The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by rini.wahyuni100, 2023-06-11 10:23:03

MODUL AJAR BMR Pakaian Melayu Riau

MODUL AJAR BMR Pakaian Melayu Riau

MODUL AJAR BUDAYA MELAYU RIAU Kelas X RINI SRI WAHYUNI, S.Ag SMK NEGERI 1 TEBING TINGGI


INFORMASI UMUM 1. Identitas Satuan Pendidikam : SMK Negeri 1 Tebing Tinggi Nama Guru : Rini Sri Wahyuni, S.Ag Mata Pelajaran : Budaya Melayu Riau Kelas/Program : X / Semua Program Alokasi Waktu : 4 jp x 45 menit ( 2 pertemuan ) 2. Capaian Pembelajaran Diakhir fase E, peserta didik mampu menunjukkan motivasi dan passion yang besar dalam memakai, memahami jenis dan makna pakaian Melayu Riau di era revolusi industry 4.0, dan masyarakat 5.0, sehingga mampu melestarikan kearifan lokal yang berasal dari Budaya Melayu Riau. Peserta didik mampu menyebutkan jenis – jenis pakaian melayu ,membedakan jenis-jenis pakaian melayu, dan menentukan makna pakaian melayu serta mengaitkan makna pakaian melayu dan jenis-jenis pakaian melayu, mendemontrasikan salah satu jenis pakaian melayu sesuai dengan maknanya 3. Profil Pelajar Pancasila Setelah mengikuti pembelajaran, Profil Pelajar Pancasila yang diharapkan muncul pada peserta didik adalah Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan Yang maha Esa dan berakhlak mulia; mandiri; bergotong royong; berkebinekaan global ; bernalar kritis dan kreatif.


4. Sarana Prasarana a. Alat : Lap Top, LCD, Smartphone, tablet, kamera dan jaringan internet b. Bahan : Digital dan non digital berupa buku paket, e-book, portal pembelajaran, tautan edukasi di internet, surat kabar,majalah, TV, teks iklan di ruang public dan vidio pembelajaran di internet dan LKPD c. Media Pembelajaran : Perangkat lunak ( aplikasi pembelajaran dan medsos 5. Target Peserta Didik a. Peserta didik regular/tipikal : 80 % b. Peserta didik dengan kesulitan belajar : 5 % c. Peserta didik dengan pencapaian tinggi : 15 % 6. Model Pembelajaran yang Digunakan Discovery Learning KOMPONEN INTI 1. Tujuan Pembelajaran Peserta didik mampu menyebutkan jenis- jenis pakaian Melayu Riau


Peserta didik Mampu menjelaskan fungsi-fungsi pakian melayu Riau Peserta didik mampu membedakan jenis- jenis pakaian Melayu Riau Peserta didik mampu menentukan makna pakaian Melayu Riau Peserta didik mampu mengaitkan makna pakaian melayu riau dengan jenis pakaian Melayu Riau Peserta didik mampu mendemonstrasikan satu jenis pakaian Melayu Riau sesuai maknanya. 2. Pemahaman Bermakna Setelah mengikuti pembelajaran peserta didik diharapkan mampu mempresentasikan pemahaman mereka tentang seluk beluk pakaian melayu Riau. 3. Pertanyaan Pemantik Apa tanggapanmu terhadap gambar ini…. 4. Persiapan Pembelajaran


Guru membuat presentasi dan menyiapkan vidio/link vidio tentang pakaian Melayu Riau 5. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 1. Kegiatan Awal ( 15 menit ) Guru memberikan salam dan meminta salah satu peserta didik untuk memimpin doa bersama ( kesadaran diri – memahami nilainilai ) Guru menanyakan kabar peserta didik (kesadaran diri,pengenalan emosi,identitas perasaan) Guru mempresensi kehadiran peserta didik dan memberikan motivasi agar peserta didik aktif dalam pembelajaran ( budaya positif) Peserta didik mencatat saat guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan Peserta didik mencatat saat guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan teknik penilaian yang akan di lakukan Guru melakukan Melakukan ice breaking ,untuk menguji konsentrasi peserta didik diawal pembelajaran (kesadaran diri,manajemen diri) 2. Kegiatan Inti (250) Peserta didik diberikan pertanyaan pemantik : Apa tanggapanmu terhadap gambar ini…. Guru mencatat setiap jawaban dari peserta didik sehingga dapat diketahui sejauh mana pengetahuan mereka tentang komunikasi


