The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by gojali1229, 2022-12-14 21:46:18

Virus (Hatifah, S.Pd)

Virus (Hatifah, S.Pd)

VIRUS

Untuk SMA/MA kelas X semester 1

Hatifah PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
(A1C215209) UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN

2017

VIRUS

Untuk SMA/MA Kelas X Semester 1

Disusun Oleh :

Hatifah
(A1C215209)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARMASIN

i

VIRUS

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumWarahmatullahiWabarakatuh.
Puji syukur atas kehadirat ALLAH Swt, karena atas limpahan

rahmat, taufik, hidayah, danridho-Nya lah, sehingga tim penyusun bisa
menyelesaikan Bahan Ajar ini tepat pada waktunya. Sholawat serta
salam tidak lupa pula senantiasa tercurah kepada junjungan kitaNabi
besar Muhammad Saw. Karena dengan tuntunannya lah kita dapat
merasakan zaman yang terang benderang, demikian juga kapadaseluruh
keluarga, kerabat serta sahabat-sahabat dan pengikut beliau hingga akhir
zaman.

Adapun tujuan dari pembuatan Bahan ajar tentang “Virus” ini
adalah untuk memahami dan memudahkan siswa dalam proses belajar
mengajar. Adapun ucapan terima kasih kepada pihak yang membantu
dalam penyelesaian modul pembelajaran ini .

Penyusun berharap, agar dengan adanya bahan ajar ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua, Wassalamu’alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh.

Banjarmasin, November
2017

Hatifah

1

DAFTAR ISI

COVER ............................................................. i
KATA PENGANTAR..................................... ii
DAFTAR ISI................................................... iii
Ciri-ciri virus.....................................................6
Struktur virus.................................................. 7
Replikasi Virus ................................................10
Bahaya virus bagi kehidupan .......................... 19
Manfaat Virus Bagi kehidupan ...................... 23
Penyakit yang disebabkan Virus ..................... 26

iii

VIRUS

KOMPETENSI DASAR
1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan
menyayangi lingkungan sebagai infestasi pengamatan ajaran agama yang
dianutnya .
2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan
prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan
percobaan dilaboratorim dan lingkungab sekitar.
3.3 Menerapkan pemahaman tentang virus berkaitan tentang ciri,replikasi,
dan peran virus dalam aspek kesehetan masyarakat.
4.3 Menyajikan data,tentang ciri,replikasi, dan peran virus dalam aspek
kesehatan dalam untuk memelihara.

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1.3.1 Siswa dapat menjelaskan isi kandungan kitab suci yang dianutnya berkaitan tentang
virus dalam aspek kesehatan.
2.2.2 Siswa dapat menyatakan pendapat tentang penyakit yang disebabkan virus
3.3.1 Siswa mampu menjelaskan tentang struktur tubuh virus.
3.3.2 Ssiwa dapat menguraikan tentang replikasi virus.
3.3.3 Siswa dapat memberikan contoh kasus-kasus penyakit yang disebabkan virus
3.3.4 Siswa dapat menguraikan penanggulangan virus HIV dan lainnya.
4.2.1 Siswa dapat membuat charta tentang struktur virus
4.2.2 Siswa dapat menguraikan tentang replikasi virus melalui gambar
4.2.3 Siswa dapat memberikan contoh peranan virus dalam aspek kesehatan melalui buku
4.2.4 Siswa dapat menguraikan penanggulangan virus HIV dan lainnya melalui video ataupun
foto.

iv

URAIAN MATERI

SUB BAB URAIAN MATERI GAMBAR

Ciri-ciri Virus memiliki ciri dan struktur
Virus yang sangat berbeda sama sekali
dengan organisme lain, ini karena
virus merupakan satu sistem yang
paling sederhana dari seluruh
sistem genetika. Ciri virus yang
telah diidentifikasi oleh para Gambar 1.1 Virus Ebola
ilmuwan, adalah sebagai berikut. (Sumber : Anshori.moch,dkk.

