The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by dianaapriliya01, 2021-06-16 19:21:15

BAHAN AJAR 3 DIANA

BAHAN AJAR 3 DIANA

BAHAN AJAR
KELAS V SEMESTER 2
TEMA 7 PERISTIWA DALAM KEHIDUPAN
SUBTEMA 3 PERISTIWA MENGISI KEMERDEKAAN

PEMBELAJARAN 3
BAHASA INDONESIA, IPS, dan PPKn

Disusun untuk memenuhi syarat tugas PPG Dalam Jabatan Angkatan I

Oleh:
DIANA APRILIYA, S.Pd

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNNIVERSITAS PGRI SEMARANG
2021

0

BAHAN AJAR

Judul :Peristiwa Mengisi Kemerdekaan

Satuan Pendidikan : SDN Srondol Kulon 02

Kelas/ Semester : V/ II

Topik/ Tema :7

Alokasi Waktu : 4 jp x 35 menit

Mupel/Kompetensi Dasar Indikator

BAHASA INDONESIA

3.9 Mencermati penggunaan 3.9.1 Menganalisis penggunaan

kalimat efektif dan ejaan dalam kalimat efektif dalam surat

surat undangan (ulang tahun, undangan.

kegiatan sekolah, kenaikan kelas,

dll.)

4.9 Membuat surat undangan 4.9.1 Membuat surat undangan

(ulang tahun, kegiatan sekolah, dengan kalimat efektif.

kenaikan kelas, dll.) dengan

kalimat efektif dan memperhatikan

penggunaan ejaan

IPS

3.4 Mengidentifikasi faktor-faktor 3.4.1 Mengidentifikasi peristiwa

penting penyebab penjajahan lahirnya Pancasila

bangsa Indonesia dan upaya

bangsa Indonesia dalam

mempertahankan kedaulatannya.

4.4 Menyajikan hasil identifikasi 4.4.1 Menyajikan hasil

mengenai faktor-faktor penting identifikasi dari peristiwa

penyebab penjajahan bangsa lahirnya Pancasila.

Indonesia dan upaya bangsa

Indonesia dalam mempertahankan

kedaulatannya.

1

Mupel/Kompetensi Dasar Indikator

PPKn

1.3 Mensyukuri keberagaman 1.3.1 Menerima Keragaman

sosial budaya masayarakatsebagai sosial budaya masyarakat

anugerah Tuhan sebagai anugerah Tuhan yang

Yang Maha Esa dalam konteks Maha Esa.

Bhinneka Tunggal Ika

2.3 Bersikap toleran dalam 2.3.1 Menerapkan sikap toleran

keberagaman sosial budaya dalam keberagaman sosial

masyarakat dalam konteks masyarakat.

Bhinneka Tunggal Ika

3.3 Menelaah keberagaman sosial 3.3.1 Mengidentifikasi nilai-nilai

budaya masyarakat luhur Pancasila yang

berkembang di masyarakat.

4.3 Menyelenggarakan kegiatan 4.3.1 Merancang pemecahan

yang mendukung keberagaman masalah dalam kegiatan

sosial budaya masyarakat musyawarah mufakat.

Petunjuk Mempelajari Bahan Ajar:
a. Bacalah dengan cermat uraian-uraian penting yang
terdapat di dalam materi ajar ini sampai anak-anak
memahami secara tuntas tentang apa, untuk apa, dan
bagaimana mempelajari materi ajar ini!
b.Pahamilah pengertian – pengertian yang terdapat di
dalam materi ajar ini melalui pemahaman dan
pengalaman sendiri serta diskusikanlah dengan teman
atau guru!

2

c. Bacalah dan pelajarilah sumber-sumber lain yang
relevan. anak-anak dapat menemukan bacaan dari
berbagai sumber, termasuk internet!
d.Mantapkanlah pemahaman anak-anak melalui
pengerjaan tes formatif yang tersedia dalam materi
ajar ini dengan baik. Kemudian, nilai sendiri tingkat
pencapaian anak-anak dengan membandingkan
jawaban yang telah anak-anak buat dengan kunci
jawaban tes formatif yang terdapat diakhir bahan ajar!
e. Diskusikanlah apa yang telah dipelajari, termasuk
hal-hal yang dianggap masih sulit, dengan teman-
teman anak-anak!

