The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by dellarefni0703, 2022-09-29 22:45:56

revisi elkpd sistem koloid

Bismillah_E-LKPD_Della

HHS

Berbasis Problem Based Learning
Terintegrasi Green Chemistry

Nama : ………………………………………………………………
Nama :
KKeellaass
: ………………………………: ……………………………..
No.Absen
: ………………………………………………………………

i

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada tuhan Yang Maha Esa karena telah menyelesaikan Lembar
Kerja Peserta Didik Eletronik (e-LKPD) pada Materi Sistem Koloid Berbasis Problem
Based Learning (PBL) Terintegrasi Green Chemistry. Tujuan penyusunan e-LKPD ini
untuk membantu guru dalam menyiapkan pembelajaran materi Sistem Koloid serta
membantu peserta didik mencapai kemampuan dalam menjelaskan pengertian sistem
koloid, pembuatan koloid, sifat-sifat koloid, dan jenis- jenis koloid. Penyusunan e-LKPD
ini dipergunakan berbagai referensi baik terbitan luar negeri maupun dalam negeri.
Bahasa yang sederhana dapat memudahkan guru dan peserta didik dalam memahami
serta mudah mempraktikannya.

Buku ini dilengkapi dengan petunjuk pengguaan e-LKPD, kompetensi dasar,
indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi, refleksi, tugas ,
ringkasan materi dan evaluasi. Disajikan dengan menggunakan gambar untuk
mempermudah pemahaman peserta didik. Buku ini diharapkan dapat menjadi
pegangan guru dan peserta didik. Penulis mengharapkan kritikan dan saran dari guru
maupun peserta didik demi penyempurnaan bahan ajar ini. Semoga bahan ajar ini
bermanfaat.

Piladang, Agustus 2022
Penulis

ii

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

DAFTAR ISI

PENGANTAR ...........................................................................................................................i
DAFTAR ISI .............................................................................................................................ii
PENDAHULUAN ....................................................................................................................iii
PETUNJUK PENGGUNAAN E-LKPD .................................................................................iv
KOMPETENSI INTI ................................................................................................................v
KOMPETENSI DASAR............................................................................................................vi
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI ......................................................................vii
TUJUAN PEMBELAJARAN ..................................................................................................viii
PETA KONSEP ........................................................................................................................ ix
KEGIATAN BELAJAR 1 .........................................................................................................1
KEGIATAN BELAJAR 2 .........................................................................................................9
KEGIATAN BELAJAR 3 .........................................................................................................17
KEGIATAN BELAJAR 4 .........................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA…… .........................................................................................................32

iii

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

PENDAHULUAN

Deskripsi

Bahan ajar disusun menggunakan elektronik atau berbasis e-LKPD dengan model
Problem Based Learning (PBL) bertujuan untuk memberikan penjelasan materi
Sistem Koloid. Penggunaan model pembelajaran Problem based learning (PBL)
merupakan salah satu model pembelajaran yang berkaitan dengan kehidupan sehari-
hari melalui kegiatan pemecahan masalah. Tujuan penyusunan e-LKPD berbasis
Problem Based Learning (PBL) ini adalah untuk memfasilitasi peserta didik dalam
memahami materi Sistem Koloid. E-LKPD ini berisi tentang penerapan sistem koloid
terintegrasi green chemistry. Green Chemistry merupakan metode yang digunakan
untuk mengurangi penggunaan bahan kimia yang berbahaya baik bagi lingkungan
ataupun bagi kesehatan manusia. Metode green chemistry ini juga memungkin siswa
untuk melakukan praktikum dengan efektif di rumah, sehingga pembelajaran kimia
dapat dilakukan dimana saja. Penggunaan e-LKPD ini juga diharapkan peserta didik
untuk dapat belajar dengan kecepatan belajar masing-masing karena pada dasarnya
e-LKPD dalam pembelajaran menggunakan sistem individual maupun kelompok,
sehingga peserta didik dapat melakukan pembelajaran tanpa tergantung dengan
penjelasan dari pendidik

Petunjuk Penggunaan

Untuk menggunakan Lembar Kerja Peserta Didik Elektronik (e-LKPD) ini sebagai
sumber belajar. Perhatikan petunjuk di bawah ini :

1. Cermatilah tujuan pembelajaran yang ada pada e-LKPD ini.
2. Gunakan sumber belajar lain untuk menambah pengetahuan dan pengalaman.
3. Lakukan kegiatan secara umum.
4. Baca dan pahami petunjuk serta langkah-langkah kegiatan pada Lembar Kerja

Peserta Didik Elektronik (e-LKPD) dengan cermat.
5. Amati dan analisislah masalah yang diberikan dengan seksama.
6. Tanyakan kepada guru apabila ada yang belum dipahami.
7. Selesaikan dengan teliti sehingga mendapatkan nilai yang maksimal.

iv

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

Prinsip Green Chemistry

 Produk kimia harus dirancang untuk mempertahankan kemanjuran
fungsi sekaligus mengurangi toksisitas.

 Penggunaan zat tambahan (misalnya, pelarut, zat pemisah, dll.) harus
dibuat tidak perlu sedapat mungkin dan, tidak berbahaya saat
digunakan.

