The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Panduan Kode Etik Mahasiswa UAI

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by rusdy cinere, 2021-01-09 01:51:55

KODE ETIK MAHASISWA UAI

Panduan Kode Etik Mahasiswa UAI

Keywords: kode etik

1

2

KATA PENGANTAR

Puji syukur disampaikan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karuniaNya sehingga Kode
Etik Mahasiswa Universitas Al Azhar Indonesia ini dapat diselesaikan.

Kode Etik Mahasiswa Universitas Al Azhar Indonesia ini dibuat sebagai pedoman berpikir,
bersikap, bertindak dan berperilaku bagi mahasiswa UAI dalam berkegiatan berorganisasi,
bermasyarakat dan bernegara baik di lingkungan kampus maupun di tengah masyarakat.

Semoga dengan adanya Kode Etik Mahasiswa Universitas Al Azhar Indonesia ini, mahasiswa UAI
memiliki pedoman dalam kehidupan berkampus dan juga menjadi salah satu cara mencapai visi
UAI “Menjadi Universitas Terkemuka dalam Membentuk Manusia Unggul dan Bermartabat,
yang Memiliki Kemampuan Intelektual Berlandaskan Nilai-nilai Spiritual, Moral, dan Etika
Islami “ serta mendukung salah satu misi UAI dalam Menumbuh-kembangkan nilai-nilai
universal Islam dalam pembentukan karakter.

Jakarta, Desember 2019

Universitas Al Azhar Indonesia
Rektor,

Prof. Dr. Ir. Asep Saefuddin, M.Sc.

3

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………………………. ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………………………………………. iii
SK REKTOR …………………………………………………………………………………………………………………….. 1
BAB I KETENTUAN UMUM ……………………………………………………………………………………………… 3
BAB II MAKSUD DAN TUJUAN ……………………………………………………………………………………….. 4
BAB III HAK DAN KEWAJIBAN………………………………………………………………………………………….. 5
BAB IV KODE ETIK ……………………………………………………………………………………………………………. 10
BAB V MEKANISME PELAPORAN DAN PENYELESAIAN DUGAAN PELANGGARAN……………… 12
BAB VI PELANGGARAN…………………………………………………………………………………………………….. 15
BAB VII PENEGAKAN KODE ETIK …………………………………………………………………………………..… 17
BAB VIII KETENTUAN LAIN-LAIN ……………………………………………………………………………………….. 18
BAB IX PENUTUP ………………………………………………………………………………………………………………

4

PERATURAN REKTOR

No. / PR/ UAI / XII / 2019

TENTANG
KODE ETIK MAHASISWA
UNIVERSITAS AL AZHAR INDONESIA

Bismillahirrahmanirrahim
Dengan mengharap rahmat dan ridha Allah SWT, Rektor Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), setelah:

Menimbang :
1. Bahwa untuk kelancaran dan ketertiban pelaksanaan, tata tertib kehidupan berkampus bagi
mahasiswa di lingkungan Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), maka perlu diterbitkan Kode
Etik Mahasiswa Universitas Al Azhar Indonesia;
2. Bahwa sesuai dengan perkembangan dan dinamika yang terjadi, maka perlu adanya
penyempurnaan Pedoman Mahasiswa UAI;
3. Bahwa berdasarkan pertimbangan hal-hal tersebut di atas, maka perlu diterbitkan Peraturan
Rektor.

Mengingat :

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5336);

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika,
tanggal 12 Oktober 2009;

4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 10, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3671);

5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1965 tentang Penyalahgunaan
dan/atau Penodaan Agama (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965
Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2726);

6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 181, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4928);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5500);

8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5007);

9. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI No. 55 Tahun 2018
tentang Pembinaan Ideologi Pancasila dalam Kegiatan Kemahasiswaan di Perguruan
Tinggi.

10. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 86/Men.Kes./PER/IV/77 tentang Minuman
Keras;

11. Surat Keputusan Ditjen Dikti Depdiknas RI No. 135/D/O/2000 tentang Pendirian
Universitas Al Azhar Indonesia, tanggal 10 Agustus 2000;

12. Surat Keputusan Pengurus Yayasan Pesantren Islam Al Azhar Nomor:
39/VI/KEP/YPIA-P/1438.2017 tentang Statuta Universitas Al Azhar Indonesia (UAI)
Tahun 2017 tanggal 24 Ramadhan 1438H/19 Juni 2017M;

13. Surat Keputusan Pengurus Yayasan Pesantren Islam Al Azhar Nomor:
178/X/KEP/YPIA-P/1439.2017, tentang Pengangkatan Prof. Dr. Asep Saefuddin,
M.Sc sebagai Rektor Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Periode 9 Oktober 2017
sampai dengan 8 Oktober 2021;

Menetapkan 5
Pertama
14. Peraturan Rektor No. 001/PR/UAI/IX/2018 Tentang Pedoman Akademik., tanggal 10
Kedua September 2018.

Ketiga MEMUTUSKAN
:
: Kode Etik Mahasiswa Universitas Al Azhar Indonesia.

: Semua Peraturan Rektor tentang Kode Etik Mahasiswa Universitas Al Azhar
Indonesia sebelum dikeluarkannya Peraturan Rektor ini dinyatakan tidak berlaku lagi.

: Peraturan Rektor ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila ternyata di kemudian
hari terdapat kekeliruan dan/atau kesalahan dalam Peraturan Rektor ini, maka akan
diperbaiki sebagaimana mestinya.

