The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by enypr4m, 2022-06-07 18:12:14

3.2.a.9 Koneksi Antar Materi (1)

3.2.a.9 Koneksi Antar Materi (1)

TUGAS 3.2.a.9

3.2.A.9. KONEKSI ANTAR MATERI

- PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN


SUMBER DAYA

Di susun oleh:

Ibu Eny Mustari, S.Pd.S.Kom
CGP Angkatan
4 Kab. Pasuruan

Dengan Bapak
Fasilitator

Bapak Purwanto,S.Pd.M.Pd.

Dengan Ibu
Pendamping Praktik

Sri Wahyuni Hidayati,S.Pd..

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS

1.CGP mampu menghubungkan materi

modul ini dengan modul-modul yang

didapatkan sebelumnya.

2.CGP mampu membuat rencana

perubahan secara rinci dengan

menggunakan format BAGJA.

a. Sintesis berbagai materi




Pada sesi pembelajaran kali ini, Anda diberikan

tantangan untuk membuat kesimpulan dan juga

koneksi antara semua materi yang telah diberikan

dalam modul ini dengan materi lainnya selama

mengikut proses Pelatihan Guru Penggerak.
Buatlah kesimpulan tentang apa yang dimaksud

dengan ‘Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan

Sumber Daya’ dan bagaimana Anda bisa

mengimplementasikannya di dalam kelas, sekolah,

dan masyarakat sekitar sekolah.
Jelaskan dan berikan contoh bagaimana

hubungannya pengelolaan sumber daya yang tepat

akan membantu proses pembelajaran murid menjadi

lebih berkualitas.
Berikan beberapa contoh bagaimana materi ini juga

berhubungan dengan materi lain yang Anda

dapatkan sebelumnya selama mengikuti proses

Pelatihan Guru Penggerak.
Ceritakan pula bagaimana hubungan antara sebelum

dan sesudah Anda mengikuti pelatihan terkait modul

ini, serta pemikiran apa yang sudah berubah di diri

Anda setelah Anda mengikuti proses pembelajaran

dalam modul ini.
Komunikasikan hasil kesimpulan Anda dengan cara

apapun yang bisa Anda pilih sendiri. Unggahlah

bagan atau artikel ini sesuai petunjuk dibagian

bawah.

b. Rancangan tindakan




Buatlah rencana kecil perubahan yang akan Anda

lakukan pada diri Anda yang berkaitan dengan

materi dalam modul ini dan mengimplementasikan

pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis

Aset.
Lakukan perubahan kecil yang berdampak dalam

lingkup kelas Anda. Di sini Anda akan berlatih

membuat rangka perubahan dalam lingkup kelas

Anda sendiri sebelum masuk ke lingkup yang lebih

besar, yaitu sekolah pada modul selanjutnya.
Rencanakan prakarsa yang bisa dipastikan akan Anda

laksanakan, dengan jangka waktu yang optimal bagi

Anda, dan tentunya Anda dapat mengestimasi apa

dampak dari rencana ini bagi murid Anda.
Anda dapat mengingat kembali video yang disaksikan

pada sesi Elaborasi Pemahaman sebelumnya.
Gunakanlah format BAGJA atau 5 D (Define,

Discovery, Dream, Design, Destiny/Deliver) yang

sudah dipelajari pada modul 1.3. Anda dapat

mengunggah rencana perubahan kecil ini pada

tautan berikut ini.
Sebagai pengingat apa itu yang akan Anda gunakan,

saksikan video tayangan berikut ini. (video BAGJA

Materi Modul 1.3
Video Bagja ( https://youtu.be/JcVPW6dchO0)

Koneksi Antar Materi

Sebagai seorang pemimpin baik di kelas

maupun di sekolah, kita harus mampu

mengidentifikasi dan mengelola segala

sumber daya (aset) yang dimiliki oleh

sekolah untuk dapat dijadikan sebagai

keunggulan sekolah dalam rangka

mendukung perwujudan visi dan misi

sekolah.