 Meminimalkan produk limbah yang berlebihan dalam kegiatan
praktikum

Chemistry
Is fun !

v

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

Sintaks Problem Based Learning (PBL)

Orientasi Masalah
Menjelaskan tujuan pembelajaran Memotivasi peserta didik agar
terlibat pada kegiatan problem solving

Mengorganisasikan peserta didik
Mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah
dan Mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang
diperlukan dalam kegiatan eksperimen

Membimbing penyelidikan kelompok
Mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang
diperlukan dalam kegiatan eksperimen

Pengembangan dan penyajian hasil karya
Membantu peserta didik dalam menyusun dan menyajikan hasil
seperti laporan yang kemudian dipresentasikan

Menganalisis dan mengevaluasi
Membantu peserta didik melakukan refleksi atau evaluasi terhadap
proses penyelidikan

vi

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

Kompetensi Inti

3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakoknitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penuebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah
keilmuan.

Kompetensi Dasar

3.14 Mengelompokkan berbagai tipe Sistem Koloid, dan menjelaskan kegunaan koloid
dalam kehidupan berdasarkan sifat-sifatnya.

4.14 Membuat makanan atau produk lain yang berupa koloid atau melibatkan prinsip
koloid.

vii

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

Indikator Pencapaian

3.14.1 Mengidentifikasi perbedaan larutan, koloid, dan suspensi
3.14.2 Mengidentifikasi jenis-jenis koloid
3.14.3 Menjelaskan sifat-sifat koloid dan maanfaatnya dalam kehidupan sehari-

hari
4.14.1 Menjelaskan pembuatan koloid melibatkan prinsip koloid

Tujuan Pembelajaran

Melalui model pembelajaran berbasis Problem Based Learning (PBL) terintegrasi
green chemistry, diharapkan peserta didik dapat:
3.14.1.1 Peserta didik dapat mengidentifikasi perbedaan larutan, suspensi, dan

koloid dengan benar melalui diskusi.
3.14.1.2 Peserta didik dapat mengklasifikasikan jenis-jenis koloid berdasarkan

fasa terdispersi dan dasa pendispersi dengan benar melalui diskusi.
3.14.1.3 Peserta didik dapat menjelaskan sifat-sifat koloid dengan benar melalui

diskusi.
4.14.1.1 Peserta didik dapat mengetahui cara pembuatan koloid dengan benar

melalui diskusi.

viii

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

PETA KONSEP

KOLOID

terdiri dari mempunyai Cara Pembuatan Koloid
melalui cara

Fase Medium Sifat-Sifat
Terdispersi Pendispersi Koloid

Dispersi Kondensasi

Padat Cair meliputi
Gas
Gas Cair Efek Tyndall
Padat Koloid Liofil & Liofob
koagulasi
terdiri dari terdiri dari terdiri dari
Gerak Brown
1. Sol Adsorpsi
2. Emulsi
1. Sol padat 3. Buih 1. Aerosol Padat
2. Buih padat 2. Aerosol
3. Emulsi padat

ix

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

IPK KEGIATAN BELAJAR 1
Tujuan Pembelajaran
Mengidentifikasi perbedaan larutan, koloid, dan suspensi
Peserta didik dapat membedakan perbedaan larutan,
suspensi, dan koloid dengan benar melalui diskusi.

Orientasi Masalah

Bacalah wacana berikut !
Tahukah kalian bahwa kimia adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia.
Jika di dalam kimia anda sebelumnya sudah mengetahui apa itu larutan. Maka ada sistem
campuran lain yang tidak kalah menarik dan amat begitu dekat dengan keseharian kita.
Dalam lembar kerja peserta didik ini kita akan membahas mengenai jenis campuran.
Dapatkah kalian menebak sistem campuran apakah itu?

Sebelum itu coba perhatikan beberapa gambar berikut ini!

Sirup Susu Minyak di dalam air

1

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

Mengorganisasikan Peserta Didik

Setelah memahami masalah di atas, maka centanglah tabel berikut berdasarkan
gambar sebelumnya !

No Pengamatan Sistem Dispersi

Gelas 1 Gelas 2 Gelas 3
Sirup
Susu Minyak dalam air

1 Jumlah fasa Satu

Dua

2 Kestabilan Stabil

Tidak stabil

3 Sifat Homogen

Heterogen

Larutan

Koloid

Suspensi

Membimbing Penyelidikan

Percobaan Perbedaan Larutan, Suspensi, dan Koloid

Buatlah kelompok yang terdiri dari 2-4 orang kemudian lakukan serangkaian percobaan
kimia sederhana menggunakan bahan yang berada di sekitarmu dengan mengikuti
petunjuk berikut.

Tujuan Praktikum :
Untuk mengetahui perbedaan larutan, suspensi, dan koloid

2

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

Alat Cara Kerja
1. Gelas kimia
2. Batang pengaduk Bahan
3. Kertass saring 1. Terigu
4. Corong 2. santan
3. Pasir
4. Teh
5. minyak goreng 2 ml
6. larutan detergen 2 ml
7. air 100 ml
8. susu
9. Sirup

Prosedur Kerja
a. Percobaan I

1. Masukkan 50 ml air ke dalam gelas kimia.
2. Tambahkan satu sendok makan gula ke dalam gelas kimia tersebut.
3. Aduknya selama kira-kira satu menit.
4. Diamkan larutan selama sepuluh menit dan mencatat yang terjadi.
5. Saring campuran yang terjadi menggunakan kertas saring dan mencatat apa yang

terjadi.
6. Ulangi prosedur kerja 1 sampai 5 dengan menggunakan garam, susu, terigu, santan,

pasir, teh, dan sirup.

b. Percobaan II
1. Masukkan 5 ml air dan 2 ml minyak goreng ke dalam tabung reaksi.
Mengguncangkan campuran itu beberapa saat, dan mendiamkannya selama 10
menit. Catat apa yang terjadi.
2. Campurkan minyak, air, dan larutan detergen
3. Masukkan 5 ml air, 2 ml minyak goreng, dan 2 ml larutan detergen ke dalam tabung
reaksi.