2009)

Virus hanya dapat hidup pada sel
hidup atau bersifat parasit
intraselluler obligat, misalnya
dikembangbiakan di dalam embrio
ayam yang masih hidup.
Virus memiliki ukuran yang paling
kecil dibandingkan kelompok
taksonomi lainnya. Ukuran virus
yang paling kecil memiliki ukuran
diameter 20 nm dengan jumlah
gen 4, lebih kecil dari ribosom
dan yang paling besar memiliki
beberapa ratus gen, virus yang
paling besar dengan diameter 80
nm (Virus Ebola) juga tidak dapat
dilihat dengan mikroskop

1

Struktur Walaupun virus memiliki berbagai
virus ukuran dan bentuk, mereka
memiliki motif struktur yang
sama, yaitu sebagai berikut.

Kapsid

Kapsid merupakan lapisan

pembungkus DNA atau RNA,
kapsid dapat berbentuk heliks Gambar 1.2 Struktur
(batang), misalnya pada virus Bakteriofag (Sumber : Agung,
mozaik, ada yang berbentuk Hery. 2017)

polihedral pada virus aden-ovirus,

ataupun bentuk yang lebih

kompleks lainnya.

Kapsid yang paling kompleks

ditemukan pada virus

Bbakteriofaga (faga). Faga yang

pertama kali dipelajari mencakup

tujuh faga yang menginfeksi

bakteri Escherichia coli, ketujuh

faga ini diberi nama tipe 1 (T1),

tipe 2 (T2), tipe 3 (T3) dan

seterusnya sesuai dengan urutan

ditemukannya

Kapsomer Gambar 1.3 Bentuk-bentuk

Kapsomer adalah subunit-subunit virus (Sumber : Agung, Hery.
protein dengan jumlah jenis 2017)

protein yang biasanya sedikit,

kapsomer akan bergabung

membentuk kapsid, misalnya virus

mozaik tembakau yang memiliki

kapsid heliks (batang) yang kaku

2

dan tersusun dari seribu
kapsomer, namun dari satu jenis
protein saja.

Struktur tambahan lainnya
Struktur tambahan lainnya, yaitu
selubung virus yang menyelubungi
kapsid dan berfungsi untuk
menginfeksi inangnya. Selubung
ini terbentuk dari fosfolipid dan
protein sel inang serta pro-tein
dan glikoprotein yang berasal
dari virus itu sendiri. Tidak
semua virus memliki struktur
tambahan ini, ada beberapa yang
memilikinya, misalnya virus
influenza. Secara kebetulan faga
tipe genap yang diketemukan (T2,
T4 dan T6) memiliki kemiripan
dalam struktur, yaitu kapsidnya
memiliki kepala iksohedral
memanjang yang menyelubungi
DNA dan struktur tambahan
lainnya, yaitu pada kepala
iksohedral tersebut melekat ekor
protein dengan serabut-serabut
ekor yang digunakan untuk
menempel pada suatu bakteri.

Materi genetik yang terdapat
pada virus tersusun atas asam
nukleat berupa DNA atau RNA.
Contoh virus DNA, yaitu virus
influenza, virus herpes atau virus

3

yang dapat merangsang

terbentuknya kanker, sedangkan

contoh virus RNA, yaitu Tobacco

Mosaic (TMV), menyerang

tembakau; virus polio penyebab

penyakit polio; dan virus HIV

penyebab AIDS. Macammacam

bentuk virus dapat dilihat pada

Gambar 2.4.

Perkemb Perkembangbiakan virus sering
angbiaka disebut dengan replikasi/sintesa
n atau protein virus, dimana protein
replikasi adalah materi genetik dasar yang
virus menunjukkan kehidupan. Faga
adalah jenis virus yang paling
dipahami dibandingkan jenis-jenis
virus lainnya, walaupun beberapa
faga ini memiliki struktur yang
kompleks. Penelitian pada faga ini

Gambar 1.4 Daur litik dan
menghasilkan penemuan bahwa

Lisogenik
beberapa virus DNA untai ganda

(Sumber : Bani, Fahmi. 2013)
dapat bereproduksi dengan
menggunakan dua mekanisme
alternatif, yaitu siklus litik dan
siklus lisogenik.

Siklus lisis
Siklus lisis adalah siklus
reproduksi atau replikasi genom
virus yang pada akhirnya
menyebabkan kematian sel inang.

4

Istilah lisis mengacu pada
tahapan akhir dari infeksi, yaitu
saat sel inang bakteri lisis atau
pecah dan melepaskan faga yang
dihasilkan didalam sel inang
tersebut. Virus yang
hanya dapat bereplikasi melalui
siklus lisis disebut dengan virus
virulen.
Berikut fase-fase dari daur Litik
dan lihat pada gambar 1.4!

