2017
Erlangga: Jakarta
Biologi
[CIRI-CIRI UMUM PROTISTA]
Protista adalah mikroorganisme eukariota yang bukan hewan, tumbuhan, atau fungus.
Mereka pernah dikelompokkan ke dalam satu kerajaan bernama Protista, namun sekarang
tidak dipertahankan lagi.
KARAKTERISTIK BUKU
Judul : Ciri-Ciri Umum Protista
Institusi : PT Gelora Aksara Pratama
Penyusun : Jauhar Fikri
Editor : Jauhar Fikri
Desainer Sampul : Jauhar Fikri
Tata Letak : Tim SMA
Dilarang keras mengutip, menjiplak, atau memfotokopi sebagian atau seluruh
isi buku ini serta memperjualbelikannya tanpa izin tertulis dari Penerbit
Erlangga.
© HAK CIPTA DILINDUNGI OLEH UNDANG-UNDANG
i
KATA PENGANTAR
Alhamdullilah, puji syukur kehadiran Allah SWT, yang telah
melimpahkan Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Bahan ajar
ini dengan baik.
Bahan ajar ini penulis susun secara menyeluruh berdasarkan kurikulum
tahun 2013 yang mengembangkan proses pembelajaran siswa aktif dengan
tiga aspek kompetensi, yaitu sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan
keterampilan(psikomotor). Bahan ajar ini diharapkan dapat membantu siswa
dalam proses pembelajaran yang fokus pada pemberian pengalaman belajar
siswa dalam mengembangkan kompetensinya agar kelak mampu memahami dan
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk kesempurnaan dalam pembahasan bahan ajar ini penulis sadari
masih jauh dari sempurna, penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua
pihak di masa yang akan datang agar tercapai apa yang kita harapkan
bersama.
Terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah bekerja
sama dalam penulisan, penyusunan, hingga penerbitan bahan ajar ini. Penulis
berharap semoga bahan ajar ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Banjarmasin, Novembar 2017
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KARAKTERISTIK BUKU ............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR .................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. iii
Line out/Pembatas........................................................................................................................... 1
iii
Line out/Pembatas
• KD
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman
hayati, ekosistem dan lingkungan hidup.
2.1 Berprilaku ilmiah : teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung
jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam
mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong,
bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif
dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam
kelas/laboratortium maupun di luar kelas/laboratorium.
3.5 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan protista berdasarkan ciri-ciri
umum kelas dan perannya dalam kehidupan melalui pengamatan secara teliti dan
sistematis.
4.2 Merencanakan dan melaksanakan pengamatan tentang ciri-ciri dan peran protista
dalam dalam kehidupan dan menyajikan hasil pengamatan dalam bentuk media
informasi.
• IPK
3.5.1 Mendiskripsikan ciri-ciri umum protista
3.5.2 Mengklasifikasikan kingdom protista
3.5.3 Menjelaskan ciri-ciri umum protista mirip hewan, tumbuhan dan jamur
3.5.4 Memberikan contoh peranan protista dalam kehidupan
4.2.1 Membuat charta tentang ciri-ciri umum protista mirip hewan, tumbuhan dan
jamur
• JUDUL MATERI
Ciri-ciri Umum Protista
1
• INSERT TABEL GAMBAR
Uraian/ SUB bab
Pengertian Protista
Protista mirip hewan Abdul hadi. 2013
(protozoa) Hausmann, K. 1996
medicaldaily. 2017
Protista mirip
tumbuhan (ganggang
/alga)
3
Protista mirip jamur
(jamur protista)
porosilmu. 2015
Peranan protista
dalam kehidupan
manusia
Pengskitchen.2014
• Materi : (Font 13) (arial,comic sains,Book antigua)
Protista adalah sebuah kingdom yang beragam, termasuk semua
organisme eukariotik yang bukan hewan, maupun tumbuhan, atau
jamur. Untuk klasifikasi, protista dibagi menjadi tiga kelompok:
protista seperti hewan, protista seperti tumbuhan, dan protista
seperti jamur. Ciri-ciri umum protista meliputi: eukariotik,
uniseluler atau multiseluler, habitat perairan atau lembab, bergerak,
berklorofil, sebagian bersifat parasit.