Ditetapkan : Di Jakarta
Pada Tanggal : …………………………

Rektor,

Prof. Dr. Ir. Asep Saefuddin, M.Sc.

Tembusan Yth.
1. Para Wakil Rektor
2. Kepala BPM & LPM
3. Para Dekan
4. Para Ketua Program Studi
5. Para Sekretaris Prodi
6. Direktur Kemahasiswaan & Alumni
7. Direktur Administrasi Akademik
8. Sekretaris Eksekutif
9. Arsip

6

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Rektor Tentang Kode Etik Mahasiswa yang dimaksud dengan:
1. Universitas adalah Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) yang terdiri atas sejumlah fakultas

yang menyelenggarakan pendidikan ilmiah dan/atau profesional dalam sejumlah disiplin ilmu
tertentu.
2. Kampus adalah lingkungan Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) tempat semua kegiatan
belajar-mengajar dan administrasi berlangsung.
3. YPIA adalah Yayasan Pesantren Islam Al Azhar;
4. UAI adalah Universitas Al Azhar Indonesia;
5. DEKK adalah Direktorat Etika, Kebangsaan dan Ke Al Azhar an di UAI;
6. DKA adalah Direktorat Kemahasiswaan dan Alumni di UAI
7. Dosen adalah tenaga pengajar di UAI;
8. Karyawan adalah orang yang bekerja di UAI;
9. Mahasiswa adalah setiap orang yang terdaftar dan menempuh studi di UAI;
10. Norma adalah patokan benar dan salahnya suatu perilaku seseorang yang berlaku di
lingkungan komunitas tertentu;
11. Etika adalah aturan mengenai nilai dan prinsip moral yang merupakan pedoman bagi
seseorang atau suatu kelompok dalam melaksanakan kegiatannya;
12. Kode Etik Mahasiswa UAI adalah norma tertulis yang menjadi standar untuk bersikap dan
berperilaku bagi mahasiswa UAI dalam kegiatan pembelajaran, ekstrakurikuler, dan aktivitas
lainnya termasuk interaksi dengan masyarakat umum pada lingkup kegiatan universitas.
13. Hak mahasiswa adalah segala sesuatu yang sesuai peraturan berlaku seharusnya diterima
oleh mahasiswa selama menempuh pendidikan di UAI.
14. Kewajiban mahasiswa adalah segala sesuatu yang mengikat dan harus dilaksanakan oleh
mahasiswa UAI sesuai peraturan dan kode etik mahasiswa yang berlaku.
15. Pelanggaran adalah segala sikap, tindakan dan perilaku yang tidak sesuai dengan peraturan
dan kode etik mahasiswa yang berlaku.
16. Sanksi adalah suatu kebijakan yang diberikan kepada mahasiswa karena terbukti melakukan
pelanggaran terhadap aturan yang berlaku;
17. Organisasi Kemahasiswaan adalah organisasi yang beranggotakan mahasiswa sebagai wadah
pembinaan dan pengembangan bakat, minat, kepribadian, serta kegiatan-kegiatan lain yang
dilaksanakan sesuai tujuan, visi dan misi UAI.
18. Kehidupan Kampus adalah kehidupan yang berkaitan dengan kegiatan yang dilaksanakan di
dalam kampus dan kegiatan di luar kampus yang menggunakan atribut UAI;
19. Kegiatan ekstrakurikuler adalah serangkaian kegiatan di luar kurikulum untuk meningkatkan
kemampuan mahasiswa baik di bidang akademis maupun profesional dilandasi etika
berperilaku islami yang beradab.
20. Berpakaian rapi dan sopan adalah : (1) Laki-laki: Bersepatu tertutup, berkemeja, kaos
berkerah dan tidak robek dan berlengan, celana tidak robek dan tidak ketat serta tidak
berpenampilan seperti wanita, (2) Wanita: bersepatu tertutup, berpakaian muslimah dan
tidak berdandan berlebihan dan (3) Bagi non muslim: menyesuaikan lingkungan kampus;
21. Minuman keras adalah segala jenis minuman yang mengandung alkohol seperti diatur dalam
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 86/Men.Kes./PER/IV/77;
22. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis
maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan

7

ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongangolongan sebagaimana terlampir dalam
Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika;
23. Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktivitas mental dan prilaku seperti yang tercantum dalam Undang-
Undang RI Nomor 5 Tahun 1997;
24. Judi adalah permainan yang menggunakan alat bantu baik secara langsung maupun tidak
langsung untuk digunakan sebagai media taruhan dengan uang atau barang lainnya yang
mempunyai nilai atau harga dan mengakibatkan kerugian atau keuntungan salah satu pihak,
sesuai dengan yang didefinisikan oleh kepolisian;
25. Senjata adalah setiap jenis alat yang dapat membahayakan dan mengancam jiwa serta
keselamatan orang lain sesuai dengan yang didefinisikan oleh kepolisian;
26. Bahan peledak adalah material yang tidak stabil secara kimia atau energikal, atau dapat
menghasilkan pengembangan mendadak dari bahan tersebut diikuti dengan penghasilan
panas dan perubahan besar pada tekanan (dan biasanya juga kilat atau suara besar) yang
biasa disebut ledakan;
27. Politik praktis adalah upaya yang dilakukan organisasi politik dalam rangka menyusun
kekuatan politik dan menggunakan kekuatan;
28. Anarkisme adalah ajaran (paham) yang menentang setiap kekuatan negara; teori politik yang
tidak menyukai adanya pemerintahan dan undang-undang.
29. Radikalisme adalah paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan
sosial dan politik dengan cara kekerasan atau drastis;
30. Intoleransi pada dasarnya adalah ketidak-bersediaan dari seseorang atau sekelompok orang
untuk menerima perbedaan yang ada dalam diri orang lain atau kelompok lain.
31. Liberalisme adalah adalah aliran ketatanegaraan dan ekonomi yang menghendaki demokrasi
dan kebebasan pribadi untuk berusaha dan berniaga (pemerintah tidak boleh turut campur);
32. Sekuler adalah sebuah ideologi yang menyatakan bahwa sebuah institusi atau badan negara
harus berdiri terpisah dari agama atau kepercayaan;
33. Pelecehan dan pelanggaran seksual adalah segala perbuatan dan tindakan yang
menyebabkan orang menderita sakit fisik dan mental, terganggunya perasaan dan
kehormatan berupa pengucapan kata-kata dan tindakan tidak senonoh, menyakiti seseorang
secara seksual, serta memperkosa dan melakukan tindakan asusila lainnya;
34. Pergaulan bebas adalah perilaku menyimpang yang melanggar norma agama maupun norma
kesusilaan.
35. LGBT adalah singkatan dari lesbian, gay, biseksual, dan transgender;
36. Lesbian adalah wanita yang mencintai atau merasakan rangsangan seksual sesama jenisnya.
37. Gay adalah laki-laki yang memiliki orientasi seks terhadap sesama jenis
38. Biseksual adalah orang yang mempunyai ketertarikan seksual terhadap dua jenis kelamin
yang berbeda sekaligus;
39. Transgender adalah orang yang memiliki identitas gender atau ekspresi gender yang berbeda
dengan seksnya yang ditunjuk saat lahir dan atau perubahan indikasi seks melalui upaya
medis/non medis.
40. Bullying adalah perilaku agresif disengaja yang menggunakan ketidakseimbangan kekuasaan
atau kekuatan;
41. Adu domba adalah Suatu perbuatan membuat orang lain bertengkar atau bermusuhan;
42. Hoax adalah informasi yang sesungguhnya tidak benar, tetapi dibuat seolah-olah benar
adanya;

8

BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2
Maksud

1. Penyusunan Kode Etik Mahasiswa dimaksudkan sebagai pedoman berpikir, bersikap,
bertindak dan berperilaku bagi mahasiswa UAI dalam berkegiatan berorganisasi,
bermasyarakat dan bernegara baik di lingkungan kampus maupun di tengah masyarakat.

2. Pemberlakuan Kode Etik Mahasiswa tidak untuk mengurangi hak-hak mahasiswa, tetapi
untuk lebih mengarahkan mahasiswa kepada hal-hal yang positif.

3. Penyusunan Kode Etik Mahasiswa pada dasarnya merupakan serangkaian tindakan
transformasi dan transparansi di Universitas yang sejalan dengan visi, misi dan tujuan UAI.

Pasal 3
Tujuan

Kode Etik Mahasiswa bertujuan untuk:
1. Mendukung terwujudnya visi, misi dan tujuan UAI.
2. Memberikan pedoman bagi para mahasiswa dalam berinteraksi dan berperilaku di dalam

maupun di luar kampus;
3. Membangun lingkungan kampus yang kondusif sehingga mampu mendorong suasana belajar

mengajar yang komunikatif berlandaskan etika dan akhlak islami untuk menghasilkan lulusan
yang unggul.
4. Membangun dan mengembangkan citra mahasiswa yang senantiasa berikhtiar dan
menjunjung tinggi nilai-nilai etika islami;
5. Menjamin terpeliharanya tata tertib di Lingkungan Kampus;
6. Membangun dan mengembangkan sikap saling mendukung, menghargai dan berperilaku adil
sesama sivitas akademika.

9

BAB III
HAK DAN KEWAJIBAN

Pasal 4
Hak Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) mempunyai hak :
1. Memperoleh pelayanan akademik dan non akademik sesuai dengan ketentuan yang berlaku

di UAI;
2. Menggunakan fasilitas untuk mendukung kegiatan akademik dan kemahasiswaan guna

memperlancar proses belajar mengajar maupun pembinaan karakter sesuai dengan
ketentuan yang berlaku di UAI;
3. Mendapatkan ketenangan, kenyamanan, kedamaian, perlindungan, dan keamanan selama
berada di lingkungan UAI;
4. Mendapatkan fasilitas sebagai penunjang kegiatan minat dan bakat mahasiswa;
5. Semua kegiatan di kampus UAI berlangsung antara pukul 05:00 WIB sampai dengan pukul
21:00 WIB;
6. Memperoleh pelayanan konseling dari DEKK untuk masalah non akademik.
7. Mendapatkan layanan kesejahteraan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UAI.
8. Menyampaikan aspirasi, pendapat, dan kritik baik secara lisan maupun tertulis secara santun
dan sesuai prosedur yang berlaku.
9. Berpartisipasi dalam organisasi kemahasiswaan yang telah ditetapkan UAI (ORMAWA).
10. Menggunakan kebebasan akademik secara bertanggung jawab untuk menuntut dan mengkaji
ilmu sesuai dengan etika dan norma yang berlaku di lingkungan akademik.

