BIOLOGI SMA
UNTUK SMA/MA
KELAS X/I
KEANEKARAGAMAN HAYATI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
NOVEMBER
2017
BIOLOGI UNTUK SMA/MA KELAS X/I
GIFFARIA HAFIZHA
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Giffaria Hafizha 1
KATA PENGANTAR
Puji Syukur saya panjatkan Kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada saya sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas mata kuliah Perencanaan Pembelajaran Pendidikan
Biologi (P3Bio) ini dengan baik. Shalawat serta salam saya panjatkan
kepada Nabi besar Muhammad SAW kepada keluarganya, sahabatnya dan
kepada kita semua selaku umat-Nya.
Saya menyadari bahwa selama penulisan bahan ajar ini saya
banyak mendapat bantuan. Oleh sebab itu, saya mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Dosen mata kuliah Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Biologi
(P3Bio) yang telah membantu saya dalam menyusun bahan ajar ini.
2. Keluarga yang telah memberikan dorongan baik berupa material
maupun spiritual
2. Rekan-rekan seangkatan yang telah memotivasi saya untuk
menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Saya mengharapkan tugas bahan ajar ini dapat bermanfaat untuk
kita semua. Saya menyadari bahwa bahan ajar ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, saya mengharapakan kritik dan saran yang
bersifat konstruktiv dalam perbaikan dikemudian hari.
Banjarmasin, 26 November 2017
Penyusun
Giffaria Hafizha 2
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................ 2
DAFTAR ISI ................................................... 3
JUDUL ............................................ 4
KOMPETENSI DASAR ........................... 5
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI ..... 5-6
PENGERTIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI .. 7
MACAM-MACAM KEANEKARAGAMAN HAYATI 8-9
TIPE OKOSISTEM ............................... 10-18
KEANEKARAGAMAN HAYATI DI INDONESIA 19
PENYEBARAN KEANEKARAGAMAN HAYATI
DI INDONESIA................................... 20-21
FUNGSI DAN MANFAAT KEANEKARAGAMAN
HAYATI DI INDONESIA ....................... 22-23
MENGHILANGNYA KEANEKARAGAMAN HAYATI 24-25
USAHA PELESTARIAN KEANEKARAGAMAN
HAYATI............................................ 25
KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP ................ 26
TINGKAT TAKSON DALAM KLASIFIKASI .... 27
SISTEM TATA NAMA MAKHLUK HIDUP ........... 28
PERKEMBANGAN KLASIFIKASI MAKHLUK
HIDUP ................................................. 29
IDENTIFIKASI MAKHLUK HIDUP .................. 30
Giffaria Hafizha 3
Giffaria Hafizha 4
• KOMPETENSI DASAR
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang
keanekaragaman hayati, ekosistem dan lingkungan hidup.
2.1 Berperilaku ilmiah teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin,
tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan
santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli
lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat
secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap
tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam
kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium
3.1 Memahi tentang ruang lingkup biologi (permasalahan pada berbagai
objek biologi dan tingkat organisasi kehidupan), metode ilmiah dan
prinsip keselamatan kerja bedasarkan pengamatan dalam kehidupan
sehari-hari.
4.1 Menyajikan data tentang objek dan permasalahan biologi pada berbagai
tingkat organisasi kehidupan sesuai dengan metode ilmiah dan
memperhatikan aspek keselamatan kerja serta menyajikan dalam
bentuk laporan tertulis.
• INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1.1.1 Memberikan contoh ayat Al-Quran QS. Al-Baqarah ayat 31 yang
berhubungan dengan keanekaragaman hayati.
