehatan. Pertanyaan yang timbul kemudian, apakah Indonesia mampu menangani kelaparan di tahun 2030 sesuai dengan tujuan SDGs? Berdasarkan data Global Hunger Index tahun 2022, Indeks Kelaparan Indonesia berada pada peringkat 77 dari 121 negara dengan skor 17,9 dan berada pada tingkat Moderate. Angka tersebut berada pada batas rata-rata skor global untuk Indeks Kelaparan. Kemudian, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, prevalensi ketidakcukupan pangan di Indonesia justru mengalami peningkatan dalam tiga tahun terakhir. Pada tahun 2019, prevalensi ketidakcukupan pangan sebesar 7,63 persen, kemudian meningkat menjadi 8,34 persen pada tahun 2020 dan menyentuh angka 8,49 persen pada tahun 2021. Ketidakcukupan konsumsi pangan yang dimaksud di sini merupakan estimasi proporsi dari suatu populasi tertentu, di mana konsumsi energi sehari-hari dari makanan tidak cukup untuk memenuhi tingkat energi yang dibutuhkan untuk hidup normal, aktif, dan sehat. Data tersebut menggambarkan bahwa tingkat kelaparan di Indonesia saat ini menjadi masalah yang sangat serius. Kondisi ini semakin diperburuk karena adanya dampak ekonomi dari pandemi COVID-19. Pandemi COVID-19 telah memperburuk kondisi ekonomi, memperlambat pertumbuhan ekonomi, menaikkan harga barang dan jasa termasuk harga pangan, serta meningkatkan proyeksi tingkat kemiskinan utamanya di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Hal-hal tersebut akan berdampak pada kualitas makanan rumah tangga bahkan dapat mengakibatkan kekurangan pangan di kemudian hari. 15
“Bayangkan pada suatu malam di tahun 2030, di mana tidak ada satu anak atau perempuan atau laki-laki yang tidur dengan kondisi lapar,” kata Cousin, seperti dikutip dari rilis yang diterima CNN Indonesia. Dengan bekerja sama, kata Cousin, semua masyarakat dapat menekan perubahan yang dibutuhkan, termasuk mengakhiri kemiskinan yang parah sehingga mewujudkan cita-cita nol rawan pangan. Dia juga menambahkan masyarakat harus ambil bagian mendorong petani kecil dan memastikan akses pada makanan bergizi selama setahun penuh, bagi mereka yang memiliki kondisi paling rawan, dengan menginvestasikan program-program pengamanan sosial. Untuk mengatasi masalah kelaparan di Indonesia, diperlukan adanya peran dari pemerintah. Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo menerbitkan Peraturan Presiden No. 111 Tahun 2022 untuk mendorong kinerja pencapaian SDGs termasuk isu kelaparan di Indonesia. Dengan berlakunya peraturan tersebut, diharapkan bahwa tujuan SDGs di Indonesia dapat tercapai dengan lebih cepat dan terarah. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengentaskan kelaparan salah satunya ialah dengan meningkatkan hasil pangan di Indonesia. Sebagai Negara dengan wilayah pertanian yang cukup luas, Indonesia seharusnya bisa menghadapi masalah kelaparan ini dengan mengefektifkan lahan-lahan pertanian yang ada. Upaya bercocok tanam juga bisa menjadi pilihan tepat untuk meningkatkan hasil pangan di Indonesia. Dengan bercocok tanam, bahan pangan yang dipanen akan lebih berkualitas dan lebih melimpah dan harapannya harga bahan makanan di pasaran tidak terlalu mahal mengingat bahan makanan tersebut dihasilkan oleh petani Indonesia sendiri. Hal tersebut dapat memberikan dampak yang baik terhadap masyarakat berpenghasilan minim karena mereka kiranya dapat menikmati hasil pangan yang berkualitas dan masalah kelaparan di Indonesia dapat diakhiri. 16
