Bahan Ajar Biologi Untuk SMA/MA
Kelas X/I Program IPA
Oleh :
Farah Annisa
Universitas Lambung Mangkurat
Januari
2018
i
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penyusun panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena hanya berkat rahmat, petunjuk dan karunia-Nya jualah penyusun
dapat menyelesaikan bahan ajar biologi untuk SMA/MA kelas XII IPA mengenai
Mutasi.
Adapun tujuan pembuatan bahan ajar ini adalah usaha untuk
mempermudah siswa dalam memahami materi mutasi dan untuk memenuhi tugas
mata kuliah Perencanaan Pengajaran Pendidikan Biologi.
Bahan ajar ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu,
penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang dapat
menunjang laporan ini.
Pada kesempatan ini penyusun ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kedua orang tuayang telah memberikan do’a dan dukungan kepada
saya.
2. Bapak Drs. H. Aminuddin Prahatama P, M.Pd, ibu Amalia Rezeki, S.Pd,
M.Pd, Bapak Maulana Khalid Riefani, S. Si, M. Sc, dan ibu Nurul
Hidayati Utami, S.Pd, M.Pd.
Penyusun sangat berharap semoga bahan ajar mengenai mutasi ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.
Banjarmasin, Januari 2018
Farah Annisa
(A1C215207)
ii
DAFTAR ISI
Halaman judul............................................................................................i
Kata Pengantar..........................................................................................i
Daftar Isi...................................................................................................iii
Kompetensi Dasar.....................................................................................iv
Indikator Pencapaian Kompetensi.........................................................v
Peta Konsep................................................................................................vi
Biologi Sebagai Ilmu Sains......................................................................7
Kerja Ilmiah...............................................................................................11
Melakukan Penelitian dan percobaan Biologi Sederhana.................16
Bekerja di Laboratorium.........................................................................17
Membuat Laporan Praktikum ……………...................................................22
Objek dan Ragam Permasalahan Biologi…............................................24
Daftar Pustaka..........................................................................................30
iii
KOMPETENSI DASAR
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang
keanekaragaman hayati, ekosistem dan lingkungan hidup
2.1 Menghargai dan menghayati perilaku disiplin, tanggung jawab,dan
santundalam berinteraksi secara efektif dalam jangkauan pergaulan
3.1 Memahami tentang ruang lingkup biologi (permasalahan pada berbagai
obyek biologi dan tingkat organisasi kehidupan), metode ilmiah dan prinsip
keselamatan kerja berdasarkan pengamatan dalam kehidupan sehari-hari
4.1 Menyajikan data tentang obyek dan permasalahan biologi pada berbagai
tingkatan organisasi kehidupan sesuai metode ilmiah dan memperhatikan
aspek keselamatan kerja serta menyajikan dalam bentuk laporan tertulis
iv
INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI
1.1.1 Menjelaskan ayat al-Qur’an QS. Al-Baqarah :31
2.1.1 Melaksanakan perilaku disiplin, santun, dan proaktif dalam berinteraksi
secara aktif dalam jangkauan pergaulan (A2)
3.1.1 Menjelaskan pengertian Biologi dalam ilmu sains (C2)
3.1.2 Mengetahui objek permasalahan Biologi (C2)
3.1.3 Mengetahui objek biologi pada tingkat organisasi kehidupan (C2)
3.1.4 Menunjukan sikap ilmiah dalam berpikir kritis terhadap kejadian atau
gejala yang ada di alam (C2)
3.1.5 Menjelaskan langkah-langkah dalam melakukan percobaan
dilaboratorium (C2)
4.1.1 Membuat tabel peranan biologi yang ada dilingkungan sekitar (P2)
4.1.2 Membuat word square mengenai objek permasalahan Biologi (P5)
4.1.3 Membuat kliping mengenai kejadian di alam sekitar yang berhubungan
dengan ayat
4.1.4 Membuat makalah mengenai “Mengenal peralatan laboratorium”(P5)
v
PETA KONSEP
RUANG LINGKUP BIOLOGI
Biologi Kerja Penelitian dan Bekerja di Objek dan
sebagi Ilmiah percobaan laboratorium ragam
sains biologi
sederhana permasalahan
Pengertian biologi
biologi
Sikap Tingkat
Cabang ilmiah molekul sel
biologi
Pendekatan jaringan
Manfaat keterampilan organ system
biologi
proses organ
individu
Metode ilmiah populasi
komunitas
ekosistem
bioma,
biosper
vi
URAIAN MATERI
I.Biologi sebagai Sains
Sains (science) berasal dari kata Latin scientia yang
artinya pengetahuan. Sains merujuk pada system untuk
mendapatkan pengetahuan melalui pengamatan dan eksperimen
serta sebagai bidang ilmu yang bersifat ilmiah. Bidang ilmu
sains biasanya dibedakan menjadi dua, yaitu sains alam dan
ilmu sains social
A. Pengertian dan cabang Biologi
Kata Biologi berasal dari bahasa Yunani yaitu 'bios'
yang berarti hidup atau kehidupan dan 'logos' yang
berati ilmu pengetahuan. Dari asal usul kata tersebut
biologi bisa kita artikan sebagai ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang kehidupanan.