Pasal 5
Kewajiban Mahasiswa

Setiap Mahasiswa wajib :
1. Menjunjung tinggi dan menjaga nama baik UAI;
2. Mematuhi segala peraturan yang ditetapkan UAI, baik yang menyangkut bidang akademik

maupun non akademik, termasuk kegiatan berorganisasi;
3. Menjaga dan memelihara fasilitas kampus, kebersihan, keamanan, kerukunan, kepedulian

terhadap lingkungan dan kepekaan terhadap ancaman dari luar yang bersifat negatif;
4. Mendapatkan persetujuan dari Pimpinan Universitas, Fakultas, Prodi dan Direktorat yang

menangani kemahasiswaan dalam kegiatan yang mengatasnamakan Universitas, Fakultas,
dan Program Studi;
5. Berpakaian rapih, bersih serta berperilaku santun mengikuti norma dan etika islami;
6. Mengacu pada norma dan etika islami dalam menyampaikan kebebasan akademik;
7. Menggunakan bahasa yang santun dalam berkomunikasi lisan maupun tulisan.
8. Menjaga suasana lingkungan UAI yang mengutamakan kearifan, kejujuran, sopan santun dan
bertanggung jawab sesuai dengan norma dan etika Islami;
9. Tidak melakukan politik praktis dengan membawa nama UAI, anarkisme, radikalisme, liberal,
sekuler, pergaulan bebas, transgender, biseksual, bullying, adu domba, hoax dan
menggunakan/memperdagangkan narkotika/psikotropika dengan cara dan bentuk apapun.

10

BAB IV
KODE ETIK

Pasal 6
Standar Etika Perilaku Umum
1. Beriman dan bertakwa kepada Allah SWT
2. Setia, menaati dan menghormati Pancasila dan UUD 1945 dalam bingkai Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
3. Menjaga nama baik UAI.
4. Menaati peraturan yang berlaku di UAI.
5. Menaati norma hukum dan norma lain yang berlaku di masyarakat.
6. Berperilaku santun, menghormati dan menghargai orang lain tanpa membedakan suku,
agama, ras.

Pasal 7
Standar Etika Berpakaian

1. Berpakaian rapi dan sopan: (1) Laki-laki: Bersepatu tertutup, berkemeja, kaos berkerah,
tidak robek dan berlengan, celana tidak robek dan tidak ketat serta tidak berpenampilan
seperti wanita, (2) Wanita: bersepatu tertutup, berpakaian muslimah dan tidak berdandan
berlebihan dan (3) Bagi non muslim: menyesuaikan lingkungan kampus;

2. Tidak diperkenankan berpakaian ketat, transparan dan memperlihatkan anggota badan
(dada, pusar, punggung, pinggang, paha, lengan atas).

3. Tidak menggunakan cat rambut berwarna.

Pasal 8
Standar Etika Kehidupan di Kampus

1. Pada waktu shalat zuhur, ashar, magrib, isya wajib dilaksanakan berjamaah di Masjid
Agung Al Azhar (untuk mahasiswa muslim), dianjurkan untuk mahasiswi muslimah.

2. Bagi mahasiswa yang beragama Islam diwajibkan shalat Jumat di Masjid;
3. Mahasiswa wajib membawa Kartu Mahasiswa UAI dan atau Kartu Tanda Pengenal lainnya

yang memuat identitas, foto dan alamat.
4. Menciptakan dan melaksanakan suasana bersih, sehat dan aman guna mendukung

kelancaran proses belajar mengajar maupun pembinaan karakter dengan membuang
sampah pada tempatnya, tidak mengotori dinding dan fasilitas UAI.
5. Tidak bertato.
6. Untuk laki-laki tidak boleh bertindik
7. Untuk wanita tidak boleh bertindik dibagian selain telinga.
8. Setiap mahasiswa di dalam kampus dilarang memiliki atau membawa, menyimpan,
memperdagangkan, menyebarkan serta menggunakan minuman keras, Narkotika, Obat
Terlarang/Psikotropika dan sejenisnya untuk tujuan apapun;
9. Mahasiswa dilarang merokok di lingkungan kompleks Masjid Agung Al Azhar sesuai dengan
Peraturan Universitas No. 01/PU/UAI/III/2015;
10. Mahasiswa dilarang membawa, menyimpan, memperdagangkan, menyebarkan senjata
berapi dan senjata tajam, bahan peledak dan sejenisnya;
11. Mahasiswa dilarang melakukan permainan dan transaksi judi di lingkungan kampus dan
kompleks Masjid Agung Al Azhar.
12. Mahasiswa dilarang melakukan tindakan/perbuatan pelecehan dan pelanggaran seksual.

11

13. Mahasiswa dilarang mencuri, merusak, atau menghancurkan fasilitas milik Universitas Al
Azhar Indonesia dan YPI Al Azhar;

14. Mahasiswa dilarang melakukan tindakan plagiarisme, pemalsuan dan perjokian.

Pasal 9
Standar Etika Mahasiswa dalam Berorganisasi

1. Melaksanakan kegiatan dan program kemahasiswaan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku;

2. Menjaga dan menjalin komunikasi yang baik antar organisasi kemahasiswaan di dalam dan
di luar kampus;

3. Keberadaan Organisasi Kemahasiswaan yang berlaku disahkan dengan Surat Keputusan
Rektor dan dibawah pengawasan/kendali UAI.