2.2.1 Menunjukan perilaku jujur dan bertanggung jawab
3.2.1 Menjelaskan cara menjaga keselamatan kerja dalam praktikum
3.2.2 Menjelaskan secara umum pengertian keanekaragaman gen melalui
pengamatan dalam praktikum
3.2.3 Menjelaskan secara umum pengertian keanekaragaman jenis melalui
pengamatan dalam praktikum
Giffaria Hafizha 5
3.2.4 Menjelaskan secara umum pengertian keanekaragaman ekosistem
melalui pengamatan dalam praktikum
3.2.5 Mengelompokan jenis flora dan fauna berdasarkan Garis Wallace dan
Garis Weber melalui stadi literatur
3.2.6 Mendeskripsikan keunikan hutan hujan tropis Indonesia melalui stadi
literatur
3.2.7 Menentukan keanekaragaman hayati (tingkat gen, jenis dan
ekosistem) yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari melalui
pengamatan dilingkungan sekitar
3.2.8 Menganalisis hasil observasi pelestarian keanekaragaman hayati
(tingkat gen, jenis dan ekosistem) melalui pengamatan praktikum.
Giffaria Hafizha 6
Pengertian Keanekaragaman Hayati Gambar 1
Keanekaragaman hayati atau biodiversitas
(biodiversity) adalah variasi organisme hidup
pada tiga tingkatan, yaitu
tingkat gen, spesies, dan ekosistem.
Keanekaragaman hayati menurut
UU No. 5 tahun 1994 adalah keanekaragaman
diantara makhluk hidup dari semua
sumber termasuk diantaranya daratan, larutan
dan ekosistem akuantik lain, serta
kompleks-kompleks ekologi yang
merupakan bagian dari keanekaragaman,
mencakup keanekaragaman
dalam spesies, antara spesies
dengan ekosistem.
Giffaria Hafizha greeners.com. 2017
7
Macam-macam keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman Keanekagaraman
Gen Ekosistem
Keanekaragaman
Jenis
Keanekaragaman gen Keanekaragaman jenis Ekosistem terbentuk karena
adalah variasi atau (species) adalah berbagai kelompok species
perbedaan gen yang menyusuaikan diri dengan
terjadi dalam suatu perbedaan yang dapat
jenis atau species ditemukan pada komunitas lingkungannya, kemudian
terjadi hubungan yang saling
makhluk hidup. atau kelompok berbagai mempengaruhi antara satu
Contohnya, buah durian species dapat ditemukan species dengan species yang
(Durio zibethinus) yang
berkulit tebal, berkulit pada komunitas atau lain, dan juga antara satu
kelompok berbagai species species dengan lingkungan
tipis, berdaging buah yang hidup disuatu tempat. abiotik tempat hidupnya.
tebal, berdaging buah Misalnya suhu, udara, tanah,
tipis, berbiji besar, atau Contohnya disuatu
halaman terdapat pohon air, kelembapan, cahaya
berbiji kecil. mangga, kelapa, jeruk, matahari, dan mineral.
Keanekaragaman sifat rambutan, bunga mawar, Ekosistem bervariasi sesuai
melati, cempaka, jahe, species pembentuknya.
genetik pada suatu kunyit, burung, kumbang, Ekosistem alami antara lain
organisme dikendalikan lebah, semut, kupu-kupu hutan, rawa, terumbu karang,
laut dalam, padang lamun
oleh gen-gen yang dan cacing. (antara terumbu karang
terdapat didalam dengan mangrove) mangrove
kromosom yang estuari (muara sungai),
danau, sungai, padang pasir
dimilikinya.
dan padang rumput.
Giffaria Hafizha 8
Keanekaragaman Gen
Keanekaragaman Jenis
mframdani.2014
Keanekaragaman Ekosistem
mframdani.2014
mframdani.2014 9
Giffaria Hafizha
Tipe Ekosistem
Lingkungan abiotik dan komunitas yang hidup didalamnya akan menentukan tipe
(bentuk) ekosistem. Bedasarkan tempatnya, ekosistem dapat dibedakan
menjadi 2 tipe, yaitu ekosistem perairan (akuantik) dan ekosistem darat
(terestrial). Penjelasannya adalah sebagai berikut :
Ekosistem perairan
(Akuantik)
Berkahkhair. 2017
Ekosistem Darat Budisma. 201
Giffaria Hafizha 10
Ekosistem Perairan (Akuantik)
Ekosistem perairan adalah ekosistem yang yang
komponen abiotiknya sebagian besar terdiri atas
air. Makhluk hidup (komponen biotik) dalam
ekosistem perairan dibagi menjadi beberapa
kelompok yaitu :
1. Plankton 2. Nektron
4. Bentos 3. Neuston
5. Perifiton 11
Giffaria Hafizha
Planton, terdiri atas fipoplankton
dan zooplankton. Organisme ini
dapat bergerak dan berpindah
tempat secara pasif karena
pengaruh aruh air, misalnya
gangguan uniseluler dan protozoa.
