KHAEFIATUNNISA, S.Pd CGP ANGKATAN 9 SMAN 1 CILILIN KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.3 COACHING DALAM SUPERVISI AKADEMIK
Coaching pada merupakan sebuah kegiatan yang bertujuan agar menghantarkan coachee untuk dapat memaksimalkan semua potensi yang dimilikinya sehingga dapat mencapai suatu keberhasilan. Hal-hal yang perlu dimiliki seorang coach diantaranya: mendengarkan secara aktif, mengajukan pertanyaan bebrobot, memancing ide-ide, dan yang utama memfasilitasi pertumbuhan dari coachee. KESIMPULAN
3 prinsip yang dikembangkan oleh coach dalam proses coaching adalah: kemitraan, proses kreatif, dan mendengarkan aktif. Kompetensi inti yang harus dimiliki oleh seorang coach yaitu kehadiran penuh (presence), mendengarkan aktif, dan mengajukan pertanyaan berbobot. Dalam melakukan coaching, percakapan yang dilakukan menggunakan alur TIRTA yaitu Tujuan, Identifikasi, Rencana aksi, dam TAnggung jawab.
TAHAPAN SUPERVISI AKDEMIK -PendahuluanPRAOBSERVASI (Perencanaan) OBSERVASI (Pelaksanaan) PASCAOBSERVASI (Tindak lanjut)
REFLEKSI Dengan mempelajari modul ini saya belajar mengakomodasi dan memenuhi kebutuhan belajar siswa yang beragam, bagaimana mengelola emosi, berinteraksi dan bekolaborasi dengan siswa, rekan guru, dan semua warga sekolah. Saya juga belajar bagaimana menjadi coach baik bagi siswa maupun rekan sejawat.
Keterkaitan Peran Coach dalam Pembelajaran Berdiferensiasi Dalam pembelajaran berdiferensiasi saya dapat menggunakan pendekatan coaching dalam mengembangkan semua potensi yang dimiliki oleh siswa. Dalam hal ini, saya bisa menjadi mitra belajar bagi siswa yang memberikan keleluasaan kepada siswa dalam mengambil keputusan, misalnya dalam membuat produk dan memilih bahan belajar sesuai preferensinya. Selain itu, sebagai dalam coach pembelajaran berdiferensiasi saya menuntun bisa siswa menemukan untuk baru ide-ide dalam mengatasi tantangan mencapai atau keberhasilan dalam belajar.
Keterkaitan Peran Coach dalam Pembelajaran Sosial Emosional Dalam kaitannya dengan pembelajaran sosial emosional, sebagai coach saya bisa memanaje diri saya untuk tidak membuat asumsi atau judgement terhadap siswa. Dengan menguasai keterampilan sosial emosional, proses coaching yang dilakukan dapat berjalan dengan lebih baik, karena KSE mengembangkan keterampilan mengelola diri, membangun relasi dan komunikasi yang positif dengan orang lain.
Dalam pengembangan kompetensi sebagai pemimpin pembelajaran, keterampilan dan proses coaching menjadi hal yang sangat penting. Coaching dapat dilakukan oleh guru kepada siswa dalam proses pembelajaran yaitu menuntun siswa untuk menemukan potensi dan menghantarkan siswa dalam mendapatkan keberhasilan belajar. Dengan sesama guru, proses coaching dalam supervisi akademik menjadi hal yang penting untuk mengembangkan potensi guru dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Keterkaitan Keterampilan Coaching dengan Pengembangan Kompetensi Sebagai Pemimpin Pembelajaran
Apakah ada pertanyaan?