• Fase adsorpsi
Fase ini ditandai dengan
melekatnya ekor virus dengan
dinding sel bakteri. Virus dapat
menempel pada sel-sel tertentu
yang diinginkan karena memiliki
reseptor pada ujung-ujung
serabut ekor. Setelah menempel,
virus mengeluarkan enzim lisozim
(enzim penghancur) sehingga
terbentuk lubang pada dinding
bakteri atau sel inang.

• Fase injeksi
Setelah terbentuk lubang, kapsid
virus berkontraksi untuk
memompa asam nukleatnya (DNA
atau RNA) masuk ke dalam sel.
Jadi, kapsid virus tetap berada di
luar sel bakteri. Jika telah
kosong, kapsid terlepas dan tidak
berfungsi lagi.

• Fase sintesis
Virus tidak memiliki “mesin”

5

biosintetik sendiri. Virus akan

menggunakan mesin biosintetik

inang untuk melakukan

kehidupannya. Karena itu,

pengendali mesin biosintetik

bakteri yakni DNA bakteri harus

dihancurkan. Untuk itu DNA virus

memproduksi enzim penghancur.

Enzim penghancur akan

menghancurkan DNA bakteri,

tapi tidak menghancurkan DNA

virus. Dengan demikian, bakteri

tidak mampu mengendalikan

mesin biosintetiknya sendiri.

Sekarang, DNA virus yang

berperan. DNA virus mereplikasi

diri berulang kali dengan jalan

mengkopi diri membentuk DNA

virus dalam jumlah banyak.

Selanjutnya DNA virus tersebut

melakukan sintesis protein virus

yang akan dijadikan kapsid

dengan menggunakan ribosom

bakteri dan enzim-enzim bakteri.

Di dalam sel bakteri yang tidak

berdaya itu disintesis DNA virus

dan protein yang akan dijadikan

sebagai kapsid virus, dalam

kendali DNA virus.

Siklus lisogenik

Siklus lisogenik merupakan siklus

replikasi genom virus tanpa meng-

hancurkan sel inang, dengan kata

lain faga berintegrasi ke dalam

6

kromosom bakteri, integrasi ini
disebut profaga. Istilah lisogenik
mengim-plikasikan bahwa profaga
pada kondisi tertentu dapat
menghasilkan faga aktif yang
melisis inangnya dikarenakan
adanya pemicu dari lingkungan
seperti radiasi atau adanya
beberapa zat kimia tertentu, hal
inilah yang menyebabkan virus
mengubah mekanisme repro-
duksinya dari cara lisogenik
menjadi cara lisis.
Berikut tahapan-tahapan fase
lisogenik dan lihat pada gambar
1.4 !

• Fase adsorpsi
Fase ini ditandai dengan
melekatnya ekor virus dengan
dinding sel bakteri. Virus dapat
menempel pada sel-sel tertentu
yang diinginkan karena memiliki
reseptor pada ujung-ujung
serabut ekor. Setelah menempel,
virus mengeluarkan enzim lisozim
(enzim penghancur) sehingga
terbentuk lubang pada dinding
bakteri atau sel inang.

• Fase injeksi
Setelah terbentuk lubang, kapsid
virus berkontraksi untuk
memompa asam nukleatnya (DNA
atau RNA) masuk ke dalam sel.
Jadi, kapsid virus tetap berada di

7

luar sel bakteri. Jika telah
kosong, kapsid terlepas dan tidak
berfungsi lagi.

• Fase penggabungan

Ketika memasuki fase injeksi,

DNA virus masuk ke dalam tubuh

bakteri. Selanjutnya, DNA virus

menyisip ke dalam DNA bakteri

atau melakukan penggabungan.

DNA bakteri berbentuk sirkuler,

yakni seperti kalung yang tidak

berujung dan berpangkal. DNA

tersebut berupa benang ganda

yang berpilin.

Mula-mula DNA bakteri putus,

kemudian DNA virus,

menggabungkan diri diantara

benang yang putus tersebut, dan

akhirnya terbentuk DNA sirkuler

baru yang telah disisipi DNA

virus. Dengan kata lain, didalam

DNA bakteri terkandung materi

genetik virus.

