The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Booklet ini merupakan output dari hasil penelitian mengenai Keragaman Spesies Lichen di Kota Surakarta. Dalam booklet ini menjelaskan tentang jenis - jenis lichen apa saja yang tumbuh di habitat perkotaan. Lichen yang di ekspose adalah lichen yang epifit pada batang pohon berkayu di pinggir - pinggir jalan di Kota Surakarta.

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Efri Roziaty, 2021-09-29 01:06:49

Booklet Lichen di Surakarta, Jawa Tengah

Booklet ini merupakan output dari hasil penelitian mengenai Keragaman Spesies Lichen di Kota Surakarta. Dalam booklet ini menjelaskan tentang jenis - jenis lichen apa saja yang tumbuh di habitat perkotaan. Lichen yang di ekspose adalah lichen yang epifit pada batang pohon berkayu di pinggir - pinggir jalan di Kota Surakarta.

Keywords: lichen,epifit,phorofit,crustuse,Surakarta

EFRI ROZIATY;
ANNUR INDRA KUSUMADANI;
AMINAH ASNGAD

KATALOG LICHEN
PERKOTAAN

PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

MEI 2021

PENDAHULUAN

Lichen adalah tumbuhan simbiotik antara dua jenis organisme, yaitu
jamur dan organisme fotosintetik (alga fotosintetik atau alga hijau dari
Kelompok Cyanobacterium).
Alga adalah organisme fotosintetiknya, alga mengandung klorofil,
mikroskopis, dinamakan photobiont (photo = organisme fotosintetik;
biont = partner).
Jamur berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk tubuh lichen
yang dinamakan mycobiont (myco = jamur; biont = partner) (NashIII T.
H., 2008)
Pertumbuhan photobiont lebih cepat dibandingkan dengan mycobiont
sehingga umumnya proses lichenisasi dikuasai oleh pertumbuhan
mycobiont

Gambar 1. Beberapa contoh photobion yang biasa membentuk lichen (Elsobary, Osman, Abushady, &
Piercey-Normore, 2013)

MORFOLOGI DAN ANATOMI THALUS LICHENES

Morfologi dan anatomi lichen diasumsikan Gambar 2. Struktur thalus lichen
telah beradaptasi dengan kondisi kelompok crustose, foliose dan
lingkungan. fruticose

Umumnya mycobiont yang menentukan
bentuk tubuh lichen.

Berdasarkan pengelompokkan umum
morfologi (bentuk tubuh), lichen dibedakan
menjadi tiga tipe yaitu tipe crustose, foliose
dan fruticose. Perbedaan thalus ketiga
kelompok lichen secara umum pada Gambar
2.

Lichen crustose merupakan lichen dengan LICHEN CRUSTOSE
tubuh yang menempel erat pada substrat
dan tidak akan bisa dipindahkan tanpa
menghancurkannya karena menempel
sangat lengket.

Bagian permukaan atas mengandung sedikit
air, dan terekspos, sehingga memungkinkan
lichen jenis ini menempel pada kulit pohon
dan batu.

Jenis ini cukup melimpah di berbagai habitat.

Ada beberapa sub tipe dari tipe ini yaitu
bubuk berwarna putih (powdery).

Lichen foliose merupakan lichen yang LICHEN FOLIOSE
thalusnya menyerupai daun, pipih dan
sebagian dari thalusnya menyentuh
substrat. Bagian yang menyerupai lembaran
daun di bagian pinggir dinamakan lobus
(leafy like).

Lichen Genus Dirinaria, lichen yang umum
terdapat di wilayah tropis (equatorial
teritory).

Lichen ini seringkali menempel pada anakan pohon di hutan tropis, bahkan
penyebaran hingga ke wilayah hutan wilayah iklim sedang (temparate forests),
dan wilayah tundra.

Ada beberapa sub tipe dari tipe ini yaitu bubuk berwarna putih (powdery)

Lichen fruticose. Lichen fruticose merupakan LICHEN FRUCTICOSE
lichen dengan thalus memiliki lobus
berambut (hairy like), menyemak (shrubby),
lobus dapat berbentuk pipih atau silinder.
Thalus berbentuk simetri radial (contoh :
Usnea).

Pola percabangan thalus berbeda sesuai
dengan kelompok taksonomi. Posisi
menempel pada pohon selalu berdiri tegak,
dengan lobus yang bercabang – cabang.

