HHS
Berbasis Problem Based Learning
Terintegrasi Green Chemistry
Nama : ………………………………………………………………
Nama :
KKeellaass
: ………………………………: ……………………………..
No.Absen
: ………………………………………………………………
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada tuhan Yang Maha Esa karena telah menyelesaikan Lembar Kerja
Peserta Didik Eletronik (e-LKPD) pada Materi Sistem Koloid Berbasis Problem Based
Learning (PBL) Terintegrasi Green Chemistry. Tujuan penyusunan e-LKPD ini untuk
membantu guru dalam menyiapkan pembelajaran materi Sistem Koloid serta membantu
peserta didik mencapai kemampuan dalam menjelaskan pengertian sistem koloid,
pembuatan koloid, sifat-sifat koloid, dan jenis- jenis koloid. Penyusunan e-LKPD ini
dipergunakan berbagai referensi baik terbitan luar negeri maupun dalam negeri. Bahasa
yang sederhana dapat memudahkan guru dan peserta didik dalam memahami serta mudah
mempraktikannya.
Buku ini dilengkapi dengan petunjuk pengguaan e-LKPD, kompetensi dasar,
indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi, refleksi, tugas , ringkasan
materi dan evaluasi. Disajikan dengan menggunakan gambar untuk mempermudah
pemahaman peserta didik. Buku ini diharapkan dapat menjadi pegangan guru dan peserta
didik. Penulis mengharapkan kritikan dan saran dari guru maupun peserta didik demi
penyempurnaan bahan ajar ini. Semoga bahan ajar ini bermanfaat.
Piladang,Agustus 2022
Penulis
ii
DAFTAR ISI
PENGANTAR ................................................................................................................................................i
DAFTAR ISI ...................................................................................................................................................ii
PENDAHULUAN .........................................................................................................................................iii
PETUNJUK PENGGUNAAN E-LKPD ......................................................................................................iv
KOMPETENSI INTI .....................................................................................................................................v
KOMPETENSI DASAR.................................................................................................................................vi
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI ...........................................................................................vii
TUJUAN PEMBELAJARAN .......................................................................................................................viii
PETA KONSEP ............................................................................................................................................. ix
KEGIATAN BELAJAR 1 ..............................................................................................................................1
KEGIATAN BELAJAR 2 ..............................................................................................................................9
KEGIATAN BELAJAR 3 ..............................................................................................................................18
KEGIATAN BELAJAR 4 ..............................................................................................................................24
iii
PENDAHULUAN
Deskripsi
Bahan ajar disusun menggunakan elektronik atau berbasis e-LKPD dengan model Problem
Based Learning (PBL) bertujuan untuk memberikan penjelasan materi Sistem Koloid.
Penggunaan model pembelajaran Problem based learning (PBL) merupakan salah satu
model pembelajaran yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari melalui kegiatan
pemecahan masalah. Tujuan penyusunan e-LKPD berbasis Problem Based Learning (PBL)
ini adalah untuk memfasilitasi peserta didik dalam memahami materi Sistem Koloid. E-
LKPD ini berisi tentang penerapan sistem koloid terintegrasi green chemistry. Green
Chemistry merupakan metode yang digunakan untuk mengurangi penggunaan bahan
kimia yang berbahaya baik bagi lingkungan ataupun bagi kesehatan manusia. Metode
green chemistry ini juga memungkin siswa untuk melakukan praktikum dengan efektif di
rumah, sehingga pembelajaran kimia dapat dilakukan dimana saja. Penggunaan e-LKPD ini
juga diharapkan peserta didik untuk dapat belajar dengan kecepatan belajar masing-
masing karena pada dasarnya e-LKPD dalam pembelajaran menggunakan sistem
individual maupun kelompok, sehingga peserta didik dapat melakukan pembelajaran
tanpa tergantung dengan penjelasan dari pendidik
Petunjuk Penggunaan
Untuk menggunakan Lembar Kerja Peserta Didik Elektronik (e-LKPD) ini sebagai sumber
belajar. Perhatikan petunjuk di bawah ini :
1. Cermatilah tujuan pembelajaran yang ada pada e-LKPD ini.
2. Gunakan sumber belajar lain untuk menambah pengetahuan dan pengalaman.
3. Lakukan kegiatan secara umum.
4. Baca dan pahami petunjuk serta langkah-langkah kegiatan pada Lembar Kerja
Peserta Didik Elektronik (e-LKPD) dengan cermat.
