The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by gojali1229, 2022-12-09 01:20:45

Animalia (Wiwin Wulandari, S.Pd)

Animalia (Wiwin Wulandari, S.Pd)

Untuk SMA/MA Kelas X
Semester II

Kingdom Animalia

Wiwin Wulandari
A1C215038


KINGDOM ANIMALIA

Untuk SMA/MA
Kelas X Semester II

Wiwin Wulandari
(A1C215038)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
NOVEMBER
2017


KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat dan
rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan bahan
ajar ini. Sholawat serta salam tak lupa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar
Muhammad SAW berserta keluarga, sahabat, kerabat, dan pengikut beliau hingga
akhir zaman.
Bahan ajar ini dengan judul “DUNIA HEWAN (ANIMALIA)” ini berisi
materi yang membahas tentang ciri-ciri umum animalia . Materi pada bahan ajar ini
sesuai dengan kurikulum 2013. Selain itu, bahan ajar ini sesuai dengan gambar-
gambar relevan sehingga mempermudah siswa untuk mempelajarinya. Di dalam
bahan ajar juga terdapat info biologi yang merupakan informasi mengenai peristiwa
protista yang berguna untuk memperluas dan menambah wawasan siswa. Selain
itu, di akhir bahan ajar terdapat soal latihan yang diberikan agar mempermudah
siswa dalam memahami lebih dalam materi pada bahan ajar.
Tak ada gading yang tak retak, demikian juga dengan bahan ajar ini. Maka
dari itu saya mengharapkan adanya saran dan kritik yang membangun demi lebih
menyempurnakan bahan ajar ini. Saya berharap semoga bahan ajar ini dapat
memberikan pengetahuan lebih, manfaat dan sumbangan pemikiran kita semua.
Amin...

Banjarmasin, November 2017

Penyusun

i
i


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................... .... i
DAFTAR ISI ............................................................................................. .... ii
KOMPETENSI DASAR ................................................................................ ... ii
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI ......................................... .... ii
PAPARAN ISI MATERI .............................................................................. .... 4
4
1. Pengertian animalia ................................................................... .... 5
2. Invertebrata ................................................................................. .... 17
3. Chordata ...................................................................................... .... 17
17
a. Urochordata .......................................................................... .... 17
b. Cephalochordata .................................................................. .... 26
c. Vertebrata .............................................................................. ....
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... ....


KOMPETENSI DASAR

1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang
keanekaragaman hayati, ekosistem dan lingkungan hidup.

2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin,
tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan
santun dalam mengajukan pertanyaan dan beragumentasi, peduli lingkungan,
gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat, secara ilmiah, dan
kritis, responsif dan proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan
pengamatan dan percobaan didalam kelas/laboratorium maupun diluar
kelas/laboratorium

1.8 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan hewan ke dalam filum
berdasarkan pengamatan anatomi dan morfologi serta mengaitkan
peranannya dalam kehidupan. (C3)

4.8 Menyajikan data tentang perbandingan kompleksitas jaringan penyusun
tubuh hewan dan perannya pada berbagai aspek kehidupan dalam bentuk
laporan tertulis (C6 )

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

1.1.1 Menyebutkan isi kandungan Al-Qur’an Surah An-Nur ayat 45-46
tentang penciptaan hewan (C1)

2.2.1 Menunjukkan sikap tekun dan teliti dalam melakukan pengamatan
(C3)

3.8.1 Mendefinisikan tentang animalia (C1)
3.8.2 Menjelaskan habitat, cara hidup, ciri-ciri tubuh, cara reproduksi,

peranannya bagi kehidupan berbagai hewan invertebrata (Porifera,
Cnidaria dan Ctenophora) (C2)

1
i


3.8.3 Menjelaskan habitat, cara hidup, ciri-ciri tubuh, cara reproduksi,
peranannya bagi kehidupan berbagai hewan invertebrata
(Platyhelminthes, Nematoda dan Annelida) (C2)

3.8.4 Menjelaskan habitat, cara hidup, ciri-ciri tubuh, cara reproduksi,
peranannya bagi kehidupan berbagai hewan invertebrata (Mollusca) (C2)

3.8.5 Menjelaskan habitat, cara hidup, ciri-ciri tubuh, cara reproduksi,
peranannya bagi kehidupan berbagai hewan invertebrata (Arthropoda)
(C2)

3.8.6 Menjelaskan habitat, cara hidup, ciri-ciri tubuh, cara reproduksi,
peranannya bagi kehidupan berbagai hewan invertebrata (Echinodermata)
(C2)

3.8.7 Menjelaskan habitat, cara hidup, ciri-ciri tubuh, cara reproduksi,
peranannya bagi kehidupan berbagai hewan chordata (Urochordata dan
Cephalochordata) (C2)

3.8.8 Menjelaskan habitat, cara hidup, ciri-ciri tubuh, cara reproduksi,
peranannya bagi kehidupan berbagai hewan vertebrata (Pisces) (C2)

3.8.9 Menjelaskan habitat, cara hidup, ciri-ciri tubuh, cara reproduksi,
peranannya bagi kehidupan berbagai hewan vertebrata (Amphibia) (C2)

3.8.10 Menjelaskan habitat, cara hidup, ciri-ciri tubuh, cara reproduksi,
peranannya bagi kehidupan berbagai hewan vertebrata (Reptilia) (C2)

3.8.11 Menjelaskan habitat, cara hidup, ciri-ciri tubuh, cara reproduksi,
peranannya bagi kehidupan berbagai hewan vertebrata (Aves) (C2)

3.8.12 Menjelaskan habitat, cara hidup, ciri-ciri tubuh, cara reproduksi,
peranannya bagi kehidupan berbagai hewan vertebrata (Mammalia) (C2)

A1C215038 |Wiwin Wulandari

2
i


4.8.1 Menginterpretasikan ciri-ciri umum animalia melalui gambar
4.8.2 Membandingkan kompleksitas sistem organ pada hewan invertebrata

(Porifera, Cnidaria dan Ctenophora) melalui pengamatan gambar
menggunakan tabel perbandingan.
4.8.3 Membandingkan kompleksitas sistem organ pada hewan invertebrata
(Platyhelminthes, Nematoda dan Annelida) melalui pengamatan gambar
menggunakan tabel perbandingan.
4.8.4 Menyimpulkan tentang peranan Mollusca dalam kehidupoan sehari-hari
melalui wacana.
4.8.5 Membandingkan kompleksitas sistem organ setiap sub filum pada kelas
Arthropoda melalui kajian literatur menggunakan tabel perbandingan.
4.8.6 Membuat sketsa bentuk tubuh Echinodermata melalui pengamatan
gambar.
4.8.7 Membandingkan kompleksitas sistem organ pada hewan invertebrata
pada kelas Urochordata dan Cephalochordata melalui pengamatan gambar
menggunakan tabel perbandingan
4.8.8 Membuat sketsa bentuk tubuh dan kompleksitas sistem organ hewan
vertebrata yaitu kelas Pisces melalui gambar pengamatan
4.8.9 Membuat skema tentang klasifikasi Amphibia melalui kajian literatur
4.8.10 Menyimpulkan peranan Reptilia melalui wacana
4.8.11 Membuat skema tentang sistem pencernaan Aves melalui kajian literatur
4.8.12 Mengklasifikasikan salah satu ordo dari kelas Mammalia melaui kajian
literatur

