TENTARA NASIONAL INDONESIA No. 201.05-083001
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT PD : PRS-68201.05
- 083202
PT : PRS - 05
PEDOMAN
tentang
MASA PERSIAPAN PENSIUN
PEGAWAI NEGERI SIPIL ANGKATAN DARAT
DISAHKAN DENGAN KEPUTUSAN KEPALA STAF ANGKATAN DARAT
NOMOR KEP/188/III/2020 TANGGAL 13 MARET 2020
DAFTAR ISI
Halaman
Keputusan Kasad Nomor Kep/188/III/2020 tanggal 13 Maret 2020 tentang Pedoman
Masa Persiapan Pensiun Pegawai Negeri Sipil Angkatan Darat ……………………… 1
LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
1. Umum .......................................................................................... 3
2. Maksud dan Tujuan ..................................................................... 3
3. Ruang Lingkup dan Tata Urut ..................................................... 3
4. Dasar ........................................................................................... 4
5. Pengertian ................................................................................... 5
BAB II KETENTUAN UMUM
6. Umum .......................................................................................... 5
7. Tujuan dan Sasaran ..................................................................... 5
8. Azas ............................................................................................. 5
9. Peranan ....................................................................................... 6
10. Organisasi ................................................................................... 6
11. Tugas dan Tanggung Jawab ....................................................... 7
12. Ketentuan Administrasi ................................................................ 9
13. Mekanisme Penyelenggaraan MPP ............................................. 13
BAB III KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN
14. Umum......................................................................................... 13
15. Tahap Perencanaan ................ .................................................. . 14
16. Tahap Persiapan ..................... .................................................. . 15
17. Tahap Pelaksanaan ................ .................................................. . 18
18. Tahap Pengakhiran ................ .................................................. . 20
BAB IV HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
19. Umum .......................................................................................... 21
20. Tindakan Administrasi ................................................................. 21
BAB V PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
21 Umum .......................................................................................... 24
22. Pengawasan ................................................................................ 24
23. Pengendalian ............................................................................... 25
i
BAB VI PENUTUP
24. Keberhasilan ............................................................................... 27
25. Penyempurnaan .......................................................................... 27
SUBLAMPIRAN A PENGERTIAN ...................................................................................... 28
SUBLAMPIRAN B SKEMA PEMBERIAN MPP BAGI PNS ANGKATAN DARAT .......... 30
SUBLAMPIRAN C SKEMA PENOLAKAN PERMOHONAN MPP BAGI PNS
ANGKATAN DARAT ............................................................................ 31
SUBLAMPIRAN D SKEMA PENANGGUHAN PEBERIAN MPP BAGI PNS ANGKATAN
DARAT ................................................................................................. 32
SUBLAMPIRAN E DAFTAR CONTOH.................................................................................. 33
ii
TENTARA NASIONAL INDONESIA
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT
KEPUTUSAN KEPALA STAF ANGKATAN DARAT
Nomor Kep/188/III/2020
Tentang
PEDOMAN
TENTANG MASA PERSIAPAN PENSIUN
PEGAWAI NEGERI SIPIL ANGKATAN DARAT
KEPALA STAF ANGKATAN DARAT,
Menimbang : a. bahwa dibutuhkan adanya peranti lunak berupa pedoman untuk
digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan tugas di lingkungan
Angkatan Darat; dan
b. bahwa untuk memenuhi kebutuhan tersebut, perlu dikeluarkan
Keputusan Kasad tentang Pedoman tentang Masa Persiapan
Pensiun Pegawai Negeri Sipil Angkatan Darat.
Mengingat : 1. Peraturan Badan Kepegawaian Negara Nomor 2 Tahun 2019
tanggal 28 Maret 2019 tentang Tata Cara Masa Persiapan Pensiun;
2. Panglima TNI Nomor Perpang/161/XII/2011 Tanggal 16
Desember 2011 tentang Petunjuk Administrasi Pembinaan Personel
PNS TNI;
3. Keputusan Kasad Nomor Kep/799/X/2017 tanggal 27 Oktober
2017 tentang Petunjuk Administrasi tentang Pembinaan PNS
Angkatan Darat; dan
4. Keputusan Kasad Nomor Kep/792/IX/2018 tanggal 6
September 2018 tentang Petunjuk Teknis Pemisahan PNS Angkatan
Darat.
Memperhatikan : 1. Surat Perintah Kasad Nomor Sprin/255/I/2020 tanggal 22
Januari 2020 tentang Penunjukan Tim Pokja Penyusunan Pedoman
Masa Persiapan Pensiun Pegawai Negeri Sipil Angkatan Darat; dan
2. Hasil perumusan kelompok kerja penyusunan Pedoman tentang
Masa Persiapan Pensiun Pegawai Negeri Sipil Angkatan Darat.
2
MEMUTUSKAN
Menetapkan : 1. Pedoman tentang Masa Persiapan Pensiun Pegawai Negeri
Sipil Angkatan Darat sebagaimana tercantum dalam lampiran
keputusan ini, menggunakan kode PD : PRS-68.
2. Pedoman tentang Masa Persiapan Pensiun Pegawai Negeri
Sipil Angkatan Darat ini berklasifikasi Biasa.
3. Asisten Personel Kasad sebagai pembina pengarah Pedoman
ini.
4. Ketentuan lain yang bertentangan dengan materi Pedoman
dinyatakan tidak berlaku.
5. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Distribusi: Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 13 Maret 2020
A dan B Angkatan Darat
a.n. Kepala Staf Angkatan Darat
Tembusan: Asisten Personel,
tertanda
1. Kasad
2. Wakasad Heri Wiranto, M.M., M.Tr.(Han)
3. Aspers Panglima TNI Mayor Jenderal TNI
Autentikasi
Direktur Ajudan Jenderal Angkatan Darat,
F.F. Fransis Wewengkang, S.E., M.M.
Brigadir Jenderal TNI
TENTARA NASIONAL INDONESIA Lampiran Keputusan Kasad
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Nomor Kep/188/III/2020
Tanggal 13 Maret 2020
PEDOMAN
tentang
MASA PERSIAPAN PENSIUN
PEGAWAI NEGERI SIPIL ANGKATAN DARAT
BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum.
a. Pemberian Masa Persiapan Pensiun (MPP) kepada Pegawai Negeri Sipil
(PNS) yang akan berakhir masa dinasnya dimaksudkan untuk memberikan
kesempatan kepada PNS yang bersangkutan dalam penyelesaian administrasi
pensiun dan penyesuaian diri di lingkungan masyarakat.
a.
b. Saat ini penyelenggaraan kegiatan pemberian MPP bagi PNS Angkatan
Darat menggunakan dasar Keputusan Kasad Nomor Kep/792/IX/2018 tanggal 6
September 2018 tentang Buku Petunjuk Teknis Pemisahan PNS Angkatan Darat.
Pemberian MPP PNS Angkatan Darat disesuaikan dengan kebutuhan di satuan
masing-masing. Dengan terbitnya Peraturan Badan Kepegawaian Negara Republik
Indonesia Nomor 2 tahun 2019 tanggal 28 Maret 2019 tentang Tata Cara Masa
Persiapan Pensiun, maka penyelenggaraan MPP bagi PNS Angkatan Darat perlu
disesuaikan dan penyelenggaraannya diatur dalam sebuah buku Pedoman tentang
MPP bagi PNS Angkatan Darat.
c. Pedoman ini memiliki kedudukan yang penting karena digunakan sebagai
acuan dalam penyelenggaraan pemberian MPP bagi PNS Angkatan Darat.
Diharapkan penyelenggaraan kegiatan MPP bagi PNS Angkatan Darat dapat
terlaksana secara tertib, lancar, tepat waktu dan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
2. Maksud dan Tujuan.
a. Maksud. Sebagai pedoman bagi pejabat personel dan pejabat yang
terkait dalam menyelenggarakan MPP bagi PNS Angkatan Darat.
b. Tujuan. Agar penyelenggaraan MPP bagi PNS Angkatan Darat dapat
dilaksanakan secara benar, tertib dan sesuai ketentuan yang berlaku.
3. Ruang lingkup dan tata urut.
a. Ruang Lingkup. Ruang lingkup penyusunan buku pedoman ini meliputi
penyelenggaraan MPP bagi PNS Angkatan Darat.
4
b. Tata Urut. Pedoman ini disusun dengan tata urut sebagai berikut:
1) Bab I Pendahuluan;
2) Bab II Ketentuan Umum;
3) Bab III Pelaksanaan Kegiatan;
4) Bab IV Hal-hal yang perlu diperhatikan;
5) Bab V Pengawasan dan Pengendalian; dan
6) Bab VI Penutup.
4. Dasar.
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara;
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil;
c. Peraturan Badan Kepegawaian Negara Nomor 2 Tahun 2019 tanggal 28
Maret 2019 tentang Tata Cara Masa Persiapan Pensiun;
d. Peraturan Panglima TNI Nomor Perpang/161/XII/2011 Tanggal 16
Desember 2011 tentang Petunjuk Administrasi Pembinaan Personel PNS TNI;
e. Keputusan Kasad Nomor Kep/430/X/2013 tanggal 31 Oktober 2013 tentang
Buku Petunjuk Administrasi tentang Penyelenggaraan Administrasi Umum
Angkatan Darat;
f. Keputusan Kasad Nomor Kep/889-33/X/2014 tanggal 31 Oktober 2014
tentang Pedoman Penyelenggaraan Administrasi Perubahan Batas Usia Pensiun
(BUP) PNS Angkatan Darat;
g. Keputusan Kasad Nomor Kep/680/XII/2014 tanggal 5 Desember 2014
tentang Petunjuk Induk tentang Personel;
h. Keputusan Kasad Nomor Kep/548/VI/2016 tanggal 27 Juni 2016
tentang Petunjuk Teknis tentang Tulisan Dinas Angkatan Darat;
i. Keputusan Kasad Nomor Kep/687/VIII/2016 tanggal 19 Agustus 2016
tentang Petunjuk Administrasi tentang Penyelenggaraan Administrasi Personel;
j. Keputusan Kasad Nomor Kep/799/X/2017 tanggal 27 Oktober 2017 tentang
Petunjuk Administrasi tentang Pembinaan Pegawai Negeri Sipil Angkatan Darat;
dan
5
k. Keputusan Kasad Nomor Kep/792/IX/2018 tanggal 6 September 2018
tentang Petunjuk Teknis tentang Pemisahan PNS Angkatan Darat.
