Mengurus Rumah, mendampingi Anak-anak, bermain dan belajar di sekolah taman Kanak- kanak.... Riwayat pekerjaan : 1. Pengurus OPPM di PMNH bagian Pengajaran2. Pembina Asrama dan mursyid di SMP AL-aminsejak thn 2011-2016 3. Guru Tauhid Kelas 1 SMA 4. Pembina Pramuka 5. Guru TK sejak 2017 hingga sekarang 6. Operator sekolah TK 7. Guru GPAI TK Sejak 2019 Hingga sekarang 8. Penulis cerpen Karya Tulis : 1. Juara 1 naskah Pada event MPLS DIkepontren2005 2. Juara 3 Seni Menulis Latin pada event MPLS di kepontren 2005 3. Karya tulis Skirpsi thn 2016
4. Cerpen dengan judul Nostalgia Ramadhan 2023 5. Cerpen Tawanan Renjana 2023 6. Karya naskah wajib Mtq kec. Thn 2023 Motto : Terus Berjuang untuk masa depan, dan birrul walidian karena kemarin adalah kenangan. Dan sekarang adalah kenyataan, esok adalah impian. Bermimpilah yg tinggi dan selalu ingat dengan ilahi rabbi.
Sadar Diri Oleh : Ahmad Sahronih, M.Pd.I Kukira aku akan memilikinya Karena telah disandarkan segala ragunya pada bahuku Kukira aku yang akan memilikinya Karena semua tanya pedulinya hanya diarahkannyakepada diriku Kukira aku yang akan memilikinya Ternyata dihancurkannya hasrat bermega kilau dalam lubuh Sukma diriku yang menyimpan sebongkah cinta untuk dirinya Manalah hati yang mendambamu kasih? Jika isinya telah kau bunuh dengan sebuah penolakan yang menghujam tepat ke arahnya. Aku menyadari bahwa bukan aku yang kau maksudBukan aku seseorang yang berada di dalam
anganmu Ternyata begitu menyakitkan, ya Mencintai seseorang yang hatinya bukan untuk kitaMembuatku sadar diri kalau bukan aku yang dia inginkan Nyatanya perasaanku terhadapmu tidak akan pernah ada balasannya Biarlah akan ku simpan rasa ini di dalamlubuk hati terdalam Ragaku memang hilang namun cintaku terhadapmuakan tetap sama Mencintai tanpa harus memiliki adalah caraku untuk menjauh
Tentang Penulis: NAMA : Ahmad Sahronih, M.Pd.I Tempat / Tanggal lahir : Jakarta, 15 Oktober 1982Alamat : Jl. Rorotan 9 RT. 008/07 Cilincing Jakarta Utara Hobi : Membaca
Kuraih Cita Rasa KarsakuOleh : Dra.Sri Tri Wahyu Rahayu Jati Serasa selimuti angin menusuk dagingku hingga gigil Rupa wajah menunduk pucat pasi tunggu hari demi hari Ingatan pikir berebut nasib raga jiwa di alamnyataTerpasang otak panas tegang siapkan cita-cita muliaRekap rancangan buih urutkan programkerja Ilusi rasa karsa injamen menuntut perubahan diri Wacana ilmu sesuai keinginan tuk capai cita-cita Angan dan mimpi tercengang di teras bandara Harapan tarik menarik cita rasa dan karsa dalammimpi Yakin pada Yang Kuasa semua bayangan kan teraihfakta Ungkapkan qolbu angan harus di depan mata meraihnya
Rasa impian cita, sebentar lagi hadir dalamjiwa keluarga Aku siapkan jenjang masa depan anak agar tercapai segalanya Handarbeni cucup tangan jemput kiriman Illahi segala cita-cita Alampun turut senyum lihat anak-anakku terima hasil juang hidup Yakin bahwa langkah pedih perih wujud jadi bukti nyata Uluran tangan dari sesama kolaborasi banyak ilmuberbagai cara Jalan sudah mulus dari terseok ditengah jalan rimbamenua Alam menangis kala itu, kini turut tersenyumsudahkarsa jiwa Tirai kelambu di ruang tamu terpasang hijau pupus tanda hidup Impian yang sudah lama terjaga wahana di telapaktangan
Angan rasa dan karsa kini mimpi cita-cita teraihYang selalu selubungi hati merinding takut tak tercapai Ungkap impian, Allah telah beri bukti usaha,doa dantawaqal
Tentang Penulis: Nama penulis : Dra.Sri Tri Wahyu RahayuJati Asli : Magelang, Jateng Kantor : SMAN 1 KOTA MUNGKID, KAB.MAGELANG,JATENG. HOBI : Jalan-jalan ke kuliner dantempat pesiar Menulis di saat galau danpenat hati. Mari rekan-rekan, kita meskipun sudah usia lansia bagi yang sudah usia klansia ya, tetap semangat untuk mengikuti menulis puisi agar hidup kita penuhart atau seni untuk mengimbangi otak kanan danotak kiri tidak stres. Pengalaman saya menulis memang baru menulis dasar belum mahir, tetap
semangat mengikuti even-event menulis di media maupun online. Hal tersebut akan menambah saudara berwawasan sama yaitu menulis dari berbagai tema dan asal usul rekan kita akan mengetahuinya. Tetap semangat meskipun banyakrintangan untuk menuju kesuksesan menjadi penulis yang professional. Jangan bosannya kita belajar menulis hingga usia senja. Semoga Allah selalu memberi ringan dalam langkah menuju Keberhasilan. Salam kangen untuk saudaraku di grup menulis ini, juga kakak pembimbing yang selalu sabar membimbing dan mereviu saat kami belajar menulis. Sukses selalu ya rekan-rekan!
