The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Pemimpin Dalam Pengelolaan Sumber Daya

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Dzul Ashfiah, 2023-05-10 20:49:44

3.2 Koneksi Antar Materi Modul

Pemimpin Dalam Pengelolaan Sumber Daya

Keywords: Koneksi Antar Materi Modul 3.2

PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA Calon Guru Penggerak Angkatan 7 kabupaten Polewali Mandar sulawesi barat 3.2.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 3.2


E LIW A R D A Y A NI FASILITATOR BGP SU L B A R A.7 G r u p 6 DZUL ASHFIAH CGP ANGKATAN 7 SMPN SATAP LENGGO M U H A M M A D T A K DIR P E N G A J A R P R A K TIK K A B. P O L E W A LI M A N D A R


"CGP mampu menghubungkan materi modul ini dengan modul-modul yang didapatkan sebelumnya" . TUJUAN PEMBELAJARAN KHSUS :


Buatlah kesimpulan tentang apa yang dimaksud dengan ‘Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya’ dan bagaimana Anda bisa mengimplementasikannya di dalam kelas, sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah.


Pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya adalah sosok pemimpin yang mampu menggali kekuatan-kekuatan yang dimiliki oleh suatu komunitas dalam suatu ekosistem baik itu kekuatan yang berasal dari komponen abiotik maupun biotik. seorang pemimpin pembelajaran yang mampu mengelola sumber daya akan memiliki sikap yang optimis terhadap semua keadaan. Pemimpin Pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya merupakan pemanfaatan pada modal (asset) sekolah yang dimiliki dan dikelola dengan baik oleh seorang pemimpin pembelajaran sebagai sebuah kekuatan/potensi sekolah sesuai kodrat alam dan kodrat zaman.


Implementasi di kelas seorang pemimpin pembelajaran akan mampu mengoptimalkan apa saja yang dimiliki oleh sekolah yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan minat murid. Sedangkan implementasinya di sekolah adalah seorang pemimpin pembelajaran akan memanfaatkan atau mengidentifikasi aset-aset atau modal yang ada di sekolah untuk mengembangkan dan melaksanakan program-program sekolah dan mewujudkan visi dan misi sekolah dengan berkolaborasi dengan seluruh warga sekolah. Dan implementasi pada masyarakat sekitar adalah seorang pemimpin pembelajaran yang mampu mengelola sumber daya akan mampu menjalin kolaborasi yang baik dengan lingkungan sekitar sekolah demi kepentingan dan kemajuan sekolah.


Jelaskan dan berikan contoh bagaimana hubungan pengelolaan sumber daya yang tepat akan membantu proses pembelajaran murid menjadi lebih berkualitas.


Pendekatan berfikir dalam pengelolaan aset terdiri atas 2 jenis, yakni: 1. 2. Pendekatan berbasis kekurangan/masalah (Deficit-Based Thinking) akan melihat dengan cara pandang negatif. memusatkan perhatian kita pada apa yang mengganggu, apa yang kurang, dan apa yang tidak bekerja. Pendekatan berbasis aset (Asset-Based Thinking)adalah memusatkan pikiran pada kekuatan positif, pada apa yang bekerja, yang menjadi inspirasi, yang menjadi kekuatan ataupun potensi yang positif.


Green dan Haies (2010) menjelaskan kecenderungan cara pandang yang menggunakan pendekatan berbasis kekurangan dan pendekatan berbasis aset: 1. 2. Fokus pada masalah Mengidentifikasi kekurangan Fokus mencari Bantuan Merancang program/proyek untuk menyelesaikan masalah Mengatur kelompok melaksanakan proyek Pendekatan berbasis kekurangan/masalah (DeficitBased Thinking): Fokus pada aset dan kekuatan Mmebayangkan masa depan Berfikirtentang kesuksesan yang telah diraih dan kekuatan untuk mencapai kesuksesan merancang sebuah rencana berdasarkan visi dan kekuatan melaksanakan rencana aksi yang sudah diprogramkan Pendekatan berbasis aset (AssetBased Thinking):


Pendekatan ABCD (Asset Based Community Development) Pendekatan ABCD (Asset Based Community Development) yang selanjutnya kita akan sebut dengan Pengembangan Komunitas Berbasis aset (PKBA) menekankan dan mendorong komunitas untuk dapat memberdayakan aset yang dimilikinya serta membangun keterkaitan dari aset-aset tersebut agar menjadi lebih berdaya guna .