Protista merupakan organisme dalam kingdom Protista. Organisme
eukariota ini, yang berarti mereka terdiri dari sel-sel tunggal atau
ganda yang semuanya mengandung inti yang tertutup oleh membran.
Protista adalah kelompok eukariota beragam yang tidak dapat
diklasifikasikan sebagai hewan, tumbuhan, atau jamur.
3
Organisme dalam kingdom Protista meliputi amuba, ganggang merah,
dinoflagellata, diatom, Euglena dan jamur lendir. Penjelasan singkat
dari ciri-ciri umum protista akan di sajikan pada tulisan di bawah.
Protista merupakan organisme tingkat rendah yang sel penyusunnya
memiliki yang bersifat eukariotik, protista mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut :
• Bersifat eukariotik dan melakukan respirasi secara aerobik.
• Sebagian besar bersifat uniseluler, beberapa membentuk koloni.
Ada juga yang multi seluler terdiri dari banyak sel. Protista multi
seluler memiliki tubuh yang sederhana tanpa jaringan
tersepesialisasi.
• Protista kebanyakan hidup di perairan. Sebagian protista hidup
bebas tetapi ada juga yang bersimbiosis dengan organisme lain.
• Bergerak aktif seperti hewan dan berklorofil seperti tumbuhan
serta mempunyai siklus hidup dan refroduksi yang mirip dengan
jamur.
• Sebagian besar protista memiliki mitokondria.
• Mereka bisa menjadi parasit bagi organisme lain
Untuk klasifikasi, protista dibagi menjadi tiga kelompok:
1. Protista mirip tumbuhan adalah ganggang (alga).
Ciri-ciri Alga :
• merupakan organisme Eukariotik
• ada yang uniseluler (bentuk benang/pita) dan ada yang
multiseluler (bentuk lembaran).
3
• Memiliki klorofil, sehingga bersifat autotrof. Selain klorofil,
alga juga memiliki pigmen lain, seperti fikosianin (warna biru),
fikoeritrin (warna merah), fikosantin (warna coklat), xantofil
(warna kuning) dan karotena (warna keemasan).
• Tubuh alga/ganggang tidak dapat dibedakan antara akar,
batang, dan daun. Tubuhnya berupa thalus, sehingga dimasukkan
ke dalam golongan thalophyta.
• Reproduksi secara aseksual (dengan fragmentasi, pembelahan,
pembentukan spora) maupun seksual (dengan oogami dan
isogami). oogami terjadi jika antara sel betina dan sel kelamin
jantan mempunyai ukuran yang sama dan sulit dibedakan.
Oogami terjadi jika antara sel kelamin jantan dan sel
kelamin betina mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda dan
mudah dibedakan. Dari peleburan dua sel kelamin tersebut, akan
terjadi pembuahan yang menghasilkan zigot. Zigot akan terus
berkembang menjadi individu baru
• Habitat di perairan (tawar – laut), tempat lembab. Ada yang
menempel pada batuan (epilitik), tanah/lumpur/pasir (epipalik),
menempel pada tumbuhan sebagai (epifitik), dan menempel pada
tubuh hewan (epizoik).
