The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by dellarefni0703, 2022-10-20 00:33:06

E-LKPD Sistem Koloid

E-LKPD Sistem Koloid

Berbasis Problem Based Learning
Terintegrasi Green Chemistry

Nama Nama : …………………………………………:……………………
Kelas Kelas : …………………………………………:……………………
No.AbseNno.Absen : ……………: …………………………………………………

i

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada tuhan Yang Maha Esa karena telah menyelesaikan Lembar
Kerja Peserta Didik Eletronik (e-LKPD) pada Materi Sistem Koloid Berbasis Problem
Based Learning (PBL) Terintegrasi Green Chemistry. Tujuan penyusunan e-LKPD ini
untuk membantu guru dalam menyiapkan pembelajaran materi Sistem Koloid serta
membantu peserta didik mencapai kemampuan dalam menjelaskan pengertian sistem
koloid, pembuatan koloid, sifat-sifat koloid, dan jenis- jenis koloid. Penyusunan e-LKPD
ini dipergunakan berbagai referensi baik terbitan luar negeri maupun dalam negeri.
Bahasa yang sederhana dapat memudahkan guru dan peserta didik dalam memahami
serta mudah mempraktikannya.

Buku ini dilengkapi dengan petunjuk pengguaan e-LKPD, kompetensi dasar,
indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi, refleksi, tugas,
ringkasan materi dan evaluasi. Disajikan dengan menggunakan gambar untuk
mempermudah pemahaman peserta didik. Buku ini diharapkan dapat menjadi
pegangan guru dan peserta didik. Penulis mengharapkan kritikan dan saran dari guru
maupun peserta didik demi penyempurnaan bahan ajar ini. Semoga bahan ajar ini
bermanfaat.

Piladang, Agustus 2022
Penulis

ii

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

DAFTAR ISI

PENGANTAR ...........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI .............................................................................................................................iii
PENDAHULUAN ......................................................................................................................iv
PETUNJUK PENGGUNAAN E-LKPD .................................................................................v
KOMPETENSI INTI ................................................................................................................vi
KOMPETENSI DASAR............................................................................................................vii
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI.......................................................................viii
TUJUAN PEMBELAJARAN ...................................................................................................ix
PETA KONSEP ......................................................................................................................... x
KEGIATAN BELAJAR 1 ….. ...................................................................................................1
KEGIATAN BELAJAR 2 .........................................................................................................9
KEGIATAN BELAJAR 3 .........................................................................................................16
KEGIATAN BELAJAR 4 .........................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA…… .........................................................................................................31

iii

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

PENDAHULUAN

Deskripsi

Bahan ajar disusun menggunakan elektronik atau berbasis e-LKPD dengan model
Problem Based Learning (PBL) bertujuan untuk memberikan penjelasan materi
Sistem Koloid. Penggunaan model pembelajaran Problem based learning (PBL)
merupakan salah satu model pembelajaran yang berkaitan dengan kehidupan sehari-
hari melalui kegiatan pemecahan masalah. Tujuan penyusunan e-LKPD berbasis
Problem Based Learning (PBL) ini adalah untuk memfasilitasi peserta didik dalam
memahami materi Sistem Koloid. E-LKPD ini berisi tentang penerapan sistem koloid
terintegrasi green chemistry. Green Chemistry merupakan metode yang digunakan
untuk mengurangi penggunaan bahan kimia yang berbahaya baik bagi lingkungan
ataupun bagi kesehatan manusia. Metode green chemistry ini juga memungkin siswa
untuk melakukan praktikum dengan efektif di rumah, sehingga pembelajaran kimia
dapat dilakukan dimana saja. Penggunaan e-LKPD ini juga diharapkan peserta didik
untuk dapat belajar dengan kecepatan belajar masing-masing karena pada dasarnya
e-LKPD dalam pembelajaran menggunakan sistem individual maupun kelompok,
sehingga peserta didik dapat melakukan pembelajaran tanpa tergantung dengan
penjelasan dari pendidik.

Petunjuk Penggunaan

Untuk menggunakan Lembar Kerja Peserta Didik Elektronik (e-LKPD) ini sebagai
sumber belajar. Perhatikan petunjuk di bawah ini :
1. Cermatilah tujuan pembelajaran yang ada pada e-LKPD ini.
2. Gunakan sumber belajar lain untuk menambah pengetahuan dan pengalaman.
3. Lakukan kegiatan secara umum.
4. Baca dan pahami petunjuk serta langkah-langkah kegiatan pada Lembar Kerja

Peserta Didik Elektronik (e-LKPD) dengan cermat.
5. Amati dan analisislah masalah yang diberikan dengan seksama.
6. Tanyakan kepada guru apabila ada yang belum dipahami.
7. Selesaikan dengan teliti sehingga mendapatkan nilai yang maksimal.

iv

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

Prinsip Green Chemistry

Menurut Paul Anastas dan Jhon C. Warner, terdapat 12 prinsip Green Chemistry,
namun pada E-LKPD ini akan diterapkan 3 dari prinsip yang ada yaitu:
 Produk kimia harus dirancang untuk mempertahankan kemanjuran fungsi

sekaligus mengurangi toksisitas.
 Penggunaan zat tambahan (misalnya, pelarut, zat pemisah, dll.) harus dibuat

tidak perlu sedapat mungkin dan, tidak berbahaya saat digunakan.
 Meminimalkan produk limbah yang berlebihan dalam kegiatan praktikum

Chemistry
Is fun !

v

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

Sintaks Problem Based Learning (PBL)

Orientasi Masalah
 Menjelaskan tujuan pembelajaran
 Memberikan wacana tentang permasalahan pada kehidupan sehari-

hari sehingga dapat memotivasi peserta didik

Mengorganisasikan peserta didik
 Mendefinisikan masalah
 Mengorganisasikan tugas belajar

Membimbing penyelidikan kelompok
 Mendorong untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan dalam

kegiatan eksperimen

Pengembangan dan penyajian hasil karya
 Membimbing peserta didik mengembangkan, membuat laporan hasil

karya

Menganalisis dan mengevaluasi
 Membantu peserta didik mengevaluasi terhadap penyelidikan dari

proses yang dikerjakan

vi

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

Kompetensi Inti

3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah
keilmuan.