7 ASET/MODAL UTAMA MODAL POLITIK MODAL FISIK MODAL LINGKUNGAN /ALAM MODAL SOSIAL MODAL MANUSIA MODAL AGAM DAN BUDAYA MODAL FINANCIAL Asosiasi suatu kelompok yang ada di dalam komunitas masyarakat yang terdiri atas dua orang atau lebih yang bekerja bersama dengan suatu tujuan yang sama dan saling berbagi untuk suatu tujuan yang sama. Dukungan keuangan yang dimiliki oleh sebuah komunitas yang dapat digunakan untuk membiayai proses pembangunan dan kegiatan sebuah komunitas Bangunan, Infrastruktur atau sarana prasarana. Identifikasi dan pemetaan modal budaya agama merupakan langkah yang sangat penting untuk melihat keberadaan kegiatan dan ritual kebudayaan dan keagamaan dalam suatu komunitas · Modal politik adalah ukuran keterlibatan sosial. Semua lapisan atau kelompok memiliki peluang atau kesempatan yang sama dalam kepemimpinan, serta memiliki suara dalam masalah umum yang terjadi dalam komunitas. Bisa berupa potensi yang belum diolah dan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi dalam upaya pelestarian alam dan juga kenyamanan hidup Menginventaris pengetahuan, kecerdasan, dan keterampilan yang dimiliki setiap warganya dalam sebuah komunitas


sebagai aset manusia karena selalu memberikan motivasi, melakukan refleksi, Berdiskusi terkait dengan hasil refleksi, dan memonitoring Tindak Lanjut yang dilakukan bersama Tugas kepala sekolah sebagai Fasilitator,Memberi dukungan penuh, dan sebagai Motivator Guru berijazah S-1, bersertifikat pendidik, Memiliki keperpihakan pada murid, dan 90 % selalu update pengetahuan melalui pelatihan Tenaga Non kependidikan Cekatan dalam memberikan layanan public, Pengarsipan data murid Murid Semangat dalam belajar sesuai dengan bakat dan gaya belajarnya, dan Memiliki impian sesuai profil pelajar Pancasila Orang tua Apresiatif dan inisiatif kolaborasi dengan pihak sekolah, dan Mendukung dan memfasilitasi kebutuhan murid 1.Modal Manusia Komite selalu Apresiatif dan inisiatif kolaborasi dengan pihak sekolah, Mendukung dan membentuk paguyupan orang tua Pengawas sekolah Kepala Sekolah Guru Komite Murid Orang tua Tenaga NKependidikan


PETANI Pembelajaran kontekstual dengan melihat kegiatan pertanian seperti cara okulasi,cangkok dll. TNI dan Kepolisian Berperan dalam kegiatan sosial seperti sunnat massal, Kerja Bakti . FORUM KKG/MGMP/PGRI Wadah untuk peningkatan kompetensi dan kegiatan profesional guru . Penyuluhan Kesehatan 2. Modal Sosial Pemberian vaksinasi , vitamin, imunisasi dan obat cacing oleh tim kesehatan.


3. Modal Fisik Lapangan Olaraga Menfasilitasi event/kegiatan olahragakegiatan aktualisasi guru dan murid baik dibidang akademik maupun non akademik Chrome Book/ In Fokus/ Speaker/Rooter Sebagai media pembelajaran berbasis IT dan pembelajaran TPACK serta fasilitas penunjang kegiatan Ruang Kelas/ Kantor/ LAB/ Perpustakaan Digunakan untuk menunjang semua akatifitas proses pembelajaran di lingkungan sekolah yang aman, nyaman dan menyenangkan MUSHOLLAH Digunakan tempat pelaksanaan praktik keagamaan dan ibadah TOILET/UKS/BK Menfasilitasi kebutuhan murid , kesehatan dan keamanan murid


4. Modal Lingkungan dan Alam TEMPAT WISATA Sebagai objek dalam kegiatan wydia wisata. Bambu/batu/pasir /tanah liat dll Tersedianya bahan baku kerajinan yang bernilai ekonomis PERKEBUNAN digunakan tempat pembelajaran ilmu pengetahuan dan prakarya dalam bercocok tanam Beragam Hewan Dan Tumbuhan Dapat dimanfaatkan sebagai objek eksperimen maupun projek pembelajaran.