Deskripsi Materi Ajar
Pemahaman yang tepat mengenai peristiwa mengisi

kemerdekaan merupakan modal utama dalam
membangun semangat nasionalisme bagi peserta didik.
Pada pendalaman materi ajar ini akan membantu peserta
didik dalam memahami tema tujuh subtema tiga
pembelajaran tiga kelas lima sekolah dasar. Dalam materi
ajar ini terdapat tiga muatan pembelajaran yaitu Bahasa

3

Indonesia, IPS, dan PPKn. Peserta didik akan
mempelajari menemukan informasi penting dalam
bacaan, peristiwa lahirnya Pancasila, serta nilai-nilai luhur
Pancasila.

Manfaat:
1. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik.
2. Peserta didik lebih banyak mendapatkan
kesempatan untuk belajar secara mandiridengan
bimbingan pendidik.
3. Peserta didik mendapatkan kemudahan dalam
mempelajari setiap materi.

Tujuan Pembelajaran:
1. Menganalisis penggunaan kalimat efektif dalam
surat undangan.
2. Membuat surat undangan dengan kalimat
efektif.
3. Mengidentifikasi peristiwa lahirnya Pancasila
4. Menyajikan hasil identifikasi dari peristiwa
lahirnya Pancasila.

4

5. Menerima Keragaman sosial budaya masyarakat
sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa.
6. Menerapkan sikap toleran dalam keberagaman
sosial masyarakat
7. Mengidentifikasi nilai-nilai luhur Pancasila yang
berkembang di masyarakat
8. Merancang pemecahan masalah dalam kegiatan
musyawarah mufakat.

5

Bahan Ajar

BAHASA INDONESIA PEMBELAJARAN
3

TAHUKAH
KAMU?

Surat undangan di tulis menggunakan kalimat yang
efektif. Ciri-ciri surat undangan dengan kalimat yang
efektif sebagai berikut :
a. Pilihan kata surat undangan menggunakan kata-

kata baku karena surat undangan berbentuk surat
resmi.
b. Penulisan kalimat surat undangan sesuai dengan
Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia
c. Penulisan kalimat surat undangan sesuai dengan
kaidah tatabahasa.
d. Surat undangan ditulis dengan menggunakan
kalimat efektif.

6

Berikut ini contoh surat undangan dengan kalimat efektif:

Pengurus Karang Taruna Desa Suka Makmur
Kel. Sukajadi Kec. Sukadana Kab. Seroja

Nomor : 05/KTMP/IV/2020 Yth.
Perihal : Undangan Bapak/Ibu/Sdr/i

Dengan hormat, Di Tempat

Dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Republik

Indonesia yang ke-75, Pemuda Karang Taruna Desa Suka Makmur
merencanakan kegiatan lomba. Untuk itu kami pengurus Pemuda

Karang Taruna mengundang saudara-saudari anggota Karang
Taruna untuk hadir rapat pada :

hari/tanggal : Rabu, 01 Juli 2020

pukul : 19.00 WIB – selesai

tempat : Balai Desa Kresek

acara : Merancang kegiatan peringatan HUT RI ke-75

Demikian surat undangan ini kami sampaikan, agar acara ini

dapat berjalan dengan lancar, kami mengharapkan kehadiran

saudara-saudari dalam acara ini, karena tanpa kehadiran Anda

acara ini tidak akan berjalan lancar. Atas perhatian saudra-

saudari kami ucapkan terima kasih.

Semarang, 30 Juni 2020
Tandatangan

Stempel dan Nama terang

7

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

Mengisi kemerdekaan
dapat dilakukan dengan
mengamalkan nilai-nilai

Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari.

Kamu sudah mempelajari surat undangan. Dalam surat
undangan tersebut terdapat salah satu kegiatan yang
dapat mengamalkan nilai-nilai luhur yang terkandung
dalam Pancasila merupakan cara positif dalam mengisi
kemerdekaan. Nilai-nilai dalam Pancasila merupakan
kristalisasi nilai-nilai luhur yang telah berkembang di
masyarakat sejak zaman dulu. Oleh karena itulah,
Pancasila menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia
dan menjadi pedoman dalam bersikap dan berperilaku
bagi setiap warga negara Indonesia. Bagaimanakah
sejarah lahirnya Pancasila?