Protista Mirip Tumbuhan dibagi kedalam 7 Filum, yaitu :
3
a. Euglenophyta
Filum Euglenophyta
merupakan organisme uniseluler
yang flagella (bulu cambuk), Bintik
mata yang dapat menangkap cahaya
(disebut stigma), dan kloroplas.
putri narisa, dkk. 2013
Beberapa anggota filum Euglenophyta dapat hidup secara
autotrof (menghasilkan makanan sendiri) maupun heteretrof
(memburu makanan). Ketika cahaya cukup, maka mereka akan
hidup secara autotrof, sedangkan ketika cahaya melemah, mereka
akan hidup secara heterotrof. Biasanya ditemukan di perairan dan
berkembangbiak dengan cara membelah diri. Euglenophyta
merupakan salah satu protista yang mirip tumbuhan (mampu
berfotosintesis) dan juga mirip hewan (dapat melakukan
pergerakan aktif).
b. Chrysophyta (Alga Emas)
Filum Chrysophyta merupakan organisme yang anggotanya
memiliki variasi bentuk dan struktur. Alga biasanya berwarna
cokelat-keemasan. Habitatnya banyak di air tawar dan tanah
lembab, juga dapat ditemuka di lautan. Pigmen warna yang dominan
terdapat pada tubuh Chrysophyta adalah karoten dan fikosantin
sehingga tubuhnya berwarna cokelat-keemasan. Namun juga dapat
memiliki klorofil yang memberikan warna hijau.
3
c. Pyrrophyta/Dinoflagellata (Ganggang Api)
Penamaannya ganggang api muncul karena beberapa ciri
anggota protista mirip tumbuhan kelompok ini, contohnya mereka
tampak bersinar ketika malam hari. Beberapa pyrrophyta
jumlahnya akan meningkat pesat pada waktu tertentu, misalnya
ketika air hangat dan kaya nutrisi sehingga membuat lautan
tampak berwarna merah kecoktlatan (red tide). Ketika muncul red
tide, kondisi air akan miskin oksigen, juga kadang-kadang menjadi
beracun sehingga ketika fenomena ini terjadi banyak makhluk
hidup lain yang mati. Sebenarnya warna ganggang api dapat
beranekaragam, hijau, kuning, cokelat dan lainnya, warna ini
tergantung kepada pigmen yang lebih dominan dalam menyusun
tubuhnya. Biasanya ganggang api memiliki pigmen klorofil a dan c,
santofil, dinosatin dan fikobilin. Spesies dinoglagellata biasanya
merupakan organisme uniseluler namun ada juga yang multiseluler.
Ganggang api ini memiliki dua flagellata yang dapat membuat
gerakan memutar sehingga sering juga disebut dinoflagellata (dino
= pusaran air). Ganggang api umumnya merupakan organisme
fotoautotrof, tetapi ada juga spesies yang hidup sebagai parasit.
d. Phaeophyta (ganggang cokelat)
Phaeophyta adalah kelompok protista mirip tumbuhan yang
memiliki pigmen dominan berupa karoten, yaitu fukosantin,
3
sehingga memberikan warna cokelat pada tubuhnya. Penamaan
ganggang ini sesuai dengan ciri-cirinya, “phaeophyta” berasal dari
“phaeios” bahasa Yunani yang artinya cokelat. Selain fukosatin,
ganggang cokelat juga memiliki pigmen klorofil a, c, dan santofil.
Anggota dari Phaeophyta yang telah dikenali lebih dari 1000
spesies. Hampir semua ganggang cokelat hidup di pinggir pantai,
mereka kebanyakan merupakan organisme multiseluler yang
berbentuk seperti benang. Struktur phaeophyta sangat mirip
dengan tumbuhan seutuhnya karena memiliki akar, batang dan
daun. Reproduksinya secara aseksual dengan membelah diri
menghasilkan zoospora atau secara fragmentasi. Sedangkan
secara seksual dengan menghasilkan gamet jantan dan betina.
e. Bacillariophyta (Diatom)
Filum ini merupaka filum yang memiliki anggota paling banyak
dibandingkan kelompok lain pada protista mirip tumbuhan.