Penggunaan istilah biologi pertama kali tercatat pada
tahun 1736 yaitu digunakan oleh Linnaeus dalam
karyanya yang berjudul BibliothecaBotanica. Namun
pengkajian ilmu yang berkaitan tentang alam sudah
terlebih dahulu ada sejak masa lampau. Ilmy yang
mempelajari alam sudah ditemui di peradaban-peradaban
besar seperti Mesir, China, dan India. Tetapi
pendekatan ilmu yang mengkaji alam dan biologi modern
berasal dari masa Yunani Kuno yang dipelopori oleh
Aristoteles dan Hippocratus.
7
Ruang lingkup biologi yang makin meluas, menuntut
para ahli biologi untuk membuat pengkhususan kajian
sesuai pada objeknya yang lebih mendalam sehingga
memberikan manfaat yang semakin besar bagi kehidupan
pada umumnya. Pengkhususan kajian yang mendalam ini
menghasilkan berbagai cabang ilmu biologi yang semakin
hari semakin banyak. Ibarat pohon, biologi merupakan
pohon ilmu yang sangat besar memiliki cabang-cabang
ilmu dan tiap cabang menghasilkan anak cabang ilmu
baru yang berkembang semakin pesat. Beberapa cabang
biologi diantaranya sebagai berikut:
1. Anatomi, Ilmu yang mempelajari tentang bagian-bagian
struktur tubuh dalam makhluk hidup
2. Agronomi : Ilmu yang mempelajari tentang tanaman
budidaya
3. Andrologi : Ilmu yang mempelajari tentang macam hormon
dan kelainan reproduksi pria
4. Botani : ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan
5. Bakteriologi : Ilmu yang mempelajari tentang bakteri
6. Biologi molekuler : Ilmu yang mempelajari tentang kajian
biologi pada tingkat molekul
7. Bioteknologi : Ilmu yang mempelajari tentang penggunaan
penerapan proses biologi secara terpadu yang meliputi
prosesbiokimia, mikrobiologi, rekayasa kimia untuk bahan
pangan dan peningkatan kesejahteraan manusia. 8
8. Ekologi : Ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik
antara makhluk hidup dengan lingkungan
9. Embriologi : Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan
embrio
10.Entomologi : Ilmu yang mempelajari tentang serangga
11. Enzimologi : ilmu yang mempelajari tentang enzim
12.Evolusi : Ilmu yang mempelajari tentang perubahan struktur
tubuhmakhluk hidup secara perlahan-lahan dalam waktu yang
lama
13.Epidemiologi : Ilmu yang mempelajari tentang penularan
penyakit
14.Eugenetika : Ilmu yang mempelajari tentang hukum pewarisan
sifat
15.Endokrinologi : Ilmu yang mempelajari tentang hormon
16. Enzimologi : Ilmu yang mempelajari tentang enzimFisiologi :
Ilmu yang mempelajari tentang faal (fungsi kerja) organ
tubuh
17. Fisiologi: Ilmu yang mempelajari tentang faal/fungsi kerja
tubuh
18. Genetika: ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat
19. Histologi : Ilmu yang mempelajari tentang jaringan
20. Rekayasa Genetika: ilmu yang mempelajari tentang manipulasi
sifat genetic
Dll.