5. Pengertian. (Sublampiran A).
BAB II
KETENTUAN UMUM
6. Umum. PNS Angkatan Darat yang akan mencapai Batas Usia Pensiun (BUP)
sebelum diberhentikan dengan hormat dengan hak pensiun, dapat mengambil MPP dan
dibebaskan dari jabatannya paling lama satu tahun. Selama MPP PNS yang
bersangkutan mendapat uang MPP setiap bulan sebesar satu kali penghasilan PNS
terakhir yang diterima. Dalam hal ada alasan kepentingan dinas mendesak, permohonan
MPP PNS dapat ditolak atau ditangguhkan. Untuk efisiensi dan efektifitas pelaksanaan
kegiatan MPP bagi PNS Angkatan Darat diperlukan suatu ketentuan umum yang meliputi
tujuan dan sasaran, azas, peranan, organisasi, tugas dan tanggung jawab, ketentuan
administrasi dan mekanisme penyelenggaraan MPP sehingga penyelenggaraan MPP
dapat terlaksana sesuai ketentuan yang berlaku.
7. Tujuan dan Sasaran.
a. Tujuan. Untuk menyelenggarakan MPP PNS Angkatan Darat yang
tertib, lancar dan tepat waktu guna memberikan kepastian hukum.
b. Sasaran.
1) terselenggaranya MPP PNS Angkatan Darat secara tertib, lancar,
tepat waktu sehingga yang bersangkutan dapat mempersiapkan
administrasi pensiun dan melakukan penyesuaian diri di lingkungan
masyarakat; dan
2) terselenggaranya MPP PNS Angkatan Darat sesuai dengan
ketentuan dan kondisi organisasi sehingga dapat mendukung pelaksanaan
tugas satuan.
8. Azas. Asas penyelenggaraan MPP PNS Angkatan Darat, adalah sebagai
berikut:
a. Manfaat. Penyelenggaraan MPP dapat bermanfaat bagi PNS Angkatan
Darat dan organisasi TNI AD dalam rangka mendukung tugas pokok organisasi;
b. Objektifitas. Penentuan pemberian/penolakan/penangguhan permohonan
MPP dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku dan mengutamakan kebutuhan
organisasi dari pada kepentingan pribadi;
c. Tepat Waktu. Penyelenggaraan MPP dilakukan secara tepat waktu agar
PNS yang bersangkutan dapat mengoptimalkan waktu MPP untuk mempersiapkan
administrasi pensiun dan menyesuaikan diri dalam kehidupan di masyarakat; dan
6
d. Ketelitian. Penyelenggaraan MPP dilaksanakan tanpa ada kesalahan
baik data PNS yang bersangkutan maupun TMT MPP.
9. Peranan. MPP berperan sebagai sarana untuk mempersiapkan PNS
Angkatan Darat agar dapat menikmati masa setelah pensiun dengan produktif, sehat dan
bahagia.
10. Organisasi.
a. Struktur Organisasi. Organisasi pelaksana dalam kegiatan MPP PNS
Angkatan Darat diatur sebagai berikut:
MABESAD Tingkat Pusat
KOTAMA/BALAKPUS Tingkat Kotama/Balakpus
SATMINKAL Tingkat Satminkal
Ket :
: Garis Komando
b. Susunan Organisasi.
1) Tingkat Pusat.
a) Kasad;
b) Aspers Kasad; dan
c) Dirajenad.
2) Tingkat Kotama/Balakpus.
a) Pang/Dan/Dir/Gub/Ka Kotama/Balakpus; dan
b) Kaajen/Ses/Dirum/Dirbinlem Kotama/Balakpus.
7
3) Tingkat Satminkal.
a) Dan/Ka Satminkal;
b) Pejabat Personel Satminkal; dan
c) PNS yang bersangkutan.
11. Tugas dan Tanggung Jawab. Tugas dan tanggung jawab dalam
penyelenggaraan MPP PNS Angkaran Darat diatur sebagai berikut:
a. Tingkat Pusat.
1) Kasad. Menetapkan kebijakan umum MPP PNS Angkatan
Darat.
2) Aspers Kasad.
a) merumuskan kebijakan Kasad tentang penyelenggaraan MPP
PNS Angkatan Darat;
b) melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap
penyelenggaraan MPP PNS Angkatan Darat;
c) melaporkan penyelenggaraan MPP PNS Angkatan Darat
kepada Panglima TNI u.p. Aspers Kasum; dan
d) dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada
Kasad.
3) Dirajenad.
a) mengecek kebenaran data PNS Angkatan Darat yang akan
melaksanakan MPP;
b) melaporkan penyelenggaraan MPP PNS Angkatan Darat
kepada Kasad u.p. Aspers; dan
c) dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada
Kasad.
b. Tingkat Kotama/Balakpus.
1) Pang/Dan/Gub/Dir/Ka Kotama/Balakpus.
a) menetapkan kebijakan penyelenggaraan MPP PNS Angkatan
Darat di lingkungannya;
b) melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap
penyelenggaraan MPP PNS Angkatan Darat di lingkungannya;
8
c) melaporkan penyelenggaraan MPP PNS Angkatan Darat
kepada Kasad u.p. Dirajenad; dan
d) dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada
Kasad.
2) Kaajen/Ses/Dirum/Dirbinlem Kotama/Balakpus.
a) menginventarisir PNS Angkatan Darat yang akan MPP dalam
satu tahun anggaran;
b) atas nama Kasad menerbitkan Keputusan pemberian MPP
untuk semua golongan PNS Angkatan Darat di lingkungannya;
c) atas nama Kasad menerbitkan Keputusan penolakan MPP
untuk semua golongan PNS Angkatan Darat di lingkungannya;
d) atas nama Kasad menerbitkan Keputusan penangguhan MPP
untuk semua golongan PNS Angkatan Darat di lingkungannya;
e) melakukan pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan
MPP PNS Angkatan Darat di satuan jajaran Kotama/Balakpus;
f) atas nama Pang/Dan/Gub/Dir/Ka Kotama/Balakpus membuat
laporan penyelenggaraan MPP bagi PNS Angkatan Darat di satuan
jajaran Kotama/Balakpus kepada Kasad u.p. Dirajenad; dan
g) dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada
Pang/Dan/Gub/Dir/Ka Kotama/Balakpus.
c. Tingkat Satminkal.
1) Dan/Ka Satminkal.
a) menetapkan kebijakan penyelenggaraan MPP PNS Angkatan
Darat di lingkungannya;
b) mengusulkan pemberian/penolakan/penangguhan MPP
kepada Pang/Dan/Gub/Dir/Ka Kotama/Balakpus u.p. Kaajen/Ses/
Dirum/Dirbinlem Kotama/Balakpus;
c) atas nama Pang/Dan/Gub/Dir/Ka Kotama/Balakpus
menerbitkan surat perintah pemberian MPP PNS Angkatan Darat di
lingkungannya;
d) atas nama Pang/Dan/Gub/Dir/Ka Kotama/Balakpus
menerbitkan surat pemberitahuan penolakan permohonan MPP PNS
Angkatan Darat di lingkungannya;
9
e) atas nama Pang/Dan/Gub/Dir/Ka Kotama/Balakpus
menerbitkan surat perintah penangguhan MPP PNS Angkatan Darat
di lingkungannya;
f) melakukan pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan
MPP PNS Angkatan Darat di lingkungannya;
g) melaporkan PNS Angkatan Darat di lingkungannya yang
diberikan/ditolak/ditangguhkan MPP kepada Pang/Dan/Gub/Dir/Ka
Kotama/Balakpus u.p. Kaajen/Ses/Dirum/Dirbinlem Kotama/
Balakpus; dan
h) dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada
Pang/Dan/Gub/Dir/Ka Kotama/Balakpus.
2) Pejabat Personel Satminkal.
a) menginventarisir PNS Angkatan Darat di satuannya yang akan
melaksanakan MPP dalam satu tahun anggaran;
b) mengecek bahan administrasi bagi PNS Angkatan Darat di
lingkungannya yang akan MPP;
c) menyiapkan bahan administrasi bagi PNS Angkatan Darat di
lingkungannya yang akan MPP;
d) membuat usul MPP PNS Angkatan Darat di lingkungannya;
e) melaporkan PNS Angkatan Darat di satuannya yang
diberikan/ditolak/ditangguhkan MPP kepada Dan/Ka Satminkal;
f) menyerahkan Keputusan Kasad, Surat Peritah Dansatminkal
dan Surat Pemberitahuan Dansatminkal tentang penyelenggaraan
MPP kepada PNS Angkatan Darat di Satuannya; dan
g) dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada
Dan/Ka Satminkal masing-masing.
3) PNS yang bersangkutan. Membuat surat permohonan MPP kepada
Dan/Ka Satminkal.
12. Ketentuan Administrasi.
a. Ketentuan administrasi penyelenggaraan MPP PNS Angkatan Darat
dilaksanakan sebagai berikut:
1) PNS Angkatan Darat yang akan mencapai BUP 58 tahun, sebelum
diberhentikan dengan hormat sebagai PNS Angkatan Darat dengan hak
pensiun, dapat melaksanakan MPP untuk paling lama satu tahun.
10
2) Pemberian MPP kepada setiap PNS Angkatan Darat, bertujuan
memberi kesempatan kepada pegawai yang bersangkutan untuk
mempersiapkan diri guna beradaptasi dalam kehidupan di lingkungan
masyarakat serta melengkapi persyaratan administrasi pensiunnya.
3) Ketentuan selama menjalani MPP:
a) yang bersangkutan tetap berstatus sebagai PNS Angkatan
Darat;
b) MPP diperhitungkan penuh sebagai Masa Dinas PNS; dan
c) yang bersangkutan dapat bekerja di luar lingkungan TNI
Angkatan Darat namun tidak diperbolehkan menggunakan atribut
PNS Angkatan Darat dan fasilitas dinas.
4) PNS Angkatan Darat yang berhak menjalani MPP adalah yang telah
mencapai usia 57 tahun dengan hak pensiun, memperoleh kesempatan
MPP selama-lamanya satu tahun.
b. Penetapan pemberian, penolakan dan penangguhan permohonan MPP.
Permohonan MPP dapat berikan, ditolak dan ditangguhkan:
1) Penetapan pemberian MPP PNS Angkatan Darat dilakukan apabila:
a) PNS yang bersangkutan tidak sedang dalam proses
pemeriksaan pelanggaran disiplin;
b) PNS yang bersangkutan tidak sedang dalam proses peradilan
karena diduga melakukan tindak pidana kejahatan;
c) PNS yang bersangkutan telah menyelesaikan pekerjaan yang
menjadi tanggung jawab jabatannya;
d) tidak terdapat kepentingan dinas mendesak yang harus
dilaksanakan oleh PNS yang bersangkutan; dan
e) penetapan pemberian MPP dibuat dalam keputusan.