BAGAIMANA CARA MEMENUHI KETAHANAN PANGAN UNTUK MENUJU ZERO HUNGER? Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi semua orang dan negara setiap saat tercermin dari makanan bergizi, aman, bermutu, beragam, bergizi, terjangkau dan tidak bertentangan dengan agama, keyakinan dan budaya masyarakat. Ketahanan pangan yang terpenuhi, akan sangat berpengaruh pada jumlah kelaparan di dunia. Dengan adanya ketahanan pangan yang terpenuhi, kita dapat sama-sama mewujudkan Zero Hunger di dunia. Pemenuhan pangan dan gizi masyarakat dapat ditentukan dari sistem. Sistem ketahanan Pangan dibagi menjadi 3 aspek yang terdiri dari : 1.Ketersediaan Pangan a. Produksi : banyaknya jumlah dan jenis makanan yang tersedia untuk masyarakat. b. Distribusi : bagaimana makanan tersedia (dipindahkan secara fisik) dalam bentuk apa, kapan dan kepada siapa. c. Pertukaran : berapa banyak makanan yang ketersediaannya diperoleh melalui mekanisme pertukaran seperti barter, perdagangan, perdagangan atau pinjaman. 2. Keterjangkauan Pangan Adalah kemampuan masyarakat dalam mengakses pangan, baik dari sisi akses terhadap ekonomi maupun akses fisik. Keterjangkauan pangan dari sisi ekonomi dipengaruhi antara lain oleh tingkat pendapatan atau daya beli, stabilitas harga pangan, maupun tingkat kemiskinan . 3. Keamanan Pangan Makanan dikatakan aman baik kuantitas dan kualitas yang dikonsumsi secara langsung akan menentukan status gizi, namun penyerapan gizi dalam tubuh dipengaruhi oleh kondisi fisik seseorang. Untuk dapat hidup secara sehat, aktif dan produktif, maka diperlukan asupan pangan dan gizi yang sesuai dengan kebutuhan. Upaya pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi tersebut dilakukan dengan penerapan pola konsumsi pangan yang beragam bergizi seimbang dan aman (B2SA) yang dimulai dari keluarga. 17
Penerapan Budidaya Pertanian yang Baik Usaha untuk memproduksi komoditas pertanian yang terjamin, aman, bermutu tinggi, berwawasan lingkungan, dan bisa diketahui asalusulnya sebelum dijual kepada konsumen. Penanganan Pasca Panen yang Baik Mengikuti pedoman pasca panen yang meliputi, pengeringan, pendinginan, pembersihan,penyortiran, penyimpanan, dan pengemasan. Pemenuhan Standar Nasional Indonesia (SNI) Standar keamanan dan kualitas gizi berdasarkan penilaian nasional Indonesia. Pemenuhan Sanitary and Phytosanitary (SPS) Sanitary adalah usaha kesehatan manusia dan hewan, serta Phytosanitary adalah usaha kesehatan tumbuhan yang berlaku untuk makanan yang diproduksi di dalam negeri maupun negara lain. Sanitary adalah usaha kesehatan manusia dan hewan, serta Phytosanitary adalah usaha kesehatan tumbuhan yang berlaku untuk makanan yang diproduksi di dalam negeri maupun negara lain. 3. Diversifikasi Pangan dan Kualitas Gizi Diversifikasi pangan adalah keberagaman pangan yang harus ditingkatkan beserta keamanan dan kualitas gizinya. Berikut, beberapa upaya pemerintah untuk mencapainya, yaitu: Upaya Meningkatkan Ketahanan Pangan di Indonesia Dalam upaya ini, peran pemerintah sangat penting untuk ketahanan pangan di Indonesia. Mulai dari sistem penerapan yang di atur oleh pemerintah, hingga persediaan sarana dan prasarana untuk para penghasil pangan di Indonesia. Beberapa upayanya yaitu : 1.Peningkatan Keterjangkauan dan Kecukupan Pangan Pemerintah berupaya untuk meningkatkan akses masyarakat ke bahan pangan dengan cara menetapkan harga yang terjangkau. Selain itu, untuk mendorong distribusi pangan hingga ke pelosok, pemerintah memanfaatkan program digitalisasi data dan kerja sama dengan pihak terkait. Tujuannya agar tidak ada wilayah yang kekurangan bahan pangan. 2. Peningkatan Produktivitas Petani dan Nelayan Petani dan nelayan adalah faktor penting untuk mengupayakan ketahanan pangan nasional. Pemerintah mendorong proses produksi yang mengandalkan teknologi. Tidak lupa, pasokan stok pangan perlu dijaga ketersediaannya, supaya bisa didistribusikan dan mencukupi kebutuhan konsumsi nasional. 18