3

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

4. Guncangkan campuran itu beberapa saat,dan mendiamkannya selama 10 menit.
5. Catat apa yang terjadi.
Catatan:
Pengaduk dan corong harus dibilas dan dikeringkan sebelum digunakan untuk
mengaduk serta menyaring campuran yang berbeda.

Mengembangkan dan Menyajikan Hasil

a. Tabel percobaan I Data Pengamatan
Sifat campuran
Campuran air dengan
Gula Garam Susu Terigu Santan Pasir Sirup

Larut/ Tidak
Bening/keruh
Mengendap/tidak
Filtrat bening/ tidak
Stabil/tidak

b. Tabel percobaan II Bercampur Tidak bercampur
Komponen campuran

Air + minyak
Air + detergen + minyak

4

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

Pertanyaan :
1. Kelompokkan campuran di atas kedalam larutan, suspensi dan koloid

Larutan =
Koloid =
Suspensi =

2. Jelaskan perbedaan larutan, suspensi dan koloid

Koloid Larutan Suspensi

Homogen Tampak homogen Heterogen
Jernih
Satu fase Tidak jernih Tidak jernih
Tidak dapat disaring
Dua fase Dua fase
Stabil (tidak memisah)
Dapat disaring dengan Dapat disaring dengan

kertas saring ultra kertas saring biasa

Umumnya stabil Tidak stabil

3. Berikan 3 contoh larutan, koloid, dan suspensi yang pernah kalian temukan dalam
kehidupan sehari-hari !

Larutan Koloid Suspensi

5

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

Menganalisis dan mengevaluasi

Campuran

Pada pembahasan tentang campuran, maka campuran terbagi menjadi dua yaitu
campuran homogen dan campuran heterogen. Kedua campuran tersebut dibedakan
berdasarkan ukuran partikel zat-zat penyusunannya. Berdasarkan ukuran partikel,
campuran dapat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu larutan (larutan sejati), koloid,
dan suspensi (campuran kasar) seperti ditunjukkan Gambar 1.1.

Larutan Koloid Suspensi

Sumber: www.labsmk.com

Gambar 1.1 Perbedaan larutan, koloid, dan suspensi

a. Larutan
Larutan adalah campuran homogen dari dua zat atau lebih . larutan terdiri dari zat
terlarut dan pelarut. Zat terlarut adalah zat yang dilarutkan dalam pelarut,
sedangkan zat yang ada dalam kelimpahan tertinggi adalah pelarutnya. Larutan
bersifat kontinu dan merupakan sistem satu fasa (homogen). Ukuran partikel zat
terlarut kurang dari 1 nm (1 nm =10–9 m). Larutan bersifat stabil (tidak memisah)
dan tidak dapat disaring (Umiyati, 2014).

6

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

b. Suspensi
Campuran seperti ini kita sebut suspensi. Suspensi bersifat heterogen dan tidak
kontinu, sehingga merupakan sistem dua fasa. Ukuran partikel tersuspensi lebih
besar dari 1 nm. Suspensi bersifat tidak stabil (memisah) dan dapat disaring
(Umiyati, 2014).

c. Koloid
Koloid adalah campuran heterogen dua fase dari dua zat atau lebih dimana
partikel-partikel berukuran koloid tersebar/ terdispersi merati dalam zat lain. Zat
yang tersebar / terdispersi sebagai partikel koloid disebut fase terdispersi.
Sedangkan zat yang merupakan fase kontinyu di mana partikel koloid terdispersi
disebut medium pendispersi. Ukuran partikel koloid berkisar antara 10-7 – 10-5 cm
(1-100 nm) (Johari. 2009).

Tabel 1.1 Perbedaan antara larutan, suspendi, dan koloid

Perbedaan Larutan Koloid Suspensi

Ukuran partikel <1 nm 1-100 nm >1 nm

Jumlah fasa Satu fasa Dua fasa Dua fasa

Jenis campuran Homogen Secara makroskopis Heterogen

homogen, tetapi

secara mikroskopis

heterogen

Fisik Jernih Keruh Keruh

Pemisahan Tidak memisah Tidak memisah jika Memisah jika

jika didiamkan didiamkan didiamkan

Penyaringan Tidak dapat Dapat disaring dengan Dapat disaring

disaring penyaring ultra dengan penyaring

biasa

Kestabilan Stabil Pada umumnya stabil Tidak stabil

7

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

Untuk memahami perbedaan larutan, koloid, dan suspensi maka perhatikanlah video
berikut ini !

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil diskusi tersebut buatlah suatu kesimpulan mengenai
larutan, koloid, dan suspensi beserta contohnya.

