The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Efri Roziaty, 2020-09-21 23:00:45

e modul Prak Bioling

e modul Prak Bioling

Lembar Kerja Mahasiswa

Kelompok :
Anggota :

Tanggal :

Tabel Pengamatan :

Lokasi Warna Polutan Sumber pH Tanah Dokumentasi
Polutan
Pengamatan Tanah

Catatan lain dan saran dari mahasiswa untuk
mengatasi masalah

Lampiran 1 :

55

56

Mineral Rumus Ukuran RumusMunsell Warna
Goethite FeOOH (1-2µm) 10 YR 8/6 yellow
Goethite FeOOH (~ 0,2µm) 7,5 YR 5/6 Strong brown
Hematite Fe2O3 (~ 0,4µm) 5 R 3/6 Red
Hematite Fe2O3 (~ 0,1 10 R 4/8 Red

Lepidocrocite FeOOH µm) 5 YR 6/8 Reddish-
(~ 0,5

Lepidocrocite FeOOH µm) 2,5 YR 3/6 yellow
(~ 0,1 Red

Ferrihydrite Fe (OH)3 µm) Dark red
Galuconite O10(OH)2 2,5 YR 3/6 Dark gray
Iron Sulfide FeS 5 Y 5/1 Black
10 YR 2/1

57

Pyrite FeS2 10 YR 2/1 Black

Jarosite K.Fe3(OH)6(SO4)2 5Y 6/4 (metallic)
Todorokite MnO4 10 YR 2/1 Pale yellow
10 YR 2/1 Black
Humus CaCO3 10 YR 8/2 Black
Calcite CaMg (CO3)2 10 YR 8/2 White
Dolomite CaSO4. 2H2O 10 YR 8/3 Whitw
Gypsum Very pale
10 YR 6/1
Quartz SiO2 brown
Light Gray

58



Praktikum ke 6
Sanitasi Lingkungan

Oleh :
Efri Roziaty, S.Si, M.Si

1.1. Tujuan

1. Mengetahui permasalahan lingkungan yang ada di lingkungan sekitar.
2. Membandingkan antara pengelolaan lingkungan secara konvensional yang

dilakukan oleh masyarakat dan pengelolaan lingkungan pertanian yang dikelola
oleh pemerintah atau oleh perusahaan.

1.2. Dasar Teori

Secara umum, pengertian sanitasi adalah suatu upaya yang dilakukan oleh
manusia untuk mewujudkan dan menjamin kondisi lingkungan (terutama lingkungan
fisik, yaitu tanah, air, dan udara) yang memenuhi syarat-syarat kesehatan.

Pendapat lain mengatakan arti sanitasi adalah suatu kondisi yang berkaitan
dengan kesehatan masyarakat, terutama penyediaan air minum bersih dan
pembuangan limbah yang memadai. Sanitasi dapat membantu mencegah timbulnya
penyakit dengan cara pengendalian faktor-faktor lingkungan fisik yang berhubungan
dengan rantai penularan penyakit.

Dengan kata lain, sanitasi adalah perilaku manusia yang disengaja untuk
membudayakan kebiasaan hidup bersih dan sehat untuk mencegah manusia
terkontaminasi langsung dengan bahan-bahan kotor dan berbahaya dengan harapan
bisa menjaga dan memperbaiki tingkat kesehatan manusia.

Beberapa pengertian sanitasi menurut para ahli :
1. Menurut Edward Scoot Hopkins (1983), pengertian sanitasi adalah cara

pengawasan terhadap faktor-faktor lingkungan yang mempunyai pengaruh
terhadap kesehatan.

60

2. Menurut Richard Sihite (2000:4), pengertian sanitasi adalah suatu usaha kesehatan

preventif yang menitikberatkan kegiatan kepada usaha kesehatan lingkungan hidup
manusia.
3. Menurut Azrul Azwar MPH, arti sanitasi adalah cara pengawasan terhadap
berbagai faktor lingkungan yang mungkin mempengaruhi derajat kesehatan
masyarakat.
4. World Health Organization (WHO)
Menurut WHO, pengertian sanitasi adalah pengendalian semua faktor lingkungan
fisik manusia yang dapat menimbulkan akibat buruk terhadap kehidupan manusia,
baik fisik maupun mental.
5. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sanitasi adalah usaha untuk membina dan
menciptakan suatu keadaan yang baik di bidang kesehatan terutama kesehatan
masyarakat.
3. Ruang Lingkup Sanitasi

Sanitasi berhubungan dengan sarana dan pelayanan pembuangan limbah
kotoran manusia, serta pemeliharaan kondisi higienis melalui pengelolaan sampah dan
limbah cair.