5. Amati dan analisislah masalah yang diberikan dengan seksama.
6. Tanyakan kepada guru apabila ada yang belum dipahami.
7. Selesaikan dengan teliti sehingga mendapatkan nilai yang maksimal.
iv
PRINSIP GREEN CHEMISTRY
Merancang produk bahan kimia yang aman untuk
mempertahankan kemanjuran fungsi sekaligus mengurangi
toksisitas.
Menggunakan pelarut dan bahan-bahan pendukung yang lebih
aman dan tidak berbahaya.
Meminimalkan produk limbah yang berlebihan dalam kegiatan
praktikum
v
Sintaks Problem Based Learning (PBL)
Orientasi Masalah
Menjelaskan tujuan pembelajaran Memotivasi peserta didik agar terlibat
pada kegiatan problem solving
Mengorganisasikan peserta didik
Mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah dan
Mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan
dalam kegiatan eksperimen
Membimbing penyelidikan kelompok
Mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan
dalam kegiatan eksperimen
Pengembangan dan penyajian hasil karya
Membantu peserta didik dalam menyusun dan menyajikan hasil seperti
laporan yang kemudian dipresentasikan
Menganalisis dan mengevaluasi
Membantu peserta didik melakukan refleksi atau evaluasi terhadap proses
penyelidikan
vi
Kompetensi Inti
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakoknitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penuebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah
keilmuan.
Kompetensi Dasar
3.14 Mengelompokkan berbagai tipe Sistem Koloid, dan menjelaskan kegunaan
koloid dalam kehidupan berdasarkan sifat-sifatnya.
4.14 Membuat makanan atau produk lain yang berupa koloid atau melibatkan
prinsip koloid.
vii
Indikator Pencapaian
3.14.1 Mengidentifikasi perbedaan larutan, koloid, dan suspensi
3.14.2 Mengidentifikasi jenis-jenis koloid
3.14.3 Menjelaskan sifat-sifat koloid dan maanfaatnya dalam kehidupan sehari-
hari
4.14.1 Menjelaskan pembuatan koloid melibatkan prinsip koloid
Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran berbasis Problem Based Learning (PBL)
terintegrasi green chemistry, diharapkan peserta didik dapat:
3.14.1.1 Melalui diskusi peserta didik dapat membedakan perbedaan
3.14.1.2 larutan, suspensi, dan koloid dengan benar.
Melalui diskusi peserta didik dapat mengklasifikasikan jenis-jenis
3.14.1.3 koloid berdasarkan fasa terdispersi dan dasa pendispersi dengan
4.14.1.1 benar.
Melalui diskusi peserta didik dapat menjelaskan sifat-sifat koloid
dengan benar.
Melalui diskusi peserta didik dapat mengetahui cara pembuatan
koloid dengan benar.
viii
PETA KONSEP
KOLOID
Terdiri dari Mempunyai Cara Pembuatan Koloid
Melalui cara
Sifat-Sifat
Fase Medium Koloid
Terdispersi Pendispersi
Meliputi Dispersi Kondensasi
Padat Cair
Gas 1. Efek Tyndall
2. Gerak Brown 5. Koloid Liofil & Liofob
3. Adsorpsi 4. koagulasi
ix
KEGIATAN BELAJAR 1
IPK Mengidentifikasi perbedaan larutan, koloid, dan suspensi
Tujuan Pembelajaran Melalui diskusi peserta didik dapat membedakan
perbedaan larutan, suspensi, dan koloid dengan benar.
Orientasi Masalah
Tahukah kalian bahwa kimia adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia.
Jika di dalam kimia anda sebelumnya sudah mengetahui apa itu larutan. Maka ada sistem
campuran lain yang tidak kalah menarik dan amat begitu dekat dengan keseharian kita.
Dalam lembar kerja peserta didik ini kita akan membahas mengenai jenis campuran.