5. Modal Financial Kebun Sekolah/Kantin Sekolah Iuran kantin dan hasil kebun bisa membantu dana kegiatan sekolah PARTISIPASI SISWA Menjalin kerja sama orangtua siswa sebagi sumber dana alternatif DANA BOS/DAK Penyusunan Arkas dengan skala prioritas DANA KOMITE Suntikan dana dari pemerintahan desa dan bantuan dari masyarakat .


6. Modal Politik TNI/KEPOLISIAN Diundang sebagai narasumber dalam sosialisasi perundungan, bullying dan NARKOBA. PUSKESMAS DESA Kerja sama dalam kegiatan sebagai narasumber Sosialisasi AIDS, bahaya NARKOBA ,STUNTING dll PEMERINTAHAN DESA Pemerintah desa baik dalam memberi dukungan baik dalam bentuk anggaran kegiatan maupun regulasi kebijakan-kebijakan demi kemajuan sekolah.


7. Modal Agama dan Budaya REMAJA MESJID Membantu kegiatan amaliah ramadan dan pesantren kilat KERAJINAN WARGA Keterampilan kerajinan tangan warga diajarkan kepada siswa dan melatih kewirausahaan dari hasil karyanya. TOKOH AGAMA DAN TOKOH ADAT Dapat digunakan partisipasinya dalam kegiatan keagaman dan budaya ADAT ISTIADAT MASYARAKAT Pemanfaatn aset budaya lokal/kearifan lokal dalam pendidikan karakter yang kebinekaan global


Berikan beberapa contoh bagaimana materi ini juga berhubungan dengan modul lainnya yang Anda dapatkan sebelumnya selama mengikuti Pendidikan Guru Penggerak.


Filosofi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara Ki Hadjar menjelaskan bahwa tujuan pendidikan yaitu: “menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Dalam menuntun laku dan pertumbuhan kodrat anak,sebagai pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya, pendidik harus mengelola sumber daya yang ada secara maksimal, mulai dari modal manusia, modal sosial, modal fisik, modal finansial, modal lingkungan, politik, dan modal agama dan budaya, dengan berbagai modal/aset tersebut diharapkan murid tumbuh maksimal sesuai dengan kodratnya 1.1.Filosofi KHD 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya


berupa nilai berpihak pada murid, mandiri kolaboratif inovatif reflekstif. Menjadi pemimpin pembelajaran Mengerakkan komunitas praktisi Menjadi coach guru lain Mendorong kolaborasi antar guru Mewujudkan kepemimpinan murid Nilai-nilai guru penggerak yaitu 1. 2. 3. 4. 5. Dan Peran guru penggerak yaitu : 1. 2. 3. 4. 5. Kompetensi atau kemampuan untuk merefleksikan, membuat inovasi dan kreatifitas serta berkolaborasi dalam mendukung kesadaran pemimpin pembelajaran dalam melihat aset yang ada. 1.2 Nilai dan Peran Guru Penggerak 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya


Merancang Visi yang berpihak pada murid serta merancang prakarsa perubahan dengan inkuiri apresiatif (BAGJA) Dalam langkah-langkah BAGJA dibutuhkan suatu pengelolaan sumber daya yang bersumber pada kekuatan sehingga dapat mewujudkan suatu prakarsa perubahan yang kita inginkan yaitu berkaitan dengan perubahan positif yang ada disekolah karena dengan adanya konsistensi dari perubahan yang positif akan melahirkan suatu budaya yang positif. Budaya yang positif dapat terwujud dengan mengindentifkasi kekuatankekuatan sesuai sumber daya yang dimiliki oleh sekolah untuk jabarkan rencana pada langkahlangkah BAGJA. 1.3 Visi Guru Penggerak 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya 1.4 Budaya Positif Budaya Poitif di kelas dan sekolah perlu diciptakan agar dapat mendukung pembentukan karakter murid yang diharapkan.