Thalus Usnea kadang – kadang memiliki
thalus yang sangat penjang mungkin
mencapai hingga beberapa meter

Khusus Usnea lebih menyukai tempat – tempat yang basah dan sangat lembab
sehingga Usnea akan banyak dijumpai di hutan – hutan tropis basah di Indonesia

NILAI EKOLOGIS PENTING LICHEN

VEGETASI PERINTIS. Lichen merupakan koloni perintis di wilayah bebatuan
kering. Karena lichen memiliki kemampuan hidup di wilayah ekstrim minim
nutrien dan air, misalnya koloni lichen crustose. Lichen ini mensekresikan
beberapa asam – asam yang mampu menghancurkan bebatuan

Setelah lichen mati, lichen akan bergabung dengan partikulat batu dan
membentuk lapisan tanah. Tanah merupakan substrat atau media hidup bagi
tumbuh – tumbuhan seperti lumut sebagai organisme suksesor pertama,
kemudian baru disusul oleh tumbuh – tumbuhan berpembeluh yang hidup di
permukaan tanah. Pada proses suksesi, lichen yang tumbuh pertama kali adalah
Lecanora saxicola, lichen yang tumbuh pertama kemudian tumbuhan lumut lalu
tumbuhan lainnya.

AKUMULASI SUBSTANSI RADIOAKTIF. Lichen sangat efisien dalam menyerap
substansi yang berbeda. Cladonia rangiferina dan Cetraria islandica merupakan
lichen yang biasa terdapat di wilayah tundra. Radioaktif stronsium (90Sr) dan
caesium (137CS) yang telah diteliti terserap oleh lichen

Lichen ini mampu memurnikan atmosfer dari radiasi kimia tersebut. Lichen
yang dimakan oleh hewan kutub seperti karibu dan rusa kutub dan masuk ke
dalam rantai makanan, khususnya ke Bangsa Lapps dan Eskimo. Lalu bahan
radioaktif akan terjerap ke dalam tubuh manusia.

BIOINDIKATOR PENCEMARAN UDARA. Lichen sangat peka terhadap
pencemaran udara seperti SO2, CO, CO2, NO2, logam berat (misal timbal atau
Pb) dan lain sebagainya, lichen yang hidup di habitat yang terpolusi lama
kelamaan akan kembali normal, polutan di thalusnya akan menjadi nihil

Lichen crustose sangat toleran terutama di wilayah yang tercemar dibandingkan
dengan lichen foliose dan fruticose. Lichen kelompok crustose ini banyak
terdapat di wilayah perkotaan dan industri, sehingga lichen ini dikenal sebagai
indikator pencemaran

PERAN LINGKUNGAN TERHADAP
LICHEN. Beberapa faktor lingkungan
(abiotic factors) yang sangat
mempengaruhi lichen adalah faktor
iklim dan tanah. Lichen saat ini
telah ditetapkan sebagai bagian dari
biomassa dan mendukung
keanekaragaman hayati makro dan
mikroorganisme, menambah kompleks
jaring – jaring makanan dan
menambah aliran energi dan siklus
mineral pada ekosistem.

Hilangnya lichen dari habitatnya,
disebabkan karena banyaknya campur
tangan manusia terhadap lingkungan.

LICHEN SEBAGAI BIOINDIKATOR

Istilah bioindikator digunakan untuk mengindikasikan kesehatan
lingkungan dan merupakan aspek penting dalam pendeteksian
perubahan lingkungan, termasuk dampak positif dan negatif, dampak
bagi masyarakat. Ada beberapa hal yang turut menentukan
bioindikator lingkungan seperti cahaya, air, suhu, dan kepadatan
tersuspensi.

Dengan adanya bioindikator, kita bisa memperediksi kondisi
lingkungan di suatu wilayah tertentu tanpa menyebabkan kontaminasi
lingkungan di wilayah tersebut (Parmar, Rawtani, & Agrawal, 2016).

Bioindikator merupakan suatu proses biologis, spesies atau komunitas
yang digunakan untukmenilai kualitas suatu lingkungandan bagaimana
perubahannya dari waktu ke waktu.

Perubahan lingkungan seringkali berupa gangguan antropogenik
(misalnya : pencemaran, alih fungsilahan dan lain sebagainya) atau
karena stressor (misalnya :kekeringan, beku). Pemanfaatan organisme
sebagai bioindikatortelah dimulai sejak tahun 1960 an (Holt, 2011).

