The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by larasauliamukti, 2022-05-29 22:56:16

ebook kd 3.4 Sejarah Wajib Kelas 10

ebook kd 3.4 Sejarah Wajib Kelas 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Modul Sejarah Indonesia dengan
materi Nilai-Nilai Budaya Masyarakat Praaksara di Indonesia tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan anotasi ini yaitu untuk memenuhi tugas dari Pak Riyadi
pada mata kuliah Pengembangan Bahan Ajar. Modul ini juga dibuat bertujuan untuk
mengenal dan menambah wawasan mengenai materi pembelajaran peninggalan serta
kebudayaan masyarakat praaksara di Indonesia bagi peserta didik dan juga penulis.

Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada Pak Riyadi yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai bidang yang saya
tekuni saat ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagikan pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan modul ini dengan baik.

Saya menyadari bahwa modul yang saya buat ini memang belum sempurna
seutuhnya. Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun dari segala pihak akan saya
nantikan demi penulisan karya tulis yang lebih baik lagi.

I

DAFTAR ISI

Kata Pengantar .......................................................................................................I
Daftar Isi............................................................................................................... II
Petunjuk Penggunaan Modul ................................................................................1
Tujuan yang Diharapkan Setelah Mempelajari Modul.........................................1
Kompetensi Dasar 3.4 dan 4.4 Sejarah Indonesia SMA/MA Kelas X .................1
Pengantar Modul ...................................................................................................2
Peta Konsep...........................................................................................................2
Unit 1: Hasil Kebudayaan Masyarakat Praaksara di Indonesia............................3

A. Hasil Kebudayaan pada Masa Berburu dan Meramu .................................3
B. Hasil Kebudayaan pada Masa Bercocok Tanam ........................................5
C. Hasil Kebudayaan pada Masa Perundagian ...............................................7
Unit 2: Hasil Kebudayaan yang Masih Bertahan Hingga Sekarang.....................8
A. Folklor.........................................................................................................8
Penugasan Mandiri................................................................................................9
Latihan Soal ..........................................................................................................9
Kunci Jawaban ......................................................................................................9
Penilaian .............................................................................................................. 10
Daftar Pustaka .....................................................................................................11

II

Petunjuk Penggunaan Modul

Sebelum mempelajari materi dalam modul ini, silakan membaca petunjuk penggunaan
berikut:

1. Membaca dengan seksama tujuan pembelajaran untuk lebih memahami apa yang akan
didapat nanti setelah mempelajari materi dalam modul ini.

2. Jika pembaca mengalami kesulitan dalam mempelajari atau memahami materinya,
silakan berkonsultasi kepada tutornya.

3. Mengerjakan setiap latihan yang ada pada modul ini.
4. Mengerjakan setiap soal dengan baik dan benar.
5. Jika memperoleh skor dengan hasil yang baik, maka bisa melanjutkan ke materi

modul berikutnya.

Tujuan yang Diharapkan Setelah Mempelajari Modul

1. Memahami dan menganalisis corak kehidupan masyarakat praaksara di Indonesia
2. Mengenali hasil budaya serta nilai-nilai masyarakat praaksara dan pengaruhnya dalam

kehidupan masyarakat Indonesia saat ini
3. Menganalisis nilai kebudayaan masyarakat praaksara yang masih bertahan hingga

sekarang
4. Menyajikan karya tulisan mengenai perkembangan nilai kebudayaan di zaman

sekarang untuk pemahaman materi

Kompetensi Dasar 3.4 dan 4.4 Sejarah Indonesia SMA/MA Kelas X

Kompetensi Dasar Indikator

3.4 Memahami hasil-hasil dan nilai-nilai 3.4.1 Menganalisis corak/motif kehidupan
budaya masyarakat praaksara Indonesia dan praaksara di Indonesia
pengaruhnya dalam kehidupan lingkungan
terdekat. 3.4.2 Mengenali hasil kebudayaan serta
nilai-nilai kehidupan di masyaarakat
4.4 Menyajikan hasil-hasil dan nilai-nilai praaksara
budaya masyarakat praaksara Indonesia dan
pengaruhnya dalam kehidupan lingkungan 4.4.1 Menyajikan hasil rekonstruksi
dalam bentuk tulisan. kebudayaan masyarakat praaksara