Porsi makan yang dianjurkan di bawah ini berlaku bagi orang dewasa yang membutuhkan 2.000 kilo kalori (kkal) seharinya. Perlu diingat bahwa setiap orang memiliki kebutuhan beragam, apalagi jika ada kondisi seperti diabetes atau obesitas. Sayur dan buah Berdasarkan anjuran Kementerian Kesehatan RI, orang dewasa sebaiknya mengonsumsi 400 – 600 gram sayur dan buah dalam sehari. Untuk membaginya, pastikan dua pertiganya merupakan sayur dan sepertiga sisanya buahbuahan. Lauk-pauk Ada dua jenis lauk-pauk yakni hewani dan nabati. Dalam sehari, Anda perlu memenuhi kebutuhan gizi dengan 100 – 400 gram lauk-pauk nabati seperti tahu dan tempe, serta 70 – 160 gram laukpauk hewani seperti telur dan ikan. Anda bisa mengombinasikan kedua jenis ini. Makanan pokok Anda bisa memilih sumber karbohidrat seperti nasi atau mi untuk memenuhi kebutuhan kalori harian. Bila terbiasa makan nasi, Anda dianjurkan untuk mengonsumsi 500 gram nasi dalam sehari. Bila memilih mi, konsumsilah hingga 1.000 gram sehari. 100 gram nasi sama dengan satu cangkir atau satu kepalan tangan orang dewasa. Maka, Anda butuh lima cangkir atau lima kepal nasi dalam sehari. Trik membagi porsi makan ideal Agar memudahkan mengendalikan porsi makan ideal, bagi piring menjadi empat bagian. Bagian kiri piring, yaitu 50% dari besar piring diisi makanan pokok dan lauk-pauk. Sementara bagian kanan piring atau 50% sisanya diisi dengan sayur dan buah. Usahakan untuk tidak mengambil nasi sebesar piring dan menumpuknya dengan sayur dan lauk-pauk. Cara tersebut menyulitkan Anda untuk mengendalikan porsi makan ideal. Mulai sekarang, sebaiknya ikuti pembagian piring makan di bawah 19
Kesimpulan 20 Kelaparan global adalah masalah yang mendesak dan kompleks yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Majalah ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang isu ini dan mendorong tindakan untuk mencapai tujuan nol kelaparan. Dalam majalah ini, berbagai topik terkait kelaparan dibahas, termasuk penyebab, dampak, dan solusi yang dapat diimplementasikan. Majalah ini juga menyoroti upaya yang telah dilakukan oleh organisasi internasional, pemerintah, dan masyarakat sipil untuk mengatasi kelaparan. Kesimpulan utama dari majalah ini adalah bahwa kelaparan dapat diatasi jika ada komitmen global yang kuat dan kerjasama lintas sektor. Diperlukan pendekatan yang holistik, termasuk peningkatan produksi pangan, akses yang adil terhadap pangan, pemberdayaan petani, dan pengembangan kebijakan yang mendukung. Majalah “Zero Hunger” juga menekankan pentingnya pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi yang seimbang dan pola makan yang sehat. Selain itu, majalah ini menggarisbawahi perlunya mengurangi pemborosan pangan dan mempromosikan praktik pertanian yang berkelanjutan. Kesimpulan akhir dari majalah ini adalah bahwa dengan upaya bersama, kolaborasi, dan komitmen yang kuat, kita dapat mencapai tujuan nol kelaparan dan menciptakan dunia yang bebas dari kelaparan dan malnutrisi.