A1C215038 |Wiwin Wulandari

3
i


(ANIMALIA)

I. Pengertian Animalia

Hewan atau animalia berasal dari

bahasa Latin, yaitu (anima = jiwa)

merupakan organisme eukariotik (memiliki

membran inti sel), multiseluler (bersel

banyak), tidak memiliki dinding sel, tidak

berklorofil sehingga hidup sebagai

organisme heterotrof, dan dapat

menggerakan tubuh untuk mencari makan

atau mempertahankan diri dari musuh

(Irnaningtyas, 2013). Hewan diciptakan oleh Gambar 1. Berbagai macam hewan
Tuhan dengan berbagai macam jenis hewan, Sumber :
ada yang berjalan dengan kaki, merayap dan https://www.tutorialspoint.com/biology_pa
sebagainya sebagaimana firman Allah dalam rt1/biology_animalia_kingdom.htm

Al-Qur’an Surah An-Nur ayat 45-46 yang berbunyi :

    ⧫◼ ◆
⧫ ◼⧫ ☺⧫  ☺⬧ 
⬧ ◼⧫ ☺⧫  ◆
 ⧫ ◼⧫ ☺⧫  ◆
   ⧫ ⧫  ➔⬧
⬧  ⬧  → ◼⧫
 ◆⧫ ⧫◆ ◆⧫
◆ ◼ ⧫ ⧫ ◆ ◆

 ⧫

Artinya :

45. dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, Maka sebagian

dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan

dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah

menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas

segala sesuatu.

46. Sesungguhnya Kami telah menurunkan ayat-ayat yang menjelaskan. dan

Allah memimpin siapa yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.

A1C215038 |Wiwin Wulandari

4
i


II. Invertebrata

Hewan invertebrata dapat dikelompokkan menjadi beberapa filum, antara
lain Porifera, Cnidaria, Ctenophora, Platyhelminthes, Nematoda, Annelida,
Mollusca, Arthropoda, dan Enchinodermata (Irnaningtyas, 2013).

A. Porifera

Porifera (Latin, porus = pori, fer =

membawa) adalah hewan invertebrata yang

tidak memiliki jaringan sejati (parazoa) dan

tubuhnya memiliki banyak pori. Sebagian besar

Porifera hidup di laut dan sebagian kecil hidup

di air tawar. Pada umumnya Porifera hidup

Gambar 2. Porifera diperairan yang dangkal dan jernih, namun ada
Sumber : pula yang hidup diperairan berpasir dan
https://www.thinglink.com/scene/9 berlumpur. Porifera dewasa hidup sesil atau
06620602251476993 melekat disuatu substrat. Porifera hidup

secara heterotrof dengan memakan bakteri

dan plankton.

1.Ciri-Ciri Tubuh Porifera

a.Ukuran tubuh Porifera

Ukuran tubuh Porifera bervariasi,

dari sebesar kacang polong hingga

setinggi 90 cm dengan diameter 1 m.

Tubuh Porifera berwarna-warni,

berwarna pucat atau cerah. Pada Gambar 3. Bentuk tubuh Porifera
permukaan tubuh Porifera terdapat Sumber :
lubang –lubang atau pori-pori (ostium) https://biologibatik1.wordpress.com/20
yang merupakan tempat keluar masuknya 10/02/27/porifera/

A1C215038 |Wiwin Wulandari

5
i


air. Berdasarkan tipe saluran air, bentuk
Porifera dapat dibedakan tiga macam :
1) Askonoid (asconoid), merupakan bentuk yang paling sederhana,

menyerupai vas bunga atau jambangan. Saluran air pada sel porosit
berbentuk tabung dan memanjang dari permukaan tubuh hingga
spongosol.
2) Sikonoid (syconoid), memiliki dinding tubuh yang melipat secara
horizontal, sehingga potongan melintang tubuhnya tampak seperti jari-
jari, tetapi bentuknya tetap simetri radial.
3) Leukonoid (leuconoid), merupakan bentuk yang paling kompleks. Saluran
berflagela melipat-lipat membentuk rongga kecil berflagela (flagellated
chamber).

Gambar 4. Struktur tubuh Porifera b. Struktur dan fungsi tubuh Porifera
Sumber: Tubuh Porifera terdiri atas 3 lapis sel,
http://www.pelajaran.co.id/2016/15/
ciri-ciri-struktur-reproduksi- yaitu sebagai berikut:
klasifikasi-dan-peranan-porifera.html 1) Pikanosit, merupakan lapisan sel-sel tubuh

terluar. Sel-sel berbentuk pipih, tersusun
rapat dan berfungsi untuk melindungi
tubuh bagian dalam.
2) Mesohil, terletak di antara lapisan luar
dan dalam yang berupa protein bergelatin
yang mengandung bahan tulang dan sel-sel
ameboid yang disebut amebosit.
3) Koanosit, merupakan sel-sel lapisan tubuh
paling dalam yang melapisi rongga atrium
atau spongosol dan berfungsi untuk
mencerna makanan secara intraseluler.

c. Cara Reproduksi Porifera
Porifera bereproduksi secara aseksual. Reproduksi aseksual dengan cara

pembentukan tunas dan gemula. Tunas merupakan salah satu jenis sel-sel amebosit
yang mudah dilepaskan. Gemula merupakan sekumpulan arkeosit yang mengandung

A1C215038 |Wiwin Wulandari


cadangan makanan dan dikelilingi oleh amebosit yang membentuk lapisan luar yang
keras atau terkadang mengandung spikula.

d.Peranan Porifera dalam Kehidupan Manusia

Misalnya kerangka dari Spongia dan 6
Hippospongia dimanfaatkan untuk mandi. i
Hewan spons Clinona dapat mengebor batu

karang dan cangkang Mollusca yang sangat

keras, sehingga membantu pelapukan.

Hewan spons yang hidup pada jenis kerang

tertentu dapat menganggu peternakan Gambar 5. Pembuatan spons
tiram.
Sumber:

https://heptarina.wordpress.com/tag/fa

kta-unik-spons/

B. Cnidaria

Filum Cnidaria dan Ctenophora termasuk

kelompok hewan Coelenterata (Yunani, coelenteron

= rongga), yaitu hewan invertebrata yang memiliki

rongga tubuh sebagai alat pencernaan makanan

(gastrovaskuler). Cnidaria (Yunani, Cnide = sengat)

Gambar 6. Cnidaria karena memiliki alat sengat untuk pertahanan diri
Sumber: dan menangkap mangsanya. Cnidaria sebagian besar
https://zoology2014peter.wee hidup di air laut dan hanya beberapa spesies yang
bly.com/cnidaria.html hidup di air tawar.