1

Pengantar Modul

Modul ini akan membahas tentang corak kehidupan masyarakat praaksara, dan hasil budaya
masyarakat praaksara di Indonesia, meliputi perkembangan teknologi, pola hunian
masyarakat praaksara, serta sistem kepercayaan masyarakat praaksara. Masa Praaksara ialah
suatu masa dimana mayoritas masyarakat belum mengenal tulisan, serta dalam pengungkapan
sejarah nya masih secara lisan. Ciri-ciri daripada masa ini ialah, belum mengenal tulisan,
pengungkapan sejarah dilakukan secara lisan, dan masa praaksara sering disebut sebagai
tradisi lisan. Hasil budaya masyarakat praaksara ini telah mengilhami kehidupan manusia
pada masa-masa berikutnya termasuk manusia jaman sekarang. Misalnya, kapak. Waktu
zaman batu, bagian mata kapak dibuat lebih tajam. Begitu pula ketika zaman logam dan
sampai sekarang kapak masih digunakan oleh manusia.

Peta Konsep

2

Unit 1: Hasil Kebudayaan Masyarakat Praaksara di Indonesia

A. Hasil Kebudayaan pada Masa Berburu dan Meramu
Corak awal kehidupan masyarakat praaksara dimulai dari manusia purba mengumpulkan
makanan mereka dengan cara berburu dan meramu atau sering juga disebut mengumpulkan
makanan. Makanan yang didapat pun sangat bergantung dari kondisi alamnya sendiri
sehingga untuk mendapatkan bahan makanan mereka membuat peralatan penunjang
kehidupan. Peralatan yang dibuat masih tergolong sederhana dan seadanya, biasanya
peralatan yang ada terbuat dari batuan maupun tulang sisa hewan buruan.
1) Zaman Paleolitikum (12.000 SM)

Dapat disebut juga sebagai zaman batu tua dengan peralatan hidup yang masih
sederhana serta terbuat dari batuan dengan permukaan kasar. Terdapat 2 kebudayaan
yang dihasilkan pada masa ini yakni:

• Kebudayaan Pacitan (Jawa Timur)

Kapak genggam
• Kebudayaan Ngandong (Ngawi, Madiun, Jawa Timur)

Alat serpih (Flakes) Alat dari tulang (Pebble)

3

2) Zaman Mesolitikum (10.000-2.000 SM)
Disebut juga zaman batu madya/menengah ini memiliki nilai-nilai kebudayaan yang
berpengaruh kuat dari wilayah Asia Tenggara seperti kebudayaan Bacson-Hoa Binh
daerah Tonkin, Vietnam Utara. Kehidupan yang mereka jalani bersifat nomaden atau
berpindah tempat yang biasanya mencari hunian di dekat sungai. Ini memudahkan
mereka dalam mencari makanan maupun kebutuhan air yang mencukupi. Kebudayaan
yang ditinggalkan yakni goa bekas hunian atau disebut Abri Sous Roche, lukisan di
dalam dinding goa, serta sampah dapur dari sisa kerang yaitu Kjokkenmodinger.

Abri Sous Roche Lukisan dinding goa

Kjokkenmodinger

4

B. Hasil Kebudayaan pada Masa Bercocok Tanam

Corak kehidupan masa praaksara berikutnya yakni masa di mana manusia purba mulai
mengenal budaya bercocok tanam. Di masa ini juga manusia mulai membuat peralatan
batuan dengan permukaan yang halus serta memiliki banyak jenis kapak berbagai macam
bentuk yang disesuaikan dengan kebutuhannya.