AlamOleh : Eliya kristiyana Gunung tinggi menjulang Berkabut putih dan cerah Sejuknya udara di pagi hari Mewarnai indahnya suasana Air danau yang sejuk Jernihnya air terjun Embun pagi yang jatuh ke daun Menjadi pemandangan yang indah di pandang Masih kupandang Birunya air laut mewarnai pantai Ombak saling berkejar-kejaran Menghampiri bibir pantai
Sejenak kupejamkan mata Sejenak kurentangkan tanganku Sejuk, tenang, senang bahagiaku rasakan Wahai Sang Pencipta Alam
Tentang Penulis: Eliya Kristiyana lahir pada 25 Desember 1981 di Temanggung, Ia adalah seorang guru yang memiliki dedikasi tinggi terhadap pendidikan anak-anak. Setelah menyelesaikan pendidikan S1 PGSD, IbuEliya Kristiyana memutuskan untuk mengabdikandirinya sebagai pendidik tingkat SD di salah satusekolah yang berada di Temanggung. Selama lebih dari 15 tahun, Ibu Eliya Kristiyana telah mengajar di SDN 1 Bandunggede, dimana ia dikenal sebagai guru yang penuh kasih sayang, penuh kesabaran, dan sangat peduli terhadap perkembangan setiap siswa dikelasnya. Sebagai seorang guru, Ibu Eliya Kristiyana memiliki hobi membaca dan terus mengeksplorasikan minat bakatnya dalam bidang seni tersebut melalui puisi. Dengan motto “Lakukan Kebaikan Tanpa Alasan”, Ibu Eliya Kristiyana telah menjadi contoh yang luar biasa dari seorang guru SD yang berdedikasi, peduli, dan berpengaruh dalam kehidupan banyak siswa. Iaterus berkomitmen untuk mencetak generasi muda yang cerdas dan berprestasi
Kutitipkan RinduPadaCandra Oleh : Hesti Dimalam hari aku menatap candra dengan sayu Dengan ditemani oleh rasa rindu Awalnya aku bingung dengan siapa aku rindu Dalam hatiku terbesit nama ibu Aku mencurahkan rinduku kepada candra Aku teringat saat ibu mengatakan Jika aku rindu dengan sosoknya maka lihatlah bulanAku kembali menatap candra yang aksa Tak terasa air mata jatuh membasahi pipi Dadaku merasa sesak karena mengingat ibu yang mencintaiku lebih dia mencintai dirinya Pergimu membuatku hirap asa
Pergimu meninggalkan rasa rindu yang terpendamdalam hatiku Yang hanya bisa kusampaikan lewat doa
Tentang Penulis: Hesti. Siswa kelas X di SMA Bakti. Lahir di Ponorogo, 3 Agustus 2007. Saat ini berusia 16 tahun.
Tujuh PuluhDelapan TahunIndonesia Oleh : Margie Amelia Kemerdekaan menggema di udara Segenap bangsa beramai-ramai Merayakan hari peringatan kemerdekaan Indonesia Pekik merdeka menggema dari sanubari Tujuh puluh delapan tahun sudah Kemerdekaan Indonesiaku Indonesia yang indah tercinta Indonesia tanah airku Seluruh rakyat menyambut dengan gembira
Bendera merah putih berkibar di angkasa Kemerdekaan Indonesiaku menjadi sukacita Bagi seluruh bangsa Indonesia Indah kemerdekaan, indah kedamaian Indonesia Tak ada perselisihan, tak kerusuhan Tak ada pertengkaran, tak ada pertumpahan darah Yang ada hanalah damai Alam negeri ini tetap indah Bersih bebas dari segala Kecemaran yang mengganggu Kesehatan Dan kesejahteraan bangsa ini Itulah yang kami inginkan untuk Indonesia
Margie Amelia 17 Agustus 2023 Airmadidi, Sulawesi Utara
Tentang Penulis: Hai! Nama saya Margie Amelia. Kalian boleh memanggilku Amel. Lahir di Lowu, Ratahan, Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara pada tanggal: 14Agustus 1983. Mungkin aku berbeda dengan gadis normal, akuadalah penyandang cerebral palsy karena terlahir prematur. Tapi aku tahu, Tuhan sangat baik. Akudiberikan anugerah untuk menulis. Aku sangat senang menulis puisi dan cerita dan sudah memiliki beberapa buku antologi. Aku sudah menjadi penulis blog sejak tahun 2008. Sekian perkenalan singkat saya. Salamhangat.