Beberapa keuntungan menggunakan bioindikator lingkungan adalah:

Dapat memperkirakan kondisi suatu lingkungan. Memantau
pengaruh sinergi dan dampak antagonistik polutan pada material
yang ada di lingkungan. Mampu mendiagnosis awal dampak suatu
zat toksin yang berbahaya pada tanaman bahkan pada manusia.
Dapat dengan mudah dihitung revalensinya (jumlah keseluruhan
kasus). Lebih ekonomis jika menggunakan peralatan yang lain.

A. Identifikasi Morfologi Lichen

Lichen memiliki karakteristik yang berbeda-beda pada tiap
spesiesnya. Perbedaan yang dapat diamati secara morfologi antara
lain tipe talus dan warna thalus. Berdasarkan morfologi talusnya,
lichen dikelompokkan dalam 3 kelompok utama yaitu crustose,
foliose dan fruticose. Hasil perbedaan tipe thalus dan warna talus
pada tiap spesies lichen yang ditemukan dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Identifikasi Tipe dan Warna Thalus Lichen

Spesies Tipe Thalus Warna Thalus
Crustose Foliose Fruticose Hijau Tua
Hijau Tua
Parmelina tiliaceaHoffm V
Hijau Muda
Hypogymnia physodes V
(L) Nyl Hijau muda bagian tepi
thalus dan hijau tua
Canoparmelia
keabuan bagian tengah
carneopruinata(Zahlbr) V thalus

Elix&Hale

Dirinaria applanataFee V
D.Awasthi&M.R.
Agarwal

Lepraria lobificansNyl V Hijau muda keputihan

Arthonia radiate(Pers) V Tipis, abu-abu pucat
Ach V
Putih pada tepi thalus
Cryptotechia dan mengelilingi
striataG.Thor
thalus. Bagian tengah
berwarna hijau tua

Cryptothecia V Tepi thalus berwarna
scriptaG.Thor putih dan

mengelilinginya.
Bagian tengah
berwarna hijau tosca

Pyxine sorediataCNAHL V Putih kusam

Graphis sp. V Putih hingga putih abu-
abu

Hasil penelitian menunjukkan bahwa lichen yang ditemukan
di Kecamatan Jebres Kota Surakarta memiliki 2 tipe thalus yaitu
tipe thalus foliose (struktur thalus menyerupai daun berwarna hijau
hingga abu-abu kusam) dan crustose (struktur thalus menyerupai
kerak dan melekat erat pada substrat). Famili Parmeliaceae dan
Arthoniaceae merupakan 2 famili yang memiliki tipe thalus
berbeda dengan spesies lichen terbanyak pada setiap familinya.
Famili Parmeliaceae memiliki tipe thalus foliosean famili
Arthoniaceae memiliki tipe thalus crustose. Di bawah ini
merupakan contoh spesies lichen yang memiliki tipe thalus foliose
dan crustose dari famili Parmeliaceae dan Arthoniaceae.

Famili Parmeliaceae merupakan lichen foliose yang mudah
dikenali dan mempunyai thalus spesifik. Thalus memiliki korteks
atas dan bawah, terkadang terdapat rhizin untuk melekat pada
substrat. Pada famili Graphidaceae memiliki karakteristik
berbentuk askokarp linier, ireguler, elongate, memanjang atau
bentuknya unik menyerupai hieroglyph (Lucking & Argher, 2009).
Pada famili Stereocaulaceae memiliki ciri-ciri thalus menyerupai
tepung yang menempel pada substrat. Thalusnya menyebar secara
tidak merata dengan lobus membentuk margin kecil. Warna
thalusnya hijau pucat hingga kuning keputihan. Tidak mempunyai
leprose (Saag & Saag, 2009). Pada famili Arthoniaceae mempunyai
ciri-ciri kunci askokarpnya di dalam stroma. Famili Physciaceae
memiliki ciri morfologi bentuk thalus foliose. Thalusnya orbicular
tersebar dan tidak beraturan. Warna pada lapisan atas gelap/hitam
dan lobus atas bawah corticate (Galloway, 2005).

B. Identifikasi Dan Morfologi Spesies Lichen
Hasil eksplorasi lichen yang diperoleh dari penelitian di

Kecamatan Jebres, Kota Surakarta tahun 2020 dan telah
diidentifikasi sebagai berikut.