9
B. Peranan Biologi
Penelitian dan penemuan dalam bidang biologi bertujuan
untuk meningkatkan kesejahteraan manusia. Penyalahgunaan
untuk tujuan kesejahteraan sangatlah dilarang misalnya virus
atau bakteri yang digunakan untuk membuat senjata biologi
saat ini telah ikut serta menyumbang sebagai usaha
mesejahterakan kehidupan manusia dalam berbagai bidang,
anatar lain sebagai berikut :
Bidang kedokteran, contohnya teknik bayi tabung, metode
keluarga berencana (KB), pencangkokan organ tubuh, bedah
plastik, dan terapi gen.
Bidang farmasi, contohnya pembuatan vitamin sintetik, vaksin,
antibodi monoklonal, hormon insulin buatan, enzim-enzim
buatan, antibiotik untuk bakteri dan jamur, serta obat-obatan
tradisional dan modern.
Bidang teknologi pangan, contohnya pembuatan keju, sosis,
kecap, tapai, tempe, oncom, tauco, sarde, natadecoco, yoghurt,
makanan suplemen, PST (Protein Sel Tunggal), dan teknologi
pengawatan makanan.
Bidang pertanian, contohnya penemuan bibit ungul, tanaman
transgenik(tanaman hasil rekayasa genetika), teknologi
hidroponik, kultur jaringan, dan pemandulan hama.
10
Bidang peternakan, contohnya inseminasi buatan (kawin
suntik), kloning untuk hewan, ayam petelur tanpa dibuahi
pejantan, dan hewan ternak yang bermutu unggul lainnya
(memproduksi susu, daging, dan telur berkualitas tinggi).
Bidang perikanan, contohnya budidaya kerang penghasil
mutiara, budidaya udang windu, dan budidaya ikan hias
Bidang industri, contohnya teknik pemisahan logam dari
bijihnya dengan menggunakan bakteri.
Bidang pengololaan lingkungan hidup, contohnya pengolahan
limbah dengan menggunakan mikroorganisme, menguraikan
tumpahan minyak di laut dan plastik dengan bakteri dan lain
sebagainya.
II. Kerja Ilmiah
Kerja ilmiah merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan
oleh orang yang memiliki sikap ilmiah, dengan menggunakan
pendekatan keterampilan proses dan melalui langkah-langkah
ilmiah.
A. Sikap Ilmiah
Sikap ilmiah merupakan sikap yang harus ada pada diri seorang
ilmuwan atau akademisi ketika menghadapi persoalan-persoalan
ilmiah. Sikap ilmiah diantaranya :
1. Peka dan kritis terhadap fenomena atau kejadian di alam.
2. Tidak percaya pada takhayul, yang kebenarannya tidak bisa
dibuktikan.
11
3. Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.
4. Memiliki minat yang besar untuk menghsilkan produk sains.
5. Berpikir logis, terbuka, serta mau menerima kirtik dan
pendapat orang lain.
6. Jujur dan objektif terhadap hasil penelitian yang dilakukan
7. Teliti, tekun, dan tidak mudah putus asa.
8. Optimis dalam keberhasilan penelitian.
9. Hormat terhadap orang lain maupun peneliti lain.
10.Menghargai hasil penelitian dan penemuan orang lain.
B. PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES (inquiryapproach)
adalah suatu cara yang diterapkan pada siswa agar dapat
menemukan sendiri fakta dan konsep ilmiah dengan melibatkan
secara maksimal seluruh kemampuannya. Kemampuan-kemampuan
mendasar yang telah dikembangkan dan telah terlatih lama-
kelamaan akan menjadi suatu keterampilan. Adapun Keterampilan
proses antara lain :
Klasifikasi (pengelompokkan) objek
Objek dikelompokkan berdasarkan kriteria yang ditentukan
dan bertujuan untuk menyederhanakan objek sehingga
mempermudah penelitian.
Mengajukan pertanyaan.
Pertanyaan bisa menjadi rumusan masalah. Kemudian
pertanyaan itu dijawab dengan melakukan penelitian.
12
Melakukan pengamatan (observasi)
Kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh data atau informasi
yang berhubungan dengan menggunakan panca indra maupun
dengan bantuan alat. Data yang didapat dari pengamatan dapat
berupa data kualitatif dan data kuantitatif.
Menyajikan data
Data hasil pengamtan disajikan secara ringkas dan sistematis
Menafsirkan data
Bertujuan untuk memberikan arti atau makna pada data hasil
pengamatan. Dalam menafsirkan dibutuhkan dasar teori yang
sudah ada
Memprediksi dan memprakirakan data
Memprediksi adalah kegiatan membuat dugaan berdasarkan
logika. Memprakirakan data adalah membuat dugaan mengenai
suatu kejadian yang tidak diketahui berdasarkan data yang ada.