1) Zaman Neolitikum (1.500 SM)
Mulai mengenal sistem bercocok tanam serta memelihara hewan peliharaan namun
tempat tinggal mereka masih nomaden. Cara manusia purba membuka lahan untuk
pertanian dan perkebunan adalah dengan metode Slash and Burn (memotong pohon
serta membakar lahan). Sistem kepercayaan yang dianut yaitu Animisme dan
Dinamisme.

Kapak persegi Kapak lonjong

Alat-alat obsidian Mata panah

Gerabah

5

2) Zaman Megalitikum
Sering disebut zaman batu besar dikarenakan hasil-hasil kebudayaannya yaitu
bebatuan besar ataupun bangunan yang sering difungsikan untuk pemujaan roh-roh
atau arwah nenek moyang yang mereka percaya. Peninggalannya banyak tersebar di
daerah Indonesia dengan bentuk bangunannya yang beragam.

Menhir (tugu batu untuk pemujaan) Dolmen (meja sesaji)

Arca batu Punden berundak Sarkofagus (peti batu)

Waruga (makam)

6

C. Hasil Kebudayaan pada Masa Perundagian

Pada masa ini, masyarakat mulai mengenal adanya logam yang kemudian dijadikan
sebagai alat penunjang kehidupan. Hanya orang-orang berkalangan khusus yang
menggunakan logam dikarenakan harganya yang mahal serta kelangkaan bahan bakunya.
Perkembangan di zaman logam dibagi menjadi 3 yaitu zaman perunggu, zaman tembaga,
serta zaman besi. Namun, di Indonesia tidak ditemukan adanya peninggalan tembaga
sehingga dapat diasumsikan Indonesia hanya melewati zaman perunggu dan zaman besi.

1) Zaman Perunggu
Zaman awal manusia mengenal adanya logam adalah ditemukannya logam
perunggu. Perunggu pun telah dijadikan sebagai alat untuk kebutuhan hidup.

Perhiasan Bejana perunggu (tempat minum) Moko

Arca perunggu Nekara Kapak perunggu
(genderang perang)

2) Zaman Besi
Pada zaman ini, manusia telah menemukan logam besi serta dapat menghasilkan
benda untuk kebutuhan hidup mereka dengan teknik peleburan biji besi kemudian
dituang dalam berbagai bentuk cetakan. Namun, sisa kebudayaan besi ini sangat
jarang bisa ditemukan karena besi yang bersifat mudah karatan serta hancur
termakan oleh waktu.

7

Unit 2: Hasil Kebudayaan yang Masih Bertahan Hingga Sekarang

A. Folklor
Folklor (tradisi rakyat) adalah salah satu bentuk kebudayaan tradisional yang telah turun
temurun diwariskan serta dengan ruang lingkupnya yang luas termasuk tarian rakyat dan
arsitektur. Memiliki karakteristik yaitu:
1. Pewarisan secara lisan
2. Bersifat anonim
3. Gaya bahasa yang hiperbola
4. Berguna dalam kehidupan masyarakat tradisional seperti hiburan
5. Setiap daerah memiliki khasnya sendiri dan tak sama

Bentuk-bentuk folklor dibedakan dalam 3 macam yaitu:
1. Folklor lisan
a) Bahasa rakyat
b) Puisi rakyat: pantun, syair
c) Prosa rakyat: Mitos (prosa dengan tokoh dewa)
Legenda (dianggap fakta, bersifat duniawi)
Dongeng (cerita fiktif)

2. Folklor sebagian lisan, gabungan antara folklor lisan dan bukan lisan
a) Pementasan rakyat
b) Tarian rakyat
c) Nyanyian daerah
d) Pesta
e) Adat istiadat
f) Upacara adat

3. Folklor bukan lisan
a) Rumah adat
b) Kerajinan tangan khas daerah
c) Musik rakyat

8

Penugasan Mandiri

Diskusikan kepada teman sebangku kemudian identifikasi kebudayaan praaksara yang masih
ada di lingkungan sekitar kalian. Setelah itu, kemukakan pendapat kalian seberapa
pentingkah kebudayaan tersebut dilestarikan untuk kehidupan masyarakat modern saat ini!