2) Penetapan penolakan MPP PNS Angkatan Darat dilakukan apabila:
a) PNS yang bersangkutan sedang dalam proses pemeriksaan
pelanggaran disiplin;
b) PNS yang bersangkutan sedang dalam proses peradilan
karena diduga melakukan tindak pidana kejahatan;
c) terdapat pekerjaan yang menjadi tanggung jawab jabatannya
yang tidak dapat dialihkan kepada pegawai lainnya sampai dengan
PNS yang bersangkutan mencapai BUP;
11
d) terdapat kepentingan dinas mendesak yang harus
dilaksanakan oleh PNS yang bersangkutan sampai dengan mencapai
BUP;
e) terdapat alasan lain menurut pertimbangan Komandan satuan;
dan
f) Penetapan penolakan dibuat dalam keputusan.
3) Penetapan penangguhan MPP PNS Angkatan Darat dilakukan
apabila:
a) PNS yang bersangkutan tidak sedang dalam proses
pemeriksaan pelanggaran disiplin;
b) PNS yang bersangkutan tidak sedang dalam proses peradilan
karena diduga melakukan tindak pidana kejahatan;
c) tidak terdapat pekerjaan yang menjadi tanggung jawab jabatan
PNS yang bersangkutan atau pekerjaan jabatan PNS yang
bersangkutan dapat dialihkan kepada Pegawai lainnya, tetapi
terdapat kepentingan dinas mendesak yang harus dilaksanakan oleh
PNS yang bersangkutan dan dapat diselesaikan dalam waktu kurang
dari 1 (satu) tahun sebelum menjalankan MPP; dan
d) penetapan penangguhan dan pemberian MPP dibuat dalam
satu keputusan.
c. Hak dan Kewajiban selama menjalani MPP.
1) Hak.
a) selama menjalani MPP, PNS mendapat uang masa persiapan
pensiun setiap bulan sebesar 1 (satu) kali penghasilan PNS terakhir
yang diterima;
b) uang MPP terdiri atas gaji pokok, tunjangan keluarga dan
tunjangan pangan sesuai ketentuan yang berlaku;
c) uang MPP dibayarkan sejak ditetapkannya keputusan
pemberian MPP; dan
d) selain uang MPP, PNS diberikan hak kepegawaian lainnya
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Selama menjalani
MPP, PNS tetap dikenakan pemotongan iuran wajib sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. MPP diperhitungkan
sebagai masa kerja untuk pensiun.
12
2) Kewajiban.
a) Selama menjalani MPP, PNS wajib memenuhi panggilan
kedinasan, menyampaikan informasi yang terkait dengan kedinasan
atau masuk bekerja apabila diperlukan.
b) Kotama/Balakpus wajib:
(1) memutakhirkan data PNS yang diberikan MPP secara
berkala dan menyampaikannya kepada BKN melalui sistem
aplikasi pelayanan kepegawaian (SAPK); dan
(2) memberikan layanan kepegawaian bagi PNS yang
sedang menjalani MPP sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
d. Penetapan MPP. MPP ditetapkan terhitung mulai tanggal 1 pada bulan
yang bersangkutan menjalani MPP.
e. Kewenangan. Pejabat yang memiliki wewenang memberikan MPP untuk
semua golongan adalah Pang/Dan/Gub/Ka Kotama/Balakpus a.n. Kasad.
f. Persyaratan Administrasi. Persyaratan administrasi penyelenggaraan MPP
PNS Angkatan Darat:
1) Bagi PNS yang diberikan/ditangguhkan MPP:
a) Surat usul dari Komandan Satuan;
b) Surat Permohonan MPP dari yang bersangkutan;
c) Skep/Kep Pengangkatan sebagai CPNS;
d) Skep/Kep Pengangkatan sebagai PNS;
e) Kep pangkat terakhir; dan
f) Kep jabatan.
2) Bagi PNS yang ditolak MPP:
a) Surat usul dari Komandan Satuan;
b) Surat Permohonan MPP dari yang bersangkutan;
c) Surat Keterangan dari Dansat yang menerangkan bahwa:
(1) PNS yang bersangkutan sedang dalam proses
pemeriksaan pelanggaran disiplin;
13
(2) PNS yang bersangkutan sedang dalam proses
peradilan karena diduga melakukan tindak pidana kejahatan;
(3) terdapat pekerjaan yang menjadi tanggung jawab
jabatannya yang tidak dapat dialihkan kepada pegawai lainnya
sampai dengan PNS yang bersangkutan mencapai BUP;
(4) terdapat kepentingan dinas mendesak yang harus
dilaksanakan oleh PNS yang bersangkutan sampai dengan
mencapai BUP; dan/atau
(5) terdapat alasan lain menurut pertimbangan Komandan
satuan.
g. Ketentuan Lain. PNS Angkatan Darat yang sebelumnya menduduki jabatan
fungsional ahli madya atau jabatan fungsional ahli utama yang diberhentikan dari
jabatannya dan berusia lebih dari 58 (lima puluh delapan) tahun tidak dapat
mengambil MPP dan langsung diberhentikan.
13. Mekanisme Penyelenggaraan MPP. PNS Angkatan Darat yang mengajukan
permohonan untuk mendapatkan MPP dapat disetujui, ditolak atau ditangguhkan
diberikan MPP dengan ketentuan, sebagai berikut:
a. permohonan MPP diajukan secara tertulis kepada Pang/Dan/Gub/Dir/Ka
Kotama/Balakpus u.p. Kaajen/Ses/Dirum/Dirbinlem Kotama/Balakpus melalui
Komandan Satuan secara hirarki;
b. permohonan MPP dapat disetujui, ditolak ataupun ditangguhkan diberikan
setelah mendapat rekomendasi dari Komandan/Kepala Satuan;
c. dalam hal permohonan MPP ditolak atau ditangguhkan
Kaajen/Ses/Dirum/Dirbinlem Kotama/Balakpus. a.n. Pang/Dan/Gub/Dir/Ka
Kotama/Balakpus mencantumkan alasan penolakan atau penangguhan dalam
keputusan;
d. penetapan penolakan permohonan MPP dibuat dalam bentuk keputusan;
dan
e. sebelum keputusan MPP ditetapkan, PNS Angkatan Darat yang
bersangkutan wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
BAB III
KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN
14. Umum. Keputusan pemberian, penolakan dan penangguhan MPP PNS
Angkatan Darat diberikan sebelum diterbitkannya keputusan Pemberhentian Dengan
Hormat karena mencapai BUP (58 tahun). Agar penyelenggaraan MPP PNS Angkatan
Darat dapat berjalan dengan tertib, lancar dan tepat waktu, maka MPP dilaksanakan
secara bertahap mulai dari perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan pengakhiran.
14
15. Tahap perencanaan.
a. Tingkat Pusat
1) Aspers Kasad.
a) menginventarisir peraturan dari Komando Atas tentang
penyelenggaraan MPP PNS;
b) merumuskan kebijakan penyelenggaraan MPP PNS Angkatan
Darat pada tahun berjalan; dan
c) menyusun perkiraan PNS Angkatan Darat yang akan
melaksanakan MPP dalam satu tahun ke depan sebagai dasar untuk
perhitungan rencana kebutuhan personel.
2) Dirajenad.
a) menyusun perkiraan PNS Angkatan Darat yang akan
melaksanakan MPP dalam satu tahun ke depan; dan
b) menginventarisir data PNS Angkatan Darat yang akan MPP
dalam satu tahun ke depan.
b. Tingkat Kotama/Balakpus
1) Pang/Gub/Dan/Dir/Ka Kotama/Balakpus.
a) menginventarisir kebijakan Kasad tentang penyelenggaraan
MPP PNS Angkatan Darat di lingkungannya pada tahun berjalan;
dan
b) menyusun perkiraan PNS Angkatan Darat di lingkungannya
yang akan melaksanakan MPP dalam satu tahun ke depan sebagai
dasar untuk perhitungan rencana kebutuhan personel.
2) Kaajen/Ses/Dirum/Dirbinlem Kotama/Balakpus.
a) menghimpun data PNS Angkatan Darat di lingkungannya yang
akan melaksanakan MPP dalam satu tahun ke depan;
b) menyusun perkiraan PNS Angkatan Darat di lingkungannya
yang akan melaksanakan MPP dalam satu tahun ke depan; dan
c) melaporkan hasil perkiraan PNS Angkatan Darat di
lingkungannya yang akan MPP setiap triwulan kepada
Pang/Gub/Dan/Dir/Ka Kotama/Balakpus.
15
c. Tingkat Satminkal
1) Dan/Ka Satminkal.
a) menginventarisir data PNS Angkatan Darat di lingkungannya
yang akan melaksanakan MPP dalam satu tahun ke depan;
b) menyusun perkiraan PNS Angkatan Darat di lingkungannya
yang akan melaksanakan MPP dalam satu tahun ke depan; dan
c) melaporkan hasil perkiraan PNS Angkatan Darat di
lingkungannya yang akan MPP setiap triwulan kepada
Kaajen/Ses/Dirum/Dirbinlem Kotama/ Balakpus.
2) Pejabat personel Satminkal.
a) menginventarisir data PNS Angkatan Darat di satuannya yang
akan melaksanakan MPP dalam satu tahun ke depan;
b) menyusun perkiraan PNS Angkatan Darat di satuannya yang
akan melaksanakan MPP dalam satu tahun ke depan; dan
c) melaporkan hasil perkiraan PNS Angkatan Darat di satuannya
yang akan MPP setiap triwulan kepada Dan/Ka Satminkal.
3) PNS yang bersangkutan. Menyiapkan bahan administrasi
permohonan MPP.
16. Tahap persiapan.
a. Tingkat Pusat
1) Aspers Kasad.
a) merumuskan kebijakan Kasad tentang penyelenggaraan MPP
PNS Angkatan Darat;
b) atas nama Kasad menerbitkan Surat Telegram permintaan
laporan penyelenggaraan MPP bagi PNS Angkatan Darat kepada
Dirajenad; dan
c) menyusun perkiraan PNS Angkatan Darat yang akan MPP
setiap triwulan.
2) Dirajenad.
a) menghimpun data PNS Angkatan Darat yang akan MPP dalam
satu tahun ke depan;
16
b) atas nama Kasad menerbitkan surat permintaan laporan
penyelenggaraan MPP bagi PNS Angkatan Darat kepada
Pang/Gub/Dan/Dir/Ka Kotama/Balakpus; dan
c) mengecek data PNS Angkatan Darat yang akan diberikan
MPP.
b. Tingkat Kotama/Balakpus.
1) Pang/Gub/Dan/Dir/Ka Kotama/Balakpus. Merumuskan kebijakan
penyelenggaraan MPP PNS Angkatan Darat di lingkungannya pada tahun
berjalan.