Dapatkah kalian menebak sistem campuran apakah itu?
Sebelum itu coba perhatikan beberapa gambar berikut ini!
Sirup Susu Minyak di dalam air
1
Mengorganisasikan Peserta Didik
Isilah tabel berikut berdasarkan gambar sebelumnya !
No Sistem dispersi
Penampakan fisik yang teramati Gelas 1 Gelas 2 Gelas 3
Sirup Susu Minyak dalam air
1 Jumlah fasa
2 Kejernihan
3 Sifat
4 Stabil (tidak memisah)
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui contoh dari:
a. Larutan =
b. koloid =
c. suspensi =
2
Membimbing Penyelidikan
TUJUAN PRAKTIKUM
Untuk mengetahui perbedaan larutan, suspensi, dan koloid
Alat dan Bahan
Alat Bahan
Gelas kimia Terigu
Batang pengaduk santan
Kertass saring Pasir
Corong Teh
Gula minyak goreng
Garam larutan detergen
air
susu
Sirup
3
Prosedur Kerja
a. Percobaan I
1. Memasukkan 50 ml air ke dalam gelas kimia.
2. Menambahkan satu sendok makan gula ke dalam gelas kimia tersebut.
3. Mengaduknya selama kira-kira satu menit.
4. Mendiamkan larutan selama sepuluh menit dan mencatat yang terjadi.
5. Menyaring campuran yang terjadi menggunakan kertas saring dan mencatat
apa yang terjadi.
6. Mengulangi prosedur kerja 1 sampai 5 dengan menggunakan
garam,susu,terigu,santan,pasir,teh, dan sirup.
b. Percobaan II
1. Untuk campuran minyak dan air
2. Memasukkan 5 ml air dan 2 ml minyak goreng ke dalam tabung
reaksi.Mengguncangkan campuran itu beberapa saat,dan mendiamkannya
selama 10 menit.Mencatat apa yang terjadi.
3. Campuran minyak,air,dan larutan detergen
4. Memasukkan 5 ml air,2 ml minyak goreng,dan 2 ml larutan detergen ke
dalam tabung reaksi.
5. Mengguncangkan campuran itu beberapa saat,dan mendiamkannya selama
10 menit.
6. Mencatat apa yang terjadi.
Catatan:
Pengaduk dan corong harus dibilas dan dikeringkan sebelum digunakan
untuk mengaduk serta menyaring campuran yang berbeda.
4
Mengembangkan dan Menyajikan Hasil
a. Tabel percobaan I
Campuran air dengan
Sifat campuran Gula Garam Susu Terigu Santan Pasir Sirup
Larut? Tidak
Bening/keruh
Mengendap/tidak
Filtrat bening/ tidak
Stabil/tidak
b. Tabel percobaan II Bercampur Tidak bercampur
Komponen campuran
Air + minyak
Air + detergen + minyak
Pertanyaan :
1. Kelompokkan campuran diatas kedalam larutan, suspensi dan koloid
2. Jelaskan perbedaan larutan, suspensi dan koloid
5
Menganalisis dan mengevaluasi
SISTEM DISPERSI
Sistem dispersi dibedakan menjadi 3 berdasadarkan ukuran
partikelnya yaitu, larutan, koloid dan suspensi. Perbedaan antara suspensi
(sering disebut dengan campuran kasar) dengan larutan (sering disebut
dengan larutan sejati)akan terlihat jelas secara homogenenitasnya, tetapi sulit
untuk dibedakan antara larutan dengan koloid atau koloid dengan suspensi.
A. Larutan
Larutan merupakan larutan dispersi yang memiliki ukuran partikel-
partikelnya sangat kecil, oleh karena itu tidak dapat membedakan antara
partikel pendispersi dengan partikel terdispersi baik menggunakan mikroskop
dengan tingkat pembesaran yang tinggi (mikroskop ultra). Partikel larutan
memiliki tingkatan ukuran yang disebut dengan molekul atau ion-ion, maka
larutan campuran yang bersifat homogen sulit untuk dipisahkan menggunakan
penyaringan dan alat sentrifuge. Sehingga karena ukuran partikel zat
terdispersi hampir sama dengan medium pendispersinya , maka sifat zat
pendispersi dalam larutan akan berubah dengan zat terdispersinya.
