The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by ruslanhabsy6, 2022-12-07 19:38:46

Projek Kolaboratif PAI, Bahasa Indonesia, dan Matematika Wajib

Kelas XII A.8
Penyebaran Agama Islam di Bali

Keywords: 5

SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI BALI
MAKALAH

Dibuat untuk memenuhi salah satu projek kolaboratif mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam, Bahasa Indonesia, dan Matematika Wajib.

Disusun oleh :
Amelia Rizky S
Fitri Nurhasanah
Lyra Camelia

Maha Mihari
Pitria Nur Pajrina
Rahmah Hadijah

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN

SMA NEGERI 1 CILILIN
2022/2023

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh
Syukur Alhamdulillah, kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata‟ala,

sehingga pada akhirnya makalah pembahasan Sejarah Penyebaran Islam di Bali telah
selesai kami laksanakan. Pada kesempatan ini, kami menyampaikan ucapan terima
kasih yang mendalam kepada semua pihak yang turut memberikan dukungan dan
kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika
tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik
dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena
itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.

Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan
juga inspirasi untuk pembaca.
Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh

Cililin, Desember 2022

Penulis

i

DAFTAR ISI
Kata Pengantar ...........................................................................................................i
Daftar Isi ....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1

A. Latar Belakang ...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................2
C. Tujuan dan Manfaat .......................................................................................2
BAB II PENYEBARAN AGAMA ISLAM DI BALI...............................................3
A. Sejarah Masuknya Islam di Bali ....................................................................3
B. Proses Perkembangan Islam di Bali...............................................................4
C. Strategi Penyebaran Islam di Bali..................................................................6
BAB III PENUTUP ...................................................................................................8
A. Kesimpulan ....................................................................................................8
B. Saran ..............................................................................................................8

ii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Islam adalah sebuah agama monoteisme Abrahamik yang berpusat terutama

di sekitar Al-Qur'an, sebuah teks agama yang dianggap oleh umat Islam sebagai kitab
suci dan firman langsung dari Tuhan seperti yang diwahyukan kepada Muhammad,
nabi Islam utama dan terakhir.

Islam diperkirakan masuk ke Indonesia pertama kali pada tahun 30 hijriyah /
651 Masehi. Ketika itu, Khalifah Usman bin Affan mengirimkan utusan ke Tiongkok
untuk memperkenalkan negara Islam yang baru saja berdiri. Dalam kesempatan
tersebut, utusan Islam beberapa kali mampir ke daratan Nusantara hingga mampu
membangun relasi perdagangan di pantai Sumatra bagian barat pada tahun 674
Masehi.

Islamisasi massal terjadi di Indonesia pada abad ke 9 Hijriyah yang didukung
oleh kemunculan kekuatan politik Islam dengan berdirinya kesultanan Aceh
Darussalam, Malaka, Demak, Cirebon dan Ternate. Proses Islamisasi bersamaan
dengan memudarnya pengaruh kerajaan Hindu dan Budha di Nusantara seperti
keruntuhan Majapahit, Sriwijaya, dan Sunda.

Islam datang dengan cara yang berbeda dengan Portugis dan Spanyol yang
datang ke Indonesia sebagai penakluk, sedangkan Islam hadir dengan cara yang damai
dan menyebarkan semangat rahmatan lil ‘alamin. Proses masuk dan berkembangnya
Islam di Indonesia berlangsung secara bertahap dalam kurun waktu ratusan tahun.
Islam masuk ke Indonesia dibawa oleh golongan pedagang, ulama, guru agama, dan
ahli tasawuf.