21 Daftar Pustaka Cara memenuhi ketahanan pangan untuk menuju Zero Hunger https://bobo.grid.id/read/083586320/5-upayameningkatkan-ketahanan-pangan-diindonesia-akubacaakutahu?page=all https://roboguru.ruangguru.com Cara menghitung porsi makan ideal https://hellosehat.com/nutrisi/faktagizi/porsi-makan-ideal-dewasa/ https://www.astronauts.id/blog/hindari-salahhitung-ini-cara-menghitung-porsi-makanyang-benar/ Latar belakang diadakannya zero hunger https://prezi.com/p/ldqzvc-n8iyt/zero-hunger/ Penyebab Zeri Hunger https://www.kompas.id/baca/opini/2022/12/14/ waspada-kelaparan-tersembunyi-denganoptimalisasi-pangan-lokal Tujuan Zero hunger https://prezi.com/p/ldqzvc-n8iyt/zero-hunger/ Keadaan kelaparan di Indonesia dan dunia https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2 023/08/02/angka-kelaparan-global-masihtinggi-pada-2022-target-sdgs-sulittercapai#:~:text=Menurut%20estimasi%20FA O%2C%20pada%202022,memang%20sedikit% 20turun%20dibanding%202021 https://www.cnbcindonesia.com/research/202 30127075927-128-408649/kudu-berbenahtingkat-kelaparan-ri-masih-urutan-77-dunia Tingkat kelaparan di beberapa negara https://www.simulasikredit.com/amp/10- negara-paling-kelaparan-di-dunia/ Zero Hunger dengan segala hambatan dan Tantangan https://www.gramedia.com/literasi/penyebabkemiskinan/ https://www.dw.com/id/cop27-mencegahkelaparan-dunia-akibat-perubahan-iklim/a63757593 Hari pangan sedunia https://dlh.probolinggokab.go.id/hari-pangansedunia-16-oktober-2022/ Kebijakan dalam penanggulangan kemiskinan dan kelaparan di Indonesia 8251-ID-policy-tackling-the-poorness-andhunger-in-indonesia-reality-and-study.pdf Kelaparan yang masih tinggi di ASEAN https://databoks.katadata.co.id/datapublish/20 22/08/15/kelaparan-di-indonesia-berkurangtapi-masih-tinggi-di-asean https://www.bbc.com/indonesia/articles/cn02z y1g9qyo.amp#amp_tf=Dari%20%251%24s&aoh =16941571422716&referrer=https%3A%2F%2Fw ww.google.com Zero Hunger? 2030? https://identitasunhas.com/wujudkan-zerohunger-di-tahun-2030/ https://www.cnnindonesia.com/gayahidup/20151019181013-262-85877/tantanganzero-hunger-demi-berantas-kelaparan SDGs? Zero Hunger? https://outsco.ipb.ac.id/img/Daftar_EOS/Essay /AwMsWiKJZhJYp71JaLU3zJxaDKr1GaxErPY4X HNA.pdf
DOKUMENTASI "MENGINSPIRASI PERUBAHAN UNTUK MENGAKHIRI KELAPARAN DUNIA"
Majalah yang mengangkat tema "Zero Hunger" ini bertujuan untuk memberitahu sekaligus mengedukasi masyarakat mengenai kelaparan yang masih terjadi didunia. Tentu kalian tidak asing dengan kata "Kelaparan", kelaparan masih menjadi isu hangat didunia. Dalam majalah ini, berisi informasi tentang tujuan Zero Hunger, cara menerapkan Zero Hunger ,keadaan kelaparan di Indonesia dan dunia, serta banyak lagi topik yang kami angkat mengenai kelaparan dan Zero Hunger. Maka dari itu kami persembahkan majalah bertemakan Zero Hunger kepada teman teman, kami harap majalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila a better world with zero hunger