Prakiraan ada dua, yaitu prakiraan intrapolasi dan prakiraan
ekstrapolasi.
Mengidentifikasi variable dalam percobaan.
Variabel merupakan factor penentu atau factor yang
berpengaruh, variable dapat berubah maupun diubah.
Berdasarkan sifatnya : Dalam percobaan
Variabel fisika
Variabel kimia Variabel bebas
Variabel biologi Variabel terikat
Variabel kontrol
Variabel pengganggu
13
C. Metode Ilmiah
Metode ilmiah adalah proses keilmuan untuk mendapatkan
pengetahuan secara sistematis melalui bukti fisis. Pada ilmu
fisika, metode ilmiah memastikan didapatkannya suatu
kesimpulan yang didukung oleh bukti-bukti dan tersusun secara
sistematis. Jika tidak dilakukan metode ilmiah maka
eksperimen-eksperimen yang dilakukan akan meragukan dan
tidak dapat ditetapkan hukum atau rumus yang jelas akan
terjadinya suatu fenomena fisis.
Menemukan dan Merumuskan Masalah
Langkah yang paling awal dalam metode ilmiah adalah
menemukan masalah. Agar dapat menemukan masalah yang
menarik, dibutuhkan kepekaan seseorang terhadap
lingkungannya. Rumusan masalah disajikan dalan bentuk
kalimat tanya, ringkas, jelas, dan bermakna.
Mengumpulkan Informasi (Data-data Pendukung)
Informasi dan data-data yang berhubungan dengan
objek penelitian dapat ditemukan melalui studi
kepustakaan, observasi, wawancara para ahli, maupun
didapat dari media. Bila informasi dan data-data
pendukung sudah dirasakan cukup, selanjutnya dijadikan
sebagai landasan teori atau kerangka berpikir.
14
Menyusun Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap
suatu masalah. Hipotesis disusun berdasarkan landasan
teori atau kerangka berpikir yang suda disusun. Kebenaran
hipotesis dapat diuji melalui percobaan atau eksperimen.
Hipotesis dibedakan menjadi
Hipotesis nol
Hipotesis kerja
Percobaan
Kegiatan yang dilakukan untuk menguji hipotesis.
Dibagi menjadi dua tahap.
Tahap persiapan percobaan
Tahap perlakuan percobaan
Analisis Data
Data yang sudah didapat melalui percobaan
dianalisis. Analisis data yang berupa data kuantitatif
memerlukan perhitungan statistic. Hasil analisis data
kuantitatif maupun kualitatif digunakan untuk menjawab
hipotesis dan sebagai dasar menyusun kesimpulan.
15
Membuat Kesimpulan
Kesimpulan merupakan jawaban rumusan masalah dan
pembuktian kebenaran hipotesis. Dalam kesimpulan,
hipotesis bisa diterima atau ditolak.
Publikasi
Hasil penelitian dapat dipublikasikan lewat laporan
penelitian maupun melalui forum diskusi dan seminar.
Teknik dan Prosedur Penelitian dalam bentuk makalah
III. Melakukan Penelitian dan Percobaan Biologi Sederhana
Penelitian dan percobaan Biologi sederhana dapat dilakukan
secara ekstrakurikuler (diluar jam pelajaran) atau dirumah, dan
disekolah. Kadapun criteria dalam melakukan penelitian dan
percobaan biologi sederhana adalah :
1. Judul penelitian
2. Alas an pemilihan topic permasalahan
3. Rumusan masalah 4. Landasan teori
singkat
5. Hipotesis yang d ajukan
16
Gambar. 3.1 Percobaan Biologi sederhana “Respirasi pada Belalang”
Lakukan suatu penelitian atau eksperimen biologi yang
sederhana tetapi menarik. Objek penelitian dapat anda
temukan disekitar kehidupan anda. Susunlah hasil kegiatan
tersebut menjadi sebuah karya ilmiah. Laporkan hasil
kegiatan anda pada guru pembimbing
IV. Bekerja di Laboratorium
Bekerja dilaboratorium harus memperhatikan
Beberapa aturan yang meliputi tata
tertib penggunaan laboratorium
dan langkah-langkah keselamatan kerja
Gambar. 3.2 Melakukan
Percobaan Dilaboratorium
A. Tata tertib penggunaan laboratorium
1) Memakai baju khusus praktikum (baju lab) saat berada di
laboratorium
2) Meja kerja hanya boleh untuk meletakkan alat tulis, buku,
bahan dan alat praktikum
3) Tidak mencoba memegang alat dan bahan yang tidak
diperlukan yang ada di laboratorium
4) Tidak makan minum dan merokok dalam laboratorium
17
5) Pengambilan zat tidak boleh berlebihan
6) Bersihkan alat, meja dan ruangan setelah selesai praktikum
7) Memisahkan sampah padat dan sampah cair. Sampah padat
dibuang ditempat sampah, sampah cair dibuang di bak
saluran pembuangan.