4. Kegiatan dalam rangka pembinaan ideologi kebangsaan yang melibatkan Organisasi Ekstra
Kampus harus berkoordinasi dengan DKA dan DEKK.

5. Organisasi Ekstra kampus yang dilibatkan seperti dimaksud dalam ayat (4) harus sesuai
dengan visi misi UAI dan tidak membawa atribut organisasi tersebut.

6. Tidak melakukan politik praktis baik di dalam maupun luar kampus dengan
mengatasnamakan UAI.

7. Menempati sekretariat organisasi sesuai dengan lokasi yang telah ditentukan oleh pihak
kampus.

8. Melaksanakan kegiatan kemahasiswaan di luar kampus yang mengatasnamakan UAI harus
mendapatkan ijin tertulis dari Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan atau DKA.

9. Semua kegiatan di kampus UAI berlangsung antara pukul 05.00 WIB sampai dengan pukul
21.00 WIB, jika melakukan kegiatan di atas pukul 21.00 di lingkungan kampus harus
mendapatkan izin dari DKA.

10. Setiap mahasiswa dalam menyampaikan pendapat harus menghormati hak-hak orang lain,
secara santun, sesuai norma agama, mentaati hukum, serta memelihara persatuan dan
kesatuan bangsa;

11. Tidak boleh menginap di kampus tanpa seizin DKA.

Pasal 10
Standar Etika Mahasiswa dalam Seni, Minat dan Bakat

1. Melakukan kegiatan seni, minat dan bakat sesuai dengan visi, misi dan tujuan UAI.
2. Menjunjung tinggi sportifitas dan kejujuran dalam berkegiatan.
3. Memperhatikan dan menjaga nilai-nilai dan norma agama Islam serta norma-norma lain

yang berlaku di masyarakat, sopan santun dalam perkataan maupun tingkah laku dalam
berkegiatan.
4. Tidak melakukan kegiatan secara individu ataupun berkelompok yang mengatasnamakan
UAI tanpa seijin dan sepengetahuan Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan atau DKA.
5. Tidak melakukan tindakan-tindakan anarkis, merusak dan mengganggu ketertiban dalam
berkegiatan.
6. Melakukan kerjasama tim pada kompetisi yang bersifat beregu dalam memperoleh
prestasi.
7. Tidak melakukan plagiarisme hasil karya orang lain.
8. Tidak melakukan kegiatan yang bertujuan dengan sengaja mencelakai dan membahayakan
orang lain.
9. Tidak melakukan kegiatan yang disponsori oleh perusahaan rokok, minuman keras, ormas,
organisasi politik dan afiliasinya.

12

10. Pemasangan poster, spanduk, umbul-umbul dan sejenisnya serta penyebaran pamflet,
selebaran, brosur, leaflet dan sejenisnya yang berkaitan dengan kemahasiswaan dan
menggunakan fasilitas UAI harus seizin Sekretariat Universitas yang dikoordinasikan
dengan DKA.

11. Kegiatan seminar, pentas seni, talk show, kompetisi dan sejenisnya yang berkaitan dengan
kemahasiswaan dan menggunakan fasilitas dan mengatasnamakan UAI harus
menginformasikan susunan acara dan narasumbernya ke DKA yang dikoordinasikan
dengan DEKK.

Pasal 11
Standar Etika Mahasiswa dalam Menyampaikan Pendapat

1. Mematuhi peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
2. Penyampaian pendapat dapat disampaikan secara lisan dan tulisan sesuai prosedur dan

ketentuan yang berlaku.
3. Menyampaikannya dengan kesantunan dan menegakkkan nilai-nilai keislaman, tanpa

menyinggung dan merendahkan hal-hal yang berkaitan dengan suku, agama dan ras.
4. Tidak melakukan penyampaian pendapat yang bersifat anarki.
5. Menyampaikan konsep yang rasional dan mengedepankan nilai-nilai akademik penuh

kejujuran, kebenaran untuk kepentingan bersama.
6. Bertanggung jawab dan memahami dengan konsep dan argumentasi yang disampaikan.
7. Mengedepankan dialog dalam menyelesaikan permasalahan untuk mendapatkan hasil

secara musyawarah mufakat.
8. Tidak melakukan ancaman dan paksaan serta memberikan pengaruh negatif kepada pihak

lain selama proses penyampaian pendapat.
9. Tidak melakukan politik praktis baik di dalam maupun luar kampus dengan

mengatasnamakan UAI.

Pasal 12
Standar Etika Mahasiswa dalam Menggunakan Media Sosial

1. Tidak menyebarkan informasi yang dapat mencemarkan nama baik individu maupun UAI
(anti hoaks).

2. Penyampaian pendapat di media sosial tidak mengandung unsur suku, ras, agama yang
dapat merugikan individu dan UAI.

3. Mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa dan tidak melanggar norma kesusilaan
dalam menyebarkan informasi gambar/foto, tulisan maupun video.

Pasal 13
Standar Etika Mahasiswa terhadap Dosen dan Tenaga Kependidikan

1. Bersikap sopan santun dalam perkataan dan perbuatan baik di dalam dan di luar
lingkungan UAI.

2. Bersikap santun dan memperhatikan nilai-nilai etika islami dalam menyampaikan pendapat
kepada dosen dilandasi dengan argumentasi yang rasional serta berdasarkan nilai-nilai
akademik.