• Fase pembelahan
Dalam keadaan tersambung itu,
DNA virus tidak aktif, yang
dikenal sebagai profag. Karena
DNA virus menjadi satu dengan
DNA bakteri, maka jika DNA
bakteri melakukan replikasi,
profag juga ikut melakukan
replikasi. Terbentuklah dua sel
bakteri sebagai hasil pembelahan

8

dan didalam setiap sel anak
bakteri terkandung profag yang
identik. Demikian seterusnya
hingga proses pembelahan
bakteri berlangsung berulang kali
sehingga setiap sel bakteri yang
terbentuk didalamnya terkandung
profag. Dengan demikian jumlah
profag mengikuti jumlah sel
bakteri yang ditumpanginya.

• Fase sintesis
Oleh karena suatu hal, misal

karena radiasi atau pengaruh zat

kimia tertentu, profag tiba-tiba

aktif. Profag tersebut

memisahkan diri dari DNA

bakteri, kemudian

menghancurkan DNA bakteri.

Selanjutnya, DNA virus

mengadakan sintesis, yakni

mensintesis protein untuk

digunakan sebagai kapsid bagi

virus-virus baru dan juga

melakukan replikasi DNA,

sehingga DNA virus menjadi

banyak.

• Fase perakitan
Kapsid-kapsid dirakit menjadi
kapsid virus yang utuh, yang
berfungsi sebagai selubung virus.
Kapsid virus yang terbentuk
mencapai 100-200 kapsid baru.
Selanjutnya DNA hasil replikasi

9

masuk kedalam guna membentuk
virus-virus baru.

• Fase lisis
Setelah terbentuk virus-virus

baru terjadilah lisis sel bakteri.

Ketika perakitan virus selesai,

virus telah memproduksi enzim

lisozim lagi, yakni enzim

penghancur yang akan

menghancurkan dinding

sel bakteri. Dinding sel bakteri

hancur, sel bakteri mengalami

lisis (pecah), dan virus-virus baru

akan keluar untuk mencari inang

yang lain. Fase ini merupakan

fase lisisnya sel bakteri namun

bagi virus merupakan fase

penghamburan virus. Virus-virus

yang terbentuk berhamburan

keluar sel bakteri guna

menyerang bakteri baru. Dalam

daur selanjutnya virus dapat

mengalami daur litik atau

lisogenik. Demikian seterusnya

(Irianto, 2006).

Fase lisogenik dapat terjadi

karena sel bakteri mempunyai

daya tahan atau semacam daya

imun yang menyebabkan virus

tidak dapat bersifat virulen.

Akan tetapi, jika keadaan

lingkungan berubah dan daya

tahan bakteri berkurang,

10

keadaan lisogenik ini dapat
berubah menjadi litik atau lisis.
Dalam keadaan ini, profage akan
berubah menjadi virulen dan
bakteri akan hancur (lisis) karena
terbentuknya virus-virus baru.

Bahaya Sebelum kita membicarakan
Virus
Bagi manfaat virus, ada baiknya kita
Kehidup
an bahas terlebih dahulu bahaya

yang ditimbulkan virus dalam

kehidupan ini. Walaupun ukuran

virus sangat kecil, tetapi virus

sangat berbahaya bagi kehidupan.

Virus dapat menginfeksi dan

mereplikasikan DNA-nya pada

inang sehingga lama kelamaan

inang akan terganggu

metabolisme hidupnya. Pada

akhirnya berpotensi untuk

terjadinya kematian. Ada tiga

proses yang menyebabkan virus

sangat berbahaya karena

menimbulkan penyakit-penyakit

baru dalam kehidupan kita, yaitu

kemampuannya melakukan hal-hal

sebagai berikut.

Mutasi dari virus-virus yang
telah ada

Virus RNA cenderung memiliki
kecepatan mutasi yang lebih
tinggi dari biasanya, sebab
replikasi dari asam nukleat tidak

11

melibatkan tahapan perbaikan

kesalahan replikasi seperti pada

replikasi DNA. Beberapa mutasi

dapat menyebabkan virus yang

sudah ada berkembang perlahan-

lahan menjadi varietas genetik

baru yang mengakibatkan

penyakit baru pada organisme

yang telah memiliki imunitas

(kekebalan tubuh) terhadap virus

moyangnya. Contohnya pada

penyakit flu burung yang sampai

sekarang belum ada obatnya, ini

dikarenakan virus ini sudah

bermutasi menjadi virus jenis

baru sehingga imunitas yang

terbentuk tidak dapat

menghadapi serangan virus flu

jenis baru ini.