Cnidaria hidup di perairan dangkal, secara berkoloni atau soliter. Cnidaria

yang berbentuk polip hidup sesil (melekat) di suatu substrat, sedangkan yang

berbentuk medusa bergerak melayang atau berenang bebas di dalam air. Cnidaria

hidup heterotrof sebagai karnivor dengan memakan udang (Crustasea dan ikan

kecil).

1. Ciri-ciri tubuh Cnidaria

a. Ukuran dan bentuk tubuh Cnidaria

Ukuran tubuh Cnidaria bervariasi. Ada yang berukuran hanya beberapa
milimeter, contohnya Hydra, ada pula yang berukuran besar hingga

berdiameter 2 m, misalnya Cyanea capillata. Tubuh Cnidaria berbentuk

A1C215038 |Wiwin Wulandari

7


simetri radial. Bentuk tubuh Cnidaria dapat dibedakan menjadi polip dan
medusa.

b. Struktur dan fungsi tubuh Cnidaria

Tubuh Cnidaria terdiri atas 3 lapisan ,

yaitu sebagai berikut :

1. Epidermis, merupakan lapisan tubuh

paling luar. Epidermis tersusun dari 5

macam sel, yaitu sel epitel otot, sel

interstisial, sel knidosit atau

knidoblas, sel kelenjar lendir dan sel

saraf indra. Di dalam knidosit atau Gambar 7. Struktur tubuh Cnidaria

knidoblas terdapat kapsul penyengat Sumber:

nematosista. http://www.biologipedia.com/filum-
coelenterata-hewan-berongga.html

2. Mesoglea, merupakan rongga yang berisi bahan seperti gelatin dan tidak
mengandung sel-sel.

3. Gastrodermis, terdiri atas beberapa macam sel, yaitu sel otot pencerna

berflagela, sel kelenjar enzim, dan sel kelenjar lendir.

c. Cara Reproduksi Cnidaria

Cnidaria bereproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi secara
aseksual dengan pembentukan tunas sedangkan reproduksi secara seksual
umumnya dilakukan oleh Cnidaria berbentuk medusa dengan cara
membentuk sel gamet jantan atau betina.

d. Peranan Cnidaria dalam Kehidupan Manusia
Ubur-ubur yang tidak beracun dapat di

konsumsi dan di perdagangkan sebagai
ubur-ubur asin. Kerangka luar beberapa
jenis Cnidaria dapat digunakan sebagai
hiasan akuarium.

Gambar 8. Peranan Cnidaria
Sumber:http://ubur-ubur-
jellyfish.blogspot.co.id/2009/09/cara-
mengolah-ubur-ubur.html

A1C215038 |Wiwin Wulandari

8


C. Ctenophora

Ctenophora (Yunani, kteno, kteis= sisir

dan phore = pembawa) dikenal sebagai ubur-

ubur sisir yang hidup di laut. Tubuh

Ctenophora berbentuk simetri radial,

berdiameter sekitar 1-10 cm, sebagian besar

berbentuk bulat atau oval, namun ada yang

berbentuk memanjang seperti pita hingga Gambar 9. Ctenophora
mencapai 1 m. Ctenophora tidak memiliki alat Sumber:
sengat nematosista, sehingga menangkap https://combjellies.wikispaces.com/
mangsanya dengan menggunakan tentakel yang Order+Beroida-
dilengkapi dengan struktur sel-el perekat Beroe+ovata?responseToken=0d6b8
koloblas. 5530d93267d7a9c03b9784fda950

Gambar 10. Platyhelminthes D. Platyhelminthes
Sumber:
http://www.coolgalapagos.com/anima Platyhelminthes (Yunani, platy = pipih,
ls/platyhelminthes_flatworms.php helminthes = cacing) adalah cacing
berbentuk pipih, tripoblastik (memiliki 3
lapisan embrionik), dan aselomata (tidak
berongga tubuh). Platyhelminthes ada yang
hidup bebas di air tawar, air laut atau
tempat yang lembat dengan cara memakan
sisa-sisa organisme dan tumbuhan atau
hewan kecil.

1. Ciri – Ciri Tubuh Platyhelminthes
a. Ukuran dan bentuk tubuh Platyhelminthes

Ukuran tubuh Platyhelminthes bervariasi, mulai dari yang berukuran
hampir mikroskopis (kurang dari 1 mm) hingga yang berukuran panjang lebih
dari 20 m. Bentuk tubuh Platyhelminthes pipih dorsoventral, simetri bilateral,

A1C215038 |Wiwin Wulandari

9


beruas-ruas atau tidak beruas-ruas.

b. Struktur dan fungsi tubuh Platyhelminthes
Tubuh Platyhelminthes teridiri dari 3 lapisan embrionik. Tubuhnya

aselomata atau tidak memiliki rongga tubuh. Platyhelminthes tidak memiliki
sistem pernafasan dan sistem peredaran darah sehingga pertukaran dan
transportasi zat terjadi secara difusi.

c. Cara Reproduksi Platyhelminthes
Platyhelminthes bereproduksi secara seksual, aseksual, atau keduanya.

Pada umumnya Platyhelminthes bersifat hermafrodit karena memiliki testis
dan ovarium. Reproduksi secara seksual dengan pembuahan sel telur oleh
sperma. Reproduksi secara aseksual dengan fragmentasi, yaitu pemotongan
beberapa bagian tubuhnya. Bagian tubuh yang terpotong akan melakukan
regenerasi hingga menjadi individu baru yang lengkap, contohnya Planaria.

d. Peranan Platyhelminthes dalam Kehidupan Manusia
Beberapa Paltyhelminthes yang merugikan antara lain :

1. Gyrodactylus salaris, dari kelas Monogenea, menyerang ikan di kolam
pembenihan.

2. Schistosoma mansoni, menyebabkan skistosomiasis, yang menyebabkan
terjadinya pendarahan pada saat mengeluarkan feses.

3. Cacing pita Taenia saginata, Taenia solium Dibothriocephalus hidup parasit
di usus manusia.

Gambar 11. Nematoda E. Nematoda
Sumber:
Nematoda (Yunani, nema= benang, ode =
seperti) adalah cacing yang berbentuk bulat
panjang (gilik) atau seperti benang.
Nematoda dapat ditemukan di laut, air payau,
air tawar, maupun tanah. Nematoda yang
hidup bebas memakan sampah organik,
kotoran hewan, bangkai, tanaman yang

A1C215038 |Wiwin Wulandari

10


http://www.angelfire.com/mo3 membusuk, jamur, ganggang dan hewan kecil
/invertzoo/nematoda.html lainnya. Namun banyak pula yang hidup
parasit pada manusia.