Peserta didik diberikan materi berupa video, gambar, artikel, PPT dan LKPD tentang pakaian melayu Riau https://youtu.be/AH1BAp3V3tE https://youtu.be/Kzxzu0FxOiU https://online.anyflip.com/ytwba/waer/mobile/index.html https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5848406/mengenal-pakaian-adatriau-jenis-dan-maknanya-yang-mengandung-nilai-islami https://anyflip.com/ytwba/nkfr/ (differensiasi konten) Setiap peserta didik mengakses materi tersebut sesuai dengan minat dan profil belajar mereka ( differensiasi konten - minat-gaya belajar) Peserta didik diminta untuk mencari informasi /contoh dari berbagai sumber literasi selain yang ada di dalam materi. Mencari melalui majalah, surat kabar, internet atau media lain tentang pakaian Melayu Riau (studi pustaka ) Peserta didik membuat rangkuman dari hasil studi tersebut. Kegiatan bisa dilakukan secara berkelompok maupun perorangan sesuai dengan profil belajar mereka (differensiasi proses) (manajemen diri-keterampilan berelasi-berkomunikasi efektif-mempraktikkan kerjasama tim dalam pemecahan masalah secra kolaboratif) Rangkuman bisa dibuat dalam bentuk video,PPT,maupun laporan sesuai dengan minat mereka ( differensiasi produk) Peserta didik diminta untuk mempresentasikan hasil hasil studi mereka tentang pakaian melayu Riau ( differensiasi produk-5 KSE,kesadaran diri,manajemen diri,kesadaran sosial,keterampilan berelasi dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab) Kelompok lain ataupun peserta lain memberikan apresiasi


dan tanggapan dari presentasi temannya ( kesadaran sosial,mengakui kemampuan orang lain) Peserta didik yang belum memahami materi bisa bertanya langsung kepada temannya ataupun guru ( keterampilan berelasi-menawarkan bantuan apabila membutuhkan) 3. Kegiatan Akhir/Penutup (10 menit ) Peserta didik diminta membuat kesimpulan bersama-sama atas hasil kajiannya(keterampilan berelasi-berkomunikasi efektif) Guru memberikan penguatan dan memberikan tanggapan terhadap apa yang telah disimpulkan oleh peserta didik Guru bersama-sama peserta didik mereview kembali kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan(keterampilan berelasiberkomunikasi efektif) Penilaian (evaluasi) Guru menyampaikan rencana pertemuan yang akan datang Guru menunjuk siswa salah seorang siswa untuk memimpin do’a Guru memberikan salam penutup Pertemuan ke 2 1. Kegiatan Awal ( 10 menit ) Guru memberikan salam dan meminta salah satu pesera didik untuk memimpin berdoa. ( kesadaran diri – memahami nilai-nilai ) Guru menanyakan kabar peserta didik (kesadaran diri,pengenalan emosi,identitas perasaan) Guru melakukan presensi kehadiran peserta didik ( budaya positif) Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran pada


hari ini Guru bersama peserta didik melakukan ice breaking,untuk menumbuhkan semangat peserta didik sebelum memulia pembelajaran (kesadaran diri,manajemen diri) 2. Kegiatan Inti ( 250 menit ) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran sesi ini adalah belajar mengenai makna pakaian melayu Riau Guru melemparkan pertanyaan pemantik Apa tanggapanmu tentang makna pakaian ini…. Peserta didik bergantian menjawab pertanyaan tersebut. Guru menyajikan tayangan vidio tentang makna pakaian melayu Riau Peserta didik diminta untuk mengamati dan menganalisis tayangan tersebut dan membuat laporan untuk dipresentasikan ( differensiasi konten) ( kesadaran diri,manajemen diri ) Perserta didik diminta untuk presentasi didepan kelas menggunakan PPT ataupun dalam bentuk laporan sesuai dengan minat mereka ( differensiasi poroses)peserta lain memperhatikan ( kesadaran sosial- mengenal temanmenghargai dan memeprtimbangkan pendapat orang lain) Kelompok lain ataupun peserta lain memberikan apresiasi dan tanggapan dari presentasi temannya ( kesadaran sosial,mengakui kemampuan orang lain)


