The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Modul Elektronik PBL Sistem Ekskresi

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by nenosuartikaputri, 2022-02-21 23:10:31

SodaPDF-converted-E-MODUL OKE 1

Modul Elektronik PBL Sistem Ekskresi

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

KELAS VIII SMP

SEMESTER 2

DISUSUN OLEH

NENO SUARTIKA
PUTRI

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb.

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT., yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Modul Elektronik
Biologi Berbasis Problem Based Learning pada Materi Sistem Ekskresi. Modul elektronik
biologi pada sistem ekskresi ini disajikan dengan menarik, agar peserta didik lebih
mudah dalam memahami materi tentang sistem ekskresi.

Penyelesaian pembuatan modul elektronik untuk materi sistem ekskresi ini tidak
terlepas dari bimbingan berbagai belah pihak secara langsung maupun tidak langsung,
dengan demikian rasa hormat dan rasa terima kasih penulis ucapkan kepada:

1. Bapak Afrahamiryano, S.Pd., M.Pd., selaku dosen pembimbing I.

2. Bapak Drs. Irwan Hanafi, M.Si., selaku dosen pembimbing II.

3. Ibu Hana Adhia, S.Si., M.Pd., selaku dekan FKIP UMMY Solok.

4. Ucapan terimakasih penulis sampaikan untuk dosen penguji dan validator.

5. Ibu Helvita Roza, S.Pd, M.Pd., ketua prodi pendidikan biologi UMMY Solok.

6. Bapak/Ibu staf pengajar jurusan PMIPA FKIP UMMY Solok.

7. Teman-teman mahasiswa, khususnya mahasiswa jurusan PMIPA FKIP UMMY Solok
yang satu angkatan dengan penulis angkatan 2018 yang telah mendorong dan
memberi semangat kepada penulis.

Penulis berharap semoga modul elektronik yang penulis buat bermanfaat dengan
baik khususnya bagi penulis sendiri, dan membantu peserta didik dalam proses
pembelajaran biologi. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan
modul ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan
dan kesempurnaan modul elektronik ini.

Solok, Januari 2022

Penulis

SISTEM EKSKRESI 1

Daftar Isi

Kata Pengantar.................................................................................................................. 1
Daftar Isi........................................................................................................................... 2
KI dan KD ........................................................................................................................ 3
Petunjuk Penggunaan Modul............................................................................................. 4
Pertemuan 1 ...................................................................................................................... 5
Lembar Evaluasi 1 ............................................................................................................ 9
Pertemuan 2 ...................................................................................................................... 11
Lembar Evaluasi 2 ............................................................................................................ 21
Pertemuan 3 ...................................................................................................................... 23
Lembar Evaluasi 3 ............................................................................................................ 29
Daftar Pustaka................................................................................................................... 35

SISTEM EKSKRESI 2

Petunjuk Penggunaan Modul Elektronik
Problem Based Learning Materi Sistem

Ekskresi Pada Manusia

1. Petunjuk Untuk Guru

Untuk membantu peserta didik, guru hendaknya melakukan langkah-langkah
sebagai berikut:

1. Menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran.
2. Membagikan modul elektronik di android kepada seluruh peserta didik.
3. Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan modul elektronik.
4. Membantu peserta didik dalam memahami konsep-konsep dan menjawab

latihan-latihan pada saat proses pembelajaran.
5. Membantu peserta didik dalam memahami pengetahuan tentang system

ekskresi.
6. Menjelaskan materi-materi yang sulit dipahami oleh peserta didik.

2. Petunjuk Untuk Peserta Didik

1. Bacalah dengan teliti kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator pencapaian
kompetensi, serta tujuan pembelajaran yang terdapat dalam modul elektronik.

2. Pahami materi pada setiap sub-sub materi.
3. Ikutilah alur belajar yang disajikan dalam modul elektronik dan ulangi jika

kurang memahami materi-materi tertentu.
4. Setelah melakukan kegiatan belajar mandiri, lalu mulailah mengerjakan tugas.
5. Lalu kerjakan latihan-latihan yang terdapat pada modul elektronik.

SISTEM EKSKRESI 3

Sistem Ekskresi Pada Manusia

1. Kompetensi Inti

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tangung jawab, santun, peduli, dan percaya diri

dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah kongkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

2. Kompetensi Dasar

3.10 Menganalisis sistem ekskresi pada manusia dan memahami gangguan pada sistem
ekskresi serta upaya menjaga kesehatan sistem ekskresi

4.10 Membuat karya tentang sistem ekskresi pada manusia dan penerapannya dalam menjaga
kesehatan diri

3. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Mensyukuri nikmat Allah SWT dengan memelihara ciptaan-Nya.
2. Memiliki kemampuan untuk menelusuri Dalil Naqli yang berhubungan dengan sistem

ekskresi.
3. Menyebutkan organ-organ penyusun sistem ekskresi pada manusia.
4. Mendeskripsikan fungsi sistem ekskresi.
5. Menganalisis keterkaitan antara struktur dan fungsi pada organ ginjal.
6. Menganalisis keterkaitan antara struktur dan fungsi pada organ paru-paru.
7. Menganalisis keterkaitan antara struktur dan fungsi pada organ hati.
8. Menganalisis keterkaitan antara struktur dan fungsi pada organ kulit.
9. Mengidentifikasi kelainan dan penyakit yang terjadi pada sistem ekskresi.
10. Mengidentifikasi berbagai pola hidup untuk menjaga kesehatan sistem ekskresi.
11. Membuat karya tentang berbagai penyakit atau gangguan pada sistem ekskresi serta

upaya menjaga kesehatan diri.
12. Merencanakan pola hidup sehat untuk menjaga sistem ekskresi.

SISTEM EKSKRESI 4

Pertemuan 1

Tujuan
1. Mensyukuri nikmat Allah SWT dengan memelihara

ciptaan-Nya.
2. Memiliki kemampuan untuk menelusuri Dalil Naqli yang

berhubungan dengan sistem ekskresi.
3. Peserta didik dapat menyebutkan organ-organ penyusun

sistem ekskresi pada manusia.
4. Peserta didik mendeskripsikan fungsi sistem ekskresi.

1. SISTEM EKSKRESI MANUSIA

Mari telusuri!
Apakah kamu tahu bahwa salah satu ayat dalam Al-Qur’an menjelaskan tentang sistem ekskresi?
Jika belum coba kamu telusuri dalam Al-Qur’an surah Al-Infithar: 6-8 dan surah An-Nisa: 56.
Kemudian apa yang dapat kamu simpulkan dari ayat tersebut? Hubungkan dengan ekskresi!