1.Ciri-Ciri Tubuh Nematoda
a. Ukuran dan bentuk tubuh Nematoda

Nematoda memiliki tubuh dengan ukuran yang bervariasi, mulai kurang
dari 1 mm hingga lebih dari 1 m. Nematoda memiliki tubuh yang silindris atau
bulat panjanng (gilik), dan tidak bersegmen. Bagian anterior atau daerah
mulut tampak simetri radial, dan semakin ke arah posterior membentuk ujung
yang meruncing.

b. Struktur dan fungsi tubuh Nematoda

Nematoda memiliki 3 lapisan

embrionik, yaitu ektoderm,

mesoderm, dan endoderm. Tubuhnya

memiliki rongga semu. Permukaan

tubuh ditutupi oleh lapisan kutikula

yang keras dan transparan. Gambar 12. Struktur tubuh Nematoda
Sumber:
https://section4integumentary.weebly.com/nematoda.

c. Cara Reproduksi Nematoda
Nematoda bereproduksi secara seksual. Pada umumnya diesis atau

gonokoris, yaitu organ kelamin jantan dan betina yang terdapat pada individu
berbeda. Fertilisasi terjadi secara internal.

d. Peranan Nematoda dalam Kehidupan Manusia

Pada umumnya Nematoda merugikan

karena hidup parasit dan menyebabkan

berbagai penyakit pada manusia. Banyak

pula spesies Nematoda yang menjadi

parasit pada tumbuhan, contohnya

Globodera rostochiensis yang menjadi

parasit pada tanaman kentang dan Gambar 13. Parasit pada tanaman

A1C215038 |Wiwin Wulandari


tomat. tomat
Sumber:
https://nasa88.wordpress.com/2012/05/
21/hama-dan-penyakit-tanaman-tomat/

F. Annelida

Annelida (Latin, annelus =cincin kecil, eidos Gambar 14. Annelida
= bentuk) adalah cacing yang memiliki bentuk
seperti sejumlah cincin kecil yang diuntai, Sumber:
bersifat tripoblastik, dan selomata (berongga http://www.myrightspot.com/2016/10/
tubuh sejati). Annelida hidup bebas di air karakteristik-hewan-filum-
tawar, air laut, air payau dan darat. Annelida annelida.html
karnivor memakan udang kecil atau
invertebrata kecil lainnya, namun ada pula yang
bersifat ektoparasit dengan cara menempel
sementara ditubuh hewan vertebrata dan
manusia, misalnya lintah dan pacet.

1. Ciri-Ciri Tubuh Annelida
a. Ukuran dan bentuk tubuh Annelida

Tubuh Annnelida berukuran kurang dari 1 mm hingga 3 m. Bentuk tubuh
Annelida simetri bilateral, terbagi menjadi ruas-ruas (segmen) yang sama
dari anterior hingga posterior. Ruas-ruas tubuh yang sama disebut
metameri atau somit.

b. Struktur dan fungsi tubuh Annelida

Annnelida memiliki 3

lapisan embrionik, yaitu

ektoderm, mesoderm, dan

endoderm. Annelida sudah

memiliki rongga tubuh

sejati. Segmentasi pada

Annelida membagi otot

dinding tubuh dan juga Gambar 15. Struktur tubuh Annelida

penyekat rongga tubuh. Sumber:

Penyekat rongga tubuh http://www.softilmu.com/2015/05/Pengertian-

disebut septa. Klasifikasi-Ciri-Struktur-Tubuh-Annelida-adalah.html

A1C215038 |Wiwin Wulandari


c. Cara Reproduksi Annelida
Annelida bereproduksi secara seksual maupun aseksual. Secara

aseksual terjadi dengan fragmentasi (pemutusan sebagian tubuhnya).
Namun sebagian besar Annelida bereproduksi secara seksual. Alat kelamin
terdapat pada individu yang sama (hermafrodit) atau terdapat pada
individu yang berbeda (gonokoris). Pada cacing tanah, meskipun bersifat
hermafodit, tetapi individu tetap melakukan perkawinan silang dengan cara
salig mempertukarkan spermanya untuk membuahi sel telur individu
pasangannya.

d. Peranan Annelida dalam Kehidupan Manusia
Dalam pengobatan modern lintah, dimanfaatkan untuk mengobati

migrain serta membuang kelebihan cairan atau darah dalam jaringan tubuh
akibat luka, penyakit atau operasi. Pada saat menghisap darah, lintah akan
mengeluarkan hirudin yang mencegah darah menggumpal serta
mengencerkan darah yang telah menggumpal.

G. Mollusca

Mollusca (Latin, molluscus = lunak) adalah hewan bertubuh lunak, tidak
beruas-ruas, tripoblastik dan selomata (berongga tubuh sejati). Pada umumnya
Mollusca hidup secara bebas, sebagai herbivor maupun karnivor, dengan
memakan ganggang, tumbuh-tumbuhan dll. Mollusca hidup di perairan dangkal
ada pula hidup di darat.

1. Ciri-Ciri Tubuh Mollusca
a.Ukuran dan bentuk tubuh Mollusca

Ukuran tubuh Mollusca bervariasi, ada yang berukuran beberapa
milimeter hingga 18 m. Bentuk tubuhnya ada yang simetri bilateral tertutup
mantel yang menghasilkan cangkang atau tidak, ada pula yang berbentuk
hampir bulat atau silindris seperti cacing.

A1C215038 |Wiwin Wulandari


b. Struktur dan fungsi tubuh Mollusca

Mollusca memiliki 3 bagian

utama, yaitu kaki, massa visera dan

mantel. Kaki mollusca berotot dan di

bagian telapak kaki mengandung

banyak lendir dan silia yang

digunakan untuk pergerakan. Massa

visera mengandung organ-organ

Gambar 16 Struktur tubuh Mollusca internal, seperti organ pencernaan,

Sumber: eksresi dan reproduksi. Mantel
http://helgafelinda.blogspot.co.id/2012/0 merupakan lipatan jaringan yang
3/filum-mollusca.html menutupi massa visera dan

berfungsi menyekresikan cangkang.

c. Cara Reproduksi Mollusca
Mollusca bereproduksi secara seksual. Pada umumnya gonokoris (alat

kelamin terletak pada individu yang berbeda), namun ada pula yang
hermafrodit. Fertilisasi terjadi secara internal didalam tubuh betina atau
eksternal (di luar tubuh).

d. Peranan Mollusca dalam Kehidupan Manusia
Sebagai sumber makanan yang mengandung semua jenis asam amino

esensial dan asam lemak tidak jenuh, penghasil mutiara, sebagai bahan
hiasan dinding, pajangan rumah dan kancing.