Nekton, organisme yang bergerak
aktif (berenang), misalnya ikan dan
katak.
Neuston, yang mengapung
dipermukaan air, misalnya serangga
air, teratai, eceng gondok dan
ganggang.
Bentos, organisme yang berada
didasar perairan misalnya udang,
kepiting, cacing dan ganggan.
Giffaria Hafizha Perifiton, organisme yang melekat
pada organismelain, misalnya
ganggang dan siput.
12
Ekosistem perairan dibedakan menjadi 2 macam,
yaitu ekosistem air tawar dan ekosistem air laut.
Ekosistem air tawar Ekosistem air laut
1. Ekosistem air tawar memiliki ciri- Ekosistem air laut memiliki ciri-ciri
ciri abiotik sebagai berikut : abiotik sebagai berikut :
• Memiliki kadar garam • Memiliki kadar garam (salinitas)
yang tinggi.
(salinitas) yang rendah,
• Tidak dipengaruhi oleh iklim dan
bahkan lebih rendah dari pada cuaca.
cairan sel makhluk hidup. • Habitat air laut saling
berhubungan antara laut yang satu
• Dipengaruhi oleh iklim dan dengan laut yang lain.
cuaca. • Memilik variasi perbedaan suhu
dibagian permukaan dengan di
• Penetrasi atau masuknya kedalaman laut.
cahaya matahari kurang. • Terdapat arus laut yang
pergerakannya dapat dipengaruhi
oleh arah angin, perbedaan
densitas (massa jenis) air, suhu,
tekanan air, gaya gravitasi dan
gaya tektonik bantuan bumi.
Berkah khair. 2014
Giffaria Hafizha 13
Ekosistem air tawar
Bedasarkan keadaan airnya, ekosistem air tawar dibedakan menjadi 2
macam yaitu ekosistem air tawar lentik (tenang) dan ekosistem air tawar lotik
(mengalir). Ekosistem air tawar letik, misalnya danau dan rawa. Ekosistem air
tawar lotik, misalnya sungai dan air terjun.
Bedasarkan intesitas cahaya mathari yang menembus air, ekosistem air
tawar dibagi menjadi beberapa zona (daerah) yaitu sebagai berikut :
Zona litoral
Zona limnetik
Zona profundal
Giffaria Hafizha 14
Zona litoral, merupakan daerah Zona limentik, merupakan daerah
dangkal yang dapat ditembus cahaya terbuka yang jauh dari tepian
matahari hingga kedasar perairan. sampai kedalaman yang masih dapat
ditembus cahaya matahari.
Zona pronfundal, merupakan daerah yang dalam dan tidak dapat
ditembus cahaya matahari. Didaerah ini tidak ditemukan
organisme fotosintetik (produsen), tetapi dihuni oleh hewan
pemangsan dan organisme pengurai.
Giffaria Hafizha 15
Ekosistem air laut
Bedasarkan intensitas cahaya matahari yang menembus air, ekosistem air
laut dibagi menjadi beberapa zona (daerah), yaitu sebagai berikut :
Zona fotik
Zona twilight
Zona afotik
Giffaria Hafizha 16
Zona fotik, merupakan daerah yang Zona twilight, merupakan daerah
dapat ditembus cahaya matahari, dengan kedalaman air 200-2.000
kedalaman air kurang dari 200 meter. Cahaya matahari remang-
meter. Organisme yang mampu remang sehingga tidak efektif
berfotosintesis banyak terdapat di untuk fotosintesis.
zona fotik.
Zona afotik, merupakan daerah yang tidak dapat
ditembus cahaya matahari sehingga selalu gelap.
Kedalaman air lebih dari 2.000 meter.