Apakah tubuh kita mengeluarkan zat sisa? Coba kamu
identifikasi zat sisa yang dikeluarkan oleh tubuh kamu.
Apa saja zat sisa yang dikeluarkan tubuh? Mengapa zat
sisa dalam tubuhmu harus dikeluarkan? Bagaimana
dampaknya jika zat sisa dalam tubuhmu tidak dikeluarkan?

Coba kamu bayangkan ketika kamu sedang di rumah, ketika kamu mencuci baju, mandi, atau
memakan makanan dalam kemasan, pasti dari kegiatan tersebut dihasilkan zat sisa atau yang
kita kenal dengan sampah. Kalau dihitung pasti banyak sekali sampah yang menumpuk didalam
rumah jika tidak secara teratur dibuang. Sampah yang menumpuk tentu akan menjadi tempat
berkembangnya penyakit. Selanjutnya, bagaimana di dalam tubuh kita? Apakah tubuh kita juga
mengeluarkan zat sisa? Apa saja jenis zat sisa yang dikeluarkan tubuh kita? Apa dampaknya
apabila zat sisa yang dihasilkan tubuh tidak dikeluarkan? Nah, untuk menjawab permasalahan
ini, mari kita selesaikan dengan berbagai kegiatan berikut ini!

SISTEM EKSKRESI 5

Ayo kita pahami!

Tubuh manusia juga menghasilkan berbagai zat sisa yang sudah tidak diperlukan
tubuh seperti urine, keringat, gas karbon dioksida, uap air, urea, asam urat, dan bilirubin.
Berbagai zat tersebut perlu dikeluarkan karena apabila menumpuk dalam tubuh akan
menimbulkan penyakit, bahkan dapat menyebabkan kematian. Agar tubuh sehat dan
seimbang harus ada pengaturan zat-zat yang diperlukan tubuh serta pengaturan pengeluaran
zat-zat yang sudah tidak diperlukan oleh tubuh. Tuhan telah melengkapi manusia dengan
sistem pengeluaran zat sisa tersebut. Agar kamu dapat memahami jalur terbentuknya zat sisa
dan bagian yang berperan dalam mengeluarkan zat sisa tersebut.

Bagaimana jika kamu tidak mengeluarkan sisa metabolisme
tubuh? Bisa dibayangkan apa yang akan terjadi… Dari sini, kamu
dapat menyadari betapa besar kekuasaan tuhan yang telah
menciptakan makhluknya dengan sistem tubuh yang begitu
sempurna. Setelah belajar bab ini diharapkan kamu mampu
menggambarkan dan memahami konsep sistem ekskresi.

Apakah kamu masih ingat ciri-
ciri makhluk hidup? Tuliskan
apa saja ciri-ciri makhluk
hidup yang kamu ketahui pada
kolom di bawah ini!

………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

SISTEM EKSKRESI 6

Salah satu ciri makhluk hidup adalah memerlukan makanan. Zat-zat makanan dalam
tubuh makhluk hidup diubah menjadi energi. Saat mengubah menjadi energi, sel
menghasilkan limbah. Limbah yang dihasilkan berupa zat-zat sisa metabolisme. Zat ini tidak
dimanfaatkan lagi oleh tubuh. Oleh karena itu, zat ini harus dibuang agar tidak meracuni
tubuh. Proses pembuangan zat-zat sisa metabolisme disebut proses pengeluaran atau ekskresi.

2. STRUKTUR DAN FUNGSI EKSKRESI MANUSIA

Seperti halnya sampah yang perlu dibuang dari dalam rumah agar rumah tetap layak
huni, maka tubuh kita juga harus membuang sampah dari dalam tubuh agar tetap sehat.
Setelah kita minum, bernafas, dan berlari ternyata banyak bahan yang dikeluarkan tubuh.
Tubuh memiliki sistem tersendiri untuk mengatur kondisinya. Sistem ini berfungsi untuk
mengeluarkan zat sisa dalam tubuh. Tahukah kamu organ apa saja yang berperan dalam
sistem ini?

Zat diekskresikan keluar tubuh oleh organ-organ ekskresi. Zat sisa yang dikeluarkan
dari organ-organ tersebut merupakan bahan sisa dari proses metabolisme. Organ-organ
ekskresi dalam tubuh manusia berupa organ paru-paru yang mengeluarkan zat sisa CO2,
ginjal yang akan mengekskresikan urin, kulit yang akan mengekskresikan keringat dan hati
yang akan mengeluarkan bilirubin yang merupakan bahan sisa dari pemecahan sel darah
merah yang sudah tua. Perhatikanlah gambar!

Gambar 1. Zat sisa dalam tubuh dan organ yang terlibat dalam proses pengeluaran zat sisa
(Sumber: ruangguru.com)

SISTEM EKSKRESI 7

Mari kita lakukan

Setelah memahami pemahaman diatas, coba selesaikan pertanyaan berikut ini

1. Setiap hari kita membutuhkan beberapa kebutuhan pokok, seperti makan, minum,
dan bernafas. Tanpa melakukan aktivitas itu, manusia akan mati. Makanan dan
udara yang kita masukkan ke dalam tubuh digunakan dalam proses metabolisme
tubuh. Proses metabolisme dalam tubuh menghasilkan zat sisa, coba kamu
identifikasi zat-zat sisa apa saja yang dikeluarkan tubuh?

Jawab:………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………

2. Mengapa zat sisa dalam tubuhmu harus dikeluarkan?

Jawab:………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………

3. Bagaimana jika zat sisa dalam tubuhmu tidak dikeluarkan?

Jawab:………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………

4. Manusia sebagai makhluk yang kompleks memiliki organ ekskresi yang kompleks
pula coba kamu sebutkan organ-organ ekskresi dan fungsinya?

Jawab:………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………

5. Setelah mempelajari tentang zat-zat sisa hasil metabolisme dan organ-organ
ekskresinya, coba kamu jelaskan apasih yang dimaksud dengan sistem ekskresi
itu?

Jawab:………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………

SISTEM EKSKRESI 8

Lembaran Evaluasi 1

Pilihan Ganda

Petunjuk: Bacalah pertanyaan dengan seksama, kemudian pilihlah salah satu jawaban yang
menurut kamu paling tepat!