Spesiesnya yang telah dikenali berjumlah sekitar 10.000. Secara
umum Bacillariophyta merupakan organisme uniseluler yang tidak
begerak dan hidup sebagai plankton. Diatom dapat berbentuk
seperti benang, bulat, atau segitiga. Diatom memiliki struktur tubuh
yang sangat khas, yaitu bagian tubuhnya terdiri atas kotak
(hipoteka) dan tutup (epiteka), nah antara kotak dan tutup tersebut
terdapat celah yang disebut rafe. Dinding selnya mengandung
pektin dan silikat, apabila organisme ini mati, maka cangkang
3
tersebut akan membentuk tanah diatom yang memiliki harga jual
lumayan karena dapat dimanfaatkan untuk berbagai hal. Reproduksi
diatom dapat terjadi secara seksual maupun aseksual. Diatom juga
sering di masukkan kedalam kelompok Chrysophyta (Alga
Keemasan), namun disini saya memisahkannya agar informasi yang
didapat tentang diatom lebih banyak.
f. Rhodophyta (Alga Merah)
Rhodophyta merupakan filum yang memiliki pigmen dominan
fikobilin yaitu fikoeitrin sehingga memberikan warna merah ada
tubuhnya, namun rhodophyta juga memiliki pigmen fikosianin yang
memberikan warna biru (tidak dominan). Anggota filum ini yang
telah dikenali berkisar sekitar 4000 spesies yang umumnya
merupakan organisme multiseluler. Kebanyakan rhodophyta hidup di
laut, dan sebagian kecil dapat ditemukan di air tawar.
Reproduksinya dapat berlangsung secara aseksual dan seksual.
Secara aseksual rhodophyta dengan membentuk tetraspora.
Sedangkan secara seksual langsung dengan gamet jantan dan betina.
g. Chlorophyta (Alga Hijau)
Sesuai dengan namanya, Chlorophyta memiliki tubuh berwarna
kehijauan. Pigmen dominan penyusun tubuhny adalah klorofil, selain itu
mereka juga memiliki sedikit karotin (pigmen kuning). Dalam tubuh
alga hijau klorofil berkumpul dalam suatu tempat yang disebut
3
kloroplas. Bentuk kloroplas pada masing - masing anggotanya
bervariasi, ada yang berbentuk bulat, bentuk spiral, seperti bintang,
dll. Chlorophyta merupakan organisme uniseluler yang dapat berkoloni
membentuk organisme multiseller sederhana. Mereka sering
ditemukan hidup pada habitat yang berair. Karena memiliki klorofil,
alga hijau merupakan makhluk hidup autotrof yang menghasilkan
makanan melalui proses fotosintesis. Reproduksi dapat terjadi secara
aseksual (melalui pembelahan biner) maupun secara seksual (melalui
Konjugasi).
2. Protista mirip hewan (Protozoa)
• Merupakan organisme bersel satu.
• Mempunyai inti eukariotik.
• Ukuran tubuh antara 100–300 mikron.
• Sebagian besar anggota Protozoa mempunyai alat gerak.
• Alat gerak Protozoa, antara lain kaki semu (pseudopodia), bulu
getar (silia), dan bulu cambuk (flagelum).
• Habitat Protozoa di air tawar, air laut, tempat lembap, tubuh
hewan, dan tubuh manusia
Protozoa dapat berkembang biak secara aseksual dan seksual.
• Secara seksual, dilakukan dengan cara konjugasi yaitu dengan
melekatnya 2 organisme dan melakukan pertukaran inti.
• Secara aseksual, dilakukan dengan cara membelah diri.
3
Berdasarkan alat geraknya, protista mirip hewan dibagi lagi
menjadi 4 kelompok :
a. Filum Rhizopoda (Sarcodina)
Pergerakan Rhizopoda dilakukan dengan menggunakan kaki semu
(pseudopodia). Rhizopoda tidak memiliki bentuk tetap karena
selalu berubah-ubah sesuai dengan pergerakannya. Selain
berfungsi untuk bergerak, kaki semu juga berfungsi untuk
menangkap makanannya. Setelah makanan tersebut dicerna, zat
sisa hasil pencernaan akan memadat dan menepi pada ujung tubuh
kemudian keluar dari tubuh.Karena tidak dapat menghasilkan
makanan sendiri, maka rhizopoda termasuk organisme heterotrof.
