The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan 1.4_Rosed Amirudin jadi

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by rosyidamirudin, 2022-12-29 04:20:28

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan 1.4_Rosed Amirudin jadi

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan 1.4_Rosed Amirudin jadi

GURU PENGGERAK

JURNAL REFLEKSI
DWI MINGGUAN

MODUL 1.4

BUDAYA POSITIF

ROSED AMIRUDIN, S.Pd.I

Calon Guru Penggerak
Angkatan 7

Kabupaten Mojokerto
SMAN 1 Gondang

01 MODEL
REFLEKSI

Alhamdulillahirobbil ‘alamin, pelajaran dalam
modul 1.4 ini telah selesai, ini berarti modul 1
telah tuntas, seperti pada jurnal sebelum-
sebelumnya untuk menutup pelajaran, saya akan
menceritakan tentang apa yang sudah saya
pelajari dan saya lakukan pada program
pendidikan guru penggerak di modul 1.4 yaitu
tentang Budaya Positif.
Seperti pada jurnal-jurnal sebelumnya, dalam
penyusunan jurnal ini saya akan menceritakan
dengan model 4F yang dapat diterjemahkan
model 4P yang diprakarsai oleh Dr. Roger
Greenaway yaitu:

·Facts Feelings
(Peristiwa) (Perasaan)

·Findings
(Pembelajaran)

Future
(Penerapan)

02 JURNAL REFLEKSI MODUL 1.4

FACTS (PERISTIWA)

6 - 9 Desember 2022

Sesuai jadwal mulai tanggal 6 – 23 Desember 2022, saya
sebagai calon guru penggerak mulai melakukan aktivitas pada
modul 1.4 yaitu Budaya Positif. Pada tahap ini, saya mulai pada
tanggal 6 Desember pukul 07.30 sampai 10.00 WIB dengan
membuka menu “1.4.a.1 Pendahuluan” yang disajikan sebuah video
surat dari Instruktur yang disampaikan oleh Sri Indah Gunarti,
M.Psi tentang “Budaya Positif di Sekolah”, Kompetensi lulusan
Modul 1.4, Capaian Pembelajaran Umum dan Khusus Modul 1.4,
dan Ringkasan Alur Belajar MERDEKA. Kemudian saya lanjutkan
membuka menu “1.4.a.3. Mulai dari diri - Modul 1.4”, pada materi ini
saya mempelajari materi dan membuat pertanyaan maupun
pernyataan tentang peristiwa atau persoalan yang diberikan
dalam LMS selain itu saya juga menyusun sebuah refleksi,
harapan untuk diri sendiri, dan harapan untuk murid.

Kemudian pada hari Rabu-Jumat, tanggal 7 sampai dengan 9
Desember 2022 saya mempelajari materi Eksplorasi Konsep.
Materi pada ekspolrasi konsep ini sangat banyak sehingga saya
hampir kewalahan dan putus asa, tetapi dengan semangat
keinginan yang kuat, akhirnya semuanya selesai saya pelajari.
Disamping mempelajari materi, saya juga harus membuat
pernyataan yang ada pada materi tersebut dengan menerapkan
konsep-konsep inti seperti disiplin positif dan nilai-nilai kebajikan
universal, memahami motivasi perilaku manusia, berkaitan
dengan hukuman dan penghargaan, posisi kontrol seorang guru,
pembuatan keyakinan sekolah atau kelas, dan penerapan tiga
restitusi dalam penyelesaian masalah. Pad Eksplorasi Konsep ini
ada 1 materi yang saya dokumentasikan sebagi tugas mandiri
tentang keyakinan kelas, berikut link hasil tugas tersebut :

https://anyflip.com/zeyfs/haif/

03 JURNAL REFLEKSI MODUL 1.4

12 - 13 Desember 2022

Kemudian pada tanggal 12 Desember 2022 saya mengikuti

forum diskusi kelompok secara vicon melalui GoogleMeet yang

dipandu oleh Fasilitator yang sangat inspiratf, yakni bapak Slamet

Hariono, pada ruang kolaborasi ini, kelas 181 dibagi menjadi 3

kelompok, yang sebelumnya dibagi hanya 2 kelompok. Saya

berada pada kelompok 2 (181-B) dengan tiga orang teman lainnya

yaitu Bapak Yudi Hariyanto, Ibu Yuliana dan Ibu Putri Wahyuntina

Hutami.

Dalam hal ini kami sebagai CGP

diberi tugas untuk dapat

menganalisis kasus-kasus yang

disediakan di LMS, berdasarkan

konsep-konsep inti dalam modul

Budaya Positif. Kasus yang dianalisis

adalah 4 kasus masalah murid di sekolah. Kami secara

berkelompok mendiskusikan dan menjawab pertanyaan-

pertayaan sehubungan dengan kasus yang terjadi yang

dihubungkan dengan materi dalam budaya positif.