Giffaria Hafizha 17
Ekosistem Darat
Ekosistem darat meliputi area yang sangat luas yang disebut bioma. Tipe
bioma sangat dipengaruhi oleh iklim. Sedangkan iklim dipengaruhi oleh
letak geografis garis lintang dan ketinggian tempat dari permukaan laut.
Sebagian nama bioma disesuaikan dengan vegetasi (tumbuhan) yang
dominan. Terdapat 7 macam bioma di bumi, yaitu hutan hujan tropis,
savana, padang rumput, gurun, hutan gugur, taiga, dan tundra.
1. Hutan hujan tropis 2. Sabana
4. Gurun 3. Padang rumput
5. Hutan gugur 6. Taiga
Giffaria Hafizha 7. Tundra
18
Keanekaragaman Hayati Indonesia
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Terdiri
atas 18.110 pulau (LAPAN-2003) yang terbesar dari sabang sampai
marauke. Lebih dari 10.000 diantaranya pulau-pulau kecil. Pulau-pulau
tersebut memiliki alam yang berbeda-beda dan menampilkan
kekhususan kehidupan didalamnya. Hal inilah yang menyebabkan
Indonesia memiliki beragamfloura, fauna dan mikroorganisme yang
tinggi.
A. Kekayaan flora, fauna dan B. Penyebaran keanekaragman
mikroorganisme di Indonesia hayati di Indonesia
Indonesia dikenal sebagai Dipandang dari segi biodiversitas,
negara megabiodiversitas, selain posisi geografis Indonesia sangat
brazil dan zire, karena memiliki menguntungkan. Posisi tersebut
kekayaan flora, fauna dan mempengaruhi pola penyebaran flora
mikroorganisme yang sangat banyak. dan fauna Indonesia.
Indonesia memiliki sejumlah 19
species akademik tertinggi didu ia.
Hal ini disebabkan oleh banyaknya
pulau yang terisolir dalam waktu yang
cukup lama, sehingga perlahanlahan
muncul species logal yang unik, dan
dikenal sebagai endemik.
Giffaria Hafizha
Penyebaran
Keanekaragaman hayati di
Indoneisa
1. Penyebaran Flora di 2. Penyebaran Fauna di
Indonesia Indonesia
Flora di Indonesia termasuk flora Penyebaran fauna di Indonesia dipengaruhi
kawasan Malesiana yang meliputi oleh aspek geografi dan peristiwa geologi
Malaysia, Filiffina, Indonesia, dan benua Asia dan Australia. Para pakar
Papua Nugini. Pada tahun 2009, Van zoologi berpendapat bahwa tipe fauna
Welzen dan Silk, botanis dari beranda, dikawasan indonesia sebagian barat mirip
melakukan penelitian yang menjelaskan dengan fauna di Asia tenggara (oriental),
distribusi flora Malesia. sedangkan fauna dikawasan Indonesia
bagian timur mirip dengan fauna di benua
australia.
Giffaria Hafizha 20
Penyebaran fauna Indonesia yang dipisahkan oleh Garis
Wallance, garis Weber dan garis Lydekker
Kawasan Kawasan
Indonesia bagian Indonesia bagian
Barat timur
Kawasan Peralihan
Kawasan Indonesia bagian Kawasan Indonesia timur
barat meliputi sumatra, dibatasi oleh garis
jawa, kalimantan dan bali. Lydekker yang meliputi
Kawasan ini dibataso oleh Kawasan peralihan Papua dan pulau-pulau kecil
garis imajiner Wallance meliputi Sulawesi, Maluki, disekitarnya. Jenis fauna
yang terletak diantara Sumbawa, Sumba, kawasan Indonesia bagian
Kalimantan dengan Lombok, dan Timor. timur, antara lain kanguru
Sulawesi dan antara bali Kawasan peralihan ini pohon (Dendrolagus
dengan lombok. Meskipun dibatasi oleh garis ursinus), burung kasuari
jarak antara bali dan Wallance disebelah barat gelambir ganda (Casuari
lombok. dan garis Lydekker casuarius), burung kakatua
disebelah timur.diantara raja (Probosciger
garis kedua garis ini, aterrinus)¸kupu-kupu sayap
terdapat garis burung (Ornithoptera sp),
keseimbangan Weber ular sanca hijau
yang diletakkan disebelah (Chondropython viridis),
timur sulawesi. dan nuaya irian (Crocodylus
novaeguineae). Burung
dikawasan ini memiliki buulu
berwarna-warni.