Peserta didik yang belum memahami materi bisa bertanya langsung kepada temannya ataupun guru ( keterampilan berelasi-menawarkan bantuan apabila membutuhkan) 3. Kegiatan Penutup (10 ) Guru bersama-sama peserta didik mereview kembali kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan Guru menyampaikan rencana pertemuan yang akan datang Do’a Guru mengahiri pembelajaran dengan do’a dan salam penutup 6. Asesmen 1. Asesmen formatif diawal pembelajaran https://forms.gle/D4kt679wHSrkUpFv9 2. Asesmen Formatif dalam proses pembelajaran https://forms.gle/Hh7eTA1vq9TpWohJ9 3. Asesmen Sumatif https://quizizz.com/join?gc=99696092 a. Aspek kognitif Skor Maksimal Aspek Kognitif : No. 1 s/d 5 = 2 Kegiatan Skor Peserta didik dapat menjawab lengkap / sempurna 2 Peserta didik menjawab tidak / kurang sempurna 1 Peserta didik tidak dapat menjawab 0


Nilai Akhir = Skor yang diperoleh siswa x skor ideal (10) Score maksimal (10) b. Aspek Ketrampilan Aspek Skor Peserta didik mempresentasikan tugas studi kasus ketepatan 2 Kelengkapan materi 2 Penguasaan materi 2 Kreatifitas presentasi 2 Kemampuan menjawab pertanyaan 2 Score maksimal 10 c. Aspek afektif 7. Pengayaan dan Remedial Pembelajaran remidial dilakukan segera setelah kegiatan penilaian bagi peserta didik yang belum kompeten, sedangkan pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah kompeten. a. Pembelajaran Pengayaan : Mencari informasi tentang Trend pakaian Aspek Skor Peserta didik berdiskusi dalam kelompok untuk studi kasus Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME E - A Gotong Royong E - A Bertanggung jawab E - A Bernalar Kritis E - A Kreatif E - A E -SKOR MAKSIMAL A


melayu Riau saat ini. b. Remidial dirancang setelah mengetahui analisa hasil penelitian 8. Refleksi Peserta Didik dan Guru a. Refleksi Peserta Didik Apa yang sudah kalian pelajari ? Apa yang kalian kuasai dari materi ini ? Apa upaya kalian untuk menguasai yang belum kalian kuasai? Bagian apa yang belum kalian kuasai ? Apa upaya kalian untuk bisa memahami hal yang belum kalian kuasai ? b. Refleksi Guru Cara belajar yang bagaimana yang paling membantumu dalam mempratekkan pembelajaran? Kesulitan apa saja yang kamu temui dalam belajar teks laporan hasil observasi? Apakah kamu menemukan kesulitan dalam memahami instruksi/perintah? Apakah kamu merasa puas dapat menyelesaikan pembelajaran hari ini? Apakah kamu dapat merefleksikan seluruh kegiatan pembelajaran hari ini dan dapatkah pembelajaran hari ini digunakan acuan dalam pengembangan kehidupan sehari-hari


a. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik Pakaian Melayu Riau A. Makna pakaian melayu Pakaian adat Riau adalah pakaian Melayu. Riau merupakan salah satu wilayah yang ada di pulau Sumatra, sehingga masyarakatnya banyak memiliki nilai-nilai Melayu dengan luhur yang berlandaskan agama Islam. Tak heran, jika model pakaian adat Riau memiliki corak dan kesamaan dengan tradisi Melayu. Hal itu juga berpengaruh pada bentuk pakaian adat Riau, yang memiliki model sesuai dengan kultur pada kebanyakan masyarakat Indonesia, yakni tertutup sehingga mampu mempresentasikan nilai kesopanan. Bentuk corak atau motif, warna, dan penggunaannya pakaian Melayu telah ditentukan oleh adat. Ketentuan adat tersebut diberlakukan untuk tujuan mendidik dan meningkatkan akhlak orang yang memakainya Baca artikel detikedu, "Mengenal Pakaian Adat Riau: Jenis dan Maknanya yang Mengandung Nilai Islami". Adapun ciri-ciri pakaian adat Melayu Riau, yaitu:Corak khas pakaiannya memakai sarung dan rok yang lebar, karena menjunjung tinggi nilai-nilai IslamBajunya berkerah tinggi dan longgar Pakaian akan terlihat lebih elegan dan bersinar. Pakaian Melayu memang memiliki beberapa macam, namun untuk di daerah Riau sendiri pakaian Melayu adalah pakaian sederhana yang sering digunakan untuk sehari-hari. Dalam setiap penggunaannya, pakaian adat Riau terbagi lagi menjadi berdasarkan jenis acaranya, seperti upacara penyambutan tamu, upacara pernikahan, upacara penerima anugerah atau penobatan raja, dan lain-lain.