2) Kaajen/Ses/Dirum/Dirbinlem Kotama/Balakpus.
a) atas nama Pang/Gub/Dan/Dir/Ka Kotama/Balakpus
menerbitkan surat tentang permintaan laporan penyelenggaraan
MPP bagi PNS Angkatan Darat di lingkungannya kepada Dan/Ka
Satminkal;
b) menginventarisir dan menghimpun data dari Dansatminkal
tentang PNS Angkatan Darat di lingkungannya yang akan
melaksanakan MPP satu tahun sebelumnya;
c) meneliti data administrasi PNS Angkatan Darat di
lingkungannya yang diusulkan oleh Dansatminkal untuk diberikan
MPP;
d) meneliti data administrasi PNS Angkatan Darat di
lingkungannya yang akan diusulkan oleh Dansatminkal untuk ditolak
MPP;
e) meneliti data administrasi PNS Angkatan Darat di
lingkungannya yang diusulkan oleh Dansatminkal untuk
ditangguhkan MPP; dan
f) menyiapkan persyaratan administrasi yang diperlukan dalam
rangka pemberian/penolakan/penangguhan MPP.
c. Tingkat Satminkal
1) Dan/Ka Satminkal.
a) menerima surat permohonan MPP dari PNS Angkatan Darat di
lingkungannya;
b) menyiapkan persyaratan administrasi yang diperlukan dalam
rangka penyelenggaraan MPP PNS Angkatan Darat di lingkungannya;
17
c) mengecek data dan persyaratan administrasi MPP PNS
Angkatan Darat di lingkungannya; dan
d) mengajukan usul pemberian/penolakan/penangguhan MPP
PNS Angkatan Darat di lingkungannya kepada Pang/Gub/Dan/Dir/Ka
Kotama/Balakpus u.p. Kaajen/Ses/Dirum/ Dirbinlem Kotama/
Balakpus dengan mencantumkan alasan penolakan/penangguhan
disertai persyaratan administrasi.
2) Pejabat personel Satminkal.
a) menerima surat permohonan MPP dari PNS Angkatan Darat di
satuannya;
b) meneliti persyaratan administrasi PNS Angkatan Darat di
satuannya yang akan diberikan/ditolak/ditangguhkan MPP;
c) Pejabat personel Satminkal memastikan bahwa PNS
Angkatan Darat di satuannya tersebut:
(1) tidak sedang dalam proses pemeriksaan pelanggaran
disiplin;
(2) tidak sedang dalam proses peradilan karena diduga
melakukan tindak pidana kejahatan;
(3) telah menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggung
jawab jabatannya;
(4) tidak terdapat kepentingan dinas mendesak yang harus
dilaksanakan oleh PNS yang bersangkutan; dan
(5) tidak sedang dalam proses hukum yang berakibat
kepada pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH).
d) menyiapkan bahan administrasi yang diperlukan dalam rangka
usul pemberian MPP;
e) menyiapkan bahan administrasi yang diperlukan dalam rangka
usul penolakan MPP;
f) menyiapkan bahan administrasi yang diperlukan dalam rangka
usul penangguhan MPP; dan
g) mengajukan usul MPP PNS Angkatan Darat di satuannya
kepada Dan/Ka Satminkal disertai persyaratan administrasi.
18
3) PNS yang bersangkutan. Selambat-lambatnya enam bulan sebelum
TMT MPP mengajukan surat permohonan MPP kepada Dan/Ka Satminkal
disertai persyaratan administrasi.
17. Tahap pelaksanaan.
a. Tingkat Pusat.
1) Aspers Kasad.
a) atas nama Kasad menerbitkan keputusan tentang kebijakan
penyelenggaraan MPP PNS Angkatan Darat; dan
b) menerima laporan dari Dirajenad tentang penyelenggaraan
MPP PNS Angkatan Darat.
2) Dirajenad.
a) menghimpun laporan penyelenggaraan MPP PNS Angkatan
Darat dari Pang/Gub/Dan/Dir/Ka Kotama/Balakpus; dan
b) menyusun rekapitulasi dan nominatif PNS Angkatan Darat
yang diberikan/ditolak/ditangguhkan MPP nya.
b. Tingkat Kotama/Balakpus
1) Pang/Gub/Dan/Dir/Ka Kotama/Balakpus. Menerbitkan Surat tentang
kebijakan penyelenggaraan MPP bagi PNS Angkatan Darat di
lingkungannya.
2) Kaajen/Ses/Dirum/Dirbinlem Kotama/Balakpus.
a) selambat lambatnya tiga bulan sebelum TMT MPP selaku
PDW atas nama Kasad menerbitkan Keputusan MPP PNS Angkatan
Darat di jajarannya dengan tembusan Dirajenad;
b) selambat lambatnya tiga bulan sebelum TMT MPP selaku
PDW atas nama Kasad menerbitkan Keputusan Penolakan
Permohonan MPP PNS Angkatan Darat di jajarannya dengan
tembusan Dirajenad; dan
c) selambat lambatnya tiga bulan sebelum TMT MPP selaku
PDW atas nama Kasad menerbitkan Keputusan Penangguhan
Permohonan MPP PNS Angkatan Darat di jajarannya dengan
tembusan Dirajenad.
19
c. Tingkat Satminkal.
1) Dan/Ka Satminkal.
a) selambat lambatnya lima bulan sebelum TMT MPP Dan/Ka
Satminkal mengusulkan penerbitan Keputusan MPP bagi PNS yang
diberikan MPP kepada PDW u.p. Kaajen/Ses/Dirum/Dirbinlem
Kotama/Balakpus disertai dengan persyaratan administrasi;
b) selambat lambatnya lima bulan sebelum TMT MPP Dan/Ka
Satminkal mengusulkan penerbitan Keputusan penolakan MPP bagi
PNS Angkatan Darat yang akan ditolak MPP nya kepada PDW u.p.
Kaajen/Ses/Dirum/Dirbinlem Kotama/Balakpus disertai alasan
penolakan dan persyaratan administrasi;
c) selambat lambatnya lima bulan sebelum TMT MPP Dan/Ka
Satminkal mengusulkan penerbitan Keputusan penangguhan MPP
bagi PNS Angkatan Darat yang ditangguhkan MPP nya kepada PDW
u.p. Kaajen/Ses/Dirum/Dirbinlem Kotama/Balakpus disertai dengan
alasan penangguhan dan persyaratan administrasi;
d) atas dasar Keputusan PDW tentang pemberian MPP, Dan/Ka
Satminkal menerbitkan Surat Perintah pemberian MPP PNS yang
bersangkutan;
e) atas dasar Keputusan PDW tentang penolakan MPP, Dan/Ka
Satminkal menerbitkan Surat Pemberitahuan penolakan MPP PNS
yang bersangkutan; dan
f) atas dasar Keputusan PDW tentang penangguhan MPP,
Dan/Ka Satminkal menerbitkan Surat Perintah penangguhan MPP
PNS yang bersangkutan.
2) Pejabat personel Satminkal.
a) menyampaikan salinan/petikan Keputusan Kasad tentang
pemberian/penolakan/penangguhan MPP kepada PNS yang
bersangkutan;
b) menyampaikan surat perintah Dansatminkal tentang
Pemberian/penangguhan MPP kepada PNS yang bersangkutan; dan
c) menyampaikan surat pemberitahuan Dansatminkal tentang
penolakan MPP kepada PNS yang bersangkutan.
3) PNS yang bersangkutan.
a) menerima salinan/petikan Keputusan Kasad tentang
pemberian MPP bagi PNS Angkatan Darat yang diberikan MPP;
20
b) menerima surat perintah dari Dansatminkal tentang
Pemberian/penangguhan MPP; dan
c) menerima surat pemberitahuan dari Dansatminkal tentang
penolakan MPP.
18. Tahap pengakhiran.
a. Tingkat Pusat.
1) Aspers Kasad.
a) atas nama Kasad melaporkan pelaksanaan kegiatan MPP
PNS Angkatan Darat setiap semester kepada Panglima TNI u.p.
Aspers; dan
b) melaksanakan evaluasi kegiatan penyelenggaraan MPP PNS
Angkatan Darat guna penyempurnaan kegiatan lebih lanjut.
2) Dirajenad. Melaporkan pelaksanaan penyelenggaraan MPP PNS
Angkatan Darat kepada Kasad u.p. Aspers setiap semester.
b. Tingkat Kotama/Balakpus. Kaajen/Ses/Dirum/Dirbinlem Kotama/
Balakpus.
1) atas nama Pang/Dan/Gub/Dir/Ka Kotama/Balakpus selaku PDW
melaporkan penyelenggaraan MPP PNS Angkatan Darat kepada Kasad u.p.
Dirajenad setiap triwulan; dan
2) mengevaluasi hasil kegiatan penyelenggaraan MPP PNS Angkatan
Darat sebagai masukan guna penyempurnaan lebih lanjut.
c. Tingkat Satminkal.
1) Dan/Ka Satminkal.
a) melaporkan penyelenggaraan MPP kepada
Pang/Dan/Gub/Dir/Ka Kotama/Balakpus setiap triwulan; dan
b) mengevaluasi hasil kegiatan penyelenggaraan MPP sebagai
masukan guna penyempurnaan lebih lanjut.
2) Pejabat personel satminkal.
a) menyampaikan Surat Perintah pemberian MPP kepada PNS
yang bersangkutan;
b) menyampaikan Surat Pemberitahuan penolakan MPP kepada
PNS yang bersangkutan;
21
c) menyampaikan Surat Perintah penangguhan pemberian MPP
kepada PNS yang bersangkutan; dan
d) menghimpun dan menyimpan data administrasi PNS Angkatan
Darat yang melaksanakan MPP sebagai data otentik bila sewaktu-
waktu diperlukan.
3) PNS yang bersangkutan.
a) menerima Surat Perintah Dan/Ka Satminkal tentang
pemberian MPP bagi PNS Angkatan Darat yang diberikan MPP;
b) menerima surat pemberitahuan Dan/Ka Satminkal tentang
penolakan MPP bagi PNS Angkatan Darat yang ditolak permohonan
MPP nya; dan
c) menerima Surat Perintah Dan/Ka Satminkalnya tentang
penangguhan MPP bagi PNS Angkatan Darat yang ditangguhkan
permohonan MPP nya.
BAB IV
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
19. Umum. MPP PNS Angkatan Darat merupakan bagian dari mekanisme
pemisahan sebagai bentuk proses regenerasi organisasi Angkatan Darat untuk menjadi
organisasi pertahanan yang profesional dan unggul. Untuk itu, penyelenggaraan MPP
perlu memperhatikan aspek administrasi agar pelaksanaan kegiatan berjalan sesuai
dengan ketentuan. Tindakan administrasi memiliki peranan penting sebab hal tersebut
merupakan kunci keberhasilan dari seluruh rangkaian penyelenggaraan MPP PNS
Angkatan Darat.