Giffaria Hafizha 21
Fungsi dan manfaat keanekragaman hayati di Indonesia
Keanekaragaman hayati Indonesia merupakan anugrah terbesar dari Tuhan
yang maha Kuasa. Keanekaragaman hayati memiliki berbagai fungsi, yang
dijelaskan sebagai berikut :
A. Keanekaragaman hayati sebagai sumber pangan
Makanan pokok sebagian besar penduduk Indonesia adalah beras yang diperoleh
dari tanaman padi (Oryza sativa). Namun, dibeberapa daerah, makanan pokok pendudk
adalah jagung, singkong, ubi jalar, talas, atau sagu. Selain kaya akan makanan penghasil
bahan pokok, Indonesia juga kaya akan tanaman penghasil buah dan sayur.
B. Keanekaragaman hayati sebagai sumber obat-obatan
Indonesia memiliki sekitar 30.000 species tumbuhan, 940 species diantaranya
merupakan tanaman obat dan sekitar 250 species tanaman obat tersebut digunakan
dalam industri obat herbal lokal.
C. keanekaragaman hayati sebagai sumber kosmetik
beberapa tumbuhan digunakan untuk kosmetika, antara lain sebagai berikut :
• Bunga mawar, melati, cendana, kenanga dan kemuning dimanfaatkan untuk
wewangian.
• Kemuning, bengkoang, alpukat,dan beras digunakan sebagai lulur tradisional
untuk menghaluskan kulit.
• Urang aring, mangkokan, pandan, minyak kelapa, dan lidah buaya dugnakan
sebagai untuk pelumas dan penghitaman rambut.
Giffaria Hafizha 22
D. Beberapa jenis tanaman digunakan untuk bahan sandang atau pakaian, antara
lain sebagai berikut :
• Rami, kapas, pisang hutan atau abaca, sisal, kenaf, dan jute. Dimanfaatkan seratnya
untuk dipintal menjadi kain atau bahan pakaian.
• Tanaman air labu, dimanfaatkan oleh suku Dani dilembah Baliem (papua) sebagai
bahan untuk membuat kotake (horim) laki laki. Sementara untuk membuat pakaian
wanita digunakan tumbuhan wen (Ficus drupacea) dan krem (Eleocharis dulcis).
E. Keanekaragaman hayati sebagai sumber papan
Sebagian besar rumah di Indonesia menggunakan kayu, terutama rumah adat.
Kayu dimanfaatkan untuk membuat jendela, pintu, tiang, dan alas atap. Beberapa
tumbuhan yang dimanfaatkan kayunya adalah antara lain jati, kelapa, nangka, meranti,
keruing, rasamala, ulin dan bambu.
F. Keanekaragaman hayati sebagai aspek budaya
Penduduk Indonesia yang menghuni kepulauan nusantaramemiliki
keanekaragaman suku dan budaya yang tinggi. Terdapat sekitar 350 etnis (suku)
dengan agama dan kepercayaan, budaya, serta adat istiadat yang berbeda-beda. Dalam
menjalankan upacara adat dan keagamaaan an kepercayaannya, penyelenggaraan dan
pesta tradisional seringkali dimanfaatkan beragam jenis tumbuhan dan hewan.
Beberapa upacara ritual keagamaan dan kepercayaan, upacara adat dan pesta
tradisional tersebut antara lain sebagai berikut :
• Budaya nyekar (ziarah kubur) pada masyarakat jawa menggunakan bunga mawar,
kenanga, kantil dan melati
• Upacara kematian di toraja menggunakan berbagai jenis tumbuhan yang dianggap
memiliki nilai magis saat memamndikan jenazah, misalnya limau, dan kelapa,
pisang dan rempah-rempah.
• Upacara ngaben dibali menggunakan 39 jenis tumbuhan yang mengandung minyak
atsiri yang berbau harum, sirih dan cendana, tebu hitam dan kelapa gading juga
digunakan untuk menghanyutkan abu jenazah kesungai.