Saluran masuknya Islam ke Indonesia yang paling efektif adalah melalui
perdagangan. Penyebaran Islam melalui perdagangan dianggap paling efektif
alasannya adalah kegiatan ini melibatkan semua golongan masyarakat. Pola
perdagangan pada awal berkembangnya Islam di Nusantara bahkan melibatkan raja
dan para bangsawan, yang umumnya menjadi pemilik kapal dan saham. Saluran
perdagangan didukung oleh kesibukan lalu lintas perdagangan selama abad ke-7
hingga abad ke-16 yang melewati Indonesia. Pada saat itu, pedagang-pedagang
Muslim dari Arab, Persia, India, turut ambil bagian dalam perdagangan dengan
pedagang dari Barat dan Asia bagian timur.

4

Wilayah Indonesia menjadi tujuan sekaligus tempat singgah para pedagang
Muslim yang melewati Selat Malaka. Selain berdagang, mereka juga menggunakan
kesempatan ini untuk menyebarkan agama Islam. Para pedagang tersebut tidak jarang
harus menunggu angin muson agar dapat kembali ke negerinya dengan selamat.
Selama menunggu, terjadi proses interaksi dengan masyarakat setempat, bangsawan,
bahkan raja, dalam waktu yang cukup lama, hingga membuat mereka tertarik untuk
belajar dan masuk Islam. Dari hubungan perdagangan antar pulau itulah golongan
masyarakat Jawa, Bugis, dan lain-lainnya menjadi pemeluk agama Islam, dan
kemudian ikut menyebarkannya ke daerah yang lain. Berdasarkan cerita sejarah,
proses pengembangan tersebut sudah berlangsung sejak abad ke XV Masehi.
Akibatnya lahirlah kerajaan-kerajaan Islam di Jawa, Aceh, Minangkabau, Ternate,
Goa, Banjar (Kalimantan), Kutai, dan lain-lain. Agama Islam mulai berkembang di
Jawa pada tahun 1416, yang disebarluaskan oleh mubaligh dari Malaka, Persia, dan
Gujarat. Sejak itu raja-raja dan tokoh masyarakat, yang semula beragama Hindu dan
Budha mulai memeluk agama Islam.

Ketika sebagian besar penduduk yang semula beragama Hindu dan Budha
sesudah beralih ke agama Islam namun sebagian kecil penduduk Jawa terutama Jawa
Timur, khususnya Belambangan tetap bertahan dalam agama Hindu. Sejarah
mengatakan bahwa mereka tidak mau memeluk agama Islam dan melarikan diri ke
daerah Belambangan atau Bali.

Atas dasar uraian di atas penulis tertarik untuk mengkaji penyebaran Islam ke
nusantara lebih lengkap. Oleh karena itu penulis merumuskan judul makalah ini
sebagai berikut ‘Sejarah Masuknya Islam di Bali’.
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana latar belakang masuknya agama Islam di Bali?
2. Kapan agama Islam masuk di Bali?
3. Bagaimana cara penyebaran agama Islam di Bali?

C. Tujuan dan Manfaat
1. Untuk menjelaskan latar belakang masuknya agama Islam di Bali.
2. Untuk menjelaskan kapan masuknya agama Islam di Bali.
3. Untuk menjelaskan bagaimana penyebaran agama Islam di Bali.

5

BAB II
PENYEBARAN AGAMA ISLAM DI BALI

A. Sejarah Masuknya Islam di Bali
Islam masuk ke pulau Bali sejak zaman kejayaan Kerajaan Majapahit pada

sekitar abad XIII dan XIV Masehi. Pada saat itu raja Gelgel pertama, Dalem Ketut
Ngelesir (1380-1460 M) mengadakan kunjungan ke keraton Majapahit untuk bertemu
dengan Raja Hayam Wuruk. Saat itu Raja Hayam Wuruk sedang mengadakan
konferensi kerajaan seluruh Nusantara. Konferensi itu merupakan konferensi tahunan
dengan kerajaan bawahan yang berada di berbagai daerah Indonesia. (Wikipedia,
2014:21)