Kompetensi Dasar

3.14 Mengklasifikasikan berbagai tipe Sistem Koloid, dan menjelaskan kegunaan
koloid dalam kehidupan berdasarkan sifat-sifatnya.

4.14 Membuat makanan atau produk lain yang berupa koloid atau melibatkan prinsip
koloid.

vii

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

3.14.1 Mengidentifikasi perbedaan larutan, koloid, dan suspensi
3.14.2 Mengidentifikasi jenis-jenis koloid
3.14.3 Menjelaskan sifat-sifat koloid dan maanfaatnya dalam kehidupan sehari-

hari
4.14.1 Menjelaskan pembuatan koloid melibatkan prinsip koloid

Tujuan Pembelajaran

Melalui model pembelajaran berbasis Problem Based Learning (PBL) terintegrasi
green chemistry, diharapkan peserta didik dapat:
3.14.1.1 Peserta didik dapat mengidentifikasi perbedaan larutan, suspensi, dan

koloid dengan benar melalui diskusi.
3.14.1.2 Peserta didik dapat mengklasifikasikan jenis-jenis koloid berdasarkan

fasa terdispersi dan dasa pendispersi dengan benar melalui diskusi.
3.14.1.3 Peserta didik dapat menjelaskan sifat-sifat koloid dengan benar melalui

diskusi.
4.14.1.1 Peserta didik dapat mengetahui cara pembuatan koloid dengan benar

melalui diskusi.

viii

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

PETA KONSEP

KOLOID

terdiri dari mempunyai Cara Pembuatan Koloid
melalui cara

Fase Medium Sifat-Sifat
Terdispersi Pendispersi Koloid

Dispersi Kondensasi

Padat Cair meliputi
Gas
Gas Cair Efek Tyndall
Padat Koloid Liofil & Liofob
koagulasi
terdiri dari terdiri dari terdiri dari
Gerak Brown
1. Sol Adsorpsi
2. Emulsi
1. Sol padat 3. Buih 1. Aerosol Padat
2. Buih padat 2. Aerosol
3. Emulsi padat

ix

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

IPK KEGIATAN BELAJAR 1
Tujuan Pembelajaran
Mengidentifikasi perbedaan larutan, koloid, dan suspensi
Peserta didik dapat membedakan perbedaan larutan,
suspensi, dan koloid dengan benar melalui diskusi.

Orientasi Masalah

Bacalah wacana berikut !
Tahukah kalian ? kimia adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Jika di
dalam kimia sebelumnya anda sudah mengetahui apa itu larutan. Sistem campuran terdiri
dari campuran homogen dan campuran heterogen. Kedua campuran tersebut dikenal dari
ukuran partikel zat-zat penyusunannya. Berdasarkan kedua campuran tersebut masih
terdapat satu jenis campuran yang tidak dapat dikategorikan kedalam campuran tersebut.
Dalam lembar kerja peserta didik ini anda akan membahas mengenai jenis campuran.
Dapatkah kalian jelaskan sistem campuran apakah itu?
Sebelum itu coba perhatikan beberapa gambar berikut ini!

Sirup Susu Minyak di dalam air

1

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

Mengorganisasikan Peserta Didik

Setelah memahami masalah di atas, maka centanglah tabel berikut berdasarkan gambar
sebelumnya !

Sistem Dispersi

No Pengamatan Sirup Susu Minyak dalam air

Satu
1 Jumlah fasa

Dua

2 Kestabilan Stabil
Tidak stabil

3 Sifat Homogen
Heterogen

Larutan

Koloid

Suspensi

Membimbing Penyelidikan Kelompok

Untuk mengetahui lebih perbedaan larutan, koloid, dan suspensi silahkan lakukan
percobaan berikut !
 Diskusikan bersama teman dan buatlah kelompok yang terdiri dari 3-4 orang kemudian

lakukan serangkaian percobaan kimia sederhana menggunakan bahan yang berada di
sekitarmu dengan mengikuti petunjuk berikut.

Percobaan Perbedaan Larutan, Suspensi, dan Koloid

Tujuan Praktikum :
Untuk mengetahui perbedaan larutan, suspensi, dan koloid

2

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

Cara Kerja

Alat Bahan
1. Gelas plastik 8 buah 1. Terigu (1 sdm)
2. Santan (1sdm)
2. Batang pengaduk 2 buah 3. Pasir (1 sdm)
4. Teh (1 sdm)
3. Kertas saring 8 buah 5. minyak goreng 2 ml
6. larutan detergen 2 ml
4. Corong 7. air 100 ml
8. susu (1 sdm)
9. Sirup (1 sdm)

Prosedur Kerja
a. Percobaan I

1. Masukkan 50 ml air ke dalam gelas plastik.
2. Tambahkan satu sendok makan gula ke dalam gelas plastik tersebut.
3. Aduknya selama kira-kira satu menit.
4. Diamkan larutan selama sepuluh menit dan mencatat yang terjadi.
5. Saring campuran yang terjadi menggunakan kertas saring dan mencatat apa yang

terjadi.
6. Ulangi prosedur kerja 1 sampai 5 dengan menggunakan garam, susu, terigu, santan,

pasir, teh, dan sirup.

b. Percobaan II
1. Masukkan 5 ml air dan 2 ml minyak goreng ke dalam gelas kimia. Kocok campuran
itu beberapa saat, dan diamkan selama 10 menit. Catat apa yang terjadi.
2. Campurkan minyak, air, dan larutan detergen.
3. Masukkan 5 ml air, 2 ml minyak goreng, dan 2 ml larutan detergen ke dalam gelas
kimia.
4. Guncangkan campuran itu beberapa saat, dan mendiamkannya selama 10 menit.
5. Catat apa yang terjadi.