Penyebaran virus-virus yang

sudah ada dari satu spesies inang

ke spesies inang lainnya

Contoh permasalahan pada kasus

Hantavirus yang biasa ditemukan

pada hewan pengerat khususnya

Deer Mice (Peromyscus

maniculatus), populasi hewan ini

melonjak tajam pada tahun 1993

setelah cuaca yang basah

meningkatkan persediaan

makanan bagi hewan ini. Manusia

terkena Hantavirus ketika

mereka menghirup debu yang

12

mengandung sedikit urin dan

feses dari tikus Deer Mice yang

terinfeksi. Gejalanya mirip flu

biasa yang muncul setelah 1

minggu, kemudian diikuti oleh

akumulasi cairan dan sel darah

putih pada paru-paru yang

menyebabkan gangguan

pernafasan, lalu mati.

Penyebaran atau diseminasi

penyakit virus dari satu populasi

terisolasi yang berukuran kecil

dapat menyebabkan epidemik

yang luas

Misalnya pada penyakit AIDS

yang sampai sekarang menjadi

fenomena global padahal

sebelumnya penyakit ini tidak

begitu terdengar dengan

gencarnya seperti sekarang ini.

Penyebaran virus ini dipengaruhi

faktor teknologi dan sosial,

misalnya teknologi transfusi

darah, hubungan seksual,

penyalahgunaan obat-obatan

intravena (melalui saluran

pembuluh darah), termasuk juga

perjalanan ke berbagai negara

yang sangat mudah. Dengan

adanya hal tersebut maka

penyebaran Virus HIV (AIDS) ini

dapat menyebar dari Afrika

Tengah sebagai negara asal

13

sampai ke negara-negara dunia
barat dan juga Asia.

Manfaat Setelah mengetahui bahaya virus
Virus Bagi
kehidupan bagi kehidupan, kita harus dapat

mengetahui penangkal dari

bahaya virus ini. Para ahli

sekarang telah menemukan

beberapa vaksin yang dapat

mencegah virus menginfeksi kita.

Vaksin merupakan varian atau

derivat yang tidak merusak dari

mikroba (virus) patogenik yang

menstimulasi sistem imun untuk

membangun sistem pertahanan

tubuh yang kuat agar tubuh dapat

melawan patogen yang Gambar 1.5 Edward Jenner

sesungguhnya. Jadi untuk (Sumber : Yani, Riana. 2009)

melawan virus maka para ahli

memanfaatkan virus tersebut

untuk membuat penangkalnya.

Manfaat virus antara lain adalah
sebagai berikut.

Anti bakterial

Dapat menghancurkan bakteri-
bakteri yang mengganggu,
misalnya bakteri pengganggu pada
produk makanan yang diawetkan.

14

Pembuatan insulin

Virus penyebab kanker dapat
dicangkokkan bersama gen-gen
penghasil insulin atau zat lain ke
bakteri sehingga bakteri
tersebut berbiak dengan cepat
dan sekaligus memproduksi insulin
atau zat lain

Pembuatan Vaksin
Contoh kasus pada akhir tahun
1700, Edward Jenner seorang
dokter asal Inggris mengetahui
dari pasien-pasien di
pedesaanbahwa para pemerah
susu yang telah terkena
cacar sapi (penyakit ringan yang
menginfeksi sapi) ternyata
resisten terhadap infeksi cacar
sesudahnya. Dalam percobaannya,
Jenner menggoreskan jarum yang
mengandung cairan dari luka
seorang pemerah sapi yang telah
terkena cacar sapi ke seorang
anak laki-laki. Anak tersebut
ternyata resisten terhadap
wabah cacar. Virus cacar sapi
dengan virus cacar
sangat mirip sehingga sistem
imun tidak dapat membedakan
adanya partikel asing. Selain
vaksin cacar juga sudah
ditemukan vaksin

15

lainnya, misalnya vaksin polio,
vaksin rubela, vaksin campak dan
vaksin gondongan.