• Umat Islam menggunakan hewan ternak (kambing, sapi, kerbau) pada hari raya
qurban.
• Umat nasrani menggunakan pohon cemara, saat merayakan natal.
Giffaria Hafizha 23
Menghilangnya keanekaragaman hayati
Menghilangnya keanekaragaman hayati di suatu wilayah dapat disebabkan
oleh beberapa faktor berikut ini :
1. Hilangnya habitat
Daftar merah IUCN (International Union for Conservation of
Nature) menunjukan bahwa hilangnya habitat yang diakibatkan menajemen
pertanian dan hutan yang tidak berkelanjutan menjadi penyebab terbesar
hilangnya keanekaragaman hayati.
2. Pencemaran Tanah, Udara dan Air
Zat pencemar (polutan) adalah produk buangan yang dihasilkan dari
aktivitas manusia. Polutan tersebut dapat mencemari air, tanah dan udara.
Beberapa polutan berbahaya bagi organisme. Nitrogen dan sulfur oksida
yang dihasilkan dari kenderaan bermotor jika bereaksi dengan air akan
membentuk hujan asam yang merusak ekosistem.
3. Perubahan iklim
Salah satu penyebab perubahan iklim adalah pencemaran udara oleh
gas karbon dioksida (CO2) yang menimbulkan efek rumah kaca.
4. Eksploitasi tanaman dan hewan.
Eksploitasi hewan dan tumbuhan secara besar-besaran biasanya
dilakukan terhadap komoditas yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi,
misalnya kayu hutan yang digunakan untuk bahan bangunan dan ikan tuna
sirip kuning yang harganya mahal dan banyak dinikmati oleh pencinta
makanan laut. Eksploitasi berlebihan dapat menyebabkan kepunahan
species-species tertentu, apalagi bila tidak diimbangi dengan usaha
pengembangbiakannya.
Giffaria Hafizha 24
5. Adanya Spesies Pendatang
Masuknya spesies dari luarkesuatu daerah seringkali mendesak
species lokal yang sebenarnya species penting dan langka didaerah
tersebut. Beberapa species asing tersebut dapat menjadi species invasif
yang menguasai ekosistem.
6. industrialisasi pertanian dan hutan.
Para petani cendrung menanam tumbuhan atau memelihara hewan
yang bersifat unggul dan menguntungkan. Sedangkan tumbuhan dan hewan
yang kurang unggul dan kurang menguntungkan akan disingkirkan.
Usaha Pelestarian Keanekaragaman hayati
Menurunnya keanekaragaman hayati menyebabkan semakin sedikit pula manfaat yang
dapat diperoleh manusia. Penurunan keanekaragaman hayati dapat dicegah manusia.
Penurunan keanekaragaman hayati dapat dicegah dengan cara melakukan pelestarian
(konservasi) keanekaragaman hayati. Konservasi keanekaragaman hayati memiliki
beberapa tujuan, antara lain sebagai berikut :
• Menjamin kelestarian fungsi ekosistem sebagai penyangga kehidupan.
• Mencegah kepunahan species yang disebabkan oleh kerusakan habitat dan
pemanfaatan yang tidak terkendali.
• Menyediakan sumber plasma nutfah untuk mendukung pengembangan dan
budidaya kultivar-kultivar tanaman pangan, obat-obatan maupun hewan ternak.
Giffaria Hafizha 25
Klasifikasi Makhluk Hidup
Makhluk hidup sebagai objek kajian biologi sangat beranekaragam. Agar mudah
mempelajarinya, para ahli melakukan klasifikasi untuk menyederhanakannya. Klasifikasi
makhluk hidup adalah pengelompokan makhluk hidup bedasarkan ciri-ciri tertentu yang
dimilikinya.cabang ilmu biologi yang mempelajari klasifikasi makhluk hidup disebut
taksonomi (Yunani, taxi = susunan, klasifikasi makhluk hidup dilakukan secara sistematis
dan bertahap.