Mengacu pada pengertian sanitasi di atas, adapun beberapa hal yang termasuk
dalam ruang lingkup sanitasi adalah sebagai berikut:
1. Penyediaan air bersih/ air minum (water supply): ini meliputi pengawasan terhadap

kualitas, kuantitas, dan pemanfaatan air.
2. Pengolahan sampah (refuse disposal): ini meliputi cara pembuangan sampah,

peralatan pembuangan sampah dan cara penggunaannya.
3. Pengolahan makanan dan minuman (food sanitation): ini meliputi pengadaan,

penyimpanan, pengolahan, dan penayajian makanan.
4. Pengawasan/pengendalian serangga dan binatang pengerat (insect and rodent

control): ini meliputi cara pengendalian serangan dan binatang pengerat.
5. Kesehatan dan keselamatan kerja: melakukan kegiatan K3 (baca: pengertian K3)

meliputi ruang kerja (misalnya dapur), pekerjaan, cara kerja, dan tenaga kerja.

Tujuan Sanitasi Secara Umum
Pada dasarnya sanitasi bertujuan untuk menjamin kebersihan

lingkungan manusia sehingga terwujud suatu kondisi yang sesuai

61

dengan persyarakat kesehatan. Selain itu, sanitas juga bertujuan
untuk mengembalikan, memperbaiki, dan mempertahankan
kesehatan manusia.

Dengan terwujudnya kondisi lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan maka
proses produksi akan semakin baik dan menghasilkan produk yang sehat dan aman
bagi manusia. Secara umum, berikut ini adalah contoh tindakan sanitasi lingkungan:
 Membuat dan mengatur saluran pembuangan air hujan di pinggir jalan.
 Membuat dan mengatur saluran pembuangan limbah rumah tangga (dapur dan

kamar mandi).
 Membuang sampah pada tempat yang telah disediakan.
 Penyediaan fasilitas toilet umum yang bersih dan terawat.
 Pengelolaan limbah/ sampah dengan baik, teratur, dan berkesinambungan.

Misalnya dengan memilah sampah plastik, kertas, organik, kaca, dan logam.

Manfaat Sanitasi Bagi Manusia
Sanitasi memberikan banyak manfaat bagi lingkunan manusia, khususnya

lingkungan fisik; tanah, air, dan udara. Secara singkat, berikut ini adalah beberapa
manfaat sanitasi bagi kehidupan manusia:
 Terciptanya kondisi lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan nyaman bagi

manusia.
 Mencegah timbulnya penyakit-penyakit menular.
 Mencegah atau meminimalisir kemungkinan terjadinya kecelakaan.
 Mencegah atau mengurangi kemungkinan terjadinya polusi udara, misalnya bau

tidak sedap.
 Menghindari pencemaran lingkungan.
 Mengurangi jumlah persentase orang sakit di suatu daerah.

1.3. Metode

1.3.1. Waktu dan tempat
Waktu dilaksanakan praktikum pada Senin, 2 Desember 2019 bertempat di

sekitar perumahan Anda masing – masing.

62

1.3.2. Pelaksanaan praktikum mandiri
1. Mahasiswa secara berkelompok menentukan lokasi praktikum di sekitar
rumah masing – masing.
2. Tentukan dua lokasi yang mempunyai dua perbedaan sistem pengelolaannya
(yang dikelola masyarakat dan yang dikelola pemerintah atau perusahaan.
3. Observasi wilayah kajian, amati kondisi fisik, biotik maupun sosial yang
terjadi di kedua lingkungan itu. Jika perlu, gunakan kamera (kodak) untuk
merekamnya. Definisikan apakah ada konflik mengenai persampahan di
wilayah tersebut ?
4. Siapkan pedoman wawancara/daftar pertanyaan yang akan ditanyakan kepada
pihak-pihak/orang-orang (minimal 5 orang bukan dari 1 Kepala Keluarga)
yang terlibat dalam konflik lingkungan pertanian tersebut. Daftar pertanyaan
sesuaikan dengan tujuan praktikum. Jangan lupa tuliskan status responden,
apakah ia sebagai petani, buruh tani, pedagang/pembeli hasil panen,
masyarakat non petani yang tinggal di lingkungan pertanian, atau konsumen
hasil pertanian.
5. Tabulasikan data tentang masalah lingkungan fisik dan biotik yang didapat
dari hasil observasi lapangan dan/atau wawancara, serta masalah sosial yang
didapat dari hasil wawancara dengan responden. Untuk semua masalah yang
ditemukan, berilah bobot berdasarkan wawancara dengan responden. Bobot
tertinggi diberikan untuk masalah yang paling urgen untuk diselesaikan.
6. Analisislah hasil yang didapat, bandingkan kedua sistem. Cobalah untuk
mengambil keputusan mengenai pandekatan/instrumen/cara apa yang paling
sesuai diterapkan untuk mengatasi permasalahan/konflik yang terjadi pada
kedua lingkungan pertanian yang berbeda itu. Sistem pertanian mana yang
paling banyak terjadi konflik/masalah lingkungan.
7. Kuesioner terlampir.