Rhizopoda berkembangbiak dengan membelah diri secara
langsung (pembelahan biner). Contoh anggota filum rhizopoda
adalah Amoeba.
b. Filum Ciliata (Ciliophora/Infusiora)
Sesuai dengan namanya, Ciliata bergerak dengan menggunakan
silia (bulu getar). Selain berfungsi sebagai alat gerak, silia yang
terdapat di seluruh bagian tubuhnya berfungsi menggerakan
makanan agar dapat masuk melalui mulutnya. Karena tidak dapat
menghasilkan makanan sendiri, maka Ciliata termasuk organisme
heterotrof. Ciliata biasanya memiliki dua inti sel yang disebut
makronukleus (berukuran lebih besar) dan mikronukleus
(berukuran lebih kecil). Reproduksi aseksual dilakukan dengan
3
membelah diri, dan seksual dilakukan dengan konjugasi (saling
menempelkan tubuh dan bertukar inti). Contoh anggota filum ini
adalah paramecium sp.
c. Filum Flagellata (Mastigophora)
Flagella berasal dari bahasa latin yang artinya cambuk.
Mastifophora berasal dari bahasa Yunani yaitu “mastig) yang
artinya cambuk, dan “phora” yang berarti gerakan. Sebagian
besar flagellata memiliki dua cambuk di bagian belakang
tubuhnya, sehingga saat bergerak terlihat seperti didorong dari
belakang. Flagellata dapat ditemukan di laut, air, tawar, hidup
bersimbiosis dengan makhluk lain, ataupun hidup secara parasit.
d. Sporozoa (Apicomplexa)
Sporozoa (Sporo = biji, zoa = hewan) merupakan organisme
uniseluler yang tidak memiliki alat gerak. Organisme ini bergerak
dengan melakukan kontraksi seluruh sel. Seluruh Sporozoa hidup
secara parasit, dan makanan diserap langsung dari inangnya.
Reproduksi sporozoa dapat berlangsung secara seksual maupun
aseksual. Secara seksual terjadi dengan pertemuan mikrogamet
dan makrogamet dalam tubuh inang. Sedangkan aseksual
dilakukan dengan pembelahan sel. Contoh sporozoa adalah
plasmodium vivax, malaria, dan ovale yang merupakan penyebab
penyakit malaria pada manusia.
3
3. Protista mirip jamur
Terbagi 2, yaitu :
b. Mycomycota (Jamur Lendir)
• Bentuk tubuh seperti lendir.
• Berinti banyak, uniseluler atau multiseluler.
• Struktur tubuh vegetatif menyerupai Amoeba.
• Berkembang biak secara aseksual dan seksual.
• Biasa hidup di hutan-hutan basah, tanah lembap, batang kayu
yang membusuk, kayu lapuk, atau sampah basah.
b.Oomycota (Jamur Air)
• Mempunyai banyak inti yang tedapat dalam benang-benang
hifa yang tidak bersekat.
• Dinding sel berupa selulosa.
• Spora yang dihasilkan oleh zigot berdinding tebal yang
berfungsi sebagai pelindung. Pada kondisi tertentu sopra akan
tumbuh menjadi hifa baru.
• Berkembang biak secara aseksual dengan pembentukan
zoospora yang dilengkapi alat berenang berupa dua buah
flagel.
• Dapat hidup di air atau tempat-tempat lembab dan mempunyai
oospora sebagai penghasil spora.
3
Berikut adalah 3 kelompok protista mirip jamur :
a. Myxomycota (Jamur lendir)
Myxomycota disebut juga jamur lendir plasmodial. Semua
anggota Myxoycota bersifat heterotrof karena tidak bisa
melakukan fotosintesis sehingga tidak mampu menghasilkan
makanan sendiri. Biasanya jamur lendri plasmodium memiliki
pigmen warna yang terang, dapat berwarna kuning atau oranye.