20. Tindakan Administrasi.
a. Tahap perencanaan.
1) Tingkat Pusat.
a) menyusun rencana kebijakan terkait penyelenggaraan MPP
PNS Angkatan Darat disesuaikan dengan ketentuan dari Komando
Atas; dan
b) menyusun rencana pelaksanaan dan kebutuhan anggaran
penyelenggaraan MPP PNS Angkatan Darat.
22
2) Tingkat Kotama/Balakpus.
a) menyusun rencana kebijakan terkait penyelenggaraan MPP
PNS Angkatan Darat di tingkat Kotama/Balakpus disesuaikan dengan
ketentuan dari Komando Atas; dan
b) menyusun rencana pelaksanaan dan kebutuhan anggaran
penyelenggaraan MPP PNS Angkatan Darat di tingkat
Kotama/Balakpus.
3) Tingkat Satminkal. Menyusun rencana penyelenggaraan MPP PNS
Angkatan Darat di tingkat Satminkal sesuai dengan ketentuan dari Komando
Atas.
b. Tahap persiapan.
1) Tingkat Pusat. Aspers dan Dirajenad:
a) Aspers.
(1) menerbitkan kebijakan penyelenggaraan MPP PNS
Angkatan Darat kepada Kotama/Balakpus; dan
(2) menerbitkan Keputusan dan Surat yang berkaitan
dengan penyelenggaraan MPP PNS Angkatan Darat.
b) Dirajenad.
(1) mendistribusikan kebijakan penyelenggaraan MPP PNS
Angkatan Darat kepada Kotama/Balakpus; dan
(2) menerbitkan Surat yang berkaitan dengan
penyelenggaraan MPP PNS Angkatan Darat.
2) Tingkat Kotama/Balakpus.
a) mendistribusikan kebijakan penyelenggaraan MPP PNS
Angkatan Darat di tingkat Kotama/Balakpus; dan
b) menerbitkan Surat yang berkaitan dengan penyelenggaraan
MPP PNS Angkatan Darat di tingkat Kotama/Balakpus.
3) Tingkat Satminkal.
a) penentuan pemberian/penolakan/penangguhan MPP PNS
Angkatan Darat di tingkat Satminkal dilakukan berdasarkan penilaian
yang objektif dan sesuai ketentuan yang berlaku; dan
b) mempersiapkan bahan administrasi terkait penyelenggaraan
MPP PNS Angkatan Darat di tingkat Satminkal sesuai dengan
rekomendasi yang akan diberikan.
23
c. Tahap pelaksanaan.
1) Tingkat Pusat.
a) menghimpun dan menggolah laporan penyelenggaraan MPP
PNS Angkatan Darat;
b) melakukan pencatatan dan dokumentasi penyelenggaraan
MPP PNS Angkatan Darat, termasuk pencatatan hal-hal yang
menonjol sebagai bahan evaluasi pada akhir kegiatan; dan
c) mengarsipkan dokumen-dokumen administrasi untuk
kepentingan penyusunan laporan akhir.
2) Tingkat Kotama/Balakpus.
a) penerbitan Keputusan pemberian/penolakan/penangguhan
MPP PNS Angkatan Darat di tingkat Kotama/Balakpus dilakukan
berdasarkan penilaian yang objektif dan sesuai ketentuan yang
berlaku;
b) melakukan pencatatan dan dokumentasi penyelenggaraan
MPP PNS Angkatan Darat di tingkat Kotama/Balakpus, termasuk
pencatatan hal-hal yang menonjol sebagai bahan evaluasi pada akhir
kegiatan; dan
c) mengarsipkan dokumen-dokumen administrasi untuk
kepentingan penyusunan laporan akhir.
3) Tingkat Satminkal.
a) menerbitkan Surat usul, Surat Perintah, Surat Pemberitahuan
dan surat lainnya terkait penyelenggaraan MPP PNS Angkatan Darat
di tingkat Satminkal sesuai ketentuan yang berlaku;
b) melakukan pencatatan dan dokumentasi penyelenggaraan
MPP PNS Angkatan Darat di tingkat Satminkal, termasuk pencatatan
hal-hal yang menonjol sebagai bahan evaluasi; dan
c) mengarsipkan dokumen-dokumen administrasi untuk
kepentingan penyusunan laporan akhir.
d. Tahap pengakhiran.
1) Tingkat Pusat.
a) membuat laporan penyelenggaraan MPP PNS Angkatan Darat
sebagai bahan evaluasi dan pertanggungjawaban; dan
24
b) membuat laporan pertanggungjawaban keuangan
penyelenggaraan MPP PNS Angkatan Darat disesuaikan dengan
akun yang ada pada PPPA.
2) Tingkat Kotama/Balakpus.
a) membuat laporan penyelenggaraan MPP PNS Angkatan Darat
di tingkat Kotama/Balakpus sebagai bahan evaluasi dan
pertanggungjawaban; dan
b) membuat laporan pertanggungjawaban keuangan kegiatan
penyelenggaraan MPP PNS Angkatan Darat di tingkat
Kotama/Balakpus disesuaikan dengan akun yang ada pada PPPA.
3) Tingkat Satminkal. Membuat laporan penyelenggaraan MPP PNS
Angkatan Darat di tingkat Satminkal sebagai bahan evaluasi dan
pertanggungjawaban.
BAB V
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
21. Umum. Pengawasan dan pengendalian merupakan suatu proses untuk
menjamin agar kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang
diharapkan. Pengawasan dan pengendalian di lingkungan TNI Angkatan Darat dilakukan
secara terus-menerus, sesuai dengan tataran kewenangan agar kegiatan dapat berjalan
sesuai dengan rencana. Pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan MPP PNS
Angkatan Darat dilaksanakan pada tingkat Satminkal, Kotama/Balakpus dan Pusat mulai
dari tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan pengakhiran sesuai dengan
pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditentukan.
22. Pengawasan. Pengawasan dilakukan agar tidak terjadi kesalahan dan
penyimpangan dalam penyelenggaraan MPP PNS Angkatan Darat.
a. Perencanaan.
1) Tingkat Pusat. Merencanakan kebijakan umum pengawasan
terhadap penyelenggaraan MPP PNS Angkatan Darat.
2) Tingkat Kotama/Balakpus. Merencanakan kebijakan pengawasan
terhadap penyelenggaraan MPP PNS Angkatan Darat di jajaran
Kotama/Balakpus dan Satminkal masing-masing.
3) Tingkat Satminkal. Merencanakan kegiatan pengawasan terhadap
penyelenggaraan MPP PNS Angkatan Darat di satuannya.
25
b. Persiapan.
1) Tingkat Pusat. Menetapkan kebijakan umum pengawasan terhadap
penyelenggaraan MPP PNS Angkatan Darat.
2) Tingkat Kotama/Balakpus. Membuat surat tentang ketentuan dalam
rangka pengawasan terhadap penyelenggaraan MPP PNS Angkatan Darat
di jajaran Kotama/Balakpus masing-masing.
3) Tingkat Satminkal. Menyiapkan data dan bahan administrasi dalam
rangka pengawasan terhadap penyelenggaraan MPP PNS Angkatan Darat
di satuannya.
c. Pelaksanaan.
1) Tingkat Pusat. Melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan
MPP PNS Angkatan Darat di tingkat Pusat dan tingkat Kotama/Balakpus
mulai dari tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan pengakhiran.
2) Tingkat Kotama/Balakpus. Melakukan pengawasan terhadap
penyelenggaraan MPP PNS Angkatan Darat di jajaran Satminkal masing-
masing mulai dari tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan
pengakhiran.
3) Tingkat Satminkal. Melakukan pengawasan terhadap penyeleng-
garaan MPP PNS Angkatan Darat di satuannya mulai dari tahap
perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan pengakhiran.
d. Pengakhiran.
1) Tingkat Pusat. Hasil pengawasan kegiatan penyelenggaraan MPP
PNS Angkatan Darat di tingkat Pusat, di tingkat Kotama/Balakpus dan
tingkat Satminkal dipergunakan sebagai bahan masukan dalam laporan
kegiatan.
2) Tingkat Kotama/Balakpus. Hasil pengawasan kegiatan
penyelenggaraan MPP PNS Angkatan Darat di tingkat Kotama/Balakpus
dan Satminkal masing-masing dipergunakan sebagai bahan masukan dalam
laporan kegiatan.
3) Tingkat Satminkal. Hasil pengawasan kegiatan penyelenggaraan
MPP PNS Angkatan Darat di satuannya dipergunakan sebagai bahan
masukan dalam laporan kegiatan.
23. Pengendalian. Pengendalian terhadap penyelenggaraan MPP PNS Angkatan
Darat di tingkat pusat dan di tingkat daerah dilakukan agar pelaksanaan kegiatan berjalan
sesuai dengan rencana kegiatan yang telah ditentukan.
26
a. Perencanaan.
1) Tingkat Pusat. Merencanakan kebi-jakan umum pengendalian
terhadap penyelenggaraan MPP PNS Angkatan Darat.
2) Tingkat Kotama/Balakpus. Merencanakan kebijakan pengendalian
terhadap penyelenggaraan MPP PNS Angkatan Darat di jajaran
Kotama/Balakpus dan Satminkal masing-masing.
3) Tingkat Satminkal. Merencanakan kegiatan pengendalian terhadap
penyelenggaraan MPP PNS Angkatan Darat di satuannya.
b. Persiapan.
1) Tingkat Pusat. Menetapkan kebijakan umum pengendalian terhadap
penyelenggaraan MPP PNS Angkatan Darat.
2) Tingkat Kotama/Balakpus. Membuat surat tentang ketentuan dalam
rangka pengendalian terhadap penyelenggaraan MPP PNS Angkatan
Darat di jajaran Kotama/Balakpus masing-masing.
3) Tingkat Satminkal. Menyiapkan data dan bahan administrasi dalam
rangka pengendalian terhadap penyelenggaraan MPP PNS Angkatan Darat
di satuannya.
c. Pelaksanaan.
1) Tingkat Pusat. Melakukan pengendalian terhadap penyelenggaraan
MPP PNS Angkatan Darat di tingkat Pusat, di tingkat Kotama/Balakpus
mulai dari tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan pengakhiran.
2) Tingkat Kotama/Balakpus. Melakukan pengendalian terhadap
penyelenggaraan MPP PNS Angkatan Darat di jajaran Satminkal masing-
masing mulai dari tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan
pengahkiran.