Selain pakaian sehari-hari, ada juga pakaian adat resmi khas Riau. Pakaian adat Riau yang resmi digunakan untuk acara-acara formal, seperti acara pemerintahan. Untuk para wanita memakai Kebaya Laboh. Sementara untuk pria pakaian resminya adalah baju Kurung Cekak Musang B. Fungsi Pakaian Melayu 1. Fungsi pokok Fungsi pokok pakaian melayu riau dapat dibedkaan dapat di bedakan menjadi dua bagian yakni: a. Melindungi diri dari panas dan dingin b. Mendampak kan identitas c. Menjaga warwah keluarga d. Menutup aib e. Memelihara kesehatan 2. Fungsi adat Dalam ungkapan dikatakankalau memakai pakaian adat “ tuah bangkit marwah melekat”dari ungkapan itu pakaian melayu di yakni memiliki : a. Magis b. Kekuatan c. Energy d. Tuah e. Sastra social tinggi 3. Fungsi Estetis Fungsi estetis pakaian dapat dilihat dari motif dan model jahitannya. Fungsi estetis dalam pakaian orang melayu riau tidak terpisahkan dengan fungsi pokoknya di antara nya : a. Fungsi pokok adat estetis b. Pokok dan kemewahan c. Identitas dan estetis


d. Identitas dan adat e. Adat dan identitas B. Jenis Pakaian Melayu Jenis pakaian dapat dibedakan dalam dua pembeda utama pakaian laki-laki dan pakaian perempuan. Tetapi, pakaian juga dapat dibedakan berdasarkan aktivitas dan umur pemakainya.Dalam pembahasan ini, anda diarahkan untuk memahami jenis-jenis pakaian tersebut secara jelas. 1. Pakaian Harian Pakaian harian dipakai untuk berbagai macam kegiatan.Mulai dari bermain, bekerja, atau pun di rumah. Orang Melayu sangat menjaga adab terutama dalam berpakaian. Tidak hanya pakaian upacara dan ritual saja yang diatur, pakaian yang dikenakan pakaian sehari-hari juga diatur agar nilai sopan santun tetap dijaga dalam berpakaian. Pakaian harian adalah pakaian yang dipakai oleh orang Melayu setiap harinya, baik masa kanak-kanak, remaja, orang setengah baya maupun orang tua. Pakaian harian ini dipakai untuk melaksanakan kegiatan harian, baik untuk bermain, ke ladang, ke laut, di rumah maupun kegiatan dalam kehidupan di masyarakat a. Pakaian Harian Kanak-kanak Lelaki Pakaian harian anak masa kanak-kanak kita kenal baju monyet yang dipakai oleh anak-anak lelaki. Kalau dia sudah meningkat besar dia memakai baju kurung teluk belanga atau baju kurung cekak musang dan adakala nya memakai celana setengah lutut, memakain kopiah atau ikat kepala dari kain empat persegi yang dilipat untuk menghindarkan sengatan binatang yang berbisa, memakai kain samping ada yang dikenakan secara utuh,adapula yang di belitkan di pinggang ataupun di sandang di bahu. Apabila ia pergi sholat dan mengaji kesurao atau


masjid ia memkain sarung dan kopiah. b. Pakaian Harian Masa Kanak-kanak Perempuan Pakian harian anak perempuan menggunakan baju langsung (baju dan rok menyatu) yang terbuat dari bahan katun. Selain itu Juga memakai celana panjang yang tertutup roknya. Bagian kepal. menggunakan kerudung sarung yang mengguna kan pengikat Bila pergi mengaji ke masjid atau surau, la men88unakan baju Kurung atau baju gembang dan menggunakan kerudung. c. Pakaian Harian Anak Dewasa Laki-laki Pakaian harian untuk anak laki-laki dewasa memakai baju kurung cekak musang atau baju kurung teluk belanga, bertulang belut ditambah dengan kain samping yang diikat pada pinggang dan memakai kopiah atau destar (tanjak). Kain samping dipakai ketika ia hendak melaksanakan sholat ketika ke masjid atau surau. Cara memasangnya sama dengan mengenakan kain sarung Hanya saja, kain samping dipasang sesuai aturan yang dikenal juga sebagai penanda lajang. Tepi kain samping bila dikenakanmesti berada di atas lutut (bujang). d. Pakian Harian Anak Dewasa Perempuan Pakaian untuk anak perempuan yang sudah baligh adalah baju kurung, baju kebaya laboh, baju kebaya pendek yang selaras dan memakai kerudung. Apabila pakaian yang dikenakan oleh perempuan tidak menutup aurat, orang yang melihatnya akan menilai bahwa perempuan itu tidak baik. Pada perempuan vang telah masuk dewasa, ia memakai baju kurung, kebaya pendek. Kemudian memakai kain selendang atau belacu ( tengkuluk ) untuk penutup kepala apabila turun ke ladang. Ketika bepergian di sekitar kampong , ia memakai tudung linngkup yang terbuat dari selendang.


Perkembangan kemudian, tudung ingkup yang dipakaikain sarung. Semakin kekinian, digantikan dengan kepala. Takaran nilai kemelayuan dalam kerudung setidaknya harus berukuran Panjang nmenutupi dada dan lebih lebar 1 hasta dari ukuran badan. Hal ini diwajibkan untuk menutupi bentuk tubuh perempuan yang memakainya. e. Pakaian Harian Orang Tua dan Setengah Resmi Baya Lakilaki Pakaian orang tua laki-laki dan setengah baya berupa baju kurung teluk belanga bertulang belut dan baju kurung cekak musang. Untuk pakaian harian baju ini terbuat dari bahan katun dan kain samping pelekat, bentuk baju agak longgar. Baju Melayu bagi orang tua sering memakai baju melayu dagang luar digunakan untuk sholat dan bertamu ke tetangga. Jika berada di rumah, mereka menggunakan baju teluk belanga dan kain sarung. Dalam bekerja, orang tua Melayu menggunakan celana Gamban Panang dan baju sarung berkerah. Perlengkapan pakaian ketika Kerja yakni destar atau kain pengikat kepala. Konsep destar tanjak bagi Orang Melayu merupakan alat untuk melindungi kepala. Sebab, kepalah sebagai sesuatu fitrah yang harus dilindungi. berpantang bagi orang Melayu mempermainkan kepala. f. Pakaian Harian Orang Tuadan Setengah Baya Perempuan Pakaian perempuan tua adalah baju kurung teluk belanga dan pada lehernya bersulam bernama tulang belut. Baju ini longgar dan lapang dipakai, ada juga Kebaya laboh atau kebaya panjang hingga di bawah lutut. Kedua bentuk baju ini memakai pesak atau kekek. 2. Pakaian Setengah Resmi Pakaian setengah resmi adalah pakaian yang digunakandalam berbagai


acara keluarga atau acara yang tidak berkenaan dengan negeri atau kerajaan, misalnya acara kenduri, menghadiri. acara keagamaan, perkawinan, dan sunah rasul. Orang Melayu menggunakan pakaian sesuai dengan tempat dan waktu. Dalam acara kekeluargaan biasanya, warna pakaian tidak diatur seperti dalam acara resmi. a. Pakaian Setengah Resmi Laki-laki Bentuk pakaian setengah resmi bagi kaum laki-laki adalah baju kurung cekak musang harus dilengkapi dengan kopiah, kain samping, sepatu atau capal. Kain samping yang dipakai tergantung pada kemampuan seseorang; boleh kain pelekat, kain tenunan Siak, Trengganu, Daek, Johor, dl1. Pakaian setengah resmi ini dipakai dalam upacara keluarga,seperti; menghadiri perkawinan, acara keagamaan, sunnat rasul, dll. Berbeda dengan pakaian resmi yang dipakai ketika menghadiri undangan dari Kerajaan, Lembaga Adat Melayu (LAM), Pemerintah atau menghadiri jemputan resmi dari suatu kegiatan. b. Pakaian Setengah Resmi Perempuan Bentuk pakaian resmi dan setengah resmi kaum perempuan adalah baju kurung teluk belanga dan baju kebaya laboh. Bahan baju ini dibuat dari bahan sutra, satin atau bahan brokat serta bahan yang bagus lainnya tergantung dengan kemanmpuan sipemakai. Persyaratan baju Melayu kaum perempuan ini karena dia disebut baju kurung maka jelas baju ini mengurung bagian aurat di badan agar tidak kelihatan, tidak terlalu sempit, tidak terlalu tipis yang memperlihatkan kulit badan. Untuk kain yang dipakai adalah kain tenunan atau kain pilihan, seperti tenunan Daek atau


kain tenunan lain yang bercorak Melayu. Hiasan di kepala harus memakai sanggul yang disebut sanggul Jonget, sanggul Lintang atau sanggul Lipat Pandan. Setelah rambut disanggul kepala ditutup dengan kain tudung yang seharusnya tidak kelihatan rambut. Kain tudung untuk pakaian resmi dan sekarang ini kaum wanita yang Islam umum nya memakai sendal jepit sebaiknya pakailah kasut yang memakai hak menggunakar jilbab kaki dipakai Alas kasut yang dipilih sesuai selera, tidak rendah dan Selera dan juga disesuaikan dengan suasana waktu siang atau hak tinggi. arna yang dipakai dapat dipilih sesuai atau malam, pagi atau sore. 3. Pakaian Resmi Tidaklah sopan seandainya menghadiri upacara atau jemputan yang terhormat dari suatu kegiatan pemerintah (masa dahulunya di zaman kerajaan-kerajaan), memakai pakaian Melayu namun tidak memakai kopiah dan juga kain samping, seseorang akan dicap orang yang tidak tahu adat sopan Melayu. Digunakan untuk menghadiri upacara resmi seperti menghadiri jemputan dari pemerintah, atau menghadiri rapat dewan yang resmi, harus berpakaian Melayu dan memakai sepatu kulit. Pada zaman dahulu, acara-acara resmi diatur oleh kerajaan, pada masa sekarang diatur oleh pemerintah atau lembaga adat.Yang dimaksud upacara adat adalah suatu kegiatan yang dibuatoleh pemerintah (kerajaan) antara lain: upacara penobatan raja & permaisuri; upacara pemberian gelar; upacara pelantikan datuk-datuk, ketua adat atau menteri kerajaan; upacara menjunjung dulu UPacara menyambut tamu-tamu agung atau tamu-tamu yang dihormati; dan dari adat menerima anugerah dan persembahan dari rakyat atau dari negara lain yang bersahabat. a. Pakaian Resmi Laki-laki Warna baju yang dipakai untuk upacara adat adalah warna hitam,


berkain sanmping sesuai dengan tingkat kedudukannya.Setelan kuning dan setelan hitam adalah kain yang dipakai untuk sultan atau pemimpin negeri. Dalam upacara adat sultan memakai setelan berwarna hitam, maka tanjak juga berwarna hitam,demikian juga kalau memakai warna kuning harus seluruhnya berwarna kuning pula. Bagi datuk-datuk atau orang besar, dalam upacara adat memakai baju berwarna hitam berkain samping. Bagi masyarakat, mereka boleh saja memakai apa saja warnanya (selain kuning) sesuai dengan seleranya, itulah sebagai pertanda perbedaan pimpinan dan bukan pimpinan. Jenis pakaian dan bentuk baju yang dipakai dalam upacara adat bagi kaum lelaki adalah baju kurung cekak musang, tidak dipakai baju kurung teluk belangga . warna pakian adat kaum lelaki berwarna hitam dari bahan satn atau stera yang dil dengan perlengkapan sebagai berikut: baju setelan dengan celana panjang sampai ke tumit ,.kain samping terbuat dari tenunan sendiri seperti daek, tanjak sebagai penutup kepala, bengkung pengikat pinggang, silah keris melayu sepukal, atau tuasik atau tilam upih ,dan kasut capal atau sepatu. Sultan atau pimpinan tertinggi memakai baju cekak berwarna kuning atau hitam satu setel, celana dan kain sang Setelan baju penuh dengan taburan bunga cengkeh, bintang dari ornament yang tenun khusus . sultan memakai tanjak yang bernama belah mumbang atau elang menyongsong angina serta bertingkat 3 atau 5. b. PakaianResmi Perempuan Jenis pakaian dan bentuk baju yang dipakai dalam upacara adat bagi kaum perempuan baik muda maupun tua sama saja. Baju yang dipakai adalah baju kurung teluk belanga, baju kebaya laboh, bagi anak gadis baju kebaya laboh cekak musang. Kepala memakai tudung mente dan