Plasmodium dapat tumbuh hingga diameternya mencapai satuan
sentimeter (cm), namun demikian mereka merupakan organisme
uniseluler, ukurang tubuhnya besar karena kelompok ini dapat
memiliki banyak nukleus. Habitat myxomycota dapat ditemukan
di hutan basah, kayu lapuk, dan tanah lembab. Dalam siklus
hidupnya terdapat kumpulan sel amoeboid yang disebut
plasmodium. Sl amoeboid merupakan sel-sel yang dapat hidup
bebas yang dihasilkan oleh jamur lendir.
Plasmodium dapat memakan bakteri, hama, spora dan komponen
organik lainnya. Setelah makanan dimakan, maka akan dicerna
dengan mekanisme fagositosis. Ketika makanan kurang, maka sel
– sel ini akan bergabung membentuk sesuatu seperti lendir.
Kemudian massa yang seperti lendir ini akan mencari lingkungan
baru yang lebih mendukung kebutuhannya. Pergerakan massa
tersebut dilakukan dengan kontraksi dari masing-masing sel yang
bergabung tadi. Ketika habitatnya kering dan tidak dapat
3
memberikan makanan, maka plasmodium akan berhenti tumbuh
dan berkembang, serta akan berdiferensiasi menjadi suatu
tahapan siklus hidup yang berfungsi untuk reproduksi seksual.
b. Acrasiomycota
Acrasiomycota merupakan jamur lendiri seluler. Berbeda dengan
myxomycota yang merupakan jamur lendir plasmodium.
Perbedaan dasar keduanya adalah Acrasiomycota merupakan
organisme haploid (hanya memiliki satu set kromosom), hanya
zigotnya saja yang bersifat diploid (memiliki dua set kromosom).
Sedangkan Myxomycota menjalani hidupnya lebih dominan
sebagai organisme diploid. Selain itu Acrasiomycota atau jamur
lendir seluler memiliki tubuh yang berfungsi untuk menghasilkan
spora saat reproduksi aseksual. Acrasiomycota tidak memiliki
siklus hidup berflagel.
c. Oomycota (Jamur air)
Sebenarnya nama jamur air untuk Oomycota kurang tepat,
karena itu merupakan salah satu spesies fillum ini. “Oomycota”
berasal dari kata “Oo” yang artinya telur dan “Mycota” yang
artinya jamur. Sebagian besar oomycota hidup sebagai pengurai
dan berperan penting di habitat perairan. Beberapa anggotanya
juga hidup sebagai parasit. Reproduksi Oomycota dapat terjadi
secara aseksual maupun seksual. Secara Aseksual mereka akan
membentuk zoospora yang apabila jatuh pada lingkungan yang
3
sesuai akan menjadi organisme baru. Sedangkan secara seksual
dengan pertemuan gamet jantan dan gamet betina.
PERANAN PROTISTA
Beberapa penyakit yang menyerang tubuh manusia dan hewan
mamalia sebagian disebabkan oleh protozoa parasit. Selain dapat
merugikan bagi manusia, protista juga dapat menguntungkan,antara
lain sebagai berikut:
1. Zooplankton di ekosistem perairan sebagian besar adalah protista
berklorofil yang berguna sebagai makanan ikan dan arthropoda
air.
2. Entamoeba coli di dalam usus besar mamalia ikut berperan dalam
proses pembusukan sisa makanan.
3. Foraminifera mempunyai kerangka luar dari zat kapur dan fosilnya
dalam jumlah tertentu dapat membentuk endapan tanah
globigerina yang dapat digunakan sebagai petunjuk adanya minyak
bumi.
4. Radiolaria mempunyai kerangka dari zat kersik. Radiolaria yang
mati akan meninggalkan cangkangnya dan membentuk tanah
radiolaria yang dapat digunakan sebagai bahan penggosok.
5. Paramaecium dapat juga digunakan sebagai organisme indikator
terjadinya pencemaran air oleh zat organik.
3
6. Chlorella selain berperan sebagai produsen di ekosistem perairan,
juga dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan protein sel
tunggal (PST).
3