Penyakit Virus dalam hidupnya sangat
yang
disebabkan bergantung kepada sel inangnya,
Virus
sel inang yang terinfeksi dalam

hidupnya akan terganggu

metabolisme kehidupannya atau

dapat dikatakan terkena

penyakit. Penyakit-penyakit

apakah yang dapat ditimbulkan

oleh infeksi virus?

Penyakit pada tanaman

• Mozaik Gambar 1.6 Hasil foto

Disebut mozaik karena pada Mikrograt TMV (Sumber :

tanaman yang terinfeksi (tomat, Yani, Riana. Dkk. 2013)

labu dan tembakau) menunjukkan

bercak-bercak pada daunnya atau

buahnya. Misalnya, penyakit

mozaik pada tanaman tembakau

yang disebabkan tanaman

diserang virus Tobacco Mozaik

Virus (TMV).

Dari penyakit bercak daun pada

tembakau inilah dunia virus mulai

terdeteksi. Pada tahun 1883,

Adolf Majjer seorang saintis asal

Jerman melakukan pengujian Gambar 1.7 Hama wereng
dengan jalan menyemprotkan penyebar virus tungro
getah yang diekstraksi dari daun (Nephottotix virescens)
tanaman yang sakit ke tanaman (Sumber : Yani, Riana. Dkk.

16

yang sehat. Dia mengambil 2013)
kesimpulan bahwa penyebab
penyakit ini adalah bakteri yang
lebih kecil dari biasanya, yang
tidak dapat

dilihat dengan mikroskop.

Setelah satu dasawarsa,

hipotesis ini diuji kembali oleh

Dimitri Ivonowsky yang

melakukan pengujian dengan

mengalirkan getah dari daun

tembakau yang telah terinfeksi

melalui saringan yang telah Gambar 1.8 Virus Rabies
didesain untuk mengumpulkan (Sumber : Yani, Riana. Dkk.
bakteri ke tembakau yang sehat, 2013)
ternyata tembakau kedua ini

tertular penyakit. Dia melakukan

ekstraksi lagi pada daun

tembakau kedua dan

mengalirkannya pada tembakau

ketiga, hasilnya tetap sama, yaitu

tanaman ketiga terinfeksi

penyakit ini juga. Sehingga dia

menyimpulkan bahwa patogen

tersebut memiliki kemampuan

bereproduksi di peralatan yang Gambar 1.9 Influenza
digunakannya.

(Sumber : Agung, Hery. 2017)
Selanjutnya pada tahun 1935,

saintis Amerika Wendell Crenley

berhasil mengkristalkan partikel

penginfeksi tersebut yang

sekarang dikenal dengan Tobacco

Mozaik Virus (TMV), dan setelah

itu maka jenis-jenis virus lainnya

17

dapat dilihat dengan

menggunakan mikroskop elektron.

Burik kuning

Burik kuning menyerang pada

tanaman padi dan aster melalui

plasmodesmata sehingga

menyebar ke seluruh tubuh

tanaman. Ini disebabkan

plasmodesmata berfungsi untuk

menghubungkan ruang-ruang

antar sel.

Gambar 2.1 Cacar

• Kerdil (Sumber : Agung, Hery. 2017)

Tanaman yang terserang virus

tungro, pertumbuhannya akan

terhambat sehingga tampak

kerdil, penyebarannya oleh

perantara serangga wereng

coklat dan wereng hijau

berpindah dari tanaman satu ke

tanaman lainnya . Untuk

mengatasi virus tungro ini

pemerintah telah menggalakan

penanaman padi VUTW (varietas Gambar 2.2 Virus Herpes

unggul tahan wereng) (Sumber : Agung, Hery. 2017)

Penyakit pada hewan

Polyoma penyebab tumor,
New Castle Disease (NCD),
menyerang sistem saraf pada
ternak unggas, misal ayam. NCD
umumnya disebut dengan tetelo.

18

Rabies yang dapat menyerang

pada anjing, kucing, rakun serta

monyet.

Adenovirus penyebab penyakit

saluran pernafasan, beberapa

menyebabkan tumor pada hewan

tertentu. Gambar 2.3 Campak

(Sumber : Agung, Hery. 2017)

Penyakit pada manusia

Penyakit pada manusia yang

disebabkan oleh virus, antara lain

Influenza

Influenza disebabkan

oleh virusorthomyxovirus yang

berbentuk bola.