1.4. Hasil

1.5. Lembar Kerja Mahasiwa

Kuesioner

Nama Responden : ____________________________ ( L / P)
Umur : ____ tahun

63

Pekerjaan : ___________________________

Status : Menikah/Belum menikah

Alamat :

__________________________________________________________

1. Apakah Anda tinggal di rumah sendiri atau bersama orang tua ?
2. Dalam berkegiatan seharai – hari, apa saja sampah yang dihasilkan dari rumah

Anda ?
3. Jika ada sampah yang dihasilkan. Kemanakah Anda membuanganya ?
4. Apakah Anda memahami mengenai pengelompokkan sampah, yaitu sampah

organik dan sampah anorganik ?
5. Dalam sehari berapa banyak sampah yang Anda buang ?
6. Di lingkungan Anda, berapa kali dalam seminggu sampah dibawa oleh tukang

sampah ?
7. Menurut Anda, kapan waktu pembuangan sampah yang baik ?
8. Apakah Anda melakukan daur ulang sampah ?
9. Jika ya bagaimana caranya ?
10. Jika tidak maka jawaban berikut nya tidak perlu di jawab.
11. Apa yang Anda hasilkan dari proses daur ulang tersebut ?
12. Apakah bernilai ekonomis dan laku di pasaran ?
13. Apakah pengolahan sampah yang Anda lakukan hanya untuk pemenuhan

kebutuhan di lingkungan rumah Anda sendiri, misalnya sampah daun untuk
kompos tanaman Anda sendiri ?
14. Apakah kegiatan pengomposan ini berpengaruh positif terhadap tanaman ?
15. Menurut Anda, apakah di lingkungan Anda terjadi masalah persampahan ?
misalnya, masyarakat membuang sampah di lingkungan secara sembarangan
misalnya di kali atau tempat untuk umum lainnya ?
16. Apakah sampah tersebut telah mempengaruhi lingkungan ?
17. Apakah di lingkungan Anda terdapat masyarakat yang beternak ? ayam ?
ikan ? atau yang lainya ?
18. Jika iya, bagaimana mereka mengelola limbahnya ?
19. Apakah limbah tersebut mengganggu lingkungan ?
20. Apakah kompensasi/kontribusi pengusaha terhadap kebersihan lingkungan ?

Catatan :
Buatlah laporan sementara dan laporan akhirnya (masing-masing dilakukan secara
kelompok.kelompok terdiri dari 3-5 orang).

64

Daftar Pustaka

Boonpragob. (2003). Using Lichen as Bioindicator of Air Pollution. Bangkok,
Thailand: Departemnet of Biology Ramkhaeng, University of Bangkok.

Ewebiyi, & Ajibade, A. d. (2015). Taxonomy, Distribution and Diversity of
Phytoplankton In Some Water Bodies In Kaduna Metropolis, Nigeria. Journal
of Natural Sciences Research, 2224-3186.

Fachrul, M. F. (2007). Metode Sampling Bioekologi. Jakarta: Bumi Aksara.
Fardiaz. (1992). Polusi Air dan Udara. Yogyakarta: Kanisius.
Hadisusanto, Nugroho, & Tandjung. (2012). Petunjuk Praktikum Pencemaran dan

Toksikologi Lingkungan . Yogyakarta: UGM Press.
Jovan. (2008). LIchen Bioindication of Biodiversity, Air Quality, and Climate :

Baseline Results from Monitoring in Washington, Oregon and California.
United States: US Departement of Agriculture.
Pitoyo, A., & Wiryanto. (2002). Produktivitas Primer Perairan Waduk Cengklik
Boyolali. Biodiversitas, 189-195.
Sandercock, G., & Scudder. (1994). An Introduction and Key to the Freshwater
Calanoid Copepods (Crustacea) of British Columbia. Vancouver, Canada:
University of British Columbia.
Soedomo, M. (2001). Pencemaran Udara (Kumpulan Karya Ilmiah). Bandung : ITB
Press.
Wijana, N. (2014). Biologi dan Lingkungan. Yogyakarta: Plantaxia.
Wijana, N. (2014). Ilmu Lingkungan. Yogjakarta: Graha Ilmu.

65


Click to View FlipBook Version