The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by , 2021-01-13 23:27:58

E-Book Sulaman Burci

Pengenalan Sulaman Burci

Memayet adalah pemasangan pengenaan: perihal mempraktekkan (Alwi,2005).
Dalam hal ini yang dimaksud adalah pemasangan payet. Dalam membuat suatu
payet sendiri, walaupun sangat sederhana, mengasyikkan dan sekaligus
menimbulkan rasa bangga bahwa payet itu adalah hasil kreasi sendiri.

Menurut Delaa (2013) Sulam adalah salah satu teknik menjahit yang bertujuan
untuk dekoratif dengan menggunakan jahit dan benang. Selain benang, hiasan untuk
sulaman atau bordir dapat menggunakan bahan-bahan seperti potongan logam,
mutiara, manik-manik, bulu burung dan payet.
Menurut Maya dan Coly (2007) Payet merupakan benda kecil yang bisa memberi
arti besar apabila diperlakukan dengan sentuhan sulam dari tangan terampil.”
Sulam Payet adalah suatu tehnik keterampilan yang dimiliki oleh seseorang dalam
mengembangkan kreativitas untuk membuat media kerajinan yang berbentuk
gambar atau pola yang terdapat pada kain sebagai penghias dan memberikan suatu
keindahan diantara sisi-sisi kain dengan menggunakan payet atau burci.

Memasang payet, burci dan manik-manik pada bordir, semua tusuk bordir, dapat
dipermanis dengan pemberian ornamen-ornamen.
A. Menyiapkan tempat kerja
Dalam pengerjaan lekapan burci/payet, dibutuhkan penerangan dan ventilasi ruang
yang memadai. Sehingga akan tercipta tempat kerja yang nyaman, yang dapat
mendukung peserta diklat dalam menghasilkan karya terbaik.
a. Pengenalan alat dan bahan pendukung
Dalam pengerjaan lekapan burci/payet, dibutuhkan berbagai alat pendukung, yaitu:
1) Pita ukuran
2) Gunting Kain
3) Gunting Benang
4) Gunting Bordir
5) Pendedel
6) Jarum Pentul
7) Jarum Payet
8) Benang
9) Alat Pemasuk Benang
10) Setrika
11) Papan setrikaan

a. Fungsi alat pendukung:
1) Pita Ukuran, adalah alat yang dipakai untuk menentukan letak hiasan pada busana.
2) Gunting Kain, adalah gunting yang dipakai khusus untuk menggunting kain/bahan

tekstil. Gunting ini tidak diperbolehkan umtuk menggunting kertas atau yang
lainnya, agar gunting tetap tajam.
3) Gunting Benang, adalah gunting yang dipergunakan untuk menggunting benang.
4) Gunting Bordir, adalah untuk menggunting bagian yang sulit/kecil-kecil.
5) Pendedel, dipergunakan untuk membuka jahitan dan menggunting lubang kancing.
6) Jarum Pentul, dipergunakan untuk menyematkan motif yang akan dikutip pada
bahan.
7) Jarum Payet, adalah jarum untuk menjahit burci/payet yang bentuknya halus.
8) Benang, dipergunakan untuk merekatkan payet pada kain.
9) Alat Pemasuk Benang, adalah alat bantu untuk memasukan benang ke jarum.
10) Setrika, berfungsi untuk menempelkan vliselin ke bahan.
11) Papan setrikaan, berfungsi untuk tempat menyetrika.

b. Bahan yang diperlukan
Banyak bahan yang dapat dihias dengan burci/payet, misalnya:

1) Bahan polos satin, organdi, katun, tula dll
2) Bahan bermotif batik, brukat, kotak-kotak, berbunga dll
3) Bahan yang sudah di bordir

Burci/payet terdiri atas beragam jenis, warna dan bentuk. Setiap jenis, bentuk dan
warna burci/payet tersebut dapat dimanfaatkan untuk menghias beragam jenis
bahan. Jenis dan bentuk burci/payet tersebut antara lain:
a. Penggolongan burci berdasarkan asal bahan dan bentuk mutiara, batu-batuan, dan
kristal. Jenis-jenis ini kegunaannya bermacam-macam, misalnya untuk hiasan
busana pesta, busana daerah dan bisa juga untuk lenan rumah tangga, seperti sarung
bantal kursi, gordyn, taplak meja dan lain-lain.

b. Bentuk burci/payet. Beraneka ragam bentuk burci, seperti pasir, mote, piring,
batang, patah, air mata, beras dan lain-lain

Teknik pemasangan burci/payet
Pemasangan burci/payet terdiri dilakukan dengan menggunakan tusuk tusuk hias.
Tusuk hias yang digunakan untuk memasang burci yaitu:

b. Tusuk jelujur
c. Tusuk tikam jejak
d. Kombinasi antar jelujur dan tikam jejak

Cara memasang ketiga teknik tersebut adalah
Tusuk jelujur
1) Siapkan Bahan
2) Siapkan burci/payet yang akan dipasang
3) Siapkan benang dan jarum untuk memasang burci
4) Mulailah memasang burci/payet dengan cara
a) Pasang benang pada jarum burci (pilih ukuran (nomor) jarum sesuai dengan
ukuran lubang burci)

b) Tusukan benang pada bidang yang akan dihiasi, matikan dari bagian buruk kain,
keluarkan benang pada bagian baik kain, masukan burci yang akan ditempelkan

c) Masukkan kembali benang ke bagian buruk, untuk jenis burci bulat dan ukurannya
kecil, benang kembali pada tengah burci kemudian benang dimatikan.

d) Lakukan secara berulang-ulang sampai bidang yang akan dihiasi burci selesai.
e) Perlu diperhatikan bahwa setiap langkah melekatkan burci, benang selalu

dimatikan. Hal ini berfungsi sebagai pengunci, agar jika salah satu burci lepas, maka
burci yang lain tidak ikut lepas.

Tusuk tikam jejak
1) Siapkan Bahan
2) Siapkan burci/payet yang akan dipasang
3) Siapkan benang dan jarum untuk memasang burci
4) Mulailah memasang burci/payet dengan cara:
a) Pasang benag pada jarum burci.

b) Tusukkan benang pada bidang yang akan dihias, matikan pada bagian buruk bahan,
keluarkan pada bagian baik bahan dengan arah lebih kebelakang (mundur) dari
tusukan pertama. Kemudian, masukkan burci yang panjangnya melewati tusukkan
awal (maju), masukkan kembali ke bagian bawah bahan (burci yang dipakai bentuk
pasir), kemudian matikan.

c) Lakukan secara berulang-ulang sampai bidang yang di burci selesai.
d) Perlu diperhatikan setiap langkah meletakkan burci benang perlu dimatikan

Kombinasi antar jelujur dan tikam jejak
1) Siapkan Bahan
2) Siapkan burci/payet yang akan dipasang
3) Siapkan benang dan jarum untuk memasang burci
4) Mulailah memasang burci/payet dengan cara:
a) Pasang benang pada jarum burci

b) Tusukkan benang pada bidang yang akan dihias, (posisi 1), matikan pada bagian
buruk bahan. Keluarkan pada bagian baik bahan. Masukan burci, jahitkan jarum
kebelakang kembali ke tusukan pertama (posisi 1), masukan lagi burci, tusuk ke arah
depan dan dibagian bawah dimatikan (posisi 2). Selanjutnya kembali lagi ke tusukan
pertama (posisi 1) masukan kedalam burci yang telah terjahitkan sebelumnya,
arahkan ke bawah balik lagi ke posisi.


Click to View FlipBook Version