Virus ini ditularkan melalui
udara dan umumnya hanya Gambar 2.4 Polio
(Sumber : Agung, Hery. 2017)
menyerang sistem pernapasan.

Influenza dapat dicegah

dengan menjaga daya tahan

tubuh, menghindari kontak

dengan penderita, dan pemberian

vaksin influenza.

Cacar
Virus cacar (virus variola,
smallpox vi-rus) merupakan virus Gambar 2.5 Hepatitis
DNA dengan ukuran 250 × 400 (Sumber : Agung, Hery. 2017)
nm. Manusia merupakan satu-
satunya inang alami virus ini,
meskipun dapat pula menyerang
kera Infeksi awal virus vari-ola
pada manusia terjadi pada
membran mukosa saluran

19

pernafasan bagian atas. Virus ini

memperbanyak diri dalam mukosa

dan jaringan limfa sehingga

terjadi verimia pertama. Veremia

sekunder terjadi setelah

perkembangbiakan virus dalam

organ-organ yang mengakibatkan

erupsi pada kulit dan membran

mukosa Gambar 2.6 Struktur Virus

Cacar air dan herpes zoster HIV

disebabkan oleh virus varicella (Sumber : Agung, Hery. 2017)

zoster virus (VCV)

Gejala penuakit cacar air

adalah demam, sesak napas, pegal

linu, dan timbul gelembung-

gelembung berair di kulit yang

terasa gatal.

Herpes
Herpes zoster adalah
penyakit lanjutan dari cacar air.
Penyakit ini ditandai dengan
timbulnya gelembung seperti
cacar air.

Campak

Campak disebabkan oleh (Sumber : Yani, Riana. Dkk.

paramyxo virus. Gejala penyakit 2013)

campak adalah demam tinggi,

batuk, dan rasa nyeri di seluruh

bagian tubuh.

Polio
Polio disebabkan oleh virus polio.
Virus polio menyebabkan

20

kelumpuhan jika menginfeksi
selaput otak (meninges) dan
merusak sel saraf yang
berhubungan dengan saraf tepi.
Penyakit polio dapat ditularkan
antara lain melalui lingkungan
yang buruk, makanan, minuman,
alat makan, dan bahkan ludah.

Hepatitis
Hepatitis disebabkan oleh virus
hepatitis. Virus ini menyerang
organ hati. Virus hepatitis dibagi
menjadi hepatitis A, B, dan C.
Penyakit ini ditularkan melalui
minuman yang terkontaminasi,
transfusi darah, dan penggunaan
jarum suntik yang tidak steril.

AIDS
· AIDS merupakan penyakit
penurunan sistem kekebalan
tubuh yang disebabkan oleh virus
HIV (Human Immunodeficiency
Virus)
· Virus HIV dapat masuk ke
dalam tubuh melalui luka pada
kulit atau selaput lendir.
Penularan penyakit ini dapat
terjadi melalui hubungan seksual,
transfusi darah, dan penggunaan
jarum suntik secara bergantian.
AIDS juga dapat ditularkan oleh
ibu kepada janin yang

21

dikandungnya.
· AIDS tidak menular
melalui udara, kontak biasa,
gigitan serangga, batuk, bersin,
atau menggunakan peralatan
makan dan mandi yang sama.
Penularan AIDS tidak dapat
melalui hal-hal sebagai berikut.

• Gigitan nyamuk atau
serangga

• Berjabat tangan
• Berangkulan
• Bersin
• Batuk
• Air kolam renang

Pencegahan agar kita tidak
terkena virus HIV.

Dari segi hubungan seksual
hanya berhubungan seksual
dengan suami atau istri;hindari
perilaku seks bebas;kelompok
dengan resiko tinggi (wanita
tunasusila) perlu melindungi diri
dengan alat kontrasepsi.

Dari segi sanitasi

pemeriksaan darah dengan teliti;
jarum dan alat tusuk kulit yang

lain harus steril dan sekali

pakai;pecandu obat bius harus

menghentikan kebiasaannya;

mensterilkan alat yang

tercemar dengan cara

dimusnahkan;membakar semua

alat yang telah dipakai oleh

penderita.

22

Cara melalui ibu
Dengan mengimbau agar ibu yang
terinfeksi AIDS untuk tidak
hamil

Ebola

Virus ebola menyerang sel darah.