6
B. Suspensi
Suspensi adalah suatu sistem dispersi yang mana partikel berukuran
relatif besar tersebar merata di dalam medium pendispersinya. Partikel-partikel
terdispersi disebut dapat diamati dengan menggunakan mikroskop atau dengan
mata telanjang. Suspensi merupakan sistem dispersi yang tidak stabil, sehingga
perlunya diaduk agar tidak mengendap dan menghasilkan endapan akibat gaya
gravitasi bumi.
Suspensi dapat mengendap tergantung besar kecilnya ukuran partikel zat
terdispersinya. Proses pengendapan terjadi secara cepat apabila ukuran partikel
semakin besar. Memisahkan suspensi dapat dilakukan dengan proses
penyaringan (filtrasi). Ukuran partikel sangat relatif besar, maka zat-zat saat
terdispersi akan tertinggal dikertas saring. Proses memisahkan endapan hasil
reaksi disebut suspensi dilakukan memerlukan waktu yang lama karena
ukurannya sangat kecil.
C. Koloid
Koloid pada umumnya memiliki ukuran partikel antara 1 nm sampai dengan
100 nm. Ukuran partikel koloid relatif sangat kecil, maka sistem koloid tidak dapat
dilihat dengan mata telanjang, tetapi dapat dilihat menggunakan mikroskop dengan
tingkat pembesaran yang tinggi (mikroskop ultra).
7
Kesimpulan
Setelah mempelajari materi diatas , maka simpulkanlah perbedaan dari :
a. Larutan adalah………………………………………………………………………
b. Suspensi adalah ……………………………………………………………………
c. Koloid adalah ………………………………………………………………………..
8
. KEGIATAN BELAJAR 2
IPK Mengidentifikasi jenis-jenis koloid
Tujuan Pembelajaran Melalui diskusi peserta didik dapat mengklasifikasikan jenis-jenis
koloid berdasarkan fasa terdispersi dan fasa pendispersi dengan
benar
Orientasi Masalah
Dalam sistem koloid, zat yang didispersikan (tersebar dalam sistem) disebut fasa
terdispersi. Sedangkan medium yang digunakan untuk mendispersikan zat disebut medium
pendispersi. Berdasarkan fasa terdispersi dan medium pendispersinya koloid digolongkan menjadi
beberapa jenis koloid.
Amati gambar berikut !
Gambar di bawah ini merupakan contoh dari koloid dalam kehidupan sehari-hari.
Sumber: mm.bing.net Sumber : mm.bing.net Sumber : pngdownload.id
Bagaimana cara membedakan gambar tersebut berdasarkan fasa terdispersi dan medium
pendispersi ?
9
Mengorganisasikan peserta didik
Isilah tabel berikut berdasarkan contoh koloid pada gambar sebelumnya !
No Contoh koloid pada gambar Fasa terdispersi Medium pendispersi Jenis koloid
1
2
3
Membimbing penyelidikan
TUJUAN PRAKTIKUM
Untuk mengetahui perbedaan larutan, suspensi, dan koloid
Alat dan bahan
Alat Bahan
Botol Air
Wadah Sabun
Lotion
Parfum
10
Prosedur Kerja
a. Percobaan I
1. Siapkan satu buah parfum
2. Lalu semprotkan
3. Maka jenis koloid apa yang dirasakan oleh ananda
b. Percoaan II
1. Siapkan satu sabun
2. Basahisabun dengan air
3. Lalu usakan sabun pada tangan sehingga menghasilkan buih di tangan
c. Percobaan III
1. Siapkan lotion
2. Tuangkan secukupnya pada tangan
3. Maka rasakan jenis koloid apa yang terdapat pada lotion tersebut
Mengembangkan dan menyajikan hasil
Koloid Data pengamatan
Fase terdispersi Medium pendispersi
Parfum
Busa sabun
Lotion
11
Lengkapilah tabel di bawah ini mengenai contoh sistem koloid dalam kehidupan sehari-hari dengan
menggunakan literatur yang ada di internet !!!!!!!