Sekolah sebagai sebuah ekosistem adalah

sebuah bentuk interaksi antara faktor biotik

(unsur yang hidup) dan abiotik (unsur yang

tidak hidup). Kedua unsur ini saling

berinteraksi satu sama lainnya sehingga

mampu menciptakan hubungan yang

selaras dan harmonis. Dalam ekosistem

sekolah, faktor-faktor biotik akan saling

memengaruhi dan membutuhkan

keterlibatan aktif satu sama lainnya.

Faktor-faktor biotik yang ada dalam

ekosistem sekolah antara lain sebagai berikut.

1. Murid
2.Kepala Sekolah
3. Guru
4.Staf/Tenaga Kependidikan
5.Pengawas Sekolah
6.Orang Tua
7.Masyarakat sekitar sekolah

Murid Kepala Sekolah

Faktor-faktor biotik yang ada dalam

ekosistem sekolah antara lain sebagai berikut.
Guru

Staf TU

Faktor-faktor biotik yang ada dalam

ekosistem sekolah antara lain sebagai berikut.

Pengawas Sekolah

Orang Tua

Faktor-faktor biotik yang ada dalam

ekosistem sekolah antara lain sebagai berikut.

Masyarakat Sekitar

Selain faktor-faktor biotik yang sudah

disebutkan, faktor-faktor abiotik yang juga

berperan aktif dalam menunjang keberhasilan

proses pembelajaran

Faktor abiotik yang ada dalam ekosistem

sekolah antara lain sebagai berikut.

1. Keuangan
2.Sarana dan prasarana

Dalam pengelolaan sumber daya yang dimiliki


oleh sekolah ada 2 pendekatan yang dapat


dilakukan yaitu:

1.Pendekatan berbasis kekurangan/masalah

(Deficit-Based Thinking). Pendekatan ini

akan memusatkan perhatian kita pada apa

yang mengganggu, apa yang kurang, dan

apa yang tidak bekerja. Segala sesuatunya

akan dilihat dengan cara pandang negatif.

Kita harus bisa mengatasi semua

kekurangan atau yang menghalangi

tercapainya kesuksesan yang ingin diraih.

Semakin lama, secara tidak sadar kita

menjadi seseorang yang terbiasa untuk

merasa tidak nyaman dan curiga yang

ternyata dapat menjadikan kita buta

terhadap potensi dan peluang yang ada di

sekitar

Dalam pengelolaan sumber daya yang dimiliki


oleh sekolah ada 2 pendekatan yang dapat


dilakukan yaitu:

2. Pendekatan berbasis aset (Asset-Based

Thinking) adalah sebuah konsep yang

dikembangkan oleh Dr. Kathryn Cramer,

seorang ahli psikologi yang menekuni

kekuatan berpikir positif untuk

pengembangan diri. Pendekatan ini

merupakan cara praktis menemukan dan

mengenali hal-hal yang positif dalam

kehidupan, dengan menggunakan kekuatan

sebagai tumpuan berpikir, kita diajak untuk

memusatkan perhatian pada apa yang

bekerja, yang menjadi inspirasi, yang

menjadi kekuatan ataupun potensi yang

positif.

Dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber


daya sebaiknya sekolah lebih menekankan


pada pendekatan berbasis aset. Selanjutnya


pendekatan ini lebih dikenal dengan


Pendekatan Komunitas Berbasis Aset


(PKBA).

Pendekatan PKBA menekankan dan mendorong

komunitas untuk dapat memberdayakan aset yang

dimilikinya serta membangun keterkaitan dari aset-

aset tersebut agar menjadi lebih berdaya guna.