1. Berikut ini daftar organ manusia
1) Kulit
2) Hidung
3) Paru-paru
4) Ginjal
5) Hati
6) Anus
Berdasarkan data diatas, organ yang menyusun sistem ekskresi pada manusia adalah
nomor…
a. 1,2,3,4
b. 1,3,4,5
c. 2,3,4,6
d. 3,4,5,6

2. Ekskresi merupakan proses pengeluaran sisa metabolisme tubuh. Proses berikut
merupakan proses ekskresi kecuali…
a. Berkeringat
b. Buang air besar
c. Buang air kecil
d. Menghembuskan nafas

3. Manakah yang tidak termasuk sisa metabolisme…
a. Karbondioksida
b. Urea
c. Amoniak
d. Asam amino

SISTEM EKSKRESI 9

4. Organ berikut yang memiliki fungsi dalam setiap sistem tubuh manusia adalah…
a. Hati
b. Ginjal
c. Lambung
d. Jantung

5. Pernyataan berikut berhubungan dengan sistem pengeluaran manusia, kecuali…
a. Kulit menghasilkan keringat
b. Ginjal menghasilkan urine
c. Paru-paru menghasilkan CO2
d. Pankreas menghasilkan enzim amylase

Essai

1. Tuliskan Dalil Naqli yang menjelaskan tentang sistem ekskresi!
2. Apa istilah dalam pengeluaran zat sisa metabolisme manusia?
3. Tuliskan organ-organ tubuh yang menjalankan fungsi ekskresi!
4. Jelaskan empat alat ekskresi manusia dan zat yang diekskresikan!
5. Jelaskan fungsi hati sebagai alat ekskresi!

Sukses bukanlah suatu kebetulan, melainkan
marupakan kerja keras, tekun belajar, dan

berkorban.

-PELE-

SISTEM EKSKRESI 10

Pertemuan 2

Tujuan
1. Peserta didik dapat menganalisis keterkaitan

antara struktur dan fungsi pada organ ginjal.
2. Peserta didik dapat menganalisis keterkaitan

antara struktur dan fungsi pada organ paru-paru.
3. Peserta didik dapat menganalisis keterkaitan

antara struktur dan fungsi pada organ hati.
4. Peserta didik dapat menganalisis keterkaitan

antara struktur dan fungsi pada organ kulit.

1. STRUKTUR DAN FUNGSI GINJAL

Pernahkah kamu berpikir bagaimana proses
pengeluaran urine? Apa saja yang terkandung di
dalam urine?

Pernahkah kamu memperhatikan biji kacang ercis? Coba kamu perhatikan dan
bandingkan dengan gambar ginjal di bawah ini, hampir sama bukan?

Gambar 2. Ginjal (kiri), biji kacang ercis (kanan)
(Sumber: pinteres.com)

SISTEM EKSKRESI 11

Nah sekarang, apakah kamu mengetahui fungsi ginjal? Ginjal berfungsi untuk
menyaring darah yang mengandung zat sisa metabolisme dari sel di seluruh tubuh. Ginjal
terletak di kanan dan kiri tulang pinggang yaitu di dalam rongga perut pada dinding tubuh
bagian belakang (dorsal). (Gambar 3 a) Ginjal sebelah kiri letaknya lebih tinggi dari pada
ginjal sebelah kanan. Ginjal memiliki bentuk seperti biji kacang merah. (Gambar 3 b) Ginjal
berwarna merah karena banyak darah yang masuk ke dalam ginjal. Darah akan masuk ke
dalam ginjal melalui pembuluh arteri besar dan akan keluar dari ginjal melalui pembuluh
vena besar.

Apabila sebuah ginjal dipotong melintang maka akan tampak tiga lapisan, seperti
pada gambar 3 c. Bagian luar disebut korteks renalis atau kulit ginjal di bawahnya terdapat
medula renalis dan di bagian dalam terdapat rongga yang disebut rongga ginjal atau pelvis
renalis. Ginjal tersusun atas lebih kurang satu juta alat penyaring yang disebut dengan nefron.
Perhatikan gambar 3.

Gambar 3. Ginjal dan struktur penyusunnya
(Sumber: ruangguru.com)

SISTEM EKSKRESI 12

Nefron merupakan satuan struktural dan fungsional ginjal karena nefron merupakan
unit penyusun utama ginjal dan unit yang berperan penting dalam proses penyaringan darah.
Sebuah nefron terdiri atas sebuah komponen penyaring atau badan Malpighi yang dilanjutkan
oleh saluran-saluran (tubulus). Setiap badan Malpighi mengandung gulungan kapiler darah
yang disebut glomerulus yang berada dalam kapsula Bowman. Pada bagian inilah proses
penyaringan darah dimulai. Perhatikan gambar 4 agar kamu dapat melihat struktur badan
Malpighi dengan lebih jelas.

Medula renalis (bagian tengah ginjal) tersusun atas saluran-saluran yang merupakan
kelanjutan dari badan Malpighi dan saluran yang ada di bagian korteks renalis. Saluran-
saluran itu adalah tubulus proksimal, lengkung Henle, tubulus distal dan tubulus kolektivus
(pengumpul) yang terdapat pada medula. Lengkung Henle adalah saluran ginjal yang
melengkung pada daerah medula yang menghubungkan tubulus proksimal dengan tubulus
distal. Pelvis renalis atau rongga ginjal berfungsi sebagai penampung urine sementara
sebelum dikeluarkan melalui ureter.

Gambar 4. Struktur Badan Malphigi
(Sumber: ruangguru.com)

Tahukah kamu bahwa proses pembentukan urine di dalam ginjal melalui tiga
tahapan? Ketiga tahapan tersebut adalah tahap filtrasi, tahap reabsorpsi, dan tahap
augmentasi.

a. Tahap Filtrasi

Pembentukan urine dimulai dari darah mengalir melalui arteri aferen ginjal masuk ke
dalam glomerulus yang tersusun atas kapiler-kapiler darah. Ketika darah masuk ke
glomerulus tekanan darah menjadi tinggi sehingga mendorong air dan zat zat yang memiliki
ukuran kecil keluar melalui pori-pori kapiler, dan menghasilkan filtrat. Cairan hasil
penyaringan tersebut tersusun atas urobilin urea glukosa air asam amino dan ion-ion seperti

SISTEM EKSKRESI 13

natrium, kalium, kalsium, dan klor. Filtrat selanjutnya disimpan sementara di dalam kapsula
Bowman. Darah dan protein tetap tinggal di dalam kapiler darah karena tidak dapat
menembus pori-pori glomerulus. Filtrat yang tertampung di kapsula bowman disebut urine
primer. Tahapan pembentukan urine primer ini disebut tahap filtrasi.

b. Tahap Reabsorpsi

Urine primer yang terbentuk pada tahap filtrasi masuk ke tubulus proksimal. Di dalam
tubulus proksimal terjadi proses penyerapan kembali zat-zat yang masih diperlukan oleh
tubuh yang disebut dengan tahap reabsorpsi. Glukosa, asam amino, ion kalium, dan zat-zat
yang masih diperlukan oleh tubuh juga diangkut ke dalam sel dan kemudian ke dalam kapiler
darah di dalam ginjal. Sedangkan urea hanya sedikit yang diserap kembali.