3. Menjaga nama baik dosen dan Tenaga Kependidikan dengan tidak menyebarkan informasi
yang tidak baik tentang yang bersangkutan. Jika ada mahasiswa mengetahui informasi
yang tidak baik tentang dosen dan Tenaga Kependidikan (pelanggaran etika dan peraturan

13

yang berlaku), maka mahasiswa dapat melaporkannya ke DEKK disertai dengan bukti yang
cukup.
4. Tidak memberikan bingkisan, hadiah dalam bentuk apapun kepada Dosen dan Tenaga
Kependidikan dengan tujuan mempengaruhi hasil penilaian dosen dalam suatu mata
kuliah ataupun tugas akhir.
5. Tidak melakukan ancaman, intimidasi ataupun penghinaan kepada dosen dan Tenaga
Kependidikan.
6. Mematuhi perintah dosen dan Tenaga Kependidikan sepanjang tidak bertentangan dengan
peraturan dan etika islam yang diterapkan di UAI serta norma hukum dan norma lainnya
yang berlaku di masyarakat.

Pasal 14
Standar Etika Mahasiswa Terhadap Sesama Mahasiswa

1. Bersikap sopan santun dalam perkataan dan perbuatan baik di dalam dan di luar
lingkungan UAI.

2. Memperhatikan nilai-nilai etika islami, norma hukum dan peraturan yang berlaku di UAI
dalam berinteraksi dengan sesama mahasiswa.

3. Bersikap santun dan memperhatikan nilai-nilai etika islami dalam menyampaikan pendapat
kepada sesama mahasiswa dilandasi dengan argumentasi yang rasional serta berdasarkan
nilai-nilai akademik.

4. Menjaga nama baik sesama mahasiswa dengan tidak menyebarkan informasi yang tidak
baik. Jika ada mahasiswa mengetahui informasi yang tidak baik tentang sesama mahasiswa
(pelanggaran etika dan peraturan yang berlaku), maka mahasiswa dapat melaporkannya
ke DEKK disertai dengan bukti yang cukup.

5. Tidak melakukan ancaman, intimidasi ataupun penghinaan kepada sesame mahasiswa.
6. Saling menasehati dan tidak mempengaruhi sesama mahasiswa untuk melakukan tindakan

tidak terpuji yang bertentangan dengan nilai-nilai etika islami, norma hukum dan
peraturan yang berlaku di UAI.
7. Bersama-sama menjaga nama baik UAI.

Pasal 15
Standar Etika Mahasiswa Berkomunikasi Melalui Media Sosial

dengan Dosen dan Tenaga Kependidikan

1. Mengucapkan Assalamualaikum ketika berkomunikasi secara lisan dan tulisan.
2. Memperkenalkan diri dan menggunakan bahasa yang baik dan benar.
3. Menjelaskan keperluannya dan menggunakan bahasa yang singkat, padat dan langsung

pada pokok masalah.
4. Untuk menghindari kesalahpahaman, tidak menggunakan kata atau kalimat singkatan saat

komunikasi tulisan menggunakan WA ataupun media sosial lainnya
5. Mengucapkan terima kasih dan wassalamualaikum di akhir komunikasi
6. Memperhatikan waktu dalam berkomunikasi, tidak pada waktu istirahat, beribadah dan

hari libur.

14

Pasal 16
Standar Etika Mahasiswa terhadap Perkuliahan

Etika Perkuliahan mengacu pada buku pedoman akademik yang berlaku.

15

BAB V
MEKANISME PELAPORAN DAN PENYELESAIAN DUGAAN PELANGGARAN

Pasal 17
Asas

Mekanisme pelaporan dugaan pelanggaran dikelola dengan asas:
1. Rahasia
2. Perlindungan
3. Keadilan
4. Netralitas dan independensi
5. Kebenaran fakta
6. Kemudahan

Pasal 18
Tujuan
Tujuan ditetapkannya mekanisme pelaporan yaitu untuk:
1. Sebagai pedoman dalam menangani pelaporan dugaan pelanggaran etika mahasiswa.
2. Menjamin penyelesaian penanganan pelaporan dugaan pelanggaran etika mahasiswa.
3. Bentuk penegakkan kode etik mahasiswa
4. Bentuk transparansi tata kelola penegakkan kode etik mahasiswa.

Pasal 19
Mekanisme Penyampaian Pelaporan
1. Pelaporan dapat disampaikan oleh secara tertulis maupun online melalui sistem informasi
e-Tilang dengan disertai bukti-bukti dugaan pelanggaran ke DEKK.
2. Laporan yang masuk akan ditindaklanjuti oleh Tim DEKK untuk diverifikasi awal atas
dugaan pelanggaran.
3. Tim DEKK melakukan pemanggilan pihak pelapor untuk dimintakan keterangan secara
terpisah.
4. Pelapor memenuhi pemanggilan pemeriksaan oleh Tim DEKK tanpa mengikutsertakan
pihak lain.
5. Tim DEKK menentukan jenis pelanggarannya (ringan, sedang, berat) untuk perlu tidaknya
dilanjutkan ke tahap selanjutnya.

Pasal 20
Mekanisme Penyelesaian Pelanggaran
1. Tim DEKK memanggil pihak terlapor dan saksi-saksi untuk dimintakan keterangan secara
terpisah.
2. Terlapor dan saksi-saksi memenuhi pemanggilan pemeriksaan oleh Tim DEKK dan atau Tim
Ad Hoc tanpa mengikutsertakan pihak lain.
3. Jika jenis pelanggarannya ringan, sanksi cukup diputuskan oleh Tim DEKK.
4. Jika jenis pelanggarannya sedang dan/berat Tim DEKK mengusulkan kepada Wakil Rektor
Bidang Kemahasiswaan untuk dibuatkan Tim AdHoc dengan komposisi dan jumlah anggota
Tim disesuaikan dengan jenis pelanggarannya, minimal terdiri dari:
a. Unsur pimpinan universitas
b. Unsur pimpinan fakultas dan/program studi
c. Tim DEKK
d. Ahli sesuai dengan bidang yang diinvestigasi
5. Tim Ad Hoc menyusun laporan hasil pemeriksaan kasus kepada Rektor untuk dijadikan
bahan rekomendasi penjatuhan sanksi.

16

6. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan adanya pelanggaran pidana, maka akan diselesaikan
sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

7. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan hanya pelanggaran kode etik, maka akan diselesaikan
sesuai ketentuan kode etik mahasiswa yang berlaku.

8. Sanksi pelanggaran kode etik mahasiswa diputuskan Rektor melalui Surat Keputusan
Rektor setelah memperhatikan laporan investigasi Tim Ad Hoc.

9. Dalam hal terlapor tidak menerima putusan sanksi dan menghendaki dilakukan
persidangan di tingkat lebih tinggi, DEKK beserta Tim Ad Hoc melimpahkan perkara ke
Rektor untuk dilanjutkan ke Senat Universitas.

17

BAB VI
PELANGGARAN

Pasal 21
Pelanggaran Ringan

Bentuk-bentuk pelanggaran ringan adalah: Organisasi
No Perorangan Kegiatan yang menimbulkan
1 Memakai sandal suara yang gaduh

2 Memakai celana robek, celana pendek, celana tiga
perempat, celana ketat, rok mini

3 Memakai kaos oblong, memakai kaos dan/baju
transparan, memakai baju berleher rendah (untuk
wanita), memakai kaos dan/baju berlengan sangat
pendek dan tampak pinggang, berpakaian dan
berdandan seperti wanita (untuk pria), berpenampilan
seperti laki-laki dan berdandan mencolok (untuk
wanita)

4 Bagi Laki-laki batas rambut melebihi bahu, bergaya
punk dan bertindik. Bagi Wanita bergaya punk.

5 Membuang sampah sembarangan
6 Bercanda berlebihan dan membuat gaduh
7 Melontarkan kata-kata kotor
8 Mahasiswa pada waktu-waktu shalat wajib tidak

melakukan shalat di Masjid Agung Al Azhar dan berada
di sekitar lobby dan area kampus UAI.

Pasal 22
Pelanggaran Sedang

Bentuk-bentuk pelanggaran sedang adalah: Organisasi
No Perorangan Menggunakan fasilitas yang
bukan peruntukannya.
1 Pria – wanita berangkulan Melakukan kegiatan yang
disponsori oleh perusahaan
2 Pria – wanita berpegangan tangan rokok, minuman keras,
ormas, organisasi politik dan
afiliasinya.
Melakukan kegiatan yang
disponsori oleh perusahaan
rokok, minuman keras,
ormas, organisasi politik dan
afiliasinya.

3 Pria – wanita berkhalwat (berduaan di tempat sepi) Tindakan bullying

4 Merokok Melakukan aktivitas di atas

pukul 21.00 tanpa izin di area

kampus dan sekitarnya.

18

Bertato Menerima tamu dari luar
Memaksa, mengancam, mengintimidasi tanpa izin
Menyuruh dan memakai
Mengganggu secara langsung kegiatan UAI atribut organisasi diluar
Menghasut dan atau mengadu domba keputusan yang sudah
Berkelahi ditetapkan oleh Keputusan
Rektor.

Pasal 23
Pelanggaran Berat

Bentuk-bentuk pelanggaran berat adalah: Organisasi
No Perorangan
1 Mahasiswa tidak sholat Jumat Pemalsuan dokumen, cap dan

2 Meminum, membawa dan memperjualbelikan tanda tangan
minuman keras
Kegiatan UKKM dan Ormawa
3 Pria – wanita berciuman
tanpa perizinan dan tidak
4 Terbukti melakukan pemalsuan dokumen, cap dan
tanda tangan mengikuti prosedur yang

5 Terbukti melakukan plagiarism karya ilmiah, teknologi, berlaku
seni dan budaya
Membuat UKKM dan Ormawa
6 Melakukan kegiatan perjokian
di luar organisasi yang sudah
7 Melakukan pencurian
disahkan tanpa izin
8 Merusak barang/perlengkapan dan fasilitas milik UAI.
9 Melakukan pembunuhan Memasukkan dan membuat
10 Menggunakan dan atau mengedarkan narkotika,
organisasi dari luar tanpa izin
psikotropika dan obat-obatan terlarang sejenisnya.
11 Menyalahgunakan senjata tajam yang mengakibatkan pimpinan UAI.

orang lain celaka. Menyuruh dan memakai
12 Membawa dan atau menggunakan senjata api tanpa
atribut yang bertentangan
izin dari instansi terkait.
13 Melakukan tindakan pelecehan seksual dan asusila. dengan peraturan perundang-
14 Terlibat kegiatan pornoaksi dan pornografi di dalam dan
undangan yang berlaku.

Merusak sarana dan fasilitas

yang ada di UAI.

Melanggar norma susila, etika,

penghinaan, pencemaran

nama baik individu dan UAI di

dalam dan di luar kampus

19

di luar kampus.
15 Melanggar norma susila, etika, penghinaan,

pencemaran nama baik individu dan UAI di dalam dan di
luar kampus
16 Melakukan perjudian
17 Mengakses sistem informasi UAI secara ilegal
18 Melakukan pelanggaran terhadap peraturan yang
berlaku di UAI secara sistematis dan atau kesengajaan.
19 Menyebarkan paham dan gerakan atheis, komunis,
radikalisme dan terorisme serta paham yang
bertentangan dengan norma hukum yang berlaku di
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
20 Melakukan pelanggaran terhadap norma hukum yang
berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia.

20

BAB VII
PENEGAKAN KODE ETIK

Pasal 24
Penegakan Kode Etik Mahasiswa

1. Pelaksanaan pencegahan, pengawasan dan penindakan pelanggaran kode etik mahasiswa
berdasarkan Buku Pedoman dan SOP yang ditetapkan oleh UAI.

2. Sosialisasi kode etik mahasiswa dilakukan setiap awal tahun ajaran baru dan kegiatan LDK.
3. Kegiatan sosisalisasi dapat berupa pembinaan pada beberapa kegiatan kemahasiswaan,

melalui website UAI dan media lainnya yang dianggap efektif.
4. Pelaksana pencegahan, pengawasan dan penindakan pelanggaran kode etik mahasiswa

dilakukan oleh DEKK berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait;
5. DEKK berwenang untuk mengawasi, memproses, menilai, dan membuat kesimpulan

pelanggaran Kode Etik Mahasiswa dan merekomendasikan hasil kesimpulan dan sanksi yang
diberikan kepada pihak terkait sesuai dengan jenis pelanggarannya.
6. Semua sivitas akademika berhak untuk mencegah terjadinya pelanggaran kode etik
mahasiswa.
7. Semua sivitas akademika berhak melaporkan setiap pelanggaran kode etik mahasiswa.
8. DEKK dan Tim Ad Hoc berkewajiban melindungi kerahasiaan identitas pelapor, saksi dan
korban.
9. DEKK dan Tim Ad Hoc berkewajiban melindungi kerahasiaan isi laporan dari Pelapor.
10. DEKK berhak memberikan laporan kepada pihak terkait ketika ada pelanggaran etika kepada
mahasiswa yang dilakukan oleh selain mahasiswa.
11. UAI berkewajiban memberikan jaminan perlindungan kepada semua pihak yang terlibat
dalam proses penanganan dugaan pelanggaran etika.

Pasal 25
Sanksi

1. Tujuan dikenakan sanksi terhadap suatu pelanggaran adalah memberikan pelajaran kepada
mahasiswa secara keseluruhan untuk mengikuti aturan-aturan yang sesuai dengan norma dan
etika Islami sehingga tidak melakukan pelanggaran lagi di kemudian hari;

2. Sanksi dapat diberikan kepada perorangan, organisasi, penanggung jawab
organisasi/kepanitiaan;

3. Jenis sanksi yang dijatuhkan tergantung dari jenis kesalahan/pelanggaran yang dilakukan.

Pasal 26
Jenis-jenis Sanksi

1. Jenis-jenis sanksi, berdasarkan urutan dari yang ringan sampai yang berat:
a. Sanksi ringan :
- Teguran (lisan).
Mahasiswa yang mendapatkan peringatan/teguran lisan sebanyak dua kali dalam kasus
yang sama, maka kriteria pelanggaran masuk ke dalam kategori pelanggaran sedang.
- Surat peringatan 1 dan 2;
b. Sanksi sedang dari yang paling minimum sampai dengan sanksi maksimum:
- Sanksi administratif membayar denda (Peraturan Universitas No.01/PU/UAI/III/2015)
bagi pelaku pelanggaran kode etik merokok di dalam dan di lingkungan UAI.

21

- Diskorsing tidak diperkenankan mengikuti kegiatan perkuliahan dan kegiatan akademik
selama 1 minggu berturut-turut oleh kaprodi;

- Pencabutan izin kegiatan;
- Penghentian sementara status sebagai mahasiswa.

Semua pelanggaran yang diulang dikenai sanksi yang lebih berat
c. Sanksi berat :

- Pembubaran organisasi;
- Pencabutan fasilitas kegiatan dan pelayanan administratif;
- Ganti rugi;
- Pencabutan status mahasiswa secara permanen.
- Dikenakan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Kesatuan Republik

Indonesia, sesuai putusan pengadilan.
Semua pelanggaran yang diulang dikenai sanksi yang lebih berat.

22

BAB VIII
KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 27

1. Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan ini akan diatur oleh DEKK berkoordinasi dengan
pihak-pihak terkait.

2. Semua peraturan tentang kode etik mahasiswa yang berlaku sebelum adanya pemberlakuan
Peraturan Rektor ini dinyatakan tidak berlaku.

23

BAB IX
PENUTUP
Pasal 28

Peraturan Rektor ini diberlakukan sejak tanggal ditetapkan dan diberlakukan untuk seluruh
mahasiswa Universitas Al Azhar Indonesia. Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam
peraturan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan : di Jakarta
Pada Tanggal : ……………………………1440H

……………………….. 2019M

Rektor,

Prof. Dr. Ir. Asep Saefuddin, M.Sc.


Click to View FlipBook Version