8

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

IPK KEGIATAN BELAJAR 2
Tujuan Pembelajaran
Mengidentifikasi jenis-jenis koloid
Peserta didik dapat mengklasifikasikan jenis-jenis koloid
berdasarkan fasa terdispersi dan fasa pendispersi dengan benar
melalui diskusi

Orientasi Masalah

Bacalah wacana berikut !
Dalam sistem koloid, zat yang didispersikan (tersebar dalam sistem) disebut
fasa terdispersi. Sedangkan medium yang digunakan untuk mendispersikan zat disebut
medium pendispersi. Berdasarkan fasa terdispersi dan medium pendispersinya koloid
digolongkan menjadi beberapa jenis koloid.
Amati gambar berikut !
Gambar di bawah ini merupakan contoh dari koloid dalam kehidupan sehari-hari.

Sumber: mm.bing.net Sumber : mm.bing.net Sumber : pngdownload.id

Bagaimana cara membedakan gambar tersebut berdasarkan fasa terdispersi dan

medium pendispersi ?

9

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

Mengorganisasikan peserta didik

Setelah memahami masalah di atas, maka isilah tabel berikut berdasarkan gambar
sebelumnya !

Contoh koloid pada Fasa Medium Jenis
No gambar terdispersi pendispersi koloid
1
2
3

Membimbing penyelidikan

Percobaan jenis-jenis Koloid

Buatlah kelompok yang terdiri dari 2-4 orang kemudian lakukan serangkaian percobaan
kimia sederhana menggunakan bahan yang berada di sekitarmu dengan mengikuti
petunjuk berikut.

Tujuan Praktikum: Alat dan Bahan
Untuk mengetahui jenis-jenis koloid
Bahan
Alat
Botol Air
Wadah plastik Sabun cair
Lotion
Parfum

10

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

Prosedur Kerja
a. Percobaan I

1. Siapkan satu buah parfum
2. Lalu semprotkan
3. Maka jenis koloid apa yang dirasakan oleh ananda

b. Percoaan II
1. Siapkan satu sabun
2. Basahisabun dengan air
3. Lalu usakan sabun pada tangan sehingga menghasilkan buih di
tangan

c. Percobaan III
1. Siapkan lotion
2. Tuangkan secukupnya pada tangan
3. Maka rasakan jenis koloid apa yang terdapat pada lotion tersebut

11

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

Mengembangkan dan menyajikan hasil

Data pengamatan

Jenis Koloid Fase terdispersi Medium pendispersi

Parfum

Busa Sabun

Lotion

Lengkapilah tabel di bawah ini mengenai contoh sistem koloid dalam kehidupan

sehari-hari dengan menggunakan literatur yang ada di internet !

Contoh Fase terdispersi Fasa pendispersi Contoh koloid
Emulsi padat Padat Cair Cat
Padat
Buih padat Cair Cair Agar-agar
Aerosol Gas Cair Lotion
Gas
Padat Padat Buih sabun
Cair Gas Karet busa
Kaca berwarna

Pilihlah jawaban dibawah ini untuk mengisi kolom kosong diatas!
Cair Sol Awan Padat

Emulsi Busa/buih Sol padat

12

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

Menganalisis dan mengevaluasi

Jenis-jenis Koloid

Pengelompokan koloid berdasarkan antara fase terdispersi dan medium
pendispersi, koloid yang zat terdispersinya berbentuk zat padat disebut sol sedangkan zat
terdispersinya berbentuk cair disebut dengan emulsi, dan koloid yang zat terdispersinya
berbentuk gas disebut dengan buih. Oleh karena itu penggolangan koloid menjadi delapan
kelompok sebagai berikut (johari,2009):
1. Buih

Sistem koloid dengan fase terdispersi gas dan fase pendispersi cair disebut buih.
Contoh buih adalah buih sabun dan krim kocok. Jika medium pendispersinya berupa
zat padat disebut buih padat. Contoh buih padat adalah karet busa dan batu apung.
Buih digunakan pada berbagai proses, misalnya buih sabun pada pengolahan bijih
logam, pada alat pemadam kebakaran, dan lain-lain. Adakalanya buih tidak
dikehendaki. Zat-zat yang dapat memecah atau mencegah buih antara lain eter,
isoamil alkohol, dan sebagainya. Untuk jelasnya, simak Gambar 2.1 dan 2.2.

Buih

Busa sabun Krim kocok
Sumber : global.com

Gambar 2.1 Contoh koloid buih

13

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

Buih padat

Batu apung Karet busa

Sumber : mm.bing.net

Gambar 2.2 Contoh koloid buih padat

2. Aerosol

Sistem koloid dengan fase terdispersi padat dan fase pendispersi gas disebut aerosol

padat. Contoh aerosol adalah asap dan debu di udara. Sedangkan sistem koloid

dengan fase terdispersi cair dan pendispersi gas disebut aerosol cair. Contoh aerosol

cair yang sering digunakan adalah hair spray, parfum, dan cat semprot. Untuk jelasnya,

simak Gambar 2.3 dan 2.4.