3

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

Catatan :
Pengaduk dan corong harus dibilas dan dikeringkan sebelum digunakan untuk
mengaduk serta menyaring campuran yang berbeda.

Mengembangkan dan Menyajikan Hasil

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan tuliskanlah hasil percobaan tersebut !

a. Tabel percobaan I Data Pengamatan
Sifat campuran
Campuran air dengan
Gula Garam Susu Terigu Santan Pasir Sirup

Larut/ Tidak
Bening/keruh
Mengendap/tidak
Filtrat bening/ tidak
Stabil/tidak

b. Tabel percobaan II Bercampur Tidak bercampur
Komponen campuran

Air + minyak
Air + detergen + minyak

Green Chemistry

Salah satu cara untuk membantu peserta
didik memahami konsep kimia adalah melalui
praktikum. Penerapan Green chemistry pada
praktikum kimia bertujuan untuk mengatasi
masalah lingkungan. Prinsip yang digunakan pada
praktikum ini adalah dengan menggunakan alat dan
bahan yang ramah lingklungan.

4

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

Pertanyaan :
1. Kelompokkan campuran di atas kedalam larutan, suspensi dan koloid

Larutan =
Koloid =
Suspensi =

2. Isilah bagian tabel yang kosong dengan mendrag kata-kata di bawah tabel ini menjadi
jawaban yang benar!

Larutan Koloid Suspensi
Homogen Dua fase
Jernih Umumnya stabil Tidak jernih
Dua fase
Tidak dapat disaring Dapat disaring dengan kertas
Stabil (tidak memisah) saring biasa

Satu fase Heterogen Tampak homogen
Tidak stabil Tidak jernih
Dapat disaring dengan
kertas saring ultra

3. Berikan 3 contoh larutan, koloid, dan suspensi yang pernah kalian temukan dalam
kehidupan sehari-hari !

Larutan Koloid Suspensi

5

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

Menganalisis dan Mengevaluasi

Campuran

Pada pembahasan tentang campuran, maka campuran terbagi menjadi dua yaitu
campuran homogen dan campuran heterogen. Kedua campuran tersebut dibedakan
berdasarkan ukuran partikel zat-zat penyusunannya. Berdasarkan ukuran partikel,
campuran dapat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu larutan (larutan sejati), koloid,
dan suspensi seperti ditunjukkan Gambar 1.1.

Larutan Koloid Suspensi

Sumber: www.labsmk.com

Gambar 1.1 Perbedaan larutan, koloid, dan suspensi

a. Larutan
Larutan adalah campuran homogen dari dua zat atau lebih . larutan terdiri dari zat
terlarut dan pelarut. Zat terlarut adalah zat yang dilarutkan dalam pelarut,
sedangkan zat yang ada dalam kelimpahan tertinggi adalah pelarutnya. Larutan
bersifat kontinu dan merupakan sistem satu fasa (homogen). Ukuran partikel zat
terlarut kurang dari 1 nm (1 nm =10–9 m). Larutan bersifat stabil (tidak memisah)
dan tidak dapat disaring (Umiyati, 2014).

6

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

b. Suspensi
Campuran seperti ini kita sebut suspensi. Suspensi bersifat heterogen dan tidak
kontinu, sehingga merupakan sistem dua fasa. Ukuran partikel tersuspensi lebih
besar dari 1 nm. Suspensi bersifat tidak stabil (memisah) dan dapat disaring
(Umiyati, 2014).

c. Koloid
Koloid adalah campuran heterogen dua fase dari dua zat atau lebih dimana
partikel-partikel berukuran koloid tersebar/ terdispersi merata dalam zat lain. Zat
yang tersebar / terdispersi sebagai partikel koloid disebut fase terdispersi.
Sedangkan zat yang merupakan fase kontinu di mana partikel koloid terdispersi
disebut medium pendispersi. Ukuran partikel koloid berkisar antara 10-7 – 10-5 cm
(1-100 nm) (Johari, 2009).

Tabel 1.1 Perbedaan antara larutan, suspendi, dan koloid

Perbedaan Larutan Koloid Suspensi
Ukuran partikel
Jumlah fasa <1 nm 1-100 nm >1 nm
Jenis campuran
Fisik Satu fasa Dua fasa Dua fasa
Pemisahan
Secara makroskopis
Penyaringan Homogen homogen, tetapi secara Heterogen
Kestabilan
mikroskopis heterogen

Jernih Keruh Keruh

Tidak memisah jika Tidak memisah jika Memisah jika

didiamkan didiamkan didiamkan

Tidak dapat disaring Dapat disaring dengan Dapat disaring
penyaring ultra dengan penyaring
biasa

Stabil Pada umumnya stabil Tidak stabil

7

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

Untuk memahami perbedaan larutan, koloid, dan suspensi maka perhatikanlah video
berikut ini !

Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=AUYRTeiVim0

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil diskusi tersebut buatlah suatu kesimpulan mengenai
larutan, koloid, dan suspensi beserta contohnya:
1. Larutan …………………………………………………………………………………………….
2. Koloid ……………………………………………………………………………………………
3. Suspensi ……………………………………………………………………………………………

8

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

KEGIATAN BELAJAR 2

IPK Mengidentifikasi jenis-jenis koloid
Tujuan Pembelajaran Peserta didik dapat mengklasifikasikan jenis-jenis koloid
berdasarkan fasa terdispersi dan fasa pendispersi dengan benar
melalui diskusi

Orientasi Masalah

Bacalah wacana berikut !
Dalam sistem koloid, zat yang didispersikan (tersebar dalam sistem) disebut fasa
terdispersi. Sedangkan medium yang digunakan untuk mendispersikan zat disebut medium
pendispersi. Berdasarkan fasa terdispersi dan medium pendispersinya koloid digolongkan
menjadi beberapa jenis koloid.
Amati gambar berikut !