Latihan Soal (Esai)

1. Ciri ciri yang dapat dikemukakan untuk mengidentifikasi perkakas pada masa
Paleolithikum adalah..

2. Ciri ciri yang dapat dikemukakan untuk mengidentifikasi perkakas pada masa logam
adalah..

3. Salah satu hasil kebudayaan Megalithikum adalah Menhir yang berfungsi..
4. Masyarakat pada Jaman Megalithikum telah mengenal tata cara penguburan yang

baik. Hasil kebudayaan Megalithikum yang memberi petunjuk pernyataan tersebut
adalah ....
5. Berdasarkan pengamatan terhadap Kapak Persegi dan Kapak Lonjong maka dapat
disimpulkan perkakas jaman Neolithikum ini memilki ciri ciri terbuat dari

Kunci Jawaban

1. Zaman Paleolithikum berarti zaman batu tua. Zaman ini ditandai dengan adanya
perkakas yang terbuat dari batu yang masih kasar, sederhana, belum diproses, dan
sangat primitif.

2. Pada zaman ini, manusia mengalami masa perundagian, karena manusia sudah banyak
yang menghasilkan berbagai kerajinan tangan, yang terbuat dari logam. Manusia
sudah mengenal teknik melebur logam, mencetaknya menjadi alat yang diinginkan.
Teknik pembuatan alat logam ada dua macam, yaitu dengan cetakan batu yang
disebut bivalve dan dengan cetakan tanah liat dan lilin yang disebut a cire perdue.

3. Menhir merupakan tugu atau tiang yang berasal dari batu dan dibangun sebagai
lambang atau tanda peringatan kepada arwah nenek moyang. Selain itu Menhir juga
digunakan untuk mengikat binatang korban persebahan untuk arwah nenek moyang.
Untuk itu menhir diletakkan pada tempat tertentu dan dijadikan sebagai benda
pemujaan

4. Salah satu hasil kebudayaan Megalithikum adalah Sarkofagus yang merupakan peti
jenazah yang bentuknya menyerupai lesung, namun memiliki tutup di bagian atasnya.
Sarkofagus dibuat menyerupai lesung batu namun bentuknya keranda. Hasil
kebudayaan pada zaman batu besar ini ditemukan di daerah Bali.

9

5. Zaman Neolithikum : batu yang pada masa Mesolithikum hanya dibelah saja, pada
masa ini sudah diasah sehingga menghasilkan kapak yang lebih tajam sehingga bisa
digunakan untuk menggali tanah sehingga mereka bisa bercocoktanam yang lebih
meningkat dari berkebun yaitu berladang. Hasil budayanya : Kapak persegi, Kapak
lonjong, Kapak bahu, Gerabah, Perhiasan, Alat pemukul kayu untuk membuat
pakaian.

Penilaian

Jawaban benar : poin 5
Jawaban salah : poin 0
Poin yang diperoleh = jumlah jawaban benar x 5

10

DAFTAR PUSTAKA

Djoened, Marwati Poesponegoro, Nugroho Notosusanto.1993.Sejarah Nasional Indonesia I.
Jakarta:Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Soekmono.R.1981.Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia I.Yogjakarta: Kanisius(anggota
IKAPI)
Hasan. Hamid, (2012), Pendidikan Sejarah Indonesia: Isu Dalam Ide dan Pembelajaran,
Bandung: Rizqi.
Kuntowijoyo. (1995). Ilmu Pengantar Sejarah. Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya.
Sjamsuddin, Helius. (2007).

11


Click to View FlipBook Version