Bacalah bacaan berikut dengan saksama!
Peristiwa Lahirnya Pancasila

Bangsa Indonesia mempunyai dasar dan pedoman
hidup, yaitu Pancasila Pancasila berasal dari bahasa
Sanskerta, yaitu panca dan sila. Panca artinya lima dan
sila artinya dasar Oleh karena itu, Pancasila berarti lima
dasar atau lima asas. Istilah Pancasila telah dikenal sejak
zaman Majapahit. Istilah Pancasila terdapat pada Kitab
Negarakertagama karangan Mpu Prapanca dan Kitab

8

Sutasoma karangan Mpu Tantular Dalam Kitab Sutasoma
Pancasila berarti berbatu sendi yang lima atau

pelaksanaan kesusilaan yang lima

Lahirnya Pancasila sebagai dasar negara terjadi pada
saat sidang BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan

Kemerdekaan Indonesia) yang pertama Berikut usulan-
usulan dasar negara yang disampaikan oleh tiga tokoh

bangsa.

1. Mr. Muhammad Yamin Mr. Muhammad Yamin pada
tanggal 29 Mei 1945 mengajukan Indonesia, yaitu

gagasan mengenai dasar Negara

a. Peri kebangsaan
b. Peri kemanusiaan

c. Pen ketuhanan
d. Per kerakyatan

e Kesejahteraan rakyat

2. Prof. Dr. Soepomo https://images.app.goo.gl/rJ
8T6MQSrr1Ei3su9

Prof Dr. Soepomo pada tanggal 31 Mei 1945

mengusulkan lima asas, yaitu sebagai berikut
a Persatuan

b. Kekeluargaan

e Keseimbangan lahir dan batin
d. Musyawarah

e. Keadilan rakyat

https://images.app.goo.gl/eLFxTybF
Ysab9RM86

9

3. Ir. Soekarno
Pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno berpidato tanpa
teks tentang usulan rumusan dasar negara Republik
Indonesia, yaitu sebagai berikut
a Kebangsaan Indonesia
b. internasionalisme atau pen kemanusiaan
c Mufakat atau demokrasi
d. Kesejahteraan sosial
e. Ketuhanan Yang Maha Esa

https://images.app.
goo.gl/HoZ5D5gcW6
XpYqqYA

Selain memberikan usulan mengenai isi dasar
negara. Ir. Soekarno juga memberikan usulan mengenai
nama dasar negara tersebut. Nama yang dipilih sebagai
dasar negara adalah Pancasila. Akhirnya pada tanggal 1
Juni diperingati sebagai hari lahimnya Pancasila.

Pada tanggal 22 Juni 1945 dibentuklah Panitia
Sembilan yang diketuai oleh Ir. Soekamo Pantia Sembilan
bertugas menampung saran dan pendapat para anggota
mengenal dasar negara selama sidang untuk
merumuskan dasar negara Indonesia. Anggota Panitia
Sembilan adalah Ir Soekaro Drs. Moh Halta, Mr. Achmad
Soebardjo, Mr. Muh. Yamin, Abdulkahar Muzakir, KH
Wahid Hasyim H. Agus Salim, Mr. AA Maramis, dan
Abikoesno Tjokrosoejoso. Sidang Panitia Sembilan
berhasil merumuskan rancangan Pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945 yang di dalamnya memuat pula dasar
negara Indonesia. Dokumen ini diberi nama Piagam
Jakarta atau Jakarta Charter oleh Mr. Muh Yamin Berikut

10

rumusan dasar negara yang termuat dalam Piagam
Jakarta:

1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat
Islam bagi pemeluk-pemeluknya

2. Dasar kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan

dalam permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Pada tanggal 18 Agustus 1945 disahkan Undang-
Undang Dasar 1945 dalam sidang pertama Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), termasuk
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 termuat isi
rumusan prinsip dasar negara yang disebut Pancasila. Isi
rumusan tersebut terdapat pada alinea IV yang berbunyi
sebagai berikut:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan

dalam permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

AYO BERLATIH!
Sekarang, kamu telah

memahami sejarah
lahirnya Pancasila. Lalu,

apa makna Pancasila
bagi kehidupan bangsa
Indonesia yang sangat

beragam ini?

11

12

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Ayo
mengamati!

Kehidupan masyarakat Indonesia yang beragam
menuntut warganya untuk mengembangkan cara untuk
menjaga keutuhan dan kerukunan warganya dengan
melakukan musyawarah. Bacalah kisah berikut ini dengan
saksama!

Nilai-Nilai Luhur Pancasila
yang Berkembang di Masyarakat
Dalam Pancasila terdapat nilai-nilai luhur dan budi
pekerti. Nilai-nilai Pancasila sesungguhnya telah ada
dalam kehidupan bangsa Indonesia yang beragam.
Sebuah nilai yang menunjukkan adanya perilaku dan
sikap kerukunan serta kerja sama dalam masyarakat
yang beragam, misalnya gotong royong. Istilah gotong
royong berasal dari bahasa Jawa. Gotong berarti pikul
atau angkat, sedangkan royong berarti bersama-sama.
Jika diartikan secara harfiah, gotong royong berarti
mengangkat secara bersama-sama atau mengerjakan
sesuatu secara bersama-sama.