1. Parmelina tiliacea (Hoffm)
Klasifikasi :
Divisio : Ascomycota
Classis : Lecanoromycotes
Ordo : Lecanorales
Familia : Parmeliaceae
Genus : Parmelina
Species : Parmelina tiliacea Hoffm

Parmelina tiliacea Hoffm

Kunci Determinasi
1b, 2b, 3b, 4b ................................................ Key D : Lichen Foliose
1b, 30a, 99a,100a, 101b, 104b, 107a, 108b, 109a, 110b, 111b,
114a, ............................................................. Parmelina tiliacea Hoffm

Deskripsi :

Parmelina tiliacea Hoffm memiliki tipe thalus foliose. Thalus
melekat secara longgar pada substratratnya dan berbentuk seperti daun.
mudah dipisahkan dari substrat. Apex berbentuk bulat dan permukaan atas
halus. Thalus berwarna biru pucat keabu-abuan hingga hijau tua. Lebar
thalus bisa mencapai 10 cm. Isidia berbentuk silindris. Permukaan bawah
berwarna hitam dengan rhizine mencapai tepi lobus. Tidak ada soralies
selain isidia globose. Photosymbiote ganggang hijau dari genus Trebouxia

2. Hypogymnia physodes (L) Nyl
Klasifikasi
Divisio : Ascomycota
Classis : Lecanoromycotes
Ordo : Lecanorales
Familia : Parmeliaceae
Genus : Hypogymnia
Species : Hypogymnia physodes (L) Nyl

Kunci Determinasi

1b, 2b, 3b, 4b ................................................ Key D : Lichen Foliose
1b, 30a, 31b, 33b, 48b, 49b, 50b, 73b, 76a, 77b ... Hypogymnia physodes

(L) Nyl

Deskripsi :
Hypogymnia physodes (L) Nyl merupakan lichen dengan tipe thalus

foliose. Lobus halus dan reflektif di atas, rata hingga cembung dan
berlubang. Tekstur tulang rawan dan lobus tunas sesekali berdekatan
dengan imbricate. Thalus berwarna hijau atau hijau keabu-abuan. Tidak
ada isidia. Metabolisme sekunder : korteks atas dengan atranorin dan
chloroatranorin. Substrat dan ekologinya pada kulit kayu atau kayu
termasuk tumbuhan runjung dan kayu keras.

3. Canoparmelia carneopruinata Zahlbr Elix & Hale
Klasifikasi
Divisio : Ascomycota
Classis : Lecanoromycotes
Ordo : Lecanorales
Familia : Parmeliaceae
Genus : Canoparmelia
Species : Canoparmelia carneopruinata

Zahlbr Elix&Hale

Kunci Determinasi :
1b, 30a, 31b, 33b, 48b, 49b, 50a, 51b, 66b, 67b, 68a, 69b, 70b .............
Canoparmelia

Deskripsi :
Canoparmelia carneopruinata Zahlbr Elix & Hale memiliki ciri –

ciri thalus berwarna hijau kebiruan hingga hijau tua. Bentuk thalus tidak
beraturan. Tumbuh secara bergerombol namun tidak menyatu antara
individu lainnya. Ujung thalus berbentuk rumbai dan saling tumpang
tindih. Memiliki sedikit soredia pada bagian permukaan atas lichen.
bagian bawah thalus berwarna coklat dan rimpang sederhana dengan
warna yang sama.

4. Dirinaria applanata Fee D.Awasthi & M.R. Agarwal

Klasifikasi
Divisio : Ascomycota
Classis : Lecanoromycotes
Ordo : Teloschistales
Familia : Caliciaceae
Genus : Dirinaria
Species : Dirinaria applanataFee

D.Awasthi&M.R. Agarwal

Kunci Determinasi
1b, 2b, 3b, 4b ................................................ Key D : Lichen Foliose

1b, 30a, 31b, 33b, 48b, 49b, 50b, 73b, 76b, 78a, 79a
.................................... .............................................. Dirinaria
applanataFee D.Awasthi&M.R. Agarwal

Deskripsi

Dirinaria applanata Fee D.Awasthi & M.R. Agarwal adalah
salah satu lichen dari genus Caliciciaceae dimana genus tersebut
memiliki distribusi yang luas terutama di daerah tropis. Bagian ujung
thalus cenderung berwarna hijau muda dengan bagian tengah thalus
berwarna hijau tua. Bentuk thalusnya ada yang membulat namun ada juga
yang memanjang longitudinal. Permukaan atas terdapat soredia.
Lobusnya agak datar dan saling berdekatan.