A. Dasar-dasar klasifikasi
Beberapa dasar klasifikasi digunakan dalam melakukan klasifikasi antara lain
bedasarkan ciri-ciri fisik, morfologi, cara bereproduksi, manfaat, ciri-ciri kromosom,
kandungan gen didalam kromosom, dan kandungan zat biokimiawi.
1. Klasifikasi sistem alamiah
Klasifikasi sistem alamiah adalah klasifikasi untuk membentuk takson-takson yang
bersifat alamiah (sesuai kehendak alam). Dasar yang digunakan adanya permasaan sifat,
terutama sifat morfologinya.
2. Klasifikasi sistem artifisial (Buatan)
Klasifikasi sistem artifisial adalah klasifikasi untuk tujuan praktis, misalnya
bedasarkan kegunaanya. Bedasarkan kegunaannya tumbuhan dikelompokkan menjadi
tanaman obat (jahe, kina, kayu putih, ginseng.) tanaman hias ( mawar, melati, cempaka,
anggrek) tanaman makanan pokok ( padi, jagung, gandum dan ubi) tanaman sayuran (bayam,
kangkung, kacang panjang, kol) tanaman buah-buahan (jeruk, salak, pepaya, apel) dan
makanan untuk papan (jati, bambu, meranti)
Giffaria Hafizha 26
3. klasifikasi sistem filogentik
Pada sistem filogentik, klasifikasi didasarkan pada jauh dekatnya
hubungan kekerabatan antarorganisme atau kelompok organisme, dengan
melihat kesamaan ciri morfologi struktur anatomi fisiologi dan etologi
(perilaku).
4. Klasifikasi Sistem Modern
Klasifikasi sistem modern dibuat bedasarkan hubungan
kekerabatan organisme (filogenik) ciri-ciri gen atau kromosom serta ciri-
ciri biokimia.
Tingkatan takson dalam klasifikasi
1. kingdom (Kerajaan atau Regnun (Dunia)
Kingdom merupakan tingkatan takson tertinggi dengan jumlah takson
terbesar.
2. phylum (filum) atau divisio (divisi)
Filum digunakan untuk takson hewan, sedangkan divisi digunakan untuk
takson tumbuhan.
3. classis (kelas)
Anggota takson pada setiap filum atau divisi dikelompokan lagi
bedasarkan persamaan ciri-ciri tertentu.
Giffaria Hafizha 27
4. ordo (bangsa)
Anggota takson pada setiap kleas dikelompokkan lagi menjadi
beberapa ordo bedasarkan persamaan ciri-ciri yang lebih khusus.
5. familia (famili/suku)
Anggota takson disetiap ordo dikelompokkan menjadi beberapa
famili bedasarkan ciri-ciri tertentu.
6. genus (marga)
Anggota takson setiap famili dikelompokkan lagi menjadi beberapa
genus bedasarkan ciri-ciri tertentu yang lebih khusus.
7. species (spesoes/jenis)
Species merupakan tingkatan takson paling dasar atau terendah.
8. varietas/ras
Pada organisme-organisme saru species terkadang masih ditemukan
perbedaan ciri yang sangat jelas, sangat khusus atau bervariasi sehingga
disebut varietas (kultivar) atau ras.
Sistem tata nama makhluk hidup
Setiap makhluk hidup diberi nama ilmiah. Adapula yang menyebutnya
nama latin.
Giffaria Hafizha 28
Perkembangan klasifikasi makhluk hidup
sistem klasifikasi makhluk hidup selalu mengalami bangan dari
masa kemasa. Ada beberapa klasifikasi yang digunakan dari
masa ke masa yaitu antara lain :
1. Sistem 2 kingdom
2. Sistem 3 kingdom 29
3. Sistem 4 kingdom
4. Sistem 5 kingdom
5. Sistem 6 kingdom
6. Sistem 7 kingdom
7. Sistem 8 kingdom
Giffaria Hafizha
Identifikasi makhluk hidup
Kunci determinasi
Kunci determinasi adalah petunjuk praktis untuk mengidentifikasi dan
mengklasifikasi suatu organisme kedalam suatu takson tingkatan tertentu.
Giffaria Hafizha 30