Sumber: mm.bing.net Sumber : mm.bing.net Sumber : pngdownload.id

Gambar tersebut merupakan contoh dari koloid dalam kehidupan sehari-hari. Bagaimana

cara membedakan koloid tersebut berdasarkan fasa terdispersi dan medium pendispersi ?

9

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

Mengorganisasikan Peserta Didik tabel berikut berdasarkan gambar
Setelah memahami masalah di atas, maka isilah
sebelumnya !

No Contoh koloid pada Fasa Medium Jenis koloid
gambar terdispersi pendispersi

1 Cat

2 Asap Pabrik

3 Hair spray

Membimbing Penyelidikan Kelompok
Untuk mengetahui lebih jenis-jenis koloid silahkan lakukan percobaan berikut !
 Diskusikan bersama teman dan buatlah kelompok yang terdiri dari 3-4 orang kemudian

lakukan serangkaian percobaan kimia sederhana menggunakan bahan yang berada di
sekitarmu dengan mengikuti petunjuk berikut.

Percobaan jenis-jenis Koloid

Tujuan Praktikum:
Untuk mengetahui jenis-jenis koloid

Alat dan Bahan

Alat Bahan
1. Gelas kimia 1 buah
2. Mangkuk plastik 2 buah 1. Air 50 ml
2. Sabun cair
3. Hand Body Lotion
4. Hair spray
5. Minyak

10

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

Prosedur Kerja
a. Percobaan I

1. Siapkan satu botol Hair spray
2. Semprotkan ke udara
3. Bisakah kamu menentukan jenis koloid tersebut?

b. Percoaan II
1. Siapkan sabun cair
2. Tuangkan sabun cair ke tangan secukupnya
3. Basahi sabun dengan air
4. Usapkan sabun pada tangan sehingga menghasilkan buih di tangan
5. Bisakah kamu menentukan jenis koloid tersebut?

c. Percobaan III
1. Siapkan Hand Body lotion
2. Tuangkan secukupnya pada tangan
3. Oleskan pada tangan
4. Bisakah kamu menentukan jenis koloid tersebut?

d. Percobaan IV
1. Masukkan 50 air ke dalam gelas kimia
2. Tambahkan dua sendok makan minyak ke dalam gelas kimia tersebut
3. Aduk selama kira-kira satu menit
4. Tambahkan sabun cair ke dalam kimia tersebut
5. Bisakah kamu menentukan jenis koloid tersebut?

11

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

Mengembangkan dan Menyajikan Hasil
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan tuliskanlah hasil percobaan tersebut !

Data pengamatan

Jenis Koloid Fase terdispersi Medium pendispersi

Parfum
Busa Sabun
Hand Body Lotion
Minyak + sabun cair

Pertanyaan : Green Chemistry

Pada dasarnya Green chemistry adalah suatu
konsep yang mendorong desain dari sebuah
produk ataupun proses yang mengurangi
ataupun meminimalkan penggunaan dan
produksi zat-zat toksik dan/atau berbahaya.

Lengkapilah tabel di bawah ini mengenai contoh sistem koloid dalam kehidupan sehari-
hari dengan menggunakan literatur yang ada di internet !

Contoh Fase terdispersi Fasa pendispersi Contoh koloid

Padat Cair

Emulsi padat Padat Agar-agar

Cair Cair

Gas Cair Buih sabun

Buih padat Gas

Padat Kaca berwarna

Cair Gas
Pilihlah jawaban di bawah ini untuk mengisi kolom kosong diatas!

Cair Sol Awan Padat

Emulsi Busa/buih Sol padat Lotion

Karet busa Aerosol Cat Padat

12

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

Menganalisis dan Mengevaluasi

Jenis-jenis Koloid

Pengelompokan koloid berdasarkan antara fase terdispersi dan medium
pendispersi, koloid yang zat terdispersinya berbentuk zat padat disebut sol sedangkan
zat terdispersinya berbentuk cair disebut dengan emulsi, dan koloid yang zat
terdispersinya berbentuk gas disebut dengan buih. Pengelompokan koloid berdasarkan
fase terdispersi dan medium pendispernya sebagai berikut (johari,2009):
1. Buih

Sistem koloid dengan fase terdispersi gas dan fase pendispersi cair disebut buih. Buih
dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
 Buih padat, yang memiliki fase pendispersi padat. Contoh koloid buih padat yaitu

karet busa, batu apung, dan styrofoam.
 Buih cair, yang memiliki fase pendispersi cair. Contoh koloid buih cair yaitu putih

telur dan buih sabun.
Untuk jelasnya, perhatikan Gambar 2.1 contoh Buih Padat.

Sumber: mm.bing.net
Gambar 2.1 Contoh koloid buih padat
2. Emulsi
Sistem koloid dengan fase terdispersi cair dengan fase pendispersi cair disebut emulsi.
Emulsi dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:

13

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

 Emulsi padat atau gel, ditandai dengan adanya fase pendispersi padat. Contoh koloid
emulsi padat yaitu, mentega, keju, agar-agar.

 Emulsi cair atau emulsi, ditandai dengan adanya fase pendispersi cair. Contoh koloid
emulsi cair yaitu, mayones, susu, dan krim tangan.

 Emusli gas atau aerosol cair, ditandai dengan adanya fase pendispersi gas. Contoh
koloid emulsi gas atau aerosol cair yaitu, kabut, hairspray, dan awan.

Untuk jelasnya, perhatikan Gambar 2.2 dan Gambar: 2. 3 contoh koloid emulsi

Sumber: Dokumen Pribadi Sumber: mm.bing.net
Gambar 2.2 Contoh koloid emulsi cair Gambar 2.3 Contoh koloid aerosol cair

3. Sol

Sistem koloid dengan fase terdispersi padat dan fase pendispersi cair disebut sol.

Untuk jelasnya, perhatikan contoh koloid sol pada Gambar 2. 4. Sol dibedakan menjadi 3

jenis, yaitu:

 Sol padat, ditandai dengan adanya fase

pendispersi padat. Contoh koloid sol padat yaitu

intan, paduan logam, dan gelas berwarna

 Sol cair, ditandai dengan adanya fase

pendispersi cair. Contoh koloid sol cair yaitu

tinta, tanah liat, cat, dan tepung dalam air.