Contoh Fase terdispersi Fasa pendispersi Contoh koloid
Emulsi padat Padat Cair Cat
Padat
Buih padat Cair Cair Agar-agar
Aerosol Gas Cair
Gas Lotion
Padat Padat Buih sabun
Cair Gas Karet busa
Kaca berwarna
Pilihlah jawaban dibawah ini untuk mengisi kolom kosong diatas!
Cair Sol Awan
Emulsi Busa/buih Sol padat
Padat
12
Menganalisis dan mengevaluasi
Jenis-jenis Koloid
Pengelompokan koloid berdasarkan antara fase terdispersi dan medium
pendispersi, koloid yang zat terdispersinya berbentuk zat padat disebut sol
sedangkan zat terdispersinya berbentuk cair disebut dengan emulsi, dan koloid yang
zat terdispersinya berbentuk gas disebut dengan buih (Rahmat, 2014). Oleh karena
itu penggolangan koloid menjadi delapan kelompok sebagai berikut :
Busa
Busa adalah sebutan untuk partikel gas yang terdispersi dalam medium pendispersi
cair. Contoh koloid busa yaitu antara lain:
Busa sabun
Krim kocok
Sumber : global.com
Busa padat
Busa padat adalah sebutan untuk partikel gas yang terdispersi dalam medium
pendispersi padat. Contohnya sebagai berikut :
Batu apung Karet busa
Sumber : mm.bing.net
13
Aerosol
Aerosol adalah sebutan untuk partikel cair yang terdispersi dalam medium pendispersi
gas. Contohnya sebagai berikut :
Kabut Awan
Sumber : mm.bing.net
erosol padat
Aerosol padat adalah sebutan untuk partikel padat yang terdispersi dalam medium
pendispersi gas. Contoh aerosol padat yaitu antara lain:
Debu Asap
Sumber : mm.bing.net Sumber : googlesercontent.com
14
Emulsi
Emulsi adalah sebutan untuk partikel cair yang terdispersi dalam medium pendispersi
cair pula. Contohnya antara lain:
Saos
Susu
Emulsi padat
Emulsi padat adalah sebutanuntuk partikel cair yang terdispersi dalam medium
pendispersi padat. Contoh emulsi padat yaitu antara lain:
Mentega Jeli
15
Sol
Sol adalah sebutan untuk partikel padat yang terdispersi dalam medium pendispersi
cair. Contoh sol yaitu antara lain:
Cat Selai Gelatin
Sol padat
Sol padat adalah sebutan untuk partikel padat yang terdispersi dalam medium
pendispersi padat pula. Contoh sol padat yaitu antara lain:
Kaca berwarna Paduan logam
Sumber : ruparupa.com Sumber : mm.bing.net
16
Berdasarkan pengelompokan wujud dari komponen-komponen koloid, maka sistem koloid
dapat dilihat pada Tabel 2.2 berikut Jenis-jenis koloid
Tabel 2. 1 Jenis-Jenis Koloid
Fase Medium Jenis Contoh
Terdispersi Pendispersi Koloid
Padat
Padat Padat Sol Paduan logam, gelas
Padat
Cair Padat berwarna, intan hitam
Cair
Cair Cair Sol Cat, tinta, tepung dalam air,
Gas
Gas tanah liat.
Gas Aerosol Debu di udara, asap
Padat pembakaran.
Padat Emulsi Jelly, keju, mentega, nasi.
Padat
Cair Emulsi Susu, mayonase, krim,
santan dan es cream
Gas Aerosol Awan, kabut, hairspray,
Cair obat nyamuk.
Padat Buih Batu apung, karet,
Padat busa,styrofoam.
Cair Buih Putih telur yang di kocok,
Cair busa sabun.