Pada tanggal 13 Desember 2022,
dilanjutkan dengan kegiatannya
kolaborasi ruang diskusi sesi
presentasi. Pada sesi ini masing-
masing kelompok mempresentasikan

hasil diskusinya, kemudian kelompok lain menanggapi dan
memberikan masukan terhadap tugas kelompok temannya.
Setelah presentasi, dan di berikan masukan oleh kelompok lain,
tugas kelompok kami mendapat masukan sehingga perlu ada
perbaikan agar semakin baik sebelum diunggah ke LMS. Adapun
link hasil analisis kelompok saya terhadap kasus-kasus tersebut
sebagai berikut:

https://anyflip.com/zeyfs/zlwd/

04 JURNAL REFLEKSI MODUL 1.4

14 - 15 Desember 2022

Setelah perbaikan tugas pada ruang kolaborasi di unggah pada LMS,
selanjutnya tanggal 14-15 Desember 2022 saya melanjutkan materi
Demonstrasi Kontekstual. Dalam kegiatan Demonstasi Kontekstual ini
saya diminta mempraktikkan segitiga restitusi untuk 2 kasus yang
dilakukan murid di sekolah saya beserta tanggapan dari murid. Untuk
mempraktikan-nya, saya diminta membuat skenario singkat dan
memerankan kasus tersebut bersama murid.

Saat itu saya merestitusi murid yang melakukan pelanggaran
sekolah. Yang pertama, yaitu murid yang tidak ijin mengikuti kegitaan
ektrakurikuler. Kejadian itu terjadi pada hari Kamis, 15 Desember 2022
di SMAN 1 Gondang kegiatan belajar berakhir pukul 13.00, sehingga
dilanjutkan kegiatan Ekstrakurikuler pada pukul 13.00 – 14.00, Rani
Suvianti (XI.MIPA.3) tidak mengikuti kegiatan Baca Tulis Qur’an (BTQ)
yang merupakan kegiatan wajib pada Ekstrakurikuler UKKI di SMAN 1
Gondang. Ia pun tidak memberikan keterangan kepada Pembina
tentang ketidakhadirannya. Pada hari Senin, Rani saya panggil selaku
Pembina UKKI untuk saya mintai keterangan. Pada saat melakukan
restitusi terhadap murid (Rani Suvianti), saya juga merekam kegiatan
tersebut sebagai Aksi Nyata Modul 1.4 Budaya Positif.

Yang kedua, yaitu murid yang tidak bersedia membantu teman-
teman kelasnya untuk membersihkan kelas. Kejadian tersebut terjadi
pada hari Selasa, tanggal 20 Desember 2022, di SMAN 1 Gondang ada
kegiatan kerja bakti untuk membersihkan kelas pada pukul 07.00 –
08.00 dalam rangka persiapan penilaiaan LK3LKS (Lomba Kebersihan,
Ketertiban, dan Keindahan Lingkungan Kelas Sehat) pada suasana
kerja bakti di kelas XI.MIPA.4 selama kegiatan kerja bakti berlangsung
Andino Yoga Setia Wardanu (Yoga) tidak bersedia membantu teman-
teman kelasnya. Dia terlihat diam saja dan malas-malasan. Sehingga
Alika dan Dela menginformasikan kejadian tersebut kepada saya
selaku salah satu penitia kegiatan LK3LKS ini atas apa yang dilakukan
oleh Yoga. Pada saat melakukan restitusi terhadap murid (Andino Yoga
Setia Wardanu), saya juga merekam kegiatan tersebut sebagai Aksi
Nyata Modul 1.4 Budaya Positif. Berikut link gambaran segitiga restitusi
terhadap 2 kasus tersebut:

https://www.youtube.com/watch?v=sSchqpkKbgM

05 JURNAL REFLEKSI MODUL 1.4

16 - 23 Desember 2022 https://bit.ly/3jf24q7

Pada tanggal 16 Desember 2022
dilanjutkan dengan kegiatan
Elaborasi Pemahaman bersama
instruktur melalui google
meeting. Pada sesi Elaborasi
Pemahaman ini kami di pandu
oleh Bapak Aditya Dharma
sebagai instruktur. Bapak Aditya
Dharma memberikan paparan materi tentang budaya positif secara
jelas sehingga materi budaya positif semakin saya pahami. Setelah itu
saya sebagai CGP diminta menjelaskan hubungan budaya positif
dengan materi pada Modul 1.1 Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional – Ki
Hadjar Dewantara, Modul 1.2 Nilai- nilai dan Peran Guru Penggerak dan
Modul 1.3 Visi Guru Penggerak pada sesi koneksi antar materi.
Koneksi Antar Materi Modul 1.4 Budaya Positif saya susun dalam
bentuk poster (https://bit.ly/3jf24q7). Selain di upload dalam LMS saya
juga mendokumentasikan pada blog pribadi saya. Setelah selesai
mengerjakan tugas Koneksi Antar materi, selanjutnya saya memasuki
sesi akhir pembelajaran modul 1.4 Budaya Positif, yaitu Aksi Nyata. Saya
sebagai CGP diberi waktu empat minggu sampai untuk membuat Aksi
Nyata.
Sebelum melakukan Aksi Nyata, saya membuat rancangan dalam
bentuk lini masa tindakan yang akan dilakukan. Berikut ini lini masa
tindakan yang akan saya lakukan untuk aksi nyata modul 1.4 Budaya
Positif. Linimasa Tindakan yang saya lakukan :