 Sol gas atau aerosol, ditandai dengan adanya

Sumber: mm.bing.net fase pendispersi gas. Contoh koloid sol gas atau
Gambar 2. 4 Contoh koloid sol padat aerosol yaitu asap dan debu di udara.

14

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

Berdasarkan pengelompokan wujud dari komponen-komponen koloid, maka sistem koloid

dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut:

Tabel 2.1 Pengelompokan jenis koloid

Fase Medium Jenis Contoh

Terdispersi Pendispersi Koloid

Padat Padat SolPadat Paduan logam, gelas

berwarna, intan hitam

Padat Cair Sol Cat, tinta, tepung dalam

air, tanah liat.

Padat Gas Aerosol Padat Debu di udara, asap

pembakaran.

Cair Padat Emulsi Padat Jelly, keju, mentega, nasi.

Cair Cair Emulsi Susu, mayonase, krim,

santan dan es cream

Cair Gas Aerosol Cair Awan, kabut, hairspray,

obat nyamuk.

Gas Padat Buih Padat Batu apung, karet,

busa,styrofoam.

Gas Cair Buih Cair Putih telur yang di kocok,

busa sabun.

KESIMPULAN

Setelah mempelajari materi di atas, maka jelaskan jenis-jenis koloid:
1. ………………………………………………………………………………………………………………..
2. ………………………………………………………………………………………………………………..

15

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

IPK KEGIATAN BELAJAR 3
Tujuan Pembelajaran
Menjelaskan sifat-sifat koloid dan manfaatnya dalam kehidupan
sehari-hari
Peserta didik dapat menjelaskan sifat-sifat koloid dengan benar
melalui diskusi

Orientasi Masalah

Bacalah wacana berikut !

Pernahkan anda memperhatikan suasana ketika menonton film di bioskop? Saat
proyektor dinyalakan, akan tampak jelas ketika ada asap atau debu yang melewatinya,
sehingga layar menjadi kabur alias tidak jelas. Hal itu disebabkan adanya hamburan cahaya
yang datang dari partikel-partikel asap atau debu yang menyebabkan daya tembus lampu
proyektor menjadi berkurang.

16

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

Mengorganisasikan Peserta Didik

Setelah memahami masalah di atas, maka jawablah pertanyaan di bawah ini !
Jelaskan peristiwa penghamburan cahaya tersebut !

Membimbing Penyelidikan Kelompok

Untuk mengetahui lebih sifat-sifat koloid silahkan lakukan percobaan berikut !
 Diskusikan bersama teman dan buatlah kelompok yang terdiri dari 3-4 orang kemudian

lakukan serangkaian percobaan kimia sederhana menggunakan yang berada di
sekitarmu dengan mengikuti petunjuk berikut.

Percobaan Sifat-Sifat Koloid

Tujuan Praktikum :
1. Untuk mengetahui efek tyndall pada larutan
2. Untuk mengetahui koloid pelindung pada larutan
Alat dan Bahan

Efek Tyndall Koloid Pelindung
1. Air 300 ml 1. Air 300 ml
2. Pengaduk 1 buah 2. Pengaduk 1 buah
3. Gelas 3 buah 3. Gelas 3 buah
4. Senter/ Flashlight HP 4. Minyak (9 sdm)
5. Background hitam 5. Sabun cuci piring (3 sdm)
6. Susu bubuk (3 sdm) 6. Kecap (3 sdm)
7. Kopi (3 sdm) 7. Susu bubuk (3 sdm)
8. Garam (3 sdm)

17

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

Prosedur Kerja
a. Efek Tyndall

1. Siapkan 3 buah gelas dan isi masing-masing gelas dengan 100 ml air
2. Masukkan garam, susu bubuk, dan kopi pada masing-masing gelas sebanyak 1

sendok makan
3. Aduk hingga merata setiap larutan
4. Sinari gelas berisi larutan dengan cahaya senter ke arah background hitam
5. Amati cahaya yang menembus gelas pada background
b. Koloid Pelindung
1. Siapkan 3 buah gelas berisi air
2. Masukkan 3 sendok makan minyak kedalam masing-masing gelas
3. Tambahkan kecap pada gelap pertama, susu pada gelas kedua, dan sabun pada

gelas ketiga,
4. kemudian aduk hingga merata
5. Amati peristiwa yang terjadi

Mengembangkan dan Menyajikan Hasil

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan tuliskanlah hasil percobaan tersebut !

Data Pengamatan

a. Efek Tyndall

Larutan Warna larutan Berkas Cahaya
(Keruh/Bening ) (menghamburkan/ meneruskan
Susu Bubuk
Kopi cahaya)
Garam

18

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

b. Koloid Pelindung Hasil pengamatan

Campuran
Sabun cuci piring
Kecap
Susu bubuk

Pertanyaan :
1. Apakah yang dimaksud dengan efek tyndall dan koloid Pelindung ?

2. Sebutkan beberapa contoh efek tyndall dan koloid pelindung dalam kehidupan
sehari-hari!

3. Berikan penjelasan lengkap mengapa larutan pada percobaan efek tyndall dapat
menghamburkan atau meneruskan cahaya?

4. Mengapa pada campuran air ditambahkan minyak dan susu bubuk, dan campuran
air ditambahkan minyak dan kopi terbentuk lapisan sedangkan pada campuran air
ditambahkan minyak dan sabun tidak terbentuk lapisan ? apa reaksi yang terjadi
pada minyak dan sabun sehingga tidak terdapat lapisan pada campuran tersebut?

19

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

Menganalisis dan mengevaluasi

SIFAT-SIFAT KOLOID

Simaklah video berikut ini!

Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=LLewlDhE2VM

Suatu campuran digolongkan ke dalam sistem koloid apabila memiliki sifat-sifat yang
berbeda dari larutan sejati. Beberapa sifat fisik yang membedakan sistem koloid dari
larutan sejati sebagai berikut:
a. Efek Tyndall

Efek tyndall merupakan penghamburan cahaya oleh partikel. Efek tyndall dapat
digunakan untuk membedakan koloid dari larutan sejati, sebab atom, molekul, atau ion
yang membentuk larutan tidak dapat menghamburkan cahaya akibat ukurannya terlalu
kecil. Penghamburan cahaya menunjukkan suatu campuran tersebut adalah koloid,
dimana ukuran partikel-partikelnya lebih besar dari ukuran partikel dalam larutan,
sehingga dapat menghamburkan cahaya (syukri,1999). Perhatikan gambar di bawah
mengenai model efek tyndall.

Sumber: blogspot.com 20
Gambar3.1 Model efek tyndall

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

Contohnya : air dan minyak zaitun, masing-masing dapat ditembus cahaya ketika

cahaya jatuh mengenai material tersebut, tetapi jika keduanya dicampurkan akan

memberikan koloid seperti susu. Ini menunjukkan sifat campuran tersebut dalam

menghamburkan cahaya.

b. Gerak Brown

Gerak brown merupakan gerakan acak partikel koloid dalam suatu medium

pendispersi. Gerak brown dapat dilihat menggunakan mikroskop optik. Penggunakan

mikroskop optik dengan cara mengarahkan pada suatu dispersi koloid dengan arah

tegak lurus terhadap berkas cahaya akan tampak partikel-partikel koloid, tetapi bukan

sebagai partikel dengan batas yang tegas melainkan sebagai bintik-bintik berkilauan.

Gelaja gerak brown pertama kali dilihat oleh Robert Brown tahun 1827.

Pada tahun 1905 Albert Einstein menyatakan

bahwa suatu partikel mikroskop yang

melayang dalam suatu medium akan

menunjukkan gerakan acak sehingga disebut

gerak brown akibat banyaknya tumbukan

antar molekul pada sisi-sisi partikel yang tidak

sama (Syukri, 1999).

Sumber :blogspot.com

Gambar 3.2 Gerak brown akibat
tumbukan partikel koloid dengan
partikel pelarut atau partikel koloid
lain.

c. Adsorpsi
Ukuran partikel koloid yang cukup kecil menghasilkan permukaan yang sangat

luas sehingga dapat menyerap banyak partikel pada permukaannya. Penyerapan
partikel-partikel pada permukaan koloid disebut adsorpsi koloid (bedakan adsorpsi
dengan absorpsi, di mana absorpsi terkait dengan penyerapan partikel sampai ke
bawah permukaan partikellnya (Johari, 2009).

21

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

Contoh peristiwa adsorpsi adalah penyerapan kapur tulis. Contoh lainnya yaitu
sol Fe(OH)3 dalam air mengadsorpsi ion positif sehingga koloid bermuatan positif,
sedangkan sol As2S3 mengasopsi ion negatif sehingga koloid bermuatan negatif. Hal ini
menyababkan partikel-partikel koloid dalam suatu sistem koloid memiliki muatan
sejenis, maka partikel tersebut akan saling tolak-menolak. Akibatnya mereka tidak
akan pernah bergabung satu sama lain sehingga sistem koloid menjadi stabil. Adsorpsi
koloid digunakan dalam proses pemurnian gula tebu, pembuatan obat norit, dan
proses penjernihan air minum (Haryono, 2014).

d. Kestabilan dan koagulasi koloid
Suatu sistem koloid mempunyai kestabilan apabila adanya muatan listrik pada

permukaan partikel koloid. Muatan listrik pada partikel koloid berasal dari ion
medium yang teradsorpsi pada permukaan koloid. Contohnya partikel koloid arsen
(III) sulfida yang terbentuk dari hasil reaksi antara gas H2S dan larutan H3AsO3
menurut persamaan:

2H3AsO3 (aq) + 3H2S (g)  As2S3 (s) + 6 H2O (l)
H2S akan terionisasi dalam air menghasilkan ion H+ dan ion HS- . Koloid yang terbentuk
berupa sol arsen (III) sulfida, AS2S3 memiliki kemampuan untuk mengadsorpsi ion HS-
dari mediumnya. Oleh karena itu, koloid As2S3 bermuatan negatif (Sunarya, 2012).

e. Koloid liofil dan liofob
Koloid yang memiliki medium pendispersi berupa zat cair seperti sol cair dapat
dibedakan menjadi:
 Koloid liofil (suka cairan) adakah koloid di mana terdapat gaya tarik-menarik yang
cukup besar antara fase terdispersi dan medium pendispersinya. Contohnya:
dispersi kanji, sabun, deterjen, dan protein dalam air.
 Koloid liofob (tidak suka cairan) adalah koloid di mana terdapat gaya tarik-menarik
yang lemah atau bahkan tidak ada gaya tarik-menarik antara fase terdispersi dan
medium pendispersinya. Contohnya: dispersi emas, Fe(OH)3 dan belerang dalam
air.

22

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

Jika medium pendispersi koloid ini adalah air, maka istilah yang digunakan adalah
koloid hidrofil dan koloid hidrofob. Beberapa perbedaan sifat-sifat koloid
liofil/hidrofil dan liofob/hidrofob pada tabel berikut:

Sifat Sol Liofil Sol Liofob

Muatan partikel Bermuatan kecil atau sama Bermuatan positif atau

sekali tidak bermuatan negatif

Adsorpsi medium Mengadsorpsi medium Tida mengadsorpsi medium

pendispersi pendispersinya pendispersinya

Koagulasi (penggumpalan) Tidak mudah menggumpal Mudah menggumpal

Viskositas (kekentalan) Lebih besar dari pada Hampir sama dengan

medium pendispersinya medium pendispersinya

Contoh Sabun, detergen, dan kanji Dispersi emas dan belerang
dalam air

KESIMPULAN

Setelah mempelajari materi diatas, maka simpulkan sifat-sifat koloid tersebut

………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………

23

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

KEGIATAN BELAJAR 4

IPK Menjelaskan pembuatan koloid melibatkan prinsip koloid

Tujuan Pembelajaran Peserta didik dapat mengetahui cara pembuatan koloid dengan
benar melalui diskusi.

