The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by gojali1229, 2022-12-10 07:27:00

Jamur (Kartika Maharani, S.Pd)

Jamur (Kartika Maharani, S.Pd)

PENYUSUN

BAHAN AJAR BOLOGI
UNTUK SMA/MA

KELAS X PROGRAM IPA

Oleh :
Kartika Maharani

(A1C215212)
UNIVERSITAS LAMBUNG

MANGKURAT

i


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT tuhan semesta alam, karena berkah, ridho,
petunjuk dan juga karunia-Nya lah saya bisa menyelesaikan Bahan Ajar Mata
kuliah P3BIO yang berjudul “JAMUR”. Saya beharap, dengan adanya bahan ajar
ini bisa berguna untuk setiap orang yang membacanya, juga bermanfaat untuk
menambah ilmu, pengetahuan dan informasi bagi yang membacanya.

Ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada dosen pembimbing mata
kuliah P3BIO yang telah memberikan bimbingan dalam menyelesaikan bahan ajar
ini. Ucapan terima kasih saya sampaikan juga kepada seluruh rekan satu angkatan
Pendidikan Biologi 2015, serta berbagai pihak yang telah membantu penyusunan
bahan ajar yang tidak mungkin dapat disebutkan satu persatu.

Bahan ajar yang saya buat ini masih sangat-sangat jauh dari kata sempurna,
saya selaku penulis sangat mengharapkan kritikan juga saran untuk dapat
membantu membuat bahan ajar yang lebih baik untuk kedepannya. Saya berharap
semoga para pembaca bahan ajar yang saya susun dapat bermanfaat dan
mendapatkan pengetahuan yang baru. Selamat membaca!

Banjarmasin, 20 November 2017

Kartika Maharani
(A1C215212)

i


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ i
DAFTAR ISI........................................................................................................................ ii
Kompetensi Dasar................................................................................................................1
Indikator Pencapaian Kompetensi ..................................................................................1
Uraian Materi...................................................................................................................... 2

Pengertian Jamur.......................................................................................................... 2
Morfologi Jamur ........................................................................................................... 4
Cara Hidup Jamur ......................................................................................................... 8
Habitat Jamur ............................................................................................................. 10
Cara Reproduksi Jamur ............................................................................................. 12
Pembikan Jamur .......................................................................................................... 15
Klasifikasi Jamur ........................................................................................................ 16
Simbiosis Jamur Dengan Organisme Lain .............................................................23
Manfaat Jamur Secara Ekologis, Ekonomis, Medis dan Pengembangan Iptek..23
DAFTAR PUSTAKA....................................................................... 25

ii


• Kompetensi Dasar
3.6.1 Menjelaskan pengertian jamur. (C2)
3.6.2 Menjelaskan morfologi jamur. (C2)
3.6.3 Menjelaskan cara hidup dan habitat jamur. (C2)
3.6.4 Menjelaskan cara reproduksi jamur. (C2)
3.6.5 Menjelaskan pembikan jamur. (C2)
3.6.6 Menjelaskan klasifikasi jamur. (C2)
3.6.7 Menjelaskan simbiosis jamur dengan organisme lain. (C2)
3.6.8 Menjelaskan manfaat jamur secara ekologis, ekonomis, medis dan
pengembangan iptek. (C2)

