Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pada Murid Jurnal Refleksi Dwi Mingguan (II) Calon Guru Penggerak Angkatan 7 kabupaten Polewali Mandar sulawesi barat
MUHAMMAD TAKDIR PENGAJARPERAKTIK KLS B ELIWARDAYANI FASILITATOR BGP SULBAR A.7 Grup 6 DZUL ASHFIAH CGP ANGKATAN 7
Tak terasa 2 minggu telah berlalu, saya akan melanjutkan refleksi pada modul 3.3. Jurnal refleksi ini saya tulis sebagai media untuk mendokumentasikan perasaan, gagasan dan pengalaman serta praktik baik yang telah saya dilakukan. Model refleksi yang saya pakai kali ini adalah Model 4F yang mana model refleski yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway. yaitu : Facts (Peristiwa), Feelings (Perasaan), Findings (Pembelajaran), Future (Penerapan).). Assalamualaikum Wr. Wb. ِحيم ْحَمِن الَّر ِبْسِمِهَّللا الَّر
Modul 3.3 Pengelolaan program berdampak positif bagi siswa. Ini adalah paket modul terakhir untuk calon guru di Angkatan 7 Propinsi Sulawesi Barat melalui LMS. Kegiatan dianjutkan pada kegiatan Ruang Kolaborasi yaitu pada hari Senin 22 Mei 2023. Pada sesi 1 CGP akan bekerja dalam kelompok membuat gambaran umum sebuah program/kegiatan sekolah yang mempromosikan suara, pilihan, kepemilikan murid. Selanjutnya pada sesi kedua yaitu pada hari Selasa 23 Mei 2023 CGP mempresentasikan hasil kerja kelompoknya kepada kelompok lain dan saling memberikan umpan balik sekaligus momen paling haru karena hari terakhir kami bisa berdiskusi di ruang kolaborasi bersama fasilitator yang sangat luar biasa membimbing kami selama 6 bulan yaitu ibu Eliwardayani. Berlanjut Demonstrasi kontekstual merupakan rancangan program yang berdampak pada murid dengan menggunakan pemenuhan tahapan BAGJA. Program ini nantinya yang akan dipraktikkan dalam aksi nyata di akhir modul 3.3. Facts (Peristiwa)
Pada tanggal 26 Mei kami CGP diberi penguatan di Elaborasi Pemahaman bersama instruktur ibu Rusiati yo S.Psi., M.Pd. Di alur Koneksi antar Matei CGP melakukan koneksi antarmateri yang telah dipelajari dari modul-modul sebelumnya untuk membuat sintesa pemahaman tentang program sekolah yang berdampak pada murid. Kegiatan selanjutnya yaitu Aksi nyata CGP menjalankan tahapan B (Buat Pertanyaan) & A (Ambil Pelajaran) berdasarkan model prakarsa perubahan B-A-G-J-A yang telah dibuat sebelumnya pada tahapan Demonstrasi Kontekstual dalam sebuah aksi nyata. Kegiatan selanjutnya membuat dokumentasi pelaksanaan tahapan yang telah dijalankan tersebut. Kegiatan 2 Minggu ini diakhiri dengan melakukan post test dan alhamdulillah saya bisa mendapatkan nilai yang memuaskan.
Feelings (Perasaan) Saya merasa bersemangat ketika mengikuti pembelajaran dalam modul pamungkas ini. Selain materinya yang sangat menarik dan menantang, modul ini juga merupakan modul terakhir yang harus saya pelajari. Artinya, saya harus bersiap untuk mengimplementasikannya di kelas atau di sekolah saya. Selain itu, saya juga merasa senang karena banyak ilmu-ilmu dan pengetahuan baru yang saya peroleh selama mengikuti kegiatan PGP ini. Adapun hal yang menyedihkan adalah pada minggu ini merupakan vicon terakhir kami dengan Fasilitator yaitu ibu Eliwardayani yang selama kami menjalani program guru penggerak selalu sabar dan juga telaten membimbing kami dalam mengerjakan tugas-tugas di LMS. Meskipun kami belum pernah bertemu dengan beliaun secara langsung, akan tetapi kedekatan rasa persaudaraan antara Fasilitator dan semua CGP di kelas kami terasa mendalam. Semoga beliau dalam lindungan Allah Yang Maha Kuasa.
Findings (Pembelajaran) Lingkungan yang menyediakan kesempatan murid untuk menggunakan pola pikir positif dan merasakan emosi yang positif Lingkungan yang mengembangkan keterampilan berinteraksi sosial secara positif, dan bijaksana , dimana murid menjunjung tinggi nila-nilai sosial positif yang berbasis pada nilai-nilai kebajikan yang dibangun oleh sekolah. Di modul 3.3 banyak sekali pelajaran yang saya daptkan diantaranya tetang pengelolaan program yang berdampak positif pada murid. Dimana Kepemimpinan murid (student agency) yakni merupakan suatu kondisi murid agar mampu menjadi pemimpin dalam pembelajaran sendiri, ketika murid mampu menjadi pemimpin dalam pembelajarannya sendiri, maka mereka sebenarnya memilki suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership). Dan juga terdapat 7 karakteristik lingkungan yang menumbuhkembangkan kepemimpinan murid. Oleh sebab itu sekolah diharapkan mampu menyediakan lingkungan yang bisa sesuai untuk menumbuhkan kepemimpinan setiap murid yang meliputi :
Lingkungan yang melatih keterampilan yang dibutuhkan murid dalam proses pencapaian tujuan akademik maupun non akademik. Lingkungan yang melatih murid untuk menerima dan memahami kekuatan diri, sesama, serta masyarakat dan lingkungan sekitarnya. lingkungan yang membuka wawasan murid agar dapat menentukan dan menindaklanjuti tujuan , harapan atau mimpi yang manfaat dan kebaikannya melampaui pemenuhan kepentingan individu, kelompok maupun golongan. Lingkungan yang menempatkan murid sedemikian rupa sehingga terlibat aktif dalam proses belajarnya sendiri. lingkungan yang menumbuhkan daya lenting dan sikap tangguh murid untuk terus bangkit ditengah kesempatan.
Future (Penerapan) Rancana kedepan dengan materi yang sudah didapat sebagai CGP akan sharing dengan rekan sejawat dan mengimplementasikan yang saya dapat di sekolah. Dalam menyusun sebuah program yang dirancang tentunya perlu termuat contents voice/suara, choice/pilihan dan ownership/kepemilikan murid. Harapannya program ini dapat menumbuhkan kepemimpinan murid dan mewujudkan karakter profil pelajar pancasila.