Pendekatan PKBA menekankan kepada kemandirian

dari suatu komunitas untuk dapat menyelesaikan

tantangan yang dihadapinya dengan bermodalkan

kekuatan dan potensi yang ada di dalam diri

mereka sendiri, dengan demikian hasil yang

diharapkan akan lebih berkelanjutan. Pendekatan

Pengembangan Komunitas Berbasis Aset berfokus

pada potensi aset/sumber daya yang dimiliki oleh

sebuah komunitas. Selama ini komunitas sibuk

pada strategi mencari pemecahan pada masalah

yang sedang dihadapi. Pendekatan PKBA

merupakan pendekatan yang digerakkan oleh

seluruh pihak yang ada di dalam sebuah komunitas

atau disebut sebagai community-driven

development.

Menurut Green dan Haines (2002) dalam

bukunya yang berjudul Asset Building and

Community Development, ada 7 aset utama

atau di dalam buku ini disebut sebagai modal

utama, yaitu:

1. Modal Manusia
2. Modal Sosial
3. Modal Fisik
4. Modal Lingkungan/Alam
5. Modal Finansial
6. Modal Politik
7. Modal Agama dan Budaya.

Menurut Green dan Haines (2002) dalam

bukunya yang berjudul Asset Building and

Community Development, ada 7 aset utama

atau di dalam buku ini disebut sebagai modal

utama, yaitu:

1. Modal Manusia
2. Modal Sosial
3. Modal Fisik
4. Modal Lingkungan/Alam
5. Modal Finansial
6. Modal Politik
7. Modal Agama dan Budaya.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan

bahwa pemimpin dalam pengelolaan sumber daya

merupakan sebuah kemampuan yang harus dimiliki

oleh seorang pemimpin dalam mengelola dan

memanfaatkan berbagai aset-aset yang dimiliki

oleh sekolahnya dalam rangka mewujudkan visi

dan misi sekolah untuk mencapai peningkatan mutu

pendidikan di sekolah dan mewujudkan

pembelajaran yang berpihak pada murid.

Seorang pemimpin harus mampu bersinergi

dengan semua pihak yang ada di sekolah baik

dewan guru, staff, siswa, orang tua siswa, dan juga

masyarakat sekitar sekolah untuk dapat secara

bersama-sama menginventarisir/memetakan segala

sumber daya (aset) yang dimiliki sekolah dan

menjadikan segala aset tersebut sebagai kekuatan
yang dimiliki oleh sekolah untuk dikelola dan

dimanfaatkan dalam rangka meningkatkan mutu

sekolah

Kaitan dengan Modul Refeleksi Filosofis Pendidikan

Nasional Ki Hajar Dewantara

Menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan adalah

suatu proses memberi tuntunan terhadap segala

kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu

mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang

setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia

maupun sebagai anggota masyarakat. Seorang

pemimpin harus mampu mengelola salah satu aset

yang dimiliki sekolah yaitu modal manusia (guru

dan murid). Pemimpin harus memastikan para

gurunya melaksanakan pembelajaran yang

berpihak kepada murid sehingga murid dapat

berkembang sesuai kodratnya (kodrat alam dan

kodrat zaman). Dengan demikian maka murid akan

dapat memaksimalkan minat, bakat, dan potensi

yang dimilikinya sebagai bekal mereka dalam

menjalani kehidupannya

Kaitan dengan Modul Nilai dan Peran Guru

Penggerak

Seorang pemimpin harus mampu memastikan

modal manusia yang dimiliki sekolah utamanya

guru agar dapat menerapkan nilai-nilai guru

penggerak dalam kesehariannya seperti mandiri,

reflektif, kolaboratif, inovatif, dan berpihak pada

murid. Dengan diterapkan nilai-nilai ini maka

sekolah akan dapat mewujudkan murid yang

memiliki profil pelajar Pancasila yaitu beriman dan

bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia,

mandiri, bernalar kritis, kebhinekaan global,

bergotong royong, serta kreatif.