13

Nilai-nilai yang terkandung dalam gotong royong, antara
lain:

1. kebersamaan;
2. persatuan;
3. rela berkorban,
4. tolong-menolong: dan
5. sosialisasi,
Gotong royong termasuk budaya masyarakat yang
mempunyai banyak manfaat. Berikut manfaat gotong
royong:
1. Membuat pekerjaan yang berat menjadi ringan.
2. Mempersingkat waktu pengerjaan.
3. Menumbuhkan sikap sukarela, tolong-menolong,

kebersamaan, dan kekeluargaan antarsesama
anggota masyarakat.
4. Menjalin dan membina hubungan sosial yang baik
dan harmonis antarwarga masyarakat.
5. Meningkatkan rasa persatuan dan kesatu.
Selain gotong royong, ciri khas bangsa Indonesia lainnya
adalah musyawarah mufakat. Musyawarah adalah cara
mengambil keputusan dengan mempertimbangkan
semua pendapat dalam musyawarah. Musyawarah
merupakan salah satu ciri khas masyarakat Indonesia
dalam mengambil keputusan. Dengan musyawarah,
semua pendapat dapat tertampung sehingga keputusan
yang diambil dapat diterima dan dilaksanakan oleh
peserta musyawarah. Kesepakatan yang dihasilkan
setelah kita melaksanakan musyawarah disebut dengan
mufakat.

14

Berikut tata cara menyampaikan pendapat dalam
musyawarah:

1. Sampaikan pendapat secara baik, jelas, dan sopan.
2. Hargai dan hormati pendapat orang lain.
3. Carilah titik temu di antara pendapat-pendapat yang

ada secara bijaksana.
4. Apabila keputusan sudah diambil, terimalah

keputusan tersebut dengan besar hati.
5. Laksanakan hasil keputusan bersama tersebut

dengan penuh tanggung jawab.
Dalam membahas suatu masalah, biasanya banyak
pendapat yang disampaikan oleh peserta musyawarah.
Mereka mengemukakan pendapat sesuai dengan
pemikirannya dalam memahami persoalan. Berikut
alasan perlunya dilakukan musyawarah dalam mengambil
keputusan:

1. Musyawarah dapat membantu kita dalam menyikapi
bermacam-macam pendapat dari orang lain untuk
mendapatkan pemecahan masalah yang sedang
dibahas.

2. Musyawarah dapat mengurangi pertikaian atau pun
perselisihan pendapat.

3. Dapat mengurangi bahkan menghindari adanya
konflik berkepanjangan pada suatu masalah.

Musyawarah memiliki beberapa prinsip yang harus
diperhatikan dan dilaksanakan. Berikut prinsip yang harus
diperhatikan dan dilaksanakan oleh semua peserta
musyawarah.

15

1. Adanya komunikasi yang baik dalam penyampaian
pendapat.

2. Saling menghargai dan menghormati pendapat
peserta lain,

3. Kita harus menerima dengan ikhlas dan
melaksanakan hasil keputusan dengan penuh
tanggungjawab.

Berikut manfaat musyarawah:
1. Dapat memecahkan masalah yang sulit dipecahkan
sendiri.
2. Memberikan dorongan kepada masyarakat agar
hidup rukun dan bersatu.
3. Musyawarah dapat digunakan untuk memilih
pemimpin/pengurus, dasar, tujuan, program, dan
sarana untuk memecahkan masalah.

Keputusan dalam musyawarah harus mengutamakan
kepentingan umum daripada kepentingan pribadi.
Keputusan tersebut harus dihormati oleh seluruh peserta
musyawarah dan dilaksanakan dengan penuh tanggung
jawab.

AYO BERLATIH!

Kamu telah mengetahui peran Pancasila dalam
keragaman budaya bangsa. Kamu juga telah
mengetahui contoh-contoh tindakan yang
mencerminkan pengamalan dan peran nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan masyarakat yang
beragam. Nah, sekarang renungkan tindakan-
tindakan apa yang telah kamu biasakan dalam
kehidupan sehari-hari yang mencerminkan
penerapan dan peran nilai-nilai Pancasila dalam
keragaman budaya.