Cairan yang dihasilkan dari proses reabsorpsi disebut urine sekunder. Urine sekunder
mengandung air, garam, urea, dan urobilin. Urobilin inilah yang memberikan warna kuning
pada urine sedangkan urea yang menimbulkan bau pada urine. Urine sekunder yang terbentuk
dari proses reabsorpsi selanjutnya mengalir ke lengkung Henle kemudian menuju tubulus
distal. Selama mengalir dalam lengkung Henle air dalam urine sekunder juga terus
direabsorpsi.

c. Tahap Augmentasi

Setelah melalui lengkung Henle, urine sekunder sampai pada tubulus distal. Pada
bagian tubulus distal masih ada proses penyerapan air, ion natrium, klor, dan urea. Pada
tubulus distal terjadi proses augmentasi, yaitu pengeluaran zat-zat yang tidak diperlukan
tubuh ke dalam urine sekunder. Urine sekunder yang telah bercampur dengan zat-zat sisa
yang tidak diperlukan tubuh inilah yang merupakan urine sesungguhnya. Urine tersebut
kemudian disalurkan ke pelvis renalis (rongga ginjal). Urine yang terbentuk selanjutnya
keluar dari ginjal melalui ureter, kemudian menuju kandung kemih yang merupakan tempat
menyimpan urine sementara. Kandung kemih memiliki dinding yang elastis. Kandung kemih
mampu meregang untuk dapat menampung sekitar 0,5L urine. Proses pengeluaran urine dari
dalam kandung kemih disebabkan oleh adanya tekanan di dalam kandung kemih. Tekanan
pada kandung kemih disebabkan oleh adanya sinyal yang menunjukkan bahwa kandung
kemih sudah penuh. Sinyal penuhnya kandung kemih memicu adanya kontraksi otot perut
dan otot-otot kandung kemih. Akibat kontraksi ini urine dapat keluar dari tubuh melalui
uretra.

SISTEM EKSKRESI 14

2. STRUKTUR DAN FUNGSI KULIT
Selain menjaga suhu tubuh berkeringat ternyata juga
berfungsi untuk mengeluarkan zat sisa metabolisme. Organ
tubuh manakah yang memiliki proses dalam pembentukan
keringat dan bagaimana tubuh membuat keringat?

Ketika berolahraga kamu mengeluarkan keringat bukan? Selain menjaga suhu tubuh,
berkeringat ternyata juga berfungsi untuk mengeluarkan zat sisa metabolisme.

Gambar 5. Struktur Anatomi Kulit
(Sumber: gurusains.com)

Sebagai organ ekskresi kulit berperan dalam pembentukan dan pengeluaran keringat.
Selain fungsi tersebut kulit juga berfungsi untuk melindungi jaringan di bawahnya dari
kerusakan kerusakan fisik karena gesekan penyinaran berbagai jenis kuman dan zat kimia
berbahaya. Selain itu kulit juga berfungsi untuk mengurangi kehilangan air dalam tubuh
mengatur suhu tubuh dan menerima rangsangan dari luar. Kulit terdiri atas dua lapisan utama
yaitu lapisan epidermis (kulit ari) dan lapisan dermis (kulit jengat).

SISTEM EKSKRESI 15

Lapisan Epidermis (Kulit Ari)

Epidermis merupakan lapisan kulit paling luar yang tersusun atas sel-sel epitel yang
mengalami keratinasi. Pada lapisan epidermis tidak terdapat pembuluh darah maupun serabut
saraf. Pada lapisan epidermis masih terdapat beberapa lapisan kulit antara lain stratum
korneum yang merupakan lapisan kulit mati dan selalu mengelupas dan lapisan stratum
granulosum yang mengandung pigmen melanin. Di bawah stratum granulosum terdapat
lapisan stratum germinativum yang terus-menerus membentuk sel-sel baru ke arah luar
menggantikan sel-sel kulit yang terkelupas.

Lapisan Dermis (Kulit Jengat)

Lepisan dermis terdapat di bawah lapisan epidermis. Pada lapisan dermis terdapat otot
penggerak rambut, pembuluh darah, pembuluh limfa, saraf, kelenjar minyak (glandula
sebasea), dan kelenjar keringat (glandula sudorifera). Kelenjar keringat berbentuk seperti
pembuluh panjang. Pangkal kelenjar keringat menggulung dan berhubungan dengan kapiler
darah dan serabut saraf. Serabut saraf akan meningkatkan kerja kelenjar keringat sehingga
merangsang produksi keringat. Kelenjar keringat akan menyerap air, ion-ion, NaCl, dan urea
dari dalam darah yang kemudian dikeluarkan melalui pori-pori kulit.

Di bawah lapisan dermis terdapat lapisan hipodermis atau lapisan subkutan. Lapisan
hipodermis bukan merupakan bagian dari kulit namun merupakan kumpulan jaringan ikat
yang berfungsi melekatkan kulit pada otot. Lapisan hipodermis banyak tersusun atas jaringan
lemak sehingga juga berfungsi menjaga suhu tubuh.

SISTEM EKSKRESI 16

3. STRUKTUR DAN FUNGSI PARU-PARU

Selain sebagai organ sistem pernafasan, paru-paru juga
merupakan organ sistem ekskresi, mengapa demikian? Zat
apa saja yang dikeluarkan paru-paru sebagai organ
ekskresi?

Gambar 6. Struktur paru-paru pada Manusia
(Sumber: dok.kemendikbud)

SISTEM EKSKRESI 17

Paru-paru berfungsi sebagai alat pernafasan, paru-paru juga berfungsi sebagai alat
ekskresi. Masih ingatkah kamu apa yang dikeluarkan paru-paru selama kita bernafas? Paru-
paru mengeluarkan sisa metabolisme berupa CO2 dan H2O. Kedua zat ini harus dikeluarkan
supaya tidak mengganggu fungsi tubuh. Paru-paru terletak di dalam rongga dada dan bagian
bawahnya menempel pada diafragma. Paru-paru terdiri dari dua bagian, yaitu paru-paru
kanan yang memiliki tiga gelambir dan paru-paru kiri memiliki dua gelambir.