Buku HarianOleh : Ahmad Ibnu Mubarok Tidakkah kau ingat kepada sepi yang menggandengkita suatu malam Berbagi lafal lewat surat secara sembunyi sembunyi Bahkan mereka yang disekelilingmu juga tak pernahtahu Begitu juga denganku Sedangkan kamu menyembunyikanya diantara senyumu yang begitu Indah Akan tetapi Tidak dengan bukum Ia terlihat memperlihatkan alasan itu Tentang beberapa tetesan air yang lembab disampingnya. Aku akan bercerita. Perlahan ia mengambil beberapa diksi
Dan beberapa lagi dialirkan dengan lembut melintasi anak sungai Yaitu perihal Malam yang menyapamu kemarin lusaLalu embun yang tak segera beranjak Dan hujan yang menghentikan paksa senyumu diteras itu Setelah Aku bercerita tentang senja.
Tentang Penulis: Ahmad Ibnu Mubarok, sering dipanggil ibnu. Ia seorang pria dari keluarga sederhana Yang hanya sekolah Sampai kelas 6 SD saja. Dia lahir pada tanggal 16 mei 1996 rejomulyo, kecamatan pasir sakti, kabupaten lampung timur, provinsi lampung. Sumatra bagian ujung selatan. Yang kini usianya Sudah mencapai 27 tahun. Bagi dia menulis adalah Cara terbaik untuk mencurahkan segala isi hati seseorang serta berbagi cerita pengalaman sehingga dia akan terus menulis.
Rembug di Meja MakanOleh : Edi Maryono Perjuangan itu melelahkan mengalir pengorbanan suka duka beriringan sama halnya kaki dan tangan sukses adalah ujung harapan ada yang cepat dan pelan mengurai dalam dinamika kehidupan tataplah masa depan rintangan jadikan peluang rembug kita dimeja makan jadikan awal keberhasilan Purwokerto Beji, Minggu 3 September 2023.
Tentang Penulis: Edi Maryono. Penyair lahir di Purwokerto Kidul. Puisi dan Geguritanya banyak dimuat diberbagai media surat kabar dan majalah serta dimedia online. Seperti : Swadesi, Bahari, Satelit Pos, Radar Banyumas, Suara Nahdiyin, ANCAS, Fokusbanyumas. Tinggal di Jln. pejagalan 418 Purwokerto Kidul Kec. Purwokerto Selatan, Kab. Banyumas - Jawa Tengah
Matinya Pelita Kecil Oleh : Putri Amaliyah Aku selalu menjadi Sarayu Aku selalu menjadi galaksi Aku selalu menjadi baskara Menjadi anindita Aku menjadi adiwarna Sudah kuberikan adorasiku Apa lagi yang kalian mau Tak Ada lagi yang tersisa Sudah kujadi pelita Lalu apa lagi Jiwa pun kuberikan Semua sudah kalian renggut
Pelita ini redup nyaris mati Shyam menjadi saksi Hancur sudah tak tersisa Pelitaku mati Adorasiku terlupakan Atmaku hancur Kalian rumah yang tak nyata Berbahagialah kalian Kadindi, 13 agustus 2023
Tentang Penulis: Putri amaliyah nama pena dhinul_dhinul sukak puisi sejak SMA. Sangat suka membaca paling suka bukunovel Dan puisi. Sering mengikuti lomba puisi. Sangat suka menulis puisi karna puisi teman terbaikuntuk bercerita.
PERUBAHAN Oleh : Nurhasanah Dahulu kami begitu sulit untuk mengenyampendidikan Tidak ada kesempatan bagi rakyat biasa seperti kami untuk dapat belajar Hanya anak bangsawan saja yang bisa bersekolahItulah pendidikan zaman kolonial Yang hanya diperuntukan untuk calon-calon pegawai Yang mendukung program dagang belanda Mereka tidak ubahnya seperti sapi perah yang bisa dimanfaatkan hasilnya oleh penjajah Tapi .... Kini pendidikan diindonesia sudah berubah Semua rakyat bisa mengenyam pendidikan Sesuai yang diminatinya Pendidikan bak tata surya yang tidak pernah berhenti dari waktu ke waktu Pendidikan harus terus berubah sesuai kodratnya Bagaikan planet yang terus berputar pada porosnyaSemuanya harus terus bergerak Karena perubahan dalam pendidikan adalah kekal