16

RANGKUMAN

• Ciri-ciri surat undangan dengan kalimat yang efektif
sebagai berikut :
a. Pilihan kata surat undangan menggunakan kata-
kata baku karena surat undangan berbentuk surat
resmi.
b. Penulisan kalimat surat undangan sesuai dengan
Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia
c. Penulisan kalimat surat undangan sesuai dengan
kaidah tatabahasa.
d. Surat undangan ditulis dengan menggunakan
kalimat efektif.

• Pada tanggal 18 Agustus 1945 disahkan Undang-

Undang Dasar 1945 dalam sidang pertama Panitia

Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), termasuk

Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Dalam

Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 termuat isi

rumusan prinsip dasar negara yang disebut

Pancasila. Isi rumusan tersebut terdapat pada alinea

IV yang berbunyi sebagai berikut:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat

kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

17

• Dalam Pancasila terdapat nilai-nilai luhur dan budi
pekerti. Nilai-nilai Pancasila sesungguhnya telah ada
dalam kehidupan bangsa Indonesia yang beragam.
Sebuah nilai yang menunjukkan adanya perilaku dan
sikap kerukunan serta kerja sama dalam masyarakat
yang beragam, misalnya gotong royong. Istilah
gotong royong berasal dari bahasa Jawa. Gotong
berarti pikul atau angkat, sedangkan royong berarti
bersama-sama. Jika diartikan secara harfiah, gotong
royong berarti mengangkat secara bersama-sama
atau mengerjakan sesuatu secara bersama-sama.

18

TES FORMATIF
Pilihlah salah satu jawaban yang tepat dengan memberi
tanda silang (x) pada huruf A, B, C, atau D!
1. Perhatikan surat undangan berikut ini.

Yth. Ibu Hamifah
di tempat

Dengan hormat,

Mengharap kedatangan Ibu/Sdr. pada pertemuan
rutin kegiatan

Dharma Wanita yang akan dilaksanakan pada :

hari, tanggal : Selasa, 12 Februari 2014

tempat : 09.00 WIB

pukul : Aula Kantor Dikpora

acara : Pembinaan

Demikian undangan kami.….

Kalimat efektif yang tepat untuk melengkapi undangan
di atas adalah ....

A. Atas perhatian Ibu, kami ucapkan terima kasih.
B. Atas perhatian dan kehadirannya, diucapkan

terima kasih.

19

C. Atas kerjasamanya, kami mengucapkan terima
kasih.

D. Atas kehadirannya, kami ucapkan banyak terima
kasih.

2. Perbedaan pokok pemikiran Mr. Soepomo dengan Ir
Soekarno dalam perumusan dasar negara terletak pada
...
A. tidak dicantumkannya kesejahteraan rakyat
B. tidak dicantumkannya dasar Ketuhanan pada
rumusan Mr. Soepomo
C. tidak dicantumkannya dasar Ketuhanan pada
rumusan Ir. Soekarno
D. tidak dicantumkannya dasar demokrasi pada
rumusan Mr. Soepomo

3. Tujuan mengubah isi dalam Piagam Jakarta dari
kalimat “Ketuhanan dengan berkewajiban menjalankan
syariat-syariat Islam bagi para pemeluknya” dengan
diganti dengan “Ketuhanan yang Maha Esa” adalah ….
A. menghormati pemeluk agama lain
B. menyingkat kalimat yang terlalu panjang
C. menghormati negara lain

20

D. memudahkan pengucapan pembaca
4. Ciri khas masyarakat Indonesia adalah ….

A. giat belajar
B. kerja sama
C. gotong royong
D. suka menolong
5. Ciri khas masyarakat Indonesia dalam menyelesaikan
masalah adalah ...
A. bertengkar
B. berselisih damai
C. damai
D. musyawarah

21

KUNCI JAWABAN
1. A
2. B
3. A
4. C
5. D

22

TINDAK LANJUT
Setelah melakukan kegiatan pembelajaran ini, siswa
diberi tugas untuk mencari informasi sebanyak-
banyaknya baik dari internet maupun bertanya pada
orang tua dan teman terkait peristiwa lahirnya Pancasila,
menemukan informasi penting pada bacaan, serta nilai-
nilai luhur Pancasila.

23

DAFTAR PUSTAKA
Maryanto dkk. 2017. Peristiwa dalam Kehidupan: Buku

Guru SD/MI Kelas V Tematik Terpadu Kurikulum
2013. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Maryanto dkk. 2017. Peristiwa dalam Kehidupan: Buku
Siswa SD/MI Kelas V Tematik Terpadu Kurikulum
2013. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.

24


Click to View FlipBook Version