Kesimpulan
Setelah mempelajari materi diatas, maka jelaskan jenis-jenis koloid:
1. Emulsi 5. Sol padat
2. Aerosol cair 6. Sol
3. Buih padat 7. Aerosol padat
4. Buih cair 8. Emulsi padat
17
KEGIATAN BELAJAR 3
IPK Menjelaskan sifat-sifat koloid dan manfaatnya dalam kehidupan
Tujuan Pembelajaran sehari-hari
Melalui diskusi peserta didik dapat menjelaskan sifat-sifat koloid
dengan benar
Orientasi Masalah
Pernahkan anda memperhatikan suasana ketika menonton film di bioskop? Saat proyektor
dinyalakan, akan tampak jelas ketika ada asap atau debu yang melewatinya, sehingga layar menjadi
kabur alias tidak jelas. Hal itu disebabkan adanya hamburan cahaya yang datang dari partikel-
partikel asap atau debu yang menyebabkan daya tembus lampu proyektor menjadi berkurang.
18
Mengorganisasikan peserta didik
Apabila sebelumnya kalian sudah pernah melihat film di bioskop
Jelaskan peristiwa penghamburan cahaya tersebut !
Membimbing penyelidikan
TUJUAN PRAKTIKUM
1. Untuk mengetahui efek tyndall pada larutan
2. Untuk mengetahui koloid pelindung pada larutan
Efek tyndall Alat dan Bahan
Air Koloid pelindung
Pengaduk Air
Gelas Pengaduk
Senter? Flashlight HP Gelas
Background hitam Minyak
Susu bubuk Sabun cuci piring
Kopi Kecap
Garam
19
Prosedur Kerja
Efek tyndall
1. Siapkan 3 buah gelas dan isi masing-masing gelas dengan 100 ml air
2. Masukkan garam, susu bubuk, dan kopi pada masing-masing gelas sebanyak 1 sendok makan
3. Aduk hingga merata setiap larutan
4. Sinari gelas berisi larutan dengan cahaya senter ke arah background hitam
5. Amati cahaya yang menembus gelas pada background
Koloid pelindung
1. Siapkan 3 buah gelas berisi air
2. Masukkan 3 sendok makan minyak kedalam masing-masing gelas
3. Tambahkan kecap pada gelap pertama, susu pada gelas kedua, dan sabun pada gelas ketiga,
4. kemudian aduk hingga merata
5. Amati peristiwa yang terjadi
Mengembangkan dan menyajikan hasil
Data Pengamatan
Efek tyndall Warna larutan Berkas cahaya
Larutan (Keruh/bening) (menghamburkan/ meneruskan cahaya)
20
Koloid pelindung Hasil pengamatan
Campuran
Pertanyaan :
1. Berikan penjelasan lengkap mengapa larutan pada percobaan efek tyndall dapat
menghamburkan atau meneruskan cahaya?
2. Adakah kaitannya warna larutan dengan berkas cahaya yang dihasilkan ? berikan penjelasan!
3. Mengapa pada campuran air dan susu bubuk, minyak dan campuran air, minyak dan kopi
terbentuk lapisan sedangkan pada campuran air ditambahkan minyak dan sabun tidak
terbentuk lapisan ?
21
Menganalisis dan mengevaluasi
SIFAT-SIFAT KOLOID
Sistem koloid merupakan sifat yang berbeda dengan sifat lainnya seperti sistem dispersi. Berikut
sifat koloid yang khas, yaitu:
1) Efek tyndall
Efek tyndall merupakan terhamburnya suatu cahaya oleh partikel (Sudarmo, 2013). Efek
tyndall merupakan perbedaan antara sistem koloid dengan laurtan(Syukri, 1999).
2) Gerak brown
Partikel koloid bergerak secara acak pada lintasan lurus disebut dengan gerak brown
(Sudarmo, 2013). Gerak brown dapat dilihat dibawah mikroskop dengan pembesaran yang
tinggi (Sudarmo, 2013).
3) Adsorpsi
Peristiwa penyerapan muatan pada permukaan-permukaan partikel koloid disebut adsorpsi
(Sudarmo, 2013). Terjadinya adsorpsi apabila adanya kemampuan partikel koloid ditempeli
oleh partikel-partikel kecil (Sudarmo, 2013).