• Indikator pencapaian kompetensi
1.1.1 Menjelaskan ayat Al-Qur’an berkenaan dengan permasalahan lingkungan
hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan “QS. Al-Rum: 41”. (C2)
1.2.1 Melaksanakan perilaku disiplin, santun, dan proaktif dalam berinteraksi
secara aktif dalam jangkauan pergaulan. (A2)
3.6.1 Menjelaskan pengertian jamur. (C2)
3.6.2 Menjelaskan morfologi jamur. (C2)
3.6.3 Menjelaskan cara hidup dan habitat jamur. (C2)
3.6.4 Menjelaskan cara reproduksi jamur. (C2)
3.6.5 Menjelaskan pembikan jamur. (C2)
3.6.6 Menjelaskan klasifikasi jamur. (C2)
3.6.7 Menjelaskan simbiosis jamur dengan organisme lain. (C2)
3.6.8 Menjelaskan manfaat jamur secara ekologis, ekonomis, medis dan
pengembangan iptek. (C2)
4.6.1 Membuat kliping tentang jamur. (P5)
4.6.2 Membuat poster tentang morfologi jamur. (P5)
4.6.3 Membuat makalah tentang cara hidup dan habitat jamur. (P5)
4.6.4 Membuat bagan tentang cara reproduksi jamur. (P5)
4.6.5 Membuat makalah tentang pembiakan jamur. (P5)
4.6.6 Membuat bagan berdasarkan klasifikasi jamur. (P5)
4.6.7 Membuat kliping tentang simbiosis jamur dengan organisme lain. (P5)
4.6.8 Membuat makalah tentang manfaat jamur secara ekologis, ekonomis,
medis dan pengembangan iptek. (P5)

1 | Kartika Maharani


JAMUR

Uraian Materi

Pengertian Jamur

(Sumber: Anwar. 2010. Gambar 1. Macam-macam jamur)
Secara umum, Pengertian Jamur (Fungi) adalah organisme
eukariotik yang tidak berklorofil. Jamur bersifat uniseluler dan
multiseluler. Jamur (Fungi) banyak ditemukan pada lingkungan sekitar
yang tumbuhan subur khususnya pada musim hujan karena jamur
menyukai habitat yang tempatnya lembab. Tetapi jamur dapat ditemukan
disemua tempat yang terdapat materi organik. Cabang ilmu biologi yang
mempelajari tentang jamur disebut dengan mikologi.
Fungi (jamur) adalah organisme eukariotik yang bersel tunggal
atau banyak dan tidak memiliki klorofil. Sel jamur memiliki dinding yang
tersusun atas kitin. Karena sifat-sifatnya tersebut dalam klasifikasi
makhluk hidup, jamur dipisahkan dalam kingdom nya tesendiri.

2 | Kartika Maharani


(Sumber: Agus. 2010. Gambar 2. Gambar jamur)

Cendawan dan fungi biasanya diklasifikasikan dalam Thallophyta
bersama dengan alga dan bakteri, namun menurut pendapat ilmuwan
fungi merupakan sekelompok mahluk tersendiri dan menduduki kingdom
atau kerajaan yang sejajar dengan plantae dan animalia. Mereka bukan
tumbuhan bukan pula binatang (Tjitrosoepomo, 1986). Cendawan dan
fungi adalah organisme yang mempunyai inti, berspora, tidak
berklorofil, berupa sel atau benang atau dapat juga bercabang-cabang.
Dinding sel tersusun oleh selullosa atau kitin atau dari selullosa.
Bereproduksi secara seksual dan aseksual (Dwidjoseputro, 1978).
Jamur tidak lagi termasuk dalam dunia hewan dan tumbuhan. Jamur
berupa sel-sel yang lepas satu sama lain, dapat berupa sel yang
bergandeng-gandengan, dan dapat berupa benang. Benang disebut
dengan tabung atau buluh yang tidak bersekat-sekat. satu helai benang
dinamakan hifa. Hifa dapat tumbuh dengan bercabang-cabang
membentuk jaring-jaring sehingga membentuk miselium (Alexopoulos et
al, 1996).

3 | Kartika Maharani


Morfologi Jamur

(Sumber: James. 2011. Gambar 3. Gambar Aspergillus sp.)
Struktur jamur dan bagian bagianya, perlu kita ketahui

bahwa Jamur terdiri atas dua macam yaitu makroskopis dan
mikroskopis. Salah satu contoh jamur mikroskopis adalah
Aspergillus sp. Aspergillus mempunyai konidiofor tidak bercabang
yang muncul dari sel kaki sehingga vesikel yang menyebabkan
munculnya strigmata berbentuk botol, rantai-rantai konidia
terbentuk pada konidia sekunder (Pelczar and Chan, 1986). Jamur
sebagian besar termasuk dalam kelas basidiomycetes. Jamur pada
kelas ini mempunyai arti ekonomis pada manusia dan merupakan
contoh dari jamur makroskopis, yaitu yang termasuk ordo
Agaricales dan Auricales. Jamur merang (Volvariella volvacea),
Agaricus sp., Pleurotus sp. dan Auricularia sp.