Kaitan dengan Modul Visi Guru Penggerak

Materi pada modul ini (Pemimpin dalam

Pengelolaan Sumber Daya) juga berkaitan dengan

materi visi guru penggerak. Seorang pemimpin

harus mampu menyusun visi dan misi yang jelas,

terarah dan tentunya visi yang disusun tersebut

harus berpihak pada sumber daya yang dimiliki

sekolah utamanya guru dan juga murid. Melalui

penerapan Inkuiri Apresiatif dengan menggunakan

tahapan BAGJA, seorang pemimpin akan dapat

melakukan perubahan sekolah berbasis sumber

daya yang akan menggerakkan warga sekolah

untuk melakukan perubahan positif. Perubahan

positif yang dilakukan secara konsisten akan

melahirkan budaya positif dengan demikian modul

ini pun berkaitan dengan modul 1.4 tentang budaya

positif.

Kaitan dengan Modul Pembelajaran Berdiferensiasi,

Sosial Emosional, dan Coaching

Dalam melaksanakan pembelajaran seorang

pemimpin harus mampu melasanakan pembelajaran

yang sesuai dengan minat, bakat, dan profil siswa

atau yang dikenal dengan pembelajaran

berdiferensiasi. Untuk dapat melaksanakan

pembelajaran berdiferensiasi ini maka seorang

pemimpin harus memiliki kemampuan untuk

memetakan aset/sumber daya yang dimiliki utamanya

aset manusia yaitu siswa. Sehingga pembelajaran

yang dilaksanakannya akan bermakna bagi siswa.
Potensi-potensi dan kekuatan yang dimiliki oleh siswa

dapat kita kembangkan lebih jauh lagi dengan

memperhatikan sisi sosial emosional siswa. Sebagai

seorang pemimpin kita harus memahami sisi sosial

emosional siswa, sehingga ketika ada siswa kita yang

mengalami permasalahan maka kita akan dapat

memberikan layanan berupa coaching. Coaching

bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada

siswa untuk menemukan dan menggali potensi-

potensi yang dimiliki siswa untuk dapat

dikembangkan. Dengan demikian maka siswa akan

dapat berkembang dengan maksimal.

Kaitan dengan Modul Pengambilan Keputusan

sebagai Pemimpin Pembelajaran

Pada modul ini seorang pemimpin sudah

mempelajari bagaimana caranya mengambil sebuah

keputusan dengan sebaik-baiknya ketika berada

dalam situasi dilema etika. Ada 9 langkah yang harus

dilewati ketika mengambil dan menguji keputusan.

Dalam pengelolaan sumber daya/aset juga

dibutuhkan kemampuan seorang pemimpin dalam

mengambil keputusan saat melaksanakan

pengelolaan sumber daya yang dimiliki.

TAHAPAN BAGJA

Rancangan tindakan

Buatlah rencana kecil perubahan yang akan Anda lakukan pada diri Anda yang

berkaitan dengan materi dalam modul ini dan mengimplementasikan pendekatan

Pengembangan Komunitas Berbasis Aset.
Lakukan perubahan kecil yang berdampak dalam lingkup kelas Anda. Di sini Anda

akan berlatih membuat rangka perubahan dalam lingkup kelas Anda sendiri

sebelum masuk ke lingkup yang lebih besar, yaitu sekolah pada modul selanjutnya.
Rencanakan prakarsa yang bisa dipastikan akan Anda laksanakan, dengan jangka

waktu yang optimal bagi Anda, dan tentunya Anda dapat mengestimasi apa

dampak dari rencana ini bagi murid Anda.
Anda dapat mengingat kembali video yang disaksikan pada sesi Elaborasi

Pemahaman sebelumnya.
Gunakanlah format BAGJA atau 5 D (Define, Discovery, Dream, Design,

Destiny/Deliver) yang sudah dipelajari pada modul 1.3.

TAHAPAN BAGJA

TAHAPAN BAGJA

Terimaksih
Sudah Menyimak


Click to View FlipBook Version