Aerosol

Kabut Awan

Sumber : mm.bing.net

Gambar 2.3 Contoh koloid aerosol

Aerosol padat

Debu Asap

Sumber : mm.bing.net Sumber : googlesercontent.com

Gambar 2.4 Contoh koloid aerosol padat

14

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

3. Emulsi
Sistem koloid dengan fase terdispersi cair dengan fase pendispersi cair disebut emulsi.
Contoh emulsi adalah susu, santan, dan minyak ikan. Jika fase pendispersinya berupa
zat padat, disebut emulsi padat. Contoh emulsi padat adalah jeli, mutiara, keju, dan
mentega. Syarat terjadinya emulsi adalah dua jenis zat cair itu tidak saling melarutkan.
Emulsi terbentuk karena pengaruh suatu pengemulsi (emulgator). Contohnya adalah
sabun yang dapat mengemulsikan minyak ke dalam air. Jika campuran minyak dengan
air dikocok, akan diperoleh suatu campuran yang segera memisah jika didiamkan.
Akan tetapi, jika sebelum dikocok ditambahkan sabun atau detergen, diperoleh
campuran yang stabil yang kita sebut emulsi. Contoh lainnya adalah kasein dalam susu
dan kuning telur dalam mayones. Untuk jelasnya, simak Gambar 2.5 dan 2.6.
Emulsi

Susu Saos

Gambar 2.5 Contoh koloid emulsi

Emulsi padat

Mentega Jeli

Gambar 2.6 Contoh koloid emulsi padat

15

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

4. Sol
Sistem koloid dengan fase terdispersi padat dan fase pendispersi cair disebut sol.
Contoh sol yang banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah sol sabun, sol
kanji, sol air sungai (lempung dalam air), tinta, dan cat. Jika fase terdispersinya
merupakan zat padat dan medium pendispersinya juga zat padat disebut sol padat. Sol
yang lebih kental dan agak kaku disebut gel. Contoh gel adalah selai dan agar-agar.
Untuk jelasnya, simak Gambar 2.7 dan 2.8.

Sol

Cat Gelatin
Gambar 2.7 Contoh koloid sol

Sol padat

Kaca berwarna Paduan logam
Sumber : ruparupa.com Sumber : mm.bing.net

Gambar 2.8 Contoh koloid sol padat

16

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

Berdasarkan pengelompokan wujud dari komponen-komponen koloid, maka sistem koloid

dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut:

Tabel 2.1 Pengelompokan jenis koloid

Fase Medium Jenis Contoh

Terdispersi Pendispersi Koloid

Padat Padat Sol Paduan logam, gelas

Padat berwarna, intan hitam

Padat Cair Sol Cat, tinta, tepung dalam air,

tanah liat.

Padat Gas Aerosol Debu di udara, asap

Padat pembakaran.

Cair Padat Emulsi Jelly, keju, mentega, nasi.

Padat

Cair Cair Emulsi Susu, mayonase, krim,

santan dan es cream

Cair Gas Aerosol Awan, kabut, hairspray,

Cair obat nyamuk.

Gas Padat Buih Batu apung, karet,

Padat busa,styrofoam.

Gas Cair Buih Putih telur yang di kocok,

Cair busa sabun.

KESIMPULAN

Setelah mempelajari materi di atas, maka jelaskan jenis-jenis koloid:

17

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

IPK KEGIATAN BELAJAR 3
Tujuan Pembelajaran
Menjelaskan sifat-sifat koloid dan manfaatnya dalam kehidupan
sehari-hari
Peserta didik dapat menjelaskan sifat-sifat koloid dengan benar
melalui diskusi

Orientasi Masalah

Bacalah wacana berikut !

Pernahkan anda memperhatikan suasana ketika menonton film di bioskop? Saat
proyektor dinyalakan, akan tampak jelas ketika ada asap atau debu yang melewatinya,
sehingga layar menjadi kabur alias tidak jelas. Hal itu disebabkan adanya hamburan cahaya
yang datang dari partikel-partikel asap atau debu yang menyebabkan daya tembus lampu
proyektor menjadi berkurang.

18

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

Mengorganisasikan peserta didik

Apabila sebelumnya kalian sudah pernah melihat film di bioskop
Jelaskan peristiwa penghamburan cahaya tersebut !

Membimbing penyelidikan

Percobaan Sifat-Sifat Koloid

Buatlah kelompok yang terdiri dari 2-4 orang kemudian lakukan serangkaian percobaan
kimia sederhana menggunakan yang berada di sekitarmu dengan mengikuti petunjuk
berikut.

Tujuan Praktikum :

1. Untuk mengetahui efek tyndall pada larutan

2. Untuk mengetahui koloid pelindung pada larutan

Efek Tyndall Alat dan Bahan
Koloid Pelindung

1. Air 1. Air
2. Pengaduk 2. Pengaduk
3. Gelas 3. Gelas
4. Senter/ Flashlight HP 4. Minyak
5. Background hitam 5. Sabun cuci piring
6. Susu bubuk 6. Kecap
7. Kopi
8. Garam

19

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

Prosedur Kerja
a. Efek Tyndall

1. Siapkan 3 buah gelas dan isi masing-masing gelas dengan 100 ml air
2. Masukkan garam, susu bubuk, dan kopi pada masing-masing gelas sebanyak 1

sendok makan
3. Aduk hingga merata setiap larutan
4. Sinari gelas berisi larutan dengan cahaya senter ke arah background hitam
5. Amati cahaya yang menembus gelas pada background
b. Koloid Pelindung
1. Siapkan 3 buah gelas berisi air
2. Masukkan 3 sendok makan minyak kedalam masing-masing gelas
3. Tambahkan kecap pada gelap pertama, susu pada gelas kedua, dan sabun pada

gelas ketiga,
4. kemudian aduk hingga merata
5. Amati peristiwa yang terjadi

Mengembangkan dan menyajikan hasil

a. Efek Tyndall Data Pengamatan Berkas Cahaya
Larutan (menghamburkan/ meneruskan
Warna larutan
(Keruh/Bening ) cahaya)

20

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

b. Koloid Pelindung Hasil pengamatan
Campuran

Pertanyaan :
1. Berikan penjelasan lengkap mengapa larutan pada percobaan efek tyndall dapat

menghamburkan atau meneruskan cahaya?