4) Koagulasi
Koagulasi koloid merupakan suatu proses penggumpalan suatu partikel-partikel (Sudarmo,
2013). Terjadinya peristiwa mekanik dan kimia yang mengakibatkan koagulasi koloid
(Sudarmo, 2013)
5) Koloid liofil dan koloid liofob
Koloid yang fase terdispersinya suka menarik medium pendispersinya disebut koloid liofil,
sedangkan fase terdispersinya yang tidak suka menarik medium pendispersinya disebut
dengan koloid liofob.(Sudarmo, 2013)
22
Kesimpulan
Setelah mempelajari materi diatas, maka simpulkan sifat-sifat koloid tersebut
23
KEGIATAN BELAJAR 4
IPK Menjelaskan pembuatan koloid melibatkan prinsip koloid
Tujuan Pembelajaran Melalui diskusi peserta didik dapat mengetahui cara pembuatan
koloid dengan benar.
Orientasi Masalah
Apakah kalian tahu tentang cincau? Pernahkah kalian mengkonsumsi cincau ? Beruntunglah
kalian senang mengkonsumsi cincau. Karena meminum cincau bukan hanya menyegarkan ketika terik
mentari menyengat, tetapi juga menyehatkan. Daun cincau digunakan untuk membuat bahan
makanan sejenis gel. Proses pembuatan pengolahan daun cincau menjadi koloid cincau adalah
dengan menghaluskan/ penggilingan partikel-partikel zat padat dari daun cincau menjadi partikel
ukuran koloid (lendir yang keluar). Kemudian ditambahkan air hangat, lalu remas-remas perlahan
sampai keluar banyak lendir dan berwarna hijau. Setelah dirasa cukup pekat, saringlah agar
mendapatkan koloid cincau tanpa ampas dan diamkan beberapa jam. Koloid cincau siap digunakan.
24
Mengorganisasikan peserta didik
Berdasarkan ilustrasi diatas, maka timbullah pertanyaan berikut :
1. Pada proses pembuatan koloid cincau, mengapa daun cincau terlebih dahulu digiling atau
dihaluskan ? jelaskan !
2. Disebut apakah proses pembuatan koloid cincau dengan cara penggilingan atau penghalusan ?
Membimbing penyelidikan
TUJUAN PRAKTIKUM
Untuk menguji pembuatan koloid dengan menggunakan bahan sederhana
Pembuatan Jelly Cincau
Alat Bahan
1. Cetakan 1. Daun cincau
2. Wadah 2. Air
3. Panci
4. Sendok
5. Gunting
25
Prosedur Kerja
1. Rendam daun cincau lalu cuci beberapa kali sampai bersih
2. Kemudian cuci menggunakan air panas suam-suam kuku, tiriskan
3. Blender kasar daun cincau
4. Tambahan sisa air remas-remas sampai lendir daunnya keluar
5. Saring beberapa kali sampai buih-buih kecilnya hilang
6. Simpan di kulkas . setelah cincau mengeras , siap disajikan dengan kuahnya sesuai selera
Mengembangkan dan menyajikan hasil
Setelah mengenal ada dua cara mengenai pembuatan koloid. Menurut anada proses
pembuatan jelly cincau merupakan cara yang mana ? jelaskan !
26
Menganalisis dan mengevaluasi
Pembuatan Sistem Koloid
Sistem koloid terletak antara larutan sejati dan suspensi. Oleh karena itu, sistem koloid
dapat dibuat dengan dua cara yaitu kondensasi merupakan proses penggabungan ukuran
partikel-partikel larutan sejati menjadi ukuran partikel koloid. Dispersi merupakan proses
menghaluskan partikel suspensi menjadi partikel koloid.
Sumber : utakatikotak.com
Pembuatan koloid dapat dibuat dengan dua cara yaitu: cara dispersi dan cara kondensasi.
1) Cara Dispersi
Pembuatan koloid menggunakan cara dispersi dengan memperkecil zat terdispersinya
menjadi partikel-partikel koloid. Cara-caranya sebagai berikut:
a) Dispersi mekanik
Penggunaan cara dispersi mekanik dengan menggerus partikel besar menjadi partikel
koloid menggunakan penggilingan.