3) Tingkat Satminkal. Melakukan pengendalian terhadap
penyelenggaraan MPP PNS Angkatan Darat di satuannya mulai dari tahap
perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan pengakhiran.
d. Pengakhiran.
1) Tingkat Pusat. Hasil pengendalian kegiatan penyelenggaraan MPP
PNS Angkatan Darat di tingkat Pusat, di tingkat Kotama/Balakpus dan
tingkat Satminkal dimasukkan dalam laporan kegiatan.
2) Tingkat Kotama/Balakpus. Hasil pengendalian kegiatan
penyelenggaraan MPP PNS Angkatan Darat di tingkat Kotama/Balakpus
dan Satminkal masing-masing dimasukkan dalam laporan kegiatan.
27
3) Tingkat Satminkal. Hasil pengawasan kegiatan penyelenggaraan
MPP PNS Angkatan Darat di satuannya dimasukan dalam laporan kegiatan.
BAB VI
PENUTUP
24. Keberhasilan. Disiplin untuk menaati ketentuan yang terdapat dalam
Pedoman tentang Masa Persiapan Pensiun Pegawai Negeri Sipil Angkatan Darat oleh
para pembina dan pengguna sangat berpengaruh terhadap keberhasilan di dalam
mendukung pelaksanaan tugas pokok Angkatan Darat.
25. Penyempurnaan. Hal-hal yang dipandang perlu berkaitan dengan adanya
perkembangan tuntutan kebutuhan untuk penyempurnaan Pedoman ini agar disarankan
kepada Kasad u.p. Aspers sesuai dengan mekanisme umpan balik.
Distribusi : Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 13 Maret 2020
A dan B Angkatan Darat
a.n. Kepala Staf Angkatan Darat
Tembusan: Asisten Personel,
1. Kasad tertanda
2. Wakasad
3. Aspers panglima TNI Heri Wiranto, M.M., M.Tr.(Han)
Mayor Jenderal TNI
Autentikasi
Direktur Ajudan Jenderal Angkatan Darat,
F.F. Fransis Wewengkang, S.E., M.M.
Brigadir Jenderal TNI
TENTARA NASIONAL INDONESIA Lampiran A Keputusan Kasad
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Nomor Kep/188/III/2020
Tanggal 13 Maret 2020
PENGERTIAN
1. Badan Kepegawaian Negara (BKN). Badan Kepegawaian Negara (BKN) adalah
lembaga pemerintah nonkementerian yang diberi kewenangan melakukan pembinaan dan
menyelenggarakan manajemen ASN secara nasional sebagaimana diatur dalam undang-
undang.
2. Batas Usia Pensiun (BUP). Batas Usia Pensiun (BUP) adalah batas usia PNS
harus diberhentikan dengan hormat dari PNS.
3. BebasTugas. Bebas Tugas adalah PNS TNI yang akan menjalani pensiun,
dalam rangka persiapan administrasi pensiun dan untuk menyesuaikan diri dengan
kehidupan di masyarakat.
4. Jabatan. Jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab,
wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil Angkatan Darat dalam susunan suatu
organisasi.
5. Jabatan Fungsional (JF). Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan
yang berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan
pada keahlian dan keterampilan tertentu.
6. Masa Persiapan Pensiun (MPP). MPP adalah kesempatan yang diberikan
kepada PNS yang akan mencapai Batas Usia Pensiun sebelum diberhentikan dengan
hormat sebagai PNS dengan hak pensiun dan dibebaskan dari jabatan ASN.
7. Pegawai Negeri Sipil (PNS). Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah mereka yang
setelah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan
yang berlaku, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam sesuatu
jabatan negara atau diserahi tugas negara lainnya yang ditetapkan berdasarkan sesuatu
peraturan perundang-undangan dan di gaji menurut peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
8. Pegawai Negeri Sipil Angkatan Darat. Pegawai Negeri Sipil Angkatan Darat
adalah Pegawai Negeri Sipil Kementerian Pertahanan (PNS Kemhan) yang berdinas di
lingkungan TNI AD.
9. Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK). Pejabat Pembina Kepegawaian
(PPK) adalah pejabat yang mempunyai kewenangan menetapkan pengangkatan,
pemindahan dan pemberhentian PNS serta pembinaan manajemen PNS di TNI Angkatan
Darat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
10. Pemberhentian. Pemberhentian adalah kegiatan yang mengakibatkan seorang
Pegawai Negeri Sipil kehilangan status sebagai PNS Angkatan Darat.
11. Pensiun. Pensiun adalah jaminan hari tua yang diberikan kepada Pegawai
Negeri Sipil Angkatan Darat yang diberhentikan dengan hormat sebagai Pegawai Negeri
Sipil sebagai penghargaan atas jasa-jasanya selama bertahun-tahun bekerja dalam dinas
pemerintah.
29
12. Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian (SAPK). Sistem Aplikasi Pelayanan
Kepegawaian adalah sistem informasi berbasis komputer yang disusun sedemikian rupa
untuk pelayanan kepegawaian.
13. Uang Masa Persiapan Pensiun (Uang MPP). Adalah Uang yang diberikan
kepada PNS yang menjalani masa persiapan pensiun setiap bulan sebesar 1 (satu) kali
penghasilan terakhir yang diterima yang terdiri atas gaji pokok, tunjangan keluarga, dan
tunjangan pangan sampai dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah yang mengatur
mengenai gaji, tunjangan dan fasilitas berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Nagara.
14. Wewenang. Wewenang adalah kekuasaan yang diberikan kepada pejabat
bawahan secara sah, untuk melakukan serta menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan.
Distribusi: Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 13 Maret 2020
A dan B Angkatan Darat
a.n. Kepala Staf Angkatan Darat
Tembusan: Asisten Personel,
tertanda
1. Kasad
2. Wakasad Heri Wiranto, M.M., M.Tr.(Han)
3. Aspers Panglima TNI Mayor Jenderal TNI
Autentikasi
Direktur Ajudan Jenderal Angkatan Darat,
F.F. Fransis Wewengkang, S.E., M.M.
Brigadir Jenderal TNI
30
TENTARA NASIONAL INDONESIA Sublampiran B Keputusan Kasad
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Nomor Kep/188/III/2020
Tanggal 13 Maret 2020
SKEMA PEMBERIAN MPP BAGI
PNS ANGKATAN DARAT
PANG/DAN/GUB/DIR/KA
KOTAMA/BALAKPUS
a.n.Kasad
3 menerbitkan
Kep MPP
Mengajukan 2
usul Kep MPP
DAN/KA
SATMINKAL
4 Menerbitkan
Sprin MPP
Mengajukan 1
Permohonan MPP
PNS AD YG
BERSANGKUTAN
Distribusi: Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 13 Maret 2020
A dan B Angkatan Darat
a.n. Kepala Staf Angkatan Darat
Tembusan: Asisten Personel,
tertanda
1. Kasad
2. Wakasad Heri Wiranto, M.M., M.Tr.(Han)
3. Aspers Panglima TNI Mayor Jenderal TNI
Autentikasi
Direktur Ajudan Jenderal Angkatan Darat,
F.F. Fransis Wewengkang, S.E., M.M.
Brigadir Jenderal TNI
31
TENTARA NASIONAL INDONESIA Sublampiran C Keputusan Kasad
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Nomor Kep/188/III/2020
Tanggal 13 Maret 2020
SKEMA PENOLAKAN PERMOHONAN MPP
PNS ANGKATAN DARAT
PANG/DAN/GUB/DIR/KA
KOTAMA/BALAKPUS
3 a.n.Kasad menerbitkan
Kep penolakan MPP
Mengajukan usul 2
Kep penolakan
MPP
DAN/KA
SATMINKAL
Mengajukan 4 Menerbitkan Pemberitahuan
permohonan MPP penolakan MPP
1
PNS AD YG
BERSANGKUTAN
Distribusi: Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 13 Maret 2020
A dan B Angkatan Darat
a.n. Kepala Staf Angkatan Darat
Tembusan: Asisten Personel,
tertanda
4. Kasad
5. Wakasad Heri Wiranto, M.M., M.Tr.(Han)
6. Aspers Panglima TNI Mayor Jenderal TNI
Autentikasi
Direktur Ajudan Jenderal Angkatan Darat,
F.F. Fransis Wewengkang, S.E., M.M.
Brigadir Jenderal TNI
32
TENTARA NASIONAL INDONESIA Sublampiran D Keputusan Kasad
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Nomor Kep/188/III/2020
Tanggal 13 Maret 2020
SKEMA PENANGGUHAN PEMBERIAN MPP
PNS ANGKATAN DARAT
PANG/DAN/GUB/DIR/KA
KOTAMA/BALAKPUS
3 a.n. Kasad menerbitkan
Kep penangguhan MPP
Mengajukan usul 2
Kep penangguhan
MPP
DAN/KA
SATMINKAL
4 Menerbitkan Sprin
penangguhan MPP
Mengajukan
permohonan MPP 1
PNS AD YG
BERSANGKUTAN
Distribusi: Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 13 Maret 2020
A dan B Angkatan Darat
a.n. Kepala Staf Angkatan Darat
Tembusan: Asisten Personel,
tertanda
7. Kasad
8. Wakasad Heri Wiranto, M.M., M.Tr.(Han)
9. Aspers Panglima TNI Mayor Jenderal TNI
Autentikasi
Direktur Ajudan Jenderal Angkatan Darat,
F.F. Fransis Wewengkang, S.E., M.M.
Brigadir Jenderal TNI
33
TENTARA NASIONAL INDONESIA Sublampiran E Keputusan Kasad
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Nomor Kep/188/III/2020
Tanggal 13 Maret 2020
DAFTAR CONTOH
NOMOR URAIAN CONTOH HALAMAN
URUT 2 NOMOR
1
34
1. Surat Permohonan MPP dari PNS yang bersangkutan 1 34
2. Surat Usul Pemberian MPP (Satminkal) 2 35
3. Surat Usul Penolakan Pemberian MPP (Satminkal) 3 36
4. Surat Usul Penangguhan Pemberian MPP (Satminkal) 4 37
5. Keputusan Pemberian MPP untuk perorangan 5 38
6. Keputusan Pemberian MPP untuk kolektif 6 40
7. Keputusan Penolakan MPP 7 43
8. Keputusan Penolakan MPP untuk kolektif 8 45
9. Keputusan Penangguhan MPP 9 48
10. Keputusan Penangguhan MPP untuk kolektif 10 50
11. Surat perintah pelaksanaan MPP (Kotama/Balakpus) 11 53
12. Surat Laporan Penyelenggaraan MPP (Kotama 12 55
Balakpus)
Distribusi: Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 13 Maret 2020
A dan B Angkatan Darat
a.n. Kepala Staf Angkatan Darat
Tembusan: Asisten Personel,
tertanda
1. Kasad
2. Wakasad Heri Wiranto, M.M., M.Tr.(Han)
3. Aspers Panglima TNI Mayor Jenderal TNI
Autentikasi
Direktur Ajudan Jenderal Angkatan Darat,
F.F. Fransis Wewengkang, S.E., M.M.