Orientasi Masalah

Bacalah wacana berikut !
Apakah kalian tahu tentang cincau? Pernahkah kalian mengkonsumsi cincau?
Beruntunglah kalian senang mengkonsumsi cincau. Karena meminum cincau bukan hanya
menyegarkan ketika terik mentari menyengat, tetapi juga menyehatkan. Daun cincau
digunakan untuk membuat bahan makanan sejenis gel. Proses pembuatan pengolahan
daun cincau menjadi koloid cincau adalah dengan menghaluskan/ penggilingan partikel-
partikel zat padat dari daun cincau menjadi partikel ukuran koloid (lendir yang keluar).
Kemudian ditambahkan air hangat, lalu remas-remas perlahan sampai keluar banyak
lendir dan berwarna hijau. Setelah dirasa cukup pekat, saringlah agar mendapatkan koloid
cincau tanpa ampas dan diamkan beberapa jam. Koloid cincau siap digunakan.

24

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

Mengorganisasikan Peserta Didik
Berdasarkan wacana di atas, maka jawablah pertanyaan berikut :

1. Pada proses pembuatan koloid cincau, mengapa daun cincau terlebih dahulu digiling
atau dihaluskan ? Jelaskan !

2. Proses pembuatan koloid cincau dengan cara penggilingan atau penghalusan
dinamakan dengan……….

Membimbing Penyelidikan Kelompok

Untuk mengetahui lebih pembuatan koloid silahkan lakukan percobaan berikut !
 Diskusikan bersama teman dan buatlah kelompok yang terdiri dari 3-4 orang kemudian

lakukan serangkaian percobaan kimia sederhana menggunakan bahan yang berada di
sekitarmu dengan mengikuti petunjuk berikut.

Percobaan pembuatan koloid

Tujuan Praktikum :
Untuk menguji pembuatan koloid dengan menggunakan bahan sederhana

Alat dan Bahan

Alat Bahan
1. Cetakan 1. Daun cincau segenggam
2. Wadah plastik 2 buah
3. Panci 2. Air 500 ml
4. Sendok 3 buah
5. Gunting 1 buah
6. Kain kasa / saringan

25

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

Prosedur Kerja
1. Lepaskan batang tulang daun, masukkan ke dalam wadah.
2. Tuang air panas ke dalam wadah berisi daun cincau, cuci bersih sebanyak dua kali.

Pada cucian kedua, aduk selama 10 menit hingga layu.
3. Masukkan daun cincau dan 250 ml air ke dalam blender. Haluskan
4. Jika sudah halus, masukkan 250 ml air blender hingga halus.
5. Saring hasil blender, bisa gunakan kain atau saringan.
6. Tuang cincau ke dalam wadah, diamkan selama 3 jam.

Mengembangkan dan Menyajikan Hasil
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan tuliskanlah hasil percobaan tersebut !
 Setelah mengenal ada dua cara mengenai pembuatan koloid. Menurut ananda proses

pembuatan jelly cincau merupakan cara yang mana ? jelaskan !

Green Chemistry & PBL

Tujuan praktikum terintegrasi Green Chemistry dan model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL), peserta didik mampu menyelesaikan
suatu permasalahan berkaitan dalam kehidupan sehari-hari
menggunakan bahan yang ada di sekitar lingkungan . Strategi yang
digunakan adalah pendekatan Green chemistry, dimana siswa
melakukan praktikum secara aman menggunakan bahan-bahan yang ada
di sekitar lingkungan.

26

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

Menganalisis dan Mengevaluasi

Pembuatan Sistem Koloid
Sistem koloid terletak antara larutan sejati dan suspensi. Oleh karena itu, sistem
koloid dapat dibuat dengan dua cara yaitu kondensasi merupakan proses penggabungan
ukuran partikel-partikel larutan sejati menjadi ukuran partikel koloid. Dispersi
merupakan proses menghaluskan partikel suspensi menjadi partikel koloid
(syukri,1999). Perhatikan Gambar di bawah ini !

Larutan Koloid Suspensi
(molekul atau ion) Sumber : utakatikotak.com (bahan kasar)

Gambar 4.1 Pembuatan koloid

Pembuatan koloid dapat dibuat dengan dua cara yaitu cara dispersi dan cara kondensasi.

1) Dispersi

Pembuatan koloid menggunakan cara dispersi dengan memperkecil zat

terdispersinya menjadi partikel-partikel koloid. Pembuatan koloid dispersi melalui

cara sebagai berikut:

a) Cara mekanik

Penggunaan cara dispersi mekanik dengan menggerus (menggiling) partikel kasar

menjadi partikel koloid (Syukri, 1999).

Contohnya: pembuatan koloid belerang dan urea masing-masing dari butirannya.

b) Cara Peptisasi

Penggunaan cara peptisasi yaitu memecahkan partikel kasar (endapan) dengan

menambahkan suatu cairan sehingga menjadi koloid (Syukri, 1999).

Contohnya: membuat koloid AgCl dengan cara menambahkan air suling kepada

padatan AgCl dan menambahkan HCl encer pada endapan Al(OH)3 untuk

27

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

mendapatkan koloid Al(OH)3. Demikian juga, koloid Fe(0H)3 dapat dibuat dengan
menambahkan larutan FeCl3 pada endapan Fe(OH)3.
c) Cara busur bredig
Cara busur bredig digunakan untuk membuat sol logam seperti Ag, Au, dan Pt.
logam yang akan diubah menjadi partikel-partikel koloid digunakan sebagai
elektrode (Johari, 2009).