Contohnya: pembuatan sol belerang
b) Dispersi elektronik
Penggunaan cara dispersi elektronik dengan dua elektroda logam (platina, emas, atau
perak) dimasukkan kedalam air, dengan dialiri listrik bertekanan tinggi, sehingga logam
menguap dan mengkondensasi menjadi partikel koloid.
c) Peptisasi
Penggunaan cara peptisasi dengan partikel kasar dipecah menjadi partikel koloid serta
menambah air atau zat peptisasi lain.(Kasmadi, 2003)
Contohnya: endapan AgCl dapat diubah menjadi sol dengan penambahan HCl.
27
2) Cara Kondensasi
Pembuatan koloid dengan cara kondensasi pada dasarnya dengan melalui reaksi kimia.
Berikut reaksi yang menghasilkan koloid yaitu sebagai berikut:
a) Reaksi kimia
1) Cara Reduksi
Contohnya sol logam, seperti sol emas atau perak dibuat dengan cara mereduksi
larutannya dengan formaldehida. Pembuatan sol emas dapat dibuat dengan cara
mereduksi emas klorida dengan timah (II) klorida.
2AuCl3 (aq) + 3 SnCl2 (aq) 2Au (s) + 3SnCl4 (aq)
2) Cara Oksidasi
Oksidasi hidrogen sulfida dari SO2 dapat membuat koloid belerang.
s2H2S (g) + SO2 (aq) 2H2O (l) + 3S (s)
3) Cara Hidrolisis
Reaksi hidrolisis dapat membuat koloid pada logam Fe karena basa logam tersebut
bersifat koloid. Cara pembuatan sol besi (III) hidroksida dengan cara menambahkan
larutan besi (III) klorida pada air panas.
FeCl3(aq) + 3H2S(l) As2S3(s) + 3H2O(aq)
4) Dekomposisi Rangkap
Cara pembuatan sol arsen (III) sulfid dibuat dengan cara mengalirkan gas H2S ke
dalam larutan jenuh arsen (III) oksida,
As2O3 (aq) + 3H2S (g) As2S3 (s) + 3H2O (l)
b) Pertukaran pelarut atau penurunan kelarutan
Pembuatan sol belerang dapat menggunakanan dengan cara menuangkan larutan jenuh
belerang kedalam alkohol dan kedalam air. Selain itu, sol belerang juga dapat dibuat
dengan cara menambahkan air kedalam larutan belerang dalam karbon disulfida.
c) Pendinginan berlebihan
Sistem koloid dapat dibuat dengan cara pendinginan sehingga menggumpalnya partikel
larutan. Cara pembuatan koloid es dengan mendinginkan campuran pelarut organik
seperti eter atau klorofom dengan air.
28
Kesimpulan
Setelah mempelajari materi diatas, maka terdapat cara pembuatan koloid dalam kehidupan
sehari-hari seperti :
1. ………………………………………………………………………………………………………………..
2. ………………………………………………………………………………………………………………..
29
DAFTAR PUSTAKA
Kasmadi, gator luhbanjno. (2003). Kimia Dasar 2 (M. UNNES
(ed.); semarang f). MIPA UNNES.
Rahmat, H. (2014). Panduan Belajar KIMIA 2B SMA Kelas XI.
Jakarta : Yudhistira. Sudarmo, U. (2013). Kimia untuk
SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Erlangga.
Syukri, S. (1999). Kimia SMA Dasar 2, halm 456. Bandung : ITB.
30
Profil Pengembang
Pengembangan e-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based Learning (PBL)
Terintegrasi Green Chemistry di kembangkan oleh:
Nama : Della Refni
Nim : 1808076008
TTL : Piladang, Sumatera Barat, 7 Maret 1999.
Program Studi : Pendidikan Kimia
E-mail : [email protected]
Riwayat Pendidikan :
1. Madrasah Ibtidaiyah Swasta Piladang
2. Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Kec.Akabiluru
3. Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kec.Akabiluru
Saat ini penulis tercatat sebagai mahasiswa pendidikan kimia di UIN Walisongo Semarang.
Pengembangan e-LKPD ini dilakukan dalam rangka menyelesaikan tugas akhir skripsi.
Semoga e-LKPD ini nantinya dapat bermanfaat bagi peserta didik dan Bapak/Ibu guru.
Terimakasih sudah membaca e-LKPD ini dengan baik.
31