H. Arthropoda

Arthropoda (Latin arthros = ruas atau sendi, podos = kaki) adalah hewan
yang memiliki kaki dan tubuh beruas-ruas atau berbuku-buku, tripoblastik dan

A1C215038 |Wiwin Wulandari


selomata. Arthropoda ada yang hidup sebagai herbivor atau karnivor, parasit
pada organisme lain dan ada pula yang bersimbiosis). Arthropoda hidup
diberbagai habitat, di darat, perairan tawar, maupun laut.

1. Ciri-Ciri Tubuh Arthropoda
a. Ukuran dan bentuk tubuh Arthropoda
Ukuran tubuh Arthrophoda bervariasi, ada yang berukuran kecil
kurang dari 0,1 mm hingga lebih dari 3 m. Bentuk tubuh Arthropoda
sangat bervariasi. Tubuhnya simetri bilateral dan dilindungi oleh
eksoskeleton.

b. Struktur dan fungsi tubuh Arthropoda
Tubuh Arthropoda terdiri atas segmen-segmen dengan jumlah yang

bervariasi. Segmen-segmen tubuhya dapat dibedakan menjadi bagian
kepala, dada dan perut. Tubuh Arthropoda terbungkus oleh kutikula atau
suatu kerangka luar (eksoskeleton) dari zat kitin.

c. Cara Reproduksi Arthropoda
Arthropoda bereproduksi secara seksual. Pada umumnya gonokoris

(alat kelamin terletak pada individu yang berbeda), namun ada pula yang
hermafrodit. Reproduksi Arthropoda dapat terjadi melalui perkawinan
dan partenogenesis). Partenogenesis adalah pembentukan individu baru
tanpa melalui pembuahan, dimana sel telur yang tidak dibuahi sel sperma
akan tumbuh menjadi individu jantan yang memiliki jumlah kromosom
separuh dari individu betina.

d. Peranan Arthropoda dalam Kehidupan Manusia
Sebagai sumber makanan yang mengandung protein tinggi, contohnya

udang windu (Penaeus monodon), lobster (Panulirus homarus) dll;
menghasilkan madu, contohnya lebah madu (Apis mellifera); bahan pakaian
sutera, membantu penyerbukan tanaman dll.

I. Echinodermata
Echinodermata (Yunani, echino = landak, derma = kulit) adalah kelompok

hewan berkulit duri, tripblastik dan selomata. Semua Echinodermata hidup di

A1C215038 |Wiwin Wulandari


pantai hingga dasar laut dengan kedalaman 6.000 m. Echinodermata hidup
bebas atau bersimbiosis komensalisme. Echinodermata merupakan karnivor
yang memakan hewan polip Cnidaria, udang, kepiting, kerang, dll.

1. Ciri-Ciri Tubuh Echinodermata
a. Ukuran dan bentuk tubuh Echinodermata
Ukuran tubuh Echinodermata bervariasi dengan diameter 1-36 cm.
Pada saat larva, Echinodermata hidup sebagai plankton dan memiliki
bentuk tubuh simetri bilateral, kemudian mengalami metamorfosis hingga
dewasa dengan bentuk tubuh simetri radial lima penjuru. Ada
Echinodermata yang berbentuk seperti bintang, bulat seperti bola, pipih-
bundar, bulat memanjang atau seperti tumbuhan. Echinodermata tidak
memiliki kepala dan tubuh tersusun dalam sumbu oral-aboral.

b. Struktur dan fungsi tubuh Echinodermata

Hewan ini memiliki kulit yang

tipis untuk menutupi rangka

mesodermal. Rangka mesodermal

terletak di dalam tubuh dan terdiri

atas pelat-pelat kapur (osikula)

yang dapat digerakkan atau tidak

dapat digerakkan. Tubuh terbagi Gambar 17. Struktur tubuh
menjadi 5 simetri, terdiri atas Echinodermata

daerah ambulakral (penjuluran kaki Sumber:
tabung) dan daerah interambulakral http://www.edubio.info/2015/02/filum-
(tidak ada kaki tabung). echinodermata.htmlhttp://www.edubio.inf
o/2015/02/filum-echinodermata.html

c. Cara Reproduksi Echinodermata
Echinodermata bereproduksi secara seksual dan aseksual. Reproduksi

secara aseksual dengan cara pembelahan fisi, yaitu penyekatan dan
pemisahan pisin pusat, kemudian masing-masing bagian tubuh yang
terpisah akan melakukan regenerasi menjadi individu yang lengkap.

d. Peranan Echinodermata
Bulu babi dan telur landak laut banyak di konsumsi manusia. Timun laut

A1C215038 |Wiwin Wulandari


juga dapat dijadikan penganan keripik timun laut. Echinodermata juga
bermanfaat sebagai pembersih pantai karena memakan bangkai.

III.Chordata

Chordata diberi nama berdasarkan adanya struktur notokorda yang

ditemukan pada saat embrio. Hewan Chordata memiliki empat ciri khas pada

waktu tertentu dalam daur hidupnya, yaitu memiliki notokorda, tali saraf

dorsal berlubang, celah faring dan ekor pasca-anus yang berotot. Filum

Chordata terdiri atas 3 subfilum, yaitu Urochordata, Cephalochordata dan

Vertebrata.

A. Urochordata

Urochordata disebut juga Tunicata. Pada umumnya Urochordata

berbentuk seperti kantong kecil, hidup di laut, menempel (sesil) pada

batuan, galangan kapal atau sampan. Beberapa jenis ada yang hidup

berkoloni atau sebagai plankton, yang terbagi dalam 3 kelas, yaitu

Ascidiacea, Thaliacea, dan Larvacea (Appendicularia).

B. Cephalochordata

Cephalochordata dikenal sebagai lancelet, contohnya Amphioxus.

Lancelet hidup sebagai bentos di dalam pasir pantai yang dangkal dan hanya

kepalanya yang tersembul di atas permukaan pasir. Tubuh lancelet

berbentuk mirip ikan kecil dengan panjang 4 – 8 cm, pipih secara lateral,

kedua ujungnya runcing, bentuk kepalanya tidak jelas dan mulut dilengkapi

oleh sirus oral yang berfungsi sebagai saringan. Tubuh lancelet dilapisi oleh

epidermis tanpa kutikula atau tunik.