4 | Kartika Maharani


Morfologi Jamur

(Sumber: Agus. 2010. Gambar 4. Gambar morfologi jamur)
Struktur dan morfologi jamur. Banyak anggota dari jamur

yang hifanya dibatasi oleh adanya dinding penyekat,disebut septa.
Septa pada struktur hifa ini mambagi masing-masing hifa ini
menjadi banyak sel dengan nukleus masing-masing susunan
semacam ini dinamakan hifa bersepta. Pada jamur kelas tertentu
dimana struktur hifanya tidak terdapat septa, sehingga tampak
sebagai satu sel yang memanjang dan terdapat nukleus dalam
jumlah yang banyak. Hifa ini dinamakan hifa senosit.

Hifa bercabang-cabang membentuk suatu jalinan yang
disebut miselium. Hifa jamur dibedakan berdasarkan ada tidaknya
sekat. Hanya sebagian kecil jamur yang terdiri atas satu sel
misalnya ragi. Pada umumnya dinding sel jamur tersusun dari bahan
kitin yaitu sejenis karbohidrat yang mengandung nitrogen. Sel-sel
jamur bersifat eukarion, yaitu mempunyai inti yang dibatasi oleh
selaput inti ( Schlegel, 1994).

5 | Kartika Maharani


(Sumber: Aria. 2010. Gambar 5. Gambar jamur makroskopis dan
mikroskopis)

Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur
yang satu sel, misalnya khamir, ada pula jamur yang multiseluler
membentuk tubuh buah besar yang berukuran satu meter,
contohnya jamur kayu. Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar
yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang kita kenal dengan
miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu yang akan
menjadi tubuh buah.

Jamur ada yang berukuran mikroskopis dan ada pula yang
makroskopis. Tubuh jamur mikroskopis (ragi dan khamir) hanya
terdiri atas satu sel (uniseluler), sedangkan tubuh jamur
makroskopis (kapang atau cendawan) terdiri atas banyak sel
(multiseluler). Jamur makroskopis dapat dilihat dengan mata
secara langsung, misalnya jamur merang (Volvariella volvacea),
jamur kuping (Auricularia polytricha), dan jamur tempe (Rhizopus
oryzae).

6 | Kartika Maharani


(Sumber: Huge. 2011. Gambar 6. Gambar jamur Calvatia
gigantea)

Jamur makroskopis dapat membentuk tubuh buah, dengan
ukuran yang bervariasi, bahkan ada yang lebih dan satu meter,
misalnya Calvatia gigantea. Namun demikian, untuk dapat melihat
sel-sel jamur dengan jelas harus menggunakan bantuan mikroskop
cahaya. Jamur mikroskopis, misalnya Saccharomyces sp.,
Rhodotorula, dan Candida sp.

Jamur memiliki bentuk tubuh yang sangat bervariasi,
antara lain berbentuk oval, bulat, pipih, bercak-bercak, embun
tepung (mildew), untaian benang seperti kapas, kancing baju,
payung, dan mangkok. Jamur berbentuk oval terdapat pada jamur
bersel satu, misalnya Saccharomyces cerevisiae. Jamur berbentuk
untaian benang seperti kapas, misalnya jamur tempe (Rhizopus
oryzae). Jamur berbentuk seperti payung, misalnya jamur
merang (Volvariella volvacea). Jamur berbentuk seperti mangkok,
misalnya Sarcoscypha coccinea. Jamur berbentuk bulat, misalnya
“puffball” (Lycoperdon gemmatum). Jamur berbentuk pipih,
misalnya jamur kuping (Auricularia polytricha).

7 | Kartika Maharani


Cara Hidup Jamur

(Sumber: Irfan. 2007. Gambar 7. Gambar cara hidup jamur)
Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun, berbeda

dengan organisme lainnya, jamur tidak memangsa dan mencernakan
makanan. Clntuk memperoleh makanan, jamur menyerap zat organik
dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian
menyimpannya dalam bentuk glikogen. Oleh karena jamur
merupakan konsumen maka jamur bergantung pada substrat yang
menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia
lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai
makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit
fakultatif, atau saprofit.
• Parasit obligat

Merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada
inangnya, sedangkan di luar inangnya tidak dapat hidup.
Misalnya, Pneumonia carinii (khamir yang menginfeksi paru-paru
penderita AIDS).

8 | Kartika Maharani


• Parasit fakultatif
Adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan

inang yang sesuai, tetapi bersifat saprofit jika tidak
mendapatkan inang yang cocok.
• Saprofit

Merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat
organik yang mati. Jamur saprofit menyerap makanannya dari
organisme yang telah mati seperti kayu tumbang dan buah jatuh.
Sebagian besar jamur saprofit mengeluarkan enzim hidrolase
pada substrat makanan untuk mendekomposisi molekul kompleks
menjadi molekul sederhana sehingga mudah diserap oleh hifa.
Selain itu, hifa dapat juga langsung
menyerap bahanbahan organik dalam bentuk sederhana yang
dikeluarkan oleh inangnya.

(Sumber: Compaq. 2011. Gambar 8. Gambar jamur Mikoriza)
Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis

mutualisme. Jamur yang hidup bersimbiosis, selain menyerap
makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang
bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan
tanaman dapat dilihat pada Mikoriza, yaitu jamur yang hidup di
akar tanaman kacang-kacangan atau pada liken.

9 | Kartika Maharani


Habitat Jamur

• Saprofit
Saprofit, yaitu jamur ini yang memperoleh makanan dari

materi organik yang sudah mati atau sampah, dapat
mengeluarkan enzim pencernaan yang dapat mengolah
materiorganik menjadi lebih sedarhana sehingga dapat diserap
oleh jamur. Contohnya Rhizopus sp. dan ragi.

(Sumber: Usca. 2010. Gambar 9. Gambar Rhizopus sp.)

• Parasit
Parasit, yaitu jamur yang memperoleh makanan langsung

dari inangnya dan hidup sebagai parasit di dalam tubuh inang.
Jamur parasit yang menyerang tumbuhan membentuk haustoria
untuk menyerap makanan, sedangkan jamur parasit pada hewan
dapat menyebabkan penyakit.

10 | Kartika Maharani


(Sumber: Usca. 2010. Gambar 10. Jamur parasit pada
jagung, Ustilago maydis)

Habitat jamur juga bermacam-macam. Berbagai jamur
hidup di tempat-tempat yang basah, lembab, di sampah, pada
sisa-sisa organisme, atau di dalam tubuh organisme lain. Bahkan
banyak pula jenis-jenis jamur yang hidup pada organisme atau
sisa-sisa organisme di laut atau air tawar. Jamur juga dapat
hidup di lingkungan asam, misalnya pada buah yang asam, atau
pada pada lingkungan dengan konsentrasi gula yang tinggi,
misalnya pada selai. Bahkan, jamur yang hidup bersimbiosis
dengan ganggang (lumut kerak), dapat hidup di habitat ekstrim
dimana organisme lain sulit untuk bertahan hidup, seperti di
daerah gurun, gunung salju, dan di kutub.

(Sumber: Oscar. 2010. Gambar 11. Habitat jamur)

11 | Kartika Maharani


Cara Reproduksi Jamur

Jamur uniseluler berkembangbiak secara aseksual dengan
membentuk tunas, dan secara seksual dengan membentuk spora
askus. Sedangkan jamur multiseluler yang terbentuk dari
rangkaian sel membentuk benang seperti kapas, yang disebut
benang hifa. Dalam berkembangbiak secara aseksual jamur
memutuskan benang hifa (fragmentasi) dan membentuk spora
aseksual yaitu zoospora, endospora, dan konidia. Secara seksual
melalui pelebuan anatara inti jantan dan inti bentina sehingga
terbentuk spora askus atau spora sidium.

Zoospora atau spora kembara adalah spoa yang dapat
bergerak di dalam air dengan menggunakan flagela. Jadi jamur
penghasil zoospora biasanya hidup di lingkungan yang lembab atau
berair.

(Sumber: Maro. 2013. Gambar 12. Zoospora)

12 | Kartika Maharani


Endospora adalah spoa yang dihasilkan oleh sel dan spora
tetap tinggal di dalam sel tesebut, hingga kondisi memungkinkan
untuk tumbuh.

(Sumber: Supervisor. 2011. Gambar 13. Endospora)
Spora askus atau askospora adalah spora yang dihasilkan
melalui perkawinan jamur ascomycota. Askospora terdapat dalam
askus, biasanya berjumlah 8 spora. Spora yang dihasilkan dari
perkawinan kelompok jamur Basidimycota disebut basidispora.
Basidispoa terdapat di dalam basidium, dan biasanya berjumlah
empat spora.

(Sumber: Jhon. 2009. Gambar 14. Spora askus)

13 | Kartika Maharani


Konidia adalah spora yang dihasilkan dengan jalan
membentuk sekat melintang pada ujung hifa atau dengan
diferensiasi hingga terbentuk banyak konidia. Jika telah masak
konidia paling ujung dapat melepaskan diri.

(Sumber: Warta. 2007. Gambar 15. Sketsa konidia)

(Sumber: Magung. 2013. Gambar 16. Konidia)

14 | Kartika Maharani


Pembikan Jamur

Jamur dikembangbiakkan untuk berbagai keperluan
penelitian maupun diambil manfaatnya secara langsung. Jamur
dapat ditumbuhkan pada berbagai medium biasanya digunakan
medium agar-agar yang dicampurkan dengan sejumlah zat nutrisi.
Jamur saproba yang memiliki tubuh buah makroskopis biasanya
dibiakan pada medium serbuk kayu.

(Sumber: Kompasiana. 2015. Gambar 17. Budidaya jamur rumahan)

15 | Kartika Maharani


Klasifikasi Jamur

• Divisi Myxomycotina
Myxomycotina merupakan jamur yang paling sederhana.
Mempunyai 2 fase hidup, yaitu:
▪ fase vegetatif (fase lendir) yang dapat bergerak seperti
amuba, disebut plasmodium.
▪ fase tubuh buah.
Reproduksi : secara vegetatif dengan spora, yaitu spora

kembara yang disebut myxoflagelata. Contoh spesies dari divisi ini
yaitu Physarum polycephalum.

(Sumber: Kompasiana. 2015. Gambar 18. Physarum polycephalum)

16 | Kartika Maharani


• Divisi Oomycotina
▪ Tubuhnya terdiri atas benang / hifa tidak bersekat,
bercabang - cabang dan mengandung banyak inti.
▪ Reproduksi vegetatif yang hidup di air dengan zoospora yang
hidup di darat dengan sporangium dan konidia.
▪ Generatif : bersatunya gamet jantan dan betina membentuk
oospora yang selanjutnya tumbuh menjadi individu baru.
▪ Contoh spesies Saprolegnia sp.

(Sumber: Pinterest. 2013. Gambar 19. Saprolegnia sp.)

17 | Kartika Maharani


• Divisi Zygomycotina
▪ Tubuh multiseluler.
▪ Habitat umumnya di darat sebagai saprofit.
▪ Hifa tidak bersekat.
▪ Reproduksi vegetatif dengan spora. Generatif dengan
konyugasi hifa positif dengan hifa negatif akan menghasilkan
zigospora yang nantinya akan tumbuh menjadi individu baru.
▪ Contoh spesies Mucor mucedo biasa hidup di kotoran ternak
dan roti.

(Sumber: Alfania. 2015. Gambar 20. Mucor mucedo)

18 | Kartika Maharani


• Divisi Ascomycotina
▪ Tubuh ada yang uniseluler dan ada yang multi seluler.
▪ Ascomycotina, multiseluler, hifanya bersekat dan berinti
banyak.
▪ Hidupnya ada yang parasit, saprofit, ada yang bersimbiosis
dengan ganggang membentuk Lichenes (Lumut kerak).
▪ Reproduksi vegetatif pada jamur uniseluler membentuk
tunas-tunas, pada yang multiseluler membentuk spora dari
konidia.
▪ Generatif membentuk askus yang menghasilkan askospora.
▪ Contoh spesies Sacharomyces cerevisae.

(Sumber: Shania. 2014. Gambar 21. Sacharomyces cerevisae)

19 | Kartika Maharani


• Divisi Basidiomycotina
▪ Ciri khasnya alat repoduksi generatifnya berupa basidium
sebagai badan penghasil spora.
▪ Kebanyalcan anggota spesies berukuran makroskopik.
▪ Contoh spesies Volvariella volvacea atau jamur merang, dapat
dimakan dan sudah dibudidayaka.

(Sumber: Arman. 2012. Gambar 22. Volvariella volvacea)

20 | Kartika Maharani


• Divisi Deuteromycota
▪ Nama lainnya Fungi Imperfecti atau jamur tidak sempurna di
namakan demikian karena pada jamur ini belum diketahui
dengan pasti cara pembiakan secara generatif.
▪ Contoh spesies yaitu Aspergillus dan Penicillium.

(Sumber: Vira. 2014. Gambar 23. Aspergillus)

(Sumber: Setiawan. 2016. Gambar 24. Penicillium)

21 | Kartika Maharani


Simbiosis Jamur Dengan
Organisme Lain

• Lichenes
▪ Likenes adalah simbiosis antara ganggang dengan jamur,
ganggang berasal dari ganggang hijau atau ganggang biru.
jamur berasal dari Ascomycotina atau basidomycotina.
▪ Lichenes tergolong tumbuhan pionir / vegetasi perintis
karena mampu hidup di tempat-tempat yang ekstrim.
▪ Contoh Usnea dasypoga.

(Sumber:Toronto. 2015. Gambar 25. Usnea dasypoga)

22 | Kartika Maharani


Manfaat Jamur Secara Ekologis,
Ekonomis, Medis Dan
Pengembangan Iptek

• Secara ekologis
Beberapa jenis jamur dapat digunakan untuk proses

bioremediasi (yaitu, usaha membersihkan lingkungan dengan
menggunakan agent biologis) dan tanah yang telah tercemar
pestisida dan senyawa kimia berbahaya lain, dapat dipulihkan
dengan jamur. Selain manfaat tersebut, jamur juga dapat
mengendalikan serangga, jamur patogen, dan cacing gelang yang
menjadi hama pertanian.

• Secara ekonomis
Beberapa jenis jamur (jamur tiram, jamur merang, jamur

kuping) yang dapat dimakan karena tidak berbahaya dan memiliki
kandungan nutrisi yang tinggi sehingga memiliki nilai jual. Selain
jamur tersebut, beberapa jenis jamur yang lain dimanfaatkan
untuk mengolah bahan pangan.

(Sumber: Yongnaster. 2016. Gambar 26. Jamur tiram dan jamur
kuping)

23 | Kartika Maharani


• Secara medis
Jamur juga berperan dalam bidang medis terutama untuk

menghasilkan antibiotik. di Nepal, orang memanfaatkan jamur
Cordyceps sebagai bahan obat untuk meningkatkan kebugaran
tubuh.

(Sumber: Muadong. 2014. Gambar 27. Cordyceps sp.)
• Pengembangan iptek

Jamur dimanfaatkan dalam program rebosiasi, terutama
jamur yang bersimbiosis dengan akar tumbuhan dalam bentuk
mikoriza.