2. Adakah kaitannya warna larutan dengan berkas cahaya yang dihasilkan ? berikan
penjelasan!

3. Mengapa pada campuran air dan susu bubuk, minyak dan campuran air, minyak
dan kopi terbentuk lapisan sedangkan pada campuran air ditambahkan minyak dan
sabun tidak terbentuk lapisan ?

21

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

Menganalisis dan mengevaluasi

SIFAT-SIFAT KOLOID
Suatu campuran digolongkan ke dalam sistem koloid apabila memiliki sifat-sifat yang
berbeda dari larutan sejati. Beberapa sifat fisik yang membedakan sistem koloid dari
larutan sejati sebagai berikut:

a. Efek Tyndall
Efek tyndall merupakan penghamburan cahaya oleh partikel. Efek tyndall dapat
digunakan untuk membedakan koloid dari larutan sejati, sebab atom, molekul, atau ion
yang membentuk larutan tidak dapat menghamburkan cahaya akibat ukurannya terlalu
kecil. Penghamburan cahaya menunjukkan suatu campuran tersebut adalah koloid,
dimana ukuran partikel-partikelnya lebih besar dari ukuran partikel dalam larutan,
sehingga dapat menghamburkan cahaya (syukri,1999). Perhatikan gambar di bawah
mengenai model efek tyndall.

Sumber : blogspot.com
Gambar3.1 Model efek
Contohnya : air dan minyak zaitun, mtaysnindga-lml asing dapat ditembus cahaya ketika
cahaya jatuh mengenai material tersebut, tetapi jika keduanya dicampurkan akan
memberikan koloid seperti susu. Ini menunjukkan sifat campuran tersebut dalam
menghamburkan cahaya.
b. Gerak Brown
Gerak brown merupakan gerakan acak partikel koloid dalam suatu medium
pendispersi. Gerak brown dapat dilihat menggunakan mikroskop optik. Penggunakan
mikroskop optik dengan cara mengarahkan pada suatu dispersi koloid dengan arah

22

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

tegak lurus terhadap berkas cahaya akan tampak partikel-partikel koloid, tetapi bukan
sebagai partikel dengan batas yang tegas melainkan sebagai bintik-bintik berkilauan.
Gelaja gerak brown pertama kali dilihat oleh Robert Brown tahun 1827. Pada tahun
1905 Albert Einstein menyatakan bahwa suatu partikel mikroskop yang melayang
dalam suatu medium akan menunjukkan gerakan acak sehingga disebut gerak brown
akibat banyaknya tumbukan antar molekul pada sisi-sisi partikel yang tidak sama
(syukri.1999).

Sumber :blogspot.com
Gambar 3.2 Gerak brown akibat tumbukan partikel koloid dengan partikel pelarut

atau partikel koloid lain.
c. Adsorpsi

Ukuran partikel koloid yang cukup kecil menghasilkan permukaan yang sangat luas
sehingga dapat menyerap banyak partikel pada permukaannya. Penyerapan partikel-
partikel pada permukaan koloid disebut adsorpsi koloid (bedakan adsorpsi dengan
absorpsi, di mana absorpsi terkait dengan penyerapan partikel sampai ke bawah
permukaan partikellnya (Johari,2009).
Contoh peristiwa adsorpsi adalah penyerapan kapur tulis. Contoh lainnya yaitu sol
Fe(OH)3 dalam air mengadsorpsi ion positif sehingga koloid bermuatan positif,
sedangkan sol As2S3 mengasopsi ion negatif sehingga koloid bermuatan negatif. Hal ini
menyababkan partikel-partikel koloid dalam suatu sistem koloid memiliki muatan
sejenis, maka partikel tersebut akan saling tolak-menolak. Akibatnya mereka tidak
akan pernah bergabung satu sama lain sehingga sistem koloid menjadi stabil. Adsorpsi
koloid digunakan dalam proses pemurnian gula tebu, pembuatan obat norit, dan
proses penjernihan air minum (Haryono, 2014).

23

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

d. Kestabilan dan koagulasi koloid
Suatu sistem koloid mempunyai kestabilan apabila adanya muatan listrik pada
permukaan partikel koloid. Muatan listrik pada partikel koloid berasal dari ion
medium yang teradsorpsi pada permukaan koloid. Contohnya partikel koloid arsen
(III) sulfida yang terbentuk dari hasil reaksi antara gas H2S dan larutan H3AsO3
menurut persamaan:
2H3AsO3 (aq) + 3H2S (g)  As2S3 (s) + 6 H2O (l)
H2S akan terionisasi dalam air menghasilkan ion H+ dan ion HS- . Koloid yang terbentuk
berupa sol arsen (III) sulfida, AS2S3 memiliki kemampuan untuk mengadsorpsi ion HS-
dari mediumnya. Oleh karena itu, koloid As2S3 bermuatan negatif (Sunarya, 2012).

e. Koloid liofl dan liofob
Koloid yang memiliki medium pendispersi berupa zat cair seperti sol cair dapat
dibedakan menjadi:
 Koloid liofil (suka cairan) adakah koloid di mana terdapat gaya tarik-menarik yang
cukup besar antara fase terdispersi dan medium pendispersinya. Contohnya:
dispersi kanji, sabun, deterjen, dan protein dalam air.
 Koloid liofob (tidak suka cairan) adalah koloid di mana terdapat gaya tarik-menarik
yang lemah atau bahkan tidak ada gaya tarik-menarik antara fase terdispersi dan
medium pendispersinya. Contohnya: dispersi emas, Fe(OH)3 dan belerang dalam
air.
Jika medium pendispersi koloid ini adalah air, maka istilah yang digunakan adalah
koloid hidrofil dan koloid hidrofob. Beberapa perbedaan sifat-sifat koloid
liofil/hidrofil dan liofob/hidrofob pada tabel berikut:

KESIMPULAN

Setelah mempelajari materi diatas, maka simpulkan sifat-sifat koloid tersebut

24

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

KEGIATAN BELAJAR 4

IPK Menjelaskan pembuatan koloid melibatkan prinsip koloid
Tujuan Pembelajaran Melalui diskusi peserta didik dapat mengetahui cara pembuatan
koloid dengan benar.

Orientasi Masalah

Bacalah wacana berikut !
Apakah kalian tahu tentang cincau? Pernahkah kalian mengkonsumsi cincau?
Beruntunglah kalian senang mengkonsumsi cincau. Karena meminum cincau bukan hanya
menyegarkan ketika terik mentari menyengat, tetapi juga menyehatkan. Daun cincau
digunakan untuk membuat bahan makanan sejenis gel. Proses pembuatan pengolahan
daun cincau menjadi koloid cincau adalah dengan menghaluskan/ penggilingan partikel-
partikel zat padat dari daun cincau menjadi partikel ukuran koloid (lendir yang keluar).
Kemudian ditambahkan air hangat, lalu remas-remas perlahan sampai keluar banyak
lendir dan berwarna hijau. Setelah dirasa cukup pekat, saringlah agar mendapatkan koloid
cincau tanpa ampas dan diamkan beberapa jam. Koloid cincau siap digunakan.

25

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

Mengorganisasikan peserta didik
Berdasarkan ilustrasi diatas, maka timbullah pertanyaan berikut :

1. Pada proses pembuatan koloid cincau, mengapa daun cincau terlebih dahulu digiling
atau dihaluskan ? jelaskan !

2. Proses pembuatan koloid cincau dengan cara penggilingan atau penghalusan
dinamakan dengan ?

Membimbing penyelidikan

Percobaan pembuatan koloid

Buatlah kelompok yang terdiri dari 2-4 orang kemudian lakukan serangkaian percobaan
kimia sederhana menggunakan bahan yang berada di sekitarmu dengan mengikuti
petunjuk berikut.

Tujuan Praktikum :
Untuk menguji pembuatan koloid dengan menggunakan bahan sederhana

Alat dan Bahan

Alat Bahan
1. Cetakan 1. Daun cincau
2. Wadah 2. Air
3. Panci
4. Sendok
5. Gunting

26

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

Prosedur Kerja

1. Rendam daun cincau lalu cuci beberapa kali sampai bersih
2. Kemudian cuci menggunakan air panas suam-suam kuku, tiriskan
3. Blender kasar daun cincau
4. Tambahan sisa air remas-remas sampai lendir daunnya keluar
5. Saring beberapa kali sampai buih-buih kecilnya hilang
6. Simpan di kulkas . setelah cincau mengeras , siap disajikan dengan kuahnya sesuai

selera

Mengembangkan dan menyajikan hasil
Setelah mengenal ada dua cara mengenai pembuatan koloid. Menurut anada proses
pembuatan jelly cincau merupakan cara yang mana ? jelaskan !

27

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

Menganalisis dan mengevaluasi

Pembuatan Sistem Koloid
Sistem koloid terletak antara larutan sejati dan suspensi. Oleh karena itu, sistem
koloid dapat dibuat dengan dua cara yaitu kondensasi merupakan proses penggabungan
ukuran partikel-partikel larutan sejati menjadi ukuran partikel koloid. Dispersi
merupakan proses menghaluskan partikel suspensi menjadi partikel koloid
(syukri,1999). Perhatikan Gambar di bawah ini !

Larutan Koloid Suspensi
(molekul atau ion) Sumber : utakatikotak.com (bahan kasar)

Gambar 4.1 Pembuatan koloid

Pembuatan koloid dapat dibuat dengan dua cara yaitu: cara dispersi dan cara

kondensasi.

1) Dispersi

Pembuatan koloid menggunakan cara dispersi dengan memperkecil zat

terdispersinya menjadi partikel-partikel koloid. Membuat koloid dengan

memecahkan gumpalan itu disebut dengan dispersi (penyebaran), yaitu dengan cara-

sebagai berikut:

a) Cara mekanik

Penggunaan cara dispersi mekanik dengan menggerus (menggiling) partikel kasar

menjadi partikel koloid (Syukri, 1999).

Contohnya: pembuatan koloid belerang dan urea masing-masing dari butirannya.

b) Cara Peptisasi

Penggunaan cara peptisasi yaitu memecahkan partikel kasar (endapan) dengan

menambahkan suatu cairan sehingga menjadi koloid (Syukri, 1999).