Melalui pembelajaran berdeferensiasi guru dapat melakukan pembelajaran dengan memenuhi kebutuhan siswa baik itu minat, kesiapan dan profil belajaranya. Dalam penerapan pembelajaran berdiferensiasi, guru bisa memetakan minat dan kreatifitas siswa sebagai aset terbaik sekolah. 2.1 Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya


Pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif seluruh komunitas sekolah dengan tujuan yaitu: Untuk memberikan pemahaman, Penghayatan dan kemampuan untuk mengelola emosi. Kompetensi / kemampuan guru dalam keterampilan sosial dan emosional dalam memaksimalkan pembinaan siswa sebagai aset sekolah. 2.2 Pembelajaran Sosial dan Emosional 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya


Coaching merupakan suatu proses sebagai komunikasi pembelajaran antara guru dan murid, murid diberikan ruang kebebasan untuk menemukan kekuatan dirinya dan peran pendidik sebagai ‘pamong’ dalam memberi tuntunan dan memberdayakan potensi yang ada agar murid tidak kehilangan arah dan menemukan kekuatan dirinya tanpa membahayakan dirinya. Teknink, prinsip, dan langkah-langkah coaching bisa dilakukan guru untuk menggali kemampuan dan kemandirian coachee sebagai aset sekolah, dalam menyelesaikan permasalahannya. 2.3 Coaching Untuk Supervisi Akademik 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya


Filosofi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara Ki Hadjar menjelaskan bahwa tujuan pendidikan yaitu: “menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Dengan menerapkan konsep, paradigm dan nilai kebaikan bersama serta penerapan 9 langkah pengambilan keputusan, maka pengelolaan aset dapat berjalan lebih optimal. Sehingga keputusan dalam memanfaatkan sumber daya/ aset sekolah dapat dipertanggungjawabkan. 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya


Ceritakan pula bagaimana hubungan antara sebelum dan sesudah Anda mengikuti modul ini, serta pemikiran apa yang sudah berubah di diri Anda setelah Anda mengikuti proses pembelajaran dalam modul ini.


Setelah mempelajari modul-modul CGP hingga sampai ke modul 3.2, mindset saya mulai berubah.Ternyata mindset saya selama ini belum tepat. Pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset(PKBA) adalah pendekatan yang tepat, karena menekankan kepada kemandirian dari suatu komunitas untuk dapat menyelesaikan tantangan yang dihadapinya dengan bermodalkan kekuatan dan potensi yang ada di dalam diri mereka sendiri serta lingkungan komunitas. Dalam hal ini bisa di petakan ke dalam 7 Aset/modal. Sebelum mempelajari modul-modul CGP saya berpikir bahwa dalam mengembangkan komunitas, kita harus berpijak pada suatu masalah, baru setelah itu memetakan kekuatan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Sehingga saya merasa optimis ketika melihat potensi/aset sekolah yang saya kira minim karena berada di daerah terpencil dimana saya hanya melihat dari segi fisik dan keuangan sekolah saja. Before After


Mampu menganalisis aset dan kekuatan dalam pengelolaan sumber daya yang efektif dan efisien. Merancang pemetaan potensi yang dimiliki sekolah menggunakan pendekatan Pengembangan Komunitas berbasis Aset(Asset-Based Community Development). Memetakan dan mengimplementasikan strategi pengelolaan perubahan melalui kekuatan yang dimiliki dari dalam diri dan luar diri untuk mewujudkan visi pendidik yang berpihak pada murid dengan pendekatan Inkuiri Apresiatif (BAGJA) . Pencapaian positif yang saya dapatkan setelah mempelajari modul 3.2 ini adalah sebagai berikut :


Terima kasih!


Click to View FlipBook Version