Sumber :www.kelaspinter.id
Gambar 4.2 : pembuatan koloid menggunakan cara busur bredig
Dua elektrode logam dicelupkan ke dalam medium pendispersinya (air suling
dingin) sedemikian sehingga kedua ujungnya saling berdekatan. Kemudian kedua
elektrode diberi loncatan listrik. Panas yang timbul akan menyebabkan logam
menguap. Uapnya kemudian akan terkondensasi dalam medium pendispersi
dingin. Hasil kondensasi ini berupa partikel-partikel koloid.
2) Kondensasi
Pembuatan koloid dengan cara kondensasi merupakan penggabungan (kondensasi)
partikel kecil menjadi partikel lebih besar sampai berukuran koloid. Penggabungan
ini terjadi dengan cara sebagai berikut (Syukri, 1999):
a) Reaksi kimia
Reaksi kimia merupakan pembuatan koloid dari hasil reaksi penambahkan
pereaksi tertentu ke dalam larutan.

28

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

1) Cara Reduksi
Cara reduksi yaitu mereduksi logam dari senyawa sehingga terbentuk agregat
atom logam.
Contohnya membuat koloid emas dengan mereduksi emas klorida dengan
Timah (II) klorida.
2AuCl3 (aq) + 3 SnCl2 (aq) 2Au (s) + 3SnCl4 (aq)

2) Cara Oksidasi
Cara oksidasi yaitu mengoksidasi unsur dalam senyawa sehingga terbentuk
unsur bebas.
Contohnya membuat koloid belerang dengan mengoksidasi hidrogen sulfida
dengan SO2
2H2S (g) + SO2 (aq)  2S (s) + H2O (l)

3) Cara Hidrolisis
Cara hidrolisis yaitu menghidrolisis senyawa ion sehingga terbentuk senyawa
yang sukar larut (koloid).
Contohnya membuat koloid Fe(OH)3 dengan memasukkan larutan FeCl3 ke
dalam air panas.
FeCl3(aq) + H2O(l)  Fe(OH)3(S) + HCl(aq)

4) Dekomposisi Rangkap
Cara pembuatan sol arsen (III) sulfid dibuat dengan cara mengalirkan gas H2S
ke dalam larutan jenuh arsen (III) oksida,
As2O3 (aq) + 3H2S (g)  As2S3 (s) + 3H2O (l)

b) Pertukaran pelarut atau penurunan kelarutan
Pembuatan koloid dapat dibuat dengan menukar pelarut atau menambahkan
pelarut lain, jika senyawa lebih sukar larut dalam pelarut kedua. Contohnya
pembuatan koloid belerang dengan cara menambahkan air ke dalam larutan
belerang dalam alkohol.

29

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

c) Pendinginan berlebihan
Sistem koloid dapat dibuat dengan cara pendinginan sehingga menggumpalnya
partikel larutan. Contohnya pembuatan koloid es dengan mendinginkan campuran
pelarut organik seperti eter atau klorofom dengan air.

Kesimpulan

Setelah mempelajari materi diatas, maka terdapat cara pembuatan koloid dalam
kehidupan sehari-hari seperti :
1. ………………………………………………………………………………………………………………..
2. ………………………………………………………………………………………………………………..

30

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

DAFTAR PUSTAKA

Johari, J,M.C & Rachmawati, M.2009.Kimia SMA dan MA untuk Kelas XI.
Jakarta: Erlangga.

Lailia, Wachyuni. 2014. Identifikasi Pemahaman Konsep dan Sikap
Green Chemistry pada Siswa kelas XI Peminat MIA di SMAN 1
Batu dan SMAN1 Sidoarjo.Malang: Universitas Negeri Malang.

Rahmat, H. 2014. Panduan Belajar KIMIA 2B SMA Kelas XI. Jakarta :
Yudhistira.

Sudarmo, U. 2013. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Erlangga.
Sunarya,Y.2012.Kimia dasar 2/yayan.Cetakan 1. Bandung: Yrama

widya.
Syukri, S. 1999. Kimia SMA Dasar 2, halm 456. Bandung : Institut

Teknologi Bandung.
Umiyati, N & Haryono. 2014. Kimia Peminatan Matematika dan Ilmu-

Ilmu Alam SMA/MA kELAS xi. Surakarta: Mediatama.

31

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

Kimia merupakan ilmu penting untuk dipelajari bagi semua kalangan, baik karena tuntutan
perkembangan sains dan teknologi modern maupun untuk memahami perubahan materi dan gejala
alam yang terjadi di sekitar kita. Untuk itulah e-LKPD ini hadir sebagai referensi tentang fakta-fakta
dan prinsip kimia pada materi Sistem Koloid terintergasi green chemistry. e-LKPD ini menggunaan
model pembelajaran Problem based learning (PBL) merupakan salah satu model pembelajaran yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari melalui kegiatan pemecahan masalah. Penggunaan e-LKPD ini
juga diharapkan peserta didik untuk dapat belajar dengan kecepatan belajar masing-masing karena
pada dasarnya e-LKPD dalam pembelajaran menggunakan sistem individual maupun kelompok.

Pengembangan e-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based Learning (PBL) Terintegrasi
Green Chemistry di kembangkan oleh:

Nama : Della Refni

Nim : 1808076008

TTL : Piladang, 7 Maret 1999.

Program Studi : Pendidikan Kimia

E-mail : dellarefni0703@gmail.com

Riwayat Pendidikan :

1. TK Tunas Harapan Piladang
2. Madrasah Ibtidaiyah Swasta Piladang
3. Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Kec.Akabiluru
4. Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kec.Akabiluru

Saat ini penulis tercatat sebagai mahasiswa pendidikan kimia di UIN Walisongo Semarang.
Pengembangan e-LKPD ini dilakukan dalam rangka menyelesaikan tugas akhir skripsi. Semoga e-LKPD
ini nantinya dapat bermanfaat bagi peserta didik dan Bapak/Ibu guru. Terimakasih sudah membaca e-
LKPD ini dengan baik.

32

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry


Click to View FlipBook Version