C. Vertebrata

1. Ciri-Ciri Umum Vertebrata

Vertebrata merupakan kelompok hewan yang memiliki ciri-ciri berikut :

a. Sebagian atau seluruh notokorda

digantikan oleh ruas-ruas tulang

belakang (kolumna vertebralis).

b. Memiliki tengkorak atau kranium yang

berisi otak.

c. Memiliki endoskeleton yang tersusun

dari tulang keras maupun tulang rawan. Gambar 18. Berbagai macam hewan
A1C215038 |Wiwin Wulandari

17


d. Bertubuh kecil hingga besar dengan Sumber :
https://www.tutorialspoint.com/biology_part1/bi
bentuk tubuh simetri bilateral. ology_animalia_kingdom.htm

e. Sebagian atau seluruh notokorda digantikan oleh ruas-ruas tulang belakang

(kolumna vertebralis).

f. Memiliki tengkorak atau kranium yang berisi otak.

g. Memiliki endoskeleton yang tersusun dari tulang keras maupun tulang rawan.

h. Bertubuh kecil hingga besar dengan bentuk tubuh simetri bilateral.

i. Memiliki anggota badan yang berfungsi sebagai alat gerak, misalnya sirip, ekor,

kaki atau tangan yang tersusun dari otot dan tulang.

j. Memiliki dua pasang rahang, kecuali pada Agnatha.

k. Sistem peredaran darah tertutup, yaitu darah mengalir di dalam pembuluh

darah. Jantung terdiri atas ruangan-ruangan berupa bilik (ventrikel) dan

serambi (atrium). Darah mengandung pigmen hemoglobin yang terdapat pada

sel-sel darah merah (eritrosit).

l. Sistem pencernaan lengkap (mulut, kerongkongan, lambung, usus dan anus).

m.Alat pernapasan berupa insang atau paru-paru. Pada vertebrata tingkat tinggi,

celah insang hanya terdapat pada fase embrio .

n. Memiliki sepasang ginjal sebagai alat eksresi.

o. Memiliki alat indra berupa sepasang mata dan sepasang telinga.

p. Alat kelamin terpisah atau hermafrodit, fertilisasi eksternal atau internal dan

bersifat ovipar (bertelur), ovovivipar (embrio berkembang didalam telur,

tetapi telur menetas didalam tubuh induk betina), atau vivipar (melahirkan

anak).

1. Klasifikasi Vertebrata
Subfilum Vertebrata dapat dibagi menjadi dua superkelas, yaitu

Pices berupa ikan dengan sirip yang berpasangan dan Tertapoda yang
memiliki kaki berpasangan. Pisces meliputi kelas Agnatha, Chondrichthyes
dan Osteichthyes, sedangkan Tertrapoda meliputi kelas Amphibia,
Reptilia, Aves dan Mammalia.

Ahli biologi lainnya menggolomgkan Vertebrata berdasarkan ada atau
tidak adanya rahang, yaitu Agnatha yang tidak berahang dan Gathostoma
yang memiliki rahang berengsel.

A1C215038 |Wiwin Wulandari

18


A. Pisces

Pisces merupakan Vertebrata akuatik (hidup di air) yang memiliki

ciri-ciri umum berikut :

• Tubuh terdiri atas kepala, badan dan

ekor. Tubuh umumnya ditutupi oleh

kulit yang pada umumnya bersisik dan

berlendir. Terdapat empeat tipe sisik,

yaitu ganoid, plakoid, stenoid dan

sikloid. Pisces memiliki sirip untuk

berenang.

Gambar 19. Struktur tubuh ikan • Pisces bernapas dengan insang yang
Sumber: ditutupi oleh operkulum. Insang ada
http://www.edubio.info/2015/06/struktur- yang mengalami perluasan yang disebut
tubuh-ikan.html labirin. Pices memiliki organ tambahan

berupa gelembung renang yang berfungsi membantu pernapasan dan sebagai alat

hidrostatis

• Pisces bersifat poikiloterm (berdarah dingin/suhu tubuh dipengaruhi oleh suhu

lingkungan).

• Sistem peredaran darah terutup tunggal, yaitu dalam satu kali peredaran, darah

hanya satu kali melalui jantung. Jantung terdiri atas dua ruangan, yaitu satu

ventrikel dan satu atrium.

• Sistem pencernaan lengkap mulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus dan

anus.

• Alat ekskresi berupa ginjal dengan tipe pronefron dari mesonefron.

• Alat kelamin terpisah atau hermafrodit. Fertilisasi terjadi secara eksternal

atau internal. Pisces bersifat ovivar, ovovivipar atau vivipar.

• Sistem koordinasi terdiri atas sistem saraf pusat dan sistem hormon. Pisces

memiliki alat indra berupa sepasang mata, sepasang telinga dalam, indra pembau

dan gurat sisi. Gurat sisi terdapat disepanjang sisi tubuhnya, berfungsi untuk

mengetahui perubahan tekanan air.

• Alat kelamin terpisah atau hermafrodit. Fertilisasi terjadi secara eksternal (di

luar tubuh) atau internal (di dalam tubuh). Pisces bersifat ovipar, ovovivipar,

A1C215038 |Wiwin Wulandari

19
i


atau vivipar.
• Peranan Pisces, yaitu kulit ikan dapat disamak untuk dibuat tas, dompet, sepatu

dan jaket. Tulang ikan dapat dimanfaatkan untuk bahan pembuatan lem. Sisa
ikan dibuat tepung untuk campuran makanan ternak atau dibuat pupuk tanaman,
dipelihara sebagai ikan hias di akuarium, dll.

B. Amphibia

Amphibia (Yunani, amphi = kedua, bios = hidup) meliputi katak,

salamander, dan caicilian. Amphibia merupakan hewan yang dapat hidup

di darat dan di air tawar.

1. Ciri-Ciri Umum Amphibia

Amphibia memiliki ciri-ciri umum berikut :

• Tubuh memiliki bagian kepala dan badan,

misalnya pada katak, atau kepala , badan

ekor.

• Kulit lunak, berkelenjar, dan selalu basah.

Kulit tidak bersisik, kecuali pada

salamander. Di antara kulit dan jaringan

otot di bawahnya terdapat rongga berisi

cairan limfa. Pada bangkong yang berwarna

merah, kulitnya menghasilkan cairan

beracun bagi hewan lainnya.

• Amphibia memiliki dua pasang kaki untuk

berjalan, melompat dan berenang. Pada

katak, kaki belakang lebih panjang Gambar 20. Struktur tubuh katak
daripada kaki depan. Rangka kaki depan Sumber:http://poetrasentence.blogspot.co.id
terdiri atas humerus, radio-ulna, karpal, /2012/03/makalah-biologi-tentang-

metakarpal, dan falang (tulang jari-jari). keragaman-hewan.html

Rangka kaki belakanhg terdiri atas femur, tibio-fibula, tarsal, metatarsal dan

falang. Kaki depan memiliki empat jari, sedangkan kaki belakang memiliki lima

jari. Di antara jari-jari terdapat selaput renang.

• Alat pernapasan berupa insang, kulit dan paru-paru. Katak dewasa bernapas

dengan paru-paru yang berupa kantong-kantong dengan dinding yang memiliki

banyak ruangan.