Selain itu sebagai bentuk kepatuhan terhadap Kerajaan Majapahit yang berada
di Mojokerto. Setelah acara tersebut selesai, Dalem Ketut Ngelesir pulang ke Bali.
Kembalinya Dalem Ketut Ngelesir ke kerajaannya dengan diantar oleh 40 orang dari
Majapahit sebagai pengiring, dua diantaranya adalah Raden Modin dan Kiai Abdul
Jalil bersama 40 orang pengiring dari Majapahit. Para pengawal muslim itu hanya
bertindak sebagai abdi dalam Kerajaan Gelgel. Setelah tiba di Gelgel mereka
menempati satu pemukiman dan membangun masjid yang diberi nama Masjid Gelgel,
yang kini nerupakan tempat ibadah umat Islam tertua di Bali. Peristiwa ini dijadikan
sebagai patokan masuknya Islam di Bali yang berpusat di kerajaan Gelgel Bali.

Raden Modin dan Kiai Jalil ini menetap cukup lama tinggal di pusat Kerajaan
Gelgel Klungkung. Namun dalam perkembangannya mereka meninggalkan Gelgel
menuju ke arah timur dan berhenti di desa Banjar Lebah. Di Banjar Lebah ini Raden
Modin menetap dan tidak melanjutkan perjalanan, sedang Kiai Jalil tetap meneruskan
perjalanan sampai di desa Saren sampai meninggal di desa tersebut. Dia
meninggalkan tulisan mushaf Al-Qur'an dan sebuah bedug yang sekarang kondisinya
sudah mengalami kerusakan.

Sejak itu umat Islam mulai ada pengikutnya. Raden Modin dan Kiai Abdul
Jalil dapat dikatakan merupakan dua orang tokoh atau wali yang pertama kali
menyebarkan agama Islam di pulau Bali. Makamnya hingga saat ini banyak
dikunjungi umat Islam untuk berziarah.

6

B. Proses Perkembangan Islam di Bali
Saat ini jumlah umat islam di Pulau Bali mencapai 9% dari total penduduk

bali, dan keberadaan ummat Islam di pulau Bali sudah begitu membaur dan menyebar
dihampir sega penjuru, baik daerah perkotaan maupun pedesaan. namun secara umum
penyebaran ummat Islam masa kini lebih terkonsenterasi di wilayah Denpasar dan
Badung, hal tersebut bisa dipahami karena kedua daerah tersebut merupakan daerah
pariwisata utama pulau bali. Perkembangan ummat islam di kedua daerah ini tampak
pada jumlah tempat ibadah/ masjid yang lumayan banyak di kedua daerah ini, seperti
di kuta misalnya, di Kelurahan Tuban/ Airportada sekitar 9 buah Masjid yang
lumayan besar, belum termasuk Musholla, antara lain yang paling megah adalah
Masjid Nurul Huda di dekat Airport Ngurah Rai, di masjid ini jika bulan Romadhon
mampu menyediakan ta'jil + nasi bungkus/kotak bagi jamaah yang jumlahnya lebih
dari 500-an paket.

Berdasarkan BPS Provinsi Bali 2019, terdapat 245 masjid dan 515 musholla di
provinsi Bali. Berikut merupakan jumlah masjid dan musholla menurut BPS Bali.

Kabupaten Masjid Musholla
Jembrana 62 104
Tabanan 13 21
Badung 16 76
Gianyar 6 13
Klungkung 7 9
3 7
Bangli 37 28
Karangasem 73 135
28 122
Bulelang 245 515
Kota Denpasar

TOTAL

7

Distribusi Geografi

Jembrana Tabanan Badung Gianyar Klungkung
Bangli Buleleng
Karangasem Denpasar

12%

39% 8%
9%

6%
6%
13% 6%

1%

Dari grafik tersebut bisa kita ketahui bahwa masyarakat Bali lebih banyak
memeluk agama Islam di daerah Denpasar, dan paling sedikit pemeluk agama Islam
berada di Bangli.