Sel darah mati yang

diserang virus ebola akan

menyumbat kapiler darah. Kulit

menjadi memar, melepuh, dan

seing kali larut seperti kertas

basah. Ebola ditularkan melalui

kontak langsung dengan cairan

tubuh penderita ebola, misalnya

kerringat, darah, ludah, dan

urine.

Herpes simpleks
Herpes simpleks disebabkan oleh
virus dari suku herpetoviridae.
Virus ini menyerang kulit dan
selaput lendir. Virus dapat masuk
ke dalam tubuh melalui luka kecil.
Virus ini juga dapat ditularkan
pada bayi saat dilahirkan dan
melalui hubungan seksual.

SARS (Severe Acute
Respiratory Syndrome)
SARS disebabkan oleh virus yang
dinamakan SARS-CoV. Penyakit
ini ditularkan melalui udara.
Gejala penyakit SARS antara lain

23

: suhu tubuh tinggi diatas 390C,
badan menggigil, kelelahan otot,
sakit kepala, batuk kering, sulit
bernapas, dan diare.
Cara Pencegahan antara lain :

• Hindari berkunjung ke
daerah yang terkena
wabah.

• Hindari penderita dengan
gejala pneumonia.

• Hindari menyentuh organ
mulut, mata dan hidung.

• Petugas medis diharap
menggunakan masker.

Flu burung (bird flu/avian flu)
Penyakit flu burung disebabkan
oleh virus avian atau yang dikenal
juga dengan nama virus H5N1.
Gejala penyakit ini antara lain
demam. Batuk, sakit tenggorokan,
sakit otot, sulit bernapas, dan
pneumonia.

Flu babi (swine flu)
Penyakit flu babi ini disebabkan
oleh virus H1N1. Penyakit ini
memiliki tingakt virulensi yang
tinggi. Gejala penyakitnya mirip
dengan flu burung.

Demam Berdarah Dengue (DBD)
Dengue yang ditularkan

melalui gigitan nyamuk Aedes
aegypti menunjukkan gejala

24

panas tinggi mendadak dan terus

menerus selama 2-7 hari, nafsu

makan dan minum turun, lemah,

mual, muntah, sakit kepala, sakit

perut, nyeri ulu hati, bintik

merah di kulit, pendarahan di

gusi dan hidung, berak darah,

muntah darah. Bagaimana cara

mencegah DBD ?

Pemberantasan sarang

nyamuk dengan membersihkan

tempat-tempat air, kain atau

pakaian jangan sampai

tergantung, menguras bak

penampungan air, mengubur

kaleng bekas, memberi obat

(misalnya ABATE) pada tempat

air yang sulit dikuras sehingga

jentik-jentik nyamuk mati,

penyemprotan dengan racun

serangga untuk membasmi

nyamuk dewasa.

25

VIRUS

DAFTAR PUSTAKA

Agung, Hery. 2017. Materi Bilogi SMA Kelas X. Diakses melalui
www.ilmusahid.com.2016/materi-biologi-sma-kelas-x-virus.html?m=1 Pada tanggal 13
November 2017

Anshori,Moch. dkk. 2009. Biologi Untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madratsah Aliyah
MA) Kelas X. Jakarta. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Bani,Fahmi. 2013. Materi Pembelajaran Virus Lengkap. Diakses melalui bani-
fahmi.blogspot.co.id/2013/09/kingdom-virus.html?m=1. Pada tanggal 13 November 2017

Yani,Riana. dkk. 2009. Biologi 1 Untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madratsah Aliyah
(MA) Kelas X. Jakarta. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Irnaningtyas. 2013. Biologi Kelas X untuk SMA dan MA. Jakarta. Erlangga

Malik,Abdul. 2015. Struktur,Ciri-ciri, Peranan dan Reproduksi. Diakses melalui
www.rankingkelas.com/2016/08/rangkuman/-biologi-virus-struktur-ciri-peranan-
reproduksi.html?m=1. Pada tanggal 13 November 2017

Ramadhan. 2012. Penyakit-penyakit yang disebabkan Virus. Diakses melalui
http://assuyuthi.blogspot.co.id/2013/10/15-penyakit-penyakit-yang-disebabkan.html. Pada
tanggal 13 November 2017

26


Click to View FlipBook Version