5. Lepraria lobificansNyl
Klasifikasi
Divisio : Ascomycota
Classis : Lecanoromycotes
Ordo : Lecanorales
Familia : Stereocaulaceae
Genus : Lepraria
Species : Lepraria lobificansNyl

Kunci Determinasi
1a........................ .......................................................Lichen Foliose
1b, 30b, 99b, 290b, 300b, 350c, 355a, 356b, 357a ... Lepraria

lobificansNyl

Deskripsi
Lepraria lobificansNyl adalah jenis lichen dengan tipe thalus

crustose. Tipe thalus ini melekat erat pada substrat bahkan menyatu
dengan substrat. Thalus leprose dengan bentuk thalus tidak beraturan,
tepung, tebal. Berwarna hijau keputih-putihan atau hijau kebiruan
dengan warna kekuningan. Margin thalus menyebar dan tidak ada
medula. Soredia terpisah satu sama lain (Tsurykau, Golubkov, & Bely,
2016). Jenis lichen ini mudah dijumpai pada area perkotaan.

6. Arthonia radiata(Pers) Ach
Klasifikasi
Divisio : Ascomycota
Classis : Arthoniomycetes
Ordo : Arthoniales
Familia : Arthoniaceae
Genus : Arthonia
Species : Arthonia radiata(Pers) Ach

Kunci Determinasi
1a, 2a, 3a, 4c, 8b, ......................................................... Lichen Crustose
1a, 2a, 2vb, 19b, 20b, 120b, 130b, 131a, 132a, 133a, ... Genus Arthonia
..................................................................... Arthonia radiata(Pers) Ach

Deskripsi :
Arthonia radiate(Pers) Achmerupakan jenis lichen dengan tipe

thalus crustose karena thalusnya melekat erat dan tidak bisa dipisahkan
dari substratnya. Thalusnya menyerupai kerak putih keabu-abuan, putih
pucat atau kecoklatan tipis. Apothecia penuh rapat berwarna hitam dan
berbentuk bulat atau bulat bintang. Sangat umum ditemui kulit pohon
halus dan semak belukar.

7. Cryptotechia striataG.Thor
Klasifikasi
Divisio : Ascomycota
Classis : Arthoniomycetes
Ordo : Arthoniales
Familia : Arthoniaceae
Genus : Cryptotechia
Species : Cryptotechia striataG.Thor

Kunci Determinasi
1a, 2a, 3b ......................................................... Lichen Foliose
1a, 2a, 4b, 19b, 20b, 130b, 131a, 134b ........... Genus Cryptothecia
..........................................................................Cryptotechia striataG.Thor

Deskripsi :
Cryptotechia striataG.Thor merupakan lichen dengan tipe thalus

crustose. Bentuk thalus cenderung membulat. Warna thalusnya terbagi
menjadi 3 zona. Pada zona pertama bagian tepi thalus berwarna putih
dengan pola melingkar menyerupai cincin yang mengelilingi seluruh
permukaan lichen. zona warna kedua berwarna hijau muda dan zona ke
tiga berwarna kehitaman padaa bagian medula. Tidak terlihat adanya
apothecia.

8. Cryptotechia scripta G.Thor
Klasifikasi
Divisio : Ascomycota
Classis : Arthoniomycetes
Ordo : Arthoniales
Familia : Arthoniaceae
Genus : Cryptotechia
Species : Cryptotechia scripta G.Thor

Kunci Determinasi
1a, 2a, 3b ......................................................... Lichen Foliose
1a, 2a, 4b, 19b, 20b, 130b, 131a, 134b ........... Genus Cryptothecia
..........................................................................Cryptotechia scriptaG.Thor

Deskripsi
Cryptotechia scripta G.Thor juga jenis lichen dengan tipe thalus

crustose. Warna thalus hijau kebiruan dengan tepi thalus berwarna putih.
Hampir mirip dengan Cryptotechia striataG.Thor, namun bentuk thalus
Cryptotechia scripta G.Thor lebih tidak beraturan.