A1C215038 |Wiwin Wulandari

20
i


• Amphibia merupakan hewan poikiloterm (berdarah dingin).
• Jantung Amphibia teridiri dari 3 ruangan, yaitu satu ventrikel dan dua artium.
Peredaran darah tertutup ganda, artinya darah dua kali melewati jantung
dalam satu kali peredaran.
• Amphibia memiliki sistem pencernaan lengkap mulai dari mulut, faring,
esofagus, lambung, usus, anus dan rektum yang bersatu dengan kloaka. Pada
katak, mulut sangat lebar dan memiliki gigi-gigi kecil disepanjang rahang atas
. Pada langit-langit mulut terdapat gigi vomer.
• Sistem ekskresi pada Amphibia berupa ginjal tipe mesonefroid dan saluran
kemih (saluran Wolff atau saluran mesonefros) yang membawa sekret ke
kloaka. Amphibia memiliki kandung kemih di sebelah sisi ventral kloaka.
• Sistem koordinasi pada Amphibia terdiri atas sistem saraf dan sistem
endokrin
• Sistem indra terdiri atas mata, lubang hidung, dan telinga.
• Amphibia memiliki alat kelamin terpisah. Pada umumnya Amphibia bersifat
ovipar, tetapi ada pula yang ovovivipar dan vivipar dan vivipar. Pada katak,
sperma dan telur dikeluarkan saat terjadi perkawinan. Telur tidak
bercangkang, tetapi terbungkus oleh gelatin dan akan kehilangan air jika
terpapar udara kering. Fertilisasi terjadi secara eksternal di kolam, di rawa,
atau ditempat yang lembab. Telur yang di buahi oleh sperma berkembang
menjadi larva (berudu). Berudu hidup di air dan bernafas dengan insang luar,
kemudian beralih dengan insang dalam. Berudu memiliki ekor panjang bersirip
dan tidak berkaki. Berudu mengalami metamorfosis hingga menjadi katak
dewasa yang berkaki, tidak berekor dan bernapas dengan paru-paru dan kulit.
• Peranan katak, yaitu katak diambil daging dan telurnya untuk dimakan. Kulit
katak dapat diberi samak, untuk dibuat jaket dan barang kerajinan lainnya.
Katak berfungsi sebagai pemberantas nyamuk secara biologi dan sebagai
pengendali serangga hama pertanian.

C. Reptilia
Reptilia (Latin, repto = melata) meliputi hewan kadal, tokek, cecak,

buaya, ular, penyu atau kura-kura. Reptilia hidup di darat, perairan
tawar, rawa-rawa dan laut, namun Reptilia cenderung beradaptasi
dengan kehidupan di darat.

A1C215038 |Wiwin Wulandari

21


1. Ciri-Ciri Umum Reptilia

Reptilia memiliki ciri-ciri umum berikut :

• Ukuran tubuh bervariasi. Tubuh

terdiri atas bagian kepala, leher,

badan dan ekor.

• Kulit tubuh kering dan tertutup

oleh sisik atau lempeng

epidermal. Sisik mengandung

protein keratinyang

menyebabkan kulit menjadi

kedap air dan membantu

Gambar 21. Struktur tubuh Reptilia mencegah dehidrasi dinudara

Sumber: http://www.mikirbae.com/2016/02/struktur- yang kering.

dan-fungsi-tubuh-reptilia.html • Reptilia memiliki kelenjar bau di

dekat kloaka.

• Reptilia bernapas dengan paru-paru. Pada kura-kura pertukaran gas juga terjadi

di bagia permukaan kloakanya yang lembab.

• Reptilia merupakan hewan poikiloterm (berdarah dingin). Reptilia mengontrol

suhu tubuhnya bukan dengan metabolisme tubuh, melainkan dengan adaptasi

tingkah laku, contohnya kadal sering berjemur dibawah terik matahari ketika

udara sejuk dan mencari tempat teduh bila terlalu panas.

• Alat pencernaan lengkap mulai dari mulut, faring, esofagus, lambung, usus halus,

usus besar dan kloaka. Kloaka merupakan liang bersama dari tiga saluran, yaitu

saluran pencernaan, saluran urine, dan saluran reproduksi.. Reptilia memiliki hati

dan pankreas.

• Reptilia memiliki peredaran darah tertutup ganda. Jantung beruang empat, yaitu

dua serambi (atrium) dan dua bilik (ventrikel), tetapi sekat antara kedua bilik

belum sempurna. Pada buaya terdapat lubang pada sekat yang disebut foramen

panizzae.

• Alat eksresi berupa sepasang ginjal berbentuk pipih. Reptilia memiliki kandung

kemih, tetapi urine dikeluarkan melalui kloaka bersama tinja. Hasil eksresi

berupa asam urat yang berwarna putih berbentuk pasta (bubur) dan kelebihan air

diserap kembali oleh bagian tabung ginjal.

• Alat indra berupa mata, telinga dan hidung.

A1C215038 |Wiwin Wulandari

22
i


• Sistem saraf berupa otak dengan 12 pasang saraf kranial.
• Alat kelamin pada Reptilia terpisah. Fertilisasi terjadi secara internal di dalam

tubuh betina.
• Peranan Reptilia, yaitu bahan pangan, misal daging atau telur dari ular dan penyu.

Selain itu, obat-obatan, minyak dan bisa ular sering digunakan sebagai bahan
obat.

D. Aves (Burung)

Aves adalah vertebrata yang tubuhnya ditutupi oleh bulu yang

berasal dari epidermis dan memiliki bermacam-macam adaptasi untuk

terbang.

1. Ciri-Ciri Umum Aves

Aves memiliki ciri-ciri umum berikut :

• Ukuran tubuh bervariasi. Tubuh terdiri atas bagian kepala, leher, badan dan

ekor.

• Mulut berparuh yang tersusun atas zat tanduk, tidak memiliki gigi, dan lidah

tidak adapat dijulurkan. Bentuk paruh bervariasi sesuai dengan jenis

makanannya.

• Aves memiliki sepasang kaki untuk berjalan, bertengger, berenang, mencakar -

cakar tanah, memegang makanan, atau

untuk menangkap dan mencengkram

mangsa.

• Aves memiliki sayap untuk terbang.

• Mata berkembang baik : memiliki kelopak

mata. Pada umumnya mata terdapat

dibagian sisi pada kepala. Mata pada

burung hantu terletak berdampingan. Gambar 22. Struktur tubuh Aves
Telinga tidak berdaun telinga dan pada Sumber:
telinga tengah terdapat sebuah osikula http://mayakapu.blogspot.co.id/2013/04/
audiotori. Aves memiliki sepasang lubang laporan-praktikum-biologi-
hidung. vertebrata_21.html

• Aves bernapas dengan paru-paru yang berhubungan dengan pundi-pundi udara

sebagai alat pernapasan tambahan. Pundi-pundi udara berupa kantong selaput

yang ringan, yaitu sepasang di leher, sebuah di antara tulang selangka yang

A1C215038 |Wiwin Wulandari

23


bercabang-cabang membentuk kantong udara pada lengan atas, sepasang di dada
depan, sepasang di dada belakang, dan sepasang di perut. Cadangan udara di dala
pundi-pundi udara berguna untuk pernapasan pada saat terbang.
• Aves memiliki alat suara siring yang terdapat di percabangan trakea.
• Aves bersifat homoiterm karena mempertahankan suhu tubuhnya dengan bulu-
bulu.
• Aves memiliki peredaran darah ganda.
• Aves bersifat ovipar dan fertilisasi terjadi secara internal.
• Peranan Aves, yaitu telur dan dagingnya untuk bahan makanan sumber protein,
bahan obat misalnya sarang burung walet dan telur itik, dll.