Islam di Bali adalah agama minoritas yang dianut oleh 433.899 jiwa atau
10,05% dari 4.317.404 jiwa penduduk Bali. Konsentrasi terbesar umat Islam di Bali
terdapat di Kota Denpasar dengan jumlah 200 ribu jiwa lebih. (Wikipedia, 2014:2)

(Sensus Agama, 2020:1) Sebaran umat Islam pada tahun 2018, Islam di Bali
mencapai 500 ribu jiwa, pada 2020 terjadi penurunan arus migrasi Islam Jawa-Bali
dan Bali-Jawa.

Denpasar Data Penduduk Islam di Bali 250
Buleleng
50 100 150 200 8
Karangasem
Badung
Gianyar
Tabanan

Jembrana
Bangli

Klungkung

0

C. Strategi Penyebaran Islam di Bali
Indonesia sering disebut sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di

dunia. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa di Indonesia terdapat pulau
dengan minoritas muslim seperti di pulau Bali. Itulah Indonesia dengan Bhineka
Tunggal Ika nya.

Rochtri Agung Bawono (2020:1) Penyebaran Islam di Bali tak lepas dari
riwayat Negeri Gelgel, yang kini termasuk wilayah Kabupaten Klungkung. Menurut
pendiri Forum Pemerhati Sejarah Islam (SPSI) itu, dakwah agama ini mulai
berkembang secara signifikan di Gelgel sejak masa pemerintahan Dalem Ketut
Ngalesir (1380-1460 M).

Berdasarkan catatan sejarah, raja pertama Gelgel itu pernah berkunjung ke ibu
kota Majapahit untuk menghadiri suatu pertemuan agung. Seusai acara tersebut,
Dalem Ketut Ngalesir dan seluruh pemimpin negeri bawahan Majapahit yang hadir
bermohon diri. Sebelum beranjak pulang, raja Majapahit memberikan kepadanya
sebanyak 40 orang pengawal.

Para pengawal tersebut, akhirnya menetap di Bali. Raja Dalem Ketut
menghadiahkan sebidang tanah kepada mereka. Sejak saat itu, para pemeluk Islam
tersebut berbaur dengan penduduk setempat, sembari tetap memegang otonomi dalam
menjalankan hukum-hukum syariat. Mereka juga menikah dengan perempuan-
perempuan Bali dan memiliki anak keturunan. Sampai sekarang pun wilayah Gelgel
masih kuat akan nuansa keislaman.

Sejak 1480, Dalem Ketut turun takhta dan kedudukannya digantikan Raja
Dalem Waturenggong. Babad Dalem menceritakan suatu kisah tentang kedatangan
sejumlah utusan Muslim ke Gelgel. Mereka disebut-sebut berasal dari Makkah.
Namun, beberapa ahli sejarah menduga, para mubaligh tersebut sesungguhnya dikirim
dari Kesultanan Demak untuk berdakwah di Bali. Dalem Waturenggong menerima
rombongan delegasi itu dengan penghormatan yang baik. Akan tetapi, saat diajak
untuk memeluk Islam sang raja menolaknya secara sopan.

Dinamika Kehidupan Minoritas Muslim di Bali (2011:1), di antara rombongan
pendakwah itu terdapat Ratu Dewi Fatimah. Perempuan ningrat Jawa itu mengajak
Dalem Waturenggong untuk memeluk Islam dan bahkan bersedia menjadi istri jika
raja Bali itu mengucapkan dua kalimat syahadat.

9

Bagaimanapun, upaya mengislamkan Dalem Waturenggong akhirnya
menemui kegagalan. Sang pemimpin menolak secara halus ajakan perempuan ningrat
tersebut dan rombongannya. Akhirnya Ratu Dewi Fatimah kembali ke Loloan (kini
termasuk Kabupaten Jembrana), tempat pertama dirinya tiba di Pulau Bali. Setelah
Muslimah itu wafat, para pengiringnya kembali ke Gelgel dan bermukim di sana.
Meskipun Dalem Waturenggong tidak sampai memeluk Islam, syiar agama ini tidak
lantas meredup di Bali. Pada masa raja-raja Gelgel berikutnya, komunitas Muslim
tetap melebur dan berinteraksi sewajarnya dengan penduduk setempat.