28

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

Contohnya: membuat koloid AgCl dengan cara menambahkan air suling kepada
padatan AgCl dan menambahkan HCl encer pada endapan Al(OH)3 untuk
mendapatkan koloid Al(OH)3. Demikian juga, koloid Fe(0H)3 dapat dibuat dengan
menambahkan larutan FeCl3 pada endapan Fe(OH)3.
c) Cara busur bredig
Cara busur bredig digunakan untuk membuat sol logam seperti Ag, Au, dan Pt.
logam yang akan diubah menjadi partikel-partikel koloid digunakan sebagai
elektrode (Johari, 2009).

Sumber :www.kelaspinter.id

Gambar 4.2 : pembuatan koloid menggunakan cara busur bredig
Dua elektrode logam dicelupkan ke dalam medium pendispersinya (air suling
dingin) sedemikian sehingga kedua ujungnya saling berdekatan. Kemudian kedua
elektrode diberi loncatan listrik. Panas yang timbul akan menyebabkan logam
menguap. Uapnya kemudian akan terkondensasi dalam medium pendispersi
dingin. Hasil kondensasi ini berupa partikel-partikel koloid.

2) Kondensasi
Pembuatan koloid dengan cara kondensasi merupakan penggabungan (kondensasi)
partikel kecil menjadi partikel lebih besar sampai berukuran koloid. Penggabungan
ini terjadi dengan cara sebagai berikut (Syukri, 1999):

29

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

a) Reaksi kimia
Reaksi kimia merupakan pembuatan koloid dari hasil reaksi penambahkan
pereaksi tertentu ke dalam larutan.

1) Cara Reduksi
Cara reduksi yaitu mereduksi logam dari senyawa sehingga terbentuk agregat
atom logam.
Contohnya membuat koloid emas dengan mereduksi emas klorida dengan
stanni klorida.
2AuCl3 (aq) + 3 SnCl2 (aq) 2Au (s) + 3SnCl4 (aq)

2) Cara Oksidasi
Cara oksidasi yaitu mengoksidasi unsur dalam senyawa sehingga terbentuk
unsur bebas.
Contohnya membuat koloid belerang dengan mengoksidasi hidrogen sulfida
dengan SO2
2H2S (g) + SO2 (aq)  2S (s) + H2O (l)

3) Cara Hidrolisis
Cara hidrolisis yaitu menghidrolisis senyawa ion sehingga terbentuk senyawa
yang sukar larut (koloid).
Contohnya membuat koloid Fe(OH)3 dengan memasukkan larutan FeCl3 ke
dalam air panas.
FeCl3(aq) + H2O(l)  Fe(OH)3(S) + HCl(aq)

4) Dekomposisi Rangkap
Cara pembuatan sol arsen (III) sulfid dibuat dengan cara mengalirkan gas H2S
ke dalam larutan jenuh arsen (III) oksida,
As2O3 (aq) + 3H2S (g)  As2S3 (s) + 3H2O (l)

30

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

b) Pertukaran pelarut atau penurunan kelarutan
Pembuatan koloid dapat dibuat dengan menukar pelarut atau menambahkan
pelarut lain, jika senyawa lebih sukar larut dalam pelarut kedua. Contohnya
pembuatan koloid belerang dengan cara menambahkan air ke dalam larutan
belerang dalam alkohol.

c) Pendinginan berlebihan
Sistem koloid dapat dibuat dengan cara pendinginan sehingga menggumpalnya
partikel larutan. Contohnya pembuatan koloid es dengan mendinginkan campuran
pelarut organik seperti eter atau klorofom dengan air.

Kesimpulan

Setelah mempelajari materi diatas, maka terdapat cara pembuatan koloid dalam
kehidupan sehari-hari seperti :

1. ………………………………………………………………………………………………………………..
2. ………………………………………………………………………………………………………………..

31

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

DAFTAR PUSTAKA

Johari, J,M.C & Rachmawati, M.2009.Kimia SMA dan MA
untuk Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Rahmat, H. 2014. Panduan Belajar KIMIA 2B SMA Kelas XI.
Jakarta : Yudhistira.

Sudarmo, U. 2013. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta :
Erlangga.

Sunarya,Y.2012.Kimia dasar 2/yayan.Cetakan 1. Bandung:
Yrama widya.

Syukri, S. 1999. Kimia SMA Dasar 2, halm 456. Bandung :
Institut Teknologi Bandung.

Umiyati, N & Haryono. 2014. Kimia Peminatan
Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam SMA/MA kELAS xi.
Surakarta: Mediatama.

32

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry

PROFIL PENGEMBANG

Pengembangan e-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based Learning (PBL)
Terintegrasi Green Chemistry di kembangkan oleh:

Nama : Della Refni

Nim : 1808076008

TTL : Piladang, 7 Maret 1999.

Program Studi : Pendidikan Kimia

E-mail : [email protected]

Riwayat Pendidikan :

1. TK Tunas Harapan Piladang
2. Madrasah Ibtidaiyah Swasta Piladang
3. Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Kec.Akabiluru
4. Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kec.Akabiluru

Saat ini penulis tercatat sebagai mahasiswa pendidikan kimia di UIN Walisongo
Semarang. Pengembangan e-LKPD ini dilakukan dalam rangka menyelesaikan tugas
akhir skripsi. Semoga e-LKPD ini nantinya dapat bermanfaat bagi peserta didik dan
Bapak/Ibu guru. Terimakasih sudah membaca e-LKPD ini dengan baik.

33

E-LKPD Sistem Koloid Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry


Click to View FlipBook Version