9. Pyxine sorediataCNAHL
Klasifikasi
Divisio : Ascomycota
Classis : Lecanoromycetes
Ordo : Teloschistales
Familia : Physciaceae
Genus : Pyxine
Species : Pyxine sorediata CNAHL

Kunci Determinasi
1a, 2a, 3b ...................................................... Lichen foliose
1b, 6b, 9b, 15a, 16a, 17b, 18a ......................Genus Pyxine Pyxine

sorediata CNAHL

Deskripsi

Pyxine sorediata CNAHL merupakan lichen dengan tipe
thalus foliose. Thalusnya menjalar dan tidak teratur. Warna thalusnnya
hijau keabuan dan pucat dengan atau tanpa soralia, polysidiangin atau
postulate isidia atau isidia. Lobusnya datar atau sedikit cekung. Soredia
selalu ada, granular dan jarang farinosa. Substrat pada kulit kayu, batu
asam dan lumut dari permukaan laut.

10.Graphis sp.
Klasifikasi
Divisio : Ascomycota
Classis : Lecanoromycetes
Ordo : Lecanorales
Familia : Graphidaceae
Genus : Graphis
Species : Graphis sp.

Kunci Determinasi
1b, 30b, 99a, 100b, 200a, 201b, 204a, 205a, 206a ......................... Graphis

Deskripsi
Graphis sp. adalah lichen dengan tipe thalus crustose. Thalusnya

melekat erat dan sukar dipisahkan dari substratnya. Memiliki bentuk
thalus yang cenderung membulat. Terkadang membentuk koloni yang
besar dan dalam jumlah banyak. Warna thalusnya abu-abu pucat hingga
kehijauan. Terdapat bintik-bintik hitam pada bagian tengah thalus yang
menonjol keluar dari korteks bagian atas disebut isidia. Isisdia berfungsi
sebagai alat propagasi vegetatif, meningkatkan luas permukaan.

Lampiran 2 Pohon Inang yang Terdapat Lichen

Graphis sp.
Arthonia radiata (Pers) Ach

Pohon Kamboja (Plumeria alba)

Graphis sp.

Leppraria lobifisans Nyl

Dirinaria applanata Fee
D.A.Awasthi&M.R

Pohon Ketapang Kencana (Terminalia mantaly L.)

Parmelina tiliacea Canoparmelia carneopruinata
Hoffm (Zahlbr) Elix&Hale

Pohon Mangga (Mangifera indica)

Dirinaria applanata Fee D.A.Awasthi&M.R
Cryptothecia striata G.Thor

Lepraria lobificans Nyl
Pohon Mangga (Mangifera indica)

Dirinaria applanata Fee
D.A.Awasthi&M.R

Pohon Palem (Roystonea regia)

Graphis sp.

Pyxine sorediata
CNAHL

Pohon Glodokan Tiang (Polyathia longifolia Sonn.)

Dirinaria applanata Fee D.A.Awasthi&M.R

Cryptothecia striata
G.Thor

Pohon Tanjung (Mimusops elengi)

Leppraria lobifisans Nyl

Graphis sp.

Pohon Tanjung (Mimusops elengi)

Lepraria lobificans Nyl

Graphis sp.

Dirinaria applanata Fee
D.A.Awasthi&M.R

Pohon Sawo Kecik (Manilkara kauki)

Graphis sp.
Arthonia radiata (Pers) Ach

Pohon Kamboja (Plumeria alba)

Graphis sp.

Leppraria lobifisans Nyl

Dirinaria applanata Fee
D.A.Awasthi&M.R

Pohon Ketapang Kencana (Terminalia mantaly L.)

Parmelina tiliacea Canoparmelia carneopruinata
Hoffm (Zahlbr) Elix&Hale

Pohon Mangga (Mangifera indica)

Dirinaria applanata Fee D.A.Awasthi&M.R
Cryptothecia striata G.Thor

Lepraria lobificans Nyl

Pohon Mangga (Mangifera indica)

n

Dirinaria applanata Fee
D.A.Awasthi&M.R
Pohon Palem (Roystonea regia)

Z

Graphis sp.

Pyxine sorediata
CNAHL

Pohon Glodokan Tiang (Polyathia longifolia Sonn.)

Dirinaria applanata Fee D.A.Awasthi&M.R

Cryptothecia striata
G.Thor

Pohon Tanjung (Mimusops elengi)

Leppraria lobifisans Nyl

Graphis sp.

Pohon Tanjung (Mimusops elengi)

Lepraria lobificans Nyl

Graphis sp.

Dirinaria applanata Fee
D.A.Awasthi&M.R

Pohon Sawo Kecik (Manilkara kauki)

Lepraria lobificans (Nyl) Cryptothecia striata G.Thor

Hypogymnia physodes
L (Nyl)

Graphis sp.

Pohon Mahoni (Swietenia mahagoni L.)


Click to View FlipBook Version