Saya memberikan penjelasan kepada murid tentang pengertian
dan pentingnya keyakinan kelas
Saya memfasilitasi murid untuk menyusun keyakinan kelas
Saya bersama muird menandatangani keyakinan kelas
Memasang keyakinan kelas di dinding kelas
Mempraktikkan segitiga restitusi
Membuat materi di powerpoint
Meminta izin kepada kepala sekolah untuk melakukan sosialisasi
(sesi berbagi)
Melakukan sosialisasi/Desiminasi kepada warga sekolah (guru dan
karyawan)
Menerapkan keyakinan dan segitiga restitusi secara berkelanjutan
dan konsisten

06 JURNAL REFLEKSI MODUL 1.4

FEELINGS (PERASAAN)

Perasaan saya selama mempelajari modul 1.4 tentang
budaya positif yaitu saya sangat bahagia dan menjadi
semakin antusias untuk bisa menerapkan materi modul 1.4
ini. Pada saat saya menerapkan membuat keyakinan kelas
disitulah saya menemukan hal yang berbeda, karena dalam
pembuatan keyakinan kelas ini murid dengan kesadaraannya
mengungkapkan nilai-nilai kebajikan disiplin positif yang
akan diyakini oleh mereka. Selain itu saya juga senang
dalam praktik segitiga restitusi ini, untuk memperbaiki
kesalahan murid. Pada saat saya melakukan restitusi itu,
saya sangat menghargai murid karena mau terbuka dengan
permasalahan yang dihadapi dan tentang bagaimana cara
memperbaikinya. Penerapan posisi kontrol juga menjadi
perhatian bagi saya, Alhamdulillah dengan mendapatkan
materi posisi kontrol saya lebih bisa menghadapi murid lebih
baik. Biasanya posisi kontrol penghukum dan teman yang
sering saya jalankan, dengan mendapat pencerahan ini
saya berusaha posisi kontrol meneger.

Terakhir saya sangat bersyukur bisa mengikuti
pendidikan calon Guru Penggerak (PGP) ini karena dengan
materi di modul 1 ini merupakan modal yang sangat
berharga bagi saya untuk mendidik murid di sekolah dan
juga mendidik anak-anak saya di rumah.

07 JURNAL REFLEKSI MODUL 1.4

FINDINGS (PEMBELAJARAN)

Pembelajaran yang dapat saya ambil dari kegiatan
belajar modul 1.4 Budaya Positif ini adalah :

Bahwa sebagai calon guru penggerak, saya harus
mampu menempatkan diri dalam posisi kontrol yang
tepat dalam penerapan budaya positif di sekolah yaitu
posisi kontrol sebagai manajer dengan menerapkan
segitiga restitusi sebagai solusi ketika ada murid yang
melanggar keyakinan kelas.
Saya mengetahui bahwa untuk menciptkan budaya
positif di sekolah sangat dituntut kerja sama dan
kekompakan serta keselarasan dari semua pihak di
sekolah. Budaya Positif tidak bisa diwujudkan oleh satu
orang saja, melainkan harus ada kerjasama dan
dukungan dari semua pihak, termasuk orang tua dan
wali murid. Kerja sama dan kolaborasi yang baik dari
semua unsur akan memudahkan terciptanya budaya
positif dan juga terbentuknya Profil Pelajar Pancasila
di kalangan murid. Semoga warga sekolah saya bisa
lebih meningkatkan terciptanya budaya positif ini di
sekolah.

08 JURNAL REFLEKSI MODUL 1.4

FUTURE (PENERAPAN)

Setelah mempelajari modul 1.4 ini yaitu tentang
budaya posistif maka saya lebih paham tentang
Disiplin positif dan Nilai-nilai Kebajikan Universal,
Lima Posisi Kontrol,teori Motivasi, Hukuman dan
Penghargaan, Restitusi, Kebutuhan Dasar Manusia dan
Dunia Berkualitas, Segitiga Restitusi. Perubahan yang
saya rasakan adalah saya merasa harus tergerak,
bergerak dan menggerakkan orang-orang yang ada di
sekitar saya untuk segera mengetahui materi yang
saya dapatkan ini. Hal yang akan saya lakukan untuk
melakukan perubahan yang positif dengan lebih
memperhatikan kebutuhan peserta didik, menggunakan
posisi kontrol sebagai manager dalam menangani
kasus siswa, menerapkan segitiga restitusi dan selalu
menganalisis secara reflektif dan kritis penerapan
budaya positif disekolah dengan berkolaborasi dengan
warga sekolah dan berbagai pemangku kepentingan,
walau hal tersebut memerlukan waktu yang tidak
sebentar karena melakukan perubahan yang sudah
menjadi kebiasaan tidak lah mudah. Tapi saya yakin
saya mampu melakukan perubahan yang lebih baik.

09

Semangat guru

kebahakugniacai n anak

SALAM BELAJAR
SALAM BAHAGIA

SALAM GURU
PENGGERAK


Click to View FlipBook Version