tudung kain lingkup. Apabila masuk ke dalam ruangan, kain tudung lingkup dilipat atau dijepitkan ke pinggang Rambut disanggul dengan bentuk sanggul Melayu, seperu Sanggul jonget, sanggul lintang, dan sanggul lipat pandan kemudian ditutupi dengan kerudung. Perhiasan dipakai di dada yang disebut dokoh dan gelang serta anting-anting. Warna Kuning hanya dipakai oleh Sultan dan Permaisuri atau Pimpinan Tertinggi di daerahnya. Warna baju yang dipakai istri datukdatuk dorang besar adalah warna hitam setelan dan berkain samping Tudung Lingkup yang berwarna lain. 4. Pakaian Upacara Keragaman (Ritual) Pakaian acara keagamaan ini disesuaikan pemakaiannya pada acara kegiatan keagamaan yang akan kita laksanakan atau yang akan hadiri. Bagi pembesar agama seperti tuan kadi, imam masjid memakai jubah berwarna hitam, panjang jubah sampai ke mata kaki, kepala memakai terbus dan dibelit dengan kain tipis berwarna putih, biasanya dibuat berwarna merah. Bilal biasanya memakai jubah berwarna hijau lumut di sebelah luarnya sedangkan di dalam tetap memakai baju kurung cekak musang dan juga memakai terbus dibalut kain putih tipis. Gharin masjd memakai baju Melayu dagang luar dengan kopiah hitam atau kopiah haji dan kain samping pelekat. Pakaian orang-orang biasa dalam acara agama terbagi dua: pakaian hari raya atau hari-hari besar agama memaka pakaian baju Melayu lengkap seperti baju Melayu cekak musang atau baju Melayu teluk belanga, yang disebut baju Melayu dagang dalam. salat Jumat biasanya memakai baju Melayu harian atau baju Melayu dagang luar dengan memakai kain samping kain pelekat dan pakai kopiah, pada umumnya kalau sudah pernah menunaikan


ibadah haji bisa memakai kopiah haji. 5. Pakaian Upacara Pengantin Orang Melayu juga mengatur jenis dan tata cara pemakaian baju pengantin. Pakaian pengantin Melayu tidak jauh berbeda dengan konsep dasar pakaian Melayu. Hanya saja, pakaian Pengantin dilengkapi dengan berbagai aksesoris dan perhiasan yang sesuai dengan simbolsimbol adat Melayu tempatan LAMPIRAN A. Bahan Bacaan Siswa Buku paket Budaya Melayu Riau untuk SMA/SMK Kelas X B. Buku Bacaan Guru Pendidikan Budaya Melayu Riau buku sumber pegangan guru Tunjuk Ajar Melayu C. Glosarium Baju teluk belanga :Baju kurung untuk laki-laki dipakai dengan pasangan celana dan kain samping Kain samping : kain yang dililitkan pada bagian luar baju melayu Tanjak :Topi Khas Melayu Yang Digunakan Sebagai Simbol Kewibawaan Masyrakat Melayu. Salah satu aksesoris pakaian untuk lelaki Melayu. Tanjak digunakan pada bagian kepala dan memiliki lambang kewibawaan


dikalangan masyarakat Melayu Pesak : kain yang dijahit pada kelangkang atau depan seluar (tempat kancing) atau di bawah ketiak D. Daftar Pustaka Jamil, Taufik Ikram, dkk. 2018 Pendidikan Budaya Melayu Riau, Buku Sumber pegangan Guru, Pekanbaru: LAMR. Effendi, Tenas. 2013 Tunjuk Ajar Melayu. Pekanbaru


Click to View FlipBook Version