Brigadir Jenderal TNI
34
Perihal : Permohonan Masa CONTOH 1
Persiapan Pensiun
Yth. Dansat
di
Tempat
1. Yang bertandatangan di bawah ini, saya PNS Angkatan Darat:
a. Nama : ...................................................................................
b. Alamat : ...................................................................................
c. NIP : ...................................................................................
d. Pangkat/Gol Ruang : ...................................................................................
e. Jabatan : ...................................................................................
f. TMT BUP : ...................................................................................
g. Unit Organisasi : ...................................................................................
Dengan ini mengajukan permohonan MPP selama, ..... .....*) bulan dari tanggal ......
bulan .... tahun ……sampai dengan akhir bulan….... tahun......
2. Sebagai bahan pertimbangan bersama ini dilampirkan:
a. Fotokopi Sah keputusan pengangkatan pertama sebagai Calon PNS/PNS;
b. Fotokopi Sah keputusan dalam pangkat dan jabatan terakhir;
c. Surat keterangan tidak sedang dalam proses pemeriksaan pelanggaran
disiplin dan tidak sedang menjalani hukuman disiplin tingkat sedang atau tingkat
berat;
d Surat keterangan tidak sedang dalam proses peradilan karena diduga
melakukan tindak pidana kejahatan; dan
e. Surat keterangan telah menyelesaikan pekerjaannya atau terdapat
kepentingan dinas mendesak yang harus dilaksanakan.
3. Demikian permohonan ini saya sampaikan, atas perhatiannya diucapkan
terimakasih.
Pemohon
Nama
Pangkat/Gol. Ruang NIP
*) Masukan jumlah bulan
35
CONTOH 2
KOP NAMA BADAN
Nomor : B/ / /2020 …………, ………… 2020
Klasifikasi : Biasa
Lampiran : Satu berkas Kepada
Perihal : Usul Pemberian MPP
Yth. Pang/Dan/Gub/Dir/Ka
Kotama/Balakpus
di
Tempat
u.p. Kaajen/Ses/Dirum/Dirbinlem Kotama/Balakpus
1. Dasar:
a. Keputusan Kasad Nomor ………… tanggal …………. Tentang Pedoman
Pemberian Masa Persiapan Pensiun bagi PNS Angkatan Darat; dan
b. Surat Permohonan Masa Persiapan Pensiun …………(pangkat/gol. ruang,
nama, NIP) PNS yang bersangkutan.
2. Sehubungan dasar tersebut, dengan ini diajukan usul pemberian Masa Persiapan
Pensiun selama …..….. *) bulan terhitung mulai tanggal ….. bulan .… tahun……Sampai
dengan akhir bulan …….tahun ……, kepada:
Nama : …………………………………………………..........
Pangkat/Gol. Ruang : ………….…………………………………………………….
NIP : ………….…………………………………………………….
Jabatan : ………….…………………………………………………….
Satuan : ………….…………………………………………………….
3. Demikian untuk dimaklumi.
Dan/Ka Satminkal
Tembusan: Nama
1. ……………………. Pangkat Corps NRP
2. …………………….
*) Masukan jumlah bulan
36
KOP NAMA BADAN CONTOH 3
…………, ………… 2020
Nomor : B/ / /2020
Klasifikasi : Biasa
Lampiran : Satu berkas
Perihal : Usul Penolakan Pemberian MPP
Kepada
Yth. Pang/Dan/Gub/Dir/Ka
Kotama/Balakpus
di
Tempat
u.p. Kaajen/Ses/Dirum/Dirbinlem Kotama/Balakpus
1. Dasar:
a. Keputusan Kasad Nomor ………… tanggal …………. tentang Pedoman
Pemberian Masa Persiapan Pensiun bagi PNS Angkatan Darat; dan
b. Surat Permohonan Masa Persiapan Pensiun …………(pangkat/gol. ruang,
nama, NIP) PNS yang bersangkutan.
2. Sehubungan dasar tersebut, dengan ini diajukan usul penolakan pemberian Masa
Persiapan Pensiun dengan alasan ………………………….. kepada:
Nama : ……………..…………………….……………….................
Pangkat/Gol. Ruang : ………….…………...………….…………………………….
NIP : ………….…………………………………………………….
Jabatan : ………….…………………………………………………….
Satuan : ………….…………………………………………………….
3. Demikian untuk dimaklumi.
Dan/Ka Satminkal
Tembusan: Nama
Pangkat Corps NRP
1. …………………….
2. …………………….
37
CONTOH 4
KOP NAMA BADAN
Nomor : B/ / /2020 …………, ………… 2020
Klasifikasi
Lampiran : Biasa Kepada
Perihal : Satu berkas
: Usup Penangguhan Pemberian
MPP
Yth. Pang/Dan/Gub/Dir/Ka
Kotama/Balakpus
di
Tempat
u.p. Kaajen/Ses/Dirum/Dirbinlem Kotama/Balakpus
1. Dasar:
a. Keputusan Kasad Nomor ………… tanggal …………. tentang Pedoman
Pemberian Masa Persiapan Pensiun bagi PNS Angkatan Darat; dan
b. Permohonan Masa Persiapan Pensiun …………(pangkat/gol. ruang, nama,
NIP) PNS yang bersangkutan.
2. Sehubungan dasar tersebut, dengan ini diajukan usul penangguhan pemberian Masa
Persiapan Pensiun selama ….….. *) bulan terhitung mulai tanggal ….. bulan .….tahun……
sampai dengan akhir bulan …….tahun ……, dengan alasan …………., kepada:
Nama : ……………...…………………………………….................
Pangkat/Gol. Ruang : ………….…………………………………………………….
NIP : ………….…………………………………………………….
Jabatan : ………….…………………………………………………….
Satuan : ………….…………………………………………………….
3. Demikian untuk dimaklumi.
Dan/Ka Satminkal
Tembusan: Nama
1. ……………………. Pangkat Corps NRP
2. …………………….
*) Masukan jumlah bulan
38
CONTOH 5
KOP NAMA BADAN
KEPUTUSAN KEPALA STAF ANGKATAN DARAT
Nomor Kep/ / /2020
tentang
PEMBERIAN MASA PERSIAPAN PENSIUN
PNS ANGKATAN DARAT
KEPALA STAF ANGKATAN DARAT
Menimbang : bahwa untuk pemberian Masa Persiapan Pensiun atas nama
.…… (pangkat/gol. Ruang, nama dan NIP PNS yang bersangkutan) perlu
dikeluarkan Keputusan.
Mengingat : 1. Peraturan Badan Kepegawaian Negara Nomor 2 Tahun 2019
tentang Tata Cara Masa Persiapan Pensiun;
2. Peraturan Panglima TNI Nomor Perpang/161/XII/2011 Tanggal 16
Desember 2011 tentang Petunjuk Administrasi Pembinaan Personel
PNS TNI;
3. Keputusan Kasad Nomor Kep/799/X/2017 tanggal 27 Oktober
2017 tentang Petunjuk Administrasi tentang Pembinaan PNS Angkatan
Darat;
4. Keputusan Kasad Nomor Kep/792/IX/2018 tanggal 6
September 2018 tentang Petunjuk Teknis tentang Pemisahan PNS
Angkatan Darat; dan
5. Keputusan Kasad Nomor Kep/ /I/2020 tanggal…. Maret 2020
tentang Pedoman Masa Persiapan Pensiun PNS Angkatan Darat.
Memperhatikan : Surat Dan/Ka Satminkal Nomor … tanggal …. 2020 tentang Usul
Pemberian Masa Persiapan Pensiun kepada .…… (pangkat/gol. Ruang,
nama dan NIP PNS yang bersangkutan).
Menetapkan MEMUTUSKAN
: 1. Memberikan Masa Persiapan Pensiun selama …. bulan terhitung
mulai tanggal ..... bulan ..... tahun ..... sampai dengan tanggal akhir bulan
……. tahun ……. Kepada PNS Angkatan Darat:
39
Nama : ...................................................................
Pangkat/Gol Ruang : ...................................................................
NIP : ...................................................................
Jabatan : ...................................................................
Satuan : ...................................................................
dan membebaskan dari jabatan ……………………………… terhitung
mulai tanggal ….. bulan….. tahun ……
2. Kepada PNS Angkatan Darat sebagaimana tersebut diberikan
hak-hak kepegawaian sesuai peraturan perundang-undangan.
Dengan catatan:
Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam
Keputusan ini akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.
Salinan Keputusan ini disampaikan kepada:
1. Kasad
2. Kepala BKN/Kakanreg BKN
3. Aspers Kasad
4. Pang/Dan/Dir/Gub/Ka Kotama/Balakpus
5. Ka BP TWP
6. Kasubditbinminpers PNS Ditajenad
7. Kepala Kantor KPPN
8. Dansatminkal
9. Kainfolahtadam
10. Paku
11. ……………………………. (pangkat/gol. Ruang, nama, NIP PNS
yang bersangkutan) untuk diketahui dan diindahkan.
Ditetapkan di .....................................................
pada tanggal ………….……................... 2020
a.n. Kepala Staf Angkatan Darat
Pang/Dan/Gub/Dir/Ka Kotama/Balakpus
u.b.
Kaajen/Ses/Dirum/Dirbinlem Kotama/Balakpus
Nama
Pangkat Corps NRP
40
CONTOH 6
KOP NAMA BADAN
KEPUTUSAN KEPALA STAF ANGKATAN DARAT
Nomor Kep/ / /2020
tentang
PEMBERIAN MASA PERSIAPAN PENSIUN
BAGI PNS ANGKATAN DARAT
KEPALA STAF ANGKATAN DARAT
Menimbang : bahwa untuk pemberian Masa Persiapan Pensiun atas nama
.…… (pangkat/gol. Ruang, nama dan NIP PNS yang bersangkutan) dkk.
…….. orang perlu dikeluarkan Keputusan.
Mengingat : 1. Peraturan Badan Kepegawaian Negara Nomor 2 Tahun 2019
tentang Tata Cara Masa Persiapan Pensiun;
2. Peraturan Panglima TNI Nomor Perpang/161/XII/2011 tanggal 16
Desember 2011 tentang Petunjuk Administrasi Pembinaan Personel
PNS TNI;
3. Keputusan Kasad Nomor Kep/799/X/2017 tanggal 27 Oktober
2017 tentang Petunjuk Administrasi tentang Pembinaan PNS Angkatan
Darat;
4. Keputusan Kasad Nomor Kep/792/IX/2018 tanggal 6
September 2018 tentang Petunjuk Teknis tentang Pemisahan PNS
Angkatan Darat; dan
5. Keputusan Kasad Nomor Kep/ /I/2020 tanggal…. Maret 2020
tentang Pedoman Masa Persiapan Pensiun PNS Angkatan Darat.