Masih ingatkah kamu pertukaran gas yang terjadi di alveolus? Oksigen di udara yang
memasuki alveolus akan berdifusi dengan cepat memasuki kapiler darah yang mengelilingi
alveolus, sedangkan karbondioksida akan berdifusi dengan arah yang sebaliknya. Darah pada
alveolus akan mengikat oksigen dan mengangkutnya ke jaringan tubuh. Di dalam pembuluh
kapiler jaringan tubuh darah mengikat karbondioksida atau CO2 untuk dikeluarkan bersama
uap air. Reaksi kimia tersebut secara ringkas dapat kita tuliskan sebagai berikut.

C6H12O6 + 6 O2 Energi + 6CO2 + 6H2O

Ayo Kita Coba

1. Hembuskan nafasmu di depan cermin, coba amati apa yang terjadi pada
cermin tersebut?
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………

2. Zat apakah yang dibutuhkan oleh tubuh pada saat bernafas, dan zat apa
yang dikeluarkan?
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………

3. Buatlah reaksi yang terjadi pada saat kita bernafas dan zat yang
direaksikan oleh paru-paru!
………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………............................

SISTEM EKSKRESI 18

4. STRUKTUR DAN FUNGSI HATI

Gambar 7. Struktur hati pada Manusia
(Sumber: dok.kemendikbud)

Selain berperan dalam sistem pencernaan hati juga berperan dalam sistem ekskresi
yaitu mengekskresikan zat warna empedu yang disebut dengan bilirubin. Masih ingatkah
kamu darimana bilirubin ini dihasilkan? Bilirubin dihasilkan dari pemecahan hemoglobin
yang terdapat pada sel darah merah. Sel darah merah hanya memiliki rentang waktu hidup
antara 100 sampai 120 hari karena sel darah merah tidak memiliki inti sel dan membran
selnya selalu bergesekan dengan pembuluh kapiler darah. Karena tidak memiliki inti sel, sel
darah merah tidak dapat membentuk komponen baru untuk menggantikan komponen sel yang
rusak.

Sel darah merah yang rusak akan dihancurkan oleh makrofag di dalam hati dan limfa.
Hemoglobin yang terkandung di dalam sel darah merah dipecah menjadi zat besi, globin, dan
hemin. Zat besi selanjutnya dibawa menuju sumsum merah tulang untuk digunakan
membentuk hemoglobin baru. Globin dipecah menjadi asam amino untuk digunakan dalam
pembentukan protein lain. Sedangkan hemin diubah menjadi satu warna hijau yang disebut
biliverdin. Biliverdin kemudian diubah menjadi bilirubin yang merupakan zat warna kuning
oranye. Bilirubin selanjutnya dikeluarkan bersama getah empedu. Getah empedu dikeluarkan
usus 12 jari, kemudian menuju usus besar. Di dalam usus besar bilirubin diubah menjadi
urobilinogen. Urobilinogen diubah menjadi urobilin sebagai pewarna kuning pada urine dan
sterkobilin sebagai pigmen coklat pada feses.

Organ hati juga berfungsi mengubah amonia (NH3) yang berbahaya jika berada
dalam tubuh menjadi zat yang lebih aman yaitu urea. Amonia tersebut dihasilkan dari proses
metabolisme asam amino. Urea dari dalam hati akan dikeluarkan dan diangkut oleh darah
menuju ginjal untuk dikeluarkan bersama urine.

SISTEM EKSKRESI 19

Mari kita lakukan

Setelah memahami pemahaman diatas, coba selesaikan pertanyaan berikut ini

1. Manusia sebagai makhluk yang kompleks memiliki organ ekskresi yang kompleks
pula, yaitu berupa kulit, hati, paru-paru, dan ginjal. Ginjal memiliki fungsi yang
penting, yaitu dalam mengekskresikan urine. Untuk menjalankan fungsinya, ginjal
dilengkapi dengan bagian-bagian yang mendukung fungsinya sebagai organ
ekskresi. Dapatkah kamu mendeskripsikan struktur ginjal? Dan proses apa saja
yang berlangsung dalam pembentukan urine?

Jawab:………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………

2. Setiap kamu melakukan aktivitas, baik saat bekerja keras ataupun saat
berolahraga, kamu selalu berkeringat. Dan setelah selesai tubuh kamu menjadi
dingin, mengapa bisa demikian? Coba kamu jelaskan mekanisme keluarnya keringat
dari tubuh!

Jawab:………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………

3. Kita manusia bernafas menggunakan paru-paru. Ketika bernafas, manusia
menghirup oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Paru-paru berperan ganda
dalam sistem tubuh manusia, yaitu selain sebagai organ pernafasan, paru-paru
juga berperan sebagai organ ekskresi. Mengapa bisa demikian? Coba kamu
jelaskan berdasarkan pengetahuanmu!

Jawab:………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………

4. Hari merupakan “kelenjar” terbesar yang terdapat dalam tubuh manusia. Hati
selain berfungsi sebagai alat sekresi, hati juga berfungsi sebagai alat ekskresi.
Coba kamu jelaskan maksud dari hati berfungsi sebagai alat sekresi dan ekskresi
itu!

Jawab:………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………

SISTEM EKSKRESI 20

Lembaran evaluasi 2

Pilihan Ganda

Petunjuk: Bacalah pertanyaan dengan seksama, kemudian pilihlah salah satu jawaban yang
menurut kamu paling tepat!
1. Berikut merupakan ciri dan struktur dari ginjal, kecuali…

a. Terletak di kiri dan kanan pinggang
b. Ginjal kanan lebih tinggi dibandingkan ginjal kiri
c. Bentuk seperti biji kacang merah
d. Ginjal bewarna merah karena terdapar banyak darah
2. Proses pembentukan urine melalui tahap
1. Augmentasi
2. Reabsorpsi
3. Filtrasi
Urutan proses pembentukan urine adalah…
a. 1,2,3
b. 2,3,1
c. 3,1,2
d. 3,2,1
3. Komponen penyusun keringat yang benar adalah…
1. Air, glukosa, garam
2. Air, urea, garam
3. Air, glukosa, urea
4. Air, urea, vitamin
4. Paru-paru merupakan organ ekskresi yang berperan dalam proses…
a. Mengeluarkan karbon dioksida dan uap air

SISTEM EKSKRESI 21

b. Difusi gas
c. Mengatur proses bernafas
d. Mengatur homepstatis dan osmoregulasi
5. Hati termasuk organ ekskresi sebab…
a. Mampu mengubah glukosa menjadi glukogen
b. Merombak protein menjadi amoniak
c. Menghasilkan cairan empedu
d. Mendetoksifikasi racun

Essai

1. Tuliskan bagian utama ginjal!
2. Tuliskan faktor yang memengaruhi produksi urine!
3. Tuliskan fungsi utama paru-paru berkaitan dengan alat ekskresi!
4. Bagaimana mekanisme pengeluaran keringat?
5. Tuliskan fungsi utama hati berkaitan dengan alat ekskresi!

Ketika orang mengatakan impian kamu tidak
masuk akal, tugas kamu adalah mewujudkannya

SISTEM EKSKRESI 22

Pertemuan 3

Tujuan
1. Mengidentifikasi kelainan dan penyakit

yang terjadi pada sistem ekskresi.
2. Mengidentifikasi berbagai pola hidup untuk

menjaga kesehatan sistem ekskresi.

1. GANGGUAN PADA SISTEM EKSKRESI MANUSIA DAN UPAYA
UNTUK MENCEGAH ATAU MENANGGULANGINYA

Pernahkah kamu mendengar orang sakit batu ginjal?
Apakah kamu tahu penyebabnya? Dan apakah kamu tahu
bagaimana cara mengatasi penyakit batu ginjal tersebut?

Pernahkah kamu mendengar kegiatan cuci darah? Cuci darah atau dialisis
merupakan slah satu cara yang dapat dilakukan ketika ginjal tidak dapat berfungsi
dengan baik. Adapun mesin dialisis yang merupakan mesin yang bekerja seperti
ginjal yang akan membersihkan darah dengan cara difusi sederhana. Jika mesin ini
dinyalakan, darah yang penuh dengan sisa metabolisme akan mengalir disepanjang
pipa yang kosong. Setelah darah memenuhi pipa, sisa metabolisme mengalami difusi
ke dalam larutan yang tersedia dalam pipa tersebut. Setelah darah disirkulasikan
beberapa kali di sepanjang mesin dan arteri tubuh, maka darah pasien akan menjadi
bersih dari sisa metabolisme.

SISTEM EKSKRESI 23

Mari kita cermati gangguan yang terjadi pada sistem ekskresi manusia

Nefritis

Nefritis adalah penyakit rusaknya nefron terutama pada bagian bagian glomerulus
ginjal. Nefritis disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococcus. Nefritis mengakibatkan
masuknya kembali asam urat dan urea ke pembuluh darah (uremia) serta adanya penimbunan
air di kaki karena reabsorpsi air yang terganggu (edema). Upaya penanganan nefritis adalah
dengan proses juki darah atau pencangkokan ginjal.

Gambar 8. Nefritis pada ginjal
(Sumber: anonim)

Batu Ginjal

Batu ginjal adalah gangguan yang terjadi akibat terbentuknya endapan garam kalsium
di dalam rongga ginjal (pelvis renalis), saluran ginjal atau kandung kemih. Batu ginjal
terbentuk kristal yang tidak dapat larut. Kandungan batu ginjal adalah kalsium oksalat, asam
urat, dan kristal kalsium fosfat. Endapan ini terbentuk jika seseorang terlalu banyak
mengkonsumsi garam mineral dan kekurangan minum air serta sering menahan kencing.
Upaya mencegah terbentuknya batu ginjal adalah dengan meminum cukup air putih setiap
hari membatasi konsumsi garam karena kandungan natrium yang tinggi pada garam dapat
memicu terbentuknya batu ginjal serta tidak sering menahan kencing. Batu ginjal yang kecil
dapat saja keluar melalui urine tetapi seringkali menyebabkan rasa sakit. Batu ginjal
berukuran besar memerlukan operasi untuk mengeluarkannya.

Gambar 9. Batu Ginjal
(Sumber: wajibbaca.com)

SISTEM EKSKRESI 24

Albuminuria

Albuminuria merupakan penyakit yang terjadi akibat adanya kerusakan pada
glomerulus yang berperan dalam proses filtrasi, sehingga pada urine ditemukan adanya
protein. Albuminuria dapat terjadi akibat kurangnya asupan air ke dalam tubuh sehingga
memperberat kerja ginjal, mengonsumsi terlalu banyak protein, kalsium, dan vitamin C dapat
membuat glomerulus harus bekerja lebih keras sehingga meningkatkan resiko kerusakannya.
Supaya yang dapat dilakukan untuk mencegah albuminuria adalah dengan mengatur jumlah
garam dan protein yang dikonsumsi, serta pola hidup sehat untuk mengatur keseimbangan
gizi.

Gambar 10. Albuminuria Ginjal
(Sumber: anonim)

Hematuria

Hematuria merupakan penyakit yang ditandai dengan adanya sel-sel darah merah
pada urine. Hal ini disebabkan penyakit pada saluran kemih akibat gesekan dengan batu
ginjal. Hematuria juga dapat disebabkan oleh adanya infeksi bakteri pada saluran kemih.
Upaya pencegahan hematuria dapat dilakukan dengan segera buang air kecil ketika ingin
buang air kecil, membersihkan tempat keluarnya urine dari arah depan ke belakang untuk
menghindari masuknya bakteri dari dubur, serta banyak minum air putih. Ketika seseorang
sakit hematuria, maka penanganan yang diberikan adalah dengan memberi antibiotik untuk
membersihkan infeksi bakteri pada saluran kemih.

Diabetes Insipidus

Penyakit ini disebabkan karena seseorang kekurangan hormon ADH atau hormon
antidiuretik. Kondisi tersebut menyebabkan tubuh tidak dapat menyerap air yang masuk ke
dalam tubuh, hingga penderita akan sering buang air kecil secara terus-menerus. Upaya
penanganan penderita diabetes insipidus adalah dengan memberikan suntikan hormon
antidiuretik sehingga dapat mempertahankan pengeluaran urine secara normal.

SISTEM EKSKRESI 25

Kanker Ginjal

Merupakan penyakit yang timbul akibat pertumbuhan sel pada ginjal yang tidak
terkontrol di sepanjang tubulus dalam ginjal. Hal ini dapat menyebabkan adanya darah pada
urine, kerusakan ginjal, dan juga dapat memengaruhi kerja organ lainnya jika kanker ini
menyebar, sehingga dapat menyebabkan kematian. Upaya pencegahan yang dapat dilakukan
adalah dengan menghindari penggunaan bahan-bahan kimia yang memicu kanker.

Jerawat

Jerawat atau acne vulgaris merupakan suatu kondisi kulit yang ditandai dengan
terjadinya penyumbatan dan peradangan pada kelenjar sebasea (kelenjar minyak). Jerawat
dapat timbul karena kurangnya menjaga kebersihan kulit sehingga berpotensi terjadi
penumpukan kotoran dan kulit mati. Faktor hormonal yang merangsang kelenjar minyak pada
kulit, penggunaan kosmetik yang berlebihan dan mengandung minyak dapat berpotensi
menyumbat pori-pori. Konsumsi makanan berlemak secara berlebihan juga dapat
menimbulkan jerawat. Jerawat pada umumnya dapat muncul pada wajah, leher, atau
punggung. Upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan membersihkan wajah
secara rutin, menghindari makanan berlemak, dan lebih banyak mengonsumsi buah-buahan,
serta menjaga aktivitas tubuh.

Gambar 11. Jerawat
(Sumber: halosehat.com)

Biang Keringat

Biang keringat terjadi karena kelenjar keringat tersumbat oleh sel-sel kulit mati yang
tidak dapat terbuang secara sempurna. Keringat yang terperangkap tersebut menyebabkan
timbulnya bintik-bintik kemerahan yang disertai gatal. Sel-sel kulit mati, debu, dan kosmetik
juga dapat menyebabkan terjadinya bilang keringat. Orang yang tinggal di daerah tropis dan
lembab, akan lebih mudah terkena biang keringat. Biasanya anggota badan yang terkena
biang keringat adalah leher, punggung, dan dada. Biang keringat dapat mengenai siapa saja
baik anak-anak, remaja, ataupun orang tua. Upaya pencegahan yang dilakukan adalah dengan
menjaga kebersihan kulit menggunakan pakaian yang menyerap keringat dan longgar atau
apabila kulit berkeringat segera keringkan dengan tisu atau handuk. Apabila terkena biang

SISTEM EKSKRESI 26

keringat maka dapat diobati dengan memberi bedak atau salep yang dapat mengurangi rasa
gatal.

Gambar 10. Biang keringat
(Sumber: anonim)

Sekarang kamu sudah mengetahui bagaimana pengaturan yang terjadi di dalam tubuh
kita untuk mengeluarkan zat-zat sisa yang beracun bagi tubuh. Proses pembuangan zat-zat
sisa metabolisme ini dibentuk oleh organ hati, ginjal, paru-paru, dan kulit. Menjaga kesehatan
organ pada sistem ekskresi sangat penting agar tumbuh tetap dapat menjalankan fungsinya
dengan baik. Oleh karena itu, pola hidup yang sehat harus mulai kamu terapkan sedini
mungkin. Beberapa upaya yang dapat dilakukan antara lain dengan mengatur pola makan
yang seimbang, banyak minum air putih minimal dua liter sehari, olahraga teratur, serta tidak
menunda untuk buang air kecil. Berdasarkan beberapa upaya tersebut, kamu harus tahu
mengapa hal tersebut dapat mencegah terjadinya gangguan pada sistem ekskresi.

SISTEM EKSKRESI 27

Mari kita lakukan

Setelah memahami pemahaman diatas, coba selesaikan pertanyaan berikut ini

1. Pada suatu kasus dijumpai seorang ibu yang mengalami pembengkakan pada
kakinya. Menurut diagnosa dokter ibu ini terserang infeksi bakteri pada
glomerulusnya. Apakah sebenarnya yang terjadi pada ibu tersebut? Dan
bagaimana cara mengobatinya?

Jawab:………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………

2. Juan menderita sakit sejak kecil. Pada satu hari saat Juan buang air kecil,
urinenya disertai dengan darah. Diagnosa dokter, Juan mengalami gangguan pada
ginjal. Berdasarkan analisa di atas, menurut pendapatmu apakah jenis penyakit
Juan? Dan mengapa urinenya disertai darah?

Jawab:………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………

3. Pada saat ini telah banyak jenis-jenis teknologi yang digunakan untuk membantu
berbagai gangguan/kelainan pada sistem tubuh manusia. Kemukakan beberapa
teknologi yang membantu sistem ekskresi yang kamu ketahui!

Jawab:………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………

SISTEM EKSKRESI 28

Lembaran Evaluasi 3

Pilihan Ganda

Petunjuk: Bacalah pertanyaan dengan seksama, kemudian pilihlah salah satu jawaban yang
menurut kamu paling tepat!
1. Gangguan fungsi ginjal yang ditandai dengan timbulnya pembengkakan pada kaki

sebagai akibat kerusakan nefron adalah…
a. Diabetes mellitus
b. Nefritis
c. Diabetes insidipus
d. Batu ginjal
2. Keadaan di mana terdapat kerusakan pada glomerulus sehingga ditemukan protein di
dalam urine disebut penyakit…
a. Hematuria
b. Albuminuria
c. Batu ginjal
d. Diabetes
3. Kondisi tubuh yang tidak dapat menyerap air, sehingga penderita sering buang air kecil
disebut penyakit…
a. Batu ginjal
b. Hematuria
c. Diabetes mellitus
d. Diabetes insidipus
4. Adanya batu ginjal di dalam rongga ginjal dapat menimbulkan…
a. Hematuria
b. Nefritis
c. Hidronefrosis

SISTEM EKSKRESI 29

d. Gagal ginjal
5. Pasangan nama penyakit dan gejala yang ditimbulkan yang tepat adalah...

a. Hematuria – infeksi kulit
b. Jerawat – peradangan pada kelenjar sebasea
c. Batu ginjal – buang air kecil terus-menerus
d. Albuminuria – sakit perut

Essai

1. Apa yang menyebabkan seseorang menderita batu ginjal?
2. Tuliskan 3 jenis penyakit yang menyerang ginjal!
3. Apa yang kamu ketahui tentang diabetes insidipus?
4. Jelaskan mengenai penyakit hematuria!
5. Apa penyebab terjadinya biang keringat?

Belajar memang tidak membuat kamu langsung
sukses, tapi percayalah orang-orang sukses
adalah pembelajar sejati.

SISTEM EKSKRESI 30

Rangkuman

1. Sistem ekskresi merupakan kemampuan untuk menjaga keseimbangan tubuh
dengan cara membuang bahan-bahan sisa metabolisme yang dikeluarkan
oleh sel.

2. Organ ekskresi pada manusia terdiri atas empat organ yaitu ginjal, kulit,
paru-paru, dan hati.

3. Ginjal merupakan organ ekskresi yang memiliki peran sangat penting karena
membuang sisa metabolisme dalam jumlah besar melalui urine. Proses ginjal
menghasilkan urine meliputi tiga tahapan utama yaitu filtrasi, reabsorpsi, dan
augmentasi.

4. Kulit merupakan organ ekskresi yang mengeluarkan bahan yang hampir
sama dengan ginjal, yakni sampah nitrogen berupa urea dalam bentuk
keringat.

5. Paru-paru merupakan organ ekskresi yang mengeluarkan sisa metabolisme
berupa CO2 dan H2O.

6. Hati merupakan organ ekskresi yang memiliki kemampuan menetralisir
racun dan menghasilkan getah empedu. Hati memiliki peran dalam
mengubah NH3 atau amonia menjadi urea yang nantinya akan dibuang
melalui kulit dan ginjal.

7. Gangguan sistem ekskresi yang sering terjadi pada ginjal antara lain nefritis,
albuminuria, batu ginjal, hematuria, kanker ginjal, diabetes insipidus, dan
biang keringat.

8. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan sistem
ekskresi antara lain mengatur pola makan yang seimbang, banyak minum air
putih minimal dua liter sehari, olahraga teratur, serta tidak menunda untuk
buang air kecil.

SISTEM EKSKRESI 31

Glosarium

Albuminuria : Penyakit yang ditandai dengan adanya protein dalam albumin
dalam urine karena kerusakan glomerulus.
Bilirubin
Biliverdin : Pigmen hijau biru yang dikeluarkan empedu.
Diabetes insidipus
Ekskresi : Pigmen kuning keemasan yang dikeluarkan empedu.

Filtrasi : Penyakit banyak kencing akibat kekurangan hormon ADH.
Glomerulus
Korteks : Proses pengeluaran metabolisme yang sudah tidak digunakan oleh
tubuh dalam bentuk urine, keringat, ataupun CO2.
Medulla
: Proses penyaringan darah di glomerulus dalam badan malphigi.
Nefritis
Reabsorpsi : Jalinan kapiler anterior pada cekung kapsul Bowman.

Urobilin : Lapisan luar yang mengandung badan malphigi, tubulus proksimal
dan tubulus distal.

: Bagian ginjal yang mengandung pembuluh pengumpul, lengkung
Henle.

: Penyakit yang disebabkan oleh infeksi pada badan neuron.

: Proses penyerapan kembali bahan yang masih ada dalam darah
setelah mengalami filtrasi.

: Pigmen kuning kecoklatan yang dikeluarkan empedu untuk
memberi warna pada feses dan urine.

SISTEM EKSKRESI 32

Kunci Jawaban

EVALUASI 1

Pilihan Ganda

1. B
2. B
3. D
4. A
5. D

Essai

1. QS. Al-Infithar: 6-8 dan QS. An-Nisa: 56.
2. Ekskresi.
3. Ginjal, paru-paru, hati, kulit.
4. Ginjal, zat sisa yang dikeluarkan ialah urine

Paru-paru, zat sisa yang dikeluarkan ialah karbondioksida dan uap air
Hati, zat sisa yang dikeluarkan ialah bilirubin
Kulit, zat sisa yang dikeluarkan ialah keringat
5. Selain berperan dalam sistem pencernaan hati juga berperan dalam sistem
ekskresi yaitu mengekskresikan zat warna empedu yang disebut dengan
bilirubin. Bilirubin dihasilkan dari pemecahan hemoglobin yang terdapat
pada sel darah merah.

SISTEM EKSKRESI 33

EVALUASI 2

Pilihan Ganda

1. B
2. D
3. B
4. A
5. C

Essai

1. Korteks (kulit ginjal)
Medula (sumsum ginjal)
Pelvis (rongga ginjal)

2. Hormon adh, hormon insulin, suhu lingkungan, konsumsi garam, dan
jumlah air yang diminum

3. Mengeluarkan karbondioksida dan uap air
4. Tubuh manusia memiliki ribuan kelenjar ekrin yang dapat nenbantu

mengatur suhu tubuh. Ketika suhu tubuh meningkat, sistem syaraf
mengirim sinyal ke kelenjar ekrin untuk melepaskan keringat melalui pori-
pori
5. Menghasilkan bilirubin/empedu

EVALUASI 3

Pilihan Ganda

1. B
2. B
3. D
4. A
5. B

Essai

1. Batu ginjal terbentuk jika seseorang terlalu banyak mengonsumsi garam
mineral dan kekurangan minum air serta sering menahan kencing

2. Nefritis, batu ginjal, albuminuria
3. Diabetes insidipus merupakan penyakit yang menyebabkan tubuh tidak

dapat menyerap air yang masuk, sehingga penderita akan sering buang air
kecil. Penyakit ini disebabkan karena seseorang kekurangan hormone ADH
4. Hematuria merupakan penyakit yang ditandai dengan adanya sel darah
merah pada urine.
5. Biang keringat terjadi karena kelenjar keringat tersumbat oleh sel-sel kulit
mati yang tidak dapat terbuang sempurna
6.

SISTEM EKSKRESI 34

Daftar Pustaka

Amrullah, 2014. Modul Sistem Ekskresi. (online)

https://www.slideshare.net/amrullahM/modul-sistem-ekskresi-disusun-oleh-amrullah-

m. (diakses tanggal 26 Desember 2021).

Siti Zubaidah, dkk. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Zuliana Ramawati, 2012. 50 Reaksi Biologi. Jakarta: Penerbit Nectar.

SISTEM EKSKRESI 35

Biografi Penulis

Neno Suartika Putri lahir di Solok provinsi Sumatera Barat pada tanggal 28 Agustus
2000. Penulis merupakan anak sulung dari tiga bersaudara. Pada tahun 2006, penulis
memasuki sekolah dasar (SD) di SDN 12 Tanah Sirah Padang dan lulus pada tahun 2012.
Kemudian melanjutkan sekolah tingkat pertama (SMP) pada tahun yang sama di SMPN 6 X
Koto Singkarak dan lulus pada tahun 2015. Selanjutnya masuk sekolah menengah atas
(SMA) di SMAN 1 X Koto Singakarak dan lulus pada tahun 2018. Pada tahun yang sama
penulis diterima menjadi mahasiswa di Universitas Mahaputra Muhammad Yamin Solok
jurusan pendidikan biologi. Demikian biografi singkat penulis untuk diketahui.

SISTEM EKSKRESI 36


Click to View FlipBook Version