8) Sisa pengambilan zat sebaiknya dibuang, jangan dimasukkan
kembali ke botol asal untuk menghindari kontaminasi,
meskipun dalam hal ini kadang terasa boros
9) Sebelum meninggalkan ruangan, periksa dengan teliti kembali
keadaan di dalam laboratorium
B. Keselamatan kerja di laboratorium
1) Sebaiknya minum segelas susu sebelum praktikum
untuk menetralkan tubuh dari pengaruh kontaminasi
zat- zat kimia
2) Kenakan penutup hidung dan mulut, kacamata dan
sarung tangan saat mengambil zat- zat kimia yang
mudah menguap dan berbahaya
3) Wanita dan pria yang memiliki rambut panjang
harus diikat, rambut panjang yang tidak terikat
dapat menyebabkan kecelakaan. karena dapat
tersangkut pada alat yang berputar.
4) Hati- hati saat membawa dan menggunakan alat-
alat praktikum yang terbuat dari kaca
5) Gunakan alat bantu seperti pipa kaca, pipet tetes,
sndok plastik atau pinset untuk mengambil zat- zat atau
bahan 18
Bila ada bagian tubuh yang terkena zat kimia, sgera
basuh dengan air
6) Gunakan obat- obatan P3K bila ada yang terluka
7) Segera muntahkan jika ada zat kimia yang masuk
ke dalam mulut
8) Jangan mencium zat kimia secara langsung, cara
membaui zat adalah mengibas- ngibaskan tangan
kemulut tabung
9) Jika hendak memanaskan tabung reaksi arahkan
mulut tabung reaksi tersebut menjauh dari wajaw.
Panaskan tabung reaksi tersebut dengan cara
digerak- gerakkan sehingga pemanasan tidak pada
satu sisi.
10) Bila terjadi kebakaran segera padam kan dengan
alat pemadam kebakaran atau tutup dengan lab
tebal yang sudah dibasahi air
11) Cucilah tangan dngan sabun setelah praktikum
12) Jika hendak mencampur larutan dengan zat
tambahan yang dapat menimbulkan reaksi,
lakukanlah dengan pipet setetes demi setetes
melalui bagian pinggir tabung reaksi.
19
C. Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) di laboratorium
1. Luka
Luka lecet, Bersihkan luka dengan air dingin atau
hangat, mengalir dan bukan dicelupkan. Antiseptik sebaiknya
ditambahkan untuk membantu membersihkan luka. Diberi
betadin, dan ditutup dengan kasa steril kemudian diplester
atau dibalut.
Luka iris Luka akibat benda tajam seperti pisau atau
pecahan kaca. Bersihkan dengan air matang bersih, diberi
obat merah atau antiseptik, dirapatkan dan dibalut, atau
ditutup dengan plester atau kain kasa yang bersih.
Luka memar, Luka tertutup dimana kerusakan jaringan
dibawah kulit disertai perdarahan yang dari luar tampak
kebiruan. Penanganannya dengan kompres air hangat –dingin
bergantian, dan meninggikan bagian yang luka.
Luka bakar
Luka bakar akibat zat kimia asam,Hapus zat asam
dengan kapas atau kain halus, cuci dengan air mengalir
sbanyak- sebanyaknya, selanjutnya cuci dengan larutan
Na2CO3 1%. Cuci lagi luka dengan air, keringkan, olesi
dengan salep lavertan (salep minyak ikan) dan balut dengan
kain perban
Gambar 3.3 Peringatan bahaya saat melakukan percobaan
20
Luka bakar akibat zat kimia basa, Cuci dengan air
sebanyak- banyaknya. Bilas dengan asam asetat 1%. Cuci
kembali dengan air. Keringkan, olesi dengan salep boor. Balut
dengan kain perban.
Luka bakar karena panas, Bila kulit hanya memerah,
olesi dengan salep lavertan. Bila sampai terassa nyeri
kompres dengan air secepatnya dan bawa ke dokter. Bila
luka terlalu besar jangan diberi obat apapun, tutup luka
dengan kain perban dan bawa segera ke dokter.
2. Keracunan melalui mulut
Bila zat hanya sampai dimulut segera kumur- kumur
sebanyak- banyaknya
Bila zat tertelan segera muntahkan. Jika tidak bisa
muntah pancing dengan minum segelas air yang dicampurkan
2 sendok teh garam dapur atau pancing dengan jari yang
dimasukkan ke pangkal tenggorokan hingga dapat muntah
Jika korban pingsan, hindari pemberian sesuatu melalui
mulut, segera bawa ke dokter
Keracunan zat melalui hidung, Bawa si penderita ke
tempat yang udaranya segar. Bila korban tidak bernafas,
berikan nafas buatan.
Mata terkena percikan zat kimia, Segera basuh
dengan air sebanyak- banyaknya
Saat Anda melakukan percobaan dengan memanaskan suatu bahan,
tiba-tiba ada salah satu teman Anda pingsan karena menghirup
udara kimia. Apakah tindakan yang akan Anda lakukan ?
21
V. Membuat Laporan Praktikum
Laporan praktikum dapat dibedakan menjadi 2 macam
yaitu:
Laporan sementara
Laporan resmi
Laporan dibuat langsung pada saat praktikum (secara
individu atau kelompok). Laporan sementara bertujuan untuk
melaporkan data-data hasil pengamatan yang diperoleh.
Sementara itu, laporan resmi dibuat secara lengkap setelah
selesai praktikum (secara individu maupun secara kelompok)
Unsur-unsur penulisan laporan
Laporan sementara Laporan resmi
1) Identitas siswa 1) Siswa atau kelompok
2)Judul kegiatan 2)Judul kegiatan
3)Tujuan kegiatan 3)Tujuan kegiatan
4)Hasil pengamatan,dan 4)Landasan teori
5)Tanda tangan guru 5)Alat dan bahan
6)Cara kerja
pembimbing 7)Hasil pengamatan
8)Jawaban
9)Pembahasan
10) Kesimpulan
11) Daftar pustaka
12) Lampiran
22
Topik : Mengenal peralatan Laboratorium
Tujuan : untuk mengetahui alat-alat
Laboratorium beserta fungsinya
Alat : Berbagai peralatan yang ada diLaboratorium
Cara kerja :
1. Dengan bimbingan guru kenalilah peralatan biologi
beserta fungsinya
2. Cobalah menggunakan alat-alat tersebut sesuai
petunjuk guru
3. Caatat keterangan dari alat-alat tersebut kedalam
table berikut
Table pengamatan
No Nama alat Fungsi Bahan
1.
2.
3.
4.
Pertanyaan :
1. Sebutkan nama alat yang Anda kenal dan jelaskan fungsinya
2. Sebutkan nama peralatan yang mudah pecah
3. Catatlah keterangan dari alat-alat tersebut
23
VI. Objek dan Ragam Permasalhan Biologi
Seperti yang telah kita uraikan sebelumnya bahwa
biologi merupakan bagian dari sains yang khusus
mempelajari organisme (makhluk hidup). Apakah
sebenarnya makhluk hidup itu? Bagaimanakah ciri-cirinya?
dapatkah Anda membedakan dengan benda mati?
Pelajarilah uraian selengkapnya berikut ini.
A. CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP
Makhluk hidup sebenarnya mudah dibedakan dengan
benda mati karena makhluk hidup memiliki beberapa ciri
hidup. Ciri makhluk hidup antara lain dapat melakukan
respirasi (bernapas), memerlukan makanan dan minuman
(nutrisi), melakukan metabolisme, melakukan
transportasi zat, mengeluarkan zat sisa metabolisme
(eksresi), peka terhadap rangsang (iritabilitas),
bergerak, tumbuh dan berkembang, beradaptasi dengan
lingkungan, dan berkembang biak (reproduksi).
B. OBJEK BIOLOGI PADA TINGKAT ORGANISASI
KEHIDUPAN
Objek kajian biologi semakin berkembang seiring
dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek)
sehingga makin lama makin rumit.
Untuk memudahkan dalam mempelajarinya, tema
objek kajian biologi dipilah-pilah menurut tingkatan
24
organisasi kehidupan. Tingkatan organisasi kehidupan secara
berurutan mulai dari yang paling kecil hingga yang paling
besar, yaitu molekul, sel, jaringan, organ, sistem organ,
individu, populasi, komunitas, ekosistem, bioma, dan biosfer.
1. OBJEK BIOLOGI PADA TINGKAT MOLEKUL
Dengan ditemukannya mikroskop elektron yang mampu
memperbesar objek pengamatan hingga 500.000 kali, ahli
biologi mampu menyikap kerumitan organisasi kehidupan
hingga pada tingkat molekuler. Dengan menggunakan alat
dan teknologi kimia modern, struktur di dalam sel dapat
dipisahkan menjadi makromolekul-makromolekul bahkan
hingga menjadi atom-atom. Pada umumnya, tubuh organisme
mengandung molekul yang tersusun dari atom karbon (C),
hidrogen (H), oksigen (O), dan nitrogen (N). Jenis molekul
yang terkandung di dalam tubuh organisme, antara lain
karbohidrat, lipi (lemak), protein, dan asam nukleat.
Gambar 3.4 Tingkatan Organisasi Kehidupan
25
2. OBJEK BIOLOGI PADA TINGKAT SEL
Molekul organik membentuk organel sel, selanjutnya
organel sel dengan fungsinya masing-masing membentuk
sebuah sel. Sel merupakan satuan kehidupan terkecil dari
makhluk hidup. Sel memiliki organel dengan fungsi
tertentu, misalnya inti sel (nukleus) untuk mengatur
metabolisme sel, mitokondria untuk respirasi seluler, dan
ribosom untuk sintesis protein.
3. OBJEK BIOLOGI PADA TINGKAT JARINGAN, ORGAN,
DAN SISTEM ORGAN
Organisasi kehidupan tingkat jaringan hanya terjadi
pada organisme multiseluler (bersel banyak). Pada
organisme uniseluler tidak ada organisasi kehidupan
tingkat jaringan karena aktivitas kehidupannya sudah
diatur dan dilaksanakan oleh sel itu sendiri. Aktivitas
kehidupan organisme multiseluler dilaksanakan oleh
banyak sel yang terorganisasi dengan baik dalam satu
kesatuan fungsi tertentu.
Jaringan merupakan kumpulan sel yang memiliki
bentuk sama dan melakukan fungsi tertentu. Contoh
jaringan pada tumbuhan tingkat tinggi, yaitu epidermis,
parenkim palisade, parenkim spons, sklerenkim, xilem,
floem, kambium dan gabus. Contoh jaringan pada hewan
tingkat tinggi dan manusia, yaitu lemak, tulang, darah,
limfe (getah bening), otot, dan saraf.
26
Organ merupakan kumpulan beberapa macam jaringan
yang melakukan suatu fungsi tertentu. Contoh organ pada
tumbuhan tingkat itnggi, yaitu akar, batang, daun, bunga,
dan buah. Contoh organ hewan tingkat tinggi dan manusia,
antara lain jantung, paru-paru, hati, lambung, usus,
telinga, dan hidung.
Sistem organ adalah beberapa organ yang
melakukan fungsi tertentu. Contoh sistem organ pada
hewan tingkat tinggi dan manusia, yaitu sistem peredaran
darah, sistem pencernaan makanan, sistem eksresi, sistem
reproduksi, dan sistem koordinasi. Sistem organ dibentuk
oleh beberapa organ, misalnya sistem pencernaan
makanan, terdiri atas organ mulut, kerongkokngan,
lambung, dan usus.
4.OBJEK BIOLOGI PADA TINGKAT INDIVIDU,
POPULASI, DAN KOMUNITAS
Individu merupakan makhluk hidup tunggal.
Contohnya sebatang pohon kelapa, seekor semut, dan
seorang manusia. Populasi adalah kemampuan individu dari
satu spesies yang berinteraksi dan hidup di wilayah
tertentu, komunitas adalah kumpulan populasi dari
berbagai spesies yang saling berinteraksi dan hidup di
areal tertentu.
27
C. RAGAM PERMASALAHAN BIOLOGI
Berbagai makhluk dalam bidang biologi dapat terjadi
pada semua tingkatan organisasi kehidupan; mulai dari
tingkat molekul hingga tingkat biosfer. Permasalahan yang
timbul pada suatu tingkat organisasi kehidupan dapat saling
memengaruhi dan berkaitan dengan tingkat organisasi
kehidupan lainnya. Berbagai permasalahan yang terjadi akan
dikaji dan dipecahkan dengan menerapkan berbagai ilmu
dari cabang-cabang biologi yang berkaitan. Berikut ini
permasalhan biologi pada berbagai tingkat organisasi
kehidupan.
Permasalahan biologi pada
tingkat molekul, misalnya
terjadinya kelainan pada
pembentukan molekul
hemoglobin darah sehingga
menyebabkan penyakit anemia Gambar 3.5
sel sabit. Normal dan sel sabit
Permasalahan biologi pada tingkat sel, misalnya
terjadinya lisis sel darah merah saat terinfeksi bakteri
atau virus.
Permasalahan biologi pada tingkat
jaringan, misalnya penyakit osteoporosis
yang menyebabkan hilangnya massa tulang
keras shingga tulang menjadi rapuh
dan mudah patah. Gambar 3.6
osteoporosis
28
Permasalahan biologi pada tingkat sistem organ, misalnya
kelainan pada organ mata hemerolopi (rabun senja).
Permasalahan biologi pada tingkat sistem organ, misalnya
gangguan bernapas akibat penyempitan saluran napas pada
penderita asfiksia.
Permasalahan biologi pada tingkat individu, misalnya
seorang penderita AIDS yang mengalami gangguan sistem
imun dan membuatnya mudah terinfeksi penyakit.
Permasalahan biologi pada tingkat populasi, misalnya
penyebaran AIDS dari satu orang ke orang lain dalam satu
populasi.
Permasalahan biologi pada tingkat komunitas, misalnya
dampak penangkapan burung secara liar terhadap
kelestarian makhluk hidup lainnya dalam suatu rantai
makanan.
Permasalahan biologi pada tingkat ekosistem, misalnya
penggundulan hutan untuk perkebunan kelapa sawit yang
mengancam habitat satwa liar di dalamnya.
Permasalahan biologi pada tingkat biosfer, misalnya
dampak menipisnya lapisan ozon di atmosfer terhadap
kehidupan makhluk hidup di bumi.
29
DAFTAR PUSTAKA
Adhitya, Fandi.2013. Tingkatan dalam Ruang Lingkup. Di akses
melalui http:ipa-bio-blogspot.co.id/2013/05/tingkatan-
dalam-ruang-lingkup-biologi.html?m=1 pada tanggal 28
Desember 2017
Ahmadi, Father. 2012. Contoh Laporan Praktikum Biologi
(Pernafasan Hewan). Di akses melalui
http://semangatpagislalu.blogspot.co.id.2012/03/contoh-
laporan-praktikum-biologi.html?m=1 pada tanggal 28
Desember 2017
Arms, Karen dan Pamela S. Camp. 1988. Biology a Journey Into
Life.United States of America: Amerika.
Irnaningtyas. 2015. Biologi Untuk SMA/MA Kelas X. Erlangga:
Jakarta.
Juanda. 2015. Ciri-ciri penyakit anemia bulan sabit dan
penyebabnya. Diakses melalui http://ciri-
ciriprnyakit.web.id/ciri-penyakit-anemia-sel-sabit-
penyebab-dan-gejalanya/ pada tanggal 28 Desember 2017
Nurhayati, Nunung dan Wijayanti, Resty. 2016. Buku Siswa Biologi
untuk SMA/MA Kelas X. Yrama Widya: Bandung.
Priadi, Arif. 2010. Biologi SMA Kelas X. Yudhistira: Jakarta.
Setyani, Alvinuha. Seminar APA lahirkan bibit peneliti Psikologi
UIN Maliki Malang 2016. Di akses melalui
http://psikologi.uin.malang.ac.id/?p=3787 pada tanggal 28
Desember 2017
Wignall. 2014. Rehabilitition Institute of the Caribbean. Diakses
melalui http://www.rehabcaribbean.com/will-i-get-
osteoporosis/ pada tanggal 28 Desember 2017
30