(Sumber: Setiawan. 2016. Gambar 24. Mikoriza pada bintil akar)

24 | Kartika Maharani


DAFTAR PUSTAKA

Agus. 2010. Gambar 2. Gambar jamur. Diakses melalui
http://www.pintarbiologi.com/2010/08/jamur-pengertian-
ciri-manfaat-dan-contohnya.html. Pada tanggal 4 Desember
2017.

Agus. 2010. Gambar 4. Gambar morfologi jamur. Diakses melalui
http://www.pintarbiologi.com/2010/08/jamur-pengertian-
ciri-manfaat-dan-contohnya.html. Pada tanggal 4 Desember
2017.

Alfania. 2015. Gambar 20. Mucor mucedo. Diakses melalui
https://thumbs.dreamstime.com/zzi/mold-mucor-mucedo-
micro-photography-36648317.jpg. Pada tanggal 4 Desember
2017.

Anwar. 2010. Gambar 1. Macam-macam jamur. Diakses melalui
https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2012/04/
mengenal-berbagai-macam-jenis-jamur.jpg. Pada tanggal 4
Desember 2017.

Aria. 2010. Gambar 5. Gambar jamur makroskopis dan. Diakses
melalui.https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/stor
age/ktsp/hal6jamur.png. Pada tanggal 4 Desember 2017.

Arman. 2012. Gambar 22. Volvariella volvacea. Diakses melalui
http://www.alohamedicinals.com/VolvariellavolvaceajpgAM-
G3340.html. Pada tanggal 4 Desember 2017.

Compaq. 2011. Gambar 8. Gambar jamur Mikoriza. Diakses melalui
http://www.zonabiokita.web.id/2011/06/simbiosis-/fungi-
mikoriza-dan-lichenes.html. Pada tanggal 4 Desember 2017.

Huge. 2011. Gambar 6. Gambar jamur Calvatia gigantea. Diakses
melalui.http://www.mushroomexpert.com/calvatia_gigantea
.html. Pada tanggal 4 Desember 2017.

25 | Kartika Maharani


Irfan. 2007. Gambar 7. Gambar cara hidup jamur. Diakses melalui
https://hidupsimpel.com/cara-hidup-jamur/. Pada tanggal 4
Desember 2017.

James. 2011. Gambar 3. Gambar Aspergillus sp. Diakses melalui
https://www.emlab.com/app/fungi/Fungi.po?event=fungi&t
ype=primary&species=5. Pada tanggal 4 Desember 2017.

Jhon. 2009. Gambar 14. Spora askus. Diakses melalui
https://brainly.co.id/tugas/8789870. Pada tanggal 4
Desember 2017.

Kompasiana. 2015. Gambar 17. Budidaya jamur rumahan. Diakses
melalui https://alamtani.com/cara-budidaya-jamur-tiram-
putih/. Pada tanggal 4 Desember 2017.

Maro. 2013. Gambar 12. Zoospora. Diakses melalui
https://www.apaarti.com/zoospora.html. Pada tanggal 4
Desember 2017.

Oscar. 2010. Gambar 11. Habitat jamur. Diakses melalui
http://budisma.net/2010/03/-habitat-habitat.-jamur-dan.-
cara-hidup-jamur.html. Pada tanggal 4 Desember 2017.

Pinterest. 2013. Gambar 19. Saprolegnia sp. Diakses melalui
https://hamza.hankgis.wordpress.com/2013/01/08/saprole
gnia-sp/. Pada tanggal 4 Desember 2017.

Usca. 2010. Gambar 15. Rhizopus sp. Diakses melalui
https://www.britannica.com/science/Rhizopus. Pada tanggal
4 Desember 2017.

Yongnaster. 2016. Gambar 26. Jamur tiram dan jamur kuping.
Diakses melalui referensiinternet.blogspot.com. Pada
tanggal 4 Desember 2017.

26 | Kartika Maharani


Click to View FlipBook Version