E. Mammalia
Mammalia (Latin, mammae = susu) meliputi hewan yang memiliki

kelenjar susu pada betinanya, sedangkan pada jantan, kelenjar susu
mengalami reduksi (menyusut).

1. Ciri-ciri umum Mammalia

Mammalia memiliki ciri-ciri umum berikut :

• Tubuh terdiri atas bagian kepala, leher, badan

dan ekor.

• Mammalia memiliki kelenjar susu (galndula

mammae) di dada, perut, atau diketiak anggota

badan.

• Mammalia memiliki rambut, sedikitnya dalam

satu fase siklus hidupnya. Setiap helai rambut

tubuh di dalam kantong yang mengeluarkan

minyak pada kulit.

• Mammalia bersifat homoiterm (berdarah

panas). Tubuh dipertahankan pada suhu 360C.

Gambar 23. Struktur tubuh Mammalia Beberapa spesies melakukan hibernasi, yaitu
Sumber:http://happykai- tidak aktif atau tidur selama musim dingin.

indo.blogspot.co.id/2012/03/laporan- Pada saat udara panas, kelebihan panas tubuh
praktikum-zoologi-vertebrata.html dibuang melalui keringat.

• Sistem pencernaan Mammalia lengkap, mulai dari mulut, faring, esofagus,

A1C215038 |Wiwin Wulandari

24


lambung, usus halus, usus besar dan anus.
• Peredaran darah pada Mammalia tertutup dan ganda
• Mammalia bernapas dengan paru-paru. Paru-paru terdiri atas dua lobus dan

terdapat di ruang pleura. Pada laring terdapat pita suara.
• Sistem ekskresi Mammalia berupa ginjal metanefros dengan dua ureter yang

mengalirkan urine ke kandung kemih (vesika urinaria).
• Alat indra berupa mata, telinga, lidah dan hidung.
• Mammalia memilki otak besar dan berkembang baik. Hal ini memengaruhi

kepantaian atau intelektualnya.
• Mammalia memiliki alat kelamin terpisah antara jantan dan betina. Fertilisasi

terjadi secara internal dan bersifat vivipar. Mammalia jantan memiliki alat
kopulasi berupa penis dan spermatozoid di produksi oleh testis yang tersimpan
di dalam skrotum. Embrio berkembang di dalam uterus individu betina dan
pertukaran metabolisme (misalnya respirasi dan nutrisi) antara embrio dengan
induk terjadi melalui plasenta. Lubang genital pada Mammalia terpisah dengan
anus.
• Peranan Mammalia, yaitu dikonsumsi sebagai sumber protein, misalnya susu dan
daging contohnya sapi, kambing dan kuda. Alat transportasi, contohnya kuda.
Membajak tanah sawah, contohnya kerbau, dll.

A1C215038 |Wiwin Wulandari


DAFTAR PUSTAKA

Gambar 1. Diakses melalui 25

i

https://www.tutorialspoint.com/biology_part1/biology_animalia_kingdom.

html

Gambar 2. Diakses melalui
https://www.thinglink.com/scene/906620602251476993

Gambar 3. Diakses melalui
https://biologibatik1.wordpress.com/2010/02/27/porifera/

Gambar 4. Diakses melalui http://www.pelajaran.co.id/2016/15/ciri-ciri-
struktur-reproduksi-klasifikasi-dan-peranan-porifera.html

Gambar 5. Diakses melalui https://heptarina.wordpress.com/tag/fakta-unik-
spons/

Gambar 6. Diakses melalui
https://zoology2014peter.weebly.com/cnidaria.html

Gambar 7. Diakses melalui http://www.biologipedia.com/filum-coelenterata-
hewan-berongga.html

Gambar 8. Diakses melalui http://ubur-ubur-
jellyfish.blogspot.co.id/2009/09/cara-mengolah-ubur-ubur.html

Gambar 9. Diakses melalui https://combjellies.wikispaces.com/Order+Beroida-
Beroe+ovata?responseToken=0d6b85530d93267d7a9c03b9784fda950

Gambar 10. Diakses melalui
http://www.coolgalapagos.com/animals/platyhelminthes_flatworms.php

Gambar 11. Diakses melalui
http://www.angelfire.com/mo3/invertzoo/nematoda.html

A1C215038 |Wiwin Wulandari


Gambar 12. Diakses melalui
https://section4integumentary.weebly.com/nematoda

Gambar 13. Diakses melalui https://nasa88.wordpress.com/2012/05/21/hama-

dan-penyakit-tanaman-tomat/ 26

i

Gambar 14. Diakses melalui

http://www.myrightspot.com/2016/10/karakteristik-hewan-filum-

annelida.html

Gambar 15. Diakses melalui http://www.softilmu.com/2015/05/Pengertian-
Klasifikasi-Ciri-Struktur-Tubuh-Annelida-adalah.html

Gambar 16. Diakses melalui http://helgafelinda.blogspot.co.id/2012/03/filum-
mollusca.html

Gambar 17. Diakses melalui http://www.edubio.info/2015/02/filum-
echinodermata.htmlhttp://www.edubio.info/2015/02/filum-
echinodermata.html

Gambar 18. Diakses melalui
https://www.tutorialspoint.com/biology_part1/biology_animalia_kingdom.
htm

Gambar 19. Diakses melalui http://www.edubio.info/2015/06/struktur-tubuh-
ikan.html

Gambar 20. Diakses melalui
http://poetrasentence.blogspot.co.id/2012/03/makalah-biologi-tentang-
keragaman-hewan.html

Gambar 21. Diakses melalui http://www.mikirbae.com/2016/02/struktur-dan-
fungsi-tubuh-reptilia.html

Gambar 22. Diakses melalui http://mayakapu.blogspot.co.id/2013/04/laporan-
praktikum-biologi-vertebrata_21.html

Gambar 23. Diakses melalui http://happykai-
indo.blogspot.co.id/2012/03/laporan-praktikum-zoologi-vertebrata.html

A1C215038 |Wiwin Wulandari


Irnaningtyas. 2013. Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga

27
i

A1C215038 |Wiwin Wulandari


Click to View FlipBook Version