Memasuki abad ke-17, pertumbuhan komunitas Islam di Bali cenderung
berkaitan dengan aktivitas perniagaan di pelabuhan-pelabuhan. Orang-orang Islam
yang tinggal di pesisir Pulau Dewata umumnya berasal dari Bugis. Sebab, mereka
memiliki banyak perahu yang bagus. Kedatangannya diperkirakan terjadi antara tahun
1618 dan 1640 melalui Sumbawa atau Lombok.

Rochtri Agung Bawono (2020:2) Bali pada zaman prakolonial pernah terbagi
menjadi beberapa kerajaan, seperti Badung, Jembrana, Karangasem, dan Bangli.
Menurut akademisi tersebut, kala itu masyarakat Islam yang bermukim di Pulau
Dewata aktif dalam bidang perniagaan, khususnya di kawasan pesisir.

Penguasa setempat membolehkan mereka untuk mendirikan permukiman di
sana. Aktivitas ekonomi yang mereka jalankan lantas turut meningkatkan pendapatan
raja lokal melalui pajak dan lain sebagainya. Apalagi, Bali sudah terkenal sebagai
salah satu bandar internasional di seluruh Asia Tenggara. Dengan demikian, raja-raja
Bali cukup mengandalkan pemasukan dari bea pelabuhan, semisal di Loloan
Jembrana dan Serangan Denpasar.

10

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah di kemukakan dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Islam di Bali adalah agama minoritas yang dianut oleh 433.899 jiwa atau
10,05% dari 4.317.404 jiwa penduduk Bali. Konsentrasi terbesar umat Islam
di Bali terdapat di Kota Denpasar dengan jumlah 200 ribu jiwa lebih.
2. Islam masuk ke Bali diperkirakan pada abad ke-13 dan 14 melalui Kerajaan
Gelgel. Islam masuk ke pulau Bali sejak zaman kejayaan Kerajaan Majapahit
pada sekitar abad XIII dan XIV Masehi. Pada saat itu raja Gelgel pertama,
Dalem Ketut Ngelesir (1380-1460 M) mengadakan kunjungan ke keraton
Majapahit untuk bertemu dengan Raja Hayam Wuruk.
3. Beberapa sejarawan melacak keberadaan Islam di Bali melalui tradisi lisan
dan adanya berbagai komunitas Islam yang ada di berbagai daerah di Bali.
Para tokoh juga menggunakan dakwah sebagai strategi penyebaran agama nya.

B. Saran
Adapun saran yang disampaikan pada pembahasan ini :

1. Sebagai umat Islam yang merupakan agama yang paling sempurna kita
sebaiknya menjaga dan terus mengembangkan kebudayaan Islam terutama kita
warga negara Indonesia yang memiliki banyak kebudayaan yang bernuansa
Islami.

2. Agar agama Islam terus berkembang sangat penting kita sebagai penerus
bangsa meneruskan perjuangan para tokoh agama untuk senantiasa tetap
berdakwah, dengan menyebarkan kebaikkan dan nasihat agama.

3. Memberikan kesadaran kepada setiap golongan untuk tetap bersemangat dan
bersungguh-sungguh dalam mengerjakan sesuatu terutama dalam kebaikkan.

11

DAFTAR PUSTAKA
Sarlan, MPA. 2009. Islam di Bali. Bali: Bidang Bimas Islam dan Penyelenggaraan

Haji Kantor Wilayah Departemen Agama.
Wikipedia. (2014, 21). https://id.wikipedia.org/wiki/Islam_di_Bali
Bawono, Rochtri A. 2020. Mulanya Dakwah Islam di Bali.
https://www.republika.id/posts/9760/mulanya-dakwah-islam-di-bali

12


Click to View FlipBook Version