Memperhatikan : Surat Dan/Ka Satminkal Nomor … tanggal …. 2020 tentang Usul
Pemberian Masa Persiapan Pensiun kepada .…… (pangkat/gol. Ruang,
nama dan NIP PNS yang bersangkutan).
MEMUTUSKAN
Menetapkan : Memberikan Masa Persiapan Pensiun kepada PNS Angkatan
Darat yang akan diberhentikan dengan hormat karena mencapai Batas
Usia Pensiun dengan Hak Pensiun selama 12 bulan kepada yang nama,
pangkat, NIP dan jabatan seperti tersebut dalam lampiran ini diberikan
MPP terhitung mulai tanggal sesuai kolom 6 dan 7.
41
Dengan catatan:
Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam
Keputusan ini akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.
Salinan Keputusan ini disampaikan kepada:
1. Kasad
2. Kepala BKN/Kakanreg BKN
3. Aspers Kasad
4. Pang/Dan/Dir/Gub/Ka Kotama/Balakpus
5. Ka BP TWP
6. Kasubditbinminpers PNS Ditajenad
7. Kepala Kantor KPPN
8. Dansatminkal
9. Kainfolahtadam
10. Paku
Petikan keputusan ini diberikan kepada yang bersangkutan untuk
diketahui dan diindahkan.
Ditetapkan di .....................................................
pada tanggal ………….……................... 2020
a.n. Kepala Staf Angkatan Darat
Pang/Dan/Gub/Dir/Ka Kotama/Balakpus
u.b.
Kaajen/Ses/Dirum/Dirbinlem Kotama/Balakpus
Nama
Pangkat Corps NRP
43
CONTOH 7
KOP NAMA BADAN
Menimbang KEPUTUSAN KEPALA STAF ANGKATAN DARAT
Nomor Kep/ / /2020
tentang
PENOLAKAN PEMBERIAN MASA PERSIAPAN PENSIUN
BAGI PNS ANGKATAN DARAT
KEPALA STAF ANGKATAN DARAT
: bahwa untuk penolakan permohonan Masa Persiapan Pensiun
atas nama .…… (pangkat/gol. Ruang, nama dan NIP PNS yang
bersangkutan) perlu dikeluarkan Keputusan.
Mengingat : 1. Peraturan Badan Kepegawaian Negara Nomor 2 Tahun 2019
tentang Tata Cara Masa Persiapan Pensiun;
2. Peraturan Panglima TNI Nomor Perpang/161/XII/2011 tanggal 16
Desember 2011 tentang Petunjuk Administrasi Pembinaan Personel
PNS TNI;
3. Keputusan Kasad Nomor Kep/799/X/2017 tanggal 27 Oktober
2017 tentang Petunjuk Administrasi tentang Pembinaan PNS Angkatan
Darat;
4. Keputusan Kasad Nomor Kep/792/IX/2018 tanggal 6
September 2018 tentang Petunjuk Teknis tentang Pemisahan PNS
Angkatan Darat; dan
5. Keputusan Kasad Nomor Kep/ /I/2020 tanggal…. Maret 2020
tentang Pedoman Masa Persiapan Pensiun PNS Angkatan Darat.
Memperhatikan : Surat Dan/Ka Satminkal Nomor … tanggal …. 2020 tentang Usul
Pemberian Masa Persiapan Pensiun kepada .…… (pangkat/gol. Ruang,
nama dan NIP PNS yang bersangkutan).
44
MEMUTUSKAN
Menetapkan : Menolak permohonan MPP dengan alasan yang bersangkutan
terdapat kepentingan dinas mendesak yang harus diselesaikan/sedang
menjalani hukuman disiplin tingkat sedang atau tingkat berat/ sedang
dalam proses peradilan karena diduga melakukan tindak pidana
kejahatan kepada PNS Angkatan Darat:
Nama : ......................................................
Pangkat/Gol Ruang : ......................................................
NIP : ......................................................
Jabatan : ......................................................
Satuan : ......................................................
Dengan catatan:
Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam
Keputusan ini akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.
Salinan Keputusan ini disampaikan kepada:
1. Kasad
2. Aspers Kasad
3. Kasubditbinmin PNS Dirajenad
4. Kepala Kantor KPPN
5. Kakupus
6. Kainfolahtadam
7. Paku
8. ……………………………. (pangkat/gol. Ruang, nama, NIP PNS
yang bersangkutan) untukdiketahui dan diindahkan.
Ditetapkan di .....................................................
pada tanggal ………….……................... 2020
a.n. Kepala Staf Angkatan Darat
Pang/Dan/Gub/Dir/Ka Kotama/Balakpus
u.b.
Kaajen/Ses/Dirum/Dirbinlem Kotama/Balakpus
Nama
Pangkat Corps NRP
45
CONTOH 8
KOP NAMA BADAN
KEPUTUSAN KEPALA STAF ANGKATAN DARAT
Nomor Kep/ / /2020
tentang
PENOLAKAN PEMBERIAN MASA PERSIAPAN PENSIUN
BAGI PNS ANGKATAN DARAT
KEPALA STAF ANGKATAN DARAT
Menimbang : bahwa untuk penolakan permohonan Masa Persiapan Pensiun
atas nama .…… (pangkat/gol. Ruang, nama dan NIP PNS yang
bersangkutan) dkk. ……….. orang perlu dikeluarkan Keputusan.
Mengingat : 1. Peraturan Badan Kepegawaian Negara Nomor 2 Tahun 2019
tentang Tata Cara Masa Persiapan Pensiun;
2. Peraturan Panglima TNI Nomor Perpang/161/XII/2011 tanggal 16
Desember 2011 tentang Petunjuk Administrasi Pembinaan Personel
PNS TNI;
3. Keputusan Kasad Nomor Kep/799/X/2017 tanggal 27 Oktober
2017 tentang Petunjuk Administrasi tentang Pembinaan PNS Angkatan
Darat;
4. Keputusan Kasad Nomor Kep/792/IX/2018 tanggal 6
September 2018 tentang Petunjuk Teknis tentang Pemisahan PNS
Angkatan Darat; dan
5. Keputusan Kasad Nomor Kep/ /I/2020 tanggal…. Maret 2020
tentang Pedoman Masa Persiapan Pensiun PNS Angkatan Darat.
Memperhatikan : Surat para Dan/Ka Satminkal tentang Usul penolakan pemberian
Masa Persiapan Pensiun atas nama …………….. (pangkat/Gol. Ruang,
Nama,NIP PNS yang bersangkutan) dkk …….orang.
46
MEMUTUSKAN
Menetapkan : Menolak permohonan MPP PNS Angkatan Darat yang pangkat/gol.
ruang, nama, NIP dan jabatan seperti terebut dalam lampiran dengan
alasan sesuai kolom 7.
Dengan catatan:
Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam
Keputusan ini akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.
Salinan Keputusan ini disampaikan kepada:
1. Kasad
2. Aspers Kasad
3. Kasubditbinmin PNS Dirajenad
4. Kepala Kantor KPPN
5. Kakupus
6. Kainfolahtadam
7. Paku
Petikan keputusan ini diberikan kepada yang bersangkutan untuk
diketahui dan diindahkan.
Ditetapkan di .....................................................
pada tanggal ………….……................... 2020
a.n. Kepala Staf Angkatan Darat
Pang/Dan/Gub/Dir/Ka Kotama/Balakpus
u.b.
Kaajen/Ses/Dirum/Dirbinlem Kotama/Balakpus
Nama
Pangkat Corps NRP
47
KOP NAMA BADAN Lampiran Keputusan Kasad
Nomor Kep / / /2020
Tanggal 2020
PENOLAKAN PEMBERIAN MASA PERSIAPAN PENSIUN
PNS ANGKATAN DARAT
NOMOR NAMA PANGKAT/GOL/NIP JABATAN/ KET
2 3 KESATUAN
1 5
1. 4 Alasan Penolakan
2.
3.
dst.
a.n. Kepala Staf Angkatan Darat
Pang/Dan/Gub/Dir/Ka Kotama/Balakpus
u.b.
Kaajen/Ses/Dirum/Dirbinlem Kotama/Balakpus
Nama
Pangkat Corps NRP
48
CONTOH 9
KOP NAMA BADAN
KEPUTUSAN KEPALA STAF ANGKATAN DARAT
Nomor Kep/ / /2020
tentang
PENANGGUHAN PEMBERIAN MASA PERSIAPAN PENSIUN
BAGI PNS ANGKATAN DARAT
KEPALA STAF ANGKATAN DARAT
Menimbang : bahwa untuk penangguhan pemberian Masa Persiapan Pensiun
atas nama .…… (pangkat/gol. Ruang, nama dan NIP PNS yang
bersangkutan) perlu dikeluarkan Keputusan.
Mengingat : 1. Peraturan Badan Kepegawaian Negara Nomor 2 Tahun 2019
tentang Tata Cara Masa Persiapan Pensiun;
2. Peraturan Panglima TNI Nomor Perpang/161/XII/2011 tanggal 16
Desember 2011 tentang Petunjuk Administrasi Pembinaan Personel
PNS TNI;
3. Keputusan Kasad Nomor Kep/799/X/2017 tanggal 27 Oktober
2017 tentang Petunjuk Administrasi tentang Pembinaan PNS Angkatan
Darat;
4. Keputusan Kasad Nomor Kep/792/IX/2018 tanggal 6
September 2018 tentang Petunjuk Teknis tentang Pemisahan PNS
Angkatan Darat; dan
5. Keputusan Kasad Nomor Kep/ /I/2020 tanggal…. Maret 2020
tentang Pedoman Masa Persiapan Pensiun PNS Angkatan Darat.
Memperhatikan : Surat Dan/Ka Satminkal Nomor ………. tanggal ……..tentang
Usul penangguhan pemberian Masa Persiapan Pensiun atas nama
…………. (pangkat/Gol. Ruang, Nama,NIP PNS yang bersangkutan).
Menetapkan MEMUTUSKAN:
: 1. Penangguhan Masa Persiapan Pensiun selama…. Bulan dan
memberikan Masa Persiapan Pensiun selama ….. bulan terhitung mulai
tanggal ..... bulan ..... tahun ..... sampai dengan tanggal akhir bulan …….
Tahun ……. kepada PNS Angkatan Darat: